cacing tanah - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/cacing-tanah Wed, 02 Nov 2022 02:53:18 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico cacing tanah - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/cacing-tanah 32 32 Sistem Reproduksi Cacing Tanah https://haloedukasi.com/sistem-reproduksi-cacing-tanah Wed, 02 Nov 2022 02:53:15 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39255 Cacing tanah (Lumbricus rubellus) merupakan hewan invertebrata (tidak memiliki tulang belakang) yang hitup di dalam tanah yang lembab dan gembur. Hewan ini mengandung protein yang tinggi yakni 76% jauh lebih tinggi dibandingkan kadar protein yang ada pada hewan mamalia dan ikan. Inilah mengapa cacing tanah sering digunakan sebagai alternatif untuk bahan pakan ternak karena kandungan […]

The post Sistem Reproduksi Cacing Tanah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Cacing tanah (Lumbricus rubellus) merupakan hewan invertebrata (tidak memiliki tulang belakang) yang hitup di dalam tanah yang lembab dan gembur. Hewan ini mengandung protein yang tinggi yakni 76% jauh lebih tinggi dibandingkan kadar protein yang ada pada hewan mamalia dan ikan.

Inilah mengapa cacing tanah sering digunakan sebagai alternatif untuk bahan pakan ternak karena kandungan proteinnya yang tinggi. Bahkan cacing tanah juga dapat dimanfaatkan sebagai obat tifus dan bahan baku dari pembuatan kosmetik.

Tidak hanya manfaatnya, cacing tanah juga memiliki sistem reproduksi yang terbilang cukup unik. Berikut ini penjelasan mengenai sistem reproduksi cacing tanah :

Perlu diketahui, cacing tanah adalah hewan hermafrodit. Dengan arti lain, hewan ini memiliki dua alat kelamit sekaligus dalam satu tubuh yakni alat kelamin jantan dan betina. Akan tetapi, untuk memperoleh keturunan, seekor cacing dewasa harus kawin dengan cacing lainnya walaupun ia mempunyai dua alat reproduksi.

Apabila cacing dewasa tersebut tidak kawin dengan cacing lainnya, maka hewan ini tidak bisa bereproduksi. Cacing tanah memiliki sebuah lubang yang berperan dalam sistem reproduksinya yang bernama lubang genital. Adapun perbedaan lubang genital jantan dan betina sebagai berikut:

  • Lubang genital jantan

Lubang genital pada cacing tanah jantan ini erletak di tubuh bagian latero ventral tubuh di segmen antara 15 atau segmen 13. Setiap lubang biasanya dilindungi oleh bibir atau papilla glandular terutama pada segmen organ kelamin.

Kedua lubang genital jantan dan prostat dilindungi dengan papilla yang langsung membuka ke permukaan. Lubang dan prostat tersebut terkadang menyatu sebagai satu saluran seminal grooves yang berada di sisi permukaan ventral tubuh atau bagian bawah perut.

  • Lubang genital betina

Biasanya, cacing tanah mempunyai dua pasang atau lebih lubang spermathecal di mana paling banyak 7 pasang di beberapa speses. Lubang spermateca juga biasanya terdapat di posisi intersegmental. Namun seringnya berada di lateroventral dan terkadang tertutup ke garis pertengahan dorsal.

Pada betina, lubang genital ini biasanya hanya terdapat satu pasang. Lubang ini terletak di saluran intersegmental. Selain itu, letak lubang betina juga dapat dijadikan sebagai tumpuan untuk menentukan famili daric acing tersebut. pada spesies Enchytraeidae, lubang betina berada di segmen 12/13 sementara pada spesies Lumbricidae, Megascolecidae dan Glossoscolecidae berada di segmen ke 14.

  • Klitelum

Klitelum adalah alat kelamin sekunder cacing tanah yang berperan untuk mensekresikan lendir. Lendir ini bermanfaat untuk menyelubungi perlekatan cacing tanah dengan pasangannya. Klitelum juga diartikan sebagai bagian luar tubuh cacing tanah yang terletak di dekat kepala dan tidak bersegmen dengan kandungan kelenjar yang menebal.

Pada hewan ini, klitelum hanya bisa dilihat ketika cacing sudah mengalami kematangan seksual secara sempurna. Klitelum dapat berwarna putih, oranye kemerahaan hingga coklat kemerahan. Jika cacing tanah sudah siap untuk kawin, maka klitelum berubah menjadi oranye.

Masa Reproduksi Cacing Tanah

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, cacing tanah harus melakukan perkawinan terlebih dahulu dengan cacing tanah lainnya meskipun ia memiliki dua alat reproduksi dalam tubuhnya. Hal ini dikarenakan cacing tanah tidak dapat menyatukan organ reproduksi jantan dan organ reproduksi betina mereka sendiri.

