Betawi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/betawi Tue, 28 Mar 2023 02:15:15 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Betawi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/betawi 32 32 Seni Lenong : Sejarah, Jenis, Keunikan, dan Manfaatnya https://haloedukasi.com/seni-lenong Tue, 28 Mar 2023 02:11:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42136 Istilah Lenong diambil dari nama pedagang China, yaitu Lien Ong. Menurut cerita rakyat terdahulu, Lien Ong memiliki kebiasaan menggelar pertunjukkan seni teater yang kini diberi nama Lenong yang memiliki tujua n untuk menghibur masyarakat. Lenong merupakan seni tater tradisional yang dibawakan dalam dialek Betawi, yang berasal dari Jakarta. Kesenian tradisional ini diiringi dengan mengunakan musik […]

The post Seni Lenong : Sejarah, Jenis, Keunikan, dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Istilah Lenong diambil dari nama pedagang China, yaitu Lien Ong. Menurut cerita rakyat terdahulu, Lien Ong memiliki kebiasaan menggelar pertunjukkan seni teater yang kini diberi nama Lenong yang memiliki tujua n untuk menghibur masyarakat. Lenong merupakan seni tater tradisional yang dibawakan dalam dialek Betawi, yang berasal dari Jakarta.

Kesenian tradisional ini diiringi dengan mengunakan musik gambang kromong degan menggunakan alat musik seperti halnya gambang, kromong, gong, kendang, sulimg, kempor, dan krecek, selain itu juga menggunakan alat musik dengan unsur Tionghoa seperti halnya tehyan, kongahyan, dan juga sukong.

Skenario dari lenong sendiri mengandung sebuah pesan moral seperti menolong orang yang lemah dan membenci kerakusan serta perbuatan tercela. Bahasa yang digunakan dalam seni lenong ini menggunakan bahasa melayu atau dialek betawi.

Sejarah Lenong

Lenong mulai berkembang pada abad ke-19 atau awal abad ke-20, yang merupakan adaptasi masyarakat betawi dengan kesenian yang serupa komedi bangsawan dan juga teater stambul yang sudah ada saat itu. Firman Muntaco, seniman Betawi menyebutkan bahwa lenong mengalami perkembangan dari proses teaterisasi dengan menggunakan musik gambang kromong, dan digunakan sebagai tontonan juga dikenal mulai tahun 1920-an.

Lakon lenong berkembang dari sebuah lawakan tanpa adanya alur cerita yang telah dirangkai sebelumnya, sehingga pertunjukkan semalam suntuk dengan lakon panjang dan juga utuh. Awal mula kesenian lenong dipertunjukkan dengan mengamen dari kampung ke kampung. Pertunjukkan ini diadakan di udara terbuka tanpa menggunakan panggung.

Saat pertunjukkan Lenong sedang berlangsung, salah seorang aktor atau aktris dapat mengitari penonton sambil meminta sumbangan secara sukarela. Selanjutnya, lenong mulai dipertunjukkan atas permintan dari penonton atau pelanggan dalam acara hajatan, seperti halnya resepsi pernikahan.

Pada awal kemerdekaan RI, teater rakyat murni dipertunjukkan menjadi tontonann panggung. Namun, setelah mengalami sebuah masa sulit, pada tahun 1970-an kesenian lenong mulai dimodifikasi dan juga dipentaskan secara rutin dipanggung Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Jenis-Jenis Seni Lenong

1. Lenong Denes

Lenong Denes atau Lenong Dines ini sebenarnya muncul lebih dulu dari genre Lenong Preman. Perkembangan Lenong Denes kurang begitu populer bagi sebagian warga Betawi karena ceritanya kurang melekat dengan kehidupan sehari-hari.

Lenong Denes mementaskan sebuah cerita tentang kerajaan dan juga busana yang dikenakan tokohnya pun gemerlap. seperti halnya raja, bangsawan, pangeran, juga putri. Kata Denes atau dinas ini melekat pada cerita dan juga busana yang dipakai.

Lenong Denes menggunakan bahasa melayu yang lebih tinggi dalam dialog yang digunakan untuk petunjukan, sehingga pemainnya tidak begitu leluasa untuk melakukan humor. Dialog Lenong Denes sebagian besar dinyanyikan, agar pertunjukan bisa lucu, maka ditampilkan tokoh dayang atau pembantu yang mengggunakan bahasa Betawi.

Adegan perkelahian yang ditampilakn Lenong Denes tidak berupa silat, tetapi tinju, gulat, dan juga pedang. Agar dapat dramatis, adegan perkelahian diiringi dengan bunyi tambur. Lakon dari Lenong Denes ini sumbernya berasal dari cerita-cerita dari budaya melayu.

Seperti halnya Hikayat Indra Bangsawan dan Hikayat Syah Mardan, tetapi ada juga cerita dari luar melayu yang umumnya diambil dari Hamlet, King Lear, Othelo, dan masih banyak lagi.

