derivatif - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/derivatif Thu, 26 Jan 2023 07:53:04 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico derivatif - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/derivatif 32 32 Transaksi Derivatif: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Risiko https://haloedukasi.com/transaksi-derivatif Thu, 26 Jan 2023 07:53:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41094 Transaksi pasar modal maupun transaksi perbankan terdiri dari berbagai jenis transaksi. Salah satunya adalah transaksi derivatif. Transaksi ini menjanjikan keuntungan yang tinggi, namun memiliki risiko yang tinggi pula. Apa itu transaksi derivatif? Penjelasan tentang transaksi derivatif akan dijelaskan di bawah ini.  Pengertian Transaksi Derivatif Transaksi derivatif adalah transaksi yang dilaksanakan oleh dua pihak atau lebih […]

The post Transaksi Derivatif: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Risiko appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Transaksi pasar modal maupun transaksi perbankan terdiri dari berbagai jenis transaksi. Salah satunya adalah transaksi derivatif. Transaksi ini menjanjikan keuntungan yang tinggi, namun memiliki risiko yang tinggi pula.

Apa itu transaksi derivatif? Penjelasan tentang transaksi derivatif akan dijelaskan di bawah ini. 

Pengertian Transaksi Derivatif

Transaksi derivatif adalah transaksi yang dilaksanakan oleh dua pihak atau lebih untuk melakukan jual atau beli suatu aset maupun komoditas tertentu prediksi harga pada masa yang akan datang. Transaksi derivatif dilakukan dengan sebuah perjanjian kontrak antara pihak-pihak yang melakukannya. Kontrak perjanjian inilah yang dijadikan sebagai objek perdagangan yang harganya telah disepakati oleh masing-masing pihak dalam kontrak tersebut.

Derivatif merupakan jenis investasi keuangan yang berada di bawah pengawasan Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada berbagai produk derivatif yang dapat ditransaksikan di pasar keuangan dan saham, seperti mata uang, suku bunga, obligasi, saham, indeks saham, dan lain-lain.

Ada pula produk derivatif yang berada di bawah pengawasan BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi), yaitu produk derivatif yang berupa komoditas. 

Transaksi derivatif memiliki risiko yang sangat tinggi, sebab merupakan produk investasi yang asalnya dari sebuah kontrak perjanjian. Dimana cara kerjanya memprediksi harga di masa yang akan datang. Tingginya imbal hasil yang tinggi menjadi harapan dari pelaku transaksi derivatif. 

Jenis Transaksi Derivatif

Jenis derivatif yang beredar di pasar bursa terdapat 4 jenis. Keempat jenis derivatif tersebut adalah:

  1. Kontak Serah

Kontrak serah merupakan suatu yang pelakunya terdiri dari dua pihak atau lebih. Pihak-pihak yang terlibat ini melakukan perjanijian untuk transaksi berupa penyerahan baik aset maupun komoditas yang sudah ditentukan dan disetujui harga, jumlah, serta tanggal dari penyerahan tersebut. Selesainya kontrak tersebut ialah ketika aset maupun komoditas tersebut sudah diserahkan secara netto.

  1. Kontrak Berjangka

Kontrak berjangka hampir mirip dengan kontak serah. Perjanjian yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam penyerahan atau pembelian aset maupun komoditas yang telah disetujui tanggal, jumlah, serta harganya.

Perbedaan kontrak berjangka dengan kontrak serah yaitu kontrak berjangka diperdagangkan secara teratur di bursa yang memperdagangkan kontrak berjangka tersebut ditransaksikan.

  1. Kontrak Opsi

Kontrak opsi adalah suatu instrumen derivatif sebagai lindung nilai atau hedging. Terdiri dari dua jenis opsi, yaitu opsi jual dan opsi beli. 

Opsi jual (put option) adalah suatu kontrak atau perjanjian yang memberikan kewenangan untuk menjual aset atau komoditas kepada pemiliknya. Sedangkan opsi beli (call option) merupakan kontrak yang memberikan hak pemilik aset atau komoditas untuk menjualnya. Dalam melakukan transaksinya, pemilik opsi bebas menentukan harga, tidak diwajibkan mengikuti harga yang tertera dalam kontrak. 

