budaya jawa - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/budaya-jawa Tue, 26 Apr 2022 06:44:05 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico budaya jawa - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/budaya-jawa 32 32 7 Kebudayaan Jawa Tengah https://haloedukasi.com/kebudayaan-jawa-tengah Mon, 25 Apr 2022 04:38:20 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34096 Indonesia merupakan negara dengan ragam kebudayaan dari Sabang hingga Merauke. Termasuk Provinsi Jawa Tengah yang merupakan salah satu provinsi di Pulau Jawa yang memiliki banyak kebudayaan. Kebudayaan Jawa Tengah Kebudayaan Jawa Tengah terdiri dari berbagai macam hal seperti rumah adat, bahasa daerah, tarian, lagu, alat musik, kerajinan, upacara adat, kuliner dan lainnya. Kebudayaan Jawa Tengah […]

The post 7 Kebudayaan Jawa Tengah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia merupakan negara dengan ragam kebudayaan dari Sabang hingga Merauke. Termasuk Provinsi Jawa Tengah yang merupakan salah satu provinsi di Pulau Jawa yang memiliki banyak kebudayaan.

Kebudayaan Jawa Tengah

Kebudayaan Jawa Tengah terdiri dari berbagai macam hal seperti rumah adat, bahasa daerah, tarian, lagu, alat musik, kerajinan, upacara adat, kuliner dan lainnya.

Kebudayaan Jawa Tengah umumnya dibagi menjadi dua yaitu Banyumasan dan Pesisiran. Hal ini dipengaruhi oleh letak geografis dan kerajaan zaman dahulu. Selain itu juga karena terjadi asimilasi budaya yang dipengaruhi oleh agama.

Puluhan kebudayaan Jawa Tengah juga telah ditetapkan sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan, riset dan teknologi (Kemendikbudristek).

Berikut macam-macam jenis kebudayaan Jawa Tengah:

1. Bahasa Jawa

Aksara Jawa

Bahasa daerah merupakan bagian dari kebudayaan. Bahasa daerah yang digunakan di Jawa Tengah adalah bahasa Jawa.

Basa Jawa atau Bahasa Jawa merupakan bahasa yang banyak digunakan oleh penduduk di Jawa Tengah yang mayoritas penduduknya adalah suku Jawa. Bahasa Jawa menjadi mata pelajaran lokal di daerah Jawa Tengah ataupun Jawa Timur.

Bahasa Jawa memiliki tersendiri yaitu aksara Jawa. Aksara Jawa berakar dari sistem aksara India yang didaptasi sekitar abad ke-9.

Bahasa Jawa terbagi dalam bahasa Jawa kuno dan bahasa Jawa baru. Dalam penggunaannya bahasa Jawa dibagi menjadi tiga yaitu Krama Inggil, Madya dan Ngoko.

2. Rumah Adat

Rumah Adat Joglo

Ada lima jenis rumah adat yang berasal dari Jawa Tengah. Joglo adalah bentuk rumah adat yang paling populer.

Joglo menjadi rumah adat yang paling populer diantara jenis rumah adat lainnya yang berasal dari Jawa Tengah. Rumah adat Joglo banyak dipilih karena menjadi lambang status sosial bagi pemiliknya.

Pada zaman dahulu rumah adat jenis ini banyak digunakan oleh anggota keluarga kerajaan dan bangsawan. Rumah Joglo biasanya memiliki ukuran yang besar dan halaman yang luas. Bahan utama untuk pembuatan Rumah Joglo umumnya adalah kayu jati.

Saat ini jenis rumah adat Joglo sudah banyak dimodifikasi dengan sentuhan bangunan modern namun tetap melestarikan kebudayaan dan kearifan lokal.

Selain Joglo, rumah adat lainnya yaitu Limasan, Tajug, Cakrik atau Panggang Pe, dan rumah adat Kampung. Kelima jenis bentuk rumah adat banyak ditemui di daerah pedesaan hingga perkotaan di seluruh Provinsi Jawa Tengah.

3. Pakaian Adat

Pakaian Adat Jawi Jangkep

Jawa Tengah memiliki banyak pakaian adat. Meskipun demikian yang paling banyak dikenal adalah Batik. Padahal jenis pakaian adat lainnya tidak kalah unik.

Terdapat Surjan, Kanigaran, Basahan, Jawi Jangkep, Beskap dan lainnya. Surjan zaman dahulu memang diperuntukkan keluarga kerajaan. Sementara Kanigaran dikenakan oleh raja.

