bioteknologi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bioteknologi Mon, 05 Feb 2024 09:24:14 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico bioteknologi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bioteknologi 32 32 Pengertian Bioteknologi Konvensional Beserta Ciri, Manfaat, dan Contohnya https://haloedukasi.com/pengertian-bioteknologi-konvensional Tue, 16 Jan 2024 07:19:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47653 Bioteknologi merupakan bidang ilmu yang menggunakan prinsip-prinsip biologi, kimia, dan teknologi untuk memanipulasi dan memanfaatkan organisme hidup, sel, atau komponen biologis guna menghasilkan produk atau layanan yang bermanfaat bagi manusia. Bidang ini mencakup berbagai teknik, mulai dari metode konvensional seperti pemuliaan tanaman hingga teknologi modern seperti rekayasa genetika. Bioteknologi memiliki aplikasi luas di berbagai sektor, […]

The post Pengertian Bioteknologi Konvensional Beserta Ciri, Manfaat, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioteknologi merupakan bidang ilmu yang menggunakan prinsip-prinsip biologi, kimia, dan teknologi untuk memanipulasi dan memanfaatkan organisme hidup, sel, atau komponen biologis guna menghasilkan produk atau layanan yang bermanfaat bagi manusia.

Bidang ini mencakup berbagai teknik, mulai dari metode konvensional seperti pemuliaan tanaman hingga teknologi modern seperti rekayasa genetika. Bioteknologi memiliki aplikasi luas di berbagai sektor, termasuk pertanian, kesehatan, pangan, dan lingkungan.

Pengertian Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional merupakan pendekatan dalam menggunakan organisme hidup, sel, atau komponen biologis untuk memodifikasi atau menghasilkan produk tanpa melibatkan teknologi rekayasa genetika modern.

Metode ini mencakup teknik-tradisional seperti penggunaan radiasi untuk memicu mutasi, dan penggunaan bahan kimia mutagenik untuk menciptakan variasi genetik yang diinginkan. Bioteknologi konvensional sering diterapkan di bidang pertanian, peternakan, dan pemuliaan tanaman untuk meningkatkan hasil, ketahanan terhadap penyakit, atau adaptasi terhadap lingkungan.

Pendekatan ini telah menjadi bagian penting dari evolusi ilmu pemuliaan dan bioteknologi selama berabad-abad.

Ciri-ciri dari Bioteknologi Konvensional

Berikut merupakan ciri-ciri dari bioteknologi konvensional.

1. Menggunakan Organisme Hidup

Bioteknologi konvensional menggunakan organisme hidup, seperti tanaman, hewan, atau mikroorganisme, sebagai bahan dasar dalam proses modifikasi atau produksi. Berbeda dengan bioteknologi modern yang menggunakan teknologi rekayasa genetika, bioteknologi konvensional tidak melibatkan manipulasi genetik secara langsung atau transfer gen spesifik antar spesies.

Bioteknologi konvensional menekankan pada fermentasi atau rekayasa secerhana untuk menghasilkan organisme dengan sifat-sifat yang diinginkan, seperti ketahanan terhadap penyakit atau hasil yang lebih tinggi.

Dengan menggunakan organisme hidup dan teknik selektif, bioteknologi konvensional telah berkontribusi pada pengembangan varietas tanaman, hewan ternak, dan mikroorganisme yang bermanfaat dalam berbagai aspek, terutama di bidang pertanian dan peternakan.

2. Tidak Melibatkan Rekayasa Genetika Modern

Salah satu ciri utama dari bioteknologi konvensional adalah tidak melibatkan rekayasa genetika modern secara langsung. Bioteknologi konvensional lebih berfokus pada metode tradisional dan teknik alami dalam memanfaatkan dan memodifikasi organisme hidup untuk mencapai tujuan tertentu.

Variasi genetik dalam bioteknologi konvensional terjadi melalui proses alami atau dengan menggunakan metode seperti radiasi atau bahan kimia mutagenik untuk mempercepat mutasi genetik. Meskipun bioteknologi konvensional memanfaatkan sifat-sifat genetik organisme hidup, pendekatannya lebih terkait dengan teknik dan prinsip-prinsip yang telah ada sebelum era rekayasa genetika modern.

3. Menggunakan Metode Fermentasi

Bioteknologi konvensional seringkali melibatkan metode fermentasi sebagai salah satu tekniknya. Metode fermentasi memanfaatkan mikroorganisme, seperti bakteri atau ragi, untuk melakukan proses fermentasi pada bahan baku tertentu.

Melalui fermentasi, bioteknologi konvensional akan menghasilkan senyawa atau produk tertentu yang diinginkan, seperti alkohol, asam laktat, atau enzim. Meskipun melibatkan teknologi, metode fermentasi yang digunakan dalam bioteknologi konvensional sering kali didasarkan pada proses tradisional yang telah berkembang sejak lama.

Metode fermentasi tersebut sering digunakan dalam industri pangan dan minuman, seperti pembuatan roti, bir, atau saus. Dengan menggunakan metode fermentasi, bioteknologi konvensional dapat mencapai berbagai tujuan, termasuk produksi produk konsumen yang ditingkatkan dan pengembangan senyawa-senyawa bermanfaat melalui aktivitas mikroorganisme.

4. Proses Biokimia dan Genetik Terjadi Secara Alami 

Bioteknologi konvensional melibatkan proses biokimia alami yang terjadi dalam organisme hidup. Hal itu mencakup berbagai reaksi dan perubahan kimia dalam sel yang terlibat dalam metabolisme, sintesis molekul, dan fungsi biologis lainnya.

Dalam proses manipulasi tanaman atau hewan, bioteknologi konvensional menggunakan pemilihan alami dan seleksi untuk mengembangkan keturunan dengan sifat-sifat yang diinginkan. Organisme yang memiliki sifat-sifat unggul dipilih dan dibiakkan secara alami.

Salah satu contohnya seperti penyerbukan tanaman atau perkawinan hewan, untuk menghasilkan variasi genetik yang diinginkan.

Manfaat Bioteknologi Konvensional

Manfaat dari bioteknologi konvesional dapat dirasakan dam berbagai aspek, antara lain sebagai berikut.

1. Meningkatkan Hasil Pertanian

Menggunakan metode konvensional, tanaman dapat dikembangkan dengan sifat-sifat ketahanan yang lebih baik terhadap serangan hama dan penyakit. Hal itu dapat mengurangi kerugian hasil pertanian akibat infeksi patogen.

Selain itu, metode tradisional digunakan untuk meningkatkan kualitas produk pertanian, seperti kandungan gizi, rasa, atau daya tahan penyimpanan yang lebih baik. Dengan mengembangkan varietas tanaman yang lebih produktif dan efisien, bioteknologi konvensional berkontribusi pada peningkatan produktivitas pertanian.

Peningkatan tersebut sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat. Maka dari itu, bioteknologi konvensional berpotensi berkontribusi pada ketahanan pangan, mengurangi ketergantungan pada impor dan mengamankan pasokan pangan lokal.

2. Tanaman Memiliki Ketahanan yang Baik Terhadap Penyakit

Bioteknologi konvensional dapat membantu tanaman memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap penyakit. Dengan menggunakan metode pemuliaan tradisional, seperti hibridisasi atau seleksi alami, gen-gen yang bertanggung jawab atas ketahanan dapat diperkuat.

Atau dikombinasikan untuk menghasilkan varietas tanaman yang lebih tahan terhadap serangan patogen. Hal itu juga dapat mengurangi risiko kerugian hasil pertanian akibat penyakit dan membantu menjaga keberlanjutan produksi pangan.

3. Membuka Lapangan Pekerjaan dan meningkatkan pendapatan masyarakat

Bioteknologi konvensional dalam bidang pertanian dapat membuka lapangan pekerjaan dengan menciptakan kebutuhan untuk ahli bioteknologi, peneliti pertanian, dan petani yang terlibat dalam penerapan teknologi tersebut.

Selain itu, peningkatan hasil pertanian melalui tanaman yang lebih tahan penyakit atau lebih produktif dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, terutama bagi para petani yang mengadopsi teknologi tersebut. Dengan demikian, bioteknologi konvensional dapat memberikan dampak positif pada ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan produktivitas sektor pertanian.

