batuan sedimen - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/batuan-sedimen Fri, 18 Sep 2020 06:53:29 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico batuan sedimen - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/batuan-sedimen 32 32 Batu Konglomerat: Pengertian – Ciri dan Manfaat https://haloedukasi.com/batu-konglomerat Fri, 18 Sep 2020 06:53:27 +0000 https://haloedukasi.com/?p=10396 Batuan adalah salah satu lapisan bumi yang banyak kita temui di sekitar kita. Ada 3 jenis batuan yang turut menyusun lapisan bumi yaitu batuan beku, batuan metamorf dan batuan sedimen. Batuan sedimen adalah jenis batuan yang paling banyak yang terdapat pada lapisan permukaan bumi, yaitu sebesar 70% batuan di permukaan bumi adalah jenis batuan sedimen. […]

The post Batu Konglomerat: Pengertian – Ciri dan Manfaat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Batuan adalah salah satu lapisan bumi yang banyak kita temui di sekitar kita. Ada 3 jenis batuan yang turut menyusun lapisan bumi yaitu batuan beku, batuan metamorf dan batuan sedimen.

Batuan sedimen adalah jenis batuan yang paling banyak yang terdapat pada lapisan permukaan bumi, yaitu sebesar 70% batuan di permukaan bumi adalah jenis batuan sedimen.

Batuan sedimen terbentuk melalui beberapa cara pengendapan yaitu pengendapan secara kimia, fisika, klasik dan organik.

Apa itu Batu Konglomerat?

batu konglomerAt

Batu konglomerat adalah salah satu jenis batuan sedimen, batu ini terbentuk melalui proses pengendapan secara fisika.

Batu konglomerat terbentuk atau diendapkan di air yang dangkal. Batu ini tersusun dari bahan yang memiliki ukuran yang berbeda-beda kemudian terbentuk ikatan yang membuatnya menjadi batuan padat.

Proses Pembentukan Batu Konglomerat

Batuan sedimen terbentuk dari batuan yang sudah ada sebelumnya dan mengalami erosi kemudian terendapkan. Bahan penyusun, cara dan materi yang menyusun batuan sedimen berbeda-beda.

Berikut tahapan terbentuknya batu konglomerat:

  • Litifikasi (Lithification)
    Proses ini adalah perubahan sedimen baru yang secara perlahan menjadi batuan sedimen. Tahapan ini berpengaruh pada jenis sedimen tersebut saat pertama kali diendapkan. Proses litifikasi pada sedimen dapat terjadi secara kimia, fisika dan biologi.
  • Kompasi (Compaction)
    Tahapan kompasi adalah sebuah proses yang terjadi terus-menerus dan menyebabkan agregasi di antara butiran batuan. Proses ini mengakibatkan kepadatan karena mendorong air keluar dari pori-pori batuan dan menjadikan volume batu menyusut tetapi lebih padat.
  • Sementasi (Cementation)
    Sementasi adalah proses mengendap dan melekatnya material yang terlaru, hal ini terjadi karena keluarnya air dari pori-pori batuan. Material yang merekat antara lain karbonat, silikat, oksida atau lempung. Proses ini membuat porositas sedimen menjadi lebih kecil dibandingkan material yang membentuknya.
  • Rekristalisasi (Recrystalization)
    Proses rekristalisasi terjadi karena pada saat akumulasi atau penumpukan sedimen, mineral yang sifatnya tidak stabil akan mengkristal lagi. Rekristalisasi didukung oleh lingkungan yang memiliki oksigen membuat bahan organik menjadi karbondioksida. Lingkungan tanpa oksigen akan memunculkan reduksi, bagian sedimen tidak semuanya berubah.

Ciri-ciri Batu Konglomerat

Adapun ciri-ciri batu konglomerat, ialah:

  • Batu konglomerat berwarna abu-abu keputihan
  • Terbentuk dari beberapa kerikil-kerikil bulat
  • Tidak mengkilap dan tidak memiliki goresan
  • Permukaannya tidak rata dan patahannya tidak sempurna
  • Berat namun tidak kuat.

Manfaat Batu Konglomerat

Manfaat batu konglomerat, antara lain:

  • Serpihan batu konglomerat yang dihancurkan dapat dijadikan pendukung bangunan. Tetapi jarang dijadikan pilihan karena tidak memiliki kekuatan.
  • Batu konglomerat bermanfaat menjadi hiasan rumah atau dekorasi taman.

