belajar - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/belajar Thu, 16 Feb 2023 03:22:26 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico belajar - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/belajar 32 32 13 Tips dan Trik Menyelesaikan Tugas Tepat Waktu https://haloedukasi.com/tips-dan-trik-menyelesaikan-tugas-tepat-waktu Thu, 16 Feb 2023 03:22:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41461 Setiap orang pastilah memiliki tugas-tugas yang harus diselesaikan agar tidak terbengkalai atau pun lupa, apalagi seorang pelajar , mahasiswa, ataupun seseorang yang terikat dengan suatu pekerjaan kantoran, pastilah memiliki tugas-tugasnya juga. Untuk itu, kebanyakan dari setiap individu sering kali kurang optimal dan tugas yang dimiliki jadi terbengkalai. Berikut ini, Tips dan trik ataupun cara ampuh […]

The post 13 Tips dan Trik Menyelesaikan Tugas Tepat Waktu appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setiap orang pastilah memiliki tugas-tugas yang harus diselesaikan agar tidak terbengkalai atau pun lupa, apalagi seorang pelajar , mahasiswa, ataupun seseorang yang terikat dengan suatu pekerjaan kantoran, pastilah memiliki tugas-tugasnya juga.

Untuk itu, kebanyakan dari setiap individu sering kali kurang optimal dan tugas yang dimiliki jadi terbengkalai. Berikut ini, Tips dan trik ataupun cara ampuh agar tugas dapat terselesaikan tepat waktu ataupun sebelum tenggat yang telah ditentukan.

1. Jangan menunda-nunda

tidak menunda-nunda tugas yang telah diberikan merupakan cara yang paling utama agar tugas cepat selesai. kebiasaan buruk yang satu ini memang sulit untuk ditinggalkan. oleh karena itu, dengan berusaha secepat mungkin dalam mengerjakan tugas merupakan cara ampuh agar tidak terbiasa menunda-nunda tugas yang diberikan.

2. Menyicil pengerjaan tugas

Menyicil pengerjaan tugas setelah pulang sekolah ataupun kuliah merupakan cara yang tepat setelah beristirahat terlebih dahulu dan mengisi daya tahan tubuh dengan makan. Belum lagi, jika anak sekolah menambah harus menambah jam belajarnya dengan mengikuti les privat. Maka dengan itu, menyicil terlebih dahulu tugas yang didapatkan ialah cara yang efektif disaat memiliki kesibukan yang lainnya.

3. Membuat jadwal tugas

Cara ini merupakan cara yang dapat membantu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, karena dengan membuat jadwal dan juga mencantumkan deadlinennya merupakan hal yang terus dapat diingat dan dilihat, sehingga dalam diri ini ingin cepat-cepat menyelesaikan tugas yang sudah dijadwalkan tadi.

4. Memanfaatkan waktu

Di saat memiliki waktu luang seperti libur sekolah ataupun yang lainnya, sebaiknya digunaka untuk menyelesaikan tugas yang telah dimiliki, bukan dengan menghabiskan waktu bermain sosial media baik dalam segala platform yang dimiliki di smartphonenya.

5. Memiliki rasa tanggung jawab

Rasa tanggung jawab yang dimiliki diri merupakan salah satu tips dalam menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Karena rasa tanggung jawab itulah yang membuat diri sendiri untuk bergegas menyelesaikan tugas yang dimiliki. Bahkan, jauh sebelum deadline yang telah ditetapkan, karena rasa tanggung jawab yang ada dapat menyelesaikan tugas dengan cepat.

6. Mengatur waktu sebaik mungkin

Mengatur waktu sebelum menjalankan aktivitas, juga merupakan solusi yang terbaik dalam menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Seperti halnya, setelah bangun membuat jadwal untuk satu hari dengan didalamnya terdapat waktu untuk menyelesaikan tugas. Hal tersebutlah, yang dapat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.

7. Menyingkirkan gangguan belajar

Kelemahan yang kita miliki ini, salah satunya mudah terpengaruh dan tidak bisa memanajemen waktu dengan baik. Terdapat juga hambatan ataupunn gangguan dalam belajar yang dapat membuat kita menunda tugas tang telah kita miliki.

Maka dari itu, perluinya menyingkirkan gangguan yang terjadi yaitu dengan tetap konsisten dan selalu berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan. Gangguan belajar dapat datang dari manapun, bisa jadi dari gawai televisi, ataupun suara orang rumah ataupun tetangga yang dapat mengganggu dalam proses belajar.

Maka dari itu, untuk mengurangi gangguan belajar dibutuhkan tempat yang mendukung dan nyaman dalam proses belajar ataupun mengerjakan tugas.

8. Istirahat

Istirahat merupakan salah satu tips dan trik dalam menyelesaikan tugas. Terlalu memforsir diri dan tidak memberikan waktu istirahat untuk diri sendiri dapat menyebabkan diri sendiri menjadi sakit, dan tugas tidak memiliki progress.

Dengan begitu, memberikan waktu istirahat saat sedang mengerjakan tugas ialah suatu hal yang sangat wajar, agar mendapatkan ide yang cemerlang dan tugas dapat terselesaikan dengan tepat.

9. Menggunakan teknik Pomodoro

teknik Pomodoro sendiri ini, merupakan teknik yang dapat meningkatkan konsentrasi belajar dengan cara mengatur waktu menggunakan stopwatch. Teknik yang berasal dari Italia ini, dapat digunakan mengerjakan tugas dengan waktu 30 menit untuk mengerjakan tugas.

Dan disetiap 5 menitnya memberi waktu untuk istirahat sebentar, hal inilah dilakukan secara terus menerus hingga tugas terselesaikan. Dengan trik seperti inilah, tugas akan lebih mudah dan cepat terselesaikan.

10. Membuat deadline palsu

Membuat deadline palsu yang dimaksud di sini, sama halnya membuat target untuk diri sendiri dengan cara mengumpulkan tugas sebelum tiga hari deadline yang sebenarnya. Dengan cara seperti itu, kita telah menanamkan pola pikir tentang sebuah kedisiplinan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah menjadi tugas kita jauh sebelum dari deadline sebenarnya yang telah ditentukan.

11. Mengerjakan tugas secara mandiri

Mengerjakan tugas secara mandiri tanpa menunggu teman untuk menyelesaikan. Jika mengerjakan tugas bersama dengan teman sering membuat tidak fokus dan lebih banyak mengobrol yang justru menggugurkan niat awal yaitu menyelesaikan sebuah tugas yang pastilah terdapat tenggat waktunya.

Mengerjakan tugas mandiri lebih efisiensi waktu dan tujuan yang ingin dicapai dapat terealisasikan dengan mudah yaitu mengerjakan tugas dengan tepat waktu.

12. Mengumpulkan referensi

Mengerjakan tugas dengan mengumpulkan referensi sebanyak mungkin, merupakan sebuah hal yang harus dilakukan. Karena dengan mengumpulkan referensi dapat memperlancar otak untuk mengerjakan dengan cepat dan fokus mengerjakan tugas sangta baik. Sehingga, tugas dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

13. Push Yourself

Push Yourself merupakan teknik mengerjakan tugas yang baik, dikarenakan setiap orang dapat menyelesaikan tugas tanpa jeda dengan waktu yang telah ditetapkan. Hal tersebut, memperkecil seseorang dalam menunda-nunda dalam mengerjakan tugas yang akan dimiliki.

Alangkah baiknya jika sesegera mungkin menyelesaikan tugas agar tidak menumpuk semakin banyak dan tidak membuat kalian tergesa-gesa dalam menyelesaikannya yang membuat tugas tidak dikerjaka dengan maksimal.

The post 13 Tips dan Trik Menyelesaikan Tugas Tepat Waktu appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Teori Media Pembelajaran dari Para Ahli https://haloedukasi.com/teori-media-pembelajaran Thu, 24 Feb 2022 02:49:46 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31565 Banyak hal yang penting dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah media pembelajaran. Pentingnya media pembelajaran bisa dikatakan berbanding lurus dengan metode pembelajaran. Penyampaian metode pembelajaran dalam sebuah kegiatan belajar mengajar mungkin akan terkendala tanpa adanya media pembelajaran. Media pembelajaran dapat lebih memudahkan seseorang atau pelajar dalam memahami suatu hal yang sedang dipelajari. Apabila yang digunakan […]

The post 8 Teori Media Pembelajaran dari Para Ahli appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Banyak hal yang penting dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah media pembelajaran. Pentingnya media pembelajaran bisa dikatakan berbanding lurus dengan metode pembelajaran. Penyampaian metode pembelajaran dalam sebuah kegiatan belajar mengajar mungkin akan terkendala tanpa adanya media pembelajaran. Media pembelajaran dapat lebih memudahkan seseorang atau pelajar dalam memahami suatu hal yang sedang dipelajari.