4. Ikut Mempromosikan Produk dalam Negeri

Bioteknologi konvensional dapat mempromosikan produk dalam negeri melalui beberapa cara. Pertama, dengan mengembangkan varietas tanaman yang tahan penyakit atau memiliki karakteristik unggul, hasil pertanian lokal dapat meningkat dalam kualitas dan kuantitas. Selain itu juga memberikan peluang bagi produsen lokal untuk memasok pasar dalam negeri dengan produk yang lebih baik.

Kedua, peningkatan produktivitas melalui bioteknologi konvensional dapat menyediakan pasokan yang stabil dan memadai, mengurangi ketergantungan pada impor. Ini mendukung ketahanan pangan negara dan menciptakan lingkungan bisnis yang lebih stabil bagi produsen lokal.

Dengan cara tersebut, bioteknologi konvensional berkontribusi pada promosi produk dalam negeri, mendukung ekonomi lokal, dan memperkuat daya saing produk pertanian lokal di pasar domestik dan internasional.

5. Mengembangkan Jenis Tanaman Baru yang Lebih Unggul

Bioteknologi konvensional sangan berperan dalam mengembangkan jenis tanaman baru yang lebih unggul dengan cara memanfaatkan metode pemuliaan tradisional. Dalam proses tersebut, gen-gen yang membawa sifat-sifat poositif seperti ketahanan terhadap penyakit, peningkatan produktivitas, atau adaptasi terhadap lingkungan tertentu dapat dipilih atau dimodifikasi.

Metode tersebut membantu menciptakan varietas tanaman baru yang memiliki karakteristik yang diinginkan, seperti kualitas yang lebih baik, resistensi terhadap hama dan penyakit, atau peningkatan hasil panen. Hasilnya, tanaman baru yang lebih unggul dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian, mengurangi kerugian hasil, dan mendukung ketahanan pangan.

Manfaat-manfaat tersebut mencerminkan kontribusi positif bioteknologi konvensional dalam meningkatkan produktivitas pertanian, ketahanan pangan, dan kualitas hasil pertanian secara keseluruhan.

Contoh Bioteknologi Konvensional

Contoh bioteknologi konvensional dibagi kedalam lima kategori yaitu bidang pangan, pertanian peternakan, kesehatan dan industri.

1. Bidang Pangan

Dalam bidang makanan, contoh produk pangan yang menggunakan bioteknologi konvensional termasuk yoghurt, keju, tempe, roti, kecap, cuka, dan produk pangan fermentasi lainnya. Proses-proses produksi tersebut melibatkan mikroorganisme seperti bakteri atau ragi dalam pengolahan bahan mentah menjadi produk akhir.

Bakteri yang digunakan yaitu jamur Rhizopus serta bakteri asetobakter. Dengan demikian, semua produk itu juga mencerminkan penerapan prinsip-prinsip bioteknologi konvensional dalam produksi pangan untuk meningkatkan sifat organoleptik, keamanan, dan nilai gizi produk tersebut.

2. Bidang Pertanian

Dalam bidang pertanian, produk bioteknologi konvensional lebih mencakup metode atau teknik daripada produk fisik. Contoh produk bioteknologi konvensional di bidang pertanian melibatkan pembuatan pestisida mikroba, kultur jaringan serta menggunaan mikroba seperti Pseudomonas dan Bacillus,Jamur mikoriza, Azotobacter, dan Rhizobia yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman atau membantu dalam peningkatan penyerapan nutrisi.

3. Bidang Peternakan

Bioteknologi konvensional juga diterapkan di bidang peternakan. Bioteknologi tersebut dilakukan untuk meningkatkan sifat-sifat genetis pada hewan ternak seperti sapi Jersey atau ikan hias. Dengan menggunakan prinsip-prinsip bioteknologi konvensional, para peternak akan dapat meningkatkan kualitas, produktivitas, dan ketahanan hewan ternak tanpa terlibat dalam rekayasa genetika modern.

4. Bidang Kesehatan

Di bidang kesehatan, bioteknologi dapat bermanfaat untuk manusia. Berikut produk bioteknologi yang telah di buat oleh manusia yaitu Antibiotik penisilin dan vaksin. Contoh klasik dari produk bioteknologi konvensional di bidang kesehatan.

Penisilin pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1928 dari jamur jenis Penicillium. Kemudian, melalui proses isolasi dan pemurnian, penisilin berhasil dikembangkan menjadi antibiotik yang dapat digunakan untuk pengobatan infeksi bakteri.

Kemudian, sebagian besar vaksin dikembangkan melalui proses pemuliaan dan produksi yang melibatkan mikroorganisme atau virus yang dilemahkan atau dimatikan. Contoh, vaksin polio yang dikembangkan oleh Jonas Salk melibatkan penggunaan virus polio yang dimatikan.

5. Bidang industri

Penerapan bioteknologi konvensional di bidang industri melibatkan penggunaan mikroorganisme bakteri seperti Pseudomonas aeruginosa atau Bacillus subtilis, dan fungi seperti Aspergillus niger atau Phanerochaete chrysosporium untuk membersihkan lingkungan dan mengelola limbah industri.

Prosesnya dapat melibatkan pelepasan mikroorganisme tersebut secara kontrol ke dalam limbah pabrik untuk mempercepat proses bioremediasi. Mikroorganisme tersebut dapat menguraikan atau mengubah zat pencemar, seperti logam berat atau senyawa organik berbahaya, menjadi bentuk yang kurang beracun.

The post Pengertian Bioteknologi Konvensional Beserta Ciri, Manfaat, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioteknologi Konvensional: Pengertian, Manfaat dan Contoh https://haloedukasi.com/bioteknologi-konvensional Fri, 03 Feb 2023 01:50:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41171 Bioteknologi konvensional menjadi bidang keilmuan yang sangat melekat dan mendarah daging dengan kehidupan manusia. Bioteknologi berkontribusi terhadap kehidupan masyarakat agar menjadi lebih maju, baik, dan sejahtera. Ilmu bioteknologi sudah lahir dalam kehidupan manusia selama ribuan tahun. Bahkan Kementrian Lingkungan Hidup menyatakan bahwa bioteknologi sudah ada sejak 8000 SM oleh bangsa Babilonia, Romawi, hingga Mesir dalam […]

The post Bioteknologi Konvensional: Pengertian, Manfaat dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioteknologi konvensional menjadi bidang keilmuan yang sangat melekat dan mendarah daging dengan kehidupan manusia. Bioteknologi berkontribusi terhadap kehidupan masyarakat agar menjadi lebih maju, baik, dan sejahtera.

Ilmu bioteknologi sudah lahir dalam kehidupan manusia selama ribuan tahun. Bahkan Kementrian Lingkungan Hidup menyatakan bahwa bioteknologi sudah ada sejak 8000 SM oleh bangsa Babilonia, Romawi, hingga Mesir dalam mengumpulkan benih yang nantinya ditanam kembali dengan kata lain mereka mempraktekkan pemuliaan selektif.

Belakangan ini bioteknologi semakin berkembang. Sejak 6000 SM, bioteknologi mulai dimanfaatkan dalam produksi bir, roti, fermentasi alkhol, hingga tempe. Diikuti oleh pembuatan yogurt dan keju dengan memanfaatkan bakteri asam laktat oleh bangsa China.

Seiring berkembangnya bioteknologi mulai berubah dari bioteknologi konvensional menjadi bioteknologi modern. Lantas apa itu bioteknologi konvensional? Mari simak pembahasan berikut ini!

Apa Itu Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang dalam proses fermentasinya menghasilkan suatu produk barang maupun jasa menggunakan organisme secara langsung dengan tujuan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Dalam bioteknologi konvensional, mikroorganisme yang digunakan secara langsung antara lain bakteri hingga jamur. Adapun enzim yang diperoleh dari mikroorganisme itu sendiri dilibatkan dalam proses fermentasi atau peragian dalam menghasilkan sebuah produk maupun jasa.

Dengan adanya bakteri asam laktat, manusia tidak bisa dibilang memanipulasi hal tersebut. Dalam kondisi tersebut, manusia hanya menciptakan sebuah keadaan dan menyediakan makanan yang tepat untuk dapat menumbuhkan bakteri dengan optimal.

Biasanya bioteknologi konvensional hanya diperuntukkan untuk produksi dalam jumlah sedikit dan dilakukan dengan cara yang sederhana.

