bencana alam - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bencana-alam Tue, 14 Feb 2023 07:51:48 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico bencana alam - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bencana-alam 32 32 Simak 6 Contoh Bencana Alam Meteorologi https://haloedukasi.com/contoh-bencana-alam-meteorologi Tue, 14 Feb 2023 07:50:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41440 Bencana meteorologi adalah peristiwa alam yang disebabkan oleh perubahan cuaca atau iklim yang ekstrim. Contoh bencana alam meteorologi adalah seperti hujan dan lain lain. Ini dapat menyebabkan kerusakan fisik dan ekonomi yang signifikan, serta dapat menyebabkan kehilangan nyawa. Beberapa contoh dari bencana meteorologi meliputi badai, banjir, kekeringan, angin kencang, hujan lebat, dan badai salju. Disebut […]

The post Simak 6 Contoh Bencana Alam Meteorologi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bencana meteorologi adalah peristiwa alam yang disebabkan oleh perubahan cuaca atau iklim yang ekstrim. Contoh bencana alam meteorologi adalah seperti hujan dan lain lain. Ini dapat menyebabkan kerusakan fisik dan ekonomi yang signifikan, serta dapat menyebabkan kehilangan nyawa. Beberapa contoh dari bencana meteorologi meliputi badai, banjir, kekeringan, angin kencang, hujan lebat, dan badai salju.

Disebut bencana meteorologi karena kondisi ini dikaitkan dengan perubahan cuaca atau iklim yang ekstrim. Contoh bencana alam meteorologi dapat berupa badai, banjir, kekeringan, angin kencang, hujan lebat, dan badai salju yang dapat menyebabkan kerusakan fisik dan ekonomi yang signifikan, serta dapat menyebabkan kehilangan nyawa. Bencana meteorologi dapat diidentifikasi dan diukur melalui observasi dan analisis data cuaca dan iklim, serta peringatan dini dari badai dan peristiwa cuaca ekstrim lainnya.

Sifat Bencana Meteorologi

Bencana meteorologi sering terjadi di Indonesia karena beberapa faktor geografis dan iklim. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di kawasan tropis yang memiliki iklim yang cukup panas dan lembab, yang memungkinkan untuk terjadinya peristiwa cuaca ekstrim seperti badai, banjir, dan kekeringan. Selain itu, Indonesia juga terletak di sepanjang garis khatulistiwa, yang membuat negara ini cukup rawan terkena badai tropis.

Indonesia juga memiliki topografi yang cukup variatif yang dapat menyebabkan perubahan cuaca yang cepat. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya hujan lebat dan banjir di beberapa wilayah, sementara di wilayah lain kekeringan. Indonesia juga terkena dampak dari fenomena alam seperti El Nino dan La Nina yang dapat mempengaruhi curah hujan dan suhu di wilayah Indonesia.

Kurangnya infrastruktur dan sistem pengendalian air yang memadai di beberapa wilayah juga dapat menyebabkan kerusakan yang lebih besar saat bencana meteorologi terjadi. Beberapa wilayah di Indonesia juga memiliki tingkat urbanisasi yang tinggi sehingga menyebabkan penyumbatan saluran air dan pembuangan sampah yang tidak tepat yang dapat menyebabkan banjir lebih parah.

Contoh Bencana Meteorologi dan Sifatnya

  • Badai Tropis

Ada banyak jenis badai namun inilah yang paling umum. Badai tropis atau topan adalah bencana meteorologi yang ditandai dengan angin kencang dan hujan lebat yang berputar dengan kecepatan tinggi. Badai tropis dapat menyebabkan kerusakan fisik yang besar, banjir, dan kehilangan nyawa.

Salah satu penyebab utama badai tropis adalah perbedaan suhu udara dan air laut yang cukup besar, serta adanya sistem tekanan udara yang kuat. Badai tropis juga dapat terjadi karena dampak dari fenomena alam seperti El Nino dan La Nina.

  • Banjir

Banjir adalah bencana meteorologi yang ditandai dengan air yang menggenang di atas permukaan tanah dan menyebabkan kerusakan fisik yang besar. Semua jenis banjir disebabkan oleh hujan lebat yang diluar batas normal, pengendapan air, atau kerusakan pada sistem pengendalian air.

Penyebab utama banjir adalah curah hujan yang tinggi dalam waktu yang singkat yang dapat menyebabkan air tidak dapat dikeluarkan dengan cepat, sehingga menyebabkan air menggenang di permukaan tanah.

Selain itu, urbanisasi yang tidak tepat, penebangan hutan, dan kurangnya sistem drainase yang baik juga dapat menyebabkan banjir. Jika sudah besar, maka tingkatan status bencana banjir juga bisa terus bertambah.

  • Kekeringan

Kekeringan adalah bencana meteorologi yang ditandai oleh kurangnya curah hujan yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman dan untuk memenuhi kebutuhan air manusia. Penyebab utama kekeringan adalah iklim yang kering atau kurangnya curah hujan.

Kekeringan dapat juga disebabkan oleh fenomena alam seperti El Nino, yang dapat menyebabkan perubahan curah hujan dan suhu di wilayah tertentu. Kekeringan juga dapat disebabkan oleh pemanasan global, yang menyebabkan perubahan iklim dan menyebabkan kurangnya curah hujan di wilayah tertentu.

  • Angin Kencang

Angin kencang atau angin topan adalah contoh bencana alam meteorologi yang ditandai dengan kecepatan angin yang tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan fisik yang besar. Angin kencang dapat disebabkan oleh badai tropis atau angin muson.

Angin kencang dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan, jalan, dan jembatan serta kerusakan pada infrastruktur energi seperti jaringan listrik dan gas. Angin kencang juga dapat menyebabkan kehilangan nyawa.

  • Hujan Lebat

Hujan lebat atau curah hujan ekstrim adalah bencana meteorologi yang ditandai dengan curah hujan yang sangat tinggi dalam waktu yang singkat. Hujan lebat dapat disebabkan oleh sistem perubahan cuaca yang kuat, seperti badai tropis atau sistem pertukaran udara yang kuat. Pemanasan global juga dapat menyebabkan perubahan iklim yang dapat mempengaruhi curah hujan di wilayah tertentu.

  • Badai Salju

Badai salju atau badai dingin adalah bencana meteorologi yang ditandai dengan suhu yang sangat rendah dan hujan yang berubah menjadi salju atau es. Badai salju dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur seperti jalan dan jembatan, serta dapat menyebabkan kesulitan untuk transportasi dan aktivitas di luar ruangan.

Badai salju dapat disebabkan oleh sistem front dingin yang membawa udara yang sangat dingin dari wilayah yang lebih selatan ke wilayah yang lebih utara. Suhu yang sangat rendah dapat menyebabkan hujan yang berubah menjadi salju atau es. Sekian adalah semua contoh bencana alam meteorologi yang dapat kami sampaikan hari ini.

The post Simak 6 Contoh Bencana Alam Meteorologi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Jenis Gempa Bumi Berdasarkan Kedalamannya https://haloedukasi.com/jenis-gempa-bumi-berdasarkan-kedalamannya Tue, 07 Feb 2023 08:23:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41193 BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) mendefinisikan gempa bumi sebagai getaran maupun guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan tumbukan antar lempeng bumi, aktivitas gunung berapi, patahan yang aktif, hingga runtuhan batu-batuan. Getaran tersebut biasanya berasal dari kerak bumi atau lempeng bumi. Tidak hanya di darat saja, gempa bumi juga bisa terjadi di dasar laut. […]

The post 3 Jenis Gempa Bumi Berdasarkan Kedalamannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) mendefinisikan gempa bumi sebagai getaran maupun guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan tumbukan antar lempeng bumi, aktivitas gunung berapi, patahan yang aktif, hingga runtuhan batu-batuan.

Getaran tersebut biasanya berasal dari kerak bumi atau lempeng bumi. Tidak hanya di darat saja, gempa bumi juga bisa terjadi di dasar laut. Jika gempa tersebut terjadi di dasar laut, berpotensi mengakibatkan tsunami. Hentakan gempa bumi yang besar juga dapat mengakibatkan tanah longsor, retak, hingga robohnya bangunan.

Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia terletak pada kawasan cincin api (ring of fire) Pasifik, karena Lempeng Tektonik Dunia, Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia saling bertemu.

Klasifikasi Gempa Bumi

Setelah mengetahui pengertian dari gempa bumi, maka kita akan mengetahui klasifikasi gempa bumi secara umum.

Pada umumnya, gempa bumi dapat dibagi ke dalam 4 kategori, yaitu : gempa bumi berdasarkan penyebabnya, gelombangnya, lokasinya, dan kedalaman gempa. Berdasarkan penyebab terjadinya gempa bumi, gempa bumi dapat dibagi ke dalam 5 kelompok, yaitu : gempa bumi tektonik, vulkanik, tumbukan, runtuhan, dan buatan.