Apabila yang digunakan media pembelajaran dengan karakteristik yang baik, maka akan dapat memotivasi para pelajarnya, serta juga menghindarkan dari kejenuhan saat mempelajari sesuatu. Proses belajar mengajar pun akan lebih sistematis. Karakteristik media pembelajaran yang baik akan memberikan pengaruh atau dampak baik pula pada proses belajar mengajar yang dilakukan.

Pengaruh dari media pembelajaran telah dikaji oleh para ahli sejak awal abad 20. Hal yang menandakannya adalah adanya usulan penggunaan gambar sebagai alat peraga atau alat instruksi. Usulan ini diberikan oleh Edward L. Thorndike yang merupakan penggagas dari teori connectionism. Hasil dari kajian-kajian terhadap media pembelajaran tersebut kemudian dituangkan ke dalam teori media pembelajaran. 

Teori media pembelajaran terbagi menjadi beberapa teori. Berikut adalah 8 teori media pembelajaran menurut para ahli beserta penjelasannya:

1. Teori Symbol Systems

G. Salomon pada tahun 1977 pertama kali memperkenalkan sebuah gagasan yang disebut teori sistem simbol. Teori ini merupakan sebuah teori yang difungsikan untuk mengetahui pengaruh dari media pembelajaran yang digunakan terhadap proses pembelajaran. 

Menurut Salomon setiap media mampu menyampaikan isi melalui sistem simbol tertentu. Salomon juga menyatakan bahwa efektivitas sebuah media ini berdasarkan pada kesesuaian peserta didik atau pelajar, isi pembelajaran, serta tugas-tugasnya.

2. Teori Cognitive Flexibility

Teori fleksibilitas kognitif dikembangkan oleh R. Spiro, P. Feltovitch, dan R. Coulson pada tahun 1990. Teori ini menitikberatkan pada sifat pembelajaran dalam lingkup yang luas atau kompleks, serta tidak terstruktur.

Penegasan dari teori ini menyatakan bahwa sebuah pembelajaran yang efektif bergantung pada konteks, serta menekankan bahwa pengetahuan yang dibangun itu sangat penting. Oleh karenanya peserta didik perlu mengembangkan representasi informasi mereka sendiri agar dapat belajar dengan baik.

Teori ini berkaitan dengan teori sistem simbol dalam hal media serta interaksi pembelajaran. Juga berakar pada teori konstruktivisme.

3. Teori Conditions of Learning

R. Gagne adalah yang mengemukakan teori kondisi pembelajaran. Ia berpendapat bahwa terdapat berbagai jenis atau tingkatan yang berbeda pada pembelajaran. Dimana setiap tingkatan pembelajaran membutuhkan instruksi yang berbeda dari tingkatan lainnya.

Terdapat 5 jenis tingkatan pembelajaran yang diidentifikasikan oleh R. Gagne, yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap. Perbedaan dari kondisi eksternal dengan internal merupakan hal yang terpenting untuk setiap jenis pembelajaran. 

Penerapan dari teori kondisi pembelajaran ini telah diterapkan dalam pelatihan militer. Teori ini juga ditujukan sebagai penggambaran peran teknologi instruksional dalam pembelajaran.

4. Teori E-Learning

Teori E-Learning memberikan penggambaran bahwa prinsip-prinsip ilmu kognitif pembelajaran multimedia yang efektif menggunakan teknologi pendidikan elektronik. Dari hasil penelitian serta teori kognitif telah menunjukkan bahwa pemilihan modalitas multimedia yang sesuai dengan cara bersamaan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. 

Teori ini sebenarnya merupakan sebuah teori pengembangan dari teori cognitive load yang telah dikembangkan oleh J. Sweller. 

5. Teori Cognitive Load

J. Sweller dengan teori Cognitive Load atau teori beban kognitif mengemukakan bahwa, pembelajaran yang paling baik akan terjadi saat kondisi selaras dengan arsitektur kognitif manusia yang dapat diketahui melalui hasil penelitian eksperimental.

Teori ini menekankan terhadap penggunaan teknik-teknik pembelajaran untuk mengurangi beban kerja memori yang berperan untuk memberikan fasilitas perubahan di dalam memori untuk jangka waktu yang panjang, dimana berkaitan dengan akuisisi skema.

6. Teori Cognitive Dissonance

Terdapatnya kecenderungan individu guna mencari konsistensi di antara kognisi mereka adalah pernyataan dari teori disonansi kognitif, yang merupakan salah satu dari teori efek media massa.

Apabila terdapat inkonsistensi antara sifat atau perilaku maka harus ada sesuatu yang diubah demi mengurangi disonansi. Jika terjadi kasus dimana ada kesenjangan antara sikap dan perilaku, maka individu akan lebih cenderung merubah sikap demi mengakomodasi perilaku.

7. Teori Situated Learning

Teori situated learning dikemukakan oleh J. Lave yang berpendapat bahwa pembelajaran yang terjadi merupakan fungsi dari bermacam kegiatan, konteks, serta budaya di mana pembelajaran tersebut terjadi.

Interaksi sosial merupakan hal yang penting dalam pembelajaran bersituasi yang mana peserta didik atau pelajar ikut andil dalam komunitas praktek yang merupakan sebuah perwujudan dari keyakinan tertentu serta perilaku tertentu yang akan diakuisisi. Hal ini tentu tidak sama dengan kegiatan yang dilakukan di dalam kelas.

Penerapan teori ini dalam konteks kegiatan pembelajaran yang berbasis teknologi di sekolah yang menekankan pada keterampilan untuk memecahkan masalah. Hal ini sangat positif bagi kegiatan belajar mengajar. Sebab, peserta didik atau pelajar dapat dilatih berpikir kritis serta dituntut untuk cepat dalam mengambil keputusan yang tepat.

8. Teori Information Pick Up

J. Gibson merupakan penggagas dari teori information pick up. Ia berpendapat bahwa persepsi sepenuhnya bergantung dari informasi yang berada dalam sebuah rangkaian stimulus, bukan berada pada pengaruh sensasi dari kognisi.

Gibson menyatakan bahwa persepsi adalah sebuah konsekuensi langsung dari sifat lingkungan dan tidak terlibat sebagai bentuk pemrosesan sensoris. Sebagian besar teori ini dikembangkan untuk sistem visual. Selanjutnya Gibson mengemukakan bahasan tentang implikasi teori guna meneliti gambar bergerak serta gambar tidak bergerak.

The post 8 Teori Media Pembelajaran dari Para Ahli appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pembelajaran Bermakna: Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangan https://haloedukasi.com/pembelajaran-bermakna Thu, 30 Dec 2021 07:16:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30109 Belajar merupakan suatu kegiatan yang kompleks. Hasil dari belajar adalah meningkatnya pengetahuan, keterampilan serta sikap dalam diri seorang siswa. Sayangnya, hal tersebut kerap kali tidak sesuai dengan kenyataan. Belajar sering dianggap sebagai kegiatan biasa yang tidak menghasilkan apa-apa. Hal ini dikarenakan proses belajar tidak memiliki kesan yang baik dalam diri siswa. Sehingga pengetahuan atau informasi […]

The post Pembelajaran Bermakna: Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Belajar merupakan suatu kegiatan yang kompleks. Hasil dari belajar adalah meningkatnya pengetahuan, keterampilan serta sikap dalam diri seorang siswa. Sayangnya, hal tersebut kerap kali tidak sesuai dengan kenyataan. Belajar sering dianggap sebagai kegiatan biasa yang tidak menghasilkan apa-apa. Hal ini dikarenakan proses belajar tidak memiliki kesan yang baik dalam diri siswa. Sehingga pengetahuan atau informasi yang seharusnya tersimpan justru dilupakan.

Salah satu cara agar belajar menjadi kegiatan yang berkesan adalah dengan menerapkan konsep pembelajaran bermakna. Pembelajaran bermakna dapat memberikan kesan belajar menarik bagi diri seorang siswa. Lalu, apa itu pembelajaran bermakna? Selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Pembelajaran Bermakna

Pembelajaran bermakna mengacu pada sebuah konsep yang di mana seorang individu atau siswa seutuhnya mengetahui dan memahami pengetahuan serta hal-hal yang berkaitan dengan fakta yang sebelumnya sudah diketahuinya. Menurut Suparno, pembelajaran bermakna adalah proses pembelajaran yang di mana informasi baru akan dihubungkan dengan struktur kognitif yang telah dimiliki seseorang dalam proses pembelajaran.

Teori belajar bermakna ini adalah teori yang menghubungkan informasi baru dengan konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang telah ada sebelumnya dalam diri seseorang. Teori ini dikemukakan oleh David Paus Ausabel yang merupakan seorang psikolog asal Amerika Serikat. Menurutnya, faktor utama yang dapat memengaruhi belajar bermakna adalah struktur kognitif yang telah ada, kejelasan serta stabilitas pengetahuan dalam suatu bidang dan waktu tertentu.

