benua - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/benua Sat, 09 Dec 2023 02:55:35 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico benua - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/benua 32 32 4 Tokoh Penemu Benua Australia https://haloedukasi.com/tokoh-penemu-benua-australia Fri, 08 Dec 2023 08:47:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46857 Benua Australia adalah benua yang letaknya bila dilihat pada peta dunia ada di sebelah timur dan selatan Indonesia. Jika Eropa disebut dengan Benua Biru, Afrika disebut Benua Hitam, dan Asia disebut Benua Kuning, maka benua Australia memiliki julukan yang juga berkaitan dengan suatu warna, yakni disebut dengan Benua Hijau. Benua yang luas wilayahnya tergolong jauh […]

The post 4 Tokoh Penemu Benua Australia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Benua Australia adalah benua yang letaknya bila dilihat pada peta dunia ada di sebelah timur dan selatan Indonesia. Jika Eropa disebut dengan Benua Biru, Afrika disebut Benua Hitam, dan Asia disebut Benua Kuning, maka benua Australia memiliki julukan yang juga berkaitan dengan suatu warna, yakni disebut dengan Benua Hijau.

Benua yang luas wilayahnya tergolong jauh lebih kecil daripada benua-benua lain di dunia dengan luas hampir 9 juta kilometer persegi, Australia memiliki jumlah total populasi 26,6 juta jiwa per tahun 2023. Secara geografis, letak benua terkecil di dunia ini diapit oleh Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Terdapat dua perairan pula yang menjadi pemisah antara benua Australia dan Asia, yakni Laut Timor dan Laut Arafura.

Dan seperti halnya benua-benua lain, Australia pun ditemukan oleh sosok penjejalah lautan yang dikenal berasal dari Inggris bernama James Cook. Namun sebenarnya, benua dengan iklim dominan tropis serta curah hujan variatif sekalipun cenderung kering ini sudah lebih dulu didiami oleh Suku Aborigin saat James Cook tiba di sana.

Untuk memahami lebih jauh mengenai sejarah penemuan Benua Hijau yang khas dengan keberagaman habitatnya ini. Berikut penjelasan singkat baik dari sisi Suku Aborigin maupun James Cook dan kemungkinan adanya tokoh-tokoh lain.

1. Suku Aborigin

Suku Aborigin merupakan penduduk yang pertama kali tinggal di Benua Hijau ini (bahkan eksistensi mereka masih sampai sekarang) dan mereka pun telah dianggap sebagai penduduk asli Australia pada saat James Cook menginjakkan kaki di wilayah tersebut.

Kurang lebih 70 tahun sebelum pelayaran James Cook sampai di Australia, Suku Aborigin sudah cukup lama aktif bekerja sama dengan para pelaut pesisir Makassar untuk keperluan dagang. Maka bila menganggap bahwa James Cook sebagai tokoh penemu benua Australia pertama kali, hal ini tidak sepenuhnya benar.

Ini dikarenakan pada wilayah Kepulauan Selat Torres (Torres Strait) dan Tasmania sudah ditinggali oleh para anggota Suku Aborigin. Bahkan menurut perkiraan yang ada, Suku Aborigin sudah ada dan mendiami wilayah Australia dari 40.000 tahun lalu, yakni ketika terjadi daratan yang terbelah menjadi dua (satu sisi adalah Papua yang berada di utara dan sisi lainnya adalah Australia yang berada di selatan).

Pembagian wilayah daratan ini disebut-sebut sebagai pemicu perpindahan Suku Aborigin ke Australia dan kata “aborigin” sendiri memiliki arti penduduk pribumi atau penduduk asli.

2. Willem Janszoon

Sosok penemu benua Australia yang hampir tidak pernah terdengar namanya adalah Willem Janszoon, yakni penjelajah berkebangsaan Eropa. Janszoon pada pelayarannya tahun 1605 melintasi jalur Laut Arafura untuk pergi ke Teluk Carpentaria. Dan dari perjalanannya tersebut, jalur itu membawanya mencapai Queensland yang ia kira awalnya masih wilayah Papua.

Janszoon kemudian memulai ekspedisi pertamanya yang menjadi awal pertemuannya dengan Suku Aborigin. Dari pertemuan ini, tidak hanya Janszoon mengetahui bahwa Suku Aborigin adalah penduduk asli yang sudah lama dan pertama kali tinggal di Australia, tapi sebagian anak buah dan pasukan Janszoon tewas akibat pertemuan ini.

Willem Janszoon adalah pelaut asal Belanda yang menjadi orang Eropa pertama menemukan atau menginjakkan kaki di Australia. Namun karena pertemuan dengan Suku Aborigin berakhir buruk, ia kembali ke Banten. Penamaan Nieu Zeland untuk Banten atau yang dikenal dengan New Zealand adalah akhir dari kisah pelayarannya yang bisa sampai ke Australia.

3. Unusu Daeng Remba

Pada pertengahan tahun 1700-an, pelaut-pelaut yang berasal dari Makassar telah melakukan perjalanan dan penjelajahan ke pesisir utara Australia. Perjalanan laut mereka lakukan untuk keperluan perdagangan, yakni mencari sumber daya laut, dan Kimberley menjadi wilayah pertama yang mereka datangi dengan Unusu Daeng Remba sebagai pemimpin ekspedisi.

Teripang dapat dijumpai dengan mudah di pesisir utara Australia, dan oleh sebab itu, pelaut Makassar menggunakan kesempatan ini untuk memburu teripang untuk kemudian diperdagangkan. Kala itu, penjualan teripang sebagai makanan maupun obat sangat bagus, terutama penjualan ke China.

Pada periode tersebut, Padekawang (perahu kuno yang kini telah berubah dan disebut dengan istilah perahu Pinisi) adalah alat transportasi para pelaut untuk mencapai pesisir utara Australia. Dari Kimberley, puluhan tahun kemudian para pelaut Makassar tinggal di Arnhem Land sampai memperoleh teripang yang mereka butuhkan.

Tidak seperti akhir dari kunjungan Janszoon yang menewaskan sebagian pasukan atau krunya, pelaut Makassar disambut dengan baik oleh Suku Aborigin. Penangkapan dan pengolahan teripang bersama menjadi bukti bahwa penduduk lokal Australia pada masa itu terbuka terhadap kedatangan pelaut Makassar.

Bukti lain adanya hubungan kerja sama yang baik antara pelaut Makassar dan Suku Aborigin di Australia adalah keberadaan monumen dari bebatuan di salah satu wilayah benua ini. Bebatuan yang disusun di wilayah dekat Yirrkala, Northern Territory adalah simbol teripang orang Makassar yang diwariskan dan mereka menyebutnya sebagai Wurwurrwuy.

Semua ini terdapat di dalam karya ilmiah Horst Hubertus Liebner, termasuk penggunaan Padekawang sebagai alat transportasi yang sudah punah sekitar seabad lalu. Horst Hubertus Liebner merupakan seorang antropolog maritim kebangsaan Jerman yang berpendapat bahwa pelaut Indonesia merupakan pendahulu James Cook dalam penapakan kaki di Australia.

Selain Liebner, Peter G. Spillet yang merupakan seorang sejarawan berkebangsaan Australia juga menjelaskan tentang adanya interaksi antara orang Makassar dan Suku Aborigin sejak tahun 1500-an. Tidak hanya kerja sama dalam hal perdagangan, ada interaksi budaya yang terbentuk di antara dua pihak.

Bukti selain monumen dari tumpukan bebatuan telah ditemukan, termasuk pemberian nama oleh orang Makassar untuk wilayah Teluk Mangko yang berlokasi di Teluk North West serta Kayu Jawa yang ada di Pantai Kimberley, Australia.

Menurut John Bradley sebagai sesama antropolog dari Universitas Monash, hubungan kerja sama pelaut Makassar dan Suku Aborigin adalah hubungan internasional pertama, bahkan untuk suku tersebut. Bradley menunjukkan bahwa kedatangan James Cook ke Australia lalu mengambil alih sejumlah wilayah adalah suatu bentuk klaim sepihak dan tergolong sebagai penjajahan.

Sementara itu, pelaut Makassar dari Indonesia berinteraksi tidak sekadar menciptakan hubungan perdagangan. Ada hubungan sejarah, budaya dan tradisi yang dibuat dengan Suku Aborigin tanpa pemaksaan apapun namun berhasil meninggalkan rekam jejak yang terhitung lebih banyak dan jelas.

4. James Cook

Baru sekitar 70 tahun kemudian, James Cook yang dikenal sebagai penjelajah berkebangsaan Eropa dan berasal dari Inggris mengklaim dirinya sebagai penemu benua Australia. Ia singgah di pantai timur Australia pada tahun 1770 dan membuat pernyataan bahwa daerah tersebut merupakan bagian dari wilayah Inggris setelah proses pemetaan selesai.

Pengambilalihan pantai timur Australia disempurnakan dengan pengubahan nama menjadi New South Wales dan oleh James Cook wilayah ini menjadi tempat hukuman untuk para koloni. Pada tahun 1788, 11 buah kapal Inggris mendatangi pantai timur Australia yang telah menjadi New South Wales dan berlabuh di Pelabuhan Sydney.

Rombongan kapal Inggris ini membawa narapidana (walau tidak semua orang yang dibawa adalah napi) dan hal ini terus berlanjut sampai tahun 1868 karena New South Wales kala itu memang difungsikan sebagai tempat tahanan.

Pengangkutan terakhir awak kapal Inggris ke Australia adalah sekitar tahun tersebut karena Suku Aborigin mulai terpengaruh oleh pihak Inggris. James Cook sejak pengambilalihan pantai timur Australia tidak berhenti sampai di sana, sebab ia bahkan membangun pemukiman-pemukiman baru yang secara bertahap menggusur keberadaan Suku Aborigin.

Penjelajah tersebut dengan kata lain telah menjajah wilayah Australia sampai pada akhirnya peresmian benua Australia menjadi sebuah negara dilakukan pada tahun 1901. Sepuluh tahun sesudah negara Australia diresmikan, ibu kotanya (Canberra) baru dibentuk dan diresmikan juga.

The post 4 Tokoh Penemu Benua Australia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
2 Tokoh Penemu Benua Asia https://haloedukasi.com/tokoh-penemu-benua-asia Fri, 08 Dec 2023 08:41:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46804 Benua Asia sebagai benua terbesar di dunia memang memiliki wilayah yang luasnya sekitar 44 juta kilometer persegi dengan keberadaan 1/3 daratan yang ada di dunia di benua yang paling kerap mengalami gempa bumi ini. Daratan luas tersebut sudah termasuk gurun pasir, seperti Gurun Ordos, Gurun Taklamakan, dan Gurun Gobi. Namun meski benua Asia dipenuhi dengan […]

The post 2 Tokoh Penemu Benua Asia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Benua Asia sebagai benua terbesar di dunia memang memiliki wilayah yang luasnya sekitar 44 juta kilometer persegi dengan keberadaan 1/3 daratan yang ada di dunia di benua yang paling kerap mengalami gempa bumi ini. Daratan luas tersebut sudah termasuk gurun pasir, seperti Gurun Ordos, Gurun Taklamakan, dan Gurun Gobi.

Namun meski benua Asia dipenuhi dengan daratan, bukan berarti tidak memiliki lautan, sebab laut paling luas di dunia ada di benua Asia, yakni Laut China Selatan. Benua dengan penduduk paling padat daripada benua-benua lain di dunia karena mencapai sekitar 4 miliar jiwa ini pun bahkan memiliki gunung tertinggi di dunia, yaitu Gunung Everest di perbatasan Nepal-Tiongkok dengan tinggi 8.850 mdpl.

Populasi paling tinggi benua Asia ada di sejumlah negara seperti China, Indonesia, India, Bangladesh, serta Pakistan. Dan benua dengan populasi terbanyak ini pun dilengkapi dengan fakta mengagumkan lainnya, yaitu keberadaan dataran paling tinggi di dunia. Tibet sebagai negara berjulukan “Atap Dunia” adalah dataran tertinggi dengan tinggi 4.000-5.000 mdpl.

Namun sebelum semua fakta tersebut ditemukan dan benua yang kita kenal saat ini sebagai “Benua Kuning” disebut Asia, terdapat sosok penemu wilayah ini. Walau riwayat penemuan benua Asia tidak seterkenal dan tidak sejelas penemuan benua Amerika dan Eropa, berikut penjelasan singkat siapa sosok tokoh penemu benua Asia yang sebenarnya.

1. Marco Polo

Mungkin sepintas melihat atau mendengar tentang Marco Polo, yakni seorang penjelajah yang juga dikenal sebagai sosok saudagar sekaligus pengarang buku. Berasal dari Venesia dan berkebangsaan Eropa, Marco Polo disebut-sebut pula menjadi salah satu penemu benua Asia karena ekspedisinya melalui Jalur Sutra tahun 1271-1295 berhasil menjelajahi sejumlah wilayah di Asia.

Lahir pada tahun 1254, ia merupakan orang Eropa pertama yang diketahui menginjakkan kaki ke wilayah Mongolia dan Cina, yakni daerah-daerah yang ada di Asia. Perjalanan pertamanya ini dilakukan di usia 17 tahun dan wilayah pertama yang dikunjungi adalah Cina.

