Biologi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/biologi Mon, 09 Oct 2023 08:13:44 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Biologi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/biologi 32 32 9 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan https://haloedukasi.com/perbedaan-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan Mon, 02 Oct 2023 16:17:41 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45715 Seperti halnya manusia, tubuh hewan maupun tumbuhan terdiri dari banyak sel penting. Keberadaan sel-sel ini membantu agar para makhluk hidup ini dapat bertahan hidup dengan baik. Terlepas dari sama-sama “sel”, sel hewan dan sel tumbuhan memiliki perbedaan baik dari segi bentuk, fungsi, hingga strukturnya. Berikut perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan yang dapat dipahami. 1. […]

The post 9 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seperti halnya manusia, tubuh hewan maupun tumbuhan terdiri dari banyak sel penting. Keberadaan sel-sel ini membantu agar para makhluk hidup ini dapat bertahan hidup dengan baik. Terlepas dari sama-sama “sel”, sel hewan dan sel tumbuhan memiliki perbedaan baik dari segi bentuk, fungsi, hingga strukturnya.

Berikut perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan yang dapat dipahami.

1. Bentuk Sel

Sel hewan terbentuk oleh pengaruh sitoskeleton (jenis jaringan protein) sehingga lebih fleksibel dengan ketiadaan dinding sel. Adanya sisi fleksibilitas ini, sel hewan tidak kaku dan cenderung mudah berubah bentuk.

Sedangkan pada sel tumbuhan, struktur dinding sel lebih kuat sehingga lebih kaku. Ditambah dengan adanya perlindungan tambahan pada dinding sel, sel tumbuhan tidak memiliki kemampuan untuk berubah bentuk secara fleksibel.

2. Dinding Sel

Selain dalam hal bentuk, dinding sel hewan maupun dinding sel tumbuhan juga berbeda dari segi komponennya. Sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga fleksibilitasnya sangat tinggi dengan gerakan bebas tidak terbatas.

Sel hewan tanpa dinding sel kaku membuat sel-sel mudah bergerak dari satu tempat untuk pindah ke tempat lain. Sementara pada sel tumbuhan, serat selulosa yang kuat memengaruhi pembentukan dinding sel sehingga menjadikan bagian ini cukup kaku.

Serat selulosa (zat kayu) yang terbentuk dari glukosa tersebut menjadikan tumbuhan memiliki batang yang keras dan tidak fleksibel. Hal tersebut juga menjadi alasan mengapa tumbuhan hanya tumbuh di satu tempat saja.

Struktur dari dinding sel yang lebih kuat membuat sel tumbuhan tidak mudah bergerak. Namun dari segi perlindungan bagi sel, dinding sel yang lebih kaku menawarkan proteksi dari tekanan osmotik.

3. Plastida

Sel hewan tidak memiliki plastida, sebab plastida adalah bagian inti dari sel tumbuhan. Peran plastida adalah sebagai pendukung dan tempat untuk proses fotosintesis tumbuhan.

Klorofil atau pigmen hijau merupakan salah satu jenis plastida (kloroplas) sehingga saat tumbuhan terkena sinar matahari, energi matahari ini dapat diubah menjadi energi kimia. Sel tumbuhan juga memiliki kromoplas yang merupakan pigmen karotenoid.

Pigmen merah ini ada pada mahkota bunga serta akar wortel yang menyebabkan tumbuhan berwarna kemerahan atau keoranyean. Jenis plastida lain adalah leukopas yang berfungsi utama sebagai tempat penyimpanan hasil metabolisme tumbuhan; oleh sebab itu, leukopas tidak berpigmen.

4. Vakuola

Tidak semua sel hewan memiliki vakuola, namun semua sel tumbuhan pasti memilikinya. Jikapun pada sel hewan terdapat vakuola (jarang dijumpai), fungsinya tidak sebesar vakuola yang ada pada sel tumbuhan.

Pada tumbuhan, vakuola berperan penting sebagai penyimpan cadangan air dan makanan. Keberadaan vakuola juga membantu penyimpanan senyawa serta zat lain yang dibutuhkan tumbuhan untuk bertahan hidup.

Dari hasil cadangan makanan yang tersimpan, vakuola dapat mengandung protein, gula, asam amino hingga asam organik.

5. Sentrosom

Sel hewan memiliki sentrosom, sedangkan sel tumbuhan tidak memilikinya. Proses pembelahan sel mitosis di dalam tubuh hewan terjadi berkat keberadaan sentrosom.

Pembelahan sel mitosis membutuhkan sentrosom yang berbentuk seperti tabung ini agar terhasilkan dua sel anakan. Dua sel anakan hasil pembelahan tersebut biasanya memiliki karakter yang sama dengan sel induk.

6. Sentriol

Seperti sentrosom, sentriol hanya dimiliki oleh sel hewan dan tidak ada pada sel tumbuhan. Sentriol adalah sepasang struktur dengan bentuk mirip silinder namun memiliki lubang di bagian tengahnya.

Protein mikrotubulus adalah jenis protein yeng menyusun sentriol. Adanya sentriol pada sel hewan berperan penting dalam pembelahan sel sehingga terjadi pemisahan kromosom yang sempurna di dalam tubuh hewan.

7. Lisosom

Sel hewan pasti memiliki lisosom, sedangkan sel tumbuhan sangat jarang yang memilikinya atau bahkan cenderung tidak ada. Fungsi lisosom pada tubuh hewan adalah untuk mendukung proses pencernaan intraseluler.

Terdapat eznim hidrolitik di dalam lisosom untuk bahan makanan yang masuk ke dalam tubuh hewan dapat terpecah-pecah dengan baik.

8. Nukleus

Nukleus adalah satu kesamaan sekaligus perbedaan pada sel hewan dan sel tumbuhan. Terlepas dari fakta bahwa nukleus ada pada sel hewan dan sel tumbuhan, lokasinya bisa berbeda-beda. Nukleus atau juga disebut dengan istilah inti sel ada di bagian tengah pada sel hewan dan ada di bagian tepi sel pada sel tumbuhan.

Di dalam nukleus sendiri juga terdapat zat-zat genetik yang jika terjadi penggandaan maka terjadi perubahan bentuk. Molekul DNA atau kromosom adalah hasil perubahan bentuk akibat penggandaan zat genetik yang dimaksud.

9. Glioksisom

Sel hewan tidak memiliki glioksisom, sebab hanya sel tumbuhan yang memilikinya. Dalam dunia perkecambahan biji tumbuhan, proses metabolisme asam lemak dapat terjadi secara sempurna berkat keberadaan glioksisom.

Itulah beberapa perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan yang meliputi bentuk hingga fungsi. Sebagian sel hewan berpotensi memiliki bagian yang ada pada sel tumbuhan, walaupun dari segi fungsi dan letak keduanya tidak sama, begitu pula sebaliknya.

The post 9 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioteknologi Modern: Pengertian, Manfaat dan Contoh https://haloedukasi.com/bioteknologi-modern Fri, 27 Jan 2023 08:20:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41097 Bioteknologi sudah lahir sejak ribuan tahun silam dan memiliki peran penting dalam bidang teknologi pangan mulai dari pembuatan roti, keju, hingga bir sejak abad 19. Adapun dalam bidang pertanian, biasanya memiliki peran terutama dalam pemuliaan tanaman dalam menghasilkan varietas baru. Selain itu, memiliki peran penting juga dalam reproduksi hewan. Betapa pentingnya bioteknologi dalam kehidupan manusia […]

The post Bioteknologi Modern: Pengertian, Manfaat dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioteknologi sudah lahir sejak ribuan tahun silam dan memiliki peran penting dalam bidang teknologi pangan mulai dari pembuatan roti, keju, hingga bir sejak abad 19. Adapun dalam bidang pertanian, biasanya memiliki peran terutama dalam pemuliaan tanaman dalam menghasilkan varietas baru. Selain itu, memiliki peran penting juga dalam reproduksi hewan.

Betapa pentingnya bioteknologi dalam kehidupan manusia sekarang ini. Bioteknologi semakin berkembang seiring bertambahnya waktu. Kali ini kami akan membahas mengenai bioteknologi, terutama bioteknologi modern. Mari simak pembahasan berikut ini!

Pengertian Bioteknologi Modern

Bioteknologi merupakan ilmu yang mempelajari perihal pemanfaatan berbagai macam makhluk hidup mulai dari bakteri, fungsi, virus, dan lain sebagainya hingga berbagai produk makhluk hidup berupa enzim ataupun alkohol yang terlibat dalam proses produksi dalam menghasilkan barang maupun jasa.

Pada intinya, bioteknologi itu merupakan ilmu yang berkaitan erat dengan penerapan sistem biologis atau organisme dalam proses industri atau teknis yang dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.

Sudah lebih dari 6000 tahun bioteknologi membantu kehidupan manusia dan menghasilkan berbagai macam produk dengan bantuan mikroorganisme, yang kini mulai berkembang pada hampir berbagai macam aspek kehidupan.

Bioteknologi dibagi menjadi dua yakni bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Dari namanya saja sudah terbayang bahwa bioteknologi modern banyak melibatkan teknik rekayasa genetika dalam menghasilkan produk sesuai yang diharapkan.

Perbedaan Bioteknologi Konvensional dengan Bioteknologi Modern

Sesuai dengan namanya, bioteknolgi konvensional memiliki beberapa perbedaan dengan bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional cukup terbatas ruang lingkupnya dalam peran mikroorganisme dan menggunakan teknik fermentasi hanya berskala kecil, bahkan dalam proses produksi menggunakan alat yang sederhana.

Sedangkan bioteknologi modern menggunakan teknik yang lebih banyak terlibat dalam hal rekayasa genetika untuk memproduksi DNA rekombinan serta organisme transgenetik dalam menghasilkan suatu produk.

Berikut beberapa perbedaan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern dalam beberapa aspek.

  • Manfaat untuk makhluk hidup. Bioteknologi modern tidak secara langsung dan biasanya hanya berguna sebagian, bioteknologi modern sebaliknya dapat dimanfaatkan secara langsung dan utuh.
  • Prinsip bioteknologi modern adalah rekayasa genetika serta memanfaatkan teknologi dalam proses produksi. Sedangkan prinsip bioteknologi konvensional adalah fermentasi.
  • Pelaku bioteknologi modern memerlukan keahlian khusus dan harus berkompeten, sedangkan bioteknologi konvensional tidak memerlukan ahli khusus.
  • Alat dan proses yang digunakan bioteknologi modern sudah canggih dan termuktahir, sedangkan bioteknologi konvensional menggunakan alat yang sederhana.
  • Biaya dan skala produksi bioteknologi modern dalam skala besar dan cenderung mahal, sedangkan bioteknologi konvensional relatif murah dan diproduksi dalam skala yang relatif kecil.

Jenis Bioteknologi Modern

Cabang ilmu bioteknologi terbagi menjadi beberapa jenis antara lain sebagai berikut.

  • Bioteknologi Merah atau Red Biotechnology

Bioteknologi merah merupakan cabang ilmu yang di dalamnya memperlajari bioteknologi dalam pengaplikasian di bidang medis mencakup pengobatan manusia mulai dari tahap pencegahan, diagnosis, hingga pengobatan.

Bioteknologi merah biasanya diterapkan dengan memanfaatkan berbagai organisme untuk obat maupun vaksin, memanfaatkan sel punca sebagai pengobatan regeneratif, maupun terapi gen dalam pengobatan penyakit yang berhubungan dengan genetik dengan menyisipkan atau mengganti gen abornal dengan gen normal.

