coelenterata - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/coelenterata Mon, 20 Feb 2023 04:48:26 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico coelenterata - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/coelenterata 32 32 Perbedaan Cnidaria dan Ctenophora https://haloedukasi.com/perbedaan-cnidaria-dan-ctenophora Mon, 20 Feb 2023 04:48:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41613 Cnidaria dan Ctenophora dulunya termasuk dalam satu filum Coelenterata, karena sama-sama menggunakan rongga tubuh untuk bernafas ataupun memperoleh makanan. Selain itu keduanya juga tidak memiliki tulang belakang. Akan tetapi banyak ditemukan perbedaan, sehingga filum ini dipisah menjadi Cnidaria dan Ctenophora.  Ctenophora Ctenophora adalah salah satu filum animalia yang tidak memiliki tulang belakang yang hidup di […]

The post Perbedaan Cnidaria dan Ctenophora appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Cnidaria dan Ctenophora dulunya termasuk dalam satu filum Coelenterata, karena sama-sama menggunakan rongga tubuh untuk bernafas ataupun memperoleh makanan. Selain itu keduanya juga tidak memiliki tulang belakang. Akan tetapi banyak ditemukan perbedaan, sehingga filum ini dipisah menjadi Cnidaria dan Ctenophora. 

Ctenophora

Ctenophora adalah salah satu filum animalia yang tidak memiliki tulang belakang yang hidup di perairan. Anggota dari filum ini memiliki bentuk yang mirip dengan ubur-ubur. Yang membedakan adalah mereka memiliki sisir dengan jumlah delapan baris.

Sisir ini terdiri dari beberapa silia yang digunakan untuk berenang. Ctenophora memiliki berbagai macam ukuran, ada yang berukuran milimeter hingga yang terbesar adalah 1,5 meter. Tubuh mereka terdiri dari jelly dengan satu lapisan sel di luar dan yang lain melapisi rongga internal.

Mayoritas ctenophora adalah predator yang memakan larva mikroskopis, krustasea, parasit hingga ctenophora lainnya. Hewan ini juga sering dibandingkan dengan laba-laba yang memiliki banyak cara untuk menangkap mangsanya. Ada yang berdiam diri, menggunakan tentakel atau bahkan berburu.

Sehingga ctenophora sangat beraneka ragam dengan spesies yang sedikit. Spesies ctenophora ada sekitar 100-200 spesies yang dibagi menjadi dua kelas, yakni Nuda dan Tentaculata. Akan tetapi anggota dari setiap kelas tersebut sangat beragam. 

Walaupun mereka tidak memiliki tulang dan juga lunak, akan tetapi fosil mereka masih bisa ditemukan. Dari fosil yang ditemukan mereka sudah ada sejak 515 juta tahun yang lalu. Posisi ctenophora dalam pohon kehidupan evolusi masih diperdebatkan, banyak pendapat  ilmu filogenetik molekuler yang menyatakan bahwa cnidaria lebih dekat dengan bilateria, dibandingkan dengan ctenophora.

Hewan ctenophora mayoritas memiliki kelamin ganda, yakni dua kelamin dalam satu individu. Organ reproduksinya berada di bawah baris sisir, lalu sel telur dan sel spermanya dikeluarkan melalui pori-pori.

Ctenophora menggunakan fertilisasi eksternal, kecuali platyctenida yang menggunakan fertilisasi internal dan menjaga telur di tubuh induk sampai menetas. Perkembangan telurnya langsung berkembang menjadi ctenophora muda yang bentuknya sama dengan ctenophora dewasa akan tetapi ukurannya lebih kecil. 

Ctenophora banyak ditemukan di perairan laut, dari laut tropi, laut kutub, pantai atau bahkan laut lepas. Sampai saat ini belum ditemukan ctenophora yang hidup di air tawar. Salah satu contoh ctenophora adalah ubur-ubur sisir.

Cnidaria

Cnidaria adalah hewan yang termasuk dalam coelenterata, yakni invertebrata yang memiliki gastrovaskuler atau rongga untuk alat pencernaan. Selain itu cnidaria dalam bahasa yunani memiliki arti sengat.

