bank sentral - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bank-sentral Wed, 27 Oct 2021 02:21:03 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico bank sentral - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bank-sentral 32 32 Sejarah Bank Indonesia: Awal Mula didirikan Hingga Perkembangannya https://haloedukasi.com/sejarah-bank-indonesia Wed, 27 Oct 2021 02:21:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27958 Bank Indonesia merupakan bank sentral di Indonesia yang tentunya memiliki sejarah terdahulu. Berikut pembahasan sejarah bank Indonesia Awal Mula didirikannya Bank Indonesia Perintisan berdirinya bank di Indonesia bahkan telah dimulai sejak masa penjajahan Belanda. Hal ini didasari kian tingginya aktifitas perdagangan yang terjadi kala itu. Pada tahun 1746, adalah tahun dimana pertama kali bank didirikan […]

The post Sejarah Bank Indonesia: Awal Mula didirikan Hingga Perkembangannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bank Indonesia

Bank Indonesia merupakan bank sentral di Indonesia yang tentunya memiliki sejarah terdahulu. Berikut pembahasan sejarah bank Indonesia

Awal Mula didirikannya Bank Indonesia

Perintisan berdirinya bank di Indonesia bahkan telah dimulai sejak masa penjajahan Belanda. Hal ini didasari kian tingginya aktifitas perdagangan yang terjadi kala itu.

Pada tahun 1746, adalah tahun dimana pertama kali bank didirikan dengan nama Bank van Courant yang memiliki tugas utama  menunjang kegiatan perdagangan dengan memberi pinjaman dengan emas, perak atau barang berharga lainnya yang digunakan sebagai jaminan.

Kemudian, di tahun 1752, Bank van Courant mengalami penyempurnaan dan kemudian bernama De Bank van Courant en Bank van Leening. Target perbankan atau nasabah utama Bank van Leening pada masa itu adalah anggota VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie).

Pada masa awal berdirinya dan masa penjajahan, mata uang yang beredar di Indonesia tentu adalah mata uang bangsa asing yang menjajah negara.

Pada masa pemerintahan Sir Thomas Stamford Raffles, mata uang Rijskdaaler kemudian digantikan dengan Real Spanyol dan kemudian menjadi Ropij Jawa. Pada tahun 1818, Bank van Leening mengalami penutupan dikarenakan krisis keuangan yang melanda.

Didasari pada desakan yang diberikan oleh para pengusaha Batavia kepada pemerintah untuk mendirikan bank untuk membantu menunjang kegiatan bisnis, maka pada tahun 1826, diterbitkanlah oktroi untuk membentuk lembaga bank.

Oktroi adalah hak-hak istimewa yang didasari pada wewenang khusus dalam jangka waktu tertentu.

Persiapan memakan waktu hampir 2 tahun, hingga pada tahun 1828 tepatnya dibulan Januari tanggal 24 ditetapkanlah Akte Pendirian De Javasche Bank.

Melalui surat keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah Hindia Belanda mengenai De Javasche Bank, maka diputuskan juga posisi De Javasche Bank adalah sebagai bank sirkulasi.

Sebagai bank sirkulasi kala itu, De Javasche Bank memiliki wewenang untuk mencetak dan mengedarkan mata uang Gulden di wilayah Hindia Belanda.

Di wilayah Asia sendiri, De Javasche Bank merupakan bank sirkulasi pertama. Selama masa berdirinya, oktroi De Javasche Bank telah diperpanjang sebanyak tujuh kali. Dimana setiap perpanjangan ini berlaku selama 10 tahun.

Pada tahun 1830, setelah terjadinya perang Jawa, Belanda memberlakukan sistem tanam paksa yang kemudian dituliskan dalam sebuah novel oleh Douwes Dekker. Novel ini kemudian menjadi polemik dikalangan politikus dan masyarakat di negara Belanda.

Sedangkan Belanda yang menjajah Indonesia pada kala itu menggunakan De Javasche Bank untuk menyokong kebijakan finansial dari sistem tanam paksa tersebut.

Selama rentang waktu tahun 1829 hingga 1870, De Javasche Bank melakukan ekspansi bisnis dengan cara membuka beberapa cabang bank bahkan diluar wilayah Batavia (Jakarta).

