Ekosistem - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ekosistem Tue, 14 May 2024 06:50:58 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Ekosistem - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ekosistem 32 32 8 Jenis Ekosistem Buatan Beserta Contohnya https://haloedukasi.com/jenis-ekosistem-buatan Tue, 14 May 2024 06:50:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=48615 Ekosistem buatan adalah lingkungan yang telah dimodifikasi atau dibuat oleh manusia untuk tujuan tertentu. Mereka sering kali memiliki komposisi organisme yang berbeda dan struktur ekologis yang berbeda dari ekosistem alami. Berikut beberapa contoh ekosistem buatan: Ekosistem buatan ini sering kali memberikan manfaat bagi manusia, seperti menyediakan makanan, sumber daya alam, atau ruang rekreasi, namun mereka […]

The post 8 Jenis Ekosistem Buatan Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekosistem buatan adalah lingkungan yang telah dimodifikasi atau dibuat oleh manusia untuk tujuan tertentu. Mereka sering kali memiliki komposisi organisme yang berbeda dan struktur ekologis yang berbeda dari ekosistem alami. Berikut beberapa contoh ekosistem buatan:

  1. Taman Kota: Taman kota adalah area hijau di tengah perkotaan yang sering kali dibangun untuk rekreasi dan keindahan. Mereka dapat mencakup taman-taman, taman bermain, dan area terbuka lainnya dengan tanaman hias dan pohon-pohon.
  2. Taman Margasatwa: Taman margasatwa adalah area yang diciptakan untuk melestarikan dan menampilkan keanekaragaman hayati. Mereka sering memelihara hewan-hewan liar dan tumbuhan-tumbuhan langka agar dapat dilihat oleh pengunjung.
  3. Ladang Pertanian: Ladang pertanian adalah ekosistem buatan yang mencakup area pertanian seperti ladang tanaman pangan, kebun buah-buahan, kebun sayur-sayuran, dan peternakan hewan. Ladang pertanian dimanfaatkan untuk produksi makanan dan bahan baku lainnya.
  4. Kebun: Kebun adalah area yang ditanami dengan tanaman-tanaman yang disusun secara terencana untuk tujuan estetika, produksi makanan, atau obyek penelitian. Mereka dapat mencakup kebun bunga, kebun sayur-sayuran, kebun buah-buahan, dan lain-lain.
  5. Perkebunan: Perkebunan adalah lahan yang ditanami dengan tanaman komersial seperti kopi, teh, karet, kelapa sawit, dan lain-lain. Mereka diciptakan untuk produksi dan eksploitasi komoditas tersebut.
  6. Sawah: Sawah adalah area persawahan yang dibuat untuk pertanian padi atau tanaman air lainnya. Mereka sering kali terdiri dari area yang dialiri air secara teratur untuk mempertahankan kondisi lembab yang dibutuhkan oleh tanaman padi.
  7. Sistem Irigasi: Sistem irigasi adalah infrastruktur buatan yang diciptakan untuk mengalirkan air ke lahan pertanian atau kebun yang membutuhkan suplai air tambahan.
  8. Kolam Tambak: Kolam tambak adalah lahan yang diubah menjadi kolam air tawar atau air payau untuk budidaya ikan, udang, atau kerang.

Ekosistem buatan ini sering kali memberikan manfaat bagi manusia, seperti menyediakan makanan, sumber daya alam, atau ruang rekreasi, namun mereka juga dapat mempengaruhi lingkungan alami dan keanekaragaman hayati setempat. Penting untuk merencanakan dan mengelola ekosistem buatan dengan bijaksana agar dapat menjaga keseimbangan ekologi dan mendukung keberlangsungan hidup organisme di sekitarnya.

The post 8 Jenis Ekosistem Buatan Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Jenis Ekosistem Hutan Beserta Contohnya https://haloedukasi.com/jenis-ekosistem-hutan Tue, 14 May 2024 06:05:37 +0000 https://haloedukasi.com/?p=48614 Ekosistem hutan adalah salah satu ekosistem yang paling beragam dan penting di dunia. Mereka mencakup berbagai jenis hutan dengan karakteristik unik mereka sendiri. Berikut adalah beberapa jenis ekosistem hutan yang umum: Setiap jenis hutan memiliki karakteristiknya sendiri dalam hal komposisi tumbuhan, keanekaragaman hayati, dan peran ekologis. Semua jenis hutan ini penting bagi keberlangsungan hidup berbagai […]

The post 6 Jenis Ekosistem Hutan Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekosistem hutan adalah salah satu ekosistem yang paling beragam dan penting di dunia. Mereka mencakup berbagai jenis hutan dengan karakteristik unik mereka sendiri. Berikut adalah beberapa jenis ekosistem hutan yang umum:

