buku besar - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/buku-besar Tue, 04 Apr 2023 01:21:39 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico buku besar - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/buku-besar 32 32 Contoh Neraca Lajur dan Fungsina https://haloedukasi.com/contoh-neraca-lajur Mon, 03 Apr 2023 07:22:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42372 Apa itu Neraca Lajur Neraca lajur merupakan sebuah laporan yang mencatat seluruh data mengenai akuntansi yang dijadikan sebagai suatu rujukan yang digunakan untuk memeriksa dengan sebuah rekening di buku besar yang telah disesuaikan untuk mempermudah perusahaan dalam menyusun laporan keuangan. Adapun perusahaan yang tidak memerlukan neraca saldo yaitu perusahaan yang berskala kecil dan tidak mempunyai […]

The post Contoh Neraca Lajur dan Fungsina appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa itu Neraca Lajur

Neraca lajur merupakan sebuah laporan yang mencatat seluruh data mengenai akuntansi yang dijadikan sebagai suatu rujukan yang digunakan untuk memeriksa dengan sebuah rekening di buku besar yang telah disesuaikan untuk mempermudah perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.

Adapun perusahaan yang tidak memerlukan neraca saldo yaitu perusahaan yang berskala kecil dan tidak mempunyai akun buku besar yang terlalu banyak. Perusahaan jenis ini biasanya langsung menyesuaikan dengan neraca saldo yang telah ada.

Berbeda dengan perusahaan kecil, perusahaan yang berskala besar memerlukan neraca lajur untuk mempermudah dalam melakukan rekapitulasi data keuangan sebelum menyusun penyesuaian. Laporan neraca lajur berisikan seluruh data informasi yang digunakan untuk laporan keuangan.

Fungsi Neraca Lajur

Berikut beberapa fungsi neraca lajur yang perlu diketahui, diantaranya:

1. Meringkas Data Keuangan

Fungsi neraca lajur yang pertama adalah membuat ringkasan data keuangan perusahaan mulai dari jurnal hingga saldo yang sudah dicatat ke dalam buku besar. Buku besar terlalu banyak memuat data dan sulit untuk dijadikan rujukan sehingga ringkasan data dapat membantu dalam mengkondisikan keuangan.

2. Evaluasi Terhadap Transaksi Keuangan

Fungsi neraca lajur yang kedua adalah melakukan evaluasi terhadap transaksi keuangan yang berjuan untuk mengetahui perkembangan kegiatan operasional selama kurun periode tertentu sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

3. Membantu dalam Penyusunan Laporan Keuangan

Fungsi neraca lajur selanjutnya adalah membantu dalam penyusunan laporan keuangan supaya data yang akan digunakan tercatat secara struktural dan sistematis. Selain itu, laporan keuangan dapat memberikan kemudahan selama proses auditing.

4. Mengurangi Kesalahan

Fungsi neraca lajur yang terakhir adalah membantu pengguna dalam memahami data di dalam pencatatan sehingga dapat mengurangi terjadinya kekeliruan di masa yang akan datang, penyusunan laporan yang sederhana dapat mempermudah perusahaan dalam mencari data dengan efektif.

Cara Membuat Neraca Lajur

Terdapat lima cara dalam membuat neraca lajur untuk perusahaan dagang maupun perusahaan jasa, diantaranya sebagai berikut;

1. Menyiapkan Format yang Berisikan Jumlah Kolom yang Sesuai.

Neraca lajur memiliki berbagai jenis dan mempunyai jumlah kolom yang berbeda-beda. Secara umum, pada format laporan berisikan beberapa kolom, setiap kolom terbagi menjadi penempatan debit dan kredit pada transaksi atau akun yang ada, berikut diantaranya:

  • Kolom Nomor dan Nama Akun

Kolom nomor dan nama akun berisikan nama semua kode akun perkiraan yang telah tersusun sebelumnya, pada saat ini juga dapat menentukan nama rekening apakah sebuah akun dapat bernilai debet atau kredit dalam setiap jalur kolom.

  • Kolom Neraca Saldo

Pada kolom ini berisikan semua informasi yang sama persis dengan yang tersusun pada jurnal laporan neraca saldo. Apabila perusahaan menggunakannya maka neraca saldo dapat langsung disusun di dalamnya dan tidak perlu disusun secara terpisah.

