distribusi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/distribusi Wed, 09 Mar 2022 05:52:20 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico distribusi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/distribusi 32 32 3 Jenis Strategi Distribusi Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/jenis-strategi-distribusi Wed, 09 Mar 2022 05:52:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=32061 Secara umum, distribusi merupakan suatu kegaiatan yang masuk dalam bagian pasca produksi, dimana lebih tepatnya merupakan proses pemasaran produk dari pihak perusahaan ke pihak konsumen baik yang dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung. Yang mana dalam proses distribusi tersebut pihak perusahaan juga harus mempertimbangkan mengenai jenis dari produknya, jumlah, harga persatuan, tempat pendistribusian, media yang […]

The post 3 Jenis Strategi Distribusi Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Secara umum, distribusi merupakan suatu kegaiatan yang masuk dalam bagian pasca produksi, dimana lebih tepatnya merupakan proses pemasaran produk dari pihak perusahaan ke pihak konsumen baik yang dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung.

Yang mana dalam proses distribusi tersebut pihak perusahaan juga harus mempertimbangkan mengenai jenis dari produknya, jumlah, harga persatuan, tempat pendistribusian, media yang digunakan dan lain sebagainya.

Semuanya harus dipertimbangkan dengan matang, terlebih tentang jenis produk yang mau didistribusikan yang mana hal tersebut nantinya berpengaruh terhadap cara pengemasannya dan pertimbangan waktu untuk proses pengirimannya.

Oleh karenanya, perusahaan perlu menetapkan strategi pendistribusian yang tepat dengan produknya. Sehingga nantinya perusahaan bisa meminimalisi, kerugian yang mungkin ada dan memaksimalkan keuntungan yang ada.

Lalu apa saja sih strategi distribusi yang perlu diketahui? Berikut merupakan strategi atau metode distribusi yang perlu diketahui.

1. Strategi Distribusi Intensif

Strategi distribusi yang satu ini bisa disebut sebagai strategi distribusi yang prosesnya langsung merujuk ke segmentasinya spesifiknya secara langsung. Atau bisa dibilang produk yang berasal dari perusahaan nantinya akan didistribusikan ke pihak pengecer atau retailer serta beberapa pihak distributor yang terdapat di berbagai tempat.

Yang mana nantinya, pihak retailer atau pihak distributor tersebut itulah yang nantinya bisa mendistribusikan secara langsung ke tangan konsumen. Barang atau produk yang menggunakan strategi distribusi ini adalah produk yang berjenis kebutuhan sehari hari atau bisa dibilang kebutuhan pokok.

Makanya, karena produk yang disebarkan bisa dibilang merupakan produk yang sangat diperlukan oleh konsumen atau pelanggan setiap waktu ditetapkanlah strategi pendistribusian intensif ini, supaya produk bisa langsung sampai ke tangan konsumen tanpa harus didistribusikan lagi melalui perantara lanjutan lagi dan lagi yang membuat produk akan lama sampainya ke tangan konsumen.

2. Strategi Distribusi Selektif

Berbeda dengan strategi distribusi intensif yang mendistribusikan produknya secara universal kepada semua distributor dan retailer yang ada di setiap wilayah, strategi distribusi selektif ini sesuai dengan istilahnya yakni mendistribusikan produknya secara selektif.

Dalam kata lain, produk yang berasal dari perusahaan akan didistribusikan ke konsumen melalui beberapa distributor dan retailer yang terpilih. Bisa dibilang jika, tidak semua distributor akan mendapatkan pendistribusian dari produk tersebut.

Hal inilah yang nantinya akan menciptakan adanya persaingan antara distributor satu dengan distributor lainnya, retailer satu dengan retailer yang lainnya. Selain itu, juga akan menyebabkan adanya kesenjangan dari penyebaran produk tersebut karena memang yang mendapatkan produk tersebut hanya beberapa pihak yang terpilih saja.

Jenis strategi distribusi yang memiliki mekanisme yang satu ini, lebih cocok untuk mendistribusikan produk seperti elektronik, produk sepeda, produk elektronik dan lain sebagainya.

3. Strategi Distribusi Eksklusif

Lalu untuk strategi distribusi eksklusif ini, pihak penerima produk dari perusahaan seperti distributor dan retailer akan mendapatkan hak istimewa atas produk produk yang nantinya akan mereka perjualbelikan. Hal ini bukan tanpa sebab, tidak lain dan tidak bukan karena produk tersebut termasuk ke dalam jenis produk yang memiliki kualitas yang tinggi dan harga yang bisa terbilang tinggi.

Oleh karenanya membutuhkan strategi distribusi yang tepat dan cerdas. Sehingga bisa dibilang produk yang diperjualbelikan dengan menggunakan strategi distribusi yang satu ini merupakan produk eksklusif. Produk yang biasanya menggunakan strategi distribusi eksklusif ini seperti showroom mobil, factory outlet dan lain sebagainya.

