bentuk muka bumi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bentuk-muka-bumi Fri, 25 Nov 2022 03:07:06 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico bentuk muka bumi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bentuk-muka-bumi 32 32 20 Jenis Patahan dan Lipatan di Bumi https://haloedukasi.com/jenis-patahan-dan-lipatan Fri, 25 Nov 2022 03:05:07 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39757 Patahan dan Lipatan merupakan bentuk muka bumi, patahan dan lipatan merupakan dua jenis bentuk muka bumi yang berbeda. Lipatan adalah riak pada lapisan tanah yang disebabkan oleh proses diatropisme, atau proses pembentukan lapisan bumi yang tidak terganggu oleh aktivitas vulkanik. Dapat juga diartikan bahwa lipatan merupakan struktur geologi yang sering dijumpai pada batuan sedimen. Adapun […]

The post 20 Jenis Patahan dan Lipatan di Bumi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Patahan dan Lipatan merupakan bentuk muka bumi, patahan dan lipatan merupakan dua jenis bentuk muka bumi yang berbeda. Lipatan adalah riak pada lapisan tanah yang disebabkan oleh proses diatropisme, atau proses pembentukan lapisan bumi yang tidak terganggu oleh aktivitas vulkanik. Dapat juga diartikan bahwa lipatan merupakan struktur geologi yang sering dijumpai pada batuan sedimen.

Adapun beberapa pengertian lipatan menurut ahli yakni Lipatan adalah refleksi dari pembengkokan yang mekanismenya terjadi karena dua proses, yaitu pembengkokan (bending) dan pembengkokan (folding). Pada tekukan, gaya yang bekerja sejajar dengan bidang lapisan, sedangkan pada tekukan, gaya yang bekerja tegak lurus pada bidang permukaan lapisan.

Jenis Lipatan Bumi

Lipatan dapat terjadi karena pergerakan dari interior bumi. Gerakan ini disebabkan oleh tekanan tinggi dan suhu tinggi. Tekanan tinggi dan suhu tinggi membuat batuan plastik. Plastisitas ini menyebabkan batuan terlipat saat terjadi gaya dorong tektonik.

Jenis Lipatan Berdasarkan Sumbu

Adapun jenis-jenis lipatan terbagi menjadi dua yakni berdasarkan sumbu dan intensitasnya. Berikut merupakan jenis lipatan berdasarkan sumbunya: 

  • Lipatan Tegak

Jenis pelipatan ini, posisi sumbu pelipatan tegak lurus dengan bidang pelipatan. Bidang lipatan aksial juga memisahkan palung (daerah lembah) dan antiklin (daerah punggung bukit) secara seimbang.

  • Lipatan Miring

Lipatan ini aawalnya berevolusi dari lipatan ertikal, tetapi berada di bawah tekanan konstan. Akhirnya bentuknya tidak lagi vertikal, tapi lebih condong ke samping.

  • Lipatan Menggantung

Lipatan gantung merupakan kelanjutan dari seni miring Adjarian. Lipatan miring umumnya mengarah ke jari kaki yang terbungkus.

  • Lipatan Rebah

Bentuk lipatan ini menyerupai benda yang tergeletak. Ini karena dorongan melintang hanya datang dari satu arah.

  • Lipatan Isoklinal

Lipatan jenis ini memiliki sumbu yang saling sejajar. Alasan pelipatan ini adalah pengepresan yang konstan

  • Lipatan Tengkurap

Lipatan patahan lentur ini berasal dari lipatan terbalik Adjarian. Lipatan berbaring di bawah tekanan konstan kemudian membentuk lipatan perut.

Jenis Lipatan Berdasarkan Intensitas

Adapun lipatan berdasarkan intesitasnya, yakni: 

  • Lipatan Terbuka

Lipatan terbuka merupakan lipatan yang terbentuk akibat proses deformasi yang lemah, sehingga tidak terjadi penebalan atau penipisan lapisan bawah.

  • Lipatan Tertutup

Lipatan tertutup adalah lipatan yang terjadi akibat proses deformasi yang kuat sehingga menyebabkan lapisan tanah menjadi lebih tebal atau lebih tipis.

  • Drag Fold

Drag fold merupakan lipatan yang terjadi oleh gerakan antara lapisan tanah.

  • En Echelon Fold

Ini adalah serangkaian lipatan yang terletak di atas satu sama lain.

  • Culmination and Depression

Ini adalah lipatan yang memiliki sudut tajam di berbagai bagian arah.

  • Sinklinorium

Sinklinorium adalah lipatan yang palung utamanya terdiri dari beberapa lipatan lain yang lebih kecil.

  • Anticlinorium

Lipatan yang hambatan utamanya terdiri dari beberapa lipatan yang lebih kecil.

    Jenis Patahan

    Selanjutnya ialah patahan. Patahan Patahan adalah pergerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan terjadi sangat cepat sehingga menimbulkan keretakan atau rekahan pada kerak bumi. Gerakan tersebut bersifat vertikal untuk mempertahankan bentuk permukaan bumi.

    Jenis-jenis patahan:

    • Patahan vertikal adalah sesar yang menyebabkan sesar bergerak naik turun.
    • Patahan horizontal adalah patahan yang disebabkan oleh gaya endogen yang bergerak mendatar. Gangguan horizontal terbagi menjadi dua bagian yaitu kanan dan kiri.
    • Oblique, adalah sesar yang menerima sesar vertikal bersama dengan sesar horizontal.
    • Block Mountain merupakan patahan yang tidak tersusun.
    • Normal Fault, adalah kesalahan normal, jika kesalahan menerima tubuh, mis. B. footwall memiliki lapisan yang bergerak ke arah yang sama tetapi naik sehubungan dengan benda lain, yaitu. H. batu gantung. Ciri yang sangat mudah ditemukan pada jenis kesalahan normal ini adalah kemiringan yang mendekati 90 derajat.
    • Reserve Fault, merupakan kebalikan dari sesar normal karena jenis sesar cadangan ini merupakan sesar yang terjadi ke arah footwall yang relatif berarah ke bawah dibandingkan dengan hanging wall. Dengan sesar jenis ini, mudah ditemukan dip yang relatif rendah, yaitu hanya sekitar 45 derajat, atau setengah, dari panjang sesar normal.
    • Strike Fault, jenis ini merupakan patahan yang arahnya relatif mendatar, baik ke kiri maupun ke kanan. Arah gangguan ini tidak hanya bergerak secara horizontal tetapi juga dapat bergerak secara vertikal. Pada tipe ini, sesar yang bergerak ke kiri disebut dextral, sedangkan sesar yang bergerak ke kanan disebut sinistral.

