dinamika penduduk - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/dinamika-penduduk Fri, 29 Jul 2022 02:23:51 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico dinamika penduduk - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/dinamika-penduduk 32 32 Ketahui 3 Unsur Dinamika Penduduk dan Faktor Pendorongnya https://haloedukasi.com/unsur-dinamika-penduduk Fri, 29 Jul 2022 02:18:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37536 Dinamika penduduk adalah sebuah keadaan yang mengalami perubahan dari waktu ke waktu pada jumlah penduduk, dapat bertambah ataupun berkurang sebagaimana keadaan dan kondisi zaman yang memengaruhi perubahan tersebut. Hal tersebut dapat terjadi dan dipengaruhi oleh tiga unsur dinamika penduduk yaitu unsur yang pertama kelahiran atau natalitas, dapat memengaruhi pada penambahan jumlah penduduk disuatu daerah tertentu, […]

The post Ketahui 3 Unsur Dinamika Penduduk dan Faktor Pendorongnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dinamika penduduk adalah sebuah keadaan yang mengalami perubahan dari waktu ke waktu pada jumlah penduduk, dapat bertambah ataupun berkurang sebagaimana keadaan dan kondisi zaman yang memengaruhi perubahan tersebut.

Hal tersebut dapat terjadi dan dipengaruhi oleh tiga unsur dinamika penduduk yaitu unsur yang pertama kelahiran atau natalitas, dapat memengaruhi pada penambahan jumlah penduduk disuatu daerah tertentu, kedua ada unsur kematian atau biasa juga disebut sebagai mortalitas yang dapat memengaruhi bertambahnya jumlah penduduk dan yang ketiga yaitu migrasi atau perpindahan penduduk.

Ketiga unsur tersebut sangat memengaruhi terjadinya dinamika penduduk di suatu daerah.

Ciri Dinamika Penduduk

  • Memiliki Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk adalah manusia yang bertempat tinggal menetap pada suatu daerah tertentu dan bermatapencaharian di daerah tersebut.

  • Persebaran Penduduk

Persebaran penduduk adalah bentuk penyebaran disuatu daerah tertentu dan itu bisa tersebar secara merata ataupun sebaliknya.

  • Memiliki Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk adalah sebuah pengelompokan penduduk, berdasarkan usia hingga jenis kelamin yang dimiliki penduduk tersebut.

  • Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan Penduduk adalah bertambahnya jumlah penduduk yang terjadi dari waktu ke waktu.

  • Keragaman Penduduk

Keragaman penduduk adalah persatuan dari SARA yang terdapat di suatu daerah sehingga menghasilkan perbedaan.

Unsur yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk

Kelahiran (Natalitas)

Kelahiran dapat membuat jumlah penduduk disuatu daerah menjadi bertambah. Angka kelahiran dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu tingkatan yang pertama ada angka kelahiran rendah adalah ketika angka kelahiran di sebuah penduduk itu kurang dari 20% per tahun.

Tingkatan yang kedua ada angka kelahiran sedang adalah di mana angka kelahiran disuatu daerah ada pada angka 20-30% per tahun dan tingkatan yang ketiga yaitu angka kelahiran tinggi ketika angka kelahiran lebih besar dari 30% per tahunnya. Beberapa faktor yang mendorong terjadinya kelahiran antara lain:

  • Pernikahan di Usia Muda

Sebagian orang beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki, pernyataan itu tidak salah tetapi alangkah baiknya kita harus berpikir lebih jauh lagi agar risiko risiko negatif itu bisa dihindari, maka dari itu pentingnya mengikuti program keluarga berencana demi kesejahteraan penduduk.

  • Tingkat Kesehatan

Tingkat kesehatan akan sangat memengaruhi terhadap kelahiran apabila tingkat kesehatannya tinggi maka kulitas penduduknya pun akan tinggi begitu pula sebaliknya jadi tingkat kesehatan penduduk di suatu daerah sangat amat berpengaruh terhadap kualitas penduduk di daerah tersebut.