Cabang dari De Javasche Bank ialah ada di Semarang dan Surabaya yang dibuka pada tahun yang sama yaitu 1829, di Padang dan Makasar pada tahun 1864, Cirebon tahun 1866, tahun 1867 di Solo dan Pasuruan.

Sekitar tahun 1870, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan kebijakan bahwa pihak swasta diperbolehkan menanam modal pada sektor bisnis.

Demi mendorong perekonomian rakyat pada awal abad ke-20, banyak bank-bank perkreditan mulai bermunculan. Ketika penjajahan oleh Jepang, De Javasche Bank dilikuisasi menjadi bank Jepang bernama Nanpo Kaihatsu Ginko (NKG).

Tugas sebagai bank sirkulasi dari De Javasche Bank diambil alih oleh NKG. Namun sistem ekonomi Indonesia telah terpecah dua. Belanda melalui NICA berusaha kembali menguasai Indonesia dan membuat De Javasche Bank untuk mencetak dan mengedarkan uang kembali.

Pemerintah Indonesia dalam upaya menegakkan kedaulatan ekonomi mendirikan bank sirkulasi yang diberi nama Bank Nasional Indonesia (BNI) yang kemudian menerbitkan Oeng Republik Indonesia (ORI).

Keberadaan BNI dengan ORI dan De Javasche Bank milik NICA membuat terjadinya perang mata uang di Indonesia pada masa itu.

Tidak lama, De Javasche Bank kembali menjadi bank sirkulasi. Hal ini diputuskan melalui Konferensi Meja Bundar yang juga menyatakan Indonesia sebagai bagian dari RIS atau Republik Indonesia Serikat.

Pada tahun 1951, pemerintah Indonesia membentuk panitia nasionalisasi De Javasche Bank untuk menasionalisasikan menjadi Bank Indonesia.

Sejak 1 juli 1953, Bank Indonesia resmi menjadi bank sentral Republik Indonesia. Bank Indonesia menjalankan tugas dan fungsi sebagai bank sirkulasi dan juga bank secara komersial.

Perkembangan Bank Indonesia Hingga Saat ini

Bank Indonesia kini memegang wewenang sebagai bank sentral yang menjalankan tugas, fungsi dan wewenang sebagai pengendali sistem moneter di Indonesia hingga saat ini.

Sebagai bank sentral, Bank Indonesia memiliki tugas dan tujuan utama untuk memelihara kestabilan nilai mata uang negara yaitu nilai mata uang rupiah.

Selain itu, sebagai bank sentral, Bank Indonesia menjalankan tugas untuk mencetak dan mengedarkan uang rupiah serta mengontrol peredaran uang yang beredar di masyarakat.

Bank Indonesia juga menjalankan fungsinya dengan bergandengan bersama pemerintah. Bank Indonesia memiliki wewenan sendiri dalam menjalankan operasionalnya namun tetap dengan bekerja sama dengan berbagai pihak yang berkaitan.

Bank Indonesia hingga kini pun memiliki landasan hukum yang mengatur dan menjadi pondasi dalam menjalankan kegiatan perbankan. Sebagai bank sentral, Bank Indonesia juga menjalankan fungsi sebagai bank dari semua bank yang mengawasi kegiatan perbankan bank-bank lainnya.

Untuk mencegah terjadinya inflasi dan menjaga sistem moneter di Indonesia, Bank Indonesia berwenang untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam sistem ekonomi yang berlaku di negara.

The post Sejarah Bank Indonesia: Awal Mula didirikan Hingga Perkembangannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bank Sentral: Pengertian – Fungsi dan Contohnya https://haloedukasi.com/bank-sentral Mon, 25 Oct 2021 03:10:35 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27859 Lain halnya dari bank devisa dan bank non devisa, bank sentral merupakan jenis bank berdasarkan faktor lainnya. Berikut pembahasannya. Pengertian Bank Sentral Bank sentral merupakan bank yang berada dalam suatu wilayah yang dapat berupa institusi nasional yang mengatur, menjaga dan bertanggung jawab dalam hal moneter di wilayah tersebut. Bank sentral mengemban tanggung jawab menjaga stabilitas […]

The post Bank Sentral: Pengertian – Fungsi dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Lain halnya dari bank devisa dan bank non devisa, bank sentral merupakan jenis bank berdasarkan faktor lainnya. Berikut pembahasannya.

