Curah Hujan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/curah-hujan Mon, 15 Aug 2022 03:42:13 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Curah Hujan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/curah-hujan 32 32 6 Penyebab Curah Hujan Tinggi di Indonesia https://haloedukasi.com/penyebab-curah-hujan-tinggi-di-indonesia Mon, 15 Aug 2022 03:42:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37962 Curah hujan merupakan jumlah hujan yang turun di suatu wilayah, dalam jangka waktu tertentu dan diukur dengan satuan milimeter. Curah hujan di sebuah wilayah atau negara turut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor topografi, garis lintang, arah angin dan sumber air. Berada di lintasan garis khatulistiwa bumi menjadikan Indonesia memiliki curah hujan yang cukup […]

The post 6 Penyebab Curah Hujan Tinggi di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Curah hujan merupakan jumlah hujan yang turun di suatu wilayah, dalam jangka waktu tertentu dan diukur dengan satuan milimeter. Curah hujan di sebuah wilayah atau negara turut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor topografi, garis lintang, arah angin dan sumber air.

Berada di lintasan garis khatulistiwa bumi menjadikan Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi, curah hujan rata-rata 2.702 milimeter per tahunnya. Bahkan Indonesia berada di urutan ke-9 sebagai negara dengan curah hujan tinggi.

Indonesia dengan iklim tropis memiliki reservoir air hangat, hal ini menyebabkan Indonesia mudah diguyur hujan. Total daratan di Indonesia 81% nya ditutupi dengan perairan air hangat. Musim hujan di Indonesia di awali di bulan Desember hingga Maret, wilayah Indonesia bagian barat dan utara memiliki curah hujan lebih banyak dibandingkan wilayah lain.

Badan Pusat Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan Indonesia mengalami curah hujan tinggi adalah fenomena La Nina. Di tahun 2021 akibat La Nina, sebagian wilayah Indonesia mengalami hujan yang cukup panjang.

Namun tak hanya La Nina yang menjadi penyebab Indonesia memiliki curah hujan tinggi, ada beberapa penyebab lain mengapa Indonesia memiliki curah hujan tinggi. Berikut penyebab dan penjelasannya.

Madden Julian Oscillation (MJO)

MJO adalah salah satu penyebab Indonesia memiliki curah hujan tinggi, hal ini karena Indonesia berada di wilayah tropis pasifik. MJO dikemukakan oleh Rolland Madden dan Paul Julian, di tahun 1971 ke dua peneliti ini menemukan adanya osilasi atau getaran periodik di wilayah tropis pasifik.

MJO atau kepanjangan dari Madden Julian Oscillitation merupakan sistem osilasi yang terjadi di antara atmosfer dan laut. Osilasi ini bergerak dari arah barat ke timur yaitu di sekitar wilayah Benua Maritim Indonesia (BMI) dalam kurun waktu 30 hingga 60 hari.

Fenomena MJO banyak terjadi dan terlihat di sekitar selatan Samudera Hindia hingga ke arah timur, melewati wilayah Australia dan barat Samudera Pasifik. Adanya fenomena MJO memberi dampak bagi Indonesia sehingga memiliki curah hujan tinggi pada saat musim hujan.

Fenomena MJO sangat berdampak bagi Indonesia di bulan Juni hingga Agustus, dampak yang terjadi antara lain:

  • Adanya perubahan periode basah dan kering.
  • Adanya perubahan monsoon.
  • Adanya perubahan aktivitas siklon tropis.

Di periode Desember sampai Februari, MJO juga memberi dampak berikut:

  • Adanya perubahan periode basah dan kering.
  • Perluasan plume kelembapan tropis menuju ke lintang yang lebih tinggi, hal ini membuat hujan lebat di wilayah mid latitude.
  • Adanaya perubahan monsoon.
  • Adanya perubahan aktivitas siklon tropis.
  • Perubahan ENSO melalui gelombang Kelvin di lautan.

La Nina

La Nina tentu memberi dampak yang sangat tinggi terhadap curah hujan di Indonesia, La Nina adalah fenomena alam yang diakibatkan adanya dinamika antara permukaan laur denga atmosfer di pasifik tropis.

Ketika suhu permukaan laut di samudera pasifik tropis, pada bagian tengah dan timur lebih dingin dari kondisi normalnya, serta ada perubahan sirkulasi atmosfer di atas, maka peningkatan angin pasat timur akan lebih kuat dibandingkan kondisi normal dan hal ini dapat terjadi selama beberapa bulan.

La Nina memberi dampak terhadap pola iklim global di negara tropis seperti Indonesia, curah hujan menjadi lebih tinggi di bulan Oktober sampai November.