Di dalam bidang pangan, fermentasi merupakan aktivitas mikroorganisme yang ada di dalam sebuah makanan atau bahan makanan yang tujuannya untuk mendapatkan produk yang diinginkan.

Fermentasi itu sendiri merupakan suatu proses produksi energi dalam bentuk sel yang ada dalam keadaan tanpa oksigen atau kondisi anaerobik.

Perbedaan Bioteknologi Konvensional dan Modern

Bioteknologi konvensional memiliki fokus terhadap seleksi alam dari suatu mikroorganisme, sedangkan pada bioteknologi modern rekayasa genetika disisipkan dalam suatu proses.

Rekayasa genetika memerlukan keterampilan khusus dari seorang manusia dalam memanipulasi organisme hidup yang digunakan dalam proses menghasilkan suatu barang atau jasa yang diharapkan terutama dalam bidang produksi pangan, salah satunya adalah tanaman transgenik.

Bioteknologi konvensional dan juga modern memiliki tujuan yang sama yakni mengawetkan makanan. Namun, pada bioteknologi konvensional ditujukan untuk memperbaiki dan meningkatkan nilai gizi serta cita rasa dari sebuah bahan pangan. Dan pada bioteknologi modern ditujukan untuk menciptakan bahan pangan dalam kapasitas dan jumlah yang besar.

Ciri – Ciri tambahkan kata Bioteknologi Konvensional

Salah satu ciri utama dari bioteknologi konvensional merupakan macam bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme secara langsung untuk menciptakan produk makanan.

Berikut beberapa ciri – ciri bioteknologi konvensional.

  • Menggunakan Metode Fermentasi

Ciri pertama dari bioteknologi konvensional yakni menggunakan metode fermentasi. Menurut Science Learning Hub, fermentasi itu sendiri merupakan suatu proses perombakan gula menjadi energi dengan bantuan mikroorganisme.

Fermentasi ditemukan oleh manusia secara tidak sengaja dan dilakukan dalam waktu yang lama. Akan tetapi, hal tersebut baru disadari dan dipahami cara kerjanya sekitar tahun 1800 – an oleh Louis Pasteur.

  • Sudah Dilakukan Dalam Jangka Waktu yang Lama

Yang kedua ini merupakan salah satu ciri yang terpenting dari bioteknologi konvensional yakni sudah digunakan bahkan dikembangkan sejak lama oleh manusia, bahkan sejak sebelum adanya pembangunan peradaban modern.

Dalam buku History, Scope, and Development of Biotechnology (2018) yang ditulis oleh Saurabh Bhatia, bioteknologi telah lahir sejak 2000 SM saat manusia mulai mencoba memfermentasi untuk memproduksi makanan, obat – obatan, hingga produk lainnya.

  • Tidak Melakukan Modifikasi Secara Genetik

Ciri – ciri lain dari bioteknologi konvensional adalah tidak melakukan modifikasi genetik di dalam prosesnya. Tidak ada rekayasa genetika di dalam bioteknologi konvensional misalnya melakukan manipulasi gen dalam proses produksi produk.

  • Sebagian Besar Proses Bioteknologi Konvensional Diperuntukkan Untuk Produksi Makanan

Bioteknologi konvensional memiliki tujuan utama yakni memproduksi suatu makanan atau minuman. Beberapa makanan dan minuman yang diproduksi bioteknologi konvensional antara lain tahu, tempe, kecap, kimchi, keju, yogurt, mentega, tape, roti, bir, hingga nata de coco.

  • Menggunakan Mikroorganisme Secara Langsung

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa bioteknologi konvensional menggunakan mikooganisme secara langsung dan juga utuh. Yang dimaksud di sini adalah bakteri tidak melewati pra-manipulasi layaknya pada bioteknologi modern.

Manfaat tambahkan kata Bioteknologi Konvensional

Mengingat banyak sekali proses produksi pangan menggunakan bioteknologi, artinya bioteknologi memiliki banyak manfaat dalam kehidupan manusia yang berdampak baik pada berbagai bidang. Berikut beberapa manfaat dari bioteknologi konvensional.

  • Meningkatkan nutrisi dan berbagai kandungan gizi pada produk pangan baik makanan maupun minuman.
  • Meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan memberikan dampak positif pada pendapatan masyarakat.
  • Mendorong peningkatan proses industri pertanian yang berperan sebagai komoditas produksi dan juga industri perdagangan.
  • Mengenalkan dan menyebarluaskan produk – produk pangan dalam negeri.

Kelebihan dan Kekurangan tambahkan kata Bioteknologi Konvensional

Menerapkan bioteknologi konvensional dalam produksi pangan tentunya memiliki kelenihan dan kekurangan. Berikut kelebihan dari bioteknologi konvensional antara lain sebagai berikut.

  • Biaya produksi yang dikeluarkan relatif murah.
  • Metode yang digunakan relatif mudah.
  • Teknologi yang berperan cukup sederhana.
  • Dengan sistem yang sudah mapan, efek jangka panjangnya pasti sudah diketahui.

Namun, kita juga perlu mempertimbangkan beberapa kekurangan dari bioteknologi konvnsional.

  • Masalah inkompatibilitas genetik tidak terpecahkan.
  • Hasil yang didapatkan tidak bisa diprediksi.
  • Waktu yang digunakan dalam prosesnya cukup lama.
  • Terkadang ditemukan keterbatasan alami dalam mengatasi sistem tanaman, salah satunya hama.
  • Tidak terarahnya perbaikan sistem genetis.

Contoh tambahkan kata Bioteknologi Konvensional

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa bioteknologi memiliki banyak manfaat terhadap berbagai bidang dan segala aspek kehidupan manusia. Tidak hanya berperan penting dalam bidang pangan, bioteknologi juga memiliki peran pada bidang lainnya mulai dari bidang pertanian, peternakan, bahkan kesehatan.

Berikut beberapa contoh bioteknologi yang diterapkan pada berbagai bidang.

Comtoh Bioteknologi pada Bidang Pangan

Bioteknologi yang diterapkan pada bidang pangan sudah ada sejak zaman dahulu kala. Contoh bioteknologi konvensional pada bidang pangan antara lain.

  • Kecap

Dalam pembuatan kecap, jamur Aspergillus goesia berperan penting di dalamnya. Jamur ini tumbuh pada dedak gandum pertama kalinya. Tak hanya jamur ini, bakteri asam laktat juga juga berperan merombak campuran biji – bijian. Jika telah terombak dalam proses fermentasi karbohidrat jangka panjang, saat itu juga kecap oncom terproduksi.

  • Tempe

Siapa sih di sini yang belum pernah makan tempe? Tempe menjadi salah satu makanan tradisional di Indonesia yang bisa temui kapan saja dan dimana saja.

Salah satu hidangan favorit ini memiliki nilai gizi yang baik karena tinggi protein dan dapat dijadikan sebagai alternatif protein nabati, terutama bagi kalangan vegetarian.

Tempe mengandung sejumlah asam amino yang dapat memenuhi kebutuhan asam amino tubuh manusia. Tempe dibuat dengan melalui proses fermentasi yang dibantu oleh jamur Rhizopus oryzae dan juga Rhizopus oligosporus yang ada pada kedelai. Ketika jamur bertumbuh, filsmen yang disebut hifa itu akan terbentuk.

  • Yogurt

Yogurt merupakan minuman susu fermentasi yang sangat baik untuk pencernaan. Pembuatan yogurt menggunakan bakteri Streptococcus thermophillus dan juga Lactobacillus bulgaricus.

Kedua bakteri tersebut akan memecah laktosa menjadi asam laktat. Tak hanya itu, selama proses fermentasi berlangsung, protein susu juga akan terpecah dan susu akan mengental yang nantinya akan menghasilkan yogurt yang asam dan kental.

  • Roti

Tahukan kalian bahwa roti juga termasuk dalam produk bioteknologi. Dalam pembuatannya, diperlukan mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae yang akan memecah gula dalam adonan roti menjadi karbondioksida dan alkohol dan roti akan mengembang.

Dalam proses tersebut, tepung pada adonan tidak akan terurai menjadi gula karena tidak ada enzim amilase hang dihasilkan. Selain membuat roti menjadi mengembang dan menambah cita rasa saat dipanggang, uap karbondioksida yang dihasilkan dari fermentasi akan memberikan tekstur khas dan menciptakan tekstur ringan pada roti.