Yang mengartikan bahwa hewan ini memiliki sengat yang digunakan untuk melindungi dirinya ataupun menangkap mangsa. Hewan cnidaria hidup di perairan, baik air laut ataupun air tawar, biasanya hidup di perairan yang dangkal.

Cnidaria memiliki berbagai bentuk, ada yang berbentuk seperti tabung atau polip dan ada juga yang berbentuk payung atau mangkuk terbalik seperti medusa, dengan bergerak melayang bebas di perairan.  Hewan cnidaria memiliki karakteristik yang unik.

Yakni mereka tidak memiliki alat pernapasan dan ekskresi, sehingga mereka melakukan pernapasan secara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya. Selain itu sisa metabolisme juga dibuang secara difusi. Selain itu untuk bergerak secara vertikal dihasilkan dari kontraksi otot. Sedangkan pergerakan horizontal terjadi karena adanya arus laut.

Cnidaria tidak memiliki anus. Sehingga makanan yang masuk ke mulut kemudian masuk ke suatu rongga yang disebut gastrovaskuler yang dapat mencerna makanan. Lalu sari makanan akan diedarkan ke seluruh tubuh melalui proses difusi dan sisanya disimpan. Sedangkan sisa makanan akan dibuang kembali melalui mulut. 

Untuk berkembang biak cnidaria dapat dilakukan secara seksual dan juga aseksual. Walaupun termasuk kelompok hewan akan tetapi reproduksi cnidaria dapat berkembang biak secara aseksual dengan tunas yang berbentuk seperti polip.

Sedangkan untuk proses seksual dilakukan oleh Cnidaria yang berbentuk medusa. Reproduksi aseksual pada stadium polip dan reproduksi seksual pada tahap medusa terjadi secara bergantian membentuk suatu siklus yang disebut metagenesis.

Contoh hewan Cnidaria adalah ubur-ubur (Aurelia aurita), Karang bahar (Euplexaura), karang suling (Tubiphora musica), koral  (Coralium), mawar laut (Metridium).

Terdapat beberapa hal yang membedakan antara Ctenophora dan Cnidaria 

  • Cnidaria menggunakan alat sengat untuk memperoleh mangsa ataupun melindungi diri. Sedangkan ctenophora menggunakan sel-sel pelekat yang ada di tentakelnya. 
  • Ctenophora memiliki sisir terdiri dari beberapa silia yang digunakan untuk berenang. Sedangkan Cnidaria dapat bergerak dari kontraksi otot atau mengikuti arus air. 
  • Cnidaria dapat berkembang biak secara aseksual dengan tunas yang berbentuk seperti polip dan juga seksual dilakukan oleh cnidaria yang berbentuk medusa. Sedangkan ctenophora memiliki dua kelamin dalam satu individu, sehingga sel telur dan sperma dilepas lewat pori-pori di epidermis.
  • Ctenophora banyak ditemukan di perairan laut, tidak ada yang di air tawar. Sedangkan Cnidaria ditemukan di air laut ataupun air tawar, biasanya hidup di perairan yang dangkal. 
  • Cnidaria adalah hewan yang sangat terdiversifikasi. Sedangkan Ctenophora menunjukkan lebih sedikit perbedaan.
  • Ctenophora berenang di piring sisir. Sedangkan Cnidaria berenang secara sessile atau berenang bebas.
  • Cnidaria memiliki sistem pencernaan yang tidak lengkap. Sedangkan Ctenophora mengandung sistem pencernaan yang lengkap.
  • Ctenophora memiliki dua kelas yakni Tentaculata dan Nuda. Sedangkan Cnidaria memiliki lima kelas yakni Anthozoa, Hydrozoa, Cubozoa, Scyphozoa, dan Staurozoa.
  • Jenis hewan Cnidaria sangat beragam. Sedangkan Ctenophora tidak terlalu beragam. 

