diferensiasi sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/diferensiasi-sosial Thu, 09 Nov 2023 05:34:30 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico diferensiasi sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/diferensiasi-sosial 32 32 5 Contoh Diferensiasi Sosial Agama https://haloedukasi.com/contoh-diferensiasi-sosial Thu, 09 Nov 2023 05:34:27 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46476 Terdapat banyak hal yang dapat dikaji ketika bicara tentang kehidupan masyarakat atau kehidupan sosial, salah satunya adalah diferensiasi sosial. Diferensiasi sosial adalah adanya perbedaan-perbedaan yang dijumpai dalam masyarakat, baik dalam hal kekayaan, kekuasaan, maupun status sosial individu maupun kelompok masyarakat yang mampu berpengaruh terhadap interaksi antar individu dan kelompok dan mampu berakibat pada munculnya konflik. […]

The post 5 Contoh Diferensiasi Sosial Agama appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Terdapat banyak hal yang dapat dikaji ketika bicara tentang kehidupan masyarakat atau kehidupan sosial, salah satunya adalah diferensiasi sosial. Diferensiasi sosial adalah adanya perbedaan-perbedaan yang dijumpai dalam masyarakat, baik dalam hal kekayaan, kekuasaan, maupun status sosial individu maupun kelompok masyarakat yang mampu berpengaruh terhadap interaksi antar individu dan kelompok dan mampu berakibat pada munculnya konflik.

Diferensiasi sosial tidak hanya dalam bentuk status sosial, harta dan kekuasaan, tapi juga dapat berbentuk jenis kelamin, pendidikan, usia, suku, ras, profesi, hingga agama. Diferensiasi agama merupakan suatu perbedaan dalam masyarakat yang merujuk pada kepercayaan, ritual, simbol maupun segala praktek keagamaan dan hal-hal lainnya yang berkaitan; biasanya, perbedaan ini dijumpai antara individu atau kelompok masyarakat dengan agama yang sama.

1. Perbedaan Islam Sunni dan Syiah

Dalam agama Islam, terdapat 7 aliran yang menunjukkan bahwa walau satu agama, terdapat sejumlah perbedaan pandangan yang mulai timbul sejak sepeninggal Nabi SAW. Aliran Islam tersebut terdiri dari Khawarij, Muktazilah, Murjiah, Qadariyah, Jabariyah, Syiah, dan Ahlus Sunnah wal Jamaah atau yang juga dikenal dengan aliran Sunni.

Salah satu contoh dari diferensiasi agama Islam adalah perbedaan antara aliran Sunni dan Syiah. Aliran Sunni memegang teguh sunnah Nabi dan sunnah khulafaurrasyidin sejak awal di mana jemaahnya meliputi para ahli fikih, ahli hadis, dan ahli tafsir sejak awal dan menganggap serta mengakui satu-satunya pemimpin yang sah adalah Nabi Muhammad.

Di Indonesia, sebagian besar umat muslim merupakan penganut Islam Sunni dan sudah tidak asing dengan ideologi aliran Islam satu ini. Pada aliran Sunni, pelaksanaan ibadah terlihat dari adanya perbedaan dalam gerakan saat shalat dan perbedaan jumlah rakaat saat shalat wajib.

Selain itu, dari segi hari raya, penganut Islam Sunni memiliki Idul Adha dan Idul Fitri sebagai hari raya utama. Sementara pada aliran Syiah, penganutnya mengakui dan meyakini bahwa khalifah pertama bukan Nabi Muhammad, melainkan Ali bin Abi Thalib, yakni sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad sehingga pandangan ini dianggap kontras dengan pandangan penganut Islam Sunni.

Menjadi cabang Islam paling besar kedua, aliran Syiah meyakini bahwa Ali semestinya merupakan pemimpin politik dan spiritual Islam penerus Nabi Muhammad. Hadis adalah dasar dari aliran Islam Syiah dan dalam hal dekorasi maupun seni Islam, Syiah terkait erat dengan nama-nama Ahlul Bait dalam penggunaan kaligrafi.

Berbeda dari aliran Sunni yang tidak terlalu seperti itu. Sementara dari segi hari raya, perbedaan dari sisi aliran Syiah adalah Hari Ashura yang dianggap sebagai hari raya utama; Hari Ashura merupakan hari peringatan kematian Imam Hussein (cucu Nabi Muhammad).

2. Perbedaan Katolik Roma dan Ortodoks

Walau sama-sama menganut agama Katolik, perbedaan dapat terjadi dalam hal aliran, salah duanya adalah Katolik Roma dan Katolik Ortodoks yang banyak menuai pertanyaan. Pada Katolik Roma, pusat segala harapan ada pada Paus, sementara Katolik Ortodoks hanya percaya kepada Yesus; keberadaan Uskup pun bukan sebagai wakil Yesus Kristus, melainkan hanya memiliki peran sebagai kepala tituler.

Alkitab dalam ajaran aliran Katolik Ortodoks adalah sebagai sumber kepercayaan dan keyakinan para umat, sementara pada Katolik Roma, gereja meyakini bahwa mereka memiliki hak menjadi penentu segala hal (aturan dan ketetapan) di luar kitab suci.

Selain itu, Katolik Roma memiliki anggapan bahwa pendeta merupakan wakil Yesus Kristus sehingga menjadikannya suci. Sementara pada ajaran Katolik Roma Ortodoks, derajat pendeta dan jemaat adalah sama sebab keduanya berasall dari jiwa Kristus dan tidak ada yang lebih suci daripada yang lain.

Katolik dikenal sebagai agama yang melarang para pelayan Tuhan, seperti pendeta untuk menikah. Hal tersebut berlaku pada Katolik Roma sehingga para pendetanya berstatus lajang. Sementara pada aliran Katolik Ortodoks, pendeta atau pelayan Tuhan yang sudah berkomitmen sekalipun boleh menikah; hal ini sama sepertu aturan pada ajaran Kristen.

Dalam hal memperoleh kebenaran, umat Katolik Roma hanya dapat memperoleh petunjuk rohani tentant kebenaran Tuhan dari pejabat suci gereja dan bukan orang biasa. Sedangkan pada aliran Katolik Ortodoks, kebenaran Tuhan itu ada ketika manusia atau jemaat memusatkan hati nurani dan memiliki keyakinan penuh kepada Tuhan Yesus.

3. Perbedaan Hindu Bali dan Hindu India

Contoh lain dari diferensiasi agama adalah perbedaan antara agama Hindu Bali dan Hindu India. Walau sama-sama penganut Hindu, dalam beberapa hal rupanya Hindu Bali dan Hindu India memiliki perbedaan, seperti pola makan vegetarian yang jarang dijumpai pada Hindu Bali, kecuali pada penganut aliran Siwa Sidharta dari kasta Brahmana.

Sementara pada Hindu India yang ajarannya bersifat murni, larangan mengonsumsi daging, khususnya daging sapi masih berlaku turun-temurun. Istilah penyebutan tempat ibadah pun berbeda, sebab Hindu India memiliki sebutan kuil, sedangkan Hindu Bali menyebutnya pura.

Tempat ibadah Hindu Bali pun terasa lebih terbuka dengan adanya Padmasana (padma adalah simbol bunga teratai dan asana adalah sikap duduk), sedangkan tempat ibadah Hindu India menggunakan lambang kesuburan atau Lingga Yoni yang menunjukkan sifat tertutup.

Dari segi hari raya, Hindu Bali menetapkan tiga hari raya yang meliputi Kuningan, Nyepi dan Galungan, namun pada Hindu India hanya ada hari raya yang disebut Kholik, Dipawali, dan Durga Puja karena ajarannya merupakan Hindu murni.

Dari jumlah sembahyang, Hindu Bali dengan proses ibadah lebih tenang rupanya menerapkan Tri Sandaya, yakni sembahyang tiga kali dalam sehari (pagi, siang, dan sore), sedangkan Hindu India yang proses ibadah lebih lantang ketika pembacaan doa justru hanya pagi dan sore saja atau sehari dua kali.

Untuk strata sosial, Hindu Bali menggunakan dan menerapkan caturwarna yang terdiri dari Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra; sementara Hindu India lebih mengarah pada pancawarna yang meliputi empat kasta caturwarna tersebut dengan penambahan satu kasta yang disebut Pariah. Pada kasta Pariah di Hindu India, manusia dianggap setara dengan hewan.

4. Perbedaan Kristen Protestan dan Pentakosta

Diferensiasi agama juga dijumpai pada agama Kristen, hal ini terlihat dari adanya perbedaan aliran Kristen Protestan dan Kristen Pentakosta. Kristen Protestan sendiri muncul berawal dari aliran gereja Katolik Roma yang terbagi/terpisah dikarenakan doktrin keselamatan Martin Luther memiliki perbedaan.

Sementara itu, aliran Pentakosta adalah hasil perkembangan aliran Injili dengan fokus pada bahasa lidah usai memperoleh Baptisan Roh Kudus. Contoh perbedaan Kristen Protestan dan aliran Pentakosta adalah dari segi pengenalan terhadap kehendak Allah.

Pada Kristen Protestan, Alkitab adalah sumber pengenalan kehendak Allah, sedangkan pada aliran Pentakosta mengajarkan bahwa melalui pimpinan Roh Kudus jemaat akan mengenal kehendak Allah. Dari segi ibadah, umat Protestan biasanya bernyanyi memuji dan menyembah Tuhan dengan tenang.

Namun pada ibadah umat aliran Pentakosta, doa dilakukan secara lebih lantang dengan memperkatakan firman Tuhan dan perkataan-perkataan iman disertai berbahasa roh (bagi jemaat yang sudah menerima Baptisan Roh Kudus dan telah dikaruniai bahasa Roh).