  • Kebutuhan Tenaga Kerja di Daerah Agraris

Daerah agraris atau daerah pertanian biasanya membutuhkan banyak tenaga kerja untuk bekerja dilahan pertanian sehingga akan menyebabakan pertumbuhan penduduk disuatu daerah karena makin besarnya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.

Kematian (Mortalitas)

Kematian atau mortalitas ini adalah kebalikannya dari kelahiran yaitu akan menyebabkan jumlah penduduk disuatu daerah menjadi berkurang. Kematian bisa terjadi oleh siapa saja dan di mana saja, usia muda ataupun usia tua itu tidak menjadi tolak ukur terjadinya kematian seseorang karena kematian bisa saja terjadi pada bayi yang baru saja lahir.

Angka kematian ada tiga yaitu yang pertama ada angka kematian rendah yaitu ketika angka kematian di suatu daerah kurang dari 14% per tahun, kemudian yang kedua ada angka kematian sedang yaitu ketika angka kematian di suatu daerah terjadi sekitar 14-18% per tahun dan untuk yang ketiga ada angka kematian tinggi yaitu ketika angka kematian di suatu daerah lebih besar dari 18% per tahun.

Faktor yang mendorong terjadinya kematian:

  • Rendahnya Kesadaran terhadap Kesehatan

Rendahnya kesadaran terhadap kesehatan itu dapat terjadi ketika lingkungan penduduk disuatu daerah itu kurang bersih sehingga dapat menjadi sarang penyakit, dan bisa juga disebabkan oleh masyarakat yang tidak menjaga pola makan dan juga pola tidur yang baik dan benar.

  • Kurangnya Fasilitas Kesehatan

Kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat berpengaruh terhadap risiko terjadinya kematian karena fasilitas kesehatan sangatlah penting dan dibutuhkan oleh setiap penduduk disuatu daerah sebagai upaya mengurangi risiko terjadi kematian.

  • Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan lalu lintas memang sudah menjadi kehendak sang Mahakuasa tetapi kita sebagai manusia seharusnya berusaha untuk menghindari risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas yaitu dengan mematuhi tata tertib lalu lintas.

  • Bencana Alam

Bencana alam biasanya terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang tidak bisa menjaga alam dengan baik sehingga menyebabkan bencana alam seperti banjir salah satunya terjadi karena ulah manusia yang membuang sampah ke sungai.

  • Peperangan

Peperangan dapat terjadi karena adanya perselisihan antara kedua belah pihak. Peperangan sangat beresiko tehadap kematian apabila tidak bisa mengindari serangan dari lawan.

Perpindahan (Migrasi)

Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah yang lain dan bertujuan untuk menetap di daerah tertentu. Unsur yang satu ini dapat memengaruhi dinamika penduduk karena ketika ada seorang penduduk yang melakukan migrasi ke daerah lain maka itu akan mengurangi jumlah penduduk di daerah yang sebelumnya dia tempati.

Tetapi akan menambah jumlah penduduk di daerah baru yang akan ditempati. Migrasi atau perpindahan penduduk dapat menambah dan mengurangi jumlah penduduk di suatu daerah yang ditempati.

Faktor-faktor yang mendorong terjadinya migrasi:

  • Kurangnya Lapangan Pekerjaan

Kurangnya lapangan pekerjaan dapat membuat seseorang melakukan migrasi ke daerah lain dengan tujuan untuk mendapatkan pekerjaan di daerah yang di tuju itu.

  • Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk bisa menyebabkan seseorang melakukan migrasi ke daerah laim yang lebih sedikit jumlah penduduknya.

  • Melanjutkan Pendidikan

Melanjutkan pendidikan menjadi faktor pendorong seseorang melakukan migrasi karena untuk mendapatakan pendidikan yang diinginkan di daerah lain.

  • Hubungan Sosial

Hubungan sosial yang kurang baik akan menyebabkan seseorang melakukan migrasi atau perpindahan penduduk ke daerah lain dengan tujuan untuk mendapatkan kenyamanan dan memiliki hubungan sosial lebih baik lagi dari daerah sebelumnya.