  1. Hutan Hujan Tropis: Hutan hujan tropis adalah salah satu ekosistem hutan yang paling kaya akan keanekaragaman hayati di dunia. Mereka terletak di sepanjang khatulistiwa dan ditandai dengan curah hujan yang tinggi, suhu hangat, dan vegetasi yang lebat. Pohon-pohon yang tinggi dan tumbuh rapat menjadi ciri khas hutan ini.
  2. Hutan Hujan Subtropis: Lebih terletak di daerah subtropis, hutan hujan subtropis memiliki iklim yang sedikit lebih dingin daripada hutan hujan tropis tetapi tetap memiliki curah hujan yang tinggi. Vegetasi yang kaya dan keanekaragaman hayati masih menjadi fitur utama ekosistem ini.
  3. Hutan Konifer: Hutan konifer didominasi oleh pohon-pohon konifer, seperti pinus, cemara, dan pohon cedar. Mereka biasanya ditemukan di daerah beriklim sedang hingga dingin di belahan utara Bumi. Hutan konifer sering memiliki musim dingin yang panjang dengan salju dan suhu yang rendah.
  4. Hutan Gugur: Hutan gugur terdiri dari pohon-pohon yang menggugurkan daunnya pada musim gugur. Mereka terutama ditemukan di daerah beriklim sedang hingga subtropis. Pohon-pohon seperti maple, oak, dan birch adalah contoh umum dari hutan gugur.
  5. Hutan Bambu: Ekosistem hutan bambu didominasi oleh bambu dan ditemukan di daerah tropis dan subtropis di Asia, Amerika Selatan, dan Afrika. Mereka sering kali menjadi rumah bagi berbagai spesies hewan unik yang tergantung pada bambu untuk makanan dan tempat tinggal.
  6. Hutan Mangrove: Hutan mangrove tumbuh di daerah pesisir di daerah tropis dan subtropis. Mereka ditumbuhi oleh pohon-pohon mangrove yang tahan garam dan memainkan peran penting dalam melindungi pesisir dari abrasi dan badai, serta menyediakan habitat untuk berbagai spesies hewan laut.

Setiap jenis hutan memiliki karakteristiknya sendiri dalam hal komposisi tumbuhan, keanekaragaman hayati, dan peran ekologis. Semua jenis hutan ini penting bagi keberlangsungan hidup berbagai organisme dan juga memberikan berbagai manfaat bagi manusia, seperti penyediaan oksigen, penyimpanan karbon, dan sumber daya alam.

The post 6 Jenis Ekosistem Hutan Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Jenis Ekosistem Laut dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/jenis-ekosistem-laut Mon, 13 May 2024 08:52:13 +0000 https://haloedukasi.com/?p=48580 Ekosistem air laut adalah sistem ekologis yang terdapat di lautan atau samudra, yang mencakup berbagai habitat, organisme, dan interaksi di antara mereka. Berikut adalah beberapa jenis ekosistem air laut yang penting: Setiap jenis ekosistem air laut memiliki karakteristik unik dan berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut secara keseluruhan.

The post 6 Jenis Ekosistem Laut dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekosistem air laut adalah sistem ekologis yang terdapat di lautan atau samudra, yang mencakup berbagai habitat, organisme, dan interaksi di antara mereka. Berikut adalah beberapa jenis ekosistem air laut yang penting:

  1. Terumbu Karang: Terumbu karang adalah ekosistem yang sangat kaya dan beragam, terbentuk dari karang-karang kalsium yang hidup bersama dengan alga, spons, dan berbagai spesies hewan laut lainnya. Terumbu karang mendukung keanekaragaman hayati yang tinggi dan memiliki peran penting dalam menyediakan habitat bagi berbagai jenis ikan dan hewan lainnya.
  2. Laut Dangkal: Ekosistem laut dangkal mencakup perairan dangkal di sepanjang pantai, termasuk terumbu karang, padang lamun, hutan mangrove, dan berbagai bentuk habitat lainnya. Ekosistem ini adalah tempat berkembang biak bagi banyak spesies ikan dan hewan lainnya, serta menjadi area yang penting bagi reproduksi dan pertumbuhan beberapa spesies laut.
  3. Zona Pelagis: Zona pelagis adalah bagian laut yang terbuka dan dalam, di mana air berada di atas dasar laut. Ekosistem ini mencakup berbagai spesies plankton, ikan pelagis, paus, hiu, dan banyak lagi. Zona ini juga merupakan tempat migrasi bagi banyak spesies laut.
  4. Perairan Dalam: Ekosistem perairan dalam terletak di kedalaman laut yang jauh dari permukaan, di mana cahaya matahari tidak mencapai secara langsung. Meskipun lingkungan ini tampak terisolasi, ekosistem perairan dalam kaya akan kehidupan, termasuk ikan, invertebrata, dan makhluk hidup lainnya yang telah beradaptasi dengan tekanan tinggi dan kegelapan.
  5. Laut Terbuka: Laut terbuka adalah bagian laut yang terletak di luar zona pesisir dan tidak terkait dengan dasar laut. Ekosistem ini mencakup berbagai spesies ikan, burung laut, mamalia laut, dan plankton yang tersebar di seluruh luasnya.
  6. Zona Hadal: Merupakan bagian terdalam dari samudra, yang terletak di dasar laut di kedalaman yang sangat besar. Ekosistem ini ditemukan di dalam palung laut yang sangat dalam dan memicu minat penelitian karena ketidaknyaan pencahayaan dan tekanan tinggi.

