bioma - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bioma Fri, 17 Mar 2023 02:58:56 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico bioma - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bioma 32 32 Bioma Hutan Gugur : Pengertian, Ciri, dan Jenisnya https://haloedukasi.com/bioma-hutan-gugur Wed, 15 Mar 2023 00:52:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41904 Hutan gugur adalah salah satu dari tujuh bioma yang ada di permukaan bumi. Seperti jenis bioma lainnya, hutan gugur memiliki karakteristik yang mencirikannya. Berikut pembahasan lengkap terkait hutan gugur. Pengertian Hutan Gugur Hutan gugur adalah bioma yang didominasi oleh pohon yang menggugurkan daunnya secara musiman. Pepohonan yang ada di hutan gugur akan kehilangan daunnya di […]

The post Bioma Hutan Gugur : Pengertian, Ciri, dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Hutan gugur adalah salah satu dari tujuh bioma yang ada di permukaan bumi. Seperti jenis bioma lainnya, hutan gugur memiliki karakteristik yang mencirikannya. Berikut pembahasan lengkap terkait hutan gugur.

Pengertian Hutan Gugur

Hutan gugur adalah bioma yang didominasi oleh pohon yang menggugurkan daunnya secara musiman. Pepohonan yang ada di hutan gugur akan kehilangan daunnya di musim gugur dan akan tumbuh kembali saat musim semi.

Beberapa wilayah yang menjadi tempat tumbuhnya hutan gugur antara lain : Amerika Utara, Asia, dan Eropa. Hutan gugur yang terkenal misalnya Great Smoky Mountains National Park dan Dataran Cina Timur Laut.

Ciri-Ciri Hutan Gugur

Hutan gugur juga disebut sebagai hutan berdaun lebar karena, selain itu ada beberapa ciri lainnya yang menggambarkan hutan gugur seperti penjelasan di bawah ini.

Iklim

Suhu rata-rata hutan gugur adalah 10°C atau 50°F, dengan rata-rata curah hujan tahunan mencapai 1,5 meter. Saat musim panas, suhu rata-rata di hutan gugur adalah 21°C. Sedangkan saat musim dingin, suhu akan berada di bawah titik beku.

Hutan gugur memiliki kelembaban yang sangat tinggi, sehingga perbedaan suhu saat siang dan malam tidak jauh berbeda. Suhu dari musim ke musim berubah drastis menghasilkan empat musim yaitu musim dingin, musim panas, semi musim, dan musim gugur.

Suhu musim gugur yang lebih dingin menjadi sinyal bagi pohon untuk memotong pasokan air ke daun. Daun kemudian tidak mampu menghasilkan klorofil yang membuatnya menjadi hijau, sehingga daun menjadi kuning, emas atau merah. Lalu daun mengering dan rontok ke permukaan tanah.

Fauna

Hewan predator yang dapat ditemukan di hutan gugur antara lain serigala, singa, dan kucing hutan. Sedangkan herbivora yang ada di hutan ini didominasi oleh rusa dan hewan lainnya seperti kelinci, sigung, rakun, salamander, kura-kura, ular, katak, dan tupai.

Selain itu, hutan gugur juga adalah habitat bagi bermacam-burung seperti burung pelatuk, burung warbler, burung hantu, dan burung jay. Mereka tinggal di lubang dan dahan pohon, serta memakan biji-biji dari pepohonan.

Berdasarkan jenisnya, hewa-hewan yang berada di hutan gugur terdiri dari lima kategori, yaitu :

  • Mamalia besar: bobcats, beruang, moose (rusa besar), rusa
  • Mamalia kecil: kelinci, musang, rubah, rakun, sigung, tupai
  • Amfibi dan reptil: katak, kura-kura, ular, salamander
  • Serangga: belalang sembah, lebah, laba-laba, kepik, kumbang
  • Burung: burung biru, burung kolibri, burung pelatuk, kardinal

Flora

Secara umum, flora yang terdapat di hutan gugur adalah pohon yang berdaun lebar. Namun, terdapat tingkata flora di hutan gugur yang dapat dibagi menjadi lima tingkatan yaitu :

  • Lapisan atas atau kanopi : pohon tinggi seperti aspen, birch, beech, ek, elm, dan maple.
  • Lapiasan keuda atau anakan : pohon kecil seperti tanaman pucuk merah dan cornus (dogwood).
  • Lapisan ketiga : semak-semak seperti rhododendron dan azalea.
  • Lapisan keempat atau tumbuhan hutan : lapisan tumbuhan seperti bunga liar dan pakis.
  • Lapisan tanah : seperti lumut dan lumut kerak yang tumbuh di batang pohon.

Selain itu ada berbagai tanaman lain yang tumbuh di hutan ini seperti tanaman rambat liana, bunga anggrek, dan mountain laurel.

Warna daun di hutan gugur akan berubah-ubah sepanjang pergantian musim. Daun hijau akan berubah menjadi coklat kering, kemudian merontokkan daunnya sepanjang musim gugur agar dapat bertahan hidup saat musim dingin. Saat musim dingin, banyak hewan yang melakukan hibernasi di hutan ini.

Tanah

Warna tanah pada hutan gugur adalah coklat hingga coklat keabuan. Tanah yang ada di hutan gugur mengandung banyak mineral yang dihasilkan oleh dedaunan yang gugur ke tanah. Nutrisi yang ada pada daun akan diserap oleh tanah saat daun membusuk yang dibantu oleh organisme di tanah.

Kualitas tanah yang ada pada hutan gugur sangat cocok dijadikan lahan pertanian, namun harus menghindari tanah yang terbentuk di bawah pohon pinus karena umumnya memiliki kadar asam yang lebih tinggi dan berpasir.

Jenis-Jenis Hutan Gugur

Hutan gugur diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hutan gugur lembab dan hutan gugur kering yang dipaparkan lebih lanjut di bawah ini.

Hutan Gugur Lembab (Moist)

Bioma Hutan Gugur : Pengertian, Ciri, dan Jenisnya

Hutan gugur ini disebut juga hutan gugur tropis. Hutan gugur ini tersebar di daerah yang menerima curah hujan tinggi yakni antara 200 cm dan 100 cm. Pepohonan akan menggugurkan daunnya saat tidak ada cukup hujan.

Suhu pada hutan gugur lembab ini rata-rata 24°C atau 27°C. Hutan ini memiliki kualitas tanah yang buruk. Tumbuhan di hutan ini didominasi oleh rosewood, cendana, jati, sal, dan shisam. Sedangkan fauna yang terlihat antara lain yongmu, kukang, golden cat, beruang hitam, sambar, burung pegar, dan trenggiling.

Hutan gugur tropis (lembab) banyak ditemukan hampir di seluruh India dan menjadi jenis hutan paling luas di negara tersebu kecuali di bagian barat dan barat laut India.

Hutan Gugur Kering (Dry)

Bioma Hutan Gugur : Pengertian, Ciri, dan Jenisnya

Hutan gugur kering tersebar di daerah dengan curah hujan antara 100 cm dan 70 cm dan banyak ditemukan di bagian dataran tinggi. Hutan ini ditemukan di seluruh bagian utara India dan juga di beberapa daerah seperti Andhra Pradesh, Adhya Pradesh, Karnataka, Tamil Nadu, dan Gujarat.

Pada saat musim dingin dan musim panas yang kering, pepohonan akan merontokkan daunnya selama sekitar enam hingga delapan minggu. Tumbuhan yang mendominasi hutan ini adalah semak dengan beberapa jenis pohon seperti nimba, peepal, jati, sal, oak, aspen, elm, ample, birch, dan beech.

Selain tumbuhan, hutan ini juga menjadi rumah bagi beberapa hewan seperti babi, rusa, gajah, singa, kura-kura, ular, kadal, dan berbagai jenis burung.

The post Bioma Hutan Gugur : Pengertian, Ciri, dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioma Hutan Hujan Tropis : Pengertian, Ciri, dan Jenisnya https://haloedukasi.com/bioma-hutan-hujan-tropis Thu, 09 Mar 2023 05:49:32 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41877 Bioma merupakan sebuah area luas yang dicirikan oleh vegetasi, iklim, tanah, dan margasatwa yang ada di area tersebut. Umumnya bioma dikenal dalam 5 kategori : perairan, padang rumput, hutan, gurun, dan tundra. Kategori yang umum tersebut kemudan dibagi lagi menjadi lebih spesifik seperti sabana, hujan hutan tropis, air tawar, laut, hutan hujan sedang, dan taiga. […]

The post Bioma Hutan Hujan Tropis : Pengertian, Ciri, dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioma merupakan sebuah area luas yang dicirikan oleh vegetasi, iklim, tanah, dan margasatwa yang ada di area tersebut. Umumnya bioma dikenal dalam 5 kategori : perairan, padang rumput, hutan, gurun, dan tundra.

Kategori yang umum tersebut kemudan dibagi lagi menjadi lebih spesifik seperti sabana, hujan hutan tropis, air tawar, laut, hutan hujan sedang, dan taiga. Pembahasan kali ini adalah tentan hutan hujan tropis yang akan dipaparkan berikut ini.

Pengertian Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis merupakan hutan lebat yang panas, lembab, dan subur. Jenis bioma ini biasanya ditemukan di sekitar garis khatulistiwa. Hutan hujan tropis menerima curah hujan sekitar 254 cm setiap tahun.

Suhu pada hutan hujan tropis rata-rata sekitar 28 derajat celcius. Suhu terendahnya adalah 20 derajat celcius dan tidak lebih dari 35 derajat celcius. Cuaca di bioma ini mulai panas dan kering, kemudian disertai badai petir dan hujan yang lebat di sore hari.

Hutan hujan tropis umumnya berada di daerah tropis dan ditemukan di Australia, Afrika, Brazil, Bolivia, Chili, Kolombia, Myanmar, Papua Nugini, dan lainnya. Beberapa hutan hujan yang paling dikenal di dunia antara lain Amazon di Brazil, El Yungue di Puerto rico, dan Cekungan Kongo di Afrika.

Ciri-Ciri Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis memiliki ciri-ciri yang dibagi ke dalam kategori untuk mempermudah membedakannya dengan jenis bioma lain.

Iklim

  • Suasananya panas dan lembab.
  • Sangat basah dengan curah hujan lebih dari 200 cm per tahun.
  • Sangat hangat dengan suhu harian rata-rata 28°C.
  • Tidak memiliki musim, iklim konsisten sepanjang tahun.
  • Iklim pada hutan hujan tropis adalah iklim yang ideal untuk pertumbuhan tanaman dan hewan.

