ekonomi maritim - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ekonomi-maritim Mon, 05 Jun 2023 09:29:07 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico ekonomi maritim - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ekonomi-maritim 32 32 5 Tujuan Ekonomi Maritim https://haloedukasi.com/tujuan-ekonomi-maritim Mon, 05 Jun 2023 09:28:59 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43649 Ekonomi maritim merupakan segala aktivitas yang berada di sekitar kawasan pesisir laut maupun lautan. Kegiatan ekonomi ini banyak dilakukan oleh negara-negara kepulauan ataupun negara yang memiliki lautan yang luas. Mereka memanfaatkan potensi alam yang dimilikinya dengan cara mengembangkan sektor maritim. Kegiatan ekonomi maritim menjadi salah satu sektor pendapatan yang menjanjikan. Banyak sekali kegiatan yang dapat […]

The post 5 Tujuan Ekonomi Maritim appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekonomi maritim merupakan segala aktivitas yang berada di sekitar kawasan pesisir laut maupun lautan. Kegiatan ekonomi ini banyak dilakukan oleh negara-negara kepulauan ataupun negara yang memiliki lautan yang luas.

Mereka memanfaatkan potensi alam yang dimilikinya dengan cara mengembangkan sektor maritim. Kegiatan ekonomi maritim menjadi salah satu sektor pendapatan yang menjanjikan. Banyak sekali kegiatan yang dapat digali dan mendatangkan pundi-pundi pendapatan.

Setiap negara yang melakukan kegiatan ekonomi Maritim tentunya dilatarbelakangi oleh alasan lain. Sebagian besar negara mungkin melakukan kegiatan ekonomi Maritim sebagai sumber pendapatan masyarakat. Namun, terdapat beberapa tujuan lain yang melatarbelakangi adanya kegiatan ekonomi maritim.

Berikut ini tujuan-tujuan diadakannya kegiatan ekonomi Maritim.

1. Memperkuat Identitas sebagai Negara Maritim

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki luas laut sekitar 5,8 juta kilometer dan lebih dari 17.000 pulau serta 95.000 kilometer garis pantai. Hal inilah yang menyebabkan Indonesia selain disebut sebagai negara agraris, disebut pula sebagai negara maritim.

Laut indonesia menyimpan kekayaan yang begitu besar. Berdasarkan data dari departemen bioteknologi laut PKSPL IPB, di laut Indonesia terdapat paling tidak sekitar 35.000 spesies biota laut hidup. Biota laut dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan industri seperti makanan, obat-obatan, bioenergi, minuman dan lainnya.

Tidak hanya itu laut Indonesia juga kayak akan sumber daya mineral. Sumber daya mineral yang terdapat di laut indonesia adalah monasit, Zirkon, pasir kuarsa, emas, perak, fosfor, timbal, gas alam, minyak bumi, mineral hidrotermal, dan agregat biogas laut.

Adanya potensi pada kekayaan laut Indonesia sayang jika tidak dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu, kekayaan di laut nusantara harus bisa dimanfaatkan menjadi sumber pendapatan negara. Untuk bisa dijadikan sumber pendapatan negara sudah pasti harus disokong dengan berbagai sarana dan prasarana.

Untuk mendukung Indonesia menjadi negara maritim, pemerintah yang dalam hal ini Joko Widodo telah meluncurkan poros Maritim yang dinamakan dengan Doktrin Jokowi atau World Maritime Fulcrum saat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur yang dilaksanakan di Nay Pyi Taw, Myanmar.

Di mana salah satu hal yang terdapat dalam poros Maritim itu adalah lima pilar utama dalam pembangunan sektor industri maritim Indonesia. Pemerintah begitu serius untuk menggenjot perekonomian dari sektor maritim.

Tidak hanya itu, untuk mendukung penguatan identitas maritim pemerintah merubah basis pembangunan ekonomi yang tidak hanya berfokus di daratan saja. Selama ini kegiatan ekonomi selalu dilakukan di darat. Padahal, di laut banyak sekali potensi yang bisa dikembangkan.

Oleh sebab itu, pemerintah merubah arah pembangunan nasional menjadi basis kelautan. Perubahan arah pembangunan ini diiringi dengan adanya percepatan pembangunan fasilitas penunjang transportasi laut. Sebagaimana halnya perekonomian di darat, perekonomian di sektor laut pun memerlukan berbagai fasilitas pendukung. Salah satunya yakni tol laut dan pelabuhan.

2. Membantu Pengelolaan Sumber Daya Laut

Adanya industri maritim membantu mengelola berbagai sumber daya laut. Seperti yang sudah dipaparkan di atas bahwasanya Indonesia kaya akan sumber daya laut. Kekayaan sumber daya laut tersebut perlu dikelola dengan baik sehingga menghasilkan pendapatan bagi negara.

Berbagai kegiatan ekonomi maritim dapat membantu pengelolaan sumber daya laut lebih maksimal. Sebagai contoh salah satu kegiatan ekonomi maritim adalah adanya industri galangan kapal. Kapal merupakan alat transportasi di laut.

Dengan adanya industri galangan atau pembuatan kapal tentunya akan mempermudah transportasi laut. Semakin banyak kapal yang dihasilkan maka akan semakin lancar kegiatan transportasi laut. Kapal dapat digunakan untuk mengangkut berbagai hasil laut.

Kapal membantu proses distribusi hasil laut menjadi lebih cepat. Semakin cepat hasil laut diangkut maka akan semakin cepat diproses dan diperjualbelikan. Tidak hanya itu, keberadaan kapal juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan wisata bahari.

Adanya kapal pesiar membantu masyarakat untuk menikmati perjalanan di laut. Jika semakin banyak masyarakat yang mengunjungi laut maka akan semakin banyak potensi laut yang dapat disalurkan. Sebagai contoh, keindahan laut sayang jika tidak dinikmati secara komersial.

Maka dari itu, laut bisa dijadikan sebagai salah satu tempat untuk menghabiskan akhir pekan bersama orang tercinta. Saat pengunjung mengunjungi laut, akan semakin membuka banyak potensi ekonomi. Masyarakat sekitar bisa memanfaatkan itu dengan cara berjualan hasil laut, memandu wisatawan, menyewakan penginapan, berjualan makanan, dan lain sebagainya.

Dapat kita lihat dari satu sektor kegiatan saja ternyata bisa membuka jalan bagi pemanfaatan hasil laut yang maksimal. Masih banyak lagi kegiatan ekonomi maritim lainnya yang bisa mendukung pengembangan hasil laut.

Terlebih lagi jika keberadaan kegiatan ekonomi maritim didukung dengan berbagai akses dan fasilitas yang memadai. Seperti keberadaan tol laut. Keberadaan tol laut sangat bermanfaat bagi lalu lintas laut. Tidak hanya di darat saja, di laut pun memerlukan tol. Tol laut berfungsi untuk memperlancar kegiatan transportasi laut.

Sebagai upaya untuk mencapai Indonesia maritim secara serius pemerintah mulai membangun tol laut terutama di daerah 3T. Pembangunan tol laut difungsikan agar semua bahan bahan makanan dapat tersalurkan dengan baik.

Mengingat wilayah Indonesia yang begitu luas. Penyaluran bahan makanan terutama bahan pokok bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya melalui jalur laut. Dengan adanya tol laut mempermudah kegiatan penyaluran barang ke seluruh Indonesia.

3. Pemerataan Pembangunan Nasional

Pembangunan nasional merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kegiatan ekonomi. Namun, pada praktiknya kegiatan pembangunan di Indonesia memiliki satu masalah besar yakni ketidakmerataan pembangunan.

Ketidakmerataan pembangunan disebabkan oleh banyak faktor terutama dalam hal geografis dan ekonomi. Secara geografis Indonesia memiliki wilayah yang luas dan tersebar dari Aceh hingga ke wilayah timur Papua.

Sudah menjadi tugas pemerintah untuk melakukan pembangunan yang merata pada semua wilayah Indonesia. Namun, sayangnya selama ini pembangunan nasional selalu difokuskan pada pembangunan di pulau Jawa.

Tak heran jika terlihat perbedaan yang mencolok antara wilayah Jawa dengan wilayah Indonesia lainnya terutama wilayah timur dalam hal infrasturktur. Adanya ketidakmerataan ini tentu menimbulkan masalah di masyarakat.

Masyarakat merasa tidak dipedulikan karena pemerintah terlalu fokus pada pembangunan di wilayah Jawa. Oleh sebab itu, pemerintah berupaya untuk melakukan pemerataan pembangunan nasional. Salah satu upaya untuk melakukan pemerataan pembangunan adalah dengan melakukan perbaikan pembangunan di sektor laut.

Terlebih saat ini arah pembangunan nasional difokuskan pada pembangunan laut. Salah satu cara melakukan pembangunan di sektor laut adalah dengan memperbaiki sarana dan prasarananya. Seperti pembangunan tol laut dan pelabuhan.

Sejak tahun 2015, pemerintah telah melakukan trayek di 15 titik yang tersebar di wilayah Indonesia. Pembangunan trayek ini tidak hanya difokuskan di daerah Jawa saja melainkan juga wilayah timur seperti Pulau Nias, Morotai, Bengkulu dan lainnya. Tidak hanya membangun tol laut, pemerintah juga melakukan pembangunan pelabuhan.

Indonesia termasuk ke dalam ruang lingkup ASEAN CONNECTIVITY yang di mana salah satu fokusnya adalah membangun ruang konektifitas di laut. Pembangunan ruang konektifitas laut dilakukan dengan mempersiapkan pelabuhan besar.

Terdapat 47 pelabuhan yang dikembangkan oleh ASEAN yang di mana 14 di antaranya berada di Indonesia. Bahkan 5 di antara pelabuhan itu termasuk ke dalam pelabuhan besar seperti pelabuhan tanjung Priok, pelabuhan Belawan, pelabuhan Makasar, Kalimantan dan Surabaya.

Dengan melakukan pembangunan di sektor laut dapat mempermudah akses untuk ke berbagai wilayah terutama wilayah 3T. Dengan begitu, pemerintah akan lebih mudah melakukan pembangunan nasional di wilayah tersebut.

Tidak hanya itu, pembangunan di sektor laut juga menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kegiatan ekonomi dan pendapatan masyarakat pesisir. Hal ini akan berdampak baik bagi perekonomian negara dan wilayah. Wilayah tersebut dapat bersaing dengan wilayah-wilayah lainnya saat keadaan ekonomi wilayah sudah stabil.

4. Meningkatkan Hubungan Antarpulau dalam Suatu Negara

Adanya kegiatan ekonomi Maritim dapat meningkatkan hubungan antar pulau dalam suatu negara. Hal ini dapat terjadi dikarenakan salah satu kegiatan dalam ekonomi Maritim yakni menyediakan jasa penyebrangan antar pulau bahkan antar negara.

Dengan adanya jasa penyebrangan, membuat hubungan antar pulau dapat terjalin dengan baik sekalipun itu wilayah 3T. Wilayah 3T itu sekalipun dapat berhubungan dengan wilayah-wilayah lainnya karena adanya pelabuhan-pelabuhan. Keberadaan pelabuhan membuat wilayah 3T tidak merasa terisolir.

Mereka masih bisa melakukan interaksi bahkan kegiatan ekonomi dengan wilayah lainnya. Dengan adanya hubungan antar pulau dapat meningkatkan kegiatan ekonomi. Mereka akan saling melengkapi untuk memenuhi kebutuhan.

Keberadaan tol laut juga mendukung adanya peningkatan hubungan antar pulau suatu negara. Seperti yang sudah dijelaskan tol laut membangun penyaluran makanan menjadi lebih mudah. Proses distribusi makanan lebih mudah dilakukan jika akses transportasi laut mendukung.

Berbeda halnya jika transportasi laut tidak mendukung maka proses penyaluran makanan menjadi tersumbat. Akibatnya, wilayah tersebut akan kesulitan untuk mendapatkan makanan.

Hal inilah yang menjadi alasan mengapa harga makanan di wilayah timur lebih mahal jika dibandingkan wilayah barat karena sulitnya transportasi untuk menyalurkan makanan tersebut. Sehingga membuat harga melambung tinggi padahal dengan barang yang sama.

5. Peningkatan seluruh pelaku usaha

Laut merupakan salah satu sumber kegiatan ekonomi maritim dan kelautan. Kedua bentuk kegiatan ekonomi ini dapat dilakukan di wilayah laut dan sekitarnya. Dengan keberadaan dua kegiatan yang berbeda namun saling berhubungan ini membuat pemerintah merubah arah pembangunan nasional.

Banyaknya potensi yang dapat dimanfaatkan di laut untuk dijadikan sumber pendapatan. Di laut banyak sekali pelaku usaha yang menggantungkan hidupnya pada mata pencaharian ini. Contohnya seperti nelayan. Sebagian besar wilayah pesisir memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.

Mereka mengandalkan hidupnya dari laut seperti dari hasil tangkapan ikan, udang, rumput laut, garam, udang dan lainnya. Banyaknya hasil laut yang bisa dimanfaatkan untuk sektor perekonomian membuat masyarakat berfokus hanya mengandalkan sektor itu sebagai mata pencaharian.

Sayangnya, pendapatan dari sektor ini tidak menjanjikan. Banyak warga pesisir yang hidup di bawah garis kemiskinan. Hal ini dikarenakan kurangnya pemanfaatan hasil laut yang membuat harga jual menjadi rendah.

