Desain grafis - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/desain-grafis Sun, 27 Feb 2022 10:25:43 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Desain grafis - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/desain-grafis 32 32 Grafika Komputer: Pengertian, Sejarah dan Aplikasi https://haloedukasi.com/grafika-komputer Sun, 27 Feb 2022 06:26:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31722 Grafika komputer merupakan satu dari sekian banyak istilah yang ada dalam lingkup bahasan ilmu teknologi. Grafika komputer pertama kali dipopulerkan oleh William Fetter pada tahun 1960. Ia menggunakan istilah ini untuk menjelaskan metode pesawat baru yang dikembangkan di tempatnya bekerja yaitu Boeing. sampai pada akhirnya grafika komputer berkembang dan mencapai inovasi dalam bidang keilmuan komputer […]

The post Grafika Komputer: Pengertian, Sejarah dan Aplikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Grafika komputer merupakan satu dari sekian banyak istilah yang ada dalam lingkup bahasan ilmu teknologi. Grafika komputer pertama kali dipopulerkan oleh William Fetter pada tahun 1960. Ia menggunakan istilah ini untuk menjelaskan metode pesawat baru yang dikembangkan di tempatnya bekerja yaitu Boeing.

sampai pada akhirnya grafika komputer berkembang dan mencapai inovasi dalam bidang keilmuan komputer dan menjadi kombinasi pengetahuan dengan ilmu matematika, geometri, analisis numerik, dan ilmu komputerisasi itu sendiri.

Penjelasan dibawah ini diharapkan bisa mempermudah memahami pengenalan grafika komputer dan bahasan apa saja yang ada di dalamnya.

Pengertian Grafika Komputer

Grafika komputer adalah bagian dari ilmu komputer yang berhubungan dengan proses pembuatan atau manipulasi gambar secara digital. Grafika komputer memiliki bentuk sederhana yaitu grafika komputer dua dimensi (2D) yang kemudian dikembangkan menjadi grafika komputer tiga dimensi (3D), image processing (pemrosesan citra), dan pattern recognition (pengenalan pola).

Dengan kata lain, grafika komputer ialah sesuatu selain teks dan suara. misalnya gambar-gambar hasil dari tampilan pada komputer sehingga menjadi gambar yang bisa ditemui di televisi atau majalah yang tampil lebih komunikatif.

Sejarah Grafika Komputer

Awal mula sejarah dan perkembangan grafika komputer ditandai oleh seorang pekerja Boeing, William Fetter. Ia mempopulerkan istilah komputer grafik pada desain pesawat buatannya. Ia mengembangkan grafika komputer melalui gambaran rancangan kokpit menggunakan model 3D tubuh manusia.

seiring berjalanya waktu, grafika komputer juga dipakai oleh Ivan Sutherland yang merupakan seorang mahasiswa MIT pada tahun 1961. Ia menciptakan program komputer yang dinamai “sketchpad”. Ia mengawali penggunaan light pen untuk membantu membuat bangun sederhana pada komputer.

Pada tahun yang sama, Steve Russell membuat video game pertama yang dinamai “spacewar”. Program ini kemudian berkembang menjadi program uji untuk setiap komputer DEC yang akan dipasarkan.

Perkembangan keilmuan grafika komputer hingga saat ini masih menjadi objek yang menarik perhatian para peneliti di berbagai bidang. Bahkan semakin banyak seminar dan konferensi yang berkaitan dengan grafika komputer, termasuk graphics visualization dan animasi. Buku-buku yang membahas mengenai grafika komputer juga masih terus diperbaharui sampai saat ini.

Aplikasi – Aplikasi Grafika Komputer

Ada beberapa area penggunaan aplikasi grafika komputer bisa dimanfaatkan, diantaranya adalah:

  • User lnterface

Penggunaan grafika komputer pada sistem operasi dan aplikasi modern pada saat ini, biasanya dimanfaatkan untuk antar muka komputer (interface). Misalnya Windows dan Visual Studio.

  • Membuat Presentasi

Penggunaan grafika komputer juga meliputi pembuatan diagram-diagram. Penggunaan grafis pada aplikasi otomasi perkantoran misalnya office. Cara ini sudah menjadi trend aplikasi modern dengan konsep point and click.

  • Percetakan Digital

Grafika komputer juga bisa digunakan pada aplikasi percetakan, pembuatan brosur, bilboard digital, pembuatan buku, dan lain-lain.

  • CAD/CAM

CAD/CAM atau Computer-Aided Design/ Computer-Aided Manufacturing, aplikasi pada bidang-bidang teknik. Seperti penggunaanya pada pembuatan rancangan rumah, alat-alat suku cadang, dan kendaraan.

  • Seni dan Komersil

Grafika komputer juga populer digunakan pada bidang seni dan komersil. Sebagai contoh aplikasi yang digunakan untuk membuat lukisan digital, pembuatan poster film, dan pembuatan iklan dan promosi produk-produk yang dijual online dengan menggunakan media gambar.

  • Pengontrolan Proses

Digunakan untuk melihat dan memonitor lokasi, webcam, dan semacamnya menggunakan aplikasi visualisasi data dan menghubungkanya dengan komputer melalu USB.

Model Dasar Grafika Komputer

Grafika komputer merupakan bidang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pembuatan (proses produksi) gambar atau citra menggunakan komputer melalui tahap-tahap pemodelan, rendering, dan animasi yang akan dijelaskan dalam poin-poin berikut ini.

  • Modelling

Pemodelan atau modelling merupakan upaya memvisualisasikan objek real ke dalam objek yang memiliki karakteristik geometris. Proses pembuatan pemodelan objek 3 dimensi ke dalam bentuk geometris ini, bertujuan agar gambar bisa dengan bebas dimanipulasi tanpa kehilangan akurasi, karena perhitungan yang dilakukan tidak sembarangan tetapi menggunakan perhitungan secara numeris berdasarkan kaidah matematis.

Singkatnya pemodelan geometris yang digunakan pada grafika komputer ini dapat dimaknai dengan proses memotret objek real kemudian mengubahnya menjadi objek virtual. Pemodelan ini juga tentunya bisa menjelaskan objek nyata menggunakan perhitungan matematis. Akan tetapi, jika objek tidak ada pemodelan ini masih bisa dilakukan dengan menggunakan objek imajinasi pembuatnya.

  • Rendering

rendering adalah istilah dalam grafika komputer yang berarti pemberian sentuhan atau unsur realistis kepada model-model geometris yang dibuat, sehingga memiliki sifat dan penampakan yang identik dengan objek sebenarnya.