Flora

  • Pepohonan tumbuh sangat tinggi, memiliki batang yang tipis, dan akar yang besar. Anda dapat melihat akarnya berada di atas tanah.
  • Liana adalah pohon yang khas dari bioma ini. Liana adalah tanaman merambat berkayu yang memanjat tinggi untuk mencapai sinar matahari.
  • Daun di hutan hujan tropis memiliki bentuk yang khas yaitu ujungnya yang lancip dan memanjang, memungkinkan daun menjatuhkan air tetesan hujan dengan mudah.
  • Rendahnya angin di dekat dasar hutan membuat banyak tumbuhan melakukan penyerbukan dengan bergantung pada lebah, kupu-kupu, atau hewan lainnya.

Fauna

  • Spesies hewan lebih banyak daripada ekosistem lainnya.
  • Hewan yang dapat Anda temukan antara lain gorila, sloth, jaguar, anaconda, serangga, burung, tokek, monyet dan katak pohon.
  • Hewan yang tinggal di tempat ini beradaptasi untuk terhindar dar predator, misalnya monyet yang memiliki lengan panjang untuk dapat memanjat dari satu pohon ke pohon lainnya dan sloth bergerak sangat lamban untuk mengecoh pemangsanya.
  • Beberapa hewan aktif di malam hari.

Tanah

  • Warna tanahnya merah karena mengandung banyak zat besi.
  • Sebagian besar tanah di hutan hujan tropis tidak begitu subur.
  • Kualitas tanah cenderung buruk karena nutrisi cepat hilang ‘tersapu’ oleh hujan.
  • Lapisan tipis tanah subur dapat ditemukan di permukaan tempat daun mati membusuk.
  • Siklus nutrisi sangat cepat karena kondisi lembab yang membantu benda mati terurai dengan cepat, yang dibantu juga oleh bakteri dan jamur.

Struktur Hutan

  • Di hutan hujan tropis, jumlah synusiae lebih banyak daripada tipe ekosistem lainnya.
  • Synusiae dapat dikatakan sebagai perilaku tumbuhan yang membentuk komunitas dengan peran yang berbeda-beda.
  • Synusiae berarti bergantung secara mekanis seperti pencekik, pemanjat, epifit, dan tanaman parasit. Campuran pohon ini membentuk beberapa kanopi di bawah lapisan paling atas.
  • Kanopi atas hutan hujan tropis umumnya lebih besar dari 40 meter di atas tanah.

Jenis-Jenis Hutan Hujan Tropis

Anda mungkin akan menemukan berbagai jenis hutan hujan tropis, namun secara azonal hutan hujan tropis dibagi ke dalam beberapa kategori di bawah ini.

Hutan Bakau Tropis (Mangrove Forest)

Bioma Hutan Hujan Tropis : Pengertian, Ciri, dan Jenisnya

Hutan bakau tropis atau yang mungkin Anda lebih sering dengar sebagai hutan mangrove. Mangrove atau bakau adalah satu-satunya tanaman pesisir yang dapat hidup di air asin yang kemudian menutupi garis pantai yang dikenal sebagai hutan bakau atau mangrove.

Mangrove ditemukan di seluruh daerah tropis dan subtropis di dunia. Indonesia merupakan negara dengan mangrove terbanyak. Selain itu, negara yang banyak memiliki hutan bakau adalah Australia, Brazil, Malaysia, dan Papua Nugini.

Hutan bakau yang tersebar di Indonesia bahkan banyak dijadikan sebagai tempat wisata, misalnya : Mangrove Maerokoco Semarang, Mangrove Edupark Semarang, Mangrove Wonorejo Semarang, Mangrove Muara Bengawan Solo, Hutan Mangrove Wana Tirta Kulon Progo, dan Hutan Mangrove Pasir Kadilangu.

Hutan Rawa Gambut (Peat Forest)

Bioma Hutan Hujan Tropis : Pengertian, Ciri, dan Jenisnya

Hutan rawa gambut adalah hutan lembab tropis dimana gambut terbentuk dari akumulasi daun semi-dekomposisi dan bahan tanaman lain yang diendapkan pada lempung laut sulfida atau aluvium sungai yang menciptakan kondisi anaerobik dan menghambat dekomposisi.

Hutan rawa gambut memiliki peran penting bagi makhluk hidup lainnya antara lain menyeimbangkan dampak buruk pemanasan global, menjadi rumah bagi flora dan fauna, serta menjadi lahan pertanian dan peternakan.

Sebagian besar lahan gambut tropis di dunia berada di kawasan Asia Tenggara (Indonesia dan Malaysia), Peruvian Amazon (Amerika Selatan) dan Cekungan Kongo (Afrika tengah).

Hutan Rawa (Swamp Forest)

Bioma Hutan Hujan Tropis : Pengertian, Ciri, dan Jenisnya

Hutan rawa adalah ekosistem hutan dataran rendah yang terbentuk di atas tanah gambut yang berasal dari sisa-sisa tanaman berkayu di daerah dengan curah hujan tinggi, suhu tinggi, dan daya serap yang rendah.

Meskipun hutan rawa dianggap “menyeramkan”, jenis hutan ini memiliki manfaat yang besar bagi keberlangsungan makhluk hidup. Hutan rawa menampung cadangan air, menyimpan sumber makanan bagi flora dan fauna, serta mencegah terjadinya banjir.

Hutan rawa tersebar luas dan lebih banyak di daerah tropis. Area hutan rawa terbesar dapat ditemukan di seluruh Afrika tropis, Amerika Tengah, Argentina, beberapa wilayah Asia Tenggara, dan Brazil.


The post Bioma Hutan Hujan Tropis : Pengertian, Ciri, dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioma Sabana : Ciri, Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/bioma-sabana Wed, 08 Mar 2023 14:25:40 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41768 Bioma adalah area yang diklasifikasikan menurut spesies yang hidup di lokasi tertentu dan memiliki karakteristik tertentu. Salah satu jenis bioma adalah bioma sabana, yang akan di bahas lebih lengkap di bawah ini. Sabana adalah padang rumput yang luas dengan diselingi beberapa pohon yang tumbuh menyebar. Umumnya rumput tidak tumbuh begitu tinggi dan hanya jenis pohon […]

The post Bioma Sabana : Ciri, Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioma adalah area yang diklasifikasikan menurut spesies yang hidup di lokasi tertentu dan memiliki karakteristik tertentu. Salah satu jenis bioma adalah bioma sabana, yang akan di bahas lebih lengkap di bawah ini.

Sabana adalah padang rumput yang luas dengan diselingi beberapa pohon yang tumbuh menyebar. Umumnya rumput tidak tumbuh begitu tinggi dan hanya jenis pohon tertentu yang dapat tumbuh karena curah hujan yang rendah di sabana.

Padang rumput sabana terletak di 30 derajat ekuator bumi, biasanya ditemukan di antara hutan hujan tropis & gurun.

Ciri-Ciri Bioma Sabana

Bioma terdiri dari beberapa jenis dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Berikut ciri-ciri bioma sabana yang perlu Anda ketahui.

  • Sabana memiliki iklim yang cukup hangat dengan suhu berkisar antara 68 derajat Fahrenheit dan 86 derajat Fahrenheit atau setara dengan 20 derajat Celcius hingga 30 derajat Celcius.
  • Sabana terletak di setiap benua di dunia kecuali Antartika. Sabana terbesar terletak di Afrika dekat garis khatulistiwa.
  • Bioma sabana sering digambarkan sebagai daerah padang rumput dengan pepohonan yang tersebar. Rerumputan dan pepohonan yang tumbuh di sabana dapat beradaptasi dengan sedikit air dan suhu yang panas. Pohon tinggi dan rerumputan tumbuh di bioma ini dengan tinggi mencapai 350 cm. Contohnya adalah Akasia pinus, gulma, rumput rhodes, rumput kerbau, dan rosemary.
  • Sabana merupakan tempat tinggal bagi banyak mamalia darat besar termasuk gajah, singa, jerapah, badak, zebra, kerbau, macan tutul, dan kanguru. Terdapat pula hewan kecil seperti serangga, antelop, burung unta, dan ular.
  • Sebagian besar hewan yang ditemukan di sabana adalah herbivora yang bermigrasi melalui wilayah tersebut dengan mengutamaan jumlah kawanan dan kecepatan untuk bertahan hidup. Sabana tidak memberikan banyak pilihan bagi hewan-hewan ini untuk bersembunyi dari predator.
  • Selain jumlah kawanan dan kecepatan, jenis hewan yang mampu hidup disini adalah yang mampu berkamuflase dan mimikri. Misalnya ular yang mampu menyamarkan dirinya dengan pasir dan rumput.
  • Sabana sering kali mengalami kebakaran dalam waktu tertentu, sebagian besar penyebabnya adalah sambaran petir.
  • Tanah di sabana tidak terlalu subur dan hanya memiliki lapisan tipis humus yang terdiri dari tumbuhan dan hewan yang membusuk. Tanah cenderung berwarna merah karena kandungan besinya yang tinggi. Umumnya ada 6 jenis tanah di sabana di seluruh dunia yaitu litosol, laterit, cracking clays, tanah kuning merah, saline, aluvial, dan pasir dalam.

Jenis Bioma Sabana

Sabana tersebar di seluruh dunia dengan karakter yang berbeda-beda, ada beberapa jenis sabana yang dapat Anda temukan yang dipaparkan berikut ini.

  • Sabana Tropis dan Subtropis
Bioma Sabana

Sabana jenis ini berada di dekat garis khatulistiwa. Biasanya terdapat hutan hujan tropis dan gurun di sekitar sabana ini. Sabana tropis dan subtropis umumnya terdiri dari padang rumput tropis dan semak belukar.

Ada berbagai jenis spesies yang tinggal pada sabana jenis ini, termasuk diantaranya adalah hewan-hewan yang eksotis, misalnya singa, leopard, gajah Afrika, dan badak. Sabana tropis dan subtropis besar banyak ditemukan di Amerika Selatan dan Australia.

  • Sabana Beriklim Sedang
Bioma Sabana : Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya

Sabana ini berada di daerah garis lintang tengah, yang memiliki musim panas yang lebih basah dan musim dingin yang lebih kering daripada jenis sabana lainnya.

Sabana beriklim sedang juga disebut sebagai padang rumput. Contoh sabana jenis ini yang dapat Anda temukan adalah Sabana Great Plains di Amerika Serikat.

  • Sabana Mediterania
Bioma Sabana : Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya

Sabana ini juga berada di daerah pertengahan garis lintang, khususnya di mediterania. Sabana Mediterania memiliki musim dingin yang sejuk dan musim panas yang panas – kering. Pohon Oak seringkali ditemukan pada Sabana Mediterania.

Sebagaimana namanya, sabana ini dapat ditemukan di seluruh wilayah Mediterania seperti Italia, Spanyol, Idan Yunani. Sabana jenis ini juga dapat dilihat di beberapa wilayah lainnya seperti Afrika, Australia, Afrika Selatan, dan California.