      Istilah-istilah patahan:

      • Graben adalah lantai yang merupakan depresi yang terbentuk di tengah-tengah antara dua patahan atau depresi.
      • Horst atau bumi naik ketika dinaikkan lebih tinggi dari wilayah sekitarnya di bagian antara dua patahan.
      • Puing-puing patahan, dinding curam (batuan) yang dibuat oleh patahan bergerak lebih tinggi di suatu tempat di blok.

      Demikian penjelasan mengenai lipatan dan patahan serta jenis, kualifikasi, istilah dan contohnya yang terdapat di Indonesia.

      Contoh Lipatan dan Patahan di Indonesia

      Contoh lipatan yang ada di Indonesia: 

      • Pegunungan Bukit Barisan
      • Pegunungan Kendeng
      • Pegunungan Tengger
      • Pegunungan Ijen

      Contoh patahan:

      • Patahan Semangko mulai dari Aceh sampai Semaka, Lampung
      • Patahan Lembang di Bandung
      • Patahan Opak di Bantul, Yogyakarta
      • Patahan Flores di Nusa Tenggara
      • Patahan Palu, Gorontalo, dan Matano di Sulawesi
      • Patahan Jakarta di sepanjang Ciputat-Kota
      • Patahan Banda di Laut Banda, Kepulauan Maluku

      The post 20 Jenis Patahan dan Lipatan di Bumi appeared first on HaloEdukasi.com.

      ]]>
      8 Bentuk Muka Bumi yang Terbentuk Dari Pengendapan https://haloedukasi.com/bentuk-muka-bumi-yang-terbentuk-dari-pengendapan Tue, 25 Oct 2022 03:22:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39295 Akibat dari adanya proses pelapukan dan erosi akan menghasilkan materi yang bisa terangkut oleh aliran air maupun angin yang merupakan salah satu tenaga eksogen dalam pembentukan muka bumi. Material yang terbawa tersebut yaitu dapat berupa pasir, lumpur, maupun tanah yang akan mengendap di suatu tempat sesuai dengan karakteristik media pengangkutnya. Apabila aliran air yang mengalir deras […]

      The post 8 Bentuk Muka Bumi yang Terbentuk Dari Pengendapan appeared first on HaloEdukasi.com.

      ]]>
      Akibat dari adanya proses pelapukan dan erosi akan menghasilkan materi yang bisa terangkut oleh aliran air maupun angin yang merupakan salah satu tenaga eksogen dalam pembentukan muka bumi.

      Material yang terbawa tersebut yaitu dapat berupa pasir, lumpur, maupun tanah yang akan mengendap di suatu tempat sesuai dengan karakteristik media pengangkutnya. Apabila aliran air yang mengalir deras atau kekuatan angin yang sangat kencang, maka materi tersebut akan terendapkan di tempat yang jauh dari tempat asal terjadinya erosi maupun pelapukan.

      Pengendapan tersebut akan berlangsung secara bertahap, sehingga membentuk sebuah sedimen yang berlapis-lapis dan dengan proses seperti inilah yang turut berpengaruh dalam membentuk muka Bumi.

      Penyebab Pembentukan Muka Bumi

      Proses pengendapan atau sedimentasi akan menghasilkan bentuk bentang alam yang ada di permukaan bumi. Pengendapan merupakan sebuah proses terbawanya suatu material hasil dari pengikisan dan pelapukan yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti air, gletser, atau angin ke suatu wilayah yang kemudian akan mengendap.

      Jika semua batuan hasil pelapukan dan pengikisan tersebut diendapkan, maka lama kelamaan akan membentuk sebuah batuan sedimen yang menjadi salah satu batuan pembentuk muka bumi yang kita tinggali.

      Berbagai bentuk bentang alam yang terbentuk dari adanya proses pengendapan menjadi salah satu bukti apabila proses pengendapan sangat mempengaruhi bentuk muka bumi. Proses pengikisan dan pelapukan yang terjadi akan menghasilkan suatu materi yang akan terangkut oleh aliran air maupun kekuatan angin yang bisa berupa lumpur, tanah, atau pasir.

      Material yang terangkut tersebut akan mengendap dalam suatu tempat yang sesuai dengan karakteristik media pengangkutnya secara bertahap yang  akan terendapkan di tempat yang jauh dari tempat awal mula terjadinya pengikisan atau pelapukan tersebut.

      Bentuk Muka Bumi yang Terbentuk dari Pengendapan

      • Delta

      Delta yang biasanya terbentuk di muara sungai, merupakan salah satu bentuk muka bumi yang menjadi sebuah tempat pertemuan antara sungai dengan lautan. Pada saat aliran sungai mendekati lautan, maka arusnya akan melemah karena adanya pengaruh dari gelombang laut, sehingga material yang terbawa oleh aliran arus sungai akan mengendap di lokasi ini dan membentuk sebuah delta.

      Delta yang berkembang luas akan mampu untuk menyatu dengan daratan sehingga akan menambah luas daratan. Apabila dilihat dari bentuk fisiknya, maka terdapat beberapa bentuk delta, yaitu delta kaki burung, delta busur segitiga (kipas), dan delta kapak. 

      • Kipas Aluvial

      Salah satu kenampakan alam ini biasanya terbentuk di kaki-kaki gunung dimana pada tempat ini telah terjadi perubahan kemiringan dari pegunungan ke daratan, sehingga energi pengangkutnya yang berupa air akan melemah dan akhirnya material hasil erosi tersebut dapat terendapkan.

      Materi yang terendapkan tersebut merupakan sebuah aluvium halus yang umumnya terbentuk di antara lembah yang sangat curam dan juga sempit.

      • Tanggul Alam

      Tanggul alam merupakan kenampakan alam yang terbentuk dari endapan pada saat waktu terjadi banjir, akibatnya material-material yang berasal dari air sungai akan meluap di kanan kiri sungai.

