bentang alam - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bentang-alam Thu, 28 May 2020 01:11:44 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico bentang alam - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bentang-alam 32 32 10 Tumbuhan yang Hidup di Dataran Rendah Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/tumbuhan-yang-hidup-di-dataran-rendah Thu, 28 May 2020 01:11:42 +0000 https://haloedukasi.com/?p=6767 Setelah mempelajari berbagai tumbuhan yang hidup di dataran tinggi, kali ini kita akan membahas tumbuhan yang hidup di dataran rendah. Dataran rendah merupakan daerah yang memiliki suhu antara 23℃-28℃. Daerah ini cocok untuk pemukiman, namun kurang cocok untuk pertanian atau budidaya tanaman karena suhunya yang panas meskipun daerah dataran rendah memiliki curah hujan yang cukup. […]

The post 10 Tumbuhan yang Hidup di Dataran Rendah Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setelah mempelajari berbagai tumbuhan yang hidup di dataran tinggi, kali ini kita akan membahas tumbuhan yang hidup di dataran rendah.

Dataran rendah merupakan daerah yang memiliki suhu antara 23℃-28℃. Daerah ini cocok untuk pemukiman, namun kurang cocok untuk pertanian atau budidaya tanaman karena suhunya yang panas meskipun daerah dataran rendah memiliki curah hujan yang cukup.

Daerah dataran rendah merupakan daerah dengan ketinggian 0-200 mdpl. Daerah ini umumnya berlokasi di wilayah pantai dan dekat dengan hilir sungai.

Berikut ini tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh di dataran rendah:

1. Buah Mangga

Tanaman-pohon-mangga

Mangga adalah tanaman buah yang jamak kita jumpai ada di sekeliling kita.

Buah mangga merupakan buah yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Buah ini cocok di tanam di dataran rendah.

Daerah yang terkenal dengan buah mangganya yaitu daerah Situbondo di pesisir utara Jawa Timur.

Buah mangga memiliki banyak jenis, antara lain:

  • Mangga manalagi
  • Mangga arumanis
  • Mangga golek
  • Mangga madu
  • Mangga kemang
  • Mangga lalijiwo.

2. Buah Rambutan

Tanaman rambutan sangat sering kita jumpai di pekarangan-pekarangan yang terletak di dataran rendah.

Habitat yang cocok untuk rambutan adalah daerah dataran rendah dengan ketinggian 30-500 mdpl, sementara pada ketinggian dibawah 30 mdpl produksi buah rambutan tidak akan optimum.

Buah rambutan dapat diolah menjadi banyak produk antara lain:

  • Rambutan binjai
  • Rambutan rapiah
  • Rmbutan narmada
  • Rambutan sinyonya.

3. Buah Leci

tanaman-leci

Buah dengan rasa yang manis dan segar yang biasanya digunakan dalam membuat sirup ini mampu hidup di dataran rendah.

Buah leci sebaiknya ditanam saat musim penghujan antara bulan November-Januari karena suhu pada dataran rendah akan menurun sehingga tidak perlu melakukan penyiraman setiap hari.

4. Buah Pisang

tanaman-pisang

Tanaman pisang sering kita jumpai di sekitar pekarangan rumah. Tanaman pisang merupakan salah satu tanaman yang dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah.

Selain bagus untuk program diet, tanaman pisang juga mengandung serat, vitamin B6 dan C, karbohidrat, gula, kalium, mineral, protein dan lainnya.

Beberapa jenis tanaman pisang antara lain:

  • Pisang ambon
  • Pisang cavendish
  • Pisang mas
  • Pisang susu
  • Pisang raja.

5. Buah Jeruk

tanaman-jeruk

Di Indonesia, buah jeruk merupakan tanaman yang sudah umum dibudidayakan.

Buah jeruk dapat tumbuh di tanah lempung maupun lempung berpasir dengan pH 5,6-7 dan suhu 20℃-33℃.

Jeruk dapat dikembang biakkan secara vegetatif maupun generatif. Untuk vegetatif jeruk dapat diperbanyak dengan stek, sementara untuk generatif dengan biji.

Beberapa jenis buah jeruk antara lain:

  • Jeruk nipis
  • Jeruk purut
  • Jeruk keprok
  • Jeruk bali
  • Jeruk kingking.

Selain menyegarkan, buah jeruk juga mengandung vitamin C.

6. Buah Jambu

tanaman-jambu

Selain banyak diminati oleh masyrakat, buah jambu juga dapat dibudidayakan di dataran rendah. Buah jambu sering digunakan dalam olahan minuman.

