ekosistem air - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ekosistem-air Wed, 21 Dec 2022 02:07:51 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico ekosistem air - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ekosistem-air 32 32 Ketahui 6 Contoh Lingkungan Perairan https://haloedukasi.com/contoh-lingkungan-perairan Wed, 21 Dec 2022 02:07:46 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40259 Bumi ini di dominasi oleh wilayah perairan yang sangat luas dengan karakteristik yang berbeda. Perairan juga disebut ekosistem, yang berarti seluruh wilayah perairan beserta interaksinya dengan flora, fauna dan organisme di sekitarnya. Ada banyak jenis perairan yang bisa kamu temui di sekitarmu, mulai dari perairan alami maupun buatan. Untuk memudahkanmu memahami apa saja contoh lingkungan […]

The post Ketahui 6 Contoh Lingkungan Perairan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bumi ini di dominasi oleh wilayah perairan yang sangat luas dengan karakteristik yang berbeda. Perairan juga disebut ekosistem, yang berarti seluruh wilayah perairan beserta interaksinya dengan flora, fauna dan organisme di sekitarnya.

Ada banyak jenis perairan yang bisa kamu temui di sekitarmu, mulai dari perairan alami maupun buatan. Untuk memudahkanmu memahami apa saja contoh lingkungan perairan, simak dan baca artikel ini hingga akhir.

Lingkungan perairan dapat diartikan juga dengan ekosistem air. Ekosistem air adalah seluruh lingkungan berbasis air dengan adanya interaksi antara tumbuhan, hewan dan organisme hidup dengan unsur kimia dan unsur fisik yang ada.

Contoh Lingkungan Perairan

Ada banyak contoh lingkungan perairan yang bisa kamu temui di sekitarmu. Jika yang terlintas dalam pikiranmu hanyalah lingkungan air tawar dan air laut saja, kamu harus mengetahui lebih rinci contoh-contoh lingkungan perairan yang ada di dalam kedua ekosistem ini. Berikut daftarnya!

  • Laut

Laut adalah wilayah air yang menghubungkan antara daratan berdasarkan geografis, ekologis, serta segala unsur yang ada di dalamnya dengan batas tertentu yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan. Ekosistem laut ini menjadi ekosistem terbesar, karena hampir menguasai 70% permukaan bumi.

Karena luasnya laut dan aneka ragam makhluk hidup yang terdapat di dalamnya, sehingga lautan menjadi rumah bagi berbagai spesies air. Ada lima samudra utama yang mendominasi bumi, yakni Samudra Pasifik, Samudra Hindia, Samudra Arktik, Samudra Atlantik, dan Samudra Selatan (Antartika).

Di tiap-tiap samudra ini memiliki ekosistem kehidupan yang berbeda. Perairan Arktik dan Samudra Selatan karena suhunya yang sangat rendah tentu spesies yang hidup akan berbeda dengan Samudra Hindia dan Pasifik karena cenderung lebih hangat.

  • Perairan Estuari

Istilah estuari mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Perairan estuari ini umumnya disebut dengan muara.

Contoh muara yang sering kamu jumpai ialah mulut sungai, teluk pesisir, dan rawa pasang surut. Perairan ini merupakan perairan yang unik karena menjadi tempat antara aliran sungai dan laut terbuka bertemu.

Dengan kondisi yang semacam ini, perairan estuari memiliki salinitas atau kadar garam lebih tinggi daripada air tawar (sungai), tetapi lebih rendah dibandingkan dengan salinitas air laut.

Perairan ini memiliki ekosistem yang khas karena jenis sirkulasi air yang khusus sehingga spesies dan organisme yang hidup dapat mengambil nutrisi tanaman dan memroduksi makanan sendiri.

  • Pesisir

Pesisir merupakan wilayah yang membentang ratusan kilometer dari garis pantai menuju ke laut yang lebih dalam. Pesisir juga diartikan sebagai daerah peralihan antara ekosistem darat dengan ekosistem laut sehingga ekosistemnya beraneka ragam.

Dalam ekosistem ini, air dan tanah bergabung sehingga fauna seperti siput, kepiting, udang, lobster, dan ikan dapat ditemukan di perairan ini. Sedangkan untuk tumbuhan dan ganggang terdapat di dasar pesisir pantai.