  • Bioteknologi Putih atau Abu – Abu

Bioteknologi Putih atau Abu – abu merupakan cabang ilmu bioteknologi yang berfokus pada aplikasi dalam industri pengembangan atau produksi terhadap senyawa baru dalam pembuatan sumber energi yang dibaharukan mulai dari memanipulasi mikroorganisme dan organisme untuk menciptakan dan memudahkan proses produksi hingga pengolahan limbah industri itu sendiri.

Cabang ilmu ini sering disebut dengan bioremediasi yang tujuannya memulihkan kondisi lingkungan yang tercemar mulai dari pelindian minyak atau mineral dalam rangka meningkatkan efisiensi pertambangan atau produksi.

Teknologi yang ada dalam ruang lingkup bioremidiasi adalah biostimulsi, bioaugmentasi, biofilter, bioreaktor, bioventing, komposting, hingga landfarming.

  • Bioteknologi Hijau

Bioteknologi Hijau merupakan cabang ilmu bioteknologi yang fokus dalam bidang pertanian dan perternakam dalam menghasilkan tanaman yang anti hama, bahan pangan yang bergizi lebih tinggi, serta tanaman yang mengandung senyawa atau obat yang bermanfaat.

  • Bioteknologi Biru

Bioteknologi biru merupakan cabang ilmu bioteknologi akuatik atau perairan yang berperan dalam mengendalikan berbagai macam proses yang ada dalam lingkungan akuatik.

Manfaat Bioteknologi Modern

Bioteknologi memiliki peran dalam berbagai macam aspek kehidupan manusia. Berikut beberapa manfaat bioteknologi modern.

  • Pemanfaat bioteknologi dalam pembuatan makanan atau minuman.
  • Pemanfaatan bioteknologi dalam pembuatan protein sel tunggal.
  • Pemanfaatan bioteknologi dalam pembuatan zat organik.
  • Pemanfaatan bioteknologi dalam memproduksi hormon, vaksin, hingga obat.
  • Pemanfaatan bioteknologi dalam memisahkan logam dengan biji.
  • Pemanfaatan bioteknologi dalam menghasilkan energi.
  • Pemanfaatan bioteknologi dalam menguraikan limbah.

Ciri – Ciri Bioteknologi Modern

Bioteknologi memiliki ciri – ciri khusus antara lain sebagai berikut.

  • Menggunakan agen biologi mulai dari mikroorganisme, hewan, hingga tumbuhan.
  • Mendayagunakan teknologi dalam sebuah industri.
  • Menghasilkan produk yang berupa hasil ekstraksi maupun pemurnian.
  • Melibatkan produk turunan atau jasa yang berperan dalam proses penggunaan agen biologi itu sendiri tak hanya berbentuk fisik, contohnya hasil metabolit sekunder atau enzim.
  • Pemanfaatan agen biologi menggunakan sebuah cara atau metode khusus.

Contoh Bioteknologi Modern

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa bioteknologi membantu berbagai macam aspek kehidupan manusia produknya sering dijumpai dalam kehidupan sehari – hari baik bioteknologi konvensional maupun bioteknologi modern.

Beberapa contoh bioteknologi konvensional adalah pembuatan tempe, roti, tape, keju, yoghurt, hingga kecap. Sedangkan cotoh bioteknologi modern adalah kloning DNA, profil DNA, sel punca dan rekayasa jaringan, bayi tabung, transgenesis, analisis genom, vaksin, hingga antibiotik.

The post Bioteknologi Modern: Pengertian, Manfaat dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Prinsip Dasar Bioteknologi dan Contohnya https://haloedukasi.com/prinsip-dasar-bioteknologi Fri, 27 Jan 2023 07:59:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41101 Pengertian Bioteknologi Bioteknologi berasal dari kata “Bio” yang berarti hidup, “Teknos” yang berarti teknologi, dan “Logos” yang berarti penerapan. Bioteknologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan dan produk yang dihasilkan oleh makhluk hidup. Hasil dari proses produksi dapat dimanfaatkan oleh manusia. Makhluk hidup dalam bioteknologi meliputi bakteri, virus, fungi, dan lain sebagainya. […]

The post Prinsip Dasar Bioteknologi dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Bioteknologi

Bioteknologi berasal dari kata “Bio” yang berarti hidup, “Teknos” yang berarti teknologi, dan “Logos” yang berarti penerapan. Bioteknologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan dan produk yang dihasilkan oleh makhluk hidup. Hasil dari proses produksi dapat dimanfaatkan oleh manusia.

Makhluk hidup dalam bioteknologi meliputi bakteri, virus, fungi, dan lain sebagainya. Sedangkan produk yang dihasilkan oleh makhluk hidup meliputi asam organik, antibiotik, alkohol, enzim, yoghurt, etanol, dan lain sebagainya.

Perkembangan bioteknologi bukan hanya berdasarkan pada biologi saja melainkan juga mendasari ilmu-ilmu murni lain seperti matematika, ilmu genetika, kimia, ilmu komputer, biokimia, biologi molekuler, mikrobiologi, dan lain sebagainya.

Maka dari itu, bioteknologi dapat diartikan sebagai ilmu terapan yang memadukan berbagai cabang ilmu pengetahuan dalam menghasilkan suatu barang maupun jasa. Penerapan bioteknologi dalam bidang kedokteran telah dibuktikan dengan produk vaksin, antibiotik dan insulin.

Seiring dengan kemajuan zaman, bioteknologi mengalami perkembangan yang cukup signifikan terutama di negara-negara maju yang ditandai dengan munculnya hasil dari rekayasa genetika, kultur jaringan, kloning, DNA rekombinan, seleksi sel punca, dan lain sebagainya.

Hasil dari perkembangan bioteknologi akan mendorong terciptanya teknologi yang dapat menghasilkan obat bagi penyakit kronis dan genetik yang tidak dapat disembuhkan seperti AIDS atau kanker.

Selain itu dalam bidang pengembangan sel punca, bioteknologi dapat memungkinkan untuk memperbaiki jaringan yang rusak agar tumbuh kembali pada penyakit stroke atau penyakit sejenis yang telah kehilangan jaringan.

Sementara di bidang pangan, bioteknologi dapat menghasilkan rekayasa genetika, kultur jaringan dan teknologi DNA rekombinan yang dimanfaatkan untuk menciptakan tanaman berkualitas dan unggul. Tanaman tersebut dapat mengandung banyak nutrisi daripada tanaman biasa dan tahan terhadap hama.

Implementasi bioteknologi juga dapat bermanfaat bagi perlindungan lingkungan dari pencemaran. Contohnya, minyak yang tumpah di laut akan dapat terurai oleh bakteri. Contoh lainnya, zat berbahaya atau racun yang tercemar di dalam sungai atau laut dapat terurai oleh bakteri jenis baru.

Sejarah Bioteknologi

Bioteknologi telah terimplementasi sejak ribuan tahun yang lalu, berikut sejarah dan perkembangan bioteknologi yang dapat dipahami dalam tiga periode.

1. Bioteknologi Tradisional (6000 SM)

Periode bioteknologi tradisional atau kuno terjadi sebelum tahun 1800 M, periode ini dimulai dengan memproduksi bir yang terbuat dari ragi Babilonia. Dalam proses produksi tersebut telah memanfaatkan penggunaan mikroorganisme atau fermentasi untuk mengawetkan makanan dan minuman.

Makanan dan minuman lain yang dikelola menggunakan teknik fermentasi selain produk bir yakni tempe, sake, oncom, kecap, dan roti. Istilah bioteknologi tidak dikenal oleh orang jaman dahulu meskipun mereka telah menerapkannya sejak lama karena terbatasnya ilmu yang dapat menjelaskannya.

2. Era Bioteknologi Ilmiah (1800 SM –  pertengahan abad ke 19)

Era bioteknologi ilmiah atau bioteknologi klasik berkembang sejak tahun 1800 M hingga hampir pertengahan abad kedua puluh. Selama periode ini mulai bermunculan hasil observasi dan bukti-bukti ilmiah yang dapat membuka jalan bagi penemuan terbaru.

Pada era ini banyak orang yang mulai menyadari bahwa fermentasi tidak terjadi secara kebetulan. Hal tersebut mendorong sebuah penelitian dengan pendekatan ilmiah, oleh karena itu era ini dinamakan sebagai era bioteknologi ilmiah. Walter Hesse menemukan agar-agar setelah melihat jeli yang padat bahkan ketika dalam keadaan suhu panas sekalipun.

Selanjutnya, Alexander Fleming yang merupakan seorang dokter berkebangsaan Inggris pada tahun 1928 menemukan bahwa penisilin merupakan zat toksin antibakteri yang berasal dari jamur Penicillium Notatum yang dapat dimanfaatkan untuk obat penyakit menular akibat bakteri.

3. Era Bioteknologi Modern (setelah perang dunia II – sekarang)

Periode bioteknologi modern berkembang setelah berakhirnya perang dunia kedua. Kebutuhan manusia yang terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu sehingga proses produksi makanan dan obat-obatan perlu dilalui dengan proses yang lebih efektif dan efisien.

Pada tahun 1953, Watson dan Crick menemukan model struktur DNA yang dikenal dengan model rantai ganda DNA yang mampu menjelaskan fenomena replikasi dan peran DNA dalam pewarisan sifat.

Pada tahun 1975, Kohler dan Milestein memperkenalkan prinsip hibridisasi sitoplasma dan menghasilkan antibodi monoklonal pertama yang merubah prosedur diagnostik.

Selanjutnya seorang ilmuwan Irlandia bernama Ian Wilmut berhasil mengkloning mamalia dengan menggunakan domba sebagai model untuk memasukan DNA asing ke sel inang lain, dan menamai domba tersebut dengan nama “Dolly”.

Prinsip Dasar Bioteknologi

Terdapat prinsip dasar yang dapat diterapkan dalam praktik bioteknologi, prinsip-prinsip tersebut antara lain.

1. Fermentasi

Fermentasi merupakan sebuah proses sederhana untuk mengubah suatu bahan menjadi bahan lain dengan teknik konvensional dan dalam prosesnya melibatkan mikroorganisme. Contoh hasil fermentasi yakni yogurt dengan bantuan mikroorganisme Lactic acid bacteria.

2. Seleksi dan Persilangan

Persilangan merupakan salah satu cara untuk memperbanyak genetik dan menggabungkan karakter untuk memperoleh populasi bari sebagai bahan seleksi dalam program rekayasa varietas unggul baru.

Proses ini dilakukan dengan cara memanipulasi DNA baik tanaman atau hewan agar menjadi mikroba, sehingga tanaman atau hewan tersebut memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan bibit sebelum persilangan.

3. Kultur Jaringan

Kultur jaringan merupakan proses memperbanyak jaringan tanaman, jaringan hewan, dan jaringan sel-sel yang ada dalam laboratorium tanpa mendapat gangguan dan organisme lainnya. Contoh kultur jaringan ada pada jaringan anggrek dan pisang.

4. Rekombinasi DNA

Rekombinasi DNA merupakan proses transfer segmen DNA dan satu organisme ke DNA organisme lain. Contoh rekombinasi DNA adalah penyisipan gen manusia pada bakteri bacillus thuringiensis, hasilnya insulin dapat diproduksi melalui bakteri tersebut.

5. Analisis DNA

Analisa DNA adalah proses reaksi rantau polimerisasi sehingga dapat memproduksi segmen DNA. Prinsip ini dapat bermanfaat dalam bidang forensik untuk menentukan karakteristik DNA seseorang.