Selain itu, buah jambu juga memiliki banyak manfaat kesehatan seperti menurunkan hipertensi, mencegah kanker dan sebagainya.

7. Buah Nanas

tanaman-nanas

Buah nanas merupakan buah yang kaya akan sumber mineral dan vitamin. Nanas secara umum diolah menjadi selai.

Buah nanas dapat tumbuh di daerah dataran rendah dengan ketinggian 100-200 mdpl.

Tanaman nanas tumbuh optimum pada ketinggian 100-700 mdpl, namun di daerah dataran tinggi tanaman ini mampu tumbuh sampai pada ketinggian 1200 mdpl.

8. Bunga Anggrek

tanaman-anggrek-1

Bunga anggrek tumbuh dengan optimum pada suhu 21℃, namun bunga ini mampu hidup dengan suhu yang mencapai 30℃.

Terdapat ±36 spesies anggrek yang mampu hidup pada di daerah panas. Bunga anggrek dikenal cantik, memilliki bunga yang dapat mekar dengan daun dan batang yang kuat.

9. Bunga Rain Lily

tanaman-rain-lily

Bunga rain lily merupakan tanaman hias yang cocok dibudidayakan di dataran rendah.

Pada umumnya, bunga rain lily memiliki 6 mahkota yang meruncing di bagian pangkal.

Bunga ini memiliki variasi warna kuning, merah muda, dan putih. Bunga rain lily memiliki karakteristik daun seperti pita, mengkilap dan berwarna hijau gelap, dan beraroma lembut.

10. Bunga Mawar

tanaman-mawar

Bunga mawar merupakan tanaman hias yang dikenal sebagai ratu segala bunga karena keindahannya, bunga mawar juga sering disebut-sebut dalam karya seni sastra.

Bunga mawar dapat tumbuh di berbagai lokasi termasuk dapat tumbuh di dataran rendah.

The post 10 Tumbuhan yang Hidup di Dataran Rendah Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Tumbuhan yang Hidup di Dataran Tinggi Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/tumbuhan-yang-dapat-tumbuh-di-dataran-tinggi Wed, 27 May 2020 04:39:38 +0000 https://haloedukasi.com/?p=6735 Sesuai penyebutannya, tanaman dataran tinggi adalah jenis tanaman yang bisa tumbuh subur dan hidup di wilayah yang berada pada ketinggian minimal 700 mdpl. Dataran tinggi tersebut selalu beriklim sejuk dan dingin. Sebagian dari jenis tanaman yang hidup di dataran tinggi ini ada yang bisa dijadikan sebagai tanaman budidaya. Berikut beberapa jenis tanaman dataran tinggi yang […]

The post 10 Tumbuhan yang Hidup di Dataran Tinggi Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sesuai penyebutannya, tanaman dataran tinggi adalah jenis tanaman yang bisa tumbuh subur dan hidup di wilayah yang berada pada ketinggian minimal 700 mdpl.

Dataran tinggi tersebut selalu beriklim sejuk dan dingin. Sebagian dari jenis tanaman yang hidup di dataran tinggi ini ada yang bisa dijadikan sebagai tanaman budidaya.

Berikut beberapa jenis tanaman dataran tinggi yang bisa Anda budidayakan di rumah:

1. Wortel

Tanaman-Wortel

Tanaman Wortel merupakan tanaman sayur yang dapat dibudidayakan di lahan yang memiliki tekstur baik seperti regosol, alluvial, andosol dan latosol.

Semuanya hanya bisa ditemukan di daerah dataran tinggi saja terutama yang ketinggiannya antara 1200 sampai 1500 mdpl.

Meski sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah, tetapi wortel akan menghasilkan panenan yang maksimal apabila ditanam pada lahan yang suhu udaranya sekitar 15 hingga 21 derajat celcius.

Suhu yang dingin ini punya pengaruh besar terhadap proses fotosintetis, metabolisme dan penyerapan hara serta proses-proses pertumbuhan lainnya.

2. Buah Apel

Tanaman-Buah-apel

Jenis tanaman dataran tinggi berikutnya yang bisa dibudidayakan di tanah air adalah tanaman buah apel.

Teknik pengembangbiakannya dapat dilakukan melalui dua macam cara yaitu stek dan biji.

Agar bisa menghasilkan hasil panen yang lebih berkualitas dengan masa tanam yang lebih pendek, tentu pilihan terbaiknya adalah menggunakan sistem stek.