Oleh sebab itu, keberadaan potensi laut memerlukan sebuah perhatian yang serius. Pemerintah perlu turun tangan agar kegiatan ekonomi di wilayah pesisir mengalami peningkatan. Dengan adanya keterlibatan pemerintah dapat membuat adanya peningkatan dalam sektor ekonomi pesisir.

Pemerintah bisa melakukan berbagai upaya seperti pengembangan dan pembangunan infrastruktur serta sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan ekonomi. Tidak hanya itu, pemerintah juga dapat merangkul pelaku usaha di sektor laut untuk mengikuti berbagai pelatihan agar terjadi peningkatan hasil olah laut. Dengan adanya keberagaman pengolahan hasil laut dapat membuat tingginya nilai jual hasil laut.

The post 5 Tujuan Ekonomi Maritim appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
12 Peran Ekonomi Maritim di Indonesia Beserta Contoh Perusahaannya https://haloedukasi.com/peran-ekonomi-maritim Thu, 11 May 2023 03:05:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43017 Ekonomi maritim merupakan sektor ekonomi yang berhubungan dengan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya laut dan pantai, serta kegiatan yang terkait dengan pengangkutan barang dan orang melalui laut. Di Indonesia, ekonomi maritim memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, pada tahun 2020, pendapatan ekonomi maritim Indonesia mencapai sekitar Rp. […]

The post 12 Peran Ekonomi Maritim di Indonesia Beserta Contoh Perusahaannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekonomi maritim merupakan sektor ekonomi yang berhubungan dengan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya laut dan pantai, serta kegiatan yang terkait dengan pengangkutan barang dan orang melalui laut. Di Indonesia, ekonomi maritim memiliki peran penting dalam perekonomian nasional.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, pada tahun 2020, pendapatan ekonomi maritim Indonesia mencapai sekitar Rp. 4.750 triliun atau sekitar USD 332 miliar dengan komposisi sebesar 16,08% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Sementara itu, untuk sektor perikanan dan kelautan, pada tahun 2020 pendapatan ekspor mencapai USD 5,7 miliar dan menyerap sekitar 12 juta tenaga kerja. Namun, perlu diingat bahwa angka tersebut dapat berubah dari tahun ke tahun dan juga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi ekonomi global, cuaca, dan lain sebagainya.

Beberapa peran ekonomi maritim di Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Menyediakan Lapangan Kerja

Sebagai negara kepulauan, sektor ekonomi maritim menyediakan banyak lapangan kerja bagi masyarakat, terutama di sektor perikanan dan transportasi laut.

Aktivitas pelayaran dan transportasi barang melalui jalur laut memberikan lapangan kerja bagi awak kapal, petugas pelabuhan, perusahaan logistik, dan pekerja di sektor pengangkutan dan distribusi barang melalui jalur maritim.

2. Berkontribusi Terhadap Perekonomian Nasional

Sektor ekonomi maritim, termasuk perikanan, kelautan, dan pariwisata pantai, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional.

Selain itu, Indonesia juga sejumlah galangan kapal yang memproduksi dan memperbaiki kapal-kapal, termasuk kapal dagang, kapal perikanan, dan kapal militer.

Industri galangan kapal ini memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan teknologi dalam negeri.

3. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Regional

Ekonomi maritim dapat mendorong pertumbuhan ekonomi regional dengan cara meningkatkan produktivitas dan memperluas jaringan perdagangan di wilayah pesisir. Sektor perikanan dan kelautan dalam ekonomi maritim dapat menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi regional.

Kegiatan perikanan tangkap dan budidaya perikanan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat, meningkatkan pendapatan petani dan nelayan, serta mendorong pertumbuhan sektor pemrosesan ikan dan pengolahan hasil perikanan.

4. Menyediakan Sumber Daya Pangan

Selain perikanan tangkap, ekonomi maritim juga melibatkan sektor budidaya perikanan. Budidaya ikan, udang, kerang, rumput laut, dan spesies lainnya dilakukan di tambak, kolam, atau keramba di perairan laut dan sungai.

Budidaya perikanan ini memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan pangan, khususnya protein hewani.

Kemudian, tambak udang juga merupakan salah satu kegiatan budidaya perikanan yang penting dalam ekonomi maritim. Tambak udang menyediakan sumber daya pangan berupa udang yang diekspor dan juga dikonsumsi secara lokal.

5. Menyediakan Bahan Baku Industri

Banyak industri yang menggunakan bahan baku dari laut, seperti perusahaan perikanan dan pengolahan kelapa sawit. Selain itu, baeberapa industri bergantung pada bahan baku yang ditemukan di lautan, seperti ikan, kerang, krustasea, dan tumbuhan laut lainnya.

Sektor perikanan menyediakan sumber protein yang penting bagi industri makanan dan pakan ternak. Selain itu, beberapa jenis industri, seperti farmasi dan kosmetik, menggunakan bahan baku dari organisme laut untuk produk-produk mereka.

6. Memperluas Akses ke Pasar Internasional

Transportasi laut merupakan cara yang paling efektif dan efisien untuk mengirimkan barang ke pasar internasional, sehingga membantu meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global. Kapal-kapal kargo dapat mengangkut barang-barang dari satu negara ke negara lain melalui laut.

Pengiriman laut lebih murah daripada pengiriman udara atau darat, terutama untuk pengiriman dalam jumlah besar. Hal ini memungkinkan produsen untuk memasarkan produk mereka ke pasar internasional dengan biaya yang lebih rendah.

7. Mendukung Pariwisata di Indonesia

Transportasi laut menjadi salah satu sarana utama dalam menjelajahi destinasi wisata bahari di Indonesia, seperti keindahan pantai, pulau-pulau kecil, serta taman nasional laut. Ekonomi maritim dapat mendukung sektor pariwisata melalui peningkatan pelayanan transportasi laut yang efisien dan aman.

Sehingga wisatawan dapat menjelajahi berbagai destinasi wisata bahari di Indonesia dengan lebih mudah dan nyaman. Wisata bahari dan pantai sangat populer di Indonesia, dan sektor pariwisata pantai dan laut memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.

8. Mendukung Keamanan Nasional

Sebagai negara maritim, keamanan laut merupakan hal yang sangat penting bagi Indonesia, sehingga keberadaan sektor ekonomi maritim membantu mendukung keamanan nasional. Contohnya seperti pengawasan dan keamanan perbatasan, pengembangan kapal perang, sistem pertahanan pantai, pemeliharaan pangkalan angkatan laut, dan kemampuan proyeksi kekuatan laut.

9. Menyediakan Sumber Daya Energi

Sumber daya energi seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara banyak ditemukan di laut Indonesia, sehingga membantu menyediakan sumber daya energi yang penting bagi perekonomian nasional. Salah satu contohnya seperti berkontribusi dalam penyediaan minyak dan gas bumi melalui pengeboran dan produksi lepas pantai (offshore).

Serta mengembangkan energi angin laut yang dihasilkan oleh turbin angin lepas pantai dan energi gelombang dan pasang surut dihasilkan dari pergerakan air laut yang dapat dikonversi menjadi energi listrik, dan lain-lain.

10. Meningkatkan Kerjasama Internasional

Melalui sektor ekonomi maritim, Indonesia dapat meningkatkan kerjasama internasional dengan negara-negara lain yang memiliki kepentingan di wilayah laut Indonesia. Contohnya yaitu kerjasama dalam hal ekspor, impor, dan investasi, perlindungan lingkungan laut, penanganan bencana maritim, serta penelitian dan inovasi.

11. Menjaga Keberlanjutan Sumber Daya Laut

Kegiatan ekonomi maritim dapat berdampak negatif terhadap lingkungan, namun sektor ini juga dapat berperan dalam menjaga keberlanjutan sumber daya laut. Hal yang dapat dilakukan yaitu dengan mendukung pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.

Serta ikut berperan konservasi ekosistem laut, mendukung pengelolaan pesisir yang terintegrasi, menggunakan teknologi yang ramah lingkungan dan memberikan edukasi atau meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga sumber daya laut dan praktek yang berkelanjutan.

12. Memperkuat Identitas Nasional

Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki kekayaan alam dan budaya bahari yang kaya, sehingga sektor ekonomi maritim dapat membantu memperkuat identitas nasional dan citra Indonesia di dunia internasional.

Dengan berbagai potensi dan perannya yang penting, pengembangan ekonomi maritim menjadi salah satu fokus utama dalam program pembangunan nasional di Indonesia. Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas.

Dan juga daya saing sektor ekonomi maritim melalui berbagai program dan inisiatif, seperti pengembangan pelabuhan, peningkatan kapasitas angkutan laut, pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan, dan lain sebagainya.

Contoh Perusahaan Maritim yang Ada di Indonesia

Berikut adalah beberapa contoh perusahaan maritim di Indonesia.

  1. PT Pelindo II (Persero) adalah perusahaan pelabuhan terbesar kedua di Indonesia yang beroperasi di beberapa pelabuhan utama di Indonesia, seperti Tanjung Priok, Tanjung Perak, Tanjung Emas, dan lain sebagainya.
  2. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni). Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang pelayaran negara yang menyediakan jasa angkutan laut penumpang dan barang di seluruh wilayah Indonesia.
  3. PT Berlian Laju Tanker Tbk adalah perusahaan pelayaran yang bergerak di bidang pengangkutan minyak mentah dan produk minyak di dalam dan luar negeri.
  4. PT Pelayaran Tanto Intim Line merupakan perusahaan pelayaran yang berfokus pada pengangkutan peti kemas dan barang melalui jalur laut di dalam negeri.
  5. PT Samudera Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan logistik dan pelayaran yang menyediakan berbagai layanan seperti pengangkutan laut, darat, dan udara, serta penyimpanan dan distribusi barang.
  6. PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk adalah perusahaan pelayaran yang bergerak di bidang pengangkutan batu bara, bijih besi, dan barang lainnya di dalam dan luar negeri.
  7. PT Trans Power Marine Tbk yaitu sebuah perusahaan pelayaran yang berfokus pada pengangkutan minyak mentah dan produk minyak, serta jasa sewa kapal di dalam dan luar negeri.

Beberapa contoh perusahaan maritim di Indonesia tersebut bergerak di berbagai bidang seperti pelayaran, logistik, dan pengangkutan laut. Perusahaan-perusahaan ini memiliki peran penting dalam mendukung sektor ekonomi maritim di Indonesia.

The post 12 Peran Ekonomi Maritim di Indonesia Beserta Contoh Perusahaannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Persamaan Ekonomi Maritim dan Ekonomi Kelautan https://haloedukasi.com/persamaan-ekonomi-maritim-dan-ekonomi-kelautan Tue, 09 May 2023 08:22:31 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43012 Ekonomi maritim dan ekonomi kelautan memiliki sejumlah perbedaan. Ekonomi maritim merupakan kegiatan ekonomi termasuk transportasi laut, pembuatan kapal, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan serta pemeliharaan industri dan jasa. Sementara itu, ekonomi kelautan merupakan kegiatan di wilayah pesisir, laut dan darat yang memiliki tujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam dan jasa yang ada di lingkungan laut. Adapun […]

The post 3 Persamaan Ekonomi Maritim dan Ekonomi Kelautan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekonomi maritim dan ekonomi kelautan memiliki sejumlah perbedaan. Ekonomi maritim merupakan kegiatan ekonomi termasuk transportasi laut, pembuatan kapal, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan serta pemeliharaan industri dan jasa.

Sementara itu, ekonomi kelautan merupakan kegiatan di wilayah pesisir, laut dan darat yang memiliki tujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam dan jasa yang ada di lingkungan laut. Adapun sasaran ekonomi maritim itu sendiri adalah :

  • Berhubungan dengan peningkatan daya saing
  • Peningkatan porsi kargo dalam armada dan
  • Pengembangan industri pembuatan kapal strategis dengan rantai hilir yang panjang.

Sementara itu ekonomi kelautan memiliki tujuan untuk membangun wilayah yang ada di sekitar laut. Ekonomi kelautan dan ekonomi Maritim jika ditinjau dari segi waktu menghasilkan produk memiliki perbedaan. Ekonomi Maritim memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan ekonomi kelautan.

Hal ini dikarenakan ekonomi maritim melibatkan banyak pihak. Selain itu, hasil produksi ekonomi kelautan lebih praktis dan sedikit melibatkan banyak pihak. Meskipun begitu, keduanya memiliki beberapa persamaan.

Berikut ini persamaan ekonomi Maritim dan ekonomi kelautan.

Memiliki fokus yang sama

Persamaan yang pertama ada ekonomi Maritim dan ekonomi kelautan adalah memiliki fokus yang sama yakni sumber daya laut. Baik kedua kegiatan ekonomi ini sama-sama untuk memanfaatkan sumber daya laut. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki wilayah perairan yang luas dengan dihuni berbagai sumber daya laut yang potensial.

Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, di mana sekitar dua per tiga wilayahnya merupakan wilayah kelautan. Sebagai negara dengan kepulauan yang utuh, luas laut Indonesia terdiri dari luas perairan Nusantara sekitar 3,1 juta kilometer persegi. Luas ini belum termasuk ke dalam luas kawasan zona Ekonomi Ekslusif yang sebesar 2,7 juta kilometer persegi.

Sebagai negara bahari, Indonesia tidak hanya memiliki satu laut utama melainkan memiliki tiga laut utama yang membentuk Indonesia sebagai sea system yakni laut Jawa, laut Flores dan laut Banda. Laut Jawa sendiri merupakan sebuah kawan jantung dari perdagangan laut Indonesia dan telah diintegrasikan oleh jaringan pelayaran dan perdagangan jauh sebelum adanya bangsa barat.

