bentuk interaksi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bentuk-interaksi Tue, 27 Sep 2022 04:56:14 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico bentuk interaksi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bentuk-interaksi 32 32 Bentuk Interaksi Antar Ruang Serta Contoh Contohnya https://haloedukasi.com/bentuk-interaksi-antar-ruang Tue, 27 Sep 2022 04:53:15 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38822 seperti yang kita ketahui bahwa interaksi adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan juga kelompok dengan kelompok, sedangkan ruang adalah sebuah tempat yang berada di permukaan bumi di berbagai daerah. Jadi dapat disimpulkan bahwa interaksi antar ruang adalah hubungan timbal balik antara manusia, barang hingga informasi yang didapat dari satu […]

The post Bentuk Interaksi Antar Ruang Serta Contoh Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
seperti yang kita ketahui bahwa interaksi adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan juga kelompok dengan kelompok, sedangkan ruang adalah sebuah tempat yang berada di permukaan bumi di berbagai daerah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa interaksi antar ruang adalah hubungan timbal balik antara manusia, barang hingga informasi yang didapat dari satu daerah menuju ke daerah lain sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya.

Agar kamu lebih mengetahui lagi tentang interaksi antar ruang mari simak penjelasan di bawah ini tentang bentuk-bentuk interaksi antar ruang:

1. Transportasi

Transportasi merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk pengangkutan umum baik itu untuk memindahkan manusia ataupun barang dari satu daerah menuju ke daerah yang lain menggunakan kendaraan yang digunakan oleh manusia dan ada juga jenis kendaraan yang digerakkan dengan bantuan mesin.

Seperti pengangkutan barang menuju ke suatu tempat, hingga terjadinya perdagangan dan hal itu dapat terjadi apabila biaya transportasi yang digunakan untuk pengangkutan barang atau orang menuju ketempat yang dituju itu harus lebih rendah dari keuntungan yang diperoleh dan sebaliknya.

Jika biaya tersebut lebih tinggi dari keuntungan yang dihasilkan maka hal demikian itu tidak akan mendorong terjadinya hubungan interaksi antar ruang.

Contoh peristiwa transportasi:

  • Perdagangan Antar Daerah

Trasnportasi yang dimudahkan bisa memberi dampak positif yaitu adanya perdangan antar daerah. Contohnya seorang penjual dari wilayah Sukaregang, Garut bertujuan untuk menjual barang dagangannya ke pasar Ciparay, Garut karena jalan yang ditempunya cukup bagus dan juga biaya transportasinya cukup murah sehingga sangat memudahkan para penjual untuk bisa berjualan di pasar Ciparay.

  • Transportasi Antar Daerah

Dengan dimudahkannya trasnportai antar daerah, hal ini membuat proses mobilitas berjalan lancar. Contohnya seorang penjual ikan di Bandung biasanya membeli ikan ke daerah Surabaya yang jaraknya cukup jauh kurang lebih sekitar 400 km dari Bandung menuju Surabaya.

Sehingga akan membuat biaya transportasi menjadi mahal karena lokasi yang dituju untuk membeli ikan tersebut cukup jauh, maka dari itu para pembeli ikan beralih ke daerah Indramayu untuk membeli ikan di sana yang jaraknya lebih dekat ketimbang ke Surabaya yakni jarak yang ditempuh dari Bandung ke Indramayu itu kurang lebih sekitar 100 km sehingga akan lebih menghemat biaya transportasi maka hal tersebut bisa menyebabkan melemahnya interaksi antara wilayah Bandung dengan Surabaya.

2. Mobilitas Penduduk

Mobilitas penduduk adalah bentuk interaksi yang dilakukan dengan cara perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain dan hal ini memiliki keterkaitan dengan interaksi antar ruang yakni adanya hubungan timbal yang dilakukan antara individu dengan individu dan juga individu dengan kelompok.