2. Lenong Preman

Lenong Preman atau bisa disebut juga dengan Lenong jago berbeda dengan Lenong Denes. Perkembangan Lenong Preman lebih populer dbandingkan dengan Lenong Denes. Lenong Preman mengisahkan tentang pembelaan terhadap kaum lemah.

Serta mengenai kritik dan juga cerita yang melekat dengan kehidupan warga setempat. Hal ini menjadikan Lenong Preman jauh lebih populer dibanding dengan Lenong Denes. Lakon yng dibawakan dalam Lenong Preman yaitu cerita dunia jagoan atau jawara dilat betawi.

Lenong Preman menggunakan bahsa betawi sehingga keakraban dan komunikasi interaktif antara pemain dan juga penonton dapat terjalin. Para penonton dapat memberikan respon yang spontan dan pemain juga menanggapi.

Dialog dalam lakon lenon umumnya bersifat polos dan juga spontan. Sehingga, dapat menimbulkan kesan yang kasar, terlalu spontan bahkan terdengar vulgar. Persebaran Lenong Preman mencangkup di sejumlah kota Jakarta, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Tangerang.

Keunikan Seni Lenong

Seni Lenong yang menjadi hiburan dan memberikan kesan tersendiri ini memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh seni teater tradisional lainnya. Keunikan seni lenong ini menjadi ciri khas dari seni lenong, yaitu :

  • Tidak meniliki naskah dalam pementasannya

Tidak meniliki naskah dalam pementasannya tidak seperti seni teater yang lainnya. Jadi, para pemain dari seni lenong ini tidak mengetahui naskah ataupun alur, sehingga pertunjukkan dilakukan secara spontan dan berisi improvisasi dari para pemain secara lanngsung dalam waktu semalam.

  • Jumlah pemain yang tidak memiliki batasan

Terdapatnya jumlah pemain yang tidak memiliki batasan dan dapat disesuaikan dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan cerita yang akan dipertunjukkan. Bahkan seni lenong ini bisa dimainkan leih dari 10 orang pemain.

Selain itu, keunikan yang terdapat pada seni lenong Betawi terletak pada interaksi antara pemain dan juga penonton. Dimana pemain Lenong Betawi sering berinteraksi dengan penonton selama pertunjukan dilakukan dengan menggunakan candaan yang khas dengan para pemain dari seni lenong.

hal tersebut yang dapat menimbulkan suasana meriah dan apa yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh penonton.

Manfaat Seni Lenong

Seni lenong memiliki manfaat, yaitu :

  • Sebagai media

sebagai media untuk mengkomunikasikan pesan yang biasa terjadi pada masyarakat. Seni lenong yang merupakan akulturasi dan juga interaksi sejak awal yang banyak dipengaruhi oelh budaya china, arab, dan juga portugis.

Seni lenong yang memiliki manfaat sebagai media untuk menyampaikan sebuah pesan moral melalui cerita yang telah dikemas dengan sebuah candaan tanpa adanya nakah atau plot dalam pelaksanaannya.

  • Untuk menghibur

Seni lenong selain memiliki manfaat untuk menghibur juga sebagai bentuk tradisi merefleksikan identitas dari masyarakat Betawi itu sendiri yang mememiliki sifat jujur, apa adanya, bersahabat, dan juga terbuka terhadap perbedaan maupun kemajuan jaman. Seni lenong juga memiliki manfaat untuk pendidikan masyarakat.

The post Seni Lenong : Sejarah, Jenis, Keunikan, dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Rumah Adat Betawi dan Ciri Khasnya https://haloedukasi.com/rumah-adat-betawi Fri, 22 Apr 2022 05:08:41 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33986 Rumah adat merupakan rumah yang mempunyai ciri khas budaya atau gaya tertentu yang mencerminkan ciri khas suatu daerah. Salah satu contoh rumah adat adalah rumah adat Betawi. Terdapat 4 jenis rumah adat Betawi yang seringkali dikenal oleh masyarakat. 1. Rumah Gudang Rumah Gudang adalah rumah adat Betawi yang belum terpengaruh dengan kebudayaan lain karena posisinya […]

The post 4 Rumah Adat Betawi dan Ciri Khasnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Rumah adat merupakan rumah yang mempunyai ciri khas budaya atau gaya tertentu yang mencerminkan ciri khas suatu daerah. Salah satu contoh rumah adat adalah rumah adat Betawi. Terdapat 4 jenis rumah adat Betawi yang seringkali dikenal oleh masyarakat.

1. Rumah Gudang

Rumah Gudang

Rumah Gudang adalah rumah adat Betawi yang belum terpengaruh dengan kebudayaan lain karena posisinya terletak di daerah terpencil atau pedalaman. Rumah gudang memiliki gaya arsitektur seperti gudang milik orang portugis.

Ciri khas rumah gudang diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Bangunan rumah gudang berbentuk persegi.
  • Atap rumah berbentuk seperti pelana kuda dan disusun dengan kerangka kuda-kuda.
  • Terdapat atap miring di bagian depan yang disebut markis. Markis berfungsi untuk menahan paparan sinar matahari dan air hujan.