Tidak hanya itu, kekayaan alam laut Indonesia juga tergolong tinggi. Di mana terdapat sekitar 28.000 spesies flora dan 350 spesies fauna dan 110.000 mikroba. Bahkan tidak hanya kaya akan flora dan fauna saja.

Indonesia memiliki ekosistem laut yang indah seperti hutan bakau, padang lamun dan terumbu karang. Di dalam laut Indonesia juga akan bahan seperti timah, nikel, emas, bauksit, pasir, bijih besi, nikel, dan lainnya.

Laut Indonesia menyimpan kekayaan ikan laut sebanyak 6,4 juga ton pertahun. Per tahunnya Indonesia dapat memproduksi ikan sebanyak 5 juta ton. Bahkan Indonesia menjadi produsen ikan tangkap terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok.

Di mana laut Jawa memiliki jumlah produksi sebanyak 919 ribu ton ikan per tahun. Sementara itu, selat Makasar, Teluk Bone, laut Flores dan Laut Bali memiliki jumlah produksi sebanyak 688 ribu per tahun. Di mana hasil tangkapan lautnya paling banyak berupa ikan tuna, tongkol, cakalang dan udang serta kepiting.

Dengan berbagai potensi sumber daya laut inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh pemerintah untuk memanfaatkan sumber daya laut dalam dua kegiatan ekonomi yakni ekonomi kelautan dan ekonomi Maritim.

Di mana ekonomi kelautan berfokus pada pemanfaatan sumber daya laut yang didapat berupa ikan, kerang, rumput laut dan lainnya. Sedangkan kegiatan ekonomi Maritim mendukung adanya pemanfaatan sumber daya laut dengan membangun berbagai fasilitas penunjang seperti transportasi laut, pariwisata dan perikanan.

Memiliki dampak yang besar bagi perekonomian

Kedua sektor ekonomi yakni Maritim dan Kelautan ternyata memiliki dampak yang sangat besar bagi perekonomian negara. Bahkan sektor Maritim dijadikan sebagai pilar perekonomian dan pertahanan bangsa Indonesia guna mewujudkan poros Maritim. Menurut kementrian Kelautan dan Perikanan pendapatan negara bukan pajak pada tahun 2022 mencapai Rp1,8 triliun.

PNBP ini berasal dari sumber daya perikanan yang mencapai Rp1,1 triliun, PNBP sumber daya non alam sebesar Rp629 miliar dan PNBP BLI mencapai Rp48,99 miliar. Selain itu, pada tahun 2022, kinerja pajak perikanan mencapai Rp2,65 triliun.

Di mana nilai produk domestik perikanan pada triwulan III/2022 ini tumbuh sebesar 6,38 persen atau setara dengan Rp22 triliun dan kontribusi terhadap produk domestik bruto yang mencapai 2,54 persen. Tidak hanya itu, rata-rata nilai tukar pelaku usaha juga mengalami peningkatan di mana sebesar 106,46 untuk nilai tukar nelayan sedangkan 104,4 untuk nilai tukar pembudidayaan ikan.

Pada tahun 2022 juga jumlah produksi ikan mencapai 248,7 juta ton yang terdiri dari produksi perikanan tangkap yakni sebesar 7,99 juta ton dan perikanan budidaya sebesar 16,89 juta ton. Nilai ekspor pada produk perikanan sampai bulan November mencapai US$ 5,71 miliar atau setara dengan Rp84,60 triliun. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 10,66 persen dibandingkan pada tahun 2021.

Pada periode Januari-November 2022, neraca perdagangan produk perikanan mengalami surplus yakni sebesar US$ 5,07 miliar atau Rp75,14 triliun. Jumlah ini mengalami kenaikan sebanyak 7,22 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama. Tidak hanya dari sektor perikanan saja, laut Indonesia juga memiliki kekayaan terumbu karang.

Di mana kekayaan terumbu karang Indonesia ini mencapai 569 jenis kawasan. Adapun kawasan dengan terumbu karang terluas di antaranya Sulawesi sebanyak 864 ribu hektar, Sumatera sebanyak 478 ribu hektar dan Maluku 439 hektar. Dengan keindahan terumbu karang tersebut dapat meningkatkan kunjungan pariwisata bahari Indonesia yang dapat meningkatkan perekonomian negara.

Memiliki tantangan yang sama

Sebagai negara yang menerapkan sektor maritim sebagai pilar perekonomian dan pertahanan bangsa, Indonesia memiliki sejumlah tantangan untuk mencapai tujuan tersebut. Tantangan tersebut dapat berasal dari dalam maupun luar. Adapun tantangan tersebut sebagai berikut.

  • Tantangan Letak Geografis

Tantangan pertama dari ekonomi Maritim dan kelautan adalah letak geografis Indonesia. Menurut data dari Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman, Indonesia terdiri dari 13487 dan 81.000 km garis pantai. Indonesia memili luas wilayah yakni 5.180.053 km dengan luas daratan mencapai .922.570 km atau sekitar 37,11% dan luas perairan mencapai 3.257.483 km atau 65,89%.

Dari data ini menunjukkan bahwa wilayah Indonesia sebagai besar merupakan wilayah perairan. Jumlah dan lokasi provinsi kepulauan yang relatif banyak ini membuat Indonesia memerlukan adanya konektivitas antar pulau.

Untuk mewujudkan konektivitas antar pulau pemerintah membangun tol laut. Tol laut merupakan salah bentuk nyata pemerintah untuk meningkatkan pelayanan pada daerah 3T tertinggal, terdepan dan paling luar dari perbatasan.

Dengan adanya tol laut ini pemerintah dapat memastikan semua logistik dapat terpenuhi dengan lancar baik kebutuhan yang bersifat maupun barang lainnya ke seluruh Indonesia sehingga konektivitas antar pulau tetap terjalin.

Tol laut pertama kali diluncurkan pada tahun 2015. Terdapat 15 trayek yang sudah mulai beroperasi dan menghubungkan berbagai daerah-daerah yang ada di Indonesia. Pembangunan trayek ini dikhususkan kepada wilayah sebagian besar berbatasan dengan laut seperti Kepulauan Riau, Bangka Belitung, NTT, NTB, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara dan Maluku.

Adapun trayek tersebut di antaranya adalah trayek T-1 rute Teluk Bayur – Pulau Nias (Gn. Sitoli) – Mentawai (Sikakap) – Pulau Enggano – Bengkulu PP, Trayek T-6 rute Tanjung perak – Tidore – Morotai – PP dan T-15 rute Tanjung Perak – Kisar (Wonreli) – Namrole PP.

  • Tantangan demografi

Jumlah penduduk dan Piramida usia penduduk menjadi tantangan bagi peningkatan kegiatan ekonomi maritim dan kelautan. Ketersebaran penduduk yang tidak merata menjadi tugas pemerintah dalam meningkatkan pendidikan sumber daya manusia.

Manusia merupakan elemen yang sangat penting dalam pembangunan dan kegiatan ekonomi. Maka dari itu, keberadaan manusia tidak dapat dipisahkan. Untuk mendukung adanya pembangunan perlu adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia terlebih bagi daerah 3T, terluar, tertinggal dan terdepan.

Keberadaan jumlah penduduk dan jumlah lowongan pekerjaan haruslah seimbang agar tidak adanya pengangguran. Jumlah pengangguran yang meningkat dapat menghambat pembangunan sektor maritim dan kelautan. Terlebih lagi saat ini Indonesia diisukan akan menerima bonus demografi.

Jika bonus demografi itu tidak diatasi dengan baik maka akan menjadi boomerang. Namun, jika bonus demografi dapat dimanfaatkan dengan baik, hal tersebut sangat membantu jalannya sektor Maritim dan Kelautan.

Sebab, di sektor ini dibutuhkan tenaga kerja yang profesional sehingga sumber daya laut dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan perekonomian.

  • Tantangan ekonomi regional dan anggaran pemerintah

Setiap anggaran pemerintah daerah satu dengan lainnya tentu tidak sama. Begitupun dengan produk domestik bruto yang dihasilkannya. Terlebih lagi pada beberapa pulau yang memiliki keterbatasan anggaran.

Keterbatasan anggaran ini dapat menjadi penghambat pembangunan sektor Maritim. Jika kekurangan anggaran maka akan sulit melakukan berbagai pembangunan penunjang kegiatan ekonomi maritim dan kelautan.

Ketimpangan PDRB di wilayah Indonesia jelas seperti pada daerah Sumatera dan Jawa yang memberikan kontribusi sebanyak 81,24%, sementara wilayah bagian sama seperti Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Papua dan Maluku hanya memberikan kontribusi sebesar 18,76%.

  • Tantangan Infrastruktur maritim

Kegiatan kelautan bergantung pada infrasturktur maritim. Infrastruktur maritim memiliki tiga aspek yakni industri manufaktur maritim, industri pelayaran nasional dan pelabuhan laut. Ketimpangan infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia juga masih terasa.

Seperti adanya pemusatan galangan kapal di wilayah Sumatera, Jawa dan Kalimantan yang mencapai 88% atau sebanyak 220 galangan. Sementara itu, jumlah galangan di bagian timur Indonesia hanya mencapai 12% atau sebanyak 30 galangan.

Perbandingan ini sangat jauh sekali sehingga diperlukan adanya pemerataan infrastruktur. Keberadaan galangan kapal sangat bermanfaat bagi para nelayan untuk menangkap ikan. Jika jumlah galangan terbatas, maka jumlah ikan yang akan dihasilkan pun terbatas.

Begitu pun dengan pera persebaran pelabuhan yang dipusatkan di wilayah Jawa, Sumatera dan Kalimantan sebanyak 65% sedangkan wilayah timur hanya sebanyak 35% saja.

The post 3 Persamaan Ekonomi Maritim dan Ekonomi Kelautan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Kebijakan Pengembangan Ekonomi Maritim di Indonesia https://haloedukasi.com/kebijakan-pengembangan-ekonomi-maritim-di-indonesia Fri, 05 May 2023 03:49:26 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42931 Indonesia merupakan negara ekonomi maritim terbesar di dunia. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas. Sekitar 5,8 juta kilometernya persegi wilayah laut Indonesia. Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau dan lebih dari 95.000 kilometer garis pantai. Sayangngnya potensi kekayaan sebesar itu tidak dimanfaatkan dengan penuh. Hanya sekitar 10 % kekayaan yang dapat […]

The post 8 Kebijakan Pengembangan Ekonomi Maritim di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia merupakan negara ekonomi maritim terbesar di dunia. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas. Sekitar 5,8 juta kilometernya persegi wilayah laut Indonesia. Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau dan lebih dari 95.000 kilometer garis pantai.

Sayangngnya potensi kekayaan sebesar itu tidak dimanfaatkan dengan penuh. Hanya sekitar 10 % kekayaan yang dapat dikelola dan dimanfaatkan. Dengan potensi kekayaan tersebut seharusnya Indonesia memiliki sejumlah kebijakan yang dapat mendukung Indonesia sebagai negara maritim.

Berikut ini kebijakan Indonesia dalam ekonomi Maritim.

1. Kebijakan Membangun Jalan Tol Laut

Tol laut merupakan salah bentuk nyata pemerintah dalam menerapkan ekonomi Maritim dengan meningkatkan pelayanan pada daerah 3T tertinggal, terdepan dan paling luar dari perbatasan. Tol laut juga dapat menjadi angkatan laut yang melakukan pelayaran secara rutin dan terjadwal mengarungi wilayah barat hingga timur Indonesia.

Dengan adanya tol laut ini pemerintah dapat memastikan semua logistik dapat terpenuhi dengan lancar baik kebutuhan yang bersifat maupun barang lainnya ke seluruh Indonesia. Dengan adanya tol laut dapat dirasakan adanya pengurangan selisih harga antar pulau.

Selama ini akses kebutuhan pokok yang sulit ternyata dapat membuat kenaikan sejumlah harga yang sangat nyata pada sejumlah daerah khususnya daerah 3T Indonesia. Dengan begitu dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan perkembangan ekonomi di sejumlah daerah.

Tol laut pertama kali diluncurkan pada tahun 2015. Ada 15 trayek yang sudah mulai beroperasi dan menghubungkan berbagai daerah-daerah yang ada di Indonesia. Adapun trayek tersebut di antaranya adalah

  • Trayek T-1 rute Teluk Bayur – Pulau Nias (Gn. Sitoli) – Mentawai (Sikakap) – Pulau Enggano – Bengkulu PP
  • Trayek T-6 rute Tanjung perak – Tidore – Morotai – PP dan T-15 rute Tanjung Perak – Kisar (Wonreli) – Namrole PP.

PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PELNI menjadi pihak operator program laut serta melibatkan beberapa BUMN lainnya seperti Indonesia Ferry dan Djakarta Lloyd, ASDP serta beberapa perusahaan pelayaran swasta lainnya. Selain memiliki perkembangan pada rutenya program laut jug berkembang untuk mengangkut kontainer serta hewan ternak.

Di mana pihak PELNI yang ditugaskan untuk dapat menjalankan CM Camara Nusantara 1 dari Kupang, NTT menuju Tanjung Priok, Jakarta dengan tujuan agar dapat mengangkut hewan sapi. Kegiatan ini dilakukan mulai 10 November 2015.

Kapal ternak yang ditugaskan langsung ke pihak PELNI ini memiliki tujuan untuk memenuhi penawaran keperluan daging yang ada di daerah ibu kota dan sekitarnya. Selama empat tahun beroperasi kapal ternak ini sudah menjalankan 84 Voyage dengan muatan sebanyak 40.300 ekor sapi dari Kupang menuju Tanjung Priok yang selanjutnya akan disalurkan ke wilayah Jabodetabek dan Bandung.