Contoh-contoh mobilitas penduduk:

  • Imigrasi

Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain dengan tujuan untuk menetap misalnya dari negara Indonesia melakukan imigrasi ke negara Malaysia dengan tujuan untuk tinggal di sana secara menetap.

  • Transmigrasi

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari tempat yang padat penduduk menuju ke tempat atau ke daerah yang penduduknya lebih sedikit, dengan tujuan yang sama seperti halnya imigrasi yakni untuk tinggal di sana secara menetap.

  • Urbanisasi

Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa menuju kota dengan tujuan yang sama seperti halnya migrasi migrasi yang sebelumnya yaitu untuk menetap tinggal di daerah yang dituju, seperti perpindahan tempat tinggal penduduk dari desa Sukamukti menuju ke kota Jakarta.

3. Memudahkan Informasi Antar Daerah

Komunikasi adalah bentuk interaksi yang dapat dilakukan dengan cara bertukar ide hingga bertukar informasi yang dimiliki, dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung, dengan adanya alat komunikasi yang sudah canggih saat ini memudahkan untuk berkomunikasi dari jarak jauh.

Sebagai media online untuk bertukar informasi dengan luar daerah sekalipun yakni hanya dengan gadget yang sudah ada dalam genggaman kita saat ini juga dapat dijadikan sebagai media informasi secara online, maka dari itu kita sebagai pengguna gadget dan juga televisi yang digunakan sebagai alat komunikasi dan sumber informasi ini harus digunakan dengan sebaik mungkin agar terhindar dari dampak buruk yang akan menimpa.

Dalam berkomunikasi yang dilakukan harus adanya timbal balik yang menguntungkan atau dengan kata lain dapat saling melengkapi satu sama lain. Interaksi antar ruang dapat terjadi karena adanya sikap saling melengkapi misalnya dalam hal memenuhi kebutuhan hidup yang saling membutuhkan satu sama lain.

Seperti halnya interaksi ruang antara desa dengan kota yang di mana dari pihak desa sangat menguntungkan karena memasok sayur dan buah buahan yang bisa dijual didaerah perkotaan, begitu juga dari pihak kota yang memberikan keuntungan balik karena telah menjual sayur hingga buah-buahan yang berasal dari desa, jadi intinya antara desa dengan kota melakukan interaksi atau hubungan timbal balik yang baik karena sangat menguntungkan antara satu sama lain.

The post Bentuk Interaksi Antar Ruang Serta Contoh Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial dalam Kehidupan Masyarakat https://haloedukasi.com/bentuk-bentuk-interaksi-sosial-dalam-kehidupan-masyarakat Thu, 21 Nov 2019 09:48:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=569 Interaksi sosial adalah hubungan sosial antara individu dengan individu lainnya maupun kelompok, juga antara kelompok sosial satu dengan kelompok lainnya yang berjalan dinamis. Interaksi ini dapat saling mempengaruhi satu sama lain. Hubungan timbal balik dalam interaksi sosial ini bisa terjadi di mana saja, kapan pun, melalui banyak bentuk hubungan sosial sehari-hari. Secara umum, bentuk interaksi […]

The post Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial dalam Kehidupan Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Interaksi sosial adalah hubungan sosial antara individu dengan individu lainnya maupun kelompok, juga antara kelompok sosial satu dengan kelompok lainnya yang berjalan dinamis.

Interaksi ini dapat saling mempengaruhi satu sama lain. Hubungan timbal balik dalam interaksi sosial ini bisa terjadi di mana saja, kapan pun, melalui banyak bentuk hubungan sosial sehari-hari.

Secara umum, bentuk interaksi ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu interaksi sosial asosiatif yang mengarah pada persatuan dan kerjasama sosial, dan contoh interaksi sosial disosiatif yang lebih mengarah pada perpecahan atau konflik sosial.

