Bengkulu - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bengkulu Tue, 31 Oct 2023 03:11:44 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Bengkulu - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bengkulu 32 32 5 Gunung di Daerah Bengkulu https://haloedukasi.com/gunung-di-daerah-bengkulu Tue, 31 Oct 2023 03:11:41 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46262 Bengkulu adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau Sumatra. Secara geografis, Bengkulu memiliki koordinat sebagai berikut: Bengkulu terletak di pantai barat Pulau Sumatra, berbatasan dengan Samudra Hindia di sebelah barat, Provinsi Sumatra Barat di sebelah utara, Provinsi Jambi di sebelah timur, dan Provinsi Lampung di sebelah selatan. Dengan letaknya yang berhadapan […]

The post 5 Gunung di Daerah Bengkulu appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bengkulu adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau Sumatra. Secara geografis, Bengkulu memiliki koordinat sebagai berikut:

  • Letak Geografis:
  • Garis lintang (Latitude): Antara 2° 16′ Lintang Selatan hingga 4° 27′ Lintang Selatan
  • Garis bujur (Longitude): Antara 101° 30′ Bujur Timur hingga 103° 15′ Bujur Timur

Bengkulu terletak di pantai barat Pulau Sumatra, berbatasan dengan Samudra Hindia di sebelah barat, Provinsi Sumatra Barat di sebelah utara, Provinsi Jambi di sebelah timur, dan Provinsi Lampung di sebelah selatan.

Dengan letaknya yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia, Bengkulu memiliki garis pantai yang indah dan potensi alam yang kaya. Daerah Bengkulu, yang terletak di Pulau Sumatra, Indonesia, juga memiliki beberapa gunung.

Berikut adalah beberapa gunung terkenal di daerah Bengkulu.

1. Gunung Dempo

Gunung Dempo adalah salah satu gunung tertinggi di daerah Bengkulu dengan ketinggian sekitar 3.173 meter di atas permukaan laut. Gunung ini terletak di Kabupaten Bengkulu Selatan. Gunung Dempo adalah gunung yang terletak di Provinsi Bengkulu, Indonesia, dengan letak geografis sekitar 4°01′ LS (Lintang Selatan) dan 103°07′ BT (Bujur Timur).

Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 3.173 meter di atas permukaan laut, menjadikannya salah satu gunung tertinggi di Sumatra. Gunung Dempo adalah gunung vulkanik yang masih aktif. Aktivitas vulkanik melibatkan pelepasan gas dan uap panas secara periodik dari kawahnya. Aktivitas vulkanik yang terkendali diawasi oleh pihak berwenang untuk keamanan penduduk dan lingkungan sekitarnya.

2. Gunung Kaba

Gunung Kaba adalah gunung vulkanik yang terletak di Kabupaten Bengkulu Utara. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 1.952 meter di atas permukaan laut. Gunung Kaba terletak di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, Indonesia. Letak geografisnya adalah sekitar 3°24′ LS (Lintang Selatan) dan 101°13′ BT (Bujur Timur).

Gunung Kaba adalah gunung vulkanik yang telah lama tidak aktif secara signifikan. Meskipun bukan gunung yang sangat tinggi, pendakian ke Gunung Kaba tetap menawarkan pengalaman yang menarik. Gunung Kaba merupakan hutan hujan tropis yang lebat. Puncak Gunung Kaba juga memiliki danau kawah yang masih aktif.

3. Gunung Patah

Gunung Patah terletak di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, dengan ketinggian sekitar 2.104 meter di atas permukaan laut. Gunung Patah merupakan hutan hujan tropis dan alam yang subur. Terletak di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Indonesia. Letak geografisnya adalah sekitar 3°29′ LS (Lintang Selatan) dan 102°34′ BT (Bujur Timur).

Gunung Patah memiliki ketinggian sekitar 2.104 meter di atas permukaan laut. Gunung Patah adalah gunung non-vulkanik yang tidak memiliki aktivitas vulkanik yang signifikan. Dengan hutan hujan tropis yang lebat dan menghadirkan pemandangan yang indah.

4. Gunung Bungkuk

Gunung Bungkuk terletak di Kabupaten Bengkulu Tengah, dengan ketinggian sekitar 1.765 meter di atas permukaan laut. Gunung Bungkuk adalah gunung yang terletak di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, Indonesia. Letak geografisnya adalah sekitar 3°09′ LS (Lintang Selatan) dan 101°18′ BT (Bujur Timur). Gunung Bungkuk termasuk gunung non-vulkanik yang tidak memiliki aktivitas vulkanik yang signifikan.

