catatan kaki - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/catatan-kaki Tue, 01 Dec 2020 02:59:32 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico catatan kaki - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/catatan-kaki 32 32 Perbedaan Footnote, Bodynote, dan Endnote yang Perlu dipahami https://haloedukasi.com/perbedaan-footnote-bodynote-dan-endnote Thu, 12 Nov 2020 11:57:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=14543 Ketika membaca sebuah tulisan, baik itu berupa buku, majalah, atau artikel kita sering mendapati catatan khusus yang merupakan referensi dari suatu hal yang termuat dalam tulisan. Ada 3 jenis penulisan referensi, yaitu: Footnote (catatan kaki), yaitu catatan khusus yang berada di kaki halaman atau di bagian bawah halaman atau bab dari sebuah tulisan. Bodynote (catatan […]

The post Perbedaan Footnote, Bodynote, dan Endnote yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketika membaca sebuah tulisan, baik itu berupa buku, majalah, atau artikel kita sering mendapati catatan khusus yang merupakan referensi dari suatu hal yang termuat dalam tulisan.

Ada 3 jenis penulisan referensi, yaitu:

  • Footnote (catatan kaki), yaitu catatan khusus yang berada di kaki halaman atau di bagian bawah halaman atau bab dari sebuah tulisan.
  • Bodynote (catatan tubuh), yaitu catatan khusus yang diletakkan tepat setelah akhir sebuah kutipan yang hendak diberi catatan dan biasanya di tandai dengan tanda kurung.
  • Endnote (catatan akhir), yaitu catatan khusus yang berada di bagian akhir sebuah tulisan atau karya ilmiah

Berikut adalah perbedaan dari ketiganya:

1. Tempat

  • Footnote atau catatan kaki terletak di bagian kaki halaman atau paling bawah halaman atau bab dimana kutipan yang diberi referensi berada.
  • Bodynote atau catatan tubuh diletakkan tepat setelah kutipan yang hendak diberi referensi.
  • Sedangkan endnote berada di bagian paling akhir atau di halaman terakhir dari sebuah tulisan atau dokumen.

2. Cara Penulisan

  • Footnote atau catatan kaki dibuat dengan mencantumkan indeks, yang biasanya berupa nomor atau angka kecil (superscript), di akhir kutipan yang diberi referensi. Kemudian keterangan dari indeks tersebut dicantumkan di bagian footer atau kaki halaman.
  • Bodynote atau catatan tubuh dibuat dengan menuliskan catatan langsung setelah kutipan yang diberi referensi, dimana catatan atau bodynote tersebut diapit dengan tanda kurung.
  • Penulisan endnote atau catatan akhir sama dengan footnote yakni menggunakan indeks angka pada akhir kutipan yang diberi referensi, hanya saja letak keterangannya ada di akhir tulisan atau dokumen.

The post Perbedaan Footnote, Bodynote, dan Endnote yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Daftar Pustaka: Pengertian, Ciri-Ciri dan Teknik Penulisan https://haloedukasi.com/daftar-pustaka Sun, 26 Apr 2020 00:11:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5972 Hampir sebagian besar dari kita tentu sudah tidak asing dengan daftar pustaka. Sekilas daftar pustaka tidak jauh berbeda dengan catatan kaki, hanya saja keduanya memiliki banyak perbedaan. Pengertian Daftar Pustaka Daftar pustaka adalah sebuah daftar berisi tentang semua buku atau tulisan ilmiah dan telah menjadi rujukan untuk melakukan penelitian. Artinya jika sedang menulis karya ilmiah […]

The post Daftar Pustaka: Pengertian, Ciri-Ciri dan Teknik Penulisan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Hampir sebagian besar dari kita tentu sudah tidak asing dengan daftar pustaka. Sekilas daftar pustaka tidak jauh berbeda dengan catatan kaki, hanya saja keduanya memiliki banyak perbedaan.

