dampak - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/dampak Fri, 05 Jan 2024 09:23:16 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico dampak - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/dampak 32 32 7 Dampak Social Distancing Akibat Pademi COVID 19 https://haloedukasi.com/dampak-social-distancing Fri, 05 Jan 2024 09:23:12 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47316 Covid 19 membawa banyak perubahan bagi kehidupan. Semua lini kehidupan mendadak beradaptasi karena adanya wabah ini. Berbagai upaya dilakukan untuk tetap hidup di tengah maraknya wabah covid 19. Peningkatan kasus kematian akibat covid membuat pemerintah melakukan upaya untuk menekan angka kematian. Salah satunya adalah dengan adanya social distancing. Sosial distancing merupakan pembatasan sosial. Pembatasan sosial […]

The post 7 Dampak Social Distancing Akibat Pademi COVID 19 appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Covid 19 membawa banyak perubahan bagi kehidupan. Semua lini kehidupan mendadak beradaptasi karena adanya wabah ini. Berbagai upaya dilakukan untuk tetap hidup di tengah maraknya wabah covid 19.

Peningkatan kasus kematian akibat covid membuat pemerintah melakukan upaya untuk menekan angka kematian. Salah satunya adalah dengan adanya social distancing. Sosial distancing merupakan pembatasan sosial.

Pembatasan sosial ini dilakukan agar wabah virus tidak menyebar karena penyebaran virus covid begitu cepat terjadi. Adanya pembatasan sosial ini membuat masyarakat lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah.

Sekalipun harus keluar rumah, perlu menaati peraturan yang terbilang ketat. Adanya social distancing membantu mengurangi jumlah korban jiwa akibat covid 19. Namun, keberadaan covid 19 ini menyebabkan banyak dampak. Tidak hanya bagi kesehatan melainkan juga pada bidang lain.

Pembatasan sosial membuat intensitas interaksi antar individu menjadi berkurang. Kurangnya intensitas untuk melakukan interaksi inilah yang kemudian menyebabkan dampak di bidang lain. Dampak ini tidak hanya dirasakan oleh satu pihak saja melainkan seluruh pihak. Baik dari kalangan atas, menengah hingga bawah.

Berikut dampak positif dan negatif dari adanya social distancing.

Selama ini manusia lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah. Baik itu untuk bekerja, belanja ataupun melakukan kegiatan lainnya. Intensitas kegiatan yang lebih banyak dilakukan di luar inilah yang membuat hubungan kekeluargaan menjadi berkurang.

Dampak Positif

1. Sikap Kekeluargaan Meningkat

Padahal keluarga merupakan tempat untuk menyalurkan kasih sayang dan keluh kesah. Banyak orang-orang yang merasa kesepian karena ditinggalkan untuk bekerja. Anak-anak yang kekurangan kasih sayang karena ayah ibunya sibuk melakukan pekerjaan di luar rumah.

Akibatnya, bounding antara satu dengan lainnya menjadi berkurang. Anak-anak sulit untuk dikontrol karena tidak ada waktu untuk duduk bersama menghabiskan waktu. Bahkan sekedar ngobrol santai pun tidak sempat dilakukan.

Adanya social distancing membuat sikap kekeluargaan semakin terjalin erat. Hal ini dikarenakan orang-orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Pekerjaan bisa dilakukan di rumah karena adanya sistem work form home. Orang tua lebih banyak memiliki waktu untuk bersama dengan anak-anak.

Bahkan selama social distancing ini orang tua menjadi mengenal anak secara mendalam. Hal-hal yang selama ini tidak diketahui menjadi lebih tau. Adanya social distancing menjadi masa pendekatan bagi orang tua dan anak, begitupun sebaliknya.

2. Kepeduliaan Sosial mengalami Peningkatan

Masa covid 19 merupakan masa terberat bagi semua orang. Orang-orang menjadi kesusahan untuk melakukan adaptasi dan ketakutan akan wabah yang menyebar. Oleh karena itu, mereka lebih memilih untuk berdiam diri di rumah dari pada harus terpapar virus yang mematikan.

Namun, tidak bagi sebagian orang yang harus tetap keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan. Contohnya seperti driver ojek online. Mereka tetap berkeliaran di luar rumah meskipun dihantui oleh bahaya wabah covid 19.

Namun, sayangnya karena adanya pembatasan sosial mengakibatkan turunnya pendapatan yang diterima oleh driver online. Hal ini dikarenakan orang-orang lebih memilih menetap di rumah dari pada bepergian. Mereka juga masih bekerja karena pekerjaan bisa diselesaikan di rumah.

Begitu pun dengan anak sekolah yang masih tetap sekolah tanpa keluar rumah karena adanya pembelajaran jarak jauh. Kondisi ini menyentuk hati banyak orang sehingga banyak orang yang peduli dengan keadaan driver ojek online.

Ketika itu, adanya sebuah gerakan untuk memberi makanan gratis bagi driver ojek online. Mereka akan memesan makanan lewat aplikasi namun tidak dikirimkan ke alamat tujuan. Makanan tersebut diberikan bagi para driver ojek online agar masih bisa makan sekalipun pendapatan menurun.

Dengan adanya gerakan ini, paling tidak driver ojek online tidak merasakan kelaparan di tengah orderan yang sepi. Uang yang digunakan untuk makan bisa digunakan untuk keperluan lain yang mendesak.

3. Solidaritas Membantu Tenaga Medis

Pihak yang paling beresiko terpapar covid 19 adalah tenaga medis. Sebab, mereka langsung berhadapan dengan pasien yang terkena virus covid 19. Tidak aneh jika banyak tenaga medis yang ikut tumbang dan terkena covid 19.

Sekalipun dilengkapi dengan APD atau alat pelindung diri, kemungkinan terpapar masihlah besar. Virus covid 19 bukanlah virus biasa melainkan virus berbahaya yang bisa mengakibatkan kematian.

Ketika covid 19, fasilitas kesehatan mengalami kekurangan karena begitu banyaknya pasien. Begitu pun dengan alat-alat kesehatan. Padahal hal tersebut menunjang kesehatan bagi pasien. Banyak rumah sakit yang penuh sehingga para pasien banyak yang tidak mendapatkan penanganan yang intensif.

Kurangnya kamar rawat membuat pasien di lempar ke beberapa rumah sakit. Belum lagi kekurangan alat pelindung diri yang mengancam keselamatan para tenaga medis. Padahal, alat pelindung diri merupakan alat yang wajib ada bagi para tenaga medis.

Rumah sakit mengalami banyak kekurangan stok tabung oksigen karena terlalu banyak pasien yang membutuhkan. Padahal tabung oksigen adalah suatu benda yang sangat dibutuhkan pasien virus covid 19 ini menyerang area pernapasan. Banyak orang yang mengalami kesulitan bernafas dan membutuhkan tabung oksigen sebagai alat bantu.

Oleh karena Ketika itu, tabung oksigen menjadi benda yang langka. Melihat hal tersebut beberapa warga berinisiatif untuk menyumbangkan tabung oksigen. Tidak hanya itu, mereka juga menyumbangkan alat pelindung diri masker hingga mendirikan rumah sakit darurat.

Semua itu dilakukan agar penangangan covid 19 bisa dilakukan secara maksimal. Masyarakat saling tolong menolong ketika ada yang terkena covid 19. Hal ini tentunya membantu tugas dari para tenaga medis yang saat itu merasa kelelahan.

4. Polusi Udara Menurun

Polusi udara merupakan masalah yang hingga saat ini belum terselesaikan. Penyebab meningkatnya polusi udara dikarenakan terlalu banyak asap yang berasal dari kendaraan bermotor. Ketika adanya social distancing ternyata terbukti dapat menurunkan tingkat polusi udara.