  1. Swap

Jenis transaksi derivatif yang terakhir yaitu swap. Swap adalah jenis transaksi derivatif yang dilakukan dua pihak atau lebih dengan melakukan pertukaran arus kas. Arus kas tersebut berdasarkan pada tingkat bunga pokok nasional yang telah disepakati oleh pihak yang bertransaksi tersebut.

Swap merupakan transaksi over The Counter bisnis atau lembaga keuangan yang tidak diperdagangkan oleh bursa saham. Satu arus kas yang dipertukarkan biasanya tetap, sedangkan arus kas yang lainnya dapat berubah dan tergantung pada suku bunga yang menjadi acuan.

Manfaat Transaksi Derivatif

Beberapa manfaat transaksi derivatif di antaranya sebagai berikut:

  1. Melindungi harga atau nilai aset maupun komoditas di masa mendatang sehingga tidak mengalami penurunan nilai.
  2. Menanggung atau mentransfer risiko berdasarkan posisinya hedger atau spekulator.
  3. Meminimalisir kerugian dari suatu bisnis.

Penerapan Pajak Instrumen Derivatif

Penerapan pajak instrumen derivatif didasarkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Transaksi Derivatif Berupa Kontrak berjangka yang Diperdagangkan di Bursa.

Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa, “Penghasilan yang diterima dan atau diperoleh orang pribadi atau suatu badan dari transaksi derivatif yang berupa kontrak berjangka yang diperdagangkan di bursa dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final.”

Berdasarkan penjelasan dari peraturan tersebut maka perpajakan yang diterapkan pada instrumen derivatif adalah PPh Final. Dimana pengenaan tarifnya disesuaikan dengan PPh yang dimaksud yaitu sejumlah 2,5% dari margin awal. Oleh karena itu, pelaku dari transaksi derivatif diwajibkan untuk melakukan pembayaran pajak sesuai pada ketentuan yang berlaku.

Risiko Transaksi Derivatif

Telah dijelaskan di atas bahwa transaksi derivatif merupakan transaksi yang dapat memberikan keuntungan tinggi, tetapi juga memiliki risiko yang juga tinggi. Resiko tinggi yang dapat terjadi pada transaksi derivatif dikarenakan transaksi ini didasarkan pada prediksi harga di masa mendatang. Sehingga transaksi derivatif dapat dikatakan sebagai transaksi atas sebuah spekulasi.

Sebagai suatu transaksi kontrak dari sebuah spekulasi untuk masa depan, maka kemungkinan ketidaksesuaian antara prediksi dan kenyataan yang terjadi di saat waktu kontrak tiba bisa terjadi. Misalnya, harga dari aset atau komoditas tersebut tidak sesuai yang diperkirakan. Maka apabila hal itu terjadi, pelaku dari transaksi tersebut akan mengalami kerugian. 

Dalam transaksi derivatif, pelaku harus benar-benar menguasai berbagai hal yang mempengaruhi harga suatu aset atau komoditas yang akan ditransaksikan. Namun demikian, terdapat hal-hal di luar dugaan yang dapat merubah harga suatu aset atau komoditas secara signifikan. Sehingga tidak ada prediksi yang seratus persen pasti cocok dalam transaksi derivatif. 

The post Transaksi Derivatif: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Risiko appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sekuritas : Pengertian-Jenis dan Tips Memilih https://haloedukasi.com/sekuritas-pengertian-jenis-dan-tips-memilih Tue, 02 Nov 2021 08:46:50 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28170 Pengertian Sekuritas Sekuritas adalah salah satu instrumen keuangan, biasanya aset keuangan apa pun yang dapat diperdagangkan. Sifat dari apa yang bisa dan tidak bisa disebut sekuritas umumnya tergantung pada yuridiksi di mana aset tersebut diperdagangkan. Pada tingkat dasar, sekuritas adalah aset atau instrumen keuangan yang memiliki nilai dan dapat dibeli, dijual, atau diperdagangkan. Beberapa contoh sekuritas yang […]

The post Sekuritas : Pengertian-Jenis dan Tips Memilih appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Sekuritas

Sekuritas adalah salah satu instrumen keuangan, biasanya aset keuangan apa pun yang dapat diperdagangkan. Sifat dari apa yang bisa dan tidak bisa disebut sekuritas umumnya tergantung pada yuridiksi di mana aset tersebut diperdagangkan.