Contoh Penerapan Bioteknologi

Penerapan bioteknologi dalam berbagai bidang telah membantu kehidupan manusia, bahkan merambah hingga ke bidang pangan, pertanian, kesehatan, kehutanan, dan industri. Berikut contoh penerapan bioteknologi di beberapa bidang.

1. Bidang Pangan

Dalam bidang pangan hasil rekayasa bioteknologi yang sering dijumpai oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari seperti tempe, sirup, roti, yogurt, dan lain sebagainya.

2. Pertanian dan Kehutanan

Dalam bidang pertanian dan kehutanan, hasil rekayasa bioteknologi dapat sangat beragam seperti kedelai yang tahan terhadap herbisida, kemudian tomat yang direkayasa secara genetik agar tahan, jagung yang tahan terhadap serangga, dan masih banyak lainnya.

3. Bidang Kesehatan

Dalam bidang kesehatan, bioteknologi diaplikasikan dengan melibatkan rekayasa genetika. Contoh hasil produksi rekayasa bioteknologi di bidang ini antara lain bakteri yang memproduksi hormon insulin, penggunaan sel punca, penemuan vaksin, serta penggunaan antibodi monoklonal.

4. Bidang Industri

Contoh penerapan bioteknologi di bidang industri yakni proses produksi gula, alkohol, enzim, dan lain-lain. Secara umum implementasi bioteknologi memanfaatkan biomassa untuk mengubah energi dan berbagai produk.

5. Bidang Kelautan

Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang kelautan digunakan untuk keperluan pengobatan, lingkungan, industri, dan lain-lain. Contoh penerapan bioteknologi dalam bidang ini adalah restorasi laut dan produk kosmetik yang memakai bahan aktif dari organisme laut.

The post Prinsip Dasar Bioteknologi dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Gymnospermae: Pengertian, Ciri, dan Contoh https://haloedukasi.com/gymnospermae Mon, 07 Mar 2022 02:34:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31976 Dalam Ilmu Biologi, tumbuhan dikelompokkan ke dalam berbagai kelompok sesuai dengan jenis dan ciri-cirinya. Pengelompokan tumbuhan bertujuan untuk mempermudah dalam mengenali, membandingkan, serta mempelajari tentang berbagai tumbuhan yang ada di dunia. Dari pengelompokan ini dapat diketahui bukan hanya ciri-cirinya, tetapi juga berbagai kandungan dan manfaatnya bagi kehidupan manusia. Misalnya, dengan diketahuinya berbagai tumbuhan yang bisa […]

The post Gymnospermae: Pengertian, Ciri, dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam Ilmu Biologi, tumbuhan dikelompokkan ke dalam berbagai kelompok sesuai dengan jenis dan ciri-cirinya. Pengelompokan tumbuhan bertujuan untuk mempermudah dalam mengenali, membandingkan, serta mempelajari tentang berbagai tumbuhan yang ada di dunia.

Dari pengelompokan ini dapat diketahui bukan hanya ciri-cirinya, tetapi juga berbagai kandungan dan manfaatnya bagi kehidupan manusia. Misalnya, dengan diketahuinya berbagai tumbuhan yang bisa digunakan untuk obat-obatan, ataupun untuk makanan yang mengandung nilai gizi yang tinggi, dan berbagai manfaat lainnya.

Di antara pengelompokan tumbuhan, ada tumbuhan berbiji dan tumbuhan tak berbiji. Tumbuhan berbiji sendiri dibagi lagi menjadi 2 kelompok, yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae). 

Pembahasan ini akan menjelaskan tentang gymnospermae.

Apa Itu Gymnospermae

Gymnospermae berasal dari dua kata dalam Bahasa Yunani, yaitu Gymnos yang berarti telanjang dan Sperma yang artinya biji atau benih. Jadi gymnospermae adalah tumbuhan  yang memiliki biji telanjang alias terbuka. Kelompok tumbuhan gymnospermae memiliki biji yang tidak ditutupi oleh buah atau bakal buah. Biji pada tumbuhan gymnospermae terletak di antara daun-daun strobilus atau yang disebut runjung.

Tumbuhan gymnospermae telah tumbuh di Bumi sejak 410-360 juta tahun yang lalu, era ketika Dinosaurus pun belum ada. Berbagai jenis tumbuhan gymnospermae yang hidup saat itu, kini kebanyakan telah mengalami kepunahan dan tertimbun di perut bumi serta membentuk batu bara. Beberapa jenis masih ada hingga saat ini.

Gymnospermae meskipun memiliki biji, namun tumbuhannya tidak menghasilkan bunga atau buah. Banyak terdapat pada bioma yang ada di hutan yang beriklim sedang dan hutan boreal.

Biasanya spesies-spesies tumbuhan gymnospermae mampu untuk mentolerir kondisi lembab maupun kering. Sekarang ini terdapat lebih dari seribu spesies gymnospermae yang masing-masing termasuk ke dalam empat divisi utama, yaitu Coniferophyta, Cycadophyta, Ginkgophyta, dan Gnetophyta. 

Ciri-Ciri Gymnospermae

Tumbuhan yang termasuk gymnospermae memiliki ciri-ciri yang khusus. Hal ini memudahkan untuk mengenalinya. Berikut ciri-ciri dari tumbuhan gymnospermae:

  1. Bakal biji tidak tertutup oleh daun buah.
  2. Pada umumnya tumbuhan berupa  perdu atau pohon, tidak terdapat yang berupa herba. 
  3. Batang serta akarnya memiliki kambium yang membuatnya dapat tumbuh semakin besar. Akar dan batang tersebut selalu mengalami pertumbuhan menebal sekunder. 
  4. Jaringan pengangkut atau berkas pada pembuluh pengangkutan kolateralnya terbuka, tidak memiliki pembuluh kayu. Xilem pada gymnospermae terdiri atas trakeid saja sedangkan floemnya tidak memiliki sel-sel pengiring seperti yang ada pada tumbuhan lainnya, tetapi fungsi sel-sel pengiring floem pada gymospermae digantikan oleh sel albumin.
  5. Memiliki akar, batang, dan daun sejati.
  6. Tumbuhan memiliki akar tunggang.
  7. Bentuk daunnya sempit, tebal dan kaku, dan ada pula yang berbentuk jarum.
  8. Tulang daun biasanya menggarpu atau berbentuk rusuk.
  9. Tumbuhan tidak memiliki bunga sejati.
  10. Alat kelamin pada tumbuhan gymnospermae terpisah antara alat kelamin jantan dan alat kelamin betina, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat dalam strobilus betina.
  11. Struktur perkembangbiakan yang menjadi ciri khasnya adalah biji yang dihasilkan dari bunga non sejatinya ataupun runjung. Setiap biji mengandung bakal tumbuhan, yakni embrio yang pembentukannya terjadi oleh proses reproduksi seksual. Setelah bertunas embrio ini akan tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.
  12. Dalam proses pembuahanya sperma atau sel kelamin jantan menuju ke sel telur atau sel kelamin betina melalui tabung serbuk sari.
  13. Tumbuhan biji terbuka mempunyai jaringan pembuluh yang cukup rumit. Jaringan ini merupakan saluran penghantar untuk mengangkut air, mineral, makanan dan bahan – bahan lainnya.
  14. Tumbuhan berbiji terbuka memiliki pigmen hijau daun (klorofil) yang penting dalam proses fotosintesis, yang merupakan proses dasar pembuatan makanan pada tumbuhan.
  15. Gymnospermae memiliki batang yang tumbuh tegak lurus dan sebagian memiliki cabang-cabang yang banyak. Namun ada pula yang tidak bercabang.
  16. Perbedaannya dengan angiospermae adalah daunnya jarang yang berupa daun lebar, serta jarang yang bersifat majemuk, dan sistem pertulangan pada daunnya tidak beragam. 

Klasifikasi Gymnospermae

Taksonomi merupakan sebuah studi atau ilmu pengetahuan untuk mengelompokan suatu hal berdasarkan hal tertentu. Dalam ilmu biologi taksonomi adalah ilmu untuk pengelompokan makhluk hidup. 

Berdasarkan klasifikasi taksonomi, gymnospermae masuk ke dalam kingdom plantae (Tumbuhan). Kingdom plantae dibedakan menjadi dua subdivisi yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae), sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas. Gymnospermae dibagi lagi menjadi beberapa kelas, yaitu:

  1. Kelas Cycadinae (Cycadophyta)

Tumbuhan pada kelas cycadinae memiliki kemiripan dengan tumbuhan palem pada penampakannya. Hanya saja alat reproduksinya berbentuk seperti strobilus dan berbiji terbuka. Tumbuhan cycadinae dapat ditemukan tumbuh dengan mudah di wilayah Amerika Selatan, Australia, Jepang bagian selatan, China bagian barat, Madagaskar, dan India.

Cycadinae dapat tumbuh berupa pohon maupun semak dengan pertumbuhan yang lambat, sebab kelas tumbuhan ini menggugurkan daunnya. Organ reproduksinya terpisah terpisah antara jantan dan betina dalam satu individu, atau disebut jenis tumbuhan yang dioecious. Jika diperhatikan dari letaknya betina pada kelas cycadinae berada di atas batang pohon.

Ciri-ciri lainnya dari tumbuhan cycadinae seperti memiliki pembuluh serta sering disebut daun bersisik. Contoh tumbuhan yang termasuk kelas cycadinae adalah Cycas Rumphii yang kita kenal sebagai Pakis Haji, atau Akar Bunga Karang yang banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias.

Kesimpulan dari iri-ciri dari tumbuhan cycadinae adalah sebagai berikut:

  • Penampakan tumbuhan menyerupai pohon palem/kelapa. 
  • Bentuk batangnya tegak lurus seperti tiang. 
  • Daunnya berupa daun majemuk menyirip dengan tersusun berjejal pada ujung batang. 
  • Biasanya merupakan tumbuhan berumah satu atau sel kelamin jantan dan betina terdapat dalam satu individu dengan sporofil tersusun dalam strobilus jantan dan strobilus betina.
  1. Kelas Konifer (Coniferinae / Coniferophyta) 

Tumbuhan gymnospermae pada kelas konifer memiliki alat reproduksi jantan dan betina yang terpisah. Tumbuhan pada kelas ini memiliki daun berbentuk jarum, sehingga sering disebut dengan tumbuhan atau pohon jarum. Tumbuhan kelas konifer beberapa berbentuk pohon, dan sebagian lainnya berupa perdu. 

Perkembangbiakan pada tanaman dengan kelas konifer ialah dengan runjung dan berumah satu. Runjung jantannya memiliki ukurang yang lebih kecil dibandingkan dengan bagian runjung betina. runjung jantan mempunyai sisik yang menghasilkan serbuk sari yang bentuk sisiknya kecil, sedangkan runjung betina memiliki bentuk sisik yang lebih besar, agak berkayu sehingga menghasilkan sisik yang lebih banyak.

Tumbuhan pada kelas ini dapat tumbuh dengan kondisi iklim tropis dengan daerah yang ketinggiannya cukup tinggi, juga pada daerah dingin dengan iklim yang sedang. Contoh tumbuhan yang termasuk pada kelas konifer diantaranya Pinus (Pinus merkusii), Cemara (Araucaria sp), dan Damar (Agathis alba).

