deiksis - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/deiksis Sat, 09 Jan 2021 15:20:35 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico deiksis - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/deiksis 32 32 Deiksis: Pengertian – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/deiksis Wed, 02 Dec 2020 03:50:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=15284 Kali ini kita akan membahas materi mengenai deiksis, berikut pembahasannya. Pengertian Deiksis Pengertian menurut KBBI Menurut KBBI, deiksis adalah hal atau fungsi menunjuk sesuatu di luar bahasa; kata yang mengacu kepada persona, waktu, dan tempat suatu tuturan. Pengertian menurut para ahli Merutu Alwi, Hasan dkk (1998:42) deiksis adalah gejala semantis yang terdapat pada kata atau […]

The post Deiksis: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kali ini kita akan membahas materi mengenai deiksis, berikut pembahasannya.

Pengertian Deiksis

Pengertian menurut KBBI

Menurut KBBI, deiksis adalah hal atau fungsi menunjuk sesuatu di luar bahasa; kata yang mengacu kepada persona, waktu, dan tempat suatu tuturan.

Pengertian menurut para ahli

Merutu Alwi, Hasan dkk (1998:42) deiksis adalah gejala semantis yang terdapat pada kata atau konstruksi yang hanya dapat ditafsirkan acuannya dengan memperhitungkan situasi pembicaraan.

Pengertian secara umum

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa deiksis adalah fungsi atau gejala semantis untuk menunjuk sesuatu yang hanya dapat dipahami dengan melihat konteks pembicaraan.

Jenis-jenis Deiksis

Deiksis Persona

Deiksis persona dapat dilihat pada bentuk-bentuk pronomina. Bentuk pronomina terbagi menjadi tiga yaitu pronomina orang pertama, pronomina orang kedua, dan pronomina orang ketiga.

  • Orang pertama tunggal : aku, saya, daku
  • Orang pertama jamak : kami, kita
  • Orang kedua tunggal : engkau, kamu, Anda
  • Orang kedua jamak : kalian, Anda sekalian
  • Orang ketiga tunggal : ia, dia, beliau
  • Orang ketiga jamak : mereka

Deiksis Tempat

Deiksis tempat berkaitan dengan tempat atau lokasi relatif menurut penutur. Deiksis tempat di setiap bahasa berbeda-beda.

Secara garis besar, deiksis tempat terbagi menjadi dua, proximal deixis (merujuk pada objek yang dianggap dekat oleh penutur) dan distal deixis (merujuk pada objek yang dianggap jauh oleh penutur).

Dalam bahasa Indonesia, untuk mengungkapkan tempat, penutur menggunakan di sana atau di sini dan itu atau ini. Di sana dan itu untuk objek yang dianggap berada jauh dari penutur dan di sini dan ini untuk merujuk pada objek yang dianggap dekat oleh penutur.

Yang perlu diperhatikan dalam dieksis tempat adalah tempat dalam sudut pandang penutur dapat ditetapkan secara fisik dan psikologis atau mental.

Misalnya, di sana digunakan oleh penutur apabila objek yang dimaksud berada jauh dari jangkauannya.

Deiksis Waktu

Deiksis waktu berkaitan dengan waktu relatif menurut penutur. Deiksis waktu dalam setiap bahasa berdeba-beda. Dalam bahasa Indonesia waktu dapat diungkapkan dengan:

  • sekarang untuk masa kini
  • tadi dan dulu untuk waktu yang lampau
  • nanti untuk waktu yang akan datang
  • Hari ini, besok dan kemarin, tergantung dari kapan ujaran tersebut diucapkan.

Deiksis waktu juga sama dengan deiksis tempat, yaitu waktu ditetapkan sesuai dengan psikologis penutur. Misalnya penutur akan menggunakan besok untuk mengungkapkan hari setelah hari ini dimana tuturan diucapkan.

Contoh Deiksis

Perhatikan kata sekarang pada kalimat-kalimat berikut ini!

  • Kita harus pulang sekarang.
  • Harga bahan pokok naik semua sekarang.
  • Sekarang pencurian terjadi di mana-mana.

Pada kalimat (a) sekarang merujuk pada jam atau menit. Pada kalimat (b) cakupan waktu lebih luas, mungkin sejak minggu lalu hingga minggu ini. Pada kalimat (c) cakupan waktunya lebih luas lagi bisa sejak berbulan-bulan yang lalu, dan dapat pula bertahun-tahun yang lalu. Pengungkapan waktu dengan sekarang tergantung pada psikologis penutur dan dilihat juga kapan tuturan tersebut diungkapkan.