Dalam proses rendering ada beberapa langkah yang harus dilakukan, diantaranya adalah:

  1. Penggambaran objek tiga dimensi (3D) dalam dua dimensi (2D)
  2. Memberikan sentuhan pewarnaan pada objek
  3. Mengatur cahaya pada gambar
  4. Memberi gradasi warna pada objek
  5. Menambahkan tekstur permukaan apda gambar
  6. Memberikan bayangan pada gambar sehingga tampak realistis
  7. Memberikan pantulan cahaya (reflection), juga serapan cahaya (transparancy)
  8. Memperhatikan perpotongan antar objek
  9. Menghilangkan objek-objek yang tersembunyi.
  • Animation

Animasi merupakan teknik-teknik yang digunakan untuk memberikan unsur gerakan atau motion pada objek visual. Pada awalnya gerakan-gerakan yang diberikan menggunakan kaidah normal umumnya gerakan pada manusia, hewan, tumbuhan, atau gerakan alamiah lainnya. tetapi pada perkembanganya animasi tidak terpaku pada gerakan realistis saja, para seniman bisa membuat gerakan sesuai dengan yang ada dalam imajinasinya sendiri-sendiri.

Efek animasi merupakan fitur yang sangat mendasar pada pembuatan film-film animasi yang tentu saja akan menampilkan banyak gerakan dari objeknya. Dengan berkembangnya animasi dalam dunia grafika komputer, para pegiast animasi bisa dengan leluasa mengekpresikan karyanya dengan tanpa batas.

Efek animasi yang sudah semakin canggih memberikan ruang pada insan perfilman dalam membuat film-film yang bagus dan futuristik. beberapa contoh film yang menggunakan efek animasi dalam proses pembuatanya diantaranya adalah “Zootopia”, “Luca”, dan karya animasi dalam negeri “Nusa” yang sukses dipasaran.

Penjelasan diatas adalah pengenalan mengenai grafika komputer secara umum, dari pengertian, sejarah, aplikasi, dan model dasarnya. semoga informasi tersebut bisa memberikan manfaat.

The post Grafika Komputer: Pengertian, Sejarah dan Aplikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
User Experience: Pengertian, Fungsi, Metode, Cara Kerja https://haloedukasi.com/user-experience Thu, 16 Dec 2021 12:37:41 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29623 Dalam mengembangkan suatu perangkat lunak, terdapat istilah user experience yang menjadi bagian penting terutama dalam dunia digital, khususnya dalam melakukan interaksi serta memudahkan para pengguna. Sejumlah perusahaan besar, khususnya yang ada di dalam bidang perangkat lunak, berlomba – lomba dalam mewujudkan perangkat lunak dengan interface serta user experience dalam mencapai sebuah tujuan agar dapat bersaing […]

The post User Experience: Pengertian, Fungsi, Metode, Cara Kerja appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam mengembangkan suatu perangkat lunak, terdapat istilah user experience yang menjadi bagian penting terutama dalam dunia digital, khususnya dalam melakukan interaksi serta memudahkan para pengguna.

Sejumlah perusahaan besar, khususnya yang ada di dalam bidang perangkat lunak, berlomba – lomba dalam mewujudkan perangkat lunak dengan interface serta user experience dalam mencapai sebuah tujuan agar dapat bersaing dengan kompetitor di bidang yang sama.

Pada kali ini kami akan membahas secara lebih rinci mengenai user experience supaya kita dapat lebih memahami apa itu user experience, manfaatnya, hingga cara kerjanya. Mari simak pembahasan berikut ini!

Pengertian User Experience

User experience merupakan pengalaman bagi para pengguna di dalam suatu interaksi yang menggunakan bantuan aplikasi atau perangkat lunak yang bertujuan untuk memudahkan para penggunanya.

Pengalaman inilah yang menggambarkan kemudahan dalam penggunaan suatu produk digital. Tujuan utama dari produk ini adalah memaksimalkan seluruh aspek yang ada mulai dari fitur, desain, hingga konten, sehingga para pengguna dapat mencapai tujuan dalam melakukan interaksi dengan bantuan aplikasi.

User Experience harus dilengkapi dengan tampilan antarmuka yang baik dengan maksud supaya para penggunanya dapat merasa nyaman dalam melakukan interaksi dalam waktu yang lama dengan menggunakan produk yang diciptakan tersebut.

Tak hanya itu, aplikasi idealnya harus dapat diakses secara ringan dan dilengkapi dengan tampilan menu yang mudah dipahami dan tidak sulit, serta memiliki konten yang sifatnya jelas dan tepat dengan sasaran.

Jika tidak menerapkan User Experience dalam suatu aplikasi dapat berpotensi ditinggalkan oleh para pengguna dalam waktu yang singkat.

Contohnya saja ketika para pengguna sudah masuk dalam sebuah website yang telah dibuat, namun tidak ada User Experience yang diterapkan dengan benar, maka hal tersebut sangat berpengaruh terhadap pengalaman para pengguna terutama dalam melakukan akses dalam sebuah website. Karena hal tersebut, otomatis para pengguna akan langsung keluar dari situs tersebut dan memilih menggunakan websit kompetitor serupa dengan fitur yang lebih lengkap.

Fungsi User Experience

Agar kita lebih memahami betapa pentingnya User Experience bagi para penikmat produk digital, kita perlu memahami terlebih dahulu beberapa fungsi dari User Experience seperti pada berikut :

  • Memudahkan Para Penggunanya

User Experience dapat memberikan kemudahan bagi para pengguna dalam menggunakan suatu aplikasi yang mana di dalamnya menyediakan penilaian dalam aspek kegunaan.

Sekarang ini, hampir seluruh aplikasi maupun perangkat lunak telah dirancang sebaik mungkin agar seluruh penggunanya dapat menggunakannya secara mudah dan efektif.

  • Menarik Perhatian dan Minat Para Pengguna

Fungsi yang selanjutnya adalah menarik minat penggunanya dalam menggunakan aplikasi supaya dapat berlangsung secara terus menerus. Karena jika suatu aplikasi tidak mempunyai daya tarik bagi setiap penggunanya, maka aplikasi tersebut lebih rentan untuk ditinggalkan hingga tidak dilirik sama sekali oleh para pengguna.

  • Membantu Menciptakan User Imterface yang Baik

Fungsi User Experience yang ketiga adalah menciptakan User Interface yang baik. Sebelumnya kita perlu mengetahui terlebih dahulu bahwa UI ini merupakan produksi dari hasil penggunakan User Experience.

Yang mana dalam menerapkan UX di dalam aplikasi, menghasilkan desain UI yang memiliki kesan yang lebih menarik dan juga elegan.

  • Menaikkan Tingkat Kesuksesan

Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa para pengguna akan lebih mudah meninggalkan aplikasi yang dianggap tidak menarik.