Sementara itu, gempa bumi berdasarkan gelombangnya, terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu gelombang primer dan sekunder. Gempa bumi berdasarkan lokasinya dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu laut dan darat. Pada artikel ini kita akan membahas lebih mendalam mengenai jenis gempa bumi berdasarkan kedalamannya.

Jenis Gempa Bumi Berdasarkan Kedalamannya

Berdasarkan kedalamannya gempa bumi dapat di kelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu :

  • Gempa Bumi Dangkal

Berdasarkan pencatatan mengenai peristiwa gempa bumi, sebagian besar gempa bumi yang terjadi adalah jenis gempa bumi dangkal. Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang memiliki hiposentrum (titik gempa) kurang dari 60 km pada permukaan bumi. Gempa bumi dangkal biasanya menyebabkan kerusakan yang besar.

Menurut USGS (United States Geological Survey) gempa bumi terjadi pada lapisan mantel bumi pada rentang kedalaman 0 hingga 700 km. Rentang kedalaman gempa dibagi ke dalam tiga zona, yaitu : gempa dangkal (0-70 km), gempa menengah (70-300 km) dan gempa dalam (300-700 km).

Gempa bumi dangkal merupakan gempa bumi dengan efek kerusakan yang besar dibandingkan dengan gempa bumi menengah dan gempa bumi dalam. Hal tersebut karena lokasi, kedalaman gempa, dan jarak pusat gempa yang berpengaruh terhadap besar atau kecilnya daya guncang di permukaan bumi. Gempa bumi dangkal cenderung terasa seperti ada ledakan di bawah kaki karena magnitudo gempa yang tidak terlalu tinggi dan lokasi gempa yang dekat dengan permukaan tanah.

Gempa dalam mempunyai karakteristik unik, yaitu bersumber dari aktivitas pergerakan sesar aktif di darat. Sesar aktif adalah sumber gempa bumi kerak dangkal (shallow crustal eartquake). Jika sesar aktif tersebut melintang di sepanjang pemukiman pada, maka akan memakan korban jiwa serta kerugian material yang sangat besar.

Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mencatat setidaknya telah terjadi 4.300 gempa bumi di Indonesia dengan besaran lebih dari 3,5 SR. Dari sekian banyaknya gempa yang sudah terjadi, sembilan diantaranya merupakan gempa dangkal dengan daya rusak yang tinggi. Contoh peristiwa gempa bumi dangkal adalah : Klangon Madiun tahun 2015, Pangalengan tahun 2016, Garut tahun 2017, Banjarnegara tahun 2018, dan Kuningan-Brebes tahun 2019.

  • Gempa Bumi Menengah

Gempa bumi yang memiliki hiposentrum dengan range antara 60-300 km di bawah permukaan bumi. Kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa bumi menengah tergolong ringan, namun getarannya terasa.

Contoh peristiwa gempa bumi menengah adalah: Gempa Selat Malang, Jawa Timur tahun 2021.

  • Gempa Bumi Dalam

Gempa bumi yang memiliki hiposentrum lebih dari 300 km dibawah permukaan bumi. Pada umumnya, gempa bumi ini tidak terlalu berbahaya.

Contoh perisitiwa gempa bumi dalam gempa bumi di Laut Jawa, Utara Indramayu tahun 2018.

Dampak Gempa Bumi

Berdasarkan letak geografis Indonesia, gempa bumi dapat terjadi dimana saja dan dapat menimbulkan kerusakan yang bersifat ringan hingga berat.

  • Dampak Fisik dan Lingkungan

Dampak fisik merupakan dampak yang akan sering terjadi ketika gempa bumi terjadi pada suatu daerah. Bangunan, jalanan, maupun tanah yang retak hingga hancur.

Dalam ranah lingkungan, gempa bumi mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem karena merusak tatanan tanah yang sudah ada, dan jika terjadi dalam laut gempa bumi mengakibatkan kerusakan pada terumbu karang.

  • Dampak Sosial

Gempa bumi juga berdampak terhadap aspek sosial, seperti : kemiskinan, penyakit (diare, flu, hingga sesak nafas), dan kelaparan.

Dalam hal ini, biasanya masyarakat juga akan kesulitan mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi. Pada skala yang besar, gempa bumi dapat berpengaruh terhadap ekonomi dalam suatu daerah. Hal tersebut disebabkan rusaknya fasilitas umum dan dibutuhkan pembangunan atau perbaikan terhadap fasilitas tersebut.

  • Adanya Korban Jiwa

Gempa bumi yang terjadi didarat maupun gempa bumi yang memiliki hiposentrum di laut sehingga dapat menimbulkan tsunami tidak jarang memakan korban jiwa dalam skala yang besar pada suatu wilayah.

  • Kehilangan Harta Benda

Masyarakat yang mengalami gempa bumi mau tidak mau harus menerima kenyataan, jika barang berharga yang mereka miliki harus hilang atau rusak.

  • Terganggunya Jaringan Komunikasi

Gempa bumi yang berdampak pada kerusakan lingkungan, juga berdampak pada sinyal internet yang akan membuat kita menjadi sulit untuk berkomunikasi melalui saluran telephone.

The post 3 Jenis Gempa Bumi Berdasarkan Kedalamannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Contoh Bencana Alam Hidrometereologi https://haloedukasi.com/contoh-bencana-alam-hidrometereologi Mon, 16 Jan 2023 07:30:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40717 Bencana alam hidrometereologi adalah jenis bencana alam yang diakibatkan oleh fenomena atmosfer dan hidrologi, seperti hujan ekstrem, banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, ekonomi, dan juga kerugian jiwa. Hujan ekstrem misalnya dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor yang dapat merusak jalan, jembatan, dan bangunan. Ancaman yang ditimbulkan oleh bencana hidrometereologi […]

The post 5 Contoh Bencana Alam Hidrometereologi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bencana alam hidrometereologi adalah jenis bencana alam yang diakibatkan oleh fenomena atmosfer dan hidrologi, seperti hujan ekstrem, banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, ekonomi, dan juga kerugian jiwa.

Hujan ekstrem misalnya dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor yang dapat merusak jalan, jembatan, dan bangunan. Ancaman yang ditimbulkan oleh bencana hidrometereologi ini dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan dan juga kerugian jiwa.

Angin kencang juga dapat menjadi ancaman yang serius, khususnya untuk bangunan yang tidak kuat. Ini dapat menyebabkan kerusakan atau kehancuran bangunan, yang dapat menyebabkan kerugian jiwa dan kerugian ekonomi.

Bencana alam hidrometereologi dapat dihindari dengan mengambil tindakan pencegahan dan perlindungan seperti membuat perencanaan dan pengendalian banjir, pengembangan infrastruktur yang tahan terhadap bencana, serta meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat.

Contoh bencana alam hidrometereologi bersifat buruk karena bisa langsung terjadi pada skala besar. Beberapa dampaknya adalah seperti kerusakan lingkungan seperti banjir, longsor, badai, dan lain lain. Ini juga kemudian menyebabkan kerusakan di berbagai hal lainnya. Tidak hanya dari segi kerusakan fisik saja, namun ada juga kerugian dalam bentuk ekonomi dan infrastruktur.

Bencana Alam Hidrometereologi

  • Banjir

Banjir adalah suatu keadaan dimana air mengalir di atas permukaan tanah yang normalnya tidak tergenang air. Banjir dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti hujan lebat, pembekuan, pengendapan, pengerusakan lingkungan, pembangunan yang tidak sesuai, perubahan iklim dan pertambahan penduduk.

Banjir dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, kerugian ekonomi, kerugian jiwa, kerusakan infrastruktur, dan pengungsian. Banjir dapat menyebabkan pemulihan yang lama dan memerlukan biaya yang besar.

Bencana alam yang satu ini sering sekali terjadi di Indonesia diakibatkan kedudukan yang sempit dan juga curah hujan yang besar. Akibat industrialisasi, maka beberapa daerah di Indonesia dipenuhi dengan bangunan.

Akibatnya adalah jumlah pohon atau tanaman yang dapat menyerap air akan semakin berkurang. Sehingga terjadinya genangan air yang besar dan susah diserap kembali ke tanah. Banjir dapat terbagi menjadi banyak jenis seperti banjir bandang atau banjir biasa saja.

  • Tanah Longsor

Tanah longsor adalah suatu keadaan di mana tanah, batuan, atau lumpur melepaskan diri dan jatuh dari lereng atau dinding tebing. Di Indonesia, tanah longsor sering terjadi karena beberapa faktor.

Tanah longsor menyebabkan kerusakan lingkungan, kerugian ekonomi, kerugian jiwa dan kerusakan infrastruktur. Beberapa daerah di Indonesia terkenal dengan potensi tanah longsor yang tinggi, seperti daerah pegunungan dan lereng volkanik.

Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat harus meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan preventif untuk mencegah tanah longsor. Ini menjadi salah satu contoh bencana alam hidrometereologi. Tanah longsor pun disebabkan oleh manusia dan merupakan bencana alam yang disebabkan oleh manusia.