The post 3 Jenis Strategi Distribusi Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Grosir https://haloedukasi.com/grosir Sat, 11 Dec 2021 02:05:21 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29330 Dalam kegiatan distribusi dikenal beberapa jenis atau tingkatan distributor yang menyalurkan barang dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen. Tingkatan-tingkatan distributor ini memiliki peran yang berbeda satu dengan lainnya. Diantara jenis atau tingkatan distributor itu adalah Wholesale atau yang dikenal dengan istilah grosir. Dalam pembahasan kali ini, akan dibahas mengenai pengertian, tujuan, dan jenis-jenis grosir. […]

The post Grosir appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam kegiatan distribusi dikenal beberapa jenis atau tingkatan distributor yang menyalurkan barang dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen. Tingkatan-tingkatan distributor ini memiliki peran yang berbeda satu dengan lainnya.

Diantara jenis atau tingkatan distributor itu adalah Wholesale atau yang dikenal dengan istilah grosir. Dalam pembahasan kali ini, akan dibahas mengenai pengertian, tujuan, dan jenis-jenis grosir. Selain itu, juga akan dibahan perbedaan antara grosir dengan eceran atau retail.

Pengertian Grosir

Sebagaimana disinggung sebelumnya bahwa grosir disebut juga dengan wholesale. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) grosir didefinisikan sebagai pedagang yang menjual barang dalam jumlah besar.

Pengertian grosir juga disebutkan oleh beberapa ahli sebagai berikut:

  • Basu Swastha Dharmmesta
    Dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Pemasaran Modern“, Basu menyebutkan pengertian grosir sebagai sebuah unit usaha yang membeli dan menjual kembali barang-barang kepada pengecer dan pedagang lain atau kepada pemakai industri, pemakai lembaga, dan pemakai komersial yang tidak menjual dalam volume yang sama kepada konsumen akhir.
  • Irma Nilasari dan Sri Wilujeng
    Dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Bisnis“, Irma Nlasari dan Sri Wilujeng menyatakan bahwa grosir adalah perantara pedagang yang terikat perdagangan dalam jumlah besar dan tidak melayani penjualan ke konsumen akhir. Grosir membeli barang untuk dijual kembali pada pedagang lainnya. 

Dari beberapa pengertian tersebut diatas, maka secara umum grosir bisa diartikan sebagai unit usaha yang kegiatannya membeli dan menjual produk dalam jumlah besar kepada yang bukan konsumen akhir untuk dijual kembali maupun digunakan sebagai keperluan bisnis.

Tujuan Grosir

Adanya pedagang grosir memiliki tujuan sebagai berikut:

  • Memberikan kemudahan bagi produsen atau pedagang lain untuk mendapatkan produk dengan harga murah dalam jumlah sesuai yang dibutuhkan
  • Untuk membantu dalam mengatur stok barang serta mengurangi resiko pada pemasok/distributor dan konsumen.
  • Membantu memberikan informasi terkait produk kepada konsumen

Fungsi Grosir

Beberapa fungsi dari grosir adalah:

  • Selling and Promoting.
    Grosir berfungsi untuk menyediakan pemasok bagi produsen untuk bisa menjangkau konsumen dengan biaya terjangkau.
  • Bulk Breaking.
    Grosir berfungsi untuk membeli produk dari produsen dalam jumlah besar untuk kemudian membaginya ke dalam unit-unit yang lebih kecil.
  • Buying and Assortment Building.
    grosir berfungsi untuk memilih dan menentukan keanekaragaman produk yang dibutuhkan oleh konsumen.
  • Warehousing.
    Grosir berfungsi menyediakan tempat untuk penyimpanan produk guna menjaga pasokan. 
  • Financing.
    Grosir berfungsi membantu konsumen dalam hal keuangan dengan cara menjual secara cicilan atau dengan cara lain yang mudah bagi konsumen.
  • Transportation.
    Grosir berfungsi untuk menyalurkan barang dalam waktu lebih cepat dibandingkan pengiriman langsung dari produsen.
  • Market Information.
    Grosir berfungsi memberi informasi mengenai aktivitas grosir kepada konsumen dan produsen.
  • Risk Bearing.
    Grosir berfungsi menanggung berbagai risiko yang mungkin terjadi, terutama bila terjadi kerusakan produk.
  • Management Service and Counseling.
    Grosir berfungsi membantu retailer dalam menjalankan usahanya, termasuk pelatihan dan jasa teknis. 

