Bioluminescence - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bioluminescence Sun, 29 Nov 2020 09:31:28 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Bioluminescence - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bioluminescence 32 32 Proses Kunang-Kunang Mengeluarkan Cahaya https://haloedukasi.com/proses-kunang-kunang-mengeluarkan-cahaya Thu, 26 Nov 2020 04:26:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=15891 Berbagai macam makhluk hidup baik manusia, hewan, ataupun tumbuhan hidup saling berdampingan di alam. Agar kehidupan bisa berjalan secara beriringan antara makhluk hidup satu dengan lainnya, maka diperlukan suatu komunikasi. Komunikasi dimaksudkan untuk membantu meyampaikan informasi baik antar spesies, komunitas ataupun dengan makhluk hidup lainnya. Makhluk hidup juga memiliki berbagai macam cara yang unik dalam […]

The post Proses Kunang-Kunang Mengeluarkan Cahaya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Berbagai macam makhluk hidup baik manusia, hewan, ataupun tumbuhan hidup saling berdampingan di alam. Agar kehidupan bisa berjalan secara beriringan antara makhluk hidup satu dengan lainnya, maka diperlukan suatu komunikasi.

Komunikasi dimaksudkan untuk membantu meyampaikan informasi baik antar spesies, komunitas ataupun dengan makhluk hidup lainnya. Makhluk hidup juga memiliki berbagai macam cara yang unik dalam menyampaikan informasi.

Ada yang berkomunikasi melalui cahaya yang dihasilkan oleh tubuh, bau, gerak, suara ataupun senyawa kimia. Komunikasi akan berjalan melalui serangkaian alur pada syaraf.

Rangsang pertama akan diterima oleh reseptor syaraf, kemudian diproses melalui prosesor, dan diteruskan pada efektor untuk menyampaikan bentuk respon yang dihasilkan. Sehingga respon yang dihasilkan efektor bermacam-macam sesuai dengan jenis rangsang yang diterima oleh reseptor.

Salah satu makhluk hidup yang berkomunikasi menggunakan cahaya adalah Lampyridae atau kunang-kunang. Cahaya tersebut terdapat pada bagian perut dekat dengan ekor kunang-kunang dan tidak menghasilkan panas.

Kemampuan makhluk hidup untuk memproses energi kimia menjadi energi cahaya disebut sebagai bioluminescence.

Bioluminescence berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios artinya hidup dan lumen berarti cahaya.

Cahaya yang dihasilkan pada kunang-kunang,  berasal dari pigmen luciferin. Pigmen luciferin  merupakan senyawa yang ditemukan pada organisme untuk menghasilkan bioluminescence.

Bioluminescence pada kunang-kunang terjadi ketika luciferin sebagai substrat dikatalis oleh enzim bernama luciferase yang kemudian bereaksi dengan oksigen dan adenosine trifosfat (ATP) menghasilkan oxyluciferine sebagai senyawa aktif penghasil cahaya .

Cahaya yang dihasilkan kunang-kunang dimanfaatkan sebagai bentuk komunikasi ataupun sebagai peringatan adanya predator.

Kunang-kunang juga menyalakan cahaya pada perutnya untuk menarik perhatian lawan jenisnya.

The post Proses Kunang-Kunang Mengeluarkan Cahaya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioluminescence: Pengertian – Karakteristik dan Fungsinya https://haloedukasi.com/bioluminescence Wed, 21 Oct 2020 16:29:26 +0000 https://haloedukasi.com/?p=12241 Fenomena laut yang menakjubkan terjadi bukan tanpa alasan. Hal ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Salah satunya adalah Bioluminescence. Berikut pembahasannya. Pengertian Bioluminescence Kata bioluminescence terdiri dari dua bahasa, bio (=hidup, Yunani) dan lumen (=cahaya, Latin). Bioluminescence adalah makhluk hidup yang bisa menghasilkan dan memancarkan cahaya yang terbentuk dari reaksi kimia yang dihasilkannya. Reaksi kimia tersebut terjadi di dalam sel […]

The post Bioluminescence: Pengertian – Karakteristik dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Fenomena laut yang menakjubkan terjadi bukan tanpa alasan. Hal ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Salah satunya adalah Bioluminescence. Berikut pembahasannya.

Pengertian Bioluminescence

Kata bioluminescence terdiri dari dua bahasa, bio (=hidup, Yunani) dan lumen (=cahaya, Latin). Bioluminescence adalah makhluk hidup yang bisa menghasilkan dan memancarkan cahaya yang terbentuk dari reaksi kimia yang dihasilkannya.