Contohnya saja WhatsApp, kita bisa tahu bahwa penggunanya terus bertambah, dan pengguna lamanya juga tidak meninggalkan secara Cuma – Cuma. Hal tersebut karena aplikasi ini mampu bersaing dengan para kompetitornya dengan memberikan pengalaman yang sangat menarik bagi para penggunanya.

Oleh karena itu, User Experience menjadi suatu hal yang penting dalam menentukan keputusan penggunaan para penggunanya, agar kebih diperhatikan penerapannya pada aplikasi demi meningkatkan hingga mempertahankan kesuksesannya.

  • Dapat Berkompetisi dan Memenangkan Persaingan

Dalam menerapkan User Experience di dalam suatu produk digital, memenangkan persaingan merupakan salah satu tujuan utamanya. Apalagi mengingat bahwa setiap waktu produk digital baru akan hadir dengan berbagai variasi.

Untuk melakukan upaya memenangkan persaingan produk – produk digital tersebutlah, diperlukan sebuah inovasi agar para penggunanya merasakan pengalaman yang menarik dalam menggunakan produk tersebut.

Metode User Experience

Dalam rangka melakukan konsep pengembangan User Experience, terdapat beberapa metode dalam memecahkan suatu masalah terutama yang berkaitan erat dengan interaksi para pengguna di dalam suatu sistem aplikasi, antara lain sebagai berikut :

  • User Centered Design

User Centered Design merupakan desain yang berpusat dan fokus pada para pengguna. User Experience diciptakan dengan fokus untuk melakukan pendekatan dengan suatu proses diskusi antara pengguna secara langsung. Dalam prosesnya, dilakukan juga wawancara yang menjadi tugas seorang User Experience Reseach.

Proses dialog yang dilakukan tersebut ditujukan supaya seluruh informasi yang disampaikan yang mana berupa data bisa menjadi suatu pedoman dalam membuat suatu desain. Oleh karena itu, desain produk yang telah dibuat di awal menjadi lebih fokus terhadap saran – saran dan masukan yang telah diberikan para pengguna dalam proses wawancara.

  • Activity Centered Design

Metode yang kedua ini merupakan desain yang berfokus pada aktivitas. Yang mana fokus dalam membuat sebuah desain aplikasi ini berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh suatu organisasi maupun perusahaan kita bekerja.

Masing – masing perusahaan pastinya mempunyai kerangka atau pondasi serta sistem kerja yang berbeda satu sama lain. Aktivitas itu sendiri digolongkan menjadi tugas (task), tindakan (action), serta operasi (operation).

Tiga jenis aktivitas di atas sangat membantu kita ketika membuat sebuah struktur User Experience Design yang cocok dan sesuai dengan produk yang nantinya akan kita buat.

  • Keep It Simple Stupid

Metode Keep It Simple Stupid merupakan metode sederhana yang biasa disebut dengan metode bodoh. Maksudnya adalah ketika membuat suatu desain, hal yang sangat penting yakni mengenai hal kesederhanaan yang tidak terdapat unsur kerumitan dalam setiap elemennya.

Oleh karena itu, metode ini sangat mementingkan pembuatan desain yang sangat sederhana dengan tampilam yang baik dan sesuai serta mendukung dan memuaskan pengalaman penggunanya terutama terkait efektivitas

  • Goal Directed Design

Metode yang keempat ini menjadikan desain sebagai fokus utamanya yang mana pada metode ini dilakukan tahap awal dengan wawancara kepada beberapa pengguna guna memperoleh data yang bisa diolah langsung menjadi desain aplikasi.

Cara Kerja User Experience

Terdapat konsep dasar mengenai cara kerja User Experience, anatara lain sebagai berikut :

  • Reseach

Riset inilah yang menjadi tahap penting terutama di dalam industri marketing atau e-commerce yang mana menjadi tahap wajib dalam User Experience salah satunya dengan meriset pasar. Informasi terkait hal – hal yang hendak dikembangkan termasuk kebutuhan para pengguna serta produk seperti apakah yang dapat memuaskan para pengguna serta memberikan pengalaman yang mengesankan sangatlah dibutuhkan dalam membangun User Experience.

Selain melakukan riset pada pengguna, riset pada para kompetitor juga sangat penting terutama pada pain point para kompetitor. Setelah itu, studi kasus dapat digunakan agar solusi yang efektif dapat diciptakan sehingga produk kita sesuai dengan harapan.

  • Analisa

Setelah kita berhasil  diperoleh dari riset, tahap selanjutnya adalah merangkum data yang diperoleh tersebut, kemudian melakukan analisa. Analisa tersebut ditujukan agar perilaku pengguna dapat dieksplorasi dengan menggunakan user personal.

Tahap itulah yang menjadi salah satu dari tujuan wawancara dengan pengguna agar kita dapat mengerti apa saja yang diperlukan pengguna dan kendala apa saja yang dialaminya.

  • Membangun Desain User Experience

Dalam membangun desain User Experience, kita bisa memulainya dengan membuat sebuat prototipe dan juga wireframe. Prototipe itu sendiri menjadi model sederhana dari suatu produk yang akan dilanjutkan menjadi lebih detail.

Disisi lain, adapun istilah wireframe yang merupakan kerangka dalam menyusun tatanan secara beragam mengenai berbagai elemen yang dapat ditemukan di halaman website maupun halaman aplikasi.

  • User Interface Design

Tahap ini menggambarkan bahwa User Interface menjadi kesatuan yang tak bisa dipisahkan dengan User Experience. UI inilah yang nantinya bekerja dalam mengelola suatu website terutama pada bagian visualisasi, terutama agar kita dapat merancang desain aplikasi yang menarik, selain itu juga tidak memiliki tingkat kerumitan yang tinggi sehingga mudah dan nyaman untuk digunakan para pengguna.

  • Tahap Pengembangan

Tahap pengembangan menjadikan para developer menjadi sangat produktif dan memulai pekerjaan dalam mengembangkan suatu aplikasi yang mereka rancang. Setelah tahap desain UX dan UI diselesaikan, seluruh informasi yang telah dikerjakan oleh para tim pengembang nantinya harus diserahkan dan dilaporkan.

  • Evaluasi

Tahap penting yang terakhir adalah melakukan usability testing mengenai suatu produk agar dapat memahami apakah masih ada kekurangan dari suatu produk supaya diputuskan suatu soluusinya.

Tak hanya itu, dengan adanya evaluasi kita bisa terus meningkatkan kualitas dari umpan balik yang diberikan para pengguna supaya produk yang kita hasilkan selalu sesuai dengan kebutuhan pengguna dna memuaskan para pengguna.

Mengapa User Experience Penting?

