burung hantu - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/burung-hantu Mon, 04 Apr 2022 05:21:27 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico burung hantu - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/burung-hantu 32 32 10 Jenis Burung Hantu yang Ada di Indonesia yang Harus diketahui https://haloedukasi.com/jenis-burung-hantu-yang-ada-di-indonesia Mon, 04 Apr 2022 05:20:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33328 Burung hantu adalah jenis hewan noktural, yaitu hewan yang aktif di malam hari, dari jenis burung pemangsa atau karnivora. Selain aktif di malam hari, burung ini bermata hitam dan besar sehingga seringkali dijuluki sebagai burung hantu. Berdasarkan data Owls Research Institute, setidaknya ada sekitar 250 spesies burung hantu di dunia. Burung hantu termasuk dalam ordo […]

The post 10 Jenis Burung Hantu yang Ada di Indonesia yang Harus diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Burung hantu adalah jenis hewan noktural, yaitu hewan yang aktif di malam hari, dari jenis burung pemangsa atau karnivora. Selain aktif di malam hari, burung ini bermata hitam dan besar sehingga seringkali dijuluki sebagai burung hantu.

Berdasarkan data Owls Research Institute, setidaknya ada sekitar 250 spesies burung hantu di dunia. Burung hantu termasuk dalam ordo Strigiforme yang berdasarkan bentuk wajahnya dibedakan menjadi dua, yaitu Tytonidae yang memiliki wajah berbentuk hati dan Strigidae  yang memiliki bentuk wajah bulat. 

Burung hantu hidup di berbagai belahan dunia kecuali di wilayah kutub. Di Indonesia sendiri ada banyak spesies burung hantu yang beberapa diantaranya bahkan termasuk ke dalam golongan satwa yang dilindungi sesuai dengan Peraturan Menteri LHK No. 92 Tahun 2018.

Berikut ini adalah daftar jenis burung hantu yang ada di Indonesia, baik yang boleh dipelihara maupun yang tergolong satwa langka:

1. Serak Jawa (Tyto alba)

Serak Jawa

Burung hantu serak jawa atau yang disebut Barn Owls merupakan jenis burung hantu yang tidak termasuk satwa dilindungi. Burung hantu yang memiliki nama ilmiah Tyto alba ini, bisa ditemukan di wilayah pedesaan maupun perkotaan. Pada umumnya mereka ada di habitat dataran rendah yang terbuka, seperti gurun, rawa, ladang pertanian, maupun padang rumput.

Berdasarkan bentuk fisiknnya, ciri-ciri dari burung hantu serak jawa adalah sebagai berikut:

  • Warna bulu wajahnya nyaris putih bersih
  • Bentuk wajahnya seperti hati
  • Matanya hitam pekat.
  • Bulu sayapnya berwarna kombinasi abu-abu, kuning, dan kecoklatan.
  • Bulu pada bagian dada dan perutnya berwarna putih
  • Panjang serak jawa betina adalah sekitar 34-40 cm, sedangkan jantan antara 32-38 cm
  • Berat serak jawa betina dewasa sekitar 570 gram dan serak jawa jantan dewasa sekitar 470 gram
  • Lebar sayapnya sekitar 107-110 cm

Sebagai burung karnivora yang noktural, serak jawa adalah pemburu yang memiliki penglihatan luar biasa, serta memiliki cakar dan kuku yang tajam. Mereka bisa terbang tanpa mengeluarkan suara dan bisa mendeteksi suara yang sangat lirih.

Burung hantu serak jawa biasanya bersarang pada rongga-rongga, misalnya pada lubang pohon, menara, tumpukan jerami, dan gua-gua.

