dinasti - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/dinasti Mon, 04 Apr 2022 03:20:52 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico dinasti - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/dinasti 32 32 9 Dinasti Islam yang pernah Berkuasa di Dunia Beserta Peninggalannya  https://haloedukasi.com/dinasti-islam-yang-pernah-berkuasa-di-dunia Mon, 04 Apr 2022 03:20:50 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33402 Islam adalah salah satu agama abrahamik yang pertama kali muncul di tanah Arab pada abad ke-7. Penerima wahyu agama islam adalah nabi Muhammad dan saat ini telah berkembang menjadi agama terbesar ke dua di dunia setelah Kristen.  Setelah wafatnya Rasulullah muncul berbagai dinasti keislaman bahkan beberapa diantaranya berkuasa selama ratusan tahun. Berikut ini adalah daftar […]

The post 9 Dinasti Islam yang pernah Berkuasa di Dunia Beserta Peninggalannya  appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Islam adalah salah satu agama abrahamik yang pertama kali muncul di tanah Arab pada abad ke-7. Penerima wahyu agama islam adalah nabi Muhammad dan saat ini telah berkembang menjadi agama terbesar ke dua di dunia setelah Kristen. 

Setelah wafatnya Rasulullah muncul berbagai dinasti keislaman bahkan beberapa diantaranya berkuasa selama ratusan tahun. Berikut ini adalah daftar dinasti Islam yang pernah berkuasa di dunia. 

1. Dinasti Umayyah

Dinasti Umayyah adalah dinasti Islam yang paling pertama berdiri yakni pada tahun 662 Masehi atau setelah wafatnya Ali Bin Abiu Thalib. Dinasti yang didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan memilki wilayah kekuasaan yang meliputi Timur Tengah, Afrika Utara, serta Spanyo dengan pusatnya yakni di Damaskusl. Dinasti ini adalah keturunan dari pemimpin bangsa Quraisy yakni Umayyah bin Abdul Syams bin Abdul Manaf. 

Dinasti ini menguasai dunia selama 288 tahun atau berakhir pada tahun 750 Masehi. Masa keemasannya dicapai pada tahun 705 M–715 M yakni pada  masa kepemimpinan Khalifah Al-Walid I atau Al-Walid bin Abdul Malik. Sedangkan masa keruntuhannya terjadi pada masa kepemimpinan Khalifah Marwan II yang kalah pada Perang Zab Hulu. 

Beberapa peninggalan dari Dinasti Umayyah menjadi bangunan bersejarah seperti Masjid Kubah Batu di Yerusalem, Masjid Al Aqsa di Yerusalem, Masjid Agung Umayyah di Damaskus, lalu ada Istana Kusair Amra di Yordania Timur. 

2. Dinasti Abbasiyah 

Dinasti Abbasiyah adalah dinasti Islam yang didirikan oleh Abu Abbas as-Saffah pada tahun 750 Masehi dan berkuasa selama lebih dari  5 abad. Wilayah kekuasaannya sangat luas hingga ke Eropa yakni meliputi Saudi Arabia, Yaman Utara, Yaman Selatan, Oman, Uni Emirat Arab, Kuwait, Irak, Iran, Yordania, Palestina, Israel, Libanon, Mesir, Libya, Tunisia, Al-Jazair, Maroko, Spanyol, Afganistan dan Pakistan. Pusat Dinasti Abbasiyah berada di kota Baghdad, Iraq. 

Dinasti Abbasiyah mencapai puncak kejayaanya pada masa kekhalifahan Harun Ar-Rasyid Rahimahullah yakni pada tahun 786-809 M dan dianjurkan oleh putranya Al-Ma’mun pada tahun 813-833 M. Sayangnya dinasti ini harus berhenti berkuasa pada tahun 1258 Masehi akibat perebutan kekuasaan dan situasi politik yang kacau. 

Beberapa peninggalan dari Dinasti Abbasiyah adalah Istana Ukhaidir yang  berada di Baghdad, Masjid Al-Azhar di Kairo Mesir, Masjid Agung Samarra di Baghdad, dan Makam Zumurrud Khatun di Baghdad. 