Baik hubungan interaksi sosial antar individu maupun kelompok masyarakat, keduanya saling mempengaruhi dalam membentuk karakter sosial. Di antaranya, kedua bentuk interaksi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif

  • Kerjasama

Kerjasama yaitu bentuk interaksi dalam kelompok sosial dimana tiap individu bisa saling tolong dalam mencapai tujuan bersama melalui banyak cara.

Di antaranya seperti gotong-royong yang dilakukan secara sukarela. Hal ini dapat kita temukan dalam perilaku kebiasaan penduduk di pedesaan. Umumnya bentuk sosialisasi kerjasama ini sangat kental dan dilakukan secara turun temurun.

Selain itu ada pula pola interaksi koalisi dan kooptasi yang mengedepankan bentuk kerjasama dua organisasi dalam mencapai tujuan bersama, maupun untuk menghindari konflik antara kedua belah pihak.

  • Akomodasi

Akomodasi adalah proses interaksi yang umumnya dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu perbedaan atau perselisihan. Jika dalam interaksi sebelumnya kita lebih mengutamakan menyatukan tujuan dan mencapainya bersama.

Dalam bentuk interaksi sosial akomodasi kita berawal dari pertentangan dan berfokus pada penyelesaian untuk mengatasinya dan menghindari konflik. Interaksi akomodasi bisa dilakukan secara damai seperti melalui mediasi atau kompromi.

Akan tetapi jika diperlukan, tindakan yang berbentuk tekanan dan dominasi seperti koersi bisa ditempuh dalam menciptakan kestabilan sosial.

  • Akulturasi

Akulturasi adalah upaya masyarakat dalam memadukan dua kebudayaan. Akulturasi terjadi dalam proses perkembangan kebudayaan yang berjalan sangat lama, sehingga perpaduan ini justru menghadirkan keunikan sendiri.

Penerimaan unsur kebudayaan baru oleh kebudayaan lama dilakukan tanpa menghilangkan unsur-unsur kebudayaan lama. Penyerapan budaya yang terjadi justru membuat kedua budaya melebur dan menyatu dan melahirkan kebudayaan yang baru dan bercorak dengan gaya khasnya sendiri.

  • Asimilasi

Asimilasi yaitu berupaya usaha penyatuan dua kebudayaan melalui pembauran, yang menghilangkan bentuk ciri khas kebudayan asli, sehingga justru melahirkan suatu kebudayaan baru yang mengurangi perbedaan dan batas-batas antarkelompok.

Asimilasi ditandai oleh upaya memperat kesatuan tindakan dan perasaan dan lebih memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama melalui identifikasi kebudayaan masing-masing dan menyatukannya.

Melalui toleransi yang kuat yang terjadi dalam pergaulan antar individu dan kelompok dalam waktu yang lama dan intens. Persamaan yang terdapat dalam dua kebudayaan tadi bisa dijadikan unsur yang menyatukan dan melahirkan kebudayaan baru yang dimiliki oleh kedua kelompok tersebut secara bersama-sama.

Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif

  • Kompetisi

Kompetisi dalam bentuk interaksi sosial yang bersifat disosiatif yaitu bentuk persaingan dalam suatu kelompok sosial dalam mencapai suatu tujuan yang sama, suatu keuntungan, ataupun kepentingan lainnya.

Dalam proses ini, tak jarang suatu kelompok atau individu melakukannya dengan kekerasan dan tekanan sosial lainnya. Hal ini hanya dapat dihindari jika masing-masing kompetitor mau bersaing secara sehat, yaitu dengan mengikuti aturan-aturan baik tertulis maupun tersirat, agar kompetisi bisa dijalankan tanpa menimbulkan konflik.

  • Kontravensi

Kontravensi yaitu sikap menentang, akan tetapi dilakukan secara terselubung guna menghindari konflik. Interaksi ini merupakan proses penyangkalan yang ditandai dengan ketidakpastian sikap, keraguan, atau penyangkalan-penyangkalan lain yang tidak diungkapkan secara langsung.