Umat Pentakosta juga lebih ekspresif saat bernyanyi memuji atau menyembah Tuhan, seperti bertepuk tangan, melambai-lambaikan tangan, hingga menari.

5. Perbedaan Budha Theravada, Vajrayana, dan Mahayana

Pada agama Budha juga terdapat perbedaan dalam hal aliran dan penganutnya. Budha terdiri dari tiga aliran, yakni Theravada, Vajrayana dan Mahayana di mana Theravada dikenal sebagai aliran paling tua, Vajrayana dikenal sebagai aliran yang berhubungan dengan Tibet, dan Mahayana merupakan aliran dengan penganut yang kebanyakan berasal dari Asia Timur.

Theravada sebagai aliran Budha paling tua memiliki arti “pengajaran dahulu” atau “ajaran sesepuh” yang lebih familiar di wilayah Asia Tenggara. Ajaran aliran Budha satu ini mengajarkan umatnya untuk mengangkat segala kekotoran batin sebagai upaya pembebasan diri dan ajaran ini dianut oleh umat Budha yang rata-rata berasal dari Thailand, Myanmar, Kamboja, dan Laos (wilayah Asia Tenggara) dan Sri Lanka.

Sementara itu, Vajrayana atau dikenal dengan istilah Tantrayana atau Tantra berfokus pada ajaran bagi umatnya untuk menjadi Buddha dalam satu kehidupan melalui praktek ritual penggunaan mandalas, pembacaan mantra tertentu, pemakaian mudras, hingga proses visualisasi dewa-dewa dan Buddha. Vajrayana adalah aliran Budha yang lebih banyak dianut oleh masyarakat Tibet, Bhutan, Nepal, dan Mongolia.

Mahayana adalah aliran Budha lainnya yang berfokus hanya pada Buddha Amithabha dan memiliki ajaran serta keyakinan bahwa para umatnya akan terlahir lagi di Tanah Murni bersama Amitabha (hanya bagi yang sudah mencapai penerangan); hal tersebut termasuk dalam aliran Buddha Tanah Murni.

Sementara itu, Mahayana juga mengandung aliran lain lagi yang disebut dengan Buddhisme Zen, yakni mengajarkan umat untuk praktek bermeditasi untuk dapat mencapai penerangan sekaligus membantu proses pencarian jati diri. Mahayana yang secara harafiahnya memiliki makna “kendaraan besar” ini lebih dikenal dan banyak dianjut di Jepang dan Cina, serta beberapa negara Asia Timur lain.

The post 5 Contoh Diferensiasi Sosial Agama appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Fungsi Stratifikasi Sosial dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/fungsi-stratifikasi-sosial Tue, 14 Feb 2023 06:59:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41438 Stratifikasi sosial adalah sistem yang digunakan untuk mengelompokkan individu atau kelompok dalam masyarakat berdasarkan karakteristik tertentu seperti kekayaan, status sosial, pendidikan, atau pekerjaan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi stratifikasi sosial, termasuk kekayaan, pendidikan, pekerjaan, dan asal usul. Ada beberapa alasan mengapa ada stratifikasi sosial dalam masyarakat. Pertama, stratifikasi sosial dapat membantu dalam pengelolaan sumber daya […]

The post 4 Fungsi Stratifikasi Sosial dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Stratifikasi sosial adalah sistem yang digunakan untuk mengelompokkan individu atau kelompok dalam masyarakat berdasarkan karakteristik tertentu seperti kekayaan, status sosial, pendidikan, atau pekerjaan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi stratifikasi sosial, termasuk kekayaan, pendidikan, pekerjaan, dan asal usul.

Ada beberapa alasan mengapa ada stratifikasi sosial dalam masyarakat. Pertama, stratifikasi sosial dapat membantu dalam pengelolaan sumber daya masyarakat. Dengan mengelompokkan individu atau kelompok berdasarkan karakteristik tertentu, masyarakat dapat menentukan siapa yang paling cocok untuk menjalankan tugas tertentu.

Stratifikasi sosial dapat membantu dalam pengambilan keputusan politik. Dengan mengetahui siapa yang paling mempengaruhi keputusan politik, pembuat kebijakan dapat menentukan siapa yang harus diwakili. Ketiga, stratifikasi sosial dapat membantu dalam pengembangan ekonomi. Dengan mengetahui siapa yang paling mampu, pemerintah dapat menentukan siapa yang harus dibantu.

Namun, stratifikasi sosial juga dapat menyebabkan beberapa masalah sosial seperti diskriminasi, ketidaksetaraan, dan ketidakadilan. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi dan mengurangi efek negatif stratifikasi sosial sambil mengejar kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Fungsi Stratifikasi Sosial

Distribusi Hak Istimewa yang Obyektif

Stratifikasi sosial sangat penting dalam distribusi hak istimewa yang objektif. Fungsi utama dari stratifikasi sosial dalam hal ini adalah untuk menentukan siapa yang berhak atas hak istimewa tertentu dan bagaimana hak tersebut akan didistribusikan.

Pertama, stratifikasi sosial memungkinkan masyarakat untuk mengelompokkan individu atau kelompok berdasarkan status sosial, ekonomi, atau kekuasaan mereka. Hal ini memungkinkan untuk menentukan siapa yang memerlukan hak istimewa tertentu dan siapa yang tidak.

Sebagai contoh, individu atau kelompok yang berada dalam kelas sosial bawah mungkin memerlukan hak istimewa seperti pendidikan atau kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan individu atau kelompok yang berada dalam kelas sosial atas.

Kedua, stratifikasi sosial memungkinkan masyarakat untuk mengatur alokasi sumber daya dan membuat keputusan yang objektif. Hal ini memungkinkan untuk memastikan bahwa hak istimewa yang tersedia diberikan kepada individu atau kelompok yang memerlukannya.

Sebagai contoh stratifikasi sosial, jika sumber daya kesehatan terbatas, maka prioritas akan diberikan kepada individu atau kelompok yang memerlukan kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan individu atau kelompok yang memiliki kesehatan yang baik.

Membantu Pengelompokan Individu

Membantu dalam pengelompokan individu atau kelompok dalam masyarakat berarti bahwa sistem stratifikasi sosial digunakan untuk mengklasifikasikan individu. Ini dapat diaplikasikan pada individu atau kelompok berdasarkan status sosial, ekonomi, atau kekuasaan mereka.

Hal ini memungkinkan untuk mengelompokkan individu atau kelompok dalam kategori yang berbeda seperti kelas sosial atau kasta, yang memberikan informasi tentang posisi sosial mereka dalam masyarakat.

Pengelompokan ini dapat berdampak pada akses yang individu atau kelompok tersebut memiliki terhadap sumber daya, layanan, dan peluang yang tersedia dalam masyarakat. Sebagai contoh, individu atau kelompok yang berada dalam kelas sosial atas mungkin memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan yang lebih baik dibandingkan dengan individu atau kelompok yang berada dalam kelas sosial bawah.

Pengelompokan ini juga memungkinkan masyarakat untuk mengatur perilaku individu atau kelompok dengan menetapkan norma sosial yang berbeda untuk setiap kategori. Ini memungkinkan masyarakat untuk membuat keputusan yang tepat dan mengelola sumber daya dengan efektif.

Sistem Pertanggaan

Stratifikasi sosial dalam sistem pertanggaan dapat berfungsi untuk menciptakan strata yang berhubungan dengan prestise dan penghargaan. Dalam hal ini, stratifikasi sosial digunakan untuk mengelompokkan individu atau kelompok dalam masyarakat berdasarkan tingkat prestise dan penghargaan yang mereka miliki.

Pertama, stratifikasi sosial dalam sistem pertanggaan memungkinkan untuk mengelompokkan individu atau kelompok berdasarkan tingkat prestise yang diakui oleh masyarakat. Prestise dapat diukur melalui faktor seperti karir, pendidikan, atau kekayaan. Individu atau kelompok yang memiliki tingkat prestise yang tinggi akan ditempatkan dalam strata yang lebih tinggi dalam sistem pertanggaan.

Kedua, stratifikasi sosial dalam sistem pertanggaan juga dapat digunakan untuk mengelompokkan individu atau kelompok berdasarkan tingkat penghargaan yang mereka miliki. Penghargaan dapat diukur melalui faktor penyebab stratifikasi sosial seperti kepemimpinan, kontribusi sosial, atau prestasi akademis. Individu atau kelompok yang memiliki tingkat penghargaan yang tinggi akan ditempatkan dalam strata yang lebih tinggi dalam sistem pertanggaan.

Sistem Pengelompokan Efektif

Fungsi stratifikasi sosial yang memungkinkan individu atau kelompok untuk mengakses sumber daya, layanan, dan peluang yang berbeda adalah salah satu cara bagaimana sistem ini dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dalam masyarakat.

Stratifikasi sosial memungkinkan untuk mengelompokkan individu atau kelompok dalam kategori yang berbeda seperti kelas sosial atau kasta, yang memberikan informasi tentang posisi sosial mereka dalam masyarakat. Hal ini memungkinkan ciri dari stratifikasi sosial yang berbeda terhadap sumber daya, layanan, dan peluang yang tersedia dalam masyarakat.

Sebagai contoh, individu atau kelompok yang berada dalam kelas sosial atas mungkin memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan yang lebih baik dibandingkan dengan individu atau kelompok yang berada dalam kelas sosial bawah.