3. Dinasti Idrisiyah 

Dinasti Idrisiyah adalah dinasti Islam dari alirah Syiah yang pertama di dunia. Berdiri pada tahun 172 H/789 M – 314 H/926 M, dinasti ini didirikan oleh Idris I bin Abdullah yakni cucu Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Dinasti Idrisiyah berkuasa di kawasan Maroko dan Afrika Tengah dengan pusat kekuasaannya berada di kota Fez, Maroko. 

Khalifah terbesar dari dinasti ini adalah Yahya IV yang bertahta pada tahun 292 H/905 M – 309 H/922 M. Meski merupakan dinasti yang berkembang pesat namun kekuasaannya harus berakhir ditangan Dinasti Fatimiyah pada tahun 985 M. 

Peninggalan dari Dinasti Idrisiyah antara lain Masjid Qarawiyyin di kota Fez, Maroko, Masjid Andalusia dan Masjid Raya di Tunisia. 

4. Dinasti Fatimiyah 

Dinasti Islam selanjutnya  yang pernah berkuasa di dunia adalah Dinasti Fatimiyah pada tahun  910 M hingga 1171 M. Dinasti ini didirikan oleh Ubaidillah al-Mahdi yang berasal dari bangsa Syiria. Wilayah kekuasaannya mencakup  Afrika Utara, Suriah dan Mesir sebagai pusat negaranya. 

Masa keemasan dinasti ini pada masa Khalifah Al-Aziz yang berkuasa pada sejak tahun 975 hingga 996. Sayangnya setelah wafatnya Al-Aziz tidak ada pemimpin yang dapat meneruskan kejayaannya. Dinasti ini mengalami kemunduran yang signifikan pada masa Abu Ali Mansur al-Hakim yang bertahta ketika berusia 11 tahun. Kekacauan Fatimiyah semakin parah dengan adanya serangan dari  serangan Salahuddin al-Ayyubi.

Peninggalan Dinasti Fatimiyah yang masih dapat dilihat hingga saat ini adalah  Benteng Futuh serta Masjid al-Akmar di Kairo, Mesir. 

5. Dinasti Samaniyah 

Dinasti Samaniyah adalah dinasti Islam yang didirikan oleh bangsawan Balkh dari Afghanistan Utara yakni Ahmad bin Asad bin Samankhudat pada tahun 203 H/819 M – 395 H/1005 M. Dinasti ini menguasai wilayah Khurasan, Irak dan Transoksania, Uzbekistan. Pusat pemerintahan dari Dinasti ini berada di Bukhara sebagai ibu kota negaranya. 

Puncak keemasannya berlangsung pada masa kekhalifahan Ismail II Al-Muntashir pada tahun 1000-1005 M. Pada masa dinasti ini lah hidup seorang ilmuwan Islam paling terkemuka yaitu Ibnu Sina yang kemudian diangkat menjadi menteri. 

Dinasti Samaniyah harus mengakhiri kekuasaannya ketika sebagian jabatan penting diambil oleh imigran Turki yang akhirnya melakukan pemberontakan dan mengakibatkan keruntuhan dinasti ini pada masa kekhalifahan Ismail II Al-Muntashir. 

Dinasti ini memberikan peninggalan-peninggalan salah satunya adalah Makam Samaniyah di Uzbekistan. 

6. Dinasti Seljuk 

Dinasti Seljuk merupakan dinasti Islam yang pertama kali berdiri di Turki. Pendirinya adalah Suku Oghuz Turki yang datang dari Asia Tengah pada tahun 469 H/1077 M – 706 H/1307 M. Wilayah kekuasaannya mencakup Mesopotamia, Suriah, Palestina,  sebagian besar Iran, Kashgar hingga ke Yerusalem. 

Pada masa kekhalifahan Maliksyah yang berkuasa pada tahun 479 H/1086 M–484 H/1091 M  dinasti ini mencapai kejayaannya hingga mampu menguasai Baghdad. Namun dinasti ini mengalami kemunduran setelah mendapat serangan dari pasukan Mongol pada tahun 656 H/1258 M. 

Peninggalan-peninggalan dari Dinasti Seljuk antara lain Madrasah Nizamiyah dan Madrasah Hanafiyah di Baghdad, Kizil Kule yang berdiri di Kota Alanya, Turki Selatan, Masjid Jum’at di Madinah, mausoleum Kilic Arslan II yang berlokasi di tengah pelataran Masjid Ala al-Din di Konya. 

