bunga kredit - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bunga-kredit Mon, 03 Apr 2023 00:08:52 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico bunga kredit - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/bunga-kredit 32 32 3 Cara Menghitung Bunga Pinjaman dan Contohnya https://haloedukasi.com/cara-menghitung-bunga-pinjaman Fri, 31 Mar 2023 02:20:11 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42281 Apa Itu Pinjaman? Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan), pinjaman merupakan sejumlah dana tertentu yang disediakan bank untuk nasabah dengan tambahan bunga yang perlu dilunasi pada waktu yang ditentukan, baik secara langsung ataupun angsuran. Pinjaman tergolong dalam kewajiban pembayaran salah satu pihak kepada pihak lain sesuai dengan perjanjian lisan ataupun tulisan. Dalam lingkup perusahaan, pinjaman adalah […]

The post 3 Cara Menghitung Bunga Pinjaman dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa Itu Pinjaman?

Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan), pinjaman merupakan sejumlah dana tertentu yang disediakan bank untuk nasabah dengan tambahan bunga yang perlu dilunasi pada waktu yang ditentukan, baik secara langsung ataupun angsuran. Pinjaman tergolong dalam kewajiban pembayaran salah satu pihak kepada pihak lain sesuai dengan perjanjian lisan ataupun tulisan.

Dalam lingkup perusahaan, pinjaman adalah sejumlah dana yang dipinjamkan dan peminjam harus mengembalikan dana tersebut dalam tempo waktu tertentu secara angsuran, yang didalamnya berupa pokok pinjaman dan bunga pinjaman. Dalam lingkup perbankan, pinjaman sering juga disamakan dengan kredit.

Dalam Undang-Undang No.10 Tahun 1998, pinjaman juga diartikan sebagai penyediaan uang atau yang biasa disamakan dengan tagihan, berdasarkan persetujuan, dimana pihak peminjam wajib membayarkan utangnya secara lunas selama jangka waktu yang ditetapkan dengan pemberian bunga.

Cara Menghitung Bunga Pinjaman

Ada 3 cara umum yang sering digunakan untuk menghitung bunga pinjaman. Tiga cara ini juga sudah digunakan dalam perbankan Indonesia. Berikut adalah tiga sistem cara penghitungan bunga pinjaman.

1. Rumus Bunga Flat

Rumus bunga flat merupakan sebuah sistem perhitungan dengan acuan besaran pokok awal pinjaman. Rumus ini sering digunakan untuk jenis pinjaman atau kredit tanpa agunan (KTA), mobil, laptop, dan sebagainya yang tergolong dalam kredit konsumtif.

Secara sederhana, rumus bunga flat adalah (pokok pinjam x suku bunga x total jangka waktu kredit) dibagi jumlah bulan dalam jangka waktu kredit.

Misalnya anda meminjam dana sebesar Rp 60juta selama 1 tahun dengan suku bunga sebesar 10% pertahun. Maka perhitungannya dalah sebagai berikut :

  • Pokok pinjaman perbulan = Rp 60 juta / 12 = Rp 5 juta
  • Bunga per tahun = Rp 60 juta x 10% = 6 juta
  • Bunga per bulan = Rp 6 juta / 12 = Rp 500 ribu
  • Cicilan yang dibayarkan perbulannya = Rp 5 juta + Rp 500 ribu = Rp 5,5 juta

2. Rumus Bunga Efektif

Rumus bunga efektif merupakan sistem perhitungan bunga yang mewajibkan anda untuk membayar biaya bunga yang semakin kecil setiap bulan berikutnya. Hal ini disebabkan karena perhitungan bunga dilakukan dengan menghitung sisa biaya yang belum terbayarkan. Rumus bunga efektif sering digunakan untuk kredit jangka panjang, misalnya investasi ataupun kredit kepemilikan rumah (KPR).

Secara sederhana, rumus bunga efektif adalah saldo pokok hutang bulan sebelumnya x suku bunga per tahun / 12 bulan.