  • Badai

Badai adalah suatu sistem meteorologi yang menyebabkan angin kencang, hujan lebat, dan kilat. Badai dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, seperti badai tropis, badai sub-tropis, dan badai ekstratropis. Badai tropis adalah badai yang ditandai dengan kencangnya angin yang berasal dari wilayah tropis, yang dapat menyebabkan banjir dan angin topan.

Badai subtropis adalah badai yang ditandai dengan kencangnya angin yang berasal dari wilayah subtropis, yang dapat menyebabkan hujan lebat, petir, dan angin kencang. Badai ekstratropis adalah badai yang ditandai dengan kencangnya angin yang berasal dari wilayah ekstratropis, yang dapat menyebabkan hujan lebat, salju, dan angin kencang.

Badai dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan kerugian ekonomi yang besar. Pemerintah dan masyarakat harus meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan preventif untuk mencegah kerugian yang disebabkan oleh badai.

  • Kekeringan

Kekeringan adalah suatu kondisi di mana air tidak tersedia dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia, hewan, dan tanaman. Kekeringan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan iklim, pembangunan yang tidak sesuai, dan penebangan hutan.

Bencana alam yang terjadi di Indonesia ini terjadi cukup sering. Kekeringan dapat menyebabkan masalah lingkungan seperti kerusakan tanah, kerusakan tanaman, dan pemadaman air. Kekeringan juga dapat menyebabkan masalah sosial, seperti perpecahan masyarakat dan masalah kesejahteraan. Dampak ekonomi juga dapat sangat merugikan, termasuk kerugian produktivitas pertanian, kerugian properti, dan kerugian bisnis.

Kekeringan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang luas dan mengancam kesejahteraan masyarakat di wilayah yang terkena dampak. Kekeringan dapat menyebabkan kerusakan pada tanah, tanaman, dan sumberdaya air, serta menyebabkan masalah sosial dan ekonomi. Solusi untuk mengatasi masalah kekeringan meliputi pengelolaan air yang lebih baik, konservasi air, dan adaptasi pada perubahan iklim.

  • Angin Topan

Angin topan adalah suatu sistem meteorologi yang ditandai dengan angin yang sangat kencang dan seringkali disertai dengan hujan, petir, dan kilat. Angin topan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan kerugian ekonomi yang besar. Angin topan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti angin topan tropis, angin topan sub-tropis, dan angin topan ekstratropis.

Angin topan tropis, juga dikenal sebagai badai tropis, ditandai dengan angin kencang dan hujan yang intens. Angin topan tropis dapat menyebabkan banjir dan kerusakan lingkungan yang luas. Angin topan sub-tropis ditandai dengan angin kencang dan hujan yang lebat.

Angin topan ekstratropis ditandai dengan angin kencang dan cuaca yang ekstrim. Angin topan dapat menyebabkan kerusakan properti, infrastruktur dan juga menyebabkan kerugian jiwa.

Pemerintah dan masyarakat harus meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan preventif untuk mencegah kerugian yang disebabkan oleh angin topan. Sekian adalah semua contoh bencana alam hidrometereologi dan mengapa Indonesia termasuk sebagai negara yang sering terkena bencana alam.

The post 5 Contoh Bencana Alam Hidrometereologi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Negara yang Sering Berpotensi Tsunami https://haloedukasi.com/negara-yang-sering-berpotensi-tsunami Thu, 29 Dec 2022 03:24:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40463 Gempa bumi menjadi salah satu bencana alam yang sering terjadi di berbagai negara di dunia, terutama negara yang berada di lempeng tektonik aktif. Gempa bumi yang dahsyat bahkan juga bisa memicu tsunami dengan gelombang air besar yang diakibatkan oleh adanya gangguan di dasar laut yang bisa menyebar ke segala arah dengan kecepatan gelombang yang dapat […]

The post 5 Negara yang Sering Berpotensi Tsunami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Gempa bumi menjadi salah satu bencana alam yang sering terjadi di berbagai negara di dunia, terutama negara yang berada di lempeng tektonik aktif. Gempa bumi yang dahsyat bahkan juga bisa memicu tsunami dengan gelombang air besar yang diakibatkan oleh adanya gangguan di dasar laut yang bisa menyebar ke segala arah dengan kecepatan gelombang yang dapat mencapai 600–900 km/jam. 

Bencana gelombang besar tsunami memang sangat menakutkan, betapa tidak akibat tsunami, puluhan ribu orang dan harta benda bisa menjadi korban jiwa. Bencana Tsunami terjadi akibat adanya gempa bisa juga karena meletusnya gunung merapi tengah laut yang bisa juga menyebabkan gelombang besar.

Dari seluruh negara yang ada, terdapat beberapa negara yang dianggap paling rawan terjadinya tsunami di dunia yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni letak geografis dan lempeng bumi yang rawan.

Bencana Gelombang Tsunami

Tsunami bisa dikatakan menjadi bencana alam yang paling mematikan dengan bencana yang melibatkan ombak tinggi ini disebut sebagai bencana alam dengan tingkat kehancuran yang paling tinggi. Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang terdiri dari kata tsu yang berarti pelabuhan dan nami yang berarti gelombang. Sepanjang sejarah peradaban manusia, telah terjadi beberapa bencana tsunami yang paling besar dan paling mematikan di berbagai belahan dunia.

Penyebab terjadinya tsunami yang paling umum adalah gempa bumi bawah laut, terutama yang terjadi dalam zona penunjaman dengan kekuatan yang mencapai 7,0 skala magnitudo momen atau lebih. Secara geografis, hampir seluruh tsunami terjadi dalam kawasan Lingkaran Api Pasifik dan kawasan Palung Sumatra di Samudra Hindia, sebab mempengaruhi terjadinya gempa bumi lalu memicu terjadinya tsunami. Tsunami dapat terjadi akibat adanya pergerakan lempeng tektonik, pergerakan magma gunung berapi, perubahan suhu atau tekanan air, hingga karena terjadinya angin kencang.

Negara Paling Berpotensi Terjadi Tsunami

  • Jepang

Negara Jepang merupakan wilayah yang paling sering terjadi tsunami dimana hal tersebut lantaran Jepang berada dalam area cincin api pasific yang artinya Jepang memiliki sejumlah  lempengan api di bawah permukaan bumi. Lempengan tektonik dalam cincin api itu sering terjadi tabrakan dan hal tersebut yang akan menimbulkan gempa.

Gempa yang sering terjadi di Jepang tersebut rata-rata mempunyai kekuatan 7 Skala Richter. Sehingga, hal itu menjadikan Jepang sebagai negara yang paling rawan tsunami. Jepang saat ini memiliki banyak sekali alat pendeteksi tsunami dan di setiap sekolah telah memasang alat deteksi tsunami tersebut. Para warga pun sudah diberikan pembekalan agar bisa menyelamatkan diri dengan berbagai latihan khusus bencana.

  • Indonesia

Indonesia adalah negara di Asia Tenggara yang juga terkenal dengan wilayahnya yang sering dilanda bencana alam gempa bumi dan tsunami karena Indonesia ada dalam pertemuan 4 lempeng tektonik dunia, yakni benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Pasific dan samudera Hindia.

Pada daerah selatan dan timur Indonesia ada serbuk vulkanik yang memanjang dari Sumatera, ke Jawa dan Nusa Tenggara sampai ke Sulawesi yang membuat Indonesia sering terjadi gempa. Bahkan Indonesia juga masuk dalam daftar negara paling rawan tsunami, dengan tak hanya pulau Jawa, namun sepanjang Sumatera sampai Papua masuk kedalam zona subduksi yang juga sangat rentan terjadi tsunami.

Kejadian yang paling diingat adalah bencana tsunami besar yang melanda Aceh pada 2004 karena gempa bumi bermagnitudo 9,3 dengan kerugian yang cukup besar. Bahkan baru-baru ini, peneliti dari ITB yang juga didukung pihak BMKG memperkirakan akan terjadi gempa bumi 9,1 magnitudo yang akan menyebabkan tsunami setinggi 20 meter di wilayah selatan Jawa.

Daerah yang paling terdampak yakni Jawa Barat, Jawa Timur dan Banten, namun para peneliti tidak bisa memastikan kapan tsunami tersebut akan terjadi. Tetapi yang jelas wilayah Jawa Selatan berpotensi mengalami tsunami dahsyat sebab terjadinya gempa megathrust 9,1.

  • Amerika Serikat

Pantai Barat Amerika adalah kawasan yang paling sering dilanda dengan ancaman tsunami di Amerika Serikat dimana berdasarkan laporan dari Stacker, California, Oregon, dan Washington pernah mengalami ancaman tsunami yang berasal dari bagian negara Rusia dan Amerika Selatan. Salah satu faktor utama yang menyebabkan Amerika Serikat rawan terjadinya tsunami adalah posisinya yang berada di sepanjang beberapa jalur patahan utama.

