barter - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/barter Mon, 22 Feb 2021 02:56:12 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico barter - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/barter 32 32 Barter: Pengertian – Sejarah dan Contohnya https://haloedukasi.com/barter Mon, 22 Feb 2021 02:56:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=21660 Uang merupakan unsur penting yang harus dimiliki dalam melakukan proses interaksi jual beli. Selain menjadi unsur yang sangat penting, nyatanya uang menjadi media pembayaran yang sering digunakan oleh banyak orang sejak zaman dulu. Namun, keberadaan uang ini bukan serta merta tiba tiba muncul dalam proses interaksi jual beli yang ada. Melainkan harus melewati berbagai proses. […]

The post Barter: Pengertian – Sejarah dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Uang merupakan unsur penting yang harus dimiliki dalam melakukan proses interaksi jual beli. Selain menjadi unsur yang sangat penting, nyatanya uang menjadi media pembayaran yang sering digunakan oleh banyak orang sejak zaman dulu. Namun, keberadaan uang ini bukan serta merta tiba tiba muncul dalam proses interaksi jual beli yang ada.

Melainkan harus melewati berbagai proses. Seperti yang kita tahu, sebelum ditemukannya uang sebagai metode pembayaran. Masyarakat pernah menggunakann metode lainnya.

Salah satunya adalah sistem barter. Dalam hal ini masyarakat akan melakukan penukaran barang, satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya. Tentunya kalian juga tidak asing lagi dengan istilaj barter ini.

Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai barter yang telah berkembang di masyarakat sejak dulu.

Pengertian Barter

Secara umum, barter merupakan suatu kegiatan yang identik dengan tindakan tukar menukar barang. Kegiatan ini seringkali dilakukan oleh masyarakat dulu.

Kegiatan tukar menukar barang tersebut dilakukan atas dasar persetujuan dan kesepakatan yang telah ditetapkan oleh kedua pihak yang bersangkutan. Hal itu dilakukan tidak lain dan tidak bukan untuk memenuhi kebutuhan masing masing.

Sejarah Perkembangan Barter

Kegiatan barter atau tukar menukar barang ini sejatinya telah dilakukan pada awal masa perdagangan muncul. Yang mana sistem barter ini digunakan sebagai sistem yang memfasilitasi berbagai kebutuhan barang dan juga jasa yang diperlukan manusia.

Terlebih saat itu belum ditemukannya uang. Apabila ditelisik lebih lanjut, sejarah dari barter ini ditemukan sejak awal tahun 6000 SM.

Kegiatan tukar menukar barang ini pertama kali ditemukan dan diperkenalkan oleh suku Mesopotamia. Mekanisme pelaksanaan dari sistem ini didasarkan oleh orang Fenisia.

Mereka telah menerapkan sistem penukaran barang dan jasa ini kepada orang orang di kota lain. Yang letaknya di seberang lautan. Seiring dengan perkembanganya, sistem inilebih dikembangkan lebih baik lagi oleh orang orang yang berada di Babilonia.

Agar tidak menimbulkan kekurangan pada pihak pihak tertentu, masyarakat Babilonia menerapkan standar diberlakukannya barter. Hal itu dikarenakan kekurangan dari barter sendiri yang seringkali menciptakan berbagai kerugian terhadap pihak pihak yang berkaitan secara langsung.

Kerugian tersebut lebih dikarenakan, kuantitas dan kualitas dari barang atau jasa yang ditukarkan tidaklah sebanding.

Syarat-syarat Barter

Adapun beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan proses barter atau tukar menukar barang ini. Sehingga dapat menciptakan keuntungan serta meminimalisir adanya kerugian diantara kedua belah pihak yang bersangkutan secara langsung.

Berikut merupakan syarat syarat barter.