The post Ketahui 3 Unsur Dinamika Penduduk dan Faktor Pendorongnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Piramida Ekspansif: Pengertian, Fungsi, Ciri- Ciri, dan Contohnya https://haloedukasi.com/piramida-ekspansif Sun, 19 Dec 2021 03:21:45 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29697 Piramida penduduk adalah metode pengelompokan atau klasifikasi penduduk di suatu daerah berdasarkan pada usia, jumlah, dan jenis kelamin. Piramida penduduk terdiri dari diagram batang yang akan dibuat dua bagian yang bersisian kiri dan kanan. Yang mana satu bagian menunjukkan kelompok penduduk laki-laki, dan sebagian lagi menunjukkan penduduk perempuan, dengan interval usia lima tahun. Dengan melihat […]

The post Piramida Ekspansif: Pengertian, Fungsi, Ciri- Ciri, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Piramida Ekspansif

Piramida penduduk adalah metode pengelompokan atau klasifikasi penduduk di suatu daerah berdasarkan pada usia, jumlah, dan jenis kelamin. Piramida penduduk terdiri dari diagram batang yang akan dibuat dua bagian yang bersisian kiri dan kanan. Yang mana satu bagian menunjukkan kelompok penduduk laki-laki, dan sebagian lagi menunjukkan penduduk perempuan, dengan interval usia lima tahun. Dengan melihat diagram piramida penduduk ini, kita akan mengetahui jumlah penduduk laki-laki maupun perempuan dalam rentang usia tertentu di suatu daerah atau negara.

Pengertian Piramida Ekspansif

Ada tiga jenis piramida penduduk, yaitu piramida ekspansif, piramida stasioner, dan piramida konstruktif. Namun, pada pembahasan kali ini, hanya akan mengupas tentang piramida ekspansif. 

Piramida ekspansif adalah suatu bentuk metode komposisi atau pengelompokan penduduk yang menunjukkan bahwa penduduk usia muda lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia tua. Oleh karena itu, piramida ekspansif disebut juga piramida penduduk muda. 

Jika digambarkan, maka bentuk piramida ekspansif akan menyerupai bentuk limas. Piramida ini sering dikatakan juga piramida segitiga atau kerucut, karena bentuknya yang semakin ke atas semakin mengerucut. Dengan kata lain, diagramnya  akan lebih besar di bagian bawah, dan semakin mengecil di bagian puncaknya. Bagian paling bawah menunjukkan usia penduduk paling muda, dan bagian paling puncak menunjukkan usia penduduk paling tua. 

Fungsi Piramida Ekspansif

Fungsi atau tujuan dibuatnya piramida ekspansif:

  • Untuk Mengetahui Klasifikasi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Interval Usia Tertentu

Misalnya kita ingin mengetahui jumlah penduduk laki-laki yang berusia 0-4 tahun, ini bisa diketahui dengan melihat grafik pada piramida ekspansif tersebut.

  • Untuk Menentukan Kebijakan Kependudukan Yang Tepat

Dari grafik yang ditunjukkan oleh piramida ekspansif, dapat diketahui sarana dan prasarana apa yang perlu diprioritaskan untuk diadakan. Seperti lebih meningkatkan sarana pendidikan, menyiapkan banyak beasiswa, karena rentang usia muda jumlahnya jauh lebuh banyak dari rentang usia tua. Bisa juga dengan meningkatkan fasilitas kesehatan supaya harapan hidup masyarakat lebih tinggi.

  • Untuk Mengetahui Tingkat Pertumbuhan Penduduk

Dengan mengetahui tingkat pertumbuhan penduduk, pemerintah bisa melakukan langkah-langkah selanjutnya sehingga tidak terjadi ledakan atau bahkan kekurangan penduduk. Contohnya, dengan angka kelahiran tinggi, pemerintah bisa membuat kebijakan untuk menekan angka kelahiran dengan program keluarga berencana.

