digitalisasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/digitalisasi Thu, 07 Dec 2023 23:49:06 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico digitalisasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/digitalisasi 32 32 Apa itu Straight Through Processing? https://haloedukasi.com/straight-through-processing Thu, 30 Nov 2023 05:43:02 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46824 Apa itu Straight Through Processing? Straight Through Processing (STP) merupakan suatu teknologi yang umumnya digunakan dalam dunia banking dan industri keuangan yang memungkinkan otomatisasi seluruh proses transaksi keuangan dari awal hingga akhir via perangkat elektronik (digitalisasi) tanpa intervensi manusia.  Tujuan dari STP adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat penyelesaian transaksi, dan meminimalkan risiko kesalahan. Contoh […]

The post Apa itu Straight Through Processing? appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa itu Straight Through Processing?

Straight Through Processing (STP) merupakan suatu teknologi yang umumnya digunakan dalam dunia banking dan industri keuangan yang memungkinkan otomatisasi seluruh proses transaksi keuangan dari awal hingga akhir via perangkat elektronik (digitalisasi) tanpa intervensi manusia. 

Tujuan dari STP adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat penyelesaian transaksi, dan meminimalkan risiko kesalahan. Contoh dari STP adalah prosedur pembayaran otomatis dalam transaksi keuangan internasional, proses autentikasi pembayaran pada eCommerce, dan transaksi bursa saham. 

Dalam konteks bisnis, teknologi seperti otomatisasi proses bisnis (BPM), sistem manajemen alur kerja (workflow management systems), dan integrasi sistem dapat digunakan untuk mencapai STP. Dengan menggunakan teknologi dan sistem komputer, informasi yang ada dapat diproses secara otomatis tanpa input dari manusia secara manual. 

Manfaat dari proses tersebut adalah efisiensi waktu untuk menyelesaikan transaksi. Dahulu, transaksi pembayaran antar bank membutuhkan waktu berhari-hari. Sekarang ini, transaksi dapat diproses dalam hitungan menit saja. 

Proses tersebut bisa menjadi sangat cepat karena tak lagi membutuhkan input dan pengawasan yang berlapis dari karyawan bank secara langsung. Selain itu, proses ini juga dapat meminimalisir human error.  STP dalam sejarahnya merupakan inovasi yang dikembangkan pada era 70an bersamaan dengan berkembangnya komputer dan programming. 

Pada era tersebut, Automated Clearing Houses (ACH) dan Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT) secara signifikan melakukan peningkatan mekanisme transfer pembayaran dari sistem sebelumnya yaitu telegrafik dengan cara melibatkan seorang operator yang menulis kode Morse untuk menulis permintaan transfer. 

Selain dalam dunia perbankan dan keuangan, STP juga dapat digunakan dalam logistik, manufaktur, dan layanan pelanggan. Hal ini dikarenakan pada dasarnya konsep STP menggunakan teknologi untuk menyederhanakan dan mengotomatisasikan alur kerja sehingga perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional.

Fondasi dari Straight Through Processing 

Secara keseluruhan, efektivitas dari STP diukur dengan menggunakan beberapa metrik. Ketika mengevaluasi pengimplementasian STP, beberapa dimensi yang diukur adalah konektivitas, akurasi, skalabilitas, kehandalan, kecepatan, dan keamanan. Namun, pengukuran tersebut tetap didasari oleh 4 fondasi di bawah ini : 

1. Proses transaksi secara elektronik 

Proses yang dilakukan STP memerlukan pertukaran informasi secara otomatis antara para trader untuk mengonfirmasi detail transaksi, menghilangkan proses transaksi secara fisik yang menggunakan cek dan sekuritas fisik. 

2. Kelancaran komunikasi antara pihak yang bertransaksi 

Infrastruktur dari STP terdiri dari protokol komunikasi otomatis yang memungkinkan partisipan dalam siklus perdagangan untuk terhubung dengan lancar satu dengan lainnya. Pihak-pihak dalam pasar yang menggunakan STP mencakup lembaga kliring, kustodian, dan perusahaan (sebagai pembeli atau penjual). 

3. Pertukaran informasi secara serentak 

STP memfasilitasi pertukaran informasi secara bersamaan selama perdagangan dalam lingkungan real-time otomatis. 

