biaya produksi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/biaya-produksi Tue, 12 Oct 2021 02:37:03 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico biaya produksi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/biaya-produksi 32 32 Biaya Variabel: Pengertian – Rumus dan Contoh Soal https://haloedukasi.com/biaya-variabel Tue, 12 Oct 2021 02:37:01 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27478 Biaya variabel sering dibahas dalam ilmu ekonomi, berikut pemaparan secara rincinya. Apa itu Biaya Variabel? Biaya merupakan salah satu istilah ekonomi yang sangat erat kaitannya dalam kehidupan dan bahkan sering digunakan dalam keseharian berbagai lini kehidupan. Biaya adalah suatu pengeluaran berupa pengorbanan secara ekonomi yang biasanya berupa uang yang digunakan untuk mendapatkan atau sebagai sarana […]

The post Biaya Variabel: Pengertian – Rumus dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Biaya variabel sering dibahas dalam ilmu ekonomi, berikut pemaparan secara rincinya.

Apa itu Biaya Variabel?

Biaya merupakan salah satu istilah ekonomi yang sangat erat kaitannya dalam kehidupan dan bahkan sering digunakan dalam keseharian berbagai lini kehidupan.

Biaya adalah suatu pengeluaran berupa pengorbanan secara ekonomi yang biasanya berupa uang yang digunakan untuk mendapatkan atau sebagai sarana tukar dengan barang atau jasa yang dibutuhkan. Dalam dunia ekonomi, secara lebih rinci biaya bahkan digolongkan dalam berbagai bentuk berdasarkan berbagai kategori.

Salah satu yang sering digunakan adalah biaya variabel. Biaya variabel adalah suatu biaya yang jumlahnya tidak tetap dan dapat selalu berubah bergantung pada volume kegiatan suatu perusahaan.

Dapat dikatakan bahkan biaya variabel ini berbanding lurus dengan volume kegiatan produksi suatu perusahaan. Misalnya, jika volume kegiatan bertambah maka biaya variabel akan meningkat. Begitu pula jika volume kegiatan menurun maka biaya variabel akan mengalami penurunan.

Biaya variabel dapat dibagi lagi menjadi dua yaitu engineered variable cost dan discretionary variable cost. Engineered variable cost adalah biaya yang mencerminkan antara masukan dan keluaran berkaitan sangat erat, contohnya adalah biaya bahan baku.

Sedangkan discretionary variable cost adalah biaya yang tidak berhubungan nyata dengan kegiatan produksi namun berpengaruh pada penghasilan misalnya adalah biaya pemasaran.

Karakteristik Biaya Variabel

Biaya variabel memiliki karakteristik yang menjadi ciri khasnya dan membedakan dengan biaya lainnya. Karakteristik biaya variabel adalah sebagai berikut:

  • Bersifat tidak tetap.
  • Perubahan jumlah biaya varibel bergantung dan berbanding lurus dengan volume kegiatan produksi.
  • Biaya persatuan akan relatif tetap meskipun volume kegiatan berubah.

Fungsi Biaya Variabel

Keberadaan biaya variabel memiliki berbagai fungsi yang berperan penting dalam kelangsungan suatu perusahaan. Berikut adalah fungsi biaya variabel:

  • Membantu dan memudahkan perusahaan dalam mengendalikan biaya operasional perusahaan. Melalui laporan keuangan laba dan rugi perusahaan dapat membedakan antara biaya tetap dan biaya variabel, sehingga dapat fokus pada perencanaan biaya.
  • Berfungsi sebagai aspek pembantu untuk menganalisis dan pengambilan keputusan jangka pendek yang berhubungan dengan operasional perusahaan.
  • Berfungsi sebagai faktor perencana yang menentukan jumlah laba jangka pendek.
  • Membantu menilai efektivitas dalam kegiatan produksi.

Manfaat Biaya Variabel

Dengan pemahaman dan data mengenai biaya variabel, maka berikut adalah manfaat yang akan didapat :

  • Menentukan harga minimal dari suatu jasa atau barang yang diproduksi, sehingga dapat mendatangkan laba jika dijual ke masyarakat.
  • Menentukan besaran laba atau keuntungan yang akan didapatkan dalam jangka pendek.
  • Menentukan besaran biaya tambahan yang mungkin akan dibebankan pada konsumen jika terjadi penambahan kesepakatan.