Meskipun, tidak sepenuhnya polusi udara dapat hilang karena penyebab polusi bukan hanya dari kendaraan bermotor saja. Adanya pembatasan sosial membuat masyarakat lebih nyaman untuk diam di rumah. Mereka enggan mengambil risiko yang besar hanya untuk keluar rumah.

Oleh karena itu, hal ini mengakibatkan jumlah kendaraan di jalanan menjadi berkurang. Bahkan beberapa jalan terlihat sepi hanya dilalui satu dua mobil dan motor saja. Selain adanya pembatasan, berkurangnya polusi udara juga disebabkan karena seluruh aktivitas dikerjakan di rumah.

Mereka tidak memiliki alasan untuk keluar rumah karena sekalipun di rumah mereka tetap bisa bekerja. Anak-anak tetap bisa merasakan pendidikan karena adanya pembelajaran jarak jauh. Hanya sebagian orang saja yang harus terpaksa melakukan aktivitas di rumah.

Penurunan polusi udara ini terbukti dari adanya indeksi kesehatan lingkungan yang terjadi di Jakarta menunjukkan skor 89 atau dalam kategori sedang. Angka ini mengalami penurunan sebab selama ini jakarta kerap memiliki angka polusi udara yang tinggi.

Bahkan termasuk ke dalam jajaran kota di dunia yang memiliki polusi udara yang tinggi. Faktanya dapat terlihat perbedaan langit selama masa social distancing dan saat ini.

Langit di Jakarta jauh lebih cerah saat adanya social distancing dibandingkan langit Jakarta saat ini. Saat ini langit Jakarta kembali ke setelan awal yang ditutupi oleh asap kabut karena banyaknya polusi di udara. Polusi udara sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Semakin banyak polusi yang terhirup maka kinerja organ pernapasan akan semakin terganggu. Oleh sebab itu, adanya peningkatan penyakit ISPA atau inspeksi saluran pernapasan. Sekali pun tidak lagi pandemi, orang-orang di Jakarta tetap harus menggunakan masker karena udara yang dihirup tidak lagi bersih.

5. Meeting Online yang Efisien

Adanya social distancing mengakibatkan adanya keberadaan komunikasi rapat jarak jauh. Sekali pun di dalam rumah namun pekerjaan kantor tetap terus berjalan. Oleh karena itu, untuk bisa terus berjalan dibutuhkan media yang memfasilitasinya.

Ketika covid 19, banyak bermunculan media rapat jarak jauh seperti zoom, google meet dan lainnya. Orang-orang menyadari bahwa meeting secara online lebih efisien dilakukan saat pandemi.

Meeting yang selama ini terbatas secara tatap muka namun karena adanya social distancing,meeting pun dilakukan secara online. Orang-orang masih bisa terhubung secara intens sekalipun tidak dalam satu ruangan.

Adanya penggunaan meeting online membuat adanya peningkatan pada sejumlah aplikasi meeting. Bahkan tidak hanya itu, ketika masa social distancing, orang-orang lebih banyak membutuhkan kuota.

Meeting online dirasa lebih efisien karena tidak banyak membutuhkan biaya. Tidak adanya biaya transportasi saat dilakukannya meeting secara online. Namun, kelemahan dari meeting secara online ini adalah kurangnya informasi yang disampaikan.

Hal ini bisa disebabkan oleh gangguan pada jaringan internet sehingga komunikasi menjadi terputus. Meskipun begitu, hal ini bisa diatasi dengan menggunakan provider yang memiliki kualitas jaringan yang bagus serta mencari tempat yang memiliki banyak sinyal.

Dampak negatif

6. Meningkatnya Depresi

Adanya pembatasan sosial mengakibatkan masyarakat lebih mudah stress. Hal inu disebabkan oleh masyarakat yang diwajibkan untuk tetap di rumah dalam beberapa waktu. Bagi sebagian orang, refreshing adalah suatu kewajiban.

Oleh karena itu, mereka membutuhkan banyak liburan namun karena adanya social distancing hal tersebut tidak bisa dilakukan. Mereka yang terbiasa melakukan aktivitas di luar lalu tiba-tiba diminta diam di rumah tentunya merasa kaget. Mereka tidak bisa menerima itu dengan mudah begitu saja. Apalagi social distancing ini dilakukan selama berjilid-jilid.

Selain itu, keadaan stress juga diperparah dengan maraknya pemberitaan mengenai kematian yang disebabkan oleh virus ini.
Pemberitaan mengenai kematian ini membuat seseorang merasa ketakutan. Ia berfikiran bahwa bisa saja dirinya dan keluarganya yang akan menjadi korban selanjutnya.

Fakta ini semakin diperjelas dengan pengumuman kematian orang-orang di sekitar rumahnya. Banyaknya ambulance yang berlalu lalang serta suara sirine membuat tingkat stress masyarakat meningkat. Belum lagi melihat keranda yang hilir mudik di depan rumah.

Oleh sebab itu, social distancing selanjutnya banyak masyarakat yang tidak mematuhinya. Mereka terlalu lelah untuj tetap berada di rumah. Mereka tidak bisa bergerak secara bebas seperti sebelumnya. Akhirnya, mereka memutuskan untuk tetap keluar rumah dan mengabaikan peraturan yang dibuat pemerintah.

Hal ini juga diperparah dengan abainya masyarakat yang tidak lagi mematuhi protokol kesehatan seperti tidak memakai masker dan menjaga jarak. Akibatnya, kasus covid 19 di Indonesia pada saat itu mengalami naik turun.

7. Menurunnya Pendapatan

Dampak Social Distancing selanjutnya adalah menurunnya pendapatan masyarakat. Social distancing yang mengakibatkan berkurangnya aktivitas masyarakat di luar rumah termasuk bekerja. Hal ini dirasakan oleh sebagian besar masyarakat terutama di kalangan menengah ke bawah.

Sehari-hari mereka merasakan kesulitan untuk mendapatkan pendapatan. Namun, ketika adanya social distancing mereka semakin merasakan kesulitan. Bahkan banyak dari mereka yang tidak mendapatkan pemasukan sama sekali. Mereka hanya mengandalkan bantuan dari yang disalurkan pemerintah.

Lain halnya dengan kalangan atas. Sekalipun terdampak tetapi mereka masih bisa memenuhi kebutuhan. Adanya social distancing membuat pemerintah menetapkan sejumlah aturan ketat. Salah satunya adalah dilarang berkerumun. Bagi mereka yang seorang pedagang tentunya hal ini adalah masalah.

Mereka tidak bisa menjualkan dagangan mereka karena orang-orang dilarang untuk keluar rumah. Selain itu, dampak ini juga dirasakan betul oleh para pengemudi ojek online. Aktivitas yang terpusat di rumah mengakibatkan minimnya para pelanggan sehingga mengakibatkan berkurangnya pendapatan.

Namun, bagi beberapa orang adanya pembatasan sosial justru menjadi berkah. Social distancing mengakibatkan munculnya peluang usaha baru terutama di bidang pekerjaan online. Banyak masyarakat yang memilih untuk belanja online dibandingkan dengan belanja secara langsung.

Hal inilah yang membuat para pedagang online mengalami peningkatan pendapatan. Selain itu, peningkatan pendapatan juga dirasakan bagi orang-orang yang menjual alat kesehatan. Selama adanya kasus pandemi, kebutuhan akan masker meningkat.

The post 7 Dampak Social Distancing Akibat Pademi COVID 19 appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Dampak Positif Transmigrasi https://haloedukasi.com/dampak-positif-transmigrasi Mon, 27 Nov 2023 07:05:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46736 Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah ke daerah lain dengan tujuan untuk pemerataan penduduk. Kebijakan pemindahan penduduk dilakukan untuk memeratakan penduduk agar pembangunan dapat dilakukan secara merata. Ternyata, kebijakan transmigrasi ini telah ada sejak zaman Hindia Belanda. Kebijakan tersebut dengan memindahkan para petani dari pulau Jawa ke luar pulau Jawa. Menurut Undang-Undang Nomor 29 Tahun […]

The post 8 Dampak Positif Transmigrasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah ke daerah lain dengan tujuan untuk pemerataan penduduk. Kebijakan pemindahan penduduk dilakukan untuk memeratakan penduduk agar pembangunan dapat dilakukan secara merata.