  • Sabana Tergenang (Flooded)
Bioma Sabana : Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya

Seperti namanya, sabana ini sering mengalami banjir, baik banjir yang terjadi secara musiman maupun banjir sepanjang tahun. Sabana jenis ini memiliki wilayah yang lebih kecil dari sabana lainnya.

Meskipun pada umumnya sabana ini tidak seluas sabana lainnya, sabana ini adalah rumah bagi ekosistem unik yang telah beradaptasi dengan lingkungan basah. Contoh sabana ini adalah The Pantanal yang berada di Amerika Selatan.

  • Sabana Pegunungan
Bioma Sabana : Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya

Sabana pegunungan adalah sabana yang terletak di dataran tinggi, biasanya terletak di sisi pegunungan. Hewan-hewan yang tinggal di sabana ini telah beradaptasi dengan kondisi sejuk dan basah, serta teriknya sinar matahari.

Sabana pegunungan terbesar ditemukan di Afrika, Amerika Selatan, Afrika, dan Asia. Contoh sabana pegunungan misalnya sabana Angola di Afrika.

Contoh Bioma Sabana

Ada begitu banyak sabana di dunia, mulai dari sabana yang tidak pernah dikunjungi manusia hingga sabana yang banyak dijadikan tempat wisata. Inilah contoh-contoh sabana dari dalam dan luar negeri.

  • Serengeti
Bioma Sabana : Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya

Serengeti adalah sabana yang paling terkenal di dunia karena keberagaman biota yang terdapat di kawasan ini. Taman Nasional Serengeti berlokasi di Tanzania dan tercatat di UNESCO sebagai warisan dunia.

Sabana ini memiliki luas mencapai 30.000 kilometer persegi dan dihuni oleh ribuan hewan antara lain : gajah, hyena, zebra, jerapah, dan singa. Uniknya, sabana ini dilewati oleh segerombolan rusa kutub yang bermigrasi setiap tahun.

  • Puru Kambera
Bioma Sabana : Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya

Puru Kambera adalah sabana yang berada di Indonesia, tepatnya di Desa Mondu, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sabana ini memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Warna sabana yang hijau pada musim hujan akan berubah menjadi kuning kecoklatan pada musim kemarau. Sabana ini didominasi oleh tanaman rumput liar yang menjadi makanan para kuda liar, khususnya pada musim kemarau.

  • Palouse
Bioma Sabana : Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya

Topografi sabana ini adalah salah satu yang paling unik daripada lainnya. Bukit-bukit yang landai diselimuti ladang gandum dan kadang terlihat seperti bukit pasir raksasa dari ketinggian 1.200 meter saat diterpa debu gletser. Tidak heran apabila sabana ini termasuk 7 Keajaiban Negara Washington.

Sabana ini aktif sebagai tempat para petani menanam gandum. Meskipun memiliki bentukan lahan yang berbukit-bukit, panen gandum dapat dicapai dengan mudah karena adanya teknologi pertanian yang mumpuni.

  • Bukit Wairinding
Bioma Sabana

Bukit Warinding juga populer disebut sebagai bukit raksasa tidur karena bentuk lahannya yang menyerupai raksasa yang sedang berbaring Sabana ini terletak di Kabupaten Sumba Timur.

Sabana ini memiliki topografi yang bergelombang dengan hamparan lahan rumput diselingi semak belukar dan pohon di bagian lahan yang dalam. Seperti halnya Puru Kambera, hewan yang paling mencolok di tempat ini adalah kuda.

The post Bioma Sabana : Ciri, Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioma Hutan Bakau : Pengertian, Manfaat, Ciri dan Jenisnya https://haloedukasi.com/bioma-hutan-bakau Tue, 07 Mar 2023 04:40:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41754 Hutan bakau merupakan hutan yang tumbuh di air payau yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Dengan jenis tanah yang cenderung berlumpur, sehingga tidak banyak tumbuhan yang bisa hidup. Hutan ini berada di pesisir pantai yang terdiri dari tumbuhan yang spesifik yakni bakau. Hutan bakau ini biasanya dijumpai tumbuh dan berkembang di kawasan pesisir yang […]

The post Bioma Hutan Bakau : Pengertian, Manfaat, Ciri dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Hutan bakau merupakan hutan yang tumbuh di air payau yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Dengan jenis tanah yang cenderung berlumpur, sehingga tidak banyak tumbuhan yang bisa hidup. Hutan ini berada di pesisir pantai yang terdiri dari tumbuhan yang spesifik yakni bakau.

Hutan bakau ini biasanya dijumpai tumbuh dan berkembang di kawasan pesisir yang terlindung di daerah tropis dan subtropis.

Manfaat hutan bakau

Hutan bakau memiliki manfaat seperti :

  • Menyediakan nutrisi bagi makhluk hidup, karena pohon bakau memberikan nutrisi berupa penguburan tanah yang ada di sekitarnya.
  • Dapat menjaga wilayah penyangga dan menyaring air laut menjadi air tawar di daratan serta mengolah limbah beracun, menghasilkan oksigen, dan menyerap karbon dioksida.
  • Dapat menjernihkan air yang di sekitarnya. Karena selain menjadi alat pernafasan pada akar, akar pohon bakau juga dapat menangkap endapan dan membersihkan kandungan zat kimia yang menyebabkan air menjadi kotor.
  • Kulit pohon bakau bisa menjadi obat seperti obat gatal, obat radang, rematik, pencernaan, gigitan ular dan lain sebagainya.
  • Getah pohon bakau bisa mengobati gigitan hewan laut, namun getah ini juga bisa berbahaya apabila terkena mata bisa menyebabkan kebutaan. Perlu penanganan khusus apabila menggunakan getah pohon bakau.
  • Sebagai pencegah abrasi dan juga erosi tanah serta menjaga garis pantai agar tetap stabil.
  • Pohon bakau yang kuat akan menahan gelombang dan arus laut yang mengarah ke pantai agar tidak menghancurkan bebatuan dan tanah di daerah pantai.
  • Akar tanaman mangrove yang kuat mampu menopang tanah di sekitar pesisir agar tidak terbawa arus pasang-surut dan ombak. 
  • Pohon bakau juga berpengaruh dalam ekosistem, karena pohon bakau dapat menjadi sumber makanan bagi plankton sehingga dapat menunjang rantai makanan.
  • Menjadi tempat tinggal serta berkembang biak bagi udang, kepiting, ikan, kerang, bahkan bisa menjadi sarang dan tempat tinggal bagi burung.
  • Hutan bakau sangat penting untuk menjaga lingkungan dan juga ekosistem, terutama kawasan pesisir.
  • Hutan bakau menjadi salah satu subjek utama bagi pengembangan lingkungan di Indonesia.

Akan tetapi di Indonesia sekitar 80% hutan bakau mengalami kerusakan. Untungnya saat ini terdapat banyak lembaga sosial yang bergerak di bidang lingkungan yang terus mensosialisasikan tentang pohon bakau.

Dengan mengetahui manfaat pohon bakau sehingga masyarakat menjadi sadar akan pentingnya pohon bakau untuk melindungi lingkungan, terutama kawasan pesisir. Dengan adanya pelestarian hutan bakau maka dapat membantu untuk menstabilkan lingkungan dan juga menyelamatkan habitat yang ada di hutan tersebut. 

Ciri-ciri Hutan Bakau

Setiap hutan pasti mempunyai ciri-cirinya masing- masing, begitu juga dengan hutan bakau. Terdapat beberapa ciri-ciri mengenai hutan bakau, yakni:

  • Jenis tumbuhan yang hidup relatif sangat terbatas. Yang didominasi oleh tumbuhan bakau
  • Termasuk jenis hutan homogen karena tumbuhan yang hidup relatif berasal dari genus yang sama
  • Pohon bakau termasuk dalam jenis tanaman vivipar ataupun dapat berkecambah di pohonnya serta memiliki lentisel di bagian kulit pohon
  • Kawasan hutan merupakan perairan payau, yakni perairan yang terdiri daricampuran air tawar dan air asin
  • Berada di pesisir pantai
  • Air payau yang terdapat pada ekosistem hutan bakau mempunyai salinitas antara 2 hingga 22 ppm
  • Hutan bakau sangat penting untuk menjaga lingkungan, terutama menjaga ekosistem di kawasan tersebut
  • Sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut
  • Tanah yang terdapat di ekosistem hutan bakau umumnya bertekstur lumpur
  • Akar pohon bakau tampak unik karena bentuknya yang tidak beraturan.

Jenis – jenis Hutan bakau

Terdapat banyak jenis serta spesies pohon bakau yang dapat tumbuh dengan baik di ekosistem hutan bakau perairan dangkal. Sehingga hutan bakau juga terbagi menjadi beberapa jenis, yakni: 

Rhizophoraceae

Jenis hutan bakau Rhizophoraceae merupakan jenis yang paling sering ditemukan di Indonesia. Biasanya terdapat di bagian pesisir pantai. Rhizophora banyak berkembang di bagian luar hutan bakau yang menghadap ke ombak.

Tumbuhan Ini tumbuh di atas lumpur yang berfungsi untuk menghalau ombak lautan dan menjadi habitat serta sumber makanan bagi berbagai macam makhluk hidup di hutan bakau. Ciri dari pohon bakau rhizophoraceae terletak pada jenis akarnya, yang memiliki akar tunjang.

Fungsi dari akar ini adalah untuk mempertahankan posisi pohon bakau ketika terkena ombak serta ketika pasang-surut air laut.

Sonneratiaceae

Selanjutnya yakni jenis Sonneratiaceae. Jenis ini biasa disebut dengan Mangrove Apple. Pohon ini biasanya tumbuh di bagian yang kurang asin, tanah lumpur yang dalam, sering kali sepanjang sungai kecil.

Sehingga dapat diketahui bahwa habitat dari pohon ini bukanlah di area yang selalu basar atau terendam air. Tinggi dari pohon ini bisa mencapai 15 m dengan akar yang kuat dan mencuat ke atas ketika kawasannya tidak terendam oleh air.

Tumbuhan ini memiliki ciri berdaun tunggal, untuk menanam di lapangan dapat dilakukan secara penaburan, memiliki buah yang dapat dikonsumsi karena memiliki rasa yang asam dan juga tidak beracun. 

Avicenniaceae

Avicenniaceae biasa dikenal dengan sebutan pohon api-api. Pohon api- api merupakan salah satu jenis pohon Mangrove. Pohon ini memiliki kesamaan dengan pohon Sonneratiaceae.  Jenis pohon api- api ini paling banyak tumbuh di daerah yang paling dekat dengan laut, dengan media tanah yang agar bepasir.