  • Kolom Penyesuaian

Jurnal penyesuaian yang telah tersusun dapat menyesuaikan segala perkiraan neraca saldo yang sudah ada di mana, apabila terdapat perkiraan baru yang timbul maka akan tercantum di bawah perkiraan-perkiraan neraca saldo tersebut.

  • Kolom Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Setelah menyusun jurnal penyesuaian maka selanjutnya neraca saldo dapat memperkirakan seluruh perkiraan dan saldo-saldo yang terdapat dalam lajur ini dan akan tertampil dalam laporan finansial.

Jurnal penyesuaian tidak dapat mempengaruhi segala perkiraan-perkiraan neraca saldo akan langsung dipindah ke lajur ini. Namun apabila terdapat perkiraan yang dipengaruhi oleh jurnal penyesuaian maka saldo perkiraan harus dihitung, lalu kemudian dipindahkan ke dalam lajur ini.

  • Kolom Neraca

Pada kolom neraca berisikan seluruh perkiraan riil yang merupakan perkiraan dari akun sebelumnya. Adapun fungsi dari kolom neraca saldo adalah untuk mendeteksi apabila terdapat kekeliruan ketika penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian dan pemeriksaan ketepatan perhitungan yang telah dilakukan.

  • Kolom Laba Rugi

Kolom ini berisikan seluruh perkiraan nominal yang merupakan perkiraan yang akan diklasifikasikan atau diinput ke dalam laporan perhitungan laba rugi. Pada kolom ini debit dan kredit lajur laba-rugi harus dijumlahkan.

Apabila dalam kolom kredit memiliki jumlah lebih besar daripada kolom debet, maka perusahaan akan memperoleh keuntungan atau laba. Namun, apabila sebaliknya, kolom debit memiliki jumlah yang lebih besar daripada kolom kredit maka perusahaan harus menanggung kerugian.

2. Melakukan Input Nomor dan Nama Akun

Setelah menyiapkan format yang berisi jumlah kolom yang sesuai maka langkah selanjutnya dalam menyusun neraca lajur perusahaan adalah melakukan input nomor dan nama akun. 

Langkah kedua dapat dilakukan dengan cara menginput saldo akun dari buku besar ke dalam kolom daftar saldo yang ada dalam lembar kerja yang tersedia. Kemudian dapat menambahkan jumlah neraca saldo yang ada pada laporan sebelumnya.

3. Input Ayat Jurnal Penyesuaian pada Kolom Penyesuaian.

Langkah selanjutnya dalam membuat neraca lajur adalah memasukan kolom dengan nominal yang telah terbuat dalam laporan ayat jurnal penyesuaian sebelumnya, lalu pindahkan saldo ke daftar yang sudah disesuaikan antara kredit dan debit.

Data yang diperlukan untuk menginput data jurnal penyesuaian biasanya didapatkan dari data aset perusahaan yang mengalami penyusutan seperti penggunaan peralatan untuk operasional seperti furnitur, komputer, mesin, dan lain sebagainya.

4. Menambahkan Nominal pada Neraca Saldo Setelah Penyesuaian.

Setelah melakukan penginputan ayat jurnal penyesuaian pada kolom penyesuaian, maka langkah selanjutnya adalah menjumlahkan atau mengurangi antara keduanya dan mencatat pada kolom neraca saldo setelah penyesuaian.

Apabila dalam kolom tersebut terdapat persamaan debit atau kredit maka cara menghitungnya dengan dijumlahkan. Begitu pula sebaliknya, apabila tidak terdapat kesamaan antara debit dan kredit maka cara menghitungnya dengan dikurangkan.

5. Mengisi Kolom Neraca dan Laba Rugi

Langkah berikutnya adalah mengisi kolom neraca dan laba rugi dengan cara memindahkan semua jumlah di dalam kolom daftar saldo, kemudian sesuaikan ke dalam kolom laba rugi. Selain itu, juga dapat menjumlahkan semua kolom laba-rugi dan semua kolom laporan posisi keuangan.

Kemudian menginput angkat laba bersih atau rugi bersih sebagai angka pengumbang ke dalam keuda pasang kolom di atas dan selaku lagi menjumlahkan kolom tersebut.