Contoh Biaya Variabel

Terdapat berbagai pengeluaran yang dapat digolongkan sebagai biaya variabel, namun biaya variabel ini biasanya berbeda-beda bergantung pada jenis perusahaan dan kebutuhan yang dipergunakan. Berikut beberapa contoh biaya yang dapat digolongkan sebagai biaya variabel :

  • Bahan Baku
    Contoh pertama adalah biaya bahan baku dimana bahan baku akan meningkat jika aktifitas atau volume kegiatan perusahaan bertambah. Jika ingin memproduksi lebih, perusahaan juga akan melakukan pengeluaran lebih pada bahan baku.
  • Upah Lembur Tenaga Kerja
    Ketika produksi meningkat tidak jarang perusahaan terpaksa membuat karyawannya lembur sehingga perusahaan akan melakukan pengeluaran pada upah lembur tenaga kerja.
  • Upah Tenaga Kerja Tambahan
    Untuk perusahaan yang datang pesanan musiman biasanya perusahaan akan mencari tenaga kerja tambahan ketika ramai pesanan. Hal ini juga menjadi salah satu biaya variabel yang harus dipikirkan.
  • Biaya Mesin Produksi
    Mesin produksi biasanya akan membutuhkan perawatan atau bahan bakar yang menunjang kinerja mesin seperti minyak atau oli.
  • Komisi Penjualan
    Dalam industri penjualan, distributor atau tangan pertama biasanya akan memberikan komisi pada pihak yang berhasil menjual produknya. Penjualan ini tentu tidak tetap, sehingga pengeluaran ini masuk pada biaya variabel.

Rumus Biaya Variabel

Terdapat cara sederhana yang digunakan untuk menghitung biaya variabel, berikut cara menghitung tersebut :

  • Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengelompokkan dan membedakan antara biaya variabel dan biaya tetap. Untuk dapat mengklasifikasikan dengan tepat, harus dimiliki pemahaman yang mendalam mengenai makna keduanya.
  • Menjumlahkan semua biaya yang termasuk dalam biaya variabel. Penjumlahan ini biasanya dihitung dalam suatu periode tertentu. Bisa perbulan, setiap 3 bulan, 6 bulan, setahun atau bahkan lebih dari itu.

Selain cara menghitung, berikut beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menghitung biaya variabel:

Biaya variabel = total jumlah output x biaya persatuan
Biaya total = biaya tetap + biaya variabel

Contoh Soal Biaya Variabel

Berikut contoh pembahasan mengenai soal yang berhubungan dengan penghitungan biaya variabel.

1. Dimisalkan pada perusahaan pembuat jendela kayu. Disebutkan bahan bakunya berupa kayu untuk satu jendela adalah Rp 150.000, kaca Rp 100.000 dan bahan perekat serta lainnya sebesar Rp 30.000. Sehingga biaya bahan baku untuk pembuatan persatuan jendela pada saat itu adalah Rp 280.000. maka untuk membuat jendela sebanyak 20 buah akan disebutkan biaya variabel sebesar Rp 5.600.000.

Jumlah tersebut didapatkan dari jumlah output (jendela yang akan diproduksi) dikalikan dengan harga atau biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat jendela persatuannya.

2. Perusahaan rumahan produsen risoles. Bahan baku untuk membuat sebuah risoles adalah Rp 3.000, dan perhari dapat membuat 150 risoles dengan bantuan 2 tenaga kerja yang dibayar Rp 100.000 perhari perorang. Ketika pesanan hari biasa, produsen akan mengeluarkan biaya Rp 650.000 {(150 buah x Rp 3.000) +(2 orang x Rp 100.000)}.

Maka ketika pesanan  meningkat menjadi 300 buah pada hari itu, biaya variabel produsen pun akan meningkat karena penggunaan bahan bahu dan kebutuhan akan karyawan. Sehingga biaya variabel akan relevan dengan pengingkatan volume produksi yaitu dua kali lipat sehingga biaya variabel menjadi Rp 1.300.000.

Kesimpulan Pembahasan

Biaya variabel adalah suatu biaya yang dikeluarkan secara tetap dan berkala namun jumlahnya berubah dan tidak tetap bergantung pada volume kegiatan perusahaan. Jumlah total biaya variabel ini berbanding lurus dengan kegiatan produksi perusahaan.

Jika volume produksi meningkat maka biaya variabel pun akan meningkat dan sebaliknya jika kegiatan produksi menurun maka biaya variabel pun menurun. Contoh biaya variabel yang biasanya harus dikeluarkan perusahaan adalah biaya bahan baku, biaya mesin produksi, komisi penjualan, upah lembur dan upah tenaga kerja tambahan.