Berikut adalah kesimpulan ciri-ciri tumbuhan kelas konifer:

  • Memiliki batang dengan kayu besar. 
  • Daunnya berbentuk seperti jarum. 
  • Ada yang berumah satu dan ada juga tumbuhan yang berumah dua. 
  • Strobilus betina akan lebih besar dibandingkan dengan strobilus jantan. 
  • Letak strobilus berada di ketiak daun atau ujung batang dengan bentuk seperti kerucut. Oleh karena itu sering juga disebut sebagai tumbuhan berkerucut.
  1. Kelas Ginkgoinae (Ginkgophyta)

Salah satu tumbuhan yang termasuk ke dalam kelas ginkgoinae adalah Ginkgo Biloba, tumbuhan yang berasal dari China. Ginkgo Biloba merupakan tumbuhan yang berupa pohon besar dengan ketinggian pohon bisa mencapai lebih dari 30 meter.

Daunnya menyerupai kipas karena memiliki berbentuk lebar dengan tangkai yang panjang. Tulang daunnya berbentuk seperti garpu. Tumbuhan pada kelas ginkgoinae merupakan tumbuhan berumah dua, yang artinya alat kelamin jantan dan betina tidak berada dalam satu pohon.

Biji pada tumbuhan pada kelas ini memiliki kulit biji yang keras, warnanya kuning, mempunyai ukuran kira-kira sebesar kelereng, dengan aroma yang tidak enak. Bijinya memiliki kulit luar yang keras, didalamnya terdapat daging yang biasanya dimanfaatkan sebagai obat asma, untuk mengatur tekanan darah, dan bisa juga dijadikan suplemen yang dapat meningkatkan daya ingat.

Adapun kesimpulan dari ciri-ciri dari tumbuhan kelas ginkgoinae adalah:

  • Termasuk tumbuhan berumah dua. 
  • Termasuk pohon meranggas, yaitu pohon yang akan merontokkan daunya pada musim kering/panas/kemarau dan daunnya akan tumbuh kembali pada musim semi/hujan.
  • Bentuk daunnya lebar seperti kipas dengan tulang daun menyerupai garpu yang menonjol.
  1. Kelas Gnetinae (Gnetophyta)

Tumbuhan yang termasuk kelas gnetinae memiliki strobilus jantang yang tersusun secara majemuk, dengan daunnya yang berhadapan. Seluruh pembuluhnya berada pada kayu sekunder, tidak terdapat pada saluran resin.

Contoh tumbuhan yang termasuk pada kelas ini adalah Gnetum Gnemon atau yang kita kenal dengan Melinjo atau Tangkil. Merupakan tumbuhan berumah satu, atau alat kelaminnya berada pada satu pohon yang sama, tetapi letak bunga jantan dan bunga betinanya terpisah.

Bentuk bijinya bulat telur dengan kulit biji yang akan berubah menjadi warna merah setelah masak. Biasanya bagian daun muda, bunga dan biji melinjo dimanfaatkan untuk sayur. Selain itu daging biji dapat dimanfaatkan untuk membuat kerupuk emping melinjo. Sedangkan kulit kayunya dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat kertas Grameds.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri tumbuhan kelas Gnetinae adalah:

  • Merupakan tumbuhan yang berumah dua. 
  • Tumbuhan ada yang memiliki cabang banyak dan ada juga tumbuhan yang tidak bercabang. 
  • Tulang daun berbentuk menyirip. 
  • Bunga pada tumbuhan tersusun berkarang.

Siklus Reproduksi Gymnospermae

Tumbuhan gymnospermae sama halnya dengan tumbuhan atau makhluk hidup lain, yaitu melakukan reproduksi untuk tujuan perbanyakan dirinya. Organ reproduksi pada tumbuhan gymnospermae disebut dengan konus atau strobilus.

Tumbuhan berbiji terbuka tidak memiliki bunga sejati, tetapi memiliki sporofil yang terpisah dengan terbentuknya strobilus jantan dan strobilus betina. Tumbuhan biji terbuka menghasilkan heterospora yang disebut mikrospora dan megaspora.

Nantinya mikrospora ini akan berkembang dan menjadi mikrogametofit atau gametofit jantan yang akan berisi serbuk sari. Sedangkan megaspora akan berkembang menjadi megagametofit atau gametofit betina. Dalam bakal biji atau megaspora  terdapat struktur yang disebut liang biji atau mikrofil serta kantung serbuk sari yang berfungsi untuk menggantikan fungsi bunga yang merupakan organ reproduksi betina.

Terjadinya penyerbukan pada tumbuhan berbiji terbuka dengan cara anemogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan angin. Prosesnya serbuk sari jatuh langsung pada bakal biji. Proses antara penyerbukan hingga pembuahan memiliki selang waktu yang relatif panjang. 

Proses pembuahan yang terjadi pada tumbuhan gymnospermae disebut sebagai pembuahan tunggal, yang artinya tiap satu inti sperma akan membuahi satu sel telur. Mikrofil akan terlepas ke udara bebas.

Contoh Tumbuhan Gymnospermae

Tumbuhan yang termasuk sebagai tumbuhan gymnospermae memiliki spesies yang banyak, serta tersebar di berbagai wilayah, termasuk di Indonesia.

Beberapa contoh tumbuhan berbiji terbuka dapat ditemukan dalam industri kertas, obat, makanan, serta tanaman hias. Sehingga tumbuhan ini cukup familiar bagi kita, sebab pemanfaatannya yang digunakan dalam kehidupan manusia. 

Berikut beberapa contoh yang termasuk tumbuhan gymnospermae:

  1. Cemara

Cemara merupakan tumbuhan berupa pohon yang biasa dimanfaatkan untuk bahan bangunan. Beberapa jenis cemara diantaranya:

  • Cemara kipas, merupakan cemara dari genus Thuja dan keluarga Cupressaceae dapat dimanfaatkan sebagai obat penyakit rematik, psoriasis dan cystitis. Kayunya biasa digunakan untuk pagar. Tumbuhan ini kini banyak digunakan untuk tanaman hias.
  • Cemara pinsil, merupakan jenis cemara yang berasal dari wilayah Mediterania dan termasuk dalam keluarga Cupressaceae. Memiliki ciri yang sangat unik, yaitu memiliki kayu yang berbau harum, sehingga beberapa pintu Gereja dibangun dengan kayu pohon cemara jenis ini.
  1. Pinus

Pinus memiliki nama latin Pinus Merkusii atau Casuarina Equisetifolia atau Pinus Longaeva merupakan pohon yang menghasilkan getah yang dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Jenis Pinus Merkusii banyak juga terdapat di Indonesia.

Olahan getah pinus dapat digunakan dalam industri sabun, cat, dan parfum. Dari pohon strobilus pinus biasa digunakan untuk hiasan dan souvenir. Kayunya sebagai bahan bangunan, batang korek api, dan kertas. Kulitnya dibakar dan hasil abunya untuk pupuk organik dengan kandungan kalium yang tinggi.

  1. Pakis Haji

Pakis Haji yang memiliki nama latin Cycas Rumphii merupakan tumbuhan dari keluarga paku-pakuan. Dapat dimanfaatkan sebagai obat infeksi dan mencegah osteoporosis. Biasanya digunakan sebagai tanaman hias di halaman rumah.

  1. Zamia Furfuracea

Zamia Furfuracea adalah nama latin tumbuhan Zamia. Merupakan tanaman yang sering ditanam sebagai tanaman hias. Biasanya tumbuh pada kondisi dengan cuaca panas, tetapi membutuhkan asupan air untuk menunjang pertumbuhannya. Saat ini telah menjadi tumbuhan langka, karena perawatannya tidak mudah, sangat membutuhkan ketelitian dan kesabaran.

  1. Damar 

Pohon yang memiliki nama latin Agathis Dammara merupakan pohon penghasil getah. Tumbuhan ini hidup di Sulawesi, Jawa, Maluku, dan sebagian di Sumatera. Memiliki diameter pohon yang besar, mencapai 1 meter.

Getahnya biasa dimanfaatkan untuk industri kaca, plastik, cat, dan tekstil. Kayunya untuk bahan bangunan. Selain itu Damar juga dapat digunakan untuk obat HIV, penyakit sakit gigi, luka bakar dan gangguan pada telinga. 

The post Gymnospermae: Pengertian, Ciri, dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Fungsi Punuk Unta dan Morfologinya https://haloedukasi.com/fungsi-punuk-unta Wed, 02 Mar 2022 07:35:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31837 Unta dikenal banyak orang sebagai hewan padang pasir sejati, kemampuannya dalam menerjang ganasnya padang pasir tidak perlu diragukan lagi. semua itu tidak ada gunanya jika unta tidak memiliki punuk yang terdapat di punggungnya. namun apa sebenarnya fungsi dari punuk itu? 1. “Senjata” Mereka Dalam Menghadapi Iklim Gurun yang Ganas Fungsi utama dari punuk unta tidak […]

The post 6 Fungsi Punuk Unta dan Morfologinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Unta dikenal banyak orang sebagai hewan padang pasir sejati, kemampuannya dalam menerjang ganasnya padang pasir tidak perlu diragukan lagi. semua itu tidak ada gunanya jika unta tidak memiliki punuk yang terdapat di punggungnya. namun apa sebenarnya fungsi dari punuk itu?

1. “Senjata” Mereka Dalam Menghadapi Iklim Gurun yang Ganas

Fungsi utama dari punuk unta tidak lain tidak bukan adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan energi yang berguna untuk bepergian di tengah gurun pasir tanpa makan minum yang cukup.

Unta dapat melakukan perjalanan selama berhari-hari. karena itulah orang orang sejak dahulu lebih menyukai mengendarai unta ketimbang kuda yang daya jelajahnya terbatas. Saat berada di tempat dengan makanan dan minuman yang melimpah, hewan ini akan mengisi perutnya yang besar dengan rerumputan dan air segar. 

2. Cadangan Makanan dan Minuman

Dalam punuk unta, terdapat kantung lemak untuk menyimpan cadangan lemak dan energi dari makanan dan minuman yang hewan itu konsumsi. Unta bisa meminum air berliter liter untuk dijadikan tambahan energi saat menjelajahi gurun yang tandus.

3. Cadangan Oksigen

Selain menyimpan cadangan lemak dan air, ternyata punuk pada unta dapat menghasilkan oksigen tambahan.

Dengan cara mengubah lemak menjadi air dan diubah menjadi oksigen hasil respirasi. Oksigen yang didapat juga bisa diolah kembali menjadi air dengan sistem pernapasannya dan melalui sel khusus yang terdapat di hidung bagian dalam, sehingga tidak ada air yang terbuang.

4. Pengatur Suhu Tubuh

Di dalam punuk unta juga bisa untuk mengatur suhu tubuh pada unta, misalnya dalam keadaan panas terik, unta akan berusaha menjaga tubuhnya agar tidak kelelahan atau dehidrasi. sedangkan di suhu dingin, unta akan berusaha agar tubuhnya tetap hangat.

5. Sebagai Pegangan Saat Mengendarai Unta

Punuk unta dikenal cukup keras seperti punggung kuda sehingga manusia dapat mengendarainya tanpa khawatir terjadi kerusakan tulang seperti dalam kasus Gajah.

6. Membantu Melancarkan Peredaran Darah pada Unta

Punuk pada unta sangat berperan dalam menjaga peredaran darah ketika hewan itu tidak minum dalam jangka waktu yang lama. sel sel darah pada unta memiliki bentuk yang unik, yakni berbentuk oval.

Sel darah berbentuk oval tersebut memungkinkan unta untuk meminum air dalam jumlah besar karena selnya lebih elastis dan dapat berubah bentuk dengan lebih mudah.