Ternyata, kebijakan transmigrasi ini telah ada sejak zaman Hindia Belanda. Kebijakan tersebut dengan memindahkan para petani dari pulau Jawa ke luar pulau Jawa. Menurut Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009, transmigrasi diartikan sebagai perpindahan penduduk yang dilakukan secara sukarela dan masih dalam daerah NKRI.

Tujuannya meningkatkan kesejahteraan serta tinggal di wilayah pengembangan transmigrasi. Adapula, yang mengartikan transmigrasi dengan perpindahan penduduk dari wilayah yang padat ke wilayah kurang penduduk.

Dalam sistem pemerintahan, transmigrasi dilakukan ketika masa Presiden Soeharto. Namun, proses transmigrasi saat zaman itu menuai banyak kritikan. Ketika itu, Soeharto memiliki rencana untuk mengubah lahan gambut di Kalimantan menjadi areal penanaman padi. Namun, sayangnya rencana tersebut gagal. Sebenarnya, transmigrasi memiliki sejumlah dampak positif baik bagi pemerintah maupun penduduk itu sendiri.

Berikut ini dampak positif dari transmigrasi.

1. Memanfaatkan Lahan Kosong

Salah satu dampak dari adanya transmigrasi adalah memanfaatkan lahan-lahan yang kosong agar menjadi lahan yang produktif. Dengan memindahkan penduduk dari wilayah yang padat ke wilayah yang jarang akan penduduk membuat daerah yang jarang dihuni lebih produktif sehingga pemanfaatan kegiatan di sana lebih optimal dilakukan.

Dengan diisi oleh penduduk baru, setidaknya daerah tersebut digunakan untuk kegiatan yang menghasilkan dibandingkan terbengkalai. Padahal, daerah tersebut memiliki potensi yang besar namun kekurangan orang untuk mengelolanya.

Oleh karena itu, transmigrasi dapat menjadi solusi dari pemanfaatan lahan kosong. Lahan-lahan yang kosong dapat dimanfaatkan selain untuk perumahan juga untuk pertanian maupun perkebunan. Contoh daerah yang biasanya digunakan sebagai daerah tujuan transmigrasi adalah wilayah Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Maluku.

Di mana daerah-daerah tersebut masih jarang penduduk sehingga dijadikan daerah tujuan transmigrasi. Daerah-daerah yang memiliki lahan kosong akan menjadi lahan produktif karena tidak lagi kekurangan penduduk. Dengan begitu, kesejahteraan penduduk akan meningkat.

2. Meningkatkan Produksi Pertanian

Selain bertujuan untuk meratakan penduduk, transmigrasi juga bertujuan untuk meningkatkan produktivitas penduduk. Sebagai negara agraris, potensi sektor pertanian di Indonesia cukup besar. Namun, sayangnya karena persebaran penduduk yang tidak merata membuat sektor pertanian tidak bekerja optimal.

Hasil pertanian di Indonesia sangat beragam namun ketika zaman Soeharto lebih difokuskan kepada pertanian padi. Hal ini guna mendukung program swasembada beras pada masa itu. Pada tahun 2018, sektor pertanian Indonesia mengalami pertumbuhan di atas 9%. Bahkan pertumbuhan sektor pertanian ini menjadi pertumbuhan tertinggi selama 10 tahun terakhir,

Potensi pertanian Indonesia selain padi adalah jagung, kedelai, kacang tanah, ketela, ubi jalar dan masih banyak lagi. Pada tahun 2020, kedelai ditargetkan sebagai sektor pertanian di tahap swasembada. Kemudian, di tahun yang akan datang, gula industri menjadi target dari sektor ini. Hal ini semata-mata dilakukan untuk mencapai target menjadi lumbung pangan dunia.

3. Mengurangi Pengangguran

Pengangguran merupakan salah satu masalah yang terus terjadi hingga saat ini dan belum menemukan solusi yang tepat. Timbulnya pengangguran di Indonesia disebabkan karena adanya kesenjangan antara kesempatan kerja dan tenaga kerja, Tidak hanya itu, pengangguran juga disebabkan terpusatnya persebaran penduduk.

Konsentrasi penyebaran penduduk di Indonesia selama ini hanya berfokus di daerah Jawa terutama di wilayah Ibu Kota, Dengan dalih memperbaiki taraf hidup, banyak masyarakat yang berbondong-bondong tinggal di jakarta. Akibatnya, terdapat banyak pengangguran karena kesenjangan antara kesempatan kerja dan tenaga kerja.

Dengan melakukan transmigrasi ke daerah yang jarang penduduk dapat membuka kesempatan kerja khususnya di sektor pertanian. Diharapkan para generasi muda ini dapat melakukan transformasi di bidang pertanian dengan menggunakan teknologi. Namun, sayangnya tingkat partisipatif generasi muda di sektor pertanian masih rendah.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2021, petani Indonesia sekitar 38,77 juta jiwa. Di mana rincian petani adalah sebagai berikut:

  • Generasi X yang menjadi petani sebanyak 38,02 persen
  • Generasi baby boomers yang menjadi petani sekitar 34,41 persen
  • Generasi milenial yang memilih menjadi petani berjumlah 21,93 persen
  • Generasi Z yang menjadi petani hanya 2,24 persen.

4. Mempercepat Distribusi Penduduk

Tujuan utama dari adanya transmigrasi adalah untuk memeratakan jumlah penduduk di setiap daerahnya. Berdasarkan hasil dari sensus yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2020, jumlah penduduk Indonesia adalah 270,2 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk tersebut membuat Indonesia menempati peringkat keempat dengan jumlah penduduk terbesar di dunia.

Meskipun begitu, pertumbuhan penduduk Indonesia selama 10 tahun terakhir ini mengalami penurunan. Hanya saja persebaran penduduk Indonesia belum merata karena masih terfokus pada Pulau Jawa dan Sumatera.

Berikut ini tingkat persebaran penduduk di Indonesia.

  • Jawa 56,1%
  • Sumatera 21,68%
  • Sulawesi 7,36%
  • Kalimantan 6,15%
  • Bali 5,54%
  • Maluku dan Papua 3,17%

Pulau Jawa menjadi pusat penyebaran penduduk dengan luas wilayah hanya 7% dari jumlah luas wilayah Indonesia. Pulau Jawa ketika itu diisi oleh 151 juta penduduk atau sekitar 56,1% dari jumlah penduduk Indonesia.

Sementara itu, jumlah penduduk terpadat kedua diisi oleh Pulau Sumatera dengan jumlah penduduk sekitar 58,5 juta orang. Dengan terfokusnya penyebaran penduduk di suatu pulau dapat menimbulkan beragam permasalahan ekonomi maupun sosial.

Contohnya seperti kemiskinan dan pengangguran karena jumlah penduduk yang membludak sehingga sulitnya untuk mencari kerja. Dengan begitu, tingkat kemiskinan akan semakin meningkat. Tidak hanya itu, terfokusnya pemerataan penduduk juga menimbulkan kecemburuan sosial.

5. Meningkatkan Kesejahteraan

Salah satu dampak positif dari adanya transmigrasi adalah dapat meningkatkan kesejahteraan. Kesejahteraan merupakan salah satu hal yang perlu dicapai oleh pemerintah. Namun, untuk mencapai kesejahteraan bukanlah hal yang mudah. Untuk dapat menilai tingkat kesejahteraan bisa dinilai dari berbagai indikator.

