crustacea - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/crustacea Wed, 02 Nov 2022 02:55:10 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico crustacea - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/crustacea 32 32 Sistem Reproduksi Crustacea https://haloedukasi.com/sistem-reproduksi-crustacea Wed, 02 Nov 2022 02:55:06 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39373 Crustacea merupakan subfilum hewan dari kelompok Arthopoda yang biasa dikenal dengan udang-udangan. Udang merupakan hewan yang berkembang biak di perairan terutama sekitar sungai, laut dan danau. Hewan ini bisa temukan di hampir seluruh genangan air yang luas seperti air tawar, air payau atau air asin dengan kedalaman yang beragam. Crustacea sendiri ini mencakup kelompok udang-udangan […]

The post Sistem Reproduksi Crustacea appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Crustacea merupakan subfilum hewan dari kelompok Arthopoda yang biasa dikenal dengan udang-udangan. Udang merupakan hewan yang berkembang biak di perairan terutama sekitar sungai, laut dan danau. Hewan ini bisa temukan di hampir seluruh genangan air yang luas seperti air tawar, air payau atau air asin dengan kedalaman yang beragam.

Crustacea sendiri ini mencakup kelompok udang-udangan seperti lobster, kepiting, udang, udang karang dan juga teritip. Kebanyakan hewan tersebut bergerak dengan bebas, meskipun beberapa diantaranya bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.

Mayoritas hewan dari subfilum Crustacea adalah udang yang memiliki sistem reproduksi cukup sama dengan jenis udang lainnya. adapun penjeleasan tentang sistem reproduksi Crustacea sebagai berikut:

Crustacea atau biasa dikenal udang memliki dua jenis alat reproduksi yakni udang jantan dan udang betina. Berikut ini perbedaannya:

reproduksi udang

Reproduksi Crustacea jantan

Alat reproduksi udang jantan disusun oleh organ internal yakni sepasang vas deferens dan sepasang terminal ampula serta organ eksternal berupa petasma dan sepasang apendik. Petasma terletak pada bagian kaki jalan yang kelima, sedangkan appendik maskulina terletak di kaki renang kedua yang merupakan cabang ketiga dari kaki renang.

Alat reproduksi eksternal udang jantan berfungsi untuk menyalurkan sel sperma dan memposisikan spermatophore pada alat reproduksi betina. Sehingga telur yang akan keluar dari oviduk ke tempat pengeraman dapat dibuahi oleh sel sperma dari alat kelamin betina. Petesma sendiri adalah bagian modifikasi dari endopodite pasangan kaki renang pertama.

Testis

Testis adalah kelenjar kelamin jantan baik pada hewan maupun manusia. Meskipun tidak terlalu kelihatan, namun sebenarnya udang jantan memiliki testis di dalam tubuhnya. Selain itu, bentuk testis pada udang juga tidak sama seperti hewan mamalia pada umumnya.

Pada udang, testes memiliki wujud bening dan tidak berpigmen yang terususn dari sebuah anterior dan lima cabang samping yang terletak di bawah karapaks pada wilayah hepatopankreas.

Vas deferens

Organ reproduksi pada udang jantan selanjutnya adalah vas deferens. Organ ini berfungsi untuk menyimpan spermatozoa sebelum diejakulasikan. Vas deferens juga diartikan sebagai saluran tabung yang menghubungkan testis dengan kantong sperma.

Setiap vas deferens memiliki empat bagian yang dapat dibedakan dengan jelas yakni proximal vas deferens, media vas deferens, distal vas deferens dan juga terminal ampula. Pada bagian proximal dan medial vas deferens terdapat lumen-lumen yang berguna untuk menjaga komponen-komponen dalam membentuk spermatofora. Selain itu, pada medial vas deverens juga terdapat lumen primer yang mengandung spermatozoa matang dan lumen sekunder.

Terminal ampula

Terminal ampula adalah organ reproduksi udang jantan yang berbentuk bulat dan memiliki dinding otot yang tebal dengan sel-sel epitelium yang berbentuk kolom. Organ ini memiliki dua ruangan di dalamnya yakni salah satunya berisi spermatofora dan lainnya berupa material calcareous. Sepasang terminal ampula terletak pada bagian pangkal dari coxopod pada kaki jalan kelima.

Petasma

Petasma merupakan sebuah pasangan dari endopod yang terdiri dari kaki renang pertama yang berbentuk seperti sebuah strtuktur yang saling bertautan satu sama lain. Organ ini berfungsi untuk mentrasfer spermatofora.