Selain itu, untuk area rumah gudang terdapat dua bagian yaitu bagian depan dan bagian tengah. Rumah gudang tidak memiliki bagian belakang karena bagian belakang tergabung dengan bagian tengah. Bagian depan digunakan untuk menerima tamu. Sedangkan bagian tengah digunakan untuk berkumpul bersama keluarga.

2. Rumah Panggung

rumah panggung

Rumah panggung adalah rumah yang bangun khusus untuk melindungi penghuni dari banjir atau air laut yang datang ke perkampungan nelayan. Biasanya rumah panggung ditemukan di daerah pesisir pantai karena memang cocok dengan lingkungan sekitarnya.

Ciri khas rumah panggung diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Berbentuk seperti panggung yang dibawahnya banyak tiang kayu.
  • Area lantai rumah panggung tidak langsung menempel dengan tanah.
  • Terdapat tangga untuk naik ke rumah panggung betawi yang disebut dengan balaksuji. Balaksuji pada rumah panggung betawi memiliki makna sebagai penghalang masuknya bala bencana ke dalam rumah tersebut.
  • Terdapat ukiran khas betawi yang berfungsi sebagai ventilasi udara.

Selain itu, keseluruhan rumah panggung dibuat dengan menggunakan kayu. Terutama untuk bagian tiangnya menggunakan kayu jati yang kuat. Sedangkan untuk bagian atapnya menggunakan genteng tanah liat.

Rumah panggung khas betawi sampai sekarang masih dijaga dan dilestarikan adalah Rumah Si Pitung. Rumah Si Pitung belokasi di kelurahan Marunda, Jakarta Utara.

Tetapi untuk rumah panggung ada beberapa hal yang dipercaya oleh orang betawi seperti untuk menghindari musibah maka rumah harus dibangun di sebelah kiri rumah orang tua.

3. Rumah Joglo

rumah joglo betawi

Rumah joglo adalah rumah adat betawi yang  memiliki atap berbentuk seperti perahu terbalik. Perbedaan rumah joglo betawi dengan rumah joglo Jawa Tengah adalah rumah adat betawi tidak memiliki tiang peyangga seperti rumah adat jawa tengah.

Ciri khas rumah joglo diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Memiliki atap berbentuk perahu terbalik.
  • Biasanya dibangun oleh tokoh masyarakat atau bongkotan dan orang golongan bangsawan atau priyayi.

Rumah joglo terbagi menjadi tiga bagian ruangan yakni ruang depan, ruang tengah, dan ruang belakang. Ruang depan digunakan untuk menerima tamu. Sedangkan ruang tengah sebagai area pribadi. Serta ruang belakang digunakan sebagai kamar mandi dan dapur.

Biasanya rumah joglo terletak di wilayah perkotaan.Selain itu. bentuk rumah ini juga tergolong luas dan lengkap sehingga rumah joglo ini biasanya dimiliki oleh masyarakat dengan status sosial yang tinggi.

Bahkan dalam kebudayaan betawi, rumah joglo ini biasa dihuni oleh tetua adat atau disebut bebongkotan. Sehingga rumah joglo juga biasa disebut Rumah Bebongkotan.

4. Rumah Kebaya

Rumah bapang

Rumah Kebaya dikenal juga sebagai Rumah Bapang. Rumah kebaya adalah rumah adat Betawi yang memiliki atap berbentuk menyerupai pelana yang dilipat. Namun, jika atapnya dilihat dari samping maka lipatan-lipatan tersebut terlihat seperti lipatan kebaya. Sehingga ciri khas utama rumah kebaya terletak pada bentuk atapnya.

Ciri khas rumah kebaya diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Bentuk atap menyerupai pelana dilipat.
  • Memiliki teras yang luas .
  • Bahan yang digunakan untuk pondasi rumah kebaya yakni batu kali. Sedangkan sistem pondasinya menggunakan sistem umpak.
  • Dinding rumah kebaya menggunakan kayu gowok atau kayu nangka.
  • Atap rumah kebaya menggunakan genteng dan kayu gowok .
  • Terdapat papan berbentuk segitiga yang disebut gigi balang. Gigi balang ini menjadi simbol bahwa suku betawi menjunjung tinggi kejujuran dan kerja keras.

Selain itu, untuk area rumah kebaya sendiri dibagi menjadi dua yaitu area umum dan area pribadi. Biasanya area umum terletak di bagian depan rumah dan area pribadi terletak di bagian dalam rumah sampai belakang rumah.

Ruangan yang termasuk area umum yaitu teras dan ruang tamu. Sedangkan ruangan yang termasuk area pribadi yaitu kamar tidur, dapur, ruang makan dan pekarangan belakang rumah.

Kesimpulan

Rumah adat betawi terbagi menjadi 4 jenis yaitu rumah gudang, rumah panggung, rumah joglo dan rumah kebaya. Perbedaan utama dari ke empat jenis rumah adat betawi tersebut adalah bentuk rumahnya.