Setiap jenis ekosistem air laut memiliki karakteristik unik dan berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut secara keseluruhan.

The post 6 Jenis Ekosistem Laut dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Jenis Ekosistem Darat dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/jenis-ekosistem-darat Mon, 13 May 2024 08:49:35 +0000 https://haloedukasi.com/?p=48579 Ekosistem darat adalah sistem ekologis yang terdapat di daratan bumi, yang meliputi berbagai macam habitat, organisme, dan interaksi di antara mereka. Berikut adalah beberapa contoh jenis ekosistem darat: Setiap jenis ekosistem darat memiliki karakteristik uniknya sendiri dan mendukung keanekaragaman hayati yang khas.

The post 8 Jenis Ekosistem Darat dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekosistem darat adalah sistem ekologis yang terdapat di daratan bumi, yang meliputi berbagai macam habitat, organisme, dan interaksi di antara mereka. Berikut adalah beberapa contoh jenis ekosistem darat:

  1. Hutan Hujan Tropis: Merupakan salah satu ekosistem paling beragam dan kaya biodiversitas di dunia. Terletak di daerah tropis yang lembab, hutan hujan tropis memiliki tajuk pohon yang rapat, lapisan kanopi yang tebal, serta beragam tumbuhan epifit dan liana.
  2. Hutan Boreal (Taiga): Terdapat di daerah subarktik dan dingin, hutan boreal didominasi oleh spesies pohon seperti cemara dan pinus. Ekosistem ini memiliki musim panjang dingin dan pendek yang hangat.
  3. Padang Rumput: Ekosistem ini terdiri dari padang rumput yang luas dengan sedikit atau tanpa pohon. Biasanya terdapat di daerah yang cenderung kering, seperti sabana di Afrika atau prairi di Amerika Utara. Padang rumput mendukung beragam hewan herbivora dan karnivora.
  4. Gurun: Merupakan ekosistem yang kering dan jarang dihuni oleh tumbuhan. Gurun memiliki sedikit curah hujan dan suhu yang ekstrem. Organisme yang hidup di gurun biasanya memiliki adaptasi khusus untuk bertahan hidup dalam kondisi yang keras.
  5. Hutan Gugur: Terdiri dari spesies pohon yang daunnya gugur setiap musim gugur. Hutan gugur biasanya terdapat di daerah dengan empat musim yang jelas, seperti Amerika Utara, Eropa, dan Asia Timur.
  6. Tundra: Terletak di wilayah kutub yang dingin, tundra memiliki tanah beku yang dalam (permafrost) dan tanaman yang tumbuh rendah. Ekosistem ini memiliki musim panas yang pendek dan musim dingin yang panjang.
  7. Pegunungan: Ekosistem pegunungan bervariasi tergantung pada ketinggian, iklim, dan geologi. Di sana, kita bisa menemukan berbagai macam habitat, mulai dari hutan pegunungan yang lebat hingga tundra alpin yang dingin.
  8. Savana: Merupakan padang rumput yang tersebar dengan pohon-pohon tersebar di dalamnya. Savana terdapat di daerah tropis dan subtropis yang memiliki musim kering dan basah yang jelas.

Setiap jenis ekosistem darat memiliki karakteristik uniknya sendiri dan mendukung keanekaragaman hayati yang khas.

The post 8 Jenis Ekosistem Darat dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Jenis Ekosistem Air Tawar https://haloedukasi.com/jenis-ekosistem-air-tawar Mon, 13 May 2024 08:47:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=48576 Ekosistem air tawar mencakup berbagai habitat air yang tidak mengandung garam atau memiliki kadar garam yang rendah. Berikut adalah beberapa jenis ekosistem air tawar yang umum: Setiap jenis ekosistem air tawar memiliki peran penting dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyediakan sumber daya air, dan memberikan layanan ekosistem yang penting bagi manusia dan lingkungan.