Selain itu, cacing tanah juga akan aktif bereproduksi pada kondisi lingkungan yang hangat dan lembab. Cacing tanah dewasa dapat kawin sekitar sekali setiap 10 hari. Selama kawin, dua cacing akan berbaris terbalik satu sama lainnya sehingga sel sperma dapat dipertukarkan.

Proses Reproduksi Cacing Tanah

Berikut ini proses reproduksi dari cacing tanah :

  • Peleburan sel sperma dan sel telur pada tabung lendir

Cacing tanah masing-masing mempunyai dua lubang jantan dan dua wadah sperma yang berfungsi untuk mengambil sel sperma dari pasangannya. Selain itu, pada betina juga mempunyai sepasang ovarium untuk memproduksi telur. Klitellum akan membentuk sebuah tabung di sekelilingnya yang nanti diisi dengan cairan albuminous.

Kemudian cacing tanah bergerak maju keluar dari tabung lendir. Saat cacing tanah melewati tabung tersebut, maka tabung akan melewati pori-pori betina untuk mengambil telur. Tabung lendir akan terus bergerak menuruni cacing tanah dan melewati pori-pori jantan (Spermatheca) yang menyimpan spermatozoa.

  • Pembentukan kepompong

Telur tersebut akan membuahi dan tabung lendir akan menutup ketika cacing bergerak sepenuhnya menuju keluar dari tabung. Tabung inilah yang kemudian cacing tanah bisa menghasilkan satu atau dua kepompong.

Satu kepompong bisa menampung hingga 10 telur, akan tetapi biasanya hanya 4 cacing muda saja yang akan menetas. Setelah 3 minggu, telur cacing tanah tersebut akan menetas bila cuaca lingkungannya hangat. Namun bisa sampai 3 bulan bila cuacanya sedang dingin.

  • Melahirkan anak cacing tanah

Ketika anak cacing tanah sudah siap untuk lahir, maka kepomong akan mengalami perubahan warna menjadi kemerahan dan berukuran sebesar biji anggur. Anak cacing tanah yang baru menetas biasanya memiliki ukuran berkisar 1,2 cm, tidak memiliki organ reproduksi dan berwarna keputihan dengan semburat merah muda yang menunjukkan adanya pembuluh darah.

The post Sistem Reproduksi Cacing Tanah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sistem Pernapasan Pada Cacing Tanah yang Perlu dipahami https://haloedukasi.com/sistem-pernapasan-pada-cacing-tanah Wed, 01 Sep 2021 16:39:24 +0000 https://haloedukasi.com/?p=26682 Cacing tanah adalah hewan invertebtara (hewan yang termasuk kedalam jenis hewan yang tidak memiliki tulang punggung antar ruas-ruas tulang belakang) yang paling mudah kita jumpai, cacing tanah tinggal di dalam tanah. Meskipun bentuknya sering membuat banyak orang jijik, cacing tanah ini turut membantu menyuburkan tanah. Species cacing tanah jumlah sangat banyak dan tidak semua dapat […]

The post Sistem Pernapasan Pada Cacing Tanah yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Cacing tanah adalah hewan invertebtara (hewan yang termasuk kedalam jenis hewan yang tidak memiliki tulang punggung antar ruas-ruas tulang belakang) yang paling mudah kita jumpai, cacing tanah tinggal di dalam tanah. Meskipun bentuknya sering membuat banyak orang jijik, cacing tanah ini turut membantu menyuburkan tanah. Species cacing tanah jumlah sangat banyak dan tidak semua dapat membantu menggemburkan tanah. Cacing tanah biasanya disebut juga vermes, termasuk hewan dari famili annelida, annelida dalam bahasa latin artinya “cincin kecil”. Disebut mirip cincin karena tubuhnya seperti cincin-cincin kecil yang menyatu.

Pada tiap segmen atau cincin di tubuh cacing terdapat bulu-bulu kecil yang disebut setae, setae ini gunanya sebagai alat geraknya di dalam tanah. Perlu diketahui juga setae ini terdiri dari jaringan yang mirip dengan kuku manusia. Cacing tanah memakan bahan-bahan organik yang ada di dalam tanah dan sistem pencernaannya terdapat di sepanjang tubuhnya. Sistem peredaran darah pada cacing tanah sangat sederhana dan termasuk sistem peredaran tanah tertutup.

Cacing tanah dapat bergerak karena memiliki otot yang berbentuk melingkar dan juga berbentuk longitudinal yang terletak pada pinggiran tiap segmen cincin di tubuhnya. Begitu juga sistem pencernaannya juga menggunakan otot ini untuk memindahkan makanan, mencerna dan proses sekresi. Cacing tanah memiliki sistem saraf pusat yang terdiri dari dua ganglia dan terhubung ke tali saraf yang terdapat di sepanjang tubuhnya, sel-sel sensorik juga terdapat pada sepanjang tubuhnya. Cacing tanah memiliki kadar air yang sangat banyak, yaitu 90% tubuhnya terdiri dari air.