Sama seperti kapal penumpang pada umumnya, kapal ternak ini memiliki jadwal yang tetap dan teratur saat berlayar. Maka dari itu, ternak yang dikirim melalui kapal ternak memiliki kepastian waktu sehingga para peternak dapat mempersiapkan dan mengirim hewan ternaknya. Selain itu, melalui kapal ternak ini, keadaan hewan ternak lebih terjamin sampai ke pelabuhan tujuan.

2. Kebijakan Membangun Pelabuhan Laut Dalam

Sebagai sebuah negara yang memiliki banyak pulau dan memiliki akses perdagangan internasional, keberadaan pelabuhan sangat penting. Hal ini dikarenakan pelabuhan menjadi jalur utama dalam proses perdagangan yang terjadi di antara pulau-pulau di Indonesia.

Terutama dalam kegiatan proses muat barang. Semua pelabuhan memiliki posisi yang sama. Tidak ada yang lebih dominan menguasai kegiatan muat barang. Begitu pentingnya sebuah pelabuhan bagi perdagangan, maka harus dilengkapi dengan sejumlah fasilitas penunjang.

Pada umumnya, fasilitas yang terdapat dalam sebuah pelabuhan yakni alur pelayaran, kolam pelabuhan, gudang lapangan penumpukan, tambatan atau dermaga, gedung terminal, gedung kantor serta fasilitas penunjang lainnya seperti lapangan parkir.

Selain itu, terdapat beberapa fasilitas lainnya seperti peralatan pelabuhan yang berfungsi untuk kegiatan bongkar muat. Terdapat pula berbagai utilitas pelabuhan seperti jaringan air bersih, jaringan listrik, sarana telekomunikasi, saluran pembuangan serta instalasi limbah dan sampah.

Jika ditinjau secara fisik keberadaan pelabuhan bisanya dipakai untuk tempat berlabuhnya sebuah kapal, tempat menaik turunkan penumpang dan bongkar muat barang. Maka dari itu, keberadaan pelabuhan hanyalah dipandang sebagai terminal tempat kapal berlabuh dengan berbagai fasilitas penunjang keselamatan dan keamanan pelayaran serta kegiatan di sekitar pelabuhan.

3. Kebijakan Industri Perkapalan Dalam Negeri

Kerap kali barang produksi dalam negeri diklaim tidak memiliki daya saing dengan barang-barang dari luar. Sama seperti halnya industri galangan kapal dari dalam negeri yang kerap mendapatkan tudingan seperti. Hal ini didasari karena kurangnya kemampuan sumber daya manusia serta pemanfaatan teknologi modern.

Dengan adanya pengembangan industri galangan kapal, hal ini selaras dengan kebijakan tol laut yang diterapkan pemerintah. Keberadaan industri galangan kapal membantu kelancaran arus logistik sehingga peredarannya lebih efisien.

Keberadaan industri galangan kapal Indonesia sudah mengalami berbagai kemajuan. Sebagaimana yang dicatat oleh kementrian perindustrian Indonesia bahwa terjadi peningkatan jumlah galangan kapal buatan dalam negeri menjadi lebih dari 250 perusahaan dengan kapasitas produksi yang menyentuh angka sekitar satu juta DWT pada tahun pertama.

Selain itu, setiap tahunnya kapasitas produksi industri galangan kapal mencapai 12 juta DWT guna reparasi kapal. Pencapaian ini membuktikan bahwa industri galangan kapal Indonesia terus mengalami perbaikan ke arah lebih baik.

Untuk itu, guna mendorong kemandirian pada sektor industri jangka pendek dan menengah, pemerintah terus mendorong adanya peningkatan produksi industri galangan kapal. Usaha ini dilakukan untuk mendukung upaya maksimal penggunaan produk dalam negeri dan memperbaiki perdagangan nasional dengan cara mengganti barang-barang impor seperti pengadaan kapal.

Keberadaan industri perkapalan memiliki peranan yang sangat penting dalam menyatukan wilayah Indonesia yang tersebar. Maka dari itu, keberadaan industri galangan merupakan wujud nyata dari harapan tersebut.

Upaya menyatukan wilayah Indonesia ini bertujuan agar kepentingan negara dalam mewujudkan konektivitas antar tiap wilayah tercapai sehingga kesejahteraan dapat merata. Diharapkan dengan adanya penguatan sarana transportasi kelautan dapat menjadi jembatan untuk mencapai tujuan tersebut.

4. Melakukan Kerja Sama dalam ASEAN Connectivity

Kita tau bahwa Indonesia termasuk ke dalam negara yang berada di kawasan Asia tenggara sehingga masuk dalam keanggotaan ASEAN. Keberadaan Indonesia dalam ASEAN memiliki sejumlah keuntungan terutama dalam hal ekonomi maritim.

Dalam program ASEAN Connectivity terdapat sebuah program untuk mempersiapkan lima pelabuhan besar. Adapun lima pelabuhan besar yang ditetapkan di antaranya Pelabuhan Belawan di Sumatera Utara, Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta serta pelabuhan-pelabuhan yang berada di Makasar, Kalimantan dan Surabaya.

Di dalam ASEAN setidaknya ada 47 pelabuhan yang dikembangkan. Di mana 14 di antaranya berada di Indonesia. Keberadaan lima pelabuhan besar di Indonesia sudah siap untuk digunakan dalam ASEAN Connectivity yang di dalamnya memiliki sejumlah proyek penting penunjang ekonomi maritim.

Keberadaan proyek penting tentunya dapat menguntungkan dunia perekonomian Indonesia karena di dalamnya terdapat sejumlah investor dari pihak swasta.

5. Perubahan Basis Pembangunan Nasional

Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan ekonomi maritim adalah dengan merubah arah pembangunan nasional. Perubahan basis ini dapat dilakukan dengan merubah pembangunan berbasis daratan menjadi berbasis kelautan.

Dengan adanya perubahan ini dapat memicu percepatan pembangunan berbagai fasilitas penunjang transportasi kelautan. Contohnya seperti pembangunan yang terjadi pada pelabuhan Patimban pada tahun 2020.

Pelabuhan ini dibangun di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pembangunan pelabuhan ini berguna bagi percepatan arus transportasi kelautan. Bahkan saat ini pelabuhan ini menjadi pelabuhan ekspor yang besar di Indonesia.

6. Memacu Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Ketersambungan Maritim

Adanya percepatan pengembangan infrastruktur merupakan contoh nyata dari pengembangan ekonomi Maritim. Contohnya seperti dibangunnya sebuah pelabuhan. Di mana pelabuhan merupakan tempat awal dan lalu lalang transportasi laut.

Dengan dibangunnya pelabuhan yang dilengkapi berbagai fasilitas seperti dermaga, gudang dan lainnya maka akan membuat peningkatan kegiatan di pelabuhan. Percepatan pembangunan infrasturktur dapat memberikan banyak manfaat dan mendatangkan pelung guna peningkatan ekonomi maritim.

Seperti terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Semakin banyak kegiatan yang terjadi di pelabuhan maka akan semakin banyak orang yang dibutuhkan di pelabuhan. Dengan begitu, penyerapan lapangan kerja akan terjadi terutama bagi masyarakat sekitar pelabuhan.

Tidak hanya itu, dengan percepatan pembangunan dapat meningkat lalu lintas penumpang, peningkatan kegiatan ekspor impor dan perdagangan antar pulau. Ada banyak pelabuhan di Indonesia di mana terdapat beberapa pelabuhan utama bagi kegiatan ekspor dan impor.

Adapun pelabuhan utama tersebut adalah pelabuhan Tanjung perak, pelabuhan Tanjung Priok, pelabuhan Tanjung emas, pelabuhan merak, pelabuhan Samarinda, pelabuhan Bontang, pelabuhan Cilacap, pelabuhan Banjarmasin, pelabuhan Tuban dan lainnya.

7. Penyesuaian Regulasi dengan Seluruh Pihak

Salah satu kebijakan yang dapat meningkatkan ekonomi Maritim adalah dengan menyesuaikan regulasi dengan berbagai seluruh pihak baik dalam maupun luar negeri. Terdapat empat hak lintas di perairan Indonesia yang meliputi hak lintas damai, hak lintas transit, hak akses komunikasi dan hak lintas ALKI.

Hak lintas damai sebagaimana yang terdapat dalam pasal 17 UNCLOS tahun 1982, yakni akan memberikan hak kepada seluruh negara baik negara berpantai ataupun tidak berpantai. Menikmati hal lintas damai lewat laut teritorial sebagaimana dalam pasal 18 yang menjelaskan lintas sebagai pelayaran lewat laut teritorial.

Adapun regulasi lain seperti Alur Laut Kepulauan Indonesia atau ALKI. Di mana indonesia menjadi negara kepulauan yang dinamakan archipelagic state pertama di dunia dengan memiliki bagan pemisahan alur laut atau TSS di alur laut kepulauan Indonesia. Di mana kedua bagan pemisahan alur laut atau TSS selat Sunda dan selat Lombok saat ini masuk ke dalam ALKI 1 dan ALKI 2.

Alur Laut Kepulauan Indonesia atau ALKI sendiri merupakan alur laut di wilayah perairan Indonesia yang bebas untuk dimasuki kapal-kapal internasional dan tertuang dalam perjanjian PBB mengenai Hukum Laut atau The United Nations Convention on the Law of the Sea atau UNCLOS pada tahun 1982.

8. Penerapan Lima Pilar Utama dalam Industri Maritim Indonesia

Guna mensukseskan industri maritim Indonesia, Jokowi meluncurkan poros Maritim yang dinamakan Doktrin Jokowi atau World Maritime Fulcrum dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur yang diadakan di Nay Pyi Taw, Myanmar. Di dalam doktrin tersebut terdapat lima pilar utama dalam pembangunan sektor industri maritim di Indonesia.

  • Pembangunan budaya maritim di Indonesia

Pembangunan fisik harus disertai dengan pembangunan manusia. Kalimat tersebut benar adanya karena manusia sebagai penggerak pembangunan dan objek pembangunan. Maka dari itu, salah satu hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan ekonomi Maritim Indonesia adalah dengan pentingnya menyadari bahwa Indonesia merupakan negara dengan kepulauan terbesar.

Kesadaran akan identitas bangsa yang memiliki kekayaan sumber daya alam khususnya laut yang melimpah. Maka dari itu, masyarakat Indonesia harus menjaga semua itu dengan turut serta dalam upaya pembangunan ekonomi maritim. Tanpa adanya kesadaran, maka pembangunan tidak akan berhasil.

  • Pengelolaan sumber daya laut yang terjaga

Salah satu hal yang mendukung upaya pembangunan adalah adanya kebijakan. Keberadaan kebijakan harusnya dapat mudah diterapkan sehingga akan terjalin kerja sama yang baik antar masyarakat dengan pemerintah. Kerja sama yang baik ini dapat meningkatkan penguasaan potensi laut.

Namun, di samping itu hal yang harus diperhatikan adalah kegiatan eksploitasi laut yang berlebihan. Kegiatan penguasaan laut harus dilaksanakan secara aman sehingga industri perikanan akan tetap terjaga keberadaannya. Maka dari itu, salah satu komponen utama dalam hal ini adalah nelayan. Nelayan perlu diajak kerja sama dalam memanfaatkan laut guna mendukung ekonomi Maritim.

  • Prioritas pengembangan infrastruktur dan konektivitas

Pada pilar ketiga ini yang menjadi fokus utama adalah pembangunan infrastruktur yang dapat menunjang keberadaan laut sebagai sumber kegiatan ekonomi. Maka dari itu, pembangunan infrastruktur harus terus dilakukan agar kegiatan ekonomi Maritim dapat berjalan dengan lancar.

Contohnya yakni pada kebijakan pengembangan tol laut. Keberadaan tol laut sangat berperan penting dalam dunia pelayaran dan perdagangan. Tidak hanya itu, masalah lain seperti logistik, industri bidang perkapalan dan pariwisata maritim juga perlu diperhatikan.

  • Pembangunan diplomasi Maritim

Seorang diplomat merupakan sosok yang menjadi perwakilan negara untuk mengatasi sejumlah masalah dengan negara lain. Tidak menutup kemungkinan di wilayah laut dapat terjadi konflik. Bahkan beberapa kasus pernah terjadi seperti pencurian ikan yang dilakukan negara lain, pengombakan, pencemaran lingkungan laut dan tindakan ilegal lainnya.

Hal ini diakibatkan sistem keamanan laut tidak ketat. Maka dari itu, sebagai upaya untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya diplomasi laut yang berperan mengatasi dan menengahi masalah yang akan terjadi di laut.

  • Pembangunan kekuatan dan pertahanan maritim

Selain adanya diplomasi, hal lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi konflik laut adalah dengan membangun kekuatan dan pertahanan maritim. Pembangunan kekuatan dan pertahanan maritim ini dapat dilakukan dengan menyiapkan anggota dan sejumlah fasilitas penunjang seperti kapal perang.

Terlebih lagi Indonesia sudah dapat memproduksi sendiri kapal perang. Pembangunan kekuatan dan pertahanan maritim merupakan sebuah upaya untuk mewaspadai sejumlah praktik ilegal yang dapat mengganggu perkembangan ekonomi Maritim Indonesia.