The post Batu Konglomerat: Pengertian – Ciri dan Manfaat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Batu Lempung: Pengertian – Ciri dan Manfaatnya https://haloedukasi.com/batu-lempung Wed, 16 Sep 2020 01:13:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=10340 Ada 3 jenis batuan yang menyusun lapisan bumi yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. Batu lempung adalah salah satu jenis batuan sedimen. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari pelapukan dan erosi tanah. Batuan sedimen adalah jenis batuan yang paling banyak yang terdapat pada lapisan permukaan bumi, yaitu sebesar 70% batuan di permukaan […]

The post Batu Lempung: Pengertian – Ciri dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ada 3 jenis batuan yang menyusun lapisan bumi yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.

Batu lempung adalah salah satu jenis batuan sedimen. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari pelapukan dan erosi tanah.

Batuan sedimen adalah jenis batuan yang paling banyak yang terdapat pada lapisan permukaan bumi, yaitu sebesar 70% batuan di permukaan bumi adalah jenis batuan sedimen.

Apa itu Batu Lempung?

batu lempung

Batu lempung adalah salah satu jenis batuan sedimen atau batuan yang berasal dari batuan yang sudah ada sebelumnya dan terbentuk melalui proses pelapukan.

Batu lempung memiliki sifat yang liat dan strukturnya padat mineral. Batu lempung butiran halus mineral lempung.

Proses Pembentukan Batu Lempung

Batu lempung terbentuk dari lempung residu dan lempung sedimen. Proses pertama batu lempung terbentuk karena proses pelapukan/alterasi batuan beku.

Setelah melewati alterasi atau pelapukan, material lempung melalui proses diagenesa atau mengalami perubahan kimia, fisika dan biologi batuan sedimen. Setelah itu barulah menjadi batu lempung

Ciri-ciri Batu Lempung

Ciri-ciri fisik batu lempung yaitu berwarna coklat, abu-abu, keemasan dan ada juga yang berwarna merah. Ciri-ciri lainnya yaitu banyak ditemukan di daerah sungai atau danau.

Jenis Batu Lempung

Ada beberapa jenis batu lempung dibedakan berdasarkan mineral yang menyusunnya.

Kaolinit

Batu kaolinit tersusun atas kepingan silika tetrahedra dan aluminium oktahedra.

Kedua mineral ini termasuk ke dalam kategori kaolin yang terdiri atas kepingan silika tetrahedra dan kepingan aluminium oktahedra.

Kedua kepingan mineral tersebut adalah sebuah ikatan hidrogen yang kuat dan stabil. Hal ini membuatnya solid dan stabil sehingga air tidak dapat masuk di antara kepingan dan tidak dapat membuat kepingan menyusut.

Halloysit

Mineral ini memiliki kemiripan dengan kaolinit namun memiliki ikatan yang lebih random dan mengandung molekul air di dalamnya.

Halloysit memiliki sifat dasar yaitu bentuk partikelnya seperti silinder yang memanjang.

Montmorillonit

Mineral ini terbentuk dari proses sedimentasi alkali. Memiliki ukuran kristal yang kecil namun gaya tariknya terhadap air kuat sehingga air dapat memisahkan kepingan.

Illit

Mineral Illit terbentuk dari kepingan aluminium oktahedra yang berada di antara 2 kepingan silika tetrahedra.

Kepingan-kepingan tersebut saling mengikat dengan bantuan ion-ion kalium yang terdapat pada tiap kepingan.

Mineral illit memiliki ikatan ionik yang lebih kuat dibandingkan pada mineral montmorillonit.

Namun susunan mineral illit tidak dapat terpengaruh oleh gerakan air yang berada di antara dua kepingan.

Manfaat Batu Lempung

Batu lempung memiliki sifat yang liat atau plastis. Sehingga mudah untuk dijadikan bahan dasar untuk kerajinan tangan dan industri.

Berikut beberapa manfaat batu lempung:

  • Bahan dasar keramik
    Batu lempung dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat keramik (ubin), porselen dan gerabah.
  • Bahan membuat semen
    Batu lempung juga dimanfaatkan untuk membuat semen, batu bata dan agregat ringan.
  • Bahan dasar kertas
    Kandungan mineral kaolinit pada batu lempung menjadi bahan dasar yang baik untuk membuat kertas.
  • Membantu proses pengeboran
    Batu lempung dapat dimanfaatkan sebagai lumpur yang membantu pengeboran minyak bumi. Batu lempung yang dimanfaatkan adalah yang berasal dari abu vulkanisme.