7. Dinasti Ayyubiyah

Dinasti Ayyubiyah adalah dinasti Islam yang berkuasa selama 168 tahun yakni di mulai sejak 569 H/1174 M sampai dengan  650 H/1252 M. Dinasti yang berpusat di Mesir ini didirikan oleh sang Penakluk Yerusalem yakni Shalahuddin al-Ayyubi. Wilayah kekuasaan nya selain di Mesir mencakup Suriah dan Yaman. Dinasti Ayyubiyah berhasil mengalahkan tentara Salib dan menguasai Yerusalem pada tahun 1187. 

Dinasti ini sudah berjaya sejak awal pendiriannya kemudian berlanjut hingga masa kekhalifahan Al-Kamil I yang berkuasa pada tahun 1218-1238 M. Masa kekuasaan dinasti ini berakhir ketika Sultan As-Salih menjabat pada periode 1240-1249 M. Keruntuhannya disebabkan oleh pemberontakan oleh tentaranya sendiri yakni Mamulk yang berasal dari Turki. Wafatnya Sultan As-Salih dimanfaatkan oleh Tentara Mamluk untuk mengangkat Syajarat ad-Durr sebagai pemimpin yang baru. 

Peninggalan dari dinasti ini antara lain Menara Masjid Agung Aleppo yang didirikan pada tahun  1214 M oleh Sultan Az Zahir Ghazi, Madrasah Firdaus yang didirikan oleh Ratu Al Malika Dayfa Khatun pada 1236  M. 

8. Dinasti Ottoman 

Dinasti Ottoman adalah dinasti Islam yang berkuasa paling lama yakni hingga 623 tahun. Dinasti ini berdiri sejak tahun 1299 sampai dengan 3 Maret 1924. Berpusat di Konstantinopel, dinasti ini dibangun oleh Osman I ibn Artagul dari suku Qabi Turki dan berkembang menjadi kerajaan paling kuat selama abad ke 15–16. 

Sultan Salim I berhasil membawa dinasti ini ke masa puncak kejayaannya yakni pada abad ke-16. Di bawah kekuasaannya, wilayah Baghdad, Kairo dan Byzantium berhasil disatukan. Dinasti ini memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas yakni di Asia, Afrika dan Eropa (Sungai Danube, Sungai Sava,  daratan tengah Hungaria hingga sampai ke utara, Semenanjung Balkan). 

Setelah tahun 1924, dinasti ini runtuh di tangan Mustafa Kemal Pasha yang memimpin revolusi Turki dan mendirikan negara Republik Turki. Berdiri selama lebih dari 6 abad tentunya dinasi ini meninggalkan jejak seperti Masjid Sultan Ahmed atau Masjid Biru dan Masjid Sulaiman yang ada di Istanbul, istana Topkapi dan istana Dolmabahce di Istanbul. 

9. Dinasti Mughal 

Dinasti Mughal adalah dinasti Islam yang berada di India dengan pusat pemerintahannya yakni berada di Delhi. Dinasti ini berdiri pada abad ke 16 dan berakhir pada abad ke 19 oleh Zahiruddin Muhammad Babur. Selama berdiri kerajaan besar ini tumbuh menjadi penguasa perekonomian dunia dengan wilayah kekuasaannya mencakup Kabul, Lahore, Multan, Delhi, Agra, Oud, Allahabad, Ajmer, Gujarat, Melwa, Bihar, Bengal, Khandes, Berar, Kasmir, Bajipur, Galkanda, Tahore, dan Trichinopoli. 

Pada saat dinasti ini berada di bawah kekuasaan Sultan Akbar pada tahun 1556-1605 M. Kejayaan ini juga didapatkan oleh pemimpin lainnya seperti Jahangir tahun 1605-1628 M, Shah Jahan tahun 1628-1658 M dan Alamgir atau Aurangzeb tahun 1658-1707 M. Setelah itu dinasti ini perlahan-lahan mulai mengalami kemunduran.

