cacing - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/cacing Mon, 23 Nov 2020 05:11:23 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico cacing - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/cacing 32 32 Nemathelminthes: Ciri-Ciri, Struktur dan Klasifikasi https://haloedukasi.com/nemathelminthes Mon, 23 Nov 2020 05:10:25 +0000 https://haloedukasi.com/?p=15570 Pengertian Nemathelminthes Nemathelminthes berasal dari kata ‘nematos’ artinya benang dan ‘helminthes’ artinya cacing. Secara harfiah Nemathelminthes adalah cacing yang berbentuk benang atau sering juga disebut cacing gilig. Nemathelminthes sudah mempunyai rongga tubuh (coelom) walaupun bukan rongga tubuh sejati. Habitat cacing ini adalah tanah yang becek, dasar perairan tawar atau laut. Hidup bebas atau parasit pada […]

The post Nemathelminthes: Ciri-Ciri, Struktur dan Klasifikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Nemathelminthes

Nemathelminthes berasal dari kata ‘nematos’ artinya benang dan ‘helminthes’ artinya cacing. Secara harfiah Nemathelminthes adalah cacing yang berbentuk benang atau sering juga disebut cacing gilig.

Nemathelminthes sudah mempunyai rongga tubuh (coelom) walaupun bukan rongga tubuh sejati.

Habitat cacing ini adalah tanah yang becek, dasar perairan tawar atau laut. Hidup bebas atau parasit pada manusia, hewan dan tumbuhan.

Cacing yang bersifat parasit hidup dengan cara menempel pada inangnya untuk memperoleh makanan sedangkan yang hidup bebas berperan sebagai pengurai sampah organik.

Ciri-ciri Nemathelminthes

  • Umumnya mikroskopis
  • Hewan triploblastik pseudoselomata (rongga tubuh semu)
  • Tubuh simetri bilateral
  • Tubuhnya berbentuk bulat panjang atau seperti benang dengan ujung-ujung yang meruncing
  • Beberapa Nemathelminthes memiliki kait pada mulutnya
  • Individu betina berukuran lebih besar dibandingkan individu jantan
  • Pencernaan secara ekstraseluler
  • Reproduksi hanya dilakukan secara seksual dan internal

Struktur Tubuh Nemathelminthes

Struktur Tubuh Nemathelminthes

Nemathelminthes memiliki tubuh bulat, panjang dan meruncing pada kedua ujungnya. Termasuk dalam simetris bilateral yaitu apabila tubuh dipotong menjadi 2 bagian, bagian kiri dan kanan sama.

Tubuhnya terdiri dari 3 lapisan (triploblastik), yaitu lapisan luar (ektoderm), lapisan tengah (mesoderm) dan lapisan dalam (endoderm).

Permukaan tubuhnya dilapisi oleh kutikula sehingga licin fungsinya untuk melindungi tubuh dari enzim yang dihasilkan oleh sel inang.

Sistem Organ Nemathelminthes

Sistem Pencernaan Nemathelminthes

Alat pencernaannya sudah lengkap terdiri dari mulut, kerongkongan, usus dan anus. Berupa saluran lurus dengan mulut terletak di bagian anterior dan anus terletak di bagian posterior.

Makanan masuk melalui mulut disalurkan ke kerongkongan dan masuk ke usus untuk dicerna, kemudian sari-sari makanan tersebut diedarkan ke seluruh bagian tubuh oleh cairan pada rongga tubuh pseudoselomata, sisa pencernaan akan dikeluarkan melalui anus.

Sistem Pernapasan Nemathelminthes

Respirasi pada Nemathelminthes dilakukan secara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya.

Sistem Ekskresi Nemathelminthes

Sistem ekskresi sederhana berupa sel Renette atau sistem H dengan lubang ekskresi yang berada di bawah mulut.

Sistem Saraf Nemathelminthes

Sistem saraf terdiri atas cincin saraf yang mengelilingi esofagus yang dihubungkan oleh 6 tali saraf longitudinal ke arah anterior maupun posterior.

Sistem Reproduksi Nemathelminthes

Nemathelminthes umumnya melakukan reproduksi secara seksual saja. Sistem reproduksi bersifat gonokoris (organ jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda).

Fertilisasi dilakukan secara internal dalam oviduk. Telur hasil fertilisasi dapat membentuk kista, dan dapat bertahan hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan. Telur memiliki pembungkus dari kitin dan larva mengalami beberapa pergantian kulit (molting).

  • Alat reproduksi betina terdiri dari ovarium, oviduk, uterus, vagina dan vulva.
  • Alat reproduksi jantan terdiri dari testis, vas deferens, vesikel seminalis, saluran ejakulasi, penial spicula dan lubang kelamin.

Nemathelminthes belum memiliki sistem peredaran darah dan sistem rangka tubuh.

Klasifikasi Nemathelminthes

Nematoda

Nematoda

Kelas yang paling umum jika mempelajari filum Nemathelminthes. Sebagian besar anggota kelas ini bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pada manusia.