Pada tingkat dasar, sekuritas adalah aset atau instrumen keuangan yang memiliki nilai dan dapat dibeli, dijual, atau diperdagangkan. Beberapa contoh sekuritas yang paling umum termasuk saham, obligasi, opsi, saham reksa dana, dan saham. 

Kegiatan Usaha dalam Perusahaan Sekuritas

FCM as a broker dealer atau Perantara Pedagang Efek

Sebuah perusahaan pialang yang bertindak sebagai perusahaan pialang membeli dan menjual sekuritas untuk keuntungan sendiri atau untuk pihak ketiga (investor, trust investasi, perusahaan asuransi, dana pensiun, dll). Anda dapat membeli dan menjual sekuritas seperti saham dan obligasi di bursa saham. Namun, perdagangan terkadang disebut sebagai perdagangan di luar bursa atau perdagangan OTC (over-the-counter).

Anggota Bursa adalah perantara pedagang efek yang telah memperoleh izin usaha dari OJK dan berwenang untuk menggunakan sistem dan/atau fasilitas bursa sesuai dengan peraturan bursa. Investor publik atau calon investor membeli dan menjual sekuritas (seperti saham dan obligasi) melalui perusahaan investasi dengan izin perantara pedagang efek.

Penjamin Emisi

Perusahaan efek yang bertindak sebagai penjamin emisi akan melakukan penawaran umum perdana (IPO) dengan calon emiten, terlepas dari apakah mereka wajib membeli sisa efek yang belum terjual atau tidak. Istilah penawaran umum saham biasa juga dikenal dengan istilah publik (emiten).

Manajer Investasi (Manajer Investasi, Perusahaan Investasi) Perusahaan investasi yang beroperasi sebagai manajer investasi melakukan kegiatan usaha untuk mengelola portofolio efek nasabah. Mengelola investasi kolektif nasabah korporasi (tidak termasuk perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang menjalankan usahanya sendiri).

Saat ini, perusahaan pengelola investasi dikenal luas sebagai pihak yang mengelola perwalian investasi. Trust investasi banyak dijual melalui Investment Trust Selling Points (APERD). Sebagian besar trust investasi ditawarkan dan dijual melalui bank komersial yang terdaftar sebagai APERD.

Jenis Sekuritas

Obligasi / Hutang

Jenis surat berharga yang pertama adalah obligasi atau obligasi korporasi. Ini adalah sekuritas yang dijual perusahaan untuk mendapatkan pinjaman dari investor dengan tingkat bunga tertentu.

Contoh dari jenis sekuritas ini adalah obligasi pemerintah (SUN), obligasi tabungan ritel (SBR), dan surat berharga syariah ala sukuk.

Saham

Jenis sekuritas berikut ini dikenal sebagai saham, atau lebih umum saham. Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, saham adalah persentase kepemilikan yang dimiliki oleh satu orang dalam suatu entitas dan disajikan dalam bentuk lot atau saham.

Contoh saham termasuk dividen, perwalian investasi, dan perwalian investasi real estat (DIRE).

Pihak Terlibat dalam Sekuritas

Perusahaan efek memiliki perantara atau broker yang melakukan kegiatan perdagangan saham antara nasabah dan pembeli saham. Pialang hanya bertindak sebagai perantara transaksi dan tidak bertanggung jawab untuk membeli atau menjual saham investor secara langsung.

Tugas lain dari broker adalah mendorong klien untuk membeli atau menjual saham atau membeli saham yang menarik. broker membuat rekomendasi kepada klien berdasarkan analisis aktivitas pasar, reputasi perusahaan pemegang saham, analisis keuangan, dan analisis pasar.