Ini juga memungkinkan masyarakat untuk mengatur alokasi sumber daya dan membuat keputusan yang objektif, yang membuat hak istimewa yang tersedia diberikan kepada individu atau kelompok yang memerlukannya.

The post 4 Fungsi Stratifikasi Sosial dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kenali Sifat Stratifikasi Sosial https://haloedukasi.com/sifat-stratifikasi-sosial Tue, 14 Feb 2023 03:47:59 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41418 Stratifikasi sosial adalah sistem yang digunakan untuk mengelompokkan individu atau kelompok dalam masyarakat berdasarkan kriteria tertentu seperti kekayaan, pendidikan, profesi, atau status sosial. Ini membantu dalam menentukan posisi sosial seseorang dalam masyarakat dan menentukan hak, wewenang, dan akses terhadap sumber daya yang tersedia. Inilah salah satu ciri dari stratifikasi sosial. Apa itu Stratifikasi Sosial? Stratifikasi […]

The post Kenali Sifat Stratifikasi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Stratifikasi sosial adalah sistem yang digunakan untuk mengelompokkan individu atau kelompok dalam masyarakat berdasarkan kriteria tertentu seperti kekayaan, pendidikan, profesi, atau status sosial. Ini membantu dalam menentukan posisi sosial seseorang dalam masyarakat dan menentukan hak, wewenang, dan akses terhadap sumber daya yang tersedia. Inilah salah satu ciri dari stratifikasi sosial.

Apa itu Stratifikasi Sosial?

Stratifikasi sosial dapat dibedakan menjadi dua jenis: sistem kasta dan sistem klas. Sistem kasta mengelompokkan individu berdasarkan kelahiran, sementara sistem klas mengelompokkan individu berdasarkan kekayaan, pendidikan, dan profesi.

Dalam sistem kelas, terdapat tiga kelas utama: kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah. Kelas atas terdiri dari individu dengan pendapatan tinggi dan akses terhadap sumber daya yang lebih baik, sementara kelas bawah terdiri dari individu dengan pendapatan rendah dan akses yang terbatas terhadap sumber daya.

Stratifikasi sosial juga dapat berdampak pada kesempatan individu dalam hal pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja. Individu yang berada pada strata sosial yang lebih tinggi memiliki kesempatan yang lebih baik dibandingkan dengan individu yang berada pada strata sosial yang lebih rendah.

Secara keseluruhan, stratifikasi sosial adalah sistem yang membantu dalam menentukan posisi sosial seseorang dalam masyarakat dan mempengaruhi akses terhadap sumber daya dan kesempatan. Namun, sistem ini juga dapat menimbulkan ketidakadilan sosial dan perbedaan yang signifikan dalam kualitas hidup antar individu.

Sifat-Sifat Stratifikasi Sosial

Sifat Terbuka

Sifat stratifikasi sosial terbuka mengacu pada kondisi di mana individu dapat berpindah dari satu posisi sosial ke posisi lainnya. Sistem stratifikasi sosial terbuka memungkinkan mobilitas sosial, yaitu perpindahan posisi sosial seseorang dari satu tingkat ke tingkat lain.

Sistem stratifikasi sosial terbuka dibedakan dengan sistem stratifikasi sosial tertutup, di mana posisi sosial seseorang ditentukan oleh faktor-faktor seperti kelahiran, atau kasta, yang tidak dapat diubah. Dalam sistem stratifikasi sosial terbuka, individu dapat naik atau turun tingkat sosialnya berdasarkan usahanya sendiri atau faktor-faktor lain seperti pendidikan, keterampilan, atau keberuntungan. Inilah salah satu aplikasi dan contoh stratifikasi sosial.

Sistem stratifikasi sosial terbuka diharapkan dapat meningkatkan mobilitas sosial dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua individu untuk meningkatkan posisi sosial mereka, mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kualitas hidup.

Namun, dalam prakteknya, sistem stratifikasi sosial terbuka masih dapat menimbulkan ketidakadilan sosial, karena faktor-faktor seperti ras, etnis, dan gender dapat mempengaruhi mobilitas sosial.

Sistem stratifikasi sosial terbuka juga dapat menimbulkan tekanan sosial yang cukup besar bagi individu yang berusaha untuk berpindah posisi sosial. Mereka diharapkan untuk berusaha keras untuk meningkatkan posisi sosial mereka, yang dapat menyebabkan stres dan tekanan emosional.

Sifat Tertutup

Sifat stratifikasi sosial tertutup mengacu pada kondisi di mana posisi sosial seseorang ditentukan oleh faktor-faktor yang tidak dapat diubah seperti kelahiran, kasta, atau keturunan. Dalam sistem stratifikasi sosial tertutup, individu tidak dapat berpindah posisi sosialnya dan kesempatan untuk meningkatkan posisi sosial sangat terbatas.

Contohnya, sistem stratifikasi sosial di negara-negara dengan sistem kasta dapat dikatakan sebagai sistem tertutup, di mana posisi sosial seseorang ditentukan oleh kelahirannya dan tidak dapat diubah.

Dalam sistem ini, individu yang lahir dalam kasta tertentu akan diharuskan untuk tetap dalam kasta tersebut sepanjang hidup mereka, dan tidak akan dapat meningkatkan posisi sosialnya melalui pendidikan atau usaha yang keras.

Stratifikasi sosial campuran adalah suatu sistem dimana posisi sosial seseorang ditentukan oleh kombinasi dari faktor-faktor yang berbeda, seperti faktor ekonomi, pendidikan, profesi, ras, etnis, gender, dll. Dalam sistem ini, individu dapat berpindah posisi sosialnya melalui pendidikan, keterampilan, usaha yang keras, atau faktor-faktor lain.

Sistem stratifikasi sosial campuran dapat dilihat sebagai gabungan dari sistem stratifikasi sosial terbuka dan tertutup. Dalam sistem ini, posisi sosial seseorang ditentukan oleh kombinasi dari faktor-faktor seperti kelahiran, pendidikan, dan profesi, dengan faktor kelahiran mungkin memiliki pengaruh yang lebih rendah dibandingkan dengan faktor pendidikan atau profesi.

Contohnya, di negara-negara yang menganut sistem stratifikasi sosial campuran, individu dapat berpindah posisi sosialnya melalui pendidikan atau usaha yang keras, meskipun posisi sosial awal mereka ditentukan oleh faktor-faktor seperti kelahiran atau latar belakang ekonomi.

Sistem stratifikasi sosial campuran diharapkan dapat meningkatkan mobilitas sosial dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua individu untuk meningkatkan posisi sosial mereka, namun faktor-faktor seperti ras, etnis, dan jenis kelamin. Sejarah Indonesia yang panjang juga dapat menjadi faktor penyebab stratifikasi sosial di masyarakat.

The post Kenali Sifat Stratifikasi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kesenjangan Digital: Pengertian – Penyebab dan Dampak https://haloedukasi.com/kesenjangan-digital Fri, 03 Feb 2023 02:24:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41104 Pandemi yang melanda dunia pada tiga tahun terakhir, membuat penggunaan teknologi meningkat di masyarakat. Namun, fenomena ini menjadi masalah baru bagi negara-negara berkembang, seperti tidak meratanya sektor perekonomian, pendidikan, kesejahteraan masyarakat, hingga ketimpangan terhadap kemajuan teknologi. Pengertian Digital divide atau kesenjangan digital adalah penggunaan dan akses yang tidak merata terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK) modern, […]

The post Kesenjangan Digital: Pengertian – Penyebab dan Dampak appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pandemi yang melanda dunia pada tiga tahun terakhir, membuat penggunaan teknologi meningkat di masyarakat. Namun, fenomena ini menjadi masalah baru bagi negara-negara berkembang, seperti tidak meratanya sektor perekonomian, pendidikan, kesejahteraan masyarakat, hingga ketimpangan terhadap kemajuan teknologi.

Pengertian

Digital divide atau kesenjangan digital adalah penggunaan dan akses yang tidak merata terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK) modern, seperti internet, smartphone, tablet, dan laptop. Kesenjangan ini menciptakan ketidaksetaraan dan perpecahan akses ke informasi dan sumber daya.

Konseptualisasi kesenjangan digital dapat digambarkan dengan beberapa hal:

  • Siapa yang menjadi subjek penghubung. Seperti individu, organisasi, perusahaan, rumah sakit, sekolah, negara, dan lainnya.
  • Karakteristik atau atribut apa yang mampu menggambarkan pembagian tersebut. Misalnya, pendidikan, pendapatan, lokasi geografis, usia, alasan atau motivasi, dan sebagainya.
  • Esensi penggunaannya. Semisal apakah hanya sekadar akses, pengambilan, interaktivitas, intensif dan ekstensif dalam penggunaan, kontribusi inovatif, dan lain-lain.
  • Media apa yang menjadi perantara atau penghubung. Contohnya, telepon seluler, internet, TV Digital, broadband, dan lainnya.

Definisi kesenjangan digital juga banyak ditekankan pada konsep terkait inklusi digital, partisipasi digital, keterampilan digital, aksesibilitas digital, dan literasi media.

Sementara sifat dari kesenjangan digital diukur berdasarkan jumlah langganan dan perangkat digital yang ada. Semakin banyak perangkat yang tersedia, semakin sempit pula kesenjangan yang terjadi antar individu.

Sejarah Kesenjangan Digital

  • Awal Mula Kemunculan Digital Divide

Pada 1996, ketika perusahaan telekomunikasi bergabung dengan perusahaan internet, Federal Communication Commission (FCC) mengadopsi UU Layanan Telekomunikasi tahun 1996 untuk mempertimbangkan strategi pengaturan dan kebijakan perpajakan guna menutup kesenjangan digital di AS.