Ciri-cirinya adalah:

  • Tubuh memiliki kutikula transparan
  • Ukurannya bervariasi bisa mencapai 5 cm
  • Mempunyai mulut
  • Alat ekskresi dan alat kopulasi berupa testis untuk individu jantan dan ovum untuk individu betina.
  • Hidup bebas dengan memakan sampah organik, kotoran hewan atau tanaman yang membusuk.

Contoh:

  • Ascaris lumbricoides (cacing pencernaan pada manusia)
  • Enterobius vermicularis/Oxyrius vermicularis (cacing kremi)
  • Necator americanus (cacing tambang)
  • Wuchereria bancrofti (cacing penyebab filariaris)
  • Loa loa (cacing pada mata manusia)
  • Trichinella spiralis (cacing pada otot manusia)

Nematomorfa

Nematomorfa

Cacing ini mirip Nematoda. Ciri-cirinya:

  • Tubuhnya bulat panjang
  • Memiliki duri
  • Ukuran tubuhnya bervariasi dan bisa mencapai 1 meter
  • Berwarna kekuningan
  • Sering disebut juga cacing rambut
  • Alat pencernaan sempurna dan organ reproduksi terpisah
  • Hewan jantan berukuran lebih kecil dengan ujung ekornya melengkung
  • Memiliki hospes dari golongan crustacea dan insecta
  • Hidup di dalam usus vertebrata

Contohnya adalah Gordius, Gordionus dan Nectonema.

Peranan Nemathelminthes

Untuk Nemathelminthes yang hidup bebas berperan sebagai dekomposer karena banyak ditemukan di tempat yang banyak mengandung sampah atau tempat kumuh lainnya. Biasanya cacing jenis ini banyak dijumpai saat perombakan/pembusukan material.

Sedangkan untuk Nemathelminthes yang bersifat parasit lebih banyak merugikan manusia diantaranya :

  • Nematoda pada tanaman dapat merusak jaringan tanaman
  • Askariasis disebabkan oleh infeksi cacing Ascaris lumbricoides
  • Trikuriasis disebabkan oleh infeksi cacing Trichiuris trichiura
  • Filariaris (kaki gajah) disebabkan oleh cacing Wuchereria bancrofti dengan vektor nyamuk culex
  • Ankilostomiasis disebabkan oleh infeksi cacing Ancylostoma duodenale
  • Nekatoriasis disebabkan oleh infeksi cacing Necator americanus
  • Toksokariasis disebabkan oleh infeksi cacing Toxocara canis

The post Nemathelminthes: Ciri-Ciri, Struktur dan Klasifikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Annelida: Ciri-Ciri, Struktur dan Klasifikasi https://haloedukasi.com/annelida Sat, 21 Nov 2020 01:50:56 +0000 https://haloedukasi.com/?p=15470 Pengertian Annelida Annelida berasal dari kata ‘annulus’ artinya cincin dan ‘oidos’ artinya bentuk. Sehingga dapat diartikan, Annelida adalah kelompok hewan yang bentuk tubuhnya seperti susunan cincin, bersegmen-segmen atau gelang-gelang. Oleh karena itu Annelida sering disebut juga cacing gelang. Di dunia jumlah spesies Annelida mencapai 9000 spesies. Umumnya hidup bebas dan beberapa parasit pada hewan dan […]

The post Annelida: Ciri-Ciri, Struktur dan Klasifikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Annelida

Annelida berasal dari kata ‘annulus’ artinya cincin dan ‘oidos’ artinya bentuk. Sehingga dapat diartikan, Annelida adalah kelompok hewan yang bentuk tubuhnya seperti susunan cincin, bersegmen-segmen atau gelang-gelang. Oleh karena itu Annelida sering disebut juga cacing gelang.

Di dunia jumlah spesies Annelida mencapai 9000 spesies. Umumnya hidup bebas dan beberapa parasit pada hewan dan manusia. Habitatnya di dasar laut, air tawar dan tempat lembab dengan membuat liang sendiri.

Ciri-Ciri Annelida

  • Hewan triploblastik selomata
  • Tubuhnya simetri bilateral, metameri
  • Bersifat karnovira, herbivora, dan pemakan bangkai
  • Tubuhnya sudah tersegmentasi dan memiliki otot
  • Tubuh dilapisi oleh kutikula tipis dan lembab
  • Pada kelas tertentu, tubuh dilengkapi oleh seta (rambut).

Struktur Tubuh Annelida

struktur tubuh annelida

Annelida memiliki segmen di bagian luar dan dalam tubuhnya. Antara satu segmen dengan segmen lain terdapat sekat yang disebut septum.

Dinding tubuh dilengkapi oleh otot. Sudah mempunyai rongga sejati (coelom) yang berisi cairan dan bekerjasama dengan otot berperan dalam lokomosi Annelida.

Annelida mengalami metameri yaitu pembagian segmen tubuh dengan ukuran dan bentuk yang sama baik di bagian luar dan dalam tubuhnya.

Masing-masing segmen disebut metamer. Untuk bagian tubuh yang tidak bersegmen yaitu bagian anterior (prostomium) dan posterior (pigidium).