  • Untuk Menganalisa Serta Memprediksikan Komposisi Penduduk Di Masa Yang Akan Datang

Jika komposisi penduduk ke depannya sudah terprediksi, maka akan bisa diambil keputusan yang akurat dan lebih spesifik lagi demi membangun kualitas penduduk yang diharapkan lebih baik.

Ciri-ciri Piramida Ekspansif

Adapun ciri-ciri piramida ekspansif adalah sebagai berikut:

  • Sebagian besar penduduk adalah penduduk berusia muda. 
  • Kelompok penduduk usia tua jauh lebih sedikit. 
  • Pertumbuhan penduduk sangat cepat
  • Dibutuhkan banyak lapangan pekerjaan. 
  • Angka ketergantungan  hidup tinggi. 
  • Biasanya terjadi di negara-negara berkembang seperti Angola, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan lain-lain.

Contoh Piramida Ekspansif

Di bawah ini adalah contoh piramida penduduk ekspansif. Piramida ini adalah komposisi penduduk Negara Angola pada tahun 2005. Contoh piramida ekspansif Negara Angola ini dipilih sebagai contoh, karena membentuk piramida ekspansif sempurna. Agar pembahasan ini bisa lebih dipahami.

Angola Population Pyramid 2005
Angola Population Pyramid 2005

Pada gambar di atas, kita bisa melihat beberapa bagian:

  1. Di sebelah kanan ada angka yang tersusun vertikal. 0-4 di bagian paling bawah, dan 80 + ada di bagian paling atas. Angka-angka ini menunjukkan rentang usia penduduk. 
  2. Diagram yang berwarna biru menunjukkan penduduk laki-laki.
  3. Diagram berwarna ungu menunjukkan penduduk perempuan.
  4. Di bawah diagram adalah angka yang menunjukkan jumlah penduduk bisa dalam satuan jutaan.

Dari diagram di atas kita bisa mengetahui bahwa penduduk Negara Angola pada tahun 2005, untuk usia 0-4 tahun merupakan usia penduduk paling banyak. Sedangkan usia 80 tahun ke atas adalah usia penduduk yang paling sedikit. Bisa diketahui dari sini bahwa angka kelahiran sangat tinggi, sehingga balita mendominasi penduduk negara ini di tahun tersebut.

Berdasarkan piramida tersebut, apa saja kebijakan yang bisa diambil?

  1. Meningkatkan Fasilitas Kesehatan Bagi Penduduk Usia 0-19 Tahun

Ini bisa dengan cara imunisasi untuk mencegah terjadinya penurunan kesehatan dari balita, anak-anak, hingga remaja. Mengadakan banyak penyuluhan dan edukasi gizi pada ibu-ibu agar tidak ada anak yang kekurangan gizi yang akan mempengaruhi pertumbuhan anak.

  1. Memperbanyak Fasilitas Dan Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Banyaknya anak-anak dibandingkan orang dewasa, membuat kebutuhan akan sarana pendidikan meningkat. Oleh karena itu harus ada peningkatan dalam hal jumlah tempat belajar, alat belajar, maupun tenaga pengajarnya.

  1. Menyediakan Lebih Banyak Lapangan Pekerjaan

Dikarenakan penduduk usia muda yang banyak, maka lapangan pekerjaan diperlukan agar penduduk dengan usia produktif tidak menganggur. Sebab, jika pengangguran membludak, akan timbul masalah-masalah sosial yang baru. Pengangguran mengakibatkan angka ketergantungan hidup dari penduduk usia muda terhadap penduduk usia tua semakin tinggi.  Dengan adanya lapangan pekerjaan, maka akan menurunkan angka ketergantungan hidup tersebut. 

  1. Membuat Program Kesehatan Untuk Penduduk Usia Tua

Jumlah penduduk usia tua yang sangat sedikit, terlihat dari puncak piramida yang kecil jika dibanding bagian bawah piramida, menandakan angka harapan hidup usia tua kecil. Sedangkan angka kelahiran tinggi. Sebab itu, supaya terjadi keseimbangan antara penduduk usia muda dan usia tua, selain menekan angka kelahiran, juga memperkecil angka kematian. Meningkatnya kesehatan penduduk usia tua diharapkan akan meningkatkan angka harapan hidup pula.