Fokus utama dari undang-undang tersebut adalah menentang peraturan perusahaan TIK, sehingga mereka diharuskan melayani individu dan masyarakat dengan baik dan sungguh-sungguh. Pada 1999, WTO menyelenggarakan pertemuan bertajuk “Solusi Finansial untuk Kesenjangan Digital” di Seattle, AS sebagai upaya meredakan kekuatan anti-globalisasi, bersama Craig Warren Smith dari Digital Divide Institute dan Bill Gates Sr., ketua Bill and Melinda Gates Foundation.

Upaya tersebut menjadi katalis penggerak global skala penuh untuk menutup fenomena kesenjangan digital, yang dengan cepat menyebar ke semua sektor ekonomi global. Pada 2000, Presiden Bill Clinton menyebutkan istilah digital divide dalam State of Union Address.

  • Selama Pandemi Covid-19

Pada awal pandemi covid-19, pemerintah di seluruh dunia mengeluarkan kebijakan pembatasan gerak dan ruang bagi masyarakatnya. Hal ini tentu saja mengganggu jalannya sistem pemerintahan, pendidikan, layanan publik, dan operasi bisnis. Hampir seluruh populasi dunia mencari metode alternatif untuk tetap bisa menjalani hidup mereka meski dalam keadaan terisolasi.

Hampir 90% kegiatan dilakukan secara daring. Ruang virtual menjadi alternatif pertama dan utama kala itu, seperti telemedicine, pembelajaran ruang kelas virtual, work from home, dan segala interaksi sosial berbasis teknologi lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut tentunya membutuhkan akses internet berkecepatan tinggi atau broadband serta perangkat teknologi digital.

Meski pun demikian, menurut The Pew Research Center, sebanyak 59% anak dari keluarga berpenghasilan rendah mengalami hambatan digital dalam menyelesaikan tugas. Kendala tersebut seperti kewajiban penggunaan ponsel atau komputer, dan penggunaan WiFi publik karena tidak adanya akses internet di rumah

Hambatan-hambatan ini memengaruhi lebih dari 30% siswa yang hidup di bawah ambang kemiskinan. Ketidaksiapan terhadap penggunaan teknologi juga terjadi pada 50% siswa dari kelas daring di seluruh dunia. Selain itu, digital divide juga terjadi pada lansia selama pandemi karena penyedia layanan kesehatan banyak yang beralih ke pengobatan jarak jauh, bahkan untuk perawatan kondisi kesahatan kronis dan akut.

Faktor Penyebab Kesenjangan Digital

Meski akses ke perangkat teknologi dan internet terus tumbuh dan berkembang, kesenjangan digital akan bertahan jika hal-hal berikut ini masih ada, di antaranya:

  • Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah investasi paling signifikan dalam mengatasi kesenjangan digital. Karena orang-orang dengan tingkat literasi yang rendah lebih cenderung memperlebar jarak dan ketimpangan pada kesenjangan digital.

Sementara orang-orang dengan tingkat pendidikan tinggi dianggap memiliki tingkat literasi dan kemampuan 10 kali lebih baik dalam memanfaatkan potensi penuh teknologi dan internet dalam kehidupan sehari-hari mereka, dibandingkan dengan individu dengan tingkat pendidikan sekolah menengah atau lebih rendah.

  • Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan memainkan peran penting dalam memperbesar kesenjangan digital. Menurut laporan Pew Research Center tahun 2021, orang AS yang berpenghasilan $100.000/tahun atau lebih kemungkinan memiliki kesempatan 20 kali lebih besar untuk memiliki beberapa perangkat digital dan layanan internet di rumah, dibandingkan dengan orang yang berpenghasilan kurang dari $30.000/tahun.

Masih dalam penelitian yang sama, sebanyak 13% rumah tangga dengan pendapatan rendah tidak memiliki akses internet atau perangkat digital di rumah mereka dibandingkan dengan 1% rumah tangga lainnya yang memiliki pendapatan tinggi. Hal ini karena rumah tangga berpenghasilan rendah lebih banyak mengalokasikan penghasilan mereka untuk kebutuhan pokok dibandingkan perangkat teknologi.

  • Keterampilan & Literasi Digital

Kesenjangan digital juga merupakan bagian dari kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana memanfaatkan alat informasi dan komunikasi begitu mereka berada dalam suatu komunitas.

Dengan demikian, dibutuhkan seorang profesional yang memiliki kemampuan dalam menjembatani kesenjangan dengan menyediakan referensi dan layanan informasi guna mengedukasi individu dalam pemanfaatan teknologi, terlepas dari status ekonomi mereka.

Sebagai contoh, di negara-negara maju, para siswa memiliki akses langsung terhadap perangkat teknologi dan informasi di sekolah sehingga mereka memiliki keterampilan digital yang diperlukan. Sedangkan di negara-negara berkembang, kurangnya akses fisik ke teknologi memperlebar jurang.

  • Lokasi Geografis

Negara-negara maju dengan tingkat perekonomian yang baik cenderung memiliki akses ke berbagai macam teknologi dan koneksi broadband berkecepatan tinggi, dibandingkan dengan negara-negara yang kurang berkembang secara ekonomi di mana mereka tidak memiliki teknologi dan infrastruktur yang diperlukan guna mengatur koneksi internet berkecepatan tinggi.

Selain itu, pembatasan geografis dalam negeri juga memperlebar kesenjangan digital dari setiap wilayahnya. Daerah perkotaan, meski pun tidak semuanya, cenderung memiliki akses internet atau serat optik daripada daerah-daerah di pedesaan atau pegunungan.

  • Usia

Rata-rata tertinggi pengguna perangkat digital lebih banyak didominasi oleh mereka yang berusia 50-an. Sementara mereka yang berusia 60 tahun ke atas terlalu banyak mengalami hambatan yang menyebabkan kurangnya akses mereka ke teknologi.

Faktor-faktor yang menjadi keterlambatan mereka menggunakan media digital antara lain khawatir akan keamanan, motivasi diri, penurunan memori atau orientasi spasial, biaya, dan kurangnya dukungan.

Bagi mereka yang lebih tua, alasan ras, kecacatan, jenis kelamin, dan orientasi seksual adalah berbagai alasan penghambat utama mereka.

  • Motivasi dan Minat

Terdapat sebagian individu atau kelompok tertentu dari populasi global yang memiliki pendapatan cukup tinggi, pendidikan, dan literasi digital namun tidak memiliki ketertarikan untuk belajar tentang penggunaan perangkat digital maupun teknologi informasi dan komunikasi.

Beberapa dari mereka melihat itu sebagai sebuah kemewahan. Sementara sebagian lain menganggapnya sebagai suatu hal yang terlalu rumit untuk dipahami. Salah satu faktor yang memengaruhi seseorang menganggap demikian adalah karena melihat teknologi bukan hal penting dan tidak terlalu dibutuhkan dalam kehidupan mereka.

Dampak dari Kesenjangan Digital

Kesenjangan digital akan menciptakan kesenjangan-kesenjangan lain di berbagai aspek kehidupan masyarakat. Meliputi kesenjangan ekonomi, pendidikan, dan demografis.

  • Kesenjangan Ekonomi

Adanya layanan telekomunikasi, secara tidak langsung akan mendorong pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat atau tempat di seluruh dunia.

Penggunaan internet secara luas juga memungkinkan negara lebih produktif secara ekonomi. Transaksi tanpa kertas merupakan salah satu pendekatan paling mudah dan nyaman dalam menciptakan pemberdayaan ekonomi.

Sebagai contoh, negara-negara di Eropa seperti Swiss, Inggris, dan Swedia yang memiliki koneksi digital antar komunitas yang mudah dan cepat, memungkinkan populasi mereka memperoleh kemudahan ekonomi atau pendapatan jauh lebih besar melalui bisnis digital.

Sementara di negara-negara miskin kurangnya anggaran untuk menjembatani kesenjangan digital menambah keterpurukan dan keterbelakangan mereka baik secara ekonomi maupun aspek-aspek lain di negara mereka.

  • Kesenjangan Pendidikan

Kesenjangan digital di suatu negara akan memengaruhi kemampuan anak-anak dalam belajar dan berkembang, terutama sekolah-sekolah di distrik yang berpenghasilan rendah. Tanpa adanya akses internet, siswa tidak akan mampu menumbuhkan keterampilan teknologi guna memahami ekonomi dinamis saat ini.

  • Kesenjangan Demografis

Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 telah banyak mengubah tatanan hidup manusia dan dunia. Tidak hanya mengubah cara manusia menjalani hidup, namun juga mengubah cara manusia di seluruh dunia menggunakan teknologi. Keterbatasan akses dan ruang selama pandemi mendorong sebagian besar orang di seluruh dunia berinteraksi satu sama lain secara virtual.

Namun demikian, sebagian lainnya sulit untuk menerima perubahan ini, karena kemungkinan tidak siap untuk mengelola perubahan. Di sini terlihat bahwa kesenjangan digital adalah salah satu cara krisis dapat berdampak secara proporsional pada kelompok tersebut (kelompok yang sulit menerima).

Kesenjangan digital juga telah berkontribusi dalam segregasi individu dalam masyarakat, termasuk etnis, ras, dan jenis kelamin. Teknologi menciptakan keberpihakan baru antara individu dengan akses ke internet, serta mereka yang tidak memiliki akses tersebut. Mereka yang memeiliki keterbatasan akses akan terus mengalami ketertinggalan yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan diri mereka.