Avicennia ini banyak ditemukan di berbagai daerah pesisir Indonesia, seperti Cilacap, Tangerang, Palembang. Pohon ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena dapat menghasilkan kayu dan juga bisa menjadi obat tradisonal. Pohon ini juga bisa menjadi bahan baku tepung yang dapat diolah menjadi berbagai macam kuliner.

Famili Meliaceae

Jenis hutan bakau yang terakhir adalah Famili Meliaceae atau biasa dikenal dengan sebutan  tanaman Nyirih. Jenis tanaman ini berasal dari Keluarga Nypa spp dan dapat kita jumpai di daerah tertentu, yaitu di daerah yang masih dipengarui oleh pasang – surut air laut. Pohon ini memiliki akar papan yang melebar ke samping, meliuk dan juga membentuk celah.

Dengan kulit kayu tipis yang berwarna coklat muda dan mengelupas, namun kayunya sangat kuat dan sering digunakan untuk bahan bangunan. Daunnya berpasangan dan agak tebal. Buah dari pohon ini seperti kelapa berwarna hijau kecoklatan yang bergantung pada dahan.

The post Bioma Hutan Bakau : Pengertian, Manfaat, Ciri dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioma Hutan Lumut : Pengertian, Ciri dan Jenisnya https://haloedukasi.com/bioma-hutan-lumut Mon, 06 Mar 2023 02:56:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41737 Hutan merupakan suatu tempat atau wilayah yang luas yang dihuni oleh berbagai macam tumbuhan yang sangat banyak, seperti pohon, rumput, semak, jamur, serta berbagai jenis tumbuhan lainnya. Hutan merupakan kawasan ekosistem yang banyak diisi oleh tumbuhan.  Hutan memang menyimpan banyak kekayaan keanekaragaman flora maupun fauna. Banyak karakteristik dan jenis-jenis hutan yang memiliki keunikan karena kondisi […]

The post Bioma Hutan Lumut : Pengertian, Ciri dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Hutan merupakan suatu tempat atau wilayah yang luas yang dihuni oleh berbagai macam tumbuhan yang sangat banyak, seperti pohon, rumput, semak, jamur, serta berbagai jenis tumbuhan lainnya. Hutan merupakan kawasan ekosistem yang banyak diisi oleh tumbuhan. 

Hutan memang menyimpan banyak kekayaan keanekaragaman flora maupun fauna. Banyak karakteristik dan jenis-jenis hutan yang memiliki keunikan karena kondisi tertentu. Keberadaan hutan juga penting bagi manusia, karena tumbuhan dapat memproses karbondioksida melalui proses fotosintesis dan mengubahnya menjadi oksigen untuk dihirup oleh manusia. 

Berbagai jenis hutan dapat ditemukan di berbagai penjuru tanah air. Di Indonesia sendiri terdapat berbagai macam hutan, seperti hutan hujan tropis, hutan mangrove, hutan bakau, hutan lumut, dan lain sebagainya. Saat ini yang akan dibahas salah satu jenis hutan yakni hutan lumut.

Pengertian bioma hutan lumut

Bioma hutan lumut merupakan jenis hutan yang masuk kedalam komunitas pegunungan tropis yang biasanya berada di dataran tinggi dengan ketinggian 2.500 mdpl. Hutan ini memiliki pohon-pohon yang pendek serta banyak ditumbuhi oleh lumut.

Di beberapa daereh hutan ini sering ditemui di kawasan dengan curah hujan yang tinggi, sehingga tingkat kelembapan tinggi yang membuat lingkungan selalu berembun. Bahkan beberapa lumut juga ditemui di kawasan yang bersalju yang jarang terkena sinar matahari, sehingga kawasan tersebut ditumbuhi oleh berbagai macam jenis  lumut. 

Lumut sendiri adalah tumbuhan kecil yang belum memiliki akar dan juga daun sejati. Akan tetapi daun pada lumut masih bisa melakukan fotosintesis karena masih memiliki klorofil. Terdapat lebih dari 4. 000 spesies lumut yang ada di dunia.

Lumut biasanya hidup secara berkelompok dan tumbuh di lingkungan yang lembab seperti dataran tinggi yang bersuhu rendah. Lumut bisa hidup di mana saja seperti kayu, batu, tanah, atau bahkan pada organisme lain.

Lumut juga memiliki ketahanan yang baik, karena lumut dapat tumbuh dan hidup disaat suhu mengalami penurunan yang dapat membuat daerahnya membeku, namun hebatnya lumut akan tetap hidup sampai es yang menyelimutinya mencair. 

Hewan yang hidup di hutan lumut ini adalah hewan yang memiliki bulu tebal sehingga tetap merasa hangat walaupun di lingkungan yang dingin. Hewan yang hidup di hutan lumut seperti kelinci, tupai, serigala, hewan pengerat, dan jenis burung seperti burung elang, burung gagak dan jenis burung lainnya yang dapat hidup di suhu yang rendah. Bahkan jenis serangga, reptil dan amfibi juga menjadi penghuni hutan ini.

Ciri-Ciri hutan lumut

Terdapat beberapa ciri dari hutan lumut, seperti:

  • Terletak di dataran tinggi yang bersuhu rendah, curah hujan tinggi serta tingkat kelembaban yang tinggi
  • Pohon-pohonnya, batu, dan juga tanah dipenuhi oleh lumut
  • Bisa tumbuh di kawasan dengan suhu ekstrem hingga kawasan es yang beku ataupun salju
  • Kecepatan angin yang tinggi dan suhu yang dingin menciptakan komunitas tumbuhan yang sama
  • Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap karena gerak semu matahari. Musim dingin bisa terjadi selama 9 bulan dan hanya memperoleh sedikit radiasi matahari
  • Musim panas yang terjadi sangat pendek, karena hanya 3 bulan. Pada saat inilah vegetasi mulai tumbuh. 
  • Flora yang biasanya hidup di hutan lumut adalah berbagai jenis lumut, semak kerdil, lumut kerak, edelweiss, dan rumput 
  • Keanekaragaman biotik Rendah, sederhana struktur vegetasi, pendek musim pertumbuhan dan reproduksinya
  • Nitrogen diciptakan oleh fiksasi biologis, dan fosfor yang dibuat oleh curah hujan.
  • Pohon-pohon besar batangnya ditutupi oleh tanaman lumut.
  • Hutan lumut tumbuh pada bioma tundra dan bioma hutan hujan tropis.
  • Hutan lumut juga ditemui di kawasan yang bersalju dan jarang terkena sinar matahari sehingga kawasan tersebut ditumbuhi oleh tanaman dari jenis yang sama yaitu lumut. 
  • Energi dan nutrisi dalam bentuk bahan organik mati.
  • Lumut memiliki ketahanan yang baik bahkan saat suhu mengalami penurunan yang dapat membuat daerahnya membeku akan tetapi lumut masih bisa hidup
  • Hewan yang hidup di hutan lumut adalah hewan yang berbulu atau hewan yang terbiasa hidup di suhu dingin 

Jenis-Jenis Hutan Lumut 

Hutan lumut biasanya tumbuh di dua bioma, yakni bioma hutan hujan tropis dan bioma tundra.

Bioma hutan hujan tropis

Pada bioma hutan hujan tropis, hutan lumut dapat tumbuh karena kondisi hutan yang basah dan juga lembab, Karena curah hujan tahunan pada hutan tropis sangat tinggi. Di bioma hutan hujan tropis hutan lumut ini biasanya dijumpai pada kawasan yang memiliki kerapatan pepohonan dan juga rindang.

Sehingga, menjadi lembab karena membuat matahari sulit untuk menembusnya sehingga lumut dapat tumbuh subur menempel di pepohonan.

Bioma tundra

Hutan lumut dapat tumbuh bioma tundra karena suhu yang sangat rendah serta kawasannya dapat membeku sepanjang tahun. Pada bioma tundra hutan lumut tumbuh di daerah dengan ketinggian seperti puncak gunung.

Sehingga, pohon besar tidak dapat tumbuh dan hanya beberapa tanaman kecil saja yang dapat tumbuh. Untuk fauna yang hidup di bioma tundra ini adalah bison berbulu tebal, reindeer rusa kutub, bison, serigala, kelinci kutub.

Pada bioma tundra ini terdapat dua jenis hutan lumut, yakni:

  • Arktik Tundra

Tundra Arktik biasanya terletak di kawasan beku, yakni terletak di antara kutub utara dan hutan jenis konifera atau wilayah Taiga. Hal ini ditandai dengan suhu yang sangat dingin dan tanah yang tetap beku sepanjang tahun.

  • Alpine Tundra

Alpine tundra terjadi di daerah-daerah dingin di ketinggian puncak gunung yang sangat tinggi. Fenomena ini kondisi iklimnya sama dengan di kutub. Oleh karena itu, hanya lumut kerak yang dapat berkembang.

Misalnya di pegunungan Andes yang ada di Amerika Selatan, lalu Pegunungan Himalaya, Alpina, Rocky Mountain, Gunung Akoncagua dan juga di puncak Jayawijaya Papua. Alpine tundra dapat ditemukan di dataran tinggi manapun di dunia, bahkan di daerah tropis. Walaupun tanahnya tidak membeku sepanjang tahun seperti di daerah tundra kutub.

The post Bioma Hutan Lumut : Pengertian, Ciri dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioma Laut : Pengertian, Ciri, dan Jenisnya https://haloedukasi.com/bioma-laut Mon, 06 Mar 2023 02:43:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41771 Bioma adalah tipe formasi dari sekelompok ekosistem yang memiliki struktur dan fisiognomi, sifat lingkungan dan juga mempunyai karakteristik komunitas yang sama. Bioma termasuk dalam faktor yang unik dan sangat tergantung pada kondisi dari alam. Salah satu unsur yang dapat dipengaruhi oleh keberadaan bioma adalah perubahan atmosfer. Hal ini dapat mempengaruhi perubahan iklim yang terjadi di […]

The post Bioma Laut : Pengertian, Ciri, dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Bioma adalah tipe formasi dari sekelompok ekosistem yang memiliki struktur dan fisiognomi, sifat lingkungan dan juga mempunyai karakteristik komunitas yang sama. Bioma termasuk dalam faktor yang unik dan sangat tergantung pada kondisi dari alam. Salah satu unsur yang dapat dipengaruhi oleh keberadaan bioma adalah perubahan atmosfer.

Hal ini dapat mempengaruhi perubahan iklim yang terjadi di Bumi. Apabila suatu bioma mengalami kerusakan, maka maka akan menimbulkan efek yang sangat besar. Maka dari itu saat ini banyak usaha untuk tetap menjaga dan melestarikan bioma. 