Pengertian Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah sebuah daftar berisi tentang semua buku atau tulisan ilmiah dan telah menjadi rujukan untuk melakukan penelitian. Artinya jika sedang menulis karya ilmiah seperti artikel, jurnal, buku, makalah atau presentasi perlu disertakan daftar pustaka atau harus mencantumkan sumber rujukan penelitian.

Daftar pustaka juga dapat diartikan sebagai suatu daftar yang berisi judul buku, artikel, jurnal atau bahan tulisan yang berkaitan dengan karya ilmiah.

Pencantuman judul buku di dalam daftar pustaka atau di akhir karya ilmiah sangat berkaitan dengat pengutipan tulisan buku. Kutipan ini berarti meminjam kalimat atau pendapat dari orang lain, sehingga perlu dicantumkan judul buku pada daftar pustaka.

Apabila terdapat karya ilmiah namun tidak mencantumkan sumber rujukan satupun, bisa dipastikan bahwa karya ilmiah tersebut tidak valid atau tidak dapat dipercaya keasliannya. Daftar pustaka sendiri memiliki nama lain yakni sumber pustaka, referensi, rujukan dan pranala.

Fungsi Daftar Pustaka

Daftar pustaka memiliki beberapa fungsi dan berikut di antaranya:

  • Membuat sebuah tulisan dan juga informasi yang ada di dalam karya ilmiah bukan hasil dari pemikiran penulis sendiri, melainkan terdapat hasil pemikiran orang lain juga.
  • Memberikan sumber informasi yang telah ditulis kepada para pembaca, sehingga ke depannya dapat ditelusuri lebih lanjut jika ingin memperoleh informasi lebih lengkap.
  • Menghargai dan memberikan apresiasi kepada penulis sumber informasi, sehingga karya ilmiah tersebut dapat diselesaikan.

Ciri-Ciri Daftar Pustaka

Daftar pustaka memiliki beberapa ciri-ciri tertentu, antara lain:

  • Diperoleh dari suatu sumber bacaan tertentu seperti buku, majalah, makalah, koran, internet, jurnal, karya ilmiah dan lainnya.
  • Terdapat nama pengarang atau suatu lembaga.
  • Mempunyai identitas buku seperti judul, tahun terbit, nomor cetakan atau edisi, nama penerbit, dan tempat penerbitan.

Struktur Daftar Pustaka

Penulisan daftar pustaka terdapat struktur yang harus dipenuhi yang dikenal sebagai unsur, agar daftar pustaka yang dibuat tidak terjadi kesalahan. Unsur tersebut sebagai berikut:

  • Nama penulis atau pengarang, orang yang membuat sumber informasi yang dikutip.
  • Judul buku dan judul artikel.
  • Data-data publikasi buku yang berisi tahun terbit, penerbit, tempat penerbitan, dan edisinya jika ada.

Teknik Membuat Daftar Pustaka

Adapun ketentuan umum yang harus diperhatikan dalam membuat daftar pustaka, antara lain:

  1. Hanya mencantumkan sumber referensi atau rujukan yang disebutkan pada teks utama di dalam daftar pustaka.
  2. Sumber referensi yang didapat dari hasil wawancara, komunikasi personal, dan lain sebagainya tidak perlu dicantumkan ke dalam daftar pustaka,kecuali hasil wawancara pernah dimuat di dalam suatu artikel penerbitan.
  3. Daftar pustaka tidak perlu diberi nomor urut, cukup susun berdasarkan abjad dari nama pengarang.
  4. Gelar pengarang tidak perlu dicantumkan.
  5. Daftar pustaka berada di bagian akhir tulisan.
  6. Penulisan judul harus dicetak miring jika ditulis menggunakan komputer atau diberi garis bawah apabila ditulis tangan.
  7. Judul tulisan yang belum dibukukan seperti jurnal, artikel, tesis, disertasi dan lainnya, harus diapit tanda petik (“).
  8. Jika buku tersebut merupakan hasil terjemahan buku bahasa asing, penerjemah ditulis setelah edisi atau judul buku.
  9. Setiap sumber bacaan yang terdiri dari dua baris atau lebih, diketik pada jarak baris satu spasi.
  10. Jarak antara sumber bacaan diketik menggunakan spasi dua.
  11. Pada baris pertama diketik tepat dari garis tepi, tanpa menggunakan indensi atau menjorok ke dalam. Sedangkan untuk baris berikutnya (masih sumber yang sama namun terdiri dari dua baris atau lebih), maka baris kedua dan berikutnya menggunakan indensi empat hingga tujuh ketukan.