Buah apel hanya dapat tumbuh di dataran tinggi yang suhu udaranya benar-benar dingin dan lembab.

Meski bisa bertahan hidup di dataran rendah, namun setelah tumbuh dewasa tanaman ini tidak akan dapat menghasilkan buah. Apabila berbuah, biasanya ukurannya lebih kecil dan berkualitas rendah.

3. Buah Stroberi

tanaman-Buah-strawberry

Sama dengan pir, buah stroberi merupakan tanaman dataran tinggi yang tidak aslinya bukan dari Indonesia melainkan dari Amerika Utara.

Ketika sudah matang, buah ini akan berubah warna dari hijau menjadi merah segar. Rasanya adalah kombinasi antara manis dan asam.

Lahan yang digunakan sebagai media budidaya tanaman buah strawberry harus berada pada ketinggian paling sedikit 1000 mdpl dan memiliki curah hujan antara 600 hingga 800 mm per tahun.

Sedangkan suhu udaranya minimal 20 derajat celcius dan kelembaban 80 hingga 90%.

4. Buah Pir

Tanaman-Buah-pir

Sebenarnya buah pir bukan merupakan tanaman asli Indonesia tetapi berasal dari Eropa Barat dan Afrika Utara.

Namun jika dibudidayakan di dataran tinggi Indonesia, tanaman ini mampu menghasilkan buah yang lumayan berlimpah.

Buah pir yang sudah matang berwarna kuning di kulitnya dan putih pada bagian dalamnya.

Dibanding labu siam, budidaya buah pir memang lebih sulit dilakukan karena membutuhkan teknik perawatan dan pemeliharaan yang lebih rumit.

Akan tetapi hasil panennya mempunyai nilai jual yang jauh lebih tinggi.

5. Labu Siam

tanaman-Labu-siam

Labu siam yang nama latinnya curburbitaceae merupakan tanaman dataran tinggi yang hidup dengan cara menjalar atau merambat. Buahnya punya kandungan air yang tinggi dan bersifat lunak.

Buah tersebut sering dijadikan sayuran melalui berbagai macam variasi olahan.

Warna buah ini ada yang hijau muda atau hijau tua dan ada sebagian yang berwarna kuning.

Labu siam merupakan jenis tanaman yang sangat mudah dibudidayakan bahkan hanya butuh waktu selama beberapa bulan saja untuk memasuki masa panen.

Hasil panen sayur labu siam ini bisa berlimpah jika ditanam atau dibudidayakan di lahan berhawa dingin dan sejuk dengan ukuran ketinggian sekitar 1000 mdpl

6. Kopi

tanaman kopi

Kopi banyak ditemukan di dataran tinggi di seluruh wilayah Indonesia. Kopi merupakan komoditi ekspor yang sangat menjanjikan.

Banyak negara luar yang mengimpor kopi produksi dari Indonesia, karena di Indonesia sendiri keberadaan kopi memang sangat melimpah dengan di dukung kondisi alam yang sangat luas tentunya.

7. Kentang

tanaman-kentang

Komponen penting yang biasa digunakan sebagai bahan utama pembuatan sayur sop salah satunya adalah kentang.

Kentang hanya bisa hidup dengan baik di dataran tinggi. Suhu yang kurang dingin akan membuat kentang menjadi tumbuh kurang baik sehingga hasilnya pun kecil-kecil.

8. Kubis

tanaman-kubis

Kubis merupakan salah satu tumbuhan yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan masakan dan termasuk salah satu jenis sayuran yang paling digemari.

Kubis hanya bisa tumbuh dengan baik di dataran tinggi karena sangat membutuhkan kondisi kelembaban yang baik.

9. Teh

tanaman teh

Teh sama halnya dengan kopi, menjadi primadona komoditi ekspor khususnya ke negara yang bersuhu dingin.

Teh banyak ditemukan diberbagai dataran tinggi di Indonesia.

Teh sangat banyak peminatnya sehingga keberadaannya pun sangatlah dibutuhkan oleh semua orang. Teh bisa hidup di daerah tropis dan juga daerah sub tropis.

Mungkin banyak orang yang tidak tahu bahwa tumbuhan teh yang dibiarkan saja tanpa dirawat akan tumbuh tinggi seperti halnya pohon, namun untuk tumbuhan teh yang dipetik kebanyakan akan dipangkas agar memudahkan proses pemetikannya.