Hakikatnya pembelajaran bermakna ini merupakan proses interaksi dari anak serta lingkungan baik antara anak dengan anak, anak dengan sumber belajar maupun dengan pendidik. Kegiatan inilah yang nantinya akan menjadi bermakna pada diri seorang anak. Pembelajaran bermakna ini sejatinya merupakan konsep pembelajaran yang menyenangkan dan dapat menginput seluruh informasi secara utuh sehingga akan terlihat peningkatan kemampuan pada diri siswa.

Ciri keberlangsungan pembelajaran bermakna ditandai dengan adanya hubungan antara aspek, konsep serta informasi dengan komponen yang sesuai dengan struktur kognitif siswa. Proses belajar bermakna ini bukan hanya sekadar menghafal konsep atau fakta melainkan menghubungkan atau mengintegrasikan konsep agar mendapatkan pemahaman yang utuh.

Karakteristik Pembelajaran Bermakna

  1. Pembelajaran bermakna dapat menjelaskan hubungan antara bahan baru dengan bahan lama. Hal ini dikarenakan siswa dituntut untuk menghubungkan pengetahuan yang baru dimiliki dengan fakta yang sebelumnya telah diketahui.
  2. Pembelajaran bermakna berusaha untuk menunjukkan persamaan serta perbedaan antara bahan baru dengan bahan lama.
  3. Pembelajaran bermakna berusaha untuk menguasai ide yang sudah ada sebelumnya sebelum memahami ide yang baru.
  4. Siswa harus memiki keinginan untuk menghubungkan konsep-konsep tersebut dengan struktur kognitif secara substansial dan beraturan.

Cara Menerapkan Pembelajaran Bermakna

Menurut Ausabel, setidaknya ada 6 cara yang dapat dilakukan saat menerapkan pembelajaran bermakna. Keenam cara tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Menentukan Tujuan Pembelajaran

Seperti yang sudah diketahui, bahwasanya sebelum memulai pembelajaran guru harus menentukan tujuan pembelajaran. Hal ini berguna agar pembelajaran yang dilakukan tidak keluar konteks atau jalur.

  1. Mengidentifikasi Karakteristik

Langkah selanjutnya adalah guru melakukan identifikasi pada karakteristik peserta didik seperti kemampuan awal, motivasi belajar serta gaya belajarnya. Dengan melakukan identifikasi guru daoat memilih materi pelajaran yang sesuai.

  1. Memilih Materi Pelajaran

Guru memilih materi pelajaran berdasarkan karakteristik pada peserta didik yang sebelumnya sudah dilakukan identifikasi. Materi ini nantinya akan dituangkan dalam konsep atau inti materi yang akan dipelajari siswa.

  1. Menentukan Topik

Setelah memilih materi pelajaran, guru dapat menentukan topik yang relevan dengan materi pelajaran. Topik ini nantinya akan disusun secara lebih lanjut agar mudah dipelajari oleh siswa saat pembelajaran berlangsung.

  1. Mempelajari Konsep

Setelah mendapatkan topik, maka siswa akan mempelajari topik tersebut. Kemudian, siswa akan berusaha untuk menerapkan konsep tersebut ke dalam bentuk nyata atau konkret.

  1. Penilaian

Tahapan terakhir adalah tahap penilaian yang dilakukan oleh guru. Pada tahapan ini guru menilai hasil belajar yang telah dilakukan oleh siswa.

Contoh Pembelajaran Bermakna

Peserta didik akan mempelakari konsep kebijakan pemerintahan era kolonial di Indonesia. Maka, peserta didik diminta untuk membaca uraian mengenai konsep tadi. Kemudian, setelah itu guru akan menjelaskan terkait contoh kebijakan di era kolonial. Baru setelah itu, siswa diminta untuk menyebutkan contoh dampak dari kebijakan kolonial apa saja yang masih dirasakan hingga sekarang ini.

Pembelajaran ini berusaha untuk mengajak siswa menggabungkan dua pemahaman yang telah mereka dapatkan. Pengetahuan dari buku, kemudian dari guru dan terakhir dari hasil pengamatannya. Dengan begitu, pembelajaran ini telah melibatkan dan mengaktifkan banyak indera pada siswa. Sehingga, pembelajaran lebih bermakna.

Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Bermakna

Seperti konsep pembelajaran lainnya, pembelajaran bermakna memiliki kelebihan. Setidaknya ada 3 kelebihan jika guru menerapkan pembelajaran ini yakni sebagai berikut.

  1. Informasi yang dipelajari akan lebih lama diingat oleh siswa. Tentunya, ini adalah hal yang baik, sebab tidak semua pengetahuan mudah diterima oleh siswa. Dengan menerapkan konsep pembelajaran bermakna siswa akan mudah mengingat dan ingatan tersebut akan bertahan lama sebab dia sendiri yang menemukan konsep pengetahuannya.
  2. Dapat meningkatkan penguasaan konsep. Informasi atau pengetahuan yang baru didapatkan siswa, akan dikaitkan dengan konsep lama yang relevan. Sehingga antara pengetahuan baru dan konsep yang sebelumnya dikuasai siswa mampu berintegrasi. Konsep lama tidak dilupakan dan konsep baru tetap diingat.
  3. Informasi yang sebelumnya dilupakan masih berbekas. Informasi lama yang diterima terkadang mudah dilupakan oleh siswa. Namun, tidak dengan konsep pembelajaran ini. Informasi yang lama masih tetap meninggalkan bekas sehingga dapat memudahkan proses pembelajaran.

Disamping kelebihan-kelebihan di atas, pembelajaran bermakna sejatinya memiliki beberapa kekurangan seperti tidak semua siswa memiliki daya ingat yang sama. Hal ini akan berpengaruh pada jalannya proses pembelajaran. Jika siswa kurang dalam daya ingatnya, maka pembelajaran akan tersendat. Sebab, kunci dari pembelajaran ini adalah integrasi antara pengetahuan lama dan pengetahuan baru yang dimiliki siswa.

Kesimpulan Pembahasan

Pembelajaran bermakna merupakan pembelajaran yang dimana menghubungkan antara informasi baru dengan konsep yang relevan yang telah ada dalam struktur kognitif seorang siswa. Struktur kognitif tersebut adalah berupa fakta, konsep, generalisasi yang sebelumnya telah dipelajari dan diingat oleh siswa. Teori belajar bermakna merupakan cetusan dari seorang Psikolog dari Amerika Serikat bernama David Ausabel. Menurutnya, proses belajar sejatinya tidak hanya tentang menghafal konsep melainkan lebih luas dari hal tersebut.

Konsep belajar bermakna adalah konsep belajar yang menghubungkan kegiatan dengan konsep yang sebelumnya telah ada sehingga dapat menghasilkan suatu pemahaman yang utuh. Pembelajaran bermakna memiliki hubungan yang erat dengan teori yang dikemukakan oleh Vygosky yakni teori konstruktivisme. Teori ini menyatakan bahwa siswa dapat mengkonstruksikan pengetahuan mereka sebagai hasil dari pemikiran dan interaksi dalam suatu konteks sosial. Teori inilah yang kemudian dikenal dengan teori penciptaan makna. Kemudian, teori ini selanjutnya dikembangkan oleh Piaget.

Pembelajaran bermakna merupakan konsep belajar yang baik sebab siswa dapat meraih informasi secara utuh. Selain itu, konsep ini membuat siswa paham akan apa yang mereka pelajari. Sebab, selama ini beberapa siswa cenderung tidak paham dengan apa yang dia pelajari. Namun, pembelajaran bermakna ini mengharuskan guru untuk melakukan persiapan yang matang. Sehingga, masih banyak guru yang tak menggunakan konsep belajar ini sekalipun konsep ini baik jika diterapkan.

The post Pembelajaran Bermakna: Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Teknik Belajar Efektif yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/teknik-belajar-efektif Tue, 28 Dec 2021 02:26:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30072 Seperti yang kita tahu bahwa setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda beda, antara satu dengan yang lainnya tidak mungkin memiliki cara belajar atau cara memahami materi yang sama. Ada satu orang yang sangat cepat dalam memahami sebuah materi dan adapun lainnya yang masih memerlukan cukup waktu untuk bisa tuntas memahaminya. Terlebih di era pandemi […]

The post 5 Teknik Belajar Efektif yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seperti yang kita tahu bahwa setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda beda, antara satu dengan yang lainnya tidak mungkin memiliki cara belajar atau cara memahami materi yang sama. Ada satu orang yang sangat cepat dalam memahami sebuah materi dan adapun lainnya yang masih memerlukan cukup waktu untuk bisa tuntas memahaminya.

Terlebih di era pandemi seperti ini dimana kegiatan belajar mengajar tidak bisa selancar dahulu, kini semua materi disampaikan secara online. Tentunya hal ini menjadi permasalahan yang sangat besar bagi pelajar yang mungkin tidak bisa memahami materi tanpa harus dijelaskan.