Jenis-Jenis Grosir

Secara umum, grosir dibagi menjadi 3 macam, yaitu:

  • Merchant Wholesaler.
    Merchant wholesaler merupakan jenis grosir yang  melakukan pembelian produk secara besar-besaran melalui distributor resmi, langsung ke perusahaan manufaktur, maupun ke grosir  yang lain dengan harga yang jauh lebih murah. Kemudian, barang-barang yang telah dibeli tersebut akan dibagi-bagi dan dikemas ulang menjadi unit-unit yang lebih kecil untuk dijual kembali untuk mendapat keuntungan yang lebih besar.
  • Agen Atau Broker.
    Agen atau broker adalah jenis grosir  yang berfungsi sebagai perantara untuk mempermudah transaksi antara penjual dan pembeli. Pada umumnya produk yang dijual bukan milik broker atau agen itu sendiri. Agen merupakan pihak yang ditujuk untuk menjadi wakil dari penjual maupun pembeli, sementara broker merupakan perantara untuk mempertemukan pihak penjual dan pembeli.
  • Kantor Pusat dan Kantor Cabang (Produsen).
    Produsen yang menjadi kantor pusat biasanya juga akan berperan sebagai grosir secara mandiri jika tidak menggunakan perantara. Grosir jenis ini terdiri dari kantor pusat dan cabang penjualan dan kantor pembelian.

Pembagian jenis-jenis grosir juga bisa dibedakan menurut beberapa kriteria tertentu, yakni sebagai berikut:

A. Barang yang diperdagangkan.
Berdasarkan barang yang diperdagangkan, grosir dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

  • The Specialty Wholesale (Grosir Barang Khusus)
    Yaitu jenis grosir yang hanya menjual barang-barang tertentu saja. Contohnya grosir alat tulis, grosir obat-obatan, dan lain sebagainya.
  • The General Line Wholesale (Grosir Barang Umum)
    Yaitu jenis grosir yang menjual berbagai jenis barang. Misalnya grosir aneka jenis sembako.

B. Luas daerah usaha.

Berdasarkan luas daerah usahanya, grosir dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • The Local Wholesale (Grosir Lokal)
    Merupakan jenis grosir yang lingkup pemasarannya meliputi suatu wilayah tertentu, seperti kota atau kabupaten tertentu.
  • The Regional Wholesale (Grosir Wilayah Atau Provinsi)
    Merupakan jenis grosir yang lingkup pemasarannya mencakup satu wilayah provinsi.
  • The National Wholesale (Grosir Nasional)
    Merupakan jenis grosir yang lingkup pemasarannya adalah seluruh wilayah  negara.

C. Lapangan Kegiatan.

Berdasarkan lapangan kegiatannya, grosir dibagi menjadi delapan jenis, yaitu:

  • The Service Wholesale (Grosir Penuh)
    Merupakan jenis grosir yang melakukan kegiatan pembelian dan penjualan sebagaimana yang secara umum dilakukan oleh grosir.
  • The Whole Collector (Grosir Pengumpul)
    Merupakan jenis grosir yang kegiatannya mengumpulkan barang-barang tertentu, baik itu untuk kebutuhannya sendiri maupun untuk memenuhi pesanan pihak lain.
  • The Limited Function Wholesale (Grosir Terbatas)
    Merupakan jenis grosir yang kegiatannya adalah menjalankan sebagian pelayanan dari yang biasanya dilaksanakan oleh grosir secara penuh.
  • Truck Wholesale (Grosir Truk)
    Merupakan jenis grosir yang kegiatannya menjual barang sekaligus memberi jasa pelayanan pengiriman. Grosir jenis ini biasanya melakukan penjualan secara rutin kepada konsumennya, seperti supermarket, hotel, rumah makan, dan lain sebagainya.
  • Cash Carry Wholesale (Grosir Tunai)
    Merupakan jenis grosir yang kegiatannya melakukan penjualan barang secara tunai saja dan tanpa memberikan jasa pelayanan untuk mengantarkan barang yang dibeli oleh konsumen.
  • Drop Shipment Wholesale (Grosir Pengiriman)
    Merupakan jenis grosir  yang kegiatannya adalah melakukan penjualan dan pengiriman barang langsung dari produsen kepada konsumen. Jenis grosir ini hanya menjadi perantara jual beli, sedangkan pengiriman barang dilakukan oleh produsen secara langsung kepada pembeli.
  • Mail Order Wholesale (Grosir Pesanan Melalui Pos)
    Merupakan jenis grosir yang melakukan penjualan barang dagangan dengan pesanan melalui pos.
  • Manufacture Wholesale (Grosir Pabrik)
    Merupakan jenis grosir yang kegiatannya memasok barang untuk kebutuhan industri atau pabrik. 

Perbedaan Grosir dan Eceran

Kita sudah mengetahui pengertian grosir dari yang telah disebutkan diatas. Adapun eceran atau yang juga dikenal sebagai retail merupakan unit usaha yang melakukan kegiatan pemasaran suatu produk, baik berupa barang maupun jasa, secara satuan atau eceran langsung kepada konsumen akhir bukan untuk dijual kembali melainkan untuk konsumsi pribadi.