The post Batu Lempung: Pengertian – Ciri dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Batu Serpih: Pengertian – Ciri dan Manfaatnya https://haloedukasi.com/batu-serpih Sat, 12 Sep 2020 03:01:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=10273 Batuan yang ada di bumi bermacam-macam jenisnya, antara lain batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. Setiap jenis batuan tersebut terbentuk dengan cara yang berbeda dan memiliki ciri-ciri yang berbeda. Berikut pembahasannya. Apa itu Batu Serpih? Batu serpih adalah salah satu jenis batuan sedimen. Batuan sedimen terbentuk dari proses erosi atau pelarutan yang terjadi pada […]

The post Batu Serpih: Pengertian – Ciri dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Batuan yang ada di bumi bermacam-macam jenisnya, antara lain batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.

Setiap jenis batuan tersebut terbentuk dengan cara yang berbeda dan memiliki ciri-ciri yang berbeda. Berikut pembahasannya.

Apa itu Batu Serpih?

batu serpih

Batu serpih adalah salah satu jenis batuan sedimen. Batuan sedimen terbentuk dari proses erosi atau pelarutan yang terjadi pada batuan yang sudah ada sebelumnya.

Batuan sedimen atau batuan endapan adalah batuan yang banyak ditemukan di permukaan bumi, sekitar 75% permukaan bumi adalah batuan endapan.

Batu serpih disebut juga shale dalam bahasa Inggris. Batu serpih dikategorikan batuan sedimen mudstone atau batu lumpur.

Seorang ahli bernama Tucker (1981), mendeskripsikan batu serpih secara spesifik. Yaitu batuan yang memiliki ukuran butir halus dan mempunyai ciri-ciri fisik tertentu.

Proses Pembentukan Batu Serpih

Batu serpih termasuk batuan sedimen. Terbentuk dari batuan lama yang terkena proses pelapukan secara terus menerus.

Batu serpih terbentuk dari pelapukan batuan yang memecah batuan menjadi partikel-partikel yang berukuran halus (disebut juga butiran lempung).

Berasal dari lempung yang terbawa aliran air dan menyatu menjadi lumpur, kemudian mengendap di suatu tempat cekung. Endapan lumpur tersebut lalu mengalami proses pembatuan.

Proses pembatuan endapan lumpur tersebut melalui 3 tahap yaitu:

1. Tahap Pemampatan

Diawali dengan proses penekanan butiran batuan sehingga bentuknya padat dan tipis. Proses ini menghilangkan hingga 80% kadar air.

Proses pemampatan terjadi terus-menerus sehingga menyebabkan butiran pada batu saling bersentuhan.

Tekanan air didapatkan dari butiran batu yang bersentuhan dan membawa mineral silika ke antara celah-celah butiran, dari situlah simen dihasilkan.

2. Penyimenan

Setelah simen dihasilkan dari proses pemampatan, proses selanjutnya yaitu penyimenan. Yaitu proses pengendapan simen pada permukaan butiran batu.

Terdapat 2 jenis simen yaitu simen kalsit dan simen kuarza. Simen kalsit terbentuk saat pengendapan dan simen kuarza berasal dari diagnesia kimia mineral liat.

3. Penghabluran ulang

Penghabluran ulang atau recrystallization adalah proses perubahan bentuk dan ukuran batuan. Perubahan ini tidak diikuti perubahan struktur mineral di dalamnya.

Batuan sedimen tebentuk dari endapan lumpur kemudian bentuknya berubah bentuk menjadi batu lumpur (mudstone).

Ciri-ciri Batu Serpih

Batu serpih adalah batuan sedimen yang tersusun dari butiran mineral yang berukuran lempung (ilite, kaolinit dan smektit).

Batu serpih juga mengandung partikel mineral kuarsa, feldspar, karbonat, oksida besi dan butiran mineral-mineral berat.

Komposisi pada batu serpih tersebut juga turut berperan membuat warna pada batu.

Contohnya pada batu serpih hitam dan abu-abu, di dalamnya terdapat bahan organik sebanyak 1-2%.

Warna gelap pada batu serpih menunjukkan bahwa batu serpih terbentuk di lingkungan yang memiliki minim oksigen.

Manfaat Batu Serpih

Sejak zaman batu, batu serpih telah dimanfaatkan oleh manusia sebagai alat untuk mengupas.