  • Terumbu Karang

Terumbu karang bisa kamu temukan di kedalaman laut mulai dari 7-15 meter. Namun, terumbu karang lunak biasanya terdapat di kedalaman 50-70 meter. Para ahli berpendapat, perairan terumbu karang menjadi perairan dengan ekosistem yang paling kaya.

Diketahui ekosistem terumbu karang dihuni oleh 93.000 spesies, bahkan diperkirakan hingga satu juta spesies yang tinggal di perairan ini. Tingkat kejernihan air terjaga, arus, salinitas dan suhu dalam kadar yang pas menjadikan perairan ini menyimpan segudang sumber daya atau persediaan makanan dan bahan obat-obatan bagi manusia hingga masa mendatang.

Hampir jutaan penduduk Indonesia bergantung pada ekosistem terumbu karang ini. Hal ini disebabkan keindahan pemandangan bawah laut terumbu karang yang menjadi habitat beragam jenis ikan bernilai ekonomis tinggi serta sebagai destinasi wisata keindahan alam bawah laut yang mendatangkan banyak keuntungan.

  • Perairan Lotik (Mengalir)

Lotik adalah sistem perairan dengan aliran air yang deras dan bergerak searah seperti sungai, aliran sungai, selokan, atau parit. Aliran air dalam ekosistem lotik ini merupakan faktor penentu bagi organisme dan komponen biotik dalam ekosistemnya. Hal ini disebabkan adanya aliran air yang sangat kuat, sehingga organisme yang tidak mampu bertahan akan tersingkir.

Perairan lotik ini termasuk juga ke dalam perairan terbuka yang mana akan memperoleh kiriman bahan organik yang terbawa dari derasnya aliran air dari hulu atau daratan sehingga spesies yang mungkin kamu temukan di antaranya lalat capung, lalat batu, kumbang, belut dan beragam spesies ikan kecil lainnya. Dalam perairan lotik ini jenis mamalia seperti berang-berang juga mendiaminya.

  • Perairan Lentik (Menggenang)

Selain perairan lotik dengan aliran air yang deras, contoh lingkungan perairan yang selanjutnya adalah perairan lentik. Perairan lentik adalah ekosistem air yang menggenang, seperti danau, rawa, kolam, telaga dan waduk.

Perairan lentik ini menjadi rumah bagi berbagai jenis alga, tumbuhan berakar dan berdaun mengambang, serta fauna spesies invertebrata seperti kepiting dan udang. Selain kepiting dan udang, fauna yang banyak ditemukan diwilayah air menggenang ini contohnya katak, salamander serta reptil seperti buaya dan ular.

Di perairan menggenang yang alami seperti rawa, ekosistem yang ada cenderung dikelilingi oleh vegetasi karena bentuk peralihan antara air dan dataran. Vegetasi rawa terdiri dari tumbuh-tumbuhan menahun yang selalu hijau dan merambat.

Di rawa, banyak ditemukan hewan berukuran kecil seperti protozoa, rotifer, nemotode, larva capung, ikan hingga kura-kura. Untuk jenis ikan yang ada di perairan ini memiliki ciri tertentu karena adaptasi lingkungan yang penuh lumpur seperti ikan lepidosiner dan ceratodus.

Untuk contoh perairan lentik buatan, kamu bisa melihatnya di waduk atau kolam buatan yang ada di lingkungan terdekatmu. Kedua jenis perairan lentik ini biasanya memang tidak mengandalkan aliran air yang tinggi, sehingga ekosistem yang ada juga tidak sebanyak pada jenis perairan lainnya.

The post Ketahui 6 Contoh Lingkungan Perairan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Jenis Ekosistem Air dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/jenis-ekosistem-air Thu, 20 Oct 2022 08:07:25 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39237 Kehidupan di bumi terdiri dari berbagai genetik, spesies, dan ekosistem yang saling berinteraksi dan saling membutuhkan. Jika salah satunya terganggu keberadaannya, maka dapat mempengaruhi yang lainnya dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ekosistem merupakan suatu sistem interaksi yang terjadi antara semua jenis makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Ekosistem berfungsi untuk menjaga sumber daya yang ada, […]

The post 10 Jenis Ekosistem Air dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kehidupan di bumi terdiri dari berbagai genetik, spesies, dan ekosistem yang saling berinteraksi dan saling membutuhkan. Jika salah satunya terganggu keberadaannya, maka dapat mempengaruhi yang lainnya dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Ekosistem merupakan suatu sistem interaksi yang terjadi antara semua jenis makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Ekosistem berfungsi untuk menjaga sumber daya yang ada, semakin beragam dalam ekosistem tersebut, maka semakin stabil ekosistemnya.