Bibit Siklon Tropis

Siklon tropis adalah badai yang memiliki kekuatan besar, radius rata-ratanya bisa mencapai 150 hingga 200 km. Siklon tropis terbentuk di atas lautan karena adanya suhu permukaan air laut yang hangat (26,5 derajat celsius). Angin kencang berputar di sekitar pusat badai tersebur memiliki kecepatan angin hingga lebih dari 63 km per jam.

Bibit siklon tropis ini dapat menambah jumlah awan hujan yang membuat curah hujan tinggi, dampak bagi masyarakat di wilayah yang dekat dengan pusat terjadinya siklon tropis adalah hujan lebat terus menerus serta angin kencang.

Fenomena siklon tropis memiliki sebutan yang bermacam di tiap daerah, misalnya di daerah pasifik disebut taifun, di Australia disebut Willy-willy dan di Filipina disebut Baguio.

Intertropical Convergence Zone (ITCZ)

ITCZ merupakan hasil bertemunya angin pasat yang berasal dari belahan utara bumi dengan angin dari belahan selatan bumi, kemudian angin tersebut mengelilingi wilayah di sekitar ekuator bumi.

Pertemuan angin yang terjadi membentuk awan yang menghasilkan hujan di sekitar wilayah tersebut. Selain curah hujan yang tinggi ITCZ juga membuat hujan terjadi secara terus menerus.

Perlu diketahui fenomena ITCZ tidak terjadi di satu wilayah saja dan tidak menetap, namun dapat berpindah wilayah tergantung dengan pergerakan matahari tahunan.

Indonesia sendiri akan dilalui ITCZ di bulan Januari, maka cuaca di bula Januari akan lebih panas, sehingga menyebabkan massa udara meningkat dan membuat curah hujan lebih tinggi.

Angin Monsun Asia

Angin monsun merupakan angin yang mendatangi wilayah Indonesia secara periodik yaitu selama tiga bulan. Fenomena angin monsun ini membuat massa udara basah meningkat dan berpengaruh terhadap tingginya curah hujan di beberapa wilayah di Indonesia.

Ada 2 jenis angin monsun yang mempengaruhi curah hujan di Indonesia, yaitu Asian Summer Monsoon dan Australian Winter Monsoon, kedua nya terjadi secara bersamaan di sekitar bulan Januari dan Februari.

Suhu Hangat di Permukaan Air Laut

Suhu yang lebih hangat di permukaan air laut disebabkan oleh 2 faktor yaitu sinar matahari dan adanya pertemuan arus laut panas. Meningkatnya suhu permukaan laut dapat membuat penguapan lebih banyak dan mudah menciptakan awan hujan.

Penguapan tersebut turut mempengaruhi curah hujan sehingga lebih tinggi dari biasanya, selain itu juga dapat membuat gelombang badai di laut dan siklon tropis di beberapa wilayah.

Meningkatnya suhu permukaan laut ini dapat menjadi pemicu sehingga badai La Nina dapat terjadi lebih besar dan waktunya juga bisa lebih panjang.

The post 6 Penyebab Curah Hujan Tinggi di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Negara dengan Curah Hujan Rendah dan Penyebabnya https://haloedukasi.com/negara-dengan-curah-hujan-rendah Mon, 08 Aug 2022 04:52:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37797 Curah hujan atau disebut juga presipitasi adalah jumlah air hujan yang jatuh ke permukaan tanah di wilayah tertentu dan dalam satuan waktu tertentu. Jumlah curah hujan sendiri merupakan volume air yang terkumpul pada permukaan bidang datar yang diukur dalam suatu periode tertentu, misalnya harian, mingguan, bulanan atau tahunan. Curah hujan diukur dengan satuan tinggi milimeter […]

The post 8 Negara dengan Curah Hujan Rendah dan Penyebabnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Curah hujan atau disebut juga presipitasi adalah jumlah air hujan yang jatuh ke permukaan tanah di wilayah tertentu dan dalam satuan waktu tertentu.

Jumlah curah hujan sendiri merupakan volume air yang terkumpul pada permukaan bidang datar yang diukur dalam suatu periode tertentu, misalnya harian, mingguan, bulanan atau tahunan. Curah hujan diukur dengan satuan tinggi milimeter di atas permukaan bidang datar yang horizontal

Penyebab Curah Hujan Rendah

Curah hujan di setiap negara berbeda-beda, hal ini dipengaruhi berbagai faktor, tentu saja karena tiap negara memiliki letak geografis yang berbeda-beda, namun ada banyak faktor lain yang menyebabkan perbedaan curah hujan di tiap negara bahkan tiap wilayah di dalam satu negara.

Berikut beberapa penyebab adanya perbedaan curah hujan di daerah satu dengan yang lain:

  • Jarak Wilayah Jauh dari Sumber Air

Jarak sebuah wilayah atau kota letaknya jauh dari seumber penguapan atau sumber air seperti danau atau laut dapat menjadikan wilayah tersebut memiliki curah hujan rendah. Sebaliknya jika sebuah wilayah dekat dengan sumber air, penguapan yang membentuk awan hujan dapat lebih mudah terjadi.