Hubungan antara Kesenjangan Digital & Kesenjangan Pendidikan

Dalam bukunya yang berjudul Komputer dan Masyarakat, I Putu Agus Eka Pratama, ST. nMT menyatakan bahwa knowledge divide atau kesenjangan pengetahuan adalah bentuk kesenjangan dalam memperoleh berbagai pengetahuan.

Kesenjangan ini terjadi antara mereka yang dapat dengan mudah memperoleh akses informasi, mengelola informasi, memperoleh manfaat dari informasi tersebut, serta kemudahan dalam membagikan informasi tersebut, dengan mereka yang mengalami kondisi berlawanan dengan orang pertama.

Terdapat 6 faktor penyebab terjadinya knowledge divide, di antaranya:

  • Kebiasaan dan pola pikir masyarakat
  • Peraturan atau kebijakan pemerintah setempat
  • Tingkat kesejahteraan dan biaya hidup masyarakat
  • Minat masyarakat terhadap baca tulis dan berbagi pengetahuan rendah
  • Akses internet yang tidak merata
  • Infrastruktur dan pembangunan yang tidak merata

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa, digital divide berkaitan erat dengan knowledge divide. Namun, sebelum itu fenomena digital divide terlebih dahulu menyebabkan timbulnya digital inequality, yaitu kondisi di mana individu atau masyarakat mengalami gagap teknologi sehingga tidak mampu menggunakan TIK dengan baik dalam kesehariannya.

Dari kondisi inilah timbul fenomena knowledge divide. Knowledge divide merupakan akibat dari serangkaian fenomena kesenjangan digital (digital divide) yang dibarengi dengan digital inequality. Sehingga, apabila dilakukan upaya penanganan dan penghapusan terhadap digital divide, maka permasalahan mengenai digital inequality dan knowledge divide juga turut terhapuskan.

Upaya Penanganan Kesenjangan Digital

Berbagai upaya akan terus dilakukan guna mengurangi atau bahkan menghilangkan fenomena kesenjangan digital di suatu masyarakat, dengan menerapkan beberapa cara sebagai berikut:

  • Membangun dan melakukan pengembangan pada perpustakaan. Seperti pembuatan perpustakaan online dan membentuk sebuah keanggotaan perpustakaan, di mana masyarakat bisa membaca buku secara online.
  • Sosialisasi baca tulis dan Digitalisasi ke masyarakat pedesaan dan pelosok yang sekiranya belum memiliki akses internet. Dilakukan dengan membiasakan mereka membaca berita-berita terkini melalui website/internet/email.
  • Internet.org oleh Facebook, merupakan proyek dari Facebook untuk mengakses materi, baik pendidikan, kesehatan, informasi lokal, dan peluang kerja, di internet secara gratis.
  • Satu Laptop Satu Anak, diperkenalkan di Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada 2005. bertujuan untuk mendanai setiap siswa sekolah negeri kelas 1-6, yaitu laptop dengan operasi OS berbasis Linux.
  • Perbaikan dan Penambahan Infrastruktur oleh Pemerintah di pedesaan, pelosok dan daerah perbatasan. Infrastruktur tersebut haruslah lengkap, mudah, terjangkau, dan memadai, sehingga kesenjangan digital bisa terhapuskan.

The post Kesenjangan Digital: Pengertian – Penyebab dan Dampak appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Bentuk Diferensisasi Sosial dan Contohnya https://haloedukasi.com/bentuk-diferensiasi-sosial Thu, 05 Jan 2023 02:19:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40651 Jika kita memperhatikan orang di sekitar kita, maka menemukan bahwa tidak semua orang sama seperti kita baik secara etnis, garis keturunan, agama dan kegiatan kita sehari-hari. Misalnya, kamu memiliki rambut lurus sementara beberapa temanmu ada yang berambut keriting. Contoh lainnya adalah perayaan hari raya besar seperti lebaran dan natalan terjadi pada orang di sekitar kita. […]

The post 5 Bentuk Diferensisasi Sosial dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jika kita memperhatikan orang di sekitar kita, maka menemukan bahwa tidak semua orang sama seperti kita baik secara etnis, garis keturunan, agama dan kegiatan kita sehari-hari. Misalnya, kamu memiliki rambut lurus sementara beberapa temanmu ada yang berambut keriting.

Contoh lainnya adalah perayaan hari raya besar seperti lebaran dan natalan terjadi pada orang di sekitar kita. Masing-masing dari mereka tentunya hanya ada yang merayakan salah satunya, dimana disebabkan oleh latar belakang agama mereka.

Beberapa contoh di atas merupakan gambaran umum mengenai konsep diferensiasi sosial. Diferensiasi sosial diartikan sebagai pembeda sekelompok orang horizontal. Dalam arti lain, anggota masyarakat tersebut masih memiliki kesamaan derajat.

Pada negara yang kaya keanekaragaman budaya dan etnisnya seperti di Indonesia tentunya sudah umum ditemukan banyak diferensiasi sosial di antara masyarakatnya. Intip penjelasan berikut, yuk supaya semakin tahu apa saja bentuk diferensiasi sosial.

5 Bentuk Diferensiasi sosial

  • Diferensiasi Ras

Bentuk ini menjelaskan pembeda dimana didasarkan dari ras orang tersebut. Jenis ras manusia modern saat ini dikenal terdapat empat mencangkup ras kaukasoid, negroid, australoid serta mongoloid.

  • Diferensiasi Kebudayaan

Pengertian dari budaya adalah sesuatu yang dihasilkan oleh manusia baik berupa nilai moral maupun bentuk hasil tangannya dimana disebabkan dari keberadaan lingkungan di sekitarnya. Jika kondisi alam atau sosial dalam setiap lokasi berbeda, tentu demikian dengan kebudayaan di dalamnya.

  • Diferensiasi Jenis Kelamin

Jenis kelamin sudah diberikan pada setiap individu sejak kelahirannya. Adanya Perbedaan jenis kelamin memungkinkan manusia dapat bereproduksi sehingga mampu melanjutkan keturunannya. Jenis kelamin terdapat dua jenis yaitu laki-laki dan perempuan.

  • Diferensiasi Status Pekerjaan

Merupakan pembeda berdasarkan status pekerjaan manusia yang dilakukan pada saat tertentu. Pekerjaan yang ditekuni oleh seseorang dipilih berdasarkan beberapa latar belakang seperti latar belakang pendidikan, minat dan bakat hingga keputusan dari orang atau pekerja tersebut. 

  • Diferensiasi Agama

Adalah pembedaan antar kelompok masyarakat dengan masyarakat lainnya berdasarkan kepercayaan atau agamanya. Pada konsep utama agama, yaitu agar pemeluknya memperoleh keselamatan dalam hidupnya dengan mempercayai Tuhan. Supaya memperolehnya, mereka harus mematuhi perintah Tuhan dimana sudah ditetapkan.

Supaya lebih jelas mengenai diferensiasi sosial di atas, boleh simak contohnya untuk masing-masing bentuk tersebut.

Contoh Diferensiasi Sosial

  • Berdasarkan Ras 

Keberadaan keempat ras pada kehidupan manusia modern tentu memiliki ciri tersendiri. Ras kaukasoid memiliki ciri khas yaitu kulit putih, berhidung mancung, dan warna rambut atau mata bervariasi. Karenanya, ras ini memiliki warna rambut mulai dari pirang hingga kehitaman serta warna mata seperti hijau dan biru. 

Ras negroid dikenal dengan cirinya berkulit gelap hingga hitam serta berambut keriting. Ras australoid hampir menyerupai negroid karena kedekatannya. Sementara, ras mongoloid mempunyai ciri yaitu terdapat lipatan epicanthal pada matanya, berkulit kekuningan dan berambut hitam lurus. 

  • Berdasarkan Kebudayaan

Keanekaragaman suku di Indonesia cukup banyak. Jenis golongan etnis di Indonesia beragam seperti adanya Suku Jawa, Batak, Ambon, Bali dan Sunda. Hal ini menyebabkan menyebarnya berbagai variasi kebudayaan dari latar belakang suku. 

Misalnya terdapat hukum adat Jawa dimana isinya cukup berbeda dibandingkan dengan hukum adat Bali. Contoh lainnya adalah ketika kita bertemu dengan teman dengan latar kebudayaan berbeda. Tentu, kita harus bisa menyikapinya supaya tidak terkesan tidak menghormati norma kebudayaannya.

  • Berdasarkan Jenis Kelamin

Seperti yang sudah dibahas pada paragraf sebelumnya, jenis kelamin manusia atau makhluk hidup pada umumnya ada dua, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Antaranya memiliki perbedaan baik secara fisik maupun psikis.

Misalnya, laki-laki lebih melakukan suatu hal secara langsung sementara perempuan cenderung melakukan pertimbangan lebih dahulu. Pada kelompok masyarakat patrilineal biasanya mengutamakan kedudukan laki-laki dibandingkan perempuan. Berbeda dengan adat matrilineal, dimana lebih mementingkan keberadaan wanita.

  • Berdasarkan Status Pekerjaan

Kini, beragam profesi sudah banyak ditemukan di Indonesia mulai dari dokter, guru, polisi, wirausahawan, hingga yang berhubungan dengan dunia hiburan seperti content creator dan sutradara film.

Banyaknya variasi profesi di atas seiring dengan berkemangnya cangkupan industri di dalam negeri. Meskipun mereka terlihat sama, tetapi kualifikasi serta pengetahuan ditekuninya berbeda sehingga posisi profesi mereka pun tidak sama.

  • Berdasarkan Agama

Jika kita memperhatikan agama teman kita, tentu berbeda antara satu sama lainnya. Ragam agama yang dapat ditemukan di Indonesia terdapat enam mencangkup Islam, Kristen Protestan, Katolik, Buddha, Hindu dan Konghucu.