Basahan, Jawi Jangkep dan Beskap dipakai untuk momen tertentu. Oleh karena itu, batik memang lebih banyak dipakai dan dikenal.

Jawi Jangkep adalah salah satu jenis pakaian adat untuk pesta pernikahan. Kebaya dikenakan oleh pengantin wanita. Sementara pengantin lelaki menggunakan beskap hitam berkerah.

4. Kesenian Daerah

Tari Gambyong

Kesenian yang dimiliki Jawa Tengah sangat banyak. Terdiri dari kesenian tari, alat musik, dan kerajinan.

Kesenian tari yang berasal dari Jawa Tengah, beberapa contohnya seperti tari Gambyong, tari Beksan, tari Gambir Anom, tari Serimpi dan banyak lainnya.

Tari Gambyong merupakan tarian tradisional asal Jawa Tengah yang biasanya digunakan untuk menyambut para tamu di Keraton. Tari gambyong juga sebagai simbol untuk kemakmuran pertanian.

Tari Gambyong biasanya dibawakan oleh tiga hingga lima orang penari. Saat tari Gambyong banyak dipentaskan untuk acara-acara dan pertunjukan tertentu.

Kesenian lainnya yaitu alat musik. Alat musik dari daerah Jawa Tengah yang populer seperti Gong, Gambang, Siter, Bonang, Kendang, Gender dan lainnya.

Gambang dan Siter merupakan alat musik yang berasal dari Jawa Tengah. Gambang merupakan alat musik yang unik yang memiliki 20 bilah yang dibuat dari kayu ataupun bambu. Gambang berbentuk Siter merupakan alat musik yang dimainkan secara bersamaan dengan gamelan.

Siter memiliki kurang lebih 11 hingga 13 senar dan dimainkan dengan ibu jari. Siter memiliki bunyi isetel bernada pelog dan slendro.

Selanjutnya, terdapat banyak kerajinan dari daerah Jawa Tengah yang masih dilestarikan hingga saat ini. Kerajinan dari Jawa Tengah salah satunya ukir. Selain itu, wayang juga menjadi kerajinan dari Jawa Tengah.

Wayang kulit memang tidak hanya berasal dari Jawa Tengah melainkan juga dari Jawa Timur. Namun wayang kulit dari Jawa Tengah memiliki keunikan tersendiri.

Seperti wayang Gagrak yang merupakan wayang dari Surakarta dan Yogyakarta. Wayang Surakarta atau Solo pun memiliki perbedaan pada motif dan pewarnaan dari wayang Jogja.

5. Upacara Adat

Upacara Adat Lopisan

Dua upacara adat Jawa Tengah yang paling populer adalah upacara Lopisan yang berasal dari Pekalongan dan upacara Surodilogo dari daerah Wonosobo.

Lopisan merupakan upacara adat yang digelar di daerah Pekalongan dalam rangka menyambut Syawalan atau setelah Hari Raya Iedul Fitri. Upacara digelar dengan memotong kue lopis setinggi dua meter. Kue lopis tersebut kemudian dibagikan kepada para warga.

6. Senjata Tradisional

senjata tradisional keris

Jawa Tengah yang memiliki sejarah menjadi tempat berdirinya beberapa kerajaan memiliki senjata tradisional yang unik. Beberapa senjata tradisional yang berasal dari Jawa Tengah yaitu Keris, Pedang Gada, tombak, garis, dan perisai.

7. Kuliner

getuk lindri

Kuliner juga merupakan bagian dari kebudayaan. Jawa Tengah memiliki banyak kuliner yang unik dan khas. Kuliner Jawa Tengah beberapa diantaranya adalah lemper, getuk, klepon, apem, ketupat brongkos, dan banyak lainnya.

Gethuk Lindri menjadi salah satu kuliner khas Jawa Tengah yang juga digemari di berbagai wilayah di seluruh Indonesia.