  • Perbedaan Suhu

Adanya perbedaan suhu di daratan dan suhu di perairan juga mengakibatkan adanya perbedaan curah hujan. Suhu daratan jika lebih tinggi dibandingkan perairan akan membuat awan hujan lebih banyak di daerah perairan, sehingga hujan lebih banyak di perairan. Sebaliknya jika suhu daratan lebih rendah, maka hujan akan lebih banyak terjadi di daratan.

  • Arah Angin

Arah angin dan kondisi angin juga berpengaruh terhadap tinggi atau rendahnya curah hujan di suatu daerah. Jika sebuah daerah cenderung berangin maka hujan hanya sedikit terjadi di wilayah tersebut, karena awan hujan terbawa angin melintasi wilayah atau gagal membuat hujan.

  • Ketinggian Dataran

Letak ketinggian sebuah dataran menjadi salah satu faktor yang juga menentukan curah hujan di daerah tersebut. Jika letak dataran semaki tinggi maka curah hujan semakin rendah, karena suhu di dataran tersebut rendah.

  • Letak Geografis

Negara yang terletak di wilayah garis khatulistiwa dan merupakan wilayah kepulauan membuat curah hujan yang terjadi lebih tinggi dibandingkan negara dengan dataran luas.

  • Pegunungan

Sebuah daerah yang memiliki batasan pegunungan sulit untuk mendapatkan curah hujan yang tinggi, hal ini karena pegunungan menjadi penghalang awan hujan untuk menuju ke wilayah tersebut. Awan hujan akan terus naik dan tidak berhenti sebelum melewati pegunungan, sehingga hujan akan turun di wilayah yang dilewati awan akan mendapat hujan lebih banyak.

Negara dengan Curah Hujan Rendah

Ada beberapa negara di dunia yang memiliki curah hujan sangat rendah, berikut negara-negara tersebut:

  • Chili

Negara Chili khususnya di kota yang bernama Arica, adalah wilayah dengan curah hujan sangat rendah. Hal ini karena lokasi kta Arica berada di tengah gurun Atacamay, awan hujan tidak pernah sampai ke Arica karena terhalang pegunungan Andes.

Curah hujan di Chile khususnya di kota Arica hanya 0,03 inci, bahkan dikatakan ada beberapa wilayah di Chili yang belum pernah mendapat hjan selama 500 tahun.

  • Aljazair

Aljazair atau Algeria, adalah negara yang letaknya di pesisir Laut Tengah dan merupakan salah satu negara di Afrika Utara. Negara ini termasuk negara dengan curah hujan sangat rendah di bumi.

Kota Aoulef merupakan kota di Algeria yang memiliki iklim padang pasir dan suhu sangat tinggi, musim panas di sana lebih panjang dibandingkan musim hujannya.

Suhu di kota Aoulef bisa mencapai 50 derajat celsius di siang hari. Curah hujan per tahun di kota Aoulef 12,19 milimeter.

  • Bahrain

Negara Bahrain adalah negara Arab yang letaknya berada di dalam kelompok kepulauan di antara semenanjung Qatar dan timur laut pesisir Arab Saudi.

Negara ini memiliki suhu tinggi sepanjang tahun, curah hujan per tahunnya hanya 83 milimeter. Wilayah Bahrain sebagian besar adalah padang pasir.

  • Uni Emirat Arab

Uni Emirat Arab adalah negara di wilayah Asia Barat, letaknya di sebelah timur Jazirah Arab, berbatasan dengan negara Oman dan Arab Saudi, sedangkan batas lautnya dengan Teluk Persia yang membatasi dengan negara Qatar dan Iran.

Curah hujan per tahun di Uni Emirat Arab 78 milimeter, negara ini sering mengalami badai debu di bulan Juni dan Agustus.

  • Sudan

Sudan adalah negara Republik yang letaknya di Timur Laut benua Afrika, salah satu negara di Afrika ini memiliki curah hujan rendah sehingga kekeringan menjadi masalah utama negara. Curah hujan per tahunnya hanya 2,45 milimeter. Letaknya yang dekat dengan gurun Nubian menjadikan iklim di Sudan sangat kering dan panas.

  • Peru

Peru adalah negara di Amerika Selatan yang terletak di wilayah bagian barat, Peru berbatasan langsung di wilayah utara dengan Ekuador dan Kolombia dan di bagian selatan dengan negara Chili serta di bagian barat berbatasan dengan Samudra Pasifik.

Kota Ica, sebuah kota di Peru tepatnya di selatan kota Lima memiliki xcurah hujan yang sangat rendah, yaitu 2,29 milimeter per tahun. Kota ini udaranya sangat kering karena letaknya dekat dengan gurun Atacama.