Belum lagi, adanya gangguan untuk sangat sulit fokus dan konsentrasi karena terganggu oleh suara atau hal lain yang ada di rumah. Lalu apakah ada cara atau teknik belajar yang membuat kita lebih fokus dan konsentrasi?

Berikut pemaparan mengenai jenis teknik belajar yang membuat kegiatan pembelajaran bisa berjalan dengan efektif.

  • Teknik Feynman

Teknik feynman merupakan sebuah teknik belajar dengan cara menempatkan diri sebagai seorang pengajar. Di mana nantinya untuk bisa menjelaskan kepada orang lain, terlebih dahulu kita harus bisa memahami keseluruhan materi yang ada.

Sehingga setelah dirasa sangat paham dan mengerti mengenai isi materi, barulah kita bisa memulai untuk bermonolog atau berbicara sendiri seakan akan kita sedang menjelaskannya orang lain. Di sinilah nantinya kita bisa mengetahui sejauh mana kita sudah memahami materi dan bagian materi yang manakah yang masih dirasa perlu pengulangan.

  • Teknik Pomodoro

Sedangkan teknik belajar yang satu ini mungkin lebih familiar terdengar di antara kita. Teknik belajar pomodoro merupakan teknik belajar yang lebih ditekankan pada keterampilan untuk bisa memanajemen waktu. Di mana alur dari teknik belajar ini adalah pertama kita harus menetapkan seberapa lama durasi kita untuk bisa fokus, apakah dalam durasi 15 atau 10 menit.

Setelah itu barulah kita mengeset timer sesuai dengan durasi waktu yang telah kita tentukan. Dalam durasi 10 hingga 15 menit itu kita harus benar benar fokus dan konsentrasi dengan apa yang sedang dipelajari tanpa terganggu dengan hal lainnya. Setelah durasi 15 menit tersebut habis, barulah kita bisa menetapkan lagi seberapa lama waktu yang kita perlukan untuk beristirahat atau sekedar pergi ke kamar mandi.

Teknik pomodoro ini sebenarnya semakin menyadarkan kita, bahwa manusia lebih fokus belajar dalam durasi waktu tertentu yang bisa dibilang tak terlalu lama, dan membutuhkan jeda istirahat sebentar untuk bisa mempertahankan fokus dan konsentrasi tersebut.

  • Teknik Eat The Frog

Teknik belajar yang satu ini lebih cocok untuk diterapkan pada pelajar yang bisa dikatakan sangat sulit untuk bisa memanajemen waktunya. Tentunya sangat berbeda dengan teknik pomodoro yang sangat membutuhkan keterampilan memanajemen waktu yang baik.

Teknik belajar yang satu ini bisa dilakukan dengan membuat daftar pekerjaan atau tugas dari yang paling penting, cukup penting, hingga tugas yang sangat malas untuk dikerjakan. Agar semua tugas bisa selesai dengan waktu yang tepat, kita bisa memulainya dari tugas yang memiliki tingkat urgensi yang tinggi yang selanjutnya disusul dengan tugas yang sangat malas kita kerjakan.

Semakin awal kita mengerjakan tugas yang membuat kita malas, semakin cepat juga proses kita dalam mengerjakan tugas lainnya.

  • Teknik Cornell

Teknik belajar yang satu ini mungkin sudah banyak digunakan oleh sebagian besar pelajar tanpa disadari, teknik belajar cornell ini merupakan teknik belajar yang proses pemahaman materinya dilakukan dengan menuliskan kembali semua materi yang sudah dipelajari.

Dengan catatan alangkah lebih baik jika catatannya diberikan warna khusus sehingga nantinya lebih mudah untuk dipahami.

  • Teknik SQ3R

Sesuai dengan namanya, teknik belajar yang satu ini terdiri dari tahapan survey, question, read, recite dan review. Dalam hal ini terlebih dahulu dilakukan survey, survey yang dimaksud dalam hal ini adalah membaca keseluruhan materi dengan sekilas atau melalui metode skimming.

Sehingga nantinya walaupun kita sudah membaca kita belum benar benar mengetahui secara detail mengenai materi yang sudah dibaca itu. Barulah nantinya setelah membaca secara garis besar pastilah timbul beberapa pertanyaan mengenai materi yang sudah dibaca.

Dan pertanyaan pertanyaan tersebut lah yang secara tidak langsung membuat kita mencari tahu lebih detail mengenai materi terkait. Dan berakhir dengan banyak sekali pengetahuan dan pemahaman kita mengenai materi tersebut.

The post 5 Teknik Belajar Efektif yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Teknik Pomodoro: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukan https://haloedukasi.com/teknik-pomodoro Sat, 25 Dec 2021 04:58:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29974 Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap orang memiliki cara belajarnya masing-masing. Terlebih memiliki timing tertentu dimana mereka merasa lebih fresh atau lebih mudah mencerna setiap materi dengan mudah. Ada yang belajar semalam untuk bisa memahami semua materi yang sedang dipelajari, ataupun ada sebagian yang memiliki untuk belajar dengan durasi tertentu seperti tiga jam atau dua jam […]

The post Teknik Pomodoro: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap orang memiliki cara belajarnya masing-masing. Terlebih memiliki timing tertentu dimana mereka merasa lebih fresh atau lebih mudah mencerna setiap materi dengan mudah.

Ada yang belajar semalam untuk bisa memahami semua materi yang sedang dipelajari, ataupun ada sebagian yang memiliki untuk belajar dengan durasi tertentu seperti tiga jam atau dua jam saja dan mereka bisa memahami semua materi yang dipelajari.

Hal ini tentunya disesuaikan dengan kemampuan masing masing, dimana antara orang satu dengan orang lainnya tidak bisa disamaratakan perihal cara belajar ini. Jika berbicara dengan cara belajar, tentunya sebagian dari kita sudah tidak asing dengan teknik pomodoro bukan?

Teknik belajar ini belakangan ini banyak sekali digunakan oleh para pelajar terlebih. Lalu apa sih sebenarnya teknik pomodoro ini? Berikut merupakan pemaparan mengenai teknik pomodoro yang perlu kita ketahui.

Pengertian Teknik Pomodoro

Teknik belajar pomodoro ini merupakan sebuah teknik belajar yang lebih ditekankan pada kemampuan memanajemen waktu. Teknik belajar yang satu ini pertama kali diperkenalkan oleh Francesco Cirilo. Dimana beliau merupakan seorang mahasiswa yang memiliki kesulitan dalam belajar.

Yang lebih tepatnya dia menyadari bahwa otaknya tidak bisa sepenuhnya fokus dengan apa yang sedang dipelajari setelah beberapa waktu.

Oleh karenanya, dirinya menyadari bahwa kinerja otak sendiri hanya bisa fokus dalam durasi waktu tertentu, dan durasi waktu selebihnya bisa digunakan untuk melakukan kegiatan lainnya yang membuat kita lebih fresh dan lebih tenang.

Teknik pomodoro ini sudah banyak dicoba dan diterapkan oleh beberapa orang, dan memang dampaknya sangat berpengaruh terhadap tingkat konsentrasi dan kefokusan mereka.

Terkadang kita sendiri tidak menyadari bahwa, belajar dengan waktu yang lama tanpa henti tidak selalu membuat kita lebih mudah mencerna sebuah materi, malah membuat kita lebih sulit untuk berfokus dan berkonsetrasi.

Oleh karenanya, diperlukannya waktu jeda untuk sejenak mengisitirahatkan otak dari berbagai pikiran dan materi.

Manfaat Teknik Pomodoro

Adapun beberapa manfaat yang didapatkan setelah menerapkan teknik belajar yang satu ini.

  • Melatih Fokus dan Konsentrasi

Sudah menjadi hal yang lumrah apabila setelah berjam jam atau dalam durasi waktu yang lama seorang pelajar sudah tidak bisa berfokus dan berkonsetrasi lagi seperti sebelumnya.

Hal ini dikarenakan daya fokus dan konsentrasi akan semakin menurun setelah beberapa jam, oleh karenanya sangat dibutuhkan waktu istirahat untuk bisa mengembalikan fokus dan konsentrasi yang sudah menurun tersebut.

Dan bisa dikatakan teknik belajar pomodoro inilah yang sangat efektif untuk tetap menjaga tingkat konsentrasi dan fokus dari pelajar.

  • Tetap Produktif

Teknik pomodoro ini bisa dikatakan membuat pelajar semakin produktif dalam melakukan kegiatannya. Karena fokusnya akan terus terjaga, sehingga dalam mengerjakan dan melakukan sesuatu bisa fokus dan berjalan dengan lancar.

Terlebih dengan adanya manajemen waktu yang sudah ditetapkan, membuat pelajar mau tidak mau harus bangkit belajar dan memulai apa yang sudah direncanakan.