Saat ini batu serpih digunakan untuk industri gas alam dan minyak bumi. Sifat khusus pada batu serpih yaitu mengandung bahan organik menjadi perangkap gas dan minyak bumi.

Kegunaan lainnya yaitu batu serpih dapat dijadikan bahan mentah untuk membuat kerajinan tangan atau benda pecah belah.

Yaitu dengan menghancurkan batu serpih dan dicampur dengan air agar menghasilkan tanah liat.

Batu serpih banyak digunakan untuk industri produksi semen. Batu serpih dijadikan campuran dengan batu kapur dan dipanaskan hingga suhu tinggi.

Tujuannya untuk menghilangkan H2o dan membentuk batu kapur menjadi kalsium oksida dan CO2.

CO2 akan menghilang karena menjadi emisi dan kalsium oksida bersama batu serpih menghasilkan semen.

Demikian pembahasan singkat dan padat tentang batu serpih, semoga informasi ini bermanfaat.

The post Batu Serpih: Pengertian – Ciri dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Batuan Sedimen: Proses Pembentukan – Struktur dan Jenisnya https://haloedukasi.com/batuan-sedimen Tue, 01 Sep 2020 01:59:31 +0000 https://haloedukasi.com/?p=9834 Bumi terdiri dari tiga unsur yang sangat berpengaruh bagi penduduknya. Tiga unsur tersebut adalah tanah, air, dan udara. Tanah menjadi komponen penting bagi manusia dalam pelaksanaan kehidupannya. Tanah memiliki senyawa tertentu yang bermanfaat bagi manusia. Senyawa tanah bisa saja berbentuk seperti batu, humus, dan pasir. Batu adalah komponen yang memiliki struktur kompleks dan menarik dipelajari.  Salah […]

The post Batuan Sedimen: Proses Pembentukan – Struktur dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bumi terdiri dari tiga unsur yang sangat berpengaruh bagi penduduknya. Tiga unsur tersebut adalah tanah, air, dan udara.

Tanah menjadi komponen penting bagi manusia dalam pelaksanaan kehidupannya. Tanah memiliki senyawa tertentu yang bermanfaat bagi manusia.

Senyawa tanah bisa saja berbentuk seperti batu, humus, dan pasir. Batu adalah komponen yang memiliki struktur kompleks dan menarik dipelajari. 

Salah satu batuan yang sering ditemui adalah batuan sedimen. Batuan sedimen memiliki ciri dan perbedaan dengan batuan lain. Berikut pembahasannya.

Pengertian Batuan Sedimen

Pengertian Secara Umum

Batuan yang terbentuk dari proses litifikasi atau pembatuan disebut dengan batuan sedimen.

Batuan ini adalah hasil dari proses erosi dan pelapukan yang terbawa arus dan kemudian diendapkan.

Proses pembentukan batuan sedimen diawali dari pengikisan pada batuan beku. Gerakan tersebut bisa disebabkan pengaruh air, es, angin, atau aktivitas manusia, hewan, serta tumbuhan.

Batuan sedimen biasanya tersusun secara berlapis-lapis dan mendatar. Secara kimiawi, batuan sedimen tersusun dari penguapan larutan kalsium karbonat, garam, silika dan material lainnya.

Pengertian Menurut KBBI

se·di·men /sédimén/ n 1 Kim benda padat berupa serbuk yang terpisah dari cairan dan mengendap di dasar bejana; 2 Geo benda padat yang diendapkan oleh air atau es.