Reproduksi Crustacea Betina

Jika udang jantan tersusun dari organ internal berupa vas deferens dan terminal ampula, sementara udang betina disusun oleh organ internal berupa sepasang ovarium, sepasang oviduk dan organ eksternal berupa thelikum yang letaknya berada diantara kaki jalan ketiga. Pada bagian dalam thelikum memiliki spermatheca yang membantu untuk menyimpan spermatophore setelah terjadi kopulasi.

Ovarium

Seperti hewan betina pada umumnya, udang betina juga memiliki ovarium. Organ ini berfungsi untuk menghasilkan sel telur yang nantinya akan dibuahi oleh sel sperma oleh udang jantan.

Oviduk

Sama halnya vas deferens, oviduk adalah saluran reproduksi pada udang betina yang berfungsi untuk menghantarkan sel telur dari ovarium menuju tempat fertilisasi. Oviduk memiliki bentuk seperti pipa tidak beraturan.

Thelikum

Thelikum (thelycum) merupakan organ reproduksi betina yang terdapat diantara pangkal kaki jalan keempat dan kelima. Organ ini berfungsi untuk menyimpan spermatofor ketika terjadi proses fertilisasi atau pembuahan. Selain itu, thelikum bersifat terbuka di mana tidak tertutup oleh lempengan karapas yang keras.

Proses Perkawinan Crustacea

Ketika tiba musim kawin, udang betina akan mengamlami oogonia. Oogonia diproduksi secara mitosis dari epitelum germinal selama kehidupan reproduktifnya. Kemudian oogonia tersebut mengalami meiosis dan berdiferensiasi menjadi oosit serta dikelilingi oleh sel-sel folikel. Oosit yang dihasilkan tersebut akan menyerap material kuning telur dari darah induk melalui sel-sel folikel.

Sementara dari udang jantan, selama perjalanan melewati vas deferens sperma yang telah berdiferensiasi akan dikumpulkan di dalam cairan fluid dan melingkupinya dalam sebuah chitinous spermatophore. Udang jantan hanya dapat kawin dengan udang betina yang memiliki ovarium yang telah matang.

Pada masa ini, udang jantan akan melakukan kontak antena kepada udang betina sebagai bentuk pengenalan repseptor seksual pada udang.

Udang biasanya melakukan perkawinan di daerap lepas pantai yang dangkal. Proses perkawinan hewan ini mencakup pemindahan spermatophore dari udang jantan ke udang betina. Telur-telur akan dikeluarkan dan dibuahi secara eksternal di dalam air.

Seekor udang betina dapat menghasilkan mulai dari setengah hingga satu juta telur setiap masa bertelurnya. Dalam kurun waktu 13-14 jam, telur-telur kecil akan berkembang menjadi larva yang memiliki ukuran mikroskopik yang disebut dengan nauplii/nauplius.

Tahap nauplii ini udang memakan kuning telur yang tersimpan di dalam tubuhnya kemudian mengalami metamorfosisi menjadi zoea. Pada tahap kedua ini, udang memakan alga dan setelah beberapa hari ia bermetamorfosis kembali menjadi mysis. Mysis tersebut mulai terlihat seperti udang kecil dan memakan alga serta zooplankton.

Sekitar 3-4 hari, mysis kembali bermetamorfosisi menjadi postlarva. Tahap ini merupakan tahap di mana udang telah mulai berkembang menjad udang dewasa. Keseluruhan proses dari tahap awal yakni nauplii hingga tahap postlarva tersebut memerlukan waktu sekitar 12 hari.

Jika ia bereproduksi di habitat alaminya maka postlarva (udang dewasa) akan migrasi ke estuarin yang kaya nutrisi dan bersalinitas redah. Setelah itu, udang tumbuh di sana dan kembali ke laut terbuka saat mereka dewasa.

The post Sistem Reproduksi Crustacea appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Crustacea: Ciri – Struktur Tubuh dan Klasifikasi https://haloedukasi.com/crustacea Mon, 15 Nov 2021 08:27:37 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28093 Apa itu Crustacea? Crustacea adalah suatu kelompok besar dari artopoda (filum terbesar di dunia Hewan) yang terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan dianggap sebagai suatu sub filum. Pada kelompok ini, mencakup hewan-hewan yang cukup terkenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, dan teritip. Mayoritas dari kelompok ini adalah hewan air, baik air […]

The post Crustacea: Ciri – Struktur Tubuh dan Klasifikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa itu Crustacea?
Crustacea

Crustacea adalah suatu kelompok besar dari artopoda (filum terbesar di dunia Hewan) yang terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan dianggap sebagai suatu sub filum. Pada kelompok ini, mencakup hewan-hewan yang cukup terkenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, dan teritip.