Piramida ekspansif dapat membantu untuk menentukan berbagai kebijakan supaya tercipta kehidupan yang lebih seimbang. Dapat dijadikan acuan agar kesenjangan dalam berbagai hal pun berkurang. Sehingga akan tercipta kehidupan sosial yang baik.

The post Piramida Ekspansif: Pengertian, Fungsi, Ciri- Ciri, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dinamika Penduduk: Pengertian – Faktor dan Dampaknya https://haloedukasi.com/dinamika-penduduk Sat, 21 Mar 2020 04:20:07 +0000 https://haloedukasi.com/?p=4677 Secara garis besar, dinamika penduduk membahas tentang bagaimana pertumbuhan penduduk, faktor, dan dampak yang diberikan jika pertumbuhan penduduk tidak stabil. Pengertian Dinamika Penduduk Dinamika penduduk adalah perubahan atau pertumbuhan jumlah penduduk dari waktu ke waktu yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kematian (mortalitas), kelahiran (natalitas), dan perpindahan penduduk (urbanisasi). Secara umum, dinamika penduduk dibagi menjadi […]

The post Dinamika Penduduk: Pengertian – Faktor dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Secara garis besar, dinamika penduduk membahas tentang bagaimana pertumbuhan penduduk, faktor, dan dampak yang diberikan jika pertumbuhan penduduk tidak stabil.

Pengertian Dinamika Penduduk

Dinamika penduduk adalah perubahan atau pertumbuhan jumlah penduduk dari waktu ke waktu yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kematian (mortalitas), kelahiran (natalitas), dan perpindahan penduduk (urbanisasi).

Secara umum, dinamika penduduk dibagi menjadi tiga macam yaitu:

  • Pertumbuhan alami yaitu pertumbuhan penduduk yang diperoleh dengan menghitung selisih dari kelahiran dan kematian.
  • Pertumbuhan imigrasi adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dengan menghitung selisih migrasi masuk dan keluar.
  • Pertumbuhan penduduk total yaitu pertumbuhan penduduk yang diperoleh dengan menghitung total faktor kelahiran, kematian, dan migrasi.

Faktor Pertumbuhan Penduduk

Seperti penjelasan sebelumnya bahwa pertumbuhan penduduk disebabkan oleh tiga faktor yaitu kematian, kelahiran, dan migrasi.

Berikut dijelaskan lebih detail mengenai masing masing faktor dan dampaknya terhadap pertumbuhan penduduk.

1. Kelahiran (Natalitas)

Kelahiran akan menyebabkan pertambahan anggota keluarga sehingga mempengaruhi jumlah penduduk di daerah asal.

Secara ilmu geografi, angka kelahiran atau natalitas diartikan sebagai jumlah kelahiran hidup untuk setiap 1000 penduduknya dalam hitungan 1 tahun.

Dalam perhitungan nantinya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

  • Apabila angka kelahiran menunjukkan angka yang kurang dari 20 maka angka kelahiran di wilayah tersebut dapat dikatakan rendah
  • Jika angka kelahiran berada di antara 20 – 30, maka angka kelahiran dapat dikatakan sedang
  • Sedangkan jika angka kelahiran menunjukkan angka yang lebih dari 30 maka angka kelahiran di wilayah tersebut dapat dikatakan tinggi.

Kelahiran menjadi salah satu penyebab dari adanya ledakan penduduk di suatu daerah bahkan dapat berimbas secara global.

Ledakan penduduk adalah pertumbuhan penduduk yang melonjak begitu cepat dalam jangka waktu yang relatif pendek.

Dengan adanya angka kelahiran yang tinggi namun tidak diimbangi dengan adanya angka kematian yang sebanding, maka ledakan penduduk dapat terjadi.