Indikator untuk menilai kesejahteraan adalah dilihat dari kependudukan dan kemiskinan. Indikator kependudukan meliputi pertumbuhan penduduk, distribusi penduduk hingga struktur usia penduduk. Oleh karena itu, untuk mencapai kesejahteraan dapat dilakukan dengan cara melakukan transmigrasi. Dengan melakukan transmigrasi dapat memeratakan distribusi penduduk sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan.

Dengan adanya transmigrasi, dapat membuat seseorang bisa memperbaiki taraf hidup. Hal ini dikarenakan perpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah yang jarang dapat membuka banyak lowongan pekerjaan. Banyak potensi-potensi daerah yang dapat dikembangkan. Salah satunya yakni di sektor pertanian.

6. Meningkatkan Kesatuan dan Persatuan

Indonesia merupakan negara yang multikultural dan memiliki potensi besar untuk mudah terpecah belaah. Selain karena alasan banyaknya keragaman, letak wilayah Indonesia yang terpisah-pisah juga berpotensi akan hal ini.

Dengan wilayah yang terpisah membuat interaksi antara penduduk menjadi kurang. Terlebih lagi beberapa wilayah menganggap bahwa mereka merasa dibedakan perlakuan. Tentunya, hal ini tidak lepas dari penumpukan penduduk di suatu pulau sehingga seakan-akan perhatian pemerintah hanya tertuju pada pulau tersebut.

Pada beberapa wilayah yang cukup jauh merasa kurang diperhatikan sehingga berpotensi menimbulkan perpecahan. Dengan adanya transmigrasi sekaligus dapat mendistribusikan penduduk secara merata sehingga tidak akan ada pemusatan jumlah penduduk.

Jika penduduk sudah merata, maka pemerintah akan lebih bisa adil untuk memberikan kebijakan sehingga tidak akan ada lagi yang merasa dikesampingkan. Selain itu, dengan persebaran penduduk yang merata, rasa persatuan dan kesatuan akan lebih terbangun.

Mengingat orang-orang yang bertransmigrasi merupakan orang-orang yang berasal dari daerah berbeda. Mereka akan membaur dengan penduduk lokal wilayah transmigran.

7. Menjaga Batas dan Kedaulatan Negara

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki luas negara yang cukup besar yakni 5,1 juta kilometer. Bahkan luas wilayah Indonesia menurut Worldometer menempati urutan ke-15 sebagai negara terluas.

Di tingkat Asia tenggara Indonesia menjadi negara terluas dengan garis pantai terpanjang. Adapun luas daratan Indonesia adalah 1.919.440 kilometer dan luas lautannya adalah 3.272.820 kilometer persegi. Tidak hanya memiliki wilayah yang luas, Indonesia juga memiliki banyak pulau yakni sekitar 17.499 pulau dengan luas wilayahnya sekitar 7,81 juta kilometer.

Tentunya hal tersebut merupakan anugerah yang patut disyukuri dan dijaga keberadaannya. Oleh karena itu, sangat penting menjaga wilayah-wilayah perbatasan Indonesia agar tidak ada yang mengklaim kepemilikan Indonesia.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia beberapa kali terlibat sengketa perdebatan masalah kepemilikan pulau. Dengan adanya transmigrasi, penduduk yang berpindah secara tidak langsung membantu menjaga kedaulatan negara di batas-batas wilayah.

Selama ini, masih banyak lahan kosong di Indonesia dan berpotensi untuk diklaim oleh negara lain. Dengan dilakukannya transmigrasi, lahan tersebut akan terisi dan tidak akan ada yang mengklaim.

8. Menjaga Ketahanan Pangan

Dengan adanya transmigrasi dapat membantu menjaga ketahanan pangan Indonesia. Tujuan utama dari transmigrasi adalah agar meningkatnya produktivitas pertanian. Penduduk dari daerah yang padat akan difungsikan untuk membantu sektor pertanian di daerah transmigrasi.

Dengan begitu, produktivitas pertanian Indonesia akan meningkat. Sebab, lahan-lahan kosong akan dikelola oleh para pendatang. Meningkatnya produktivitas di sektor pertanian, dapat menjaga ketahanan pangan.

Selama ini ketahanan pangan diidentikkan dengan ketersediaan beras. Beras merupakan salah satu kebutuhan wajib bagi masyarakat Indonesia. Sebab, makanan pokok Indonesia adalah nasi. Jika ketersediaan pangan Indonesia sedikit maka akan menyebabkan masalah lain seperti kelaparan.

Tidak hanya itu, ketidakstabilan pangan bahkan dapat menyebabkan gejolak sosial hingga poliitk. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan. Indonesia sebagai negara agraris merupakan suatu potensi untuk mencapai ketahanan pangan nasional. Potensi ini seharusnya dapat dikelola dengan baik sehingga tidak lagi ketergantungan pada impor beras.

The post 8 Dampak Positif Transmigrasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Dampak Pertempuran Margarana di Bali https://haloedukasi.com/dampak-pertempuran-margarana-di-bali Sat, 24 Jun 2023 06:56:41 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43997 Perang Margarana merupakan perang yang terjadi di daerah Bali. Awal mula perang ini terjadi karena adanya perjanjian Linggarjati yang terjadi ada tanggal 10 November 1946. Perjanjian Linggarjati merupakan salah satu negosiasi yang dilakukan oleh Indonesia dengan Belanda. Sayangnya, negosiasi ini lebih memberikan keuntungan kepada Belanda, karena wilayah Indonesia semakin sempit. Berdasarkan perjanjian Linggarjati, secara teritorial […]

The post 4 Dampak Pertempuran Margarana di Bali appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perang Margarana merupakan perang yang terjadi di daerah Bali. Awal mula perang ini terjadi karena adanya perjanjian Linggarjati yang terjadi ada tanggal 10 November 1946. Perjanjian Linggarjati merupakan salah satu negosiasi yang dilakukan oleh Indonesia dengan Belanda.

Sayangnya, negosiasi ini lebih memberikan keuntungan kepada Belanda, karena wilayah Indonesia semakin sempit. Berdasarkan perjanjian Linggarjati, secara teritorial de facto, wilayah yang diakui sebagai wilayah Indonesia hanya Madura dan Jawa saja.

Sementara Bali tidak termasuk ke dalamnya. Hal inilah yang kemudian menimbulkan percikan kemarahan pada masyarakat Bali sehingga meletus lah perang Puputan. Perang Margarana telah menyebabkan banyak dampak khususnya bagi masyarakat Bali.

Berikut ini dampak adanya perang Margarana.

1. Gugurnya Komandan Resimen Nusa Tenggara

Keinginan Belanda untuk mendirikan Negara Indonesia Timur tentu saja ditolak mentah-mentah oleh I Gusti Ngurah Rai yang ketika itu menjabat sebagai Komandan Resimen Nusa Tenggara. Ia tidak rela jika Bali memisahkan diri dari Indonesia.

Adanya perjanjian Linggarjati membuat masyarakat Bali menjadi terancam. Atas perjanjian tersebut Belanda diharuskan untuk meninggalkan wilayah de facto pada tanggal 1 Januari 1949. Setelah aksi peninggalan tersebut, pada tanggal 2-3 Maret, sebanyak lebih dari 2000 tentara Belanda mendarat di Bali.

Namun, aksi pendaratan pasukan Belanda tersebut tidak diketahui oleh komandan resimen Nusa Tenggara yakni Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai karena beliau sedang ada perjalanan dinas ke Yogyakarta.

Aksi pendaratan Belanda di Bali tidak lain untuk mendirikan negara Indonesia Timur dengan cara meningkatkan kekuatan militer di Bali. Untuk memperkuat kedudukan, Belanda juga mendaratkan kapal miliknya di pelabuhan lepas pantai Baling.