      Ketika banjir telah mereda, maka material tersebut akan terendapkan di kanan kiri sungai dan lama-kelamaan akan semakin tinggi, sehingga menyerupai sebuah tanggul.

      • Dataran Banjir

      Dataran banjir adalah sebuah dataran rendah yang berada di kanan kiri sungai yang terbentuk akibat adanya material hasil dari pengendapan banjir aliran sungai. Ketika pada saat banjir datang, maka air akan meluap ke kanan kiri alur sungai.

      Luapan air ini akan membawa material-material sedimen yang kemudian akan diendapkan di kanan kiri sungai dan proses ini dapat berlangsung secara lama, hingga terbentuklah suatu dataran banjir. 

      • Meander

      Meander merupakan salah satu bentuk sungai yang khas dengan kelokan yang biasanya terbentuk dari adanya pengendapan. Sungai ini banyak terdapat di bagian tengah suatu DAS yang bahkan akan mendekati sebuah hilir, namun proses pembentukannya biasanya dimulai di bagian hulu.

      Meander mempunyai volume air di bagian hulu yang sangat kecil, yang mengakibatkan tenaga yang terbentuk pun sangat kecil pula. Oleh karenanya, pada bagian sungai akan mencari rute yang paling mudah untuk dilalui, yaitu materi batuan yang tidak resisten. 

      Pada bagian tengahnya, aliran air akan mulai melambat karena relief yang datar dan disinilah pembentukan meander mulai nyata. Proses meander ini biasanya terjadi di tepi sungai baik bagian dalam maupun luar lekukan sungainya.

      Bagian sungai yang mempunyai alirannya yang cepat akan terjadi pengikisan, sedangkan di bagian lain dari tepi sungai yang alirannya lambat akan terjadi sebuah pengendapan. Pembentukan meander ini memakan waktu yang terbentuk dari adanya proses yang berlangsung secara terus-menerus.

      • Danau Tapal Kuda (Oxbow Lake)

      Oxbow lake adalah salah satu bentuk muka bumi yang terbentuk akibat adanya proses sedimentasi yang terjadi pada lekukan sisa sungai meander. Material-material sedimen yang terangkut oleh aliran sungai ini akan diendapkan pada bagian luar cekungan sungai.

      Proses ini akan berlangsung secara terus-menerus dalam kurun waktu yang lama, sehingga mengakibatkan material sedimen akan memotong alur sungai dan alur sungai pun akan berubah menjadi lurus. Sementara itu, cekungan alur sungai yang terpotong akan membentuk sebuah genangan air menjadi danau. 

      • Tombolo dan Spit

      Tombolo dan spit merupakan kenampakan alam hasil dari adanya sebuah proses sedimentasi di pantai. Tombolo merupakan suatu endapan material sedimen yang menghubungkan antara daratan dengan pulau kecil, sedangkan spit merupakan sebuah endapan material sedimen laut pada bagian ujung tanjung.

      Di Indonesia sendiri, kenampakan tombolo dan tanjung ini banyak dijumpai di Pulau Bali. Wilayah yang sempit, seperti Jimbaran merupakan salah satu contoh tombolo yang menghubungkan antara Pulau Bali dengan pulau kecil di bagian selatan.

      • Gumuk Pasir

      Gumuk pasir merupakan bentang alam hasil dari adanya pengendapan yang terbawa oleh angin. Bentang alam ini kebanyakan dapat terbentuk di pantai maupun di gurun berpasir.

      Gumuk pasir terbentuk karena adanya akumulasi antara pasir yang cukup banyak dengan tiupan angin yang kuat sehingga pasir akan terangkut dan kemudian akan terendapkan pada suatu tempat dan membentuk sebuah gumuk pasir.

      The post 8 Bentuk Muka Bumi yang Terbentuk Dari Pengendapan appeared first on HaloEdukasi.com.

      ]]>
      10 Kenampakan Alam Wilayah Daratan yang Penting untuk Diketahui https://haloedukasi.com/kenampakan-alam-wilayah-daratan Wed, 07 Sep 2022 04:56:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38471 Menurut garis besar, kenampakan alam merupakan semua hal di permukaan bumi yang terbentuk secara alami dari peristiwa alam yang telah terjadi. Segala sesuatu di bumi yang berupa hamparan tanah dikenal dengan sebutan daratan, sedangkan yang berupa kumpulan air disebut dengan perairan. Peristiwa alam yang terjadi menyebabkan permukaan bumi mempunyai kenampakan alam yang sangat beragam. Kenampakan […]

      The post 10 Kenampakan Alam Wilayah Daratan yang Penting untuk Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

      ]]>
      Menurut garis besar, kenampakan alam merupakan semua hal di permukaan bumi yang terbentuk secara alami dari peristiwa alam yang telah terjadi. Segala sesuatu di bumi yang berupa hamparan tanah dikenal dengan sebutan daratan, sedangkan yang berupa kumpulan air disebut dengan perairan. Peristiwa alam yang terjadi menyebabkan permukaan bumi mempunyai kenampakan alam yang sangat beragam.

      Kenampakan alam dapat berupa segala sesuatu di permukaan bumi baik darat maupun lautan, misalnya berupa gunung, pantai, lembah, bukit, tanjung, dan lain sebagianya. Adanya kenampakan alam diakibatkan dari peristiwa-peristiwa alam yang terjadi di atas permukaan bumi. Kenampakan alam dapat dibagi menjadi dua, yaitu kenampakan alam daratan dan kenampakan alam lautan.

      Pengertian daratan mempunyai arti sebagai suatu daerah dalam permukaan bumi yang wujudnya berupa hamparan tanah yang luas dan terdiri dari dua jenis, yaitu dataran tinggi dan dataran rendah. Kedua jenis daratan ini mempunyai karakteristik yang berbeda satu sama lainnya. Secara umum, ciri-ciri dari kenampakan alam wilayah daratan yaitu berupa bagian dari permukaan bumi yang berbentuk padat dan tak digenangi oleh air.

      Macam-macam Kenampakan Alam di Wilayah Daratan

      • Dataran Rendah

      Dataran rendah merupakan sebuah dataran dengan ketinggian yang mulai dari 0-200 meter di atas permukaan laut. Umumnya dataran rendah ada di sekitar pantai yang cukup luas.