Termasuk juga dalam Sesar San Andreas dan Sesar New Madrid dengan pantai Barat Amerika yang menjadi kawasan paling sering dengan ancaman tsunami. Garis patahan yang sangat aktif tersebut telah melewati sebagian besar bagian barat dari negara itu, sehingga menempatkan jutaan orang dalam keadaan berbahaya.

  • Yunani

Sebuah celah besar di sepanjang dermaga muncul setelah gempa 6,7 SR mengguncang Kepulauan Yunani dan gelombang tsunami berukuran kecil dilaporkan sempat melanda pesisir Turki pasca gempa terjadi.

Negara Yunani berada pada keadaan geografis yang terhimpit dengan laut, gunung berapi, pulau, dan dasar laut yang pecah menjadikan Yunani berisiko tinggi untuk dilanda tsunami. Yunani juga pernah terkena tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi yang kerap terjadi di wilayah Afrika Utara yang selalu terasa hingga ke pantai selatan Yunani.

  • Filipina

Sama halnya seperti di Indonesia, Filipina juga rawan terhadap terjadinya gempa dan tsunami yang melanda negaranya. Gempa bumi di dasar lautan pernah menjadi penyebab utama tsunami di Filipina karena negara ini juga dikenal sebagai ‘Ring of Fire’ karena terdapat banyak gunung berapi yang aktif di hampir seluruh kepulauan, sehingga dapat menyebabkan tsunami berikutnya.

Wilayah Filipina menjadi rawan gempa karena dilalui oleh Cincin Api Pasifik sama seperti dengan Jepang dan Indonesia. Karena bencana alam yang sering melanda dan cukup parah dampaknya, banyak orang yang tinggal di Filipina mengambil berbagai langkah khusus bencana untuk memastikan keselamatan mereka dengan membangun struktur bangunan yang lebih kuat.

The post 5 Negara yang Sering Berpotensi Tsunami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Dampak Tsunami bagi Lingkungan dan Manusia https://haloedukasi.com/dampak-tsunami-bagi-lingkungan-dan-manusia Fri, 16 Dec 2022 04:33:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40187 Tsunami berasal dari bahasa Jepang yaitu Tsu yang berarti pelabuhan dan Nami yang berarti gelombang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa tsunami adalah gelombang laut yang menghantam pelabuhan. Tsunami merupakan rangkaian gelombang yang mampu menjalar dengan kecepatan hingga lebih dari 900 km per jam yang utamanya diakibatkan oleh gempa Bumi yang terjadi di dasar laut. Selain gempa […]

The post 10 Dampak Tsunami bagi Lingkungan dan Manusia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tsunami berasal dari bahasa Jepang yaitu Tsu yang berarti pelabuhan dan Nami yang berarti gelombang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa tsunami adalah gelombang laut yang menghantam pelabuhan.

Tsunami merupakan rangkaian gelombang yang mampu menjalar dengan kecepatan hingga lebih dari 900 km per jam yang utamanya diakibatkan oleh gempa Bumi yang terjadi di dasar laut. Selain gempa bumi, tsunami juga bisa disebabkan oleh letusan gunung api dasar laut (vulkanis), longsor dasar laut, bahkan jatuhnya meteor ke laut. 

Tahukah kamu bahwa kecepatan gelombang tsunami tergantung dengan kedalaman laut tempat terjadi peristiwa tersebut. Semakin dalam lautan maka semakin cepat dan panjang gelombang yang dihasilkan.

Namun, semakin dangkal perairan maka semakin lambat kecepatan dan semakin pendek panjang gelombang yang mengakibatkan tingginya juga semakin meningkat. Hal ini yang bersifat merusak.

Karena hal tersebut, perahu-perahu di tengah laut jarang merasakan adanya gelombang tsunami karena mereka berada di atas permukaan laut yang dalam sehingga gelombang yang ada relatif masih panjang.

Dampak Tsunami Terhadap Lingkungan dan Manusia

  • Kerugian Harta Benda

Semua bencana pasti akan menimbulkan kerugian harta benda, termasuk tsunami. Seperti yang kita ketahui, tsunami menghempas semua yang dilewatinya, baik bangunan seisinya, kendaraan, maupun material-material lainnya.

Hal ini mengakibatkan kerugian yang ditimbulkan akibat bencana ini mencapai milyaran bahkan triliunan rupiah karena semuanya harus dimulai dan dibuat ulang kembali. Sebanyak 500.000 orang tercatat kehilangan tempat tinggal pada peristiwa tsunami Aceh.

  • Mandeknya Perekonomian

Sektor ekonomi di daerah bencana akan mengalami kerugian yang signifikan mengingat gelombang laut tersebut menghancurkan segala yang dilewatinya. Hal ini membuat perekonomian di daerah bencana menjadi terhenti seketika baik karena sektor yang ada sebelumnya telah rusak maupun karena manusianya yang belum mampu untuk menjalankan kegiatan perekonomian seperti semula.

  • Banyaknya Korban 

Dikutip dari Kompas.com, jumlah korban tsunami yang terjadi di Aceh pada tahun 2004 adalah mencapai 230.000 jiwa, baik dari warga Indonesia sendiri maupun dari warga di negara lain yang terdampak tsunami ini.

Selain korban meninggal dan luka-luka, masih banyak pula korban hilang dan korban meninggal yang belum teridentifikasi hingga sekarang. Selain kerugian secara fisik, para korban juga mengalami kerugian secara mental atau psikis karena dahsyatnya bencana tersebut.

  • Banjir

Tsunami yang menerjang daratan akan menyebabkan banjir di permukaan selama beberapa hari. Hal tersebut karena air laut yang dibawa tidak langsung surut sehingga diperlukan waktu yang cukup lama untuk air laut tersebut kembali ke lautan.

Lamanya proses surutnya air laut tersebut menyebabkan daerah terdampak mengalami banjir selama beberapa hari.

  • Pencemaran Air 

Bencana ini juga menyebabkan pencemaran pada air permukaan dan air tanah. Hal tersebut dikarenakan hantaman gelombang laut yang besar akan merusak fasilitas-fasilitas pembuangan yang mengakibatkan pada terlepasnya sejumlah material limbah seperti dari saluran air kotor, septik tank, hingga tangki bahan kimia.

Selain itu, tercampurnya semua material tersebut dengan mayat manusia dan bangkai hewan juga makin memperburuk kondisi air tanah dan air permukaan yang ada di wilayah terdampak.

  • Akumulasi Limbah

Semua material yang tersapu oleh gelombang tsunami akan bercampur menjadi satu. Mulai dari sampah, pepohonan, reruntuhan bangunan, kendaraan, alat-alat pembantu pekerjaan manusia, semuanya berkumpul menjadi satu dan menghasilkan limbah yang jumlahnya begitu besar ketika air laut surut. 

  • Pencemaran Udara

Tidak hanya pencemaran air, tsunami juga menyebabkan pencemaran udara dari bau yang dihasilkannya. Bau ini dihasilkan dari mikroorganisme patogen seperti jamur, virus, dan bakteri yang berasal dari berbagai sumber seperti akumulasi dari limbah yang dihasilkan dari bencana tsunami ini.

Maka, seringkali daerah yang terdampak bencana ini memiliki bau yang kurang sedap dibandingkan dengan daerah terdampak bencana alam yang lain.

  • Kerusakan Ekosistem

karena sifatnya yang merusak, ekosistem yang ada di wilayah terdampak baik di darat maupun di laut pun terkena imbasnya. Ekosistem pantai, terumbu karang, hingga persawahan dan perkebunan pun turut menjadi tumbal atas bencana ini. 

Ekosistem yang rusak pun perlu waktu yang lama untuk pulih kembali mengingat ekosistem tersebut sudah ada sejak lama dan melalui proses yang panjang pula.

  • Kerusakan dan Kehilangan Lahan 

Kerusakan lahan terjadi pada lahan-lahan yang digunakan sebagai mata pencaharian seperti perkebunan dan persawahan maupun lahan-lahan yang dilindungi dan dirawat seperti hutan.

Sedangkan, kehilangan lahan akan terjadi pada daerah-daerah sepanjang garis pantai dan daerah sekitarnya yang biasa disebut sebagai abrasi. Abrasi tersebut terjadi karena adanya pengikisan tanah akibat ombak atau arus laut yang dikenal sebagai erosi. 

  • Perubahan Lingkungan Atmosfer

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh seorang Peneliti Bidang Aplikasi Klimatologi dan Lingkungan Lilik Slamet S., diketahui bahwa gelombang tsunami yang terjadi di Aceh melepaskan sejumlah senyawa DMS yang menyebabkan adanya perubahan pada jumlah aerosol yang merupakan inti pembentuk awan dan hujan.

Secara sederhana, tsunami yang terjadi akan membuat lingkungan atmosfer atau variabilitas curah hujan berubah yang menyebabkan terjadinya variasi iklim. 