  • Keju

Keju diproduksi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan juga Streptococcus thermophillus yang akan memisahkan padatan dari susu akibat adanya proses koagulasi yang menghasilkan penebalan.

Penambahan bakteri ini akan menghasilkan enzim renin yang akan menggumpalkan dan memecahkan susu susu menjadi sebuah padatan maupun dadih.

Enzim tersebut juga memecah laktosa yang ada pada susu menjadi asam dan protein yang ada dalam dadih. Nantinya dadih akan mengalami pematangan dan pengemasan untuk menghasilkan produk keju itu sendiri.

  • Nata de Coco

Nata de coco adalah salah satu bahan pangan yang banyak digemari masyarakat karena rasa yang segar dan teksturnya yang unik.

Nata de coco merupakan ekstrak kelapa atau air kelapa yang dihasilkan oleh bakteri Acetobacter xylinum yang akan menghasilkan serat hemiselulosa dan membentuk masa putih halus pada permukaan media cair tempat hidup bakteri itu sendiri.

  • Minuman Beralkohol

Tak hanya pada makanan, bioteknologi juga dapat diterapkan pada pembuatan minuman misalnya produk minuman beralkohol mulai dari sake, tuar, arak, anggur, hingga bir. Masing – masing minuman beralkohol dibuat oleh mikroorganisme dan bahan baku yang berbeda.

Anggur dan sake diproduksi dari hasil fermentasi beras ketan dengan Aspergillus oryzae. Wine dibuat dengan bahan baku anggur atau buah lainnya dengan ragi Saccharomyces cerevisiae dan juga Saccharomyces ayanus. Sedangkan bir terbuat dari butiran beras yang dipecah menjadi malt dengan kandungan enzim amilase.

Contoh Bioteknologi pada Bidang Pertanian

Dalam bidang pertanian, bioteknologi dapat diterapkan dalam hidroponik dan tumbuhan mustard alami. Berikut penjelasannya.

  • Hidroponik

Hidroponik merupakan salah satu metode pertanian yang saat ini sedang naik daun. Metode pertanian yang satu ini tidak memerlukan tanah melainkan menggunakan media lain seperti kerikil, sekam padi, batu apung, serbuk gergaji, hingga wol batu.

Menurut pengertian para ahli, teknik menanam hidroponik merupakan cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, melainkan air yang menjadi media tumbuh sekaligus untuk meningkatkan kebutuhan nutrisi dari tanaman.

Teknik ini sering kali digunakan oleh masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan yang tidak memiliki banyak lahan dan area seperti di pedesaan.

Biasanya penerapan teknik ini dilakukan dalam skala yang kecil mulai dari hanya hobi hingga skala bisnis menengah ke atas yang bisa berkembang menjadi bisnis yang besar dan menguntungkan.

Untuk dapat melakukan hidroponik dalam skala besar, banyak hal harus diperhatikan, salah satunya adalah pemilihan tanaman hidroponik. Selain itu, teknik ini memerlukan air sebagai kebutuhan pokok nutrisi tanaman tanpa menggunakan lahan.

  • Tumbuhan Mustard Alami

Tumbuhan mustard alami yang melalui proses seleksi manusia dalam menghasilkan beberapa tanaman seperti kembang kol, brokoli, maupun kubis.

Contoh Bioteknologi pada Bidang Peternakan

Tidak hanya pertanian, bioteknologi juga dapat diterapkan pada bidang peternakan.

  • Sapi Jersey

Sapi jersey yakni sapi yang menghasilkan susu dengan kandungan krim yang tinggi setelah mengalami mutasi yang dilakukukan oleh manusia.

  • Domba Ankon

Domba ankon merulakan domba yang kakinya pendek dan bengkok karena mutasi alami.

Contoh Bioteknologi pada Bidang Kesehatan

Bioteknologi yang diterapkan dalam bidang kesehatan menghasilkan antibiotik dan vaksin. Antibiotik dapat diproduksi dengan bantuan jamur dan bakteri contohnya penisilin dan streptomisin.

Sedangkan vaksin yang digunakan untuk meningkatkan kekebalan tubuh dengan adanya mikroorganisme atau bagian dari mikroorganisme yang sudah dimatikan terlebih dahulu. Vaksin yang dihasilkan dapat berisifat mencegah atau memperbaiki (profilaksis) maupun terapeutik.

The post Bioteknologi Konvensional: Pengertian, Manfaat dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioteknologi Modern: Pengertian, Manfaat dan Contoh https://haloedukasi.com/bioteknologi-modern Fri, 27 Jan 2023 08:20:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41097 Bioteknologi sudah lahir sejak ribuan tahun silam dan memiliki peran penting dalam bidang teknologi pangan mulai dari pembuatan roti, keju, hingga bir sejak abad 19. Adapun dalam bidang pertanian, biasanya memiliki peran terutama dalam pemuliaan tanaman dalam menghasilkan varietas baru. Selain itu, memiliki peran penting juga dalam reproduksi hewan. Betapa pentingnya bioteknologi dalam kehidupan manusia […]

The post Bioteknologi Modern: Pengertian, Manfaat dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioteknologi sudah lahir sejak ribuan tahun silam dan memiliki peran penting dalam bidang teknologi pangan mulai dari pembuatan roti, keju, hingga bir sejak abad 19. Adapun dalam bidang pertanian, biasanya memiliki peran terutama dalam pemuliaan tanaman dalam menghasilkan varietas baru. Selain itu, memiliki peran penting juga dalam reproduksi hewan.

Betapa pentingnya bioteknologi dalam kehidupan manusia sekarang ini. Bioteknologi semakin berkembang seiring bertambahnya waktu. Kali ini kami akan membahas mengenai bioteknologi, terutama bioteknologi modern. Mari simak pembahasan berikut ini!

Pengertian Bioteknologi Modern

Bioteknologi merupakan ilmu yang mempelajari perihal pemanfaatan berbagai macam makhluk hidup mulai dari bakteri, fungsi, virus, dan lain sebagainya hingga berbagai produk makhluk hidup berupa enzim ataupun alkohol yang terlibat dalam proses produksi dalam menghasilkan barang maupun jasa.

Pada intinya, bioteknologi itu merupakan ilmu yang berkaitan erat dengan penerapan sistem biologis atau organisme dalam proses industri atau teknis yang dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.

Sudah lebih dari 6000 tahun bioteknologi membantu kehidupan manusia dan menghasilkan berbagai macam produk dengan bantuan mikroorganisme, yang kini mulai berkembang pada hampir berbagai macam aspek kehidupan.

Bioteknologi dibagi menjadi dua yakni bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Dari namanya saja sudah terbayang bahwa bioteknologi modern banyak melibatkan teknik rekayasa genetika dalam menghasilkan produk sesuai yang diharapkan.

Perbedaan Bioteknologi Konvensional dengan Bioteknologi Modern

Sesuai dengan namanya, bioteknolgi konvensional memiliki beberapa perbedaan dengan bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional cukup terbatas ruang lingkupnya dalam peran mikroorganisme dan menggunakan teknik fermentasi hanya berskala kecil, bahkan dalam proses produksi menggunakan alat yang sederhana.

Sedangkan bioteknologi modern menggunakan teknik yang lebih banyak terlibat dalam hal rekayasa genetika untuk memproduksi DNA rekombinan serta organisme transgenetik dalam menghasilkan suatu produk.

Berikut beberapa perbedaan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern dalam beberapa aspek.

  • Manfaat untuk makhluk hidup. Bioteknologi modern tidak secara langsung dan biasanya hanya berguna sebagian, bioteknologi modern sebaliknya dapat dimanfaatkan secara langsung dan utuh.
  • Prinsip bioteknologi modern adalah rekayasa genetika serta memanfaatkan teknologi dalam proses produksi. Sedangkan prinsip bioteknologi konvensional adalah fermentasi.
  • Pelaku bioteknologi modern memerlukan keahlian khusus dan harus berkompeten, sedangkan bioteknologi konvensional tidak memerlukan ahli khusus.
  • Alat dan proses yang digunakan bioteknologi modern sudah canggih dan termuktahir, sedangkan bioteknologi konvensional menggunakan alat yang sederhana.
  • Biaya dan skala produksi bioteknologi modern dalam skala besar dan cenderung mahal, sedangkan bioteknologi konvensional relatif murah dan diproduksi dalam skala yang relatif kecil.