Ekosistem dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu ekosistem darat, ekosistem air, dan ekosistem buatan. Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia, contohnya sawah irigasi, akuarium, dan perkebunan.

Ekosistem darat atau terestrial adalah ekosistem yang dipengaruhi oleh faktor tanah, sinar matahari, suhu, iklim, dan kelembaban udara, contohnya yaitu sabana, hutan hujan tropis, dan padang rumput. Ekosistem air merupakan ekosistem yang komponen abiotiknya didominasi oleh air. Pada artikel ini akan lebih dijelaskan mengenai jenis-jenis ekosistem air.

Ekosistem Air Tawar

Karakterisik ekosistem ini yaitu suhu di dalam airnya tidak beragam karena sinar matahari yang masuk terbatas dan dipengaruhi oleh cuaca dan iklim. Air di lingkungan ekosistem ini memiliki rasa air yang cenderung tawar.

Hampir semua jenis hewan ada dan sudah beradaptasi di dalam ekosistem ini. Sedangkan jenis tumbuhan yang banyak ditemukan yaitu biasanya ganggang dan tumbuhan lainnya berupa tumbuhan biji.

Ekosistem Sungai

Pada ekosistem sungai, suhu air tergantung pada garis lintang sungai dan ketinggian wilayahnya. Oksigen pada ekosistem air konstan dari aliran air dan gelombang.

Karena sungai airnya jernih dan dingin, serta memiliki sedimen dan beberapa senyawa lainnya. Sehingga makluk hidup air dan tumbuhan air dapat hidup di dalam ekosistem sungai. Ekosistem ini banyak dihuni oleh buaya, ular, ikan gurame, dan kura-kura.

Ekosistem Esturasi

Esturasi merupakan nama lain dari muara. Muara adalah tempat bertemunya air sungai dengan air laut. Muara sering dibatasi dengan rawa garam atau lempengan lumpur intertidal. Cahaya matahari masih dapat masuk ke dalamnya.

Kadar nutrisi di ekosistem ini dan tingkat produktivitasnya tinggi, serta makluk perairan kecil banyak menghuni ekosistem esturasi. Contohnya fitoplankton, ganggang, rawa garam, cacing, ikan, kepiting, dan kerang.

Ekosistem Air Laut

Ekosistem air laut luasnya berada di kisaran 71 persen atau seluas dua per tiga dari permukaan bumi. Fungsinya dapat dijadikan sebagai objek wisata, tempat penelitian, pengendali banjir, sumber pangan dan air minum, dan budidaya hasil laut seperti rumput laut, ikan, kerang mutiara, dan lain-lain.

Suhu pada ekosistem ini di kisaran 250C di wilayah laut tropik. Suhu tersebut dibatasi oleh termoklin ada adanya perbedaan suhu di atas dengan suhu yang berada di bawah laut. Habitat lautnya ditandai dengan kadar klorida sebanyak 55 – 75% pada kadar garam atau salinitas, terutama di daerah tropik. Hal ini dikarenakan penguapan besar dan suhu tinggi.

Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang masuk, ekosistem ini dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu daerah fotik maksimum 200 meter, daerah twilight 200–2000 meter, dan daerah afotik yang tidak tembus cahaya matahari sama sekali.

Ekosistem Laut Dalam

Ekosistem ini berada di kedalaman lebih dari 6000 meter di bawah laut, atau dapat sebut juga berada di palung laut. Sehingga cahaya matahari tidak dapat menjangkau ekosistem ini.

Komponen biotik dalam ekosistem ini dapat mengeluarkan cahaya dari tubuhnya, predator, dan organisme pengurai, contohnya ikan laut dan lele laut.