      Daerah dataran rendah lebih banyak digunakan sebagai aktivitas dan menjadi tempat tinggal penduduk juga sering dimanfaatkan sebagai tempat industri, lahan pertanian padi, palawija, dan juga tebu.

      • Dataran Tinggi

      Dataran tinggi adalah daerah datar yang lebih tinggi daripada daerah di sekitarnya. Dataran tinggi mempunyai ciri-ciri daerah dengan ketinggian antara 500-1.500 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi sering disebut juga dengan plateau dan plato.

      Dataran tinggi berada di sekitar pegunungan atau berada di tempat yang tinggi sehingga cocok untuk aktivitas perkebunan karena mempunyai kelembaban yang tinggi.

      • Bukit

      Bukit mempunyai ciri-ciri dengan tumpukan tanah yang berada pada ketinggian di atas 300 meter. Bukit merupakan bagian dari sebuah gunung yang lebih rendah dengan suhu lebih dingin dan puncaknya tidak lancip seperti halnya pada gunung.

      • Pegunungan 

      Pegunungan adalah daerah yang jauh lebih tinggi daripada dataran tinggi. Pegunungan biasanya mempunyai ketinggian sekitar 600 hingga 1.000 meter di atas permukaan laut.

      Pegunungan memiliki karakteristik sebagai daratan yang bergunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 700 meter di atas permukaan laut yang berderet dan saling terhubung satu sama lainnya. Daerah pegunungan sangat sejuk, sehingga banyak dijadikan sebagai objek wisata bagi masyarakat.

      • Gunung

      Gunung merupakan bagian dari pegunungan yang mempunyai ciri-ciri ketinggian diatas 600 meter di atas permukaan laut. Gunung terdapat lembah-lembah, lereng yang curam, dan jurang yang dalam.

      Gunung dibagi menjadi dua jenis, yaitu gunung berapi yang masih aktif sewaktu-waktu dapat meletus dan gunung tidak berapi yang sudah tidak aktif lagi. 

      • Lembah

      Lembah memiliki ciri-ciri sebagai daerah rendah yang berada di antara dua daerah lebih tinggi. Adanya lembah disebabkan karena adanya pengikisan oleh aliran air sungai atau gletser. Sungai yang mengalir di lereng yang curam mempunyai daya kikis yang besar yang mengakibatkan lembah sungai di pegunungan mempunyai sisi yang terjal.

      Sedangkan sungai yang mengalir pada daerah yang landai akan menghasilkan sebuah lembah yang luas. Lembah memiliki dinding yang curam, dibatasi oleh dinding lereng gunung, bentuknya yang sempit, dan dalam.

      • Tanjung

      Tanjung merupakan suatu daratan yang menjorok ke lautan atau dapat diartikan sebagai daratan yang dikelilingi oleh laut di ketiga sisinya. Tanjung yang luas disebut sebagai semenanjung. Tanjung merupakan kebalikan dari teluk  dan biasanya keduanya akan ditemukan dalam suatu garis pantai yang sama.

      Tanjung mempunyai karakteristik sebagai daratan yang menjorok ke arah laut, daerah tanjung akn terlihat seperti tonjolan dalam peta, ketiga sisinya dikelilingi oleh laut, dan tanjung berada dalam kawasan pinggir laut.

      • Jurang

      Tebing atau jurang merupakan sebuah formasi bebatuan yang menjulang secara vertikal dan terbentuk akibat adanya dari proses erosi.

      Tebing umumnya ditemukan di daerah pantai, pegunungan, dan di sepanjang sungai yang sangat terjal dan curam yang berbahaya bagi manusia, sehingga tidak cocok untuk melakukan berbagai aktivitas apapun.

      • Lereng

      Lereng merupakan permukaan tanah yang terlihat lebih menonjol karena perbedaan ketinggian pada kedua tempat. Proses pembentukan lereng akibat adanya proses erosi, pelapukan, dan pergerakan tanah.

      Tingkat kemiringan pada lereng dapat dilihat dari kontur tanahnya. Tingkat kemiringan lereng harus selalu dipantau supaya ketika terjadi pergerakan dan berpotensi mengakibatkan terjadinya longsor bisa langsung diketahui.

      • Ngarai

      Ngarai merupakan sebuah bentang alam yang menyerupai lembah dan memiliki sisi yang hampir tegak lurus dengan permukaan tanah, sehingga keadaan ngarai ini sangat curam dan mengerikan.

      Ngarai disebut sebagai canyon dalam bahasa Inggris mempunyai sisi terjal yang terbentuk akibat erosi aliran air sungai. Seperti halnya lembah, ngarai dapat terbentuk karena terus menerus terkikis oleh air. 

      The post 10 Kenampakan Alam Wilayah Daratan yang Penting untuk Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

      ]]>
      3 Jenis Tenaga Endogen dan Klasifikasi Turunannya https://haloedukasi.com/jenis-tenaga-endogen Mon, 15 Aug 2022 03:29:37 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37927 Bumi memiliki permukaan yang tidak rata, gunung, pegunungan, dataran tinggi serta daratan adalah sebagian contoh bentuk muka bumi. Permukaan bumi tersebut terbentuk dan seringkali mengalami perubahan akibat aktivitas geologis. Tenaga endogen dan tenaka eksogen adalah penyebab mengapa bentuk permukaan bumi tidak rata, hal ini karena ke dua tekanan geomorfik utama tersebut menyebabkan adanya pergerakan bumi […]

      The post 3 Jenis Tenaga Endogen dan Klasifikasi Turunannya appeared first on HaloEdukasi.com.

      ]]>
      Bumi memiliki permukaan yang tidak rata, gunung, pegunungan, dataran tinggi serta daratan adalah sebagian contoh bentuk muka bumi. Permukaan bumi tersebut terbentuk dan seringkali mengalami perubahan akibat aktivitas geologis.

      Tenaga endogen dan tenaka eksogen adalah penyebab mengapa bentuk permukaan bumi tidak rata, hal ini karena ke dua tekanan geomorfik utama tersebut menyebabkan adanya pergerakan bumi yang membentuk berbagai macam bentuk permukaan bumi.

      Tenaga endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi, sedangkan eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi. Tenaga endogen berperan besar membentuk permukaan bumi, sumber tenganya bisa berasal dari dalam perut bumi, bisa berasal dari kerak bumi, mantel bumi bahkan inti bumi.