Suhu yang dibutuhkan berkisar antara 14 sampai 25 derajat celcius. Jenis teh yang ada di Indonesia mampu tumbuh sampai ketinggian 9 meter. Jenis teh di seluruh dunia mencapai 1500 jenis.

Untuk memperoleh teh yang mempunyai kualitas tinggi, kebanyakan ditanam di daerah ketinggian sekitar 1500 meter di atas permukaan laut, namun kekurangannya adalah proses pertumbuhannya menjadi sangat lambat karena dipengaruhi oleh suhu.

10. Pinus

pinus

Tinggi pinus bisa mencapai ketinggian 45 meter dengan bentuk batang silindris dan juga lurus.

Bisa digunakan untuk menyelamatkan lahan yang kritis dan bisa tumbuh di lahan yang kurang subur.

Selain itu seringkali dimanfaatkan bagian batangnya untuk pembuatan furniture ataupun disadap getahnya

The post 10 Tumbuhan yang Hidup di Dataran Tinggi Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tanah Aluvial: Ciri – Manfaat dan Jenisnya https://haloedukasi.com/tanah-aluvial Wed, 27 May 2020 03:49:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=6732 Apa kamu pernah mendengar tentang tanah aluvial? Kita sudah sering melihat tanah di sekeliling kita, namun masih banyak dari kita masih belum mengetahui tentang pengertian secara mendalam tentang jenis-jenis tanah itu sendiri. Dan berikut ini agar kamu mengetahui tentang arti dari tanah aluvial. Apa itu Tanah Aluvial? Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang berasal dari […]

The post Tanah Aluvial: Ciri – Manfaat dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa kamu pernah mendengar tentang tanah aluvial? Kita sudah sering melihat tanah di sekeliling kita, namun masih banyak dari kita masih belum mengetahui tentang pengertian secara mendalam tentang jenis-jenis tanah itu sendiri.

Dan berikut ini agar kamu mengetahui tentang arti dari tanah aluvial.

Apa itu Tanah Aluvial?

tanah aluvial

Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang berasal dari sedimen lumpur yang dibawa oleh air sungai.

Tanah ini merupakan hasil erosi dari tanah di kawasan tinggi yang terbawa aliran air sungai, kemudian mengendap dan bercampur dengan lumpur sungai di dasar lereng.

Oleh sebab itu, kamu hanya bisa menemukan tanah aluvial di lokasi-lokasi sekitar aliran sungai.

Hal tersebut juga menjadi salah satu ciri dari jenis tanah ini.

Ciri-ciri Tanah Aluvial

Selain berasal dari endapan tanah yang mengalami erosi, terdapat beberapa karakteristik atau ciri lain yang membedakan tanah aluvial dengan jenis tanah lainnya.

1. Berwarna Coklat dan Agak Kelabu

Ciri atau karakteristik tanah aluvial yang pertama bisa terlihat dengan jelas dari warnanya yang kecoklatan, namun cenderung agak kelabu.

Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan mineral yang terdapat di dalam tanah aluvial.

2. Kaya akan Kandungan Mineral

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tanah aluvial memang banyak mengandung zat mineral.

Hal ini disebabkan oleh sifat tanah aluvial yang sangat mudah menyerap air sehingga banyak mineral yang masuk dan menjadi cadangan bagi tanaman yang terdapat di atasnya.

3. Teksturnya Mirip Tanah Liat

Mungkin masih banyak di antara kita yang masih keliru membedakan antara tanah aluvial dan tanah liat.

Wajar saja, sebab teksturnya memang menyerupai tekstur tanah liat.

Terlebih jika kemarau, tanah ini akan cenderung terlihat lebih kering daripada biasanya.

Namun, karena lokasinya yang berada di lereng sungai, membuat tanah aluvial tidak kehilangan kandungan mineralnya.

4. Memiliki Ph yang Rendah

Nah, karakteristik tanah aluvial yang satu ini bisa menjadi cara untuk kamu ketahui, apakah tanah yang akan kamu beli merupakan tanah aluvial atau tidak.

Tanah aluvial sendiri pada umumnya memiliki ph di bawah 6. Jadi, untuk mengetahuinya lebih konkritnya kamu bisa membawa tanah tersebut ke lab untuk dicek kadar Ph-nya.

5. Kandungan Fosfor dan Kalium yang juga Rendah

Bukan cuma Ph-nya saja yang rendah, karakteristik tanah aluvial yang lain adalah memiliki kandungan Fosfor dan Kalium (atau biasa disebut kandungan P dan K tanah) yang juga rendah.