Pengertian Menurut Para Ahli

  • Menurut (Pettijohn, 1975)
    Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan.
  • Menurut Tucker (1991)
    70% batuan di permukaan bumi berupa batuan sedimen. Tetapi batuan itu hanya 2 % dari volume seluruh kerak bumi. Ini berarti batuan sedimen tersebar sangat luas di permukaan bumi, tetapi ketebalannya relatif tipis. Volume batuan sedimen dan termasuk batuan metasedimen hanya mengandung 5% yang diketahui di litosfer dengan ketebalan 10 mil di luar tepian benua, dimana batuan beku metabeku mengandung 95%. Sementara itu, kenampakan di permukaan bumi, batuan-batuan sedimen menempati luas bumi sebesar 75%, sedangkan singkapa dari batuan beku sebesar 25% saja. Batuan sedimen dimulai dari lapisan yang tipis sekali sampai yang tebal sekali.
  • Menurut (Endarto, 2005)
    Di dasar lautan dipenuhim oleh sedimen dari pantai ke pantai. Ketebalan dari lapisan itu selalu tidak pasti karena setiap saat selalu bertambah ketebalannya. Ketebalan yang dimiliki bervariasi dari yang lebih tipis dari 0,2 kilometer sampai lebih dari 3 kilometer, sedangkan ketebalan rata-rata sekitar 1 kilometer.
  • Menurut Pettijohn (1975)
    O’Dunn & Sill (1986) membagi batuan sedimen berdasar teksturnya menjadi dua kelompok besar, yaitu batuan sedimen klastika dan batuan sedimen non-klastika.
  • Sanders (1981) dan Tucker (1991), membagi batuan sedimen menjadi:
    • Batuan sedimen detritus (klastika)
    • Batuan sedimen kimia
    • Batuan sedimen organik
    • Batuan sedimen klastika gunung api.
  • Graha (1987) membagi batuan sedimen menjadi 4 kelompok juga, yaitu:
    • Batuan sedimen detritus (klastika/mekanis)
    • Batuan sedimen batubara (organik/tumbuh-tumbuhan)
    • Batuan sedimen silika
    • Batuan sedimen karbonat.

Proses Pembentukan Batuan Sedimen

Pengikisan yang terjadi oleh pengaruh air, es, angin dan aktivitas makhluk hidup diatas mengawali pembentukan pada batuan sedimen.

Partikel yang terkikis kemudian begerak sesuai dengan media yang mengikutinya.

Pada satu titik tertentu berhenti dan menggerombol pada tempat tersebut. Selanjutnya, partikel yang berkumpul mengalami proses pengendapan atau disebut sedimentasi. Ada tiga proses sedimentasi pada batuan, yaitu :

1. Proses Sedimentasi Kimiawi

Proses ini merupakan proses pengendapan yang melalui perubahan komposisi pada mineral-mineral dalam suatu batuan secara kimiawi.

Proses sedimentasi kimiawi diakibatkan komponen kimia berasal dari luar masuk menembus pori-pori dan kemudian menjadi bagian dari batuan tersebut.

Setelah mineral tersebut masuk dalam batuan, reaksi kimia akan terjadi pada mineral baru dengan mineral yang sudah lama menetap dalam batu.

Setelah terjadi pencampuran akan dilanjutkan dengan kristalisasi yang menjadi proses akhir dalam pembentukan batuan sedimen.

2. Proses Sedimentasi Mekanik

Proses sedimentasi mekanik adalah proses pengendapan disebabkan oleh aktivitas mekanik atau pergerakan banyak hal.

Penyebabnya bisa dari air, gravitasi, es, angin atau bahkan pergerakan makhluk hidup dari manusia, tumbuhan dan hewan.

3. Proses Sedimentasi Biologis (Organik)

Proses sedimentasi biologis atau diakibatkan oleh makhluk hidup adalah karena proses hancurnya bebatuan karena tingkah laku manusia, hewan dan tumbuhan.

Sesudah hancur, batuan tersebut menjadi partikel kecil dan terbawa menuju tempat baru sehingga akan beradaptasi dengan lingkungan baru tersebut.

Batuan sedimen juga mengalami proses pengompakan dan pemadatan dari endapan hingga menjadi batuan sedimen utuh. Proses pemadatan disebut dengan proses diagenesa.

Proses ini terjadi diatara suhu 300oC dan tekanan atmosfer antara 1-2 kilobar atau 300MPa.

Proses diagnesa berlangsung mulai dari penguburan sedimen sampai terangkat di atas permukaan Bumi.

Berdasarkan proses diagenesa dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

  • Diagnesa Eogenik
    Adalah proses awal pembentukan batuan sedimen yang terletak di bawah permukaan air.
  • Diagnesa Mesogenik
    Adalah proses diagnesa pada saat penguburan batuan sedimen yang berada dalam posisi semakin dalam dari tanah.
  • Diagnesa Telogenik
    Adalah diagnesa yang ada pada batuan sedimen terungkap kembali diatas permukaan bumi diakibatkan oleh erosi dan pengaruh pengangkatan tanah karena gaya tertentu.

Struktur Batuan Sedimen

Tekstur batuan sedimen ada berbagai macam dan berbeda-beda. Batuan sedimen dapat memiliki tekstur klastika atau non-klastika.

Batuan sedimen bisa juga bertekstur kristalin jika batuan sedimen dalam satu kelompok kompak dan bersama-sama terjadi rekristalisasi atau proses pengkristalan kembali.