The post 8 Kebijakan Pengembangan Ekonomi Maritim di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
19 Contoh Ekonomi Maritim dan Kelautan https://haloedukasi.com/contoh-ekonomi-maritim-dan-kelautan Thu, 20 Apr 2023 03:16:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42724 Contoh kegiatan ekonomi maritim dan ekonomi kelautan tentu saja memiliki sejumlah perbedaan. Untuk dapat melihat perbedaan kedua kegiatan ekonomi tersebut, dapat dilihat dari contoh kegiatan ekonominya. Berikut contoh kegiatan ekonomi maritim dan ekonomi modern. Contoh ekonomi maritim Ekonomi maritim merupakan kegiatan ekonomi yang ada di pesisir laut serta tidak lepas dari segala hal yang berhubungan […]

The post 19 Contoh Ekonomi Maritim dan Kelautan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Contoh kegiatan ekonomi maritim dan ekonomi kelautan tentu saja memiliki sejumlah perbedaan. Untuk dapat melihat perbedaan kedua kegiatan ekonomi tersebut, dapat dilihat dari contoh kegiatan ekonominya. Berikut contoh kegiatan ekonomi maritim dan ekonomi modern.

Contoh ekonomi maritim

Ekonomi maritim merupakan kegiatan ekonomi yang ada di pesisir laut serta tidak lepas dari segala hal yang berhubungan dengan transportasi laut. Ekonomi maritim memerlukan waktu yang lebih panjang dibandingkan ekonomi kelautan karena melibatkan banyak pihak.

Ekonomi kelautan hasil produksi lebih cepat terlihat karena kegiatan yang dilakukan lebih instan dan sedikit melibatkan banyak orang.

1. Industri perkapalan (Pembuatan kapal laut)

Industri pembuatan kapal laut adalah salah satu contoh dari kegiatan ekonomi maritim yang ada di Indonesia. Kegiatan ekonomi ini memicu berbagai sektor maritim lain sehingga dapat memunculkan pusat-pusat perekonomian baru.

Industri perkapalan atau galangan kapal dapat menjadi sebuah industri yang paling penting dan paling strategis di masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan mengingat kondisi Indonesia yang menjadi negara kepulauan terbesar di dunia.

Bahkan Indonesia memiliki potensi sebagai negara maritim yang kuat. Sejak tahun 2018, di Indonesia perkembangan industri perkapalan berjalan cukup signifikan.Hal ini tentunya tidak lepas dari faktor Indonesia menjadi negara kepulauan terbesar di dunia.

Dan adanya campur tangan dari pemerintah dalam pembuatan maritim nasional sehingga industri perkapalan dapat berkembang pesat. Pemerintah memperluas produksi perkapalan dengan tujuan untuk menjangkau wilayah yang sulit dijangkau selama ini.

2. Industri reparasi kapal

Industri reparasi kapal merupakan contoh kegiatan ekonomi maritim yang banyak mendapatkan perhatian di Indonesia. Hal ini dikarenakan kegiatan reparasi kapal bukan hanya sebatas merawat serta memelihara kapal semata.

Kegiatan reparasi kapal merupakan sebuah proses pemulihan kondisi peralatan atau pemulihan mesin kapal yang telah rusak sehingga mengalami penurunan performa. Reparasi kapal adalah proses perbaikan atau penggantian bagian-bagian yang sudah tidak layak dan tidak memenuhi standar minimal kelayakan untuk digunakan berlayar.

Standar kelayakan kapal ditetapkan atas peraturan statutory maupun kelas. Pada dasarnya kegiatan industri reparasi kapal tidak akan jauh dari kegiatan industri galangan kapal atau pembuatan kapal. Pada praktiknya industri reparasi kapal ini melayani perbaikan kapal dan umumnya bergerak dalam skala besar.

3. Industri Pembuatan Senjata dan Kapal Perang

Dahulu persenjataan negara Indonesia selalu bergantung pada kegiatan impor. Hal ini dikarenakan saat itu orang Indonesia masih minim pengetahuan dan keterbatasan anggaran. Namun, hal tersebut tidak berlaku saat ini.

Hal ini dikarenakan pada tanggal 5 Desember 2021 PT PAL telah meluncurkan kapal perang hasil buatan anak bangsa. Kapal perang ini dinamakan dengan Kapal Cepat Rudal atau KCR. Kapal ini memiliki ukuran 60 meter x 8,10 meter x 4,85 meter. Daya muat kapal perang ini kurang lebih 450 hingga 500 ton.

Selain itu, kapal perang ini dilengkapi dengan persenjataan yang dapat mendeteksi target baik di udara, permukaan bahkan bawah laut. Hal ini dikarenakan KCR dipersenjatai senapan kapal 57 Bofors Shipborne Gun 20 mm dan Surface to Surface Missile (SSM) Exocet 40 mm.

4. Jasa Pergudangan Laut

Jasa Pergudangan Laut merupakan salah kegiatan ekonomi maritim yang memberikan kontribusi dalam penyumbang devisa negara. Keberadaan jasa ini sangat penting karena memungkinkan mode transportasi untuk menyimpan barang yang ada di sekitar pelabuhan. Jasa Pergudangan Laut menjadi salah satu cara untuk mengoptimalkan tol laut.

5. Terminal peti kemas

Terminal peti kemas adalah fasilitas untuk memindahkan kargo peti kemas sebelum akhirnya dikirimkan. Kegiatan ini biasa disebut dengan bongkar muat peti kemas. Fasilitas terminal peti kemas yang dimaksud di sini adalah

  • Dermaga (pelabuhan)
  • Lapangan penumpukan (untuk menyimpan, mengumpulkan atau menumpuk peti kemas dengan muatan diterima), dan
  • Container yard (daerah pelabuhan yang digunakan untuk menimbun petikemas FCL yang nantinya akan dibongkar dari kapal).

Terminal peti kemas salah gemar sementara pengumpulan peti kemas dari hinterland atau pelabuhan lain sebelum akhirnya diangkut dan dikirimkan ke tempat tujuan atau terminal peti kemas yang lebih besar. Adapun jenis peti kemas di antaranya yakni :

  • Dry cargo container
  • Reefer container
  • Bulk container
  • Open side container
  • Soft top container
  • Tank container, dan
  • Flat rack container

6. Jasa Navigasi Kapal

Jasa Navigasi Kapal merupakan jasa aktivitas untuk membantu swak kapal dalam melakukan komunikasi baik dalam satu kapal maupun sesama kapal. Keberadaan jasa ini sangat penting dan tidak boleh dipandang sebelah mata.

Hal ini dikarenakan jasa ini akan membantu proses kapal berlayar sekaligus yang akan menentukan arah berlayar. Hal ini sebagaimana dengan fungsi navigasi sendiri yakni sebagai penentu kedudukan dan arah perjalanan di medan laju.

7. Tol laut

Seperti halnya jalur transportasi lain, transportasi laut ternyata memiliki tol. Pembuatan top laut ini berhubungan dengan kelancaran jalur pelayaran dan pengangkutan logistik. Fungsi tol laut untuk mengatur lalu lintas bebas hambatan bagi kapal-kapal yang berlayar di perairan Nusantara.

Pada prinsipnya salah satu contoh kegiatan ekonomi maritim dari tol ini adalah melakukan aktivitas pelayaran secara rutin termasuk menjadwalkan pelayaran dari wilayah barang hingga timur Indonesia untuk memperkuat jalur pelayaran serta logistik.

Dengan adanya tol laut diharapkan dapat menjaga ketersediaan barang-barang pokok dan penting yang ada di kawasan daerah 3TP yakni tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan. Kegiatan ini sudah ada sejak tahun 2015 dan hingga saat ini telah ada 33 trayek tol laut nasional dari Aceh hingga Papua.

Program nasional ini sudah terealisasi dikarenakan latar belakang adanya disparitas harga yang cukup signifikan di antara wilayah di barat dan timur Indonesia. Dengan adanya pengangkutan logistik kelautan Indonesia bertujuan untuk menghubungkan pelabuhan besar yang ada di Nusantara sehingga persediaan logistik di setiap daerah berjalan lancar.

8. Aktivitas perekonomian pelabuhan

Pada umumnya terdapat 5 kegiatan ekonomi pokok yang kerap ada di pelabuhan. Kegiatan ekonomi tersebut di antaranya pelayanan kapal, handling bongkar muat, Embarkasi dan debarkasi penumpang. Dengan begitu kegiatan pariwisata dan ekonomi dapat tumbuh secara bersamaan.

Misalnya seperti yang terjadi pada pelabuhan penyebrangan Ulee Lheue Aceh. Seluruh potensi kegiatan ekonomi di daerah tersebut dapat tumbuh dan berkembang dari kegiatan pelabuhan.

Sedangkan dari kegiatan pariwisatanya pelabuhan Ulee Lheue memiliki ruang hijau dengan latar belakang pesona keindahan alam sehingga siapapun yang mengunjungi pelabuhan dapat menikmati pemandangan tersebut.

Bahkan tak jarang banyak dari pengunjung memanfaatkan hal tersebut sebagai tempat piknik keluarga. Dengan adanya hal tersebut tentunya menjadi sebuah potensi untuk mengembangkan kuliner dengan cita rasa khas Aceh. Bahkan hal tersebut dapat menjadi sasaran empuk pengundang investor.

9. Industri Logistik Akomodasi

Biaya pengiriman barang lewat laut jauh lebih murah dibandingkan jalur darat sehingga hal ini dapat dimanfaatkan bagi sarana pengangkutan berbagai barang dalam jarak jauh seperti lintas pulau. Bahkan pengangkutan barang dengan jumlah besar lewat laut lebih mudah dilakukan dibandingkan lewat udara dan darat.

Hal ini dikarenakan transportasi laut jarang terkena macet. Meskipun begitu bukan berarti jalur laut bebas macet. Seperti yang terjadi ada lalu lintas di wilayah selat Indonesia. Pengangkutan barang menggunakan jalur transportasi Laut masih menjadi keunggulan dibandingkan akomodasi jalur lain.

Pada praktiknya jalur laut dan maritim sangat strategis bagi perdagangan terkhusus kegiatan ekspor impor. Hal inilah yang kemudian menjadi alasan mengapa kota yang berada di dekat pelabuhan cenderung lebih cepat berkembang dan menjadi daerah yang produktif dibandingkan daerah lain.

10. Jasa penyebrangan antar pulau dan antar negara

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki pulau-pulau besar dan kecil yang sangat luas. Hal inilah yang kemudian mendatangkan salah satu potensi ekonomi yakni jasa penyebrangan antar pulau dan antar negara.

Jasa penyebrangan antar pulau dan negara menjadi salah satu kegiatan ekonomi maritim yang diandalkan di Indonesia. Kegiatan ini membantu para wisatawan yang hendak mengunjungi pulau-pulau yang ada di Indonesia.

Contoh kegiatan ekonomi kelautan

Ekonomi kelautan adalah semua kegiatan perekonomian yang berhubungan dengan hasil laut. Ekonomi maritim memiliki tujuan untuk mengembangkan usaha pembuatan kapal dalam rangka meningkatkan armada kapal. Hampir seluruh kegiatannya berlangsung di laut baik itu di tepi, tengah laut bahkan di tengah samudra.

Ekonomi kelautan memiliki tujuan untuk membangun wilayah atau daerah yang ada di sekitar laut. Seluruh kegiatan perekonomian berpusat agar dapat menghasilkan barang ataupun jasa. Semua hasil produk dapat memiliki nilai ekonomi.

Seperti hasil tangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan. Memang jika dilihat secara langsung kegiatan ekonomi maritim baik yang dilakukan di tepi ataupun tengah laut tidak menghasilkan produk. Contohnya seperti jasa perdagangan laut. Namun, kedua kegiatan ekonomi baik maritim maupun kelautan pada dasarnya tetap menghasilkan produk.

11. Pembudidayaan rumput laut

Rumput laut menjadi salah satu kekayaan laut yang memiliki potensi besar dan dapat meningkatkan perekonomian di bidang kelautan. Oleh sebab itu, tak sedikit masyarakat Indonesia yang menjadi petani rumput laut yang melestarikan dan membudidayakan rumput laut.

Maka dari itu, rumput laut dengan mudah ditemukan di sepanjang pantai dan pesisir. Biasanya pada petani akan menjemur rumput laut hasil tangkapannya.

12. Kehadiran para nelayan

Sebanyak 80 % penduduk Indonesia bermukim di wilayah sekitar pantai dan pesisir. Maka tak heran jika sebagian besar masyarakat Indonesia berprofesi sebagai nelayan. Profesi sebagai nelayan kerap kali diremehkan dan dipandang sebelah mata.

Padahal profesi ini harus memiliki tekad yang kuat dan kesungguhan. Berkat para nelayan, masyarakat dapat merasakan ikan hasil laut yang sangat bermanfaat bagi tubuh.

13. Garam

Garam merupakan produk hasil laut yang kerap diperjualbelikan. Garam sangat berperan penting dalam masakan. Masakan tidak akan enak jika tidak diberikan garam. Pembuatan garam melalui proses yang cukup panjang.

Sayangnya hal ini berbanding terbalik dengan harga jual garam yang terbilang murah. Para petani garam biasanya akan menjemur garam di tepi pantai sebelum akhirnya dijual.

14. Petambak udang

Ada banyak sekali hasil laut yang dapat diperjualbelikan. Salah satunya adalah udang. Udang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan udang memiliki rasa yang enak dan memiliki kandungan gizi yang tinggi.

Udang dapat diolah menjadi berbagai makanan. Oleh karena itu, udang menjadi potensi besar bagi kegiatan ekonomi yang dimanfaatkan oleh para nelayan.

15. Budidaya ikan

Berbicara mengenai laut tentunya tidak akan lepas dengan yang namanya ikan. Pengolahan atau budidaya ikan mudah dilakukan baik di pesisir pantai maupun kawasan dekat laut. Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk membudidayakan ikan oleh para nelayan.