Bersama sang ayah, Niccolo Polo, perjalanan laut itu membawanya bertemu benua Asia setelah masa penjelajahan di perairan sekitar 3-4 tahun lamanya berangkat dari Eropa ke Cina. Namun perjalanan ini dianggap tidak valid karena sebagai pengarang ia dianggap tengah menceritakan pengalaman pelayaran dan penjelajahan orang tuanya, bukan dirinya sendiri.

Para sejarawan masa kini cukup meragukan bahwa Marco Polo adalah penemu benua Asia sesungguhnya sampai akhirnya sejumlah bukti dari abad ke-13 dan 14 ditemukan. Bukti berupa tulisan ini mengungkap sejumlah fakta yang tidak sama seperti tulisan sejarah oleh Marco Polo, khususnya mengenai hubungannya dengan Kubilai Khan.

Tulisan sejarah Marco Polo lebih kepada pembahasan mengenai penglihatannya akan kapal Kubilai Khan dengan 5 tiangnya, sementara itu bukti menunjukkan bahwa kapal tersebut memiliki 3 tiang saja. Pertemuan antara Marco Polo dan Kubilai Khan menurut kedua bukti tekstual Cina tersebut kurang sinkron dan akurat sehingga secara umum popularitas Marco Polo sebagai penemu benua Asia menurun.

2. Kristofer Olympic

Kristofer Olympic adalah sosok berkebangsaan Italia yang ada dibalik penemuan benua Asia dengan riwayat yang tidak begitu banyak diketahui karena keterbatasan informasi tentangnya.

Nama “Asia” sendiri bukan sebuah istilah atau kata yang berasal dari Asia, melainkan nama dari Yunani klasik yang tujuan penggunaannya adalah untuk menyebut secara lebih mudah daratan sisi timur (diketahui sebagai wilayah Turki).

Sekalipun terdapat banyak penjelajah atau pelaut yang mendarat di benua Asia, nyatanya mereka hanya sebatas berkunjung di satu atau beberapa negara Asia saja. Dan meski disebutkan bahwa Kristofer Olympic adalah tokoh penemu benua Asia, tidak banyak informasi mengenai sosoknya, termasuk kapan ia menemukan benua ini.

The post 2 Tokoh Penemu Benua Asia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Tokoh Penemu Benua Amerika https://haloedukasi.com/tokoh-penemu-benua-amerika Fri, 08 Dec 2023 06:23:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46753 Dengan luas wilayah sekitar 42.292.000 kilometer persegi, Amerika yang menurut riwayat sejarahnya pernah dijajah oleh bangsa Eropa pada abad ke-16 hingga 17 ini terbagi menjadi tiga wilayah, yakni Amerika Selatan, Amerika Utara, dan Amerika Tengah. Berada di antara Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik, Benua Amerika yang sejak zaman es diduduki oleh suku Indian ini menempati […]

The post 8 Tokoh Penemu Benua Amerika appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Dengan luas wilayah sekitar 42.292.000 kilometer persegi, Amerika yang menurut riwayat sejarahnya pernah dijajah oleh bangsa Eropa pada abad ke-16 hingga 17 ini terbagi menjadi tiga wilayah, yakni Amerika Selatan, Amerika Utara, dan Amerika Tengah.

Berada di antara Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik, Benua Amerika yang sejak zaman es diduduki oleh suku Indian ini menempati posisi kedua sebagai benua paling besar di dunia setelah Benua Asia. Benua Amerika yang kini diketahui memiliki 35 negara dan 10 daerah metropolitan atau kota besar sebenarnya tidak hanya ditemukan oleh satu orang tokoh saja.

Terdapat beberapa tokoh yang dianggap sebagai penemu Benua Amerika sekalipun Christopher Columbus kerap dianggap sebagai satu-satunya penemu Benua Amerika atau setidaknya satu-satunya yang diketahui sebagai penemu.

Diberi julukan sebagai Benua Merah, benua dengan populasi sebanyak 1 miliar lebih penduduk per tahun 2016 ini ditemukan oleh tokoh yang jumlahnya lebih banyak dari perkiraan dan pengetahuan kita.

Berikut tokoh penemu Benua Amerika

1. Gunnbjorn Ulfsson

Kejadian penemuan Benua Amerika oleh bangsa Viking tentu merupakan sebuah ketidaksengajaan dan bukan sebuah niat yang diutamakan. Dan orang Eropa pertama yang dianggap menemukan dan melihat Greenland pertama kali sebagai bagian dari bangsa Viking adalah Gunnbjorn Ulfsson.

Ia melakukan pelayaran menyeberangi lautan Atlantik Utara dan menembus segala bahaya di samudra itu sebelum pada akhirnya sampai di Greenland. Bangsa Viking diketahui memutuskan untuk menetap di Greenland sesampainya mereka di sana untuk dua dekade terakhir pada abad ke-10 Masehi.

Dan walau lebih tidak dikenal, Gunnbjorn Ulfsson memperoleh kehormatan sebagai sosok yang juga menyaksikan dan menjadi bagian dari perkembangan masyarakat Norse di Greenland yang bertahan sampai pada abad ke-15 M.

Gunnbjorn Ulfsson disebut-sebut sebagai penemu benua Amerika karena ia pun terdaftar sebagai salah satu dari 3.000 orang yang tinggal di pemukiman Norse di Greenland pada abad ke-9 M. Maka dengan kata lain, tahun 900-an adalah masa di mana Gunnbjorn Ulfsson melihat Greenland dan sempat menetap di sana bersama kedua anak lelakinya.

2. Bjarni Herjolfsson

Dari bangsa Viking yang tiba di Greenland, Bjarni Herjolfsson adalah sosok yang dianggap penemu Amerika Utara (kini Labrador, Kanada). Beberapa tahun sebelum Leif Erikson bersama krunya mencapai pantai Kanada, Bjarni Herjolfsson di sekitar tahun 986 menemukan wilayah Amerika Utara saat berlayar menyeberangi samudra Atlantik Utara.

Bjarni Herjolfsson merupakan seorang penjelajah asal Eropa lainnya yang melakukan pelayaran; ia berangkat dari Norwegia ke Islandia. Norwegia adalah tempat ia berdagang dan Islandia merupakan tempat tinggal orang tuanya.

Namun sesampainya di Islandia, ia tidak dapat bertemu sang ayah karena ayahnya telah pergi bersama Erik Thorvaldsson (Erik si Merah) ke Greenland. Demi menemukan sang ayah, Bjarni Herjolfsson beserta krunya melewati lautan berbahaya yang gelap dan berkabut (samudra Atlantik).

Sempat tersesat, Bjarni Herjolfsson dan kru berhasil sampai ke “dunia baru” yang penuh dengan pepohonan dan pegunungan dan menginjakkan kaki di tanah tersebut setelah beberapa hari pelayaran.

Karena ketidakyakinannya untuk melangkah lebih jauh di sebuah wilayah yang tampak asing, Bjarni Herjolfsson dan krunya kembali ke destinasi semula yang masih tergolong dekat area tersebut, yakni Greenland. Ia pun akhirnya bereuni dengan sang ayah, tepatnya di Cape Farewell, yaitu daerah pesisir dekat ujung paling selatan Greenland.

3. Leif Erikson

Leif Erikson bersama krunya pada kala itu melakukan perjalanan menuju Greenland dari Norwegia yang kemudian membuat mereka tiba di sebuah daratan disebut dengan nama Pulau Baffin. Pulau yang sempat menjadi tempat tinggal sementara Leif Erikson beserta krunya waktu itu merupakan bagian dari wilayah provinsi Kanada bila dilihat berdasarkan terjemahan peta masa kini.

Karena kedatangannya bukan hal yang disengaja, maka kejadian Leif Erikson dan krunya yang tiba di Pulau Baffin lalu memutuskan tinggal di sana selama musim dingin dianggap sebagai suatu kebetulan. Mereka bahkan menggunakan waktu untuk berkeliling dan melakukan penjelajahan di negara tetangga atau wilayah di dekat pulau tersebut.

Negara yang mereka coba jelajahi rupanya sangat subur di mana hal ini nampak dari tanah yang kehijauan serta cuaca yang tergolong nyaman pada masa musim dingin. Leif Erikson kemudian menamai negara itu dengan Vinland atau Wineland karena buah anggur segarnya yang sungguh sangat banyak.

Untuk bukti bahwa bangsa Viking adalah penemu Benua Amerika pertama dan perjalanan mereka kala itu, semuanya tercatat pada salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Usai melewati musim dingin di Vinland, Leif Erikson dan krunya berhasil kembali ke Greenland yang menurut mereka tidak lebih subur daripada Vinland (negara baru yang baru mereka temukan).

4. Khashkhash bin Sa’id bin Aswad

Sosok penjelajah Muslim dari Cordova, Spanyol disebut-sebut pula menjadi salah satu tokoh penemu benua Amerika jauh sebelum Columbus datang di tanah tersebut. Melalui sebuah buku bertajuk Muruj Adz-Dzahaba Ma’ad al-Jauhar yang berarti “Hamparan Emas dan Tambang Permata”, Ali bin Al-Hussain Al-Mas’udi sebagai sang penulis buku tersebut menunjukkan bukti bahwa Khashkhash bin Sa’id bin Aswad sampai di daratan benua Amerika di tahun 889 M.

Ali bin Al-Hussain Al-Mas’udi sebagai ahli sejarah, fisika sekaligus geografi menjelaskan tentang bagaimana Khashkhash bin Sa’id bin Aswad melakukan pelayarannya pada masa pemerintahan Khalifah bin Muhammad sampai pada akhirnya dirinya menemukan “dunia asing” di negeri asing.

Pelayaran Khashkhash di lautan Atlantik dari Pelabuhan Delbra membawanya mencapai “dunia asing” yang kita kenal sekarang dengan sebutan benua Amerika. Kala itu “dunia asing” tersebut belum memperoleh nama atau sebutan khusus, namun Khashkhash berhasil membawa pulang sejumlah benda yang berasal dari sana.

Baru setelah perjalanan dan penjelajahan Khashkhash bin Sa’id bin Aswad melintasi “lautan gelap dan berkabut” yang kini dikenal dengan nama Samudra Atlantik, diketahui bahwa para pedagang dan penjelajah Muslim semakin banyak yang berlayar menyeberangi wilayah lautan ini.

Khashkhash bin Sa’id bin Aswad tidak sendirian dalam melakukan penyeberangan samudera tersebut, sebab ia mengajak teman-teman sekotanya (khususnya anak-anak muda). Pelayaran tersebut bukan pelayaran yang mudah karena lautan gelap dan berkabut tentunya dikenal berbahaya sehingga menjelajahinya sama dengan bertaruh nyawa.

Menurut Ali al-Mas’udi dalam bukunya, sebagian dari kru Khashkhash dikabarkan tidak selamat. Namun beruntung masih ada sebagian lagi yang berhasil pulang dengan utuh sembari membawa barang-barang berharga yang pada waktu itu setiap detail cerita ini diketahui oleh warga Spanyol.

5. Christopher Columbus

Christopher Columbus sebagai tokoh yang paling terkenal atau bahkan satu-satunya yang diketahui menjadi penemu Benua Amerika awalnya merupakan sosok yang suka menjelajahi lautan. Tujuan dirinya bereksplorasi adalah untuk menemukan dan sampai di daratan Asia.

Perjalanannya dari Eropa tergolong sangat panjang dan terbagi menjadi empat ekspedisi pelayaran yang ada di tahun 1492, 1493, 1498, dan 1502 untuk bisa mencapai area dekat India. Pelayaran Columbus dimulai dari tahun 1492 yang kemudian berlanjut cukup panjang karena sampai berbulan-bulan.

Menggunakan tiga buah kapal yang dinamai Nina, Pinta dan Santa Maria, Columbus melakukan perjalanan laut yang melelahkan, sampai pada akhirnya ia tiba di benua Amerika pada tahun 1493. Jika melihat berdasarkan peta masa kini, Columbus kala itu tanpa disadarinya telah datang ke benua Amerika yang merupakan tanah Haiti dan Republik Dominika.

Ia yang semula berlayar bersama banyak anggota, sebagian kru rupanya harus ia tinggalkan dan usai kepergiannya dari tanah tersebut, kehancuran terjadi di wilayah itu. Konflik yang terjadi antara penduduk lokal dan para imigran meninggalkan dampak yang buruk bagi daerah tempat Columbus menginjakkan kaki.

Masih di tahun yang sama selama 6 bulan berturut-turut, terdapat sejumlah “tentara” yang Columbus utus ke daerah konflik tadi. Alih-alih menjadi lebih baik, perbudakan dan penjajahan justru kemudian menjadi masalah utama yang dialami oleh penduduk asli daerah tersebut.

Penduduk asli Tanio yang semula berjumlah sekitar 250 ribu jiwa pun akhirnya hanya tinggal beberapa ratus orang saja karena konflik yang memanas dan memburuk tadi; hal ini ditemukan oleh Columbus pada kunjungannya kembali di tahun 1498.