  • Kedua belah pihak harus memiliki barang yang berbeda jenis untuk dapat ditukarkan.
  • Kedua belah pihak yang terlibat langsung dalam hal ini harus memiliki rasa saling membututuhkan terhadap barang yang telah ditentukan sebagai alat tukarnya.
  • Proses barter dilakukan dalam satu waktu yang sama.
  • Barang yang akan ditukarkan haruslah memiliki kuantitas atau nilai yang sama. Paling minim memiliki nilai yang hampir mendekati.
  • Terjadi kesepakatan serta persetujuan mengenai ketentuan dan aturan barang yang akan ditukarkan.

Jenis-jenis Barter

Adapun beberapa jenis dari barter yang telah diklasifikasikan berdasarkan jenis barang beserta dengan mekanisme penukarannya. Berikut merupakan jenis jenis barter yang telah ada dalam perkembangan interaksi jual beli masyarakat.

  • Barter langsung, proses pertukaran barang dengan barang lainnya yang dibutuhkan secara langsung dengan durasi waktu yang sama.
  • Barter alih, proses pertukaran barang yang dilakukan antar negara. Yang mana dalam prosesnya barang hasil interaksi barter ini tidak dapat dimanfaatkan atau digunakan sampai barang tersebut dialihkan kepemilikannya kepada negara lain
  • Barter imbal beli, proses pertukaran barang atau barter yang dilakukan dengan kesepakatan awal kedua belah pihak untuk membeli barang tersebut. Sehingga proses barter yang dilakukan bukan semata mata hanya proses tukar menukar saja. melainkan juga proses pembelian barang atau jasa yang dibutuhkan oleh kedua belah pihak.

Kelebihan dan Kekurangan Barter

Adapun beberapa kelebihan serta kekurangan dari pelaksanaan sistem barter ini. Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan sistem barter atau tukar menukar barang.

Kelebihan Barter

Berikut merupakan pemaparan mengenai penerapan sistem barter dalam interaksi yang dilakukan oleh masyarakat guna menunjang kebutuhan hidupnya.

  • Meningkatkan sosialisasi dan rasa kepedulian antar masyarakat satu sama lain.
  • Meningkatkan intensitas interaksi masyarakat.
  • Akan ada satu pihak yang merasa sangat diuntungkan, karena kuantitas barang yang diterimanya lebih besar dibandingkan dengan jumlah barang yang diberikannya.

Kekurangan Barter

Berikut merupakan pemaparan yang berkaitan denan kekurangan dari pelaksanaan sistem barter.

  • Kurang efisien dan efektif ketika dipergunakan sebagai metode pembayaran satu satunya.
  • Menyulitkan proses transaksi yang terjadi diantara masyarakat.
  • Barang yang dijadikan sebagai alat tukar sangat sulit apabila harus dipecah atau lebih disederhanakan kembali.
  • Terkadang hanya ada satu pihak yang merasa diuntungkan, sedangkan pihak lainnya merasa dirugikan. Hal tersebut disebabkan karena adanya perbedaan kuantitas dari barang yang ditukarkan.
  • Susah untuk menentukan standar dari nilai tukar barang yang akan dilakukan.
  • Barang hasil dari kegiatan barter ini tidak dapat disimpan ataupun ditabung.
  • Tidak adanya kriteria dan ketentuan pasti mengenai kualitas serta kuantitas barang yang akan ditukarkan.
  • Seringkali menyebabkan pertengkaran atau perselisihan antar masyarakat.
  • Seringkali terjadi ketidaksesuaian atas kuantitas barang yang dipertukarkan.

Contoh Penerapan Sistem Barter

Berikut merupakan contoh kegiatan yang menggambarkan penerapan dari sistem barter.

“ Mawar memiliki satu kilogram gula yang tidak digunakan, sedangkan di sisi lain dia sedang kekurangan beras untuk makannya sehari sehari. Melati adalah teman dekat dari mawar. Melati memiliki kelimpahan beras untuk persediaan bulan ini, tapi ia lupa untuk membeli gula. Maka dari itu, sebenarnya Mawar dan Melati dapat melakukan barter satu sama lain untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka sama sama membutuhkan barang yang mana satu dari mereka memiliki ketersediaan akan barang tersebut.”

The post Barter: Pengertian – Sejarah dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>