Potensi budidaya ikan tergolong cukup menjanjikan. Ikan menjadi salah satu makanan pokok yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Banyak sekali olahan makanan yang dapat diproduksi dari ikan. Tak heran jika banyak sekali yang tertarik untuk membudidayakan ikan dengan membuat tambak sendiri.

16. Budidaya kerang

Laut menyimpan banyak kekayaan alam yang berpotensi dapat meningkatkan kegiatan ekonomi. Salah satu kekayaan alam yang ada di laut adalah kerang. Kerang menjadi salah satu jenis hewan laut yang berpotensi dapat meningkatkan kegiatan ekonomi.

Terlebih banyak sekali jenis kerang dapat dibudidayakan dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Maka tak heran jika kerang menjadi salah satu usaha yang menjanjikan dan diminati oleh masyarakat Indonesia.

17. Konsumsi hasil laut

Seseorang yang tengah melakukan pelayaran tentunya membutuhkan yang namanya konsumsi. Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh awak kapal ini termasuk ke dalam kegiatan ekonomi. Hal ini dikarenakan mengonsumsi produk olahan laut dapat disebut sebagai kegiatan ekonomi selain melakukan produksi dan distribusi.

18. Keberadaan Pasar Apung

Pasar apung adalah salah satu bentuk kegiatan ekonomi yang berada di laut. Sebagai negara yang memiliki wilayah perairan yang cukup luas hal ini dimanfaatkan oleh beberapa masyarakat dengan mengadakan pasar apung. Pasar apung merupakan pasar yang berada di atas air. Kegiatan yang dilakukan sama seperti pasar pada umumnya yakni ada kegiatan transaksi jual beli barang-barang.

19. Rehabilitasi ekosistem terumbu karang

Terumbu karang merupakan salah satu kekayaan alam yang berada di laut. Sayangnya banyak terumbu karang saat ini dalam keadaan rusak. Hal ini disebabkan oleh kegiatan atau aktivitas masyarakat itu sendiri.

Maka dari itu, untuk memulihkan keadaan terumbu karang perlu diadakan rehabilitasi. Rehabilitasi terumbu karang bertujuan untuk memperbaiki keadaan terumbu karang yang rusak. Kegiatan rehabilitasi ini menjadi salah satu kegiatan ekonomi kelautan.

The post 19 Contoh Ekonomi Maritim dan Kelautan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekonomi Maritim: Pengertian, Kelebihan dan Contoh https://haloedukasi.com/ekonomi-maritim Tue, 01 Nov 2022 04:19:48 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39385 Pengertian Ekonomi Maritim Indonesia sering disebut sebagai negara maritim. Julukan ini terbentuk akibat negara Indonesia memiliki luas wilayah perairan yang lebih besar dari jumlah wilayah daratannya. Kondisi ini tentunya membuat Indonesia untuk memiliki jenis ekonomi maritim dalam perekonomian besarnya. Ekonomi maritim adalah segala kegiatan ekonomi yang berlangsung di kawasan pesisir laut dan lautan. Kegiatan ekonomi […]

The post Ekonomi Maritim: Pengertian, Kelebihan dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Ekonomi Maritim

Indonesia sering disebut sebagai negara maritim. Julukan ini terbentuk akibat negara Indonesia memiliki luas wilayah perairan yang lebih besar dari jumlah wilayah daratannya. Kondisi ini tentunya membuat Indonesia untuk memiliki jenis ekonomi maritim dalam perekonomian besarnya.

Ekonomi maritim adalah segala kegiatan ekonomi yang berlangsung di kawasan pesisir laut dan lautan. Kegiatan ekonomi yang berlangsung dalam ekonomi maritim akan meliputi transportasi laut, industri galangan kapal, perawatan galangan kapal, pembangunan pelabuhan, bahkan sampai segala kegiatan operasional apapun yang berada di pelabuhan tersebut.

Segala kegiatan ekonomi yang berlangsung di tepi pantai, pesisir, ataupun tengah laut dapat tergolong dalam ekonomi maritim. Kegiatan ini perlu diatur sebagaimana segala kegiatan di darat diatur. Hal ini didasari pada sebuah kondisi bahwa setiap negara juga memiliki batasan wilayah air dengan negara lain.

Pentingnya Membangun Industri Ekonomi Maritim

Sebagai negara yang memiliki jumlah perairan yang luas, Indonesia memiliki kekuatan maritim yang besar, termasuk dari kapasitas militer dan kekayaan bawah laut yang banyak. Industri maritim, tentunya, ikut ambil andil dalam membesarkan perekonomian Indonesia. Ada beberapa alasan yang menyebabkan ekonomi maritim harus dikembangkan di Indonesia, diantaranya adalah :

  • Memperkuat Identitas Indonesia Sebagai Negara Maritim

Indonesia memiliki identitas kuat sebagai negara maritim. Sudah sepatutnya, Indonesia harus mengembangkan industri maritim. Hal ini juga didasari pada area kelautan dapat menjadi salah satu aset berharga negara.

  • Membantu Pengelolaan Sumber Daya Laut

Industri maritim memang tidak bersinggungan langsung dengan sumber daya alam. Namun, pengembangan industri maritim mengenai sumber daya laut perlu dilakukan sehingga hasil laut dapat diolah dan didistribusikan secara cepat dan benar.

  • Meratakan Pembangunan Infrastruktur

Ekonomi maritim juga dapat berdampak untuk infrastruktur. Pengembangan ekonomi maritim dapat menjadi salah satu cara yang tepat untuk mewujudkan pembangunan nasional secara merata.

  • Meningkatkan Konektivitas Maritim

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki lebih dari belasan ribu pulau. Negara ini perlu membangun fasilitas-fasilitas yang mendukung keterjangkauan antar pulau. Pengembangan industri perkapalan di dunia ekonomi maritim menjadi salah satu cara terbaik untuk memulainya.

Upaya Pengembangan Ekonomi Maritim

Pengembangan kegiatan ekonomi maritim diharapkan akan terus meningkat guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan mensejahterakan rakyat lebih lagi. Ekonomi maritim memiliki potensi yang cukup besar sehingga sangat perlu untuk diperkuat. Secara umum, upaya pengembangan ekonomi maritim dilakukan untuk mencapai 4 tujuan utama, diantaranya adalah :

  • Meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
  • Meningkatkan kesejahteraan semua pelaku usaha, terutama untuk setiap nelayan, pembudidaya ikan, dan masyarakat lainnya dengan skala kecil.
  • Memelihara kelestarian lingkungan dan sumber daya kelautan.
  • Menjadikan laut sebagai pemersatu bangsa dan penegak kedaulatan bangsa.

Ada 3 upaya pengembangan ekonomi maritim yang diterapkan di Indonesia, diantaranya adalah :

  • Perubahan Basis Pembangunan Nasional

Perubahan basis pembangunan nasional terjadi dari pembangunan basis daratan yang diubah menjadi pembangunan. Perbuahan ini adalah upaya penting yang dilakukan untuk memacu percepatan sarana transportasi strategis di dunia kelautan.

Salah satu contoh nyata yang dapat terlihat adalah pembangunan pelabuhan patimban di Subang, Jawa Barat pada tahun 2020. Pembangunan tersebut sangatlah membuahkan hasil dan membuat pelabuhan tersebut menjadi pelabuhan ekspor terbesar di negara Indonesia.

  • Memacu Percepatan Pengembangan Infrastruktur dan Ketersambungan Maritim

Peremajaan dan pengembangan pelabuhan merupakan contoh pengembangan ekonomi maritim yang sering terlihat. Dengan dibuatkannya terminal barang dengan fasilitas lengkap, termasuk gudang, lapangan penumpukkan, dan peralatan bongkar muat, kegiatan di pelabuhan dapat menjadi semakin efektif. Kondisi ini dapat menyebabkan banyak manfaat dan peluang baru.

Salah satu contoh manfaat nyata dari pengembangan pelabuhan adalah adanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Setiap warga yang tinggal di sekitar pelabuhan juga akan mendapatkan keuntungan, misalnya dengan adanya peningkatan lalu lintas penumpang kapal, peningkatan kegiatan ekspor impor, dan perdagangan antar pulau melalui pelabuhan.

Ada beberapa pelabuhan di Indonesia yang menjadi pusat kegiatan ekspor dan impor barang, beberapa diantaranya adalah pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Perak, Dumai, Banjarmasin, Bontang, Cilacap, Belawan, Samarinda, Merak, Cigading, Tuban, Batu Ampar, dan Tanjung Emas.

  • Regulasi yang Sesuai dengan Seluruh Pihak, Baik dalam Negeri ataupun Luar Negeri

Salah satu upaya pengembangan ekonomi maritim dari segi regulasi yang sesuai dengan pihak dalam negeri ataupun luar negeri adalah empal hal lintas perairan Indonesia, dimana mencakup hak lintas damai, hak lintas transit, hak lintas ALKI, dan hak akses komunikasi.

Hak lintas damai ada teruang dalam pasal 17 UNCLOS tahun 1982, dimana tertulis bahwa akan memberikan hak kepada seluruh negara, baik negara berpantai maupun tidak berpantai. Di pasal 18 juga tercantumkan bahasan mengenai cara menikmati hak lintas damai lewat laut teritorial dan pengertian lintas sebagai pelayaran lewat laun teritorial.

Hak lintas ALKI merupakan singkatan dari Alur Laut Kepulauan Indonesia. Kondisi ini muncul karena Indonesia merupakan archipelagic state pertama di dunia yang memiliki bagan pemisah alur laut atau TSS di alur laut kepulauan Indonesia. Kedua pemisahan alur laut adalah TSS Selat Sunda dan Selat Lombok, dimana sudah termasuk dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I dan II.

ALKI sendiri dapat diartikan sebagai alur laut di wilayah perairan Indonesia yang bebas untuk dilayari kapal-kapal internasional, atau disebut juga dengan freedom to passage. Kondisi ini sudah tertuang dalam perjanjian Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Hukum Laut, atau disebut juga The United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) pada tahun 1982.

Manfaat Ekonomi Maritim

Ada 5 pilar pembangunan dan kebijakan di bagian ekonomi maritim, diantaranya adalah :

  • Pembangunan budaya maritim di Indonesia
  • Pengelolaan sumber daya laut yang lebih terjaga
  • Memprioritaskan pengembangan infrastruktur dan konektivitas
  • Pembangunan diplomasi maritim
  • Pembangunan kekuatan dan pertahanan maritim

Berdasarkan 5 pilar pembangunan dan kebijakan di dunia ekonomi maritim, ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari ekonomi maritim. Beberapa manfaat ekonomi maritim di Indonesia adalah :

  • Pertumbuhan Eknomi Secara Berkelanjutan

Tol laut akan sangat membantu kegiatan perekonomian antar pulau. Masyarakat yang tinggal di area sekitar juga dapat mengalami dampak langsung di dunia ekonomi. Efeknya, akan ada pertambahan ekonomi yang berlangsung secara berkelanjutan.

  • Kesejahteraan Pelaku Usaha

Pelaku usaha maritim, misalnya nelayan, pembudidaya ikan, dan masyarakat kelautan dengan skala kecil akan mengalami manfaat dari ekonomi maritim. Kesejahteraan di beberapa sektor ekonomi akan meningkat secara bertahap.

  • Kelestarian Lingkungan yang Lebih Terpelihara

Ekonomi maritim juga memberikan manfaaat bagi kelestarian lingkungan laut di Indonesia. Kondisi laut Indonesia akan terus dijaga juga keberlangsungan ekonomi maritim. Sumber daya alam dan keindahan alam akan terpelihara dengan baik.

  • Laut Sebagai Pemersatu Bangsa

Beberapa daerah di Indonesia sulit untuk dijangkau melalui darat, apalagi Indonesia tergolong dalam negara kepulauan. Dengan adanya ekonomi maritim, setiap sektor dapat menjangkau derah terdepat dan tertinggal yang kini sulit. Tol laut dan pelabuhan-pelabuhan dapat mempermudah sarana transportasi dan membuat kepemilikan bangsa semakin kuat.

  • Pengembangan Kegiatan Ekonomi Maritim

Pengembangan kegiatan ekonomi maritim dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lainnya. Potensi kelautan yang besar harus dipertahankan dengan baik agar manfaat pengembangan kegiatan ekonomi maritim dapat terus terjaga.

Kelebihan Ekonomi Maritim

Beberapa kelebihan ekonomi maritim di Indoensia adalah :

  • Letak wilayah strategis
  • Memiliki potensi yang besar, terutama karena keanekaragaman hayati yang besar
  • Kekayaan alam yang beragam dan melimpah
  • Keindahan laut yang luas
  • Memiliki beragam budaya unik di setiap daerah

Kekurangan Ekonomi Maritim

Walaupun memiliki banyak manfaat dan kelebihan, masih ada beberapa kekurangan ekonomi maritim di Indonesia, diantaranya adalah :

  • Area laut yang cukup bebas dapat menyebabkan rawat penyeludupan
  • Daerah lempeng tektonik, dan gunung-gunung api membuat Indonesia menjadi rawan bencana kelautan, misalnya Tsunami.
  • Transportasi laut masih terkategorikan cukup mahal dan sulit untuk diakses
  • Penyebaran penduduk masih kurang merata
  • Akses informasi yang masih minim menyebabkan masyarakat di wilayah tertentu menjadi terkucilkan

Contoh Ekonomi Maritim

Cakupan ekonomi maritim sangatlah beragam dan luas sehingga proses dan produk yang dihasilkan juga sangatlah panjang. Bahkan, beberapa sektor sudah tidak menghasilkan produk lagi melainkan menghasilkan suatu kebijakan untuk mendorong kegiatan ekonomi. Beberapa contoh ekonomi maritim adalah :

  • Industri Pembuatan Kapal

Industri pembuatan kapal merupakah salah satu jenis industri yang bermain dalam skala besar. Dengan adanya industri pembuatan kapal, konektivitas antar pulau dapat lebih meningkat. Selain pembuatan kapal, beberapa industri ini juga umumnya menyediakan jasa reparasi kapal.