Pemahaman mengenai biaya variabel ini penting karena memiliki berbagai fungsi dan manfaat. Biaya variabel dapat memudahkan perusahaan dalam pengambilan keputusan jangka pendek, menentukan harga produk dan besaran laba yang diperoleh jangka pendek.

The post Biaya Variabel: Pengertian – Rumus dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Biaya Tetap: Pengertian – Rumus dan Contoh Soal https://haloedukasi.com/biaya-tetap Tue, 12 Oct 2021 02:32:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27477 Tahukah kamu? Dalam biaya produksi ada berbagai macam bagiannya lagi. Salah satunya ialah biaya tetap. Berikut pembahasannya. Apa itu Biaya Tetap? Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan kata biaya bukanlah hal yang asing didengar. Biasanya penggunaan kata ini erat kaitannya dengan bidang ekonomi dan keuangan. Menurut Zaki Baridwan, ahli ekonomi dan staf pendidik di Fakultas Ekonomi dan […]

The post Biaya Tetap: Pengertian – Rumus dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tahukah kamu? Dalam biaya produksi ada berbagai macam bagiannya lagi. Salah satunya ialah biaya tetap. Berikut pembahasannya.

Apa itu Biaya Tetap?

Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan kata biaya bukanlah hal yang asing didengar. Biasanya penggunaan kata ini erat kaitannya dengan bidang ekonomi dan keuangan.

Menurut Zaki Baridwan, ahli ekonomi dan staf pendidik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM menyatakan bahwa biaya adalah pemakaian aset, aliran keluar atau timbulnya hutang yang datangnya dari pembuatan atau penyerahan suatu barang, jasa atau keberlangsungan kegiatan lain yang menjadi bagian utama kegiatan suatu badan usaha.

Secara umum, biaya adalah pengorbanan berupa pengeluaran ekonomi yang digunakan untuk memeroleh barang atau manfaat dari suatu jasa. Dalam bidang industri ekonomi, secara lebih mendalam terdapat istilah biaya tetap.

Biaya tetap atau fixed cost menurut Otoritas Jasa Keuangan, adalah besaran biaya yang dikeluarkan perusahaan yang tidak dipengaruhi oleh jumlah volume atau kegiatan yang dilakukan perusahaan. Kegiatan ini baik dari segi produksi maupun penjualan. Biaya tetap ini berupa pengeluaran pembayaran gaji, sewa gedung, asuransi, pembayaran bunga dan lain-lain.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa biaya tetap adalah pengeluaran yang bersifat konsisten dalam hal jumlah tanpa dipengaruhi oleh faktor kenaikan atau penurunan volume produksi barang atau tingkat penjualan yang harus dibayarkan perusahaan atau badan usaha dalam suatu kurun waktu tertentu.

Karakteristik Biaya Tetap

Biaya tetap memiliki karakteristik atau ciri khas yang membedakannya dengan biaya lainnya, karakteristiknya ialah :

  • Jumlah biaya tetap adalah konstan. Jumlahnya tidak dipengaruhi dan tidak berubah berdasarkan volume kegiatan dan periode waktu tertentu.
  • Biaya persatuan dan perubahan volume atau kapasitas kegiatan akan berbanding terbalik pada biaya tetap. Biaya per satuan akan semakin rendah jika volume kegiatan semakin tinggi.

Fungsi Biaya Tetap

Memiliki pemahaman pada biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan memiliki fungsi sebagai berikut :

  • Untuk dapat menentukan total biaya. Biaya tetap akan digabungkan dengan biaya variabel untuk menentukan total biaya yang dikeluarkan dalam periode waktu tertentu.
  • Dapat digunakan sebagai penentu perusahaan sudah mendapatkan balik modal atau belum.
  • Digunakan sebagai penentu jumlah laba yang didapatkan perusahaan dalam jangka panjang.
  • Sebagai salah satu faktor untuk menganalisis alat produksi sudah layak diganti atau belum. Karena fungsi alat akan berkurang seiring dengan berjalannya waktu.

