ctenophora - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ctenophora Tue, 04 Apr 2023 04:07:27 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico ctenophora - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ctenophora 32 32 Ctenophora : Ciri, Klasifikasi, Reproduksi dan Perkembangannya https://haloedukasi.com/ctenophora Sat, 01 Apr 2023 02:16:06 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42289 Ctenophora adalah salah satu filum hewan tak bertulang yang hidup di perairan laut hampir seluruh dunia, anggota filum ini sedikit menyerupai ubur-ubur meskipun mempunyai perbedaan yang mendasar. Ctenophora hidup di daerah area pesisir atau perairan terbuka dengan kedalaman 2000-3000 meter sampai di dasar laut yang dalam, gelap dan dingin. Sebagian besar dari ctenophora memiliki kemampuan […]

The post Ctenophora : Ciri, Klasifikasi, Reproduksi dan Perkembangannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ctenophora adalah salah satu filum hewan tak bertulang yang hidup di perairan laut hampir seluruh dunia, anggota filum ini sedikit menyerupai ubur-ubur meskipun mempunyai perbedaan yang mendasar. Ctenophora hidup di daerah area pesisir atau perairan terbuka dengan kedalaman 2000-3000 meter sampai di dasar laut yang dalam, gelap dan dingin.

Sebagian besar dari ctenophora memiliki kemampuan bioluminesensi, yaitu dapat menghasilkan cahaya dari tubuhnya sendiri sehingga saat berada di dasar laut yang gelap tampak bercahaya. Hewan yang termasuk golongan ctenophora juga menjadi salah satu hewan yang bertugas sebagai penyusun terumbu karang.

Ctenophora disebut sebagai ubur-ubur sisir. Sisir tersebut merupakan ciri khasnya yang berjumlah delapan baris. Sisir tersebut digunakannya untuk berenang dan menjadi hewan terbesar yang berenang menggunakan silia.

Ciri-ciri Ctenophora

Berikut ini ciri-ciri hewan jenis ctenophora, yaitu:

  • Berkembang biak dengan seksual.
  • Tubuhnya berbentuk seperti sisir.
  • Memiliki kemampuan bioluminesensi yaitu tubuh yang dapat bercahaya.
  • Memiliki dua tentakel dan delapan baris papan dayung bersilia.
  • Memiliki ukuran berkisar dari beberapa milimeter sampai 1.5 meter.
  • Tidak mempunyai otak atau sistem saraf pusat, namun memiliki jaring saraf yang berbentuk cincin di daerah mulut.
  • Indra terbesarnya yaitu organ abrola (Sisi lain dari oral atau mulut, dalam hal ini lubang pengeluaran)
  • Berenang menggunakan mulutnya
  • Bersifat hermafrodit, yaitu memiliki reproduksi ganda.

Klasifikasi Ctenophora

Kerajaan : animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Diptera

Famili : Tipulidae

Spesies : Ctenophora

Sebelumnya ctenophora dimasukkan dalam film coelengerata bersama dengan cnidaria, karena mendapatkan makanan dan bernapas dengan aliran air lewat rongga tubuh.

Namun, ditemukan perbedaan lain yang akhirnya kedua filum tersebut dipisah. Berbeda dengan cnidaria, ctenophora mempunyai lebih sedikit spesies sekitar 100-150 spesies yang terbagi menjadi dua kelas yaitu tentaculata (hewan ctenophora yang memiliki tentakel) dan Nuda (hewan ctenophora yang tidak memiliki tentakel).

  • Kelas Tentaculata

Tentaculata adalah kelas yang terdiri dari anggota hewan invertebrata yang masuk ke dalam filum ctenophora. Ciri-ciri umum kelas tentaculata yaitu memiliki sepasang tentakel yang panjang, kontraktual, berbulu, yang dapat ditarik kembali ke dalam sarung berbulu mata khusus.

Tentakel dalam kelas ini memiliki colloblasts yang berkunjung lengket. Fungsinya yaitu untuk menangkap mangsa.

  • Kelas Nuda

Nuda merupakan kelas dari filum ctenophora yang memiliki 1 family dengan 2 genera, yaitu Neis dan Beroe. Kelas nuda biasanya disebut sebagai “Beroids”.