Mereka tidak ingin Bali diserahkan kepada pihak asing. Mereka masih ingin Bali menjadi bagian dari Indonesia. Bahkan ketika itu, Letnan Kolonel I Ngurah Rai dengan tegas menolak ajakan negosiasi keberpihakan pada Belanda. Dia masih ingin membela dan mempertahankan Indonesia. Oleh sebab itu, terjadilah perang Puputan.

Ia bersama pasukannya memilih untuk melawan Belanda. Pasukan I Gusti Ngurah Rai dinamakan dengan Tokring Garing Box. Pertempuran Puputan ini menjadi pertempuran terakhir bagi pasukan Tokring Garing Box. Puputan sendiri memiliki arti serba sedangkan Margana adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Tabanan Bali. Pertempuran ini terjadi di Marga sehingga dinamakan Puputan Margarana.

Pada tanggal 20 November 1946, I Gusti Ngurah Rai bersama pasukannya tengah berjalan-jalan di Gunung Agung yang berada di ujung timur Pulau Bali. Saat berada di tengah perjalanan mereka dicegat oleh sekelompok pasukan Belanda.

Pencegatan ini menimbulkan pertempuran antara pasukan I Gusti Ngurah Rai dengan pasukan Belanda. Suara baku tembakan mulai terdengar menyelimuti ladang jagung yang berada di wilayah Marga. Semula ladang jagung tersebut dalam keadaan tenang, namun dalam sekejap berubah riuh dengan bunyi tembak-tembakan.

Lokasi ladang jagung tempat pertempuran sekitar 40 kilometer dari wilayah Denpasar. Dikarenakan tidak ada persiapan karena ketika itu mereka hanya ingin berjalan-jalan, membuat pasukan I Gusti Ngurah Rai tidak langsung membalas serangan yang dilancarkan oleh Belanda.

Mereka menunggu komando dari I Gusti Ngurah Rai untuk membalas aksi Pasukan Belanda. Baru setelah mendapatkan mandat, mereka membalas serangan dari NICA (administrasi sipil Indische Belanda). Akhirnya para pemuda berhasil mengusir tentara Belanda dan mendapatkan barang rampasan dari hasil pertempuran.

Namun sayangnya ternyata pertempuran tersebut belum juga selesai. Tentara NICA rupanya melancarkan aksi serangan melalui pesawat. Hal inilah yang kemudian membuat I Gusti Ngurah Rai gugur di medan perang pada tanggal 20 November.

Gugurnya I Gusti Ngurah Rai memberikan duka yang mendalam bagi masyarakat Bali. Atas aksi heroiknya, ia ditetapkan sebagai salah satu pahlawan nasional dan mendapat penghargaan kehormatan bintang Mahaputra. Selain itu, ia juga dipromosikan menjadi Brigadir Jenderal secara anumerta. Untuk mengenang jasanya, namanya diabadikan menjadi nama bandara di Bali yakni Bandara Ngurah Rai.

2. Masyarakat Bali Banyak menjadi Korban

Dalam pertempuran Puputan Margarana tidak hanya menewaskan I Gusti Ngurah Rai saja melainkan masyarakat Bali. Sebanyak 69 orang pasukan gugur akibat serangan Belanda dari pesawat. Tidak hanya itu, dari pihak Belanda sebanyak 400 orang gugur dalam pertempuran di Margarana.

Banyaknya korban yang berjatuhan menandakan perang ini terjadi begitu dahsyat sehingga menimbulkan banyak korban jiwa. Perang Puputan menjadi bukti bahwa masyarakat Bali begitu setia pada Indonesia. Mereka rela berjuang mati-matian agar tetap menjadi bagian dari Indonesia.

Mereka menolak bersekutu dengan Belanda yang bisa saja menguntungkan bagi dirinya. Mereka lebih memilih mengorbankan jiwa dibandingkan harus menjadi bagian dari Belanda. Aksi heroik masyarakat Bali tidak hanya saat perang Puputan saja melainkan pada perang-perang lainnya.

Sebenarnya sebelum adanya perang Puputan masyarakat Bali memang sudah berselisih dengan pihak Belanda. Dulu terdapat sebuah kerajaan bernama Kerajaan Klungkung. Kerajaan ini begitu gigih melawan pasukan Belanda.

Sayangnya, kerajaan ini harus kalah dalam pertempuran melawan Belanda. Selisih paham dengan Belanda dipicu karena keinginan belanda menguasai Bali. Pada tanggal 13 sampai 16 April 1908, tim keamanan Belanda mengadakan patroli di sekitar kerajaan.

Kegiatan ini tentu saja mengganggu pihak kerajaan Klungkung. Ketika itu, Belanda berdalih patroli diadakan dengan tujuan untuk mengamankan serta memeriksa tempat penjualan opium karena Belanda yang memegang kendali atas komersial opium ketika itu.

Sayangnya, kegiatan patroli Belanda dianggap sebagai ancaman bagi kerajaan Klungkung sehingga mereka bersiap-siap untuk memberikan serangan kepada Belanda. Maka terjadilah sebuah serangan dadakan yang membuat Belanda kalah dengan 10 orang tentara terbunuh dalam serangan dadakan tersebut.

Sementara di pihak Gelgel, 12 orang tentara tewas termasuk I Putu Gledeg. Kekalahan Belanda dalam serangan dadakan tersebut membuat Belanda melakukan serangan balik pada tanggal 17 April 1908 pagi hari. Pertempuran berusaha dihentikan oleh Raja Klungkung dengan mengajukan perdamaian melalui Cokorda Raka Pugog.

Sayangnya, niatan tersebut ditolak oleh Belanda sehingga terjadilah sebuah pertempuran yang menyebabkan pasukan Gelgel mengalami kekalahan. Semakin hari hubungan Belanda dengan kerajaan Klungkung semakin memanas.

Bahkan Belanda sampai mendatangkan ekspedisi khusus dari Batavia untuk mengultimatum rakyat Klungkung. Selama 6 hari wilayah kerajaan dibom secara berturut-turut. Hingga pada akhirnya, Raja Klungkung menyerah tanpa syarat dan memberikan kerajaan kepada pihak Belanda.

Raja meminta waktu 5 hari untuk melakukan negosiasi dengan pejabat kerajaan. Sayangnya usulan tersebut ditolak dan Belanda melancarkan aksinya dengan menembakkan kerajaan dengan meriam dari kapal.

3. Terbukanya Kesempatan Belanda untuk Mendirikan Negara Indonesia Timur

Akibat dari kekalahan pasukan I Gusti Ngurah Rai semakin membuka jalan bagi Belanda untuk mendirikan Negara Indonesia Timur. Kekalahan tersebut mempermulus niatan Belanda karena tidak ada lagi hambatan yang berarti yang akan mencekal keinginan mereka.

Namun, sayangnya masyarakat Bali tidak menyerah begitu saja. Meskipun telah kehilangan Komandan Resimen, mereka tidak gentar untuk melawan pasukan Belanda. Mereka bersikukuh untuk mempertahankan Bali sebagai bagian dari Indonesia.

Sejak dulu memang Belanda sudah memiliki niatan untuk menguasai Bali. Bahkan sejak abad ke-9 saat masih berdiri sebuah kerajaan di Bali yakin Kerajaan Klungkung. Niatan tersebut semakin terbuka lebar dengan adanya perjanjian Linggarjati.

Mereka semakin dekat dengan tujuannya untuk menguasai Bali. Tak heran jika setelah putusan perjanjian Linggarjati mereka segera berpindah ke Bali sekaligus membawa angkatan armadanya. Pada tanggal 28 April 1908 Belanda berhasil menduduki kerajaan Bali dan seluruh wilayah Bali menjadi milik pemerintah Belanda.

Hal ini dikarenakan pasukan Belanda berhasil menewaskan putra mahkota kerajaan Klungkung. Gugurnya putra mahkota tidak membuat masyarakat Bali gentar. Dewa Agung Jambe beserta keluarga Kerajaan melakukan peperangan hingga titik darah penghabisan.