Manfaat Biaya Tetap

Mengetahui besaran biaya tetap penting untuk dipahami perusahaan dalam menjalankan usaha. Hal ini dikarenakan memiliki manfaat sebagai berikut :

  • Menentukan titik impas. Titik impas adalah titik yang menunjukkan keseimbangan antara pendapatan dan laba. Mengetahui biaya tetap membantu perusahaan melihat apakah perusahaan sudah mencapai titik impas atau belum.
  • Untuk menentukan jumlah barang yang harus diproduksi dan jumlah jasa yang harus dijual.
  • Sebagai faktor yang digunakan untuk menetapkan harga dari barang atau jasa yang diproduksi.
  • Memaksimalkan keuntungan dengan memahami jumlah minimun yang harus dihasilkan untuk menutupi biaya aktifitas perusahaan.

Contoh Biaya Tetap

Terdapat berbagai hal yang menjadi biaya tetap yang harus dibayarkan perusahaan setiap periodenya. Berikut contoh biaya tetap ialah :

  • Gaji karyawan
    Gaji karyawan adalah nominal tetap yang dikeluarkan perusahaan dalam waktu berkala biasanya satu bulan. Jumlahnya tetap dan tiap naik-turun dalam setiap bulannya.
  • Sewa gedung dan properti lain
    Sebuah perusahaan biasanya menyewa gedung sebagai kantor serta penyewaan gudang sebagai tempat penyimpanan. Biaya ini jumlahnya biasanya tetap dan dibayarkan secara berkala baik digunakan setiap hari maupun tidak.
  • Asuransi
    Perusahaan biasanya akan mengasuransikan usaha dan hal lainnya yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan demi meminimalisir hal yang tidak diinginkan. Sehingga perusahaan memiliki biaya premi yang harus dibayarkan tiap bulannya.
  • Biaya bunga
    Suntikan modal terkadang didapat perusahaan dengan melakukan pinjaman, sehingga terdapat beban baiya bunga yang harus dibayarkan perusahaan secara konsisten.
  • Pajak
    Setiap badan usaha di Indonesia diwajibkan membayarkan pajak usaha secara rutin.
  • Biaya pemeliharaan
    Biaya pemeliharaan ini dapat berupa pemeliharaan mesin produksi atau pemeliharan gedung atau aset lainnya. Hal ini perlu dilakukan secara konsisten agar aset tidak mudah mengalami kerusakan.
  • Biaya utilitas
    Biaya utilitas lain yang juga menunjang kelangsungan perusahaan adalah biaya tagihan listrik, telepon, air, jaringan internet dan lainnya.

Rumus Biaya Tetap

Cara untuk menghitung biaya tetap cukup sederhana. Pertama yang perlu dilakukan adalah membuat daftar pengeluaran yang akan dilakukan secara berulang dan memasukkannya sebagai daftar biaya tetap.

Setelah itu, semua biaya yang ada dalam daftar bisa dijumlahkan sehingga mendapatkan jumlah biaya tetap yang akan dikeluarkan perusahaan secara konstan dalam periode tertentu.

Selain itu, biaya tetap erat kaitannya dengan biaya variabel dan biaya total. Hal ini akan mendatangkan rumus sebagai berikut :

TC = FC + VC

Selain itu terdapat pula rumus

AFC = TC / jumlah produksi

Keterangan :

TC = total cost : biaya total
FC = fixed cost : biaya tetal
AFC = average faxed cost : biaya tetap rata-rata
VC = variable cost

Contoh Soal Biaya Tetap

Berikut contoh dan pembahasan mengenai cara menghitung biaya tetap :

1. Sebuah perusahaan baru rintis memiliki 10 orang karyawan dengan total gaji yang harus dibayarkan perbulan sebesar 30juta. Dengan sewa gedung sebesar 5juta, pajak usaha 1juta dan pemeliharaan aset yang dimiliki sebesar 1juta. Selain itu terdapat beban bunga pinjaman bank sebesar Rp 1.200.000, biaya listrik dan air sebesar Rp 500.000 dan penggunaan jaringan internet sebesar Rp 375.000. Dan biaya premi asuransi sebesar Rp 1.300.000.

Maka akan didapatkan biaya tetap perbulan yaitu Rp 5.995.000 yang berasal dari semua biaya yang sudah disebutkan dijumlahkan.

2. Selain penghitungan biaya tetap secara langsung, dapat juga melakukan penghitugan biaya penyusutan yaitu pemeliharaan mesin atau alat penunjang produksi yang akan digunakan dalam jangka panjang.

Misalnya sebuah perusahaan membeli mesin produksi 1 seharga 60 juta dan ditafsir mesin dapat digunakan selama 5 tahun.