Satu-persatu daerah kekuasaannya mulai melepaskan diri karena perekonomian yang semakin buruk. Akhirnya dinasti ini berhasil digulingkan pada tahun 1857 ketika berada di bawa kekuasaan Bahadur Shah II. 

Peninggalan kerajaan Mughal ini terkenal ke seluruh penjuru dunia yakni Taj Mahal yang ada di Agra India. Peninggalan lainnya adalah Taman Babur di Afghanistan, Benteng Lalbagh di Bangladesh. Benteng Lahore di Pakistan dan masih banyak lagi. 

The post 9 Dinasti Islam yang pernah Berkuasa di Dunia Beserta Peninggalannya  appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dinasti Xia: Sejarah – Sistem Pemerintahan dan Kehidupannya https://haloedukasi.com/dinasti-xia Tue, 22 Feb 2022 01:41:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31511 China saat ini menjadi negara dengan ekonomi terkuat di dunia setelah Amerika Serikat. Negeri Tirai Bambu ini memiliki sejarah yang sangat panjang. Sebelum menjadi negara berbentuk republik seperti saat ini, China berada di bawah kekuasaan dinasti. Dinasti-dinasti tersebut memimpin daratan Tiongkok selama 4 milenium.  Lalu dinasti manakah yang paling awal berdiri? jawabannya adalah Dinasti Xia […]

The post Dinasti Xia: Sejarah – Sistem Pemerintahan dan Kehidupannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
China saat ini menjadi negara dengan ekonomi terkuat di dunia setelah Amerika Serikat. Negeri Tirai Bambu ini memiliki sejarah yang sangat panjang.

Sebelum menjadi negara berbentuk republik seperti saat ini, China berada di bawah kekuasaan dinasti. Dinasti-dinasti tersebut memimpin daratan Tiongkok selama 4 milenium. 

Lalu dinasti manakah yang paling awal berdiri? jawabannya adalah Dinasti Xia yang akan diulas lebih dalam lagi pada pembahasan berikut ini. 

Sejarah Berdirinya Dinasti Xia

Dinasti Xia adalah dinasti yang paling kuno atau paling awal berdasarkan catatan sejarah Tiongkok Tradisional. Berdasarkan catatan tersebut pendirinya adalah seseorang yang bernama Xiu. Beliau adalah sosok yang disegani berkat jasanya yakni dapat mengatasi masalah banjir. 

Xiu adalah pemimpin bagi para kaum Xiu dimana kelompok ini adalah gabungan dari beberapa suku-suku kuno yang membentuk aliansi pada  2100 SM. Suku-suku ini hidup bersama dan sudah mengenal sistem bercocok tanam dan juga membangun rumah  sederhana. 

Menurut mereka Xiu adalah orang yang paling layak untuk memimpin kelompok mereka. Setelah itu Xia memberikan kekuasaannya kepada keturunannya. Sehingga terbentuklah dinasti pertama di Tiongkok. Dinasti ini memimpin Tiongkok sampai tahun 1600 SM dengan total 17 kaisar.  

Lokasi dan Wilayah Dinasti Xia

Dinasti Xia adalah sebuah kekaisaran yang berada di lembah sungai Kuning dan wilayahnya membentang dari Tibet ke Laut Tsi Li di Laut Cina Timur. Sementara itu ibukota dari dinasti ini adalah Yangcheng yang sekarang berada di timur dari Dēngfēng Henan dan Zhen Xun yang saat ini adalah wilayah di barat laut Henan. 

Wilayah kekuasaan Dinasti Xia meliputi Provinsi Henan yang dimulai dari wilayah paling barat hingga ke provinsi Shānxī bagian selatan.

Wilayah Dinasti Xia di bagian timur mencakup perbatasan provinsi Hénán, Shandong dan Héběi. Sedangkan wilayah di sebelah selatan membentang dari provinsi Húběi, utara sampai provinsi Héběi. 

Seiring berjalannya waktu, Dinasti mampu memperluas daerah kekuasaannya yakni di Sungai Huang bagian utara dan sungai Jang. Dengan begitu luas total wilayah kekuasaan dinasti Xia adalah 100.210 km². 

