dokter - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/dokter Tue, 08 Feb 2022 07:19:49 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico dokter - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/dokter 32 32 5 Tahapan Menjadi Psikiater yang Perlu Diketahui https://haloedukasi.com/tahapan-menjadi-psikiater Mon, 17 Jan 2022 14:57:42 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30745 Psikiater merupakan salah satu profesi dari bidang medis yang terfokus pada masalah kesehatan mental dan perilaku manusia. Dapat dikatakan jika profesi ini cukup menantang sebab harus menangani diagnosis hingga perawatan psikologis seperti gangguan kepribadian, gangguan bipolar, paranoid, dan lain sebagainya. Bahkan saat ini profesi sebagai psikiater sangat dibutuhkan oleh banyak orang. Tidak heran jika peluang […]

The post 5 Tahapan Menjadi Psikiater yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Psikiater merupakan salah satu profesi dari bidang medis yang terfokus pada masalah kesehatan mental dan perilaku manusia. Dapat dikatakan jika profesi ini cukup menantang sebab harus menangani diagnosis hingga perawatan psikologis seperti gangguan kepribadian, gangguan bipolar, paranoid, dan lain sebagainya.

Bahkan saat ini profesi sebagai psikiater sangat dibutuhkan oleh banyak orang. Tidak heran jika peluang untuk menjadi seorang psikiater cukup besar.

Untuk menjadi seorang psikiater, seseorang haruslah bergelar dokter umum terlebih dahulu. Sangat berbeda dengan profesi psikolog yang harus menempuh pendidikan psikologi.

Lalu bagaimana cara atau tahapan untuk menjadi seorang psikiater? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari simak penjelasannya di bawah ini!

1. Menempuh Pendidikan Kedokteran

Tahap pertama untuk menjadi seorang psikiater adalah dengan menempuh pendidikan S1 jurusan kedokteran atau pendidikan dokter umum. Hal ini disebabkan seorang psikiater harus dapat mendiagnosa penyakit atau gangguan yang dialami oleh pasien, fungsi dan mekanisme dasar organ tubuh, hingga mempelajari anatomi tubuh manusia.

Dengan demikian seorang psikiater dapat memberikan pengobatan dengan tepat dan mencegah penyakit atau gangguan tersebut muncul kembali, minimal mudah untuk dikendalikan.

Pendidikan kedokteran yang harus ditempuh sama seperti tahapan menjadi dokter pada umumnya. Untuk dapat lulus dan mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran dibutuhkan waktu sekitar 4 hingga 7 tahun, tergantung dari kedisiplinan dan ketekunan selama proses pembelajaran di bangku kuliah.

2. Mengikuti Pendidikan Profesi Kedokteran

Setelah dinyatakan lulus S1 Kedokteran, tahap berikutnya adalah mengikuti pendidikan profesi kedokteran atau juga dikenal dengan nama co-ass. Pada tahap ini calon dokter harus mengikuti setiap stase atau bidang ilmu kedokteran selama kurang lebih 1,5 tahun.

Di tahap ini juga, para calon dokter mulai melakukan interaksi dengan pasien-pasien serta melakukan pekerjaan dasar seperti melakukan penyuntikan, pemeriksaan, dan lain sebagainya yang tentu saja dengan pengawasan.

Tahapan Profesi Kedokteran ini penting untuk dilakukan sebab sebagai syarat untuk memperoleh gelar dokter.

3. Ujian Kompetensi Dokter Indonesia Dan Sumpah Dokter

Apabila tahap Pendidikan Profesi Kedokteran telah selesai dilakukan, tahap berikutnya adalah mengikuti Ujian Kompetensi Dokter Indonesia atau UKDI. Ujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang dapat dikatakan layak atau tidak untuk menjadi seorang dokter.

Ujian ini terbagi menjadi dua tahap, pertama adalah ujian tertulis atau Computer Base Test (CBT) dan kedua yakni Objective Structured Clinical Examination (OSCE) yang merupakan ujian praktik.

Setelah dinyatakan lulus dalam Ujian Kompetensi Dokter Indonesia, maka akan diperoleh Sertifikat Kompetensi Dasar. Sertifikat tersebut sebagai bukti bahwa seseorang telah memperoleh gelar dokter secara legal.

Pemberian Sertifikat Kompetensi Dasar ini biasanya bersamaan dengan dilakukan Sumpah Dokter. Sumpah tersebut diucapkan oleh para lulusan dokter yang berisi tentang janji untuk menjalankan profesi dokter sekaligus tugas mulia dengan sebaik-baiknya.