Secara umum, cara penulisan daftar pustaka khususnya dari buku sebagai berikut:

Nama pengarang (dibalik dan tanpa gelar). Tahun terbit. Judul buku (cetak miring atau cetak tebal). Tempat terbit: Nama penerbit.

Daftar Pustaka Sumber Buku

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan saat menulis daftar pustaka dari sumber buku. Berikut urutannya:

Nama

Nama penulis ditulis di bagian awal dan harus dibalik, tulis nama belakang terlebih dahulu, kemudian diberi tanda koma (,) kemudian nama belakang dan nama tengah penulis.

Apabila penulis lebih dari 2, hanya penulis pertama saja yang namanya dibalik sedangkan penulis berikutnya tetap. Gelar penulis tidak perlu dicantumkan.

Apabila terdapat nama editor, cukup ditambahkan singkatan (Ed.).

Contoh: Mahaso, Ode (Ed.). 1997.

Apabila pengarang lebih dari dua atau tiga orang. Contoh:

  • Sumardjan, Selo dan Marta Susilo.
  • Kusmadi, Ismail. Dini A., dan Eva R.

Apabila pengarang lebih dari tiga orang. Contoh:

  • Kartika, Salma dkk.
  • Susan, Alberta et.al.

Apabila terdapat beberapa buku yang ditulis oleh pengarang yang sama, nama pengarang cukup ditulis sekali pada buku pertama, selanjutnya cukup dibuat garis panjang 10 ketukan dan diakhiri tanda titik.

Berikutnya cantumkan tahun terbit, apabila tahunnya berbeda urutkan dari tahun paling lama terlebih dahulu. Contoh:

  • Keraf, Gorys. 1979.
  • _______. 1982.
  • _______. 1984.

Jika buku diterbitkan pada tahun yang sama, penempatan urutan diberi abjad pada tahun terbit. Contoh:

  • Bakri, Oemar. 1987a.
  • _______. 1987b.

Tahun Terbit

Setelah menuliskan nama, selanjutnya mencantumkan tahun terbit dari buku yang digunakan sebagai sumber referensi. Perhatikan juga tahun cetakannya, bisa saja buku tersebut sudah mengalami cetakan kedua, ketiga dan seterusnya.

Judul Buku

Judul buku harus ditulis secara lengkap dan ditulis dalam format miring (Italic). Jika ditulis tangan sebaiknya diberi garis bawah.

Kota dan Nama Penerbit

Di bagian akhir mencantumkan kota penerbitan dan nama perusahaan penerbit buku. Tuliskan nama kota terlebih dahulu kemudian beri tanda dua titik (:) kemudian tulis nama penerbit.

Daftar Pustaka Sumber Artikel dalam Jurnal, Koran Atau Majalah

Penulisannya tidak jauh berbeda dengan penulisan daftar pustaka dari buku. Hanya terdapat beberapa perbedaan penulisan untuk beberapa urutan, yakni:

  • Nama. Pastikan nama yang tercantum pada daftar pustaka merupakan nama penulis artikel, bukan editor jurnal, koran, atau majalah apapun yang menjadi sumber bacaan. Dan penulisan nama penulis juga harus dibalik.
  • Judul. Judul artikel yang menjadi sumber referensi didahulukan. Penulisan tidak dimiringkan (italic), namun tegak lurus dengan penambahan tanda kutip (“) di bagian pembuka dan penutup. Kemudian dilanjutkan dengan penulisan sumber jurnal atau majalah yang memuat artikel. Nama jurnal, koran atau majalah dicetak miring. Tuliskan juga halaman berapa artikel tersebut dimuat dengan memberi tanda kurung (…).

