dinasti China - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/dinasti-china Thu, 14 Apr 2022 02:45:25 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico dinasti China - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/dinasti-china 32 32 13 Dinasti yang Berkuasa di China Beserta Sejarahnya https://haloedukasi.com/dinasti-yang-berkuasa-di-china Thu, 14 Apr 2022 02:45:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33766 Dalam sejarah China, dinasti merupakan rezim monarki yang memerintah secara turun temurun sejak era sebelum masehi. Dinasti yang pertama kali berkuasa kala itu adalah Dinasti Xia. Sementara pemerintahan dinasti berakhir pada tahun 1912 Masehi setelah diruntuhkan oleh Revolusi Xinhai. Selama kurang lebih empat millennium berkuasa di China, terdapat sebanyak 13 dinasti. Adapun 13 dinasti tersebut […]

The post 13 Dinasti yang Berkuasa di China Beserta Sejarahnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam sejarah China, dinasti merupakan rezim monarki yang memerintah secara turun temurun sejak era sebelum masehi. Dinasti yang pertama kali berkuasa kala itu adalah Dinasti Xia. Sementara pemerintahan dinasti berakhir pada tahun 1912 Masehi setelah diruntuhkan oleh Revolusi Xinhai.

Selama kurang lebih empat millennium berkuasa di China, terdapat sebanyak 13 dinasti. Adapun 13 dinasti tersebut yang pernah berkuasa di China secara berurutan sejak era Sebelum Masehi antara lain:

1. Dinasti Xia (2070 – 1600 SM)

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Dinasti Xia merupakan dinasti pertama yang berkuasa di China. Dinasti ini didirikan oleh Yu yang Agung. Salah satu masa kejayaan terbesar dari Dinasti Xia yaitu dapat mengembangkan teknik pengendalian banjir di mana yang sempat merusak tanaman petani selama beberapa generasi setelahnya.

Akan tetapi, sumber atau referensi sejarah dari periode pemerintahan Dinasti Xia sangat terbatas. Sehingga hanya sedikit pula mengenai informasi dari Dinasti Xia tersebut.

2. Dinasti Shang (1600 – 1046 SM)

Dinasti Shang tercatat menjadi dinasti yang berkuasa di Cina paling awal yang mempunyai bukti arkeologis. Dinasti yang berkuasa kurang lebih lima abad ini, sudah terdapat 31 raja yang memerintah dengan kekuasaan wilayahnya membentang di sepanjang Sungai Kuning.

Pemimpin Dinasti Shang pertama yaitu Raja Tang, yang terlahir dengan nama Zi Lu. Dinasti Shang mengalami kemajuan dalam banyak bidang mulai dari matematika, astronomi, seni, hingga teknologi militer. Tidak hanya itu, Dinasti Shang juga memakai sistem kalender yang sangat maju serta menjadi bentuk awal adanya aksara China modern.

3. Dinasti Zhou (1046 – 256 SM)

Dinasti Zhou merupakan dinasti yang memerintah paling lama di China. Masa pemerintahannya berlangsung kurang lebih delapan abad. Pada masa pemerintahan Dinasti Zhou, peradaban China mulai berkembang dan menyebar.

Perkembangan ilmu filsafat ini ditandai oleh lahirnya aliran Konfusianisme, Taoisme dan juga Mohisme. Tidak hanya itu, Dinasti Zhou juga sudah mengenal mata uang, sumpit dan mengembangkan ajaran Mandat Surga.

Ajaran Mandat Surga mrupakan sebuah ajaran atau pandangan untuk membenarkan aturan raja yang sudah diberkati oleh para dewa. Dari sinilah, kemudian dinasti ini menciptakan filsuf dan penyair terkenal di China seperti Lao-Tzu, Tao Chien, Mencius, Konfusius, Mo Ti, dan ahli strategi militer yakni Sun-Tzu.

Kekuasaan Dinasti Zhou mulai berakhir setelah periode negara perang pada (47-221 SM). Pada periode tersebut di mana berbagai negara kota saling berperang dan menyatakan dirinya sebagai entitas feudal independen.

4. Dinasti Qin (221 – 206 SM)

Dinasti Qin menandakan dimulainya masa kekaisaran di China. Walaupun hanya berkuasa selama lima tahun, dinasti ini dikenal sebagai dinasti yang mengawali pembagunan Tembok Besar China.