Ada banyak perbedaan antara grosir dan receran. Perbedaan tersebut bisa dilihat dari beberapa aspek berikut:

  • Hubungan yang terjadi
    Grosir menjadi perantara antara produsen dan retailer atau eceran, sedangkan retail menjadi perantara hubungan antara grosir dengan konsumen akhir.
  • Modal yang dibutuhkan
    Grosir membutuhkan modal yang lebih besar dibandingkan eceran/retail.
  • Volume transaksi
    Volume transaksi dalam kegiatan grosir memiliki jumlah besar, sedangkan dalam retail volume transaksinya lebih kecil.
  • Harga barang.
    Harga barang grosir selalu lebih rendah atau lebih murah jika dibandingkan harga retail.
  • Persaingan bisnis.
    Persaingan dalam bisnis grosir tidak seketat persaingan dalam bisnis retail.
  • Area operasi.
    Area operasi bisnis grosir lebih luas daripada area operasi bisnis retail.
  • Lokasi bisnis.
    Grosir tidak membutuhkan lokasi usaha yang strategis, sementara bisnis retail membutuhkan dan perlu memperhitungkan lokasi usaha yang strategis, dekat dengan keramaian, serta mudah dijangkau oleh konsumen.
  • Produk yang ditawarkan.
    Produk yang ditawarkan dalam grosir lebih terbatas jenisnya dibandingkan produk yang ditawarkan dalam retail.
  • Seni menjual.
    Dalam bisnis grosir  tidak dibutuhkan seni atau strategi dalam menjual, sedangkan dalam retail sangat membutuhkan seni dan strategi dalam menjual.
  • Iklan.
    Bisnis grosir tidak mementingkan iklan, sementara retail sangat mementingkan iklan.

Kesimpulan Pembahasan

Grosir dalam ilmu ekonomi adalah salah satu jenis pelaku kegiatan ekonomi distribusi, yakni kegiatan penyaluran produk dari produsen kepada konsumen. Secara umum, yang dimaksud dengan grosir adalah  unit usaha yang kegiatannya membeli dan menjual produk dalam jumlah besar kepada yang bukan konsumen akhir untuk dijual kembali maupun digunakan sebagai keperluan bisnis.

Tujuan utama dari adanya grosir adalah untuk memberikan kemudahan bagi pedagang lain atau produsen lain untuk bisa mendapatkan barang dalam jumlah tertentu dengan harga murah. Selain itu, grosir juga bertujuan untuk membantu dalam pengaturan stok barang dan mengurangi resiko kerusakan barang di tingkat distributor.

Ada beberapa jenis grosir yang dibedakan menurut kriterian tertentu. Berdasarkan jenis barang yang diperdagangnya, grosir dibedakan menjadi grosir barang khusus dan grosir barang umum. Berdasarkan luas usahanya grosir dibedakan menjadi 3, yaitu grosir wilayah/provinsi, grosir lokal, dan grosir nassional. Sementara dari jenis lapangan kegiatannya, ada 8 jenis grosir, yakni grosir penuh, grosir pengumpul, grosir terbatas, grosir truk, grosir tunai, grosir pengiriman, grosir melalui pos, dan grosir pabrik.

The post Grosir appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Distributor: Pengertian – Fungsi Beserta Kelebihan dan Kekurangannya https://haloedukasi.com/distributor Wed, 10 Nov 2021 06:49:27 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28394 Dalam kegiatan ekonomi terdapat pelaku-pelaku yang menjalankan fungsinya masing-masing. Diantara pelaku kegiatan ekonomi yang dimaksud adalah produsen, konsumen, dan distributor.  Pada tulisan kali ini, akan dibahas mengenai pelaku ekonomi yang disebut distributor.  Pengertian Distributor Kata distributor berasal dari Bahasa Inggris distribute yang artinya menyalurkan. Jadi, dalam istilah ekonomi distributor diartikan sebagai penyalur produk dari produsen […]

The post Distributor: Pengertian – Fungsi Beserta Kelebihan dan Kekurangannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam kegiatan ekonomi terdapat pelaku-pelaku yang menjalankan fungsinya masing-masing. Diantara pelaku kegiatan ekonomi yang dimaksud adalah produsen, konsumen, dan distributor.  Pada tulisan kali ini, akan dibahas mengenai pelaku ekonomi yang disebut distributor. 

Pengertian Distributor

Kata distributor berasal dari Bahasa Inggris distribute yang artinya menyalurkan. Jadi, dalam istilah ekonomi distributor diartikan sebagai penyalur produk dari produsen ke konsumen.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), distributor didefinisikan sebagai orang atau badan yang bertugas mendistribusikan barang (dagangan) atau yang disebut penyalur.

Yang dimaksud distributor adalah orang yang melakukan kegiatan distribusi. Adapun kegiatan distribusi adalah kegiatan penyaluran produk dari produsen kepada konsumen. Kegiatan distribusi ini bisa dilakukan oleh perorangan maupun oleh perusahaan. Selain itu, pengertian distributor lainnya adalah:

  • Pihak yang membeli produk dari produsen, baik secara langsung maupun tidak, untuk kemudian menjualnya kembali ke retailer atau pengecer atau kepada konsumen akhir secara langsung.
  • Badan usaha atau perorangan yang memiliki tanggung jawab untuk mendistribusikan atau menyalurkan produk dari produsen ke retailer atau pengecer maupun ke konsumen akhir.