The post 10 Dampak Tsunami bagi Lingkungan dan Manusia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Bencana Alam yang Disebabkan Oleh Manusia https://haloedukasi.com/bencana-alam-yang-disebabkan-oleh-manusia Wed, 23 Nov 2022 02:11:11 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39736 Bencana alam merupakan gejala alam yang diakibatkan oleh beberapa peristiwa-peristiwa yang disebabkan oleh alam, beberapa di antarnya berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Bencana alam awalnya terjadi sebagai bentuk aktivitas alam untuk menyeimbangkan ekosistem nya. Sejak ribuan tahun lalu, hal ini pun merupakan peristiwa alam yang terjadi secara […]

The post 5 Bencana Alam yang Disebabkan Oleh Manusia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bencana alam merupakan gejala alam yang diakibatkan oleh beberapa peristiwa-peristiwa yang disebabkan oleh alam, beberapa di antarnya berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

Bencana alam awalnya terjadi sebagai bentuk aktivitas alam untuk menyeimbangkan ekosistem nya. Sejak ribuan tahun lalu, hal ini pun merupakan peristiwa alam yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia.

Namun dengan adanya pemanasan global yang dilakukan oleh manusia seperti saat ini. Hal ini pun menyebabkan beberapa bencana alam yang awalnya terjadi secara alami menjadi bencana alam yang terjadi akibat ulah manusia.

Bencana Alam yang Disebabkan oleh Manusia

  • Banjir

Banjir masih menjadi masalah serius di beberapa kota di Indonesia. Sebut saja kota besar seperti Jakarta yang setiap tahun mengalami bencana banjir hebat akibat sungai yang penuh sampah.

Banjir umumnya terjadi karena curah hujan yang tinggi di atas angka normal dan menyebabkan sistem pengaliran air seperti sungai, drainase, dan kanal penampung banjir tidak bisa menampung lagi air hujan tersebut.

Namun belakangan ini perilaku tidak baik manusia seperti membuang sampah sembarangan di sungai atau penggundulan hutan tanpa reboisasi juga bisa menyebabkan terjadinya banjir.

Hal ini juga yang terjadi di Jakarta, karena air hujan yang seharusnya terserap akar pohon di hutan tidak terserap dengan baik. Ditambah lagi dengan aliran sungai yang terhambat sampah, akhirnya air pun meluap dan menyebabkan banjir.

  • Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan seharusnya terjadi hanya karena faktor alam. Seperti sambaran petir, kekeringan panjang, atau lelehan lahar gunung berapi.

Namun, belakangan ini kebakaran menjadi peristiwa yang juga terjadi karena ulah manusia. Seperti pembakaran hutan untuk membuka atau menutup lahan pertanian atau kecerobohan membuang putung rokok sembarangan di hutan adalah beberapa penyebabnya.

Hal ini pun menjadi masalah yang sangat serius ketika kebakaran hutan tidak hanya mengurangi lahan hijau tapi juga menyebabkan kabakaran di pemukiman warga.

Karena api kebakaran bisa terbawa arus angin. Menyebar ke pemukiman terdekat dan bisa membakar rumah-rumah atau bangunan lain milik warga.

Meskipun sudah banyak kasus kebakaran hutan yang parah dan sangat merugikan, bahkan peraturan larangan khusus sudah dibuat. Sifat rakus manusia mengeksploitasi hutan dengan cara yang salah tetap menjadi hal yang sulit untuk di rubah. Akibatnya kebakaran hutan pun masih sering terjadi.

  • Tanah Longsor

Secara geologi tanah longsor adalah peristiwa adanya pergerakan asa batuan tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Hal ini menyebabkan tanah bergeser dan turun ke tempat yang lebih rendah.

Tanah yang turun ini pun bisa saja membawa pasir, batu, bahkan pohon yang tumbang. Dan tentu hal ini bisa menghancurkan apa saja yang ada di bawahnya.

Peristiwa ini pun bisa terjadi di mana-mana. Apalagi di tempat yang kondisi tanahnya banyak terkandung air karena kurangnya daerah resapan yang seharusnya ada di hutan-hutan rimbun.

Penebangan liar yang dibarengi dengan kurangnya reboisasi adalah salah satu penyebabnya. Hutan menjadi gundul dan daerah resapan air pun berkurang. Sehingga air mengalir ke tanah dan menyebabkan tanah tidak lagi kokoh. Akhirnya terjadilah tanah longsor.

Persitiwa alam ini lebih berbahaya lagi jika terjadi di pemukiman yang banyak tardapat rumah dan bangunan miliki warga. Semua akan tersapu bersih dan rata oleh tanah hanya dalam waktu yang singkat.

  • Kekeringan

Kekeringan atau kemarau ini adalah gejala alam yang terjadi karena sedikitnya curah hujan yang menyebabkan kesenjangan antara air yang tersedia dengan air yang dibutuhkan makhluk hidup.

Penyebab terjadinya kekeringan ini biasanya melalui proses alami. Namun, akhir-akhir ini kebiasaan buruk manusia semakin memperparah bencana alam ini.

Banyaknya gas rumah kaca yang dihasilkan oleh pembangkit listrik, pertanian modern, asap mobil, kereta api dan banyak lagi aktivitas manusia secara umum adalah beberapa contoh kebiasaan buruk yang meningkatkan resiko kekeringan ini.

Bahkan sebuah studi memperkirakan bahwa kekeringan yang diakibatkan ulah manusia ini akan jauh lebih buruk di masa depan. Selain meningkatkan biaya makan, air minum terancam langka, meningkatkan risiko kebakaran hutan, lebih jauh kekeringan ini juga bisa membahayakan kesehatan masyarakat.

  • Tsunami

Tsunami juga bisa terjadi karena ulah manusia. Meningkatnya pemanasan global bisa membuat es kutub utara dan selatan mencair. Hal ini bisa menyebabkan terciptanya gelombang aliran laut yang besar dan berujung pada terjadinya tsunami.

Walaupun tsunami ini mungkin terjadi di Alaska karena banyak lapisan es di kutub yang mencair, namun dampaknya bisa di rasakan seluruh dunia.

Tsunami ini bisa berdampak pada hilangnya beberapa pulau kecil dan menyempitnya wilayah daratan. Karena volume air di bumi bertambah akibat mencairnya es di kutub.

The post 5 Bencana Alam yang Disebabkan Oleh Manusia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Termasuk Indonesia, Inilah 7 Negara yang Sering Dilanda Gempa Bumi https://haloedukasi.com/negara-yang-sering-dilanda-gempa-bumi Tue, 01 Nov 2022 03:24:27 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39446 Seperti yang kita tahu, Indonesia tidak baik-baik saja sekarang, rentetan bencana terjadi di mana-mana dan salah satunya ilah gempa bumi yang terjadi banyak baru-baru ini. Melihat ke belakang, gempa bumi bukan lagi menjadi bencana baru bagi Indonesia mengingat Indonesia termasuk ke dalam wilayah Cincin Api Pasifik. Negara kita ini sebenarnya sangat rawan gempa, tapi Indonesia […]

The post Termasuk Indonesia, Inilah 7 Negara yang Sering Dilanda Gempa Bumi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seperti yang kita tahu, Indonesia tidak baik-baik saja sekarang, rentetan bencana terjadi di mana-mana dan salah satunya ilah gempa bumi yang terjadi banyak baru-baru ini. Melihat ke belakang, gempa bumi bukan lagi menjadi bencana baru bagi Indonesia mengingat Indonesia termasuk ke dalam wilayah Cincin Api Pasifik.

Negara kita ini sebenarnya sangat rawan gempa, tapi Indonesia bukan satu-satunya negara yang dilanda bencana gempa bumi karena di luar sana ada banyak negara yang memiliki kondisi yang sama dengan Indonesia. 

Sekilas Mengenai Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam paling kuat yang sanggup untuk menyebabkan kerusakan pada kawasan permukiman yang bahkan bisa memicu bencana lain seperti tsunami dan tanah longsor.

Faktor yang mempengaruhi terjadinya gempa bumi antara lain yaitu terjadinya pergerakan lempeng tektonik, pergerakan magma di gunung berapi, perubahan suhu atau tekanan air, hingga terjadinya angin kencang. Dari seluruh negara yang terkena bencana gempa, terdapat beberapa negara yang dianggap paling rawan gempa bumi di dunia.

Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni antara lain letak geografis yang berada di atas cincin api dan lempeng bumi yang rawan, sehingga bencana gempa bumi menjadi salah satu bencana alam yang paling merusak.

Gempa sangat sulit untuk diprediksi, dikarenakan peristiwa yang menyebabkannya berada jauh di dalam bumi. Pergerakan lempeng tektonik sering kali menjadi penyebab utama terjadinya gempa bumi dan letusan gunung berapi juga sering kali menjadi salah satu pemicu adanya gempa bumi, yang terjadi karena adanya aktivitas vulkanik.