4. Melakukan Program Intersip

Setelah mendapatkan sertifikat, masih ada tahap berikutnya yang harus dilakukan yakni mengikuti Program Intersip. Program ini biasanya dilakukan selama 1 tahun dan bertempat di seluruh wilayah Indonesia atau tergantung kesediaan tempat pelaksanaan.

Untuk pembagiannya sendiri program intersip dibagi menjadi 2 bagian yakni 8 bulan dilakukan di rumah sakit dan 4 bulan di puskesmas.

Di tahap ini jam kerja kurang lebih sama seperti dokter umum. Jika telah berhasil menyelesaikan program intersip maka akan mendapatkan Surat Tanda Regristrasi atau STR. Surat ini nantinya dapat digunakan sebagai syarat untuk bekerja di puskesmas, klinik, rumah sakit ataupun membuka klinik sendiri.

5. Melanjutkan Pendidikan Dokter Spesialis

Jika ingin menjadi seorang psikiater tentu saja harus mengikuti program pendidikan yang lebih tinggi dan dikenal dengan istilah Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS. Khusus psikiater program yang diambil adalah dokter spesialis kejiwaan.

Pendidikan yang diambil terkait dengan ilmu kedokteran jiwa atau psikiatri dan dilakukan selama kurang lebih 4 tahun. Jika telah menempuh pendidikan spesialis maka gelar Spesialis Kedokteran Jiwa (Sp.KJ.).

Setelah gelar diperoleh, maka profesi sebagai psikiater dapat terwujud. Dengan gelar tersebut sudah dapat dipastikan seorang dokter spesialis kejiwaan dapat melakukan praktik di rumah sakit jiwa ataupun membuka klinik sendiri.

The post 5 Tahapan Menjadi Psikiater yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Tahapan Menjadi Dokter yang Harus Diketahui https://haloedukasi.com/tahapan-menjadi-dokter Fri, 14 Jan 2022 16:08:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30704 Bekerja menjadi seorang dokter menjadi salah satu profesi yang paling banyak diinginkan orang. Tidak sedikit yang berpendapat jika menjadi seorang dokter memiliki masa depan yang cerah. Namun untuk mewujudkannya tidaklah mudah. Berbeda dengan profesi lainnya, seseorang yang ingin bekerja sebagai seorang dokter haruslah melewati beberapa tahap. Bahkan agar dapat melewati tahap pertamapun tidak sedikit yang […]

The post 5 Tahapan Menjadi Dokter yang Harus Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bekerja menjadi seorang dokter menjadi salah satu profesi yang paling banyak diinginkan orang. Tidak sedikit yang berpendapat jika menjadi seorang dokter memiliki masa depan yang cerah.

Namun untuk mewujudkannya tidaklah mudah. Berbeda dengan profesi lainnya, seseorang yang ingin bekerja sebagai seorang dokter haruslah melewati beberapa tahap. Bahkan agar dapat melewati tahap pertamapun tidak sedikit yang telah mempersiapkan diri sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Lalu apa saja tahapan untuk menjadi seorang dokter? Berikut beberapa tahapan yang harus diketahui untuk dapat menjadi dokter.

1. Masuk Jurusan Kedokteran

Untuk menjadi seorang dokter seseorang haruslah kuliah atau menempuh pendidikan akademik terlebih dahulu. Namun perlu diketahui juga jika untuk dapat diterima di jurusan kedokteran tidaklah mudah terutama di universitas terkenal dan telah memiliki kredibilitas terbaik di Indonesia.

Jika telah berhasil diterima sebagai mahasiswa jurusan kedokteran, sama seperti mahasiswa lainnya yakni harus memenuhi SKS yang tersedia. Banyaknya SKS untuk jurusan kedokteran yakni 144 SKS dalam kurun waktu 3,5 tahun hingga 7 tahun tergantung dari tingkat kedisiplinan dan prestasi akademik.

Khusus untuk jurusan kedokteran, terdapat Tahap Pendidikan Akademik yang terbagi menjadi 2 bagian yakni Tahap Pendidikan Dasar Kedokteran (untuk semester I dan II) dan Tahap Pendidikan Kompetensi Klinik (untuk semester III dan IV).

Tidak hanya itu saja, jurusan kedokteran menggunakan sistem blok yang dibagi berdasarkan materi yang dipelajari. Jika di jurusan lain terdapat ujian UTS dan UAS, lain halnya di jurusan kedokteran. Misal pada semester 1 terdapat 3 blok, maka mahasiswa jurusan kedokteran harus mengikuti ujian sebanyak 3 kali dalam satu semester.