The post 6 Jenis Ekosistem Air Tawar appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Ekosistem air tawar mencakup berbagai habitat air yang tidak mengandung garam atau memiliki kadar garam yang rendah. Berikut adalah beberapa jenis ekosistem air tawar yang umum:

  1. Sungai dan Sungai Besar: Sungai adalah aliran air permanen yang mengalir dari sumber air, seperti mata air atau salju mencair, ke laut atau danau. Sungai besar seperti Sungai Amazon dan Sungai Nil adalah contoh ekosistem sungai yang penting, mendukung keanekaragaman hayati yang tinggi.
  2. Danau: Danau adalah badan air yang besar dan dalam, biasanya terbentuk oleh akumulasi air di cekungan atau lembah. Danau dapat berasal dari berbagai sumber air, termasuk sungai, mata air, atau salju mencair. Ekosistem danau meliputi berbagai zona seperti zona epilimnion (permukaan), zona termoklin (lapisan air yang terpisah berdasarkan suhu), dan zona profundal (dasar).
  3. Rawa: Rawa adalah ekosistem air tawar yang dangkal dengan tanaman yang tumbuh subur di permukaannya. Rawa biasanya terbentuk di daerah aliran sungai yang rendah atau di sekitar danau.
  4. Estuari: Estuari adalah ekosistem di mana sungai bertemu dengan laut, menciptakan peralihan antara air tawar dan air asin. Estuari sering kali menjadi tempat berkembang biak bagi banyak spesies ikan dan hewan air lainnya, dan juga penting untuk perlindungan pesisir dan sebagai sumber daya ekonomi.
  5. Kolam: Kolam adalah ekosistem air tawar yang relatif kecil dan dangkal. Mereka bisa alami atau buatan, seperti kolam pertanian atau kolam budidaya ikan.
  6. Saluran Irigasi: Saluran irigasi adalah ekosistem buatan yang digunakan untuk mengalirkan air ke lahan pertanian atau daerah perkotaan. Mereka sering kali menjadi habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan air.

Setiap jenis ekosistem air tawar memiliki peran penting dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyediakan sumber daya air, dan memberikan layanan ekosistem yang penting bagi manusia dan lingkungan.

The post 6 Jenis Ekosistem Air Tawar appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekosistem Padang Rumput : Pengertian, Jenis, dan Ciri https://haloedukasi.com/ekosistem-padang-rumput Tue, 11 Jul 2023 02:39:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43568 Ekosistem merupakan bagian dari sistem ekologi yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Ekosistem juga bisa dikatakan suatu kesatuan lingkungan hidup yang sangat berpengaruh antara unsur di lingkungannya. Pengertian Ekosistem Padang Rumpat Ekosistem padang rumput adalah salah satu jenis ekosistem daratan yang ditandai dengan dominasi vegetasi padang rumput. Ekosistem ini […]

The post Ekosistem Padang Rumput : Pengertian, Jenis, dan Ciri appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekosistem merupakan bagian dari sistem ekologi yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Ekosistem juga bisa dikatakan suatu kesatuan lingkungan hidup yang sangat berpengaruh antara unsur di lingkungannya.

Pengertian Ekosistem Padang Rumpat

Ekosistem padang rumput adalah salah satu jenis ekosistem daratan yang ditandai dengan dominasi vegetasi padang rumput. Ekosistem ini terdiri dari tumbuhan padang rumput, hewan-hewan penghuni, dan interaksi antara keduanya.

Padang rumput umumnya terdapat di daerah yang memiliki curah hujan yang relatif rendah, seperti sabana, stepa, dan beberapa bagian gurun. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan pengertian ekosistem padang rumput, jenis-jenisnya, serta ciri-ciri yang membedakan ekosistem ini.

Ekosistem padang rumput adalah suatu sistem ekologi di daratan yang didominasi oleh vegetasi padang rumput. Tumbuhan padang rumput yang umum dijumpai dalam ekosistem ini adalah rumput-rumputan, seperti rumput gajah, alang-alang, dan rerumputan lainnya.

Jenis ekosistem padang rumput

Ekosistem ini memiliki beragam organisme, termasuk mamalia, burung, serangga, reptil, dan serangga yang berperan sebagai pemangsa, pemakan tumbuhan, dan dekomposer dalam rantai makanan. Berikut Jenis-Jenis Ekosistem Padang Rumput.

1. Sabana

Sabana adalah salah satu jenis ekosistem padang rumput yang umumnya ditemukan di daerah tropis dan subtropis dengan curah hujan yang relatif rendah. Sabana ditandai dengan padang rumput yang dihiasi dengan pohon-pohon yang jarang, seperti pohon akasia atau baobab.