Protes bisa dilakukan melalui sikap enggan maupun dengan ancaman tersirat. Kontravensi taktis misalnya, malah bisa berupa intimidasi degan melakukan provokasi maupun penghasutan dan penyebaran desas-desus tertentu.

  • Konflik Sosial

Konflik sosial bisa disebut juga sebagai ujung pertentangan dari dua bentuk interaksi sosial disosiatif sebelumnya. Dimana konflik sosial ini sangat bisa terjadi apabila pemicu-pemicu konflik tidak dapat diminamilisir.

Konflik sosial dapat terjadi karena perbedaan budaya, perbedaan kepentingan, maupun karena perubahan-perubahan sosial. Proses penyesuaian dalam masyarakat bisa menimbulkan konflik interaksi manusia dengan lingkungan sosial.

Jika terjadi banyak perselisihan paham yang justru melahirkan ancaman, bahkan hingga kekerasan fisik antara pihak-pihak yang bertentangan.

Demikianlah penjelasan mengenai bentuk-bentuk interkasi sosial dalam kehidupan masyarakat yang biasanya kita temukan di kehidupan sehari-hari.

Dua bentuk interaksi sosial ini memiliki pengertian yang sangat bertolak belakang yang bisa memberikan dampak negatif dan positif perubahan sosial.

The post Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial dalam Kehidupan Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Bentuk Interaksi Sosial Akomodasi https://haloedukasi.com/bentuk-interaksi-sosial-akomodasi Thu, 21 Nov 2019 08:32:29 +0000 https://haloedukasi.com/?p=604 Interaksi sosial merupakan bagian terpenting dalam menjalin hubungan dengan orang lain maupun kelompok masyarakat sosial. Faktor Interaksi manusia dengan lingkungan sosial memberikan peranan yang sangat penting dalam proses komunikasi verbal maupun non-verbal dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu jenis interaksi sosial asosiatif, yaitu akomodasi. Akomodasi berarti interaksi yang mengarah kepada persatuan dengan proses penyelesaian konflik atau […]

The post 7 Bentuk Interaksi Sosial Akomodasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Interaksi sosial merupakan bagian terpenting dalam menjalin hubungan dengan orang lain maupun kelompok masyarakat sosial. Faktor Interaksi manusia dengan lingkungan sosial memberikan peranan yang sangat penting dalam proses komunikasi verbal maupun non-verbal dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu jenis interaksi sosial asosiatif, yaitu akomodasi. Akomodasi berarti interaksi yang mengarah kepada persatuan dengan proses penyelesaian konflik atau selisih pendapat, untuk menemukan satu kesepakatan yang mempersatukan kedua belah pihak.

Berikut bentuk interaksi akomodasi yang tentunya sangat membantu dalam berinteraksi antara kedua belah pihak :

1. KOERSI

Koersi yaitu berbentuk paksaan, baik berupa ancaman atau dengan iming-iming imbalan. Bahkan, bentuk lain dari koersi dapat berupa intimidasi dengan menggunakan pengaruh yang memaksa pihak lain untuk bertindak sesuai keinginan pemaksa.

Demi memenuhi kepentingan yang dimaksud, Secara psikologis, cara ini akan berpengaruh buruk yang mungkin berefek panjang, sampai beberapa waktu yang akan datang.

2. KOMPROMI

Kompromi merupakan usaha dalam mencapai kata sepakat di antara dua atau lebih pihak yang memiliki perbedaan pendapat.

Selisih paham di antara pihak-pihak yang bersangkutan dapat diatasi dengan melakukan komunikasi efektif yang disebut sebagai interaksi kompromi.

Biasanya kesepakatan akan berujung pada satu tindakan atau keputusan yang dapat menguntungkan kedua belah pihak, atau keadaan tidak ada dari salah satu pihak yang merasa dirugikan oleh keputusan itu.