Kemudian ada mesin produksi 2 seharga 30 juta dengan masa penggunaan diperkirakan hingga 6 tahun.

Biaya penyusutan mesin pertahun :

Mesin 1 : 50 juta / 12 bulan = 5 juta
Mesin 2 : 30 juta / 12 bulan = Rp 2.500.000
Sehingga biaya penyusutan tetap pertahun ialah Rp 7.500.000.

Kesimpulan Pembahasan

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan atau badan usaha yang bersifat konstan, tetap atau cenderung stabil, dimana jumlah pengeluaran ini tidak naik-turun dalam jangka waktu pendek.

Biaya tetap ini jumlahnya tidak dipengaruhi oleh volume jasa atau barang yang diproduksi perusahaan. Contoh dari biaya tetap adalah gaji karyawan, biaya sewa gedung, pajak, asuransi, beban bunga, biaya pemeliharaan, utilitas dan lain-lain.

Biaya ini penting diketahui dan dipahami perusahaan untuk menentukan jumlah produksi dan keuntungan yang dicapai. Biaya ini berkaitan dengan biaya variabel dan biaya total.

The post Biaya Tetap: Pengertian – Rumus dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Biaya Marginal: Fungsi – Rumus dan Contoh Soalnya https://haloedukasi.com/biaya-marginal Sat, 09 Oct 2021 03:20:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27454 Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai biaya marginal. Pengertian Biaya Marginal Terdapat berbagai jenis biaya yang harus diperhitungkan perusahaan dalam kelangsungan operasional perusahaannya. Masing-masing jenis biaya tentu membawa dampak dan manfaat yang berbeda-beda. Salah satu jenis biaya yang penting untuk diperhitungkan adalah biaya marginal. Biaya marginal menurut kamus ekonomi adalah suatu penurunan atau […]

The post Biaya Marginal: Fungsi – Rumus dan Contoh Soalnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai biaya marginal.

Pengertian Biaya Marginal

Terdapat berbagai jenis biaya yang harus diperhitungkan perusahaan dalam kelangsungan operasional perusahaannya. Masing-masing jenis biaya tentu membawa dampak dan manfaat yang berbeda-beda. Salah satu jenis biaya yang penting untuk diperhitungkan adalah biaya marginal.

Biaya marginal menurut kamus ekonomi adalah suatu penurunan atau peningkatan total biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dikarenakan pengurangan atau penambahan satu unit output. Dijabarkan pula jika biaya marginal ini bisa mengalami penurunan sejalan dengan peningkatan pada volume produksi.

Definisi lain menyebutkan biaya marginal adalah biaya tambahan yang harus diperhitungkan oleh perusahaan dimana biaya ini berhubungkan pada kemampuan perusahaan untuk membuat tiap satuan tambahan dari produk yang diproduksi oleh perusahaan.

Karakteristik Biaya Marginal

Biaya marginal memiliki karakteristik yang berbeda jika dibandingkan dengan jenis biaya lainnya. Karakteristiknya ialah sebagai berikut :

  • Bersifat tidak tetap.
  • Memiliki kaitan erat dengan biaya variabel. Hal ini dikarenakan biaya tetap ada biaya yang tidak terpengaruh dengan volume produksi, sedangkan biaya variabel berpengaruh. Sehingga selisih dari perubahan biaya tersebut akan berhubungan dengan biaya marginal.
  • Biaya marginal bisa berbanding terbalik dengan volume produksi. Bergantung pada situasi.

Fungsi Biaya Marginal

Penting bagi perusahaan untuk melakukan penghitungan pada biaya marginal. Hal tersebut berlaku demikian karena biaya marginal memiliki fungsi yaitu sebagai berikut :

  • Berfungsi sebagai aspek pertimbangan ketika mengambil keputusan bisnis yang berhubungan dengan pengalokasian dana dan sumber daya dalam proses produksi.
  • Sebagai faktor pendukung dalam penentuan biaya tetap dan biaya variabel.
  • Berfungsi untuk menganalisis kegiatan produksi perusahaan apakah sudah maksimal dan efisien atau belum.