Morfologi Unta

Di dunia ini, kita mengenal dua jenis unta, yakni Unta punuk satu dan Unta punuk dua

Unta punuk satu
unta punuk satu

Unta punuk satu, atau nama latinnya Camelus Dromedarius atau lebih di kenal dengan unta arab, memiliki karakteristik tubuh sebagai berikut:

  • Leher yang panjang
  • Dada agak sempit
  • Mempunyai kaki yang panjang dan ramping
  • Struktur bibir yang membelah
  • Nostril atau lubang hidung dapat membuka dan menutup
  • Mempunyai bulu mata yang panjang
  • Dan mempunyai punuk berjumlah satu. Punuk ini berisi lemak dengan jaringan fibrosa dan digunakan sebagai cadangan energi pada saat bepergian di daerah yang tidak ada sumber makanan dan air. Ukuran punuk unta bervariasi tergantung status gizi pada unta.

Punuk pada unta arab akan mengecil dan condong ke arah salah satu sisi disaat hewan itu merasa lapar. Kaki unta juga mempunyai bantalan atau tapal yang sangat cocok digunakan untuk berjalan di atas gurun pasir. Namun tapal pada unta tidak sekuat tapal kuda. tapal unta mudah luka jika terkena batu tajam dan tidak cocok untuk digunakan untuk berjalan di medan yang agak licin dan berlumpur.

Unta arab diberkahi dengan kemampuan adaptasi lingkungan yang luar biasa terhadap iklim gurun yang dikenal sangat ekstrim. Unta juga memiliki dua lapis bulu pada bagian matanya, sehingga mata unta dapat terlindung dari pasir maupun debu yang menempel.

Selain itu, saat menghadapi terjangan badai pasir, hidung unta dapat menutup layaknya katup sehingga pasir dan debu tidak bisa masuk ke lubang hidung. Unta mempunyai kemampuan untuk mempertahankan air dalam tubuhnya dalam waktu yang cukup lama, berminggu minggu bahkan berbulan bulan.

Air yang tersimpan pada di dalam tubuh unta akan tetap terjaga meskipun suhu tubuh terus berfluktuasi antara 34 °C hingga 41,5 °Cbahkan di lingkungan yang suhu lingkungannya dapat naik secara signifikan. karena unta tidak berkeringat, adaptasi unta terhadap lingkungannya sangat baik, sehingga hewan ini dapat bertahan hidup meskipun kehilangan lebih dari 30 persen air dalam tubuhnya.

Untuk urusan sistem pencernaan, unta memiliki gigi-gigi yang tajam, gigi gigi ini berguna untuk membantu mengunyah tumbuh-tumbuhan kering tanpa melukai mulutnya, serta juga berfungsi sebagai senjata melawan pemangsa.

Unta mengonsumsi hampir semua tanaman yang dapat dijumpainya dan menelan langsung makanannya tanpa dikunyah terlebih dahulu, namun saat beristirahat, makanan yang dimakan akan dimuntahkan kembali ke dalam mulut untuk dikunyah kembali.

unta punuk dua
unta punuk dua

Untuk Unta punuk dua, atau nama latinnya Camelus bactrianus atau biasa disebut dengan unta baktria, memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Tingginya lebih dari dua meter
  • Memiliki dua punuk
  • Memiliki telapak kaki yang lebar dan berlapis
  • Memiliki lubang hidung yang dapat membuka dan menutup
  • Memiliki telinga yang penuh dengan rambut-rambut pelindung
  • Memiliki bulu yang tebal di seluruh tubuh

Unta baktria umumnya dapat ditemukan di wilayah Gashun yang merupakan daerah gurun Gobi. Unta ini dikenal lambat daripada unta arab, unta baktria hanya mampu berjalan dengan kecepatan sekitar 4 km per jam, sedangkan unta arab dengan kecepatan antara 13–16 km per jam

The post 6 Fungsi Punuk Unta dan Morfologinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Elektroforesis: Pengertian, Fungsi, Proses dan Teknik https://haloedukasi.com/elektroforesis Fri, 25 Feb 2022 09:22:27 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31652 Teori Elektroforesis Partikel tersuspensi yang memiliki muatan permukaan listrik, sebagian besar dipengaruhi oleh organisme yang berada di permukaan. di mana medan listrik eksternal memberikan gaya Coulomb elektrostatik. Berdasarkan teori lapisan ganda, semua muatan permukaan dalam cairan disaring oleh lapisan ion difus, yang memiliki muatan absolut yang sama tetapi tanda yang berlawanan sehubungan dengan muatan di […]

The post Elektroforesis: Pengertian, Fungsi, Proses dan Teknik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Teori Elektroforesis

Partikel tersuspensi yang memiliki muatan permukaan listrik, sebagian besar dipengaruhi oleh organisme yang berada di permukaan. di mana medan listrik eksternal memberikan gaya Coulomb elektrostatik. Berdasarkan teori lapisan ganda, semua muatan permukaan dalam cairan disaring oleh lapisan ion difus, yang memiliki muatan absolut yang sama tetapi tanda yang berlawanan sehubungan dengan muatan di permukaan.

Peristiwa Elektroforesis menunjukan bahwa partikel koloid sarat akan muatan listrik. Penyebab partikel koloid memiliki muatan listrik adalah adanya ion yang terserap pada permukaan partikel koloid. Sistem koloid menjadi stabil dikarenakan adanya muatan listrik pada permukaan partikel koloid.

Selain itu, juga dipengaruhi oleh gerak brown, yakni gerakan secara terus menerus dari suatu partikel zat cair maupun gas. Pada peristiwa Elektroforesis, muatan akan dinetralkan dan akan menggumpal pada elektrode. Gejala tersebut bisa diamati dengan menggunakan peralatan sel elektrolisis.

Jenis Elektroforesis

Ada beberapa jenis Elektroforesis yang umum diketahui, diantaranya adalah:

  1. affinity electrophoresis – Elektroforesis jenis ini terjadi apabila partikel dipisahkan berdasarkan interaksi biospesifik dan pembentukan secara kompleks
  2. capillary electrophoresis – atau biasa dikenal Elektroforesis kapiler, adalah jenis elektroforesis yang digunakan untuk memisahkan ion pada jari-jari atom dan muatannya. Proses Elektroforesis kapiler biasa dilakukan dengan menggunakan tabung gelas. hasil proses Elektroforesis kapiler bisa dibilang cukup cepat dengan pemisahan tingkat tinggi.
  3. gel electrophoresis – Elektroforesis gel adalah jenis Elektroforesis yang paling umum digunakan oleh peneliti. Proses elektroforesis gel memisahkan molekul oleh gerakan melalui gel berpori di bawah pengaruh medan listrik. Bahan utama dalam proses Elektroforesis ini adalah agarosa dan poliakrilamida. Elektroforesis gel biasanya digunakan untuk memisahkan asam nukleat (DNA dan RNA), fragmen asam nukleat, dan protein.
  4. immune electrophoresis – sesuai dengan namanya, proses Elektroforesis ini menggunakan reaksi antibodi dan imun tubuh dalam pembentukan karakter dan memisahkan protein.
  5. pulsed field gel electrophoresis – proses Elektroforesis ini bekerja dengan memisahkan makro molekul, seperti DNA, dengan mengubah arah medan listrik secara berkala yang diterapkan pada matriks gel. Dengan mengubah arah medan listrik memberi molekul arah tambahan untuk bergerak, sehingga mereka memiliki jalur melalui gel. Tegangan umumnya dialihkan antara tiga arah: satu berjalan di sepanjang sumbu gel dan dua pada 60 derajat ke kedua sisi.
  6. electroblotting electrophoresis – Electroblotting adalah teknik yang digunakan untuk memulihkan asam nukleat atau protein pada proses Elektroforesis dengan mentransfernya ke membran. biasanya, proses ini menggunakan bahan seperti Polimer polivinilidena fluorida (PVDF) atau nitro selulosa. Setelah partikel dipulihkan, dianalisis lebih lanjut menggunakan noda atau probe. Western blot adalah salah satu bentuk electroblotting yang digunakan untuk mendeteksi protein tertentu menggunakan antibodi buatan.
  7. Iso Electric Focusing (IEF) – Elektroforesis ini adalah suatu bentuk yang memisahkan molekul berdasarkan titik isoelektrik yang berbeda. protein adalah bahan utama dalam proses IEF karena muatan listriknya bergantung pada pH.

Fungsi Elektroforesis

Adapun Fungsi Elektroforesis terutama dalam kehidupan sehari hari adalah

  • Membantu mengurangi partikel penyebab pencemaran udara yang dihasilkan oleh aktivitas industri dengan menggunakan metode cottrell.
  • Sebagai metode utama dalam proses pengolahan karet menjadi barang siap pakai, contohnya sarung tangan.
  • Membantu proses penyelidikan kepolisian dalam mencari pelaku pembunuhan dengan menggunakan proses Elektroforesis DNA.

Proses Elektroforesis Bekerja

Dalam proses Elektroforesis, terdapat dua faktor utama yang mengatur seberapa cepat partikel dapat bergerak.

  1. Pertama, muatan pada sampel itu penting. Partikel bermuatan negatif tertarik ke kutub positif medan listrik, partikel bermuatan positif tertarik ke ujung negatif. Sedangkan partikel netral dapat terionisasi jika medannya cukup kuat.
  2. Kedua ukuran partikel. Ion dan molekul kecil dapat bergerak melalui gel atau cairan jauh lebih cepat daripada yang lebih besar.

Sementara partikel bermuatan tertarik ke muatan yang berlawanan dalam medan listrik, ada gaya lain yang mempengaruhi bagaimana molekul bergerak. Gesekan dan gaya penghambatan elektrostatik memperlambat kemajuan partikel melalui cairan atau gel. Dalam kasus elektroforesis gel, konsentrasi gel dapat dikontrol untuk menentukan ukuran pori matriks gel, yang mempengaruhi mobilitas dan mengontrol pH lingkungan.

Teknik Elektroforesis

Menurut Stenesh dalam Titrawani (1996), teknik Elektroforesis terbagi menjadi dua, yaitu adalah :

  1. Elektroforesis larutan (moving boundary electrophoresis), adalah larutan penyangga yang mengandung makro molekul dan ditempatkan dalam sebuah tempat kedap dan dialiri arus listrik. Kecepatan migrasi dari makro molekul dapat diamati dengan melihat proses pemisahan dari molekul seperti pita di dalam pelarut.
  2. Elektroforesis daerah (zone electrophoresis) – Elektroforesis daerah menggunakan media padat yang berfungsi sebagai penunjang yang diberi larutan penyangga.

The post Elektroforesis: Pengertian, Fungsi, Proses dan Teknik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Fungsi Air Liur https://haloedukasi.com/fungsi-air-liur Mon, 03 Jan 2022 05:47:12 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30382 Air liur atau yang secara ilmiah disebut dengan saliva merupakan cairan biologis yang diproduksi oleh kelenjar ludah mayor dan minor yang terletak di sekeliling rongga mulut. Sekitar 98% air liur terdiri dari air, sementara sisanya adalah komponen-komponen penting seperti protein, mineral, elektrolit, dan enzim amilase. Setiap hari, kelenjar air liur pada tubuh manusia akan memproduksi […]

The post Fungsi Air Liur appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Air liur atau yang secara ilmiah disebut dengan saliva merupakan cairan biologis yang diproduksi oleh kelenjar ludah mayor dan minor yang terletak di sekeliling rongga mulut.

Sekitar 98% air liur terdiri dari air, sementara sisanya adalah komponen-komponen penting seperti protein, mineral, elektrolit, dan enzim amilase. Setiap hari, kelenjar air liur pada tubuh manusia akan memproduksi sekitar 1 hingga 2 liter saliva.