4. Pemrosesan real-time 

Dengan sistem STP, para trader akan mendapatkan manfaat langsung dari pemrosesan informasi secara real-time. Proses STP juga mengharuskan proses entri data secara otomatis. 

Apa perbedaan STP dan pembayaran biasa? 

Pada pembayaran biasa, waktu yang dibutuhkan bisa berhari-hari dan melibatkan banyak departemen baik sebagai pihak yang menerima atau menginisiasi proses transfer, tergantung juga pada sebanyak apa detail informasi pembayaran. Pembayaran dimulai melewati jaringan telepon atau perangkat lunak. 

Detail dari penyelesaian pembayaran kemudian dikonfirmasi dari kedua belah pihak lewat telepon, fax, atau email. Setelah itu, informasi tersebut diinput secara manual pada sebuah sistem pembayaran dan diperiksa oleh seorang supervisor untuk memastikan akurasinya. Terakhir, baru pembayaran dilakukan. 

Jenis pekerjaan apa saja yang dapat digantikan dengan kehadiran STP? 

Dengan otomatisasinya, STP dapat menggantikan fungsi beberapa pekerjaan di bawah ini : 

  • Verifikasi telpon 
  • Pengiriman rincian transfer antar departemen 
  • Verifikasi oleh supervisor 
  • Pemrosesan fax dan transfer dokumen 

Bagaimana cara kerja STP?

Cara kerja STP melibatkan otomatisasi penuh dari awal hingga akhir proses transaksi keuangan atau bisnis, dengan penjabarannya sebagai berikut : 

1. Pengumpulan informasi awal 

Transaksi dimulai dengan proses pengumpulan informasi. Misalnya, dalam konteks perbankan, informasi dapat berbentuk formulir transfer dana atau instruksi perdagangan. 

2. Pengenalan data 

Informasi yang telah dikumpulkan kemudian diidentifikasi dan diekstraksi oleh sistem secara otomatis. Teknologi pengenalan karakter optik (OCR) atau teknologi lainnya dapat dilibatkan dalam proses ini untuk mengonversi data dari bentuk fisik menjadi format digital. 

3. Validasi otomatis 

Validasi secara otomatis dilakukan setelah identifikasi dan ekstraksi. Proses ini mencakup pemeriksaan kecocokan format, pemeriksaan kebenaran data, dan pemastian bahwa transaksi sesuai dengan aturan dan kebijakan yang berlaku. 

4. Pengolahan transaksi 

Proses selanjutnya adalah memproses pembayaran, eksekusi perdagangan, atau tindakan lainnya yang sesuai dengan jenis transaksi yang dilakukan. 

5. Pemenuhan persyaratan regulasi 

STP sering kali tidak melewatkan langkah untuk memeriksa bahwa semua transaksi memenuhi persyaratan regulasi yang berlaku. Sistem akan secara otomatis memeriksa dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan kebijakan yang berlaku. 

6. Pelacakan dan pelaporan, dan penyelesaian transaksi 

Setelah itu, sistem akan menghasilkan laporan otomatis dan menyimpan data transaksi untuk tujuan pelacakan, audit, dan pelaporan. Setelah langkah ini, transaksi dianggap telah selesai dengan cepat dan akurat. 

Apa saja manfaat dari STP?

1. Efisiensi Operasional 

Efisiensi dalam proses bisnis didapatkan dari otomatisasi. Hal ini dapat mengurangi biaya karena transaksi dapat diproses secara cepat tanpa perlu intervensi manual oleh tangan manusia yang berlebihan. 

2. Pengurangan Risiko Kesalahan 

Dengan kurangnya keterlibatan manusia dalam prosesnya, STP akan membantu untuk menghindari kesalahan data, kehilangan informasi, atau tindakan lainnya yang tidak diinginkan. 

3. Penyederhanaan proses bisnis

Penggunaan STP membantu menyederhanakan alur kerja dan proses bisnis dengan membantu perusahaan untuk memantau dan mengelola proses bisnis keseluruhan secara langsung. 

4. Peningkatan kecepatan transaksi 

Otomatisasi dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan transaksi. Tentunya hal tersebut memberikan keuntungan kompetitif dalam lingkungan bisnis yang sangat cepat berubah. 