2. Beluk Jampuk (Bubo sumatranus)

Beluk Jampuk (Bubo sumatranus)

Burung hantu beluk jampuk atau  Barred eagle-owl merupakan spesien burung hantu yang termasuk dalam famili Strigidae. Burung hantu yang memiliki nama ilmiah Bubo sumatranus ini memiliki habitat asli di hutan dataran rendah lembab di wilayah subtropis maupun tropis.Dalam buku “Owls of the World – A Photographic Guide” disebutkan bahwa burung hantu beluk jampuk bisa ditemukan di Brunei, Kepulauan Cocos (Keeling), Indonesia, Malaysia, Myanmar, Singapura, dan Thailand.

Ciri-ciri dari burung hantu beluk jampuk adalah sebagai berikut:

  • Ukuran tubuhnya berkisar antara 40 hingga 48 cm. Beberapa betina memiliki ukuran tubuh sedikit lebih besar daripada yang jantan.
  • Warna bulunya dominan putih, abu-abu muda, dan hitam.
  • Mata berwarna coklat tua atau kuning
  • Terdapat jumbai telinga yang besar dan miring ke samping
  • Bagian dada yang jauh lebih menonjol daripada perut.
  • Ekor atas berwarna coklat tua dengan sekitar enam batang keputihan atau kuning kecokelatan.
  • Bentuk paruhnya seperti paruh elang dengan warna kuning terang.

3. Pungguk Cokelat (Ninox scutulata)

Pungguk Cokelat (Ninox scutulata)

Gambar burung hantu pungguk coklat termasuk dalam famili Strigidae yang berwajah bulat. Burung yang memiliki nama ilmiah Ninox scutulata ini tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, seperti  Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Jawa dan Bali. Selain aktif di malam hari, burung hantu pungguk coklat terkadang juga bergerak di siang hari saat cuaca berawan.

Ciri-ciri dari burung hantu pungguk coklat adalah sebagai berikut:

  • Cakram wajah berwarna coklat dengan banyak garis-garis keputihan samar.
  • Matanya berwarna kuning terang dan memiliki area gelap di sekitarnya.
  • Paruhnya berwarna hitam kebiruan dengan ujung yang lebih pucat.
  • Bagian Mahkota dan tengkuk berwarna cokelat.
  • Bagian punggung dan penutup sayap berwarna cokelat.
  • Ekornya agak panjang dan berwarna coklat tua dengan ujung keputihan,
  • Ukuran panjang pungguk cokelat sekitar 27-33 cm dengan panjang sayapnya sekitar 145-233 mm
  • Berat pungguk coklat sekitar 170-230 gram.
  • Ukuran jantan cenderung lebih besar dari betina.

4. Celepuk Raja (Otus brookii)

Celepuk Raja (Otus brookii)

Burung hantu celepuk raja atau yang memiliki nama ilmiah Otus brookii ini merupakan jenis burung hantu yang dilindungi di Indonesia. Burung hantu ini biasanya berhabitat di pegunungan, yaitu pada ketinggian 1200 sampai 2400 meter diatas permukaan laut.

Ciri-ciri dari celepuk raja adalah:

  • Memiliki ukuran sedang, yakni sekitar 23 cm
  • Warna bulunya dominan coklat dengan kombinasi warna putih dan hitam di beberapa bagian.
  • Terdapat aksen bulu putih yang membentuk huruf V diatas kedua matanya
  • Matanya berwarna kuning terang.

5. Celepuk Jawa (Otus angelinae)

Celepuk Jawa (Otus angelinae)

Celepuk jawa atau Otus angelinae adalah spesies burung hantu yang termasuk dalam satwa langka. Celepuk jawa hidup secara endemik di hutan-hutan Pulau Jawa. Berdasarkan catatan dari Bird Life International, celepuk jawa ditemukan di beberapa gunung yang ada di Pulau Jawa, yaitu Gunung Gede, Gunung Pangrango, dan Gunung Salak. Selain itu, diperkirakan pula spesies ini juga ada di Gunung Slamet dan Gunung Ijen, meskipun survei terakhir pada tahun 2014 menyebutkan celepuk jawa tidak ditemukan disana. Sifat celepuk jawa yang sangat pendiam dan tenang membuat burung hantu jenis ini sulit ditemukan keberadaannya di alam bebas.