5. Gunung Besar

Gunung Besar terletak di Kabupaten Bengkulu Utara, dengan ketinggian sekitar 1.565 meter di atas permukaan laut. Gunung Besar terletak di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, Indonesia. Letak geografisnya adalah sekitar 3°14′ LS (Lintang Selatan) dan 101°07′ BT (Bujur Timur). Gunung Besar adalah gunung non-vulkanik yang tidak memiliki aktivitas vulkanik yang signifikan.

The post 5 Gunung di Daerah Bengkulu appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sosok Pahlawan Nasional Asal Bengkulu https://haloedukasi.com/pahlawan-nasional-asal-bengkulu Thu, 30 Jun 2022 09:40:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36130 Pahlawa

The post Sosok Pahlawan Nasional Asal Bengkulu appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Saat proklamasi kemerdekaan, turut melibatkan banyak orang. Semua dipersiapkan dengan baik, mulai dari teks proklamasi hingga bendera merah putih yang siap dikibarkan. Semua itu dilakukan dengan persiapan untuk menyambut kemerdekaan RI yang selama ini dinanti-nantikan.

Tanggal 17 Agustus 1945 menjadi angin segar bagi rakyat Indonesia. Maka dari itu, persiapan kegiatan tidak boleh dilakukan dengan biasa-biasa saja. Semua dipersiapkan dengan rapi agar acara berjalan dengan khidmat. Semua orang memegang peranan masing-masing. Soekarno bertugas mempersiapkan proklamasi, sementara sang istri bertugas mempersiapkan bendera merah putih.

Sosok Fatmawati memang sudah tak asing lagi bagi kita. Beliau merupakan istri dari orang nomor satu pada saat itu yakni Soekarno. Namun, tahukah Anda bahwa Fatmawati termasuk tokoh pahlawan nasional yang berasal dari Bengkulu?

Bukan hanya suaminya saja yang memberikan pengaruh bagi kemerdekaan Indonesia. Beliau juga turut mengambil peran dalam keberlangsungan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ia adalah sosok di balik gagahnya bendera merah putih yang berkibar di tiang.

Untuk mengetahui lebih lengkapnya seputar perjuangan Ibu Fatmawati, selengkapnya akan dibahas berikut ini.

Sosok Fatmawati

Fatmawati merupakan istri dari Presiden Indonesia pertama yakni Soekarno. Perempuan yang memiliki nama asli Fatimah ini lahir di Bengkulu pada tanggal 5 Februari 1923. Ia merupakan anak dari pasangan Hassan Din dan Siti Chadijah.

Orang tuanya berasal dari keluarga terpandang. Mereka berasal dari keturunan dari Puti Indrapura, salah seorang keluarga raja dari Kesultanan Indrapura, Pesisir Selatan, Sumatera Selatan. Ayahnya sendiri bahkan merupakan salah seorang tokoh Muhammadiyah yang ada di Bengkulu.

Fatmawati menikah dengan Soekarno saat dirinya berusia 20 tahun atau lebih tepatnya pada tanggal 1 Juni 1943. Dari pernikahannya inilah keduanya dikarunia lima orang anak yakni Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra.

Perempuan yang menjadi Ibu Negara Indonesia Pertama ini terkenal sebagai sosok yang berjasa dalam menjahit bendera Sang Saka Merah Putih yang dengan gagah dikibarkan untuk pertama kalinya pada upacara pertama Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945.

Bendera merah putih sendiri merupakan idenya yang diambil dari panji kebesaran Majapahit. Pengibaran bendera merah putih dilakukan di pekarangan rumah Soekarno yakni di Jl Pegangsaan Timur no 56, Jakarta.

Bendera bersejarah itu akhirnya menjadi keramat bangsa dengan menyandang nama sang saka merah putih yang terpelihara hingga kini.

Perjuangan Menjahit Merah Putih

Perjuangan Ibu Fatmawati dalam pembuatan bendera merah putih tidak bisa dikatakan mudah. Sebab, ia tidak membuat bendera merah putih sekali langsung jadi. Sebelum tanggal 16 Agustus 1945, ia sudah menyelesaikan sebuah bendera merah putih.