5. Ketepatan dan konsistensi 

STP dirancang untuk memastikan bahwa setiap transaksi diproses sesuai dengan aturan dan kebijakan yang ditentukan tanpa adanya variasi yang diinginkan. 

6. Peningkatan keamanan dan kepatuhan 

STP membantu meningkatkan keamanan dan kepatuhan dengan otomatis memastikan setiap transaksi sesuai dengan regulasi dan kebijakan yang berlaku. Hal ini dapat mengurangi risiko pelanggaran aturan hukum. 

7. Meningkatkan pengalaman pelanggan 

Pelanggan akan mendapatkan kepuasan layanan dengan transaksi yang cepat dan akurat. Untuk bisnis, STP menawarkan proses pembayaran yang lebih cepat, memungkinkan layanan pelanggan dan pemenuhan pesanan secara cepat. 

Sementara itu, dari sisi pelanggan akan merasakan transaksi yang lancar dan proses konfirmasi pembayaran yang lebih cepat, yang berujung pada kepuasan dan loyalitas pelanggan. 

8. Analisis data yang lebih baik 

Dengan otomatisasi, maka data terkait transaksi lebih mudah diakses dan dianalisis. Hal ini dapat memberikan perusahaan informasi yang cukup dan akurat untuk mengambil keputusan secara real time. 

9. Mengurangi risiko penipuan 

Proses validasi otomatis dalam sistem STP dapat mencakup sistem pendeteksi penipuan dan pemeriksaan kepatuhan, di mana sistem ini membandingkan detail transaksi dengan aturan yang telah ditetapkan, melakukan penyaringan anti-money laundering (AML), dan melakukan referensi silang dengan akun yang ada dalam daftar pantauan. 

Contoh penggunaan STP dalam pembayaran 

Berikut ini adalah contoh paling umum dari STP dalam proses pembayaran 

1. Otorisasi pembayaran 

Dalam STP, otorisasi pembayaran (payment authorization) mengacu pada proses verifikasi dan penyetujuan transaksi pembayaran. Hal ini termasuk validasi jumlah transaksi informasi pemegang kartu dan menjalankan pemeriksaan keamanan terhadap aturan yang telah ditetapkan atau sistem manajemen risiko.

 Otorisasi pembayaran yang telah di otomatisasi dapat memastikan pemrosesan yang cepat dan aman tanpa dibutuhkannya intervensi manual. Dengan demikian, risiko penipuan atau transaksi yang tidak sah dapat dikurangi. 

2. Perutean pembayaran otomatis 

Melalui STP, pembayaran secara otomatis langsung dapat dirutekan atau diarahkan ke saluran atau lembaga keuangan yang sesuai untuk pemrosesan lebih lanjut. 

Hal ini mencakup proses mengarahkan pembayaran ke akun pedagang yang tepat, gerbang pembayaran, atau bank pengakuisisi berdasarkan aturan yang sudah berlaku. 

3. Penyelesaian pembayaran 

Penyelesaian pembayaran menggunakan STP merupakan sebuah proses otomatis dalam melakukan penyelesaian transfer dana, transaksi keuangan, dan memperbaharui saldo akun. 

Proses tersebut melibatkan transfer dana dari rekening pembayar menuju penerima pembayaran yang umumnya difasilitasi oleh Automated Clearing House (ACH) atau penyedia layanan pembayaran. Sistem STP memastikan bahwa penyelesaian pembayaran berlangsung tepat waktu dan akurat tanpa intervensi manual. 

4. Pemrosesan pembayaran internasional 

Transaksi dalam pemrosesan pembayaran internasional melibatkan transfer lintas batas dan konversi mata uang. Dalam hal ini, STP memainkan peranan penting yaitu berfungsi sebagai penyederhana proses-proses kompleks dalam pembayaran internasional. 

Proses-proses tersebut antara lain adalah pemeriksaan kepatuhan, persyaratan peraturan, penyaringan anti pencucian uang (anti money laundering/AML), dan nilai tukar mata uang. 

5. Know Your Customer (KYC)

KYC adalah saat ketika bisnis melakukan verifikasi identitas pelanggan untuk mengantisipasi aktivitas ilegal seperti pencucian uang, penipuan, dan lainnya.