The post Perbedaan Cnidaria dan Ctenophora appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sistem Reproduksi Coelenterata dan Perkembangbiakannya https://haloedukasi.com/sistem-reproduksi-coelenterata Mon, 17 Oct 2022 02:31:40 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39168 Coelenterata berasal dari bahasa Yunani yakni coelos yang berarti rongga dan enteros yang berarti usus. Maka Coelenterata dapat diartikan sebagai hewan yang mempunyai rongga. Coelenterata juga dikenal dengan sebutan Cnidaria yang berasal dari kata Cnido yang berarti penyengat. Hal ini sesuai dengan ciri-cirinya di mana hewan ini mempunyai sel penyengat yang letaknya berada di antara […]

The post Sistem Reproduksi Coelenterata dan Perkembangbiakannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Coelenterata berasal dari bahasa Yunani yakni coelos yang berarti rongga dan enteros yang berarti usus. Maka Coelenterata dapat diartikan sebagai hewan yang mempunyai rongga. Coelenterata juga dikenal dengan sebutan Cnidaria yang berasal dari kata Cnido yang berarti penyengat.

Hal ini sesuai dengan ciri-cirinya di mana hewan ini mempunyai sel penyengat yang letaknya berada di antara mulut dan tentakelnya. Meski demikian, Coelenterata belum mempunyai alat pernapasan, peredaran darah, sistem eksresi dan juga susunan sel saraf. Maka dari itu, hewan ini masih tergolong filum yang primitive.

Coelenterata ini mempunyai sistem reproduksi yang terbilang unik. Berikut ini penjelasan selengkapnya tentang sistem reproduksi Coelenterata:

Tahapan Reproduksi Coelenterata

Sistem Reproduksi Coelenterata

Berikut ini tahapan reproduksi Coelenterata:

Zigot

Mula-mula, medusa dewasa akan meleburkan sel sperma yang telah matang dengan sel telur. Peleburan ini terjadi pada fase medusa. Prosesnya dimulai dengan sel sperma menuju ovarium dan membuahi ovum. Hasil pembuahan ini akan membentuk zigot.

Blastula

Setelah zigot terbentuk, maka zigot ini berkembang menjadi blastula yang merupakan bentuk lanjutan dari morula yang terus mengalami perkembangan. Sedangkan sel-sel morula akan mengalami pembelahan terus-menurus, kemudian rongga di bawah piringan germinal yang memisahkannya dengan kuning telur.

Blastula juga dapat diartikan sebagai kumpulan sel yang memiliki bentuk mirip bola dengan struktur berongga pada bagian tengah dan berisi cairan. Blastula ini dapat disebut dengan blastosis, sementara proses pembentukan blastula disebut blastulasi.

Planula

Lanjut ke tahap berikutnya, blastula akan berubah bentuk menjadi planula. Planula merupakan larva bersilia yakni larva yang memiliki bulu getar. Planula berbentuk oval kecil dengan bagian luarnya dilapisi oleh rambut-rambut kecil.

Silia atau rambut tersebut berfungsi untuk membantu planula supaya bisa berenang melewati air. Tidak hanya itu, planula juga biasanya berenang untuk mencari substrat di dasar laut untuk mengikat dirinya.

Polip

Polip adalah fase yang sangat penting dalam perkembangan secara aseksual. Pada fase ini, planula akan berubah bentuk seperti tumbuhan namun tidak bisa bergerak dengan bebas. Selain itu, polip biasanya melekat di dasar perairan. Polip umumnya memiliki bentuk silindris baik itu berkoloni atau soliter.

Medusa

Tahap terakhir dari perkembangan Coelenterata adalah medusa. Fase ini akan mengubah bentuk polip menjadi medusa muda dan medusa dewasa. Pada ubur-ubur, medusa ini seperti ubur-ubur yang hidup melayang.

Umumnya, medusa memiliki bentuk seperti lonceng atau payung. Setelah melalui medusa muda, maka Coelenterata akan tumbuh dan berubah menjadi medusa dewasa. Kemudian medusa dewasa menghasilkan sel sperma kembali untuk menghasilkan zigot baru.

Cara Perkembangbiakan Coelenterata

Sistem reproduksi Coelenterata ini dibagi ke dalam dua cara yakni aseksual (polip) dan seksual (medusa).  Adapun perbedaannya adalah sebagai berikut :

Aseksual

Cara perkembangbiakan Coelenterata yang pertama adalah secara aseksual atau vegetative. Pada Cara ini dilakukan dengan membentuk kuncum di bagian kaki pada fase polip. Kuncup tersebut secara perlahan akan membesar yang nantinya membentuk sebuah tentakel.