Columbus yang sempat mengirim “tentara” bukan menyelesaikan kekacauan yang ada, melainkan membuat masalah semakin menyebar di masa itu yang kemudian berakibat pada penangkapan dan pemenjaraan Columbus oleh pemerintah Spanyol. Pada tahun 1502, yakni masa-masa setelah Columbus bebas, ia pun melakukan pelayaran lagi; penjelajahannya kali ini membuat dirinya sampai di daratan Panama.

6. Amerigo Vespucci

Amerigo Vespucci adalah sosok penjelajah yang bahkan keduanya sudah pernah bertemu. Pertemuan itu terjadi di tahun 1496 di mana pada masa itu Vespucci belum melakukan pelayaran sama sekali karena setahun setelah pertemuannya dengan Columbus baru dilakukan olehnya pelayaran pertamanya.

Marco Polo diketahui menjadi sosok yang menginspirasi Columbus dan Vespucci untuk sama-sama menjadi pengarung lautan. Untuk kali pertama pelayaran lautnya, Vespucci tiba di daratan Venezuela dan kemudian melanjutkan perjalanannya kembali di tahun 1499.

Guyana, Amerika Selatan adalah tujuan perjalanan Vespucci pada tahun 1499 (pada masa itu belum dikenal sebagai Guyana). Untuk perjalanan kali itu, Vespucci tidak sendiri, tapi bersama dengan Alonso de Ojeda (penjelajah asal Spanyol).

Perjalanan Vespucci masih berlanjut dan menurut catatan riwayat eksplorasinya, antara tahun 1505-1507 adalah masa akhir penjelajahannya. Setelah berhasil mengeksplorasi pantai Brasil, Amazon, hingga Cape St. Augustine, Vespucci membuat dan mempublikasikan buku geografi Kosmografi Introduction di tahun 1507.

Proyek yang berjalan di Prancis waktu itu berisikan peta wilayah daratan dan lautan Bumi yang telah ia eksplorasi berikut penjelasannya. Amerigo Vespucci memperoleh penghormatan pertamanya berkat Martin Waldseemuller (kartografer asal Jerman) yang juga mengambil bagian dalam penulisan buku Vespucci.

Dirinya memberi saran agar menggunakan nama Amerika Serikat untuk wilayah “Dunia Baru”. Dari awal penulisan buku geografi Vespucci, seorang kartografer Mercator di Saint-Dier, Prancis mengubah penjelasan Amerika Serikat.

Tepatnya di tahun 1538, dirinya memperluas definisi Amerika Serikat (tidak lagi hanya berada di selatan) dan memberi penjelasan tentang adanya cakupan wilayah lain, yakni di sisi utara maupun selatan.

7. Cheng Ho

Gavin Menzies adalah sejarawan dan ahli kapal selam yang terkemuka pada masanya dan menurutnya, Columbus bukan penemu benua Amerika. Laksamana muslim dari Tiongkok bernama Cheng Ho adalah nama yang dibawa oleh Gavin Menzies sebagai penemu benua Amerika yang sebenarnya, mencoba mematahkan pernyataan Columbus.

Bahkan menurut pernyataan baru ini, diketahui bahwa 70 tahun sebelum Columbus sampai ke Amerika Serikat, Cheng Ho sudah lebih dulu mencapai wilayah tersebut. Sebagai bukti dari bantahan klaim Columbus, Menzies menyiapkan peta sekaligus sejumlah peninggalan kapal kuno oleh Cheng Ho.

Cheng Ho menurut pernyataan tambahan pun dilaporkan sudah mengelilingi dunia di tahun 1405 dan telah melewati serta mencapai banyak daerah kala itu. Bersama dengan Angkatan Laut China, Cheng Ho sudah pernah menjelajahi wilayah Sumatra, Jawa, Malaka.

Bahkan juga sudah melintasi Sri Lanka dan Kalkuta sebagai bukti bahwa eksplorasinya sudah jauh lebih banyak daripada Columbus. Dan pelayarannya ke Amerika Serikat telah terjadi di tahun 1421-1423 usai menuntaskan eksplorasinya di Afrika dan menyelesaikan penjelajahannya di Amerika Selatan.

Pernyataan lain muncul dan membuktikan bahwa Columbus bukan penemu benua Amerika yang pertama kali, yakni klaim dari sebuah artikal terbitan Youssef Mroueh di tahun 1996. Dalam tulisannya, sejarawan ini menceritakan tentang Columbus di atas kapal ke Amerika Serikat pernah melihat sebuah masjid di Kuba.

Hal tersebut menandakan bahwa jauh sebelum Columbus sampai di tanah Amerika, para pelaut muslim sudah banyak yang mencapai tanah tersebut lebih dulu. Columbus sendiri memiliki catatan mengenai setiap keberangkatan dan detail eksplorasi pelayarannya.

Dari hal itu tersurat bahwa tahun waktu keberangkatan pelayarannya dari Spanyol menuju Iberia sama dengan tahun waktu dinasti Islam mengalami kejatuhan. Meski demikian, pernyataan Cheng Ho sebagai penemu benua Amerika masih dianggap sebagai teori belaka dan para sejarawan umum tidak atau setidaknya belum menyetujuinya.

8. Seorang dari Suku Arab atau Seorang Muslim

Profesor di King Saud University di Arab Saudi yang merupakan ahli bahasa kuno ini meyakini bahwa orang Arab adalah penemu benua Amerika yang sebenarnya. Pendapat itu tidak sekadar tanpa bukti, sebab Sraymon Aldiva bersama para peneliti lain di King Faisal Research and Research Center menunjukkan bahwa jauh dari sebelum kedatangan Columbus, di Amerika Serikat telah memiliki dialek Samud.

Dialek suku di Semenanjung Arab ini rupanya didapati banyak sekali di Amerika, termasuk juga penemuan patung di pangkalan militer Colorado yang ia sampaikan melalui sebuah wawancara. Menurut profesor satu ini, teks Samud yang memiliki kesamaan dengan Thamud Arab dan banyak dijumpai di Jazirah Arab dengan ukiran fragmen batu lebih dari 3000 tahun lalu ini cukup mudah untuk dibaca.

Pendapat Sraymon Aldiva ini pun memiliki kesamaan dengan pendapat Recep Tayyip Erdogan, selaku presiden Turki. Columbus diketahui menemukan tanah Amerika di tahun 1492 yang padahal sebelum itu para pelaut Muslim sudah banyak yang menginjakkan kaki di tanah yang sama dan menganggap tanah itu sebagai “dunia baru”.

Setidaknya diperkirakan bahwa sudah tiga abad berlalu sampai pada akhirnya Columbus menemukan Amerika. Abad ke-10 adalah perkiraan waktu patung atau teks Samud berasal, di mana pada masa itu diketahui sebagai periode imigrasi. Dan dari pahatan patung atau teks tersebut dapat terbaca bagaimana kehidupan suku Arab tersebut di Amerika jauh sebelum penjelajahan Columbus yang terkenal itu.

The post 8 Tokoh Penemu Benua Amerika appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Benua Afrika : Karakteristik – Pembagian Wilayah https://haloedukasi.com/benua-afrika Fri, 08 Dec 2023 06:14:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46839 Benua Afrika yang diberi julukan Benua Hitam dan lebih terkenal akan dunia safarinya ini memiliki penduduk terbanyak kedua di dunia setelah Asia. Memiliki luas wilayah sekitar 30 juta kilometer persegi (sudah meliputi keberadaan pulau-pulau terpisah yang berdekatan), Afrika adalah benua yang kini memiliki keragaman dalam hal bahasa, budaya, dan bahkan etnis manusia. Benua Afrika kini […]

The post Benua Afrika : Karakteristik – Pembagian Wilayah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Benua Afrika yang diberi julukan Benua Hitam dan lebih terkenal akan dunia safarinya ini memiliki penduduk terbanyak kedua di dunia setelah Asia. Memiliki luas wilayah sekitar 30 juta kilometer persegi (sudah meliputi keberadaan pulau-pulau terpisah yang berdekatan), Afrika adalah benua yang kini memiliki keragaman dalam hal bahasa, budaya, dan bahkan etnis manusia.

Benua Afrika kini menjadi benua yang padat penduduk karena dikenal dengan tingkat pertumbuhan penduduk per tahunnya yang cukup besar, yakni 2,34%. Per tahun 2023, populasi Afrika secara total berjumlah sekitar 1,5 miliar jiwa dan diprediksi akan terus bertambah dari tahun ke tahun.

Benua yang sebagian besar wilayahnya beriklim tropis karena pengaruh adanya potongan garis khatulistiwa ini secara astronomis terletak di tiga garis lintang utama, garis balik selatan (23,5 derajat LS), dan garis balik utara (23,5 derajat LU). Daratannya termasuk seperlima dari luas total permukaan bumi, sudah termasuk dengan gurun-gurun gersangnya.

Afrika dikenal pula sebagai benua yang wilayahnya paling luas ketiga di dunia menyusul benua Asia dan Amerika di mana Benua Hitam ini pun memiliki gunung paling tinggi di Afrika. Namun dari segi curah hujan, sayangnya benua yang dikelilingi oleh Samudra Atlantik di barat, Samudra Hindia di tenggara, Laut Mediterania di utara, dan Laut Merah di timur laut ini cukup kering karena curah hujannya sangat rendah.

Asal-usul Benua Afrika

Menilik sejarah singkat asal-usul benua Afrika, wilayah ini dianggap sebagai tempat tinggal manusia paling awal; dengan kata lain, umat manusia seluruhnya lahir di wilayah Afrika. Perkembangan dunia yang terjadi akhirnya memicu penyebaran manusia ke wilayah-wilayah lain yang kita kini kenal sebagai benua Eropa, benua Amerika, benua Asia, hingga benua Australia.

Jadi, dapat dikatakan bahwa nenek moyang manusia berasal dari wilayah Afrika walaupun dahulu wilayah atau benua ini belum dinamai demikian. Faktanya pun, hanya Afrika yang menjadi tempat tinggal para leluhur kita sampai 2 juta tahun lalu karena setelahnya diikuti dengan perkembangan Homo erectus ke luar Afrika, yakni ke Asia dan Eropa (dahulu dikenal dengan Eurasia).

Terjadi perubahan pada populasi benua Afrika, Asia dan Eropa 1,5 juta tahun setelah itu. Evolusi terjadi secara berbeda-beda pada Homo erectus pada perubahan tersebut sehingga spesies mereka menjadi Homo sapiens di Afrika dan Neanderthal di Eropa, sedangkan Homo erectus tetap ada di Asia.

Dari segi penemuan kata untuk nama benua Afrika, kata “Afrika” sendiri berasal dari kata Africa terra yang memiliki arti “tanah Afri” dan merupakan bentuk jamak dari “Afer”. Kata Africa terra tersebut merupakan bahasa Latin yang memang bertujuan menunjukkan wilayah sebelah utara dari benua ini (kini bagian utara yang dimaksud sudah termasuk dalam negara Tunisia).

Untuk Afer sendiri diduga merupakan sebuah kata yang berasal dari beberapa wilayah, seperti:

  • Afar, yakni dari bahasa Fenisia yang memiliki makna “debu”.
  • Aprica, yakni sebuah kata bahasa Latin yang bermakna “cerah” atau “panas”.
  • Aphrike, yakni kemungkinan lain asal kata Afer yang berasal dari bahasa Yunani dengan makna “tanpa dingin” atau “tanpa kengerian”. Nama ini dinyatakan oleh seorang penjelajah bernama Leo Africanus di abad ke-16 saat berkunjung ke Afrika Utara dan memperoleh banyak informasi dari wilayah ini pada kala itu.
  • Afri, yakni sebuah suku bernama Afri atau Afridi (suku Berber Afrika Utara yang tinggal dekat Karthago) dan dari nama Afri ini orang Romawi memberi nama benua Afrika.
  • Af-rui-ka, yakni sebuah kata dari bahasa Mesir yang sejumlah sejarawan yakini kemudian digabungkan menjadi Afrika; makna dari af-rui-ka sendiri adalah “tempat kelahiran” dan kata ka pada af-rui-ka ada pada mitologi Mesir yang berarti kekuatan jiwa.

Mengapa Benua Afrika disebut sebagai Benua Hitam?

Alasan mengapa benua Afrika dianggap dan bahkan diberi julukan Benua Hitam kerap kali dikaitkan dengan ketidaktahuan orang-orang Eropa terhadap Afrika sampai tahun 1800-1900-an. Namun sayangnya, hal tersebut tidak menjawab pertanyaan sesungguhnya dan jawaban tersebut pun cenderung keliru.

Faktanya, bangsa Eropa sudah tahu dan mengenal benua Afrika dalam kurun waktu 2.000 tahun sehingga anggapan bahwa mereka tidak tahu-menahu benua ini adalah salah kaprah. Berikut adalah sejumlah fakta mengenao asal-usul julukan Benua Hitam untuk Afrika.