Misalnya anda mengajukan KPR dengan nominal Rp 300 juta dengan bunga efektif pertahun 10% selama 5 tahun atau 60 bulan. Maka perhitungannya adalah sebagai berikut :

  • Angsuran pokok bulanan = Rp 300 juta / 60 = Rp 5 juta
  • Cicilan bunga bulan pertama = Rp 300 juta x 10% / 12 = Rp 3 juta
  • Cicilan yang harus dibayar bulan pertama = Rp 5 juta + Rp 3 juta = Rp 8 juta
  • Sisa pinjaman bulan pertama = Rp 300 juta – Rp 5 juta = Rp 295 juta
  • Cicilan bunga bulan kedua = Rp 295 juta x 10% / 12 = Rp 2.458.333
  • Cicilan yang harus dibayarkan bulan kedua = Rp 5 juta + Rp 2.458.333 = Rp 7.458.333
  • Sisa pinjaman bulan kedua = Rp 300 juta – Rp 10 juta = Rp 290 juta
  • Cicilan bunga bulan ke-60 = Rp 5 juta x 10% / 12 = Rp 41.667
  • Cicilan bulan ke-60 = Rp 5 juta + Rp 41.667 = Rp 5.041.667

Anda dapat melakukan perhitungan setiap bulannya hingga bulan terakhir sesuai dengan perhitungan diatas.

3. Rumus Bunga Anuitas

Perhitungan bunga anuitas merupakan sistem yang menerapkan biaya cicilan setiap bulannya dalam nominal tetap menurut kalkulasi saldo pokok pinjaman. Jumlah biaya per bulan yang harus anda bayar memiliki nominal yang berbeda juga.

Secara sederhana rumus bunga anuitas adalah sisa pokok pinjaman bulan sebelumnya x suku bunga tahunan x (30 hari /360 hari). Rumus ini dapat dikembangkan lagi untuk mendapatkan rumus anuitas menjadi pokok pinjaman x suku bunga x [(1 + suku bunga) x periode kredit) / (1 + suku bunga) x periode kredit – 1)].

Pada bunga anuitas, jumlah angsuran setiap bulannya selalu sama. Pembeda yang ditemukan setiap bulannya adalah pokok angsuran semakin membesar sedangkan bunga pinjaman semakin mengecil.

Sebagai simulasi, misalnya anda meminjam uang sebesar Rp 12 juta dan dibayarkan setiap bulannya selama 12 bulan dengan bunga anuitas 10%. Perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Sisa UtangPembayaran PokokPembayaran BungaJumlah AngsuranSisa Pokok
Bulan 1Rp 12.000.000Rp 954.991Rp 100.000Rp 1.054.991Rp 11.045.009
Bulan 2Rp 11.045.009Rp 962.946Rp 92.042Rp 1.054.991Rp 10.082.060
Bulan 3Rp 10.082.060Rp 970.973Rp 84.017Rp 1.054.991Rp 9.111.087
Bulan 4Rp. 9.111.087Rp 979.065Rp 75.926Rp 1.054.991Rp 8.132.022
Bulan 5Rp 8.132.022Rp 987.224Rp 67.767Rp 1.054.991Rp 7.144.798
Bulan 6Rp 7.144.798Rp 995.451Rp 59.540Rp 1.054.991Rp 6.149.348
Bulan 7Rp 6.149.348Rp 1.003.746Rp 51.245Rp 1.054.991Rp 5.145.602
Bulan 8Rp 5.145.602Rp 1.012.111Rp 42.880Rp 1.054.991Rp 4.133.491
Bulan 9Rp 4.133.491Rp 1.020.545Rp 34.446Rp 1.054.991Rp 3.112.946
Bulan 10Rp 3.112.946Rp 1.029.049Rp 25.941Rp 1.054.991Rp 2.083.897
Bulan 11Rp 2.083.897Rp 1.037.625Rp 17.366Rp 1054.991Rp 1.046.272
Bulan 12Rp 1.046.272Rp 1.046.272Rp 8.719Rp 1.054.991Rp 0
TotalRp 12.000.000Rp 12.659.888Rp 659.888
Tabel Contoh Perhitungan Bunga Anuitas

Penutup

Bunga pinjaman memiliki rumusnya masing-masing tergantung jenis bunga pinjaman yang ditetapkan oleh peminjam. Pastika kedua pihak terkait sudah saling mengerti mengenai perhitungan bunga pinjaman sebelum transaksi dilakukan.