The post 7 Kebudayaan Jawa Tengah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kesenian Jedor: Sejarah – Alat Musik dan Jumlah Pemain https://haloedukasi.com/kesenian-jedor Tue, 05 Jan 2021 06:34:36 +0000 https://haloedukasi.com/?p=18320 Sejarah Kesenian Jedor Jedor merupakan salah satu kesenian pertunjukan tradisional dari daerah Tulungangung dengan menggunakan alat musik Jedor untuk mengiringi pertunjukan. Kesenian ini merupakan salah satu cara yang digunakan oleh Sunan Sendang dalam upaya penyebaran Islam di Indonesia khususnya di daerah Jawa. Jedor merupakan perpaduan suara dari beragam alat musik seperti jidur, rebana, dan kendang. […]

The post Kesenian Jedor: Sejarah – Alat Musik dan Jumlah Pemain appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sejarah Kesenian Jedor

Jedor merupakan salah satu kesenian pertunjukan tradisional dari daerah Tulungangung dengan menggunakan alat musik Jedor untuk mengiringi pertunjukan. Kesenian ini merupakan salah satu cara yang digunakan oleh Sunan Sendang dalam upaya penyebaran Islam di Indonesia khususnya di daerah Jawa.

Jedor merupakan perpaduan suara dari beragam alat musik seperti jidur, rebana, dan kendang. Serta dipadukan dengan selawat yaitu sajian musik yang dilakukan lebih dari satu orang. Liriknya berupa cerita, junjungan kepada Nabi serta penyebaran agama Islam.

Irama dan nada selawat kesenian Jedor sangat mendayu serta memiliki langgam yang khas. Ini dikarenakan pada masa itu, banyak masyarakat yang belum fasih dan mahir dalam membaca serta melafalkan bahasa Arab.

Kesenian Jedor ini digunakan sebagai media dakwah dan hiburan oleh masyarakat. Namun saat ini kesenian ini sudah jarang terdengar dan dimainkan oleh masyarakat.

Alat Musik Kesenian Jedor

  1. Jidur
jidur

Jidur atau biasanya disebut sebagai Jedor merupakan alat musik utama dalam kesenian Jedor.

Jidur terbuat dari kayu berbentuk tabung yang pada bagian atas dan bawahnya dilubangi kemudian dilapisi oleh kulit lembu atau kambing.

Cara memainkannya dengan dipukul. Jedor juga berfungsi sebagai pengatur tempo dalam kesenian Jedor.

  1. Rebana
rebana

Rebana merupakan alat musik berbentuk bulat yang salah satu sisinya dilapis oleh kulit sapi atau kambing. Rebana untuk kesenian Jedor menambahkan tiga buah simbal berukuran kecil di pinggirnya. Cara memainkannya dengan ditepuk pada bagian kulit.

  1. Gendang
gendang

Gendang merupakan alat musik berbentuk tabung yang kedua sisi tabungnya dilapisi oleh kulit. Dimainkan dengan cara dipukul dengan tangan atau menggunakan alat pemukul.

Jumlah Pemain Kesenian Jedor

Pemain kesenian Jedor umumnya berjenis kelamin laki-laki dan berjumlah kurang lebih 14 orang. Ini dibagi menjadi 8 orang pemain rebana, 1 pemain jidur, 2 pemain gendang dan 3 orang vokal.

The post Kesenian Jedor: Sejarah – Alat Musik dan Jumlah Pemain appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tari Gambyong: Sejarah Asal, Gerakan dan Kostumnya https://haloedukasi.com/tari-gambyong Wed, 21 Oct 2020 23:17:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=12059 Tari Gambyong adalah tari yang dilakukan oleh perempuan yang biasanya ada di daerah Jawa Tengah. Tari ini sering dipentaskan dalam acara adat atau pagelaran rakyat. Gambyong berasal dari Surakarta, merupakan turunan dari tarian Tayub yang dahulu digunakan untuk menerima tamu saat ada hajatan. Pada awalnya, tarian ini dilakukan oleh satu orang namun pada perkembangannya kini […]

The post Tari Gambyong: Sejarah Asal, Gerakan dan Kostumnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tari Gambyong adalah tari yang dilakukan oleh perempuan yang biasanya ada di daerah Jawa Tengah. Tari ini sering dipentaskan dalam acara adat atau pagelaran rakyat.

Gambyong berasal dari Surakarta, merupakan turunan dari tarian Tayub yang dahulu digunakan untuk menerima tamu saat ada hajatan. Pada awalnya, tarian ini dilakukan oleh satu orang namun pada perkembangannya kini dilakukan oleh 3 sampai 5 orang penari.

Hingga kini banyak sanggar tari yang masih mengajarkan tarian ini. Gambyong tergolong mudah dilakukan oleh pemula.