User Experience sangat penting terutama dalam sebuah aplikasi yang berbasis website baik pada mobile maupun dekstop. Berikut beberapa manfaat User Experience yang menjadikanya menjadi sangat penting :

  • Memudahkan Para Penggunanya. UX dapat memberikan kemudahan bagi para pengguna dalam melakukan interaksi menggunakan aplikasi. Kemudahan dapat berupa fitur, tombol, hingga CTA yang sesuai dengan sistem yang diharapkan.
  • Memahami Kebutuhan Para Pengguna. UX dapat memahami kebutuhan para penggunanya dan memberikan pengalaman yang baik bagi para pengguna. Dalam memahami kebutuhan para pengguna, pengguna diarahkan untuk menjalin komunikasi dengan admin perusahaan terkait.
  • Bersaing dengan Kompetitor Sejenis. Kecanggihan teknologi digital yang semakin meningkat ini menuntut perusahaan untuk melakukan pembaharuan sistem atau fitur dan memunculkan ide – ide baru agar mampu bersaing dengan kompetitor.
  • Mengoptimalkan Performa Produk Digital. Performa produk digital yang dapat ditingkatkan antara lain kemudahan dalam mengakses, kecepatan load, sehingga pengguna terus menerus ingin mengakses website yang kita ciptakan.

Perbedaan User Interface dan User Experience

Setelah membaca mengenai User Experience di atas, kita pasti sudah tidak asing lagi mendengar istilah User Interface. Keduanya saling berikatan namun memiliki beberapa perbedaan.

Perbedaan yang mendasar antara keduanya terdapat pada tujuan dan fungsinya. UI lebih fokus dalam pembuatan tampilan visual dalam sebuah aplikasi dalam implementasi yang berbentuk kode dengan tujuan menghasilkan antarmuka yang bisa digunakan secara langsung oleh para pengguna.

Jika UI fokus terhadap tampilan, UX fokus terhadap pengalaman terbaik yang didapatkan oleh pengguna peroduk digital yang kita ciptakan.

Selanjutnya, perbedaan yang lain dapat ditemukan dari bentuk visualisasi antar keduanya. Melihat dari segi UI, biasanya dapat dilihat para pengguna pada interface aplikasi. Sedangkan pengalaman UX tidak nampak nyata dan tidak bisa dilihat langsung, tetapi dapat dirasakan para pengguna yang melakukan aplikasi.

The post User Experience: Pengertian, Fungsi, Metode, Cara Kerja appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Prinsip-prinsip Desain Grafis dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/prinsip-prinsip-desain-grafis Mon, 28 Sep 2020 14:40:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=10871 Di dalam desain grafis selain unsur-unsur ada juga prinsip-prinsip yang tak bisa diabaikan untuk menciptakan desain yang menarik dan memuaskan. Prinsip-prinsip desain turut menjadi panduan untuk menciptakan sebuah desain yang sempurna dan menarik. Berikut prinsip-prinsip tersebut. 1. Keseimbangan (Balance) Seimbang artinya tidak berat sebelah, begitu pula elemen-elemen yang ada di dalam desain. Elemen atau komponen […]

The post Prinsip-prinsip Desain Grafis dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Di dalam desain grafis selain unsur-unsur ada juga prinsip-prinsip yang tak bisa diabaikan untuk menciptakan desain yang menarik dan memuaskan.

Prinsip-prinsip desain turut menjadi panduan untuk menciptakan sebuah desain yang sempurna dan menarik. Berikut prinsip-prinsip tersebut.

1. Keseimbangan (Balance)

Seimbang artinya tidak berat sebelah, begitu pula elemen-elemen yang ada di dalam desain.

Elemen atau komponen yang ada di dalam desain antara lain warna, bentuk, garis, skala, ukuran.

Balance di sini tentang bagaimana elemen-elemen tersebut diletakkan di dalam desain,

2. Kesatuan (Unity)

Pada sebuah desain yang berkualitas selalu memiliki kesatuan, prinsip ini penting di dalam sebuah desain.

Kohesi, konsistensi dan keutuhan adalah kesatuan sebuah desain yang terangkum menjadi isi pokok.

Singkat kata prinsip kesatuan adalah tentang tema yang kuat disajikan pada hasil akhir desain.

3. Ritme

Prinsip ritme ini membuat sebuah desain lebih menarik, ritme dapat juga berupa pengulangan.

Beberapa jenis ritme pada desain yaitu linear, bergantian, dan gradasi.

4. Penekanan (Emphasis)

Prinsip emphasis atau penekanan adalah prinsip yang tujuannya untuk menonjolkan pesan utama pada sebuah desain.

Penekanan ini tidak harus menonjolkan semua elemen, hanya elemen yang ingin dijadikan informasi utama saja pada sebuah desain. Dapat juga dikomunikasikan melalui desain layout.

5. Proporsi

Proporsi adalah prinsip desain yang turut menyusun sebuah desain yang sedap dipandang.

Elemen-elemen yang ada pada desain memerlukan proporsi yang tepat.

Antara lain perbandingan proporsi warna, bentuk, ukuran, skala apakah perbandingannya sudah proporsional untuk menjadikannya desain yang bagus.

6. Kesinambungan (Continuity)

Prinsip ini penting agar penikmat desain terbantu untuk dapat memahami tujuan sebuah desain.

Fokus penikmat desain dapat dipandu secara visual untuk melihat ke bagian satu ke bagian yang lain yang ada pada sebuah desain. Sehingga pesan dan informasi yang ingin disampaikan dapat dipahaminya.

7. Hierarki

Prinsip hierarki atau susunan bagian mana yang utama ingin ditonjolkan, lalu turun lagi bagian terpenting ke dua dan seterusnya. Dan semuanya disajikan di dalam sebuah desain.

Prinsip hierarki dapat juga dikategorikan sebagai penekanan. Sebagai contoh penggunaan font dan warna font yang lebih mencolok pada informasi yang paling penting.

8. Kedekatan (Closure)

Di dalam sebuah desain dibutuhkan juga keterkaitan antar unsur desain yang serupa. Misalnya dihubungkan melalui font, ukuran dan warna.

Prinsip closure ini juga dapat menciptakan sebuah kesatuan atau unity dalam sebuah desain sehingga desain lebih kuat.

9. Ruang (Space)

Ruang atau space merupakan salah satu prinsip desain yang tak bisa disepelekan.

Ruang dalam hal ini berhubungan dengan komposisi ruang kosong yang ada pada desain.

Ada 4 bagian ruang kosong yaitu ruang positif, ruang negatif, ruang 3D atau tiga dimensi dan ruang 2D atau ruang dua dimensi.