Ciri-ciri dari celepuk jawa adalah sebagai berikut:

  • Berukuran kecil, yaitu panjang antara 16–18 cm dengan berat antara 75-91 gram dan lebar sayap antara 135–149 mm.
  • Bulu tubuhnya berwarna kecoklatan dengan cakram wajah berwarna coklat kemerah-merahan.
  • Alisnya yang berwarna putih terang membentang hingga ke jambul telinga.
  • Bulu tubuh bagian dada berwarna krem atau keputihan.
  • Warna selaput pelangi (iris) mata kuning keemasan

6. Celepuk Enggano (Otus enganensis)

Jenis lain dari burung hantu yang tidak boleh dipelihara karena statusnya yang dilindungi adalah burung hantu celepuk enggano atau yang disebut juga Enggano Scops Owl. Burung hantu dengan nama ilmiah Otus enganensis ini hidup endemik di Pulau Enggano.

Ciri-ciri dari celepuk enggano adalah:

  • Berukuran kecil dengan panjang tubuh sekitar 20 cm
  • Bulunya dominan berwarna coklat dengan bintik-bintik di beberapa bagian
  • Pada bagian antara kedua matanya berbulu putih
  • Iris matanya berwarna kuning terang
  • Kakinya berwarna abu-abu

Celepuk enggano adalah hewan noktural dengan makanan utamanya adalah serangga. Pada umumnya burung hantu jenis ini hidup bertengger di pepohonan. Berdasarkan data dari IUCN Red List, status populasi celepuk enggano adalah hampir terancam.

7. Celepuk Rinjani (Otus jolandae)

Celepuk rinjani adalah jenis burung hantu endemik yang mendiami Pulau Lombok. Burung hantu dengan nama ilmiah Otus jolandae ini pertama kali ditemukan pada tahun 2003 oleh sepasang suami istri ahli biologi dan peneliti dari Swedish Museum of National History bernama George Sangster dan Dr. Jolanda Luksenburg.

Ciri fisik dari celepuk rinjani adalah:

  • Warna bulunya dominan abu-abu dengan aksen bulu putih dan hitam pada beberapa bagian
  • Warna matanya kuning terang
  • Paruhnya berwarna coklat kehitaman
  • Ada bagian bulu yang menyerupai telinga dia atas kepalanya.

Masyarakat lokal biasa menyebut celepuk rinjani sebagai Burung Pok, karena burung hantu ini kerap mengeluarkan suara “pok” yang menyerupai suara ayam.

Saat ini, Celepuk Rinjani masuk ke dalam daftar pertama dari 25 fauna yang hampir punah dan tercatat di Balai Taman Nasional Rinjani (BTNGR). Uni International Conservation of The Nature (UICN) juga telah menetapkan Celepuk Rinjani sebagai fauna Near Thretened (hampir punah )sejak tahun 2016 lalu.

8. Celepuk Flores (Otus alfredi)

Celepuk flores atau Scops-owl merupakan burung hantu endemik Indonesia yang mendiami Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Celepuk Flores kerap ditemukan di Pegunungan Todo dan Ruteng di sisi barat pulau Flores.

Burung hantu celepuk flores termasuk tipe burung yang pendiam jika dibandingkan dengan burung hantu dari genus Otus lainnya. Selain itu, celepuk flores memiliki kebiasaan bertengger di dahan yang tinggi membuat burung hantu ini sulit diamati.

Ciri-ciri celepuk flores adalah:

  • Warna bulunya kombinasi dari coklat, hitam, dan putih dengan warna coklat yang mendominasi.
  • Paruh dan kakinya berwarna kuning
  • Iris matanya berwarna kuning muda dengan akses putih dah hitam pada bagian tepinya
  • Ada sisi matanya terdapat bulu halus yang menjurai ke samping.