Kemudian kuncup juga tumbuh di area kaki sampai besar hingga sang induk membuat kuncup baru. Dari sini, cara perkembangan aseksual juga sering disebut dengan polip.

Seksual

Selain aseksual, Coelenterata juga mengalami proses perkembangbiakan secara seksual atau generative. Dengan kata lain, proses ini dilakukan dengan adanya peleburan sel sperma dan sel telur yang terjadi pada tahap medusa.

Letak testis di dekat tentakel, sementara ovarium di dekat kaki. Sel sperma yang sudah matang akan dikeluarkan dan bergerak menuju ovum. Kemudian ovum yang dibuahi tersebut membentuk zigot. Awalnya, zigot tersebut tumbuh di ovarium dan berkembang menjadi larva. Larva bersilia yang disebut dengan Planula akan bergerak meninggalkan induk dan membentuk polip di dasar perairan.

The post Sistem Reproduksi Coelenterata dan Perkembangbiakannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Coelenterata : Pengertian – Ciri, Struktur, dan Klasifikasi https://haloedukasi.com/coelenterata Wed, 18 Nov 2020 06:05:19 +0000 https://haloedukasi.com/?p=15222 Apa itu Coelenterata? Coelenterata merupakan salah satu filum dari kingdom animalia yang termasuk ke dalam golongan invertebrata. Memiliki ukuran tubuh paling besar diantara golongan invertebrata lainnya. Anggota dari filum ini belum mempunyai rongga tubuh sejati (coelom), tetapi hanya memiliki rongga central yang disebut coelenteron. Filum ini biasanya disebut juga cnidaria yang artinya golongan hewan yang […]

The post Coelenterata : Pengertian – Ciri, Struktur, dan Klasifikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa itu Coelenterata?

Coelenterata merupakan salah satu filum dari kingdom animalia yang termasuk ke dalam golongan invertebrata.

Memiliki ukuran tubuh paling besar diantara golongan invertebrata lainnya. Anggota dari filum ini belum mempunyai rongga tubuh sejati (coelom), tetapi hanya memiliki rongga central yang disebut coelenteron.

Filum ini biasanya disebut juga cnidaria yang artinya golongan hewan yang memiliki organ jarum penyengat.

Ciri-ciri Coelenterata

  • Bentuk tubuh simetri radial
  • Diploblastik : terdiri dari 2 lapisan dan diantara kedua lapisan tersebut terdapat mesoglea
  • Bersifat karnivora, pada tentakel dilengkapi sel racun (knidoblast) atau sel penyengat (nematosit)
  • Memiliki satu bukaan yang berfungsi sebagai mulut dan anus
  • Reproduksi secara seksual dan aseksual
  • Habitatnya sebagian besar di laut dan air tawar (perairan dangkal)
  • Hidup bebas atau melekat pada substrat

Struktur Coelenterata

Struktur tubuh Coelenterata dibedakan menjadi Polip dan Medusa.

  • Polip
    Berbentuk silindris dengan bagian mulut (oral) yang mengandung tentakel menghadap ke atas dan ujung lainnya (aboral) melekat pada substrat yang bersifat sesil. Tubuh atas membesar didalamnya terdapat rongga gastrovaskuler berfungsi sebagai usus dengan lapisan mesoglea tipis. Fase polip merupakan fase vegetatif (aseksual).
  • Medusa
    Berbentuk seperti lonceng atau mangkuk terbalik dengan bagian mulut mengarah ke bawah. Lapisan mesoglea tebal. Bersifat motil. Fase medusa merupakan fase generatif (seksual)

Lapisan tubuh

Lapisan tubuh terdiri dari 2 lapis yaitu epidermis dan endodermis/gastrodermis.

  • Lapisan epidermis

Lapisan epidermis terdiri atas sel epitel otot, sel interstisial, sel knidosit, sel kelenjar lendir, sel saraf indera.

Nematosit pada Coelenterata air tawar ada 4 macam antara lain :
Penggulung (volvent), penusuk (penetrant), 2 macam perekat (glutinant) yaitu stereoline glutinant dan streptoline glutinant.