  • Melatih Kedisiplinan

Seperti yang sudah dipaparkan tadi, bahwa teknik belajar pomodoro ini sangat berkaitan dengan keterampilan memanajemen waktu yang baik. Dimana pelajar akan mengeset waktu untuk bisa belajar dengan fokus tanpa adanya gangguan sama sekali.

Lalu untuk bisa tetap menjaga konsentrasi dan fokusnya itu, pelajar harus menetapkan durasi waktu istirahatnya juga. Sehingga semuanya sudah diatur dan direncanakan sedemikian rupa. Dengan rasa komitmen yang tinggi, pelajar mau tidak mau harus mengerjakan apa yang sudah direncanakan itu.

Cara Melakukan Teknik Pomodoro

Berikut merupakan cara atau langkah langkah yang bisa dilakukan guna menerapkan teknik belajar pomodoro ini.

  • Menentukan tugas atau materi yang lebih diprioritaskan untuk dipelajari terlebih dahulu.
  • Selanjutnya, menetapkan durasi waktu yang akan digunakan untuk mempelajari materi tersebut, timer bisa diatur dalam durasi 25 menit ataupun 15 menit, disesuaikan dengan keinginan dari orang tersebut.
  • Dalam durasi yang telah ditentukan tersebut, sebisa mungkin pelajar harus bisa berfokus untuk mempelajari materi ataupun mengerjakan tugas dengan konsentrasi dan fokus yang tinggi. Bisa dibilang dalam waktu 25 atau 15 menit, benar benar dimaksimalkan untuk belajar dan menghindari berbagai gangguan baik dari ponsel dan lainnya.
  • Setelah durasi waktu yang ditetapkan tersebut habis, pelajar bisa beristirahat sejenak. Lama waktu untuk beristirahat inipun harus ditetapkan juga, biasanya 5 menit untuk setiap jeda. Dalam jeda istirahat ini pelajar bisa melakukan apapun yang membuatnya lebih tenang guna mengembalikan fokusnya.
  • Setelah dirasa durasi istirahat sudah selesai, pelajar akan kembali mengeset timernya ke durasi 25 atau 15 untuk kembali fokus dan berkonsentasi dalam belajar.
  • Hal tersebut bisa dilakukan secara berulang berulang.

The post Teknik Pomodoro: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Metode Simulasi: Tujuan, Jenis dan Kelebihan https://haloedukasi.com/metode-simulasi Sat, 18 Dec 2021 15:37:11 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29641 Selama ini kita kerap sekali menemukan pembelajaran yang berkesan dan menyenangkan. Rupanya, pembelajaran tersebut menggunakan sebuah metode pembelajaran. Metode pembelajaran dapat membuat pembelajaran lebih hidup dan menarik. Sehingga siswa lebih paham akan materi yang disampaikan. Ada banyak jenis metode pembelajaran, salah satunya adalah simulasi. Metode ini menerapkan konsep reka ulang seperti kejadian aslinya. Tidak hanya […]

The post Metode Simulasi: Tujuan, Jenis dan Kelebihan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Selama ini kita kerap sekali menemukan pembelajaran yang berkesan dan menyenangkan. Rupanya, pembelajaran tersebut menggunakan sebuah metode pembelajaran.

Metode pembelajaran dapat membuat pembelajaran lebih hidup dan menarik. Sehingga siswa lebih paham akan materi yang disampaikan.

Ada banyak jenis metode pembelajaran, salah satunya adalah simulasi. Metode ini menerapkan konsep reka ulang seperti kejadian aslinya. Tidak hanya itu, metode ini berusaha menyampaikan maksud melalui pementasan drama. Lalu, apa itu metode simulasi dalam pembelajaran? Selengkapnya akan dibahasa berikut ini.

Pengertian Metode Simulasi

Istilah metode berasal dari bahasa Yunani yakni metha dan hodos. Metha memiliki arti melalui sementara hodos berarti jalan atau cara. Maka, metode dapat diartikan sebagai cara yang harus dilewati untuk mencapai suatu tujuan.

Sementara itu, menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005), metode simulasi merupakan salah satu metode yang memperagakan sesuatu dengan bentuk tiruan atau mirip dengan keadaan aslinya. Metode ini merupakan salah satu jenis metode pembelajaran yang dapat dilakukan secara berkelompok.

Perbedaan Simulasi dan Demonstrasi

Simulasi merupakan metode yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip dengan bentuk aslinya. Sementara itu,demonstrasi merupakan metode yang menyajikan sesuatu dengan mempertunjukkan proses atau situasi tertentu.

Jika simulasi biasanya disajikan dalam bentuk drama, maka lain halnya dengan demonstrasi. Demonstrasi biasanya cenderung dijelaskan secara verbal untuk memaparkan sebuah proses tertentu.

Tujuan Metode Simulasi

Metode simulasi memiliki beberapa tujuan sebagai berikut.

  1. Melatih keterampilan siswa. Dengan melakukan simulasi, siswa akan lebih terbiasa untuk tampil di muka umum. Selain itu, dengan metode ini akan melatih keterampilan-keterampilan dalam diri siswa.
  2. Mendapatkan pemahaman. Tujuan awal dari sebuah metode pembelajaran adalah untuk mendapatkan pemahaman. Biasanya siswa cenderung lebih paham jika benda tersebut dihadirkan.
  3. Melatih untuk memecahkan masalah. Metode simulasi biasanya diterapkan secara berkelompok. Dengan berkelompok, siswa dituntut untuk mengatasi masalah secara bersama-sama.
  4. Dapat meningkatkan keaktifan belajar. Metode simulasi secara tidak langsung menuntut siswa untuk aktif. Sebab, metode ini lebih banyak praktiknya dibandingkan teori.
  5. Menumbuhkan kreativitas siswa. Metode simulasi dapat meningkatkan daya kreativitas siswa. Hal ini dikarenaka siswa dituntut untuk menjelaskan materi dengan bantuan benda tiruan yang relevan.

Ciri-Ciri Metode Simulasi

  1. Metode simulasi lebih banyak digunakan pada mata pelajaran PKn, IPS, dan pendidikan agama. Mata pelajaran jenis ini memang sangat cocok untuk menggunakan metode simulasi. Sebagai contoh pada mata pelajaran agama, kerap digunakan pada materi praktik menyolatkan, memandikan, mengkafani dan menguburkan jenazah. Dengan melakukan simulasi, siswa akan lebih paham dengan materi yang diajarkan.
  2. Metode ini dapat melatih kerja sama, komunikasi serta interaksi. Metode simulasi biasa dilakukan secara berkelompok. Hal ini dapat melatih siswa dalam bekerja sama, berkomunikasi serta berinteraksi dengan sesama temannya.
  3. Siswa dituntut aktif. Metode simulasi lebih banyak melakukan praktik dibandingkan teori. Hal ini secara tak langsung menuntut siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.
  4. Dapat diterapkan pada pembelajaran kontekstual, bahan pembelajaran dapat diangkat dari kehidupan sosial maupun masalah yang berkembang di masyarakat.

Jenis Metode Simulasi

Metode simulasi memiliki banyak jenisnya. Adapun jenis-jenis metode simulasi tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Bermain peran atau role playing

Metode ini menerapkan pembelajaran dengan bentuk drama. Drama ini dimainkan oleh setiap kelompok. Guru memberikan arahan kepada muridnya untuk melakukan kegiatan yang telah dirancangkan sebelumnya.

Simulasi jenis ini bertujuan untuk memberikan gambaran pada masa silam saat terjadinya peristiwa tersebut. Setiap gerakan yang dimainkan harus relevan dengan materi yang diajarkan.

  1. Sosiodrama

Sosiodrama merupakan jenis metode pembelajaran bermain peran dalam rangka memecahkan masalah yang berkaitan erat dengan fenomena sosial. Sama halnya dengan bermain peran atau role playing, metode ini dimainkan secara berkelompok.

Sesuai dengan namanya, pada metode ini siswa akan bermain peran dengan membawakan tema masalah-masalah. Contoh pada metode jenis ini adalah pada materi interaksi sosial. Siswa dapat bermain peran dengan membawakan tema yang berkaitan dengan interaksi sosial.

  1. Permainan Simulasi

Pada metode jenis ini, siswa akan bermain peran sesuai dengan peran yang telah ditugaskannya. Kegiatan pada metode ini dilakukan seolah-olah sesuai dengan pada kenyataannya.

  1. Peer Teaching

Peer teaching merupakan latihan mengajar yang dilakukan oleh murid kepada teman-teman sekelasnya. Kegiatan ini seolah menggambarkan kegiatan belajar mengajar pada umumnya. Hanya saja yang berperan sebagai guru adalah siswanya. Kegiatan peer teaching mengajarkan siswa untuk menjadi seorang guru.

Kelebihan Metode Simulasi

Berikut ini beberapa kelebihan dari metode simulasi.