Seperti kita ketahui, sampai saat ini Tembok Besar China telah dikenal sebagai tembok paling panjang di dunia dengan kepanjangan lebih dari 21.000 kilometer. Selain itu, kasiar Qin dikenang karena suka melakukan pembungkaman. Pada 213 SM, saat kaisar memerintahkan untuk melakukan pembakaran ratusan ribu buku dan mengubur hidup-hidup sebanyak 460 sarjana konfusuanisme.

5. Dinasti Han (206 SM – 220 M)

Dinasti Han didirikan oleh Lu Bang, yang merupakan pemimpin pemberontak dari kelas petani. Masa kekuasaannya bertahan selama empat abad lebih. Dari kekuasaan yang sangat lama tersebut kemudian sering disebut sebagai zaman keemasan dalam sejarah China.

Pemerintahan pada masa Lu Bang dikenal sebagai periode stabilits dan kemakmuran. Hal ini dibuktikkan dengan adanya jalur perdagangan barat yang menghubungkan China dan Eropa (Jalur Sutra). Selain itu, konfusianisme, puisi dan juga sastra telah mengalami perkembangan.

Telah tercipta berbagai ragam karya seni dan penemuan seperti kertas dan porselen. Karya seni tersebut masih berpengaruh terhadap perkembangan dunia hingga saat ini. Selain itu, orang-orang Han menjadi kelompok etnis yang paling dominan di China.

6. Periode Enam Dinasti

Enam Dinasti merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut enam dinasti yang pernah berkuasa di China selama periode pergolakan. Enam dinasti itu terdiri dari Periode Tiga Kerajaan yakni We, Wu dan Shu (220-265 M), Dinasti Jin (265-420 M0 serta Periode Dinasti Utara dan Selatan (386-589 M).

Selama periode kekuasaan Enam Dinasti tersebut, ibu kota pemerintahan selalu berpusat di Jianye. Jianye inilah yang kita kenal sekarang sebagai Nanjing.

7. Dinasti Sui (581 – 618 M)

Meskipun masa kekuasaannya terbilang cukup singkat, namun Dinasti Sui mampu berhasil membawa perubahan yang besar. Pasalnya, konfusianisme sudah mulai ditinggalkan dan memberikan ruang kepada Taoisme dan ajaran Buddha untuk berkembang di China.

Di bawah kepemimpinan Kaisar Wen bersama putranya yakni Yang, tentara kekaisaran Dinasti Sui makin diperkuat hingga menjadi pasukan tentara yang terbesar di dunia saat itu. Tidak hanya itu, Tembok Besar China yang dahulunya dibangun oleh Dinasti in diperluas dan Grand Canal (Terusan Besar China) pun selesai dibangun.

8. Dinasti Tang (618 – 907 M)

Masa pemerintahan Dinsti Tang disebut sebagai masa kemakmuran. Pada saat itu, China pun mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam bidang seni dan teknologi. Penguasa kedua Dinasti Tang yakni Kaisar Taizong juga dikenal sebagai salah satu kasiar terhebat di China.

Sementara pada masa pemerintahan Kaisar Xuanzong (712-756 M), Dunasti Tang mencapai puncak kejayaannya. China pun kala itu menjadi negara terbesar dan terpadat di dunia. Dinasti ini pun kembali mengalami kemajuan ketika Permaisuri Wu Zetian memimpin kendali pemerintahan.

Wu Zetian inilah yang disebut sebagai satu-satunya kaisar wanita dalam sejarah China. Selain itu, terdapat pula pencapaian terbesar lainnya seperti bidang teknologi, seni, ilmu pengetahuan, budaya, dan sebagainya.

9. Periode Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan (907 – 960 M)

Setelah Dinasti Tang runtuh, terjadi kembali periode perpecahan politik. Akibatnya, periode ini dikenal sebagai Periode Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan.

Pasalnya, di wilayah China bagian utara terdapat lima dinasti yang telah memerintah selama turun-temurun. Namun pada periode yang sama pula, di wilayah China bagian selatan juga terdapat sepuluh kerajaan yang memerintah.

10. Dinasti Song (960-1279 M)

China pun kembali disatukan oleh Dinasti Song tepatnya Kaisar Taizu setelah periode perpecahan tersebut. Pada periode ini, kemudian lahir beberapa penemuan terbesar seperti bubuk mesiu, percetakan, uang kertas hingga Kompas.

Selama beberapa tahun memerintah, akhirnya Dinasti Song runtuh di tangan Kekaisaran Mongol. Dari sinilah kemudian berdiri Dinasti Yuan.