Sistem STP melakukan otomatisasi pada KYC dengan cara mengintegrasi sistem dengan beberapa proses, yaitu basis data verifikasi identitas, daftar pantauan peraturan, menawarkan verifikasi identitas nasabah yang cepat dan akurat, otentikasi dokumen, dan penilaian risiko.  

Siapa saja pihak yang menggunakan STP?

STP digunakan oleh berbagai organisasi dan berbagai industri. Beberapa sektor yang biasanya menggunakan STP meliputi :

1. Perbankan dan keuangan 

STP sering digunakan oleh bank dan berbagai lembaga keuangan untuk otomatisasi proses seperti transfer dana, penyelesaian perdagangan, dan pemrosesan pembayaran. 

2. Pasar modal 

Dalam pasar modal, penggunaan STP adalah untuk pemrosesan saham dan instrumen keuangan lainnya. Kegunaannya untuk memastikan eksekusi yang cepat dan akurat dari perdagangan. 

3. Asuransi 

STP dalam perusahaan asuransi digunakan untuk otomatisasi klaim, pembayaran premi, dan proses administratif lainnya. 

4. Logistik dan transportasi 

STP diterapkan untuk otomatisasi proses pelacakan inventaris, pengiriman, dan pemrosesan pesanan. 

5. Perdagangan elektronik (e-commerce) 

Otomatisasi di bidang e-commerce digunakan dalam melakukan pesanan, pengiriman, dan proses pembayaran. STP dapat membantu e-commerce untuk menjual produk, melakukan proses otentikasi pelanggan, memulai pembayaran, dan mengatur pengiriman produk hanya melalui beberapa klik saja. 

Biasanya platform e-commerce akan bermitra dengan penyedia jasa pembayaran terkemuka seperti Mastercard, Discover, American Express, dan Visa. Selain itu, mungkin juga platform e-commerce bermitra dengan Paypal yang merupakan perusahaan fintech. 

Dengan metode seperti ini, maka penjualan yang dilakukan penjual di dalam platform e-commerce akan dipermudah karena sistem tersebut memiliki potensi untuk menawarkan jasa dan produk kepada pelanggan secara otomatis melalui satu titik penjualan dengan berbagai macam pilihan cara pembayaran yang semuanya dilakukan secara online. 

6. Industri manufaktur 

Dalam industri manufaktur, rantai pasokan, manajemen inventaris, dan proses pemesanan dilakukan dengan otomatisasi. 

The post Apa itu Straight Through Processing? appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Contoh Transformasi Digital https://haloedukasi.com/contoh-transformasi-digital Sat, 28 Jan 2023 08:25:02 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41100 Baru – baru ini kita disadarkan bahwa dunia semakin berkembang pesat terutama dengan lahirnya transformasi digital. Dahulu kala kita melakukan aktivitas secara manual, kini banyak dibantu oleh kecanggihan dan sebagian dapat dijalankan secara otomatis. Sebagai pelaku bisnis, baiknya kita mempertimbangkan transformasi digital untuk ikut andil dalam usaha kita sembari menyamakan gelombang di dunia bisnis yang […]

The post 5 Contoh Transformasi Digital appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Baru – baru ini kita disadarkan bahwa dunia semakin berkembang pesat terutama dengan lahirnya transformasi digital. Dahulu kala kita melakukan aktivitas secara manual, kini banyak dibantu oleh kecanggihan dan sebagian dapat dijalankan secara otomatis.

Sebagai pelaku bisnis, baiknya kita mempertimbangkan transformasi digital untuk ikut andil dalam usaha kita sembari menyamakan gelombang di dunia bisnis yang kian berkembang.

Apa Itu Transformasi Digital

Pasti kita sering mendengar bahwa sejumlah perusahaan yang menyisipkan transformasi digital dalam strategi bisnisnya berhasil sukses. Lantas, apa itu transformasi digital?

Transformasi digital merupakan sebuah proses yang memanfaatkan teknologi informasi serta komunikasi yang memberikan perubahan terhadap berbagai aktivitas di dalam kehidupan bermasyarakat, usaha dalam berbagai bidang usaha, sehingga kebutuhan dapat lebih mudah dan cepat terpenuhi secara praktis dan efisien.