Jenis Bioteknologi Modern

Cabang ilmu bioteknologi terbagi menjadi beberapa jenis antara lain sebagai berikut.

  • Bioteknologi Merah atau Red Biotechnology

Bioteknologi merah merupakan cabang ilmu yang di dalamnya memperlajari bioteknologi dalam pengaplikasian di bidang medis mencakup pengobatan manusia mulai dari tahap pencegahan, diagnosis, hingga pengobatan.

Bioteknologi merah biasanya diterapkan dengan memanfaatkan berbagai organisme untuk obat maupun vaksin, memanfaatkan sel punca sebagai pengobatan regeneratif, maupun terapi gen dalam pengobatan penyakit yang berhubungan dengan genetik dengan menyisipkan atau mengganti gen abornal dengan gen normal.

  • Bioteknologi Putih atau Abu – Abu

Bioteknologi Putih atau Abu – abu merupakan cabang ilmu bioteknologi yang berfokus pada aplikasi dalam industri pengembangan atau produksi terhadap senyawa baru dalam pembuatan sumber energi yang dibaharukan mulai dari memanipulasi mikroorganisme dan organisme untuk menciptakan dan memudahkan proses produksi hingga pengolahan limbah industri itu sendiri.

Cabang ilmu ini sering disebut dengan bioremediasi yang tujuannya memulihkan kondisi lingkungan yang tercemar mulai dari pelindian minyak atau mineral dalam rangka meningkatkan efisiensi pertambangan atau produksi.

Teknologi yang ada dalam ruang lingkup bioremidiasi adalah biostimulsi, bioaugmentasi, biofilter, bioreaktor, bioventing, komposting, hingga landfarming.

  • Bioteknologi Hijau

Bioteknologi Hijau merupakan cabang ilmu bioteknologi yang fokus dalam bidang pertanian dan perternakam dalam menghasilkan tanaman yang anti hama, bahan pangan yang bergizi lebih tinggi, serta tanaman yang mengandung senyawa atau obat yang bermanfaat.

  • Bioteknologi Biru

Bioteknologi biru merupakan cabang ilmu bioteknologi akuatik atau perairan yang berperan dalam mengendalikan berbagai macam proses yang ada dalam lingkungan akuatik.

Manfaat Bioteknologi Modern

Bioteknologi memiliki peran dalam berbagai macam aspek kehidupan manusia. Berikut beberapa manfaat bioteknologi modern.

  • Pemanfaat bioteknologi dalam pembuatan makanan atau minuman.
  • Pemanfaatan bioteknologi dalam pembuatan protein sel tunggal.
  • Pemanfaatan bioteknologi dalam pembuatan zat organik.
  • Pemanfaatan bioteknologi dalam memproduksi hormon, vaksin, hingga obat.
  • Pemanfaatan bioteknologi dalam memisahkan logam dengan biji.
  • Pemanfaatan bioteknologi dalam menghasilkan energi.
  • Pemanfaatan bioteknologi dalam menguraikan limbah.

Ciri – Ciri Bioteknologi Modern

Bioteknologi memiliki ciri – ciri khusus antara lain sebagai berikut.

  • Menggunakan agen biologi mulai dari mikroorganisme, hewan, hingga tumbuhan.
  • Mendayagunakan teknologi dalam sebuah industri.
  • Menghasilkan produk yang berupa hasil ekstraksi maupun pemurnian.
  • Melibatkan produk turunan atau jasa yang berperan dalam proses penggunaan agen biologi itu sendiri tak hanya berbentuk fisik, contohnya hasil metabolit sekunder atau enzim.
  • Pemanfaatan agen biologi menggunakan sebuah cara atau metode khusus.

Contoh Bioteknologi Modern

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa bioteknologi membantu berbagai macam aspek kehidupan manusia produknya sering dijumpai dalam kehidupan sehari – hari baik bioteknologi konvensional maupun bioteknologi modern.

Beberapa contoh bioteknologi konvensional adalah pembuatan tempe, roti, tape, keju, yoghurt, hingga kecap. Sedangkan cotoh bioteknologi modern adalah kloning DNA, profil DNA, sel punca dan rekayasa jaringan, bayi tabung, transgenesis, analisis genom, vaksin, hingga antibiotik.

The post Bioteknologi Modern: Pengertian, Manfaat dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Prinsip Dasar Bioteknologi dan Contohnya https://haloedukasi.com/prinsip-dasar-bioteknologi Fri, 27 Jan 2023 07:59:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41101 Pengertian Bioteknologi Bioteknologi berasal dari kata “Bio” yang berarti hidup, “Teknos” yang berarti teknologi, dan “Logos” yang berarti penerapan. Bioteknologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan dan produk yang dihasilkan oleh makhluk hidup. Hasil dari proses produksi dapat dimanfaatkan oleh manusia. Makhluk hidup dalam bioteknologi meliputi bakteri, virus, fungi, dan lain sebagainya. […]

The post Prinsip Dasar Bioteknologi dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Bioteknologi

Bioteknologi berasal dari kata “Bio” yang berarti hidup, “Teknos” yang berarti teknologi, dan “Logos” yang berarti penerapan. Bioteknologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan dan produk yang dihasilkan oleh makhluk hidup. Hasil dari proses produksi dapat dimanfaatkan oleh manusia.

Makhluk hidup dalam bioteknologi meliputi bakteri, virus, fungi, dan lain sebagainya. Sedangkan produk yang dihasilkan oleh makhluk hidup meliputi asam organik, antibiotik, alkohol, enzim, yoghurt, etanol, dan lain sebagainya.

Perkembangan bioteknologi bukan hanya berdasarkan pada biologi saja melainkan juga mendasari ilmu-ilmu murni lain seperti matematika, ilmu genetika, kimia, ilmu komputer, biokimia, biologi molekuler, mikrobiologi, dan lain sebagainya.

Maka dari itu, bioteknologi dapat diartikan sebagai ilmu terapan yang memadukan berbagai cabang ilmu pengetahuan dalam menghasilkan suatu barang maupun jasa. Penerapan bioteknologi dalam bidang kedokteran telah dibuktikan dengan produk vaksin, antibiotik dan insulin.

Seiring dengan kemajuan zaman, bioteknologi mengalami perkembangan yang cukup signifikan terutama di negara-negara maju yang ditandai dengan munculnya hasil dari rekayasa genetika, kultur jaringan, kloning, DNA rekombinan, seleksi sel punca, dan lain sebagainya.

Hasil dari perkembangan bioteknologi akan mendorong terciptanya teknologi yang dapat menghasilkan obat bagi penyakit kronis dan genetik yang tidak dapat disembuhkan seperti AIDS atau kanker.

Selain itu dalam bidang pengembangan sel punca, bioteknologi dapat memungkinkan untuk memperbaiki jaringan yang rusak agar tumbuh kembali pada penyakit stroke atau penyakit sejenis yang telah kehilangan jaringan.

Sementara di bidang pangan, bioteknologi dapat menghasilkan rekayasa genetika, kultur jaringan dan teknologi DNA rekombinan yang dimanfaatkan untuk menciptakan tanaman berkualitas dan unggul. Tanaman tersebut dapat mengandung banyak nutrisi daripada tanaman biasa dan tahan terhadap hama.

Implementasi bioteknologi juga dapat bermanfaat bagi perlindungan lingkungan dari pencemaran. Contohnya, minyak yang tumpah di laut akan dapat terurai oleh bakteri. Contoh lainnya, zat berbahaya atau racun yang tercemar di dalam sungai atau laut dapat terurai oleh bakteri jenis baru.

Sejarah Bioteknologi

Bioteknologi telah terimplementasi sejak ribuan tahun yang lalu, berikut sejarah dan perkembangan bioteknologi yang dapat dipahami dalam tiga periode.

1. Bioteknologi Tradisional (6000 SM)

Periode bioteknologi tradisional atau kuno terjadi sebelum tahun 1800 M, periode ini dimulai dengan memproduksi bir yang terbuat dari ragi Babilonia. Dalam proses produksi tersebut telah memanfaatkan penggunaan mikroorganisme atau fermentasi untuk mengawetkan makanan dan minuman.