Sistem Organ Annelida

Sistem Indera Annelida

Di permukaan tubuhnya Annelida juga dilengkapi oleh reseptor untuk menerima berbagai macam rangsang seperti reseptor epidermis (sentuhan, kimia, suhu), reseptor buccal (rasa dan kimia), dan reseptor cahaya (tertarik pada cahaya merah).

Sistem Pencernaan Annelida

Annelida sudah memiliki sistem pencernaan yang lengkap terdiri dari mulut, kerongkongan, usus, dan anus.

Sistem Peredaran Darah Annelida

Memiliki sistem peredaran tertutup. Plasma darah mengandung hemoglobin sehingga darahnya berwarna merah.

Fungsi pembuluh darah adalah mengedarkan sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh. Pada bagian kulit terdapat pembuluh darah kecil, karena Annelida bernapas melalui kulit.

Sistem Syaraf Annelida

Sistem syarafnya berupa sistem syaraf tangga tali pada setiap ruasnya.

Sistem Ekskresi Annelida

Sistem ekskresi dilakukan oleh sepasang nefridia pada setiap ruas tubuhnya. Nefridia berfungsi sebagai saluran eksresi, nefrostom merupakan corong bersilia dalam tubuh, nefrotor sebagai tempat keluarnya kotoran

Sistem Pernapasan Annelida

Alat pernafasan Annelida menggunakan epidermis (kulit) atau dengan insang.

Sistem Reproduksi Annelida

Annelida berkembangbiak secara seksual dan aseksual.

  • Reproduksi secara seksual: cara konjugasi (perkawinan silang) walaupun Annelida merupakan hewan hermafrodit tetapi individu tetap membutuhkan individu lain. Konjugasi dilakukan dengan cara saling menukarkan sperma untuk membuahi sel ovum pasangannya.
  • Reproduksi secara aseksual: cara fragmentasi (pemutusan sebagian tubuhnya) untuk berkembang menjadi individu baru.

Klasifikasi Annelida

Berdasarkan ada tidaknya seta (rambut), Annelida dibagi menjadi 3 kelas :

Polychaeta

Polychaeta

Berasal dari kata ‘poly’ artinya banyak dan ‘chaeta’ artinya rambut. Polychaeta artinya cacing yang memiliki banyak rambut dipermukaan tubuhnya.

Ukuran tubuh sekitar 5-10 cm dan berwarna cerah. Memiliki parapodia yaitu sepasang struktur yang menyerupai dayung berfungsi sebagai alat gerak dan alat pernafasan.

Tiap parapodium terdapat rambut halus yang dilapisi kutikula yang disebut seta. Memiliki organ perasa berupa mata (reseptor cahaya), nuchal organ (reseptor makanan) dan statocyst.

Habitatnya di laut, air tawar atau payau dan banyak ditemui pada zona intertidal. Hidup bebas atau melekat pada dasar laut. Untuk Annelida yang hidup di laut sebagian besar ditemukan di bawah karang dekat pantai misalnya Nereis sp.

Contoh: Nereis virens (kelabang laut), Eunice viridis (cacing palolo), Lysidice oele (cacing wawo)

Oligochaeta

Oligochaeta

Berasal dari kata ‘oligo’ artinya sedikit dan ‘chaeta’ artinya rambut. Merupakan cacing yang berambut sedikit. Tidak memiliki parapodia. Mempunyai organ klitelum yang berfungsi sebagai alat kopulasi.

Habitat alaminya adalah di daratan atau tempat yang gelap dan lembab, karena hidup di tanah cacing ini membuat liang untuk tempat hidupnya.

Contoh: Pheretima sp. (cacing tanah), Lumbricus terrestris (cacing tanah amerika)

Hirudinea

Hirudinea

Tubuhnya pipih dengan ujung depan dan belakang sedikit runcing dilengkapi dengan alat penghisap yang berfungsi untuk bergerak dan menempel. Tidak memiliki seta dan parapodium. Memiliki klitelum yang memproduksi kokon.

Hidup sebagai predator, parasit atau komensal. Hirudinea menempel pada inangnya (vertebrata dan manusia) untuk menghisap darah. Saat menempel pada inangnya, hirudinea akan mengeluarkan zat hirudin yaitu zat anti koagulasi (pembekuan darah) yang terdapat pada kelenjar ludahnya.

Habitat utamanya adalah perairan tawar yang berlumpur, berarus lambat seperti rawa-rawa, danau dan sungai dan tempat yang berpolusi organik tinggi serta tak jarang ditemukan di selokan yang banyak ditumbuhi gulma.

Contoh: Hirudo medicinalis (lintah), Haemadipsa zeilanica (pacet)

Peranan Annelida

Berikut adalah peranan Annelida baik untuk manusia maupun lingkungan antara lain:

  • Sebagai sumber makanan tinggi protein (cacing wawo dan palolo)
  • Sebagai pakan alami budidaya udang (Nereis sp.)
  • Untuk menggemburkan tanah (Pheretima sp.)
  • Bahan campuran obat, kosmetik atau makanan ternak
  • Terapi sedot lintah untuk pengobatan berbagai macam penyakit (Hirudo medicinalis)

The post Annelida: Ciri-Ciri, Struktur dan Klasifikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>