Setiap jenis rumah adat betawi memiliki bentuk khas masing-masing dan terdapat ciri khasnya. Namun, rata-rata bahan yang selalu digunakan untuk semua jenis rumah adat betawi yakni kayu dan genteng.

Terdapat beberapa penyebab yang membuat bentuk jenis rumah adat berbeda-beda yakni lingkungan daerah yang berbeda sehingga kebutuhan pun ikut berbeda, fungsi rumah yang dibangun juga berbeda, dan makna setiap bagian rumah berbeda.

The post 4 Rumah Adat Betawi dan Ciri Khasnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Tokoh Lenong Betawi Beserta Biografinya https://haloedukasi.com/tokoh-lenong-betawi Wed, 30 Jun 2021 03:25:45 +0000 https://haloedukasi.com/?p=25514 Lenong Betawi merupakan sebuah lakon yang berasal dari tanah Betawi. Lenong Betawi sangat terkenal di saentero negeri mulai dari awal kemunculannya hingga sekarang. Dibalik kesohoran Lenong betawi terdapat tokoh-tokoh yang menjadi kunci penting dari kesuksesannya. Para tokoh lenong tersebut memegang prinsip bahwa kesenian dan kebudayaan betawi harus dipelihara agar tetap dikenal oleh para cucu di […]

The post 6 Tokoh Lenong Betawi Beserta Biografinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Lenong Betawi merupakan sebuah lakon yang berasal dari tanah Betawi. Lenong Betawi sangat terkenal di saentero negeri mulai dari awal kemunculannya hingga sekarang.

Dibalik kesohoran Lenong betawi terdapat tokoh-tokoh yang menjadi kunci penting dari kesuksesannya. Para tokoh lenong tersebut memegang prinsip bahwa kesenian dan kebudayaan betawi harus dipelihara agar tetap dikenal oleh para cucu di masa depan. Dan berikut ini para Tokoh Lenong Betawi yang sukses mengenalkan kesenian Lenong hinga ke mancanegara.

1. Benyamin Suaeb

 Benyamin Suaeb

Siapa yang tidak mengenal nama besar Benyamin Suaeb? Tokoh legendaris kelahiran asli tanah Betawi ini terkenal sebagai aktor serba bisa. Akting dan pembawaan beliau yang kocak dan kerap berimprovisasi membuatnya dikenal oleh khalayak ramai.

Lahir di Kemayoran 5 Maret 1939, aktor yang merupakan cucu dari Haji Jiung atau Haji Ung ini sejak kecil memang sudah mempunyai bakat seni luar biasa. Selain akting, dia juga jago nyanyi, penyiar, dan membawa acara.

Lingkungan keluarga yang juga menyukai seni, membuat pria yang disapa Bang Ben ini menemukan jalan untuk menjadi seorang seniman. Benyamin Suaeb menghembuskan nafas terakhirnya pada 5 September 1995 karena serangan jantung.

2. Ismail Marzuki

Ismail Marzuki

Pria yang dikenal sebagai seorang komponis lagu dan menciptakan salah satu Lagu Nasional yaitu Rayuan Pulau Kelapa ini lahir di Kwitang, 11 Mei 1914. Ismail dikenal sebagai musisi Legendaris yang produktif sejak usia 14 tahun.

Jasanya yang melahirkan lagu Nasional dan lagu keroncong membuatnya didapuk sebagai salah satu pahlawan nasional. Pada tahun 1968 namanya diabadikan dalam pusat kebudayaan di Salemba, Jakarta Pusat yakni Taman Ismail Marzuki. Sang komponis jenius menghembuskan napas terakhirnya pada 25 Mei 1958 karena penyakit paru-paru.

3. Firman Muntaco

Firman Muntaco

Anak Betawi asli yang sangat kuat menjaga budaya Betawi itui lahir di Petojo 15 Mei 1935. Karena mencintai kebudayaan Betawi membuatnya mendirikan sebuah sanggar yang bernama ‘Sanggar Betawi Firman Muntaco’.

Lewat sanggar ini, dia beberapa kali tampil di televisi mengenalkan budaya Betawi. Dia juga pernah jadi bintang tamu “Salam Canda” yang dibawakan Ebet Kadarusman yang cukup populer di tahun 1992.

Firman Muntaco dikenal sebagai penulis cerita Betawi. Berbagai cerita telah dibuatnya danberhasil diangkat ke layar kaca. Salah satu skenarionya yang terkenal dan dibintangi oleh Benyamin Suaeb adalah “Ratu Amplop”.

4. Bokir

Bokir

Sosok yang dikenal lewat berbagai film Indonesia itu merupakan seniman topeng asal Betawi, darah seni Bokir mengalir dari ayahnya-Djiun yang seorang seniman topeng di masa kolonial Belanda. Bokir adalah nama yang dipakai untuk manggung di berbagai kesempatan termasuk di TVRI saat mementaskan grup topeng Betawi bernama Setia Warga..