Namun ketika diperlihatkan ke beberapa orang, bendera tersebut dinilai terlalu kecil. Panjang bendera itu hanya sekitar 50 cm. Saat terjadi peristiwa Rengasdengklok tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda menuntut Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, esok hari.

Bahkan, Ibu Fatmawati sempat ikut dibawa ke Rengasdengklok bersama bayinya, Guntur, sebelum dipulangkan ke Jakarta. Maka dari itu, bendera merah putih yang baru dan lebih besar harus segera dibuat sebab proklamasi akan segera diadakan. Pada malam itu juga, setelah tiba di rumah, Ibu Fatmawati membuka lemari pakaiannya. Ibu Fatmawati mendapatkan selembar kain putih bersih untuk bahan seprai. Sayangnya, pada lemari tersebut ia tak menemukan kain merah. Untungnya saat itu, di kediaman Soekarno terdapat beberapa pemuda yang terus ada di sana.

Salah satu dari pemuda tersebut adalah Lukas Kastaryo. Lukas Kastaryo di kemudian hari ia masuk militer dan memiliki pangkat Brigjen. Seperti diucapkannya pada majalah Intisari edisi Agustus 1991, setelah mendengar Ibu Fatmawati mencari kain merah tersebut. Pada malam itu juga, Lukas Kastaryo mencari kain merah dengan berkeliling di Kota Jakarta.

Akhirnya, ia menemukan kain merah yang tengah dipakai sebagai tenda sebuah warung soto. Kemudian, Lukas menebusnya dengan harga yang cukup mahal kala itu yakni 500 sen. Setelah berhasil mendapatkan nya, ia kemudian menyerahkannya ke Ibu Fatmawati untuk dijahit.

Berkat kain merah yang diberikan Lukas, Ibu Fatmawati akhirnya menyelesaikan bendera merah putih yang baru pada malam itu juga. Ukuran bendera merah putih yang baru adalah sekitar 276 x 200 cm.

Bendera baru ini akhirnya dikibarkan tepat 17 Agustus 1945, dan menjadi bendera pusaka negara di tahun-tahun sesudahnya. Namun, pada beberapa sumber ada yang menyatakan berbeda soal dari mana kain merah itu berasal.

Seperti dilansir dari Republika Sabtu, 17 Agustus 2013. untuk menjahit Sang Merah Putih, Fatmawati memanggil seorang pemuda, Chaerul Basri, untuk menemui Shimizu yang merupakan seorang pembesar Jepang. Shimizu adalah pimpinan barisan Propaganda Jepang, yaitu Gerakan Tiga A. Dia juga ditunjuk sebagai perantara dalam perundingan Indonesia-Jepang pada tahun 1943.

Oleh sebab itu, Shimizu rajin mendengarkan uneg-uneg, pikiran, dan pendirian orang Indonesia saat itu, lebih bisa diterima bahkan dianggap ‘teman’. Apalagi, dia juga mampu berbahasa Indonesia, meskipun tidak begitu lancar sebab masih terpatah-patah.

Shimizu lantas menghubungi seorang pembesar Jepang lainnya yang mengepalai gudang di bilangan Pintu Air. Gedung tersebut berada di depan eks Bioskop Capitol. Setelah berhasil mendapatkannya, kain itu kemudian dijahit oleh Ibu Fatmawati menjadi sebuah bendera berukuran 2×3 meter.

Pada 1946-1968, bendera tersebut hanya dikibarkan setiap hari ulang tahun kemerdekaan. Sejak 1969, bendera itu tak dikibarkan lagi dan disimpan di Istana Merdeka. Bendera itu sempat sobek pada kedua ujungnya lantaran sudah dimakan waktu.

Ujung berwarna putih sobek 12X42 cm, sedangkan ujung berwarna merah sobek 15×47 cm. Ada pula bolong-bolong. Selanjutnya, pemerintah membuat bendera duplikat dengan ukuran 300 x 200 cm. Bendera duplikat inilah yang kemudian kerap dikibarkan saat kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Kematian Fatmawati

Sosok yang menjahit sang saka merah putih ini kemudian meninggal dunia pada tanggal 14 Mei 1980 . Ibu Fatmawati meninggal dunia karena serangan jantung ketika dalam perjalanan pulang umroh dari Mekah.

Jenazahnya kemudian dimakamkan di Karet Bivak, Jakarta. Untuk mengenang semua jasanya, nama beliau di beberapa fasiltas publik. Nama Fatmawati dijadikan sebuah nama Rumah Sakit di Jakarta, nama Fatmawati Soekarno juga dijadikan sebuah nama Bandara Udara di Indonesia tepatnya di Bengkulu, kota kelahiran Fatmawati.