Manfaat Biaya Marginal

Dengan melakukan analisis biaya marginal, perusahaan dapat menentukan dan mempertimbangkan berbagai hal dalam kegiatan bisnis produksi perusahaan dengan lebih baik dan matang. Berikut adalah manfaat yang diperoleh ketika sudah melakukan analisis rinci pada biaya marginal :

  • Perusahaan mampu menentukan titik pencapaian skala ekonomi perusahaannya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar perusahaan mampu melakukan secara maksimal proses produksi.
  • Memberi gambaran pada perusahaan mengenai kemampuan perusahaan dalam hal peningkatan kuantitas barang atau jasa yang akan diproduksi.
  • Membantu perusahaan menilai kinerja dan efisiensi kegiatan operasional yang dilakukan.

Contoh Biaya Marginal

Contoh biaya marginal tentu tidak sama antara perusahaan satu dan perusahaan lainnya. Bbiaya marginal biasanya berkaitan erat dengan biaya variabel sehingga contohnya tidak jauh berbeda. Berikut beberapa contoh biaya yang dapat digolongkan sebagai biaya marginal :

  • Biaya Bahan Baku
    Biaya bahan baku dapat digolongkan sebagai biaya marginal karena biaya bahan baku dapat turun meskipun ketika produksi perusahaan sedang meningkat. Hal ini dapat diakibatkan adanya diskon atau potongan hari khusus pada tempat membeli bahan baku.
  • Biaya Tenaga Kerja
    Biaya tenaga kerja juga dapat meningkat atau menurun disaat terjadi peningkatan dan penurunan operasional. Selisih biaya dari yang biasanya inilah yang akan digolongkan sebagai biaya variabel.
  • Biaya Mesin Produksi
    Terdapat jenis mesin yang lebih efektif ketika lebih sering digunakan. Maka ketika terjadi peningkatan produksi ada kalanya biaya untuk mesin malah menurun. Selisih ini akan menjadi perhitungan biaya marginal.

Rumus Biaya Marginal

Terdapat langkah yang bisa dilakukan untuk dapat menentukan biaya marginal. Beberapa langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

  • Menentukan perubahan kuantitas produk. Perusahaan tentu sudah mengetahui berapa harga dari setiap satuan produk yang diproduksi. Sehingga untuk membuat biaya marginal perusahaan perlu menentukan jumlah kuantitas yang akan ditambahkan atau dikurangi.
  • Menghitung perubahan biaya. Setelah melakukan perubahan pada kuantitas produk, sudah pasti memengaruhi biaya variabelnya. Selisih antara biaya total yang lama dengan biaya total yang baru inilah yang akan diperhitungkan.

Menghitung biaya marginal dapat dilakukan dengan rumus:

Biaya marginal = perubahan total biaya / perubahan kuantitas output

Dengan rumus yang biasa digunakan sebagai berikut :

MC = Δ TC / Δ Q

Keterangan :
MC = Marginal Cost / Biaya Marginal
Δ TC = Perubahaan pada Total Biaya (total cost)
Δ Q =Quantity / Perubahaan pada Jumlah Output.

Contoh Soal Biaya Marginal

Berikut adalah contoh mengenai biaya marginal beserta pembahasannya :

1. Sebuah UMKM memproduksi makanan ringan berupa kripik mengeluarkan biaya sebesar Rp 1.500.000 untuk sekali produksi 150 buah kantong kecil kripik. Kemudian karena permintaan yang meningkat, perusahaan harus menyediakan 350 kantong kripik kecil dengan biaya produksi sebesar Rp Rp 2.500.000.

Dari ulasan tersebu didapat data sebagai berikut :

Δ TC = 2.500.000 – 1.500.000 = 1.000.000
Δ Q = 350 – 150 = 200
MC = Δ TC / Δ Q
= 1.000.000 / 200  = 5.000

Sehingga didapat biaya marginal UMKM tersebut ialah Rp 5.000, hal ini berarti total biaya produksi meningkat Rp 5.000 untuk 1 kantong kripik tambahan.

2. Sebuah perusahaan dengan output untuk produksi produk sebanyak 1.000 unit adalah dengan biaya 150juta. Perusahaan kemudian meningkatkan jumlah produksi menjadi dua kali lipat dengan biaya 275juta.

Maka biaya marginal perusahaan tersebut adalah 125.000 yang didapat dari (275juta-150juta)/(2.000-1.000).

Kesimpulan Pembahasan

Biaya marginal adalah suatu biaya tambahan yang harus diperhitungkan oleh pihak perusahaan dalan biaya produksi untuk tambahan persatuan produk. Hal ini berhubungan dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh perusahaan dalam peningkatan kuantitas produk perusahaannya.