Air liur sendiri memiliki sejumlah fungsi yang penting bagi manusia. Tidak hanya membantu dalam proses pencernaan makanan secara kimiawi, namun air liur juga memiliki banyak fungsi dan manfaat yang lainnya. Berikut adalah beberapa fungsi air liur atau saliva bagi manusia.

  1. Lubrikasi
    Fungsi pertama dari air liur adalah sebagai lubrikasi atau pelumasan yang diperankan oleh komponen saliva, yakni air dan mucin. Mucin sendiri merupakan sejenis protein saliva yang melapisis gigi dan rongga mulut manusia. Mucin berguna untuk mengurangi gaya gesek di dalam rongga mulut, teruama pada saat proses pengunyahan makanan.
    Pada saat manusia mengunyah makanannya, permukaan keras dari gigi akan bergesekan secara terus menerus dengan jaringan lunak di mulut sehingga akan menyebabkan lapisan mukosa di dalam rongga mulut semakin menipis. Hal ini bisa menyebabkan timbulnya ulkus atau sariawan. Keberadaan mucin akan memberi pelumasan atau lubrikasi pada permukaan jaringn lunak sehingga mengurangi kemungkinan munculnya luka atau trauma ketika bergesekan dengan gigi.

  2. Proteksi
    Rongga mulut merupakan jalan utama dari masuknya berbagai makanan dan minuman ke dalam tubuh untuk kemudian diproses dan dicerna hingga menjadi energi. Adakalanya ada mikroba yang ikut masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh manusia, sehingga bisa menimbulkan dampak tidak baik bagi kesehatan manusia.
    Namun, secara alami tubuh manusia memiliki mekanisme pertahanan tersendiri, salah satunya adalah saliva`atau air liur. Di dalam air liur terdapay komponen antimikroba seperti lisozim, histatin, imunoglobulin, dan sejumlah komponen protein lainnya. komponen antimikroba tersebut dapat membantu untuk membunuh bakteri dan kuman yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan.

  3. Pembersih Rongga Mulut
    Berdasarkan Journal of Pakistan Dental Association yang diterbitkan pada tahun 2017 silam, disebutkan bahwa ketika makan akan terdapat sisa-sisa makanan (debris) dalam rongga mulut yang bisa menjadi sumber bagi tumbuhnya bakteri dalam mulut. Pada gilirannya keberadaan bakteri dalam mulut akan menyebabkan meningkatnya produksi asam oleh bakteri sehingga akan memengaruhi lapisan email dan struktur gigi.
    Saliva atau air liur yang diproduksi oleh kelenjar ludah dalam rongga mulut berfungsi sebagai pembersih dalam rongga mulut dari sisa-sisa makanan. Untuk bisa melaksanakan fungsi pembersihan tersebut, jumlah air liur haruslah cukup banyak. Komponen air yang ada dalam air liur akan membantu untuk melarutkan sisa makanan dan mikroba pada gigi. Hal ini penting untuk mencegah makanan lengket pada gigi yang bisa menyebabkan karies atau gigi berlubang.
    Dalam keadaan normal, manusia biasanya memproduksi air liur sebanyak 1 ml tiap menit tanpa stimulasi. Adapun ketika ada stimulasi, misalnya mengunyah, maka volume air liur yang diproduksi akan meningkat.

  4. Menjaga pH Mulut
    Ketika bangun tidur atau saat berpuasa, kita akan merasakan mulut terasa asam. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya produksi air liur dalam rongga mulut. Salah satu fungsi dari air liur adalah untuk menjaga kadar pH dalam rongga mulut.
    Air liur mengandung protein dan ion-ion yang berfungsi sebagai larutan penyangga atau buffer. Ion buffer yang ditemukan dalam air liur biasanya adalah ion bikarbonat dan ion fosfat. Ion-ion tersebut akan membantu untuk menetralkan kondisi asam akibat metabolisme bakteri dalam mulut, sehingga bisa membantu gigi tetap sehat dan meningkatkan remineralisasi dan gigi pun terlindung dari karies gigi.

  5. Remineralisasi

    Remineralisasi merupakan proses pengembalian mineral pada struktur gigi sebagai komponen anorganik yang dapat memperkuat struktur gigi. Struktur mineral yang menyusun gigi disebut dengan hidroksilapatit yang disusun secara kompleks oleh fosfat dan kalsium dan bisa diperkuat dengan adanya ion fluorida yang bisa didapat dari penggunaan pasta gigi.
    Dalam air liur terdapat ion mineral kalsium dan fosfat yang akan melalui proses pertukaran ion pada gigi sehingga berlangsung proses remineralisasi. Air liur juga bisa membantu untuk menghantarkan ion fluorida dari pasta gigi atau makanan sebagai bahan remineralisasi yang akan memperkuat struktur gigi.

  6. Taste Digestion
    Diantara fungsi air liur adalah untuk membantu lidah atau indera pengecap dalam mendeteksi berbagai rasa untuk kemudian disalurkan oleh saraf kepada otak dan diproses sehingga otak akan mengenali rasa.
    Sebagaimana diketahui bahwa sebagian besar makanan yang dikonsumsi oleh manusia adalah berupa molekul besar yang meskipun sudah dikunyah akan tetapi tetap belum bisa tercerna dengan baik. Komponen enzim yang terdapat dalam air liur akan membantu untuk memecah karbohidrat, protein, dan juga lemak sehingga akan memudahkan reseptor rasa untuk berinteraksi dengan molekul sehingga bisa mengaktivasi reseptor indera perasa.

Itulah sejumlah fungsi penting dari air liur yang diproduksi oleh tubuh manusia. Selain sebagai pelindung dan pelumas rongga mulut, ternyata air ludah memiliki fungsi yang lebih banyak daripada itu seperti mencegah berbagai penyakit, infeksi, dan juga karies gigi.

The post Fungsi Air Liur appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Fungsi Darah Pada Tubuh Manusia https://haloedukasi.com/fungsi-darah-pada-tubuh-manusia Mon, 03 Jan 2022 05:43:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30381 Tentunya tidak ada orang yang tidak mengetahui tentang darah. Ya, darah merupakan cairan berupa jaringan dalam tubuh manusia yang mengalir melalui pembuluh dalam sistem sirkulasi yang disebut dengan sistem peredaran darah. Dalam darah terdiri dari beberapa komponen, yaitu plasma darah, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Darah memiliki sejumlah […]

The post Fungsi Darah Pada Tubuh Manusia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tentunya tidak ada orang yang tidak mengetahui tentang darah. Ya, darah merupakan cairan berupa jaringan dalam tubuh manusia yang mengalir melalui pembuluh dalam sistem sirkulasi yang disebut dengan sistem peredaran darah. Dalam darah terdiri dari beberapa komponen, yaitu plasma darah, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).

Darah memiliki sejumlah fungsi yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu organisme. Pada pembahasan kali ini akan diuraikan mengenai beberapa fungsi utama darah bagi manusia.

  1. Mengangkut Oksigen (O2)
    Tubuh manusia memerlukan oksigen untuk kegiatan metabolisme sel-sel tubuh. Oksigen masuk ke dalam tubuh manusia melalui sistem pernapasan ke dalam paru-paru. Kemudian oksigen akan masuk ke dalam pembuluh kapiler darah.
    Di dalam kapiler darah, oksigen akan masuk ke dalam plasma darah dan berdifusi ke dalam sel-sel darah merah yang didalamnya terdapat hemoglobin (Hb) sebagai pengikat oksigen.
    Mayoritas oksigen akan berikatan dengan hemoglobin membentuk HbO2 akan diangkut di dalam darah, sedangkan sisanya akan diangkut plasma darah menuju seluruh jaringan pada tubuh manusia.

  2. Mengangkut dan Mengedarkan Sari Makanan
    Fungsi berikutnya dari darah adalah sebagai pengangkut dan pengedar sari-sari makanan. Sari-sari makanan yang diserap oleh usus halus sebagai hasil pencernaan makanan akan diangkut oleh darah untuk kemudian disebarkan ke seluruh jaringan dan sel-sel tubuh sebagai energi untuk proses metabolisme.

  3. Mengedarkan Hormon
    Selain mengedarkan oksigen dan sari-sari makanan, darah juga berfungsi sebagai alat trasportasi untuk mengedarkan hormon. Hormon merupakan zat kimia dalam tubuh sebagai bagian dari sistem endokrin yang berfungsi untuk mengendalikan hampir setiap fungsi tubuh. Terkait hal ini, darah menjadi sarana untuk mengangkut hormon-hormon dari kelenjar yang memproduksinya menuju bagian-bagian yang memerlukan hormon tersebut.

  4. Sistem Kekebalan atau Daya Tahan Tubuh
    Fungsi lain dari darah adalah sebagai bagian dari sistem kekebalan atau daya tahan tubuh manusia. Bagian darah yang menjalankan fungsi ini adalah sel darah putih atau leukosit. Dalam tubuh manusia terdapat lima jenis sel darah putih, yakni limfosit, neutrofil, monosit, eosinofil dan basofil.
    Bagian dari sel darah putih yang bertugas untuk menyarang kuman atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh manusia adalah neutrofil yang jumlahnya mencapai 60% dari keseluruhan sel darah putih. Sementara jenis sel darah putih lainnya bertugas untuk memproduksi antibodi, dan membuang sisa-sisa sel yang sudah rusak.

  5. Menyembuhkan Luka
    Fungsi darah lainnya adalah dalam proses pembekuan dan penyembuhan luka. Bagian darah yang berperan dalam hal ini adalah trombosit.
    ketika terjadi luka pada kulit manusia, maka trombosit  akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase yang kemudianbersama-sama dengan vitamin K dan ion kalsium mengubah protombin menjadi trombin. Trombin kemudian akan memengaruhi fibriogen dan membentuk benang fibrin yang akan membendung darah dan menjadikan darah pada luka jadi membeku.

  6. Mengangkut Zat Sisa Oksidasi
    Sel-sel tubuh manusia mengalami oksidasi yang mana zat sisa dari proses oksidasi tersebut harus dikeluarkan dari tubuh. Hal ini bisa dilihat dalam proses pernapasan manusia. Pada proses pernapasan, oksigen yang masuk ke dalam paru-paru akan dibawa ke jantung melalui darah. Dari jantung oksigen kemudian disebar ke seluruh bagian tubuh, sementara karbondioksida dari sel-sel tubuh akan masuk ke dalam darah dan akan dibawah ke jantung dan paru-paru untuk kemudian dikeluarkan bersama hembusan napas.

  7. Mengatur Suhu Tubuh
    Darah juga memiliki fungsi sebagai pengatur suhu tubuh manusia agar tetap stabil pada kisaran 36 hingga 37 derajat celcius. Hal ini disebabkan karena suhu tubuh manusia tidak dipengaruhi oleh lingkungan, melainkan oleh sistem peredaran darah dimana hasil oksidasi darah akan menghasilkan panas tubuh. Fungsi ini dikenal juga dengan istila termoregulasi.

  8. Mengangkut dan Membuang Zat Sisa Metabolisme
    Perlu diketahui bahwasanya tidak semua zat yang diangkut dalam darah adalah zat yang berguna bagi tubuh. Beberapa zat tersebut ada yang merupakan zat-zat tidak berguna yang harus dikeluarkan dari tubuh. Misalnya saja karbondioksida, zat sisa proses oksidasi dan juga zat sisa metabolisme.
    Darah berfungsi untuk mengangkut dan membawa zat sisa metabolisme menuju sistem ekskresi atau sistem pembuangan seperti kulit, hati, dan ginjal.