Berdasarkan nominal dari neraca saldo setelah penyesuaian maka dapat menginput akun pendapatan dan beban ke kolom laporan laba rugi. Setelah itu, dapat menjumlahkan saldo jurnal penyesuaian hingga menemukan nominal yang seimbang atau balance di kedua kolom.

Dengan menjumlahkan semua saldo debit dan kredit pada kolom laba rugi, maka akan menemukan hasil selisih antara pendapatan dan beban.

Contoh Neraca Lajur

Contoh Neraca Lajur Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang berbisnis dengan cara mengumpulkan bahan mentah untuk dikelola menjadi bahan baku, bahan setengah jadi, maupun bahan jadi yang dijadikan sebagai produk akhir dengan nilai yang lebih tinggi.

Berikut contoh neraca lajur perusahaan manufaktur.

neraca lajur manufaktur
neraca lajur manufaktur
neraca lajur manufaktur
neraca lajur manufaktur
neraca lajur manufaktur
neraca lajur manufaktur

Contoh Neraca Lajur Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa merupakan perusahaan yang menyediakan jasa dalam bisnisnya sehingga tidak ada produk atau barang yang dijadikan sebagai komoditas dalam usaha ini. Penjualan jasa dicatat sebagai pendapatan jasa.

Berikut contoh neraca lajur perusahaan jasa.

neraca lajur jasa
neraca lajur jasa
neraca lajur jasa
neraca lajur jasa

Contoh Neraca Lajur Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang memiliki aktivitas membeli dan menjual produk tanpa memproses produk tersebut. Produk dijual dalam keadaan sama seperti pada saat dibeli. Pendapatan pada perusahaan ini diperoleh dari hasil penjualan perdagangan.

Berikut contoh neraca lajur perusahaan dagang.

neraca lajur dagang
neraca lajur dagang
neraca lajur dagang
neraca lajur dagang
neraca lajur dagang
neraca lajur dagang

The post Contoh Neraca Lajur dan Fungsina appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Buku Besar Pembantu Utang: Fungsi dan Contoh https://haloedukasi.com/buku-besar-pembantu-utang Sat, 01 Apr 2023 00:01:15 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42278 Pengertian Buku Besar Pembantu Utang Dalam dunia akuntansi terdapat banyak buku yang digunakan untuk menunjang pencatatan kegiatan dalam siklus akuntansi, salah satunya adalah buku besar. Buku besar dibagi menjadi dua yaitu buku besar umum dan buku besar pembantu. Buku besar adalah buku yang berisi kumpulan perkiraan terkait dengan transaksi keuangan suatu perusahaan. Selain itu terdapat […]

The post Buku Besar Pembantu Utang: Fungsi dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Buku Besar Pembantu Utang

Dalam dunia akuntansi terdapat banyak buku yang digunakan untuk menunjang pencatatan kegiatan dalam siklus akuntansi, salah satunya adalah buku besar. Buku besar dibagi menjadi dua yaitu buku besar umum dan buku besar pembantu.

Buku besar adalah buku yang berisi kumpulan perkiraan terkait dengan transaksi keuangan suatu perusahaan. Selain itu terdapat buku besar pembantu yang mana berisi tentang detail dari buku umum atau perluasan dari buku besar umum. Buku pembantu ini terbagi menjadi dua yaitu buku besar pembantu utang dan bukur besar pembantu piutang.

Buku besar pembantu diperlukan agar informasi utang dan harta suatu perusahaan bisa diketahui setiap saat. Buku pembantu ini terbagi menjadi dua yaitu buku besar pembantu utang dan bukur besar pembantu piutang.

Buku besar pembantu utang merupakan buku yang didalamnya terdapat kumpulan rincian catatan perubahan utang atau pembelian kredit atas nama perusahaan. Tujuan dari buku besar ini adalah untuk mengelompokkan transaksi utang piutang dari perusahaan tersebut. 

Dasar dari pencatatan buku besar pembantu adalah bukti transaksi seperti halnya faktur, bukti pengeluaran, nota pembelian dengan metode kredit. Bukti transaksi ini nantinya juga digunakan dalam pembuatan jurnal kemudian jurnal tersebut akan di catat pada buku besar umum.