Kombinasi antara vegetasi padang rumput yang melimpah dan keberadaan pohon-pohon yang jarang memberikan lapisan ketinggian yang beragam dalam ekosistem ini. Pohon-pohon tersebut memberikan perlindungan dan tempat bertengger bagi berbagai hewan, sementara padang rumput memberikan makanan yang melimpah.

2. Stepa

Stepa adalah jenis ekosistem padang rumput yang umumnya terletak di daerah yang lebih dingin, seperti Eurasia atau Amerika Utara. Ekosistem stepa memiliki vegetasi padang rumput yang kaya dengan sedikit atau tanpa pohon.

Rumput yang tumbuh di stepa sering memiliki akar yang dalam untuk bertahan dari kondisi tanah yang kering. Stepa sering ditemukan di daerah dengan curah hujan yang rendah dan musim dingin yang panjang.

3. Pampa

Pampa adalah jenis ekosistem padang rumput yang umumnya terdapat di Amerika Selatan, terutama di Argentina dan Uruguay. Pampa ditandai dengan vegetasi padang rumput yang luas dan subur, dengan sedikit pohon atau semak.

Curah hujan yang cukup di daerah ini membuat pampa menjadi daerah yang sangat subur untuk pertanian dan peternakan sapi. Pampa memiliki keragaman hayati yang tinggi dan merupakan habitat bagi berbagai spesies unik seperti rhea Amerika Selatan, guanako, dan burung flamingo. Pampa juga memiliki peran penting dalam menyediakan pangan dan sumber daya alam bagi masyarakat setempat.

Ciri Ekosistem Padang Rumput

1. Vegetasi yang dominan

Salah satu ciri khas utama dari ekosistem padang rumput adalah dominasi vegetasi padang rumput. Tumbuhan padang rumput, seperti rumput gajah, alang-alang, dan rerumputan lainnya, mendominasi lapisan vegetasi.

Rumput-rumputan ini memiliki adaptasi khusus, seperti akar yang dalam dan daun yang sempit, untuk bertahan hidup dalam kondisi tanah yang kering dan curah hujan yang rendah. Vegetasi padang rumput memberikan makanan dan tempat berlindung bagi hewan-hewan penghuni ekosistem ini.

2. Ketergantungan pada kebakaran

Ekosistem padang rumput seringkali bergantung pada kebakaran alami atau yang disebabkan oleh manusia. Kebakaran membantu menjaga keseimbangan ekosistem dengan membakar rumput-rumputan tua dan menghasilkan pupuk alami.

Kebakaran juga merangsang pertumbuhan tunas baru pada tumbuhan padang rumput yang cepat tumbuh dan memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi.

Tanaman padang rumput tertentu bahkan memiliki mekanisme adaptasi khusus untuk bertahan hidup setelah terbakar, seperti biji yang hanya berkecambah setelah terpapar panas kebakaran.

3. Adaptasi tanaman dan hewan

Organisme dalam ekosistem padang rumput telah mengembangkan berbagai adaptasi untuk bertahan hidup dalam kondisi yang keras. Tumbuhan padang rumput, misalnya, memiliki akar yang dalam untuk mencapai sumber air yang terletak lebih jauh di bawah tanah.

Beberapa rumput juga memiliki mekanisme tahan kekeringan, seperti mekanisme penghematan air pada daun. Hewan-hewan penghuni ekosistem ini juga memiliki adaptasi khusus, seperti kaki yang kuat untuk bergerak dengan cepat di atas permukaan rumput.

Atau kemampuan untuk berkamuflase dengan lingkungan sekitar. Misalnya, beberapa serangga memiliki warna yang menyerupai warna rumput untuk melindungi diri dari predator.

4. Hewan penghuni yang khas

Ekosistem padang rumput juga ditandai oleh keberadaan hewan-hewan penghuni yang khas. Hewan-hewan ini telah mengembangkan adaptasi khusus untuk bertahan hidup di lingkungan padang rumput yang terbuka.

Contohnya, mamalia penggembala seperti bison, zebra, dan gajah liar sering ditemukan di sabana dan stepa. Mereka memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan ekosistem dengan mengendalikan pertumbuhan rumput dan membentuk struktur vegetasi yang beragam.

Selain itu, burung pemangsa seperti burung elang dan burung rajawali memanfaatkan ekosistem padang rumput sebagai tempat berburu yang ideal, sementara serangga seperti belalang memainkan peran penting sebagai pemakan tumbuhan atau pemangsa kecil dalam rantai makanan.