Pengertian Bank Sentral

Bank sentral merupakan bank yang berada dalam suatu wilayah yang dapat berupa institusi nasional yang mengatur, menjaga dan bertanggung jawab dalam hal moneter di wilayah tersebut. Bank sentral mengemban tanggung jawab menjaga stabilitas nilai mata uang yang berlaku di suatu negara, stabilitas pada bidang perbankan serta finansial suatu negara secara keseluruhan.

Di Indonesia, bank yang diberi tanggung jawab serta wewenang sebagai bank sentral adalah Bank Indonesia (BI). Bersama Pemerintah Pusat, Bank Indonesia bergerak sebagai penguasa dan pengendali sistem moneter Indonesia.

Sejarah Bank Sentral

Sejarah bank sentral di dunia diawali dengan berdirinya Sveriges Riksbank di Swedia dan Bank of England di Inggris. Sedangkan di Indonesia dimulai pada tahun 1828 yaitu bank bernama De Javasche Bank yang bermarkas di Batavia (Jakarta). Pada masa itu, bank ini mengeluarkan mata uang gulden Belanda.

Kemudian melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang pada tahun 1946, kedudukan bank sentral diambil alih oleh Bank Nasional Indonesia (BNI). BNI mencetak uang kertas Indonesia pertama yang dikenal dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). Setelah dicetaknya ORI, uang yang dikeluarkan Jepang melalui De Javasche Bank tidak lagi berlaku di masyarakat.

Namun kedudukan BNI sebagai bank sentral tidak berjalan lama, hal ini dikarenakan masalah aset yang tidak memadai dari BNI. Tahun 1951, pemerintah memutuskan untuk menasionalkan De Javasche Bank. Pada tahun 1953, berdirilah Bank Indonesia sebagai bank sentral di wilayah Indonesia dan beroperasi hingga kini.

Ciri-ciri Bank Sentral

Bank sentral memiliki ciri-ciri yang istimewa yang memudahkan masyarakat membedakannya dari bank lainnya. Berikut beberapa ciri-ciri dari bank sentral:

  • Biasanya hanya ada satu dalam satu wilayah negara.
  • Bertindak sebagai penguasa dan pengendali sistem moneter di suatu negara.
  • Mencetak dan memantau peredaran uang dalam negeri.
  • Bertindak sebagai pengawas, penilai dan Pembina bagi bank lainnya.
  • Tidak menjalankan fungsi perbankan sebagai bank secara umum.
  • Kegiatan operasional bank dijalankan bersama pemerintah.
  • Menjaga stabilitas mata uang.

Tujuan Bank Sentral

Dalam menjalankan peranannya sebagai bank sentral, Bank Indonesia memiliki satu tujuan tunggal yaitu mencapai serta memelihara kestabilan nilai mata uang rupiah.

Fungsi Bank Sentral

  • Sebagai Agen Fiskal Pemerintah
    Fiscal Agent of Government ialah dimana bank sentral berperan sebagai penasihat dan memberikan bantuan yang berhubungan dengan masalah transaksi keuangan yang dilakukan oleh pemerintah. Contohnya ialah memfasilitasi pemerintah ketika akan melakukan penyimpanan aset-aset keuangan milik pemerintah. Bank Indonesia juga dapat memberi bantuan berupa pinjaman kepada pemerintah.
  • Sebagai Bank bagi Bank lainnya
    Bank Indonesia selaku bank sentral menjadi harapan terakhir bagi bank lainnya untuk mendapat bantuan pinjaman. Bank sentral berperan khusus dalam sistem moneter dengan memberikan bantuan pinjaman pada bank yang mengalami kesulitan.
  • Sebagai Penentu Kebijakan Moneter
    Dalam menjalankan fungsi sebagai bank sentral, Bank Indonesia mampu memonopoli proses pengeluaran uang dan mengatur serta mengendalikan jumlah banyaknya uang yang beredar.
  • Sebagai Lembaga Pengawas, Evaluasi dan Pembinaan Perbankan
    Bank sentral memiliki wewenang untuk melakukan pengawasan, memberikan evaluasi dan pembinaan pada kegiatan perbankan yang dilaksanakan oleh bank di Indonesia. Bank Indonesia juga dapat memberikan penilaian pada tingkat kesehatan suatu bank.
  • Sebagai Pembantu Transaksi Giro
    Bank sentral bisa mengefisienkan kegiatan transaksi bentuk giro yang melakukan transaksi dalam jumlah besar antarbank, antar daerah bahkan antar negara.
  • Sebagai Pelaku Riset Ekonomi
    Bank sentral harus terus memantau perkembangan ekonomi suatu negara, hal ini bertujuan untuk tetap dapat menjalankan tugasnya untuk menjaga stabilitas nilai rupiah.