Makanan dan minuman lain yang dikelola menggunakan teknik fermentasi selain produk bir yakni tempe, sake, oncom, kecap, dan roti. Istilah bioteknologi tidak dikenal oleh orang jaman dahulu meskipun mereka telah menerapkannya sejak lama karena terbatasnya ilmu yang dapat menjelaskannya.

2. Era Bioteknologi Ilmiah (1800 SM –  pertengahan abad ke 19)

Era bioteknologi ilmiah atau bioteknologi klasik berkembang sejak tahun 1800 M hingga hampir pertengahan abad kedua puluh. Selama periode ini mulai bermunculan hasil observasi dan bukti-bukti ilmiah yang dapat membuka jalan bagi penemuan terbaru.

Pada era ini banyak orang yang mulai menyadari bahwa fermentasi tidak terjadi secara kebetulan. Hal tersebut mendorong sebuah penelitian dengan pendekatan ilmiah, oleh karena itu era ini dinamakan sebagai era bioteknologi ilmiah. Walter Hesse menemukan agar-agar setelah melihat jeli yang padat bahkan ketika dalam keadaan suhu panas sekalipun.

Selanjutnya, Alexander Fleming yang merupakan seorang dokter berkebangsaan Inggris pada tahun 1928 menemukan bahwa penisilin merupakan zat toksin antibakteri yang berasal dari jamur Penicillium Notatum yang dapat dimanfaatkan untuk obat penyakit menular akibat bakteri.

3. Era Bioteknologi Modern (setelah perang dunia II – sekarang)

Periode bioteknologi modern berkembang setelah berakhirnya perang dunia kedua. Kebutuhan manusia yang terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu sehingga proses produksi makanan dan obat-obatan perlu dilalui dengan proses yang lebih efektif dan efisien.

Pada tahun 1953, Watson dan Crick menemukan model struktur DNA yang dikenal dengan model rantai ganda DNA yang mampu menjelaskan fenomena replikasi dan peran DNA dalam pewarisan sifat.

Pada tahun 1975, Kohler dan Milestein memperkenalkan prinsip hibridisasi sitoplasma dan menghasilkan antibodi monoklonal pertama yang merubah prosedur diagnostik.

Selanjutnya seorang ilmuwan Irlandia bernama Ian Wilmut berhasil mengkloning mamalia dengan menggunakan domba sebagai model untuk memasukan DNA asing ke sel inang lain, dan menamai domba tersebut dengan nama “Dolly”.

Prinsip Dasar Bioteknologi

Terdapat prinsip dasar yang dapat diterapkan dalam praktik bioteknologi, prinsip-prinsip tersebut antara lain.

1. Fermentasi

Fermentasi merupakan sebuah proses sederhana untuk mengubah suatu bahan menjadi bahan lain dengan teknik konvensional dan dalam prosesnya melibatkan mikroorganisme. Contoh hasil fermentasi yakni yogurt dengan bantuan mikroorganisme Lactic acid bacteria.

2. Seleksi dan Persilangan

Persilangan merupakan salah satu cara untuk memperbanyak genetik dan menggabungkan karakter untuk memperoleh populasi bari sebagai bahan seleksi dalam program rekayasa varietas unggul baru.

Proses ini dilakukan dengan cara memanipulasi DNA baik tanaman atau hewan agar menjadi mikroba, sehingga tanaman atau hewan tersebut memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan bibit sebelum persilangan.

3. Kultur Jaringan

Kultur jaringan merupakan proses memperbanyak jaringan tanaman, jaringan hewan, dan jaringan sel-sel yang ada dalam laboratorium tanpa mendapat gangguan dan organisme lainnya. Contoh kultur jaringan ada pada jaringan anggrek dan pisang.

4. Rekombinasi DNA

Rekombinasi DNA merupakan proses transfer segmen DNA dan satu organisme ke DNA organisme lain. Contoh rekombinasi DNA adalah penyisipan gen manusia pada bakteri bacillus thuringiensis, hasilnya insulin dapat diproduksi melalui bakteri tersebut.

5. Analisis DNA

Analisa DNA adalah proses reaksi rantau polimerisasi sehingga dapat memproduksi segmen DNA. Prinsip ini dapat bermanfaat dalam bidang forensik untuk menentukan karakteristik DNA seseorang.

Contoh Penerapan Bioteknologi

Penerapan bioteknologi dalam berbagai bidang telah membantu kehidupan manusia, bahkan merambah hingga ke bidang pangan, pertanian, kesehatan, kehutanan, dan industri. Berikut contoh penerapan bioteknologi di beberapa bidang.

1. Bidang Pangan

Dalam bidang pangan hasil rekayasa bioteknologi yang sering dijumpai oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari seperti tempe, sirup, roti, yogurt, dan lain sebagainya.

2. Pertanian dan Kehutanan

Dalam bidang pertanian dan kehutanan, hasil rekayasa bioteknologi dapat sangat beragam seperti kedelai yang tahan terhadap herbisida, kemudian tomat yang direkayasa secara genetik agar tahan, jagung yang tahan terhadap serangga, dan masih banyak lainnya.

3. Bidang Kesehatan

Dalam bidang kesehatan, bioteknologi diaplikasikan dengan melibatkan rekayasa genetika. Contoh hasil produksi rekayasa bioteknologi di bidang ini antara lain bakteri yang memproduksi hormon insulin, penggunaan sel punca, penemuan vaksin, serta penggunaan antibodi monoklonal.

4. Bidang Industri

Contoh penerapan bioteknologi di bidang industri yakni proses produksi gula, alkohol, enzim, dan lain-lain. Secara umum implementasi bioteknologi memanfaatkan biomassa untuk mengubah energi dan berbagai produk.

5. Bidang Kelautan

Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang kelautan digunakan untuk keperluan pengobatan, lingkungan, industri, dan lain-lain. Contoh penerapan bioteknologi dalam bidang ini adalah restorasi laut dan produk kosmetik yang memakai bahan aktif dari organisme laut.

The post Prinsip Dasar Bioteknologi dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jenis Bioteknologi Beserta Contoh, dan Dampaknya https://haloedukasi.com/jenis-bioteknologi Thu, 21 Jul 2022 01:56:29 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36929 Bioteknologi merupakan suatu pemanfaatan makhluk hidup atau rekayasa organisme dalam proses biologis untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia. Berdasarkan prinsip kerjanya, bioteknologi dibedakan menjadi 2, yaitu : Bioteknologi konvensional Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikroba secara tradisional, biasanya melalui proses fermentasi. Contohnya : Produk pangan yoghurt, keju, mentega, asinan, tempe, tauco, kecap, oncom, […]

The post Jenis Bioteknologi Beserta Contoh, dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioteknologi merupakan suatu pemanfaatan makhluk hidup atau rekayasa organisme dalam proses biologis untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia. Berdasarkan prinsip kerjanya, bioteknologi dibedakan menjadi 2, yaitu :

Bioteknologi konvensional

Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikroba secara tradisional, biasanya melalui proses fermentasi.

Contohnya :

  • Produk pangan
    • yoghurt, keju, mentega, asinan, tempe, tauco, kecap, oncom, tape, dan nata de coco.
  • Protein sel tunggal (PST)
    • Protein sel tunggal yang berasala dari bakteri dan ganggang merupakan alternatif sumber protein baru.
    • Contoh mikroorganisme yang sekarang banyak dibudidayakan sebagai PST antara lain Spirulina (ganggang biru), Chlorella (ganggang hijau), Fusarium gramninearum (jamur) dan Methylpohylus (bakteri).
  • Peternakan dan pertanian
    • Hasil mutasi alam menghasilkan domba ankon yang berkaki pendek dan bengkok.
    • Tanaman hidroponik : bercocok tanam dengan media tanam berupa air
    • Tanaman jenis murtard alami
  • Kesehatan
    • Vaksin : antigen penyebab penyakit tertentu yang telah dilemahkan atau dimatikan dengan teknik-teknik mikrobiologi.
    • Antibiotik : zat toksik yang diekskresikan oleh mikrobia tertentu untuk membunuh atau mengontrol mikrobia lain, misalnya antibiotik. Penisilin dari jamur Penicillium notatum dan Penicilium crysogenus.