Akan tetapi, hal ini hanya berlaku di wilayah-wilayah yang memiliki curah hujan yang rendah.

Manfaat dari Tanah Aluvial

Tanah aluvial mempunyai zat hara yang sangat tinggi. Dan sangat cocok digunakan untuk lahan pertanian. Berikut ini manfaat lebih jelasnya.

1. Memperlancar Proses Irigasi

Salah satu kesulitan yang kerap dirasakan oleh petani adalah melakukan irigasi terhadap lahan perkebunannya.

Namun, hal ini tak menjadi kendala apabila lahan tersebut berjenis tanah aluvial.

Pasalnya, lokasi tanah aluvial yang berada di endapan sungai membuat akses akses ke kebun menjadi lebih lancar dan mudah.

2. Tanaman Jadi Lebih Subur

Seperti yang juga telah disebutkan sebelumnya, tanah aluvial memiliki kandungan unsur hara yang cukup tinggi.

Terlebih, di dalam kandungan tanah ini juga berisi zat makanan yang diperlukan oleh tumbuhan.

Bagi Anda yang tidak tahu, bahwasannya unsur hara sendiri penting bagi pertumbuhan tanaman karena mampu menyuburkan tanah.

3. Tanaman Tidak Mudah Kering

Ya, karena memiliki sifat yang sangat mudah menyerap air, tanaman yang ditanam di atas tanah aluvial memiliki cadangan air yang cukup banyak, sehingga tidak mudah kering meski pada musim kemarau.

Selain itu, tanah dengan cadangan air yang banyak juga dapat menyuburkan, serta mempercepat pertumbuhan tanaman. Maka dari itu, sangat bermanfaat untuk industri pertanian.

4. Mudah Digarap

Alasan selanjutnya mengapa pemanfaatan tanah aluvial sangat cocok bagi industri pertanian adalah karena tanah ini memiliki tekstur yang cukup empuk, sehingga gampang untuk digarap.

Jenis-jenis Tanah Aluvial

Berdasarkan prinsipnya, tanah aluvial yang merupakan persamaan dari kata tanah endapan, yaitu mengendap pada dasar dataran atau sering disebut sebagai sedimen. Dan hal tersebut membuatnya memiliki banyak jenis:

  • Sedimen Danau (Lacustrine)
  • Sedimen Sungai (Fluvial)
  • Sedimen Glasial

Namun yang sering ditemukan dan digunakan adalah tanah aluvial yang berasal dari sungai.

Kelebihan dan Kekurangan Tanah Aluvial

Untuk kelebihannya, tanah aluvial ini selain sudah banyak di manfaatkan, bisa di akui bahwasanya memang sangat cocok untuk di jadikan lahan garapan.

Hal ini karena tanah aluvial pun memiliki banyak sekali kelebihan.

Teksturnya yang empuk dan lembut membuatnya sangat mudah dalam menyerap air.

Oleh karena itu kesuburan tanah aluvial sendiri sangat terjamin. Dalam penggarapannya sendiri sebenarnya tergolong mudah dan tidak ribet. Namun tetap saja akan kembali pada siapa yang menggarapnya.

Tanah aluvial juga sangat bermanfaat untuk lahan palawija. Jadi, bagi Anda yang suka menanam tumbuhan palawija jenis apa pun, bisa memanfaatkan tanah ini karena sangatlah cocok.

Bahkan untuk berbagai jenis tanaman, jelas tanah aluvial sangatlah baik. Hanya saja yang paling utama adalah dalam hal pertanian dan palawija sebagaimana telah di sebutkan.

Bahkan untuk kekurangannya sangat sedikit sehingga tertutupi oleh kelebihan dari struktur tanah tersebut.

Persebaran Tanah Aluvial di Indonesia

Selama ini kita berpikir, bahwasannya lahan pertanian terbaik adalah pertanian yang berada di wilayah-wilayah dataran tinggi, karena memiliki tanah yang subur dan suhu yang sesuai bagi tanaman.

Hal ini tidak sepenuhnya salah, namun setelah membaca ulasan tentang tanah aluvial ini, tentunya Anda sekarang mengetahui jika tanah di dataran rendah pun juga ada yang sangat cocok dijadikan perkebunan.

Untuk Anda yang sedang mencari lahan pertanian, persebaran tanah aluvial sendiri banyak ditemukan di wilayah timur Sumatera, utara Jawa, Kalimantan Selatan dan Tengah, serta Utara dan Selatan Papua.

The post Tanah Aluvial: Ciri – Manfaat dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>