Kelas nuda ini merupakan kelas dari filum ctenophora yang tidak mempunyai tentakel, baik dalam tahap remaja maupun dewasa. Beroe dapat ditemukan di seluruh laut dan samudera. Semua beroids adalah perenang bebas yang dapat membentuk bagian dari plankton.

Reproduksi dan Perkembangan Ctenophora

Kebanyakan spesies ctenophora yang sudah dewasa bisa meregenerasi jaringan yang rusak atau hilang, namun hanya platyctenida yang bisa bereproduksi dengan kloning, dimana klon berpisah dari tubuh induk dan berkembang menjadi individu baru.

Hampir semua spesies ctenophora ini bersifat hermafrodit, yaitu spesies yang memiliki dua kelamin dalam satu individu. Gonad yang merupakan organ reproduksinya berada di kanal internal di bawah baris sisir, sel telur dan sperma dilepas melalui pori-pori di epidermis.

Dalam reproduksi, ctenophora menggunakan fertilisasi eksternal, kecuali platyctenida yang menggunakan fertilisasi internal dan menjaga telur di tubuh induk hingga menetas. Tidak hanya itu, mnemiopsis juga diamati melakukan fertilisasi sendiri, dimana sel sperma dan sel telur merupakan miliknya sendiri.

Peranan Ctenophora

Ctenophora memiliki peranan dalam ekosistem, namun peranan ctenophora terbagi menjadi peranan positif dan peranan negatif.

Peranan Positif

  • Berperan menjaga keseimbangan ekosistem dalam laut

Ctenophora adalah salah satu predator alami dalam beberapa organisme laut, salah satunya adalah zooplankton. Ctenophora memakan zooplankton yang banyak tersebar untuk menjaga kesiembangan pada jumlah fitoplakton. Hal ini karena fitoplankton merupakan salah satu organisme laut yang sangat penting dalam rantai makanan. Sedangkan zooplankton merupakan predator alami dalam organisme tersebut.

  • Berperan sebagai sumber makanan hewan lain

Ctenophora tidak hanya berperan sebagai predator, namun ctenophora juga merupakan mangsa bagi organisme lain. Biasanya hewan yang memangsa spesies ctenophora tergolong kedalam organisme yang lebih besar, seperti ikan dan penyu. Namun tidak jarang hewan yang satu ini juga mangsa dari ubur-ubur lain, walaupun ctenophora dan cnidaria berada dalam satu filum coelenterata.

Peranan negatif

  • Ctenophora hewan jenis invasif

Beberapa spesies ctenophora adalah hewan jenis invasif yang berbahaya, seperti mnemiopsis. Mnemiopsis merupakan salah satu ctenophora yang mempunyai sistem pertahanan tubuh yang cukup kuat.

Hewan tersebut dapat mentoleransi berbagai macam suhu dan kadar garam, serta berekembang biak dengan cepat. Kemudian spesies tersebut akan memasuki ekosistem baru lalu akan menjadi predator yang berbahaya.

Dapat memangsa larva hewan lain

Ctenophora dikategorikan sebagai jenis spesies yang rakus. Mereka tidak pernah memandang jenis organisme apa saja yang dijadikan mangsanya. Ctenophora pernah memangsa larva beberapa jenis ikan dan kerang budidaya, sehingga hal tersebut menyebabkan kerugian bagi organisme lain dan juga manusia.

Contoh Ctenophora

  • Beroidae
Beroida

Beroidae adalah jenis hewan ctenophora yang masuk ke dalam kelas nuda, yaitu hewan yang tidak mempunyai tentakel sampai dewasa. Hewan ini hidup di seluruh laut dan juga seluruh samudera di dunia. Beroidae merupakan hewan ctenophora yang dapat berenang bebas yang merupakan bagian dari plankton.

  • Cydippida
Cydippida

Cydippida adalah salah satu hewan spesies ctenophora yang termasuk kelas tentaculata atau hewan yang mempunyai tentakel. Cydippida memiliki tubuh bulat atau oval dan tentakel yang bercabang, serta dapat ditarik ke dalam kantong di kedua sisi faring.

  • Lobata
Lobata

Lobata sama dengan cydippida, yaitu spesies ctenophora yang merupakan kelas tentaculata atau hewan yang mempunyai tentakel. Namun Labota merupakan hewan dari jenis Tentaculata yang memiliki tentakel lebih kecil dari hewan ctenophora lainnya. Lobata memiliki lobus pipih yang khas memanjang keluar dari tubuh mereka. Panjang lobus tersebut mencapai sekitar 25cm (9,8 inch).