Pengertian bioma laut

Bioma laut merupakan komunitas biotik atau sekelompok ekosistem yang ada di lautan. Dari fisiognomi, struktur, karakteristik serta lingkungan yang sama. Bioma laut adalah komunitas biotik terbesar yang mendukung kehidupan serta memungkinkan ekosistem di laut dapat berkembang biak dan hidup. 

Bioma laut merupakan komunitas pendukung kehidupan yang paling luas dan paling tua di muka bumi, karena luas lautan mencapai 2/3 dari luas bumi. Yang mencakup lima samudera yakni samudra Pasifik, Atlantik, India, Arktik, dan Selatan, serta teluk-teluk kecil lainnyal.

Akan tetapi, bioma laut tidak hanya mencakup berbagai makhluk hidup laut, serta memberikan dukungan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup dan keberadaan makhluk laut, tetapi bioma laut juga didiversifikasi ke dalam zona yang berbeda.

Hingga masih banyak yang belum teridentifikasi, karena manusia hanya mengeksplorasi sekitar 10% dari bioma lautan. Banyak bagian lautan yang tidak bisa dieksplor oleh manusia. Palung Mariana adalah bagian terdalam dari bioma samudera, dengan kedalaman mencapai 36.200 kaki atau sekitar 10.000 m. 

Lautan dapat dibagi menjadi tiga zona berbeda yang dibedakan berdasarkan jumlah sinar matahari yang mereka terima. Beberapa hewan yang hidup di bagian semi-gelap samudera yang dikenal sebagai zona senja dapat membuat cahaya mereka sendiri melalui proses yang disebut bioluminescence.

Sembilan puluh persen lautan benar-benar gelap dan tidak menerima sinar matahari. Zona ini dikenal sebagai zona tengah malam. Air laut mengandung garam dengan perbandingan satu galon air laut mengandung satu cangkir garam.

Garam ini berasal dari bebatuan di darat yang tersapu ke laut. Air laut di daerah tropis lebih asin, karena Matahari menguapkan lebih banyak air sehingga sana meninggalkan lebih banyak garam di lautan.

Terdapat banyak flora dan fauna yang ada di bioma laut. Banyaknya fauna yang ada di laut dapat mencukupi kebutuhan protein manusia. Protein sangat penting untuk makanan manusia dan sebagian besar protein kita berasal dari konsumsi ikan dari laut.

Ciri-Ciri Bioma Laut 

Terdapat beberapa ciri-ciri dari bioma laut, yakni: 

  • Permukaan laut merupakan habitat paling luas, yakni sekitar 2/3 bumi atau 70% dari permukaan bumi.
  • Salinitas atau kadar garam di bioma laut sangat tinggi. Semakin mendekati garis khatulistiwa maka salinitas makin tinggi. Tinggi Salinitas atau kadar garam air laut sekitar 35 bagian garam dalam 1000 bagian air laut dan air tawarnya hanya 0,5 bagian. Perbandingannya seperti satu galon air laut berisi satu cangkir garam. Air laut di daerah tropis lebih asin, karena Matahari menguapkan lebih banyak air sehingga sana meninggalkan lebih banyak garam di lautan.
  • Konsentrasi nutrient terlarut tergolong rendah. Konsentrasi ini menjadi faktor pembatas utama yang menentukan populasi. Konsentrasi garam biogenic yang meliputi NaCl, PO4,NO3 dan lain sebagainya, namun didominasi oleh NaCl hingga 75%. Konsentrasi garam sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain dan dari musim ke musim berikutnya.
  • Rata-rata suhu permukaan laut berkisar antara 26°C-32°C. Namun suhu laut memiliki perbedaan antara permukaan laut dan laut dalam. Semakin dalam laut maka suhunya akan semakin dingin. Suhu laut berpengaruh pada pola iklim dan angin.
  • Cuaca dari bioma laut tidak dapat terprediksi, perubahan cuaca dapat terjadi secara mandadak dan masif.
  • Adanya berbagai jenis gelombang air laut, salah satunya adalah pasang surut. Hal ini terjadi karena adanya gaya tarik menarik bulan dan matahari. Air pasang merupakan periode naiknya permukaan air laut sampai menutupi garis pantai, sedangkan surut merupakan periode terjadi turunnya permukaan air. 
  • Semua laut saling berhubungan satu sama lain, meskipun terdapat perbedaan biota disetiap kedalaman yang berbeda.
  • Pada bioma laut cura hujan cukup tinggi apabila dibandingkan dengan bioma yang lain. Hal ini dikarenakan tingkat penguapan yang tinggi.
  • Sirkulasi air laut berlangsung terus menerus, yang dipengaruhi oleh angin, suhu dan kadar garam. Yang selalu berganti setiap waktu.
  • Luasnya permukaan bioma laut menyebabkan melimpahnya uap air untuk siklus hidrologi. Sehingga dengan bnayaknya uap air laut jumlah air hujan tercukupi.
  • Jumlah flora dan fauna jauh lebih banyak apabila dibandingkan dengan bioma lain. Bahkan tak sedikit flora dan fauna yang ada masih belum teridentifikasi.
  • Bioma laut juga menyumbang oksigen yang ada di bumi. Sekitar 5% oksigen di dunia dihasilkan oleh fitoplankton dengan bantuan dari rumput laut.
  • Adanya pembagian zona berdasarkan intensitas cahaya matahari dan kedalaman dari laut. 

Jenis-Jenis Bioma Laut

Terdapat banyak pembagian jenis bioma laut yang berdasarkan zonanya. Zona tersebut berdasarkan kedalaman laut dan intensitas cahaya yang masuk ke laut.

  • Zona intertidal

Merupakan zona yang berada di pantai dan sangat dipengaruhi oleh pasang surut dan gelombang air laut. Zona ini sangat dangkal dan intensitas cahaya matahari sangat tinggi. 

  • Zona netrik

Zona Neritik dikenal dengan kawasan laut dangkal. Dengan lebar sekitat 16-240 km. Zona ini juga terbagi lagi menjadi dua berdasarkan batas pasang dan surut air laut. Banyak spesies ikan, terumbu karang, molusca, anemo dan makhluk hidup laut lainnya yang hidup di zona ini. 

  • Zona bathyal

Zona bathyal atau bentik merupakan wilayah dalam di luar landas kontinen. Di sini bintang laut, ikan, dan spons memenuhi dasar laut. Zona ini cahaya matahari mulai remang-remang. 

  • Zona abyssal

Zona abyssal merupakan zona laut terdalam. Tekanan pada daerah ini sangat tinggi, suhu dingin, dan dasar lautnya gelap karena tidak terkena sinar matahari. Hanya makhluk hidup tertentu yang dapat hidup di zona tertentu.

Ikan-ikan pada bagian laut ini mempunyai organ yang dapat memancarkan sinar dengan mulut yang lebar-lebar untuk menangkap mangsa dengan bentuk tubuh yang khas.

The post Bioma Laut : Pengertian, Ciri, dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioma Hutan Musim : Pengertian, Manfaat, Ciri, dan Jenisnya https://haloedukasi.com/bioma-hutan-musim Mon, 06 Mar 2023 02:35:21 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41763 Hutan musim adalah salah satu jenis hutan yang dibagi berdasarkan iklim musimnya. Biasanya hutan musim berada di wilayah dengan iklim muson tropis, yakni wilayah yang memiliki musim hujan dan juga musim kemarau.  Hutan musim berada di sekitar garis khatulistiwa di berbagai wilayah seperti Asia Tenggara, Afrika, Amerika dan Australia. Jadi, hutan ini berada di perbatasan […]

The post Bioma Hutan Musim : Pengertian, Manfaat, Ciri, dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Hutan musim adalah salah satu jenis hutan yang dibagi berdasarkan iklim musimnya. Biasanya hutan musim berada di wilayah dengan iklim muson tropis, yakni wilayah yang memiliki musim hujan dan juga musim kemarau. 

Hutan musim berada di sekitar garis khatulistiwa di berbagai wilayah seperti Asia Tenggara, Afrika, Amerika dan Australia. Jadi, hutan ini berada di perbatasan antara hutan hujan dan daerah kering. Di Indonesia hutan musim banyak ditemukan di pulau Jawa, Maluku, Nusa Tenggara dan juga Papua 

Hutan musim memiliki nama lain monsun forest yang dipengaruhi oleh pergantian musim. Tanaman yang tumbuh di hutan ini umumnya terdiri atas satu jenis saja. Sehingga hutan musim juga biasa disebut dengan hutan homogen. 

Manfaat bioma hutan musim

Hutan musim juga memiliki manfaat seperti :

  • Menampung dan menyimpan air tanah, karena spesies tumbuhan yang ada di hutan musim lebih kuat.
  • Dapat mencegah banjir, tanah longsor serta erosi pada tanah.
  • Banyaknya pohon dan jenis tumbuhan yang ada di hutan musim dapat menjadi sumber daya alam dan juga kayu yang kuat.
  • Dapat menyeimbangkan iklim bumi karena dapat mencegah pemanasan global dan menyerap karbondioksida. 

Ciri-ciri Hutan Musim

Hutan musim mempunyai ciri-ciri dan karakteristik, yakni:

  • Tumbuhan di hutan ini berjenis homogen, seperti cemara, pinus, maple dan lain sebagainya
  • Pohon-pohonnya memiliki jarak yang tidak terlalu rapat, dan tidak terlalu tinggi dengan ketinggian berkisar antara 15-35 meter. Ketinggian pohon tidak lebih dari pohon di hutan hujan tropis.
  • Pohon yang tidak rapat memudahkan sinar matahari untuk masuk ke dalam hutan, sehingga aneka ragam tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di  hutan.
  • Pertumbuhan pohon yang ada di dalam hutan dipengaruhi oleh cadangan air di dalam tanah. Jika posisi pohon dekat dengan ekosistem sungai, maka daun akan gugur secara bergantian.
  • Pohon di hutan musim memiliki kayu yang tebal sehingga dapat bertahan di musim kemarau
  • Ekosistem hutan berbentuk satu lapisan stratum
  • Jenis tumbuhan didominasi oleh spesies pohon yang menggugurkan daunnya pada musim kering. Tumbuhan yang tahan terhadap kondisi kering termasuk jenis tropofit
  • Iklim hangat adalah iklim yang terjadi sepanjang tahun di hutan musim, iklim dengan musim kemarau lebih lama hingga berbulan-bulan dibanding musim penghujan.
  • Curah hujan cukup rendah jika dibandingkan jenis hutan lain, dan suhu berkisar antara 20-30 derajat celcius
  • Ketika musim penghujan, hutan musim akan terlihat menghijau dengan daun-daun yang lebat.
  • Ketika musim kemarau daun-daun mulai berguguran untuk mengurangi penguapan.
  • Dan ketika musim kemarau berakhir mayoritas tumbuhan di hutan musim akan berbunga, bunganya memiliki warna yang cerah dan juga berukuran besar
  • Bunga yang mekar biasanya mudah dilihat oleh hewan lain untuk diambil serbuk sarinya
  • Hewan yang ada di hutan musim adalah hewan harimau dan monyet dari spesies macaca fascicularis atau monyet ekor panjang.
  • Hutan musim memiliki nama – nama hutan yang diambil berdasarkan jenis pohon yang tumbuh mendominasi di dalamnya. Misalnya jika yang tumbuh mendominasi dalam hutan musim adalah pohon sengon, maka hutan musim tersebut bernama hutan sengon.
  • Ditumbuhi jenis pohon tertentu, seperti pepohonan dari spesies Santalum album, Dalbergia latifolia, Tectona grandis, Acacia leucophloea, Timonius cerysus, Schleichera oleosa, Eucalyptus alba, dan Albizia chinensis.