Saat ini hewan yang aktif di malam hari ini populasinya semakin menurun, sehingga  IUCN Red List menetapkannya ke dalam satwa dengan status Endangered atau terancam punah.

9. Pungguk Merah Tua (Ninox ios)

Pungguk merah tua atau yang dikenal juga dengan Punggok Minahasa merupakan burung hantu endemik Sulawesi Utara dan Gorontalo. Burung yang dalam bahasa Inggris disebut Cinnabar Boobook ini termasuk ke dalam jenis satwa dilindungi karena populasinya yang semakin berkurang. IUCN Redlist  sendiri menyatakan burung hantu ini pada status konservasi Vulnerable (Rentan).

Ciri-ciri dari burung hantu pungguk merah tua adalah:

  • Bulunya berwarna coklat muda kekuningan dengan akses hitam dan putih pada beberapa bagian
  • Ada 2 jambul di atas kepalanya yang menyerupai telinga.
  • Matanya hitam bulat
  • Paruhnya kecil berwarna kuning
  • Kakinya berwarna kuning
  • Ukuran panjang tubuhnya sekitar 22 cm

10. Beluk Ketupa (Ketupa ketupu)

Beluk ketupa merupakan burung hantu yang termasuk dalam famili Strigidae. Dalam bahasa Inggris burung hantu ini disebut Buffy Fish Owl. Beluk ketupa merupakan hewan asli Asia Tenggara yang hidup di hutan tropis dan lahan basah, termasuk di Indonesia.

Ciri-ciri fisik beluk ketupa adalah:

  • Termasuk burung hantu berukuran besar, yakni mencapai panjang 40 sampai 48 cm
  • Matanya berwarna kuning terang dengan lingkaran hitam di sekelilingnya
  • Paruhnya cukup besar berwarna hitam
  • Bulu sayapnya kombinasi putih, hitam, dan cokelat
  • Bulu di dadanya dominan coklat muda
  • Bulu dahi diantara kedua matanya berwarna putih
  • Terdapat beberapa helai bulu berdiri seperti jambul di atas kedua matanya

The post 10 Jenis Burung Hantu yang Ada di Indonesia yang Harus diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
11 Jenis Burung Hantu di Indonesia Beserta Karakteristiknya https://haloedukasi.com/jenis-burung-hantu-di-indonesia Tue, 16 Feb 2021 02:10:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=21333 Indonesia menjadi rumah bagi banyak burung hantu. Tercatat ada 222 jenis burung hantu di seluruh dunia kecuali Antartika, dan seperempat spesiesnya ada di Indonesia. Burung hantu merupakan burung pemangsa “raptor” dan berburu di malam hari alias nokturnal. Burung ini sedikit berbeda dengan spesies burung lainnya dengan kemampuan kepalanya yang dapat berputar 180 derajat. Sebagian masyrakat […]

The post 11 Jenis Burung Hantu di Indonesia Beserta Karakteristiknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia menjadi rumah bagi banyak burung hantu. Tercatat ada 222 jenis burung hantu di seluruh dunia kecuali Antartika, dan seperempat spesiesnya ada di Indonesia. Burung hantu merupakan burung pemangsa “raptor” dan berburu di malam hari alias nokturnal.

Burung ini sedikit berbeda dengan spesies burung lainnya dengan kemampuan kepalanya yang dapat berputar 180 derajat.

Sebagian masyrakat Indonesia menganggap burung hantu adalah binatang yang menyeramkan namun sebenarnya mereka tidak berbahaya lho. Lalu apa sajakah jenis-jenis burung hantu itu?

Berikut penjelasan jenis atau spesies burung hantu dan karakteristiknya.