Fungsi Buku Besar Pembantu Utang

Secara umum fungsi buku besar pembantu utang adalah untuk mencatat rincian kegiatan utang piutang suatu perusahaan. Buku besar pembantu utang juga berfungsi untuk meningkatkan pengawasan internal keuangan perusahaan.

Hal ini dikarenakan buku besar pembantu utang akan diperbarui jika ada transaksi utang piutang terjadi. Kemudian di akhir periode akan disusun laporan saldo utang. Laporan saldo utang ini akan menjadi pembanding apakah nilainya sama dengan saldo utang yang ada pada buku besar umum. 

Buku besar pembantu utang juga dapat memberikan informasi utang perusahaan pada tanggal tertentu yang mana  hal tersebut tidak dapat diketahui pada buku besar umum. Karena pada buku besar umum hanya berisikan jumlah saldo dan transaksi di akhir bulan.

Selain itu terdapat beberapa fungsi buku besar pembantu utang antara lain untuk

  1. Membuat pencatatan secara rinci perihal utang piutang perusahaan dibandingkan buku besar umum
  2. Memudahkan proses penyusunan laporan keuangan karena dalam buku besar pembantu tercatat secara detail
  3. Membantu meminimalisir kesalahan pencatatan pada buku besar umum
  4. Membantu pembagian tugas yaitu antara menyusun buku besar pembantu dan buku besar umum
  5. Sebagai pembanding dalam pencatatan buku besar umum karena buku besar pembantu berisi rincian detail dari pencatatan buku besar umum
  6. Mempermudah dan mempercepat mencari informasi mengenai jumlah akun dari pihak terkait
  7. Hasil laporan menjadi lebih rapi dan relevan 

Contoh Buku Besar Pembantu Utang

Berikut ini contoh transaksi agar lebih mudah memahami penjelasan terkait buku besar pembantu utang. 

CV. Makmur memiliki transaksi terkait utang sebagai berikut

  1. Membeli bahan baku secara kredit sebesar 20 juta pada PT Samudra
  2. Membeli bahan baku secara kredit pada PT Asia sebesar 10 juta
  3. Membayar utang pada PT Samudra sebesar 25%
  4. Membayar utang pada PT Asia sebesar 5 juta

Sebelum melakukan pencatatan pada buku besar pembantu utang, terlebih dahulu transaksi tersebut dicatat pada buku besar umum

Nama akun : utang usaha

TanggalKeteranganRefDebitKreditSaldo
DebitKredit
21 Jan 23Pembelian bahan baku  30.000.000 30.000.000
27 Jan 23Pembayaran 10.000.000  20.000.000

Pada kolom ref disini merujuk pada referensi biasanya dapat diisi dengan keterangan no faktur atau tempat jurnal tersebut dicatat. 

Metode pencatatan juga ada berbagai cara yang pertama yaitu melakukan pencatatan pada jurnal terlebih dahulu kemudian dibukukan dalam buku besar dan setiap pos jurnal wajib ditampilkan. Kemudian yang kedua adalah dengan melakukan pencatatan di buku pembantu dan membuat daftar saldo setiap akhir periode tertentu berdasarkan transaksi. 

Cara Membuat Buku Besar Pembantu Utang

Untuk membuat buku besar pembantu utang sebenarnya tidak ada format tertentu, sehingga barangkali terdapat beberapa referensi format yang lain dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemudahan dalam praktiknya.

Berdasarkan buku besar umum yang telah dibuat diatas selebihnya akan dirincikan pada buku besar pembantu utang antara lain seperti berikut

Nama : PT Samudra

Alamat : Jalan Perintis 

TanggalRefDebitKreditSaldo
21 Jan 23  20.000.00020.000.000
27 Jan 23 5.000.000 15.000.000

Nama : PT Asia

Alamat : Jalan Sudirman 

TanggalRefDebitKreditSaldo
21 Jan 23  10.000.00010.000.000
27 Jan 23 5.000.000 5.000.000

Demikian pencatatan utang pada buku besar pembantu utang. Jika dibandingkan jumlah saldo yang tercatat pada buku besar umum dan buku besar pembantu utang adalah sama. Sehingga saat dilakukan pemeriksaan silang akan membuktikan tidak ada kesalahan dalam pencatatan utang perusahaan.