Pengertian distributor lainnya adalah sebagaimana yang tercantum dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) dan  Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 11/M-DAG/PER/3/2006 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Agen atau Distributor Barang dan/atau Jasa, yang menyebutkan bahwa distributor adalah  perusahaan perdagangan nasional yang bertindak untuk dan atas namanya sendiri berdasarkan perjanjian yang melakukan pembelian, penyimpanan, penjualan serta pemasaran barang dan/atau jasa yang dimiliki/dikuasai.

Karakteristik Distributor

Diantara karakteristik atau ciri-ciri dari distributor adalah sebagai berikut:

  • Merupakan pihak yang menjalin kerjasama secara langsung dengan produsen
  • Pembelian secara langsung kepada produsen dalam jumlah besar untuk sekali transaksi
  • Melakukan pembelian dengan sistem beli putus maupun melalui sistem komisi
  • Penjualan kepada konsumen biasanya tidak dilakukan secara langsung melainkan melalui saluran distribusi dengan skala lebih kecil seperti agen dan retailer atau pengecer.
  • Secara umum distributor hanya menjual satu jenis barang untuk satu produsen dan tidak menjual atau menyalurkan barang produksi pesaing.
  • Distributor memiliki izin usaha atau badan hukum.

Fungsi Distributor

Secara umum, fungsi dari distributor adalah sebagai berikut:

  • Menyalurkan barang dan jasa
    Menyalurkan barang dan jasa merupakan fungsi dan tugas utama dari dustributor. Dengan kegiatan penyaluran barang yang dilakukan oleh distributor, maka produk yang dihasilkan oleh produsen akan dapat dimanfaatkan oleh konsumen. Untuk melaksanakan fungsinya ini, maka produsen bertugas untuk membeli  produk dari produsen dan menjualnya kembali hingga sampai ke tangan konsumen akhir.
  • Menyimpan produk dan jasa
    Dalam menjalankan fungsinya untuk menyalurkan produk dari produsen ke konsumen, maka disana ada fungsi lain yang juga dijalankan oleh distributor, yakni menyimpan barang yang diterimanya dari produsen sebelum disalurkan. Distributor harus benar- benar memperhatikan proses penyimpanan ini agar  barang tersebut tidak boleh rusak.
  • Melakukan promosi penjualan
    Fungsi lain yang juga dijalankan oleh distributor adalah mempromosikan produk yang disalurkannya. Promosi tersebut bertujuan agar konsumen mengenal dan tertarik untuk membeli produk yang disalurkan oleh distributor tersebut.
  • Mengklasifikasikan atau menyortir produk
    Setelah melakukan pembelian dari produsen, maka ditributor juga harus melakukan menyortiran atau pengklasifikasian produk sebelum disalurkan. Hal ini berguna untuk menyeleksi produk yang berkualitas dari produk yang cacat atau gagal. Distributor juga berhak untuk mengembalikan produk yang cacat tersebut kepada produsen atau meminta penggantian sebagaimana perjanjian yang telah ia buat dengan produsen.

Kemampuan yang Harus Dimiliki Distributor

Untuk bisa menjadi seorang distributor yang mumpuni dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, maka seorang distributor dituntut untuk memiliki sejumlah kemampuan sebagai berikut:

  • Seorang distributor hendaknya memiliki kemampuan dan keterampilan dalam hal manajemen proyek, seperti kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi dengan baik.
  • Memiliki keterampilan dalam membangun jaringan yang akan dapat membantu dalam mengembangkan bisnis distribusi secara efektif dan efisien. Dalam hal ini distributor juga harus memiliki kemampuan untuk menjaga hubungan baik dengan produsen dan juga konsumennya agar hubungan kerjasama bisa tetap terjaga.
  • Memiliki kemampuan dalam manajerial keuangan. Hal ini dikarenakan dalam proses distribusi terdapat kegiatan membeli, menjual, inventaris, diskon, pembelian, dan kredit. Tanpa pengetahuan yang baik mengenai keuangan dan akuntansi, tentunya akan menyulitkan untuk mengatur keuangan usaha.
  • Seorang distributor perlu memiliki kemampuan analisis untuk membantunya dalam menentukan produk mana yang menguntungkan, menganalisis dampak perubahan harga terhadap laba usahanya, dan sebagainya. Kemampuan analisis tersebut  akan membantu distributor untuk dapat menentukan strategi bisnis sehingga ia bisa memaksimalkan nilai bisnisnya dalam jangka panjang.
  • Kemampuan dalam mengatur logistik produk. Seorang distributor harus bisa mengatur bagaimana penyimpanan dan penyaluran sebuah produk harus dilakukan seefisien mungkin termasuk dalam hal mencegah kerusakan produk tersebut baik pada saat penyimpanan maupun saat penyalurkan dilakukan.
  • Kemampuan dalam hal pemasaran juga sangat penting untuk dimiliki oleh seorang ditributor. Kemampuan pemasaran ini akan membantu distributor untuk bisa memasarkan produknya dengan tepat sasaran sehingga bisa menghasilkan penjualan dan laba yang diharapkan.