  • Berawal dari tulisan Henry M. Stanley

Benua Hitam adalah istilah yang pertama kali muncul dari karya tulis Henry M. Stanley. Ia adalah sosok penjelajah yang juga menulis sehingga pada karyanya ia memberi judul “Through the Dark Continent”. Tidak hanya satu, terdapat judul karya lain yang ia ciptakan, yakni “In Darkest Africa”.

Walau tujuan dari judul menarik adalah untuk menarik minat orang-orang untuk membeli bukunya, isi dari buku tersebut memberi penjelasan mengenai benua Afrika yang seolah belum mendapat jamahan manusia. Padahal, karya tulis Henry M. Stanley sendiri terinspirasi dari sekitar 130 buku mengenai Afrika yang ia telah baca sebelum masa eksplorasinya selesai.

Stanley adalah salah satu dari empat orang penjelajah Eropa yang sempat menjelajah wilayah-wilayah Afrika yang memang tidak ada pada peta di masa itu. Jadi pada Zaman Pencerahan, peta dunia dibuat oleh bangsa Eropa dan dikembangkan menurut standar mereka sendiri dengan penghapusan banyak bagian, seperti banyak gunung, danau dan bahkan kota-kota di Afrika.

Penghapusan tersebut dilakukan dengan alasan bahwa mereka tidak tahu secara pasti letak gunung, danau maupun kota-kota di Afrika tersebut. Oleh sebab itu, Stanley bersama dengan penjelajah Eropa lainnya, yakni Livingstone, Burton, dan Speke mengeksplorasi lokasi-lokasi yang tidak ada pada peta baru buatan bangsa Eropa.

Mereka mengunjungi wilayah-wilayah terhapus di peta dengan panduan orang Afrika langsung. Dan dari kunjungan ini, keempat penjelajah tersebut memperoleh kreditasi sebagai penemu danau, sungai, gunung, hingga bahkan beberapa kerajaan yang kala itu sebenarnya sudah eksis sangat lama dan bahkan telah melakukan perdagangan antara Afrika dengan bangsa Asia maupun Timur Tengah.

Keberadaan kerajaan di Afrika dan kegiatan perdagangan itu bahkan sudah berlangsung selama 2.000 tahun, menyebabkan anggapan penggambaran Afrika oleh catatan orang Eropa tidak sesuai aslinya. Kenyataannya, pengetahuan bangsa Eropa terhadap Afrika secara langsung selain wilayah pantai sebenarnya masih sangat kurang sampai abad ke-19 meski Eropa adalah pembuat peta-peta Afrika.

  • Anggapan Benua Afrika penuh bahaya

Benua Hitam adalah julukan yang juga berasal dari anggapan negatif para penjelajah Eropa saat melintasi dan berkunjung ke wilayah Afrika. Dari hasil eksplorasi mereka, mitos benua hitam tak lama kemudian muncul berkaitan dengan iklim dan lingkungan Afrika yang waktu itu menjadi pengetahuan baru bagi para penjelajah.

Lingkungan penuh bahaya adalah anggapan negatif yang kemudian menjadi fakta sekaligus mitos dari benua Afrika menjadikan sebutan Benua Hitam muncul. Penjelajah Eropa menjumpai bahwa Afrika memiliki hutan yang tidak bisa dihuni karena di dalamnya banyak hidup hewan buas yang mengancam jiwa manusia.

Belum lagi sungai di Afrika yang kala itu diketahui menjadi sarang banyaknya buaya. Bahkan iklim di benua ini dianggap sebagai pemicu disabilitas fisik maupun mental sehingga timbul kesimpulan bahwa Afrika adalah benua penyebab penyakit yang bahkan berisiko tinggi mengakibatkan kematian.

Pandangan buruk akan benua Afrika berasal dari W. Somerset Maugham dan Joseph Condad. Keduanya dikenal sebagai penulis fiksi berkebangsaan Eropa yang menyebarkan anggapan benua Afrika rawan bahaya, mulai dari iklim buruk sampai dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap penyakit.

  • Keterkaitan dengan perempuan-perempuan Afrika

Lucy Jarosz adalah seorang geografer yang memulai anggapan bahwa benua Afrika itu purba sekaligus buas. Pandangan penjelajah Eropa satu ini kemudian mengembangkan juga sebutan Benua Hitam untuk Afrika karena menurutnya Afrika seperti reptil.

Terkait perempuan di Afrika, Lucy Jarosz menganggap bahwa peran pria Eropa sangat besar dan penting untuk memberikan bimbingan sekaligus pengajaran kepada kaum perempuan ini. Tanpa pria Eropa, menurutnya kaum perempuan di Afrika tidak akan tahu mengenai agama, sains, kolonialisme, perdagangan, dan bahkan peradaban.

  • Keterkaitan dengan perilaku kerja warga Afrika

Benua Hitam menjadi julukan benua Afrika karena anggapan akan keterkaitan dengan perilaku kerja masyarakatnya. Afrika sejak abad ke-16 dan 17 dikenal sebagai penjual budak dan pada masa itu masyarakat di sana memiliki kesan malas yang sangat kuat.

Zaman itu, perbudakan menjadi hal yang sangat umum karena dijumpai di mana-mana di Afrika, khususnya di perkebunan. Orang-orang Inggris yang merupakan kaum penentang perbudakan kala itu sudah menghilangkan perbudakan dan perbudakan benar-benar tidak berlaku lagi di benua tersebut.

Hanya saja usai ketiadaan perbudakan, orang Afrika melakukan penolakan terhadap tawaran kerja di perkebunan dikarenakan upah kecil. Selain masalah perbudakan dan kemalasan, keengganan orang Afrika berpindah agama juga menjadi alasan mengapa benua ini disebut Benua Hitam.

Pada masa yang sama dengan masa pembebasan orang Afrika dari perbudakan, misionaris Eropa berada di Afrika untuk penyebaran agama yang berakhir dengan penolakan orang Afrika. Para misionaris kemudian memberi sebutan khusus untuk kekerasan hati orang Afrika yang selama puluhan tahun tidak juga mampu diubahkan hatinya untuk mengikuti agama baru yang mereka sebarkan, yakni locked in darkness (bermakna “terkunci dalam kegelapan”).

Karakteristik Benua Afrika

Benua Afrika penuh dengan karakteristik yang khas dan membedakannya dari benua-benua lain di dunia, yakni diantaranya :

1. Sungai Terpanjang di Dunia

Jika pernah mendengar tentang Sungai Nil, yakni sungai terpanjang di dunia, maka sungai ini dapat dijumpai di benua Afrika. Sungai yang bermuara di Laut Mediterania ini memiliki panjang 6.650 km di mana sungai ini pun turut menjadi saksi peradaban besar pertama di dunia, yakni Mesir Kuno sekitar 5.000 tahun lebih yang lalu.

Sebagai sungai terpanjang, ada 11 negara yang memang dilewati oleh aliran sungai ini, yaitu Mesir, Rwanda, Tanzania, Kenya, Ethiopia, Kongo, Burundi, Uganda, Sudan, Sudan Selatan, dan Eritrea. Sisa-sisa perkembangan Mesir Kuno yang ada di Sungai Nil pun masih ada hingga saat ini, seperti sejumlah piramida yang terkenal itu.

2. Pegunungan Paling Tinggi di Afrika

Pegunungan Afrika tertinggi juga merupakan karakteristik yang tidak dapat dipungkiri dari benua Afrika, yakni Pegunungan Kilimanjaro dengan tinggi sekitar 19 ribu kaki lebih. Gunung aktif ini terletak di sisi timur wilayah Afrika Tengah dengan ketinggian 5.895 mdpl dengan penampakan yang sangat menjulang.

3. Gurun Pasir Terbesar di Dunia

Gurun pasir paling besar di dunia pun ada di benua Afrika, yang kita kenal dengan nama Sahara. Gurun pasir yang merupakan seperempat wilayah dari keseluruhan Benua Hitam ini adalah jalur lintasan para unta yang digunakan manusia zaman dulu untuk membawa barang. Tidak terdapat apapun di Sahara dan saat melalui area ini akan terasa sangat kering dan panas.

4. Ekonomi Menengah ke Bawah

Perekonomian benua Afrika bisa dikatakan tidak terlalu baik dan menjadikan benua ini memiliki status perekonomian menengah ke bawah. Kemiskinan adalah hal yang sangat mudah dijumpai di benua ini karena sulitnya memperoleh sumber daya maupun lahan untuk bekerja dalam bidang peternakan dan pertanian.

Bercurah hujan rendah, sebagian besar wilayah Afrika cenderung kering dan karakteristik ini cukup menyulitkan untuk sisi ekonomi dapat berkembang. Maka bila membandingkannya dengan benua Amerika, Asia dan Eropa, Afrika masih berada di bawah ketiganya dalam hal ekonomi.

5. Penduduk Ras Kulit Hitam

Walaupun keberadaan ras kulit hitam tidak ada hubungannya dengan asal-muasal sebutan Benua Hitam untuk benua ini, sebagian besar (hampir seluruhnya) penduduk benua Afrika berkulit hitam dan mereka adalah penduduk asli benua ini. Ras ini disebut dengan ras Negroid dan ditemukan pertama kali oleh penjelajah asal Eropa yang berkunjung ke wilayah Afrika di sekitar abad ke-19.

6. Bermacam-macam Jenis Fauna

Karakteristik lain dari benua Afrika adalah jenis fauna yang bervariasi, terutama karena lingkungan alam yang sangat mendukung untuk tempat hidup berbagai macam satwa. Jenis-jenis satwa yang berkembang dan menyebar di seluruh Afrika diantaranya adalah jerapah, gorila, singa, monyet, gajah, hyena, badak, kuda nil, zebra, lemur dan masih banyak lagi.

Untuk memudahkan pengenalan akan hewan-hewan di Afrika, film dokumenter National Geographic serta film animasi tentang petualangan para hewan berjudul “Madagascar” adalah salah satu referensinya.

Letak Geografis Benua Afrika

Letak benua Afrika secara geografis diapit oleh Samudra Hindia (ada di sisi tenggara) dan Samudra Atlantik (ada di sisi barat). Sementara itu di sebelah timur laut Benua Hitam ini terdapat Laut Merah dan di sebelah utaranya terdapat Laut Mediterania sekaligus keberadaan Benua Eropa.

Laut Mediterania atau juga dikenal dengan sebutan Laut Tengah menjadi pemisah antara benua Afrika dan benua Eropa. Lalu melalui Terusan Suez dengan lebar 130 km, benua Afrika dan benua Asia di sisi ujung timur menjadi satu.

Selain itu, Al-Ghiran, Tunisia menjadi titik paling utara benua Afrika, sementara titik paling timur ada di dekat wilayah Tanjung Gwardafuy (tepatnya di Xaafuun Point, Somalia), titik paling selatan di Tanjung Agulhas, Afrika Selatan, dan Almadi Point, Tanjung Verde, Senegal menjadi titik paling baratnya.

Iklim Benua Afrika

Benua Afrika walau sebagian besar wilayahnya diketahui beriklim tropis, faktanya di benua ini terdapat lima jenis iklim, yakni diantaranya :

  • Iklim Tropis

Sebagian wilayah di benua Afrika, khususnya yang dilewati oleh garis khatulistiwa memiliki iklim tropis yang curah hujannya adalah antara 1.000-2.000 mm setiap tahunnya. Garis khatulistiwa ini merupakan pemisah Benua Hitam menjadi dua bagian dan di wilayah beriklim tropis otomatis memiliki lebih banyak tumbuhan.

Wilayah dengan iklim tropis di benua Afrika ini adalah Guinea-Mongolia serta Madagaskar yang tingkat kelembapannya pun menjadi lebih tinggi dari wilayah lain. Fakta lain dari iklim tropis ini adalah di wilayah-wilayah tersebut menjadi suatu tempat yang banyak ditumbuhi hutan gugur tropis dan hutan hujan tropis.

  • Iklim Gurun

Selain iklim tropis, beberapa wilayah di benua Afrika identik dengan iklim gurunnya, khususnya pada bagian utara, barat daya dan selatan benua. Artinya, wilayah-wilayah tersebut cenderung bercurah hujan sangat rendah, yakni tidak lebih dari 12 inci per tahun. Hal ini menjadi alasan mengapa benua tempat keberadaan Gurun Sahara sebagai gurun terpanas di dunia di beberapa wilayahnya sangat kering.

  • Iklim Subtropis

Iklim lain yang terdapat di benua Afrika adalah iklim subtropis, yakni iklim dengan empat musim. Wilayah tertentu di benua Afrika dengan iklim ini jauh dari garis khatulistiwa dan berisi savana. Savana sendiri merupakan ekosistem khas wilayah yang curah hujannya cenderung rendah.

Bila pernah mendengar Serengeti, maka ini merupakan surga di daratan Afrika untuk satwa migran di mana salah satu jenis satwa berpopulasi paling besar adalah singa. Lingkungan alam bersavana ini yang disebut Serengeti dan bisa dengan mudah dijumpai di Afrika.

  • Iklim Pegunungan

Iklim pegunungan dimiliki oleh benua Afrika karena adanya dataran tinggi, seperti Ethiopia, dan iklim ini juga disebut dengan iklim dataran tinggi. Iklim ini tepatnya ada di timur laut benua ini dengan 80% pegunungan paling tinggi di Afrika.