  1. Dapat meningkatkan interaksi dan komunikasi antar siswa. Selama ini proses pembelajaran kerap kali berjalan searah. Namun, dengan menggunakan metode ini siswa dituntut lebih aktif. Tentunya hal ini adalah sesuatu yang positif terlebih aspek sosial merupakan salah satu aspek yang harus dicapai dalam pembelajaran.
  2. Dapat membangkitkan imajinasi. Dengan menggunakan metode simulasi, akan meningkatkan beberapa keterampilan siswa. Salah satunya adalah kreativitas.
  3. Membina hubungan personal yang positif. Seperti yang telah dijelaskan bahwa metode ini dapat melatih beberapa keterampilan siswa. Dengan begitu, dapat menumbuhkan hubungan personal yang baik dalam diri siswa.
  4. Membiasakan siswa untuk memahami permasalah sosial. Metode simulasi mengajarkan siswa untuk peka terhadap permasalahan sosial. Siswa diajarkan untuk bisa mengatasi masalah yang ada di sekitar tempat tinggalnya.

Kekurangan Metode Simulasi

Setiap ada kelebihan, pasti ada kekurangannya juga. Berikut beberapa kekurangan metode simulasi:

  1. Metode ini memerlukan waktu yang cukup lama. Metode simulasi sangat memakan waktu. Oleh karena itu, metode ini perlu disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia.
  2. Keaktifan siswa menjadi kunci pembelajaran. Jika biasanya, pembelajaran bergantung pada guru, maka lain halnya dengan metode ini. Pada metode ini guru hanyalah sebagai fasilitator yang mengarahkan dan memberi masukan. Kegiatan sepenuhnya berada di tangan siswa. Maka, dari itu, jika siswa tidak berperan aktif, pembelajaran tidak akan berjalan.
  3. Memerlukan banyak alat. Pada metode ini memerlukan banyak media untuk mendukung jalannya simulasi. Penggunaan alat yang banyak dapat menyulitkan dan memberatkan siswa.

Contoh Metode Simulasi

Di dalam mata pelajaran sosiologi terdapat sub materi masalah sosial. Agar siswa lebih paham, guru bisa menerapkan metode simulasi pada pembahasan ini. Caranya dengan mengambil salah satu masalah sosial misalnya kemiskinan.

Lalu, tema kemiskinan dapat dijadikan bahan dalam penampilan sosio drama. Di mana siswa akan membawakan drama yang berkaitan dengan kemiskinan.

The post Metode Simulasi: Tujuan, Jenis dan Kelebihan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Cara Mengatasi Malas Belajar https://haloedukasi.com/cara-mengatasi-malas-belajar Thu, 25 Nov 2021 11:36:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29020 Belajar merupakan kewajiban bagi semua orang khususnya untuk para pelajar. Namun tidak sedikit orang mengaggap bahwa belajar adalah kegiatan yang membosankan sehingga menimbulkan rasa malas untuk melakukannya. Ditambah jika yang harus dipelajari bukanlah mata pelajaran favorit. Tentu saja keinginan untuk belajar akan semakin menurun. Seperti yang diketahui jika malas merupakan sifat yang buruk karena dapat […]

The post 7 Cara Mengatasi Malas Belajar appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Belajar merupakan kewajiban bagi semua orang khususnya untuk para pelajar. Namun tidak sedikit orang mengaggap bahwa belajar adalah kegiatan yang membosankan sehingga menimbulkan rasa malas untuk melakukannya.

Ditambah jika yang harus dipelajari bukanlah mata pelajaran favorit. Tentu saja keinginan untuk belajar akan semakin menurun.

Seperti yang diketahui jika malas merupakan sifat yang buruk karena dapat menghambat seseorang untuk berproduktif. Pada kenyataannya rasa malas sangat wajar dimiliki setiap orang namun menjadi tidak wajar jika sudah berlebihan, termasuk malas untuk belajar.

Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui cara menghilangkan rasa malas tersebut. Lalu bagaimana cara mengatasi malas belajar? Untuk menjawabnya mari disimak cara dan penjelasannya di bawah ini!

1. Mencari Tempat Dan Lingkungan Yang Mendukung

Cara pertama yang bisa dilakukan yakni dengan mencari tempat belajar yang cocok untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Terdengar mudah, namun mencari tempat yang sesuai agar kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan cukup sulit untuk dilakukan.

Setiap orang memiliki seleranya tersendiri untuk menemukan tempat belajar yang dianggap nyaman. Apakah tempat tersebut ramai ataukah hening.

Beberapa orang memilih belajar di perpustakaan, kedai atau tempat khusus belajar lainnya untuk mencari suasa baru. Tidak sedikit juga yang memilih untuk belajar di dalam kamar dengan suasa hening dan tenang agar dapat berkonsentrasi dengan mudah.

Menemukan tempat yang nyaman dan lingkungan yang mendukung dapat membuat seseorang termotivasi untuk tidak menjadi malas belajar.

2. Memilih Metode Belajar Yang Tepat

Kemalasan dapat timbul karena metode belajar yang kurang tepat. Ada berbagai macam metode belajar yang dapat ditiru mulai dari metode belajar mind mapping, spaced practice, metode Feynman, metode SQ3R, teknik Podomoro dan lainnya.

Carilah metode pembelajaran yang tepat agar belajar semakin efektif dan yang terpenting menyenangkan. Dengan begitu, rasa malas untuk mempelajari suatu pelajaran dapat terhindari sehingga pemahaman mengenai suatu materi dapat dipelajari dengan mudah.

3. Mencari Gaya Belajar

Tidak ada salahnya mengeksplor diri untuk mencari tahu gaya belajar yang tepat agar tidak terasa membosankan. Secara umum gaya belajar dapat terbagi menjadi 7 jenis yakni visual (spatial), auditory (aural), verbal (linguistic), kinesthetic (physical), logical (mathematical), sosial (interpersonal), dan solitary (intrapersonal).

Uniknya setiap orang tidak hanya memiliki satu gaya belajar saja, bisa jadi gaya belajar yang tepat merupakan gabungan dari dua gaya belajar misal visual dan auditory. Untuk itu perlu sangat penting mengidentifikasi gaya belajar yang tepat dengan diri sendiri sehingga rasa malas untuk belajar dapat terhindari.

4. Fokus Pada 1 Target

Saat sedang belajar usahakan untuk selalu fokus terhadap proses pembelajaran. Jangan pernah melakukan hal lain di luar kegiatan belajar sebab dapat membuat seseorang menjadi kurang produktif dan menimbulkan rasa malas untuk belajar.

Dengan begitu target untuk menguasai suatu materi tidak tercapai dan keinginan untuk belajar dapat hilang begitu saja.

Lalu bagaimana cara mempelajari 2 atau lebih materi pelajaran ketika ingin menghadapi ujian?

Caranya cukup mudah. Alokasikan waktu untuk setiap mata pelajaran misal 2 jam untuk mempelajari mata pelajaran A, dan 2 jam di hari berikutnya untuk mempelajari mata pelajaran B, begitu selanjutnya. Dengan begitu mempelajari suatu materi dapat lebih fokus serta dapat menghindari rasa malas belajar jika harus mempelajari semua mata pelajaran dalam 1 waktu.

5. Membuat Kelompok Belajar

Cara mengatasi rasa malas juga bisa dilakukan dengan memilih teman belajar yang tepat. Teman yang dipilih tentu saja harus memiliki semangat dalam belajar. Dengan begitu seseorang yang sebelumnya merasa malas untuk belajar menjadi terpacu dan suka untuk belajar.

Selain itu buatlah sebuah kelompok belajar. Tidak perlu banyak orang di dalamnya, yang terpenting kelompok belajar ini mau belajar, berbagi hasil pembelajaran dan saling berdiskusi jika menemukan suatu permasalahan.

6. Usahakan Untuk Menjauhi Gawai Ketika Sedang Belajar

Memang keberadaan gawai memberikan kemudahan dalam kehidupan manusia saat ini. Namun jika digunakan secara berlebihan ternyata dapat memberikan dampak negatif, salah satunya menjadi kecanduan gawai.

Berusaha menjauhi gawai saat sedang belajar menjadi cara yang tepat bagi seseorang yang telah kecanduan dengan gawai sehingga lupa waktu dan tidak fokus dengan pembelajaran. Agar tidak terganggu coba ubah gawai khususnya ponsel pintar ke dalam mode hening, sehingga apabila terdapat panggilan atau pesan masuk tidak akan mengganggu proses belajar.

Namun apabila proses belajar membutuhkan akses internet, maka harus ingatkan diri untuk benar-benar fokus mencari informasi yang berhubungan dengan pembelajaran. Memang terlihat sulit, namun jika dibiasakan proses belajar menjadi lebih fokus tanpa terganggu dengan keberadaan gawai.

7. Jangan Lupa Beristirahat

Jika telah berniat untuk belajar dalam kurun waktu lama agar terhindar dari rasa malas, jangan lupa untuk memperhatikan kesehatan tubuh. Berikan waktu bagi tubuh untuk beristirahat.