      Tenaga endogen berkaitan erat dengan aktivitas di dalam perut bumi, sumber tenaganya adalah magma yang berada di dalam bumi. Pergerakan tenaga endogen ini akan menimbulkan aktivitas vulkanisme, tektonisme serta aktivitas seisme.

      Dari aktivitas-aktivitas yang ditimbulkan oleh tenaga endogen tersebut maka lempeng-lempeng bumi bergerak dan pergerakan lempengan bumi inilah yang membentuk benua-benua seperti kenampakan bumi saat ini.

      Tenaga endogen yang terjadi bisa memberi tekanan vertikal atau horizontal, tekanan vertikan akan membuat tonjolan ke permukaan bumi sedangkan tekanan horizontal akan membentuk lipatan-lipatan , patahan pada lapisan-lapisan litosfer yang membentuk sesar dan juga retakan.

      Tenaga endogen yang terjadi paling banyak dialami oleh negara-negara yang berada di wilayah Ring of Fire, seperti Indonesia. Meskipun dikatakan sebagai tenaga yang konstruktif, artinya membangun bentuk muka bumi, namun tak jarang juga tenaga endogen juga memberikan dampak destruktif bagi kehidupan dan tempat tinggal manusia.

      Apa saja jenis-jenis tenaga endogen yang dimiliki bumi, sehingga bumi memiliki bentuk muka yang bermacam-macam? Berikut pejelasannya.

      Tektonisme

      Jenis tenaga endogen yang pertama yaitu tektonisme, yaitu tenaga dari dalam bumi yang menimbulkan adanya perubahan bentuk serta letak pada lapisan kulit bumi.

      Tektonisme adalah tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan perubahan letak (dislokasi) atau perubahan bentuk (deformasi) pada lapisan kulit bumi. Ada 3 jenis gerakan tektonik lempeng, yaitu:

      • Gerakan Konvergen: adalah jenis gerakan tektonik yang menimbulkan vulkanisme dan membentuk pegunungan.
      • Gerakan Divergen: menghasilkan palung atau jurang dan rekahan di tempat terjadinya divergensi.
      • Gerakan transform: gerakan yang menyebabkan gempa-gempa kecil dan sesar transform.

      Tiga jenis gerakan tektonik lempeng inilah yang sangat berperan dalam pembentukan bentuk muka bumi.

      Sedangkan tektonisme dikategorikan menjadi 2 macam berdasarkan luas dan waktu terjadinya, yaitu gerak epirogenetik dan gerak orogenetik.

      Gerak Epirogenetik

      Tenaga tektonisme Epirogenetik merupakan gerakan yang terjadi pada lapisan kulit bumi yang gerakannya terjadi secara lambat dan dalam kurun waktu yang lama. Gerak epirogenetik terjadi di daerah yang luas. Gerak epirogenetik ini terbagi lagi menjadi 2, yaitu:

      • Epirogenetik Positif

      Turunnya letak daratan yang menyebabkan permukaan air laut lebih tinggi. Gerak epirogenetik positif ini terjadi di beberapa kepualuan di bagian Indonesia timur, seperti di wilayah kepulauan Maluku.

      • Epirogenetik Negatif

      Gerak epirogenetik negatif adalah gerakan yang membuat naiknya daratan sehingga permukaan air lebih rendah. Gerak epirogenetik negatif ini terjadi pada pulau Buton dan Pulau Timor.

      Gerak Orogenetik

      Gerak orogenetik disebut juga sebuah proses yang membentuk pegunungan, gerak ini terjadi secara cepat dan dalam waktu yang juga singkat. Gerak orogenetik yang terjadi memberi tekanan horizontal dan vertikal akan membentuk lipatan dan patahan.

      Ada 5 bentuk lipatan yaitu:

      • Lipatan Tegak

      Lipatan tegak terbentuk akibat adanya tekanan atau kekuatan yang sama dan mendorong secara seimbang dari dua sisi.

      • Lipatan Miring

      Lipatan miring terjadi karena adanya tekanan atau dorongan yang lebih kuat dari salah satu sisi, maka sisi yang lainnya menjadi lebih curam.

      • Overfoult

      Overfoult terbentuk akibat adanya tekanan yang lebih kuat di salah satu sisi dan di sisi tersebut akan terlipat sesuai arah lipatan.

      • Recumbent Folt

      Recumbent folt terbentuk karena adanya lipatan menekan sisi lain dan mengakibatkan sumbu lipat hampir berubah datar.

      • Overtrust

      Overtrust terbentuk ketika ada tenaga yang menekan pada satu sisi denga sangat kuat dan membuat lipatan retak.

      Patahan memiliki 2 macam bentukan, yaitu:

      • Slenk (graben)

      Patahan jenis slenk mendorong bagian rentan menuju ke atas dan bagian lainnya ke bawah, patahan ini biasanya membuat lapisan bumi yang runtuh.

      • Horst

      Patahan horst mendorong pada bagian tengah yang rentan ke atas dan membuat lapisan bumi timbul ke permukaan.

      Vulkanisme

      Vulkanisme memiliki kaitan erat dengan pergerakan magma yang ada di dalam litosfer dan mengalami aktivitas sehingga menembus hingga ke permukaan bumi.

      Secara singkat vulkanisme merupakan proses magma yang keluar dari dalam perut bumi, proses keluarnya magma ini ada 2 bentuk yaitu gerakan instrusi magma dan ekstrusi magma.

      Instrusi Magma

      Instrusi magma adalah proses merangseknya magma ke dalam lapisan litosfer, namun magma tidak sampai ke permukaan bumi. Ada 5 instrusi magma, antara lain:

      • Batholit atau dapur magma.
      • Instrusi datar, yaitu magma yang masuk ke antara dua lapisan batuan secara mendatar dan paralel dengan lapisan batuan tersebut.
      • Lakolit, yaitu magma yang menembus di antara lapisan bumi paling atas
      • Gang atau korok adalah batuan hasil dari instrusi magma yang merangsek kemudian membeku di sela-sela lipatan (korok).
      • Diatrem, yaitu lubang atau disebut juga pipa yang berada di antara dapur magma dan kepundan gunung api yang bentuknya silinder dan memanjang.