Oleh karena itu, kami tidak membuat rekomendasi hanya berdasarkan asumsi. Nantinya, hasil analisis tersebut dapat digunakan sebagai dasar rekomendasi nasabah, bersama dengan informasi lain mengenai BEI atau pasar saham.

Beberapa perusahaan pialang juga melakukan penelitian analitis kasar, tetapi menggunakan temuan dari beberapa sumber tepercaya untuk merangkumnya menjadi rekomendasi yang sesuai untuk klien mereka. Hasil rekomendasi dari perusahaan investasi mempengaruhi reputasi perusahaan investasi itu sendiri.

Jika proposal tersebut dapat mendatangkan keuntungan yang stabil, tentunya nasabah akan lebih percaya diri dan nilai jual perusahaan efek tersebut secara otomatis akan meningkat.

Tips Memilih Sekuritas

1. Tentukan tujuan investasi

Tidak setiap investor ingin mencapai hal yang sama dengan uang mereka. Investor muda cenderung lebih tertarik untuk meningkatkan portofolio mereka sebanyak mungkin dalam jangka waktu yang lama. 

Investor yang lebih tua kemungkinan lebih tertarik pada pelestarian modal karena mereka mendekati usia pensiun dan berencana untuk mulai hidup dari kepemilikan mereka. Dan beberapa investor paling tertarik untuk menghasilkan pendapatan reguler dari investasi mereka dalam bentuk dividen dan distribusi.

Luangkan waktu sejenak untuk memikirkan apa tujuan sejalur dengan portofolio investasi yang diinginkan.

Sasaran yang dituju akan menentukan perusahaan mana yang ingin dibeli.

  • Investor yang tertarik pada pendapatan akan mencari saham dengan hasil dividen yang baik dan arus kas dan pendapatan untuk mendukung dividen tersebut.
  • Investor yang mencari pertumbuhan akan tertarik pada perusahaan yang lebih muda yang menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang menjanjikan tetapi pendapatan yang mungkin tidak stabil.
  • Mereka yang tertarik pada pelestarian modal akan mencari yang sebaliknya: bisnis yang kuat yang telah ada selama beberapa dekade menghasilkan keuntungan yang stabil dan dapat diprediksi.

2. Temukan perusahaan yang diinginkan

Ketika kita membeli saham, kita akan menjadi pemilik sebagian bisnis. Jika tidak memahami bisnisnya, bisa dipastikan kita sedang menyiapkan diri untuk sebuah kegagalan.

Apakah kita cukup percaya diri untuk mengambil kepemilikan penuh atas perusahaan yang bisnisnya tidak dipahami? Bahkan jika kita menunjuk manajemen yang hebat, bagaimana kita bisa tahu apakah mereka melakukan pekerjaan dengan baik?

Kita dapat menemukan perusahaan sekuritas di mana saja. Kita menggunakan lusinan produk dan layanan setiap hari, jadi luangkan waktu sejenak untuk mempertimbangkan perusahaan yang ada di baliknya. 

Pertimbangkan juga perusahaan yang dapat memengaruhi secara tidak langsung. Banyak bisnis tidak pernah berhubungan langsung dengan konsumen. 

Kita dapat menggunakan perusahaan yang ditemui setiap hari sebagai titik awal untuk meneliti berbagai sektor dan menemukan pesaing di setiap industri. Jika tidak sepenuhnya memahami bagaimana bisnis menghasilkan uang, kita perlu melakukan riset atau mencari perusahaan lain.

3. Menentukan apakah suatu perusahaan memiliki keunggulan kompetitif

Sekarang setelah mempertimbangkan sejumlah besar perusahaan dan pesaing mereka, inilah saatnya untuk mulai mempersempit daftar. Hal terpenting yang harus dicari dalam sebuah perusahaan adalah keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, atau yang disebut oleh Warren Buffett sebagai parit.

“Kunci untuk berinvestasi bukanlah menilai seberapa besar suatu industri akan mempengaruhi masyarakat, atau seberapa besar industri itu akan tumbuh, melainkan menentukan keunggulan kompetitif dari perusahaan mana pun dan, di atas segalanya, daya tahan keunggulan itu,” kata Buffett dalam wawancara 1999 dengan Fortune . “Produk atau layanan yang memiliki parit luas dan berkelanjutan di sekitarnya adalah yang memberikan penghargaan kepada investor.”