  • Jasa Penyebrangan Antar Pulau atau Antar Negara

Transportasi laut dapat membantu setiap orang yang ingin berpergian dari satu pulau ke pulau lain, baik itu masih dalam negara yang sama ataupun lintas negara. Jasa penyebrangan ini merupakan salah satu hal penting dalam ekonomi maritim. Selain menyebrangkan setiap individu, jasa penyebrangan antar pulau juga dapat mengantar barang dan hewan.

  • Terminal Peti Kemas

Pengiriman barang yang dilakukan dengan kapal laut memerlukan peti kemas untuk mengemasannya. Industri maritim juga dapat menyediakan tempat berlabuhnya kapal-kapal yang membawakan peti kemas. Pada terminal ini, setiap barang dapat dikemas dengan baik dan dapat tersambung dengan transportasi darat lanjutan.

  • Wisata Bahari

Wisata bahari, atau wisata laut, dapat menjadi salah satu kegiatan yang mendukung usaha dan ekonomi maritim. Salah satu contoh wisata bahari yang kerap mejadi kegemaran beberapa orang adalah trip eksklusif dengan kapal pesiar.

  • Industri Pertambangan dan Energi

Industri pertambangan dan energi juga masih masuk dalam bagian ekonomi maritim. Hal ini disebabkan karena banyaknya sumber daya mineral di Indonesia yang berlokasi di wilayah perairan, termasuk minyak bumi, gas alami, perak, dan sebagainya.

  • Industri Perikanan dan Bioteknologi

Industri perikanan dan bioteknologi memiliki nilai yang cukup besar di ekonomi maritim. Hal ini disebabkan karena industri perikanan dan bioteknologi sangat berkaitan erat dengan industri lainnya, termasuk makanan dan minuman, obat-obatan, kosmetik, dan lain sebagainya. Produk yang dihasilkan umumnya berupa pasokan bahan baku untuk produk lainnya.

  • Industri Jalan Laut

Tol laut dapat menjadi salah satu contoh kegiatan ekonomi maritim di bagian industri jalan laut. Kelancaran tol laut dapat meningkatkan distribusi barang atau logistik dengan harga yang tidak terlalu tinggi.

The post Ekonomi Maritim: Pengertian, Kelebihan dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekonomi Kelautan: Pengertian, Kelebihan dan Contoh https://haloedukasi.com/ekonomi-kelautan Mon, 31 Oct 2022 00:24:48 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39392 Adapun wilayah Industri Maritim Indonesia didominasi oleh perairan yang kaya akan sumber daya alam. Dengan potensi tersebut, Indonesia dapat mengembangkan dua sektor penting, yaitu ekonomi kelautan dan ekonomi maritim. Sekilas, kedua istilah tersebut terdengar mirip. Namun, ekonomi kelautan dan ekonomi maritim berbeda jika Anda melihatnya lebih dekat. Ekonomi maritim meliputi berbagai sektor komersial dan industri […]

The post Ekonomi Kelautan: Pengertian, Kelebihan dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Adapun wilayah Industri Maritim Indonesia didominasi oleh perairan yang kaya akan sumber daya alam. Dengan potensi tersebut, Indonesia dapat mengembangkan dua sektor penting, yaitu ekonomi kelautan dan ekonomi maritim. Sekilas, kedua istilah tersebut terdengar mirip. Namun, ekonomi kelautan dan ekonomi maritim berbeda jika Anda melihatnya lebih dekat.

Ekonomi maritim meliputi berbagai sektor komersial dan industri yang terkait dengan perdagangan maritim internasional yang dilakukan di wilayah operasi pelabuhan laut dan sungai (pelayaran, industri pelabuhan, perikanan laut, transportasi air pedalaman, pengelolaan laut dan perairan pedalaman, pendidikan maritim, akademik).

Dan kegiatan ilmiah, dan lain-lain, misalnya kelautan di Indonesia. Pengembangan lebih lanjut dari fungsi ini tergantung pada perubahan kondisi baik di lingkungan pelabuhan (internasional dan nasional) dan di dalam sistem pelabuhan.

Pengertian Ekonomi Kelautan

Ekonomi kelautan adalah salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan di wilayah pesisir dan samudera dan di darat (onshore). Pengelolaan kelautan termasuk dalam contoh pengelolaan kelautan.

Perbedaan Ekonomi Maritim dan Ekonomi Kelautan

Ada yang menganggap ekonomi kelautan dan ekonomi maritim sebagai kebijakan yang sama. Padahal, keduanya berbeda dan membedakan prinsip-prinsip ini satu sama lain. Untuk membantu Anda memahami perbedaan antara keduanya, berikut adalah penjelasannya.

1. Berdasarkan Definisi

Berdasarkan definisi, ada perbedaan antara ekonomi kelautan dan ekonomi maritim. Ekonomi maritim adalah kegiatan ekonomi di pesisir laut dan segala kegiatan yang berhubungan dengan lalu lintas maritim. Misalnya, menyeberangi selat dengan kapal, mendistribusikan barang dengan kapal, dll.

Pada saat yang sama, ekonomi kelautan adalah kegiatan ekonomi yang terkait dengan hasil laut. Misalnya, seorang nelayan yang mendapatkan udang atau ikan dari laut. Nantinya, penangkapan ikan dilakukan di atas kapal khusus dengan peralatan modern.

Lalu lintas di laut dengan demikian termasuk dalam kategori ekonomi maritim, sedangkan kegiatan yang berkaitan dengan produk maritim. Jadi kedua konsep tersebut pada dasarnya berbeda.

2. Perbedaan Tujuan

Perbedaan lain didasarkan pada tujuan. Tujuan ekonomi maritim berbeda dengan ekonomi kelautan. Tujuan dari ekonomi maritim adalah untuk meningkatkan daya saing negara, mengembangkan bisnis galangan kapal dan meningkatkan armada kargo kapal.

Namun, ekonomi kelautan bertujuan untuk mengembangkan wilayah atau wilayah sekitar laut. Kegiatan ekonomi kemudian menghasilkan barang atau jasa, yang artinya dapat menghasilkan produk.

Produk tersebut kemudian dapat dijual karena memiliki nilai ekonomis. Misalnya, ikan hasil tangkapan nelayan kemudian diolah menjadi ikan kering atau asin. Ikan asin, atau ikan kering, adalah produk dari kegiatan ekonomi laut.

3. Perbedaan Aktivitas

Perbedaan terakhir adalah perbedaan berdasarkan aktivitas. Terdapat perbedaan aktivitas antara kedua jenis ekonomi yang berkaitan dengan air laut.

Karena menurut penjelasan sebelumnya, semua kegiatan yang dilakukan di laut yang menghasilkan produk, baik barang maupun jasa, sesuai dengan perbedaan tujuannya, merupakan contoh kegiatan kelautan. Seperti petambak garam, petambak udang, nelayan, dll.

Jenis kegiatan ini menghasilkan barang, seperti petani garam di tepi laut. Dalam kegiatan yang dilakukan, dihasilkan garam laut yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan. Baik untuk kebutuhan sendiri atau dikirim dari pabrik untuk diolah menjadi garam meja terionisasi, ditandai dan dikemas sesuai standar produk yang berlaku.

Sementara itu, contoh kegiatan ekonomi maritim adalah kegiatan yang berlangsung di laut. Baik di tepi laut atau di tengah laut atau samudra. Misalnya industri galangan kapal, industri reparasi kapal, dll.

Kelebihan Ekonomi Kelautan

Adanya ekonomi kleautan yang dilakukan oleh masyarakat bisa mendongkrak perekonomian sekitar daerah pantai.

Kekurangan Ekonomi Kelautan

Kalau dilihat dari segi kekurangannya maka untuk ekonomi kelautan akses dan sarana prasarana ekonomi kelautan yang masih terlihat cukup rendah sehingga segala aktivitas belum berjalan dengan maksimal.

Contoh Ekonomi Kelautan

Indonesia memiliki wilayah pesisir dengan garis pantai yang sangat panjang yang membentang lebih dari 90 ribu kilometer. Oleh karena itu, ekonomi kelautan sangat penting bagi wilayah pesisir. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan ekonomi terkait kelautan yang dapat memicu minat terhadap ilmu kelautan.

1. Nelayan

Nelayan adalah orang yang setiap hari bekerja untuk menangkap ikan atau organisme lain yang hidup di dasar laut atau permukaan. Ada dua jenis nelayan yaitu nelayan tradisional dan nelayan modern.

Nelayan tradisional menggunakan peralatan yang relatif sederhana dan jauh lebih ramah lingkungan. Mereka biasanya menggunakan perahu kecil tidak bermotor (sampan) untuk melaut. Nelayan tradisional menggunakan jaring atau jaring untuk menangkap ikan.

Pada saat yang sama, nelayan modern menggunakan kapal motor atau kapal besar yang menggunakan bahan bakar. Mereka juga dapat menggunakan radar pendeteksi ikan. Bahkan, para nelayan zaman sekarang terkadang menggunakan bom untuk menangkap ikan, padahal hal ini tidak dianjurkan karena dapat merusak terumbu karang dan ekosistem laut.

2. Petambak, Salah Satu Contoh Penggerak Ekonomi Laut

Petambak adalah masyarakat yang mata pencahariannya adalah budidaya ikan. Kolam adalah kolam buatan. Berbeda dengan nelayan, petani tidak harus mencari ikan di laut, meskipun kolam yang mereka bangun biasanya berada di dekat laut.

Tapi bagian dengan kolam, ya. Kolam berisi air tawar, sedangkan kolam berisi air laut. Tambak digunakan untuk membudidayakan ikan air tawar, sedangkan tambak berguna sebagai lingkungan (budidaya) untuk membudidayakan hewan laut seperti ikan, udang, dan kerang.

3. Petani Garam

Garam sangat penting untuk membuat bumbu dan juga untuk mengawetkan makanan. Nah, garam dari kolam air para petani garam membuat garam di kolam dangkal buatan untuk menghasilkan garam. Nah, air laut dimasukkan ke dalam kolam dan kemudian memisahkan air dari garam dengan penguapan alami, mendapatkan garam kembali.

4. Usaha Pengawetan Ikan

Pengawetan ikan adalah berbagai cara untuk memperpanjang umur simpan ikan dan produk ikan. Metode umum pengawetan ikan termasuk pengeringan, penggaraman, pengasapan, pembekuan, penyimpanan, dan kombinasi dari metode ini. Tindakan konservasi ikan umum dilakukan di daerah pantai atau pesisir.

5. Pasar Ikan dan Pelelangan Ikan

Pasar Ikan atau Pelelangan Ikan adalah tempat bertemunya pembeli dan nelayan. Secara umum, penjualan seafood harus berdasarkan kategori, seperti menjual udang terpisah dari ikan. Umumnya pasar ikan dan pelelangan ikan dikoordinasikan oleh dinas perikanan setempat agar harga hasil laut tidak naik atau turun dalam kondisi ekstrim.

The post Ekonomi Kelautan: Pengertian, Kelebihan dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa Perbedaan Ekonomi Maritim dan Ekonomi Kelautan? https://haloedukasi.com/perbedaan-ekonomi-maritim-dan-ekonomi-kelautan Fri, 28 Oct 2022 15:18:38 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39378 Pengertian Ekonomi Maritim Ekonomi maritim adalah salah satu bentuk kebijakan, dimana mengatur seluruh kegiatan perekonomian di bidang maritim atau kelautan. Ruang lingkup bidang maritim atau kelautanlah di urus dalam ekonomi maritim, umumnya mencakup beberapa hal, termasuk : Transportasi laut Industri galangan kapal Perawatan galangan kapal Pembangunan pelabuhan Kegiatan operasional di pelabuhan Area atau zona yang […]

The post Apa Perbedaan Ekonomi Maritim dan Ekonomi Kelautan? appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Ekonomi Maritim

Ekonomi maritim adalah salah satu bentuk kebijakan, dimana mengatur seluruh kegiatan perekonomian di bidang maritim atau kelautan. Ruang lingkup bidang maritim atau kelautanlah di urus dalam ekonomi maritim, umumnya mencakup beberapa hal, termasuk :

  • Transportasi laut
  • Industri galangan kapal
  • Perawatan galangan kapal
  • Pembangunan pelabuhan
  • Kegiatan operasional di pelabuhan

Area atau zona yang termasuk dalam ekonomi kelautan mencakup tepi pantai atau pesisir pantai, tengah laut, dan zona laut yang menjadi batas suatu negara. Seperti area daratan, lautan tiap negara memiliki batasnya masing-masing.

Fasilitas yang terdapat dalam ekonomi mairitim selalu didukung dan disediakan oleh pemerintah. Kondisi ini juga perlu didukung oleh kebijakan-kebijakan yang sesuai dalam ekonomi maritim. Diharapkan, kebijakan yang berlaku dapat membant mengatur segala kegiatan ekonomi di samudra. Sumber daya laut juga harus tercantum dalam kebijakan tersebut akan dapat dimanfaatkan dengan baik dan bijak.