Jenis Distributor

Menurut produk dan proses distribusinya, distributor bisa dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

  • Perusahaan distributor barang
    Perusahaan distributor barang merupakan perusahaan yang mendistribusikan atau menyalurkan produk yang berupa barang fisik, misalnya sabun, semen, laptop, dan sebagainya. Untuk perusahaan distributor barang pada umumnya distributor tidak menyalurkan barang secara langsung dari produsen ke konsumen akhir, melainkan melalui saluran distribusi yang lebih kecil skalanya seperti agen dan kemudian ke pengecer (retailer) sebelum akhirnya ke konsumen akhir.
  • Perusahaan distributor jasa
    Perusahaan distributor jasa adalah perusahaan distributor yang melakukan kegiatan distribusi produk berupa jasa atau layanan. Perusahaan distributor jasa pada umumnya akan menyalurkan jasa atau layanan secara langsung kepada konsumen akhir tanpa melalui perantara lainnya.
  • Distributor Perorangan
    Distributor perorangan adalah distributor yang dilakukan oleh individu atau perorangan. Umumnya distributor perorangan ini banyak dikenal dalam bisnis Multi Level Marketing atau MLM dan dilakukan secara langsung kepada konsumen akhir.

Strategi Distributor

Strategi distributor merupakan bagian dari bagian dari strategi pemasaran terkait dengan usaha untuk menyampaikan produk dari produsen ke perantara dan konsumen akhir. Tujuan dari strategi distributor adalah untuk memastikan bahwa konsumen dapat menemukan produk mereka dalam jumlah yang tepat pada waktu dan tempat yang tepat pula.

Ada tiga jenis stategi distributor yang bisa dilakukan, yakni sebagai berikut:

  • Strategi Distribusi Intensif
    Strategi  distribusi intensif adalah strategi distribusi yang dilakukan dengan menempatkan produk di banyak retailer atau pengecer dan distributor lainnya di berbagai tempat. Pada umumnya strategi pemasaran ini cocok digunakan untuk produk barang dengan tingkat konsumsi tinggi, seperti kebutuhan pokok sehari-hari.
  • Strategi Distribusi Selektif
    Strategi distribusi selektif adalah strategi penyaluran produk pada daerah-daerah tertetu yang dilakukan dengan memilih beberapa distributor atau retailer di suatu daerah saja. Strategi distribusi selektif cocok digunakan untuk melakukan distribusi barang dengan tingkat konsumsi yang tidak terlalu tinggi seperti barang elektronik, pakaian, buku, dan selainnya.
  • Strategi Distribusi Eksklusif
    Pada strategi distribusi eksklusif, produsen  memberikan hak distribusi suatu produk untuk satu atau dua distributor khusus yang berada di suatu area tertentu. Pada umumnya strategi distribusi ini digunakan untuk melakukan pemasaran produk dengan kualitas tinggi yang jumlah konsumennya terbatas. Misalnya saja  showroom mobil, butik dengan merek tertentu, dan sebagainya.

Cara Kerja Distributor

Secara umum, cara kerja distributor adalah dengan membeli atau mengambil barang atau jasa dari produsen dan kemudian menyalurkannya pada agen-agen, retailer, dan lainnya. Selanjutnya, para agen dan retailer itu yang akan menjualnya secara langsung kepada konsumen.

Dalam menjalankan usahanya, distributor harus mengusahakan agar produk yang didistribusikannya bisa berputar dengan cepat. Untuk itu, distributor perlu melakukan beberapa upaya sebagai berikut:

  • Membuat rantai distributor
  • Menetapkan harga yang bersaing untuk membuka peluang repeat order
  • Menjalankan strategi distributor yang tepat sesuai dengan produk yang didistribusikannya.
  • Membuka peluang kerjasama atau kolaborasi dengan pihak lain agar produk bisa lebih cepat berputar.

Kelebihan dan Kekurangan Distributor

Setiap bentuk usaha atau kegiatan ekonomi tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing termasuk juga dengan distributor. Sebagai penyalur atau perantara antara produsen dengan konsumen, distributor memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan, yaitu sebagai berikut:

Kelebihan Distributor

Kelebihan distributor diantaranya adalah:

  • Distributor bisa memasarkan produk tanpa perlu menciptakan produk itu sendiri.
  • Dengan strategi distribusi yang tepat, distributor berpeluang untuk mendapat keuntungan yang besar.
  • Usaha bisa berjalan lancar bila sudah menguasai area serta mendapat pelanggan tetap.

Kekurangan distributor

Adapun kekurangan dari distributor diantaranya adalah:

  • Keharusan memiliki badan hukum menjadikan prosedur untuk mendirikan perusahaan distributor cukup rumit.
  • Membutuhkan modal yang besar
  • Membutuhkan tempat yang memadai untuk penyimpanan produk
  • Resiko kerusakan barang yang bisa menyebabkan kerugian.