Perbedaan agama tersebut disebabkan karena kepercayaan dari masing-masing pemeluk berbeda, tetapi sama memiliki kepercayaan kepada sosok Tuhan. Hal ini yang menyebabkan terdapatnya hari raya besar berbeda seperti Idul Fitri, Natal, dan Waisak.

The post 5 Bentuk Diferensisasi Sosial dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Faktor Pembentuk Diferensiasi Sosial https://haloedukasi.com/faktor-pembentuk-diferensiasi-sosial Wed, 31 Aug 2022 02:40:32 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38355 Pada dasarnya, manusia yang hidup didunia ini tidak ada yang sama persis, terdapat berbagai perbedaan yang dapat kita temukan dalam hal budaya, agama, ras, usia, profesi, dan masih banyak lagi. Perbedaan ini disebut sebagai diferensiasi sosial, perbedaan ini tidak menunjukkan tinggi rendahnya sesuatu secara vertikal, tetapi dalam dimensi horizontal dengan tingkatan yang sama. Latar belakang […]

The post 5 Faktor Pembentuk Diferensiasi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada dasarnya, manusia yang hidup didunia ini tidak ada yang sama persis, terdapat berbagai perbedaan yang dapat kita temukan dalam hal budaya, agama, ras, usia, profesi, dan masih banyak lagi. Perbedaan ini disebut sebagai diferensiasi sosial, perbedaan ini tidak menunjukkan tinggi rendahnya sesuatu secara vertikal, tetapi dalam dimensi horizontal dengan tingkatan yang sama.

Latar belakang manusia yang berbeda-beda membentuk suatu struktur masyarakat yang dapat membedakan status manusia didalam kehidupan bermasyarakat. Baik itu secara vertikal maupun horizontal. Hal ini tentu saja akan memberikan dampak yang beraneka ragam perbedaan yang dengan mudah kita jumpai dalam kehidupan bermasyarakat ini.

Seperti halnya terdapat berbagai tingkatan yang ada di dalam lapisan ekonomi, seperti lapisan tinggi, lapisan menengah, serta lapisan rendah. Pengertian yang sama juga menunjukan adanya klasifikasi masyarakat secarä horizontal, mendatar, atau sejajar.

Asumsinya bahwa untuk beranggapan jika tidak ada golongan dari pembagian tersebut yang lebih tinggi daripada golongan lainnya, walaupun dalam kenyataannya terdapat kelompok masyarakat tertentu yang masih menganggap golongannya Iebih tinggi daripada golongan yang Iain. 

Pengertian Diferensiasi Sosial

Diferensiasi berasal dari bahasa Inggris yang mempunyai arti “berbeda”, perbedaan ini tidak menunjukkan adanya tinggi rendahnya sesuatu secara vertikal, tetapi juga dalam dimensi horizontal dengan tingkatan yang sama. Menurut kamus sosiologi, diferensiasi merupakan sebuah klasifikasi atau penggolongan terhadap segala macam perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama maupun sejenis.

Difference atau diferensiasi mempunyai makna berbeda atau perbedaan, sementara sosial berarti hubungan yang ada dalam masyarakat, sehingga kedua istilah ini akan memberikan pemahaman tentang perbedaan yang ada dalam lingkungan masyarakat.

Diferensiasi horizontal, mempunyai arti sebagai pembedaan yang masih memiliki derajat atau tingkatan yang sama. Sebagai contoh, terdapat pembedaan dalam masyarakat yang hanya didasarkan pada sebuah perbedaan ras, etnis suku bangsa, agama, pekerjaan, jenis kelamin, dan sebagainya. 

Menurut Soerjono Soekanto, hal tersebut merupakan sebuah bentuk dari adanya variasi dari sebuah pekerjaan, prestise, dan kekuasaan kelompok dalam masyarakat. Artinya, diferensiasi itu bisa menunjukkan keberagaman yang dimiliki suatu bangsa, contohnya di Indonesia, terdapat banyak keragaman yang sangat banyak dan bisa menjadi potensi dalam pembangunan.

Faktor Pembentuk Diferensiasi Sosial

  • Adanya Perbedaan Ras, Suku, dan Adat Istiadat

Ras adalah sekelompok maupun segolongan manusia yang berbeda dengan kelompok lainnya. Perbedaan tersebut dapat didasari dengan ciri fisik bawaan ras tersebut, meliputi  warna kulit, bentuk rambut, bentuk bibir, serta bentuk lipatan mata.

Diferensiasi suku yang satu dengan suku lainnya tentu akan mempunyai perbedaan pandangan pada hubungannya dalam lingkungan bernegara dan bermasyarakat. Walaupun terdapat banyak berbagai perbedaan di dalam adat yang dihasilkan, namun perbedaan tersebut tidak akan memberikan sikap perpecahan apabila tiap-tiap anggota masyarakat menyadarinya.

Diferensiasi dalam sebuah adat istiadat terbentuk diakibatkan karena adanya kebutuhan pada masyarakat dalam hal aturan, nilai, serta norma. Hal itu berfungsi untuk mengatur pola dalam perilaku masyarakat agar terhindar dari disintegrasi sosial.

  • Perbedaan Agama yang Dianut oleh Seseorang

Perbedaan agama terjadi saat masyarakat dalam realitasnya terdiri dari individu yang memeluk agama yang berbeda sejak mereka dilahirkan. Setiap agama tentu saja memberikan arahan serta petunjuk terhadap umatnya tentang bagaimana tata cara hidup yang baik.

Agama juga merupakan sebuah perasaan berkewajiban untuk melaksanakan perintah-perintah Tuhan nya dan menjauhi segala larangannya. Sangat banyak agama yang ada di dunia, seperti Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Buddha, Hindu, dan lainnya, sehingga masyarakat hidup dalam keberagaman beragama yang dianutnya.

  • Keberagaman Profesi yang Dijalaninya

Profesi atau pekerjaan yang berhubungan dengan sebuah keahlian atau keterampilan khusus yang dimiliki orang seorang individu tentu mempunyai keberagaman dalam masyarakat. Ada berbagai macam profesi di dalam masyarakat dalam berbagai aspek dan bidang masing-masing.

Maka dari itu, tidak ada pekerjaan yang Iebih baik maupun lebih unggul kedudukannya antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya, karena setiap orang menduduki posisi suatu pekerjaan sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh individu tersebut.

Manusia memiliki kebutuhan yang sangat tak terbatas sehingga dia harus melakukan berbagai kegiatan atau pekerjaan untuk mendapatkan pendapatan agar bisa memenuhi kebutuhan tersebut.

  • Perbedaan Gender Antara Laki-Laki dengan Perempuan

Diferensiasi gender merupakan suatu penggolongan sosial yang didasari dengan perbedaan peran antara laki-laki dengan perempuan secara budaya dan perlakuan terhadapnya.

Keduanya tentu mempunyai kedudukan dan juga hak yang sama baik dalam bidang politik, agama, serta segala hal yang berhubungan dengan sistem kehidupan dalam masyarakat.

Gender adalah sifat yang melekat pada seorang pria dan wanita, dimana sifat tersebut akan mengarahkan individü kepada status dan peran sosial yang akan dijalankan sesuai dengan jenis kelaminnya.

Sebagai contoh, tugas pokok ibu adalah berperan sebagai ibu rumah tangga, sedangkan ayah bertugas mencari nafkah bagi keluarga, padahal mereka bisa melakukan keduanya tanpa harus ada perbedaan yang jelas tak menentu.

  • Faktor Keberagaman Psikologis dan Fisik

Adanya pengelompokan pada masyarakat yang didasari dengan keadaan yang melatarbelakangi kehidupan anggota masyarakat tersebut, mengakibatkan pembangunan pada suatu daerah tersebut menjadi tidak seimbang karena tidak meratanya persebaran dari sumber dayanya.

Perbedaan  secara fisik pada pengelompokan masyarakat selalu didasarkan pada ciri fisik seperti halnya warna kulit, kontur wajah, dan yang lainnya. Hal itu membuat gerak yang terbatas untuk seorang individu agar selalu berkembang ditengah perbedaan yang ada.

The post 5 Faktor Pembentuk Diferensiasi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Jenis Diferensiasi Sosial yang Ada di Dalam Masyarakat https://haloedukasi.com/jenis-diferensiasi-sosial Mon, 18 Jul 2022 03:41:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36930 Sebagai makhluk sosial, kita pasti akan bertemu dengan berabagai macam orang. Terlebih lagi kita tinggal di Indonesia yang memiliki banyak sekali suku, ras, dan juga agama. Hal ini menjadikan latar belakang setiap orang itu berbeda. Dalam ilmu Sosiologi, istilah ini juga dikenal dengan nama diferensiasi sosial. Jika melihat pada akar katanya, diferensiasi ini memang merupakan […]

The post 5 Jenis Diferensiasi Sosial yang Ada di Dalam Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebagai makhluk sosial, kita pasti akan bertemu dengan berabagai macam orang. Terlebih lagi kita tinggal di Indonesia yang memiliki banyak sekali suku, ras, dan juga agama. Hal ini menjadikan latar belakang setiap orang itu berbeda. Dalam ilmu Sosiologi, istilah ini juga dikenal dengan nama diferensiasi sosial.

Jika melihat pada akar katanya, diferensiasi ini memang merupakan serapan dari bahasa inggris ‘different’ yang artinya berbeda. Dalam hal ini, perbedaan yang dimaksud bukan perbedaan vertikal yang berarti membedakan tinggi rendahnya sesuatu. Melainkan perbedaan dalam konteks tingkatan yang sama atau yang bisa disebut juga dalam dimensi horizontal.

