boikot - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/boikot Tue, 09 Feb 2021 02:40:08 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico boikot - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/boikot 32 32 Boikot: Pengertian – Bentuk dan Contohnya https://haloedukasi.com/boikot Tue, 09 Feb 2021 02:40:06 +0000 https://haloedukasi.com/?p=20909 Penolakkan seringkali dilakukan oleh individu apabila terdapat suatu hal yang tidak bersesuaian dengan tujuan dan keinginannya. Banyak sekali hal yang dapat mempengaruhi adanya penolakan ini, seperti ketidaksesuaian sistem, beban kerja yang terlalu besar, gaji dan proporsi kerja yang tidak bersesuaian dan lain sebagainya. Berbagai bentuk dari penolakan ini seringkali disebut dengan boikot. Tentunya istilah boikot […]

The post Boikot: Pengertian – Bentuk dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Penolakkan seringkali dilakukan oleh individu apabila terdapat suatu hal yang tidak bersesuaian dengan tujuan dan keinginannya. Banyak sekali hal yang dapat mempengaruhi adanya penolakan ini, seperti ketidaksesuaian sistem, beban kerja yang terlalu besar, gaji dan proporsi kerja yang tidak bersesuaian dan lain sebagainya. Berbagai bentuk dari penolakan ini seringkali disebut dengan boikot.

Tentunya istilah boikot ini terkesan sebagai istilah yang berkonotasi negatif. Karena istilahnya yang berkaitan dengan suatu proses penolakan. Tapi tahukah kalian, bahwa boikot juga memiliki konotasi yang positif loh sesuai dengan jenisnya. Dan apa saja sih, jenis jenis dari boikot ini? Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai boikot.

Pengertian Boikot

Secara umum, boikot merupakan suatu bentuk tindakan, sikap, dan perbuatan yang menyatakan bentuk protes atau ketidaksetujuan terhadap sesuatu. Boikot ini tidak dilakukan secara perorangan, melainkan secara berkelompok. Hal ini yang menyebabkan pemboikotan tidak dapat dikendalikan dalam beberapa kasus.

Seperti yang kita tahu, pemboikotan ini terjadi karena adanya penolakan terhadap suatu hal yang dinilai tidak sesuai. Untuk menunjukkan penolakan dan ketidaksetujuan itu, pihak pihak terkait mengumpulkan massa yang memiliki tujuan yang sama. Hal itu dilakukan untuk memaksimalkan tercapainya tujuannya. Dalam pelaksanaannya sendiri, proses boikot ini sama sekali tidak melibatkan kekerasan.

Karena proses pemboikotan ini hanya dilakukan untuk mengubah dan mempengaruhi keputusan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pelaksanaannya yang dilakukan secara terorganisi dengan baik, mampu meminimalisir berbagai kemungkinan terjadinya kerusuhan.

Pihak pihak yang seringkali terlibat dalam tindakan boikot ini, seperti buruh, mahasiswa, konsumen, dan lain sebagainya. Tentunya pihak pihak yang berkaitan dengan organisasi, proses jual beli ataupun sebuah instansi.

Sejarah Boikot

Berbagai bentuk dari boikot ini berawal dari seorang yang bernama Charles Boycott. Ia merupakan seorang agen dan juga pengelola tanah yang terkenal dari Inggris. Semua tindakan pemboikotan itu terjadi ketika para petaninya meminta bahkan memohon kepadanya untuk menurunkan harga penggarapan dari lahan pertanian yang dimilikinya itu.

Dengan spontan, Charles Boycott menolak permintaan tersebut karena menurutnya cukup merugikannya. Tapi, ia tidak menyangka sama sekali, bahwa upaya penolakannya itu juga dilawan dengan upaya penolakan yang juga dilakukan oleh para petaninya. Dalam upaya penolakannya itu, para petani bersikeras untuk tidak menggarap lahan pertanian milik Charles Boycott itu.