Jenis-Jenis Hutan Musim

Hutan musim memiliki berberapa jenis, dilihat dari ketinggian dan juga curah hujan. 

Berdasarkan ketinggian 

Dilihat dari ketinggiannya, hutan musim terbagi lagi menjadi dua bagian. Yakni zona bawah dan juga zona atas. 

  • Zona bawah 

Zona bawah merupakan kawasan hutan yang memiliki ketinggian berkisar antara 0-1.000 mdpl. Zona ini termasuk dalam zona 1. Jenis tumbuhan yang biasa ditemukan di hutan musim zona bawah adalah caesalpinia digyna, acacia leucophloea, eucalyptus spp, albizia chinensis, azadirachta indica, timonius cerycus, dan lain sebagainya. Di Indonesia hutan musim zona bawah dapat ditemukan di daerah Maluku dan Nusa Tenggara. 

  • Zona atas

Zona atas merupakan kawasan hutan yang berada di ketinggian 1.000-4.000 mdpl. Zona atas biasa disebut dengan zona 2. Jenis tumbuhan yang dapat ditemui di hutan musim zona atas seperti spesies eucalyptus spp, pinus merkusii dan casuarina junghuhniana se.

Di Indonesia yang termasuk dalam zona atas adalah hutan yang ada di Indonesia Timur yang banyak ditumbuhi oleh pohon eucalyptus spp. Lalu di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah yang banyak ditumbuhi oleh casuarina jughuhniana. Dan di Sumatra hutan musim didominasi oleh pinus merkusii. 

Berdasarkan curah hujan

Curah hujan yang turun di setiap wilayah memiliki Intensitas yang berbeda. Maka dari itu curah hujan menjadi pengaruh dalam pengelompokan jenis hutan musim. Curah hujan juga dapat mempengaruhi ekosistem di dalamnya. 

  • Hutan Gugur Daun Lembab

Hutan gugur lembab merupakan kawasan hutan yang berada di wilayah dengan curah hujan yang tinggi. Dengan curah hujan berkisar antara 1.500- 4.000 mm/tahun. Pada jenih hutan ini musim hujan yang terjadi lebih lama dibandingkan dengan musim kemaraunya. 

  • Hutan Gugur Daun Kering

Hutan gugur daun kering adalah kawasan hutan musim yang berada di wilayah dengan curah hujan rendah, yakni kurang dari 1.500 mm/ tahun. Hutan jenis ini mengalami musim kemarau atau musim kering yang lebih lama dibandingkan hutan gugur daun lembab. Musim kemarau yang terjadi bisa lebih dari 6 bulan dalam setahun.

Selama musim hujan, curah hujan yang ada di hutan musim bisa mencapai 1.000-2.000 mm/tahun. Curah hujan ini bisa lebih banyak apabila dibandingkan dengan hutan hujan. Dengan curah hujan yang banyak dapat menyuburkan tanah dan tanaman, sehingga tampak lebih hijau.

Namun musim hujan pada hutan musim relatif lebih sebentar apabila dibandingkan dengan musim kemaraunya, musim kemarau di hutan musim bisa 6 bulan bahkan lebih. 

Ketika musim kemarau, tumbuhan yang ada di hutan musim akan menggugurkan daunnya yang bertujuan untuk mengurangi penguapan. Tentu aktivitas alami ini memberikan pengaruh terhadap kondisi lingkungan dan populasi makhluk hidup di dalam hutan.

The post Bioma Hutan Musim : Pengertian, Manfaat, Ciri, dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioma Padang Rumput : Pengertian, Ciri-ciri dan Jenisnya https://haloedukasi.com/bioma-padang-rumput Tue, 14 Feb 2023 02:29:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41410 Bioma merupakan ekosistem dengan ruang lingkup yang besar dan terdiri dari beberapa macam jenis flora dan fauna dengan karakteristik tertentu yang di pengaruhi oleh kondisi iklim, curah hujan, dan letak geografis pada wilayah tersebut. Bioma memiliki banyak macam jenis, salah satunya yaitu Bioma Padang Rumput. Berikut ini pembahasannya mengenai bioma padang rumput, yaitu: Pengertian Bioma […]

The post Bioma Padang Rumput : Pengertian, Ciri-ciri dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioma merupakan ekosistem dengan ruang lingkup yang besar dan terdiri dari beberapa macam jenis flora dan fauna dengan karakteristik tertentu yang di pengaruhi oleh kondisi iklim, curah hujan, dan letak geografis pada wilayah tersebut.

Bioma memiliki banyak macam jenis, salah satunya yaitu Bioma Padang Rumput. Berikut ini pembahasannya mengenai bioma padang rumput, yaitu:

Pengertian Bioma Padang Rumput

Bioma padang rumput merupakan jenis bioma yang wilayahnya dikelilingi oleh rumput tanpa adanya pepohonan yang tumbuh. Bioma padang rumput adalah wilayah yang didominasi oleh padang rumput yang terbentang dari daerah tropis sampai subtropis dan biasanya hampir tidak ada pepohonan.

Bioma padang rumput memiliki curah hujan yang sedikit sehingga tidak cocok untuk perkembangan sebuah hutan. Curah hujan dalam bioma padang rumput berkisar antara 25-50cm per tahun dan tidak teratur. Tetapi ada beberapa bioma padang rumput yang memiliki curah hujan sekitar 100cm per tahun.

Ciri-ciri Bioma Padang rumput

Berikut ini ciri-ciri Bioma Padang rumput, yaitu:

  • Mempunyai curah hujan rata-rata berkisar 25-100cm per tahun dengan frekuensi yang tidak teratur. Sehingga curah hujan di bioma Padang rumput tidak cukup untuk perkembangan hutan dan mempersulit penyerapan air.
  • Didominasi dengan tumbuhan rumput dan dapat mencapai ketinggian sampai 2 meter, serta dalam bioma ini tidak ada pepohonan atau semak berkayu. Namun biasanya dapet ditemukan pepohonan di sepanjang sungai pada wilayah tersebut.
  • Suhu udara pada musim panas rata-rata mencapai sekitar 30°C dan suhu udara pada musim dingin rata-rata sekitar di bawah 10°C.
  • Jenis hewan endemik yang hidup dan beradaptasi di bioma Padang rumput adalah mamalia herbivora yang berukuran besar, contohnya kuda liar.
  • Untuk mencegah pembentukan semak berkayu dan pepohonan, biasanya pada musim kemarau rumput rumput dimakan oleh mamalia dan terkadang terjadi kebakaran.  
  • Bioma Padang rumput biasanya ditemui di daerah tropis dengan iklim sedang, seperti di Amerika Selatan, Australia, dan Rusia Selatan.

Jenis-jenis Bioma Padang Rumput

Jenis-jenis bioma padang rumput dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan wilayahnya dan berdasarkan vegetasinya.

Bioma Berdasarkan Wilayahnya

Stepa

Stepa

Stepa adalah suatu wilayah yang hanya ditumbuhi oleh rumput-rumputan pendek saja. Stepa bisa ditumbuhi oleh rumput ataupun semak-semak saja, tergantung dengan musim dan garis lintangnya.

Tidak hanya itu, stepa juga digunakan untuk menunjukan iklim pada suatu daerah yang terlalu kering sebagai hutan, dan tidak cukup kering untuk menjadi sebuah gurun. Jenis bioma Padang rumput ini berada di Eurasia.

Prairi

Prairi

Prairi adalah suatu wilayah yang ditumbuhi oleh padang rumput tinggi. Prairi sama sekali tidak ditumbuhi oleh pepohonan, hanya ladang rumput yang luas dan tinggi. Jenis bioma ini berada di Amerika Utara yang didominasi dengan jenis rumput Indian Grasses, dan Padang rumput Puszta yang berada di Hongaria.

Bioma Berdasarkan vegetasinya

Padang rumput hijau

Padang rumput hijau

Bioma jenis ini merupakan padang rumput yang lebat dan hijau dan berada di daerah yang sejuk serta sering turun hujan. Padang rumput hijau menjadi habitat terbuka yang ditumbuhi oleh rumput hijau yang lebat sehingga menarik banyak satwa liar dan mendukung flora dan fauna yang tidak bisa hidup di tempat lain.

Padang rumput kering

Padang rumput kering

Jenis bioma padang rumput yang satu ini adalah jenis padang rumput yang hanya ada di daerah panas, seperti Afrika. Sehingga rumput yang tumbuh berwarna kecokelatan dan kering, karena suhu dan udara di daerah tersebut panas serta minimnya air.

The post Bioma Padang Rumput : Pengertian, Ciri-ciri dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioma Gurun : Pengertian, Ciri-ciri, Komponen dan Jenisnya https://haloedukasi.com/bioma-gurun Mon, 13 Feb 2023 05:08:33 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41386 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bioma adalah ekosistem dalam skala luas, berupa wilayah yang mempunyai sifat geografis atau iklim yang sama seperti hutan tropis, padang, pasir padang rumput, yang ditunjukkan dengan garis lintang dan bujur. Bioma meliputi faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik berupa relief, geologi, tanah, iklim, batuan, dan kelembaban. Sedangkan, faktor biotik […]

The post Bioma Gurun : Pengertian, Ciri-ciri, Komponen dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bioma adalah ekosistem dalam skala luas, berupa wilayah yang mempunyai sifat geografis atau iklim yang sama seperti hutan tropis, padang, pasir padang rumput, yang ditunjukkan dengan garis lintang dan bujur.

Bioma meliputi faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik berupa relief, geologi, tanah, iklim, batuan, dan kelembaban. Sedangkan, faktor biotik berupa tumbuhan dan hewan.

Pengertian Bioma Gurun

Bioma Gurun adalah ekosistem darat yang didominasi oleh jenis flora dan fauna tertentu saja dan ditandai dengan lingkungan yang diselimuti oleh gurun pasir, dan beriklim kering dengan curah hujan yang sangat sedikit.