The post Ekosistem Padang Rumput : Pengertian, Jenis, dan Ciri appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Ekosistem Gurun Beserta Ciri, Contoh, dan Proses Terbentuknya https://haloedukasi.com/ekosistem-gurun Sun, 25 Jun 2023 05:48:27 +0000 https://haloedukasi.com/?p=44014 Bumi merupakan satu-satunya planet yang memiliki kehidupan didalamnya yang terdiri dari atmosfer, ekosistem, dan berbagai formasi tanah yang sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlangsungan hidup. Wilayah bumi 70% ditutupi oleh air dan sisanya merupakan daratan. ⅕ daratan yang ada di bumi merupakan gurun. Setiap benua yang ada di belahan bumi memiliki wilayah gurun dengan ekosistemnya sendiri […]

The post Pengertian Ekosistem Gurun Beserta Ciri, Contoh, dan Proses Terbentuknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Bumi merupakan satu-satunya planet yang memiliki kehidupan didalamnya yang terdiri dari atmosfer, ekosistem, dan berbagai formasi tanah yang sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlangsungan hidup. Wilayah bumi 70% ditutupi oleh air dan sisanya merupakan daratan.

⅕ daratan yang ada di bumi merupakan gurun. Setiap benua yang ada di belahan bumi memiliki wilayah gurun dengan ekosistemnya sendiri atau yang biasa dikenal dengan ekosistem gurun. Ekosistem merupakan sebuah komunitas dari segala organisme hidup dan tak hidup yang berinteraksi satu sama lain di area tertentu.

Organisme hidup meliputi tanaman dan hewan, sedangkan organisme tak hidup meliputi lingkungan fisik yang terdiri dari udara, air, matahari, atmosfer, tanah, iklim, dsb. Secara singkat, ekosistem adalah pengaturan dimana semua komponen hidup dan tak hidup berinteraksi dalam suatu lingkungan fisik.

Sedangkan ekosistem gurun menjadi ekosistem paling kering dan menjadi alasan mengapa gurun memiliki sedikit vegetasi dan keanekaragaman kehidupan yang lebih sedikit. Gurun termasuk salah satu bagian dari ekosistem darat. Tumbuhan dan hewan di ekosistem gurun telah menguasai seni bertahan hidup dalam situasi yang keras.

Ciri-ciri ekosistem gurun

Selayaknya ekosistem-ekosistem yang lain, ekosistem gurun juga memiliki ciri-ciri yang berbeda sekaligus menjadi kekhasannya, berikut ini ciri-ciri dari ekosistem gurun.

  • Kekeringan

Kekeringan atau gersang merupakan karakteristik gurun secara umum di bumi. Ekosistem gurun memiliki kelembaban yang kurang dan curah hujan yang sedikit sehingga mengakibatkan kekeringan.

  • Lebih Sedikit Curah Hujan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, wilayah gurun memiliki curah hujan yang sangat sedikit dan bersifat musiman atau hanya terjadi dalam waktu terbatas. Curah hujan tahunan yang diterima gurun setiap tahunnya hanya 25-30 sentimeter.

  • Suhu Ekstrem

Ekosistem gurun memiliki suhu yang sangat ekstrem pada siang dan malam hari. Siang hari sangat panas dan ketika malam akan terasa sangat dingin. Hal ini merupakan alasan mengapa gurun kekurangan kelembaban.

  • Kecepatan Angin

Ekosistem gurun cenderung memiliki kecepatan angin yang sangat tinggi. Hal ini menjadi salah satu penyebab mengapa wilayah gurun mengalami badai pasir/ badai debu dengan intensitas tinggi sehingga mengakibatkan terbentuknya bukit pasir.

  • Kelangkaan Air

intensitas curah hujan yang sedikit menjadi penyebab wilayah gurun mengalami kelangkaan air dan menghadapi situasi kekeringan selama setengah tahun.

  • Kualitas Tanah

Di gurun sangat rendah pertumbuhan vegetasi. Tanah yang kering, berbatu, tipis, berpasir, sebagian besar berwarna abu-abu dan tidak memiliki kandungan organik seperti nitrogen, fosfor, dan kandungan lain yang penting dalam proses pertumbuhan tanaman.

  • Kepadatan Populasi

Kepadatan populasi di wilayah gurun sangat rendah dan daerah sekitarnya karena kelangkaan air, makanan, dan iklim yang terlalu keras.

  • Keanekaragaman Hayati Ekosistem Gurun

Bertahan hidup di ekosistem gurun sangatlah sulit, namun faktanya gurun merupakan rumah bagi berbagai tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dan hewan yang telah beradaptasi akan mampu bertahan hidup dalam kondisi gurun yang keras dan ekstrem. 