Dan identik dengan udara yang sejuk karena hanya dijumpai di daerah tinggi. Serigala Ethiopia dan Walia Ibex merupakan hewan-hewan yang bertahan hidup di dataran tinggi Afrika dan mulai langka sehingga terancam punah.

  • Iklim Mediterania

Iklim mediterania ada pada wilayah-wilayah sisi utara Benua Hitam dan iklim yang namanya diambil dari Laut Mediterania ini bersifat hangat namun memberikan kesejukan. Wilayah di dekat Laut Tengah, Pegunungan Atlas, dan beberapa daerah di barat daya benua ini memiliki iklim mediterania.

Pembagian Wilayah Benua Afrika

Dalam pembagian wilayah, benua Afrika terbagi menjadi lima bagian, yakni mencakup Afrika Utara, Tengah, Selatan, Barat, dan Timur dengan total jumlah 54 negara bila menggabungkan kelima bagian wilayah tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah daftar pembagian wilayah benua Afrika berikut negara dan ibu kota yang dapat diperhatikan.

1. Afrika Utara

Afrika Utara merupakan salah satu wilayah di benua Afrika yang terletak di sisi utara dengan jumlah populasi per tahun 2023 sekitar 266 juta jiwa dan dengan total 6 negara sebagai berikut.

  • Aljazair atau Algeria dengan ibu kota Algiers
  • Maroko dengan ibu kota Rabat
  • Mesir dengan ibu kota Kairo
  • Tunisia dengan ibu kota Tunis
  • Sudan dengan ibu kota Khartoum
  • Libya dengan ibu kota Tripoli

2. Afrika Tengah

Afrika Tengah adalah salah satu wilayah di benua Afrika yang ada di pedalaman Afrika. Memiliki jumlah total populasi sekitar 204 juta lebih jiwa per tahun 2023, Afrika Tengah terdiri dari 9 negara sebagai berikut.

  • Kamerun dengan ibu kota Yaounde
  • Angola dengan ibu kota Luanda
  • Kongo dengan ibu kota Brazzaville
  • Gabon dengan ibu kota Libreville
  • Chad dengan ibu kota N’Djamena
  • Sao Tome dan Principe dengan ibu kota Sao Tome
  • Republik Demokratik Kongo dengan ibu kota Kinshasa
  • Republik Afrika Tengah dengan ibu kota Bangui
  • Guinea Khatulistiwa dengan ibu kota Malabo

3. Afrika Selatan

Afrika Selatan merupakan salah satu wilayah di benua Afrika yang terletak di sisi selatan dengan jumlah populasi per tahun 2023 sekitar 60 juta jiwa dan dengan jumlah total 5 negara sebagai berikut.

  • Afrika Selatan dengan ibu kota Cape Town
  • Eswatini dengan ibu kota Mbabane
  • Namibia dengan ibu kota Windhoek
  • Lesotho dengan ibu kota Maseru
  • Botswana dengan ibu kota Gaborone

4. Afrika Barat

Afrika Barat adalah salah satu wilayah di benua Afrika yang terletak di sisi barat dengan jumlah populasi sekitar 444 juta jiwa per tahun 2023 dan dengan jumlah total 16 negara sebagai berikut.

  • Ghana dengan ibu kota Accra
  • Benin dengan ibu kota Porto-Novo
  • Nigeria dengan ibu kota Abuja
  • Liberia dengan ibu kota Monrovia
  • Senegal dengan ibu kota Dakar
  • Cape Verde dengan ibu kota Praia
  • Burkina Faso dengan ibu kota Ouagadougou
  • Togo dengan ibu kota Lome
  • Sierra Leone dengan ibu kota Freetown
  • Pantai Gading dengan ibu kota Yamoussoukro
  • Gambia dengan ibu kota Banjul
  • Guinea-Bissau dengan ibu kota Bissau
  • Guinea dengan ibu kota Conakry
  • Niger dengan ibu kota Niamey
  • Mali dengan ibu kota Bamako
  • Mauritania dengan ibu kota Nouakchott

5. Afrika Timur

Afrika Timur adalah salah satu wilayah di benua Afrika yang terletak di sisi timur dengan jumlah populasi sekitar 490 juta jiwa per tahun 2023 dan dengan jumlah total 18 negara sebagai berikut.

  • Kenya dengan ibu kota Nairobi
  • Zimbabwe dengan ibu kota Harare
  • Mauritius dengan ibu kota Port Louis
  • Ethiopia dengan ibu kota Addis Ababa
  • Zambia dengan ibu kota Lusaka
  • Uganda dengan ibu kota Kampala
  • Somalia dengan ibu kota Mogadishu
  • Tanzania dengan ibu kota Dodoma
  • Somaliland dengan ibu kota Hargeisa
  • Madagascar dengan ibu kota Antananarivo
  • Eritrea dengan ibu kota Asmara
  • Djibouti dengan ibu kota Djibouti
  • Komoro dengan ibu kota Moroni
  • Sudan Selatan dengan ibu kota Juba
  • Rwanda dengan ibu kota Kigali
  • Mozambik dengan ibu kota Maputo
  • Mayotte dengan ibu kota Mamoudzou
  • Seychelles dengan ibu kota Victoria

The post Benua Afrika : Karakteristik – Pembagian Wilayah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bartolomeu Dias – Tokoh Penemu Benua Afrika https://haloedukasi.com/tokoh-penemu-benua-afrika Thu, 07 Dec 2023 08:13:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46849 Setelah benua Asia dan Amerika, Afrika adalah benua yang dikenal paling besar di dunia karena wilayahnya seluas 30,24 kilometer persegi dengan keberadaan seperlima daratan di dunia yang ada di sana. Dijuluki Benua Hitam, Afrika per tahun 2023 memiliki jumlah penduduk yang semakin meningkat, yakni mencapai 1,46 miliar jiwa. Berbagai karakteristik khas, Afrika berbeda dari benua-benua […]

The post Bartolomeu Dias – Tokoh Penemu Benua Afrika appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setelah benua Asia dan Amerika, Afrika adalah benua yang dikenal paling besar di dunia karena wilayahnya seluas 30,24 kilometer persegi dengan keberadaan seperlima daratan di dunia yang ada di sana. Dijuluki Benua Hitam, Afrika per tahun 2023 memiliki jumlah penduduk yang semakin meningkat, yakni mencapai 1,46 miliar jiwa.

Berbagai karakteristik khas, Afrika berbeda dari benua-benua lain, seperti halnya sungai terpanjang di dunia yang kita kenal dengan Sungai Nil yang sudah ada sejak zaman Mesir Kuno. Belum lagi adanya gurun terbesar di dunia yang juga ada di benua ini, yakni Sahara, serta pegunungan tertinggi di Afrika yang kita kenal dengan Gunung Kilimanjaro.

Banyak hal menarik yang bisa dijumpai ketika membahas benua Afrika, baik dari segi masyarakatnya, lingkungan alam, maupun keragaman fauna yang berkembang dan menyebar di sana. Namun, pengetahuan tentang siapa tokoh penemu benua Afrika tidak kalah menarik dan penting seperti penjelasan singkat seperti berikut.

Bartolomeu Dias – Tokoh Penemu Benua Afrika

Bartolomeu Dias yang lahir pada sekitar tahun 1455 merupakan penjelajah asal Portugis yang dikenal sebagai penemu benua Afrika pertama. Berkebangsaan Eropa, Bartolomeu Dias berasal dari keluarga dengan latar belakang maritim atau dengan kata lain sudah tidak asing dengan dunia kelautan.

Bahkan salah satu leluhurnya diketahui pula menjadi sosok penjelajah yang sudah pernah sampai ke pantai Afrika. Dinis Dias adalah leluhur Bartolomeu Dias yang pada tahun 1440-an berhasil menemukan Semenanjung Cap-Vert dari hasil eksplorasinya di pantai Afrika.

Kini Cap-Vert kita kenal dengan negara Senegal, yakni wilayah yang ada di Afrika Barat sisi selatan Sungai Senegal. Bartolomeu Dias sebagai pelaut yang kaya akan pengalaman juga tercatat sebagai pedagang gading yang diperkirakan telah dilakukan di sepanjang pantai Guinea pada tahun 1478 sebelum akhirnya ia turut serta dalam perjalanan yang dipimpin oleh Diogo de Azambuja.

Pelayaran yang dimulai pada tahun 1481 ini memungkinkan Bartolomeu Dias ikut sampai penjelajahan pantai Afrika sampai Sungai Kongo dari tahun 1482 hingga tahun 1484. Keberadaan Bartolomeu Dias sebagai pelayar bahkan mendahului Vasco da Gama setelah sebelumnya berperan sebagai ksatria kerajaan dan kepala penjaga gudang kerajaan.

Wilayah di Afrika yang membuatnya kini dikenal sebagai tokoh penemu benua Afrika adalah Tanjung Harapan. Tanjung Harapan termasuk sebagai daerah di Afrika Selatan dan Bartolomeu Dias berhasil menginjakkan kaki di wilayah ini pada tahun 1488 setelah sebelumnya ia dan Diogo sempat gagal saat mencoba menjelajah dua kali ke ujung selatan garis pantai barat Afrika.

Pada tahun 1486, Diogo menginstruksikan Bartolomeu Dias untuk menjadi pemimpin di ekspedisi berikutnya menuju ujung selatan Afrika dengan tujuan mencari jalur perdagangan. Pada periode tersebut, Raja John II Portugal menginginkan jalur perdagangan laut untuk aktivitas perdagangan rempah-rempah demi memperoleh harga produk lebih rendah daripada ketika mengikuti jalur perdagangan darat.

Ini menjadi alasan awal mengapa Bartolomeu Dias dan Diogo de Azambuja melakukan pelayaran. India menjadi tujuan pertama ekspedisi keduanya yang kemudian semakin hari semakin menambah ilmu pelayaran dan navigasi Bartolomeu Dias.

Dari pelayaran yang tujuan awalnya adalah membantu mewujudkan keinginan Raja John II untuk memperoleh harga rempah-rempah lebih murah, Bartolomeu Dias memperoleh banyak pengalaman, diikuti dengan pencapaiannya di Afrika Selatan. Sementara itu, kegagalan yang sempat ia alami dalam ekspedisi sebelum ini di kemudian hari menjadi jalur panduan bagi Vasco da Gama yang berhasil sampai di India.

The post Bartolomeu Dias – Tokoh Penemu Benua Afrika appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Karakteristik Benua Antartika dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/karakteristik-benua-antartika Fri, 03 Feb 2023 07:03:24 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41194 Permukaan Bumi terdiri dari daratan dan lautan. Laut yang luas disebut dengan samudera sedangkan daratan yang sangat luas disebut dengan benua. Ada 7 benua di dunia, yaitu Benua Asia, Benua Afrika, Benua Eropa, Benua Amerika, Benua Australia dan Benua Antartika. Masing-masing benua ini berbeda, sehingga memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri. Gambaran Umum Benua Antartika […]

The post 6 Karakteristik Benua Antartika dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Permukaan Bumi terdiri dari daratan dan lautan. Laut yang luas disebut dengan samudera sedangkan daratan yang sangat luas disebut dengan benua.

Ada 7 benua di dunia, yaitu Benua Asia, Benua Afrika, Benua Eropa, Benua Amerika, Benua Australia dan Benua Antartika. Masing-masing benua ini berbeda, sehingga memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri.

Gambaran Umum Benua Antartika

Ditinjau dari sejarah, Benua Antartika ditemukan oleh James Cook pada tahun 1772-1774 ketika berlayar hingga sampai pada Georgia bagian Selatan di Benua Antartika. Benua ini termasuk benua terbesar di urutan kelima yang terletak pada garis astronomis 66.5˚LS – 90˚LS dan memiliki luas wilayah 14.000.000 km2 dengan hampir seluruh wilayahnya tertutup dengan salju sepanjang tahun.

Benua Antartika juga dikenal dengan Kutub Selatan karena daratannya yang selalu tertutup salju abadi dengan iklim perpaduan angin yang kencang, udara dingin, dan badai salju yang setiap saat terjadi. Meski memiliki pembagian musim, seperti musim panas dan dingin namun wilayah ini tetap berada dalam suhu rendah bahkan puncak dingin di benua ini bisa mencapai suhu di bawah -40˚C (di daerah pesisir) dan -70˚C (di daerah pedalaman).

Layaknya benua lainnya, Benua Antartika juga dilengkapi dengan deretan pegunungan yang selalu tertutup salju. Deretan gunung yang ada di benua ini ialah, Gunung Vinson Massif (5.140 m), Gunung Krikpatrick (4.528 m), Gunung Markham (4.350 m), dan Gunung Jackson (4.189 m).

Benua Antartika berbatasan langsung dengan sejumlah samudera, meliputi Benua Australia dan Samudera Atlantik di sebelah utara, sebelah barat dan timur berbatasan dengan Samudera Pasifik, dan sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia.