  • Platyctenida
Platyctenida

Platyctenida merupakan hewan yang masuk ke dalam kelas tentaculata yaitu hewan yang memiliki tentakel dalam spesies ctenophora. Platyctenida adalah kelompok organisme bentuk satu-satunya yang ada di filum ctenophora. platyctenida dianggap sebagai kelompok filogenetik muda bersama dengan lobata dan Beroida.

  • Cestidae
Cestida

Cestidae adalah salah satu jenis hewan ctenophora yang termasuk kedalam kelas tentaculata (memiliki tentakel). Tidak seperti hewan ctenophora lainnya, cestidae memiliki tubuh yang rata dan memiliki bentuk seperti pita panjang. Cestidae memiliki tentakel yang sangat pendek, dan memiliki bentuk tubuh yang dapat memungkinkannya untuk berenang melalui gelombang otot.

The post Ctenophora : Ciri, Klasifikasi, Reproduksi dan Perkembangannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perbedaan Cnidaria dan Ctenophora https://haloedukasi.com/perbedaan-cnidaria-dan-ctenophora Mon, 20 Feb 2023 04:48:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41613 Cnidaria dan Ctenophora dulunya termasuk dalam satu filum Coelenterata, karena sama-sama menggunakan rongga tubuh untuk bernafas ataupun memperoleh makanan. Selain itu keduanya juga tidak memiliki tulang belakang. Akan tetapi banyak ditemukan perbedaan, sehingga filum ini dipisah menjadi Cnidaria dan Ctenophora.  Ctenophora Ctenophora adalah salah satu filum animalia yang tidak memiliki tulang belakang yang hidup di […]

The post Perbedaan Cnidaria dan Ctenophora appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Cnidaria dan Ctenophora dulunya termasuk dalam satu filum Coelenterata, karena sama-sama menggunakan rongga tubuh untuk bernafas ataupun memperoleh makanan. Selain itu keduanya juga tidak memiliki tulang belakang. Akan tetapi banyak ditemukan perbedaan, sehingga filum ini dipisah menjadi Cnidaria dan Ctenophora. 

Ctenophora

Ctenophora adalah salah satu filum animalia yang tidak memiliki tulang belakang yang hidup di perairan. Anggota dari filum ini memiliki bentuk yang mirip dengan ubur-ubur. Yang membedakan adalah mereka memiliki sisir dengan jumlah delapan baris.

Sisir ini terdiri dari beberapa silia yang digunakan untuk berenang. Ctenophora memiliki berbagai macam ukuran, ada yang berukuran milimeter hingga yang terbesar adalah 1,5 meter. Tubuh mereka terdiri dari jelly dengan satu lapisan sel di luar dan yang lain melapisi rongga internal.

Mayoritas ctenophora adalah predator yang memakan larva mikroskopis, krustasea, parasit hingga ctenophora lainnya. Hewan ini juga sering dibandingkan dengan laba-laba yang memiliki banyak cara untuk menangkap mangsanya. Ada yang berdiam diri, menggunakan tentakel atau bahkan berburu.

Sehingga ctenophora sangat beraneka ragam dengan spesies yang sedikit. Spesies ctenophora ada sekitar 100-200 spesies yang dibagi menjadi dua kelas, yakni Nuda dan Tentaculata. Akan tetapi anggota dari setiap kelas tersebut sangat beragam. 

Walaupun mereka tidak memiliki tulang dan juga lunak, akan tetapi fosil mereka masih bisa ditemukan. Dari fosil yang ditemukan mereka sudah ada sejak 515 juta tahun yang lalu. Posisi ctenophora dalam pohon kehidupan evolusi masih diperdebatkan, banyak pendapat  ilmu filogenetik molekuler yang menyatakan bahwa cnidaria lebih dekat dengan bilateria, dibandingkan dengan ctenophora.

Hewan ctenophora mayoritas memiliki kelamin ganda, yakni dua kelamin dalam satu individu. Organ reproduksinya berada di bawah baris sisir, lalu sel telur dan sel spermanya dikeluarkan melalui pori-pori.

Ctenophora menggunakan fertilisasi eksternal, kecuali platyctenida yang menggunakan fertilisasi internal dan menjaga telur di tubuh induk sampai menetas. Perkembangan telurnya langsung berkembang menjadi ctenophora muda yang bentuknya sama dengan ctenophora dewasa akan tetapi ukurannya lebih kecil. 