Negara yang Sering Dilanda Gempa Bumi

  • Jepang

Negara yang dilewati oleh Cincin Api Pasifik yang paling rawan adanya aktivitas tektonik dan gempa bumi ialah Jepang. Dengan dilengkapinya lebih dari 1.000 seismometer di sekitar pulau, para peneliti Jepang menunjukkan jika sebagian besar gempa kecil terjadi dan biasanya tidak dapat dirasakan oleh para penduduk.

Kadang sering terjadi gempa bumi yang lebih besar, sehingga dapat menyebabkan kerusakan atau bahkan korban jiwa. Oleh karena itu, negeri ini telah mengembangkan sebuah teknologi yang mampu mendeteksi gempa bumi bahkan terkecil sekalipun serta sudah memiliki sistem nasional yang memberi tahu penduduknya jika gempa bumi akan datang, sehingga mereka sudah siap.

  • Indonesia

Indonesia masuk dalam wilayah yang paling rawan gempa karena dilalui jalur Cincin Api Pasifik yang pernah mengalami gempa bumi lebih besar dari 6.0 magnitudo dan hampir terjadi setiap tahun, sehingga menjadikannya sebagai salah satu negara paling rawan gempa di dunia.

Pada tahun 2018, sembilan gempa bumi yang lebih besar dari 6,0 pernah mengguncang Indonesia dan mengakibatkan banyak ribuan nyawa melayang, sehingga Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara paling rawan gempa di dunia.

Tingginya frekuensi gempa bumi di Indonesia karena lokasinya yang berada di Cincin Api yang kebanyakan gempa bumi di dunia terjadi di Cincin Api. Pergerakan lempengan tektonik di daerah tersebut dan letusan gempa berapi bawah laut memicu adanya banyak gempa bumi yang melanda di Indonesia selama berabad-abad.

  • Cina

Cina mempunyai sejarah panjang gempa bumi dahsyat yang merenggut ribuan nyawa sebab wilayah Cina termasuk daerah yang rawan gempa karena adanya lempeng tektonik aktif yang terus-menerus bergeser dan menindih satu sama lainnya.

Cina juga mempunyai banyak daerah pegunungan yang rentan terhadap tanah longsor dan gangguan geologis lainnya yang dapat memicu terjadinya gempa bumi. Sebagian besar gempa yang terjadi berada di wilayah barat daya negara Cina karena datarannya yang bergunung-gunung.

Suatu keberuntungan bagi China, karena beberapa provinsinya memiliki populasi yang sedikit karena medan yang berat dan iklim ekstrim yang mengakibatkan wilayah ini tidak kondusif untuk memiliki populasi yang tinggi.

Infrastruktur transportasi yang buruk dan topografi terpencil menyebabkan penyelamatan dan pemulihan setelah terjadinya gempa bumi menjadikan tugas itu lebih menantang dan terlambat.

  • Iran

Iran pernah mengalami gempa bumi dahsyat yang menewaskan ribuan orang karena lokasinya berada di sepanjang batas lempeng dan garis patahan, sehingga mudah sekali untuk mengalami frekuensi aktivitas seismik yang tinggi yang menyebabkan medan yang kasar dan bangunan yang tidak stabil.

Iran menjadi sebuah negara di bagian Timur Tengah, yang terletak di kawasan aktivitas seismik yang tinggi dan berada di tempat pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan Aram.

Karena lokasi Iran berada di zona tumbukan lempeng yang berbeda, maka gempa bumi di negara itu tidak bisa untuk dihindari terlebih lagi karena zona seismiknya yang meliputi sebagian besar negaranya dengan luas wilayah 1600 km.

  • Turki

Turki sering dilanda gempa atau aktivitas seismik karena lokasinya yang berada di dekat dengan beberapa jalur patahan utama yang juga terjepit di antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Afrika serta Arab. Turki berada di atas salah satu tempat paling aktif secara seismik di dunia dengan pergerakan Lempeng Arab yang memicu pembentukan dan penyebaran kerak baru di sepanjang punggung tengah Laut Merah dan Teluk Aden.

Penyebaran kerak baru ini membawa dorongan ke utara ke lempeng Arab yang menyebabkan tekanan dari lempengan tersebut yang telah menghasilkan dua sesar yang dimulai dari titik yang sama. Kemudian berpisah sebagai Sesar Anatolia Utara dan Sesar Anatolia Timur dimana lokasi sepanjang patahan ini akan sangat rentan terhadap munculnya gempa bumi.

  • Peru

Negara Amerika Selatan berada di jantung Cincin Api yang secara teratur mengalami getaran kecil serta gempa bumi sedang dan besar yang dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada bangunan dan infrastruktur yang membahayakan nyawa.

Peru berada di antara lempeng Amerika Selatan dan Nazca yang memicu adanya gempa bumi karena sesar. Vulkanisme di dataran tinggi Peru dan terbentuknya Palung Peru–Chili, serta Pegunungan Andes juga menjadi sebuah hasil dari lempeng tektonik akibat adanya pergerakan dari lempengan tersebut.

  • Amerika Serikat

Salah satu faktor utama yang menyebabkan Amerika Serikat menjadi daerah yang rawan gempa adalah karena posisinya yang berada di sepanjang jalur patahan utama, termasuk Sesar San Andreas dan Sesar New Madrid.

Garis patahan yang aktif ini melewati sebagian besar bagian barat yang menempatkan jutaan orang dalam bahaya. Bagian pantai barat Amerika Serikat juga berada dalam Cincin Api Pasifik dimana lempeng tektonik juga sangat aktif di wilayah tersebut.

Batas yang dinamis antara lempeng Pasifik dan Amerika Utara bertanggung jawab untuk terjadinya gempa bumi di negara itu, terutama di Alaska dan California. Sesar San Andreas mempunyai jarak yang jauh dan akan membuat negara Amerika sangat rawan terhadap bencana.

The post Termasuk Indonesia, Inilah 7 Negara yang Sering Dilanda Gempa Bumi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Dampak Gempa Bumi bagi Lingkungan https://haloedukasi.com/dampak-gempa-bumi-bagi-lingkungan Tue, 25 Oct 2022 06:56:12 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39277 Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang kerap terjadi di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan letak Indonesia yang berada di antara lempeng Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Pergerakan para lempeng tersebut dapat menyebabkan getaran atau gempa bumi di Indonesia. Lalu, apa pengertian gempa bumi yang sebenarnya? Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi […]

The post 5 Dampak Gempa Bumi bagi Lingkungan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang kerap terjadi di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan letak Indonesia yang berada di antara lempeng Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Pergerakan para lempeng tersebut dapat menyebabkan getaran atau gempa bumi di Indonesia. Lalu, apa pengertian gempa bumi yang sebenarnya?

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi besar dari dalam bumi secara tiba-tiba. Pelepasan energi tersebut menimbulkan gelombang seismik hingga akhirnya terjadi gempa bumi.

Gempa bumi memiliki beberapa karakteristik, antara lain seperti berlangsung dalam waktu yang singkat, terjadi di satu lokasi tertentu, berpotensi terulang lagi, belum dapat diprediksi, dan tidak dapat dicegah.

Berdasarkan penyebabnya, gempa bumi terbagi ke dalam beberapa jenis, antara lain sebagai berikut:

  • Gempa bumi tektonik, disebabkan adanya pergeseran lempeng tektonik
  • Gempa bumi vulkanik, disebabkan karena aktivitas magma yang terjadi sebelum gunung api meletus
  • Gempa bumi tumbukan, disebabkan karena tabrakan meteor atau asteroid yang selanjutnya jatuh ke bumi
  • Gempa bumi runtuhan, biasanya terjadi di daerah pertambangan
  • Gempa bumi buatan, timbul karena aktivitas manusia seperti peledakan dinamit

Dampak Gempa Bumi bagi Lingkungan

Gempa bumi dengan kekuatan besar dapat mengguncang kehidupan manusia serta lingkungannya. Akibatnya, berbagai kerusakan dan masalah baru di lingkungan pasti terjadi.

Tidak hanya berdampak bagi aspek sosial manusia saja, namun juga menyebabkan kerusakan lingkungan yang sangat besar. Lantas, apa dampak gempa bumi bagi lingkungan?

  • Erosi Tanah

Erosi tanah merupakan perpindahan partikel-partikel tanah dengan ukuran yang lebih kecil dalam waktu yang relatif lama.

Aktivitas gempa bumi yang mengguncang tanah tentu memicu terjadinya erosi tanah. Tanah yang terguncang dapat bergeser karena gempa bumi hingga akhirnya terjadi pengikisan tanah atau erosi tanah.

Apabila erosi tanah terjadi, dapat berakibat buruk bagi kondisi tanah itu sendiri. Beberapa akibatnya antara lain lahan pemukiman tanah semakin menipis, hilangnya partikel penting dan mineral pada tanah, penurunan kemampuan tanah dalam menyerap air, serta tanah menjadi tandus.

  • Tanah Longsor

Gempa bumi yang mengguncang lereng-lereng perbukitan juga dapat menimbulkan tanah longsor. Tanah longsor adalah pemindahan massa tanah dengan volume yang lebih besar. Biasanya, longsor terjadi dengan perpindahan batuan dan pepohonan di sekelilingnya.