1. Burung Hantu Beluk Jampuk (Bubo Sumatranus)

Bubo Sumatranus

Persebaran burung hantu jenis ini yakni di sekitar Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Sedangkan di luar negeri ada di Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand. Ukuran Beluk Jampung sekitar 45-50 cm dengan motif garis-garis yang tebal dan berwarna kuning pekat.

Bulu  beluk jampuk berwarna abu-abu tua sedangkan tubuh bagian atasnya berwarna coklat kemerahan dan bagian bawahnya abu-abu sedikit putih. Alis burung hantu beluk jampuk berwarna putih. Ciri khusus burung ini adalah bentuk telinga yang tegak horizontal.

Burung aktif malam hari ini hidup di dataran rendah hingga ketinggian 1000 m di atas permukaan laut. Makanan mereka berupa tikus, ular kecil, ikan kecil, serta burung-burung yang lebih kecil. Cara berburu mereka yaitu dengan mencengkram mangsanya secara tba-tiba.

2. Burung Hantu Beluk Watu Gunung (Glaucidium brodiei)

Glaucidium brodiei

Ukuran burung hantu jenis ini tergolong kecil yaitu kisaran 15-17 cm. Wilayah persebaran burung hantu jenis ini meliputi Sumatera dan Kalimantan. Selain di Indonesia mereka juga dapat ditemukan di China, Laos, Bhutan, Brunei Darussalam, Myanmar, Nepal, Taiwan, Thailand, dll.

Burung hantu Beluk Watu Gunung juga memiliki garis pada bulunya. Ciri dari burung ini yaitu bulu di sekitar matanya kuning dan pucat di lehernya dengan garis yang melingkar.

3. Beluk Ketupa (Ketupa ketupu)

Ketupa ketupu

Ukuran burung beluk ketupa tergolong sedang yaitu antara 40- 48 cm dengan rentang sayap hingga 70 cm. Burung hantu jenis ini dapat ditemukan di Jawa, Bali, Kalimantan, Bangka. Selain di Indonesia persebaran burung hantu ini ada di Laos, Vietnam, Kamboja, Singapura, dan Thailand.

Burung hantu ketupa atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai Buffy Fish Owl memiliki warna bulu kekuningan dengan tubuh atas berwarna coklat bercorak kehitaman. Sedangkan tubuh bawahnya berwarna kuning merah bata dengan corak hitam tebal.

4. Burung Hantu Punggok Togian (Ninox burhani)

Ninox burhani

Ukuran tubuh burung ini tergolong kecil-sedang yakni kisaran 20 cm dengan lebar sayap mencapai  18 cm. Persebaran burung yang ditemukan pada 25 Desember 1999 ini yaitu di Kepulauan Togian, Sulawesi Selatan tepatnya di Melege, Togian, Batudaka. Biasanya mereka berada di daerah perbukitan, perkebunan, rawa, dengan ketinggian 400 m dpl.

Bulu di sekitar dahi, mahkota, dan punggungnya berwarna cokelat dan memiliki coretan halus di bagian mahkota tengkuk, dan mantelnya. Sedangkan alisnya berwarna putih agal kecokelatan namun keputihan bercorak kecokelatan pada dada dan perutnya. Mangsa utama mereka adalah serangga yang mereka buru di malam hari.

5. Burung Hantu Serak Bukit  (Phodilus badius)

Phodilus badius

Burung berukuran sedang ini memiliki nama internasional Oriental Bay Owl sedangkan masyarakat lokal biasa menyebutnya wowo-wiwi. Ukuran tubuhnya sekitar 27 cm dengan warna cokelat kemerahan yang mendominasi bulunya.

Pada bagian atas tubuhnya terdapat corak bintik hitam dan putih, sedangkan pada bagian bawahnya berwarna sedikit merah muda dengan bintik hitam. Wajahnya juga berwarna merah muda dengan sekitar matanya berwarna gelap. Burung hantu ini memiliki berkas seperti telinga yang berdiri tegak.