Sayangnya, peperangan tetap dimenangkan oleh Belanda. Akibat hal inilah yang kemudian membuat Belanda besar kepala. Belanda merasa Bali bukan lagi menjadi bagian dari Indonesia melainkan bagian dari Belanda. Kedudukan Belanda di Bali semakin diperkuat dengan adanya isi perjanjian Linggarjati yang menyebutkan wilayah de facto Indonesia. Di mana Bali tidak menjadi bagian dari Indonesia.

4. Didirikannya Museum Margarana

Pertempuran Puputan Margarana merupakan bukti nyata kesetiaan masyarakat Bali pada Indonesia. Salah satu cara untuk mengenang jasa para pahlawan, maka didirikanlah museum Margadana yang berada di kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, sekitar 25 km dari Denpasar.

Monumen ini terdiri dari tiga bagian yakni bagian hulu, tengah dan hilir dengan luas yang mencapai 9 hektar. Bagian hulu museum memiliki luas sekitar 4 hektar. Bagian ini digunakan sebagai tempat suci atau taman Pujaan Bangsa. Di bagian ini terdapat Candi Pahlawan Margarana setinggi 17 meter.

Di mana di dalam candi tersebut terdapat isi surat jawaban dari I Gusti Ngurah Rai yang menggambarkan perjuangan serta patriotisme bangsa Indonesia khususnya masyarakat Bali. Pada bagian Utara dan Timur laut candi Pahlawan terdapat taman bahagia. Di sana terdapat sekitar 1372 nisan yang menandakan jumlah pejuang yang gugur di medan perang.

Sementara itu, bagian tengah dinamakan dengan tanah seni budaya. Letaknya berada di sebelah selatan Taman Pujaan Bangsa. Taman ini memiliki luas hanya 1 hektar saja. Di dalam bagian ini terdapat beberapa bangunan penjual makanan seperti warung kopi, wantilan dan berbagai toko souvenir.

Pada bagian hilir yakni bagian selatan dari bangunan ini akan dibuat Bumi Perkemahan Remaja. Wilayah bagian hilir ini memang belum difungsikan. Luas wilayah ini sama dengan wilayah hulu yakni sekitar 4 hektar.

Adanya museum margarana selain sebagai pengingat juga sebagai bentuk apresiasi kepada para pahlawan yang telah mengobarkan nyawanya bagi Indonesia khususnya masyarakat Bali. Museum ini menjadi bukti nyata bahwa patriotisme masyarakat Bali ketika itu tidak dapat diragukan lagi.

The post 4 Dampak Pertempuran Margarana di Bali appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dampak Perisitiwa G30S/PKI https://haloedukasi.com/dampak-perisitiwa-g30s-pki Thu, 25 Aug 2022 02:56:38 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38183 Peristiwa G30S/PKI merupakan Gerakan 30 september yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia dengan tujuan utama yaitu menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno dan mengganti lambang Pancasila menjadi komunis. Peristiwa ini telah menimbulkan berbagai dampak negatif dalam kehidupan sosial, politik dan juga perekonomian di indonesia. Berikut ini dampak-dampak negatif dari peristiwa G30S/PKI, diantaranya yaitu: Dampak Sosial Politik Peristiwa […]

The post Dampak Perisitiwa G30S/PKI appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Peristiwa G30S/PKI merupakan Gerakan 30 september yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia dengan tujuan utama yaitu menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno dan mengganti lambang Pancasila menjadi komunis. Peristiwa ini telah menimbulkan berbagai dampak negatif dalam kehidupan sosial, politik dan juga perekonomian di indonesia.

Berikut ini dampak-dampak negatif dari peristiwa G30S/PKI, diantaranya yaitu:

Dampak Sosial Politik

Peristiwa G30S PKI memberikan banyak sekali dampak negatif salah satunya yaitu dalam bidang sosial dan politik. Dampak ini sangat amat dirasakan oleh Indonesia, termasuk pemerintah dan masyarakat. Berikut dampak sosial politik yang dirasakan, diantaranya:

  • Akibat G30S PKI ini kondisi politik di Indonesia semakin tidak stabil dan banyak munculnya berbagai pertentangan pada lembaga tinggi negara.
  • Banyaknya aksi demonstrasi secara besar-besaran oleh rakyat dan juga mahasiswa yang menuntut pembubaran terhadap PKI beserta ormas-ormasnya. Tuntutan tersebut dikenal sebagai Tritura atau Tiga Tuntutan Rakyat, yang berisi pembubaran PKI, pembersihan kabinet Dwikora dan juga unsur-unsur PKI, serta penurunan harga-harga barang.
  • Banyaknya aksi demonstrasi tersebut disebabkan juga oleh sikap pemerintah yang belum mengambil keputusan mengenai pembubaran PKI, sehingga hal tersebut menyebabkan kemarahan para rakyat.
  • Pada 11 maret 1966, diselenggarakan sidang kabinet ini untuk membahas ricuhnya politik nasional, namun sayangnya sidang ini tidak bisa diselesaikan dengan baik karena muncul pasukan tidak dikenal yang berada di luar gedung sidang yang dianggap membahayakan keselamatan Presiden Soekarno.
  • Tidak hanya dampak politik sosial saja yang dirasakan, namun peristiwa ini juga membuat presiden soekarno kehilangan wibawanya di mata rakyat Indonesia.

Itulah dampak negatif di bidang sosial politik. Dan pada akhirnya, Presiden Soekarno mengeluarkan surat perintah sebelas maret atau yang dikenal sebagai Supersemar. Dimana, Presiden Soekarno memberikan perintah kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil tindakan yang dianggap penting agar terjamin keamanan dan ketertiban dalam pemerintahan dan jalannya revolusi.

Dampak Ekonomi

Bukan dalam bidang politik dan sosial saja, namun peristiwa G30S/PKI juga berdampak buruk pada perekonomian di Indonesia. Dampak yang dirasakan setelah terjadinya peristiwa G30S/PKI ini yaitu tingginya kenaikan inflasi serta diikuti dengan kenaikan harga barang pokok maupun sekunder.

Oleh sebab itu, pemerintah mengatasi masalah tersebut dengan mengeluarkan dua kebijakan ekonomi. Dua kebijakan ekonomi tersebut, yaitu :

  • Mengadakan devaluasi pada rupiah lama menjadi rupiah baru, seperti Rp.1000 menjadi Rp.100
  • Menaikkan harga bahan bakar menjadi empat kali lipat namun kebijakan kedua ini justru menyebabkan kenaikan harga barang yang semakin sulit dikendalikan.

Tidak hanya dua dampak negatif tersebut saja, namun peristiwa ini memiliki cukup banyak dampak negatif seperti:

  • Banyaknya pahlawan kebanggan bangsa Indonesia yang gugur dengan tidak manusiawi. Ada 7 pahlawan yang gugur dalam peristiwa G30S/PKI ini diantaranya yaitu, Jendral Ahmad Yani, Letnan Jendral TNI anumerta R. Suprapto, Letjen S.Parman, Letjen M.T Haryono, Mayor Jendral DI Panjaitan, Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo, dan Kapten (Anumerta) Pierre Tendea. Pahlawan yang gugur tersebut diberikan gelar sebagai pahlawan revolusi berdasarkan keputusan Presiden tahun 1965.
  • Hubungan diplomatik dengan negara-negara komunis juga menjadi renggang. Peristiwa G30S/PKI ini membuat hubungan diplomatik Indonesia dengan China menjadi renggang.
  • Peristiwa G30S/PKI ini tentu sudah menodai ideologi dan kedaulatan negara Indonesia. Pasalnya, salah satu tujuan peristiwa ini yaitu untuk mengganti ideologi Pancasila menjadi Komunis sehingga sama saja telah menodai ideologi bangsa Indonesia

Peristiwa G30S/PKI ini memang memunculkan banyak dampak negatif bagi negara dan masyarakat, namun disisi lain peristiwa G30S/PKI ini juga memiliki dampak positifnya, yaitu:

  • Dapat lebih waspada terhadap serangan baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang bertujuan untuk menyerang NKRI.
  • Kedudukan Pancasila semakin kuat dengan adanya peristiwa G30S/PKI ini.
  • Peristiwa G30S/PKI ini juga membuat masyarakat lebih menyadari bahwa Pancasila merupakan jati diri bangsa Indonesia.