Sebagai pengingat, pasang alarm yang berfungsi untuk mengingatkan tubuh ketika sedang fokus belajar. Durasi waktu istirahat yang disarankan yakni sekitar 15-20 menit. Waktu tersebut dianggap ideal dan cukup untuk melepas lelah serta mempersiapkan otak untuk berpikir kembali.

Istirahat ini juga bertujuan agar seseorang tidak merasa jenuh dengan materi pembelajaran yang dapat menimbulkan rasa malas belajar.

The post 7 Cara Mengatasi Malas Belajar appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kelebihan dan Kekurangan Belajar Daring https://haloedukasi.com/kelebihan-dan-kekurangan-belajar-daring Sun, 29 Aug 2021 00:36:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=26615 Belajar dan menuntut ilmu menjadi suatu hal yang wajib dilakukan oleh semua orang. Belajar tidak hanya dilakukan oleh anak-anak saja, bahkan orang dewasa sekalipun masih diperbolehkan untuk belajar. Dahulu orang berpendapat jika belajar hanya dilakukan di sekolah atau tempat bimbingan belajar. Seiring berjalannya waktu, belajar dapat dilakukan di mana saja bahkan tanpa mengenal waktu. Ditambah […]

The post Kelebihan dan Kekurangan Belajar Daring appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Belajar dan menuntut ilmu menjadi suatu hal yang wajib dilakukan oleh semua orang. Belajar tidak hanya dilakukan oleh anak-anak saja, bahkan orang dewasa sekalipun masih diperbolehkan untuk belajar.

Dahulu orang berpendapat jika belajar hanya dilakukan di sekolah atau tempat bimbingan belajar. Seiring berjalannya waktu, belajar dapat dilakukan di mana saja bahkan tanpa mengenal waktu.

Ditambah perkembangan teknologi yang terus maju membuat belajar dapat dilakukan dari rumah. Bahkan saat pandemi covid-19, hampir seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring dari rumah.

Lalu apa sebenarnya belajar daring ini?

Daring sendiri merupakan padanan kata “online” dan merupakan singkatan dari “dalam jaringan”. Artinya membutuhkan jaringan komputer dan juga internet untuk dapat melakukannya.

Konsep belajar daring yakni proses pembelajaran dilakukan secara online yang berarti, belajar dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan siapa saja tanpa adanya batasan waktu dan ruang.

Kelebihan Belajar Daring

Belajar daring memiliki beberapa kelebihan antara lain:

1. Mudah Diakses

Melakukan pembelajaran secara daring cukup menggunakan leptop atau ponsel pintar yang terhubung oleh jaringan internet, dan pengguna dapat langsung mengakses materi belajar yang ingin dipelajari dengan mudah.

Sistem belajar ini membuat siapapun dapat membaca dan menyimak materi-materi pembelajaran kapanpun dan di manapun dengan mudah. Selain itu karena mudah diakses, belajar daring tidak harus dilakukan di tempat khusus, pengguna dapat belajar di kamar, ruang tamu, teras, dan lainnya.

2. Hemat

Banyak orang berpendapat jika belajar daring memakan banyak kuota dan membuat pengeluaran rumah tangga menjadi tinggi. Modal untuk belajar daring hanya berupa smartphone dan kuota internet.

Bahkan di tengah situasi pandemi, banyak provider menawarkan berbagai paket kuota hemat yang bisa dipilih sesuai kebutuhan.

Bandingkan dengan pembelajaran tatap muka. Untuk siswa sudah tentu membutuhkan biaya berupa uang saku untuk pergi ke sekolah. Belum lagi biaya tambahan lain seperti transportasi dan lain sebagainya.

3. Waktu Belajar Fleksibel

Setiap orang tentu memiliki kepentingan serta kemampuan belajar yang berbeda-beda. Tidak heran belajar daring dapat membantu seseorang untuk tetap belajar tanpa ada batasan waktu. Materi pembelajaran biasanya dikirim dalam bentuk file, video, atau lain sebagainya sehingga dapat dengan mudah diakses kapanpun.

Bagi yang belum memahami materi pembelajaran dan dengan mudah mengulang materi tersebut tanpa takut ataupun malu. Sebab biasanya saat pembelajaran tetap muka, banyak orang cendrung merasa malu untuk bertanya mengenai materi yang sedang dibahas kepada guru atau dosen.

4. Penguasaan Teknologi Meningkat

Perkembangan teknologi yang terus mengalami peningkatan membuat siapapun harus belajar untuk menguasai teknologi tersebut. Dengan adanya teknologi ini membuat siapapun dapat belajar tanpa harus melakukan tatap muka secara langsung.

Mungkin pada mulanya banyak orang merasa kesulitan dengan keberadaan teknologi ini karena dianggap terlalu sulit. Namun tidak sedikit juga yang mau mempelajarinya sehingga kemampuan dalam menguasai teknologi mengalami peningkatan.

Bahkan saat ini sudah banyak orang merasakan manfaat dari adanya teknologi dan mengaku pekerjaan menjadi lebih mudah dan praktis berkat teknologi.

Kekurangan Belajar Daring

Selain beberapa kelebihan di atas, ternyata belajar daring memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

1. Jaringan Internet Yang Terbatas Di Beberapa Daerah

Belajar daring artinya membutuhkan jaringan internet untuk dapat terhubung dengan orang lain tanpat harus bertemu atau tatap muka secara langsung. Akan tetapi berada di daerah atau tempat dengan akses internet sulit atau jangkauan internet yang tidak stabil membuat belajar daring menjadi terhambat.

Di Indonesia sendiri, masih banyak daerah yang mengalami kesulitan untuk mengakses internet. Tidak hanya itu saja, bagi beberapa kalangan harga kuota internet dirasa cukup mahal dan tentunya membuat belajar daring menjadi sulit untuk dilakukan.

2. Interaksi Sosial Berkurang

Belajar secara daring tentunya membuat interaksi untuk bertemu orang-orang menjadi terbatas. Seperti yang diketahui belajar daring bersifat satu arah dan hanya berkomunikasi jika diperlukan saja.

Padahal manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan orang lain untuk berkomunikasi. Selain itu, belajar daring membuat orang menjadi lebih egois dan cendrung mementingkan urusan pribadi daripada orang lain.

3. Menghabiskan Banyak Kuota

Sistem belajar daring ini sebagian besar membutuhkan dukungan aplikasi yang membuat kuota internet cepat habis. Apalagi jika proses pembelajaran harus dilakukan dengan menggunakan aplikasi zoom, tentu kuota yang dibutuhkan tidak sedikit.

Selain itu, kuota internet tidak hanya digunakan untuk proses pembelajaran saja. Terkadang beberapa anak menggunakan kuota internet untuk bermain game online jika proses belajar daring telah selesai.

4. Kurang Fokus Terhadap Pembelajaran

Bagi anak-anak berdiam diri untuk duduk dan memperhatikan layar posel atau leptop dalam kurun waktu lama, tentu membuat mereka menjadi mudah bosan sehingga fokus berlajar terganggu.

Jika sudah begitu mereka memilih melakukan hal-hal yang dianggap lebih menarik daripada memperhatikan pembelajaran.

Itulah tadi beberapa kelebihan dan kekurangan belajar daring. Bagi anak-anak peran orang tua sangatlah penting saat belajar daring ini agar mereka fokus dan tidak terganggu proses pembelajarannya.

The post Kelebihan dan Kekurangan Belajar Daring appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Gaya Belajar Kinestetik: Definisi, Keunggulan dan Strateginya https://haloedukasi.com/gaya-belajar-kinestetik Thu, 28 Jan 2021 02:26:21 +0000 https://haloedukasi.com/?p=20208 Setiap anak memiliki gaya belajarnya tersendiri. Oleh sebab itu, dengan mencari tahu seperti apa tipe gaya belajar yang tepat untuk Anda mampu membantu proses pembelajaran menjadi lebih efektif. Menurut Neil D, terdapat tiga tipe gaya belajar pada anak. Tiga tipe gaya belajar pada anak yaitu, visual, auditori dan kinestetik (VAK). Gaya belajar visual berfokus pada […]

The post Gaya Belajar Kinestetik: Definisi, Keunggulan dan Strateginya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setiap anak memiliki gaya belajarnya tersendiri. Oleh sebab itu, dengan mencari tahu seperti apa tipe gaya belajar yang tepat untuk Anda mampu membantu proses pembelajaran menjadi lebih efektif.

Menurut Neil D, terdapat tiga tipe gaya belajar pada anak. Tiga tipe gaya belajar pada anak yaitu, visual, auditori dan kinestetik (VAK).

Gaya belajar visual berfokus pada penglihatan, auditori berfokus pada pendengaran dan kinestestik berfokus pada praktik atau gerakan. Pada artikel ini, akan dibahas mengenai strategi belajar yang baik untuk tipe gaya belajar kinestetik.