The post Prinsip-prinsip Desain Grafis dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Unsur Desain Grafis dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/unsur-desain-grafis Sun, 27 Sep 2020 12:28:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=10778 Hasil desain yang menarik dan bagus tak lepas dari unsur-unsur yang turut memperkaya sebuah karya desain. Berikut beberapa unsur yang dipakai dalam sebuah desain. 1. Garis Garis adalah unsur dasar di dalam desain yang digunakan untuk membuat bentuk. Unsur garis di dalam desain biasanya dipakai untuk memisahkan jarak serta bertujuan memfokuskan pandangan. Garis ada beberapa […]

The post 5 Unsur Desain Grafis dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Hasil desain yang menarik dan bagus tak lepas dari unsur-unsur yang turut memperkaya sebuah karya desain. Berikut beberapa unsur yang dipakai dalam sebuah desain.

1. Garis

Garis adalah unsur dasar di dalam desain yang digunakan untuk membuat bentuk.

Unsur garis di dalam desain biasanya dipakai untuk memisahkan jarak serta bertujuan memfokuskan pandangan.

Garis ada beberapa macam, garis yang digunakan di desain komunikasi visual biasanya berupa dotted line, solid line dan garis putus-putus.

Contoh unsur garis yang sering ditemukan pada layout sebuah media yaitu untuk memisahkan konten.

Lebih jauh tentang unsur garis, secara mendalam garis dapat membuat gerakan dan menyampaikan emosi yang ada pada pesan di dalam desain tersebut.

2. Bentuk

Unsur bentuk adalah inti dari sebuah desain yang diciptakan. Ada dua kategori unsur bentuk yaitu bentuk geometri dan bentuk organik.

Lingkaran, segitiga, persegi adalah bentuk geometris. Sedangkan bentuk organik adalah bentuk yang tidak teratur dan bentuknya tidak proporsional.

Di dalam desain bentuk dibutuhkan untuk membuat layout, membuat pola dan menciptakan sebuah bentuk untuk mengekspresikan pesan dari desain tersebut.

Bentuk di dalam desain juga berperan sebagai untuk mengarahkan penikmat desain dari elemen satu ke elemen yang lain.

3. Warna

Unsur selanjutya adalah unsur yang memegang peranan penting dari sebuah desain, yaitu warna. Sama seperti pakaian yang kita pakai, warna menunjukkan emosi dan suasana hati.

Ada 3 warna primer yaiyu merah, kuning dan biru. Dari ke tiga warna inilah didapatkan warna-warna lain.

Saat memilih warna untuk sebuah desain sebaiknya perhatikan tujuan hasil desain tersebut, apakah untuk marketing produk, kegiatan sosial, iklan toko, desain website dll.

Desainer grafis juga dituntut untuk memiliki kemampuan memahami sifat-sifat warna agar desain yang diciptakan selain menarik juga sesuai dengan tujuan.

4. Skala

Skala adalah perbandingan antar elemen yang ada di dalam sebuah desain. Skala ini dapat digunakan untuk mengarahkan fokus penikmat desain.

Sebagai contoh bentuk lingkaran yang skalanya lebih besar dibandingkan segitiga, karena desainer ingin penikmat fokus utama kepada lingkaran.

5. Tipografi

Tipografi berkaitan dengan kata-kata dan kalimat serta peletakkannya di sebuah desain.

Penempatan tipografi bukan hanya meletakkan sebuah tulisan, namun juga apakah penempatan sebuah teks informatif dan pesan dari desain tersebut sampai kepada penikmat.

Tipografi juga dapat didesain untuk menyampaikan emosi atau atmosfer yang ingin disampaikan.

The post 5 Unsur Desain Grafis dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jenis-jenis Desain Grafis dan Contohnya https://haloedukasi.com/jenis-jenis-desain-grafis Wed, 23 Sep 2020 08:06:24 +0000 https://haloedukasi.com/?p=10592 Sebelum membahas tentang desain grafis ada baiknya kita memahami dahulu pengertian ‘Desain’ dan ‘Grafis’ secara terpisah. Desain menurut seorang ahli yaitu JB Reswick adalah kegiatan kreatif yang menciptakan sesuatu yang baru dan berguna, sesuatu yang sebelumnya tidak ada. Desain secara umum adalah proses kreatif yang menghasilkan produk yang bermanfaat. Desain erat kaitannya dengan merancang sesuatu. […]

The post Jenis-jenis Desain Grafis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebelum membahas tentang desain grafis ada baiknya kita memahami dahulu pengertian ‘Desain’ dan ‘Grafis’ secara terpisah.

Desain menurut seorang ahli yaitu JB Reswick adalah kegiatan kreatif yang menciptakan sesuatu yang baru dan berguna, sesuatu yang sebelumnya tidak ada.

Desain secara umum adalah proses kreatif yang menghasilkan produk yang bermanfaat. Desain erat kaitannya dengan merancang sesuatu.

Sedangkan grafis yang diambil disadur dari bahasa Yunani yaitu Graphikos, artinya menggambar atau menulis. Grafis berkaitan erat dengan seni rupa, ilustrasi, gambar dan pahatan.

Lalu apa saja jenis jenis desain grafis? Berikut pembahasannya.

1. Desain Grafis Identitas Visual

Desain grafis identitas visual memfokuskan desain yang menghasilkan sebuah identitas dari sebuah produk, perusahaan ataupun sebuah lembaga.

Identitas visual bertujuan agar konsumen dapat membedakan sebuah produk atau jasa sebuah perusahaan dengan pesaingnya. Desain ini bertujuan memberi ciri khas pada sebuah produk.

2. Desain Antar Muka (User Interface)

Desain antar muka mendesain tentang fungsi, tampilan dan seni pada produk digital.

Desain User Interface atau UI banyak berkaitan dengan aplikasi baik untuk desktop, aplikasi handphone, website dan game.

Desain UI juga juga harus didukung oleh pengetahuan tentang pemrograman.

3. Desain Grafis Publikasi

Desain yang khusus bertujuan untuk publikasi ini biasanya jasanya banyak digunakan oleh media, penerbit buku, koran dan majalah.

Desain publikasi adalah keterampilan komunikasi visual, termasuk tata letak, pemilihan warna dan tipografi. Desain grafis publikasi saat ini banyak dipakai di era digital seperti saat ini,

4. Desain Grafis Periklanan

Desain yang menarik dapat mempengaruhi marketing, karena sebuah marketing membutuhkan produk iklan yang dapat mengkomunikasikan dan memberi pengaruh pada masyarakat.

Konten visual yang menarik sangat dibutuhkan dalam hal ini, itulah mengapa desain grafis dibutuhkan pada wilayah konten visual yang berisi promosi dan komunikasi.