6. Burung Hantu Serak Taliabu (Tyto Nigrobrunnea)

Tyto Nigrobrunnea

Burung hantu yang satu ini juga merupakan endemik Maluku tepatnya Kepulauan Sula, Maluku Utara. Termasuk kedalam ukuran sedang, serak taliabu memiliki ukuran 30-32 cm dengan rentang sayapnya 28 cm.

Pada bagian wajahnya berwarna cokelat sedikit kemerah mudaan sedangkan pada bagian tubuh atas dan sekitar matanya berwarna gelap. Tubuhnya didominasi warna cokelat keemasan dengan motif bintik hitam. Karakteristik larinnya yaitu iris serak taliabu berwarna hitam.

Habitat mereka yaitu berada di hutan dataran rendah dan juga di hutan pamah tebang pilih. Rusaknya habitat mereka meyebabkan pupolasi serak taliabu terancam punah. Saat ini tercatat hanya ada sekitar 250 hingga 1000 ekor.

7. Burung Hantu Serak Minahasa (Tyto inexspectata)

Tyto inexspectata

Burung hantu serak minahasa juga merupakan burung endemik Sulawesi sehingga burung hantu jenis ini hanya bisa ditemui di Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan juga Sulawesi Tengah bagian utara. Mereka mendiami hutan primer yang masih asri serta hutan tepian sungai dengan ketinggian 1000-1500 mdpl.

Burung hantu jenis serak Minahasa ini tergolong berukuran besar yaitu mencapai 30 cm. Karakteristik burung hantu ini memiliki tubuh dengan warna dominan merah karat dengan sedikit hitam.

Sedangkan pada bagian wajahnya berwarna merah karat yang lebih terang. Burung hantu serak Minahasa mempunya corak bintik hitam pada tubuh bawahnya namun tidak ada di tubuh atasnya.

8. Burung Hantu Serak Jawa (Tyto alba)

Tyto alba

Burung hantu serak Jawa memiliki ukuran tubuh sekitar 34 cm sehingga tergolong ke dalam golongan besar. Wilayah persebaran burung hantu jenis ini meliputi Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatera.

Berbeda dengan burung hantu lainnya yang umumnya berwarna gelap burung hantu jenis ini memiliki bulu dengan warna dominan putih. Oleh sebab itu serak Jawa menjadi spesies burung hantu yang paling mudah dikenali.

Mereka terlihat lebih cantik dengan wajahnya yang berbentuk hati dengan warna putih bersih. Pada tubuh bagian atasnya berwarna kuning kuning sedangkan bagian bawah berwarna dengan pola bintik hitam.

Habitat mereka yaitu berada di tepian hutan hingga taman kota. Di alam liarnya mereka berada di dataran dengan ketinggian 1600 m.

9. Burung Hantu Pungguk Tutul (Ninox punctulata)

Ninox punctulata

Burung hantu jenis ini termasuk kedalam kategori berukuran kecil yaitu kisaran 20-24 cm. Daerah persebaran pungguk tutul termasuk luas yaitu meliputi keseluruhan Pulau Sulawesi termasuk Kabaena, Muna, dan Butung.

Tubuh pungguk tutul berwarna cokelar kemerahan dengan pola tutul putih pada bagian kepala, punggung, serta sayapnya. Di bagian lehernya teradapat coretan putih  dengan lingkar wajah hitam dan alis berwana putih.

Pungguk tutul berhabitat di hutan dekat sungai, hutan terbuka, lahan bidudaya dengan banyak pohon, serta di dataran 1.100 hingga 2.300 mdpl. Burung ini akan keluar pada malam hari baik sendiri maupun berpasangan untuk mencari kelelawar sebagai mangsanya.

10. Burung Hantu Celepuk Jawa (Otus angelinae)

Otus angelinae

Burung hantu celepuk Jawa ini tergolong berukuran kecil yaitu hanya sekitar 20 cm. Burung endemik Pulau Jawa ini tergolong langka. Jumlah celepuk Jawa yang tercatat hanya berkisar kurang dari 10.000 ekor.