Sistem Pemerintahan Dinasti Xia

Masing-masing kelompok bangsa memiliki sistem pemerintahan yang berbeda sesuai dengan bentuknya. Dinasti Xia menganut sistem pemerintahan monarki sehingga pemimpin tertingginya adalah seorang raja. Di bawah raja adalah para penguasa feodal memerintah provinsi dan wilayah di seluruh negeri.

Dinasti Xia diketahui terbagi menjadi 9 provinsi dimana masing-masing pemimpinnya melakukan sumpah setia kepada sang raja. Pada masa ini pemimpin masih menggunakan gelar raja dan baru menggunakan kaisar pada masa dinasti Qin. 

Yu The Great adalah pemerintahan yang paling pertama dari dinasti ini. Yu adalah pemimpin kelompok Xia yang berhasil mengatasi banjir yang sudah melanda Tiongkok selama bertahun-tahun sehingga Yu dipilih sebagai pemimpin.

Sistem seperti ini dikenal sebagai sistem Abdication, yaitu memilih pemimpin sesuai dengan kemampuan mereka. Namun penguasa selanjutnya akan diberikan kepada anak keturunan raja sebelumnya. 

Kehidupan Dinasti Xia

Agar kekuasaannya berjalan baik maka pemerintahan dinasti Xia mengatur kehidupan rakyatnya. Berikut ini adalah kehidupan dinasti Xia dari berbagai aspek. 

Sistem Politik 

Pada masa Dinasti Xia sistem politik yang digunakan kala itu adalah gabungan dari suku-suku yang saling menyatu dan berserikat. Suku-suku tersebut antara lain Suku Gaotao, Suku Dong, Suku Youyanshi, Suku Xia, dan Suku Shang yang mendiami lembah sungai Kuning. 

Sistem Ekonomi 

Dinasti Xia berdiri pada masa dimana orang-orang belum mengenal uang sehingga transaksi ekonomi menggunakan sistem barter. Masyarakat Xia pada umumnya adalah pengembara. Mereka memiliki ternak dengan jumlah yang cukup besar di dekat padang rumput. 

Pada masa ini lahan tanah pertanian adalah miliki negara sepenuhnya sehingga tidak ada satu rakyat pun yang memiliki ladang. Yu yang Agung memberikan pengajaran kepada rakyatnya bagaimana cara untuk bercocok tanam seperti menanam padi dan tanaman lainnya.

Raja Yu juga membimbing mereka tentang memelihara ikan, bebek dan binatang ternak lainnya. Adapun kegiatan perdagangan dengan menggunakan jalur perdagangan yang menghubungkan China Utara dan kawasan Asia Tengah. 

Sosial 

Kehidupan sosial di era Dinasti Xia dibagi menjadi beberapa kelas dimana kelas tertinggi adalah raja dan dianggap sebagai keturunan dari surga. Kelas ke dua diisi oleh pembantu raja yang biasanya berasal dari keluarga raja sendiri. 

Kelas ketiga adalah kelompok bagi para petani yang akan mengelola ladang miliki raja dan dikenai pajak. Kelas sosial di bawah petani adalah pengembara ternak dan yang di bawahnya lagi adalah para pengrajin.

Kelas terakhir adalah kelompok untuk para buruh yang biasanya diisi oleh kaum perempuan yang bekerja di dapur, membersihkan, membuat anggur, menenun. 

Agama 

penduduk Dinasti Xia saat itu berjumlah sekitar 5000 jiwa. Mereka adalah orang-orang yang masih primitif sehingga belum mengenal agama seperti saat ini. Kegiatan kerohanian mereka menganut dinamisme dan animisme atau menyembah roh nenek moyang. 

Kebudayaan 

Meski masih primitif namun kehidupan kebudayaan dinasti Xia cukup maju pada saat itu. Dinasti Xia sudah bisa membangun sistem irigasi sendiri sehingga tidak khawatir kekeringan.

Kalender kuno pun ditemukan pada dinasti ini dan memungkinkan itu adalah kalender tertua dalam sejarah Tiongkok. Kalender tersebut menggunakan Biduk untuk menentukan bulan. 

Selain bercocok tanam dan mengembara, orang-orang Xia sudah bisa membuat alkohol sendiri. Tak hanya itu mereka bahkan menggunakan kendaraan beroda untuk mengangkut hasil pertanian mereka. Alat-alat pertanian mereka biasanya menggunakan logam sederhana seperti cangkul, pedang dan tombak.