Ada 5 pilat utama dalam pembangunan industri matirim di Indonesia, diantaranya adalah :

  • Pembangunan budaya maritim di Indonesia
  • Pengelolaan sumber daya laut yang lebih terjaha
  • Memprioritaskan pengembangan infrastruktur dan konektivitas
  • Pembangunan diplomasi maritim
  • Pembangunan kekuatan dan pertahanan maritim

Pengertian Ekonomi Kelautan

Ekonomi kelautan adalah salah satu bentuk kegiatan ekonomi yang dilakukan di wilayah pesisir pantai, lauran, dan darat (lapas pantai). Ekonomi kelautan menggunakan sumber daya alam (SDA) dan jasa lingkungan kelautan sehingga dapat menghasilkan barang dan/atau jasa.

Ekonomi kelautan sangat bergantung pada laut dan produk-produknya. Secara langsung ataupun tidak langsung, ekonomi kelautan sangat memanfaatkan laur sebagai inputnya. Kondisi ini jelas berbeda dengan ekonomi pesisir yang semua aktivitasnya berada di pesisir laut saja. Seluruh ekonomi pesisir merupakan ekonomi kelautan, tapi tidak semua ekonomi kelautan adalah ekonomi pesisir.

Menurut Kildow (2009) dan Colgan (2013) ada beberapa kategori lingkup sektor ekonomi lautan, diantaranya adalah :

  • Kontruksi
  • Sumber daya hayati
  • Mineral
  • Pembuatan kapal dan perahu
  • Pariwisata
  • Rekreasi
  • Transportasi laut

Menurut Dewan Kelautan Indonesia (2009), ekonomi kelautan dapat dikelompokan menjadi :

  • Perikanan
  • Perhubungan
  • Energi dan sumber daya mineral kelautan
  • Wisata bahari
  • Jasa Kelautan
  • Industri Kelautan dan non kelautan

Menurut Pusat Kajian Sumder daya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor (PKSPL-IPB) (2003), ada 7 spekturm luas dari sektor ekonomi kelautan, diantaranya adalah :

  • Perikanan
  • Pariwisata bahari
  • Pertambangan dan energi kelautan
  • Industri maritim
  • Transportasi laut
  • Bangunan kelautan
  • Jasa kelautan

Perbedaan Ekonomi Maritim dan Ekonomi Kelautan

Ekonomi maritim dan ekonomi kelautan dapat terlihat seperti suatu hal yang sama. Namun, keduanya sangatlah berbeda dan setiap kebijakannya dapat berdiri masing-masing. Ekonomi maritim dan ekonomi kelautan dapat dibedakan menurut 3 kategori, diantaranya adalah :

  • Berdasarkan Defisini

Jika dilihat dari definisinya, ekonomi maritim dan ekonomi kelautan memiliki beberapa perbedaan menciri. Ekonomi maritim adalah ekonomi yang terjadi di pesisit laut dan berkaitan dengan transportasi laut. Contoh kegiatan ekonomi maritim adalah menyebrang selat dengan naik kapal dan proses distribusi kapal jalur laut.

Defisini tersebut jelas berbeda dengan ekonomi kelautan, dimana kegiatan perekonomiannya berkaitan dengan hasil laut. Contoh kegiatan ekonomi kelautan adalah nelayan menangkap ikan di laut. Lalu lintas di laut akan masuk dalam ekonomi maritim sedangkan kegiatan hasil laut berhubungan dengan ekonomi kelautan.

  • Perbedaan Tujuan

Ekonomi maritim memiliki tujuan yang berbeda dengan ekonomi kelautan. Hal ini disebabkan karena ekonomi maritim lebih bertujuan untuk membangun daya saing bangsa, mengembangkan usaha galangan kapal, dan meningkatkan muatan armada kapal.

Tujuan tersebut jelas sangat berbeda dengan ekonomi kelautan yang lebih mengarah pada pembangunan wilayah atau daerah di sekitar laut. Kegiatan ekonomi kelautan yang berhasil dilakukan akan menghasilkan barang atau jasa, sebut saja produk. Produk dapat dijual dan memiliki nilai ekonomi.

  • Perbedaan Kegiatan

Kegiatan dua jenis perekonomian ini terlihat cukup serupa karena berkaitan dengan air laut. Walaupun demikian, jika dibedah lebih mendalam lagi, ekonomi maritim dan ekonomi kelautan memiliki kegiatan yang berbeda.

Kegiatan ekonomi maritim dapat anda temukan bagi seluruh kegiatan yang ada di laut, misalnya industri pembuatan kapal, industri reparasi kapal, dan lainnya. Segala kegiatan ekonomi yang berlangsung di laut disebut ekonomi maritim.

Berbeda dari ekonomi maritim, ekonomi kelautan haruslah memiliki produk, jasa atau barang, yang menjadi tujuan akhir ekonomi tersebut. Petambak garam, petambak udang, dan nelayan, dapat menjadi contoh kegiatan ekonomi kelautan yang memiliki hasil produk akhir untuk dijual.

Kelebihan dan Kekurangan Ekonomi Kelautan

Beberapa kelebihan dari ekonomi kelautan di Indonesia adalah :

  • Dapat mendongkrak perekonomian sekitar pantai
  • Dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara

Beberapa kekurangan dari ekonomi kelautan di Indonesia adalah :

  • Minimnya akses, sarana, dan prasarana
  • Memerlukan pengelolaan yang baik

Kelebihan dan Kekurangan Ekonomi Maritim

Beberapa kelebihan ekonomi maritim di Indonesia adalah :

  • Keyakaan alam laut yang melimpah dan beragam
  • Keindahan laut yang luas
  • Wilayah cukup strategis untuk perdagangan dunia
  • Adanya keberagaman budaya dan adat

Beberapa kekurangan ekonomi maritim di Indonesia adalah :

  • Area rawan penyeludupan
  • Area rawan bencana
  • Transportasi relatif cukup mahal dan sulit
  • Penyebaran penduduk kurang merata
  • Akses uuntuk penyebaran informasi cukup minim

The post Apa Perbedaan Ekonomi Maritim dan Ekonomi Kelautan? appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Negara Maritim: Ciri, Kegiatan Ekonomi dan Contoh https://haloedukasi.com/pengertian-negara-maritim Mon, 07 Mar 2022 02:55:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31834 Pengertian Negara Maritim Pengertian negara maritim adalah setiap negara yang berbatasan dengan laut dan bergantung pada penggunaannya untuk sebagian besar kegiatan negara seperti berikut ini: perdagangan dan transportasi, perang, untuk menentukan batas teritorial, atau untuk setiap kegiatan maritim (kegiatan menggunakan laut). Secara historis, istilah ini telah digunakan untuk merujuk pada thalassocracy seperti Carthage dan Phoenicia […]

The post Pengertian Negara Maritim: Ciri, Kegiatan Ekonomi dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Negara Maritim

Pengertian negara maritim adalah setiap negara yang berbatasan dengan laut dan bergantung pada penggunaannya untuk sebagian besar kegiatan negara seperti berikut ini: perdagangan dan transportasi, perang, untuk menentukan batas teritorial, atau untuk setiap kegiatan maritim (kegiatan menggunakan laut).

Secara historis, istilah ini telah digunakan untuk merujuk pada thalassocracy seperti Carthage dan Phoenicia tetapi selama periode abad pertengahan meningkat menjadi terkait dengan Republik Maritim Venesia, Pisa, Genoa, Amalfi, Gaeta, Ancona dan Ragusa.

Pilar Penyangga Negara Maritim Baru

Untuk waktu yang lama, laut, tidak seperti daratan, telah diakui sebagai ruang bersama yang tidak perlu dibagi menjadi milik masing masing negara. Namun, dengan menipisnya sumber daya lahan secara bertahap dan peningkatan pesat dalam permintaan makanan laut, banyak negara mulai menganggap laut sebagai hal yang penting. Mungkin dengan bercermin pada hal ini, kata “wilayah laut” lebih sering digunakan akhir-akhir ini.

Laut memegang kunci untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi umat manusia saat ini. Wajar saja, era maritim baru di mana masyarakat internasional bersaing ketat untuk mengamankan wilayah laut telah tiba. Dengan semakin banyak negara meningkatkan upaya mereka untuk maju ke laut, persaingan dan konflik untuk mendapatkan lebih banyak wilayah semakin dalam.

Oleh karena itu, ada upaya untuk menjaga ketertiban laut melalui cara-cara seperti mengadopsi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) agar perselisihan dapat diselesaikan dengan lancar dan mencegah konflik politik dan fisik antar negara yang dihasilkan dari persaingan wilayah laut.

Ciri-Ciri Negara Maritim

Wilayah laut dapat didefinisikan secara sempit sebagai perairan teritorial, zona ekonomi eksklusif, dan landas kontinen di bawah yurisdiksi satu negara tempat negara tersebut menjalankan kedaulatan.

Namun, dapat juga didefinisikan secara lebih luas di luar yurisdiksi untuk mencakup wilayah laut dalam di mana masing-masing negara telah mendapatkan hak untuk mengeksplorasi dan mengembangkan, serta Wilayah Kutub di mana basis penelitian dioperasikan.

Negara Maritim Memiiki Rentang Wilayah Laut

Kisaran wilayah laut ditentukan berdasarkan garis dasar imajiner. Bagian dalam dari garis pangkal disebut perairan domestik dan bagian luarnya adalah perairan teritorial, zona tambahan, zona ekonomi eksklusif, dan landas kontinen.

Perairan teritorial yang diatur oleh kedaulatan yang sama dengan daratan adalah wilayah yang berjarak 12 mil laut dari garis pangkal, dan zona tambahan adalah dari garis pangkal sampai sejauh 24 mil laut. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yang baru-baru ini menjadi penting dengan potensinya yang tak terbatas, dapat diterapkan pada jarak maksimum 200 mil laut dari garis dasar.

Perairan di sekitar landas kontinen dapat ditetapkan sebagai 200 mil laut jika perpanjangan alaminya kurang dari 200 mil laut dari garis pangkal, dan maksimum 350 mil laut jika lebih dari 220 mil laut.

Kegiatan Ekonomi Negara Maritim

Kegiatan ekonomi maritime meliputi kegiatan perdagangan besar dan eceran, pengangkutan, akomodasi dan pelayanan makanan; Administrasi publik, pertahanan, pendidikan, kesehatan manusia dan kegiatan pekerjaan social.

Industri (kecuali konstruksi)

Ekonomi maritim sekarang sering disebut sebagai ‘ekonomi biru’. Ini mencakup semua kegiatan yang dapat dipasarkan yang terkait dengan laut. Keterkaitan antara kegiatan dan laut dapat dijelaskan dengan penggunaan sumber daya laut, wilayah atau wilayah maritim atau oleh sekitar unit spasial ini.

Hubungan antara kegiatan dan laut dapat lebih atau kurang langsung dan sektor maritim tidak dapat dilihat sebagai kegiatan sektor tunggal dalam klasifikasi NACE melainkan sebagai satu set kegiatan.

Wilayah yang paling terkena dampak ekonomi maritim tentu saja adalah wilayah pesisir Uni Eropa yang terdiri dari 446 wilayah (dari total 1342 NUTS 3 wilayah — klasifikasi 2010). Pada tahun 2011, 40,8% populasi UE tinggal di wilayah pesisir yang mencakup 40,0% wilayah UE-27.

Dari tahun 2012 dan seterusnya statistik pariwisata didasarkan pada agregat wilayah pesisir (Unit Administrasi Lokal tingkat 2, kotamadya digunakan sebagai sinonim). Sekitar 12% dari kotamadya dianggap pesisir menurut definisi yang sesuai.

Analisis menunjukkan bahwa wilayah pesisir di Eropa memiliki beberapa keunggulan komparatif dalam hal PDB, lapangan kerja, kinerja pariwisata dan kegiatan ekonomi yang unik seperti perikanan, ekstraksi garam dan manufaktur maritim.

Artikel ini terutama melihat perbandingan tahun referensi 2005 dan 2014 (sesuai dengan ketersediaan data di domain yang berbeda). Selama periode yang diamati, krisis ekonomi dan keuangan telah terjadi dan mungkin beberapa temuan disebabkan oleh krisis, namun tidak ada argumen untuk itu.

Contoh Negara Maritim

Di Asia Tenggara, Indonesia adalah contoh Negara maritime bahkan merupakan aslaah satu yang terbesar di dunia. Selain di Asia, beberapa Negara Anggota UE adalah negara yang terkurung daratan dan karena itu tidak memiliki wilayah pesisir.

Negara-negara Anggota UE yang tersisa semuanya memiliki wilayah pesisir, yang luasnya dapat bervariasi dalam ukuran. Tujuh Negara Anggota UE memiliki wilayah pesisir yang melebihi 100.000 km2: Swedia (300.000 km2), Prancis (252.000 km2), Inggris (214.000 km2), Finlandia (193 000 km2), Italia (181 000 km2), Spanyol (156.000 km2) dan Yunani (111.000 km2).

Di antara Negara-negara Anggota UE itu, beberapa terletak di Laut Mediterania, membuatnya populer di kalangan wisatawan, terutama selama bulan-bulan musim panas. Wilayah pesisir terkecil UE terletak di Malta (316 km2), yang juga merupakan Negara Anggota terkecil UE.

Melihat demografi, Negara-negara Anggota UE dengan wilayah pantai terbesar dalam kaitannya dengan ukuran totalnya juga memiliki populasi pantai terbesar, meskipun ada variasi di antara Negara-negara Anggota UE.

The post Pengertian Negara Maritim: Ciri, Kegiatan Ekonomi dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>