      Ekstrusi Magma

      Ekstrusi magma adalah proses keluarnya magma hingga menembus ke permukaan bumi, ekstruksi magma ini mengeluarkan beberapa macam material dari dalam bumi, antara lain:

      • Lava, yaitu magma yang sudah menembus dan mengalir ke permukaan bumi
      • Lahar, merupakan campuran lava dengan material lain seperti pasir, kerikil serta debu dan membentuk lumpur
      • Eflata atau disebutjuga piroklastika, yaitu material padat antara lain kerikil, lapili dan debu vulkanik
      • Ekshalasi, ekshalasi adalah material gas alam bisa berupa gas belerang atau solfatar dan gas asam arang atau mofet

      Seisme

      Seisme, seismik atau disebut juga dengan bahasa awam yaitu gempa, merupakan getaran di permukaan bumi akibat adanya pergerakan lempeng bumi.

      Seisme terjadi karena adanya pelepasan energi dari dalam bumi dan menciptakan gelombang seismik.

      Ada 3 macam gempa, antara lain:

      Gempa Bumi Runtuhan

      Gempa bumi runtuhan atau disebut juga Fall Earthquake terjadi akibat runtuhnya gua-gua atau batu-batu besar di sisi gunung. Gempa jenis ini tidak terlalu terasa dan tidak besar.

      Gempa Bumi Vulkanik

      Gempa bumi vulkanik atau volcanic earthquake adalah gempa bumi yang terjadi akibat aktivitas gunung berapi. Biasanya gempa bumi vulkanik terjadi sebelum gunung mengalami erupsi, namun bisa juga terjadi bersamaan dengan erupsi.

      Getaran gempa bumi vulkanik memiliki kekuatan getaran yang lebih besar dibandingkan gempa bumi runtuhan dan juga getarannya mencapai radius wilayah yang luas.

      Gempa Bumi Tektonik

      Gempa bumi tektonik atau Tectonic Earthquake adalah gempa bumi yang terjadi akibat proses tektonik di dalam litosfer. Aktivitas tektonik di dalam litosfer ini adalah proses pergeseran lapisan batu tua dan menimbulkan dislokasi.

      Gempa tektonik adalah gempa yang memiliki kekuatan paling besar dibandingkan gempa jenis lain dan juga getarannya merambah ke wilayah yang sangat luas.

      The post 3 Jenis Tenaga Endogen dan Klasifikasi Turunannya appeared first on HaloEdukasi.com.

      ]]>
      Kenali Pengertian dan Jenis Proses Sedimentasi https://haloedukasi.com/jenis-proses-sedimentasi Thu, 11 Aug 2022 02:46:01 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37894 Keindahan dan keunikan alam yang kita jumpai seperti sungai, gumuk pasir, batu karang dan sebagainya tak lepas dari proses sedimentasi. Sedimentasi adalah proses pengendapan material akibat terjadinya erosi, bisa terjadi di tempat-tempat tertentu. Erosi ini bisa disebabkan oleh angin, air atau gletser yang akhirnya membentuk batuan baru yang disebut sedimen. Hasil proses sedimentasi juga berbeda-beda, […]

      The post Kenali Pengertian dan Jenis Proses Sedimentasi appeared first on HaloEdukasi.com.

      ]]>
      Keindahan dan keunikan alam yang kita jumpai seperti sungai, gumuk pasir, batu karang dan sebagainya tak lepas dari proses sedimentasi. Sedimentasi adalah proses pengendapan material akibat terjadinya erosi, bisa terjadi di tempat-tempat tertentu. Erosi ini bisa disebabkan oleh angin, air atau gletser yang akhirnya membentuk batuan baru yang disebut sedimen.

      Hasil proses sedimentasi juga berbeda-beda, tergantung sedimentasi tersebut dihasilkan oleh angin, air atau gletser, dan juga letak terjadinya sedimentasi. Endapan-endapan hasil sedimentasi tersebut membentuk batuan baru yang terdiri dari komponen abiotik yaitu tanah dan pasir yang asalnya dari proses pengikisan dan pelapukan yang terjadi dalam jangka waktu yang lama.

      Sedimentasi bisa dikategorikan menjadi dua, yaitu sedimentasi yang terjadi penyebabnya dan berdasarkan letak terjadinya. Sedimentasi berdasarkan penyebabnya atau bisa juga dikatakan berdasarkan tenaga pengangkutnya terbagi atas 3 jenis yaitu:

      • Sedimentasi Aquatis
      • Sedimentasi Aeolis
      • Sedimentasi Glasial

      Sedangkan berdasarkan tempat terjadinya atau letak di mana sedimentasi terjadi, terbagi 5 jenis yaitu:

      • Sedimen Teristis
      • Sedimen Fluvial
      • Sedimen Limnis
      • Sedimen Marine
      • Sedimen Lakustris

      Proses Sedimentasi

      Proses sedimentasi yang membentuk endapan dan menciptakan bentuk batuan baru juga turut membentuk permukaan bumi. Salah satu contoh sedimentasi yang paling sederhana yaitu lanau yang terbawa ke aliran sungai, lanau adalah butiran penyusun batuan yang memiliki ukuran di antara pasir dan lempung.

      Proses tersebut yang terus-menerus dalam jangka waktu yang lama akan membuat material menumpuk di suatu tempat, terkubur dan menjadi batu pasir melalui litifikasi.

      Proses sedimentasi pasti melalui proses yang panjang, ada dua proses sedimentasi yaitu proses geologis dan proses yang dipercepat untuk mempersingkat sedimentasi. Biasanya proses sedimentasi yang dipercepat berkaitan dengan produksi batu-batuan.

      Proses sedimentasi geologis urutannya berturut-turut yaitu pelapukan, erosi, transportasi dan terakhir deposisi (pengendapan). Jenis sedimentasi sendiri terbagi dua yaitu berdasarkan prosesnya dan tempat terjadinya endapan. Berikut ini adalah jenis-jenis sedimentasi beserta penjelasannya.

      Jenis Sedimentasi Berdasarkan Proses Endapan

      Berdasarkan penyebabnya atau bahan pengangkut materialnya, jenis sedimentasi dikategorikan menjadi 3 yaitu:

      1. Sedimentasi Akuatis

      Sedimentasi akuatis atau sedimentasi air sungai merupakan pengendapan yang disebabkan arus air yang membawa material. Pengendapan terjadi saat arus air lemah, itulah mengapa sedimentasi akuatis biasanya terjadi pada aliran-aliran sungai yang memiliki arus air lemah.