Contoh penulisan daftar pustaka jurnal:

Solikhan, Umar. 2003. “Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik Kota Pangkalpinang”. Dalam Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1 (hlm. 123 – 129). Pangkalpinang: Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Contoh penulisan daftar pustaka majalah:

  • Nasution, Anwar. 1975. “Sistem Moneter Internasional”. Dalam Prisma, Desember IV. Jakarta.
  • Paranggi, Umbu Landu. 2006. “Puisi: Bagian Terpenting dari Darah Hidupku”. Dalam Horison Majalah Sastra. Jakarta: Metro Pos.

Contoh penulisan daftar pustaka surat kabar

  • Tabah, Anton. 1984. “Polwan semakin efektif dalam Penegakan Hukum”. Dalam Sinar Harapan, 1 September 1984. Jakarta.

Daftar Pustaka Sumber Internet

Seseorang bisa saja mencari sumber referensi lain dari internet dan berikut cara penulisan daftar pustaka yang berasal dari internet.

  1. Nama. Penulisan nama tidak berbeda dengan penulisan daftar pusta bersumber dari buku atau artikel lainnya.
  2. Tahun Penayangan. Tuliskan kapan artikel tersebut ditayangkan di internet.
  3. Judul. Judul artikel yang berada dari internet tidak ditulis menggunakan cetak miring, hanya diapit oleh tanda kutip (“) saja.
  4. URL atau Alamat Web. Salin alamat URL dari artikel yang menjadi sumber referensi agar dapat diakses untuk membuktikan keasliannya.
  5. Waktu Pengambilan atau Akses. Pada bagian akhir jangan lupa untuk mencantumkan waktu pengambilan artikel dari internet dengan lengkap, seperti tanggal dan jam akses saat sedang mengunduh untuk dijadikan referensi.

Selain itu, tanda batas yang digunakan sedikit berbeda dengan sumber yang diambil dari media cetak. Tanda titik (.) digunakan untuk menjadi batas antara nama pengarang dengan tahun penayangan.

Sedangkan pembatasan dari judul artikel dengan URL dan dari URL ke waktu pengambilan menggunakan tanda baca koma (,).

Contoh Daftar Pustaka

Contoh penulisan daftar pustaka dari buku:

  • Anwar, Chairil. 1992. Deru Campur Debu. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
  • Manna, A.H., dan Putra Dani. 1998. Metode Pembelajaran Untuk Chef. Jakarta: Bentang Alam Nusantara.
  • Susilo, Rahaden, Rudi Maryadi dan Angga Dani. 2008. Tata Bahasa Inggris. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sastra Bahasa Indonesia.
  • Migley, F. 2005. Pembangunan Sosial. Tindilinting P, penerjemah. Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka. Terjemahan dari: Social Development.
  • Hasim, ed. 2009. Jaringan Sel. Bandung (ID): Pustaka Jaya.

Contoh penulisan daftar pustaka tanpa nama:

  • Divisi SDM. 2012. Company Profile. Jakarta: Citra Natural.
  • Depag. 2001. Petunjuk Pelaksanaan dan Tata Cara Nikah Adat Jawa. Jakarta: Depag.

Contoh penulisan daftar pustaka dari buku terjemahan, sanduran atau suntingan:

  • Prakasa, Ilman (Penerjemah). 1997. Analisa Manajemen Keuangan. Jakarta: Penerbit Manajemen.

Contoh penulisan buku terjemahan dengan nama penulis sama namun judul berbeda.

  • Andriani. 2007. Ekonomi Level Menengah. Semarang: Media Swara.
  • _______. 2010. Ekonomi Level Menengah Jilid II. Semarang: Media Swara.