Ekosistem Pantai

Ekosistem pantai dapat dijadikan sebagai ekosistem lainnya dan habitat untuk penyu, burung, dan berbagai jenis kerang. Ekosistem pantai banyak dihuni oleh tumbuhan bernama Ipomea pes caprae. Tumbuhan ini tahan terhadap terpaan gelombang dan angin, dan tumbuh subur di gundukan pasir.

Ekosistem Pantai Batu

Ekosistem ini memiliki wilayah yang terbanyak banyak bongkahan batu dalam berbagai ukuran. Ekosistem pantai batu berada di kedalaman di kisaran 200 meter sehingga cahaya matahari masih dapat masuk. Makhluk hidup yang hidup di ekosistem ini contohnya ganggang coklat, siput, kepiting, dan kerang.

Ekosistem Pantai Pasir

Ekosistem dengan hamparan pasir yang sangat luas dan berlokasi di pesisir. Pantai pasir sangat terpapar sinar matahari pada siang hari dan sering terkena deburan ombak laut.

Ekosistem Lamun

Lamun atau disebut juga seagrass adalah tumbuhan yang tumbuh subur di laut di bagian perairan pantai dangkal. Lamun dapat berbiji, berbunga, dan berbuah, dan memiliki kemampuan fotosintesis. Akar-akarnya mempunyai zat hara.

Sehingga lamun merupakan satu-satunya kelompok tumbuhan berbunga yang dapat hidup subur di laut. Lamun banyak digunakan untuk berbagai keperluan sebagai sumber daya hayati.

Ekosistem Terumbu Karang

Ekosistem ini berlokasi di laut jernih dan dangkal. Sehingga cahaya matahari masih bebas masuk ke dalamnya. Terumbu karang mempunyai fungsi sebagai habitat untuk lebih dari 25% makhluk hidup laut pemakan sisa organik dan mikroorganisme.

Dalam ekosistem ini banyak hidup organisme seperti mollusca, ganggang laut, bintang laut, terumbu karang, coral, berbagai macam ikan, jenis hewan spons, dan berbagai jenis inventebrata. Binatang seperti siput, ikan, dan landak laut dapat menjadi mangsa bagi bintang laut, gurita, dan ikan karnivora.

Pantai yang banyak terdapat terumbu karangnya akan membuat pantai jadi memiliki pasir yang putih.

The post 10 Jenis Ekosistem Air dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Macam Proses Terbentuknya Danau https://haloedukasi.com/proses-terbentuknya-danau Fri, 23 Sep 2022 03:01:26 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38797 Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai keindahan alamnya yang sangat  beragam, salah satunya yaitu deretan wilayah perairannya yang dapat bermanfaat untuk dijadikan destinasi wisata bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Danau menjadi salah satu keindahan alam yang terkandung didalamnya yang digenangi air dan relatif banyak jenisnya di Indonesia. Sebagian besar sumber air yang mengisi […]

The post 8 Macam Proses Terbentuknya Danau appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai keindahan alamnya yang sangat  beragam, salah satunya yaitu deretan wilayah perairannya yang dapat bermanfaat untuk dijadikan destinasi wisata bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara.

Danau menjadi salah satu keindahan alam yang terkandung didalamnya yang digenangi air dan relatif banyak jenisnya di Indonesia. Sebagian besar sumber air yang mengisi danau berasal dari air hujan yang turun lalu ditampung di dalamnya dengan aliran sungai yang akan bermuara ke danau.

Danau merupakan sebuah cekungan di permukaan bumi yang digenangi oleh air dalam jumlah yang relatif banyak. Air danau dapat berasal dari sungai, air tanah, maupun air hujan dimana air danau memiliki sifat air yang tawar.

Ada juga beberapa danau yang mempunyai rasa agak asin karena berada pada daerah pantai. Dalam beberapa wilayah yang mempunyai tingkat penguapan yang sangat tinggi, dapat dijumpai danau yang airnya memiliki kadar garam yang tinggi, antara lain seperti Great Salt Lake, Laut Kaspia, dan Laut Mati.

Sebuah wilayah dapat disebut sebagai danau apabila suatu genangan air tersebut dapat memenuhi beberapa persyaratan, seperti airnya cukup dalam sehingga dapat membentuk strata suhu air secara veritila, tumbuhan air yang mengapung tidak akan menutupi permukaan air, dan dapat menunjukan adanya gelombang. Danau dapat terbentuk karena adanya gempa, pengikisan, maupun sengaja dibangun oleh manusia. sehingga, banyak jenis danau yang dapat diklasifikasikan berdasarkan proses terbentuknya.