      Jenis sedimen akuatis menciptakan bentuk-bentuk tertentu, misalnya bentuk sungai yang berkelok dan juga delta, delta adalah endapan sedimen yang berada di tengah sungai dan menjadi daratan.

      2. Sedimentasi Aeolis

      Sedimen Aeolis adalah sedimentasi yang disebabkan oleh angin yang membawa material, hasil sedimen angin yang mudah dijumpai yaitu gumuk pasir dan bukit pasir, biasanya banyak terjadi di pantai atau padang pasir.

      Gumuk pasir disebut juga dengan sand dune, jika dilihat dari letaknya juga termasuk dalam sedimentasi teristris, yaitu sedimentasi yang terjadi di daratan.

      3. Sedimentasi Glasial

      Sedimentasi glasial disebut juga sedimentasi gletser, sedimentasi ini disebabkan oleh es. Proses terjadinya di musim semi saat es mulai mencair dan terjadi pengikisan gletser yang turun dan membawa material ke lokasi yang lebih rendah.

      Material yang dibawa oleh gletser antara lain moraine atau batu kerikil dan juga pasir, material-material tersebut turun ke bagian lereng dan mengendap di bagian lembah dan menyebabkan bentuk gletser yang tadinya seperti huruf V menjadi seperti huruf U.

      Sedimen glasial menghasilkan 4 bentuk pengendapan yaitu:

      • Oscar: yaitu sedimen berbentuk punggung sempit dan panjang
      • Till Plain: Sedimen berbentuk daratan
      • Drumlin: Sedimen berbentuk bukit kecil
      • Kame: Sedimen berbentuk dataran tinggi

      Jenis Sedimentasi Berdasarkan Lokasi Endapan

      Sedimentasi berdasarkan tempat atau letak hasil endapan, dikategorikan menjadi 5 jenis, yaitu:

      1. Sedimentasi Teristris

      Sedimentasi teritris terjadi di daratan atau dataran banjir serta di wilayah pantai berpasir. Terjadinya sedimentasi ini disebabkan angin yang membawa material.

      2. Sedimentasi Fluvial

      Sedimentasi fluvial terbentuk di dasar sungai, sedimentasi ini menyebabkan pendangkalan pada sungai, sedimentasi fluvial terjadi akibat arus air yang membawa material dan menumpuk di dasar sungai.

      Sedimentasi ini hasilnya bisa berupa pasir, batu giling, krikil serta lumpur. Sedimentasi inilah yang membuat daerah di muara sungai sering mengalami banjir.

      Hasil sedimen fluvial sering dimanfaatkan menjadi bahan bangunan, seperti pasir, krikil dan batu. Itulah mengapa banyak sungai-sungai yang tidak berarus deras banyak yang dijadikan tempat penambangan oleh warga di sekitarnya.

      3. Sedimentasi Limnis

      Sedimentasi limnis adalah sedimentasi yang tempat pengendapannya di rawa-rawa atau danau. Sedimentasi limnis diakibatkan material yang dibawa oleh air danau kemudian membuat endapan. Salah satu contoh hasil sedimentasi ini adalah tanah tuff.

      4. Sedimentasi Marine

      Sedimentasi marine disebut juga sedimentasi air laut, pengendapan sedimentasi marine disebabkan material yang dibawa oleh gelombang air laut dan pasang surut air laut. Tempat terjadinya pengendapan ada di laut.

      Air laut yang pasang membawa material kemudian saat surut material-material tersebut mengendap, pengendapan yang terus-menerus dan menumpuk inilah yang membuat endapan naik ke permukaan laut sehingga membentuk daratan kecil atau tumpukkan karang.

      5. Sedimen Lakustris

      Jika sedimentasi limnis terjadi di permukaan atau tepian danau, sedimentasi lakustris terjadi di dasar danau.

      Sedimentasi ini juga disebut endapan lakustris, yaitu batuan-batuan sedimen yang terbentuk di dasar danau, proses pengendapan ini terjadi sangat lama.

      Endapan laskustris dapat terbentuk di semua danau, baik di danau glasial, danau kawah, danau rift graben dan oxbow lake.

      The post Kenali Pengertian dan Jenis Proses Sedimentasi appeared first on HaloEdukasi.com.

      ]]>
      Ketahui Macam-macam Bentuk Muka Bumi https://haloedukasi.com/macam-macam-bentuk-muka-bumi Mon, 08 Aug 2022 06:08:14 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37826 Bentuk muka bumi disebut juga relief muka bumi yang terbentuk karena adanya proses endogen dan eksogen. Endogen adalah gaya yang berasal dari dalam bumi sedangkan eksogen adalah gaya yang berasal dari luar bumi. Gaya endogen yang berasal dari dalam perut bumi memiliki sifat yang membangun,seperti aktivitas tektonik dan vulkanik. Sedangkan gaya eksogen yang berasal dari […]

      The post Ketahui Macam-macam Bentuk Muka Bumi appeared first on HaloEdukasi.com.

      ]]>
      Bentuk muka bumi disebut juga relief muka bumi yang terbentuk karena adanya proses endogen dan eksogen. Endogen adalah gaya yang berasal dari dalam bumi sedangkan eksogen adalah gaya yang berasal dari luar bumi.

      Gaya endogen yang berasal dari dalam perut bumi memiliki sifat yang membangun,seperti aktivitas tektonik dan vulkanik. Sedangkan gaya eksogen yang berasal dari udara, angin, hujan dan temperatur memiliki sifat yang merusak. Kedua gaya inilah yang menyebabkan bentuk muka bumi berubah dalam perjalanan sejarahnya, hingga memunculkan kenampakan bumi saat ini (siklus geologi).

      Gaya endogen dan eksogen inilah yang membuat bentuk permukaan bumi berbeda-beda, ada dua jenis bentuk muka bumi yaitu relief daratan dan relief lautan. Berikut macam bentuk muka bumi beserta penjelasannya.

      Bentuk Muka Bumi Daratan

      Bentuk muka bumi di daratan ada banyak jenisnya beberapa di antaranya adalah gunung, dataran tinggi, lembah dan sebagainya. Danau dan sungai meskipun tergolong perairan termasuk juga bentuk muka bumi daratan. Berikut macam relief bumi di daratan beserta penjelasannya.