Contoh daftar pustaka dari majalah:

  • Pramesja, Wijana. 2009. Majalah. Menuju Fashion Asia. Jakarta: Majalah Bisnis Fashion, No. 4 Thn. 05 (12 Januari – 20 Februari 2005).

Contoh daftar pustaka dari koran:

  • Price,K. 2006. Koran. Get It Cover – Modeling Standard Of Cover with ArcGIS Network Analyst 9.2. ArcUser Magazine, October – December, 2006, pp. 48 – 53.

Contoh daftar pustaka dari jurnal ilmiah:

  • Mustafa, Dimas Eva. 2018. “Sudut Pandang Umum dalam Kanji (Analisis Semiotika terhadap Buku Kanji Pictographix)”. Jakarta: Universitas Indonesia.
  • Indriati E. 1998. “Moral Patterns On Javanese People. Makalah dipresentasikan pada The Internasional Conference On Paleoanthropology”, October 14 – 16, Beijing.
  • Dudung, Hamdun. 2017. “Pendidikan Keluarga sebagai Manifestasi Basic Nilai-Nilai Plurasime di Dukuh Kalipural Kendal”. Jurnal Pendidikan Dasar Islam. 9(2): 14 – 15.

Contoh daftar pustaka dari website:

  • Tino. 2014. “Bahaya Akibat Penyalahgunaan Narkoba Bagi Kesehatan Remaja”, http://tinoberita.blogspot.com, diakses 4 Juni.
  • Syahbana MA. 2014. “Pemanfaatan PIC18F4550 sebagai antarmuka komunikasi USB untuk pencacahan frekuensi”, http://physics.studentjournal.ub.ac.id/index.p, diakses pada 10 Juni 2015 pukul 11.23.

The post Daftar Pustaka: Pengertian, Ciri-Ciri dan Teknik Penulisan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Catatan Kaki: Pengertian, Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/catatan-kaki Sat, 25 Apr 2020 04:04:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5939 Sebuah catatan kaki yang berada bagian bawah teks atau tulisan dibuat sebagai salah satu dari ciri karya tulis ilmiah. Catatan kaki juga dapat menjadi bukti jika karya tulis dibuat bukan berdasarkan khayalan namun berdasarkan data yang kuat. Pengertian Catatan Kaki Catatan kaki merupakan keterangan yang ditambahkan pada bagian bawah halaman. Pada umumnya catatan kaki ditulis […]

The post Catatan Kaki: Pengertian, Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebuah catatan kaki yang berada bagian bawah teks atau tulisan dibuat sebagai salah satu dari ciri karya tulis ilmiah. Catatan kaki juga dapat menjadi bukti jika karya tulis dibuat bukan berdasarkan khayalan namun berdasarkan data yang kuat.

Pengertian Catatan Kaki

Catatan kaki merupakan keterangan yang ditambahkan pada bagian bawah halaman. Pada umumnya catatan kaki ditulis menggunakan huruf berukuran lebih kecil daripada huruf pada teks, hal ini berguna untuk menambahkan rujukan uraian yang terdapat pada teks utama.

Catatan kaki bisa menjadi daftar keterangan khusus yang ditulis pada bagian paling bawah setiap lembar terutama di akhir bab dari sebuah karya ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis dan lain sebagainya.

Catatan kaki juga tergolong pada keterangan referensi yang terletak di kaki tulisan atau teks karya ilmiah.

Jenis-Jenis Catatan Kaki

Setidaknya ada dua macam catatan kaki yang dapat digunakan untuk penulisan karya ilmiah, antara lain:

Catatan Kaki Lengkap

Yakni catatan kaki yang ditulis secara lengkap dengan mencantumkan nama pengarang, judul buku, nama atau nomor seri (jika ada), jumlah jilid (jika ada), nomor cetakan, nama penerbit, tahun penerbit dan nomor halaman.