3. ARBITRASE

Arbitrase merupakan bentuk lain dari kompromi. Kedua belah pihak yang berselisih dapat mengemukakan pendapat dan keinginannya dalam forum.

Akan tetapi, bila perselisihan tidak bisa diselesaikan sendiri, di sinilah arbitrase hadir dengan menambah komponen pihak ketiga yang netral.

Pihak ketiga ini memimpin kompromi agar mencapai penyelesaian yang adil bagi tiap-tiap pihak. Pihak ketiga harus bersikap netral serta tidak memihak, sehingga keputusan yang diambil dapat diterima oleh pihak-pihak yang berselisih.

4. MEDIASI

Yaitu bentuk akomodasi dengan penilaian juru damai atau penengah yang merupakan pihak ketiga netral. Dalam hal ini, pihak ketiga tidak berhak mengambil keputusan dalam pencapaian solusi sebagaimana dalam proses arbitrase.

Melainkan pihak yang bersangkutan berperan sebagai mediator yang mengatur pertemuan para pihak yang berselisih, mengatur jalannya pertemuaan, sekaligus sebagai pendamping dan penasihat bagi kedua belah pihak.

Meski tidak berwenang dalam pengambilan keputusan, mediator dapat menyarankan jalan damai dengan memberikan beberapa aspirasi pada pihak yang beradu pendapat, dalam rangka membantu untuk menemukan jalan keluar terbaik.

5. KONSILIASI

Proses konsiliasi yaitu hampir sama dengan mediasi, namun bersifat lebih formal karena melibatnya suatu lembaga tertentu. Lembaga yang dimaksud akan digunakan harus sudah disetujui oleh kedua belah pihak yang berselisih.

Melalui pihak ketiga ini, pihak-pihak yang bersangkutan dapat memberikan keterangan-keterangan perihal perselisihan yang dihadapinya untuk kemudian dinilai dan ditimbang.

Keterangan tersebut akan dijadikan acuan laporan kesimpulan dan saran mengenai penyelesaian masalah tadi, yang kemudian akan diserahkan kepada pihak-pihak yang berselisih.

Permasalahan tersebut lalu akan dikembalikan kepada masing-masing pihak, sebab hasil laporan tersebut tidak mengikat seperti keputusan pengadilan.

Tiap pihak yang menempuh jalan ini boleh memilih akan menggunakan keputusan lembaga tersebut atau tidak.

6. TOLERANSI

Toleransi berarti sabar dan menahan diri. Toleransi juga dimaknai dengan sikap saling menghargai dan menghormati satu sama lain demi menghindari konflik.

Dengan menghargai pendapat dan pemikiran orang lain, kita sudah melakukan tahap awal dalam meminimalisir konflik sosial.

Biasanya toleransi ini akan terlahir dari pikiran yang objektif dan positif, tanpa perjanjian.

Hal tersebut berdasarkan keinginan tiap pihak untuk menghindari perselisihan-perselisihan yang tidak perlu, yang justru dapat merugikan satu sama lain.

7. REMIS / STALEMATE

Yakni bentuk interaksi akomodasi yang akan terjadi jika kedua belah pihak seperti conoth interaksi sosial antar individu maupun kelompok yang bertentangan memiliki kekuatan dan kedudukan yang dianggap seimbang.

Dalam Bahasa Inggris, Stalemate sendiri berarti jalan buntu. Istilah ini digunakan dalam artian jika permasalahan atau pertentangan yang dihadapi tidak dapat mencapai titik temu tentunya akan memiliki dampak negatif dan positif perubahan sosial dalam remis.

Hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti argumentasi dan keadaan masing-masing pihak yang sama kuat, sehingga perselisihan ini diharapkan dapat terselesaikan dengan sendirinya.

Itulah 7 bentuk interaksi sosial akomodasi yang dapat mempersatukan kedua belah pihak dengan saling penuh perdamaian.

The post 7 Bentuk Interaksi Sosial Akomodasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>