Deiksis bukan hanya merujuk pada waktu saja, akan tetapi juga dapat merujuk pada tempat, persona, dan semua hal yang berhubungan dengan situasi pembicaraan.

Contoh deiksis yang merujuk tempat adalah sebagai berikut:

  • Duduklah kamu di sini.
  • Di sini di jual sembako.
  • (Indonesia adalah negara yang memiliki beragam adat dan budaya). Di sini manusia harus saling menghormati.
  • (Jakarta adalah kota padat penduduk). Di sini manusia harus saling menghormati.

Pada kalimat (a) di sini merujuk pada kursi atau sofa. Pada kalimat (b) acuannya lebih luas yaitu suatu toko atau tempat penjualam yang lain yang domungkinkan menjual sembako. Pada kalimat (c) ruang lingkupnya Indonesia, dan pada kalimat (d) ruang lingkupnya adalah Jakarta. Di sini mengacu pada tempat si pembicara berada.

The post Deiksis: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Jenis Deiksis dan Contohnya https://haloedukasi.com/jenis-deiksis Mon, 16 Nov 2020 03:56:32 +0000 https://haloedukasi.com/?p=14823 Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani yang memiliki makna “menunjuk atau menunjukkan”. Deiksis digunakan untuk memberikan informasi kontekstual yang menunjukkan suatu baik itu benda, orang, tempat, maupun waktu (dilansir dalam KBBI) Menurut Kaswanti Purwo (1984:1), deiksis adalah sesuatu yang memiliki fungsi untuk menunjuk sesuatu di luar bahasa. Dari pendapat di atas dapat kita tarik kesimpulan […]

The post 5 Jenis Deiksis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani yang memiliki makna “menunjuk atau menunjukkan”. Deiksis digunakan untuk memberikan informasi kontekstual yang menunjukkan suatu baik itu benda, orang, tempat, maupun waktu (dilansir dalam KBBI)

Menurut Kaswanti Purwo (1984:1), deiksis adalah sesuatu yang memiliki fungsi untuk menunjuk sesuatu di luar bahasa.

Dari pendapat di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa deiksis merupakan fenomena bahasa yang berkaitan erat dengan konteks dan situasi untuk mengetahui maknanya.

Menurut Kaswanti Purwo, deiksis memiliki 5 macam, diantaranya adalah:

1. Deiksis Persona (Orang)

Dalam bahasa Yunani persona memiliki makna “topeng”. Topeng yang seringkali digunakan oleh para seniman untuk memainkan sebuah peran. Istilah “persona”, menurut Lyons dipilih karena terdapat kemiripan antara peristiwa bahasa dan permainan bahasa.

Deiksis persona mempunyai tiga fungsi khusus, yaitu:

  • Merujuk kepada orang yang sedang dibicarakan (ia, dia).
  • Merujuk kepada bentuk penggabungan antara orang pertama dan orang kedua (kita).
  • Merujuk pada orang ketiga jamak (kalian, mereka).

Deiksis ini juga disebut degan deiksis orang. Deiksis persona dibagi menjadi :

Deiksis Persona Pertama

Dalam deiksis persona pertama dibagi lagi ke dalam persona pertama tunggal dan persona pertama jamak.

  • Persona pertama tunggal, terdiri dari saya, aku, daku, ku, mu. Contoh kalimat:
    • Aku tidak akan pernah kesini lagi.
    • Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
    • Mampir dulu saja ke rumahku.
  • Persona pertama jamak, terdiri dari kami, kita. Contoh kalimat:
    • Kami akan datang ke rumahmu besok.
    • Kita bisa saja meninggalkannya di sini.

Deiksis Persona Kedua

Sama seperti halnya deiksis persona pertama, deiksis persona kedua juga mempunyai dua kategori yaitu deiksis persona kedua tunggal dan deiksis persona kedua jamak.

  • Persona kedua tunggal, terdiri dari kamu, engkau, kau, dikau, mu, Anda. Contoh kalimat:
    • Kamu jangan pernah berbicara omong kosong.
    • kau adalah satu-satunya yang membuatku berlutut.
  • Persona kedua jamak, yaitu kalian. Contoh kalimat:
    • Bisakah kalian diam sejenak?

Deiksis Persona Ketiga

Deiksis persona ketiga, hanya terdiri dari persona ketiga tunggal, yaitu dia, beliau, ia.