Atas dasar hal itu, Charles Boycott akhirnya memilih untuk mengalah dan menurunkan harga penggarapan lahan. Charles Boycott harus bertanggung jawab atas semua aksi para petaninya yang mogok bekerja. Setelah terlibat dalam kasus itu, Charles Boycott memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Faktor Pendorong Keberhasilan Boikot

Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya tindakan pemboikotan dapat berjalan secara maksimal berdasarkan dengan tujuan awalnya. Berikut merupakan faktor faktor pendorong keberhasilan dari boikot.

  • Jumlah pemboikot, jumlah massa yang melakukan pemboikotan ini dirasa sangat penting untuk dapat mempengaruhi keputusan yang ada. Apabila massa yang melakukan pemboikotan ini ada dalam jumlah yang relatif cukup besar, akan dapat menjadi suatu hal yang dapat dipertimbangkan kembali oleh para atasan dalam menetapkan keputusannya itu.
  • Waktu, supaya tujuan dari pemboikotan ini dapat tercapai, upaya pemboikotan ini harus dilakukan secara serentak dan berkala.
  • Meneliti dulu, sebelum memutuskan untuk melakukan pemboikotan secara ramai ramai. Alangkah lebih baik apabila para massa terlebih dahulu memahami tujuan dari pemboikotan, penyebabnya apa, dan mengapa produk tersebut diboikot. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kesalahpahaman.
  • Organisasi atau Tokoh yang Berpengaruh, dalam melakukan pemboikotan ini apabila menggandeng tokoh atau organisasi yang memberikan pengaruh kuat. Dapat dipastikan bahwa tujuan dari pemboikotan dapat diterima segera oleh pihak pihak yang bersangkutan.

Bentuk Boikot

Adapun beberapa bentuk boikot yang telah dikelompokan berdasarkan kepentingan yang menyangkutnya. Berikut merupakan bentuk bentuk boikot.

Boikot Konsumen

Boikot konsumen merupakan suatu tindakan yang mana semua masyarakat umum diperintahkan untuk tidak membeli bahkan menjalin hubungan dengan perusahaan produk tertentu yang sedang diboikot.

Hal itu bukan dilakukan dengan tanpa sebab, melainkan ada beberapa permasalahan tertentu yang membuat para konsumennya menolak keras atas tindakan yang dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan.

Untuk melancarkan semua tindakan boikot ini, para aktivis sosial dan juga konsumen yang berkaitan melakukan koordinasi serta organisir yang baik.

Boikot Business to Business

Boikot business to business merupakan suatu penolakan yang dilakukan dengan tujuan yang baik. Tujuan yang dimaksud adalah untuk memberikan perlindungan terhadap suatu bisnis dari serangan bisnis lainnya.

Pemboikotan yang berurusan dengan urusan bisnis ini dapat berdampak langsung pada kerusakan material, hingga berbagai aksi lainnya yang dilatarbelakangi dengan upaya balas dendam.

Boikot “Employee Walkout

Boikot “Employee Walkout” merupakan proses penolakan yang dilakukan oleh buruh atau karyawan yang sedang bekerja dalam sebuah perusahaan dan instansi tertentu.

Para karyawan ini melakukan upaya mogok kerja untuk dapat mempengaruhi keputusan atau aturan yang telah ditetapkan atasan dalam waktu dekat ni.

Contoh Tindakan Boikot

Berikut merupakan contoh dari tindakan tindakan yang erat dengan pemboikotan.

  • Disney Walt pernah melakukan pemboikotan terhadap perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang industri kertas. Hal ini dikarenakan adanya dugaan bahwa perusahaan industri kertas di Indonesia melakukan pengerusakan hutan untuk dapat memproduksi kertas.
  • Tiongkok pernah melakukan pemboikotan terhadap berbagai produk yang dikeluarkan apple, terutama yang dipasarkan di Tiongkok. Hal ini terjadi karena adanya perang dagan antara Tiongkok dan juga Amerika.

The post Boikot: Pengertian – Bentuk dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>