Macam-macam Proses Terbentuknya Danau

  • Danau Glasial

Proses terbentuknya danau jenis ini karena adanya proses erosi dari gletser yang dapat menyebabkan terjadinya sebuah cekungan yang kemudian akan terisi oleh air sehingga dapat membentuk sebuah danau.

Danau glasial terjadi karena erosi glasial pada zaman es dilluvium contohnya, seperti Danau Michigan, Danau Superior, dan Danau Ontario yang dekat dengan perbatasan antara Amerika Serikat dan Kanada.

  • Danau Tektonik

Danau yang terbentuk akibat adanya proses tektonik ini seperti karena terdapat patahan dan lipatan yang menyebabkan adanya daerah yang lebih tinggi dan daerah yang lebih rendah dan tergenang oleh air yang kemudian menjadi danau.

Danau tektonik terbentuk karena sebuah peristiwa tektonik seperti gempa bumi, sehingga permukaan tanah yang patah akan mengalami pemerosotan dan terbentuklah sebuah cekungan.

Beberapa contoh dari danau tektonik ini yaitu Danau Poso, Danau Tempe, Danau Tondano, dan Danau Towuti di Sulawesi serta Danau Singkarak, Danau Maninjau, dan Danau Takengon yang berada di Sumatra.

  • Danau Vulkanik

Terbentuk karena letusan gunung berapi yang menyebabkan runtuhnya puncak gunung sehingga terbentuklah sebuah cekungan danau vulkanik pada puncak gunung.

Danau vulkanik merupakan jenis danau yang terbentuk pada kawah lubang bekas letusan gunung berapi di mana ketika gunung api meletus, batuan puncak akan rontok dan meninggalkan bekas lubang di sana yang terisi air hujan dan membentuk sebuah danau.

Danau Kelimutu di Flores, Kawah Bromo, Danau Gunung Lamongan di Jawa Timur, Danau Batur di Bali, Danau Kerinci di Sumatera Barat, dan Kawah Gunung Kelud merupakan beberapa contoh dari danau vulkanik ini.

  • Danau Tekno-Vulkanik

Danau yang terbentuk akibat gabungan dari aktivitas tektonik dan cekungan yang kemudian terisi air sehingga dapat membentuk sebuah danau.

Ketika gunung api meletus, maka sebagian besar tanah maupun batuan yang menutupi gunung akan patah dan merosot membentuk sebuah cekungan dan cekungan tersebut membentuk sebuah danau. Contoh yaitu Danau Toba yang berada di Sumatra Barat.

  • Danau Terbendung

Danau terbendung terjadi karena adanya akibat dari pembendungan aliran air. Danau terbendung merupakan sebuah danau yang terbentuk karena adanya pembendungan aliran air sungai oleh lava sebagai akibat dari letusan gunung api. Contoh danau bendungan ini yaitu danau Laut Tawar di Aceh Tengah dan danau Tondano di Sulawesi Utara.

  • Danau Karst

Danau Karst merupakan salah satu danau yang terbentuk akibat adanya proses pengendapan material yang terbawa oleh arus sungai di wilayah sekitar pantai yang terbentuk karena daerah berbatu kapur.

Danau jenis ini mempunyai pengaruh dari adanya erosi atau pelarutan batu kapur yang membentuk cekungan yang kemudian membentuk sebuah danau. Contoh dari danau karst adalah Danau Maobu Buton, dan danau di sebelah selatan Pulau Jawa, tepatnya di daerah Gunung Kidul dan Yogyakarta.

  • Danau Buatan

Danau yang ada di muka bumi ini, tidak hanya dapat terbentuk secara alami, namun ada juga yang dibuat oleh tangan manusia. Danau buatan manusia ini dapat disebut juga sebagai waduk.

Danau yang dibuat oleh manusia dengan tujuan untuk memenuhi berbagai keperluan, seperti irigasi, pengadaan listrik, perikanan, maupun rekreasi yang dapat berupa sebuah waduk atau bendungan. Beberapa contoh dari danau buatan diantaranya yaitu, Waduk Jatiluhur, Waduk Gajah Mungkur, dan Waduk Asahan.