Mayoritas dari kelompok ini adalah hewan air, baik air tawar maupun air laut, walaupun dari beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat.

Ciri-ciri Crustacea

Crustacea mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Hewan jenis Crustacea hidup di air, air tawar maupun air laut.
  • Pernapasan dilakukan dengan insang.
  • Hidup sebagai herbivora, karnivora, pemakan bangkai, ataupun parasit.
  • Crustacea mempunyai eksoskeleton atau rangka luar yang berupa kutikula yang keras, yang terdiri atas zat kitin yang berlendir.
  • Crustacea merupakan kelompok hewan yang mempunyai sepasang antena dan alat tambahan yang bercabang dua atau tipikal biramus, serta kepala bersegemen yang bersatu dengan dada membentuk sefalotoraks atau kepala dada.

Struktur Tubuh Crustacea

Struktur Tubuh Crustacea

Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu atau sefalotoraks, dan perut atau badan belakang yang disebut abdomen. Berikut ini penjelasan mengenai kedua bagian tersebut, sebagai berikut:

  • Kepala dada yang menyatu atau Sefalotoraks
    Pada bagian sefalotoraks dilindungi oleh kulit yang keras yang disebut sebagai karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang kaki capit atau keliped dan 4 pasang kaki jalan. Pada sefalotoraks terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah.
  • Perut atau badan belakang atau Abdomen
    Pada bagian perut atau badan belakang (abdomen) terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian ujungnya terdapat ekor, dan pada udang betina, kaki pada bagian abdomen berfungsi untuk menyimpan telurnya.

Sistem Pencernaan Crustacea

Sistem Pencernaan Crustacea

Sistem pencernaan pada Crustacea dimulai dari mulut, kerongkong, lambung, usus dan anus. Sisa dari hasil metabolisme akan diekskresikan melalui sel api.

Sistem Saraf Crustacea

Sistem saraf pada Crustacea disebut juga sebagai sistem saraf tangga tali, di mana Ganglion kepala atau yang disebut otak terhubung dengan antena atau Indra peraba, mata, dan Indra keseimbangan statosista.

Ssitem Pernapasan Crustacea

Ssitem Pernapasan Crustacea

Sistem pernapasan pada Crustacea adalah insang yang melekat pada anggota tubuh hewan-hewan Crustacea dan sistem peredaran darah yang dimiliki pada hewan Crustacea adalah sistem peredaran darah terbuka.

Hewan-hewan Crustacea bernapas dengan cara di mana O2 akan masuk dari air ke pembuluh insang dan akan diedarkan ke seluruh tubuh hewan tanpa melalui pembuluh darah.

Klasifikasi Crustacea

Crustacea dibagi menjadi 2 sub-kelas, yaitu Malacostrata atau udang-udangan yang berukuran besar dan Entomostraca atau udang-udangan yang berukuran kecil.

Entomostraca adalaj jenis udang-udangan dengan ukuran yang kecil dan merupakan zooplankton yang ditemukan di perairan laut atau perairan tawar. Golongan hewan ini biasanya digunakan sebagai makanan ikan, contohnya ordo copepda, cladocera, ostracida, dan amphipoda.

Sedangkan, Malacostrata adalah jenis udang-udangan yang berukuran besar dan umumnya hidup di laut dan pantai. Hewan yang termasuk ke dalam Malacostrata adalah ordo Decapoda dan Isopoda.

Dan berikut ini sistem klasifikasi pada Crustacea yang terbagi menjadi 6 kelas, yaitu:

Remipedia

Remipedia

Remipedia adalah udang purba, yang hidup di perairan gelap. Tubuh Remipedia berukuran sekitar 30 mm, terdiri dari atas kepala atau sepak dan badan yang memanjang atau trunk dengan 32 ruas.

Ruas tubuh yang pertama bersatu dengan kepala, sedangkan ruas terakhir bersatu dengan telson atau ruas terakhir tubuh Crustacea.