Contoh Transformasi Digital

Transformasi digital berkaitan erat dengan Perusahaan Digital dan e-Business yang mana keduanya berada dalam lingkup ruang bisnis.

Perusahaan digital merupakan perusahaan yang melakukan hampir semua kegiatan bisnisnya dengan digital yang diterapkan oleh semua pelaku usaha di dalamnya dengan tujuan lebih efektif dan efisien.

Sedangkan e-business itu sendiri adalah sebuah proses atau praktik pelaksaan dan pengelolaan bisnis, mulai dari perancangan, pengolahan, manufaktur, penjualan, pemenuhan pasar, hingga pelayanan menggunakan teknologi.

Berikut 5 contoh transformasi digital yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari – hari.

1. Gojek yang Menyediakan Layanan Pemesanan dengan Melalui Aplikasi

Siapa sih yang belum pernah mendengar nama brand yang satu ini? Gojek merupakan layanan ojek online yang pertama kali merambah ke Indonesia menyajikan berbagai layanan dan kemudahan mobilitas bagi masyarakat.

Mulanya Gojek hanya menyediakan layanan ojek bagi orang yang tidak memiliki kendaraan atau tidak ingin mengendarai kendaraan. Saat itu, kompetitornya adalah masa di mana para calon pelanggan harus menunggu transportasi dan berdiri di pinggir jalan.

Gojek hadir dengan layanan transformasi digital yakni aplikasi pemesanan hanya dengan bermodalkan ponsel pintar yang kita miliki. Tranformasi digital yang hebat itu mengantar Gojek masuk dalam golongan perusahaan Decacorn.

2. Netflix yang Menggunakan Layanan Streaming On-Demand

Netflix menjadi salah satu platform yang digandrungi masyarakat terutama untuk menonton suatu serial atau film. Tak hanya itu, brand ini juga menyajikan layanan entertainment yang sangat maju dengan menyambungkan pada jaringan internet untuk mengaksesnya dimana pun dan kapan pun.

Kita tinggal menyiapkan ponsel pintar, laptop, atau perangkat lainnya dan berlangganan untuk dapat menikmatinya. Kita bisa menyaksikan berbagai macam kategori tontonan dari seluruh dunia, bahkan bisa menyaksikannya dengan Bahasa Indonesia.

Langkah yang diambil Netflix dalam hal transformasi digital ini sangat tepat. Tak heran, Netflix pernah mendapatkan omset sebanyak 30x lipat.

3. By.U Telkomsel yang Merupakan Provider Digital di Indonesia Pertama Kali

Transformasi digital juga merambah dalam bidang telekomunikasi dan jaringan seluler, salah satunya adalah By.U yang menjadi salah satu sub-brand dari Telkomsel.

By.U memudahkan masyarakat karena tidak perlu pergi ke konter atau gerai operator yang resmi untuk membeli kartu SIM. Para penggunanya dapat merasakan kemudahan dalam mendapatkan provider hingga register kartu SIM dengan aplikasi.

Kartu SIM nantinya akan dikirim oleh pihak By.U atau dapat diambil pada langsung pada merchant terdekat. Hingga kini penggunanya mencapai lebih dari 1 juta.

4. Fasilitas Online Banking dengan Menggunakan Jenius BTPN

Jenius BTPN kini menjadi salah satu perusahaan banking pertama di Indonesia yang mengandalkan transformasi digital dan memberikan kemudahan bagi masyarakat luas.

Jenius telah mendobrak dengan menyediakan layanan akun yang dapat dilakukan secara online hanya dengan menggunakan satu aplikasi.

Oleh karena itu, pelanggannya dapat dengan mudah melakukan transaksi atau menyelesaikan berbagai urusan perbankan tanpa harus bertatap muka dan menghadapi birokrasi perbankan yang sering dianggap menyulitkan.

Dalam aplikasi Jenius, pelanggan dapat memanfaatkan berbagai fitur mulai dari mengecek saldo, mutasi, hingga tarik tunai. Hingga saat ini bank – bank lain mulai mengikuti jejak Jenius.

5. Tokopedia Menggunakan Sistem C2C & B2C E-commerce

Dahulu orang hanya bisa membuka toko fisik dengan berbagai kerumitan untuk memasarkan produknya mulai dari harus memikirkan strategi lokasi, pemasaran, dan mengetahui apa yang dibutuhkan pelanggan agar produk bisa laku terjual.