11. Dinasti Yuan (1279 – 1368 M)

Dinasti Yuan merupakan dinasti kekaisaran China yang didirikan oleh seorang cucu dari pendiri Kekaisaran Mongol yakni Kubilai Khan. Dinasti ini sering dikenal sebagai dinasti asing karena didirikan dari sosok yang bukan keturunan Han.

Meskipun demikian, Dinasti Yuan dianggap bagian terpenting dari Kekaisaran Mongol di mana wilayah kekuasaannya membentang luas dari Laut Kaspia sampai ke Semenanjung Korea.

12. Dinasti Ming (1368 – 1644 M)

Dinasti ini didirikan oleh Zhu Yuan Zhang (Kaisar Hongwu) yang memimpin pemberontakan para petani dalam menjatuhkan Dinasti Yuan. Dinasti ini menjadi dinasti kekaisaran China terakhir yang dipimpin oleh bangsa Han. Adapun masa kejayaannya pun seperti penyelesaian dalam pembangunan Tembok Besar China.

13. Dinasti Qing (1644-1912 M)

Dinasti terakhir di China yakni Dinasti Qing atau Dinasti Manchu. Dinasti ini berkuasa selama tiga abad yang sudah menjadi kekaisaran terbesar keempat dalam sejarah dunia.

Bahkan pada periode 1800-an, Dinasti Qing pernah menghadapi serangan dari berbagai negara seperti Inggris, Prancis, Rusia, Jerman dan juga Jepang. Hingga tahun 1912, Dinasti Qing runtuh kemudian berdiri Republik China.

The post 13 Dinasti yang Berkuasa di China Beserta Sejarahnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dinasti Qing: Sejarah – Sistem Pemerintahan dan Masa Kejayaan https://haloedukasi.com/dinasti-qing Sat, 12 Feb 2022 03:26:14 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31254 Pada masa sekarang sudah banyak negara atau bangsa yang berbentuk republik atau dipimpin oleh seorang presiden. Namun pada masa lampau mayoritas bangsa dipimpin oleh seorang raja, kaisar ataupun sultan. Salah satu negara yang dikuasai oleh sebuah kerajaan adalah Tiongkok atau China.  Raja penguasa China disebut dengan kaisar sehingga pemerntahannya disebut kekasairan. Kekaisaran di China bahkan […]

The post Dinasti Qing: Sejarah – Sistem Pemerintahan dan Masa Kejayaan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada masa sekarang sudah banyak negara atau bangsa yang berbentuk republik atau dipimpin oleh seorang presiden. Namun pada masa lampau mayoritas bangsa dipimpin oleh seorang raja, kaisar ataupun sultan. Salah satu negara yang dikuasai oleh sebuah kerajaan adalah Tiongkok atau China. 

Raja penguasa China disebut dengan kaisar sehingga pemerntahannya disebut kekasairan. Kekaisaran di China bahkan berlangsung selama 40 abad atau setara dengan 4 milenium. Kekaisaran terakhir yang berkuasa di China atau Tiongkok adalah Dinasti Qing yang akan dibahas dalam penjelasan di bawah ini. 

Sejarah Dinasti Qing 

Dinasti Qing didirikan pada tahun 1636 dan berakhir sekitar tahun 1912 hingga 1917. Pendiri dari kekaisaran ini adalah Huang Taiji setelah jatuhnya Dinasti Ming dan Dinasti Shun. Pada awalnya Huang Taiji bersama dengan kelompok yakni suku Aisin Gioro Nurhaci merupakan bagian dari Dinasti Ming dan merupakan sebuah kerajaan tersendiri yang berada di Tiongkok bagian timur laut dengan klannya yang bernama Jurchen. 

Kerajaan tersebut bernama Dinasti Jin Akhir yang akhirnya memisahkan diri setelah Dinasti Ming mulai kehilangan kejayaannya. 

Huang Taiji memimpin klan ini pada tahun 1626 dan berhasil menaklukan beberapa wilayah Korea dan Mongolia. Kedudukan dan keberadaan klan Jurchen ini menjadi semakin kuat hingga pada tahun 1635 kekaisaran klan Jurchen diganti menjadi “Manchu”. Satu tahun berikutnya Huang Taiji mengubah Jin Akhir  ini diubah menjadi “Great Qing” dan menyatakan dirinya sebagai kaisar. 