Batuan sedimen kristalin ini biasanya jenis batu gamping dan batuan yang kaya silika.

Batuan sedimen dengan tekstur klastik adalah batuan yang dibentuk dari penghancuran batuan lain.

Pecahan tersebut kemudian dibawa menuju tempat lain dan terdeposisi (terbiasa dengan lingkungan) sampai pada tahan diagenesa. 

Sedangkan batuan sedimen bertekstur non-klastik yaitu masuk dalam batuan sedimen kimiawi dan organik.

Jenis Batuan Sedimen

Apakah anda tahu bahwa batuan sedimen juga ada dalam berbagai jenis ? Batuan sedimen bisa dibagi dalam beberapa jenis klasifikasi seperti berikut

1. Batu Konglomerat

batu konglomerat

Batu yang terdiri dari material kerikil bulat, batu-batu dan pasir yang terikat satu sama lain adalah batu konglomerat.

Batu konglomerat disusun dari bahan-bahan yang terlepas karena pengaruh gaya berat batu.

Kemudian bahan tersebut memadat dan saling terikat dengan baik. Fungsi dari batu ini adalah untuk bahan pendukung bangunan.

2. Batu Pasir

batu pasir

Seperti namanya, batu pasir terdiri atas susunan butiran-butiran pasir. Biasanya batu pasir berwarna merah, kuning, atau abu-abu.

Batu ini terbuat dari bahan-bahan lepas dikarenakan padatnya gaya berat sehingga satu partikel dengan yang lain saling terikat.

Batu pasir dipakai untuk material penyusun kaca atau gelas dan dapat digunakan sebagai konstruksi bangunan.

3. Batu Gamping

batu gamping

Batu dengan bentuk sedikit lunak dengan warna putih bercampur abu-abu disebut dengan batu gamping.

Batu ini mampu membentuk gas karbondioksida jika mendapat sedikit tetesan asam.

Batu gamping tersusun dari cangkang binatang lunak yang sudah mati, seperti kerang, siput, dan binatang laut lain. Batu gamping dapat digunakan sebagai bahan baku semen.

4. Batu Serpih

batu serpih

Batu serpih terbuat dari bahan yang halus dan lepas disebabkan karena gaya berat batu padat dan saling terikat satu sama lain.

Batu ini merupakan batu yang memiliki bau khas, seperti tanah liat dan memiliki butiran halus serta memiliki warna beragam.

Ada warna abu-abu, hitam, hijau, merah, dan kuning. Batu ini berguna sebagai bahan bangunan.

5. Stalaktit dan Stalagmit

stalaktit

Endapan-endapan pada gua yang berwarna-warni, mulai dari coklat, keemasan, krem, kuning, atau putih disebut dengan stalaktit dan stalagmit.

Keduanya terbentuk dari larutan air yang turun ke gua yang berasal dari tetesan atap gua menuju dasarnya.

Air yang menetes tersebut memiliki kandungan kapur semakin lama membeku dan menumpuk menjadi batuan kapur.

Batuan kapur pada gua berbentuk runcing-runcing dengan warna-warni yang indah menjadi daya tarik pada gua tersebut.

Stalaktit dan stalagmit berfungsi sebagai pemandangan yang jarang ditemui bagi pengunjung.

Karena keajaiban tersebut hanya bisa dilihat di dalam gua sehingga tidak stalaktit dan stalagmit tidak bisa ditemukan di luar gua.

6. Batu Breksi

batu breksi

Batu breksi terdiri dari batuan yang terpecah menjadi beberapa bagian dan kemudian menjadi satu.

Pecahan tersebut berasal dari letusan gunung berapi. Batu breksi juga terbentuk dari elemen yang dilemparkan ke udara dalam jarak tinggi lalu akhirnya mengalami pengendapan di suatu tempat. Fungsi batu breksi adalah bahan kerajinan dan bangunan.

7. Batu Lempung

batu lempung

Warna dari batu lempung biasanya berwarna keemasan, coklat, abu-abu, atau merah.

Batu lempung terbuat dari proses pelapukan batuan beku yang membentuk material lempung di sekitar batuan induk.

Lalu batu induk akan masuk dalam proses pengendapan dan menjadi batu lempung. Fungsi dari batu lempung adalah sebagai bahan dari kerajinan.

The post Batuan Sedimen: Proses Pembentukan – Struktur dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>