  • Dia tidak menyadari kedatanganku
  • Beliau adalah orang yang paling dihormati di desa ini
  • Ia tidak pernah kembali sejak merantau.

2. Deiksis Tempat

Deiksis tempat digunakan untuk menunjukkan pada lokasi atau tempat ketika tuturan atau ujaran tersebut diucapkan.

Menurut Purwo (1984:37), deiksis ruang banyak menggunakan kata penunjuk misalnya dekat, jauh, kanan, kiri, depan, belakang.

Contoh kalimat:

  • Sekarang aku tinggal di sini.
  • Dahulu aku tinggal di sana.
  • Tokonya ada di belakang rumahku.

Fungsi deiksis tempat:

  • Merujuk untuk tempat yang jauh dari penutur (di sana, di situ, itu).
  • Merujuk untuk tempat yang dekat dengan penutur (di sini, sini, ini).

3. Deiksis Waktu

Deiksis waktu adalah deiksis yang menggunakan leksem ruang dan leksem waktu sesuai dengan waktu ujaran tersebut berlangsung.

Agustina (1995:46) mengatakan deiksis waktu yaitu pengungkapan atau pemberian bentuk bentuk kepada titik atau jarak waktu suatu ujaran terjadi. Wujud deiksis waktu yaitu kemarin, besok, lusa, bulan ini, tahun lalu, dll.

Contoh kalimat:

  • Lusa kakakku akan pergi ke Jepang.
  • Kemarin siapa saja yang tidak menghadiri rapat?
  • Tahun lalu Kevin dan Marcus berhasil membawa pulang 10 medali emas dari kejuaraan Bulu Tangkis tingkat Internasional.

Deiksis waktu mempunyai dua fungsi, yaitu:

  • Merujuk pada waktu lampau atau kejadian yang sudah terjadi saat tuturan tersebut diujarkan (kemarin, bulan lalu).
  • Merujuk pada waktu yang yang akan datang atau kejadian tersebut baru akan terjadi setelah tuturan tersebut diujarkan (lusa, minggu depan).

4. Deiksis Wacana

Nababan (1987:42) mengungkapkan bahwa deiksis wacana menunjukkan bagian bagian tertentu dalam wacana atau yang sedang berkembang.

Deiksis wacana dibagi ke dalam dua kelompok yaitu anafora dan katafora. Disebut anafora apabila kata tersebut merujuk kepada suatu hal yang sebelumnya sudah disebutkan.

Menurut Hasanudin (2009:70), anafora adalah fungsi yang menunjuk kembali pada suatu yang telah disebutkan sebelumnya dalam suatu kalimat atau wacana.

Sedangkan menurut Agustina (1995:42), katafora yaitu kata yang merujuk kepada hal yang akan disebutkan.

Wujud dari deiksis wacana antara lain ini, itu, berikut, terdahulu. Contoh kalimat:

  • Anafora: Jorji rajin membaca, karena itu dia mempunyai banyak wawasan yang luas.
    Kata “itu” merujuk pada suatu hal yang sudah disebutkan sebelumnya yaitu rajin membaca.
  • Katafora: halaman berikut membahas tentang fungsi organ-organ tubuh manusia.
    Kata “berikut” merujuk pada hal yang disebutkan di akhir kalimat atau wacana yaitu pembahasan halaman berikutnya.

Fungsi deiksis wacana dibagi menjadi tiga:

  • Menerangkan sesuatu hal yang telah dibicarakan.
  • Menerangkan sesuatu hal yang akan dibicarakan.
  • Digunakan untuk menyimpulkan sesuatu hal.

5. Deiksis Sosial

Deiksis sosial berkaitan dengan situasi sosial yang ada di dalam masyarakat. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya jenis kelamin, usia, pekerjaan, kedudukan sosial, pendidikan, dll.

Wujud dari deiksis sosial diantaranya adalah Pak, Bu, Tuan, Nyonya, Profesor, hamba. Contoh kalimat:

  • Pak, saya sudah mengirim laporan saya.
  • Prof, mari kita makan bersama.
  • Hamba berjanji akan lebih giat bekerja lagi.

Fungsi deiksis sosial dibagi menjadi dua yaitu:

  • Menunjukkan perbedaan kelas sosial antara penutur dan pendengar.
  • Menjaga nilai kesopanan dalam masyarakat.  

The post 5 Jenis Deiksis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>