Nama asli beliau adalah H. Muhammad Bokir bin Djiun dan lahir di Cisalak, 25 Desember 1925. Bokir paling terkenal saat membintangi salah satu tokoh humor pada film Suzanna seperti Sundel Bolong, dan Malam Jumat Kliwon.

Bokir menghembuskan napas terakhirnya pada 18 Oktober 2002 karena tekanan darah tinggi yang dideritanya sekian lama.

5. Omas

Omas

Aktris yang bernama lengkap Omaswati merupakan seorang pelawak yang lahir di Jakarta, 3 Mei 1966. Adik dari seniman Betawi, Mandra ini juga dikenal sebagai pemain lenong senior.

Tak hanya aktif di panggung teater, bakat aktingnya juga kerap terpampang di layar kaca lewat sejumlah sinetron yang diperankannya. Salah satu ciri khas yang dikenal oleh masyarakat adalah gaya bicara Omas yang ceplas ceplos dan apa adanya.

Omaswati meninggal pada tanggal 16 Juni 2020 kemarin karena diabetes dan penyakit paru-paru yang dideritanya.

6. Mpok Nori

Mpok Nori

Tokoh Lenong Betawi yang melegenda lainnya adalah Mpok Nori. Nama asli beliau adalah Nuri Sarinuri dan lahir di Batavia, 10 Agustus 1930.

Awalnya Mpok Nori muda bercita-cita menjadi juru rawat. Namun sang ayah yaitu Baba Kinan yang merupakan pemain rebab di grup Topeng Betawi memintanya untuk menghidupkan kebudayaan Betawi.

Karir seni Topeng Betawi Mpok Nori dimulai saat ia tampil di pentas lenong Betawi bersama rekannya sesama seniman Betawi, Bokir. Namanya semakin dikenal publik berkat penampilannya di Pepesan Kosong. Mpok Nori meninggal di usia 84 tahun pada 3 April 2015 karena penyakit asma.

The post 6 Tokoh Lenong Betawi Beserta Biografinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tari Yapong: Makna – Sejarah dan Gerakannya https://haloedukasi.com/tari-yapong Tue, 05 Jan 2021 02:32:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=18293 Kalau kita pergi keliling Indonesia, kita pasti akan menemukan banyak sekali perbedaan mulai dari suku, ras, budaya bahkan keseniannya. Kesenian di Indonesia sangat beragam sekali jenisnya, salah satunya yaitu seni tari. Di setiap wilayah di Indonesia pasti memiliki seni tari khas nya tersendiri, dan berbeda dengan wilayah lainnya. Pada materi kali ini kita akan membahas […]

The post Tari Yapong: Makna – Sejarah dan Gerakannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kalau kita pergi keliling Indonesia, kita pasti akan menemukan banyak sekali perbedaan mulai dari suku, ras, budaya bahkan keseniannya. Kesenian di Indonesia sangat beragam sekali jenisnya, salah satunya yaitu seni tari.

Di setiap wilayah di Indonesia pasti memiliki seni tari khas nya tersendiri, dan berbeda dengan wilayah lainnya. Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai tari Yapong, yang berasal dari Betawi.

Makna Tari Yapong

Tari yapong merupakan suatu jenis tarian tradisional khas dari Betawi. Penamaan yapong sendiri lahir dari bunyi lagunya ya, ya, ya, ya yang dinyanyikan oleh artis yang mengiringi tari yapong dan alat musik pengirinya jika dimainkan berkesan pong, pong, pong.

Maka dari itu, lahirlah kata ”ya-pong” dan kemudian lambat laun menjadi yapong.tarian ini diciptakan untuk acara pertunjukan. Tarian ini juga merupakan tari gembira dengan gerakan yang dinamis dan juga erotis.

Sejarah Tari Yapong

Pada tahun 1977 gerakan dari tari yapong ini mulai dibentuk dan merupakan tarian yang tergolong masih baru keberadaannya pada masa itu. Tari yapong ini dipertunjukkan pada saat Jakarta memperingati hari ulang tahunnya yang ke-450 tahun 1977.

Ide dari pertunjukkan tarian yapong ini merupakan inisiatif dari Bagong Kussdiarjo yang merupakan seniman besar pada masa itu. Latar belakang dari gerakan tari yapong yaitu terinspirasi dari cerita perjuangan Pangeran Jayakarta.

Pada awal munculnya tari yapong ini, tari yapong sebenarnya merupakan jenis sendratari. Sendratari sendiri yaitu kesenian yang menggabungkan dua unsur, tarian dan drama yang tidak ada dialognya dalam suatu pementasan.

Di dalam sendratari tersebut menceritakan para penari wanita bersuka cita menyambut pangeran Jayakarta. Seiring dengan perkembangan waktu, maka lama kelamaan tarian yapong ini terkenal di seluruh masyarakat Betawi.

Manfaat Tari Yapong

Tarian ini difungsikan dalam berbagai kegiatan pada elemen masyarakat, misalnya festival daerah. Melalui festival ini diharapkan tari yapong dapat dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia bahkan mancanegara, tidak hanya masyarakat Betawi saja.