Ctenophora banyak ditemukan di perairan laut, dari laut tropi, laut kutub, pantai atau bahkan laut lepas. Sampai saat ini belum ditemukan ctenophora yang hidup di air tawar. Salah satu contoh ctenophora adalah ubur-ubur sisir.

Cnidaria

Cnidaria adalah hewan yang termasuk dalam coelenterata, yakni invertebrata yang memiliki gastrovaskuler atau rongga untuk alat pencernaan. Selain itu cnidaria dalam bahasa yunani memiliki arti sengat.

Yang mengartikan bahwa hewan ini memiliki sengat yang digunakan untuk melindungi dirinya ataupun menangkap mangsa. Hewan cnidaria hidup di perairan, baik air laut ataupun air tawar, biasanya hidup di perairan yang dangkal.

Cnidaria memiliki berbagai bentuk, ada yang berbentuk seperti tabung atau polip dan ada juga yang berbentuk payung atau mangkuk terbalik seperti medusa, dengan bergerak melayang bebas di perairan.  Hewan cnidaria memiliki karakteristik yang unik.

Yakni mereka tidak memiliki alat pernapasan dan ekskresi, sehingga mereka melakukan pernapasan secara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya. Selain itu sisa metabolisme juga dibuang secara difusi. Selain itu untuk bergerak secara vertikal dihasilkan dari kontraksi otot. Sedangkan pergerakan horizontal terjadi karena adanya arus laut.

Cnidaria tidak memiliki anus. Sehingga makanan yang masuk ke mulut kemudian masuk ke suatu rongga yang disebut gastrovaskuler yang dapat mencerna makanan. Lalu sari makanan akan diedarkan ke seluruh tubuh melalui proses difusi dan sisanya disimpan. Sedangkan sisa makanan akan dibuang kembali melalui mulut. 

Untuk berkembang biak cnidaria dapat dilakukan secara seksual dan juga aseksual. Walaupun termasuk kelompok hewan akan tetapi reproduksi cnidaria dapat berkembang biak secara aseksual dengan tunas yang berbentuk seperti polip.

Sedangkan untuk proses seksual dilakukan oleh Cnidaria yang berbentuk medusa. Reproduksi aseksual pada stadium polip dan reproduksi seksual pada tahap medusa terjadi secara bergantian membentuk suatu siklus yang disebut metagenesis.

Contoh hewan Cnidaria adalah ubur-ubur (Aurelia aurita), Karang bahar (Euplexaura), karang suling (Tubiphora musica), koral  (Coralium), mawar laut (Metridium).

Terdapat beberapa hal yang membedakan antara Ctenophora dan Cnidaria 

  • Cnidaria menggunakan alat sengat untuk memperoleh mangsa ataupun melindungi diri. Sedangkan ctenophora menggunakan sel-sel pelekat yang ada di tentakelnya. 
  • Ctenophora memiliki sisir terdiri dari beberapa silia yang digunakan untuk berenang. Sedangkan Cnidaria dapat bergerak dari kontraksi otot atau mengikuti arus air. 
  • Cnidaria dapat berkembang biak secara aseksual dengan tunas yang berbentuk seperti polip dan juga seksual dilakukan oleh cnidaria yang berbentuk medusa. Sedangkan ctenophora memiliki dua kelamin dalam satu individu, sehingga sel telur dan sperma dilepas lewat pori-pori di epidermis.
  • Ctenophora banyak ditemukan di perairan laut, tidak ada yang di air tawar. Sedangkan Cnidaria ditemukan di air laut ataupun air tawar, biasanya hidup di perairan yang dangkal. 
  • Cnidaria adalah hewan yang sangat terdiversifikasi. Sedangkan Ctenophora menunjukkan lebih sedikit perbedaan.
  • Ctenophora berenang di piring sisir. Sedangkan Cnidaria berenang secara sessile atau berenang bebas.
  • Cnidaria memiliki sistem pencernaan yang tidak lengkap. Sedangkan Ctenophora mengandung sistem pencernaan yang lengkap.
  • Ctenophora memiliki dua kelas yakni Tentaculata dan Nuda. Sedangkan Cnidaria memiliki lima kelas yakni Anthozoa, Hydrozoa, Cubozoa, Scyphozoa, dan Staurozoa.
  • Jenis hewan Cnidaria sangat beragam. Sedangkan Ctenophora tidak terlalu beragam. 