  • Mesir

Beberapa wilayah di negara Mesir memiliki curah hujan yang rendah, seperti Luxor dan Aswan. Kota Luxor terletak di tepi timur dan barat sungai Nil, Luxor berada di wilayah utara Mesir, Luxor yang juga ibu kota Mesir Kuno di tahun 2052 SM ini memiliki curah hujan 0,862 milimeter per tahunnya.

Sedangkan kota Aswan terletak di bagian Tenggara Mesir, di kota Aswan suhunya kadang-kadang dingin sekitar 10 derajat celsius, namun ketika musim panas bisa mencapai 42 derajat celsius.

Musim panas di kota Aswan sangat panjang dan udaranya kering. Curah hujan per tahun di Aswan hanya 0,861, angin di kota Luxor maupun Aswan cukup kencang dan sering terjadai badai debu berhari-hari.

  • Dry Valleys, Antartika

Jika mendengar Antartika, kita mungkin membayangkan lapisan es serta badai salju, namun ternyata ada juga wilayah di Antartika yang tidak memiliki sedikit pun lapisan es. Dry Valleys, seperti namanya adalah daerah yang sangat kering di Antartika.

Dry Valley memiliki curah hujan 0 (nol) milimeter per tahunnya, sudah lebih dari 2 juta tahun wilayah ini tidak tersentuh air hujan.

Hal yang menyebabkan kondisi kering di Dry Valley yaitu kecepatan anginnya yang sangat kencang mencapai 200 mph, angin memanas suhunya saat turun lalu dengan cepat membuat penguapan, penguapan di wilayah ini sangat tinggi sehingga uap air, es dan salju tidak ada di sana.

The post 8 Negara dengan Curah Hujan Rendah dan Penyebabnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
9 Negara dengan Curah Hujan Tertinggi di Dunia https://haloedukasi.com/negara-dengan-curah-hujan-tertinggi-di-dunia Thu, 28 Jul 2022 07:46:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37504 Curah hujan merupakan volume atau jumlah air yang dapat jatuh dipermukaan tanah diukur berdasarkan periode dengan satuan ukuran milimeter diatas permukaan horizontal, secara sederhana curah hujan juga dapat diartikan sebagai ketinggian air hujan yang dapat berkumpul di dataran bumi yang tidak meresap dan tidak mengalir. Kehidupan di muka bumi ini memiliki berbagai musim, akan tetapi […]

The post 9 Negara dengan Curah Hujan Tertinggi di Dunia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Curah hujan merupakan volume atau jumlah air yang dapat jatuh dipermukaan tanah diukur berdasarkan periode dengan satuan ukuran milimeter diatas permukaan horizontal, secara sederhana curah hujan juga dapat diartikan sebagai ketinggian air hujan yang dapat berkumpul di dataran bumi yang tidak meresap dan tidak mengalir.

Kehidupan di muka bumi ini memiliki berbagai musim, akan tetapi musim hujan merupakan musim yang paling mendominasi dalam penghidupan di bumi, curah hujan yang tinggi dapat diukur menggunakan alat Ombrometer.

Selain dilihat berdasarkan analisa alat, tingginya curah hujan juga dapat di lihat berdasarkan kondisi suatu daerah, seperti suatu daerah tertentu memiliki iklim tropis dan kekayaan hutan yang lebat, faktor arah angin, topografi, sumber air yang ada dan garis lintang yang menjadi ukuran suatu daerah.

Menurut suatu penelitian, suatu negara yang memiliki curah hujan tinggi berpengaruh terhadap posisi dan letaknya yang berada di daerah yang dekat dengan garis khatulistiwa, puncak Amerika dan daerah Asia Tenggara, Indonesia sendiri termasuk kedalam sepuluh negara dengan curah hujan tertinggi di dunia, karena Indonesia mepunyai iklim tropis dan juga memiliki kekayaan hutan lebat yang menjadi paru-paru dunia.

Para ahli menyebutkan bahwa ada beberapa negara yang memiliki tingkat curah hujan yang paling tinggi didunia, berikut rangkumannya:

  • Kolombia

Negara Kolombia menjadi negara dengan rata-rata curah hujan yang paling tinggi di dunia dengan 3.240 milimeter per tahunnya, negara ini memilki hutan yang sangat padat dan lebat, salah satu kota di Kolombia yang sering terjadi hujan deras bahkan menyebabkan banjir yaitu Quibdo yang terletak di bagian barat negara Kolombia. Menurut data ada sekitar 304 hari yang selalu hujan dalam setiap tahunnya.