The post Dampak Perisitiwa G30S/PKI appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dampak Zat Adiktif, Narkotika, dan Psikotropika https://haloedukasi.com/dampak-zat-adiktif-narkotika-dan-psikotropika Fri, 29 Jul 2022 02:34:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37535 Zat adiktif adalah zat yang jika kita masukan ke dalam tubuh, dapat mengakibatkan efek tertentu dan dapat mengakibatkan kecanduan. Contohnya rokok, minuman keras, serta alkohol yang mengandung etil etanol, inhalen/sniffing. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanamn atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa […]

The post Dampak Zat Adiktif, Narkotika, dan Psikotropika appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Zat adiktif adalah zat yang jika kita masukan ke dalam tubuh, dapat mengakibatkan efek tertentu dan dapat mengakibatkan kecanduan. Contohnya rokok, minuman keras, serta alkohol yang mengandung etil etanol, inhalen/sniffing.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanamn atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Contohnya adalah tanamn papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium, morfin, kokain, ekgonin, dan tanaman ganja.

Psikotropika adaah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan sarat pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku. Contohnya sedatin (pil KB), rohypnol, magadon, valium, mandarax, amfetamin, fensiklidin, metakualon, metifenidat, fenobarbital, flunitra-zepam, ekstasi, sahbu-shabu.

Zat tersebut memiliki senyawa kimia yang memiliki dampak sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Berikut ini dampaknya.

1. Rokok

Senyawa kimia berbahaya yang terdapat dalam rokok adalah :

  • Nikotin, menyebabkan kecanduan, rusaknya jaringan otak, darah lebih mudah membeku, dan mengeraskan dinding arteri.
  • Tar, membunuh sel dalam saluran pernapasan, dan meningkatkan produksi lendir dalam paru-paru
  • Karbon monoksida, berbahaya sebab terikat oksigen lebih kuat sehingga tubuh kekurangan oksigen.
  • Karsinogen, penyebab kanker

Merokok dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan berikut

  • Kanker saluran pernapasan, dan paru-paru
  • Penyempitan pembuluh darah
  • Penyakit jantung koroner
  • Naiknya kadar gula (sakit diabetes)
  • Impotensi dan kemandulan

2. Minuman keras

Dampak negatif dalam jangka pendek dapat menyebabkanpenurunan fungsi otak, kehilangan sistem koordinasi tubuh, gangguan penglihatan dan pembicaraan. Sedangkan dampak negatif dalam jangan panjang adalah rusaknya hati, sel darah, hilang ingatan, dan depresi, alkohol juga berdampak pada kesehatan rohani menyebabkan gangguan mental, seperti mudah marah, tersinggung dan tindakan kriminal.

Untuk ciri-ciri fisik korban kecanduan minuman keras adalah napas bau alkohol, muka merah, jalan sempoyongan, bola mata bergerak terus.

3. Zat narkotika

  • Ganja atau mariyuana merupakan zat adiktif narkoba dari golongan kanabionoid. Ganja terbuat dari daun, bunga, biji, dan ranting muda tanaman mariyuana (cannabis sativa).
  • Opium merupakan narkotika dari golongan opioida, dikenal juga dengan sebutan candu, morfin, heroin, dan putau. Opium diambil dari getah buah mentah pavaper sommiverum. Heroin merupakan senyawa turunan (hasil sintetis) dari morfin yang dikenal dengan sebutan putau. Kodein merupakan senyawa turunan dari morfin. Kodein biasa dipakai dalam obat batuk dan obat penghilang rasa nyeri.
  • Kokain termasuk ke dalam salah satu jenis dari narkotika. Kokain diperoleh dari hasil ekstraksi daun tanaman koka (Erythroxylum coca) untuk anastetik (pembius).
  • Sedativa dan hipnotika (penenang) beberapa macam dalam dunia kedokteran, seperti pil KB dan magadon digunakan sebagai zat penenang (sedativa-hipnotika),

4. Zat psikotropika

Zat psikotropika adalah zat-zat tertentu yang mempunyai efek terhadap kerja otak sehingga menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan saraf pusat. Contoh mariyuana, dan LSD sebagai obat depresan (obat tidur), contohnya kloropromazina, oksanamida, pipradol,pentobaribital.

LSD (Lycergic Diethylamide) merupakan zat halusinagen. Halusinagen adalah zat-zat yang dapat mengubah persepsi, pikiran, dan perasaan seseorang serta menimbulkan halusinasi (khayalan). Adapun yang termasuk golongan candu yaitu morfin, pethidin, dan fentanil.

Contoh lain psikotropika adalah amfitamin. Amfetamin yang tergolong zat psikotropika sering digunakan untuk mengurangi berat badan karena menghilangkan rasa lapar. Amfetamin juga dapat menghilangkan rasa kantuk bahkan kadang dipakai olahragawan sebagai dopping, pemakaian zat-zat tersebut akan menimbulkan gejala-gejala seperti siaga, percaya diri, euphoria (perasaan gembira berlebihan), banyak bicara, tidak mudah lelah, tidak nafsu makan, berdebar debar, tekanan darah menurun, dan mapas cepat.

Semua obat-obatan di atas dibagi tiga kelompok yaitu :

  • Depresan

Obat terlarang yang menyebabkan depresi (menekan) aktivitas susunan saraf pusat bagi pemakaiannya. Pemakai merasa tenang pada awalnya, kemudia apatis, mengantuk, dan tidak sadarkan diri. Semua gerak refleks menurun, mata menjadi sayu, daya penilaian menurun, dan gangguan terhadap sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah), antara lain :heroin, morfin, barbiturat, diazepam, dan nitrazepam.

Dampak negatif obat-obatan golongan ini dapat merusak lever, paru-paru, ginjal, jantung, mempercepat denyut nadi, menimbulkan kesakitan, kejang-kejang, depresi, dan kematian bila overdosis.

  • Stimulan

Golongan obat terlarang ini dapat merangsang fungsi tubuh. Pada awalnya pemakai mersa segar, penuh percaya diri, kemudian berlanjut menjadi susah tidur, perilaku hiperaktif, agresif, denyut jantung jadi cepat, dan mudah tersinggung.

Obat-obatan yang termasuk dalam kelompok ini contohnya kokain, amfetamin, ekstasi, dan kafein. Dampak negatif golongan stimulan dapat menaikkan tekanan darah, merusak sel-sel saraf, denyut nadi tidak beraturan, menurunkan berat badan, dan menyebabkan paranoid serta kematian.

  • Halusinogen

Golongan obat terlarang ini menyebabkan adanya penyimpangan persepi termasuk halusinasi seperti mendengar suara atau melihat sesuatu. Pemakai menjadi curiga berlebihan, mata menjadi merah, dan agresif.

Obat-obatan ini, yaitu LSD dan ganja. Dampak negatif golongan halusinogen dapat merusak ginjal, sel-sel saraf, memengaruhi dan konsentrasi, serta mengakibatkan kebingungan dan ketagihan.