Pada praktiknya aka nada banyak transaksi utang piutang pada perusahaan. Dalam hal ini buku besar pembantu utang berguna untuk mencatat semua rincian utang tanpa harus membuat banyak daftar keterangan pada buku besar umum. 

The post Buku Besar Pembantu Utang: Fungsi dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Penutupan Buku Besar: Pengertian, Langkah dan Contohnya https://haloedukasi.com/penutupan-buku-besar Sat, 31 Oct 2020 03:28:01 +0000 https://haloedukasi.com/?p=13074 Pengertian Menutup Buku Besar Menutup buku besar adalah memindahkan sisa akun nominal ke akun ekuitas sehingga akun nominal menjadi tertutup (tersisa nol) dan akun ekuitas menunjukan sisa yang sebenarnya. Secara teknis akuntansi, pemindahan dilakukan dengan membuat jurnal penutup, kemudian diposting ke akun buku besar, setelah itu dibuat neraca saldo penutupan. Tujuan menutup buku besar antara […]

The post Penutupan Buku Besar: Pengertian, Langkah dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Menutup Buku Besar

Menutup buku besar adalah memindahkan sisa akun nominal ke akun ekuitas sehingga akun nominal menjadi tertutup (tersisa nol) dan akun ekuitas menunjukan sisa yang sebenarnya.

Secara teknis akuntansi, pemindahan dilakukan dengan membuat jurnal penutup, kemudian diposting ke akun buku besar, setelah itu dibuat neraca saldo penutupan.

Tujuan menutup buku besar antara lain sebagai berikut:

  • Menghitung laba rugi untuk suatu periode tertentu.
  • Memisahkan transaksi pendapatan dan beban tahun tertentu dengan tahun berikutnya.
  • Mendapatkan neraca akhir (neraca saldo setelah penutupan) yang akan menjadi neraca saldoawal tahun berikutnya.
  • Memisahkan pencatatan tahun tertentu dengan tahun berikutnya, sehingga memudahkan pemeriksaan.

Langkah Penutupan Buku Besar

Untuk melakukan penutupan buku besar, beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai berikut:

  1. Menyusun jurnal penutup dengan cara berikut:
    • Memindahkan saldo akun laba rugi atau ikhtisar laba rugi, dengan mendebit saldo akun pendapatan dan mengkredit akun ikhtisar laba rugi.
    • Memindahkan saldo akun beban ke akun laba rugi, dengan mengkredit saldo akun beban dan mendebit akun ikhtisar laba rugi.
    • Memindahkan saldo akun laba rugi ke akun ekuitas, jika saldo menunjukan laba, akun laba rugi didebit dan ekuitas dikredit. Apabila saldo menunjukan rugi, maka akun laba rugi dikredit dan akun ekuitas didebit.
    • Memindahkan akun prive ke akun ekuitas, dengan mengkredit akun prive dan mendebit ekuitas.
  2. Memindahkan jurnal penyesuaian ke buku besar.
  3. Memindahkan jurnal penutup ke akun buku besar.

Contoh dan Pembahasannya

SOAL 1

Berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Konsultan Ridwan sebagai berikut:

Tambahan informasi :

  1. Laba tercatat pada laporan laba rugi sebesar Rp. 950.000
  2. prive yang tertera pada laporan perubahan modal sebesar Rp.200.000

Diminta : Buatlah neraca saldo setelah penutup.

Jawab:

Berdasarkan langkah yang telah dijelaskan, pertama kita harus membuat jurnal penutup terlebih dahulu dengan menutup akun nominal ke dalam akun ikhtisar laba rugi dan akun laba rugi ke akun ekuitas, kemudian prive ke akun ekuitas sebagai berikut:

1. Menutup beban

2. Menutup pendapatan

3. Menutup akun laba rugi, dengan cara mengkredit saldo laba dan mendebit ikhtisar laba rugi.

4. Menutup akun prive dengan cara mengkredit saldo prive dan mendebit modal/ekuitas.

Setelah membuat jurnal penutup kita memposting buku besar, sebagai berikut:

Setelah memposting buku besar kemudian pindahkan postingan ke dalam neraca saldo setelah penutupan, sebagai berikut:

SOAL 2

PD. Makmur selama bulan juli 2012 melakukan penjualan sebagai berikut:

  1. Tanggal 5 juli menjual barang dagang senilai Rp 2.000.000 dengan tunai
  2. Tanggal 10 juli menjual barang dagang senilai Rp 2.500.000 dengan kredit
  3. Tanggal 25 juli membayar biaya sewa senilai Rp 500.000
  4. Tanggal 30 juli membayar gaji karyawan sebesar Rp 600.000

Berdasarkan data di atas buatlah jurnal dan posting buku besar penutupnya untuk akun nominalnya.

Jawab:

Jurnal yang terbentuk sebagai berikut:

Kemudian jurnal penutup dari transaksi tersebut sebagai berikut:

Untuk memposting akun nominal transaksi tersebut sebagai berikut:

SOAL 3

PD. Mandiri selama bulan maret 2011 melakukan transaksi sebagai berikut:

  1. Tanggal 1 maret membeli sepeda senilai Rp 1.500.000 tunai
  2. Tanggal 5 menjual sepeda senilai Rp 500.000 kredit
  3. Tanggal 10 membayar listrik Rp 200.000
  4. Tanggal 25 membayar sewa Rp 300.000

Berdasarkan data di atas, buatlah jurnal dan posting ke dalam buku besar penutup.

Jawab:

Jurnal yang terbentuk:

Jurnal penutup yang terbentuk:

Posting buku besar penutup sebagai berikut:

The post Penutupan Buku Besar: Pengertian, Langkah dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Buku Besar: Pengertian – Bentuk dan Contohnya https://haloedukasi.com/buku-besar Tue, 25 Aug 2020 04:36:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=9696 Sebelumnya kita sudah membahas jurnal pembelian, jurnal penyesuaian dan jurnal penjualan, dan sekarang kita akan membahas tentang buku besar. Simak penjelasan dibawah ini. Pengertian Buku Besar Pengertian Secara Umum Buku Besar Akuntansi merupakan suatu kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas sebuah transaksi yang telah dicatat dalam jurnal. Buku besar juga dapat diartikan sebagai salah satu […]

The post Buku Besar: Pengertian – Bentuk dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebelumnya kita sudah membahas jurnal pembelian, jurnal penyesuaian dan jurnal penjualan, dan sekarang kita akan membahas tentang buku besar. Simak penjelasan dibawah ini.

Pengertian Buku Besar

Pengertian Secara Umum

Buku Besar Akuntansi merupakan suatu kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas sebuah transaksi yang telah dicatat dalam jurnal.

Buku besar juga dapat diartikan sebagai salah satu dari tahapan catatan terakhir dalam akuntansi book of final entry yang menampung ringkasan data yang sudah dikelompokkan atau diklasifikasikan yang berasal dari jurnal.

Jumlah perkiraan buku besar yang dibutuhkan oleh perusahaan tentu saja berbeda-beda.

Hal ini disebabkan karena beberapa faktor yang meliputi jenis kegiatan, keuangan dan kekayaan perusahaan, informasi yang diperlukan perusahaan, serta volume transaksi.

Aktivitas mencatat buku besar disebut juga dengan posting. Buku besar merupakan pemindahan akun dari jurnal umum. Sehingga, posting dilakukan setelah membuat jurnal umum,

Dalam buku besar, akun-akunnya digolongkan dalam akun ril atau real account dan juga nominal account atau akun nominal.

Pengertian Menurut KBBI

Buku besar (ledger) adalah sebuah buku yang berisi kumpulan akun atau perkiraan (accounts). Akun (rekening) tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah aktiva tetap, kewajiban, dan ekuitas.

Pengertian Menurut Para Ahli

Berikut adalah pengertian buku besar menurut para ahli:

  • Menurut Ade Firmansyah
    Pengertian buku besar menurut Ade Firmansyah adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk merangkum transaksi yang telah dicatat dalam jurnal umum.
  • Menurut Gito Brahmana
    Pengertian buku besar menurut Gito Brahmana adalah tahap pencatatan akhir dalam akuntansi yang menampung ringkasan data yang telah dikelompokkan yang bersumber dari jurnal.