Mereka mendiami daerah pegunangan dan dataran dengan ketinggian 1000 hingga 2500 mdpl. Beberapa wilayah yang menjadi habitat mereka adalah Gunung Salak, Gunung Pangrango, Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Ciremai, dan juga Dataran Tinggi Ijen.

 Bulunya didominasi dengan warna gelap dan cokelat keabu-abuan di bagian atasnya. Pada tubuh bagian bawahnya terdapat coretan hitam di dada dan putih di perutnya.

Ciri khas dari burung hantu ini adalah memiliki coretan yang rapat dan bercak hitam pada tubuhnya. Sedangkan Alis mereka berwarna putih terang dengan iris berwarna kuning keemasan.

11. Burung Hantu Serak Hitam (Tyto tenebricosa)

Tyto tenebricosa

Burung hantu jenis ini merupakan burung hantu dengan ukuran besar yaitu sekitar 30-51 cm dengan rentang sayap 103 cm. Serak hitam dapat kita jumpai di Pegunungan Papua dan Autralia bagian tenggara.

Burung hantu jenis ini berbeda dengan burung hantu Papua lainnya karena merupakan satu-satunya yang berwarna abu-abu.  Matanya hitam dan besar, sedangkan sayapnya lebar dan bulat. Kakinya juga besar dan memiliki bulu yang lebat.

Makanan mereka yaitu mamalia, kelelawar, burung, terkadang mereka juga memangsa binatang yang berukuran lebih besar.

Serak hitam biasanya tinggal di parit-parit yang lembab di dalam hitan eukaliptus tua hingga di ketinggian 4000 m. Namun akan berpindah ke hutan yang lebih kering untuk mencari mangsanya dan kembali lagi ke hutan utamanya.

The post 11 Jenis Burung Hantu di Indonesia Beserta Karakteristiknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
20 Fakta Burung Hantu yang Menarik https://haloedukasi.com/fakta-burung-hantu Tue, 09 Feb 2021 03:33:50 +0000 https://haloedukasi.com/?p=20934 Burung hantu adalah satu binatang misterius dan menarik dengan ciri-ciri kedua bola mata yang sangat besar serta indah. Burung ini juga merupakan hewan yang sangat aktif di malam hari. Burung hantu memiliki kurang lebih 200 spesies yang hidup hampir di seluruh bagian Bumi kecuali Antartika. Ketahui fakta burung hantu yang menarik untuk disimak berikut ini: […]

The post 20 Fakta Burung Hantu yang Menarik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
burung hantu

Burung hantu adalah satu binatang misterius dan menarik dengan ciri-ciri kedua bola mata yang sangat besar serta indah. Burung ini juga merupakan hewan yang sangat aktif di malam hari. Burung hantu memiliki kurang lebih 200 spesies yang hidup hampir di seluruh bagian Bumi kecuali Antartika.

Ketahui fakta burung hantu yang menarik untuk disimak berikut ini:

  1. Burung hantu dapat menggerakan leher mereka dengan sangat cepat. Ini dikarenakan burung hantu memiliki pembuluh darah alternatif yang dapat digunakan untuk menjaga sirkulasi darah ke otak. Sehingga saat mereka menggerakkan leher mereka dengan cepat tanpa memotong perederan darah ke otak.
  2. Burung hantu memiliki 14 tulang pada bagian belakang lehernya. Jumlah ini lebih banyak dua kali lipat dari rata-rata jumlah tulang leher belakang burung-burung lainnya. Ini membantu burung hantu untuk menggerakkan leher mereka dengan cepat ke segala arah.
  3. Meskipun terlihat dapat memutar leher mereka sebanyak 360 derajat, pada kenyataannya burung hantu hanya mampu menggerakkan leher mereka sebanyak 270 derajat. Dengan putaran sebanyak 135 derajat pada kedua sisinya saat burung hantu menghadap ke depan.
  4. Mata burung hantu tidak berbentuk “bola” melainkan berbentuk tabung yang masuk hingga ke tengkorak. Ini menyebabakn mata mereka tidak dapat digerakkan ke segala arah dan hanya diam di tempat. Sehingga burung hantu harus menggerakan kepala mereka untuk melihat ke arah lain.
  5. Seperti manusia, burung hantu memiliki penglihatan binokuler yaitu mampu melihat objek dengan kedua mata bersamaan. Sehingga burung hantu memiliki kemampuan yang baik untuk menilai jarak, berat maupun tinggi.
  6. Burung hantu mampu melihat di malam hari serta jarak jauh yang membantu mereka melihat mangsanya dari jarak beberapa meter di malam hari.
  7. Burung hantu tidak dapat melihat dalam jarak dekat. Namun mereka memiliki filoplame yaitu bulu di daerah paruh dan kakinya untuk membantu burung hantu merasakan kehadiran mangsa mereka.
  8. Burung hantu memiliki kedua telinga yang tidak simetris satu sama lain serta memiliki ukuran yang berbeda. Ini berfungsi untuk membantu burung hantu menerima suara dalam waktu yang sedikit berbeda. Pada perbedaan suara ini, burung hantu mencoba menemukan perbedaan kecil melalui gelombang suara sehingga mereka dapat menentukan lokasi mangsa dengan tepat.
  9. Wajah burung hantu yang datar juga memudahkan burung hantu untuk mendengar lebih baik. Sehingga burung hantu dapat mendengar keberadaannya mangsa bahkan dibawah tumbuhan, tanah maupun salju sekalipun.
  10. Burung hantu mempunyai bulu khusus yang dapat mengurangi turbulensi dan bulu halus yang lembut pada sayapnya yang dapat meredam suara. Sehingga burung hantu dapat terbang tanpa mengeluarkan suara.
  11. Burung hantu terbesar di dunia memiliki tinggi kurang lebih 32 inci. Dan burung hantu terkecil berukuran 6 inci.
  12. Struktur kaki burung hantu sangat unik. Mereka memiliki dua jari di depan dan dua jari di belakang. Namun salah satu jari mereka yang berada di belakang dapat pindah ke depan. Saat terbang burung hantu akan memiliki tiga jari di depan dan satu jari di belakang.
  13. Jari-jari kaki burung hantu dapat mengunci mangsa saat dicengkram sehingga mangsa akan sulit melarikan diri dan burung hantu juga tidak perlu mengencangkan otot kaki mereka.
  14. Cakar burung hantu sangat kuat sehingga dapat menghancurkan mangsanya.
  15. Burung hantu dapat memakasan mangsa yang lebih besar dari mereka seperti rusa kecil. Dan terkadang mereka juga memakan spesies burung hantu yang lain. Seperti burung hantu bertanduk besar akan memangsa burung hantu terang.
  16. Burung hantu mahir berkamuflase. Burung hantu akan enggunakan warna bulu mereka untuk berkamuflase dengan lingkungannya. Ini mereka gunakan untuk membantunya beristirhata di siang hari.
  17. Burung hantu memakan kurang lebih 1000 tikus per tahun.
  18. Ibu burung hantu selalu memberi makan anak burung hantu yang paling kuat terlebih dahulu. Sehingga anak burung hantu yang paling kecil sering kelaparan.
  19. Terkadang burung hantu juga tinggal di lubang bawah tanah yang ditinggalkan hewan lain seperti tupai. Kemudian pintu masuk menuju lubang ini akan mereka lapisi dengan kotoran hewan untuk memancing serangga. Dan serangga itu akan mereka mangsa.
  20. Beberapa burung hantu juga memangsa ikan yang muncul ke permukaan air.

The post 20 Fakta Burung Hantu yang Menarik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>