Sistem peredaran darah tertutup yang dimiliki cacing tanah membuatnya mengedarkan darah melalui lengkung aorta, pemmbuluh darah dorsal dan pembuluh darah ventral. Lengkungan aorta ini berfungsi seperti jantung, yaitu untuk memompa darah. Hal penting yang perlu dikathui juga bahwa cacing melakukan reproduksi seksual, meskipun cacing adalah hewan hermaprodit atau memiliki dua organ seksual yaitu jantan dan betina.

Cacing tanah berkembang biak dengan menggandakan diri, cacing tanah yang dewasa memiliki bentuk cincin besar yang akhirnya digunakan untuk membelah diri. Cacing tanah dapat tumbuh besar, bahkan ada juga species cacing tanah yang panjangnya sampai lebih dari 5 meter, jenis cacing tanah ini ditemukan di daratan Afrika selatan. Lalu bagaimana dengan sistem pernapasan pada cacing? Berikut penjelasan tentang proses respirasi pada cacing.

Alat Pernapasan Cacing Tanah

Alat Pernapasan Cacing Tanah

Cacing memiliki kulit yang berlendir dan basah, hal ini untuk memudahkan cacing menyerap oksigen. Di bawah permukaan kulit cacing tanah terdapat pembuluh udara. Udara masuk lewat kulit cacing tanah kemudian oksigen diikat oleh darah. Cacing juga tidak memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan suhu.

Cacing tanah memiliki kandungan hemoglobin yang membantu mengikat oksigen kemudian dialirkan ke seluruh tubuh. Lalu bagaimana cara cacing melepaskan karbondioksida keluar tubuhnya? jawabannya adalah melalui kulitnya.

Cacing tidak mempunyai alat pernapasan khusus, cacing bernapas melalui permukaan kulit. Kulit cacing selalu basah dan berlendir untuk memudahkan penyerapan oksigen dari udara. Oleh karena itu, cacing menyukai tempat lembab untuk menjaga supaya kulit tubuhnya selalu basah dan berlendir.

Di bawah permukaan kulit cacing yang tipis, terdapat pembuluh udara. Saat udara masuk melalui kulit, oksigen diikat oleh darah. Pada darah cacing terkandung hemoglobin sehingga mampu mengikat oksigen.

Oksigen yang diikat oleh hemoglobin lalu diedarkan ke seluruh tubuh. Zat sisa pembakaran berupa karbon dioksida dan uap air dikeluarkan dari tubuh juga melalui permukaan kulit.

Tak seperti mamalia yang memiliki jantung dengan biliknya, atau reptil yang juga memiliki jantung. Organ yang fungsinya sama dengan jantung pada cacing tanah adalah aorta, dengan 5 lengkung namun biliknya tunggal. Aorta inilah yang memompa darah cacing ke seluruh tubuhnya.

Meskipun sepertinya cacing tanah ini sangat rentan bentuk tubuhnya, namun cacing tanah dapat hidup hingga bertahun-tahun. Ada sumber yang mengatakan cacing paling lama hidup 2 tahun saja, namun faktanya ada juga cacing tanah yang bertahan hidup hingga 10 tahun.

Cacing tanah juga memiliki kemampuan mendeteksi cahaya meskipun cacing tanah tidak memiliki indera pengelihatan. Jaringan sensorik ini terletak di kepala cacing tanah yang sensitif pada cahaya. Jaringan sensori pada cacing ini dapat mendeteksi cahaya meskipun cacing tanah berada di dalam tanah.

Sebuah fakta juga menyebutkan bahwa cacing tidak dapat terlalu lama berada di luar tanah atau terkena matahari. Hasil adaptasi fisiologi cacing yaitu memiliki jaringan sensitif yang mampu menjadi pendeteksi cahaya.

Cacing merupakan hewan yang tersebar di semua daratan di bumi, jumlah speciesnya juga banyak, jumlah species cacing tanah yang telah tercatat saat ini kurang lebih sebanyak 6000 species.

Cacing tanah ini termasuk species yang sangat mudah dan cepat berkembang biak, meskipun membantu penggemburan tanah, tak jarang juga petani juga membuang cacing tanah dari lahannya, karena dapat mempengaruhi ekosistem tanah.

Tak hanya cepat berkembang biak, cacing tanah adalah hewan yang mampu mengolah makanannya dengan cepat. Pencernaanya yang sederhana membuat cacing tanah mampu mencerna setengah dari berat badan tubuhnya. Pencernaan cacing terdapat di sepanjan seluruh tubuhnya.

The post Sistem Pernapasan Pada Cacing Tanah yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>