      • Gunung

      Seperti kita ketahui, gunung adalah bentuk muka bumi yang tinggi dan paling mudah kita kenali. Tinggi gunung biasanya mencapai ribuan meter, disebut juga dengan satuan Meter Diatas Permukaan Laut (Mdpl).

      Gunung terbentuk dari gaya endogen seperti aktivitas tektonik dan vulkanis. Gunung memiliki 3 bagian yaitu puncak gunung, lereng gunung dan kaki gunung. Indonesia sendiri memiliki banyak gunung sebut saja beberapa gunung besar seperti gunung Semeru, Gunung Gamalama, Gunung Agung dan Gunung Merapi.

      • Pengunungan

      Pegunungan merupakan sekumpulan gunung yang menyambung, selain memiliki beberapa gunung yang berederet dan menyatu perbedaan pegunungan dengan gunung yaitu pegunungan biasanya sudah tidak memiliki aktivitas vulkanik.

      Pegunungan terbentuk karena adanya gaya endogen yaitu proses patahan dan lipatan dari dalam bumi. Pegunungan sendiri ada yang merupakan pegunungan tinggi dan pegunungan rendah, pegunungan memiliki bentuk memanjang.

      Beberapa contoh pegunungan di Indonesia yaitu pegunungan Dieng, pegunungan Bukit Barisan dan pegunungan Meratus.

      • Perbukitan

      Sedikit berbeda dengan pegunungan, meskipun memiliki ketinggian yang lebih dari dataran di area sekitarnya, namun perbukitan lebih rendah dibandingkan pegunungan. Perbukitan adalah bentuk muka bumi yang terdiri dari deretan bukit-bukit yang memanjang.

      Perbukitan memiliki ketinggian sekitar 20 hingga 300 meter, contoh perbukitan antara lain bukit Tinggi dan bukit Sumedang.

      • Dataran Tinggi

      Dataran tinggi dalah tanah datar dan luas namun berada di daerah yang tinggi, dataran tinggi atau Plato memiliki ketinggian 200 hingga 1500 Mdpl. Dataran tinggi terbentuk akibat erosi dan sedimentasi dan bisa juga terbentuk dari bekas kaldera atau kawah gunung berapi yang luas.

      Contoh dataran tinggi yang ada di Indonesia antara lain dataran tinggi Gayo Aceh, Dataran tinggi Dieng Jawa Tengah dan dataran tinggi Malang Jawa Timur.

      • Dataran Rendah

      Dataran rendah adalah bentuk muka bumi jenis daratan berupa tanah luas dengan ketinggian 0 atau setara dengan permukaan laut hingga 200 meter di atas permukaan laut. Dataran rendah menjadi tempat yang umum dijadikan pemukiman penduduk serta memiliki tanah yang dapat digunakan untuk bercocok tanam.

      Contoh dataran rendah di Indonesia antara lain dataran rendah pantai utara Jawa dan dataran rendah pantai Timur Sumatera.

      • Lembah

      Lembah merupakan bagian dari dataran rendah yang letaknya di antara perbukitan atau pegunungan, atau bisa dikatakan lembah berada di antara kaki perbukitan dan kaki pegunungan. Lembah memiliki bentuk seperti cekungan.

      Karena terletak di antara perbukitan atau pegunungan, maka lembah juga terbentuk dari gaya endogen yang berupa lipatan atau patahan yang terbentuk bersamaan dengan perbukitan atau pegunungan. Contoh lembah antara lain lembah Baliem, lembah Bada dan Lembah Anai serta lembah yang terkenal yaitau lembah Ngarai Sianok di Summatera.

      Bentuk Muka Bumi Lautan

      Muka bumi relief lautan adalah permukaan bumi yang dikelilingi dan tertutup oleh perairan. Bentuk muka bumi lautan ada beberapa macam, berikut penjelasannya.

      • Gunung Laut

      Gunung laut merupakan gunung yang bagian kaki gunungnya berada di dasar laut namun bagian puncaknya biasanya terlihat di atas permukaan laut.

      Sama dengan gunung yang berada di daratan, gunung laut terbentuk dari aktivitas endogen dari dalam bumi yaitu aktivitas vulkanis dan tektonik. Gunung Anak Krakatau adalah salah satu contoh gunung laut.

      • Paparan Benua

      Paparan benua atau disebut juga continental shelf adalag dasar laut paling tepi, memiliki bentuk relief menurun dan melandai dari daratan benua menuju ke dalam laut.Paparan benua termasuk laut dangkal yang memiliki kedalaman 200 meter.

      Beberapa contoh paparan benua antara lain dangkalan Sunda, dangkalan laut Barents dan dangkalan Korea di Laut Kuning.

      • Lereng Benua

      Lereng benua disebut juga continental slope, letaknya di pinggir dangkalan, lereng benua memiliki kedalaman hingga 1500 meter dengan sudut kemiringan kurang dari 5 derajat. Relief ini merupakan relief dasar laut yang turun dan curam.

      Lereng benua terbentuk gaya endogen dari dalam bumi berupa patahan atau gerakan tektonik. Contoh lereng benua yaitu Laut Cina Selatan.

      • Punggung Laut

      Punggung laut bisa dikatakan mirip dengan pegunungan atau perbukitan namun ada di dalam laut, relief dasar laut ini letaknya ada di kedalaman lebih dari 1500 meter. Bentuk relief punggung laut ini merupakan relief yang banyak terdapat di dasar laut. Contoh punggung laut yaitu punggung atlantik Tengah.

      • Ambang Laut

      Ambang laut adalah punggung laut yang memisahkan 2 bagian laut, ambang laut adalah dasar laut uang muncul sehingga memisahkan perairan satu dengan lainnya. Contoh ambang laut antara lain Ambang laut Sulu dan ambang laut Gibraltar.

      • Lubuk Laut

      Lubuk laut adalah dasar laut dalam dengan bentuk bulat cekung, lubuk laut terbentuk akibat adanya tenaga endogen yaitu aktivitas tektonik. Contoh lubuk laut yaitu lubuk laut Sulu yang memiliki kedalaman hingga 5000 meter.

      The post Ketahui Macam-macam Bentuk Muka Bumi appeared first on HaloEdukasi.com.

      ]]>