Kesimpulan Pembahasan

Kegiatan distribusi merupakan salah satu aktivitas penting dalam kegiatan ekonomi karena melalui distribusi produk dari produsen bisa sampai ke tangan konsumen. Pelaku dari kegiatan distribusi ini disebut dengan distributor. Jadi, distributor bisa diartikan sebagai pihak, baik perorangan maupun perusahaan, yang melakukan kegiatan penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

Fungsi utama dari distributor tentunya adalah untuk menyalurkan barang yang dilakukan dengan membeli barang dari produsen dan kemudian menjualnya lagi ke ke perantara lain, baik itu agen maupun retailer, untuk kemudian disalurkan secara langsung kepada konsumen. Untuk menjalankan fungsi utamanya tersebut, maka distributor perlu melakukan berbagai bentuk strategi distribusi yang disesuaikan dengan produk yang ia salurkan.

Distributor sebagai salah satu elemen penting dalam kegiatan ekonomi juga memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan. Untuk itu, dalam menjalankan kegiatannya seorang distributor dituntut untuk memiliki kemampuan yang mumpuni. Keberhasilan distributor selain tergantung pada kemampuan distributor tersebut, juga akan sangat dipengaruhi oleh ketepatan dalam memilih strategi distribusi sebagaimana telah disebutkan sebelumnya.

The post Distributor: Pengertian – Fungsi Beserta Kelebihan dan Kekurangannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Distribusi: Pengertian – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/distribusi Tue, 28 Apr 2020 01:00:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5917 Dalam ilmu ekonomi pasti kalian tidak asing dengan kata distribusi. Mari simak penjelasan tentang distribusi yang selalu mengikuti kegiatan manajemen pemasaran. Pengertian Distribusi Pengertian Secara Umum Secara umum distribusi adalah suatu kegiatan mendistribusikan barang atau jasa dari produsen sampai ke konsumen, sehingga barang/jasa tersebut tersebar luas Pengertian Menurut KBBI Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) […]

The post Distribusi: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam ilmu ekonomi pasti kalian tidak asing dengan kata distribusi. Mari simak penjelasan tentang distribusi yang selalu mengikuti kegiatan manajemen pemasaran.

Pengertian Distribusi

Pengertian Secara Umum

Secara umum distribusi adalah suatu kegiatan mendistribusikan barang atau jasa dari produsen sampai ke konsumen, sehingga barang/jasa tersebut tersebar luas

Pengertian Menurut KBBI

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata distribusi adalah penyaluran atau pembagian barang keperluan sehari hari.

Pengertian Menurut Para Ahli

Berikut pengertian disribusi menurut para ahli adalah:

  • The American Marketing Association
    Distribusi adalah sebuah struktur organisasi yang ada pada suatu perusahaan serta luar perusahaan yang terdiri atas dealer, agen, pedagang besar serta pengecer. Lewat suatu komoditi, produk maupun jasa yang ditawarkan.
  • Kotler
    Distribusi merupakan suatu kelompok perusahaan atau perseorangan yang mempunyai hak pemilikan atas produk atau juga untuk membantu. Serta Memindahkan hak pemilikan produk maupun jasa pada saat akan dipindahkan dari produsen menuju konsumen.
  • Alex S. Nitisemito
    Distribusi merupakan berbagai lembaga distributor atau berbagai lembaga penyalur yang memiliki aktivitas dalam menyalurkan barang-barang maupun jasa-jasa dari produsen menuju konsumen.
  • Warren J. Keegan
    Distribusi merupakan suatu saluran yang dimanfaatkan oleh produsen dalam menyalurkan barang tersebut dari produsen hingga menuju ke konsumen atau pengguna industri.
  • Soekartawi
    Distribusi merupakan kegiatan mengirim atau mendistribusikan barang dan juga jasa dengan tujuan untuk menjangkau konsumen akhir.

Tujuan Distribusi

Tujuan utama dari kegiatan distribusi adalah untuk memastikan kelangsungan kegiatan produksi dan memastikan bahwa produk diterima dengan baik oleh konsumen. Inilah penjelasan lengkapnya:

  • Memastikan Kelangsungan Kegiatan Produksi

Kegiatan produksi akan sangat terbantu apabila proses distribusi berjalan dengan baik.

Dengan melakukan kegiatan distribusi, produk yang telah diproduksi tidak disimpan di gudang produsen tetapi bergerak ke tangan distributor.

  • Menjamin Produk Sampai ke Konsumen

Sesuai dengan tujuan utamanya, kegiatan distribusi akan memastikan produk dari produsen dapat menjangkau konsumen.