  • Sao Tome dan Principe

Sebuah wilayah yang berada di negara Afrika Tengah, negara bagian ini merupakan wilayah ke dua dengan curah hujan tertinggi di dunia, pasalnya negara ini memiliki rata rata 3.200 milimeter per tahunnya.

Negara bagian ini memiliki dua fase musim hujan yang berbeda, fase pertama terjadi pada bulan oktober sampai November atau disebut juga dengan fase pendek, dan fase panjangnya terjadi pada maret sampai mei dengan rata rata curah hujan yang sama.

  • Papua Nugini

Papua Nugini merupakan daerah yang beriklim tropis memiliki rata rata curah hujan yang mencapai 3.142 milimeter per tahunnya dimulai dari bulan Desember sampai Maret, wilayah barat dan utara dari Papua Nugini ini merupakan wilayah yang mendapatkan hujan paling banyak, sehingga sering menyebabkan banjir dan tanah longsor apabila tidak ditanggulangi dengan baik.

  • Kepulauan Solomon

Terletak di sebelah timur Papua Nugini, dengan rata rata curah hujan mencapai 3.028 milimeter per tahunnya, kepulauan ini memiliki iklim yang sangat ekstrim di mana satu suhu terjadinya kekeringan, dan kedua terjadinya suhu yang sangat basah dengan hujan yang sangat lebat, yang di awali pada bulan September hingga November, selain cuaca yang ekstrim kepulauan ini terkenal dengan bahaya angin topan yang sering melintas dari ujung pulau.

  • Panama

Merupakan salah satu negara yang berada di bagian Amerika Tengah, memiliki musim musom tropis yang tinggi dan terjadi selama sembilan bulan penuh dimulai dari bulan April, rata-rata curah hujan di negara ini sekitar 2.926 per tahunnya, kondisi geografis di negara ini yang di mana uap yang dibawa dari utara dan timur laut Karibia menjadi penyebab tingginya curah hujan di negara Panama.

  • Kosta Rika

Kosta Rika merupakan salah satu negara yang paling banyak dikunjungi oleh para wisatawan, memiliki pantai pasir putih yang terkenal, akan tetapi disetiap awal bulan Mei pemerintah menganjurkan kepada wisatawan agar tidak mendekati pantai.

Pasalnya negara ini tergolong daerah yang memiliki tingkat curah hujan yang tinggi sekitar 2.926 milimeter per tahun, yang menjadikan negara ini salah satu negara dengan tingkat curah hujan yang tinggi di dunia.

  • Malaysia

Malaysia memiliki iklim muson tropis yang rentan menyebabkan terjadinya hujan yang lebat, dengan rata rata curah hujannya mencapai 2.875 milimeter per tahunnya, musim hujan dengan tingkat tinggi terjadi sekitar bulan Desember sampai Maret.

  • Brunei Darussalam

Negara ini terletak diantara iklim sub-tropis dan tropis akibatnya daerah-daerah di Brunei sering menerima hujan dengan tingkat yang sangat deras, kondisi iklim ini juga mengakibatkan negara ini memiliki cuaca yang hangat dengan kelembaban yang cukup tinggi, Brunei memiliki rata-rata curah hujan sekitar 2.722 milimeter per tahunnya.

  • Indonesia

Sebagai salah satu negara yang banyak ditumbuhi oleh pohon lebat dan hutan tropis menjadikan Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi, menurut data Indonesia memiliki musim hujan dari bulan Desember sampai Maret, dengan rata-rata curah hujan 2.702 milimeter per tahun. Indonesia merupakan negara yang memiliki reservoir air yang hangat sekitar 81% daerah ditutupi perairan hangat dari total daratan.

  • Bangladesh

Sebuah negara yang terletak di pinggiran teluk dan dikelilingi oleh beberapa sungai merupakan alasan negara ini memiliki curah hujan yang tinggi, sederhananya negara ini memiliki sumber air yang banyak, diperkirakan curah hujan rata rata 2.666 milimeter per tahunnya, negara ini memiliki iklim muson tropis dengan ciri-ciri sering terjadi hujan lebat disetiap musimnya.

Pada dasarnya, hujan sangat bermafaat bagi kehidupan bermasyarakat diantaranya dimanfaatkan sebagai aliran sawah, persediaan air jika terjadi kemarau, menjaga kelestarian hutan dan juga menjaga kesuburan tanah.

Curah hujan yang tinggi dapat merugikan apabila tidak ditanggulangi dengan baik, seperti banjir dan tanah longsor, peran pemerintah dalam menjaga ketahanan suatu negara terhadap dampak curah hujan yang tinggi sangat dibutuhkan agar menjaga keseimbangan ekosistem masyarakat.