The post 3 Cara Menghitung Bunga Pinjaman dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga https://haloedukasi.com/faktor-yang-mempengaruhi-suku-bunga Fri, 26 Aug 2022 14:35:31 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38299 Penetapan harga merupakan salah satu strategi pemasaran yang menjadi perhatian masyarakat. Harga dalam hal ini dapat dinyatakan sebagai suku bunga. Kualitas dari suatu produk dan jasa bank ditentukan oleh suku bunga.  Banyak masyarakat yang mengira bahwa harga rendah merupakan cerminan kualitas produk yang rendah. Hal tersebut merupakan anggapan yang keliru karena penetapan harga atau suku […]

The post 10 Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Penetapan harga merupakan salah satu strategi pemasaran yang menjadi perhatian masyarakat. Harga dalam hal ini dapat dinyatakan sebagai suku bunga. Kualitas dari suatu produk dan jasa bank ditentukan oleh suku bunga. 

Banyak masyarakat yang mengira bahwa harga rendah merupakan cerminan kualitas produk yang rendah. Hal tersebut merupakan anggapan yang keliru karena penetapan harga atau suku bunga ditetapkan berdasarkan permintaan pasar bukan untuk meningkatkan keuntungan.

Oleh karena itu, simak artikel ini untuk memperdalam wawasan mengenai suku bunga. Menurut Kasmir (2008:138-140) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga kredit adalah sebagai berikut : 

1. Produk yang Kompetitif 

Produk yang kompetitif merupakan produk yang laris dipasaran dan banyak diminati oleh konsumen. Pada umumnya, produk yang kompetitif bunga kredit yang diberikan cenderung rendah bila dibandingkan dengan produk yang kurang laris dipasaran. Hal tersebut disebabkan tingkat pengembalian kredit terjamin karena produk yang dibiayai laris dipasaran.

2. Jaminan Pihak Ketiga 

Segala resiko yang menjadi beban penerima kredit dapat ditanggung oleh jaminan pihak ketiga. Beban bunga yang ditanggung oleh penerima kredit dapat berbeda-beda, hal tersebut terjadi apabila pihak yang memberikan jaminan bonafide, baik dari segi kemampuan membayar, reputasi perusahaan, maupun loyalitas terhadap bank.

Hal tersebut juga berlaku sebaliknya, jika penjamin pihak ketiga tidak memberikan jaminan bonafide atau kurang dapat dipercaya maka yang akan terjadi adalah jaminan pihak ketiga tidak dapat digunakan oleh pihak perbankan.

3. Jangka Waktu 

Jangka waktu akan mempengaruhi peningkatan dan penurunan suku bunga. Jika waktu pinjaman berjangka panjang maka akan semakin tinggi bunganya. Hal tersebut disebabkan oleh besarnya faktor resiko di masa mendatang. Demikian pula sebaliknya, jika waktu pinjaman berjangka pendek maka akan semakin rendah bunganya.

4. Kebutuhan Dana 

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi suku bunga adalah kebutuhan dana. Pengaruh terjadi pada saat bank kekurangan dana atau jumlah simpanan sedikit, sementara permohonan pinjaman sedang meningkat. Dalam situasi tersebut bank akan meningkatkan tingkat suku bunga simpanan agar dana tersebut cepat terpenuhi.