Bioteknologi modern

Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang mengoptimalkan rekayasa genetika, Rekayasa genetik adalah teknik pencangkokan gen (bahan genetik) dari suatu makhluk hidup pada bahan genetik individu lainnya, sehingga nantinya dihasilkan susunan bahan genetik yang baru dan tentunya memberikan perubahan sifat bagi makhluk hidup yang memilikinya.

Contoh produk bioteknologi modern :

  • Rekayasa genetik (DNA rekombinan)
    • Cara memanipulasikan gen untuk menghasilkan makhluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan.
    • Menggunakan prinsip bahwa DNA dari setiap organisme memiliki struktur yang sama.
  • Antibodi monoklonal
    • Antibodi monoklonal meurpakan antibodi yang bekerja spesifik pada antigen penyebab penyakit tertentu.
    • Cara pembuatan antibodi monoklonal adalah dengan menggabungkan sel limfosit pembentuk antibodi dengan sel kanker (myeloma) di dalam sebuah kultur sel. Hasil fusi dua sel berbeda tersebut dinamakan se hibrid sedangkan prosesnya disebut hibridoma.
  • Interferon
    • interferon merupakan jenis antibodi yang digunakan untuk melawan virus.
    • Dibuat dengan memanfaatkan rekayasa genetika.
  • Tanaman transgenik
    • Menyisipkan gen bakteri Bacillus thuringiensis sehingga tanaman mampu memproduksi antigen untuk pestisida alami.
    • Menggunakan prinsip rekayasa genetika dengan rekombinasi gen dan kulutr sel
  • Insulin sintetis
    • Insulin sintetis dibuat menggunakan teknik rekayasa genetika.
    • Tahapan : gen manusia penghasil insulin diisolasi → plasmid bakteri diisolaso dari bakteri → gen penghasil insulin manusia disisipkan ke dalam plasmid + gen insulin dikultur dalam bakteri Escherichia coli sehingga dapat memeproduksi hormon insulin.

Dampak bioteknologi

Dampak bioteknolgi terbagi menjadi dua, yaitu :

Dampak negatif

  • Adanya kontroversi etik dalam aplikasi bioteknologi pada manusia baru dengan kloning.
  • Timbulnya alergi obat-obatan hasil bioteknologi
  • Tanaman atau hewan transgenik yang unggul secara tidak langsung akan mendesak plasma nutfah asli yang tidak lagi dikembangkan karena dianggap kurang unggul.
  • Gen-gen yang disisipkan pada produk bioteknologi dikhawatirkan dapat terlepas dan mencemari keanekaragaman hayati dan lingkungan.

Dampak positif

  • Menciptkan tanaman tahan hama
  • Meningkatkan produk-produk pertanian, perkebunan, dan perikanan
  • Meningkatkan nilai tambah bahan pangan
  • Membantu mengatasi masalah lingkungan terutama pencemaran
  • Menciptakan sumber energi yang ramah lingkungan
  • Menyediakan obat-obatan dan mengatasi berbagai penyakit
  • Melestarikan spesies langka

The post Jenis Bioteknologi Beserta Contoh, dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioteknologi: Pengertian – Jenis dan Manfaatnya https://haloedukasi.com/bioteknologi Mon, 22 Feb 2021 02:49:56 +0000 https://haloedukasi.com/?p=21667 Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah membawa banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Diantara ilmu yang saat ini banyak membantu manusia adalah bioteknologi. Pengertian Bioteknologi Secara bahasa, bioteknologi diambil dari kata “bios” yang artinya makhluk hidup, “teknos” yang arinya penerapan atau teknologi, dan “logos” yang artinya ilmu.  Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa […]

The post Bioteknologi: Pengertian – Jenis dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah membawa banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Diantara ilmu yang saat ini banyak membantu manusia adalah bioteknologi.

Pengertian Bioteknologi

Secara bahasa, bioteknologi diambil dari kata “bios” yang artinya makhluk hidup, “teknos” yang arinya penerapan atau teknologi, dan “logos” yang artinya ilmu.  Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa bioteknologi merupakan teknologi yang menyangkit jasad hidup.

Secara umum bioteknologi adalah ilmu yang membahas mengenai penggunaan makhluk hidup melalui berbagai tahapan dan proses guna menghasilkan suatu produk yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia.

Sejarah Bioteknologi

Ada empat tahapan dalam perkembangan bioteknologi, yaitu sebagai berikut:

Pada awal perkembangannya, penerapan bioteknologi masih sangat sederhana dan terbatas pada produksi makanan dan tanaman serta pengawetan makanan dengan menggunakan mikroba yang dilakukan secara tradisional.

Proses bioteknologi pertama yang diketahui adalah penggunaan fermentasi jasad renik untuk membuat bir yang dilakukan oleh orang-orang Babilonia pada tahun 6000 SM. Selanjutnya, pada sekitar 3000 SM, bangsa Sumeria mampu membuat 20 cita rasa bir yang berbeda.

Beberapa jenis produk makanan yang diciptakan melalui proses bioteknologi sederhana di era pertama ini, antara lain : cuka, tempe, dan tapai (tape).

Di era kedua, proses bioteknologi berlangsung dalam keadaan tidak steril dimana fermentasi dilakukan secara terbuka sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi oleh mikroorganisme lainnya. Diantara jenis produk yang dihasilkan melalui proses bioteknologi pada era ini adalah : asam laktat, asam asetat, asam sitrat, etanol, gliserin, pembuatan kompos, dan pengolahan limbah.

Era ketiga dari perkembangan bioteknologi adalah proses bioteknologi steril yang dilakukan di tempat tertutup untuk menghindari kemungkinan terjadinya kontaminasi mikroorganisme luar.

Beberapa contoh produk hasil bioteknologi di era ketiga ini adalah berbagai jenis antibiotik, seperti : penisilin, tetrasiklin, streptomisin, vitamin B12, asam glutamat, kloromfenikol, dan berbaga enzim)

Di era baru, bioteknologi digunakan pada hasil keilmuan baru.  Contohnya:

  • Ilmu rekayasa genetika
  • Teknik kultur jaringan
  • Teknik pengindraan molekuler
  • Bayi tabung
  • Penelitian tentang enzim, seperti produksi insulin, interferon, dan antibodi monoklonal.

Jenis Bioteknologi

Secara umum, ada dua jenis bioteknologi, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.

Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional adalah metode bioteknologi yang secara langsung menggunakan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur untuk menghasilkan produk melalui fermentasi dengan menggunakan peralatan yang sederhana.

Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi sederhana yang telah ada sejak ribuan tahun lalu. Diantara ciri bioteknologi konvensional adalah:

  • Penerapan biologi, bioteknologi, dan  rekayasa genetika yang masih terbatas
  • Menggunakan mikroorganisme seadanya
  • Belum sepenuhnya steril
  • Jumlah produknya relatif sedikit
  • Kualitas belum terjamin

Contoh hasil bioteknplogi konvensional antara lain : oncom, tempe, kecap, tapai, yogurt, keju, dan sebagainya

Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang menggunakan rekayasa genetika (DNA) dengan memanfaatkan dasar-dasar mikrobiologi dan biokimia. Ciri-ciri dari mikrobiologi modern antara lain:

  • Streril
  • Jumlah produksi lebih banyak
  • Kualitas standart dan terjamin
  • Sudah memanfaatkan metode bioteknologi mutakhir, seperti kultur jaringan dan rekayasa genetika.

Manfaat Bioteknologi

Penerapan bioteknologi yang telah berlangsung sejak ribuan tahun lalu hingga saat ini, dari metode sangat sederhana hingga modern, telah memberikan banyak dampak dan manfaat bagi kehidupan manusia. Berikut adalah beberapa manfaat bioteknologi di berbagai bidang kehidupan:

1. Bioteknologi Pangan

Bioteknologi di bidang pangan telah membantu manusia untuk menemukan berbagai jenis sumber makanan baru. Berikut adalah beberapa contoh sumber pangan hasil bioteknologi dan mikroorganisme yang digunakan untuk memproduksinya.