Catatan Kaki Singkat

Yakni catatan kaki yang ditulis singkat dan terdiri atas 3 macam, yakni:

  • Ibid. (singkatan dari Ibidum, berarti sama dengan atas), catatan kaki berasal dari sumber yang sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Ditulis menggunakan huruf besar, digarisbawahi, diikuti oleh titik (.) dan koma (,) dan nomor halaman.
  • Op.cit. (singkatan dari opere citato, berarti dalam karya yang telah dikutip), dipakai untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, namun telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Ditulis dengan cara: nama pengarang, op.cit., nomor halaman.
  • Loc.cit. (singkatan dari loco citato, berarti tempat yang telah dikutip), seperti di atas namun dari halaman yang sama, cara penulisannya: nama pengarang, loc.cit. (tanpa nomor halaman).

Fungsi Catatan Kaki

Adapun beberapa fungsi catatan kaki antara lain sebagai berikut:

  • Memberi keterangan dan penjelasan yang berhubungan dengan sumber dari sebuah kutipan penyusunan karya ilmiah, sehingga kutipan tersebut dapat dengan mudah dimengerti oleh para pembaca.
  • Menghargai sumber dari kutipan yang dikutip, sehingga pembaca tahu berasal dari manakah kutipan yang digunakan.
  • Menunjukan sumber referensi lainnya agar pembaca karya ilmiah bisa mengetahui lebih jauh dan jelas tentang istilah yang pernah digunakan dalam karya ilmiah itu.

Ciri-Ciri Catatan Kaki

Ciri-ciri dari catatan kaki antara lain:

  • Diberi nomor secara berurutan.
  • Pada umumnya catatan kaki berada di bagian paling bawah tulisan atau teks.
  • Menggunakan huruf berukuran lebih kecil dari pada tulisan atau teks.
  • Terdapat halaman yang dikutip.
  • Kota terbit dan juga penerbit ditulis dalam tanda kurung ().
  • Judul buku dicetak dalam bentuk miring.

Struktur Catatan Kaki

Struktur atau unsur yang terdapat pada catatan kaki antara lain:

  • Nama pengarang (editor atau penerjemah)
  • Judul buku
  • Nama atau nomor seri (jika ada)
  • Data publikasi (jilid, kota penerbit, nama penerbit, nomor cetakan, tahun terbit)
  • Nomor halaman

Teknik Membuat Catatan Kaki

Dalam membuat catatan kaki, ada aturan penulisan yang harus diikuti. Aturan tersebut berguna agar pembaca dapat mengerti dengan jelas tentang karya ilmiah yang sedang dibaca. Dan berikut cara menulis catatan kaki yang benar:

  1. Penulisan catatan kaki harus dipisahkan oleh garis yang memiliki panjang hingga 14 karakter dari batas margin bagian kiri, berjarak 4 spasi hingga tulisan atau teks.
  2. Catatan kaki harus diketik atau ditulis oleh satu spasi.
  3. Catatan kaki harus diberi nomor sesuai urutan.
  4. Nomor pada catatan kaki harus diketik dengan jarak 6 karakter terhadap batas margin sebelah kiri.
  5. Apabila catatan kaki melebihi satu garis, artinya pada baris kedua atau berikutnya dimulai sama dengan margin teks yang umumnya tepat berada di bagian margin sebelah kiri.
  6. Apabila catatan kaki lebih dari satu, jarak antara catatan kaki dan catatan lainnya diberi spasi seperti jarak spasi dalam teks.
  7. Catatan kaki juga harus ditulis di halaman yang sama, apabila terlalu panjang sebaiknya potong bagian teks saja dibandingkan memotong catatan kaki.
  8. Mempunyai jarak 3 cm dengan margin bagian bawah, sama dengan aturan pada teks.
  9. Apabila nama pengarang dua hingga tiga orang, maka harus ditulis keseluruhannya. Apabila nama pengarang lebih dari tiga orang dapat di tulis nama pengarang pertama kemudian bagian belakang ditulis et.al., atau dkk.
  10. Nama pengarang harus ditulis dengan nama asli, pangkat atau gelar tidak perlu ditulis.
  11. Di bagian judul buku atau sumber harus diberi garis bawah, namun apabila diketik menggunakan komputer harus tulisan harus dimiringkan.
  12. Ibid digunakan ketika catatan kaki satu dengan lainnya mempunyai keterangan sama dan tidak diselingi dengan catatan lainnya. Penulisan untuk catatan kaki yang berada dalam satu halaman, cukup menggunakan istilah Ibid. Tetapi, bila terdapat beberapa halaman, bentuk penulisan: Ibid, nomor halaman, penulisan Ibid harus menggunakan garis bawah atau dimiringkan.
  13. Op.cit. digunakan saat mengutip istilah yang berasal dari dua sumber serupa namun ditulis dalam catatan kaki, tidak berurutan serta letaknya di halaman berbeda. Cara penulisan: nama penulis, op.cit., dan nomor halaman.
  14. Loc.cit. digunakan sama dengan di atas. Akan tetapi digunakan pada halaman yang sama dan sudah disisipi dengan referensi lainnya dari halaman sama. Cara penulisan: nama dari penulis lalu loc.it.
  15. Apabila keterangannya mengenai referensi dari sebuah artikel atau buku, maka penulisnya hampir sama dengan daftar pustaka akan tetapi nama penulis tidak dibalik.

Contoh Catatan Kaki

Contoh catatan kaki 1 hingga 3 pengarang:

  • Chairil Anwar, Deru Campur Debu, (Jakarta: PT. GRAMEDIA PUSTAKA, 1992), hlm 9.
  • Abdul Khalik, Rapi Armad, Bagus Kuncoro, Belajar Bahasa Indonesia, (Surabaya: Dwikarya, 2009), hlm 25.

Contoh catatan kaki 4 atau lebih pengarang:

  • Mahmud Efendi, dkk. Bahasa dan Sastra Indonesia, (Solo: Citra Aji Pratama, 2008), hlm 47.
  • Wiwin Indarti, et.al. Buku Ajar Geografi, (Jakarta: Airlangga, 2015), hlm 57-59.

Contoh catatan kaki dari terbitan pemerintah:

Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2000 tentang Penyusunan Arsip, pasal 9.

Contoh catatan kaki dari terbitan organisasi:

Developing and Oprating a Records Retention Programmer, ARMA, 1999, hlm. 72.

Contoh catatan kaki dari lisan:

Wawancara dengan Joko Widodo, tanggal 21 April 2019 di Istana Negara.

Contoh catatan kaki dari jurnal online dan offline:

  • Niken Larasati, “Einstein’s Relativity at Photovoltaic Effect”, Journal of Mathematical and Fundamental Sciences, Volume 66, September 2019, p. 55. (Visited on http://journals.itb.ac.id/index.php/jmfs at 10 November 2019.
  • Ahmad Arifin, “Peran Perempuan dalam Konstruksi Sosial”, Journal of Indonesian Islam, Edisi 21, Februari 2018, hlm 33.

Contoh catatan kaki dari skripsi, tesis dan disertasi:

  • Dian Sastrowardoyo, Skripsi: “Kompleks Industri Kecantikan: Sebuah Kritik Sosio Filosofis”, (Depok: Universitas Indonesia, 2007), hlm 25.
  • Gamal Tamrin, Tesis: “Penerapan Metode Diskusi dan Bedah Film dalam Pembelajaran IPS kelas 11 SMA Tunjungan”, (Bandung, UPI, 2014), hlm 67.
  • Susilo Bambang Yudhoyono, Disertasi: “Pembangunan Pertanian dan Pedesaan Sebagai Upaya Mengatasi Kemiskinan dan Pengangguran: Analisis Kebijakan Ekonomi dan Fiskal”, (Bogor, IPB, 2004), hlm. 44 – 45.

The post Catatan Kaki: Pengertian, Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>