Peningkatan suku bunga simpanan akan menarik nasabah untuk menyimpan dana di bank. Namun, apabila terjadi kasus yang berkebalikan jika bank kelebihan dana atau memiliki jumlah simpanan yang banyak, sementara permohonan pinjaman sedikit maka bank akan menurunkan tingkat suku bunga pinjaman.

Hal yang dilakukan bank untuk meningkatkan permohonan kredit atau menurunkan tingkat suku bunga pinjaman untuk mengurangi minat nasabah menyimpan dananya di bank.

5. Hubungan Baik 

Hubungan baik menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga. Secara praktik pihak bank mengklasifikasikan nasabah, berdasarkan keaktifan dan loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank dan pejabat bank, menjadi dua jenis yaitu nasabah primer dan nasabah sekunder. 

Nasabah primer atau nasabah utama merupakan nasabah yang memiliki hubungan yang baik dengan pihak bank, hal ini berbeda dengan nasabah sekunder atau nasabah biasa dalam menentukan tingkat suku bunga. Biasanya tingkat suku bunga akan menurun jika berhadapan dengan nasabah primer.

6. Persaingan 

Suku bunga menjadi faktor yang menentukan dalam merebut nasabah sebanyak mungkin hingga mencapai target. Namun tingkat persaingan semakin ketat maka bank dituntut harus dapat bersaing keras dengan bank lain meskipun dalam kondisi tidak stabil dan kekurangan dana sekalipun.

7. Kebijaksanaan Pemerintah 

Pemerintah memiliki wewenang untuk menetapkan tingkat suku bunga simpanan dan pinjaman. Dalam kondisi tertentu pemerintah dapat menentukan batas maksimal dan minimal tingkat suku bunga simpanan dan pinjaman bank dengan ketentuan yang telah diatur.

Kondisi perekonomian suatu negara yang baik didukung dengan pertumbuhan kredit yang terus meningkat, hal semacam ini akan mempengaruhi kestabilan suku bunga. Namun jika kebijakan pemerintah melalui penurunan suku bunga tidak sejalan dengan kondisi perekonomian suatu negara maka akan mempengaruhi ketidakstabilan tingkat suku bunga.

8. Reputasi Perusahaan 

Reputasi perusahaan merupakan pandangan masyarakat terhadap perusahaan sebagai suatu entitas. Reputasi perusahaan menjadi salah satu bagian terpenting bagi nasabah dalam mengambil keputusan. 

Seperti keputusan dalam membuat transaksi simpanan maupun pinjaman yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Sehingga tingkat permintaan nasabah akan mempengaruhi suku bunga.

9. Target Laba yang Dicapai

Laba merupakan besarnya keuntungan yang diinginkan oleh bank. Jika laba yang diinginkan oleh bank besar maka bunga pinjaman ikut besar. Begitu pula sebaliknya jika laba yang diinginkan oleh bank lebih kecil maka bunga pinjaman relatif kecil. Dengan demikian bank sebagai perencana harus benar-benar bertindak tepat dalam menentukan target persentase laba atau keuntungan. 

10. Kualitas Jaminan 

Kualitas jaminan dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, semakin likuid jaminan yang diberikan maka semakin rendah bunga kredit yang dibebankan begitu pula sebaliknya. Sertifikat deposito merupakan salah satu jaminan yang likuid karena memiliki kemudahan dalam pencairan bila dibandingkan jaminan tanah.

Contoh aset yang dapat dijadikan jaminan likuid adalah sertifikat deposito. Dalam tingkatan suku bunga, jaminan sertifikat deposito lebih rendah bila dibandingkan dengan jaminan sertifikat tanah. Contoh lain aset yang likuid adalah perhiasan, emas, obligasi, dan reksadana.

Aset yang liquid juga menjadi salah satu pertimbangan dalam investasi sehingga menjadi penting bagi nasabah maupun bank dalam melakukan diversifikasi aset investasi berdasarkan likuiditas serta dapat mempertimbangkan tingkat suku bunga dalam melakukan transaksi simpan pinjam.

The post 10 Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>