Di belahan Bumi bagian utara, terdapat pula benua yang memiliki suhu di bawah suhu 0˚, yaitu Benua Arktik yang sebagian besar wilayahnya dihuni oleh manusia seperti suku Eskimo. Berbeda dengan Benua Arktik, Benua Antartika tidak diperbolehkan menjadi kawasan wisata yang dapat dikunjungi dengan mudah karena memiliki karakteristik yang lebih ekstrem.

Karakteristik Benua Antartika

Benua Antartika di bagian Bumi Selatan ini berbeda dengan Benua Arktik yang ada di bagian Utara. Benua ini memiliki karakteristik khusus yang unik. Ingin tahu lebih jelas karakteristik dari Benua Antartika? Yuk, simak artikel berikut ini.

  • Benua dengan Salju Sepanjang Tahun

Benua Antartika merupakan benua yang seluas 13.730.000 km2 tertutupi oleh es. Benua yang terletak di sebelah selatan garis khatulistiwa dan ekuator, menyebabkan wilayah ini tidak mendapat pancaran sinar matahari yang cukup di tiap tahunnya.

Disebabkan tidak mendapat sinar matahari, permukaan daratan di Benua Antartika selalu berada di bawah suhu 0˚. Dengan kondisi suhu yang sangat rendah ini, membuat air yang berada di wilayah ini berubah menjadi beku dan hampir seluruh permukaan benua diselimuti es setebal 2,5 km.

Hal inilah yang membuat Benua ini mendapat julukan Benua dengan salju abadi karena adanya salju dan es sepanjang tahun meskipun pada siang hari dan musim panas.

  • Tidak Berpenghuni

Karena kondisi cuaca, iklim, dan suhu yang ekstrem membuat Benua Antartika sepanjang tahun hanya berupa musim salju. Tentu dengan musim salju yang menyelimuti sepanjang tahun ini membuat kondisi dan ekosistem di Benua Antartika tidak cocok untuk makhluk hidup.

Banyak makhluk hidup yang tidak sanggup bertahan di lingkungan dengan suhu yang ekstrem ini sehingga Benua Antartika menjadi benua yang tidak berpenghuni.

Namun, ada 29 negara dengan sekitar 100 orang akan tinggal di benua ini dalam musim tertentu. Mereka melakukan riset di sebuah stasiun riset yang digunakan sepanjang tahun untuk mengamati perubahan iklim, suhu, udara dan lain sebagainya.

  • Status Geografis

Karakteristik selanjutnya yang dimiliki oleh Benua Antartika adalah termasuk benua yang tidak ada satupun negara yang mengaku memilikinya. Meskipun ada banyak negara yang melakukan penelitian dan riset di benua ini, tetapi Benua Antartika belum diakui menjadi bagian negara manapun.

Akan tetapi, beberapa negara yang melakukan riset seperti Perancis, Jerman, Inggris dan Amerika sudah mengklaim area-area tertentu yang menjadi wilayah penelitiannya.

Menariknya, mekti tidak menjadi bagian dari negara manapun Benua Amerika memiliki kode telepon internasional sendiri yaitu +672 dan memiliki kode wilayah sendiri yaitu AQ.

  • Letak Geografis

Benua Antartika terletak di bagian Bumi sebalah selatan, tepatnya pada garis 66.5˚LS – 90˚LS di bawah garis khatulistiwa atau garis ekuator.

Berdasarkan letaknya ini, tak heran jika Benua Antartika menjadi benua salju abadi karena pancaran sinar matahari tidak mengenai wilayah ini bahkan di sepanjang tahun. Karena hal ini juga, suhu permukaan wilayah ini mencapai di bawah suhu 0˚.

  • Flora dan Fauna

Karena kondisi lingkungannya yang begitu dingin, ilmuwan berpendapat bahwa Benua Antartika memiliki dataran layaknya gurun yang tandus dengan tingkat curah hujan yang terjadi hanyalah 200 mm setiap tahunnya.

Kondisi tanah, suhu, dan iklim atau kondisi topografis yang demikian ini Benua Antartika hanya mampu dihuni oleh beberapa flora dan fana tertentu saja, seperti vegetasi tundra (jenis tumbuhan lumut yang dapat bertahan diwilayah suhu di bawah suhu 0˚), penguin, jenis nematoda tertentu, anjing laut, singa laut, ikan paus, dan jenis ikan-ikan lainnya yang mampu hidup dilingkungan es.  

  • Julukan Unik

Selain disebut dengan benua salju abadi, Benua Antartika juga memiliki sebutan Magnetis Selatan. Hal ini dikarenakan sistem arah yang berlaku di seluruh dunia yakni sistem arah dengan penunjuk arah selatan.

Sebutan Magnetis Selatan untuk Benua Antartika ini merupakan lawan atau kebalikan dari Kutub Utara yang berada di belahan Bumi bagian utara.

Nah, inilah karakteristik Benua Antartika yang unik dan memiliki ciri khas tersendiri yang perlu kamu ketahui. Semoga penjelasan ini menambah informasi, pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca sepertimu.

The post 6 Karakteristik Benua Antartika dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kenali 9 Karakteristik Benua Amerika https://haloedukasi.com/karakteristik-benua-amerika Thu, 02 Feb 2023 04:52:37 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41178 Benua Amerika adalah benua terbesar kedua di dunia setelah benua Asia. Ini memiliki luas sekitar 42,54 juta km2 dan meliputi sekitar 8,3% dari permukaan bumi. Benua ini terdiri dari dua bagian utama: Amerika Utara dan Amerika Selatan. Amerika Utara terdiri dari Kanada, Meksiko dan negara-negara Amerika Serikat. Ini memiliki garis pantai panjang dan memiliki beberapa […]

The post Kenali 9 Karakteristik Benua Amerika appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Benua Amerika adalah benua terbesar kedua di dunia setelah benua Asia. Ini memiliki luas sekitar 42,54 juta km2 dan meliputi sekitar 8,3% dari permukaan bumi. Benua ini terdiri dari dua bagian utama: Amerika Utara dan Amerika Selatan.

Amerika Utara terdiri dari Kanada, Meksiko dan negara-negara Amerika Serikat. Ini memiliki garis pantai panjang dan memiliki beberapa pulau terbesar di dunia, termasuk Pulau Grrenland dan Bahamas. Amerika Selatan terdiri dari negara-negara seperti Argentina, Brasil, dan Chili.

Benua Amerika sangat kaya akan sumber daya alam dan kekayaan budaya. Ini memiliki beberapa dari gunung tertinggi dan lembah terdalam di dunia, serta memiliki hutan hujan tropis dan padang rumput. Benua ini juga menjadi rumah bagi beberapa bangsa dan budaya paling beragam di dunia, termasuk peninggalan budaya suku asli dan peradaban kolonial.

Keanekaragaman budaya Amerika juga luar biasa, dengan banyak pengaruh dari berbagai negara, seperti Prancis, Spanyol, Belanda, Inggris, dan Meksiko. Ini tercermin dalam arsitektur, seni, musik, makanan, dan tradisi budaya.

Amerika juga merupakan rumah bagi banyak suku asli yang memiliki kebudayaan unik dan tradisi. Beberapa suku, seperti Navajo dan Hopi di Amerika Utara dan Mapuche di Amerika Selatan, masih mempertahankan kebudayaan dan tradisi mereka hingga saat ini.

Dengan banyaknya keindahan alam dan keanekaragaman budaya, benua Amerika menawarkan banyak peluang untuk berpetualang dan menemukan hal-hal baru. Jika Anda ingin menjelajahi kekayaan benua ini, mulailah sekarang dan nikmati kemewahan alam dan keanekaragaman budaya Amerika.

Karakteristik Benua Amerika

1. Luas Wilayah

Benua Amerika adalah benua terbesar kedua di dunia, setelah benua Asia. Luasnya sekitar 42.546.000 kilometer persegi, mencakup sekitar 8,3% dari permukaan bumi. Benua ini terletak antara Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik, dan meliputi bagian utara dan selatan dari dunia.

2. Klimatologi

Klimatologi benua Amerika sangat beragam dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti letak geografis, ketinggian, dan pergerakan massa udara. Berikut adalah beberapa jenis iklim yang ditemukan di benua Amerika:

  • Iklim subtropis: Ditemukan di sepanjang pantai timur dan barat benua Amerika, termasuk negara seperti Florida, Meksiko, dan California. Iklim ini memiliki musim panas yang panas dan lembap dan musim dingin yang lembap dan lembab.
  • Iklim tropis: Ditemukan di wilayah sekitar garis ekuator di Amerika Tengah dan Selatan, termasuk negara seperti Kolombia, Ecuador, dan Brasil. Iklim ini memiliki musim panas yang panas dan lembap dan hujan yang sangat sering.
  • Iklim semi-arid: Ditemukan di beberapa bagian barat daya benua Amerika, termasuk negara seperti Nevada dan Arizona. Iklim ini memiliki musim panas yang panas dan kering dan musim dingin yang lembab.
  • Iklim dingin: Ditemukan di bagian utara benua Amerika, termasuk negara seperti Alaska dan Kanada. Iklim ini memiliki musim dingin yang sangat dingin dan musim panas yang pendek dan lembab.
  • Iklim kontinental: Ditemukan di bagian tengah benua Amerika, termasuk negara seperti Montana dan Dakota. Iklim ini memiliki musim dingin yang dingin dan musim panas yang panas dan kering.

3. Keanekaragaman Hayati

Benua Amerika memiliki keanekaragaman hayati yang sangat luar biasa. Terdapat berbagai jenis spesies hewan dan tumbuhan yang hanya ditemukan di benua ini.

Beberapa contohnya adalah jaguar, kondor Andes, dan tanaman kaktus. Keanekaragaman hayati ini berkat letak geografis yang beragam dan adanya wilayah yang belum terjamah oleh manusia.

4. Sumber Daya Alam

Benua Amerika memiliki sumber daya alam seperti minyak, gas, logam, dan energi nuklir.

5. Budaya

Budaya di benua Amerika sangat beragam karena melibatkan banyak budaya dari seluruh dunia. Banyak budaya dari Eropa, Afrika, dan Asia mempengaruhi budaya di Amerika. Selain itu, budaya Amerika juga dipengaruhi oleh budaya asli Amerika, yang berbeda-beda dari satu wilayah ke wilayah lain.

6. Sejarah

Benua Amerika memiliki sejarah yang sangat panjang dan beragam, termasuk peradaban prasejarah, periode kolonial, revolusi, dan sejarah modern. Pada abad ke-15, benua ini ditemukan oleh para pelaut Eropa seperti Christopher Columbus.

Setelah itu, penjajahan dan pendudukan oleh Eropa terjadi, yang membawa perubahan besar bagi masyarakat asli dan lingkungan alam. Revolusi Amerika pada tahun 1776 membantu membentuk negara baru yang merdeka dan berdasarkan demokrasi.

7. Ekonomi

Sumber daya alam yang melimpah, seperti minyak, gas, dan mineral, memainkan peran besar dalam ekonomi benua Amerika.

8. Penduduk

Penduduk Benua Amerika terdiri dari berbagai suku, budaya, dan latar belakang etnis. Beberapa negara memiliki populasi majoritas etnis tertentu, sementara yang lain sangat terdiversifikasi.

Penduduk di beberapa negara memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, sementara yang lain memiliki tingkat pendidikan yang rendah.

Beberapa negara memiliki tingkat kemakmuran yang tinggi, sementara yang lain masih mengalami masalah pengangguran dan kemiskinan.

9. Infrastruktur

Infrastruktur di Benua Amerika sangat maju dan beragam, termasuk jaringan transportasi lintas negara seperti jalan, jembatan, dan rel kereta api, serta pelabuhan laut dan bandar udara. Fasilitas-fasilitas modern seperti rumah sakit, sekolah, dan fasilitas rekreasi juga tersedia di seluruh benua.

benua Amerika memiliki banyak potensi dan peluang untuk pertumbuhan dan pembangunan. Namun, pemanfaatan sumber daya alam dan pembangunan yang tidak seimbang juga menyebabkan masalah lingkungan dan pencemaran.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan pengelolaan yang baik dan berkelanjutan agar benua ini dapat dikembangkan dengan sehat dan berkesinambungan. Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan manusia, beberapa karakteristik alam benua Amerika berubah seperti perubahan iklim, erosi tanah, dan penebangan hutan.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan perlindungan dan pemeliharaan agar kekayaan alam benua Amerika tetap terjaga dan dapat dinikmati generasi selanjutnya.

The post Kenali 9 Karakteristik Benua Amerika appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Oseania: Karakteristik – Iklim dan Negaranya https://haloedukasi.com/oseania Thu, 28 Jul 2022 09:48:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37472 Nama Oseania mungkin sudah pernah kalian dengar sebelumnya atau mungkin ini adalah kali pertamanya. Oseania kerap dianggap sebagai benua. Untuk mengenalnya lebih jauh lagi simak pembahasan mengenai berbagai hal tentang Oseania dalam rangkuman berikut ini. Apa itu Oseania? Apa itu Oseania? Oseania atau Oceania merupakan wilayah yang secara geografis terdiri dari kepulauan yang letaknya berada […]

The post Oseania: Karakteristik – Iklim dan Negaranya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Nama Oseania mungkin sudah pernah kalian dengar sebelumnya atau mungkin ini adalah kali pertamanya. Oseania kerap dianggap sebagai benua. Untuk mengenalnya lebih jauh lagi simak pembahasan mengenai berbagai hal tentang Oseania dalam rangkuman berikut ini.