Parit dapat berasal dari beberapa sumber yang berbeda. Mempelajari bagaimana faktor-faktor seperti skala, biaya peralihan, merek unik, kekayaan intelektual, dan efek jaringan dapat memberi perusahaan keunggulan kuat atas pesaingnya akan membantu kita mengidentifikasi mereka di perusahaan yang diteliti.

4. Tentukan harga wajar untuk saham tersebut

Setelah mempersempit daftar saham yang dipertimbangkan untuk perusahaan dengan keunggulan kompetitif yang kuat, saatnya untuk mulai melihat harga saham .

Ada banyak cara untuk mengevaluasi harga saham saat ini dan apakah itu memberikan nilai yang baik atau tidak. Berikut adalah beberapa:

  • Price-to-earning ratio : Rasio PE mengambil harga saham perusahaan dan membaginya dengan pendapatan per sahamnya selama setahun terakhir. Investor dapat menemukan perdagangan saham dengan harga bagus ketika rasio PE mereka turun di bawah rata-rata historisnya. Metrik ini paling baik digunakan oleh perusahaan mapan yang menghasilkan keuntungan dan pertumbuhan yang stabil.

    Tapi mungkin ada alasan bagus untuk saham diperdagangkan pada rasio PE yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Jika pertumbuhan pendapatan diperkirakan akan meningkat selama beberapa tahun ke depan, investor harus bersedia membayar lebih per dolar keuntungan. Ingat, harga saham ditentukan oleh ekspektasi masa depan. Masa lalu hanya dapat digunakan sebagai panduan kasar.
  • Price-to-sales ratio : Rasio PS lebih berguna untuk pertumbuhan saham yang tidak menguntungkan atau menghasilkan pendapatan yang sangat tidak stabil. Sekali lagi, rata-rata historis dapat menjadi panduan yang baik, tetapi pastikan untuk memperhitungkan ekspektasi masa depan.

    Yang penting, tidak semua penjualan diciptakan sama. Sebuah perusahaan mungkin keluar dengan produk atau layanan baru yang menghasilkan margin keuntungan yang jauh berbeda dari bisnis intinya tetapi menyumbang sebagian besar pertumbuhan pendapatannya.

    Akibatnya, investor perlu menyesuaikan ekspektasi mereka tentang bagaimana harga saham seharusnya relatif terhadap penjualan di masa depan.
  • Pemodelan arus kas yang didiskon : Jika kita benar-benar ingin masuk ke dalam investasi, gali keuangan bisnis dan mulailah membuat proyeksi untuk pertumbuhan pendapatan, margin keuntungan, dan pengeluaran lainnya untuk beberapa tahun ke depan. Kemudian gunakan proyeksi tersebut untuk pendapatan dan biaya operasional untuk mengembangkan model pendapatan masa depan.

    Diskon arus kas tersebut dengan tingkat pengembalian yang diinginkan, dan akan memiliki perkiraan nilai saham. Bagilah itu dengan jumlah saham yang beredar, dan kita akan mendapatkan harga saham yang wajar.
  • Hasil dividen : Jika kita berfokus pada pendapatan, hasil dividen adalah metrik penting lainnya untuk dipertimbangkan. Jika hasil dividen di atas rata-rata untuk sebuah saham, itu bisa menunjukkan bahwa itu diperdagangkan dengan harga yang bagus. 

    Namun, pastikan bahwa kita tidak terjatuh ke dalam jebakan hasil. Terkadang, dividen tidak berkelanjutan, jadi pastikan untuk memeriksa seberapa aman dividen didasarkan pada rasio pembayaran perusahaan sebagai persentase pendapatan dan arus kas bebas. 

    Dan pastikan untuk melihat ke depan dan memeriksa bahwa pendapatan dan arus kas berkelanjutan dan berkembang. Kita bahkan dapat mengembangkan model diskon dividen sendiri dengan memproyeksikan pertumbuhan dividen selama beberapa tahun ke depan.