Kekuasaan Great Qing masih terbatas karena Dinasti Ming masih berkuasa. Sehingga pada tahun 1644 kekaisaran ini memberontak dan melakukan penyerangan terhadap Dinasti Ming. Kekaisaran yang berada di Beijing ini kemudian jatuh dan digantikan oleh Dinasti Qing. Huang Taiji menyatukan seluruh negara-negara yang ada di bawah penguasa Kaisar Shunzhi yakni putra Huang Taiji sekaligus kaisar pertama Dinasti Qing.

Lokasi dan Wilayah Dinasti Qing

Dinasti Qing menancapkan bendera kekuasaannya di kota Beijing dengan luas wilayah yaitu 12 juta kilometer persegi. Setelah menaklukan Beijing, Dinasti Qing kemudian melakukan ekspansi hingga ke wilayah Eurasia Tengah dan terus berkembang hingga menjadi salah satu kekaisaran terbesar di Tiongkok. 

Sayangnya pada akhir abad ke 16 Dinasti Qing kehilangan dua wilayahnya yakni Yaksa dan Nibuchu. Peristiwa ini terjadi ketika Dinasti Qing sedang melakukan penyerangan di daerah pedalaman. Di saat yang bersamaan Ketsaran Rusia sedang melakukan ekspansi di belahan timur dan berhasil merebut dua wilayah China tersebut. 

Berbagai cara ditempuh Dinasti Qing agar Rusia meninggalkan wilayahnya salah satunya adalah dengan melakukan perjanjian Nerchinsk pada 27 Agustus 1689. Hasilnya adalah memberikan wilayah utara Sungai Amur sampai Stanovoy Range kepada China. 

Kemudian pada tahun 1727 perbatasan diubah melalui perjanjian Kyakhta menjadi di wilayah yang saat perbatasan Mongolia di Argun Barat. 

Dinasti Qing semakin berjaya pada saat memasuki abad ke 18 yang semula hanya memiliki 18 provinsi bertambah menjadi 22 provinsi. Namun pada abad ke 19 Dinasti Qing harus menyerahkan wilayah Fujian kepada Jepang setelah kekalahannya dalam perang Tiongkok-Jepang Pertama. Provinsi yang dahulu merupakan wilayah kekuasaan Dinasti Qing antara lain Zhili, Hena, Shandong, Shanxi, Shaanxi, Gansu, Hubei, Hunan, Guangdong, Guangxi, Sichuan, Yunna, Guizhou, Jiangsu, Jiangsu, Zhejiang, dan Fujian.

Sistem Pemerintahan Dinasti Qing

Dinasti Qing merupakan sebuah kelompok bangsa yang berbentuk monarki absolut yang artinya dipimpin oleh seorang kaisar (raja). Kaisar tidak hanya menjabat sebagai kepala negara tetapi juga kepala pemerintahan. 

Kaisar dibantu oleh 6 buah kementerian eksekutif yang akan diawasi oleh 2 orang presiden dan 4 wakil presiden serta ada 24 divisi militer. Divisi militer akan dipimpin oleh satu orang panglima tertinggi Bagian perdata dan pidana diatur oleh cabang yuridis atau divisi pengadilan. 

Pada masa Dinasti Qing wilayah kekuasaan dibagi menjadi sembilan provinsi yang dipimpin oleh seorang gubernur jenderal yang dipilih dan diangkat secara kekaisaran. Di bawah provinsi disebut dengan sub-provinsi yakni dibagi menjadi 11 wilayah yang dipimpin oleh seorang gubernur. Sementara itu di wilayah paling rendah disebut distrik yang dipimpin oleh seorang hakim. 

Kehidupan Dinasti Qing 

Setiap suku, bangsa dan negara memiliki kebudayaan atau gaya kehidupan yang berbeda dengan kelompok bangsa lainnya. Berikut ini adalah kehidupan yang ada pada masa Dinasti Qing. 

Kehidupan Sosial dan Budaya 

Dinasti Qing adalah kekaisaran China yang dipegang oleh kelompok etnis Manchu sehingga sistem sosial dan kebudayaannya mengikuti mereka. Salah satu kebudayaan yang khas adalah rakyatnya akan mencukur habis rambut bagian depan namun rambut bagian belakang tetap dipertahankan dan dibiarkan tumbuh memanjang. 

Tujuan rambut belakang dipertahankan adalah untuk menghormati leluhur mereka yakni Dinasti Han yang menganggap rambut sebagai warisan leluhur yang wajib dirawat dan dijaga. Sementara itu bangunan-bangunan pada masa Dinasti Qing umumnya bergaya budha. 