  • Danau Tapal Kuda

Danau tapal kuda merupakan proses terbentuknya danau dari material hasil erosi yang terendapkan ketika kecepatan aliran sungai menurun.

Pengendapan ini akan menutup aliran sungai yang akan memisahkan meander sungai, meander yang terpisah akan terisi air kemudian membentuk danau seperti bentuk tapal kuda. Danau ini disebut juga sebagai oxbow lake misalnya yang berada di beberapa tepian sungai di Kalimantan.

The post 8 Macam Proses Terbentuknya Danau appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketahui 8 Cara Mencegah Eutrofikasi dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/cara-mencegah-eutrofikasi Mon, 12 Sep 2022 06:04:27 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38585 Menjaga keseimbangan ekosistem air wajib dilakukan agar keberlangsungan makhluk hidup tetap terjamin dan menghindarkan dari dampak gangguan, seperti eutrofikasi. Eutrofikasi merupakan sebuah rangkaian proses alamiah pada danau air tawar yang mengalami penuaan secara bertahap dan menjadi lebih produktif bagi tumbuhnya biomassa. Contoh dampaknya yaitu matinya ribuan bahkan jutaan ikan secara mendadak. Proses alamiah berjalan lebih […]

The post Ketahui 8 Cara Mencegah Eutrofikasi dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Menjaga keseimbangan ekosistem air wajib dilakukan agar keberlangsungan makhluk hidup tetap terjamin dan menghindarkan dari dampak gangguan, seperti eutrofikasi. Eutrofikasi merupakan sebuah rangkaian proses alamiah pada danau air tawar yang mengalami penuaan secara bertahap dan menjadi lebih produktif bagi tumbuhnya biomassa.

Contoh dampaknya yaitu matinya ribuan bahkan jutaan ikan secara mendadak. Proses alamiah berjalan lebih cepat akibat aktivitas manusia modern, sehingga proses eutrofikasi dapat terjadi hanya dalam beberapa dekade bahkan hanya beberapa tahun saja. 

Eutrofikasi dapat terjadi akibat kondisi eutrofik sebuah kawasan air tawar yang memperbesar peluang alga serta tumbuhan air berukuran mikro tumbuh lebih pesat karena ketersediaan fosfat yang berlebihan. Eutrofikasi mengakibatkan wilayah perairan menjadi lebih cepat dangkal, sehingga cara mencegah eutrofikasi adalah dengan meminimalkan jumlah polutan nutrien, pengurangan konsumsi produk yang mengandung limbah fosfat yang berlebih, serta pengolahan limbah sesuai dengan konsep lingkungan hidup. 

Tidak hanya pada area persawahan saja, namun eutrofikasi juga dapat terjadi di danau dan laut. Pada prosesnya, bahan organik dan senyawa nutrisi dalam air akan didekomposisi oleh bakteri menggunakan oksigen terlarut yang memerlukan proses biokimia maupun proses biodegradasi.

Akibatnya, kadar oksigen akan terus mengalami penurunan secara perlahan dan akan mempengaruhi suplai oksigen dalam air yang akan menyebabkan ikan dan hewan air lainnya akan mati kehabisan oksigen.

Cara Mencegah Eutrofikasi

  • Penggunaan Pupuk Organik

Sosialisasi pemerintah serta komunitas peduli lingkungan harus gencar menyarankan kepada para petani agar menggunakan pupuk organik karena penggunaan pupuk organik lebih bermanfaat untuk mengurangi sesuatu yang tidak diinginkan. Penggunaan pupuk organik dalam pertanian seperti penggunaan kompos jauh lebih bermanfaat dalam mengurangi pencemaran air dan tanah.

Namun, kebanyakan petani lebih memilih penggunaan pupuk anorganik yang mengandung fosfat dan nitrat yang justru akan mencemari are perairan jika terbawa aliran hujan. Selain itu, pupuk organik juga dapat memulihkan kandungan mineral dalam tanah yang jika terus dilakukan, maka struktur tanah dapat diperbaiki dan pencemaran air oleh pupuk pestisida dapat terkurangi.