Karena beragamnya perbedaan yang bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, maka diferensiasi sosial ini juga memiliki jenis-jenis tertentu. Namun sebelum membahas jenis diferensiasi sosial lebih jauh, mari kita simak dulu pengertian dari diferensiasi sosial ini secara lebih mendalam.

Apa itu Diferensiasi Sosial?

Sebagaimana sudah disinggung sebelumnya, diferensiasi sosial ini merupakan sebuah perbedaan yang terjadi pada kelompok masyarakat yang ditinjau dari dimensi horizontal. Artinya perbedaan ini hanya pada aspek-aspek yang tidak tidak menyangkut hirarki. Ras, suku, agama, jenis kelamin, adalah beberapa contoh dari diferensiasi sosial. 

Sementara itu jika perbedaan yang dimaksud dilihat dari dimensi vertikal, maka hal ini dinamakan stratifikasi sosial. Berbeda dengan diferensiasi sosial, stratifikasi sosial akan membedakan masyarakat dari sisi hirarkinya. Beberapa contoh hal yang biasanya membagi masyarakat dalam stratifikasi sosial ini adalah harta, kekuasaan ataupun keturunan.

Pada diferensiasi sosial, jenis perbedaan biasanya tidak begitu diperhatikan. Contohnya saja walaupun jenis kelamin laki-laki dan perempuan berbeda, namun keduanya memiliki kedudukan yang sama baik di mata hukum maupun dalam kehidupan bermasyarakat.

Sementara itu stratifikasi sosial sangat memandang dan membedakan antara satu kelas sosial dengan kelas sosial yang lainnya. Misalnya saja ada kelompok kaya dan kelompok miskin, kelompok ningrat dan rakyat biasa, ataupun yang berpendidikan tinggi dan juga berpendidikan rendah. Artinya dalam stratifikasi sosial ini ada perbedaan tingkat yang menyebabkan posisi masyarakat menjadi tidak sederajat.

Agar lebih memahami lebih dalam mengenai diferensiasi sosial ini, alangkah baiknya jika kita paham tentang jenis atau macam diferensiasi sosial apa saja yang ada di sekitar kita. Daripada penasaran, yuk langsung saja kenali jenis-jenisnya di bawah ini. 

Jenis Diferensiasi Sosial

Setelah memahami apa itu diferensiasi sosial, selanjutnya mari kita bahas mengenai jenis atau macam diferensiasi sosial yang bisa kita temui di kehidupan bermasyarakat. Setidaknya ada 5 macam diferensiasi sosial yang wajib diketahui. Apa saja itu?

  • Diferensiasi Jenis Kelamin

Diferensiasi sosial yang pertama bisa kita lihat pada jenis kelamin. Walaupun pada beberapa tempat masih ada anggapan bahwa status perempuan lebih rendah daripada laki-laki, namun hakikatnya kedua jenis kelamin ini memiliki status, kesempatan, dan peran sosial yang sama.

Terlebih lagi saat ini kesetaraan gender juga sudah sering dikampanyekan. Hal ini membuat perempuan tidak perlu khawatir karena memang walaupun secara jenis kelamin berbeda, tetapi perbedaannya hanya terjadi pada dimensi horizontal saja.

Perbedaannya hanya terletak pada sifat dasar dan bentuk saja,sedangkan derajat dan posisinya yaitu setara.

  • Diferensiasi Agama

Agama atau kepercayaan yang dianut oleh seseorang merupakan diferensiasi sosial yang selanjutnya. Sebagaimana diketahui bahwa di indonesia sendiri setidaknya ada 6 agama yang diakui secara resmi oleh pemerintah. Kelima agama tersebut adalah Islam, Kristen, katolik, Hindu, Buddha, dan juga Konghucu.

Diferensiasi dalam agama ini tidak membuat seseorang yang menganut agama tertentu statusnya menjadi lebih tinggi dibandingkan orang yang berbeda keyakinan dengan dirinya. Sebab pada prinsipnya agama yang dianut tersebut memiliki status yang sama yaitu diakui pemerintahan.

  • Diferensiasi Ras

Jenis diferensiasi sosial yang ketiga yaitu diferensiasi ras. Di dalam masyarakat yang majemuk dan plural sudah dapat dipastikan akan terdapat perbedaan dari segi fisik manusia. Baik itu dari warna kulitnya, bentuk hidung rambutnya, warna bola matanya, dan perbedaan fisik yang lainnya.

Misalnya saja seseorang yang memiliki keturunan bule akan memiliki warna rambut wirang dan juga bermata biru. Sementara orang indonesia asli akan memiliki rambut berwarna hitam dan juga bermata cokelat. Pada hakikatnya hal ini tidak perlu dipermasalahkan karena setiap orang itu unik.

  • Diferensiasi Etnis

Etnis atau suku bangsa menjadi jenis selanjutnya dari diferensiasi sosial. Jika ras lebih merujuk kepada perbedaan fisik, etnis ini melihat perbedaan manusia dari asal usul atau budaya suatu kelompok masyarakat.

Kita sudah tahu bersama bahwa orang Jawa itu biasanya sangat halus di dalam berbicara. Berbeda dengan orang Batak yang terkenal cukup lantang ketika berbicara. Meskipun ada perbedaan tetapi harkat dan martabat semua etnis setara di mata hukum Indonesia.

  • Diferensiasi Pekerjaan

Diferensiasi sosial yang terakhir bisa kita lihat di dalam pekerjaan ataupun profesi. Semua profesi yang ada di dunia ini berkontribusi terhadap keseimbangan kehidupan.

Kita tidak bisa mengatakan suatu profesi tertentu lebih mulia daripada profesi yang lainnya. Hal ini dikarenakan semuanya mempunyai peran masing-masing yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Setelah membaca mengenai penjelasan diferensiasi sosial dan berbagai macam jenisnya, kita semakin sadar bahwa tidak mungkin untuk menghindari yang namanya perbedaan di dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini seharusnya menjadikan kita agar semakin bijak dan tidak mudah membeda-bedakan siapapun.

The post 5 Jenis Diferensiasi Sosial yang Ada di Dalam Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Diferensiasi Sosial: Pengertian, Faktor Penyebab dan Jenisnya https://haloedukasi.com/diferensiasi-sosial Sat, 02 May 2020 21:40:32 +0000 https://haloedukasi.com/?p=6245 Berbeda dengan stratifikasi sosial untuk diferensiasi sosial terjadi pembedaan penduduk hanya di bidang horisontal saja, dengan kata lain tidak ada perbedaan status secara vertikal. Lalu apa sebenarnya diferensiasi sosial tersebut? Pengertian Diferensiasi Sosial Diferensiasi mengacu pada different yang memiliki arti perbedaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diferensiasi yakni sebuah proses, cara atau perbuatan yang membedakan, […]

The post Diferensiasi Sosial: Pengertian, Faktor Penyebab dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Berbeda dengan stratifikasi sosial untuk diferensiasi sosial terjadi pembedaan penduduk hanya di bidang horisontal saja, dengan kata lain tidak ada perbedaan status secara vertikal. Lalu apa sebenarnya diferensiasi sosial tersebut?

Pengertian Diferensiasi Sosial

Diferensiasi mengacu pada different yang memiliki arti perbedaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diferensiasi yakni sebuah proses, cara atau perbuatan yang membedakan, perbedaan.

Perbedaan ini tidak dapat diklasifikasikan secara bertingkat, yang berarti perbedaan tersebut berupa ras, etnis, agama, budaya atau suku bangsa.

Diferensiasi sosial merupakan suatu proses pembedaan masyarakat ke dalam sebuah struktur sosial yang bersifat horisontal. Horisontal sendiri artinya setara atau tidak terdapat kelompok sosial tertentu yang menempati posisi sosial tertinggi atau terendah.

Dengan kata lain diferensiasi sosial tidak membentuk kelompok masyarakat tertentu untuk memperoleh perlakuan spesial ataupun ditelantarkan.

Pengertian lain mengenai diferensiasi sosial yakni pengelompokan masyarakat secara horisontal berdasarkan pada ciri-ciri tertentu.

Perbedaan ciri-ciri ini tidak dapat digolongkan secara bertingkat atau vertikal seperti pada tingkatan lapisan ekonomi (lapisan rendah, lapisan menengah dan lapisan tinggi). Pengelompokan horisontal di sini berdasarkan pada perbedaan ras, etnis, agama, klan, dan gender.

Pengertian Menurut Soerjono Soekanto

Diferensiasi sosial yakni bentuk varisasi profesi kerja di dalam masyarakat yang dianggap sebagai sebuah prestise tanpa memberikan perbedaan nyata. Soerjono Soekanto menganggap jika diferensiasi sosial terdapat perbedaan, namun secara nilai sosial pekerjaan yang dilakukan atau apapun yang berada di dalam diferensiasi sosial tidak dianggap berbeda.

Diferensiasi sosial tersebut menunjukan adanya keragaman yang dimiliki oleh suatu bangsa, seperti Indonesia. Dapat disimpulkan jika diferensiasi sosial adalah pembedaan masyarakat bersifat horizontal dan bisa dimanfaatkan menjadi sebuah potensi dalam pembangunan bangsa dan negara.

Fungsi Diferensiasi Sosial

Fungsi dari diferensiasi sosial terutama di masyarakat yakni:

  1. Membantu setiap individu atau kelompok untuk mengetahui peran dan fungsinya di masyarakat.
  2. Memahami setiap karakter dan juga sifat dari kelompok tertentu agar menghindari konflik antar individu maupun kelompok.
  3. Mengetahui cara penyelesaian suatu konflik secara bersama-sama antar kelompok agar tidak terjadi lagi dikemudian hari.