Definisi Gaya Belajar Kinestetik

Tidak terlalu nyaman berada di dalam kelas dalam waktu yang lama, serta lebih mudah mengingat pelajaran apabila tubuh juga ikut bergerak merupakan tanda tipe gaya belajar kinestetik.

Oleh karena itu, sulit bagi tipe gaya belajar kinestetik untuk melakukan pembelajaran dengan metode ceramah. Karena metode ceramah hanya melibatkan otak tanpa menggerakan tubuh. Sehingga sulit bagi tipe gaya belajar kinestetik untuk memproses informasi melalui metode tersebut.

Anak dengan tipe gaya belajar kinestetik umumnya lebih cepat memahami sesuatu apabila dipraktikan secara langsung dibandingkan hanya belajar melalui buku maupun suara. Tipe gaya belajar kinestetik juga menyukai menyentuh objek yang akan dipelajari.

Biasanya, anak dengan tipe gaya belajar kinestetik lebih mudah memproses informasi melalui pembicaraan tentang hal-hal yang nyata dalam hidup maupun pengalaman pribadi. Tipe gaya belajar kinestetik juga gemar mempraktekan pengetahuan yang telah dipelajari

Keunggulan Gaya Belajar Kinestetik

  1. Memiliki reaksi yang cepat. Ini dikarenakan anak dengan tipe gaya belajar kinestetik memiliki koordinasi mata dan tubuh yang bagus sehingga memudahkannya dalam bereaksi.
  2. Ingatan motorik yang sangat baik. Sehingga mampu membuat tipe gaya belajar kinestetik mudah menirukan suatu hal dalam waktu singkat terutama gerakan.
  3. Senang melakukan eksperimen. Tipe gaya belajar kinestetik sangat senang melakukan eksperimen karena dapat mempraktekan kemampuan yang telah dipelajari.
  4. Terampil dalam olahraga, seni serta drama. Olahraga, seni dan drama merupakan pelajaran yang membutuhkan gerakan untuk dapat mempelajarinya. Oleh karena itu, tipe gaya belajar kinestetik biasanya unggul dalam pelajaran ini.

Strategi Gaya Belajar Kinestetik

  • Berdiri

Strategi belajar kinestetik yang pertama adalah berdiri. Saat berdiri, tubuh akan merasa lebih terlibat dengan proses pembelajaran sehingga dapat membantu anak dengan tipe gaya belajar kinestetik untuk memahami apa yang baru saja dibaca atau dipelajari.

  • Melakukan gerakan kecil

Melakukan gerakan kecil juga mampu menjadi strategi belajar kinestetik. Saat pelajaran berlangsung di dalam kelas, tidak memungkinkan untuk untuk berdiri atau berjalan-jalan bagi anak tipe kinestetik.

Padahal tipe gaya belajar kinestetik, kesulitan menangkap informasi jika hanya duduk berdiam diri dan mendengarkan.

Memainkan bola kecil di tangan, memutar karet gelang di pulpen atau pensil, memainkan tangan seperti sedang berhitung dapat menjadi membantu tipe gaya belajar kinestetik dalam proses pembelajaran.

  • Belajar sambil berolahraga

Belajar sambil berolahraga merupakan strategi belajar kinestetik yang sangat ampuh. Cobalah untuk menjawab pertanyaan mengenai materi pelajaran saat Anda sedang berolahraga seperti lompat tali, bermain bola dan masih banyak lagi.

Ini akan membantu otak dalam mengingat pelajaran serta memudahkan proses mengolah informasi bagi anak dengan tipe gaya belajar kinestetik. Selain itu, olahraga dapat membantu tubuh agar tetap sehat dan membuang energi berlebih yang dimiliki anak tipe gaya belajar kinestetik.

  • Membuat poster atau diagram

Membuat poster atau diagram kemudian dipotong-potong menjadi bagian kecil seperti puzzle juga mampu menjadi strategi pembelajaran kinestetik yang menyenangkan.

Menambahkan sticky notes pada materi serta menambahkan kesimpulan sendiri juga dapat meningkatkan proses masuknya informasi.

  • Membuat alat peraga

Membuat alat peraga seperti patung, balok, mainan berbentuk orang untuk memahami konsep sejarah, menggambar atau membuat video terkait topik yang ingin dipelajari juga dapat membantu tipe gaya belajar kinestetik dalam proses pembelajaran.

Kemampuan motoriknya yang sangat baik memudahkan anak tipe gaya belajar kinestetik untuk membuat alat peraga sebagai penunjang belajarnya.

  • Membuat kelompok belajar

Membuat kelompok belajar khususnya antara seasam tipe kinestestik dapat menjadi strategi belajar selanjutnya. Tipe gaya belajar kinestetik cenderung lebih mudah memahami saat berkelompok dibandingkan belajar sendiri.

Selain itu, dengan adanya kelompok belajar dapat menggunakan metode pembelajaran role play atau quiz yang juga memudahkan anak tipe gaya belajar kinestetik.

The post Gaya Belajar Kinestetik: Definisi, Keunggulan dan Strateginya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Model Pembelajaran Jigsaw: Pengertian, Fungsi dan Langkah-langkahnya https://haloedukasi.com/model-pembelajaran-jigsaw Sat, 14 Nov 2020 06:05:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=14793 Pengertian Model Pembelajaran Jigsaw Secara umum model pembelajaran jigsaw adalah model pembelajaran yang memfokuskan siswa pada grup belajar untuk menyelesaikan masalah dalam bentuk grup-grup kecil. Menurut para ahli seperti Sudrajat (2010:5) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan […]

The post Model Pembelajaran Jigsaw: Pengertian, Fungsi dan Langkah-langkahnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Model Pembelajaran Jigsaw

Secara umum model pembelajaran jigsaw adalah model pembelajaran yang memfokuskan siswa pada grup belajar untuk menyelesaikan masalah dalam bentuk grup-grup kecil.

Menurut para ahli seperti Sudrajat (2010:5) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.

Sedangkan, menurut Zaini (2008:56) menjelaskan bahwa model jigsaw merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh peserta didik dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain.

Kemudian menurut Agus Suprijono (2009:89) model pembelajaran kooperatif jigsaw merupakan pembelajaran kooperatif di mana guru membagi kelas dalam kelompok-kelompok lebih kecil.

Fungsi Model Pembelajaran Jigsaw

Menurut Nurhadi (2004:112) menyatakan bahwa metode jigsaw berfungsi:

  • Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa dalam pembelajaran yang ingin dicapai disampaikan pada siswa sekaligus memotivasi siswa untuk belajar.
  • Menyajikan informasi, informasi yang ingin disampaikan dapat disajikan kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bacaan.
  • Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok.

Berdasarkan pernyataan ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran jigsaw berfungsi untuk memotivasi siswa dalam belajar melalui demonstrasi dalam kelompok-kelompok.

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Jigsaw

  • Guru merencanakan pembelajaran yang akan menghubungkan beberapa konsep dalam satu rentang waktu secara bersamaan.
  • Siapkan handout materi pelajaran untuk masing-masing konsep.
  • Guru menyiapkan kuis sebanyak tiga jenis sesuai materi yang akan dipelajari.
  • Bagilah kelompok siswa dengan beranggotakan masing-masing kelompok 4-6 orang.
  • Setiap kelompok memahami materi yang menjadi pegangannya.
  • Kemudian pada setiap kelompok yang ahli mengenai konsep ke-1 bergabung dengan ahli konsep ke-1, dan ahli konsep ke-2 bergabung dengan ahli konsep ke-2 begitu juga konsep ke-3, ke-4 dan seterusnya.
  • Setelah selesai mendalami materi melalui diskusi kelompok ahli, siswa kembali ke kelompok masing-masing. Lalu. hasil diskusi bersama kelompok ahli, dibahas kembali pada kelompok masing-masing.
  • Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
  • Guru mengukur hasil belajar siswa dengan postest.

Kelebihan Model Pembelajaran Jigsaw

  • Meningkatkan motivasi belajar.
  • Guru dan siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran.
  • Mampu memadukan berbagai pendekatan belajar, seperti pendekatan kelas, kelompok, dan individu.
  • Mampu membangun kreativitas siswa.
  • Pemerataan pemahaman dicapai dalam waktu yang singkat.

Kekurangan Model Pembelajaran Jigsaw

  • Jika guru tidak mengingatkan agar siswa selalu menggunakan keterampilan-keterampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing, dikhawatirkan kelompok akan macet dalam pelaksanaan diskusi.
  • Jika ada jumlah anggota kelompoknya kurang maka akan menimbulkan masalah.
  • Bila penataan ruang belum terkondisi dengan baik, maka akan membutuhkan waktu yang lama karena perlu menata tempat duduk secara berkelompok dan akan menimbulkan kegaduhan.

The post Model Pembelajaran Jigsaw: Pengertian, Fungsi dan Langkah-langkahnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>