Tidak hanya itu, Fatmawati mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Pemerintah indonesia memberi gelar Pahlawan Nasional kepada Fatmawati pada 4 November 2000 dengan dikeluarkannya Keppres No. 118/TK/2000.

Itulah sosok pahlawan nasional yang berasal dari Bengkulu. Ia adalah perempuan hebat di balik kegagahan sang saka merah putih, Ibu Fatmawati. Selama ini kita hanya mengenal pahlawan nasional dari golongan pria saja.

Namun, kenyatannya banyak sosok perempuan tangguh pada zaman dulu yang membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia. Bahkan beberapa di antara mereka berhasil mendapatkan gelar pahlawan nasional. Seperti Ibu Fatmawati, Cut Meutia, Cut Nyak Dian, Dewi Sartika, Kartini dan masih banyak lagi.

Para tokoh tersebut menjadi bukti bahwa perempuan bisa jadi sumber kekuatan negara. Perempuan tidak seperti yang kita pikirkan selama ini, hanya sosok yang lemah.

The post Sosok Pahlawan Nasional Asal Bengkulu appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Sumber Daya Alam Bengkulu yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/sumber-daya-alam-bengkulu Tue, 15 Jun 2021 04:11:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=25279 Bengkulu, sebuah kota yang menjadi salah satu bagian di Pulau Sumatera. Provinsi Bengkulu yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, menjadikannya salah satu provinsi dengan sejumlah Sumber Daya Alam yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Tidak hanya dikelilingi oleh sejumlah pemandangan alam yang indah, Bengkulu juga terkenal dengan bunga bangkainya, yaitu Raflesia Arnoldi dan Amorphopallus titanum yang […]

The post 3 Sumber Daya Alam Bengkulu yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bengkulu, sebuah kota yang menjadi salah satu bagian di Pulau Sumatera. Provinsi Bengkulu yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, menjadikannya salah satu provinsi dengan sejumlah Sumber Daya Alam yang memiliki potensi untuk dikembangkan.

Tidak hanya dikelilingi oleh sejumlah pemandangan alam yang indah, Bengkulu juga terkenal dengan bunga bangkainya, yaitu Raflesia Arnoldi dan Amorphopallus titanum yang terkenal akan bau busuk dan ukurannya yang sangat besar. Dan sumber daya alam apa saja yang berada di Provinsi Bengkulu? Berikut ini ulasannya.

1. Sektor Pertambangan

Bengkulu mempunyai sumber daya alam berupa mineral logam, yaitu :

  • Batu Bara
  • Emas.

2. Sektor Perkebunan

Sumber Daya alam lainnya yang cukup potensial adalah Perkebunan. Ada 3 potensi perkebunan yang dikembangkan di Bengkulu. yakni :

  • Kelapa Sawit
    Di bengkulu, perkebunan kelapa sawit dikelola oleh 3 kelompok lapisan. Adapun ketiga kelompok tersebut ialah masyarakat, perusahaan swasta dan perusahaan negara. Perkebunan terluas dikelola oleh pihak masyarakat umum dengan jumlah lahan seluas 208.158 Ha dengan total produksi 735.766 Ton. Perkebunan yang dikelola oleh Swasta ialah 61.612 Ha dan hasil produksinya 357.109 Ton. Sedangkan perkebunan sawit yang dikelola oleh Negara ialah 587 Ha dengan jumlah produksi sebanyak 11.942 Ton.
  • Karet
    Perkebunan kedua terbesar di Bengkulu adalah perkebunan karet. Seperti halnya perkebunan kelapa sawit yang dikelola 3 pihak, perkebunan karet juga.

3. Sektor Perikanan

Karena berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, menjadikan Bengkulu sebagai lahan potensial untuk pengembangan SUmber Daya Alam di bidang perikanan.

Dengan luas wilayah kelautan hampir 200 mill, perikanan laut yang ada di provinsi ini mencapai Produksi total 126.217 Ton/Ha. Sedangkan untuk perikanan umum dengan luas Potensi 36.330 Ha dengan Produksi 18.150 Ton/Ha.