Dalam kesehariannya rakyat Dinasti Qing mengenakan pakaian tradisional etnik Manchu yang disebut dengan nama Qipao dan Tangzhuang. Masyarakat Qing yang terhormat atau dari kalangan bangsawan dilarang menikah dengan mereka yang merupakan rakyat jelata. Tak hanya itu ujian kenegaraan juga tidak boleh diikuti oleh para kaum rakyat jelata.

Kehidupan Agama 

Pada umumnya penduduk Dinasti Qing memegang erat ajaran konfusianisme dan juga budha. Oleh sebab itu banyak bangunan pada masa ini yang bercorak budha. Selain kedua agama ini ada juga agama minoritas seperti Buddhisme tibet, Taoisme, Islam, Shamanisme, dan Kristen. 

Kehidupan Ekonomi

Sektor ekonomi bangsa adalah bidang yang paling penting untuk menjaga eksistensi dan menjamin kehidupan rakyatnya. Dinasti Qing mengandalkan sektor pertaniannya dimana kaisar menempatkan sebagian rakyatnya di tempat-tempat yang baru. Rakyat tersebut kemudian diberi benih, ladang serta ternak untuk dikelola. 

Dinasti Qing berhasil menjadi bangsa yang mampu memproduksi banyak hasil panen. Hasil panen tersebut kemudian diperjual belikan dengan wilayah-wilayah lainnya. Kaisar juga memberlakukan pajak yang rendah bagi rakyatnya. Hubungan dagang domestik Dinasti Qing tersebar merata namun hubungan luar negeri lebih banyak dilakukan ke negeri di belahan bumi barat, Asia Tengah dan Asia Tenggara. Meski begitu sebenarnya hubungan dagang Dinasti Qing dengan negara-negara luar sangatlah ketat. 

Kehidupan Militer

Sejak Pendiriannya, Dinasti Qing merupakan kelompok pasukan militer bersenjata. Pasukan mereka dibagi menjadi 8 panji utama yang dibentuk secara tidak resmi pada tahun 1601. Pasukan ini kemudian diresmikan pada tahun 1615 oleh suku Jurchen dibawah kepemimpinan Nurachi.  

Setelah menaklukan Tiongkok dan dipimpin oleh ong Taiji pasukan dibagi menjadi Delapan Panji Mongol dan Delapan Panji Han Tiongkok. Tentara pada masa dinasti sebelumnya yaitu Dinasti Ming sebagian menyerah diri ke Dinasti Qing. Tentara yang jumlahnya 3 kali lipat lebih banyak dari pasukan Qing ini kemudian disatukan dalam satu divisi yang disebut dengan  Kamp. Hijau. 

Kekuatan pasukan militer Qing dapat terlihat ketika penaklukan di Asia Tengah serta mengalahkan Dzungar Mongol pada 1759. Mereka adalah pasukan yang unggul dalam hal persenjataan dan logistik. Kekuatan militer Qing menurun pada abad ke 19 dan kalah saing dengan dunia barat. Meski begitu Qing sempat menjadi  Angkatan Laut paling besar di kawasan Asia Timur. 

Masa Kejayaan Dinasti Qing 

Dinasti Qing memperoleh masa kejayaannya pada masa kepemimpinan Kaisar Kangxi (1662 – 1722), Yongzheng (1723 – 1735) dan Qianlong (1735 – 1796). Lebih jelasnya simak pembahasan di bawah ini. 

Kaisar Kangxi

kasiar dinasti qing

Kaisar Kangxi adalah putra keempat dari kaisar sebelumnya yaitu Shunzhi yang meninggal pada usia 24 tahun. Pemilik asli Aixinjueluo Xuan Yue adalah kaisar keempat dari Dinasti Qing serta merupakan kaisar dengan masa pemerintahan terlama sepanjang sejarah Tiongkok yakni selama 61 tahun. Kekuasaan Kangxi berakhir pada tahun 1722. 

Selama pemerintahannya , ia berhasil membuat kamus yang dianggap paling sempurna dan dijadikan standarisasi bahasa Han. Selain itu kasiar ini juga berhasil mengembangkan wilayahnya hingga menjadi yang paling luas. Di bawah kekuasaannya  beberapa masalah seperti, korupsi,  pajak yang tinggi, serta perampasan tanah berhasil diatasi. Hal tersebut sangat menguntungkan bagi rakyat kecil seperti petani. 