Kesulitan tersebut menjadi peluang berharga bagi Tokopedia untuk memberikan solusi yang melibatkan transformasi digital dalam aktivitas jual beli online.

Kini banyak platform yang muncul mengikuti jejak Tokopedia untuk memudahkan para penjual dalam menjual barang dan memudahkan pembeli dalam menemukan produk yang dicari tanpa harus susah payah datang ke tempat lokasi.

Mengapa Transformasi Digital itu Penting bagi Perusahaan?

Transformasi digital dibagi menjadi dua arah yakni arah Internal dan arah Eksternal. Jika tujuan arah internal adalah meningkatkan efektivitas kinerja perusahaan, tujuan arah eksternal menjngkatkan efektivitas pelayanan pada target market bisnis.

Kedua alasan di atas memunculkan alasan betapa pentingnya transformasi digital ini bagi perusahaan. Berikut penjelasannya.

  • Disrupsi teknologi cepat

Disrupsi teknologi dapat terjadi pada berbagai macam sektor yang dapat mempengaruhi beberapa aspek mulai dari pola pikir dan perilaku masyarakat, serta bagaimana melakukan aktivitas beralih menjadi lebih modern dasri zaman ke zaman.

Perusahaan dengan strategi cara lama pasti akan tertinggal. Terutama jika tidak survive dengan kedatangan transformasi digital, akan kesulitan mengambil peluang dan terancam akan hilang ditelan zaman.

  • Muncul pesaing dalam dunia digital

Dengan transformasi digital pastinya banyak dampak positif salah satunya adalah semakin banyak ide dan inovasi baru dalam dunia bisnis.

Pesaing atau kompetitor akan belajar dari ide dan inovasi yang sedang digandrungi masyarakat. Mereka dapat muncul dengan produk baru yang lebih inovatif atau memiliki kualitas dan harga yang bersaing.

  • Kemampuan akuisisi pelanggan

Salah satu yang harus dipelajari dalam hal bisnis digital adalah mengakuisisi pelanggan. Pasar Indonesia yang semakin luas dapat menarik pelanggan menjadi kebih tertarik pada produk kompetitor.

Oleh karena itu, dengan kemampuan mengakuisisi pelanggan sangat diperlukan terutama dalam hal menonjolkan keunikan suatu produk atau jasa ke ranah digital.

Contoh Perubahan Besar karena Transformasi Digital

Berikut beberapa contoh perubahan besar semenjak maraknya transformasi digital.

  • Perubahan pola perilaku masyarakat.

Perubahan yang terlihat di sini adalah mobilitas pada masyarakat. Terutama dalam memesan kendaraan hingga produk makanan secara online karena berbagai macam alasan.

  • Perubahan pola pikir masyarakat.

Perubahan besar selanjutnya dapat dilihat dari pola pikir masyarakat yang dulunya konvensional kini menjadi modern dan memilih hal yang lebih efektif.

Salah satunya dalam hal mencari kerja, orang akan berpikir mengirimkan dokumen melalui email lebih efektif dibandingkan dengan datang ke perusahaan langsung dengan membawa setumpuk berkas.

  • Perubahan pola belanja masyarakat.

Perubahan besar lainnya dapat dilihat dalam pola belanja masyarakat. Sebagian masyarakat berpikir bahwa jika berbelanja online membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga terutama harus mengunjungi tokonya secara langsung.

Dengan transformasi digital, masyarakat dapat berbelanja secara online kapan pun dan dimana pun, sekalipun toko tersebut berada di luar kota.

Manfaat Adanya Transformasi Digital bagi Perusahaan

Adapun beberapa manfaat transformasi digital bagi perusahaan antara lain sebagai berikut :

  • Data dan informasi tersedia secara luas
  • Nilai dan daya saing dapat ditingkatkan
  • Efektivitas, efisiensi, dan produktivitas perusahaan lebih meningkat
  • Terciptanya budaya inovasi serta kolaborasi
  • Mempelajari dan memahami kebutuhan pasar secara mudah
  • Mencapai sasaran bisnis dengan tepat dan juga terukur

The post 5 Contoh Transformasi Digital appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>