  9. Memendam Bibit Penyakit
    Fungsi selanjutnya dari darah adalah untuk memendam bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh manusia sehingga membuat tubuh tetap fit dan sehat. Bagian darah yang bisa memendam dan mematikan bibit penyakit agar tidak menyebar ke seluruh tubuh adalah trombosit atau keping darah.

  10. Mengangkut Air
    Sebagaimana diketahui bahwa dua pertiga bagian tubuh manusia terdiri atas air. Oleh karena itu air memiliki peran yang krusial bagi keberlangsungan hidup manusia. Air yang masuk ke dalam tubuh manusia akan dialirkan melalui pembuluh darah dan pembuluh kapiler untuk kemudian disebar ke seluruh bagian organ tubuh manusia. Air tersebut akan digunakan oleh sel untuk melakukan aktivitas metabolismenya dan menghasilkan energi yang dibutuhkan manusia untuk menjalankan aktivitas kesehariannya.

  11. Menjaga Kadar Asam Basa Cairan Tubuh
    Fungsi darah yang terakhir adalah sebagai alat homeostatis, yakni untuk mengatur dan menyeimbangkan kadar asam basa tubuh manusia. Fungsi ini dijalankan oleh bagian plasma darah yang mana di dalamnya terkandung garam terlarut dan juga protein.
    Garam terlarut dalam plasma darah mampu menciptakan tekanan osmotik darah yang dengannya keseimbangan pH tubuh bisa terjaga.

The post Fungsi Darah Pada Tubuh Manusia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Fungsi Ginjal https://haloedukasi.com/fungsi-ginjal Mon, 03 Jan 2022 05:36:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30380 Diantara organ tubuh yang memiliki fungsi vital bagi kelangsungan hidup manusia adalah ginjal. Ginjal merupakan organ yang berada di bawah tulang rusuk belakang dan dekat dengan tengah punggung pada kedua sisi tulang belakang. Organ ini terdiri atas dua bagian di kanan dan kiri dengan ukuran berkisar antara 10 cm hingga 12 cm. Organ yang setiap […]

The post Fungsi Ginjal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Diantara organ tubuh yang memiliki fungsi vital bagi kelangsungan hidup manusia adalah ginjal. Ginjal merupakan organ yang berada di bawah tulang rusuk belakang dan dekat dengan tengah punggung pada kedua sisi tulang belakang. Organ ini terdiri atas dua bagian di kanan dan kiri dengan ukuran berkisar antara 10 cm hingga 12 cm.

Organ yang setiap harinya bertanggung jawab untuk menyaring sekitar 200 liter darah ini memiliki sejumlah fungsi penting. Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi ginjal bagi tubuh manusia:

  1. Alat Ekskresi
    Salah satu fungsi utama dari ginjal adalah sebagai alat ekskresi manusia untuk membuang zat sisa metabolisme yang sudah tidak diperlukan oeh tubuh. Ginjal menjadi alat pembuangan limbah dalam bentuk urin yang terdiri dari berbagai senyawa, seperti air, urea, amonia, dan senyawa lainnya.

  2. Menyaring dan Membuang Racun
    Fungsi berikutnya dari ginjal adalah untuk menyaring dan membuang racun-racun yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman yang mereka konsumsi dan selainnya. Misalnya saja kadar garam berlebih dan urea yang mengandung nitrogen sebagai hasil metabolisme protein, yang dibawa oleh darah menuju ginjal untuk disaring dan kemudian dibuang melalui urin. Tanpa adanya ginjal, maka zat-zat tersebut akan menumpuk di dalam darah sehingga lambat laun akan menimbulkan gangguan kesehatan pada tubuh manusia.

  3. Mengendalikan Keseimbangan Kadar Air
    Selanjutnya, fungsi ginjal yang lainnya adalah untuk mengendalikan keseimbangan kadar air dalam tubuh manusia. Ginjal memiliki kemampuan untuk bereaksi terhadap perubahan kadar air dalam tubuh. Dengan adanya organ ginjal, maka setiap jaringan tubuh dipastikan bisa memenuh kebutuhannya akan air sehinngga bisa bekerja dengan baik.
    Misalnya ketika tubuh mengalami dehidrasi, maka ginjal akan menahan air dalam tubuh dengan tidak membuangnya. Sebaliknya, ketika tubuh kelebihan air maka ginjal akan memproduksi urin dengan lebih cepat sehingga kelebihan air tadi bisa segera dikeluarkan dari tubuh.
    Fungsi ginjal untuk mengatur tingkat kadar air ini disebut dengan fungsi osmoregulasi.

  4. Mengatur Sel Darah Merah
    Ginjal ternyata juga memiliki peran dalam mengatur sel darah merah dalam darah manusia. Pengaturan tersebut terkait dengan keberadaan oksigen sebagai unsur penting dalam sistem peredaran darah.
    Pada saat tubuh tidak mendapat asupan oksigen yang mencukupi, maka ginjal akan memproduksi hormon eritropoietin. Hormon eritropoietin merupakan hormon yang berfungsi untuk merangsang produksi sel darah merah. Jadi, ketika tubuh kekurangan oksigen maka ginjal akan memproduksi hormon eritropoietin sehingga produksi sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen akan meningkat.

  5. Mengatur Tekanan Darah
    Ginjal merupakan organ tubuh yang juga berfungsi menghasilkan hormon renin dan angiotensin. Dua hormon tersebut terlibat dalam pengaturan tingkat konstraksi dan kerenggangan pada pembuluh darah manusia. Dan sebagaimana diketahui bahwa kemampuan konstraksi dan kerenggangan pembuluh darah tentu saja terkait erat dengan tingkat tekanan darah manusia.

  6. Mendaur Ulang Sejumlah Zat dalam Tubuh
    Fungsi ginjal selanjutnya adalah terkait dengan proses daur ulang zat dalam tubuh. Ginjal memiliki kemampuan untuk mendaur ulang sejumlah zat penting, seperti glukosa, asam amino, dan juga garam. Zat hasil daur ulang tersebut apabila sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh maka akan dibuang melalui urin. Sedangkan apabila zat tersebut masih dibutuhkan, maka zat itu akan dikembalikan ke dalam darah untuk diedarkan kembali ke sel-sel tubuh.

  7. Menjaga Kesehatan Tulang
    Berikutnya, ginjal juga berfungsi dalam menjaga kesehatan tulang manusia. Hal ini dikarenakan ginjal mampu memproduksi hormon calcitrion yang diperlukan tubuh untuk menjaga jumlah fosfat dan kalsium yang penting bagi pertumbuhan dan kesehatan tulang.

  8. Mengatur Kadar Asam Basa Tubuh
    Kondisi asam basa tubuh manusia akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuhnya secara umum. Tubuh yang terlalu asam atau terlalu basa lebih rentan terhadap serangan penyakit.
    Terkait dengan kondisi asam basa tubuh, ginjal adalah salah satu organ yang memiliki pengaruh penting dalam hal ini. Sebab, ginjal mampu mengatur kondisi asam basa tubuh dengan membuang kelebihan zat asam atau basa tadi bersama dengan urin.

  9. Membersihkan Darah
    Adakalanya tubuh manusia tercemar oleh zat berbahaya yang masuk melalui makanan atau minuman yang dkonsumsi sehari-hari. Zat-zat berbahaya itu kemudian masuk ke dalam darah sehingga membuat darah tercemar dan bisa membahayakan tubuh jika terus menumpuk dan tidak dibersihkan.
    Pada saat darah melewati ginjal, maka darah akan disaring dan dibersihkan pada bagian nefron ginjal. Dengan demikian darah akan menjadi bersih sebelum diedarkan kembali ke seluruh tubuh.

  10. Mengatur Kadar Kalium
    Fungsi ginjal yang terakhir pada pembahasan kali ini adalah untuk mengatur jumlah atau kadar kalium dalam darah manusia. Pada proses penyaringan darah, ginjal mampu mengatur jumlah kalium ideal dalam darah sesuai dengan yang diperlukan oleh tubuh. Apabila ada sisa kelebihan kalium, maka akan dibuang beserta dengan urin.
    perlu diketahui bahwasanya kadar kalium dalam darah yang terlalu tinggi akan menyebabkan hiperkalemia. Kondisi ini bisa membua kerja otot jantung semakin lambat dan bahkan bisa berujung pada kematian. Sebaliknya, jumlah kalium yang terlalu rendah akan membuat otot tubuh lemah sehingga akan menimbulkan kelelahan otot.



The post Fungsi Ginjal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tumbuhan Dikotil: Pengertian, Ciri dan Klasifikasi https://haloedukasi.com/tumbuhan-dikotil Mon, 29 Nov 2021 01:43:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29093 Kita pasti pernah mendengar tumbuhan monokotil dan dikotil. Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan gimnosperma dengan biji yang terbuka. Namun, apakah kalian memahami tumbuhan dikotil lebih dalam? Di sini kita akan apa itu tumbuhan dikotil, ciri – ciri, reproduksi, klasifikasi, dan juga contohnya. Yuk kita simak pembahasan berikut! Pengertian Tumbuhan Dikotil Tumbuhan dikotil atau tumbuhan berkeping dua […]

The post Tumbuhan Dikotil: Pengertian, Ciri dan Klasifikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kita pasti pernah mendengar tumbuhan monokotil dan dikotil. Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan gimnosperma dengan biji yang terbuka. Namun, apakah kalian memahami tumbuhan dikotil lebih dalam? Di sini kita akan apa itu tumbuhan dikotil, ciri – ciri, reproduksi, klasifikasi, dan juga contohnya. Yuk kita simak pembahasan berikut!

Pengertian Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan dikotil atau tumbuhan berkeping dua biji yang terlindung dengan daun buah atau karpel. Semua tumbuhan dikotil memiliki kekhasan yang dilengkapi dengan sepasang daun lembaga atau disebut juga dengan kotiledon.

Yang menjadi keunikan sekaligus pembeda tumbuhan dikotil dengan tumbuhan monokotil yakni kotiledon. Pada tumbuhan dikotil, kotiledonnya sudah ada dan terbentuk ketika masih menjadi biji. Oleh sebab itu, anggota dikotil ini memiliki biji – bijian dengan sifat yang mudah terbagi atau terbelah menjadi dua bagian.

Ciri – Ciri Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan dikotil memiliki beberapa ciri – ciri khusus yang menjadi pembeda dengan tumbuhan lainnya. tumbuhan dikotil berakar tunggang, sumsum daunnya cenderung menyirip atau menjari, berkeping dua, batang berkambium dan bisa tumbuh besar, kelopak bunganya berjumlah dua, empat, atau lima, serta pembuluh pengangkutnya bersifat teratur dan berada di dalam sebuah cincin atau lingkaran.Untuk lebih jelasnya lagi, berikut ciri tumbuhan dikotil :

  • Ciri Daun Tumbuhan Dikotil

Daun pada tumbuhan dikotil berbentuk menyirip ataupun menjari. Fungsi daun pada tumbuhan dikotil sama halnya dengan tumbuhan lainnya yakni untuk melakukan fotosintesis sebagai mana membuat makanan bagi tumbuhan itu sendiri.

Untuk melakukan respirasi, daun membutuhkan stomata yang berlubang kecil dan berukuran lonjong serta terhimpit di tengah dua sel epidermis khusus yang menutup daun khususnya untuk daun berwarna hijau.