Tugas dan Wewenang Bank Sentral

Selaku bank sentral, Bank Indonesia memiliki berbagai tugas dan tanggung jawab yang akan memengaruhi sistem moneter negara ini. Berikut tugas dan wewenang dari bank sentral :

  • Membuat, Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter
    Kebijakan moneter dilakukan untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Selain itu, bank sentral juga harus menentukan tingkat inflasi yang terjadi setiap tahunnya, menentukan minimal jumlah cadangan dana serta kebijakan pembiayaan kredit. Bersama pemerintah, bank sentral bekerja sama untuk menjaga sektor moneter negara.
  • Mengatur Sistem Pembayaran
    Bank sentral dalam tugasnya membuat aturan untuk mengawasi sistem pembayaran berjalan di suatu negara baik secara tunai maupun non tunai. Bank sentral juga berwenang menentukan alat pembayaran, memberikan izin pada proses pembayaran serta mengawasi proses pembayaran berlangsung.
  • Mengatur dan Mengawasi Perbankan
    Dalam tugas dan wewenang ini, bank sentral harus mampu mengendalikan dan mengawasi kegiatan operasional perbankan secara keseluruhan. Dalam wewenangnya, bank Indonesia selaku bank sentral memiliki 4 wewenang yaitu menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan sistem perbankan di Indonesia, memberi sanksi pada pihak bank yang melanggar peraturan, memberi atau mencabut ijin usaha bank serta mengawasi berbagai kegiatan perbankan konvensional.

Dasar Hukum Bank Sentral

Dasar hukum bank sentral di Indonesia adalah Undang-undang Nomor 13 tahun 1968 yang disahkan oleh Presiden Suharto pada kala itu yaitu tanggal 7 Desember tahun 1968.

Contoh Bank Sentral

Dalam suatu negara, pasti memiliki bank sentral. Berikut contoh beberapa nama bank sentral yang beroperasi di masing-masing negara:

  • Indonesia – Bank Indonesia
  • Malaysia – Bank Negara Malaysia
  • Singapura – Otoritas Moneter Singapura
  • Jepang – Bank of Japan
  • Korea Selatan – Bank of Korea
  • Inggris – Bank of England
  • Amerika Serikat – Feredal Reserve Bank
  • Brasil – Banco Central do Brasil
  • Denmark – Denmarks Nationalbank
  • Swedia – Sveriges Riksbank.

Kelebihan dan Kekurangan Bank Sentral

Bank sentral adalah bank yang menguasai sistem moneter di negara ini. Tentu juga tidak luput dari kekurangan dan kelebihan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.

Kelebihan bank sentral adalah kendali yang dimiliki untuk mengatur dan mengendalikan sistem moneter yang berjalan di negara Indonesia. Kelebihan ini juga tentu menjadi tantangan terbesar bagi bank sentral dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Meskipun dijalankan bersama dengan pemerintah, Bank Indonesia selaku bank sentral memiliki kendali independent dalam menjalankan tugas dan wewenangnya.

Sedangkan kekurangan bank sentral biasanya terletak pada prediksi dan terjadinya inflasi. Biasanya bank sentral akan menaikkan suku bunga jika terjadi inflasi yang tidak sesuai perkiraan. Tentu saja hal ini akan berpengaruh pada sistem perekonomian masyarakat.