The post Dampak Zat Adiktif, Narkotika, dan Psikotropika appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dampak Penjajahan Belanda Bagi Bangsa Indonesia https://haloedukasi.com/dampak-penjajahan-belanda Wed, 29 Jan 2020 03:21:21 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3556 Sejarah Indonesia mencatat Belanda menjajah Indonesia selama kurang lebih 350 tahun. Kedudukan Belanda dalam waktu selama itu membawa pengaruh cukup signifikan terhadap bangsa Indonesia. Misalnya muncul kaum elit dan terpelajar, muncul sekolah tinggi, hadirnya jalur kereta api, bahkan sistem tanam paksa dan kerja rodi. Berikut ini beberapa dampak pendudukan dan penjajahan Belanda dari berbagai segi. […]

The post Dampak Penjajahan Belanda Bagi Bangsa Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sejarah Indonesia mencatat Belanda menjajah Indonesia selama kurang lebih 350 tahun. Kedudukan Belanda dalam waktu selama itu membawa pengaruh cukup signifikan terhadap bangsa Indonesia.

Misalnya muncul kaum elit dan terpelajar, muncul sekolah tinggi, hadirnya jalur kereta api, bahkan sistem tanam paksa dan kerja rodi.

Berikut ini beberapa dampak pendudukan dan penjajahan Belanda dari berbagai segi.

Dampak Segi Politik

Pembagian kekuasaan diatur penuh oleh pemerintahan kolonial Hindia-Belanda.

Sistem politik adu domba (devide et impera) membuat kekuasaan kerajaan di Nusantara menurun dan penguasa daerah tunduk karena intervensi.

Berikut beberapa dampak penjajahan Belanda dalam segi politik:

  • Perlawanan rakyat terhadap pemerintahan kolonial, karena sistem yang tidak adil.
  • Hadirnya Pax Nederlanica yang mengubah sistem tatanan administrasi tradisional ke modern di struktur birokrasi.
  • Bupati menjadi alat kekuasaan pemerintah kolonial, karena digaji. Namun menurut adat penguasa tradisional, bupati seharusnya mendapat upeti dari rakyat.
  • Intervensi pemerintah kolonial kuat akibat sistem pemerintahan tidak langsung (indirect rule) yang memanfaatkan bupati dan raja.
  • Jawa menjadi pusat pemerintahan dan dibagi menjadi 9 prefektur dan 30 regentschap (karesidenan dan kabupaten).
  • Sistem hukum adat diubah dengan sistem hukum Barat modern.
  • Kebijakan politik dikeluarkan untuk menguntungkan pemerintahan kolonial, namun merugikan warga pribumi.
  • Terbentuk Dewan Rakyat atau Volksraad pada 1918.

Dampak Segi Ekonomi

Pemerintah kolonial menggagas pembangunan jalan raya pos Anyer-Panarukan, juga membangun jalur kereta api untuk mendukung Sistem Tanam Paksa.

Tujuannya untuk mengangkut hasil perkebunan dan sarana transportasi umum. Sistem uang juga diperkenalkan. Akibatnya, layanan simpan pinjam menjamur dengan sistem utang dan bunga tinggi pada pribumi.

Dampak penjajahan Belanda dalam segi ekonomi, antara lain:

  • Monopoli terhadap penguasaan satu daerah dalam perdagangan dan lahan pertanian.
  • Sistem pinjaman modal berbasis utang membuat perekonomian memburuk.
  • Sistem bunga tinggi pada pinjaman modal justru mencekik rakyat kecil.
  • Interaksi ekonomi dalam bentuk jasa tidak lagi dilakukan, mayoritas berfokus pada pedagang dari golongan Timur Asing dan Eropa.
  • Eksploitasi lahan dan petani, namun petani bisa mengenal jenis-jenis tanaman baru.
  • Penguasa tradisional mewajibkan petani menyerahkan hasil panen lewat pajak hasil bumi.
  • Perekonomian berbasis pertanian pangan bergeser ke industri perkebunan.

Dampak Segi Teknologi

Dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), perkembangannya tidaklah signifikan karena adanya pembagian teknologi belum merata.

Berikut beberapa dampak penjajahan Belanda dalam segi teknologi:

  • Bangsa Indonesia tertinggal dari negara lain akibat pembatasan akses informasi dari Belanda.
  • Hadirnya jalur kereta api dan kereta api tenaga uap, namun tidak fokus pada perakitan dan perawatan.
  • Penelitian dan riset hanya berpusat pada ilmuwan-ilmuwan Belanda.

Dampak Segi Pendidikan

Masuknya bangsa Eropa ke daerah Timur berpengaruh besar pada bidang pendidikan, yakni hadirnya sekolah Katolik untuk pribumi di Maluku.

Kemudian, pemerintah kolonial mengembangkan sektor pendidikan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja.

Ada beberapa dampak penjajahan Belanda dalam segi pendidikan, yaitu:

  • Muncul kaum terpelajar dan tahu perkembangan dunia luar.
  • Bangsa Indonesia mampu membaca dan menulis agar dapat menjadi tenaga kerja di perusahaan Belanda.
  • Pendidikan setara untuk semua kalangan.
  • Jenjang pendidikan terbagi atas HIS (SD), MULO (SMP), AMS (SMA), dan sekolah tinggi seperti OSVIA, STOVIA (kedokteran), NIAS (seni), dan THS (teknik).
  • Lembaga pendidikan hadir untuk mencetak lulusan sebagai tenaga kerja.

Dampak Segi Sosial Budaya

Bangsa Belanda mempengaruhi budaya dalam hal bahasa, arsitektur, cara berpikir, dan lainnya.

Berikut beberapa dampak penjajahan Belanda dalam segi sosial budaya:

  • Variasi kata bahasa Indonesia semakin kaya lewat kata serapan dari bahasa Belanda, misalnya: kelas – klas, sandal – saandal, dan sebagainya.
  • Muncul hierarki sosial yang terbagi atas orang Timur Asing (Cina dan Timur Jauh), Eropa, dan pribumi.
  • Muncul masyarakat penganut Kristen Protestan lewat zending atau pastur dari Belanda.
  • Peninggalan arsitektur ala Belanda yang megah dan luas dengan batu bata, rangka beton, jendela lebar di Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Maluku. Misalnya benteng-benteng perang.
  • Adanya gelombang transmigran tinggi untuk memenuhi tenaga perkebunan di luar Jawa.
  • Muncul elit terdidik (priyayi cendekiawan) di berbagai kota, serta golongan buruh dan majikan.
  • Maraknya feodalisme dan westernisasi yang memaksa warga patuh dan tunduk. Sehingga terjadi kemerosotan moral.
  • Peran penguasa pribumi melemah, sehingga mengalihkan perhatian untuk menulis kitab dan prosa demi melindungi kerajaan.

Dampak Segi Pergerakan

Dari segi pergerakan, warga pribumi dari berbagai kalangan bersatu melakukan protes lewat gerakan.

Dampak penjajahan Belanda dalam segi pergerakan, diantaranya:

  • Muncul perbanditan, gerakan menentang penguasa dengan mengganggu ketentraman masyarakat, seperti perampokan dan penyamunan.
  • Muncul gerakan protes, aksi kolektif menentang ketidakadilan.
  • Muncul gerakan nativistis, gerakan protes akibat tidak puas namun ingin menegakkan kembali kerajaan kuno yang pernah jaya.
  • Muncul gerakan messianistis, gerakan yang memuat harapan kedatangan tokoh seperti Ratu Adil dan Imam Mahdi agar kehidupan berubah adil sejahtera.
  • Muncul gerakan perang suci atau perang sabil, yakni gerakan sosial yang dijiwai semangat perang di jalan agama.
  • Muncul gerakan Sarekat Islam lokal, yakni gerakan protes oleh anggota Sarekat Islam di berbagai daerah terhadap ketidakadilan ekonomi dan perdagangan.

Itulah dampak penjajahan Belanda bagi bangsa Indonesia. Semoga apa yang pernah terjadi, dapat menjadi cambuk dan pelajaran bagi kita semua.

The post Dampak Penjajahan Belanda Bagi Bangsa Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>