Stomata itu sendiri terdapat di permukaan daun dan membantu setiap tumbuhan dalam melakukan pertukaran gas. Untuk struktur daun tumbuhan dikotil terdiri dari tiga struktur antara lain epidermis, jaringan dasar, dan berkas pengangkut.

Epidermis pada daun dikotil tersusun atas sejumlah sel kipas dan stomata. Epidermis ini akan berubah menjadi trikoma yang mana bekerja sebagai pelindung serta memantulkan radiasi cahaya matahari.

Pada daun tumbuhan dikotil, jaringan dasarnya terletak di tengah – tengah epidermis atas dan epidermis bawah. Sedangkan berkas pengangkut itu sendiri letaknya ada pada tulang daun yang mana susunannya menyerupai batangnya. Yang perlu kita ketahui bahwa berkas pengangkut tersusun atas sylem dan juga floem.

  • Ciri Batang Tumbuhan Dikotil

Sama halnya dengan batang pada tanaman lain, batang pada tumbuhan dikotil juga berfungsi sebagai media tumbuhnya daun dan juga menjadi jalan lintasan air, mineral, hingga makanan pada tumbuhan.

Kuncup terminal merupakan bagian ujung batang serta daun, adapun kuncup ketiak atau kuncup aksilar. Tumbuhan berkayu cenderung memiliki batang yang lebih keras, tebal, dan juga panjang.

Permukaan batang yang sudah berumur tua biasanya juga lebih kasar dan memiliki lentisel pada tempat tertentu. Lentisel itu sendiri menjadi tempat pertukaran gas yang terjadi pada tumbuhan.

Beberapa jaringan yang menyusun batang pada tumbuhan dikotil antara lain epidermis, korteks, endodermis, floem, dan juga xylem. Korteks dapat ditemukan di lapisan epidermis.

Epidermis adalah jaringan yang terletak di bagian luar batang yang komponennya terbentuk oleh dinding sel yang cukup tipis dan biasanya dapat menutup organ yang ada pada tumbuhan. Sedangkan endodermis dapat ditemukan di bawah permukaan dari lapisan epidermis.

Floem yang terdapat pada batang tumbuhan dikotil dapat menyusun suatu sel baik itu sel – sel pada serat floem, hingga komponen pembuluh seperti penyalur makanan yang ada pada tumbuhan. Sedangkan xylem tersusun dari elemen trakea, serat dan juga parenkim.

Xylem bertugas untuk menyalurkan air dan mineral yang berasal dari akar menuju ke daun yang mana letaknya berada dalam berkas pembuluh atau bagian yang berada di dalam kambium. Terdapat dua tipe sel xylem pada tumbuhan yang berbunga. Yang pertama adalah trakeid beserta unsur pembuluh, sedangkan yang kedua merupakan sel yang mati.

  • Ciri Akar Tumbuhan Dikotil

Semua tumbuhan pastinya memiliki akar dengan letak berada di dalam tanah. Akar berfungsi untuk menyerap air dan mineral dari dalam tanah serta berguna menjadi pondasi supaya tumbuhan tetap berdiri tegak dan kokoh.

Akar itu sendiri terbentuk dari calon akar yang ada pada suatu embrio. Akar memiliki struktur bagian luar yang meliputi batang akar, cabang, bulu akar, hingga tudung akar.

Pada bagian yang paling ujung, terdapat sebuah titik tumbuh yang terlindung dengan keberadaan tudung akar atau disebut juga kaliptra yang terbentuk karena adanya kaliptrogen. Batas yang ada pada ujung akar dan juga kaliptra pada tumbuhan dikotil dapat dikatakan tidak jelas.

Akar pada tumbuhan dikotil memiliki sistem tunggang yang mana hal tersebut terjadi karena berkecambahnya akar dengan pertumbuhan yang terus menerud hingga bagian pangkalnya berukuran lebih besar dibandingkan dengan ukuran pada bagian ujung akar. Akan tetapi, walaupun tunggang, akar tumbuhan dikotil memiliki cabang yang tidak berserabut.

Anatomi akar tumbuhan serabut terdiri dari empat lapisan jaringan pokok yakni epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat. Epidermis bekerja dalam penyerapan air. Korteksi bekerja dalam melakukan penyimpanan zat makanan. Endodermis berfungsi untuk mengatur jalannya zat pada pembuluh akar. Sedangkan silinder pusat atau stele itu sendiri tersusun atas perisikel, xylem, dan juga floem.

Reproduksi Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan berkeping dua ini mempunyai sepasang daun lembaga atau daun kotiledon yang diciptakan melalui proses pembentukan biji pada tumbuhan dikotil. Oleh karena hal tersebut, semua tumbuhan dikotil memiliki khas biji yang terbelah menjadi dua buah.

Terdapat dua cara reproduksi tumbuhan dikotil yakni vegetatif dan generatif. Untuk lebih jelasnya kami jelaskan di bawah ini.

  • Reproduksi Secara Vegetatif

Reproduksi secara vegetatif dapat terjadi secara alami maupun buatan. Vegetatif secara alami artinya tumbuhan tersebut berkembang biak dengan tidak kawin dan tanpa bantuan manusia untuk melakukan pembuahan atau anakan baru.

Jika vegetatif alami, tumbuhan dikotil dapat melakukan pembuahan atau anakan baru sendiri, vegetatif buatan, membutuhkan bantuan untuk pembuahannya. cara – cara dalam vegetatif buatan yang biasa dilakukan antara lain merunduk, menyambung, dan juga mencangkok.

Pencangkokan pada suatu tanaman dikotil dilakukan dengan membuang sebagian kulit serta kambium yang dilakukan secara melingkar pada cabang tumbuhan. Setelah itu, luka bekas sayatan tersebut dibalut dengan menggunakan tanah (bisa juga dengan media yang lain), kemudian diikat dengan kencang lalu dirawat hingga akarnya tumbuh.

  • Reproduksi Secara Generatif

Pada spesies angiospermae, alat perkembangbiakannya adalah bunga. Bunga tersusun atas perhiasan bunga serta alat kelamin bunga itu sendiri.

Perhiasan bunga merupakan bagian kelopak sekaligus mahkota bunga. Sedangkan alat kelamit bunga digunakan sebagai alat untuk perkembangbiakan. Pada bagian dalam perhiasan bunga yang berbentuk lingkaran, di situlah terdapat alat kelamin bunga.

Alat kelamin bunga yakni benang sari yang merupakan alat pembiakan jantan, serta putik yang merupakan alat pembiakan betina pada bunga. Benang saru atau alat pembiakan jantan dapat ditemukan pada lingkaran yang berada di bagian luar putik.

Klasifikasi Tumbuhan Dikotil

Banyak sekali jenis tumbuhan yang masuk ke dalam golongan tumbuhan dikotil. Kita pun biasanya lebih seing menjumpai tumbuhan yang berkeping dua daripada tumbuhan yang berkeping satu. Dalam suatu penelitian, ditemukan bahwa hampir 200.000 tumbuhan itu termasuk tumbuhan berkeping dua.

Beberapa jenis dan klasifikasi tumbuhan dikotil antara lain sebagai berikut :

  • Euphorbiaceae (Tumbuhan Getah – Getahan) : Getah – getahan merupakan tumbuhan dikotil dengan getah yang biasanya berwarna putih dan bisa kita jumpai ketika kita memberikan sayatan pada bagian batang tumbuhan ini.
  • Papilinaceae (Tumbuhan Kacang Kacangan) : Pada tumbuhan dikotil jenis ini memiliki ciri khas yang unik dan mudah dikenali, karena jenis tumbuhan kacang – kacangan memiliki mahkota yang berbentuk seperti kupu – kupu, dengan akar yang berbintil, serta buah polong.
  • Solanaceae (Tumbuhan Terong Terongan) : tumbuhan terong – terongan memiliki bunga yang berbentuk bintang ataupun terompet serta mempunyai buah yang di dalamnya dapat berisi daging buah atau berair.
  • Casuarinaeae (Tumbuhan Cemara – Cemaraan) : Tumbuhan jenis ini memiliki ranting yang beruas disertai dahan yang ukurannya besar menyerupai daun. Dan yang menjadi ciri paling khas dari tumbuhan jenis Casuarinaceae ini adalah buahnya serupa dengan runjung yang kecil.
  • Capparaceae : Meskipun tumbuhan ini merupakan tumbuhan dikotil, tumbuhan ini juga termasuk dalam kelompok bunga – bungaan dengan daun yang tunggal, bisa juga majemuk yang berbentuk menjari, dengan ukuran yang cukup kecil. Tanaman dikotil ini juga berbuah dengan bentuk menyerupai kapsul dan memanjang.
  • Malvaceae (Tumbuhan Kapas – Kapasan) : Ciri yang sangat khas dari tumbuhan dikotil jenis ini adalah berbunga besar dengan bentuk corong, disertai dengan kelompok yang menyatu.
  • Piperaceae : Tumbuhan dikotil ini memiliki ciri khas yakni berbentuk perdu atau semak – semak yang bisa juga merambat dengan akar yang lengket atau lekat pada suatu yang bisa dirambatnya. Daun dari tumbuhan ini beraromatik serta memiliki rasa yang pedas, misalnya daun sirih dan lada.
  • Myrtales : Ciri khas dari tumbuhan jenis ini adalah berbunga dengan bentuk seperti perdu, daun yang selalu berwarna hijau, ketika diremas mengluarkan aroma.
  • Apocynaceae : Ciri tumbuhan jenis ini adalah batangnya putih, memiliki bunga yang warnanya mencolok, memiliki ukuran yang besar, dan aroma yang harum, seperti tapak dara dan juga alamanda.
  • Rosaceae (Tumbuhan Mawar – Mawaran) : tumbuhan jenis ini memiliki bentuk seperti semak – semak, tetapi tak jarang ada yang arah tumbuhnya memanjat, berkayu dan memiliki duri yang dapat ditemukan pada batangnya.

Contoh Tumbuhan Dikotil

Beberapa contoh tumbuhan dikotil antara lain :

  • Kentang

Kentang adalah salah satu komoditas pangan di Indonesia yang sangat penting. Kentang bisa dijadikan sebagai makanan ringan karena kandungan lemaknya yang rendah. Di sejumlah negara yang terdapat di Benua Eropa, kentang merupakan makanan pokok.

  • Karet

Karet merupakan salah satu tumbuhan dikotil yang menghasilkan getah lateks. Salah satu negara penghasil karet terbesar di dunia adalah Indonesia. Karet memiliki banyak manfaat terutama dalam industri ban.

  • Cabai

Cabai merah atau cabai yang lain merupakan tanaman dikotil. Selain untuk bumbu masakan, cabai juga dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional serta dapat melancarkan peredaran darah. Berbagai manfaat cabai membuktikan bahwa cabai merupakan komoditas propektif yang sangat layak untuk dibudidayakan.

  • Putri Malu

Putri malu merupakan tumbuhan dikotil yang unik terutama ketika disentuh, daunnya akan langsung menutup. Berbagai manfaat dapat kita peroleh dari tanaman ini, misalnya menyembuhkan bronkitis, insomnia akut, hingga dapat menurunkan demam.

  • Tomat

Tomat merupakan tumbuhan dikotil yang mengandung vitamin C tinggi dengan manfaat yakni dapat menjaga kesehatan jantung, sebagai antioksidan, pencegah kanker, dan mengatasi sembelit. Pada ibu hamil, tomat dapat menjaga tekanan darah supaya selalu stabil.

The post Tumbuhan Dikotil: Pengertian, Ciri dan Klasifikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>