Kesimpulan Pembahasan

Bank sentral adalah suatu institusi nasional yang memiliki tujuan menjaga tingkat kestabilan mata uang suatu negara. Dalam suatu negara biasanya memiliki satu bank sentral yang berkewajiban mengatur sistem moneter dalam negara tersebut.

Di Indonesia, tugas dan wewenang bank sentral diberikan kepada Bank Indonesia. Bank sentral Indonesia berdiri sejak masa penjajahan dan bernama De Javasche Bank yang kemudian dinasionalkan dan menjadi Bank Indonesia yang beroperasi hingga kini.

Bank Indonesia bertugas mencetak dan mengatur peredaran uang di masyarakat. Selain itu, bank sentral juga menjadi penguasa dan pengendali sistem moneter. Bank Indonesia memiliki berbagai kewajiban, tugas dan wewenang untuk menjaga agar nilai mata uang tetap dalam kondisi stabil.

The post Bank Sentral: Pengertian – Fungsi dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Perbedaan Bank Sentral dan Bank Umum yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/perbedaan-bank-sentral-dan-bank-umum Thu, 05 Nov 2020 08:20:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=13708 Kali ini kita akan membahas mengenai Perbedaan Bank Sentral dan Bank Umum, berikut pembahasannya. 1. Perbedaan Berdasarkan Pengertian Bank sentral merupakan lembaga keuangan yang dimiliki dan dikelola oleh negara yang didirikan untuk memenuhi kebijakan publik. Sedangkan bank umum merupakan lembaga keuangan yang kegiatan usahanya dilakukan secara konvensional maupun syariah dengan cara memberikan jasa lalu lintas […]

The post 5 Perbedaan Bank Sentral dan Bank Umum yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kali ini kita akan membahas mengenai Perbedaan Bank Sentral dan Bank Umum, berikut pembahasannya.

1. Perbedaan Berdasarkan Pengertian

Bank sentral merupakan lembaga keuangan yang dimiliki dan dikelola oleh negara yang didirikan untuk memenuhi kebijakan publik.

Sedangkan bank umum merupakan lembaga keuangan yang kegiatan usahanya dilakukan secara konvensional maupun syariah dengan cara memberikan jasa lalu lintas pergerakan uang di masyarakat.

2. Perbedaan dari Sisi Kepemilikan

Bank sentral didirikan dan dikelola sepenuhnya oleh pemerintah untuk memenuhi dan menjalankan kebijakan-kebijakan keuangan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Sedangkan bank umum disini bisa dimiliki atau dikelola oleh swasta maupun pemerintah, namun sebagian besar lebih banyak dimiliki oleh pihak swasta.

3. Perbedaan Berdasarkan Profit Oriented

Profit orientedatau orientasi keuntungan menjadi salah satu pembeda paling signifikan antara bank sentral dengan bank umum.

Bank sentral hanya menjalankan kegiatan sesuai dengan kebijakan dan wewenang pemerintah tanpa adanya kepentingan untuk mencari keuntungan.

Berbeda dengan bank umum yang memang didirikan untuk mencari keuntungan dengan cara menawarkan beberapa jasa kepada masyarakat.

4. Perbedaan Berdasarkan Wewenang

Bank sentral memiliki wewenang untuk mengawasi jalannya bank-bank konvensional atau bank umum sedangkan bank umum merupakan pihak yang diawasi oleh bank sentral.

Selain itu bank sentral memiliki wewenang untuk menciptakan uang kertas maupun uang logam yang selama ini beredar di masyarakat.

Sedangkan bank umum tidak memiliki wewenang tersebut dan hanya bertugas untuk menghimpun serta menyalurkan uang tersebut ke masyarakat. Produk uang yang bisa dihasilkan oleh bank umum hanyalah produk uang giral.

5. Perbedaan Berdasarkan Pesaing

Bank sentral tidak memiliki pesaing. Di Indonesia sendiri hanya ada satu bank sentral yaitu Bank Indonesia dan tidak ada bank lain yang berperan sebagai bank sentral. Sedangkan bank umum memiliki banyak pesaing.

The post 5 Perbedaan Bank Sentral dan Bank Umum yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>