The post 9 Negara dengan Curah Hujan Tertinggi di Dunia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
9 Faktor yang Mempengaruhi Curah Hujan di Indonesia Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/faktor-yang-mempengaruhi-curah-hujan-di-indonesia Thu, 21 Oct 2021 09:13:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27754 Curah hujan adalah intensitas atau banyak sedikitnya air hujan. Tingkat curah hujan di setiap tempat adalah berbeda beda. Hal tersebut tergantung dari beberapa faktor di bawah ini: 1. Pegunungan  Adanya pegunungan yang berjajar di suatu wilayah menentukan bagaimana curah hujan di tempat tersebut. Pasalnya gunung-gunung tersebut menghalangi awan yang membawa air. Akibatnya adalah awan tersebut […]

The post 9 Faktor yang Mempengaruhi Curah Hujan di Indonesia Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Curah hujan adalah intensitas atau banyak sedikitnya air hujan. Tingkat curah hujan di setiap tempat adalah berbeda beda. Hal tersebut tergantung dari beberapa faktor di bawah ini:

1. Pegunungan 

Adanya pegunungan yang berjajar di suatu wilayah menentukan bagaimana curah hujan di tempat tersebut. Pasalnya gunung-gunung tersebut menghalangi awan yang membawa air. Akibatnya adalah awan tersebut tidak dapat menurunkan air hujan di tempat yang berlokasi di balik pegunungan. Daerah-daerah yang dekat dengan pegunungan akan memiliki curah hujan yang rendah sehingga ada bulan lembab serta kering. 

2. Angin Monsun

Angin monsun adalah angin yang berada di Asia dan Australia. Angin yang disebut juga dengan angin musim ini memiliki karakteristik yang berbeda dimana angin Australia kering sedangkan angin Asia lebih lembab. Angin monsun Asia akan berhembus ke Indonesia pada bulan Oktober hingga April sehingga akan terjadi musim penghujan di waktu ini. Sedangkan angin monsun Australia akan bergerak ke arah Indonesia pada bulan April sampai Oktober sehingga akan terjadi musim kemarau di Indonesia. 

3. Arah Angin 

Meski bentuk angin tidak dapat terlihat secara kasat mata namun kehadiran angin dapat mempengaruhi curah hujan di suatu tempat. Sebab angin ini lah yang akan membawa awan yang mengandung air sebelum turun hujan ke suatu tempat. Sehingga wilayah-wilayah yang memiliki sedikit angin juga akan memiliki curah hujan yang rendah seperti yang terjadi di Nusa Tenggara Timur. 

4. Suhu Udara

Suhu udara juga merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya curah hujan. Wilayah yang memiliki suhu udara yang rendah memiliki tingkat curah hujan yang rendah. Begitu pula sebaliknya daerah yang memiliki suhu udara tinggi mempunyai tingkat curah hujan yang tinggi. 

5. Ketinggian Wilayah

Wilayah dengan dataran tinggi dengan dataran rendah mempunyai curah hujan yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh ketinggian suatu wilayah menentukan tinggi rendahnya suhu udara. Semakin tinggi tempat maka semakin rendah suhu udara yang dimiliki sehingga curah hujan lebih rendah. Sedangkan dataran yang lebih rendah memiliki suhu udara yang lebih hangat sehingga memiliki curah hujan yang lebih tinggi. 

6. Jarak Sumber Air

Hujan sebelum turun ke tanah akan melalui proses penguapan air atau evaporasi terlebih dahulu yang berasal dari sumber mata air seperti lautan. Maka tempat yang dekat dengan lautan akan lebih sering terjadi hujan dari pada tempat yang jauh dari lautan. 

7. Suhu Daratan dan Suhu Lautan

Selain suhu udara, suhu daratan dan suhu lautan juga menentukan seberapa banyak hujan yang turun. Apabila suhu di daratan lebih tinggi dari suhu di lautan maka hujan akan turun di lautan. Namun jika suhu di lautan lebih tinggi daripada suhu di daratan maka hujan akan turun di daratan. 

8. Luas Daratan 

Ternyata luas daratan juga menjadi penentu terhadap tinggi rendahnya curah hujan di suatu tempat. Hal ini disebabkan karena semakin luas daratan akan memiliki titik tengah jauh dari lautan sebagai pusat evaporasi hujan. Artinya daerah tersebut akan lebih jarang terjadi hujan. Sebaliknya daratan yang sempit akan lebih dekat dengan lautan sebagai tempat evaporasi sehingga akan lebih sering terjadi hujan. 

9. Garis Lintang

Garis lintang adalah garis yang membagi dua Bumi menjadi barat dan selatan. Posisinya tepat berada di tengah Bumi. Garis ini lah yang menjadi faktor utama dari tinggi rendahnya curah hujan di suatu tempat. Hal tersebut dikarenakan garis lintang berpengaruh terhadap temperatur suhu di sekitarnya. 

Semakin dekat wilayah itu dengan garis lintang maka semakin hangat suhu udara dan semakin tinggi curah hujan.  Sedangkan semakin jauh akan semakin dingin dan curah hujan rendah. 