Bioma gurun rentan mengalami proses pelapukan batuan yang diakibatkan temperatur udara yang berubah sangat tajam, seperti udara pada siang hari sangat panas dan udara pada malam hari sangat dingin.

Namun terkadang di gurun terdapat kandungan cadangan mineral berharga yang dapat menjadikannya tempat yang ideal untuk pengawetan benda-benda peninggalan sejarah dan fosil.

Berdasarkan letak astronomisnya, bioma gurun berada di antara 20° sampai 30° Lintang Utara dan Lintang selatan, serta membentang mulai dari wilayah Pantai Atlantik, Afrika hingga wilayah Asia bagian tengah.

Ciri-ciri Bioma Gurun

Berikut ini ciri-ciri bioma gurun, diantaranya:

  • Memiliki kelembapan udara yang sangat rendah dengan curah hujan yang sangat rendah, yaitu kurang dari 250 mm/tahun.
  • Intensitas panas matahari di bioma gurun tinggi.
  • Keadaan tanah di bioma gurun sangat tandus, bahkan tidak dapat menyimpan air.
  • Memiliki suhu lingkungan yang ekstrim, yaitu suhu siang hari yang sangat panas dapat mencapai 60°C dan suhu pada malam hari terasa sangat dingin mencapai 0°C.
  • Mengalami penguapan atau evaporasi yang sangat tinggi dan juga cepat.
  • Tumbuhan yang hidup di gurun tergolong tumbuhan xerofit yang mempunyai akar yang panjang, dan batang serta daunnya mempunyai lapisan lilin yang berfungsi untuk mencegah penguapan.
  • Air tanahnya cenderung memiliki rasa asin. Hal ini disebabkan oleh larutan garam dalam tanah cenderung tidak berpindah, baik melalui pencucian oleh air maupun drainase.

Komponen Bioma Gurun

Bioma gurun tersusun oleh komponen yang meliputi  komponen abiotik dan biotik yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Berikut penjelasanya:

Komponen Abiotik

Komponen abiotik adalah komponen yang tidak hidup namun menjadi komponen pendukung dari komponen biotik. Komponen abiotik meliputi suhu, air, dan tanah.

Komponen Biotik

Komponen biotik adalah komponen yang terdiri dari makhluk hidup. Komponen biotik bioma gurun meliputi:

  • Hewan, hewan yang hidup dalam bioma gurun tidak banyak, hanya hewan yang memiliki adaptasi terhadap lingkungan gurun saja yang bisa bertahan hidup. Contohnya unta.
  • Tumbuhan, tumbuhan yang dapat hidup dan beradaptasi di bioma gurun juga tidak banyak, hanya tumbuhan yang dapat hidup di suhu yang kering dan panas saja. Contohnya kaktus.
  • Pengurai, pengurai ini sangat penting dalam suatu ekosistem. Karena dengan pengurai unsur-unsur organik penyusun makhluk hidup akan menambah nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan.

Jenis-jenis Bioma Gurun

Terdapat dua jenis bioma gurun, yaitu bioma gurun panas-kering dan bioma gurun dingin. Berikut ini penjelasannya:

Bioma gurun panas-kering

Gurun Panas-Kering

Bioma gurun panas-kering adalah suatu wilayah yang berada di daerah iklim subtropis sampai sedang yang identik oleh padang pasir dengan kondisi vegetasi yang terbatas, amplitudo suhu harian tinggi, suhu udara tinggi, penguapan tinggi dan curah hujan yang rendah (kurang dari 25 mm/tahun).

Umumnya jenis vegetasi yang tumbuh di daerah jenis bioma ini mempunyai ciri-ciri akar yang panjang, berdaun kecil atau tebal atau bahkan tidak mempunyai daun, memiliki batang yang tebal dan beberapa bagian tubuhnya memiliki duri. Contohnya tanaman kaktus.

Jenis bioma gurun panas-kering ini terdapat beberapa negara yaitu:

  • Gurun sahara berada di Afrika Utara
  • Gurun Kalahari dan Gurun Namib berada di Afrika Barat Daya
  • Gurun Ogaden berada di Afrika Timur
  • Gurun Rub Al Khali berada di Jazirah Arab
  • Gurun Thar berada di Asia Selatan
  • Gurun Karakum, Gurun Taklamakan dan Iran berada di Asia Barat Daya
  • Gurun Gobi berada di Asia Tengah
  • Gurun Gibson dan Gurun Simpson berada di Australia
  • Gurun Atacama dan Gurun Patagonia berada di Amerika Selatan, dan
  • Arizona dan California berada di Amerika Serikat Bagian Tengah dan Barat.

Bioma Gurun Dingin

Gurun Dingin

Bioma gurun dingin adalah bioma yang berada di wilayah pada daerah iklim dingin sampai kutub yang bagian permukaannya ditutupi oleh salju atau es dan memiliki jenis flora yang didominasi dengan lumut dan semak.

Suhu di bioma gurun ketika musim dingin mencapai -57°C dan pada musim panas suhu maksimal sekitar 15°C. meskipun es atau salju mencair di permukaan tanah selama musim panas, namun di permukaan tanah masih terdapat lapisan es yang tetap membeku.

Pada bioma ini juga musim tumbuh floranya cukup pendek yaitu hanya sekitar 30-120 hari saja pertahunnya dan hanya beberapa jenis tumbuhan saja yang mampu bertahan hidup di dalam suhu yang dingin. Wilayah yang termasuk bioma gurun dingin yaitu Alaska, Greenland. Kanada Bagian Utara, Siberia, dan Tierre Del Fuego.

The post Bioma Gurun : Pengertian, Ciri-ciri, Komponen dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kenali 8 Jenis Bioma Terestrial dan Ciri-cirinya https://haloedukasi.com/jenis-bioma-terestrial Tue, 07 Feb 2023 07:59:20 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41262 Bioma adalah kumpulan flora dan fauna yang berada pada suatu daerah yang sama, dimana karakteristik dari flora dan fauna tersebut berdasarkan iklim maupun letak geografis serta astronomis pada daerah tersebut. Pengertian tersebut juga menandakan bahwa bioma lebih besar dibandingkan ekosistem suatu lingkungan. Bioma memiliki tiga subjek, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai (decomposer). Pada umumnya, bioma […]

The post Kenali 8 Jenis Bioma Terestrial dan Ciri-cirinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioma adalah kumpulan flora dan fauna yang berada pada suatu daerah yang sama, dimana karakteristik dari flora dan fauna tersebut berdasarkan iklim maupun letak geografis serta astronomis pada daerah tersebut.

Pengertian tersebut juga menandakan bahwa bioma lebih besar dibandingkan ekosistem suatu lingkungan. Bioma memiliki tiga subjek, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai (decomposer).

Pada umumnya, bioma dibagi menjadi dua kategori berdasarkan iklim dan persebarannya di permukaan bumi, yaitu bioma terestrial (darat) dan bioma akuatik (perariran).

1. Bioma Hutan Hujan Tropis

Hutan tropis berada pada tempat yang rendah, di garis lintang tropis (terutama 10° LU – 10° LS). Memiliki curah hujan yang relatif konstan, lebih dari 200-255 cm per tahunnya. Walaupun hutan tropis menerima hujan hampir sepanjang tahun, hampir semua penelitian mengatakan bahwa musim kering berlangsung dalam jangka waktu 2-3 bulan.

Rata-rata suhu dalam satu tahun adalah 21°-30° C dengan kelembapan udara yang sangat tinggi. Dominasi tanaman pada bioma hutan hujan tropis adalah tanaman besar membentuk kanopi yang rindang hingga ukuran 30-50mm.

Bioma hutan tropis merupakan bioma dengan keanekaragaman hayati serta produktivitas primer yang paling tinggi jika dibandingkan dengan bioma darat lainnya. Bioma hutan hujan tropis dapat memiliki 170.000 spesies dari 250.000 spesies tanaman vaskular yang muncul di bioma hutan hujan tropis.

Secara umum, bioma hutan tropis memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Curah hujan tinggi sepanjang tahunnya, yaitu 200 sampai 225 cm/tahun.
  • Matahari menyinari bioma hutan topis sepanjang tahun.
  • Perubahan suhu yang terjadi tidak signifikan setiap bulannya.
  • Banyaknya pephonan besar yang rindang membuat bioma hutan tropis terlihat gelap.
  • Suhu rata-rata 21 °C sampai dengan 30 °C per tahun.
  • Memiliki tanah yang subur.
  • Didominasi dengan flora berkayu dengan tinggi 20-40 m, epifit, anggrek, rotan, paku sarang burung, dll.
  • Dominasi fauna, yaitu macan, beraneka jenis burung, singa, jaguar, tupai, kera, dll.

Pada tingkat ketinggian yang lebih tinggi, di mana letak hutan hujan tropis berada pada garis lintang, maka spesies tumbuhan hijau mulai berkurang dan beberapa pohon semak-semak yang terdapat di pegunungan cenderung menjadikan suhu lebih lembab.

2. Bioma Gurun

Bioma gurun dan semi gurun berada di seluruh dunia dengan ketinggian rendah hingga menengah, terutama pada daerah iklim kering dengan garis lintang 30°LU dan 40° LS. Curah hujan pada bioma gurun cenderung bervariasi dan rendah (kurang dari 25cm/tahun).

Bioma gurun menutupi 26-35% permukaan tanah dibumi dengan udara terpanas bisa melebihi 50° C, sementara udara terdingindapat mencapai -30° C. Terdapat banyak variabilitas tipe gurun, yaitu gurun dataran tinggi, gurun panas, gurun bayangan hujan, dan gurun dingin. Akibatnya, terdapat banyak variasi keanekaragaman hayati, organisme, dan produktivitas di berbagai tipe gurun.

Bioma gurun memiliki proporsi tanah kosong yang tinggi dibandingkan dengan bioma lainnya, sehingga membuat bioma gurun didominasi vegetasi rendah dan tersebar luas. Kebanyakan spesies yang hidup di gurun, aktif pada malam hari.

Secara umum, bioma gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Curah hujan rendah (kurang dari 25 cm/tahun). Biasanya hujan hanya terjadi satu hingga tiga kali dalam satu tahun.
  • Perbedaan suhu yang signifikan antara malam dan siang hari. Pada malam hari, suhu bioma gurun sangat dingin (0 ° C atau bisa mencapai – 30° C) dan suhu siang hari yang panas (bisa melebihi 50° C)
  • Bioma gurun mendapatkan lebih banyak sinar matahari selama musim panas dibandingkan musim dingin.
  • Bioma gurun memiliki vegetasi yang terbatas, sehingga terdapat sedikit serasah daun, suhu tinggi yang berarti lambat terurai menyebabkan tanah menjadi tipis serta miskin unsur hara.
  • Bioma hutan didominasi floranya kaktus. Selain itu, terdapat banyak flora yang muncul pada musim hujan dengan siklus hidup yang pendek.
  • Bioma hutan didominasi fauna, yaitu : ular, kadal, serangga, dan kalajengking.