Umumnya pertumbuhan penduduk yang tinggi ini terjadi di negara berkembang salah satunya Indonesia.

Ada beberapa dampak negatif yang dihasilkan dengan adanya angka kelahiran yang tinggi. Diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Tingkat kemiskinan suatu daerah meningkat
  • Muncul permasalahan kekurangan pangan
  • Banyaknya tempat tinggal atau permukiman kumuh karena kurangnya lahan atau mahalnya haraga jual tanah
  • Sarana dan prasana untuk masyarakat menjadi terbatas
  • Tidak seimbangnya kebutuhan lapagan pekerjaan dengan sumber daya manusia.

2. Kematian (Mortalitas)

Jika kelahiran menyebabkan peningkatan jumlah penduduk, maka kematian akan berdampak pada penurunan jumlah penduduk.

Beberapa faktor yang mendukung angka kematian meningkat yaitu:

  • Tingkat kesehatan rendah
  • Fasilitas kesehatan rendah
  • Adanya penyebaran wabah penyakit
  • Adanya bencana alam.

Dalam perhitungan angka kematian nantinya, berikut beberapa penggolongan angka kematian.

  • Jika angka kematian bernilai kurang dari 14 maka angka kematian di suatu wilayah dikatakan rendah.
  • Jika angka kematian menunjukkan angka 14 – 18 maka angka kematian di suatu wilayah dapat dikatakan sedang.
  • Jika angka kematian menujukkan angka yang lebih dari 18 maka angka kematian di suatu wilayah tersebut dikatakan tinggi.

3. Perpindahan Penduduk (Migrasi)

Migrasi diartikan sebagai perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain secara menetap dan menyelesaikan administrasi untuk menjadi penduduk di suatu wilayah tersebut.

Biasanya migrasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup baik di aspek ekonomi, religious, sosial, atau pendidikan.

Suatu wilayah yang memiliki potensi atau lebih menarik bagi para migran, maka akan memiliki nilai kepadatan penduduk yang tinggi.

Migrasi juga menjadi faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk.

Migrasi yang tinggi akan meningkatkan pertumbuhan penduduk pula, sedangkan angka emigrasi yang tinggi akan mengakibatkan pertumbuhan penduduk menjadi negatif.

Migrasi dikategorikan menjadi tiga berdasarakan ruang lingkupnya. Penggolongan tersebut adalah sebagai berikut.

  • Migrasi Internal artinya migrasi yang terjadi antar wilayah dan masih berada dalam negara yang sama
  • Migrasi Eksternal artinya perpindahan penduduk yang meliputi perpindahan antar negara.
  • Migrasi Terpaksa artinya perpindahan penduduk yang terjadi karena adanya dorongan atau paksaan dari luar karena adanya beberapa faktor seperti kelaparan, peperangan, atau bencana alam.

Migrasi juga dapat dikategorikan berdasarkan durasi atau rentang waktunya. Terdapat 4 kategori migrasi berdasarkan durasinya.

  • Migrasi Permanen diartikan jika para migran menetap selamanya. Contoh migrasi permanen yaitu migrasi antar negara, perdagangan budak, transmigras.
  • Migrasi Semi Permanen diartikan jika para migran menetap untuk beberapa tahun ke depan karena adanya tujuan tertentu. Contohnya mahasiswa atau pelajar, pekerja ekspatriat, dan korps diplomatic.
  • Migrasi musiman diartikan jika para migran hanya menetap dalam waktu beberapa minggu atau bulan saja. Contohnya ketika masuk musim panen para petani dan tuan tanah membutuhkan buruh tani untuk membantu panen.
  • Migrasi komuter artinya migran hanya datang untuk singgah dalam waktu yang singkat. Misalnya mahasiswa yang tinggal di Cimahi dan berkuliah di wilayah Bandung.

Rumus Pertumbuhan Penduduk

Rumus pertumbuhan penduduk dibedakan menjadi tiga berdasarkan macam yang telah disebutkan sebelumnya.