5. Beli saham dengan margin keamanan

Langkah terakhir untuk memilih saham adalah membeli perusahaan yang diperdagangkan di bawah perkiraan dengan harga yang wajar. Ini adalah margin keamanan kita. 

Dengan kata lain, jika penilaian kita salah, mencegah kerugian besar dengan membeli jauh di bawah harga wajar . Itulah kunci lain kesuksesan Warren Buffett sebagai investor .

Untuk saham dengan pendapatan yang stabil dan prospek yang kuat, kita mungkin tidak memerlukan margin keamanan yang lebar. Ambil 10% dari harga target, dan Anda mungkin akan baik-baik saja.

Untuk saham berkembang dengan pendapatan yang kurang dapat diprediksi, Anda mungkin menginginkan margin keamanan yang lebih luas. Targetkan 15% hingga 30%, tergantung seberapa yakin dalam penilaian tersebut. 

Itu memastikan bahwa jika hal-hal tidak berjalan seperti yang diharapkan – misalnya, jika perusahaan muda menghadapi tantangan baru atau perusahaan yang lebih besar memutuskan untuk memasuki pasar – ​​Anda akan terlindungi karena membeli saham dengan nilai relatif.

Tidak perlu mendapatkan harga serendah mungkin untuk sebuah saham. Percayalah pada diri sendiri bahwa Anda melakukan penelitian yang diperlukan untuk membuat keputusan yang baik, dan, ketika harganya terlihat bagus, ambillah.

Jika mengikuti langkah-langkah di atas dan membangun portofolio pilihan saham yang terdiversifikasi di beberapa sektor, kita pasti akan menemukan beberapa investasi yang unggul.

Contoh Perusahaan Sekuritas

Perusahaan sekuritas di Indonesia yang terdaftar
Batavia ProsperindoBNI SekuritasBumiputera
Danareksa EkokapitalErdikha Elit
Inti Fikasa Investindo NusantaraMandiri Sekuritas
Net SekuritasNISP SekuritasPanin Sekuritas
Paramitra AlfaAldiracita IndonesiaAmantara Indonesia
AnugerahArtha  IndonesiaBahana Sekuritas
BCA SekuritasBinaartha BNC Indonesia
Bosowa Buana CapitalCGS-CIMB Indonesia
Ciptadana AsiaCitigroup IndonesiaCLSA Indonesia
Corpus IndonesiaCredit Suisse IndonesiaDanasakti Indonesia
Danatama Makmur DBS Vickers IndonesiaDeutsche Sekuritas Indonesia
Dhanawibawa IndonesiaDwidana Sakti Ekuator Swarna 
Equity IndonesiaFAC IndonesiaForte Global 
Harita Kencana SekuritasHenan Putihrai HSBC Indonesia
IMG SekuritasIndo CapitalIndo Mitra 
Indo PremierIndosurya Bersinar Indosurya Bersinar
J.P. Morgan IndonesiaJasa Utama Capital Kiwoom Sekuritas Indonesia
Korea Investment IndonesiaKresnaLotus Andalan 
Macquarie IndonesiaMagenta Kapital IndonesiaMahakarya Artha 
Mahastra Andalan MakindoMasindo Artha 
Maybank Kim Eng Mega Capital Minna Padi Investama 
Mirae Asset IndonesiaMNC SekuritasNH Korindo Indonesia
Nikko IndonesiaNomura IndonesiaOCBC Indonesia
Onix SekuritasOSO IndonesiaPacific Sekuritas Indonesia
Panca Global Phillip IndonesiaPhintraco Sekuritas
Pilarmas Investindo Pool AdvistaPratama Capital 
Primasia UnggulProfindo IndonesiaRecapital Sekuritas Indonesia
Reliance IndonesiaRHB IndonesiaRoyal Investium Sekuritas
Semesta IndovestShinhan IndonesiaSinergi Millenium 
Sucor SekuritasSupra IndonesiaSurya Fajar
Trust SekuritasUBS IndonesiaUniversal Broker Indonesia 
UOB Kay HianValbury IndonesiaVaria Inti Sekuritas
Victoria IndonesiaWanteg SekuritasWaterfront Indonesia
Yuanta IndonesiaYulie IndonesiaEvergreen Indonesia
ING IndonesiaKGI IndonesiaMorgan Stanley Indonesia
Pacific 2000Trimegah IndonesiaSamuel Sekuritas Indonesia

Kesimpulan

Sekuritas investasi adalah kategori sekuritas – aset keuangan yang dapat diperdagangkan seperti ekuitas atau instrumen pendapatan tetap – yang dibeli dengan maksud untuk dimiliki sebagai investasi.