The post 9 Faktor yang Mempengaruhi Curah Hujan di Indonesia Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Curah Hujan: Pengertian – Klasifikasi dan Alat Ukurnya https://haloedukasi.com/curah-hujan Thu, 09 Apr 2020 03:29:12 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5372 Prakiraan hujan dapat membantu manusia untuk menentukan wilayah persebaran yang cocok bagi tanaman pangan dan dapat menanggulangi dampak negatif yang muncul dari curah hujan yang tinggi. Berikut pembahasan mengenai curah hujan. Pengertian Curah Hujan Curah hujan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti banyaknya hujan yang tercurah (turun) di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu. […]

The post Curah Hujan: Pengertian – Klasifikasi dan Alat Ukurnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Prakiraan hujan dapat membantu manusia untuk menentukan wilayah persebaran yang cocok bagi tanaman pangan dan dapat menanggulangi dampak negatif yang muncul dari curah hujan yang tinggi. Berikut pembahasan mengenai curah hujan.

Pengertian Curah Hujan

Curah hujan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti banyaknya hujan yang tercurah (turun) di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu.

Curah hujan juga dapat dikatakan sebagai air hujan yang memiliki ketinggian tertentu yang terkumpul dalam suatu penakar hujan, tidak meresap, tidak mengalir, dan tidak menyerap (tidak terjadi kebocoran).

Tinggi air yang jatuh biasanya dinyatakan dengan satuan milimeter. Curah hujan dalam 1 (satu) millimeter artinya dalam luasan satu meter persegi, tempat yang datar dapat menampung air hujan setinggi satu mm atau sebanyak satu liter.

Prakiraan Hujan

Untuk menentukan apakah curah hujan pada satu wilayah tertentu akan sama dampaknya, bila dibandingkan dengan curah hujan pada wilayah lainnya dalam kawasan tropik dapat ditinjau dengan lima unsur, yaitu:

  • Intensitas Laju Hujan

Untuk melakukan pengukuran konsentrasi curah hujan pada wilayah tertentu dengan mengukur seberapa banyak milimeter air yang turun dalam kurun waktu menit, jam, dan hari.

  • Durasi Curah Hujan

Untuk melakukan penghitungan berdasarkan berapa lama waktu curah hujan turun dalam kurun waktu menit dan jam.

  • Ketinggian Curah Hujan

Untuk melakukan pengukuran yang dilakukan setelah hujan reda dengan melihat ketebalan atau kedalaman air dalam milimeter pada bidang datar.

  • Frekuensi Periode Curah Hujan

Untuk pengukuran yang dilakukan dengan pengamatan selama beberapa tahun untuk menentukan periode curah hujan yang berlangsung secara konsisten setiap tahunnya

  • Cakupan Wilayah Curah Hujan

Untuk mengamati frekuensi periode hujan terhadap cakupan luas geografis wilayah yang terkena hujan.

Klasifikasi Curah Hujan

Klasifikasi curah hujan jika dilihat dari butir nya dibagi menjadi empat, yaitu:

1. Hujan ES

Hujan es merupakan butiran hujan yang jatuh dari awan dengan memiliki suhu di bawah 0° celcius yang terjadi di musim panas.

2. Hujan Deras

Hujan deras merupakan hujan yang memiliki butiran sekitar 7 milimeter dan berasal dari awan dengan suhu di atas 0° celcius.

3. Gerimis atau Drizzle

Gerimis atau drizzle merupakan hujan dengan jumlah yang kecil atau biasa disebut dengan hujan ringan.

Umumnya gerimis memiliki diameter kurang dari 0,5 mm dan disebabkan oleh awan kecil lapisan dan awan stratocumulus.

4. Hujan Salju atau snow

Hujan salju atau snow merupakan hujan dari kristal kecil air yang menjadi es dan memiliki suhu di bawah nol.

Alat Ukur Curah Hujan

Berdasarkan mekanismenya, pengukur curah hujan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

Ombrometer

Ombrometer sendiri dibagi lagi dalam beberapa jenis. Diantaranya:

1. Ombrometer Manual

ombrometer manual

Ombrometer manual merupakan alat penakar hujan manual berupa ember atau panampung yang telah diketahui ukuran atau diameternya.

Pengukuran curah hujan secara manual dilakukan dengan mengukur volume air secara berkala dan jangka waktu tertentu untuk memperoleh hasil curah hujan suatu wilayah.

Ombrometer manual dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Ombrometer Biasa

Ombrometer biasa merupakan alat penakar dengan cara kerja yang sangat sederhana. Prinsip kerja ombrometer biasa yaitu pembagian volume air hujan yang ditampung dengan luas mulut penakar.