Proses distribusi ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan barang (promosi dalam usaha) ke proses pengiriman barang ke konsumen.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Distribusi

Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi distribusi:

  • Faktor Perusahaan, pertimbangan
    Biasanya yang diperlukan di sini adalah sumber dana,pengalaman dan kemampuan manajemen serta pengawasan dan pelayanan yang diberikan.
  • Faktor Kebiasaan dalam Pembelian
    Pertimbangan yang diperlukan dalam kebiasaan pembelian adalah kegunaan perantara, sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen, volume penjualan dan ongkos penyaluran barang.
  • Faktor Pasar
    Saluran distribusi dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, yaitu jumlah konsumen, letak geografis konsumen, jumlah pesanan dan kebiasaan dalam pembelian.
  • Faktor Barang
    Pertimbangan dari segi barang bersangkut-paut dengan nilai unit, besar dan berat barang, mudah rusaknya barang,standar barang dan pengemasan.

Jenis-jenis Distribusi

Berikut adalah beberapa jenis dari distribusi :

1. Distribusi Langsung

Distribusi langsung adalah kegiatan yang dilakukan produsen untuk menjual barang atau jasa langsung kepada konsumen.

Sistem distribusi seperti ini sangat sesuai untuk pengusaha yang tidak memiliki anggaran besar.

Distribusi langsung tidak melibatkan pihak ketiga sehingga biaya produksi dapat ditekan.

2. Distribusi Semi Langsung

Distribusi semi langsung adalah kegiatan distribusi yang memerlukan agen sebagai perantara antara produsen dan konsumen.

Umumnya, beberapa jenis perusahaan yang memilih distribusi ini adalah perusahaan khusus yang membuat barang berkualitas dengan harga yang cukup tinggi.

Agen sebagai perantara, berfungsi sebagai pihak ahli yang memastikan bahwa barang atau jasa yang dijual tetap memiliki kualitas yang sama dari produsen ke konsumen.

3. Distribusi Tidak Langsung

Distribusi tidak langsung adalah jenis distribusi yang umum digunakan oleh produsen.

Distribusi tidak langsung adalah suatu sistem yang melibatkan beberapa distributor sebelum akhirnya produk sampai ditangan konsumen.

Sistem distribusi tidak langsung cocok digunakan oleh perusahaan yang memproduksi barang tahan lama.

Sistem distribusi tidak langsung akan membuat pemasaran barang menjadi lebih luas sehingga dapat menjangkau lebih banyak orang.

Contoh Kegiatan Distribusi

Berikut adalah contoh beberapa kegiatan distribusi:

  • Distribusi besar garam ke berbagai daerah Indonesia.
  • Pengiriman meubel menggunakan jasa ekspedisi.
  • Pedagang bakso yang menawarkan dagangannya.
  • Petani pisang yang menawarkan dagangannya ke tetangganya.
  • Peternak ikan yang mempromosikan sendiri hasil panennya.

Lembaga Distribusi

Berikut adalah beberapa yang termasuk lembaga distribusi:

1. Pedagang

Pengertian dari pedagang adalah orang atau perusahaan yang kegiatannya memperjualbelikan suatu barang tertentu dan ikut serta memiliki barang tersebut.

Pedagang mendapatkan keuntungan atau laba dari selisih antara harga beli barang tersebut, dengan harga jual barang tersebut. Pedagang dapat dikelompokkan menjadi dua buah macam, yaitu:

  • Pedagang besar (grosir)
    Pedagang yang melakukan pembelian barang secara besar-besaran dari produsen langsung, kemudian menjualnya kembali kepada pedagang yang lebih kecil atau disebut juga dengan pengecer.
  • Pedagang kecil (pengecer)
    Adalah pedagang yang kegiatan pokoknya melakukan penjualan secara langsung kepada konsumen yang membutuhkan. Contoh: toko kelontong, warung, dan kios.

2. Perantara khusus

Perantara khusus dalam perdagangan muncul akibat dari beragamnya produk yang ada.

Perantara ini bertugas membantu mempertemukan penjual dengan pembeli, tanpa harus memiliki barang yang diperdagangkan.

  • Dealer (Agen)
    Adalah perantara perdagangan yang bertugas untuk menjualkan hasil produksi perusahaan tertentu. Biasanya agen akan mendapatkan potongan harga (komisi) sebanding dengan nilai barang yang dijual. Misalnya, dealer sepeda motor, mobil dan lain-lain.
  • Makelar
    Adalah perantara perdagangan yang bertindak atas nama orang lain yang menyuruh dan akan mendapatkan imbalan berupa provisi atau kurtasi. Sedangkan orang yang menyuruhnya disebut dengan prisipal.
  • Komisioner
    Adalah perantara perdagangan yang bertindak atas namanya sendiri dan akan bertanggung jawab atas semua risiko yang mungkin timbul akibat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan. Komisioner akan mendapatkan imbalan berupa komisi dan orang yang menyuruh komisioner tersebut disebut dengan komitmen.

3. Eksportir

Lembaga distribusi yang ketiga adalah eksportir. Pengertian dari eksportir adalah orang atau badan yang tugasnya menjual barang ke luar negeri.

4. Importir

Lembaga distribusi yang terakhir adalah importir. Pengertian dari importir adalah orang atau badan yang bertugas mendatangkan barang-barang dari luar negeri ke dalam negeri.

The post Distribusi: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>