The post 3 Sumber Daya Alam Bengkulu yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kain Besurek: Sejarah – Motif dan Cara Merawatnya https://haloedukasi.com/kain-besurek Thu, 11 Feb 2021 03:24:48 +0000 https://haloedukasi.com/?p=21152 Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam keragamannya, mulai dari budaya, kesenian, suku, ras, bahasa dan lainnya. Kesenian yang melekat pada masyarakat Indonesia dan diturunkan secara turun temurun dari generasi satu ke generasi selanjutnya yaitu kain tradisional. Kain tradisional di setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikan dari satu kain […]

The post Kain Besurek: Sejarah – Motif dan Cara Merawatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam keragamannya, mulai dari budaya, kesenian, suku, ras, bahasa dan lainnya. Kesenian yang melekat pada masyarakat Indonesia dan diturunkan secara turun temurun dari generasi satu ke generasi selanjutnya yaitu kain tradisional.

Kain tradisional di setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikan dari satu kain dengan kain lainnya. Di Bengkulu misalnya, terdapat kain tradisional yang sering disebut sebagai kain besurek. Kain besurek ini tentunya memiliki ciri khas dan keunikannya tersendiri.

Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai kain tradisional yang khas dari kota Bengkulu yaitu kain besurek yang proses pembuatannya yaitu dengan membatik. Kita akan membahas mulai dari makna dari kain besurek hingga cara merawat dengan baik dan benar dari kain besurek.

Apa itu Kain Besurek?

Kain Besurek

Kain besurek berasal dari dialek masyarakat bengkulu yang terdiri dari suku kata “be” merupakan awalan dengan artian ber dan “surek” yang memiliki arti yaitu surat atau tulisan. Jika digabungkan arti dari besurek yaitu bersurat atau bertulisan.

Kain besurek merupakan kain yang dipenuhi tulisan dengan ciri yaitu tulisan kaligrafi Arab. Kain besurek dibuat memang melalui proses membatik.

Sejarah Kain Besurek

Sejarah pertumbuhan dari kain tradisional khas Bengkulu ini belum diketahui secara pastinya. Menurut orang tua jaman dahulu pada masyarakat bengkulu, kain besurek digunakan sudah sejak lama.

Biasanya kain besurek ini digunakan pada saat menghadiri upacara adat khususnya di kota Bengkulu. Ada yang mengatakan bahwa kain besurek ini pada awalnya bermula dari hijrahnya seorang pahlawan yang bernama pangeran Sentot Alibasyah beserta anak dan saudaranya ke Bengkulu.

Hal ini dapat dibuktikan bahwa masyarakat pemakai dan pengrajin kain besurek merupakan keturunan dari pangeran tersebut. Pada mulanya, tepatnya pada jaman dahulu penggunaan kain besurek sangat terbata.

Penggunaan kain besurek hanya untuk upacara adat seperti digunakan untuk pengapit pengantin pria pada saat acara pernikahan, untuk acara calon pengantin putri, ziarah kubur pada saat rangkaian upacara perkawinan, penutup jenazah dan lainnya.

Perkembangan kain besurek di Bengkulu saat ini berkembang pesat dan mendapat perhatian dari pemerintah daerah setempat. Penggunaannya juga tidak lagi terbatas pada upacara upcara saja, melainkan telah digunakan untuk keperluan dinas, pesta, busana muslim dan lainnya.

Saat ini kain besurek sudah sangat ramah dan masyarakat bisa memodifikasi menjadi beragam bentuk yang diinginkan. Hingga saat ini keberadaan dari kain tradisional khas Bengkulu ini masih ada dan dijaga kelestariannya.

Fungsi Kain Besurek

  • Pada jaman dahulu kain besurek hanya digunakan pada upacara upacara adat saja.
  • Memodifikasi kain besurek dengan pakaian yang dikenakan sehari hari.
  • Kain besurek digunakan untuk baju dinas, swasta dan lainnya.
  • Dimodifikasi menjadi busana muslim.
  • Kain besurek digunakan untuk membuat produk antara lain dompet, tas, souvenir atau cinderamata, ukiran tradisional dan lainnya.