Biaya marginal juga berhubungan dengan peningkatan atau penurunan jumlah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan ketika produksi mengalami peningkatan dan penurunan.

Biaya marginal terkadang berbanding terbalik dengan volume produksi. Karena bisa saja ketika produksi meningkat, harga bahan baku sedang mendapat potongan sehingga biaya marginal menjadi menurun ketika volume produksi meningkat.

The post Biaya Marginal: Fungsi – Rumus dan Contoh Soalnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Macam-macam Biaya Produksi Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/macam-macam-biaya-produksi Mon, 28 Jun 2021 03:20:21 +0000 https://haloedukasi.com/?p=25481 Harga yang ditetapkan pada suatu produk ditentukan oleh beberapa komponen biaya, yaitu biaya produksi dan biaya non produksi. Seluruh biaya yang diperlukan dalam suatu proses produksi mulai dari bahan baku sampai menjadi sebuah produk merupakan pengertian dari biaya produksi. Sedangkan biaya non produksi merupakan biaya yang dikeluarkan di luar kegiatan produksi. Contohnya biaya pemasaran, administasi, […]

The post Macam-macam Biaya Produksi Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Harga yang ditetapkan pada suatu produk ditentukan oleh beberapa komponen biaya, yaitu biaya produksi dan biaya non produksi. Seluruh biaya yang diperlukan dalam suatu proses produksi mulai dari bahan baku sampai menjadi sebuah produk merupakan pengertian dari biaya produksi. Sedangkan biaya non produksi merupakan biaya yang dikeluarkan di luar kegiatan produksi. Contohnya biaya pemasaran, administasi, maupun biaya untuk kegiatan lainnya.

Biaya produksi digunakan untuk menghitung harga produk jadi dan menjadi komponen biaya yang paling besar diantaranya biaya yang lain. Biaya non produksi akan ditambahkan pada biaya produksi untuk menghitung total dari biaya produk.

Cara memproduksi suatu produk sangat menentukan besar kecilnya biaya produksi yang diperlukan. Secara umum biaya produksi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

  1. Biaya produksi berdasarkan pesanan
    Produksi berdasarkan pesanan, yaitu perusahaan hanya memproduksi produk yang didasarkan pada pemesanan yang sudah masuk di bagian marketing. Banyak alasan mengapa beberapa pengusaha menerapkan produksi berdasarkan pesanan, antara lain produk yang dibuat harus menyesuaikan dengan desain konsumen, fungsi produk berbeda dengan yang lain.
  2. Biaya produksi berdasarkan harga pokok proses
    Perusahaan yang melakukan proses produksi berdasar harga pokok proses biasanya melakukan proses produksi berdasakan harga pokok yang paling ekonomis. Jika saat itu barang belum bisa dijual atau dididtribusikan maka hasil produksi dipakai sebagai persediaan di dalam gudang. Contoh perusahaan yang melakukan produksi berdasrkan harga pokok proses adalah perusahaan tekstil, pupuk, semen, dll. Biasanya perusahaan tersebut memiliki karakteristik mesin produksi harus terus berjalan, produksi yang dihasilkan sama, dan produk disimpan dalam waktu yang lama.

The post Macam-macam Biaya Produksi Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Biaya Produksi: Pengertian – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/biaya-produksi Sat, 04 Apr 2020 01:43:01 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5310 Biaya produksi memiliki peran penting untuk setiap perusahaan yang memproduksi barang atau perusahaan manufaktur. Berikut pembahasannya. Pengertian Biaya Produksi Pengertian Secara Umum Biaya produksi atau production cost adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk melakukan proses menghasilkan barang. Barang yang dihasilkan memiliki nilai dan siap untuk dipasarkan atau dijual. Pengertian Menurut Para Ahli Mulyadi […]

The post Biaya Produksi: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Biaya produksi memiliki peran penting untuk setiap perusahaan yang memproduksi barang atau perusahaan manufaktur. Berikut pembahasannya.

Pengertian Biaya Produksi

Pengertian Secara Umum

Biaya produksi atau production cost adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk melakukan proses menghasilkan barang.

Barang yang dihasilkan memiliki nilai dan siap untuk dipasarkan atau dijual.

Pengertian Menurut Para Ahli

  • Mulyadi

Pengertian biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku hingga menjadi barang jadi dan siap dijual.

  • Hansen dan Mowen

Production cost atau biaya produksi adalah total seluruh biaya yang berhubungan dengan proses pembuatan barang dan penyediaan jasa.