Air yang ditampung oleh penakar kemudian dibagi berdasarkan parameter luas mulut dan volume air hujan.

Ombrometer biasa dibuat dari seng dengan tinggi 60 cm dan pipa paralon dengan tinggi 100 cm.

Kemudian diletakkan di ketinggian 120 hingga 150 cm, namun tentu saja belum mampu mencatat secara otomatis.

  • Ombrometer Observatorium

Ombrometer observatorium merupakan obrometer manual dengan menggunakan gelas ukur dan telah menjadi standar untuk mengukur curah hujan di Indonesia.

Cara kerja ombrometer observatorium cukup mudah dan pemeliharaanya murah.

Namun ombrometer observatorium memiliki data yang terbatas karena hanya dapat digunakan untuk mengukur curah hujan selama 24 jam.

Selain itu, sering terjadi kesalahan pada pengukuran satu alat dengan yang lainnya.

2. Ombrometer Otomatis

ombrometer otomatis

Ombrometer otomatis merupakan ombrometer dengan mekanisme otomatis dalam pencatatannya.

Ombrometer otomatis memiliki hasil perhitungan yang lebih akurat dibandingkan ombrometer manual.

Selain itu, ombrometer otomatis dapat mengukur kondisi curah hujan tinggi maupun rendah dan melakukan pencatatan dalam waktu tertentu. Contoh ombrometer otomatis, yaitu:

  • Penakar Hujan Tipe Hellman
  • Penakar Hujan Tipping Bucket
  • Penakar Hujan Tipe Bendix
  • Penakar Hujan Tipe Weighing Bucket
  • Penakar Hujan Tipe Optical
  • Penakar Hujan Tipe Tilting Siphon
  • Penakar Hujan Tipe Floating Bucket

Automatic Weather Station

authomatic weather station

Automatic Weather Stasion merupakan alat pengukur cuaca otomatis yang jauh lebih efisien dan mempunyai kemampuan lebih untuk mengukur suhu, curah hujam kelembaban, lama penyianran matahari, kecepatan dan arah angin, serta pengukuran lainnya.

Automatic Weather Station terdiri dari sensor-sensor yang bekerja dalam sebuah sistem, digunakan ketika cuaca ekstrim seperti kemarau panjang dan badai.

Automatic Weather Station juga telah dilengkapi alat untuk mengukur ketinggian awan (ceilometer).

Metode Pengukuran Curah Hujan

Metode pengukuran curah hujan digunakan untuk menganalisa jumlah curah hujan suatu wilayah. Metode pengukuran curah hujan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Metode Arimatik

Metode aritmatik merupakan metode yang paling sederhana dan mudah diterapkan, namun kurang akurat karena bergantung pada distribusi hujan terhadap ruang dan ukuran daerah aliran sungai (besar atau kecil).

Cara kerja metode arimatik dengan membagi aliran sungai ke beberapa wilayah pada DAS kemudian masing-masing wilayah yang sudah dibagi melakukan penghitungan curah hujan.

Setelah itu jumlah hujan pada setiap wilayah akan ditotal, lalu dibagi dengan jumlah wilayah sehingga diperoleh hasil rata-rata curah hujan pada wilayah DAS yang sudah ditentukan.

2. Metode Poligon Thiessen

Metode poligon thiessen merupakan metode penghitungan yang lebih baik daripada metode arimatik namun lebih cocok digunakan pada wilayah dengan curah hujan sedikit dan persebarannya tidak merata.

Metode polygon theissen melakukan perhitungan pengaruh letak wilayah persebaran curah hujan terhadap stasiun DAS yang sudah ditentukan dan diukur luasnya.

Cara kerja metode polygon thiessen dengan mengalikan curah hujan stasiun dengan luas daerah yang sudah ditentukan dan dibatasi.

Kemudian hasil masing-masing perhitungan setiap daerah dijumlahkan dan dibagi dengan total luas wilayah stasiun yang masuk dalam perhitungan.

3. Metode Isohyet

Metode isohyet merupakan metode yang lebih kompleks dibandingkan dengan dua metode lainnya.

Metode isohyet menggunakan komputer agar data yang diperoleh akurat dan hasil analisa dapat terjaga konsistensinya.

Cara perhitungan metode isohyet dengan menentukan dan membagi daerah-daerah sepanjang DAS yang memiliki intensitas hujan yang sama.

Besaran curah hujan antara daerah pertama dan kedua dijumlahkan dan dibagi dua, kemudian dikalikan dengan luas DAS daerah pertama yang dibagi dengan luas DAS total daerah.

Kemudian ditambahkan dengan hasil perhitungan selanjutnya dengan cara yang sama sehingga didapatkan hasil rata-rata curah hujan pada daerah aliran sungai.

The post Curah Hujan: Pengertian – Klasifikasi dan Alat Ukurnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>