Bank sering membeli surat berharga untuk disimpan dalam portofolio mereka; ini biasanya salah satu dari dua sumber pendapatan utama, bersama dengan pinjaman.

Efek investasi yang dipegang oleh bank sebagai agunan dapat berupa ekuitas (kepemilikan saham) pada korporasi atau surat utang.

The post Sekuritas : Pengertian-Jenis dan Tips Memilih appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Derivatif: Pengertian – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/derivatif Tue, 02 Nov 2021 00:51:29 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28145 Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Derivatif. Pengertian Derivatif Derivatif adalah salah satu istilah ekonomi dari instrumen keuangan yang mendapatkan nilai dari pergerakan harga, nilai tukar mata uang asing, suku bunga atau keuntungan dari harga dasarnya. Derivatif adalah suatu kontrak perjanjian yang dilakukan oleh dua belah pihak untuk menjual dan membeli sejumlah aset […]

The post Derivatif: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Derivatif.

Pengertian Derivatif

Derivatif adalah salah satu istilah ekonomi dari instrumen keuangan yang mendapatkan nilai dari pergerakan harga, nilai tukar mata uang asing, suku bunga atau keuntungan dari harga dasarnya.

Derivatif adalah suatu kontrak perjanjian yang dilakukan oleh dua belah pihak untuk menjual dan membeli sejumlah aset baik aset secara financial maupun komoditas pada waktu mendatang dengan harga yang sudah disepakati saat ini.

Dapat ditarik kesimpulan secara lebih khusus bahwa derivatif adalah kontrak financial yang dilakukan dua belah pihak atau lebih sebagai pemenuhan janji untuk membeli atau menjual sejumlah aset tertentu sebagai objek yang diperdagangkan pada waktu serta harga yang sudah disepakati secara bersama oleh kedua belah pihak yang terlibat. Secara mudah, derivatif dapat diumpamakan seperti kontrak yang disepakati oleh pihak penjual dan pihak pembeli.

Derivatif adalah hal resmi di Indonesia, sehingga keberadaannya diatur dan dijamin oleh hukum. Salah satu dasar hukum derivatif adalah Undang-undang No 8 tahun 1995 mengenai penyelenggaraan kegiatan yang ada di pasar modal. Serta beberapa peraturan lainnya yang diatur dan diawasi oleh Bepepam (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keungan).

Karakteristik Derivatif

Berikut adalah tiga karakteristik yang dimiliki oleh derivatif :

  • Nilainya dapat berubah. Perubahan nilai ini dapat disebabkan oleh perubahan pada suku bunga, nilai tukar valuta asing, perubahan harga komoditas, peringkat dan indeks kredit serta variabel yang telah ditentukan.
  • Tidak memerlukan atau memerlukan lebih kecil modal awal ketika melakukan investasi. Jumlah yang dibutuhkan untuk melakukan investasi di awal lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan untuk kontrak sejenis lainnya. Dengan kontrak yang dimaksudkan memiliki hasil yang sama terhadap perubahan faktor pasar.
  • Terdapat waktu atau tanggal yang telah disepakati untuk melaksanakan penyelesaian.

Manfaat Derivatif

Derivatif memiliki berbagai manfaat, berikut adalah dua manfaat utama dari derivatif :

  • Untuk meminimalisir risiko keuangan dan terjadinya kerugian. Karena dd dalam derivatif sudah terdapat berbagai macam penetapan dan perjanjian untuk mengatur berbagai hal secara rinci serta batasan kegiatan berinvestasi.
  • Untuk melindungi nilai komoditas. Instrument derivatif mampu melingdungi nilai dari komoditas karena penilain produk derivatif bersifat kompleks dan terperinci, sehingga kestabilan nilai komoditas dapat lebih terjaga dan terhindar dari penurunan nilai.