Desain grafis untuk pemasaran dan periklanan juga harus menguasai strategi pemasaran yang dikomunikasikan secara visual. Sebagi contoh produknya yaitu iklan di majalah, iklan di media sosial (video dan gambar), spanduk dll.

5. Desain Grafis Kemasan Produk

Kemasan sebuah produk juga memiliki keterkaitan dengan pemasaran produk tersebut, jika kemasan menarik dan bagus maka orang akan cenderung membelinya.

Desain kemasan adalah tugas desainer grafis yang membuat file siap cetak berisi desain tampilan kemasan sebuah produk.

Desainer kemasan juga harus memahami desain khusus untuk manufaktur industri, proses mencetak dan tren kemasan di masyarakat.

6. Desain Motion Grafik

Desain ini adalah keahlian baru yang mulai banyak dipakai. Desain motion grafik termasuk animasi, audia, tipografi, image, video serta efek visual lainnya.

7. Desain Grafis Lingkungan

Desain grafis lingkungan yang dimaksudkan adalah desain grafik yang dapat menciptakan lingkungan dan suasana seperti yang diinginkan melalui sebuah visual yang mudah diingat dan mungkin juga unik.

Desain grafis lingkungan pada prakteknya membutuhkan keterampilan lain yaitu industri, interior, grafis dan lansekap serta seni. Contohnya yaitu pameran museum, mural dan interior sebuah toko dan mall.

The post Jenis-jenis Desain Grafis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Corel Draw: Pengertian – Fungsi dan Cara Menggunakannya https://haloedukasi.com/corel-draw Tue, 08 Sep 2020 02:13:59 +0000 https://haloedukasi.com/?p=10161 Bagi kalangan desain grafis pasti sudah tidak asing lagi dengan beberapa perangkat lunak pengolah gambar seperti photoshop, adobe illustrator, sketchUp dan Corel Draw. Berikut ini akan dijabarkan mengenai Corel Draw. Apa itu Corel Draw? Corel Draw merupakan sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan berbagai hal yang berkaitan dengan desain seperti mengolah gambar atau melakukan […]

The post Corel Draw: Pengertian – Fungsi dan Cara Menggunakannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bagi kalangan desain grafis pasti sudah tidak asing lagi dengan beberapa perangkat lunak pengolah gambar seperti photoshop, adobe illustrator, sketchUp dan Corel Draw. Berikut ini akan dijabarkan mengenai Corel Draw.

Apa itu Corel Draw?

corel draw logo

Corel Draw merupakan sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan berbagai hal yang berkaitan dengan desain seperti mengolah gambar atau melakukan editing pada garis vector.

Corel Draw banyak dilakukan dibidang percetakan, publikasi atau bidang lainnya yang berkaitan dengan proses visualisasi.

Corel Draw dapat digunakan pada sistem operasi Mac, Linux dan Windows namun karena pernjualan yang rendah, Corel Draw saat ini hanya dirilis untuk sistem operasi Windows saja.

Sedangkan pada sistem operasi Linux perlu tambahan perangkat lunak seperti wine untuk dapat menjalankan hanya Corel Draw versi 9 .

Sejarah Perkembangan Corel Draw

Pada tahun 1987, Michel Buillon dan Pat Beirne mengembangkan program aplikasi desain vector untuk digabungkan dengan sistem penerbitan deskopnya.

Dari sanalah terciptanya Corel Draw yang dirilis pertama kali pada Januari 1989 oleh perusahaan pengembang aplikasi di Ottawa, Kanada.

Saat itu, program yang dirilis merupakan versi Corel Draw 1.x dan 2.x dapat dijalankan pada windows 2.x dan 3.0.

Dimana versi Corel Draw 3.0 dirilis berbarengan dengan Microsoft windows 3.1.

Pada Microsoft windows 3.1 terdapat TrueType yang dapat mengubah Corel Draw menjadi program ilustrasi dengan menggunakan font outline tanpa memerlukan perangkat lunak lainnya.

Saat ini versi terakhir dari Corel Draw yaitu Corel Draw versi X8 yang dirilis pada Maret 2016.

Fungsi Corel Draw

Secara umum, Corel Draw berfungsi untuk membuat desain seperti desain logo, brosur, poster, undangan, sampul buku, ilustrasi serta dapat membuat kartun.

Macam-macam Versi Corel Draw

Selama perkembangannya, Corel Draw telah merilis berbagai macam versi dari Corel Draw, yaitu:

1. Corel Draw Versi 1.0

Corel Draw versi 1.0 corel draw yang dirilis pertama kali pada tahun 1989 dengan berjalan dibawah windows 3.0 dan 3.1.

Dimana dalam satu tahun, Corel Draw Versi 1.0 mengalami perombakan ulang selama 5 kali update.

Hingga saat ini February 1990, instalasinya hanya menggunakan disket sepanjang 3,5 inchi.

2. Corel Draw Versi 10.0

Sebelum versi ini, Corel Draw telah merilis beberapa versi setiap tahunnya hingga tahun 2000 merupakan Corel Draw versi 10.0.

Dalam Corel Draw versi 10.0 dirilis fitur baru berupa Open, Save, Save As, Import dan Export dalam format SVG.

3. Corel Draw Versi 11.0

Corel Draw versi 11.0 dirilis pada tahun 2002 dengan beberapa fitur terbarunya seperti pemotong gambar, vector brusher, pressure sensitive serta fitur penggambar dan kumpulan dari simbol-simbol.

4. Corel Draw Versi 12.0

Corel Draw versi 12.0 dirilis pada tahun 2003 dengan tampilan yang semakin membaik serta adanya tambahan fitur snap to object serta dynamic guideline yang membuat objek tanmpak sempurna.

5. Corel Draw Versi X3

Pada tahun 2005, Corel Draw mengganti nama versi menjadi Corel Draw Versi X3 dimana versi ini paling sering digunakan dan cocok untuk desainer pemula.

Corel Draw Versi X3 merilis beberapa fitur baru seperti Smart Fill Tool, Chamfer, Fillet, Scallop, Emboss Tool, Ruang Pengaturan Gambar, Penjiplak Terintegrasi.

6. Corel Draw Graphic Suite 2018

Setelah Corel Draw versi X3, setiap 2 tahun sekali terus mengeluarkan versi terbarunya.

Corel Draw Graphic Suite 20018 merupakan versi terbaru dan tercanggih dari Corel Draw saat ini.

Dimana terdapat beberapa fitur terbaru seperti dapat terpublikasi langsung ke wordpress serta terintevrasi pada tool impact dan efek kreatif pada tool block shadow.