Gempa bumi yang muncul secara tiba-tiba dapat membuat getaran dan tekanan kencang pada partikel mineral dan bidang lemah di tanah. Alhasil, longsor sangat mungkin terjadi pada lereng di tebing atau gunung yang diterjang gempa bumi.

Tanah longsor cukup berdampak bagi kehidupan manusia serta lingkungannya, seperti mengakibatkan kerusakan rumah dan infrastruktur, menutup akses jalan, serta menutup lahan milik manusia yang dimanfaatkan sebagai sumber perekonomian.

  • Banjir

Tidak hanya erosi tanah dan longsor saja, gempa bumi juga berdampak pada banjir yang melanda wilayah di sekitar sumber air, seperti laut, danau, atau waduk. Banjir yang muncul karena gempa bumi biasanya berasal dari sisa tsunami atau tumpahan air di sumber air.

Guncangan gempa bumi yang kuat tentu menggetarkan seluruh wilayah, termasuk wilayah yang dekat dengan sumber air. Maka dari itu, ada kemungkinan banjir dapat terjadi di daerah tersebut karena getaran yang besar memicu luapan air dengan intensitas besar pula.

  • Pencemaran Air Tanah

Selain menimbulkan erosi tanah dan longsor, gempa bumi juga mengakibatkan pencemaran air tanah. Apa itu pencemaran air tanah?

Pencemaran air tanah merupakan kondisi ketika tanah sebagai tempat berkumpulnya air justru tercemar oleh polutan (zat tercemar). Kondisi tersebut tentu membuat air yang berada di dalam tanah ikut tercemar.

Gempa yang mengguncang permukaan bumi dapat mengubah lapisan dan struktur tanah. Pergerakan lapisan tanah dapat berakibat pada sumber air yang mendadak hilang atau tercemar karena kerusakan di sekitarnya.

Selain itu, gempa bumi juga dapat menyebabkan keretakan pada konstruksi septic tank. Kerusakan konstruksi septic tank dapat berujung pada pencemaran air tanah karena limbah yang merembes ke tempat lain.

  • Kerusakan Ekosistem Terumbu Karang

Tidak hanya aktivitas manusia saja yang dapat merusak ekosistem terumbu karang di laut. Bencana alam seperti gempa bumi pun berdampak pada kerusakan ekosistem terumbu karang.

Di Indonesia, kerusakan terumbu karang terjadi ketika gempa berkekuatan 7,4 SR (Skala Richter) sempat melanda Palu, Sulawesi Tengah. Gempa besar di Sulawesi Tengah tahun 2018 tersebut berdampak para kerusakan ekosistem terumbu karang yang sangat parah. Gempa bumi yang berefek pada gelombang tsunami di lautan turut merusak ekosistem terumbu karang.

Apabila ekosistem terumbu karang rusak, tentu kondisi perairan di wilayah tersebut tidak lagi seimbang. Oleh karena itu, perlu adanya recovery atau perbaikan ekosistem terumbu karang. Upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan dukungan dari pihak setempat, seperti nelayan dan warga sekitar pantai.

Penggunaan bom ikan saat menangkap ikan juga sebaiknya dihindari agar ekosistem terumbu karang dapat bertahan hidup. Meski dana yang dibutuhkan untuk recovery terumbu karang sangat besar, setidaknya upaya yang dilakukan bisa mengembalikan kelestarian ekosistem di laut.

The post 5 Dampak Gempa Bumi bagi Lingkungan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Jenis Banjir dan Penyebabnya yang Penting untuk Diketahui https://haloedukasi.com/jenis-banjir Mon, 03 Oct 2022 02:43:48 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38932 Banjir merupakan salah satu bencana alam yang akhir-akhir ini sangat merugikan masyarakat karena dapat merusak bangunan, tempat tinggal, mengganggu aktivitas sehari-hari hingga mendatangkan berbagai penyakit dan korban jiwa. Banjir menjadi bencana alam yang sangat rutin terjadi ketika musim penghujan tiba akibat kondisi alam atau ulah kegiatan manusia dengan luapan air yang menenggelamkan tanah maupun daratan […]

The post 8 Jenis Banjir dan Penyebabnya yang Penting untuk Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Banjir merupakan salah satu bencana alam yang akhir-akhir ini sangat merugikan masyarakat karena dapat merusak bangunan, tempat tinggal, mengganggu aktivitas sehari-hari hingga mendatangkan berbagai penyakit dan korban jiwa.

Banjir menjadi bencana alam yang sangat rutin terjadi ketika musim penghujan tiba akibat kondisi alam atau ulah kegiatan manusia dengan luapan air yang menenggelamkan tanah maupun daratan yang biasanya kering.

Banjir umumnya sering terjadi di kota-kota besar dengan permukaan tanah yang lebih rendah dibandingkan dengan permukaan laut dan kurangnya daerah resapan air yang dapat menerjang daerah pemukiman penduduk dan menelan korban jiwa.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan banjir berasal dari dua sisi, yaitu faktor alam seperti gunung meletus yang dapat mengakibatkan banjir lahar dan faktor lainnya seperti penebangan hutan liar yang merupakan kesalahan dan keserakahan manusia sendiri. Akhir-akhir ini, peristiwa banjir termasuk kategori bencana alam yang sangat merugikan masyarakat dan pemerintah Indonesia.

Umumnya banjir dapat terjadi akibat adanya penyumbatan aliran sungai akibat sampah yang berserakan, dengan terhambatnya aliran air di saluran pembuangan sehingga menyebabkan air meluap ke atas. Banjir dapat terjadi dengan beberapa jenis tertentu yang juga dapat disebabkan oleh berbagai macam alasan.

Banjir dapat menyebabkan beberapa penyakit yang menjangkit masyarakat karena air banjir sudah terkontaminasi maupun tercampur dengan sampah, kotoran hewan, dan juga manusia, seperti penyakit diare, kolera, tifus, dan lain sebagainya.

Jenis Banjir dan Penyebabnya

  • Banjir Bandang

Banjir bandang merupakan salah satu jenis banjir yang sangat berbahaya dan sering kali menimbulkan korban jiwa karena banjir bandang ini dapat mengangkut air dan lumpur maupun apa saja yang dilaluinya. Banjir bandang cukup memberikan sebuah dampak kerusakan yang cukup parah.

Banjir bandang umumnya terjadi karena adanya kegiatan penggundulan hutan akibat ulah manusia yang terjadi di daerah pegunungan. Dengan terjadinya banjir bandang akan membawa pohon-pohon dan bebatuan dengan ukuran besar yang bisa merusak pemukiman warga dan menimbulkan korban jiwa.

  • Banjir Air

Banjir air terjadi akibat adanya sebuah keadaan meluapnya air sungai, danau, maupun selokan karena intensitas banyaknya air yang tidak mampu lagi untuk tertampung sehingga menyebabkan air meluap dan terjadilah banjir air.

Banjir air sering terjadi ketika hujan deras yang turun dalam kurun waktu yang lama sehingga air tidak tertampung dan meluap dari tempat-tempat yang biasanya menjadi tempat penampungan dan menyebabkan daratan yang ada di sekitarnya akan tergenang air dalam kurun waktu yang tak dapat diperkirakan.

  • Banjir Lumpur

Banjir lumpur sama halnya dengan banjir bandang dimana lumpur yang mengandung bahan gas-gas kimia berbahaya akan keluar dari dalam bumi yang akan menggenangi daratan.

Banjir ini merupakan jenis banjir yang disebabkan oleh lumpur, salah satu contohnya yaitu terjadinya banjir lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur.

Banjir lumpur hampir menyerupai banjir bandang, namun lebih seperti disebabkan karena keluarnya lumpur dari dalam bumi yang kemudian menggenangi suatu wilayah daratan. 

  • Banjir Rob (Banjir Laut Air Pasang)

Banjir rob umumnya disebabkan akibat terjadinya air laut yang pasang dan biasanya banjir rob ini akan menerjang beberapa kawasan pemukiman penduduk di wilayah pesisir pantai. Terjadinya air laut yang pasang akan menyebabkan laju air sungai yang sudah banyak tertahan sehingga dapat mengakibatkan jebolnya tanggul dan luapannya akan menggenangi daratan.

Meluapnya air dari berbagai tempat-tempat yang biasanya menjadi tempat penampungan air dan sirkulasinya menyebabkan daratan yang ada di sekitarnya akan tergenang oleh air. Banjir ini umumnya terjadi disebabkan karena hujan yang begitu lama sehingga sungai, danau, maupun selokan tidak lagi mampu untuk menampung semua air hujan yang turun tersebut.

  • Banjir Cileunang

Banjir cileunang mempunyai kemiripan dengan banjir air, namun banjir cileunang biasanya terjadi disebabkan karena derasnya air hujan sehingga menyebabkan debit air pun menjadi lebih banyak dan tidak terbendung lagi.