  • Menggunakan Parasitoid

Penggunaan parasitoid untuk mengusir hama tanaman lebih aman bagi lingkungan karena populasi hama tanaman akan menurun tanpa harus meninggalkan residu pestisida di dalam tanah maupun tanamannya. Pertanian organik semacam ini mulai dikembangkan di berbagai negara maju, sehingga kita sebagai negara yang berkembang dapat mencontoh yang dilakukan oleh negara maju.

Parasitoid juga dapat menyebabkan tanamannya mempunyai nilai yang tinggi dibandingkan dengan tanaman yang menggunakan pupuk pestisida dan hasil tanaman pun lebih aman dan layak untuk dikonsumsi. 

  • Dilarang Menggunakan Bahan Peledak dan Racun

Pemulihan danau dan sungai dari eutrofikasi bisa dimulai dengan kegiatan penangkapan ikan yang tidak menggunakan racun maupun bahan peledak untuk mendapatkan hasil tangkapan yang banyak.

Penggunaan kedua metode ini seringkali dilakukan oleh oknum yang tak bertanggung jawab karena penggunaan racun maupun bahan peledak hanya akan menyebabkan organisme di sungai akan mati karena sungai yang tercemar sehingga hasil tangkapannya pun tak fresh.

Ikan yang sebenarnya belum layak tangkap karena masih berukuran kecil pun ikut tertangkap karena penggunaan bahan peledak atau racun. Sebaiknya gunakan jala dalam menangkap ikan dan mengembalikan ikan kecil yang ikut terjaring.

  • Jangan Membuang Limbah ke Sungai

Pembuangan limbah secara sembarangan ke sungai juga dapat merugikan ekosistem air sungai karena limbah tersebut dapat mencemari sungai yang kebanyakan berasal dari limbah rumah tangga dan limbah yang dibuang oleh pabrik.

Pembuangan limbah ke danau atau sungai tentu akan mengakibatkan eutrofikasi jika belum dilakukan pengolahan limbah terlebih dahulu sebelum dibuang seperti yang sudah dianjurkan oleh dinas lingkungan hidup.

  • Perencanaan AMDAL Secara Matang

Pembangunan industri yang berada dalam kawasan sungai maupun tidak, sudah seharusnya memiliki perencanaan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), karena tentunya sangat diperlukan untuk menjaga ekosistem air maupun di sekitar pabrik, sehingga tidak akan menimbulkan berbagai masalah yang tidak diinginkan.

Dengan perencanaan AMDAL secara matang dengan sesuai mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan maka keseimbangan lingkungan akan terjaga dan eutrofikasi pun dapat dicegah

  • Mengontrol Laju Pertumbuhan Penduduk

Salah satu upaya penanggulangan yang dibutuhkan juga mengenai adanya kebijakan yang tegas untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduk karena sejalan dengan populasi penduduk yang terus bertambah, maka akan meningkat pula kontribusi pencemaran lingkungan salah satunya dengan lepasnya fosfat ke lingkungan perairan. Sehingga pemerintah dapat memberikan solusi untuk mengatasi masalah kependudukan juga.

  • Sanksi Tegas bagi Para Pelaku Usaha yang Membuang Limbah 

Pemerintah harus mendorong para pengusaha agar tidak membuang limbah ke perairan dan memberikan sanksi yang tegas bagi para pelakunya jika terbukti membuah limbah ke sungai tanpa adanya proses untuk mengolah limbah tersebut sebelum dibuang ke sungai untuk mencegah lebih banyaknya lagi fosfat dan bahan emisi nutrisi berbahaya yang lepas ke lingkungan perairan.

  • Tidak Memupuk Tanaman Saat Musim Hujan

Pada saat musim hujan sebaiknya tidak melakukan pemupukan pada tanaman karena kebanyakan orang berpikir, jika memberikan pupuk sebelum hujan deras, maka air hujan akan menyiram pupuk ke tanah dengan lebih baik. 

Padahal tanaman membutuhkan jumlah kandungan nitrogen yang tinggi di dalam tanah yang dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi.

Jika pupuk pestisida yang digunakan sebagai pupuk tanaman, maka air hujan justru akan menghanyutkan pupuk yang banyak mengandung fosfat yang dapat menyebabkan eutrofikasi karena peningkatan unsur hara yang melampaui dan merangsang meledaknya populasi alga.

The post Ketahui 8 Cara Mencegah Eutrofikasi dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>