  • M. Nafarin

Biaya produksi adalah seluruh biaya yang memiliki hubungan dengan barang yang dihasilkan.

Yang mana di dalam biaya tersebut memiliki unsur biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

  • Abdul Halim

Biaya produksi adalah akumulasi biaya yang berkaitan langsung dengan proses produksi suatu barang.

Dan akan menjadi sebuah penghasilan pada periode saat barang tersebut dijual.

  • Amin Widjaja Tunggal

Biaya produksi adalah macam-macam biaya yang berhubungan dengan produksi suatu barang yang meliputi jumlah dari bahan langsung, upah langsung dan biaya overhead pabrik.

Unsur-unsur dalam Biaya Produksi

Biaya produksi atau production cost memiliki beberapa unsur yang turut membentuk hingga dapat dikatakan sebuah biaya produksi.

Berikut penjelasannya:

1. Biaya Bahan Baku Langsung (Direct Material)

Bahan baku langsung artinya bahan tersebut langsung dipakai untuk memproduksi suatu barang jadi yang siap dipasarkan.

Bahan baku tersebut adalah bahan fisik yang dapat diidentifikasi sebagai bagian dari produk jadi.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)

Biaya ini dikeluarkan untuk membiayai sumber daya manusia yang mengolah atau membuat bahan-bahan menjadi barang jadi yang siap dijual.

Dengan kata lain biaya ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk sumber daya yang secara langsung bersentuhan dengan proses produksi.

3. Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead)

Overhead pabrik adalah biaya yang dikeluarkan saat proses produksi tetapi tidak berkaitan secara langsung dengan barang yang diproduksi pabrik.

Beberapa elemen biaya overhead pabrik diantaranya:

  • Biaya bahan baku tidak langsung
  • Biaya tenaga kerja tidak langsung
  • Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap
  • Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin
  • Biaya listrik dan air pabrik
  • Biaya asuransi pabrik
  • Biaya overhead lain-lain.

Jenis-jenis biaya produksi

Ada 5 jenis biaya produksi, berikut penjelasannya:

  • Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya dalam satu periode yang tidak tergantung pada hasil produksi dan memiliki jumlah yang tetap.

Contoh: biaya sewa gedung dan pajak perusahaan

  • Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya ini besarannya dapat berubah-ubah tergantung hasil produksi.

Dengan kata lain semakin besar hasil produksi maka semakin besar juga biaya variabelnya.

Contoh: biaya upah pekerja, biaya bahan baku yang dikeluarkan berdasarkan jumlah produksi.

  • Biaya Total (Total Cost)

Adalah seluruh biaya total yang tetap dan biaya variabel yang digunakan suatu perusahaan untuk menghasilkan barang jadi.

Biaya total ini dihitung dalam satu periode tertentu.

  • Biaya Rata-Rata (Average Cost)

Adalah besarnya biaya produksi yang dihitung per unit/ satuan barang jadi yang dihasilkan oleh pabrik.

Besar biaya rata-rata dihitung dengan membagi total biaya dengan jumlah produk yang dihasilkan.

  • Biaya Marjinal (Marginal Cost)

Adalah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit barang jadi.

Biaya ini dapat terjadi saat pabrik menambah jumlah barang yang diproduksi.

Contoh Biaya Produksi

  • Biaya bahan baku langsung
    • Kain sebagai bahan baku pembuatan pakaian
    • Karet sebagai bahan baku pembuatan ban
    • Minyak mentah bahan baku pembuatan bensin.
  • Biaya tenaga kerja langsung
    • Upah tukang potong kayu dalam pembuatan mebel
    • Tukang jahit dalam pembuatan pakaian.
  • Biaya overhead pabrik
    • Biaya jasa pengangkutan kayu untuk pabrik mebel
    • Biaya servis mesin jahit untuk konveksi.
  • Biaya bahan baku tidak langsung
    • Amplas sebagai alat untuk produksi mebel
    • Kertas untuk membuat pola di pabrik pakaian
    • Minyak pelumas untuk mesin produksi.
  • Biaya tenaga kerja tidak langsung
    • Gaji satpam pabrik
    • Gaji pengawas pabrik
    • Gaji pegawai admin pabrik.
  • Biaya tidak langsung lainnya
    • Sewa peralatan pabrik
    • Biaya listrik dan air
    • Biaya asuransi pekerja pabrik.

The post Biaya Produksi: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>