Manfaat dari tarian yapong ini yaitu guna mencintai budaya dalam negeri sendiri, budaya khas atau asli dari Indonesia. Selain itu juga bermanfaat bagi media pendidikan, khususnya untuk para siswa-siswa yang ingin mengenal tari yapong lebih mendalam.

Keunikan Tari Yapong

  • Tarian yapong ini sangat disukai dan diminati oleh seluruh masyarakat yang melihatnya.
  • Para penari rata-rata perempuan yang berjumlah 5-10 penari.
  • Tarian yapong tidak menggunakan properti sama sekali ketika sedang menari.
  • Tarian yapong murni dari gerakan penarinya saja, maka dari itu terlihat seklai keindahan dari gerakan penarinya.

Iringan Tari Yapong

Pementasan dari tari yapong ini diiringi dengan alat musik tradisional yang merupakan khas dari Betawi. Kebanyakan dari alat musik pengiring ini menggunakan rebana. Ada tiga jenis rebana yang digunakan dalam mengiringi tari yapong ini, yaitu:

  • Rebana hadroh
  • Rebana biang
  • Rebana ketimpring

Kostum Tari Yapong

1. Kemben

Kemben yang digunakan oleh penari yapong yaitu kain yang menutupi bagian dada sampai dengan pinggang. Biasanya dikombinasikan dengan manset lengan panjang, namun ada juga yang hanya menggunakan kemben saja. Warnanya yaitu merah, oranye, hijau dan kuning.

2. Kebaya

Kebaya yang digunakan oleh penari yapong yaitu berlengan pendek bisa, panjang juga bisa. Biasanya sudah dimodifikasi dengan unsur modern pada kebaya nya.

3. Kain batik bermotif

Bawahan yang digunakan para penari yapong yaitu terbuat dari kain batik yang bermotif. Kain dililitkan pada pinggang hingga menutupi bagian bawah lutut.

4. Hiasan kepala

Memiliki bentuk setengah lingkaran dengan tepian ada bunga mawarnya.

5. Toka-toka

Toka toka yaitu selendang kakin yang berjumlah dua. Dipasang secara menyilang pada bagian dada penari. Namun pada tari yapong, selendang hanya diselempangkan tidak digunakan pada saat menari.

Toka toka biasanya terbuat dari kain yang polos ada hiasan berupa bordiran benang emasnya.

Gerakan Tari Yapong

Dalam tarian yapong, pola lantai yang digunakan adalah garis-garis imajinatif yaitu ada dua macam. Pola lantai garis lurus dan pola lantai garis melengkung.

Di dalam tarian yapong terdapat banyak sekali ragam dari gerakannya, mulai dari awal hingga akhir. Urutan dari gerakan tari yapong, yaitu:

  • Jalan Megol Lembehan Kanan: Semua penari berada pada posisi jalan ditempat dengan tangan kiri si penari wanita terletak pada bagian dada dan diletakkan pada pinggul penari pria. Tangan kanan penari wanita dilembehkan ke arah samping berulang-ulang.
  • Enjer Loncat ke Kanan dan ke Kiri: Tangan penari di bengkokan ke bagian perut dan tangan kanan dibentangkan lurus. Penari melakukan loncatan berdasar pada tangan yang ditekuk tadi.
  • Singgetan Nigel: Tangan penari di depan mati dan melakukan gerakan ngigel pada hitungan pertama. Kemudian disambung gerakan menengadah dan pada hitungan ke dua dan ketiga posisi tangan ukel. Kemudian hitungan ke empat posisi tangan nyekiting.
  • Yapong: Tangan penari di atas kepala, kemudian lanjut gerakan telapak tangan yang dibuka dan menyapu angin ke kanan dan ke kiri.
  • Loncat Obah Pundak: Gerakan ini berupa kedua lengan yang dibentangkan dan pada ketukan tertentu pundak digerakan ke arah depan dan belakang. Kemudian tangan bergerak ke kanan dan kiri sambil meloncat secara bergantian.
  • Singgetan Putar: Tangan kiri diletakkan di bagian pinggang dan tangan kanannya dibentangkan. Kemudian penari berputar 360 derajat.
  • Enjer: Tangan kiri dan kanan dibentangkan pada posisi di bagian pinggang serta melakukan loncatan berdasar pada tangan yang ditekuk.
  • Jalan 4 arah Maju Mundur: Gerakan maju mundur ke arah kanan sesuai dengan ayunan tangan penari.
  • Malangkring Goyang Pinggul Dorong Pantat: Tangan posisinya malangkring dan pinggul digoyangkan ke kanan dan ke kiri.
  • Singgetan Putar: Tangan kiri berada di pinggang dan tangan kanan dibentangkan dan berputar 360 derajat.
  • Enjer Tumpang Asta: Penari berjalan ke kanan dan kiri. Ketika berjalan ke arah kiri, kaki kanannya diangkat dan tangan kanan diletakkan secara silang ke tangan kiri.
  • Singgetan Ngigel Mundur: Kedua tangan posisi tengadah dan ditekuk ke belakang. Gerakan penari menghadap ke depan dan posisi tangan nyekiting dan mundur selangkah.
  • Ngigel: Gerakan tangan berada di depan mata, kemudian melakukan ngigel. Kemudian menengadah tangan.
  • Jalan Tranjal Trap Pundak: Kedua tangan dari penari posisinya berada pada posisi pundak kanan dan jari tengah menyentuh pundak. Jari lain posisinya nyekiting dan melakukan gerakan kaki kiri ke depan sambil tranjal.
  • Ngigel Mundur: Kedua tangan menengadah dan ditekuk ke belakang. Kemudian dihadapkan ke depan dan ujung jari tangan nyekiting.
  • Jalan Maju Cekalan Tumpang Asa: Posisi tangan penari nyekiting dengan tangan kirinya diatas tangan kanan dan ditekuk di bagian depan dada.
  • Jalan di tempat Naik Turun: Tangan berada di pinggang dan kaki penari rapat. Kemudian berjalan ditempat secara naik turun.
  • Jalan Mundur: Kedua tangan diarahkan ke kanan dan didorong ke belakang.
  • Tangan kanan Maju Mundur dan Obah Pundak Loncat: Kedua tangan berada di pundak ketika tangan lurus ke depan. Kaki kanan maju. Tangan kanan kembali ke pundak serta kaki gejuk sambil pundak digerakkan.
  • Yapong: Tangan penari di atas kepala dan disusul oleh telapak tangan yang dibuka.
  • Enjer: Tangan penari kiri dibentangkan dan tangan kanan di pinggang, kemudian melompat dan berlari lari kecil.
  • Ngigel: Tangan penari berada di depan mata dam melakukan ngigel.
  • Yapong: Tangan penari berada di atas kepala dan gerakan seperti menyapu angin ke kanan dan kiri.
  • Nyilang Belok Kiri: Kaki kiri melakukan gejug dan tangan berputar ke kiri 90 derajat.
  • Yapong: Tangan penari di atas kepala dan gerakan seperti menyapu angin.
  • Nyilang Belok ke Kiri: Kaki kiri melakukan gejug dan tangan berputar ke kiri 90 derajat.
  • Jalan di tempat naik turun: Tangan berada di pinggang dan kaki penari rapat. Kemudian berjalan di tempat secara naik turun.
  • Gejug kiri belok kiri dan jalan naik turun di tempat: Kaki kiri melakukan gejug, belok kiri dan turun ke arah depan. Tangan berputar ke kiri 90 derajat.
  • Ukel Mlumah Ukel Dadi: Tangan berada di depan mata dan telapak tangan terbuka, kemudian melakukan ngigel.
  • Jalan megol lembengan kanan: Berjalan ditempat dan tangan kiri di dada dengan ibu jari menempel pada dada. Tangan kanan posisi dilembehkan ke samping berulang-ulang.
https://www.youtube.com/watch?v=OJY4ZUirNck

The post Tari Yapong: Makna – Sejarah dan Gerakannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Macam-macam Tarian Betawi dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/macam-macam-tarian-betawi Wed, 23 Sep 2020 08:58:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=10486 Indonesia, negara yang kaya akan seni tari dan tradisi. Kesenian sangat melekat erat dan menjadi ikon budaya Indonesia. Dalam setiap daerah di negara Khatulistiwa ini, mempunyai ciri khas tradisi kesenian sendiri. Salah satunya yg terkenal adalah kesenian dari betawi. Kesenian yang berasal dari betawi sangat terpengaruh dengan adanya percampuran banyak budaya, karena banyak suku yang […]

The post Macam-macam Tarian Betawi dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia, negara yang kaya akan seni tari dan tradisi. Kesenian sangat melekat erat dan menjadi ikon budaya Indonesia.

Dalam setiap daerah di negara Khatulistiwa ini, mempunyai ciri khas tradisi kesenian sendiri. Salah satunya yg terkenal adalah kesenian dari betawi.

Kesenian yang berasal dari betawi sangat terpengaruh dengan adanya percampuran banyak budaya, karena banyak suku yang dari dulu tinggal di betawi sejak sebelum penjajah datang.

Sejak ratusan tahun yang lalu, telah terjadi interaksi antar suku di Pelabuhan Sunda Kelapa. Kehidupan di sekitar pelabuhan inilah yang kemudian menjadi cikal-bakal lahirnya kota Jakarta pada tanggal 22 Juni 1957.

Oleh sebab itu, nuansa akulturasi demikian kentara mewarnai budaya Betawi, tidak terkecuali produk seninya. Unsur Cina bisa ditemukan di Gambang Kromong. Budaya Portugis cukup kental di Tanjidor dan Keroncong Tugu.

Sama halnya dengan kesenian lainnya, tarian daerah Jakarta juga sarat akulturasi budaya. Maka dari itu, dalam artikel ini akan kami kupas tentang 7 macam tarian yang ada di betawi. Apa saja? Simak penjelasannya.