3. Bioma Sabana

Bioma sabana adalah padang rumput tinggi dengan pohon dan semak terpisah secara berjauhan. Bioma ini berada di daerah ekuator dan subekuatorial dengan curah hujan rata-rata 30-50 cm/tahun. Bioma sabana merupakan bioma yang terletak di utara dan selatan bioma hutan tropis yang mencakup 60% wilayah Afrika serta mewakili transisi dari hutan tropis ke padang pasir.

Rata-rata suhu pada bioma sabana adalah 24-29 °C dengan variasi musim yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan hutan tropis. Jenis flora yang tersebar pada bioma sabana memiliki karakteristik berduri dan berdaun kecil sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi yang kering hingga rerumputan yang tersebar hingga menutupi tanah.

Jenis fauna yang berada di bioma sabana adalah pemakan tumbuhan besar, dan biasanya untuk mamalia pemakan rumput akan berimigrasi ke sabana yang memiliki banyak makanan dan lubang air.

Pada umumnya, ciri-ciri bioma sabana dapat disimpulkan sebagai berikut:

  • Memiliki curah hujan 30-50 cm/tahun, dengan keunikan : jika curah hujan di sabana rendah (30-50 cm/tahun), maka sabana akan menjadi semak belukar, sementara jika curah hujannya tinggi (50-70 cm/tahun), maka sabana akan berubah menjadi hutan hujan.
  • Intensitas turunnya hujan tidak dapat diperkirakan, karena tidak teratur.
  • Tanah memiliki daya serap yang tinggi serta drainase yang berlangsung cepat.
  • Musim panas terjadi pada bulan Desember hingga Februari, sedangkan musim hujan terjadi pada bulan Mei.
  • Dominasi flora pada bioma sabana adalah : pepohonan yang tumbuh secara menyebar, seperti akasia dan palem.
  • Dominasi fauna pada bioma sabana adalah : gajah, zebra, singa, kerbau, dan jerapah.

4. Bioma Kaparal (Chaparral)

Bioma kaparal terletak di wilayah pesisir lintang tengah beberapa benua, misalnya bioma kaparal yang terdapat di Amerika Utara. Bioma jenis ini termasuk bioma yang unik karena terdiri dari wilayah kering di sepanjang garis panjang dengan dominasi rumput serta semak cemara.

Curah hujan pada bioma kaparal umumnya berkisar 30-50 cm/tahun. Curah hujan sebagian besar terjadi pada saat musim dingin. Saat kondisi lingkungan sedang kering dan cenderung panas ekstrim, maka akan menciptakan lingkungan yang rawan terkena kebakaran. Petir merupakan salah satu alasan lingkungan pada bioma kaparal terbakar.

Sebagian besar iklim bioma kaparal adalah panas serta kering pada musim panas (suhu udara bisa lebih dari 40° C) dan ketika musim dingin iklimnya di dominasi hujan dengan suhu 30-100° F.

Pada bioma kaparal, jenis flora yang tersebar adalah perdu, pohon kecil, berbagai jenis rumput serta herba. Flora yang ada pada bioma kaparal juga melakukan adaptasi lingkungan saat sedang panas ekstrim, seperi tanaman kayu yang daunnya selalu hijau agar meminimalisir kehilangan air.

Sedangkan untuk faunanya, kebanyakan didominasi oleh spesies serangga, mamalia kecil, rusa, kambing, burung, dan reptil.

Pada umumnya, ciri-ciri bioma kaparal adalah:

  • Memiliki curah hujan 30-50 cm/tahun.
  • Iklim bioma kaparal adalah panas serta kering pada musim panas dan sangat dingin ketika musim dingin tiba.
  • Dominasi flora pada bioma kaparal, yaitu semak belukar, pohon zaitun, rosemary, thyme, sage, kayu putih, pinus, chamiso semak, pohon willow, oak, dan perdu.
  • Dominasi fauna pada bioma kaparal adalah skunks, tupai tanah, jackrabbits, Gophers, katak, kambing liar, rusa, kadal, ular, dan tikus, aardwolves, kalajengking, puma, rubah, burung hantu, burung elang, burung puyuh, laba-laba, serta berbagai jenis serangga.

5. Bioma Padang Rumput (Stepa)

Bioma padang rumput atau stepa (daerah yang terlalu kering) adalah bioma berbentuk semi-gurun yang sebagian besar wilayahnya ditutupi oleh rumput atau semak, tergantung dengan musim serta garis lintang.

Bioma jenis padang rumput terdapat antara daerah tropis dan subtropis yang tersebar di Afrika Selatan, Amerika Selatan, Rusia Selatan, Asia Tengah, Australia, dan Hongaria. Di Indonesia, bioma padang rumput terdapat di Nusa Tenggara Timur.

Setiap tahun, bioma padang rumput memiliki curah hujan sekitar 30-100 cm. Pada saat musim dingin, suhu pada bioma padang rumput bisa mencapai -10° C hingga dibawah suhu tersebut. Sementara, disaat musim panas tiba, suhu udaranya bisa mencapai 30° Celcius.

Berdasarkan namanya, bioma padang rumput didominasi rerumputan dengan tinggi yang beragam, mulai dari beberapa sentimeter hingga dua meter. Sementara, fauna yang mendominasi adalah mamalia serta pemakan rumput.

Ciri-ciri bioma padang rumput, antara lain :

  • Mempunyai kelembaban udara dan evaporasi (penguapan) yang tinggi serta lebih cepat dari prepitiasi (hujan).
  • Tanahnya bersifat tandus sehingga tidak mampu menyimpan air dan menyebabkan rumput-rumput tumbuh dengan subur.
  • Flora khas bioma padang rumput adalah jenis rerumputan
  • Fauna khas bioma padang rumput adalah zebra, kanguru, anjing liar, bison, cheetah, dan singa.

6. Bioma Taiga

Bioma taiga merupakan bioma yang sebagian besar wilayahnya adalah tumbuhan berdaun jarum. Bioma taiga tersebar di daerah subtropis dan kutub, seperti Rusia, Alaska, Skandinavia, Kanada, dan Siberia. Bioma taiga yang terdapat di Kanada merupakan yang terbesar di dunia dengan luas mencapai 67.735 kilometer persegi.

Bioma taiga mempunyai curah hujan kurang lebih 30-70 cm/tahun. Namun, pada beberapa bioma taiga pesisir dengan hutan hujan yang beriklim sedang, seperti di US Pacific Northwest, curah hujan bioma taiga bisa lebih dari 300cm/tahun. Selain itu, bioma taiga yang berlokasi di Siberia mempunyai suhu udara hingga -50° C di musim dingin dan lebih dari 20° C di musim panas.

Lapisan tanah beku dan lapisan batuan inti tersebut membuat air tidak dapat menyerap ke dalam tanah. Hal tersebut menjadikan bioma taiga mempunya tekstur yang terasa basah dan seperti busa, namun terlihat kerasa karena ditumbuhi oleh rumput pendek, lumut, dan pohon.

Ciri-ciri bioma taiga, jika disimpulkan adalah:

  • Kebanyakan pohon selalu hijau, karena mendapatkan sinar matahari yang cukup
  • Flora yang mendominasi bioma taiga, yaitu pinus dan cemara (jenis kornifera)
  • Pada bioma taiga, sedikit fauna yang ada karena sedikitnya bahan makanan. Fauna yang ada, yaitu rusa, beruang hitam, dan serigala.
  • Tanah membeku hampir sepanjang tahun karena suhu yang dingin.

7. Bioma Hutan Gugur

Bioma hutan gugur terletak di beberapa wilayah, seperti Amerika Serikat bagian Timur, Eropa Barat, Australia, Cili, dan Asia Timur. Wilayah bioma hutan gugur mempunyai iklim yang sedang dengan curah hujan yang tinggi, sekitar 75-100 cm/tahun .

Fauna yang mendominasi hutan gugur merupakan fauna dengan karakteristik daun yang lebar dan dapat menggugurkan daunnya menjelang musim tertentu. Pada saat musim dingin, umumnya daun-daun berwarna hijau terang, sedangkan pada saat musim panas daun-daun akan rontok dari pohon. Kebanyakan pohon yang ada di bioma hutan gugur memiliki tajuk rapat dan setiap pohon memiliki jarak yang tidak terlalu dekat.

Umumnya, bioma hutan gugur dijabarkan dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Mempunyai curah hujan merata antara 75-100 cm/tahun.
  • Suhu udara rata-rata mencapai 2-18° C, yaitu mengalami musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin.
  • Mempunyai sedikit jenis flora dengan ciri khas tajuk yang rapat, menghijau saat musim panas serta menggugurkan daun pada musim dingin, dan memiliki daun yang lebar.
  • Memiliki empat musim, yaitu musim panas, musim dingin, musim gugur, dan musim semi.

8. Bioma Tundra

Istilah tundra merupakan pengertian dari dataran tanpa pepohonan, karena bioma tundra terletak diantara suhu yang ekstrim, yaitu lingkar Arktik dan Antartika. Bioma tundra meliputi wilayah kutub utara yang luasnya bisa mencapai 20% dari permukaan bumi.

Dengan curah hujan rata-rata sekitar 20-60cm/tahun di lingkar Arktik dan melebihi 100cm/tahun di Alpine. Pada musim dingin, beberapa wilayah bioma tundra memiliki suhu hingga -30° C. Sementara itu, pada musim panas, suhu udaranya kurang dari 10° C.

Flora yang mendominasi bioma tundra sebagian besar adalah herba, terdiri dari pohon, campuran lumut, semak kerdil, dan rumput. Tanah pada wilayah bioma tundra membeku secara permanen, sehingga membuat akar tanaman tumbuh secara terbatas.

Kebanyakan spesies fauna, seperti burung bermigrasi ke bioma tundra untuk bersarang pada musim panas, sedangkan fauna lain yang mendiami bioma daratan tundra adalah rubah, beruang, dan serigala.

Ciri-ciri bioma taiga, antara lain:

  • Mendapatkan sinar matahari yang konstan selama musim panas, sedangkan ketika musim dingin sinar matahari tidak ada atau sedikit.
  • Flora yang mendominasi pada bioma tundra adalah lumut dan rumput.
  • Fauna yang mendominasi adalah kelinci arktik, burung arktik, rubah arktik, serta beberapa jenis fauna lainnya yang berimigrasi untuk bersarang di musim panas.
  • Dibawah permukaan tanah, terdapat lapisan permafrost (tanah beku yang permanen)

The post Kenali 8 Jenis Bioma Terestrial dan Ciri-cirinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>