The post Perbedaan Cnidaria dan Ctenophora appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sistem Reproduksi Ctenophora dan Proses Pembuahannya https://haloedukasi.com/sistem-reproduksi-ctenophora Mon, 31 Oct 2022 02:34:36 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39371 Ctenophora merupakan salah satu filum hewan invertebrata yang hidup di air. Hewan ini mirip sekali dengan ubur-ubur meskipun secara klasifikasi berbeda filum. Ditinjau dari morfologinya, Ctenophora memiliki bentuk yang bulat dan lonjong serta lunak dan simetris radial. Salah satu keunikannya adalah hewan ini dapat mengeluarkan cahaya dari tubuhnya sendiri. Tidak hanya bentuknya yang menyerupai ubur-ubur, […]

The post Sistem Reproduksi Ctenophora dan Proses Pembuahannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ctenophora merupakan salah satu filum hewan invertebrata yang hidup di air. Hewan ini mirip sekali dengan ubur-ubur meskipun secara klasifikasi berbeda filum. Ditinjau dari morfologinya, Ctenophora memiliki bentuk yang bulat dan lonjong serta lunak dan simetris radial.

Salah satu keunikannya adalah hewan ini dapat mengeluarkan cahaya dari tubuhnya sendiri. Tidak hanya bentuknya yang menyerupai ubur-ubur, sistem reproduksi Ctenophora juga memiliki sistem reproduksi yang hampir sama dengan filum Coelenterata.

ctenophora

Hampir seluruh spesies Ctenophora merupakan hewan hemafrodit atau mempunyai alat kelamin ganda di dalam satu tubuh. Dengan kata lain, alat kelamin jantan dan alat kelamin betina berada di satu tubuh hewan Ctenophora.

Cara reproduksi Ctenophora juga dilakukan secara generatif, walaupun ada beberapa spesies yang melakukannya secara vegetative dengan cara fragmentasi.

Aseksual (vegetative)

Cara reproduksi ini dilakukan dengan membentuk kuncup pada kaki saat memasuki fase polip. Semakin lama, kuncup tersebut semakin besar dan membentuk tentakel. Kuncup tumbuh di area kaki hingga besar. Kemudian induk menghasilkan kuncup baru dan semakin banyak yang nantinya menjadi koloni.

Seksual (generative)

Sama halnya dengan hewan Coelenterata lainnya, Ctenophora juga bereproduksi dengan cara seksual yakni generative. Cara ini dilakukan dengan adanya peleburan sel sperma dan sel telur yang berlangsung pada medusa. Letak testis terletak di dekat tentakel, sementara ovarium di dekat kaki.

Sperma yang sudah matang akan dikeluarkan dan berenang menuju ovum. Kemudian ovum yang dibuahi akan membentuk zigot. Zigot tumbuh di ovarium yang kemudian menjadi larva.

Proses Pembuahan Ctenophora

Organ reproduksi Ctenophora terletak di bawah cilia yakni di kanal internal di bawah bari sisir. Sel ovum dan sel sperma dilepaskan melalui pori-pori yang ada di epidermis. Sebagian besar spesiesnya, melakukan proses pembuahan secara eksternal atau diluar tubuh Ctenopohora. Namun ada juga beberapa spesies yang melakukan pembuahan secara internal.

Perkembangan telur yang sudah dibuahi menjadi dewasa berjalan langsung. Dengan arti lain, telur tersebut berkembang menjadi ctenophora muda yang menyerupai ctenophora dewasa namun ukurannya lebih kecil dan tidak terdapat fase larva sebelumnya.

Pada beberapa spesies, Ctenophora mudah ini telah bisa memproduksi sel telur dan sel sperma selama mereka memperoleh makanan yang cukup. Bila mereka kehabisan makanan, maka mereka berhenti memproduksi telur dan sperma serta tubuh mereka akan mengecil.

Saat bahan makanan bertambah, mereka juga tumbuh ke ukuran normal kemudian melanjutkan sistem reproduksinya. Kemampuan inilah yang dapat membuat Ctenophora menghasilkan populasi baru dalam waktu yang singkat.

The post Sistem Reproduksi Ctenophora dan Proses Pembuahannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>