Jenis-jenis Derivatif

Terdapat berbagai jenis-jenis derivatif. Berikut dijelaskan empat jenis derivatif yang paling umum :

  • Swap
    Swap adalah jenis derivatif berupa kontrak yang disepakati oleh dua belah pihak untuk melakukan penukaran pembayaran di masa mendatang yang didasari pada pergerakan harga atau tingkat yang telah disepakati bersama. Jenis swap  yang paling umum adalah interest rate swap atau swap suku bunga. Interest rate swap terjadi dengan perjanjian antar dau belah pihak untuk menukar pembayaran bunga dengan sejumlah pinjaman tertentu dimasa depan. Sekelompok suku bunga biasanya akan berdasarkan bunga tetap dan lainnya berdasarkan bunga variabel.
  • Forward
    Adalah kontrak perjanjian antara dua belah pihak untuk menukarkan sejumlah tertentu komoditas, mata uang asing atau surat-sruat berharga di masa depan dengan nilai tukar yang sudah disepakati saat ini.
  • Future
    Future adalah kontrak yang dapat diperdagangkan di bursa yang mengizinkan perusahaan untuk membeli atau menjual sejumlah aset tertentu baik komoditas, atau surat berharga dengan harga dan waktu tertentu di masa depan. Kontrak future dan forward sangat mirip, hanya saja forward bersifat pribadi dan hanya dua pihak yang terlibat sedangkan future disponsori oleh bursa dan dapan diperjualbelikan oleh berbagai pihak
  • Opsi
    Opsi adalah kontrak yang memberi hak kepada pemiliknya untuk menjual atau membeli sejumlah aset pada masa waktu tertentu. Opsi adalah suatu hak dan bukan kewajiban. Opsi terbagi menjadi dua jenis yaitu opsi beli atau call option dan opsi jual atau put option. Opsi beli memberikan hak pada pemiliknya untuk membeli aset pada harga tertentu. Sedangkan opsi jual adalah hak untuk menjual.

Contoh Derivatif

Terdapat berbagai contoh produk derivatif. Berikut disebutkan beberapa contohnya :

  • Derivatif properti (property derivatifs)
  • Derivatif kredit (Credit derivatifs)
  • Derivatif asuransi (Insurance derivatifs)
  • Komoditi
  • Saham
  • Bursa valuta asing
  • Pasar uang
  • Obligasi
  • Indeks ekuitas.

Tingkat Risiko Derivatif

Derivatif adalah instrument keuangan dengan bentuk kontrak perdagangan. Dikarenakan berbentuk kontrak perdagangan maka risiko yang terkandung di dalamnya pun tinggi. Namun risiko tinggi ini diiringi dengan tingkat keuntungan yang juga besar.

Para ahli ekonomi dan pengamat pasar modal menyatakan jika risiko yang dimiliki oleh derivatif bahkan lebih tinggi daripada saham. Karena derivatif menggunakan spekulasi pada harga masa depan.

Bahkan seorang investor senior yaitu Warren Buffet menyatakan jika deviratif ini bisa menjadi senjata pemusnah masal. Hal ini dikarenakan instrument investasi ini berpeluang menjadi instrumen investasi yang mampu mematikan. Harga kontrak derivatif juga cenderung fluktuaktif dan tidak stabil.

Kesimpulan Pembahasan

Derivatif adalah salah satu instrument investasi yang melibatkan perjanjian yang disepakati oleh dua belah pihak. Perjanjian ini memuat kontrak yang akan dilaksanakan pada waktu yang mendatang dengan harga yang sudah disepakati saat ini.

Kontrak ini juga memiliki jangka waktu tersendiri. Derivatif memiliki risiko yang cukup besar namun juga tingkat keuntungan yang tinggi.

Instrumen investasi ini dapat bermanfaat sebagai pelindung nilai komoditas jika digunakan dengan cermat dan teliti.

The post Derivatif: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>