Apa itu Oseania?

Apa itu Oseania? Oseania atau Oceania merupakan wilayah yang secara geografis terdiri dari kepulauan yang letaknya berada di Samudera Pasifik dan sekitarnya.

Kawasan ini sering dianggap sebagai benua sehingga jangan heran bila ada yang menyebutnya sebagai benua Oseania. Jika Oseania dianggap sebagai benua maka ini lah benua terkecil dan paling sepi setelah antartika.

Kawasan ini memiliki luas wilayah sebesar 8.526 juta km² dengan jumlah penduduk berjumlah 43,802,645 jiwa. Wilayah yang masuk ke dalam geografi Oseania antara lain Australasia, Melanesia, Mikronesia, dan Polinesia

Sejarah Oseania

Orang yang pertama kali menjelajahi Oseania adalah bangsa Eropa pada abad ke 16 M. Tepatnya para Navigator asal Portugis sekitar tahun 1512–1526 sampai di Kepulauan Maluku dan sekitarnya. Mereka adalah António de Abreu, Francisco Serrão, Gomes de Sequeira, ean Jorge de Menezes.

Bangsa Spanyol juga melakukan penjelajahan pada tahun 1519 ke Samudera Pasifik. Spanyol yang dipimpin oleh Ferdinand Magellan menjelajah melewati selat dan berlayar ke utara menuju Filipina. 

Karena salah satu pemimpin mereka terbunuh akhirnya bangsa Spanyol menuju ke arah barat namun karena angin yang tidak bersahabat akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke Hindia Timur. Bangsa Spanyol sampai di Filipina, Kepulauan Mariana dan Kepuasan Oseania. Setelah penjelajahan ini bangsa lainnya yang datang ke wilayah ini semakin banyak. 

Nama Oseania diberikan pada tahun 1812 oleh Conrad Malte-Brun yakni “Océanie“. Kata tersebut diambil dari bahasa Yunani ōkeanós yang kemudian diadaptasikan ke dalam bahasa Inggris menjadi Ocean yang artinya laut. 

Karakteristik Kepulauan Oseania

Meski kerap dianggap sebagai benua namun Oseania sebenarnya adalah kumpulan dari pulau-pulau yang ada di Samudera Pasifik dengan karakteristik sebagai berikut.

  • Lokasinya sebagian besar berada di Samudra Pasifik tepatnya sekitar benua Asia bagian tenggara hingga ke Amerika. 
  • Luas kawasannya yakni 8,5 juta km persegi. 
  • Wilayah Oseania didominasi oleh gurun dan daerah kering atau gersang. 
  • Selain gurun ada pula gunung dan juga pantai. 
  • Suku Maori hidup di wilayah ini sehingga jika kamu kesana maka akan menjumpai berbagai hal tentang budaya Maori. 
  • Ini adalah rumah bagi pulau terbesar kedua di dunia yakni pulau Papua. 
  • Dipenuhi oleh air dari Samudra Pasifik, Antartika, India, dan gletser. 
  • Iklim di wilayah ini dipengaruhi oleh iklim. 
  • Oseania adalah wilayah gugusan pulau terbesar di dunia. 

Letak Geografis Oseania 

Letak geografis Oseania berada di Samudera Pasifik tepatnya di bagian barat dan tengah. Berada diantara garis lintang subtropis di bumi bagian utara dan selatan. Oseania menyatu dengan Australia. Secara tradisional Oseania dibagi menjadi 4 bagian yakni Australasia, Mikronesia, Polinesia, dan Melanesia. 

Secara ekologi Oseania dibagi menjadi 8 zona ekologi. Zona tersebut tidak mencakup  Selandia Baru, Nugini, Kaledonia Baru, Fiji Kepulauan Solomon dan Vanuatu karena masuk ke dalam ekologi Australasia dan Asia. Begitupun dengan Semenanjung Malaya dan Mikronesia yang masuk ekologi Asia. 

Meski demikian beberapa pendapat mengatakan bahwa wilayah tersebut termasuk sebagai kawasan Oseania. Jika demikian maka Oseania adalah superbenua yang terdiri dari Asia, Amerika, dan Australia. 

Iklim dan Cuaca di Oseania 

Oseania terdiri dari ribuan gugusan pulau yang iklim dan cuacanya berbeda-beda. Hal tersebut bergantung pada angin isolasi geografinya. Iklimnya mulai dari hangat hingga tropis karena berada dekat dengan ekuador. Pulau yang lebih tinggi atau “high land” memiliki iklim tropis. 

Pulau-pulau di Oceania umumnya tidak memiliki musim dingin dan musim panas. Intensitas curah hujan di sana sekitar 80 inch dalam satu tahun. Di wilayah tropis angin pasat bertiup dari timur. Namun pulau yang lokasinya jauh dari khatulistiwa angin bertiup dari barat ke timur. 

Untuk wilayah yang berada di dekat pantai memiliki intensitas curah hujan yang lebih rendah yakni hanya 10 inci per tahun. 

Ekonomi di Oseania

Negara-negara di Oseania cenderung memiliki tanah yang cocok untuk ditanam tanaman pertanian sehingga dari sektor tersebut lah mereka mendapatkan pemasukan untuk negaranya. Komoditas pertaniannya antara lain kelapa, tebu, kopi, vanili, dan sereal. 

Selain pertanian Oseania juga mendapat pemasukan dari kegiatan kehutanan, perikanan, dan hortikultura. Penduduk Oseania memiliki ladang dengan sistem berpindah-pindah. Sedangkan di pulau-pulau besar terdapat perusahaan berasal dari Jepang dan Eropa. 

Penduduk Oseania

Orang-orang yang mendiami kawasan Oseania cukup beragam. Sebagian besar dari mereka adalah keturunan bangsa Eropa. Sementara itu penduduknya pribumi Oseania adalah Polinesia, Melanesia, Mikronesia, Papua, mestizos, kulit hitam dan mulatto. 

Saat ini perkiraan jumlah penduduk di Oseania ada sekitar 14 juta jiwa. Sebanyak 10 juta jiwa berada di Selandia Baru dan Papua Nugini. Sementara itu di Fiji dan Hawaii diperkirakan ada 2 juta penduduk. Selain pribumi ada pula pendatang lainnya yang umumnya berasal dari China, India dan Indonesia. 

Mikronesia adalah wilayah di Oseania yang paling sedikit penduduknya. Penduduk selain pribumi adalah pendatang dari Asia dan Amerika Serikat. 

Negara-negara di Oseania

Gugusan pulau di Oseania merupakan sebuah negara di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Australia
  • Selandia Baru  
  • Samoa
  • Tonga
  • Fiji
  • Negara Federasi Mikronesia
  • Kiribati
  • Kepulauan
  • Palau
  • Nauru
  • Pulau Solomon
  • Papua Nugini
  • Vanuatu
  • Tuvalu

The post Oseania: Karakteristik – Iklim dan Negaranya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Gondwana: Sejarah Penemuan – Proses Terbentuk dan Kehidupan didalamnya https://haloedukasi.com/gondwana Wed, 02 Mar 2022 01:49:24 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31864 Bumi adalah salah satu planet di sistem tata surya yang sekaligus menjadi satu-satunya rumah bagi para makhluk hidup. Sebelum akhirnya benar-benar cocok untuk dihuni manusia dan makhluk lainnya, Bumi mengalami serangkaian proses terlebih dahulu hingga akhirnya muncul daratan-daratan luas yang disebut dengan benua.  Saat ini benua yang ada mengisi bumi ada 7 namun kondisi ini […]

The post Gondwana: Sejarah Penemuan – Proses Terbentuk dan Kehidupan didalamnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bumi adalah salah satu planet di sistem tata surya yang sekaligus menjadi satu-satunya rumah bagi para makhluk hidup. Sebelum akhirnya benar-benar cocok untuk dihuni manusia dan makhluk lainnya, Bumi mengalami serangkaian proses terlebih dahulu hingga akhirnya muncul daratan-daratan luas yang disebut dengan benua. 

Saat ini benua yang ada mengisi bumi ada 7 namun kondisi ini berbeda dengan puluhan juta, ratusan juta hingga milyaran tahun yang lalu. Lempengan bumi yang terus bergerak hingga hari ini lah yang membuat keadaan bumi selalu berubah-ubah. 

Salah satu benua yang pernah ada di bumi adalah Gondwana. Seperti apa Gondwana itu? Mari simak penjelasannya sebagai berikut. 

Apa itu Gondwana?

Gondwana

Gondwana atau sering disebut juga sebagai Gondwanaland adalah sebuah benua purba yang ada di bumi sekitar 550 juta tahun yang lalu–180 juta tahun lalu. Gondwana lebih tepatnya adalah superbenua yakni daratan yang sangat luas atau satu kesatuan dari beberapa daratan. Daratan yang bersatu mebentuk Gondwana saat ini adalah Amerika Selatan, Afrika, Arab, Madagaskar, India, Australia, dan Antartika. 

Para ilmuwan menggambarkan benua ini memiliki luas 100.000.000 km persegi. Nama benua ini disematkan oleh Eduard Suess yang berasal dari salah satu wilayah yang berada di India Tengah. Untuk membedakan Gondwana India dengan Gondwana superkontinen para ilmuwan lebih menyukai nama Gondwanaland. Namanya Gondwana sendiri diambil dari bahasa Sansekerta. 

Sejarah Penemuan Gondwana

Superkontinen Gondwana pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli dari Austria yaitu Eduard Suess. Suess merumuskan teori ini pertama kali pada tahun 1800 an. Suess menemukan sebuah fosil tumbuhan pakis di Amerika Selatan, India, dan Afrika. Hal yang mengejutkan adalah fosil pakis juga ditemukan di kawasan Antartika. 

Namun sayangnya pada saat itu belum ditemukan teori pergeseran lempengan bumi sehingga Suess merumuskannya dengan menggunakan teori kenaikan permukaan laut dan regresi dari masa ke masa. 

Kenaikan permukaan laut tersebut lah yang menyatukan bumi belahan selatan melalui daratan. Suess kemudian menggunakan istilah Gondwana yang merupakan bagian dari India Tengah karena tempat dan formasi geologinya memiliki kecocokan usia. 

Proses Terbentuknya Gondwana 

Berdasarkan C.R. Scotese, Universitas Texas di Arlington menurut bukti tektonik lempeng proses pembentukan Gondwana memakan waktu yang sangat lama yakni dimulai pada Neo-Proterozoikum dan Paleozoikum atau sekitar 1,1 Milyar  tahun yang lalu. Gondwana terbentuk dari pecahan-pecahan superbenua yang ada sebelumnya yaitu Rodinia. Pecahan Rodinia kemudian saling berbenturan dan perlahan-lahan membentuk Gondwana. 

Proses pembentukan Gondwana bersamaan dengan terentuknya beberapa orogeni sepert orogeni Pan-Afrika. Selain itu pembentukan Gondwana juga beriringan dengan pembukaan Samudra Iapetus antara Laurentia dan Gondwana barat. 

Samudra Mozambik memisahkan diri dari Blok Kongo–Tanzania–Bangweulu di Afrika tengah dari Neoproterozoikum India begitu juga dengan daratan Australia pada 600 juta tahun yang lalu. Sedangkan India sendiri telah menyatu dengan Gondwana sehingga menambah massa serbenua ini. Bergabungnya daratan India menghasilkan orogeni Kuuga atau juga dikenal sebagai orogeni Pinjarra. 

Sementara bagian lain dari Gondwana terbentuk serangkaian peristiwa orogenik yang kompleks membentuk bagian timur yaitu Afrika timur, Perisai Arab-Nubia, Seychelles, Madagaskar, India, Sri Lanka, Antartika Timur, dan Australia pada 750 hingga 500 juta tahun lalu. 

Bagian tepi barat, selatan, dan timur Gondwana membentuk Terra Australis Orogen sepanjang 18.000 km. Sabuk busur ini dapat dilihat di Australia timur, Tasmania, Selandia Baru, dan Antartika. 

Perpecahan Gondwana 

Gondwana mulai pecah bersamaan dengan super benua yang juga ada saat itu yakni Pangea sekitar 200 – 160 juta tahun lalu. Perpecahan Gondwana terbagi ke dalam beberapa fase diantaranya adalah sebagai berikut. 

Fase Mesozoikum

Gondwana yang berpusat di Antartika dan pecahan-pecahan Gondwana enyebar searah dengan jarum jam. Perpecahan Gondwana ini terjadi akibat meletusnya sebuah provinsi batu besar (batuan beku yang terakumulasi dalam jumlah sangat besar) yaitu Karoo-Ferrar yang merupakan provinsi batuan besar paling besar yang pernah ada di bumi. Pecahan ini menghasilkan Amerika Selatan, Afrika, dan Antartika. 