Reaksi kimia tersebut terjadi di dalam sel maupun di luar sel. Bioluminescence adalah salah satu bentuk pemancaran cahaya, yang menghasilkan cahaya dingin, hanya 20% dari total cahaya yang menghasilkan panas.

Namun, bioluminescence berbeda dengan flourescence ataupun phosphorescence. Bioluminescence ditemukan di seluruh biosfer, tetapi hanya pada vertebrata laut, invertebrata dan beberapa jenis tumbuhan.

Bioluminescence ditemukan pada makhluk hidup seperti chepalopoda,copepoda, ostracoda, amphipoda,euphausida, beberapa jenis ikan,annelida, plankton dan ubur-ubur. Di darat bioluminescence ditemukan pada beberapa jenis serangga, kunang-kunang, ulat (glow-worm), kumbang dan beberapa jenis diptera.

Bioluminescence juga ditemukan pada mikroorganisme (bakteri) di darat maupun di laut.  Bakteri ini tergolong ke dalam bakteri gram negatif, motil, berbentuk batang dan bersifat aerob atau anaerob fakultatif.

Bioluminescence dapat ditemukan di seluruh dunia. Jenis mikroorganisme laut dapat ditemui hampir di semua lautan, terutama pada teluk dan terumbu karang yang memiliki konsentrasi nutrisi yang tinggi. 

Karakteristik Bioluminescence

Bioluminescence hasil dari reaksi kimia yang melepaskan sejumlah besar energi, bukannya hilang sebagai panas seperti dalam reaksi kimia yang normal.

Energi ini disalurkan untuk mengisi produk molekul dalam keadaan tereksitasi elektronik.

Keadaan tereksitasi ini sama seperti yang diproduksi dalam molekul penyerapan radiasi, sehingga distribusi spektral bioluminescence sering sama dengan produk fluoresensi.

Warna dari bioluminescence berkembang sesuai dengan fungsi dari emisi cahaya, yaitu untuk komunikasi, pertahanan, predasi, kamuflase, pencahayaan, penyerbukan, aposematisme dan menarik pasangan.

Radiasi cahaya yang dihasilkan dalam rentang panjang gelombang 400-700 nm. Bioluminescence maksimum spesies laut berkisar antara 450-510 nm, sedangkan organisme di darat telah didominasi warna kuning-hijau.

Dalam air laut, biru-hijau (400-500 nm) luminescence mencapai transmisi maksimum, sedangkan spesies darat memiliki sensitivitas maksimum visual cahaya kuning. Pigmen visual organisme laut kebanyakan paling sensitif di daerah biru-hijau.

Fungsi Bioluminescence

Fungsi bioluminescence adalah untuk: 

  • Kamuflase
    Beberapa jenis dekapoda, chepalopoda dan ikan menggunakan bioluminescence untuk melakukan kamuflase dalam menghindari predator.
  • Predasi
    Bioluminescence digunakan sebagai umpan untuk menarik mangsa (predasi) oleh ikan laut dalam seperti pada beberapa jenis Anglerfish.
  • Menarik Pasangan
    Berbagai spesies kunang-kunang memanfaatkan bioluminescence sebagai sinyal kawin. Setiap spesies memiliki pola dan warna pendaran yang berbeda.
  • Pertahanan
    Setiap makhluk hidup yang mampu menghasilkan luminesensi untuk tujuan atau fungsi yang berbeda-beda.
  • Komunikasi
    Komunikasi antara bakteri (quorum sensing) memainkan perandalam regulasi luminesence di banyak spesies bakteri. 
  • Aposematisme
    Pada spesies bintang ular laut, cacing laut dan organisme bioluminesensi di daratan seperti larva kunang-kunang, mereka memiliki mekanisme pertahanan yang disebut aposematisme, yaitu menghasilkan pendaran untuk menandakan bahwa makhluk tersebut memiliki toksik (beracun) atau tidak enak dimakan sehingga predator akan menghindarinya.
  • Penerangan
    Kebanyakan ikan laut dalam menghasilkan cahaya hijau atau biru untuk penglihatan di dasar laut.
  • Penyerbukan
    Beberapa jenis jamur juga dapat menghasilkan cahaya, seperti jamur hantu Omphalotus nidiformis yang memancarkan cahaya agar serangga mendekati jamur tersebut dan bisa menyebarkan sporanya.

The post Bioluminescence: Pengertian – Karakteristik dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>