Fungsi Buku Besar

Dari ulasan di atas, fungsi dari buku besar dapat disimpulkan sebagai berikut:

  • Menjadi bahan dan informasi dalam penyusunan laporan keuangan.
  • Untuk dasar penggolongan dari transaksi yang sudah tercatat pada jurnal.
  • Untuk alat menggolongkan data keuangan dan bisa mengetahui jumlah maupun keadaan rekening atau akun.
  • Untuk alat meringkas data transaksi yang sudah tercatat di dalam jurnal umum.

Bentuk Buku Besar

Berikut adalah bentuk dari buku besar:

Bentuk T

Bentuk T adalah salah satu buku besar yang berbentuk huruf T. Buku besar ini merupakan sebuah buku besar yang paling sederhana dan paling banyak digunakan.

Biasanya untuk keperluan suatu analisis transaksi dan keperluan menjelaskan mekanisme penggunaan akun dalam pelajaran akuntansi.

Bentuk Skontro

Bentuk Skontro adalah salah satu buku besar berbentuk sebelah-menyebelah atau disebut 2 kolom.

Buku besar ini juga merupakan buku besar bentuk T yang lebih lengkap.

Bentuk Staffel

Bentuk Staffel adalah salah satu buku besar berbentuk halaman dan memiliki lajur saldo.

Buku besar ini juga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu buku besar 3 kolom (memiliki lajur saldo tunggal) dan buku besar 4 kolom (memiliki lajur saldo rangkap).

Bentuk Staffel dibagi menjadi 2 yaitu:

  • Bentuk Staffle Berkolom Saldo Tunggal
    Bentuk staffle berkolom saldo tunggal merupakan salah satu bentuk buku yang digunakan apabila dibutuhkan penjelasan dari transaksi yang jumlahnya relatif banyak.
  • Bentuk Staffle Berkolom Saldo Rangkap
    Bentuk staffle berkolom saldo rangkap merupakan salah satu bentuk buku besar yang mirip dengan bentuk kolom saldo tunggal.

Perbedaannya ialah pada buku ini, kolom saldo dapat dibagi menjadi dua kolom yakni kolom debit dan kolom kredit. Kolom tanggal digunakan untuk mencatat tanggal terjadinya suatu transaksi.

Kolom keterangan digunakan untuk bisa mencatat alasan bertambahnya atau berkurangnya suatu saldo akun tersebut.

Kolom referensi juga dapat digunakan untuk menulis nomor halaman jurnal yang diposting ke buku besar.

Sedangkan kolom debit ataupun kredit digunakan untuk dapat mencatat nominal saldo yang akan menambah atau mengurangi nilai akun yang bersangkutan.

Format Buku Besar

format buku besar

Macam-macam Buku Besar

Adapun macam-macam buku besar yang diantaranya yaitu:

Buku Besar Umum

Buku besar umum ialah pencatatan transaksi keuangan berupa perkiraan pada suatu periode tertentu seperti kas, piutang usaha, persediaan utang usaha dan modal.

Perkiraan-perkiraan ini dibuat untuk mengikhtisarkan pengaruh transaksi terhadap perubuhan aktiva, kewajiban dan modal perusahaan.

Pencatatan ke buku besar umum dilakukan secara berkala biasanya pada setiap akhir bulan berdasarkan jurnal khusus atau hasil rekapitulasi jurnal khusus. Proses memindahkan catatan dari jurnal ke buku besar dinamakan posting.

Buku Besar Pembantu

Buku besar pembantu atau buku tambahan adalah sekelompok rekening yang khusus mencatat rincian piutang dan utang usaha yang memberi informasi secara mendetail.

Buku besar pembantu juga terdiri dari dua jenis yaitu buku besar pembantu piutang usaha dan buku besar pembantu utang. Adapun macam buku besar pembantu yaitu:

Buku Besar Pembantu Piutang Usaha

Buku besar pembantu piutang usaha biasanya disediakan khusus untuk merinci langganan kredit sehingga bisa diketahui siapa atau perusahaan mana saja yang melakukan transaksi penjualan kredit beserta nominal atau jumlahnya.

Dalam buku piutang ini keadaan tagihan setiap pelanggan dicatat dalam daftar-daftar tersendiri.