Kelebihan dan Kekurangan Corel Draw

Setiap software pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya termasuk Corel Draw, yaitu:

Kelebihan Corel Draw

Berikut ini beberapa kelebihan dari Corel Draw, yaitu:

  • Tampilan dalam Corel Draw lebih sederhana dan memiliki tata letak serta warna latar yang menyerupai ms. Word.
  • Dalam format save data, Corel Draw memiliki format import maupun export yang cukup lengkap dan beragam.
  • Memiliki resolusi atau kapasitas gambar yang tinggi.
  • Banyak digunakan dalam percetakan sehingga mudah dalam mencari percetakan ketika akan mencetak gambar.

Kekurangan Corel Draw

Selain kelebihan, Corel Draw juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

  • Memiliki ukuran file yang besar karena resolusi atau kapasitas gambar yang tinggi.
  • Dalam membuat tabel cukup rumit karena berbasis vektor.
  • Sebelum penggunaannya secara profesional, color space harus dikorekai terlebih dahulu.
  • Sulit menentukan akurasi warna dari palet yang telah disediakan oleh Corel Draw karena biasanya warna yang digunakan berbeda dengan hasil cetakan.

Cara Menggunakan Corel Draw

Corel Draw sebenarnya sangat mudah digunakan karena memiliki tata letak serta warna latar yang mirip dengan ms. Word namun tetap saja bagi orang awam pasti bisngung bagaimana cara menggunakan Corel Draw.

Berikut cara-cara menggunakan Corel Draw bagi pemula, yaitu:

  • Langkah pertama dengan membuka Corel Draw.
  • Setelah Corel Draw terbuka maka buat dokumen baru di tanda file.
  • Sebelum menekan OK pada pilihan di dokumen baru, perlu diperhatikan ukuran kertas yang akan digunakan.
  • Maka apabila dua langkah tersebut sudah dilakukan maka area kerja atau tampilan layar sudah dapat digunakan.
  • Selain itu Menu Bar, Property Bar, Tool Box, dan Status Bar yang ada di tampilan layout perlu diperhatikan agar dapat mengerjakan desain dengan cepat.

The post Corel Draw: Pengertian – Fungsi dan Cara Menggunakannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seni Grafis: Pengertian – Jenis dan Contoh https://haloedukasi.com/seni-grafis Thu, 19 Mar 2020 10:39:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=4653 Selain seni lukis ada lagi cabang dari seni rupa yang akan kita bahas berikut ini yaitu seni grafis. Apa itu seni grafis, bagaimana perkembangan sejarahnya dan apa saja contoh-contoh dari seni grafis, berikut adalah pembahasannya. Sejarah Seni Grafis Sejarah perkembangan seni grafis di dunia memiliki dua sudut pandang. Ada pendapat yang mengatakan bahwa seni grafis […]

The post Seni Grafis: Pengertian – Jenis dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Selain seni lukis ada lagi cabang dari seni rupa yang akan kita bahas berikut ini yaitu seni grafis.

Apa itu seni grafis, bagaimana perkembangan sejarahnya dan apa saja contoh-contoh dari seni grafis, berikut adalah pembahasannya.

Sejarah Seni Grafis

Sejarah perkembangan seni grafis di dunia memiliki dua sudut pandang.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa seni grafis awalnya muncul pada zaman purbakala.

Hal ini ini diperkuat dengan ditemukannya berbagai jejak-jejak berupa cap tangan pada gua-gua di zaman purba termasuk di wilayah Indonesia.

Namun ada pendapat juga yang mengatakan bahwa seni grafis ditemukan dari daerah China karena di sana mereka sudah mengenal kertas dibandingkan negara-negara di dunia lain.

Di Cina seni grafis digunakan sebagai naskah keagamaan yang diukir di atas kayu dan dicetak di atas kertas.

Hal ini terus berkembang ke negara-negara di sekitar Cina yang juga memproduksi seni grafis.

Hingga akhirnya pada sekitar abad ke-13 seni grafis mulai menyebar ke daerah Eropa dan akhirnya masuk ke Indonesia sekitar tahun 1950 an.

Karena pada tahun 1950 an adalah jaman setelah kemerdekaan Indonesia sehingga kebanyakan seni grafis yang dibuat oleh masyarakat Indonesia bertema tentang perjuangan dan kepahlawanan.

Pengertian Seni Grafis

Pengertian seni grafis dibedakan menjadi beberapa aspek diantaranya:

Pengertian Secara Umum

Pengertian secara umum seni grafis merupakan cabang dari seni rupa yang proses penciptaannya menggunakan teknik pada media cetak.

Dalam proses pembuatan akan membutuhkan alat cetak dan bahan-bahan cetak tergantung pada teknik apa yang digunakan.

Pengertian Menurut KBBI

Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia seni grafis dibedakan menjadi 2 kata yakni seni dan grafis.

Seni memiliki arti dalam KBBI yakni keterampilan yang secara sadar dapat menghasilkan sebuah atau beberapa hasil karya yang bernilai tinggi dan indah.

Sedangkan kata grafis dalam KBBI merupakan sesuatu yang bersifat lambang, wujud titik-titik, garis, ataupun bidang yang dapat memberikan makna secara visual dan biasanya berkaitan dengan perhitungan.

Pengertian Menurut Para Ahli

Ada beberapa pengertian mengenai seni grafis menurut para ahli diantaranya:

  • Menurut Blanchard, seni grafis merupakan suatu proses yang komunikatif dan dapat menghasilkan cerminan permukaan yang visual.
  • Menurut Suyanto, seni grafis merupakan penerapan dari keterampilan dan komunikasi tingkat tinggi yang dibutuhkan dalam aspek bisnis maupun industri.

Fungsi Seni Grafis

Berikut adalah beberapa fungsi adanya seni grafis, antara lain:

  • Seni grafis dapat dijadikan sebagai media untuk berkomunikasi dalam ritual keagamaan kepada dewa, Tuhan ataupun leluhur.
  • Seni grafis dapat dijadikan sebagai monumen bersejarah atau sesuatu yang memiliki nilai-nilai historical tersendiri.
  • Seni grafis dapat dijadikan sebagai suatu media untuk menyampaikan pesan atau ide kepada penikmatnya.
  • Seni grafis dapat dijadikan sebagai media untuk menyampaikan tentang kenangan atau kehidupan di jaman dahulu.
  • Seni grafis dapat dijadikan sebagai media untuk penghubung antara seniman dan penikmat.

Karakteristik Seni Grafis

Ada beberapa karakteristik yang dapat dilihat karya seni grafis antara lain:

  • Pembuatan hasil karya pada seni grafis dapat menggunakan media cetak sehingga proses pengkopiannya akan memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
  • Proses pembuatan seni grafis lebih cenderung cepat karena dapat menghasilkan beberapa kali pengkopian dengan menggunakan media cetak.
  • Karya yang dihasilkan dari seni grafis bergantung pada media apa yang digunakan.