Pada masa kepemimpinannya hampir terjadi pemberontakkan yang sekaligus dilakukan oleh 3 raja namun berhasil digagalkan oleh Kaisar Kangxi. 

Kaisar Yongzheng

kaisar dinasti qing

Setelah Kaisar Kangxi wafat, tahta diberikan kepada Kaisar Yongzheng yang memiliki nama lahir Yinzhen. Kaisar Yongzheng naik tahta pada tahun 1723 dan berakhir pada 1735. Kaisar Yongzheng dikenal sebagai raja yang selalu bekerja keras dan meneruskan kedamaian yang telah dibangun oleh ayahnya yaitu Kaisar Kangxi. 

Pada masa kekuasaan nya, Kaisar Yong membentuk “Junji Chu” yang semakin menguatkan pemerintahan pusat. Beliau juga menugaskan pejabat yang handal ke daerah tertinggal. Sistem pajak pun diperbaiki dengan memperhitungkan luas tanahnya. Begitu juga aspke pemerintahan yang semakin diperketat pengawasannya. 

Kaisar Qianlong 

kaisar dinasti qing

Kaisar Qialong merupakan penguasa Dinasti Qing pada periode 1735–1796 atau selama 60 tahun. Putra keempat ini naik tahta untuk meneruskan kekuasaan ayahnya yakni Kaisar Yongzheng. Kaisar Qianlong berhasil memperluas wilayahnya dengan melakukan ekspansi besar-besaran hingga ke Turki yang kemudian disebut Xinjiang. 

Masa Keruntuhan Dinasti Qing 

Setelah berkuasa selama lebih dari 2,5 abada, Dinasti Qing mengalami nasib yang sama dengan dinasti-dinasti lain sebelumnya. Masa kekuasaan Dinasti Qing berakhir pada tahun 1911 sekaligus menjadi dinasti terakhir di Tiongkok. Sejak tahun 1894 sejumlah pemberontakan telah terjadi sebagai bentuk revolusi Tiongkok. 

Pasukan pemberontak didirikan oleh Sun Zhongshan di Hawaii yang disebut sebagai Kebangkitan Tiongkok. Kelompok ini didirikan sebagai bentuk rasa kecewa terhadap pemerintahan Dinasti Qing yang mulai menurun dan masyarakatnya menderita. 

Kelompok tersebut kemudian mulai mengumpulkan beberapa fraksi pada tahun 1905 dan mendapat dukungan dari Jepang. Fraksi tersebut bersatu menjadi satu partai yaitu Partai Nasionalis China dan menulis Tiga Prinsip Rakyat yaitu nasionalisme, demokrasi, dan kesejahteraan rakyat.

Partai Nasionalis China melancarkan pemberontakan di Wuchang pda tahun 1911 dengan bantuan dari tentara Dinasti Qing. Setidaknya ada 15 provinsi yang menyatakan melepaskan diri Dinasti Qing. Pemberontakan kemudian berakhir setelah beberapa minggu kemudian dengan disetujuinya Yuan Shikai sebagai presiden dan mengubah negara menjadi bentuk Republik.  

Kaisar terakhir yang memimpin Tiongkok adalah Kaisar Puyi atau Xuantong yang naik tahta pada tahun 1644. 

Daftar Kaisar Dinasti Qing

Dinasti Qing telah memimpin daratan Tiongkok selama 261 tahun, kekaisaran ini memiliki 13 penguasa yang diantaranya adalah sebagai berikut. 

  • Kaisar Nurhaci (17 Februari  1616–30 September 1626)
  • Kaisar Hong Taiji (20 Oktober 1626–21 September 1643)
  • Kaisar Shunzhi (8 October 1643–5 Februari 1661)
  • Kaisar Kangxi (5 Februari 1661–20 Desember 1722)
  • Kaisar Yongzheng (27 Desember 1722–8 Oktober 1735)
  • Kaisar Qianlong (8 Oktober 1735–7 Februari 1799)
  • Kaisar Jiaqing (9 Februari 1799–2 September 1820)
  • Kaisar Daoguang (3 September 1820–26 Februari 1850)
  • Kaisar Xianfeng (9 Maret 1850–22 Agustus 1861)
  • Kaisar Tongzhi (11 November 1861–12 JanuarI 1875)
  • Kaisar Guangxu (25 FebruarI 1875–14 November 1908)
  • Kaisar Xuantong ( 2 Desember 1908–12 Februari 1912) 

The post Dinasti Qing: Sejarah – Sistem Pemerintahan dan Masa Kejayaan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>