Contoh ekosistem gurun

Flora dan fauna yang tinggal pada ekosistem gurun memiliki ciri khusus yang berfungsi menyimpan cadangan air. Flora dan fauna di gurun harus memiliki kemampuan yang baik dalam menghadapi kondisi dan cuaca ekstrim diwilayah gurun.

Contoh flora yang tinggal pada ekosistem gurun yaitu:

  • Kaktus, Kaktus merupakan jenis tanaman yang dapat menyimpan air di batang dan daunnya sehingga kaktus mampu bertahan pada iklim ekstrim gurun. Kaktus memiliki banyak sekali jenis contohnya kaktus saguaro (Carnegiea gigantea), kaktus organ pipe (Stenocereus thurberi), kaktus bisbol (Echinocactus grusonii), kaktus cholla (Opuntia spp.), Kaktus barrel (Ferocactus spp.).
  • Sukulen merupakan jenis flora yang dapat menyimpan air pada bagian daun dan batangnya. Sukulen memiliki organ yang menebal, berdaging. dan membengkak. Beberapa jenis sukulen yang dapat ditemukan pada wilayah gurun yaitu Jade Plant (Crassula ovata), Lidah Buaya (Aloe vera), Agave, dan Yucca.
  • Kurma merupakan jenis tumbuhan yang mampu bertahan pada ekosistem gurun sekaligus menjadi tumbuhan yang berperan sebagai sumber makanan untuk manusia dan hewan.
  • Semak-semak gurun, semak gurun merupakan tanaman kecil berkayu yang dapat bertahan hidup di iklim gurun. Beberapa contoh semak gurun yaitu semak tugai, semak akasia, semak samun berduri, dan semak creosoe.

Sementara itu, di bawah ini contoh fauna yang mendiami ekosistem gurun antara lain:

  • Reptil, reptil merupakan jenis hewan berdarah dingin yang memiliki kemampuan menyesuaikan diri dan bertahan di wilayah gurun. Beberapa contoh reptil yang ditemukan pada ekosistem gurun yaitu Iguana gurun atau iguana padang pasir, Ular hijau gurun sonoran, Kura-kura,  Kadal berduri gurun mojave, Kadal pasir, dan Kadal cecak
  • Hewan pengerat, hewan pengerat merupakan jenis mamalia kecil yang mampu bertahan hidup pada iklim gurun. Adapun beberapa contoh hewan pengerat yang ada di gurun yaitu tikus kanguru yang merupakan hewan pengerat dan dapat ditemui di wilayah gurun Australia yang memiliki kemampuan bertahan hidup tanpa air selama beberapa bulan, tikus saku yang dapat dijumpai di wilayah gurun Australia dan memiliki kemampuan bertahan hidup dengan sedikit air, Jerboa adalah hewan pengerat yang dapat dijumpai di wilayah gurun Asia dan Afrika
  • Serangga, serangga merupakan hewan dengan ukuran tubuh yang kecil dan mampu bertahan hidup pada iklim gurun yang ekstrim. Beberapa contoh serangga yang dapat ditemukan di wilayah gurun yaitu belalang gurun yang mampu membentuk kawanan dan menjadi hama bermigrasi yang paling merusak dunia khususnya di wilayah Asia dan Afrika, semut florida yang dapat ditemukan di wilayah gurun Amerika, kumbang hitam Namimbia, dan lebah.
  • Burung, burung merupakan hewan bersayap yang mampu bertahan di iklim gurun. Beberapa jenis burung yang dapat dijumpai pada wilayah gurun yaitu burung hantu, elang, dan burung nasar.

Proses terjadinya ekosistem gurun

  • Penguapan air di lautan dan daratan

Proses pembentukan gurun dimulai dengan penguapan air di lautan dan daratan. Penguapan oleh sinar matahari menghasilkan udara hangat dengan tingkat kelembapan yang tinggi. Udara hangat yang naik ke atmosfer kemudian digantikan dengan udara yang lebih dingin. Hal tersebut menyebabkan pergeseran kolom udara dan membentuk angin.

  • Turunnya hujan di daerah khatulistiwa.

Udara yang lembab naik di sekitar daerah khatulistiwa kemudian mendingin, membentuk awan, dan berubah menjadi hujan. Namun, angin yang membawa awan tersebut tidak sampai ke arah daerah gurun sehingga daerah gurun mengalami kekeringan.