1. Tari Topeng Betawi

tari topeng betawi

Tarian ini merupakan salah satu sajian dari rangkaian pertunjukan Topeng Betawi yang di dalamnya menggabungkan unsur seni musik, tari, lawak dan lakon

Di masa-masa awal, kesenian ini dipertunjukkan dengan cara berkeliling “ngamen” dengan lebih menitik-beratkan pada unsur tari.

Tarian adat Betawi ini selain difungsikan sebagai hiburan, dahulu juga dipercaya dapat menjauhkan dari malapetaka.

Jika digelar untuk mengisi sebuah acara, porsi lawakan lebih menonjol. Untuk saat ini titik beratnya lebih kepada lakon. Instrumen pengiringnya disebut Gamelan Topeng.

2. Tari Sirih Kuning

tari sirih kuning

Sirih Kuning merupakan perkembangan dari tari tradisional Betawi, yakni Tari Cokek yang berasal Banten.

Meski namanya ada unsur “Kuning” namun busana penari beragam dan cukup kental dengan budaya Tionghoa. Musik pengiringnya adalah Gambang Kromong yang di dalamnya juga ada alat musik Tionghoa.

Dalam fungsinya, tarian ini dipertunjukkan untuk mengiringi pengantin. Khususnya, ketika sesi penyerahan sirih dare oleh mempelai laki-laki kepada pengantin perempuan.

Selain itu, tari ini juga sering ditampilkan sebagai tari penyambut tamu atau untuk mengisi hiburan di acara-acara tertentu.

3. Tari Yapong

tari yapong

Tarian Daerah Jakarta selanjutnya adalah Yapong. Tari kreasi baru yang diciptakan oleh Bagong Kussudiardja untuk dipertunjukkan pada acara ulang tahun Jakarta ke-450 tahun 1977.

Meski tetap mengusung warna tari rakyat Betawi, di dalamnya ada unsur-unsur tari pop dan tarian Sumatera.

Akulturasi budaya terlihat juga pada busana tari ini. Penari mengenakan pakaian tari Kembang Topeng Betawi yang dimodifikasi.

Ada motif naga berwarna merah, mewakili budaya Tionghoa. Adapun alat musik pengiringnya mengkombinasikan alat musik Betawi, Jawa Tengah dan Jawa Barat.

4. Tari Zapin Betawi

tari zapin betawi

Tari Japin atau Tari Zapin Betawi merupakan salah satu jenis Tarian Zapin yang berkembang di Indonesia.

Tari Zapin sendiri merupakan khasanah tarian rumpun Melayu yang mendapat pengaruh Arab. Tarian ini kemudian tersebar ke beberapa daerah dan beradaptasi dengan citarasa budaya lokalnya.

5. Tari Renggong Manis

tari renggong manis

Bisa dikatakan sebagian besar tarian tradisional Jakarta merupakan hasil kawin silang budaya, tidak terkecuali Tari Renggong Manis.

Tarian Betawi yang menggambarkan rasa kebersamaan para remaja putri ini adalah hasil perpaduan antara budaya Betawi, Arab, India, dan juga budaya Cina Klasik.

Renggong Manis biasa ditampilkan untuk membuka suatu acara, sebagai tarian penyambut tamu.

Pengiring musiknya Gambang Kromong yang didominasi suara rebab dua dawai. Baik dalam musik maupun busananya, nuansa budaya Cina cukup menonjol. Pakaian umumnya merah menyala dengan pernak-pernik khas Cina.

6. Tari Lambang Sari

tari lambang sari

Tari Kembang Lambang Sari atau Tari Lambang Sari juga merupakan tari kreasi baru di Jakarta. Dikreasikan oleh Wiwiek Widiastuti, terinspirasi oleh bentuk cerita “Bapak Jantuk” pada Topeng Betawi. Cerita tentang kegembiraan mengasuh anak yang diekspresikan dengan bernyanyi dan menari-nari.

Tatanan gerak Tari Kembang Lambang Sari merupakan transformasi dari pantun bertutur Bapak Jantuk.

Tokoh ini biasanya memakai topeng bermata sipit, keningnya menonjol ke depan, pipi yang tembem, jalannya agak membungkik dan memakai tongkat. Biasanya memakai ikat kepala, jas, celana pangsi dan sarung.

7. Tari Ronggeng Blantek

tari ronggeng blantek

Tari Ronggeng Blantek merupakan tarian yang disajikan untuk membuka pertunjukkan Topeng Blantek, teater rakyat Betawi.

Tarian yang telah ada sejak masa penjajahan Belanda ini dibawakan oleh 4-6 penari perempuan. Busana penari umumnya cerah, berhias payet, manik-manik dan mengenakan selendang.

Para penari membawakan tarian ini dengan gerakan bertempo cepat, berenergi dan terkesan luwes.

Pengiringnya adalah perpaduan musik tanji, seperti terompet, trombone,baritone, gendang, gong, simbal, dan tehyan.

Jika dulu difungsikan untuk membuka Topeng Blantek, kini tari ini sering mengisi banyak acara.

The post Macam-macam Tarian Betawi dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>