Jenis-jenis Teknik Seni Grafis

Ada beberapa jenis-jenis teknik pada seni grafis diantaranya:

1. Teknik Seni Grafis Cetak Dalam

Teknik cetak dalam pada seni grafis disebut juga dengan Intaglio.

Teknik ini yang merupakan cara yang dilakukan pada seni grafis dengan menggoreskan berbagai motif ke lempengan logam atau tembaga, besi, seng, dll menggunakan benda tumpul.

Ada beberapa jenis teknik cetak dalam diantaranya:

  • Engraving

Engraving merupakan teknik cetak dalam dengan cara mengukir lempengan logam menggunakan jarum lukis yang disebut juga dengan burin.

Pada teknik Engraving, lempengan logam akan di lapisi cat yang pada akhirnya akan menempel pada bagian logam yang telah diukir.

Selanjutnya bagian logam yang telah diukir tersebut akan ditempelkan pada media cetak sehingga membentuk sebuah motif yang cantik.

  • Etching

Seni grafis ini merupakan teknik cetak dalam yang menggunakan bahan berupa tembaga.

Caranya adalah dengan melapisi tembaga menggunakan lilin yang selanjutnya diukir menggunakan jarum dan merendamnya menggunakan cairan asam.

Setelah terjadi korosi, selanjutnya lilin akan dibersihkan dan ditempelkan pada media kertas dengan cara ditekan.

  • Drypoint

Drypoint hampir sama dengan teknik engraving hanya saja tidak menggunakan jarum lukis melainkan benda-benda yang ujungnya runcing.

  • Mezzotint

Teknik Mezzotint digunakan dalam seni grafis dengan cara melakukan pengerikan pada permukaan logam.

2. Teknik Seni Grafis Cetak Datar

Teknik cetak datar pada seni grafis disebut juga dengan litografi.

Teknik ini biasanya digunakan oleh seniman-seniman seperti Pablo Picasso, Joan Miro, dll

Cara penerapan teknik cetak datar adalah dengan cara membuat bentuk-bentuk di atas batu kapur, lalu kemudian memberikan warna dan menempelkannya pada media cetak.

3. Teknik Seni Grafis Cetak Foto

Teknik cetak foto dalam seni grafis sudah seringkali kita temukan.

Teknik ini meliputi pengambilan gambar menggunakan alat kamera yang diolah menggunakan bahan-bahan seperti alat pencuci film atau pada masa sekarang menggunakan alat printer.

4. Teknik Seni Grafis Kaligrafi

Teknik ini bekerja dengan cara meletakkan media cetak di atas motif yang ingin dibuat untuk kemudian diarsir menggunakan penekanan.

Setelah diarsir maka motif akan timbul pada media cetak.

5. Teknik Seni Grafis Cetak Sablon

Teknik cetak sablon disebut juga dengan teknik cetak saring atau Silkscreen.

Teknik ini masih sering kita temukan dalam pembuatan sablon sablon seperti pakaian, undangan dan lain-lain.

Teknik Seni Grafis Cetak Tinggi

Teknik cetak tinggi pada seni grafis disebut juga dengan teknik Woodcut.

Teknik ini mengolah suatu media sehingga permukaannya menjadi timbul.

Bagian yang timbul inilah nanti akan diberi warna dan ditempelkan pada media cetak seperti contohnya stempel.

Alat dan Bahan Pembuatan Seni Grafis

Berikut ini adalah alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan seni grafis antara lain:

Alat Pembuatan Seni Grafis

Ada beberapa alat dalam pembuatan seni grafis diantaranya:

  • Pisau

Dapat berupa pisau cukil ataupun pisau yang digunakan untuk memahat.

Pisau ini digunakan dalam seni grafis teknik cetak tinggi.

  • Paku dan besi runcing

Alat ini biasanya digunakan dalam teknik cetak dalam yakni penerapan Drypoint dimana menggunakan benda-benda runcing untuk mengukir media.

  • Jarum Lukis

Jarum lukis atau disebut juga dengan purin digunakan juga pada teknik cetak dalam dengan penerapan Engraving.

  • Screen & Meja sablon

Screen dan meja sablon biasanya digunakan dalam seni grafis menggunakan teknik cetak saring atau Silkscreen.

  • Kamera, Komputer & Printer

Kamera dapat digunakan ada seni grafis menggunakan teknik cetak foto.

Selanjutnya desain tersebut akan dimasukkan kedalam komputer dan diolah menggunakan perangkat lunak pengolah gambar.

Setelah diolah dengan menggunakan perangkat lunak tersebut maka selanjutnya dapat dicetak menggunakan alat printer.

Bahan Pembuatan Seni Grafis

Ada beberapa bahan yang digunakan dalam pembuatan seni grafis diantaranya:

  • Hardboard

Hardboard merupakan replika kayu yang digunakan dalam pembuatan seni grafis pada teknik cetak tinggi.

  • Kertas kasa, cat sablon

Kertas kasa, cat sablon adalah bahan yang digunakan dalam pembuatan seni grafis pada teknik cetak sablon atau Silkscreen.

  • Kertas foto, film & memori kamera, bahan cuci film

Bahan-bahan ini digunakan dalam pembuatan seni grafis pada teknik cetak foto

Contoh Seni Grafis

Contoh dari hasil seni grafis diantaranya adalah:

  • Undangan sablon
undangan-sablon

Meski saat ini perkembangan pembuatan undangan sudah menggunakan media lebih canggih yakni komputer dan aplikasi pengolah gambar, namun di beberapa tempat undangan masih menggunakan cetak sablon.

  • Stempel
stempel

Stempel merupakan hasil karya dari seni grafis yang biasanya digunakan dalam pengesahan tanda tangan seperti ijasah ataupun surat resmi.

  • Poster
poster

Poster disebut juga sebagai plakat.

Poster merupakan hasil karya seni grafis berupa media cetak berisi gambar berukuran besar dengan tulisan yang biasanya berisi himbauan atau pemberitahuan agar menarik pembaca.

  • Banner
banner

Banner atau disebut juga dengan spanduk biasanya dicetak pada media berupa kain atau juga kertas berukuran besar.

Biasanya banner berisi promosi atau slogan-slogan dengan ukuran horizontal ataupun vertikal.

  • Kaos Sablon
kaos-sablon

Kaos sablon sudah tidak asing lagi dan seringkali kita temukan atau bisa jadi kita gunakan sehari-hari.

Kaos ini merupakan hasil karya dari cetak saring atau cetak sablon dengan berbagai macam gambar atau tulisan dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi karena fungsinya yang tidak hanya sebagai bentuk estetika atau penyampaian pesan saja.

The post Seni Grafis: Pengertian – Jenis dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>