Nama MakananPenjelasanMikroorganisme yang digunakan
YogurtMinuman hasil fermentasi susuBakteri Lactobacillus substilis atau Lactobacillus bulgaricus
KejuTerbuat dari susuBakteri Lactobacillus
TempeMerupakan hasil fermentasi kacang kedelaiJamur Rhizopus oryzae
TahuHasil fermentasi dari sari kedelaiBakteri asam laktat
Nata de CocoTerbuat dari air kelapaBakteri Acerobacter xylinum
OncomTerbuat dari ampas tahuJamur Neurospora sitophila
KecapTerbuat dari kedelaiJamur Aspergillus wentii, Aspergillus oryzae, dan Aspergillus sojae.
RotiTerbuat dari tepungJamur Saccharomyces cerevisiae
TapaiBerbahan dasar singkong atau beras ketanRagi tape yang di dalamnya tedapat beberapa mikroorganisme, seperti : Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, Amylomyce rouxii, serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp.

2. Bioteknologi Pertanian

Dihasilkannya tanaman yang unggul dengan sifat-sifat seperti tahan hama, mampu berproduksi lebih banyak, waktu panen lebih cepat, dan semisalnya.

Tumbuhan-tumbuhan dengan sifat unggul ini diperoleh melalui proses rekayasa genetika dimana tumbuhan yang bersangkutan diberi gen-gen dengan sifat unggul sehingga menghasilkan tanaman transgenik.

3. Bioteknologi Peternakan

Bioteknologi peternakan dikembangkan untuk menghasilkan kualitas ternak yang unggul dengan menggunakan metode rekayasa genetika.

Hewan yang dihasilkan dari proses rekayasa genetika tersebut disebut dengan hewan transgenik yang mampu meproduksi susu kaya protein dan rendah lemak, serta tumbuh menjadi ternak yang tahan penyakit.

4. Bioteknologi Kesehatan

Di bidang kesehatan, bioteknologi dimanfaatkan untuk membuat berbagai jenis obat-obatan, seperti:

  • Antibiotik penisilin yang dihasilkan dari jamur Penicillium notatum yang mampu melawan infeksi akibat bakteri Staphylococccus.
  • Antibiotik Streptomycin dan Tetracycline yang mampu mencegah penyakit tubercullosis.
  • Pembuatan vaksin dari mikroorganisme yang dilemahkan.
  • Pembuatan antibodi monoklonal dari sel-sel hibridoma
  • Pembuatan interferon, yaitu antibodi untuk melawan virus
  • Terapi gen untuk pengobatan penyakit genetik.
  • Pembuatan insulin sintetis dengan menggunakan bakteri E. coli sebagai pengode hormon.

5. Bioteknologi Lingkungan

Bioteknologi juga bermanfaat untuk membantu mengatasi masalah lingkungan. Sebagai contoh diantaranya adalah:

  • Penggunaan mikroorganisme untuk mengubah sampah organik menjadi substansi yang lebih sederhana atau menjadi pupuk kompos.
  • Penggunaan bakteri aktif, seperti bakteri fakultatif dan anaerob obligat, untuk mengolah limbah sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan.
  • Penggunaan bakteri  pemakan hidrokarbon untuk mengurai minyak yang tumpah ke laut, seperti bakteri Marinobacter, Oceanobacter, Alcanivorax, Thalassospira, Stappia, Bacillus, Novospingobium, Pseudomonas, Spingobium, dan Rhodobacter.
  • Pembuatan biogas, dan sebagainya

6. Bioteknologi Forensik

Penerapan bioteknologi dalam bidang forensik diantaranya adalah dengan dikembangkannya tenik DNA Fingerprinting atau sidik DNA.

Dampak Negatif Bioteknologi

Selain memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, penerapan bioteknologi juga menyebabkan berbagai dampak negatif sebagai berikut:

Dampak terhadap Lingkungan

  • Produksi makanan dengan bioteknologi konvensional seperti tempe dan kecap seringkali menghasilkan limbah cair yang bisa mencemari lingkungan bila tidak ditangani dengan baik.
  • Adanya tanaman transgenik hasil bioteknologi bisa mengkontaminasi proses penyerbukan alami tumbuhan.
  • Penurunan plasma nutfah
  • Berpotensi memunculkan spesies hama yang lebih kuat sehingga akan mengganggu keseimbangan ekosistem.

Dampak di Bidang Sosial Ekonomi

  • Produksi tanaman dan hewan transgenik menyebabkan kerugian bagi para petani dan peternak tradisional karena mereka akan kalah bersaing dalam jumlah produksi dan kualitas tanaman atau ternaknya.
  • Ditemukannya modifikasi genetika pada tanaman yang menghasilkan cokelat, kopi, gingseng, kelapa, vanili, dan tembakau bisa menyebabkan tanaman aslinya kalah dan berpotensi merugikan perekonomian negara-negara penghasil tanaman-tanaman tersebut.

Dampak di Bidang Kesehatan

  • Produksi minuman beralkohol yang bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan.
  • Penggunaan bahan kimia pada beberapa produk transgenik dalam jangka panjang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan.

Cara Mengatasi Dampak Buruk Bioteknologi

Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan mengurangi dampak buruk dari penerapan bioteknologi dalam kehidupan:

  • Melakukan pengawasan terhadap prosedur kerja di laboratorium bioteknologi, baik pengawasan biologis maupun fisik.
  • Larangan tegas terhadap pemasaran atau pengedaran tanaman dan hewan transgenik sebelum adanya uji kontrol, uji resiko, dan evaluasi yang terstandart
  • Perlu campur tangan pemerintah untuk membuat regulasi baku guna mengkaji resiko penerapan bioteknologi, seperti kemungkinan munculnya virus-virus baru dan dampak lainnya.
  • Melakukan penelitian mengenai resiko bioteknologi.

The post Bioteknologi: Pengertian – Jenis dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manfaat Penerapan Bioteknologi yang Perlu dipahami https://haloedukasi.com/manfaat-penerapan-bioteknologi Sun, 18 Oct 2020 10:47:28 +0000 https://haloedukasi.com/?p=11884 Bioteknologi merupakan suatu cabang ilmu yang merupakan membahas mengenai pemanfaatan makhluk hidup maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Manfaat Secara Umum Adapun manfaat dari penerapan bioteknologi secara umum, sebagai berikut: Mengurangi dampak dari pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan mikroorganisme, misalnya bakteri dalam kegiatan daur ulang. Bioteknologi memiliki […]

The post Manfaat Penerapan Bioteknologi yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bioteknologi merupakan suatu cabang ilmu yang merupakan membahas mengenai pemanfaatan makhluk hidup maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

Manfaat Secara Umum

Adapun manfaat dari penerapan bioteknologi secara umum, sebagai berikut:

  • Mengurangi dampak dari pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan mikroorganisme, misalnya bakteri dalam kegiatan daur ulang.
  • Bioteknologi memiliki manfaat dengan mengurangi adanya pencemaran lingkungan. Dengan menggunakan cara penerapan pada proses daur ulang yang dilakukan dengan memanfaatkan bakteri atau mikroorganisme lain.
  • Menghasilkan antibiotik dengan memanfaatkan jamur melalui serangkaian proses.
  • Meningkatkan hasil produksi dalam bidang perkebunan, pertanian, serta perikanan khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan pangan.
  • Selain itu, Bioteknologi memiliki khasiat atau manfaat yang mampu membantu dalam dalam proses pengobatan dari berbagai macam penyakit yang diakibatkan oleh keberadaan bakteri.
  • Dengan memanfaatkan Bioteknologi, juga bisa menciptakan berbagai macam obat dengan harga yang lebih terjangkau dan ternyata juga sangat efektif digunakan.
  • Meningkatkan nilai gizi dari produk makanan dan minuman.
  • Menciptakan sumber makanan baru, misalnya air kelapa menjadi nata de coco.

Manfaat dalam Bidang Medis

Peran bioteknologi dalam bidang medis sangatlah penting dan telah memiliki sejumlah temuan yang sampai sekarang telah dimanfaatkan oleh seluruh umat didunia.

  • Ditemukannya antibiotik bernama penicillin.
  • Ditemukannya beragam aneka vaksin.
  • Ditemukannya salah satu hormon bernama hormon insulin
  • Keberadaan teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk transfer gen, transplantasi berbagai organ dalam dan lain sebagainya.

The post Manfaat Penerapan Bioteknologi yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>