Motif Kain Besurek

motif Kain Besurek
  • Motif Kaligrafi Arab
    Motif kaligrafi arab dari kain besurek ini memiliki arti yaitu kain besurek yang dibuat dengan tulisan arab. Warna dari kain besurek dengan motif kaligrafi arab ini biasanya berwarna biru. Fungsi dari kain besurek dengan motif kaligrafi arab ini yaitu digunakan oleh pembantu Raja penghulu dan juga pengapit pengantin pada saat upacara pernikahan. Selain itu digunakan sebagai penutup kepala.
  • Motif Kaligrafi Arab – Kembang Melati
    Kain besurek dengan motif kaligrafi arab – kembang melati ini memiliki arti yaitu tulisan arab dan kehidupan alam, tumbuhan misalnya. Kain besurek dengan motif ini biasanya menggunakan warna merah manggis. Kain besurek dengan motif ini biasanya difungsikan sebagai buayan pada upacara pencukuran untuk bayi.
  • Motif Rembulan dan Kaligrafi Arab
    Kain besurek dengan motif ini memiliki arti yaitu ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan tulisan Arab. Biasanya motif ini menggunakan warna merah. Fungsi dari kain besurek dengan motif rembulan dan kaligrafi arab yaitu digunakan oleh calon pengantin putri di dalam rangkaian acara pernikahan yaitu acara siraman.
  • Motif Pohon Hayat – Burung Kuau – Kaligrafi Arab
    Kain besurek dengan motif ini biasanya menggunakan warna biru dan memiliki arti yaitu kehidupan alam floran dan fauna serta tulisan arab. Fungsi dari kain besurek dengan motif ini yaitu digunakan untuk hiasan yang disampirkan di dalam bilik pengantin.
  • Motif Kaligrafi Arab – Burung Kuau
    Kain besurek dengan motif ini memiliki arti yaitu tulisan Arab dan kehidupan alam yaitu flora. Biasanya motif ini menggunakan warna merah. Fungsi dari kain besurek dengan motif ini digunakan untuk acara adat yaitu pada saat rangkaian upacara perkawinan yang digunakan oleh calon pengantin putri pada saat ziarah kubur.
  • Motif Kaligrafi Arab – Kembang Cengkih – Kembang Cempaka
    Motif ini pada kain besurek memiliki arti tulisan arab dan kehidupan alam yaitu flora dan memiliki warna merah kecoklatan. Fungsi dari kain besurek dengan motif ini yaitu digunakan untuk rangakaian upacara adat perkawinan.
  • Motif Kaligrafi Arab – Relung Paku – Burung Punai
    Kain besurek dengan motif ini memiliki arti yaitu tulisan arab dan kehidupan alam dari floran dan fauna. Biasanya kain besurek dengan motif ini menggunakan warna merah. Fungsi dari kain besurek dengan motif ini digunakan untuk hiasan pembalut.

Cara Merawat Kain Besurek

Kain besurek merupakan kain batik yang khas dari kota Bengkulu, di dalam perawatannya sama dengan kain batik lainnya. Berikut cara melakukan perawatan pada kain besurek khas dari Bengkulu yaitu:

  • Pada saat mencuci kain besurek gunakan sabun pencuci khusus yang banyak dijual di pasaran.
  • Jika tidak ada sabun pencuci khusus, bisa menggunakan shampoo untuk mencuci kain besurek. Caranya yaitu larutkan shampoo di air hingga tidak ada bagian yang mengental, kemudian celupkan kain tersebut.
  • Pada saat mencuci kain besurek jangan menggunakan deterjen dan jangan digosok, karena itu hanya akan merusak si kain. Jika kain tidak terlalu kotor cukup rendan dengan air hangat saja. Namun, jika kain kotor bisa dihilangkan menggunakan kulit jeruk.
  • Jangan mencuci kain besurek menggunakan mesin cuci.
  • Pada saat akan menjemur kain besurek yang basah, tidak perlu diperas.
  • Jangan menjemur kain besurek di bawah sinar matahari secara langsung. Cukup dengan diangin-anginkan saja atau di jemur di tempat teduh.
  • Pada saat menjemur kain besurek tarik pada bagian tepi secara perlahan agar serta yang terlipat kembali pada posisi semula.
  • Hindari menyetrika kain besurek secara langsung, namun letakkan alas diatas kain tersebut baru diseterika.
  • Jangan semprotkan parfum atau pewangi terlalu banyak langsung ke permukaan kain, namun harus di beri alas baru disemprot menggunakan pewangi.
  • Simpan kain besurek pada tempat yang aman dan disimpan di dalam plastik, agar tidak dimakan ngengat. Pada saat disimpan jangan menggunakan kapur barus, karena akan merusak kain.

The post Kain Besurek: Sejarah – Motif dan Cara Merawatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>