Perubahan piutang keseluruhan dicatat pada perkiraan piutang di buku besar umum yang memiliki fungsi laporan keuangan sebagai perkiraan induk.

Perubahan setiap pelanggan dicatat pada perkiraan masing-masing dalam perikiraan buku besar ini.

Cara Membuat Buku Besar di Excel

Langkah membuat buku besar di ms.excel sebagai berikut:

1. Pada bagian teratas yakni nama akun atau rekening

Anda dapat memilihnya langsung pada list yang telah ada. Untuk membuatnya, Anda dapat menggunakan menu:

DataData ValidationData ValidationSetting” Setelah itu, pada menu Validation CriteriaAllow – Pilih list. Lalu Source – ambil data dari daftar rekening.

Daftar rekening bisa dibuat dalam satu sheet dengan buku besar atau buat sheet tersendiri dengan memberi nama COA – Chart of account.

Sedangkan untuk membuat daftar dapat berdasar nama rekening atau akun atau kode rekening. Sila pilih sesuai keinginan.

2. Jumlahkan transaksi rekening pada sisi debit serta kredit dan hitung saldo rekening

Pada tugas ini, Anda dapat menggunakan rumus SUMIF. Saldo akan diperoleh dengan cara menghitung selisih dari saldo pada debit dengan kredit. Anda tinggal menyesuaikan dengan jenis akun.

Contoh Buku Besar

Memiliki sebuah usaha yang di kelola secara mandiri adalah impian banyak masyarakat indonesia.

Terlebih jika saat ini Anda seorang PNS yang sebentar lagi, dalam waktu kurang dari 2 tahun harus pensiun. Berikut merupakan contoh pembuatan Laporan keuangan dari soal Akuntansi atas usaha DEALER MOBIL.

Pak Sanjaya akan membuka usaha DEALER MOBIL yang diberi nama “Dealer Sanjaya” yang dibuka pada bulan Maret 2019. Berikut transaksi-transaksi di Dealer Sanjaya, yang terjadi pada bulan Maret 2019:

  • 1 Maret – Tn. Sanjaya mendirikan DEALER MOBIL dengan menyetor uang pribadinya ke kas perusahaan sebesar 45.000.000
  • 4 Maret – Untuk menambah kas perusahaan, Tn. Sanjaya meminjam uang ke Bank BCA sebesar 25.000.000
  • 6 Maret – Dealer Sanjaya membeli perlengkapan Dealer sebesar 7.000.000 secara tunai.
  • 9 Maret – Tn. Sanjaya mengambil uang kas perusahaan sebesar 5.000.000 untuk keperluan pribadi jalan-jalan dan liburan keluarga
  • 12 Maret – Tn. Sanjaya membeli perlengkapan, dari toko BINTANG TIMUR senilai 20.000.000 secara kredit, dengan rincian sebagai berikut:
    • 18 macam alat-alat kunci Mobil 7.000.000
    • 1 mesin kompresor                      6.000.000
    • 16 Macam Oli mobil                   3.000.000
    • Spart part dan suku cadang         4.000.000
  • 15 maret – Dealer Sanjaya menerima pendapatan jasa otomotif sebesar 15.000.000 dari customer baru
  • 17 Maret – Tn. Sanjaya membayar sebagian hutang pada toko BINTANG TIMUR sebesar 9.700.000 untuk pembelian kredit pada 12 maret lalu
  • 25 Maret – Tn. Sanjaya membayar gaji 2 pegawai Dealer sebesar 6.200.000
  • 26 Maret – Dealer Sanjaya melakukan jasa perbaikan mobil sebesar 11.000.000 dan pembayarannya akan diterima 1 bulan kemudian
  • 27 maret – Perlengkapan Dealer yang sudah terpakai sebesar 8.000.000
  • 29 Maret – Tagihan pemakaian listrik PLN Dealer sanjaya sebesar 600.0000 dan tagihan pemakaian air PDAM sebesar 120.000
  • 31 Maret – Tn. Sanjaya membayar uang sewa ruko sebesar 15.000.000 sampai bulan April 2019
contoh buku besar
contoh buku besar 2
contoh buku besar 3
contoh buku besar 4

The post Buku Besar: Pengertian – Bentuk dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>