  • Lapisan endodermis

Lapisan endodermis/gastrodermis terdiri atas sel otot pencerna berflagela, sel kelenjar enzim dan sel kelenjar lendir. Sistem gerak polip terbatas, merayap atau meliuk-liuk sedangkan medusa bergerak bebas.

Sistem pencernaan Coelenterata dengan memasukkan makanan ke dalam mulut melalui bantuan tentakel dan masuk ke rongga gastrovaskuler dibantu oleh sel otot pencerna.

Sistem pernafasan dan ekskresi Coelenterata melalui proses difusi.

Sistem reproduksi Coelenterata secara aseksual pada stadium polip melalui pertunasan dan pembelahan, sedangkan fase seksual terjadi pada stadium medusa.

Klasifikasi Coelenterata

Filum Coelenterata dibagi ke dalam 4 kelas :

Hydrozoa

Berasal dari kata hydra yang berarti hewan menyerupai ular air, berukuran kecil, memiliki 2 bentuk yaitu polip, medusa atau keduanya. Untuk bentuk polip hidup secara soliter (kuncup yang sudah lengkap lepas dari induknya dan menjadi individu baru) sedangkan bentuk medusa umumnya berkoloni.

Untuk bentuk gabungan (polip dan medusa) mengalami metagenesis yaitu fase vegetatif saat berbentuk polip dan fase generatif saat berbentuk medusa. Contoh : Hydra sp. dan Obelia sp.

Schypozoa

Berasal dari kata skyphos yang berarti hewan berbentuk seperti mangkok terbalik. Daur hidup didominasi oleh fase medusa dengan mesoglea tebal.
Pada kelas ini, medusa ada yang memiliki tentakel dan tidak.

Untuk yang memiliki tentakel dilengkapi dengan sel penyengat (knidoblast) yang dapat membahayakan manusia (predator aktif) dan membunuh biota laut. Hanya ditemukan di perairan laut. Belum memiliki alat pernafasan dan eksresi khusus.

Siklus hidupnya : Larva/planula -> skifistoma -> strobila -> efira -> medusa
Contoh : Aurelia aurita (ubur-ubur), Cassiopea andromeda, Stomolophus meleagris

Cubozoa

Di dominasi bentuk medusa dengan ciri khusus medusa berbentuk seperti kubus atau lebih dikenal sebagai box jellyfish. Mempunyai 4 tentakel yang dapat mencapai panjang 2 meter.

Memiliki sistem syaraf paling kompleks dibanding kelas lain. Struktur mata ocelli lengkap sehingga memungkinkan cubozoa dapat melihat di daerah minim cahaya. Habitat ditemukan di hampir seluruh perairan tropis termasuk Indonesia. Contoh : Chironex fleckeri, Malo kingi

Anthozoa

Bentuknya terlihat seperti tumbuhan, di dominasi bentuk polip, hidup secara soliter atau berkoloni, umumnya melekat pada substrat seperti pasir atau lumpur.

Bentuk polip pada kelas ini umumnya berukuran lebih besar dibandingkan kelas lain. Tersusun dari kalsium karbonat sehingga apabila mati, kerangkanya akan membentuk reef.

Reproduksi secara seksual dan aseksual (tunas dan fragmentasi). Pada anthozoa, makanan diperoleh dengan cara mangsa akan menempel kemudian dilumpuhkan dengan nematosit yang ada di tentakel.

Kemudian, ditarik masuk ke dalam mulut sampai masuk ke rongga gastrovaskuler untuk dicerna. Sisa metabolisme akan dikeluarkan kembali melalui mulut. Contoh : Anemon laut (mawar laut) dan Koral (terumbu karang)

Peranan Coelenterata

Peran bagi lingkungan

  • Tempat persembunyian dan perkembang biakan biota laut (terumbu karang)
  • Pertumbuhan batu karang di pantai dapat melindungi pantai dari abrasi laut
  • Keindahan alam bawah laut seperti terumbu karang dapat menarik minat wisata

Peran bagi manusia

  • Sebagai bahan kosmetik (tepung ubur-ubur)
  • Sebagai bahan makanan (ubur-ubur)
  • Sebagai aksesoris seperti cinderamata atau hiasan rumah
  • Sebagai hiasan akuarium

The post Coelenterata : Pengertian – Ciri, Struktur, dan Klasifikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>