Pembukaan Samudra Hindia bagian barat

Sebelum gumpalan batu besar Karoo memulai retakannya di antara Afrika dan Antartika, ia memisahkan diri dari serangkaian blok benua yang lebih kecil dari batas selatan Gondwana, Proto-Pasifik atau saat ini adalah Pegunungan Transantartika. 

Pada proses ini Semenanjung Antartika, Tanah Marie Byrd, Zealandia, dan Pulau Thurston, Kepulauan Falkland dan Pegunungan Ellsworth–Whitmore berputar 90 derajat berlawanan arah jarum jam. Sementara itu Amerika Selatan yang berada di selatan Sesar Gastre bergerak ke arah barat. 

Di waktu yang tumpang tindih dengan peristiwa kepunahan Kapur-Paleogen, blok Madagaskar dan Dataran Tinggi Mascarene yang membentang dari Seychelles hingga Réunion bergerak menjauh dari India. Peristiwa ini juga bersamaan dengan letusan basal Deccan yang saat ini adalah hotspot Réunion yakni hotspot vulkanik yang berada di bawah pulau Réunion di Samudra Hindia.

Pada masa Jurassic awal pergerakkan laut telah menutupi tandung Afrika dengan  batu pasir, batu kapur, serpih, napal, dan evaporit. 

Pembukaan Samudra Hindia bagian timur

Pada 132,5 hingga 96 juta tahun yang lalu, Gondwana bagian timur yaitu Antartika, Madagaskar, India, dan Australia mulai bergerak menjauhi Afrika. Gondwana bagian India bergerak ke arah barat laut dari Australia-Antartika dan terpisahkan oleh Lempeng Capricorn. 

Sekitar 118 juta hingga 80 juta tahun yang lalu  di Lempeng Antartika mulai terbentuk hotspot Kerguelen. Pada masa ini juga Samudra Hindia mulai terbuka dan ada 100 juta tahun lalu terbentuk pegunungan-pegunungan di Lempeng India yang sekarang dikenal sebagai Ninety East Ridge. 

Perpecahan antara Australia dan Antartika Timur dimulai pada 132 juta tahun yang lalu dan dasar laut mulai mekar pada 96 juta tahun yang lalu. Selama periode Eosen sekitar 35 juta tahun silam ketika suhu laut global mulai turun secara signifikan sebagian benua-benua mulai terpisahkan oleh samudera. 

Fase Kenozoikum

Pada fase ini anak benua India mulai bertabrakan dengan Asia sekitar tahun 70 juta tahun yang lalu. Sepanjang 1.400 km kerak menyatu dengan oleh orogen Himalaya-Tibet. Selama era Kenozoikum orogen telah membentuk dataran tinggi Tibet yang saat ini berada di antara Himalaya Tethyan di selatan dan pegunungan Kunlun dan Qilian di utara. 

Kemudian, Amerika Selatan terhubung ke Amerika Utara melalui Tanah Genting Panama. Pada proses ini sirkulasi air hangat terputus sehingga suhu Kutub Utara menjadi rendah. Pecahan Gondwana berlanjut di Afrika bagian timur pada Afar Triple Junction yang memisahkan lempeng Arab, Nubia, dan Somalia, sehingga terjadi retakan di Laut Merah dan retakan Afrika Timur. 

Perpecahan Australia dan Antartika

Pada periode Kenozoikum Awal Australia masih menyatu dengan Antartika sampai pada akhirnya mulai terjadi retakan namun hanya menghasilkan teluk sampai pada masa Eosen hingga Oligosen yakni ketika arus circumpolar berkembang dan glasiasi Antartika dimulai.

Sampai dengan 33 juta tahun yang lalu teluk berubah menjadi laut yakni Laut Tasman. Pada masa ini mulai terbentuk Selat Drake di Amerika Selatan dan Laut Tasman semakin dalam. Selama masa Miosen Selat Drake mulai melebar serta aliran air antara Amerika Selatan dan Semenanjung Antartika meningkat. 

Memasuki masa Eosen Lempeng Australia bergerak ke arah utara dan menciptakan tumbukan busur-benua dengan Lempeng Filipina dan Caroline serta pengangkatan Dataran Tinggi Nugini. 

Iklim Gondwana 

Gondwana bertahan selama lebih dari 300 juta tahun dan terus bergerak. Karena pergerakan dah wilayahnya yang sangat luas itulah iklim di Gondwana terus berubah-ubah. Pada awal terbentuknya yakni pada masa Kambrium, Gondwana merupakan tempat dari rumah kaca. Pada 450 juta tahun yang lalu yakni akhir Ordovisium ketika Gondwana bergerak ke arah Kutub Selatan iklimnya berubah menjadi sangat dingin. Namun karena benua ini sangat besar sehingga sebagian daratannya melintasi khatulistiwa sehingga memiliki iklim yang lebih hangat. 

Perubahan iklim yang paling menonjol terjadi di wilayah Australia dimana pada  selama Paleosen daratan ini selalu mendapatkan hujan dan hangat sehingga iklimnya hangat dan basah. Begitu juga pada selama masa Miosen waktu dimana hujan terjadi di Australia Tenggara. Namun pada akhir masa ini iklim berubah menjadi lebih dingin dan hujan mulai jarang terjadi sehingga wilayahnya menjadi kering. 

Kehidupan Gondwana 

Kehidupan yang ada pada masa awal Gondwana mulai hadir beberapa makhluk kompleks pertama seperti trilobita dan brakiopoda. Pada masa Gondwana pula banyak terjadi evolusi-evolusi penting dari para makhluk hidup seperti pada ikan, amfibi, dan reptil. 

Pola distribusi organisme hidup yang dahulu berada di wilayah Gondwana namun saat ini terpisah disebut sebagai “Gondwanan”. Flora di Antartika termasuk sebagai flora Gondwanan. 

Flora lain yang termasuk Gondwanan adalah famili tumbuhan Proteaceae yang diketahui berasal dari belaha bumi selatan. Pada masa Gondwana silur tumbuh di sepanjang khatulistiwa yakni yang sekarang adalah Australia hingga Kutub Selatan, Afrika Utara dan Amerika Selatan. 

Sebanyak 27% famili invertebrata laut dan 57% genera punah selama masa peralihan dari Rumah Es ke Rumah Panas yang kemudian dikenal sebagai Kepunahan Ordovisium Akhir. 

The post Gondwana: Sejarah Penemuan – Proses Terbentuk dan Kehidupan didalamnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa Perbedaan Pulau dan Benua? Ini Jawabannya https://haloedukasi.com/perbedaan-pulau-dan-benua Thu, 03 Feb 2022 01:39:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30925 Pengertian Perbedaan Pulau dan Benua Sekilas penampakan pada keanekaragaman antara pulau dan juga benua seolah tidak menunjukkan suatu ciri khusus yang dapat dijadikan unsur pembeda di antara keduanya. Pulau dan juga benua apabila dilihat secara kasat mata, maka keduanya tampak amat sangat mirip satu dengan yang lainnya. Masing-masing berwujud sebuah daratan yang menyatu antar satu […]

The post Apa Perbedaan Pulau dan Benua? Ini Jawabannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Perbedaan Pulau dan Benua

Sekilas penampakan pada keanekaragaman antara pulau dan juga benua seolah tidak menunjukkan suatu ciri khusus yang dapat dijadikan unsur pembeda di antara keduanya. Pulau dan juga benua apabila dilihat secara kasat mata, maka keduanya tampak amat sangat mirip satu dengan yang lainnya.

Masing-masing berwujud sebuah daratan yang menyatu antar satu sama yang lain dan tidak terpisahkan antara masing-masingnya dengan air yang dapat berupa teluk, lautan, atau palung di antaranya.

Pulau dan juga benua dari keduanya secara gamblang menggambarkan luasan dari permukaan bumi yang berbentuk dan berwujud sebagai sebuah daratan atau pun juga kesatuan dari daratan itu sendiri yang menghubungkan satu daerah dengan daerah yang lainnya.

Hal ini tidak terlepas daripada ukurang masing-masing penampang luasan dan juga daratan itu sendiri yang apabila kita lihat lagi dengan lebih mendalam dan lebih teliti maka akan terpampang secara jelas dan nyata bahwa sejatinya di antara pulau dan juga benua tersebut memiliki suatu perbedaan yang nyata.

Perbedaan tersebutlah yang dapat menjadi salah satu faktor kenapa terdapat perbedaan klasifikasi antara luasan penampang daratan pulau dan juga klasifikasi penampang daratan luas yang kita sebut dengan sebuah benua.

Perbedaan Pulau dan Benua

Perbedaan pulau dan juga benua yang ada dan mudah untuk diketahui adalah daripada ukurannya masing-masing. Ukuran pulau cenderung jauh lebih kecil daripada ukuran benua yang ada. Meskipun sama-sama memiliki kesamaan pada ciri khas daratan yang ada, namun secara luasan ukuran yang ada sangatlah berbeda jauh.

Pulau cenderung berukuran lebih kecil daripada benua itu sendiri. Meskipun pada historisnya seluruh daratan yang ada sekarang ini baik yang berbentuk pulau kecil dan atau deretan dari kepulauan tertentu tersebut berasal dari suatu yang dinamakan mega benua yang kemudian seiring berjalannya waktu menjadi terpecah dan muncullah benua-benua yang lebih kecil serta deretan kepulauan yang ada.

Kemudian perbedaan dari pulau dan benua yang cenderung tidak dapat dilihat secara kasat mata adalah lokasi dari lempeng benua yang satu dengan yang lain. Sebagai pembentuk dari lipatan tektonik yang muncul ke atas permukaan bumi dan membentuk perwujudan sebagai sebuah benua, ukuran pertemuan dari beberapa lempeng raksasa ini lah yang nantinya akan menjadi cikal bakal pembentukan dari sebuah benua yang ada.

Berbeda dengan pulau dan atau deretan kepulauan yang muncul akibat dari lipatan suatu lempeng benua saja sehingga menghasilkan daratan yang jauh lebih kecil daripada daratan yang dihasilkan dari pertemuan beberapa lempeng benua di dalam permukaan bumi itu sendiri.

Karakteristik Perbedaan Pulau dan Benua

Karakteristik yang nyata dan dapat terlihat secara kasat mata adalah perbedaan dari luasan penampang daratan dari tipikal penggolongan daripada pulau itu sendiri dengan luasan penampang daratan untuk tipikal dari benua itu sendiri.

Untuk penggolongan dari daratan yang memiliki luasan penampang yang lebih kecil atau lebih sempit tersebut dapat disebut atau dikenal dengan panggilan pulau dan atau kepulauan apabila berjumlah lebih dari satu atau berada pada kesatuan tertentu.

Untuk luasan penampang daratan yang memiliki tipikal dengan luas yang lebih luas atau lebih lebar dari suatu pulau atau pun bagian dari kepulauan sering kali disebut dengan panggilan benua untuk menyatakan perbedaan besaran luasan dari penampang daratan yang satu dengan penampang daratan yang lainnya. Selain itu pada suatu daratan tersebut memiliki karakteristik kenegaraan yang satu dengan yang lainnya.

Pada suatu negara yang khusus atau tersendiri dapat terdiri dari berbagai pulau dan atau pun juga kepulauan itu sendiri. Sedangkan untuk ukuran sebuah benua tertentu, dataran tersebut dapat terdiri atau pun juga kumpulan dari berbagai macam negara yang menempati suatu wilayah benua tertentu.

Karakteristik yang lainnya adalah situasi dan atau kondisi terkait dari iklim kontinentalnya masing-masing. Pada suatu pulau dan atau deretan kepulauan yang ada, cenderung memiliki kawasan iklim yang sama dan seragam antara satu dengan lainnya. Sedangkan untuk benua itu sendiri, memiliki kumpulan dari kawasan iklim kontinental masing-masing sesuai posisi geografisnya.

Terdapat wilayah dari benua tersebut yang dapat masuk dalam wilayah iklim kontinental satu semisal iklim tropis dan atau pun juga iklim kontinental yang lainnya, meskipun masih masuk dalam satu bagian benua yang sama.

Contoh Perbedaan Pulau dan Benua

Suatu contoh nyata yang merupakan bagian dari pulau dan atau pun juga deretan kepulauan adalah dari negara kita sendiri yaitu Negara Indonesia, Indonesia yang merupakan suatu negara dengan ciri khas yang terdiri dari berbagai macam pulau dan juga sistem deretan kepulauan yang ada merupakan contoh nyata daripada suatu bentuk dari pulau itu sendiri.

Terdapat pulau yang ukurannya relatif lebih besar seperti misalkan Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dan yang lainnya. Namun demikian terdapat pula pulau yang kecil dan bahkan mungkin belum memiliki nama. Kemudian untuk contoh nyata dari benua adalah sebagai contoh benua Afrika yang terdiri dari berbagai macam negara-negara pada benua Afrika itu sendiri seperti misalkan Libya, Maroko, Mesir, dan masih banyak lagi yang lainnya.

The post Apa Perbedaan Pulau dan Benua? Ini Jawabannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>