Apabila intensitas air hujan lebih deras daripada biasanya, maka air sungai akan meluap dan disebutlah sebagai banjir cileunang. Air hujan yang deras dengan debit/aliran air yang begitu besar sangat menyebabkan air yang mengalir melalui saluran air (drainase) meluap dan menggenangi daratan.

  • Banjir Lahar

Banjir lahar merupakan salah satu jenis banjir yang disebabkan karena adanya lahar dari gunung berapi yang masih aktif ketika mengalami erupsi atau meletus yang mengeluarkan lahar dingin dari proses erupsi tersebut yang akan merusak dan menyebar seluruh lingkungan di sekitarnya.

Air yang berada di dalam sungai pun akan mengalami pendangkalan sehingga air didalamnya juga akan ikut meluap keluar dan terjadilah banjir yang merendam daratan.

  • Banjir Akibat Transfer Air 

Banjir yang terjadi karena mendapatkan sebuah kiriman air dari luapan sungai yang berada di tempat yang jauh lebih tinggi ke daratan yang lebih rendah karena adanya akibat dari intensitas curah hujan yang sangat deras dalam waktu yang lama. Tempat yang lebih tinggi tersebut tidak dapat menampung air terlalu banyak, sehingga menyebabkan air tersebut mengalir ke daerah yang lebih rendah.

Daerah yang lebih rendah akan mendapatkan kiriman aliran air yang juga tidak dapat terbendung olehnya, sehingga terjadi lah banjir kiriman. Banjir dapat disebabkan karena curah hujan yang tinggi, lama waktu hujan, serta kurangnya daerah peresapan air yang menjadi penyebab banjir dapat terjadi di suatu daerah

  • Banjir Akibat Air Sungai Meluap 

Meluapnya air sungai menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya sebuah bencana alam berupa banjir.

Hal ini mungkin saja terjadi disebabkan karena adanya pengendapan dari dasar sungai karena turunnya air hujan dalam waktu yang cukup lama sehingga sungai kehilangan kemampuan sebagai daya tampung untuk menampung air tersebut.

Selain itu, bisa pula disebabkan akibat adanya suatu penyempitan permukaan aliran sungai sehingga air yang mengalir akan semakin terbatas.

The post 8 Jenis Banjir dan Penyebabnya yang Penting untuk Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Bencana Alam yang Terjadi di Indonesia https://haloedukasi.com/bencana-alam-yang-terjadi-di-indonesia Sat, 13 Aug 2022 01:52:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37958 Bencana adalah sebuah peristiwa yang terjadi dan dapat mengancam bahkan memakan banyak korban jiwa bagi masyarakat yang mengalaminya, bencana yang satu ini disebabkan oleh faktor alam yang terjadi secara alami di permukaan bumi,dan juga bisa disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bisa menjaga alam dengan baik serta ulah mereka yang tidak bertanggung jawab. Tahukah kamu […]

The post 6 Bencana Alam yang Terjadi di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bencana adalah sebuah peristiwa yang terjadi dan dapat mengancam bahkan memakan banyak korban jiwa bagi masyarakat yang mengalaminya, bencana yang satu ini disebabkan oleh faktor alam yang terjadi secara alami di permukaan bumi,dan juga bisa disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bisa menjaga alam dengan baik serta ulah mereka yang tidak bertanggung jawab.

Tahukah kamu bahwa negara Indonesia sering mengalami bencana alam karena tanah air kita ini dilalui oleh cincin api pasifik sehingga menjadi negara yang rawan bencana. Bencana yang sering terjadi di indonesia yaitu antara lain gempa bumi, gunung meletus, tsunami, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan lain lain.

Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai jenis jenis bencana alam yang sering terjadi di indonesia silakan pahami pembahasan di bawah ini:

Gempa Bumi

Gempa bumi adalah salah satu bencana yang sering terjadi di indonesia yang disebabkan karena adanya pergeseran lempeng bumi. Gempa bumi terdahsyat di indonesia pernah terjadi di Aceh pada tahun 2004 yang memakan banyak korban jiwa dengan tinggi gempanya sekitar 30 meter.

Bahkan karena dahsyatnya gempa yang terjadi di aceh ini sehingga menyebabkan terjadinya tsunami dengan kedalaman sekitar 10 kilometer.

Gempa bumi tersebut bisa terjadi karena indonesia terletak pada sirkum pasifik sebagai tempat bertemunya lempeng lempeng sehingga hal itu dapat memicu terjadinya gempa bumi di aceh.

Letusan Gunung Api

Letusan gunung api atau bisa juga sebut sebagai erupsi ini dapat terjadi karena adanya aktivitas vulkanik, bencana alam yang satu ini juga dapat memakan banyak korban jiwa hingga kehilangan harta benda karena adanya awan panas, hujan abu, gas beracun, lava hingga material material jenis lain yang sangat berbahaya dan dapat mengancam nyawa manusia yang mengalami bencana alam gunung api tersebut.

Salah satu bencana alam gunung api yang satu ini pernah terjadi di yogyakarta pada akhir bulan september tahun 2010 pada saat itu terjadilah peristiwa erupsi yang memakan banyak korban jiwa sekitar kurang lebih ada 353 orang dinyatakan tewas.

Terjadinya gempa bumi pada saat itu disebabkan karena adanya tekanan akumulasi gas sehingga dapat mendorong terjadinya vulkanik sisa erupsi.

Tsunami

Tsunami adalah bencana alam terjadi di lautan, sehingga memiliki arti gelombang lautan yang dapat disebabkan karena adanya pergeseran di lempeng laut akibat dari gempa bumi seperti pada peristiwa tsunami Aceh 2004, yang mula mula terjadinya gempa lalu berlanjut pada tsunami yang dahsyat pada saat itu.

Selain di Aceh, daerah Lampung juga pernah mengalami tsunami yang dahsyat pada tahun 2018 dan memakan korban jiwa sebanyak 426 orang yang dinyatakan tewas pada saat kejadian itu.

Peristiwa tsunami dahsyat di Lampung ini disebabkan karena letusan gunung anak krakatau yang terdapat di selat sunda sehingga memicu terjadinya tsunami di daerah lampung.

Tanah Longsor

Tanah longsor adalah salah satu bencana alam yang sering terjadi di indonesia dan terjadinya peristiwa tersebut dapat menyebabkan rusaknya struktur tanah, hingga merusak lahan lahan pertanian.

Peristiwa tanah longsor pernah terjadi di daerah Jawa Barat pada tahun 2010 yang pada saat itu memakan korban jiwa kurang lebih sekitar 33 orang dinyatakan meninggal dunia karena peristiwa tersebut.

Terjadinya tanah longsor dijawa barat pada saat itu disebabkan karena adanya aliran sungai dari curah hujan yang lebat, kemudian menggerus kaki lereng sehingga menyebabkan lemahnya massa batuan pada saat itu lalu terjadilah tanah longsor.

Banjir

Banjir adalah salah satu bencana alam yang sering terjadi di indonesia karena volume air di daratan yang tinggi, dan hal itu di sebabkan oleh manusia itu sendiri yang tidak bisa menjaga alam dengan baik dan selalu membuang sampang ke sungai.

Seperti di daerah Jakarta yang sering sekali terendam banjir, dan kota Jakarta juga pernah mengalami peristiwa banjir paling parah yaitu terjadi pada tahun 1996 dengan ketinggian banjirnya sekitar 7 meter dan memakan korban jiwa sebanyak 20, dan juga menyebabkan warga kehilangan harta bendanya seperti rumahnya yang hanyut terbawa arus banjir.

Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan adalah bencana alam yang sering terjadi di indonesia,bencana alam itu adalah peristiwa di mana hutan terbakar oleh api dan dapat menyebabkan kerusakan pada hutan dan berakibat pada kerugian yang akan berdampak kepada manusia juga, yaitu menyebabkan kerugian di bidang ekonomi selain itu juga dampak buruk dari kebakaran hutan yaitu dapat mengganggu aktivitas manusia disekitarnya karena asap dari kebakaran hutan tersebut hingga meganggu pada kesehatan.

Kebakaran hutan pernah terjadi didaerah Riau tahun 2021 yang lalu, dibulan januari dan hutan terbakar sekitar kurang lebih ada 1.286 hektare lahan.

Peristiwa kebakaran hutan di Riau itu dapat terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang teledor dalam mengelola sebuah pertanian dengan metode tebas bakar sehingga menyebabkan terjadinya kebakaran hutan.

Dari pembahasan tadi mengenal bencana alam yang sering terjadi di indonesia dapat kita simpulkan bahwa kita sebagai manusia tidak boleh menyalahkan alam begitu saja karena bencana alam juga dapat terjadi tidak hanya semata mata dari alam.

Tetapi ada juga bencana alam yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri yang belum bisa menjaga alam dengan baik oleh karena itu dari mulai saat ini mari kita sayangi alam indonesia ini dengan sebaik mungkin sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang maha esa.

The post 6 Bencana Alam yang Terjadi di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>