Kepala ditutupi pelindung dan memiliki tonjolan prentenula sebagai Indra peraba. Remipedia ini memiliki alat sengat yang tajam dan beracun sebagai jarum injeksi dan berenang dengan punggung sebagai landasan.

Spesies Remipedia ini hanya terdapat 22, contohnya adalah Spelonectes atlantida yang ditemukan di terowongan vulkanik Atlantida, Kepulauan Canary, Spelonectes tanumekes, dan Godzillognomus schrami.

Branchiopoda

Branchiopoda

Branchiopoda hidup di air tawar, jumlah segmen tubuh dan bagian-bagian tubuh luar sangat bervariasi, maksila tereduksi atau tidak ada, dan memiliki kaki yang berbentuk seperti daun, contohnya Artemia salinaLepicodaris rhyniensis, dan Daphnia pulex.  

Ostracoda

Ostracoda

Hewan ostracoda memiliki tubuh yang berukuran kecil, antara 0,2-30 mm, berbentuk bulat atau lonjong, ruas-ruas tubuh tampak tidak jelas, dan memiliki antena yang panjang sebagai alat untuk berenang.

Ostracoda ini memiliki karapas yang berkeping dua yang menyatu di bagian dorsal dan menutupi badan serta kepala. Ostracoda yang hidup sebagai zooplankton di laut dengan kedalaman hingga 700 m, sebagai bentos atau melekat di dasar perairan. Ostracoda merupakan herbivor, karnivor, predator, atau pemakan detritus.

Ada 13.000 spesies Ostracoda yang masih hidup seperti Cypridina mediterranea, Azygocypridina lotoryi, dan Gigantocypris pellucida.

Cephalocarida

Cephalocarida

Cephalocarida merupakan kelompok udang-udang kecil paling primitif yang masih hidup. Panjang tubuh Cephalocorida sekitar 2 – 4 mm, maksila (rahang atas) tidak berkembang, pemakan detritus, sebagai bentos di sedimen lumpur atau pasir laut dengan kedalaman hingga 1.500 m, dan bersifat hemafrodit. Ada empat genus Cephalocorida, contohnya Lightiella, Monniotae dan Hutchinsoniella macracantha.

Maxillopoda

Maxillopoda

Maxillopoda memiliki tubuh yang berukuran kecil, kecuali teritip atau bernacle. Tubuh Maxillopoda ini pendek dan terdiri 5 ruas bagian kepala, 6 ruas bagian dada, 4 ruas bagian perut dan sebuah telson.

Pada Maxillopoda mempunyai kepala dan dada yang bersatu. Ada yang memiliki karapas, dan ada juga yang tidak. Pada mata Maxillopoda memiliki tiga mangkuk yang disebut naupliar eyes.

Malacostraca

Malacostraca

Malacostraca memiliki tubuh yang terdiri dari lima ruas kepala, delapan ruas dada, dan enam ruas perut, kecuali lepostraca yang mempunyai tujuh ruas, dan sebuah telson. Karapas menutupi toraks dan tereduksi, dimana kepala dan dada bersatu membentuk sefalotoraks.

Malacostraca merupakan jenis kelompok Crustacea dengan jumlah anggota paling banyak dari yang lainnya, yaitu terdapat lebih dari 25.000 spesies. Malacostraca dibagi menjadi beberapa ordo, antara lain Isopoda atau berkaki seragam, contohnya seperti Amphioda, Statoda, Decapoda (jumlah kaki sepuluh), kelomang, rajungan dan kepiting bakau. Amphipoda, Stomatopoda, Decapoda (jumlah kaki sepuluh), kelomang, rajungan, dan kepiting bakau.

Kesimpulan Pembahasan

Jadi dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Crustacea merupakan hewan arthopoda yang mencakup hewan-hewan yang terkenal seperti udang, lobster, dan rajungan. Dan dalam kelompok ini terdapat 6 klasifikasi yang telah dijelaskan di atas.

Setiap hewan yang diciptakan mempunyai perannya masing-masing bagi ekosistem. Salah satunya jenis Crustacea yang tidak hanya berperan penting dalam ekosistem saja, namun juga bagi kehidupan manusia, seperti pemanfaatan ikan, udang, kepiting dan rajungan sebagai sumber protein bagi manusia.

Namun beberapa jenis Crustacea juga ada yang merugikan manusia, seperti Yuyu yang merusak tanaman padi di sawah, dan ketam kenari yang merusak tanaman kelapa di Maluku.

The post Crustacea: Ciri – Struktur Tubuh dan Klasifikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>