Berikut rumus dari masing masing pertumbuhan penduduk.

  • Pertumbuhan alami

Pertumbuhan alami memiliki rumus:

T = L – M 

Keterangan :

T= Jumlah pertumbuhan penduduk per tahun
L= Jumlah kelahiran per tahun
M= Jumlah kematian per tahun.

  • Pertumbuhan Migrasi

Rumus pertumbuhan penduduk migrasi adalah sebagai berikut.

 T = I – E 

Keterangan :

T= Jumlah pertumbuhan penduduk per tahun
I= Jumlah migrasi masuk per tahun
E= Jumlah migrasi keluar per tahun.

  • Pertumbuhan Penduduk Total

Pertumbuhan penduduk toal memiliki rumus:

T = (L – M) + (I – E)

Keterangan:

T= Jumlah pertumbuhan penduduk per tahun
L= Jumlah kelahiran per tahun
M= Jumlah kematian per tahun
I= Jumlah imigran
E= Jumlah emigran.

Dampak Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk memiliki dampak positif dan dampak negatif. Berikut penjelasan dari masing-masing dampak pertumbuhan penduduk.

Dampak Positif

Pertumbuhan penduduk yang seimbang dan berada pada angka yang normal akan memberikan dampak postifif, diantaranya yaitu:

  • Meningkatnya sumber daya alam
  • Meningkatnya produksi
  • Kesempatan berwirausaha menjadi besar
  • Adanya peningkatan solidaritas
  • Adanya peningkatan pada inovasi karya maupun kerja

Dampak Negatif

Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang justru memberikan dampak negatif. Diantara dampak tersebut yaitu:

  • Angka pengangguran menjadi tinggi
  • Meningkatnya angka kriminal
  • Adanya peningkatan pada angka kemiskinan
  • Angka kesehatan masyarakat rendah atau menurun
  • Banyaknya pemukiman kumuh

Cara Mengatasi Dinamika Penduduk

Setelah mengetahui adanya dampak positif dan negatif, maka diperlukan beberapa langkah upaya agar pertumbuhan penduduk tidak meningkat atau tinggi. Beberapa diantaranya yaitu

  • Melakukan program transmigrasi

Kepadatan penduduk di suatu wilayah dapat dikurangi dengan melakukan program transmigrasi.

Transmigrasi akan meratakan penyebaran penduduk sehingga diharapkan juga meratakan pembangunan.

Program transmigrasi ini akan memberikan hasil yang signifikan jika diimbangi dengan pemberian fasilitas dan pengetahuan.

Penduduk transmigran perlu memiliki lahan atau kreativitas untuk bertahan hidup di wilayah transmigrasi.

  • Pemerataan Lapangan Kerja

Selain itu, pemerataan lapangan kerja juga dapat menjadi alternatif memperbaiki dinamika penduduk.

Banyak lapangan kerja yang dibuka hanya pada wilayah kota sedangkan di daerah tertinggal, lapangan kerja masih tergolong minim.

Pemerataan lapangan kerja dengan melihat atau memanfaatkan sumber daya alam atau khas suatu wilayah akan lebih efektif karena solusi ini juga menekan kepadatan penduduk.

  • Peraturan Usia Minimal Menikah

Menikah menjadi faktor adanya peningkatan angka kelahiran. Terlebih dewasa ini marak terjadi pernikahan di bawah umur.

Peraturan terkait usia minimal menikah dapat menjadi solusi atas angka pertumbuhan penduduk yang tinggi.

  • Sosialisasi Tentang Kependudukan

Pengetahuan menjadi kunci dalam mengurangi adanya peningkatan pertumbuhan penduduk.

Oleh karena itu, masyarakat juga perlu tahu bagaimana dampak jika angka pertumbuhan penduduk meningkat.

Sehingga dibutuhkan kesadaran dari masyarakat sehingga turut berperan dalam program dinamika penduduk. Salah satunya dapat dilakukan dengan sosialisasi ke masyarakat.

The post Dinamika Penduduk: Pengertian – Faktor dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>