Faktor Penyebab Diferensiasi Sosial

Adapun beberapa faktor penyebab terjadi diferensiasi sosial di kehidupan masyarakat khususnya di Indonesia antara lain:

  • Faktor Sejarah

Jika dilihat dari sejarah, negara Indonesia pernah dijajah oleh bangsa Eropa mulai dari Portugis, Spanyol, Inggris hingga Belanda selama ratusan tahun. Tidak heran jika hal tersebut telah mempengaruhi keberagaman yang dimiliki Indonesia mulai dari agama, stratifikasi sosial, budaya, suku bangsa, bahasa dan lain sebagainya.

  • Faktor Geografis

Sebagai negara kepulauan tentu kenampakan alam yang dimiliki oleh Indonesia juga beragam mulai dari dasar laut hingga dataran tinggi. Hal inilah yang mempengaruhi segala bentuk aktivitas manusia di dalamnya terutama kondisi geografis fisik seperti topografi, iklim, jenis dan kualitas tanah serta kondisi perairan.

  • Faktor Agama

Faktor agama menjadi faktor yang sangat mempengaruhi norma dan juga nilai. Hal ini berkaitan dengan cara pandangan dan ibadah masing-masing agama yang berbeda.

  • Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan berperan dalam memberikan perbedaan nilai dan norma yang berlaku di masing-masing daerah.

  • Faktor Tradisi atau Budaya

Setiap tempat pasti mempunyai ciri budaya yang berbeda dengan tempat lainnya, termasuk norma dan nilai di dalam suatu daerah. Tidak heran jika hubungan antara budaya dengan nilai adalah sebuah norma di suatu masyarakat yang memiliki perbedaan masing-masing.

  • Faktor Adat Istiadat

Adat istiadat menjadi nilai yang sifatnya tidak universal, artinya tidak semua masyarakat dapat menerima nilai tersebut. Sehingga nilai antara satu daerah dengan daerah lainnya tentu berbeda.

Ciri-Ciri Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial yang ada di dalam masyarakat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Ciri Fisik

Ciri penggolongan masyarakat yang terjadi karena terdapat perbedaan umum pada fisik seseorang seperti bentuk mata, warna kulit, warna rambut, bentuk hidung dan lain sebagainya.

  • Ciri Sosial

Bentuk penggolongan masyarakat berdasarkan pada ciri sosial. Terjadi karena adanya perbedaan status sosial di masyarakat itu sendiri. Dalam hal ini sebuah status sosial diukur berdasarkan pada jabatan, profesi, gengsi, kekuasaan, atau perannya di masyarakat.

  • Ciri Kebudayaan

Bentuk dari penggolongan masyarakat yang terjadi karena adanya perbedaan pandangan hidup antara masyarakat satu dengan lainnya. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan kepercayaan atau agama dan norma yang dianut seperti adat istiadat, pakaian yang dipakai, bahasa dan lain-lain.

Jenis Diferensiasi Sosial

Adapun jenis diferensiasi sosial antara lain:

  1. Diferensiasi Tingkatan: Jenis diferensiasi yang terjadi pada penyaluran barang dan jasa terutama yang dibutuhkan suatu daerah. Hal ini mengakibatkan terjadi perbedaan harga bagi barang dan jasa. Penyebabnya yakni penyalurannya melalui berbagai pihak hingga sampai ke tempat tujuan.
  2. Diferensiasi Fungsional:Dapat dilihat dari suatu lembaga sosial di mana terdapat pembagian kerja yang berbeda-beda dan menyebabkan setiap orang harus bekerja sesuai dengan fungsinya.
  3. Diferensiasi Adat: Bentuk aturan atau norma yang mengikat di dalam masyarakat. Norma ini bertujuan mengatur ketertiban masyarakat. Ada perbedaan sosial di masyarakat bukanlah menjadi suatu konflik, akan tetapi memenuhi kedudukan yang ada berdasarkan hak masing-masing masyarakat.

Macam-Macam Diferensiasi Sosial

1. Ras

Ras merupakan bentuk penggolongan manusia berdasarkan pada kesamaan fisik yang dibawa sejak lahir. Bentuk ras ini meliputi warna kulit dan jenis rambut.

Bahkan menurut A.L Kroeber, ras terbagi menjadi 5 golongan yakni Mongoloid, Kaukasoid, Negroid, Australoid, dan Ras Khusus.

2. Agama

Dalam sebuah negara, setidaknya terdapat lebih dari satu agama yang dianut warganya. Agama dianggap sebagai sebuah hal yang amat essensial terutama bagi kehidupan manusia, sebab menyangkut pada keyakinan yang dianggap benar.

Bahkan menurut Durkheim agama merupakan suatu sistem terpadu yang tersusun atas kepercayaan dan praktik berhubungan dengan hal-hal yang dianggap suci.

3. Suku Bangsa atau Etnis

Suku bangsa yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam dan tersebar dari Sabang hingga Merauke. Suku bangsa merupakan segolongan rakyat yang dianggap memiliki hubungan biologis.

Setiap suku bangsa mempunyai ciri khas dan perbedaan mulai dari bahasa, kebiasaan, adat istiadat, rumah tradisional, makanan, musik daerah dan lain sebagainya.

4. Jenis Kelamin

Jenis kelamin atau gender termasuk ke dalam bentuk diferensiasi sosial berdasarkan pada perbedaan jenis kelamin. Perbedaan tersebut dapat diketahui dari organ reproduksi, bentuk suara, dan bentuk tubuh. Atas dasar tersebut maka di masyarakat terdapat kelompok laki-laki dan kelompok perempuan.

5. Profesi

Profesi juga menjadi salah satu bentuk diferensiasi sosial dan menjadi kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat sebagai cara mencari sumber penghasilan. Profesi atau pekerjaan dilakukan berdasarkan kemampuan masing-masing individu. Perbedaan profesi juga mempengaruhi perilaku sosial seseorang.

6. Klan

Klan yakni sebuah kesatuan keturunan (genealogis), adat (tradisi) dan kepercayan (religiomagis). Klan dapat diartikan juga sebagai sistem sosial yang berdasarkan pada ikatan darah ataupun keturunan dan menjadi bentuk diferensiasi sosial.

Di Indonesia klan terbagi menjadi dua yakni berdasarkan garis keturunan ayah (patrilineal) dan garis keturunan ibu (matrilineal).

7. Asal Daerah

Bentuk diferensiasi sosial ini adalah pengelompokan berdasarkan asal daerah atau tempat tinggalnya seperti desa atau kota. Antara masyarakat yang tinggal di kota dengan masyarakat yang tinggal atau berasal dari desa tentu memiliki perbedaan dan dapat diketahui dari tutur kata, cara berpakaian hingga cara menghias rumah.

8. Partai

Partai bisa menjadi salah satu bentuk diferensiasi sosial di mana diferensiasi ini merupakan perbedaan di masyarakat dalam mengatur kekuasaan negara, yang berkesatuan sosial, seideologi, sealiran dan seazas.

9. Hukum

Adanya keseimbangan di kehidupan masyarakat sangat diperlukan guna memberikan pemahaman bahwa secara hukum seluruh masyarakat tidak mempunyai perbedaan dan setara di mata hukum.

10. Geografis

Diferensiasi sosial secara geografis merupakan pengelompokan sekelompok masyarakat yang secara umum berdasarkan pada letak keberadaannya di suatu daerah dalam sebuah negara.

Dampak Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial memberikan dampak atau pengaruh sebagai berikut:

  1. Primodialisme, merupakan pandangan atau paham yang menunjukan sikap berpegang teguh yang telah dibawa sejak awal atau lahir dan sudah melekat pada diri individu itu sendiri seperti ras, agama, bangsa, dan suku.
  2. Etnosentrisme, sikap menilai kebudayaan masyarakat lain dengan menggunakan suatu ukuran tertentu dan telah berlaku di lingkungan masyarakat.
  3. Sektarian, kondisi dari sebuah kelompok atau organisasi tertentu yang dikelilingi oleh sejumlah organisasi masa, baik itu secara formal atau informal.
  4. Kosolidasi, bentuk suatu usaha untuk memperkuat suatu hubungan.

Contoh Diferensiasi Sosial

  1. Diferensiasi sosial bisa dilihat dari segi budaya antara masyarakat Jawa dan masyarakat Sumatra yang mempunyai banyak sekali perbedaan. Perbedaan tersebut sangat terlihat dari bahasa daerah, masakan, rumah tradisional, alat musik dan lain sebagainya. Namun semua perbedaan tersebut tidak membuat kedua masyarakat saling bersaing, justru mereka semua memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
  2. Di dalam Nahdlatul Ulama terdapat tradisi mendoakan orang yang sudah meninggal dunia seperti tujuh harian, empat puluh harian, seribu harian, dan haul. Berbeda dengan Muhammadiyah yakni tidak terdapat tradisi serupa. Hal ini justru menimbulkan konflik antara kedua aliran tersebut, namun harusnya hal tersebut tidaklah terjadi. Sebaiknya kedua pihak harus saling menghormati dengan bertoleransi dan menghilangkan rasa merasa selalu benar menurut antara penganut keyakinan.
  3. Penggolongan masyarakat karena perbedaan fisik yang nantinya terbagi menjadi beberapa ras seperti Negroid, Mongoloid dan lainnya.

The post Diferensiasi Sosial: Pengertian, Faktor Penyebab dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>