Jika telah menjelang akhir semester, mahasiswa jurusan kedokteran diwajibkan untuk membuat Tugas Akhir sebagai syarat kelulusan. Setelah dinyatakan lulus dan mendapat gelar Sarjana Kedokteran atau S.Ked, masih ada tahap berikutnya yang harus dilalui agar menjadi seorang dokter.

2. Pendidikan Profesi

Setelah lulus dan memperoleh gelar Sarjana Kedokteran, tahap selanjutnya yakni mengikuti Pendidikan Profesi atau lebih dikenal dengan istilah co-ass. Saat menjadi co-ass, para calon dokter akan terjun langsung untuk bertemu dengan pasien di rumah sakit-rumah sakit tertentu.

Selama kurun waktu 1,5 hingga 2 tahun tahap pendidikan profesi ini ada banyak hal dilakukan, mulai dari menemui pasien, melakukan pemeriksaan, hingga menjadi asisten bersama dokter utama saat melakukan operasi. Co-ass dilakukan secara bergilir atau rotasi berdasarkan bagian yang harus dipelajari.

Seperti contoh, selama 1 hingga 2 bulan berada di bagian IGD dan bulan berikutnya berada di bagian forensik, dan lain sebagainya.

3. Mengikuti Ujian Sertifikasi

Tahap berikutnya setelah melakukan Pendidikan Profesi yakni mengikuti Ujian Sertifikasi. Ujian ini lebih dikenal dengan nama Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Kedokteran (UKMPPD) yang hanya diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) serta beberapa instansi seperti Konsil Kedokteran Indonesia, Kementerian Kesehatan, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, serta Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia.

Ujian Sertifikasi ini dilakukan 2 tahap yakni Computer Based Test (CBT) dan Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Perlu diketahui juga jika ujian ini dilakukan untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi Dokter atau SKD.

Jika pada tahap ini dapat dilalui dan berhasil lulus, maka akan dilakukan wisuda kedua untuk melakukan Sumpah Dokter. Setelahnya gelar dokter (dr) bisa disematkan menggantikan gelas S.Ked. Meskipun demikian masih ada tahap berikutnya yang harus dilalui untuk menjadi seorang dokter.

4. Intership

Setelah mendapat gelas dokter, para dokter baru ini harus melakukan intership atau magang. Intership umumnya berlangsung selama 1 tahun dengan mendapat bimbingan dari dokter senior.

Pada tahap intership ini, dokter muda sudah memiliki jam kerja sendiri seperti dokter pada umumnya bahkan telah memperoleh gaji. Jika program intership telah berhasil diselesaikan, maka akan mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia. Surat tersebut dapat digunakan untuk bekerja di rumah sakit, klinik, puskesmas, ataupun klinik pribadi.

5. Dokter Spesialis

Jika telah berhasil mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) maka gelar dokter umum dapat diperoleh. Dengan kata lain, profesi dokter telah berhasil diraih dan dapat bekerja seperti dokter pada umumnya.

Namun jika ingin memperdalam ilmu kedokteran terutama pada bidang tertentu seperti jantung, saraf, paru-paru, penyakit dalam, dan lain sebagainya, maka diharuskan untuk menempuh pendidikan lagi untuk menjadi dokter spesialis.

Untuk menjadi dokter spesialis biasanya dibutuhkan waktu sekitar 4 hingga 6 tahun tergantung dari bidang spesialis apa yang dipilih. Terdapat sebutan khusus untuk dokter umum yang sedang mengambil pendidikan dokter spesialis yakni dokter residen. Tentu saja jika telah berhasil melewati tahap ini, maka terdapat gelar tambahan di bagian belakang nama.

Seperti contoh dokter spesialis saraf terdapat gelar Sp.N., dokter spesialis anak (Sp.A), dokter spesialis kandungan (Sp.OG), dan lain sebagainya.

Ternyata untuk menjadi seorang dokter harus melawati beberapa tahap yang cukup panjang dan tentu saja tidak mudah. Bahkan dapat menjadi 12 tahun apabila ingin menjadi dokter spesialis.

Oleh karena itu dibutuhkan kesabaran dan serta pengorbanan yang besar untuk dapat meraihnya. Perlu diingat, berjuang dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal tentu akan mendapatkan hasil yang memuaskan.

The post 5 Tahapan Menjadi Dokter yang Harus Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>