Sejarah Tari Gambyong

Munculnya tari Gambyong berasal dari tari tayub. Tarian tayub ini biasanya dilakukan pada saat upacara panen atau masa mulai menanam padi. Nama Gambyong berasal dari nama Sri Gambyong, seorang penari terkenal di zaman dulu. Penari ini terkenal dengan gerakan tariannya yang luwes dan suaranya yang menyenangkan.

Pada masa pemerintahan “Pakubuwana IV” (1788-1820) dan “Pakubuwana V” (1820-1823) disebutkan bahwa tari Gambyong adalah tlèdhèk.

Literatur mengenai ini ditulis pada Serat Centhini. Selain itu, pada masa pemerintahan ke sembilan (Pakubuwana IX) (1861-1893), seorang penata tari bernama K.R.M.T. Wreksadiningrat terlibat dalam penggubahan tarian rakyat ini, sehingga cocok untuk pertunjukan di kalangan bangsawan atau priyayi.

Perubahan penting terjadi pada tahun 1950, pada era Mangunegara VIII, Nyi Bei Mintoraras, instruktur tari dari Keraton Mangkunegaran, menggubah gambyong versi “standar” menjadi Gambyong Pareanom. Pada tahun 1951, adik MN VIII, Gusti Nurul, menampilkan tarian ini untuk pertama kalinya di pesta pernikahan.

Tarian ini sangat disukai masyarakat, dan versi-versi lain akhirnya bermunculan yang kemudian dikembangkan untuk konsumsi masyarakat luas.

Kini terdapat berbagai jenis tarian Gambyong yang telah dimodifikasi. Di antaranya adalah Gambyong Sala Minulya, Gambyong Ayun-Ayun, Gambyong Gambirsawit, Gambyong Dewandaru, Gambyong Mudhatama, dan Gambyong Campursari.

Meski mengalami beragam perkembangan, ciri khas dari tari Gambyong ini masih memertahankan budaya dan filosofi yang sama.

Gerakan Tari Gambyong

Ada tiga macam gerakan dalam tari gambyong, yaitu gerakan beksan maju sebagai gerakan awal, gerakan utama beksan sebagai gerakan utama dan gerakan penutupan atau gerakan punggung beksan.

Gerakan tari ini menonjolkan kelenturan kaki, lengan, tubuh dan kepala penari. Gerakan utamanya adalah kepala dan tangan saat menari.

Tarian dilakukan dengan anggun, luwes, dan pelan mengikuti tempo gamelan menggambarkan kecantikan wanita Jawa. Kaki penari melakukan gerakan mengikuti irama musik gamelan dan ekspresi wajahnya juga menunjukkan senyuman serta keaanggunan saat melakukan tarian ini.

Keanggunan gerakan tari inilah yang membuat tari Gambyong menyenangkan dan menarik.

Meskipun tarian ini sebelumnya hanya dipelajari di lingkungan kerajaan, sekarang sudah tersedia untuk dipelajari masyarakat umum.

Kostum

Kostum tari ini terdiri dari kebaya dan kemben dengan bagian bahu terbuka, kain bermotif batik disebut jarit atau jarik, dan dilengkapi selendang atau sampur yang dikenakan di bahu. Terkadang sampur dimainkan dengan menggoyangkannya dengan halus. Biasanya sampur yang digunakan berwarna kuning keemasan.

Riasan yang dikenakan adalah riasan khas Jawa Tengah yang anggun dan memukau. Selain riasan wajah, penari juga menggunakan sanggul adat yang menambah keanggunan para penarinya.

Musik Pengiring

Sebagaimana tarian pada umumnya, tari Gambyong diiringi oleh musik gamelan yang terdiri dari gong, kendang, kenong, dan gambang. Sebelum tarian dimulai, selalu dibuka dengan gendhing Pangkur.

Tempo musik yang kalem selaras dengan gerakan tarian ini. Diiringi pula oleh sinden yang melantunkan lirik berbahasa Jawa yang indah.

Bagi masyarakat Jawa kuno, tari Gambyong adalah tari penyambutan masa panen. Kini, Gambyong memang sudah tidak digunakan untuk itu namun bergeser menjadi penyambutan tamu.

Arti Tari Gambyong

Hal ini mengindikasikan bahwa tari Gambyong adalah tari suka cita dan kebahagiaan. Sejak dulu tari ini merupakan ungkapan rasa syukur atas limpahan keberkahan, kemakmuran, dan kesejahteraan. 

The post Tari Gambyong: Sejarah Asal, Gerakan dan Kostumnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>