Untuk para pengrajin biasanya membuat tembikar berupa vas dan pot bunga. Pada masa ini wanita cenderung tidak mengenyam pendidikan dan hanya diberikan pekerjaan di dalam ruangan saja dan mengurus rumah tangga.  

Kemiliteran 

Dinasti Xia mengumpulkan rakyatnya untuk dilatih kemiliteran yang kemudian dibagi ke dalam beberapa pasukan. Pasukan-pasukan ini jumlahnya cukup banyak dan ada di setiap suku. Namun yang paling banyak ada di suku Xia untuk menjaga raja.  

Masa Kejayaan Dinasti Xia 

Sebelum mencapai era keemasannya.Dinasti Xia sempat mengalami kekacauan bahkan kehilangan kekuasaannya.

Kekacauan dinasti Xia mulai kacau ketika berada di bawah kekuasaan Tàikāng ia hanya hidup bersenang-senang dan tidak mempedulikan negaranya. Begitu juga dengan raja Yi yang akhirnya mendapat serangan dari Hánzhuó dengan bantuan pasukan  Jiāo. 

Beruntung masih ada keturunan Xia yang saat itu sedang hamil dan berhasil menyelamatkan diri dari serangan tersebut. Setelah anak tersebut lahir dan dewasa dengan nama Zhu berusaha merebut kembali kekuasaannya. Ia mengumpulkan sisa-sisa pasukan Xia dan menggunakan  Lúnyì sebagai markasnya. 

Zhu mempersiapkan serangan dengan sangat baik hingga akhirnya dapat merebut kekuasaannya kembali dari tangan Jiāo yakni putra Hánzhuó. Setelah naik tahta ia memperkuat kekuasaan di timur, ia memindahkan ibu kota dari Yuán yang sekarang Jǐyuán, provinsi Hénán ke Lǎoqiū yang sekarang utara dari Kāifēngxiàn, provinsi Hénán.  

Xa di bawah kekuasaannya mengalami perkembangan baik terutama pada peralatan perang dan perlengkapan prajurit.  Wilayah kekuasaan pun semakin luas hingga  pesisir Dōnghǎi yang sekarang adalah wilayah Huánghǎi. Pada era ini semua suku yang ada dibawah naungan Xia hidup damai dan makmur. 

Masa Keruntuhan Dinasti Xia

Kejatuhan Dinasti Xia terjadi pada masa kepemimpinan Jié dimana hubungan antar suku mulai retak bahkan tidak membayar upeti. Jié bahkan tidak segan-segan untuk memusnahkan suku yang tidak mematuhinya seperti yang terjadi pas suku Suku Yǒumínshì. 

Ia kerap menyerang suku-suku lainnya hingga membangkitkan amarah masyarakatnya. Pada akhir abad ke 17 sebelum Masehi muncullah pasukan suku Shāng yang dipimpin oleh Tāng.

Pasukan ini adalah gabungan dari suku-suku yang ingin menggulingkan Jie. Pada masa ini perang besar-besaran tak bisa dibendung lagi 

Pasukan Dinasti Xia kalah besar dengan pasukan Shāng hingga akhirnya dinasti pertama ni runtuh dan digantikan oleh Dinasti  Shāng. 

Daftar Raja Dinasti Xia

Selama 471 tahun berkuasa, Dinasti Xia dipimpin oleh 17 raja diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Yǔ (45 tahun)
  • Qǐ (10 tahun)
  • Tài Kāng (29 tahun)  
  • Zhòng Kāng (13 tahun) 
  • Xiāng (28 tahun)
  • Shǎo Kāng (21 tahun) 
  • Zhù (17 tahun)
  • Huai (26 tahun)
  • Máng (18 tahun)
  • Xiè 16 tahun 
  • Bù Jiàng (59 tahun)
  • Jiōng (21 tahun) 
  • Jin (21 tahun)
  • Kǒng Jiǎ (31 tahun)  
  • Gāo (11 tahun)  
  • Fā (11 tahun) 
  • Jié (52 tahun)

The post Dinasti Xia: Sejarah – Sistem Pemerintahan dan Kehidupannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>