The post Pengertian Ekosistem Gurun Beserta Ciri, Contoh, dan Proses Terbentuknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekosistem Air Tawar : Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/ekosistem-air-tawar Fri, 17 Mar 2023 02:42:11 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42038 Ekosistem air tawar adalah ekosistem yang berada di dalam perairan air tawar yang kaya akan mineral dengan kandungan pH air sekitar 6. Ekosistem air tawar dapat berubah-ubah, hal ini karena habitat di air tawar dapat mengering saat musim panas. Dibandingkan dengan ekosistem lainnya, ekosistem air tawar lebih sedikit. Namun, ekosistem air tawar sangat penting bagi […]

The post Ekosistem Air Tawar : Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekosistem air tawar adalah ekosistem yang berada di dalam perairan air tawar yang kaya akan mineral dengan kandungan pH air sekitar 6. Ekosistem air tawar dapat berubah-ubah, hal ini karena habitat di air tawar dapat mengering saat musim panas.

Dibandingkan dengan ekosistem lainnya, ekosistem air tawar lebih sedikit. Namun, ekosistem air tawar sangat penting bagi kehidupan manusia, salah satunya sebagai sumber air bagi kehidupan sehari-hari, seperti keperluan rumah tangga atau keperluan dalam irigasi pertanian.

Jenis-jenis Ekosistem Air Tawar

Ekosistem air tawar terbagi menjadi dua jenis yaitu perairan mengalir atau lotik, dan perairan menggenang atau lentik. Berikut ini penjelasannya:

  • Perairan Mengalir (Habitat Lotik)

Perairan mengalir atau biasa dikenal sebagai habitat lotik adalah jenis ekosistem air tawar yang memiliki arus sehingga air dapat terus bergerak.

Semua organisme yang tinggal di perairan mengalir harus menghadapi aliran air yang cukup deras, sehingga biota air harus berjuang lebih keras agar dapat bertahan hidup.

  • Perairan menggenang (Habitat Lentik)

Perairan menggenang atau Habitat Lentik adalah jenis ekosistem air tawar yang tidak memiliki arus, sehingga pergerakan arusnya cenderung tenang dan bergerak secara terus menerus.

Perairan mengenang dibagi menjadi 3 zona, yaitu:

  • Zona Litoral, yaitu daerah akuatik yang berada dekat dengan tepian, sehingga organisme mendapatkan banyak cahaya matahari. Biasanya, tempat ini terdapat banyak organisme yang tumbuh dan berkembang, contohnya tumbuhan air.
  • Zona Limnetik, yaitu daerah akuatik yang letaknya cukup dalam dari permukaan yang berada di bawah zona Litoral. Walaupun zona limnetik berada di bawah zona Litoral, namun zona ini masih mendapatkan cahaya matahari dengan intensitas cahaya remang-remang.
  • Zona Afotik, yaitu daerah akuatik yang lekatnya jauh dibawah zona Litoral atau dibawah zona limnetik, sehingga cahaya matahari tidak dapat menebus ke dalam zona tersebut.

Contoh Ekosistem Air Tawar

  • Sungai
Sungai

Sungai adalah daerah perairan dimana aliran air berada di permukaan besar dan memanjang yang mengalir secara terus menerus. Sungai merupakan salah alah satu contoh Ekosistem air tawar yang termasuk ke dalam jenis perairan mengalir (Lotik). Sungai menjadi tempat mengalirnya air secara gravitasi menuju tempat yang lebih rendah.

  • Danau
Danau

Danau adalah daerah perairan yang terbentuk secara alami, berupa cekungan besar yang digenangi oleh air tawar ataupun asin, dan dikelilingi oleh daratan. Danau merupakan salah satu ekosistem air tawar yang termasuk kedalam jenis perairan menggenang (Lentik).

  • Laut
Laut

Laut adalah sebuah perairan asin yang besar dan luas, serta dikeliling secara menyeluruh ataupun sebagian oleh daratan. Laut sangat memengaruhi iklim di bumi dan berperan aktif dalam siklus karbon, siklus air maupun siklus nitrogen. Laut merupakan contoh dari ekosistem air tawar yang termasuk kedalam jenis perairan mengalir atau Habitat Lotik.

  • Rawa
Rawa

Rawa adalah lahan yang secara alami tergenang air akibat drainase yang terhambat, baik secara periodik maupun terus menerus selama kurun waktu yang panjang dalam setahun. Rawa merupakan salah satu contoh ekosistem air tawar yang termasuk ke dalam jenis habitat lentik atau perairan menggenang.

  • Kolam Ikan
Kolam Ikan

Kolam ikan adalah danau buatan atau perairan terkenal yang digunakan untuk memelihara beberapa ikan untuk kegiatan Budidaya ikan. Kolam ikan merupakan ekosistem air tawa yang termasuk ke dalam jenis perairan menggenang atau Habitat Lentik.

The post Ekosistem Air Tawar : Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Aliran Energi dalam Ekosistem : Pengertian, Jenis, dan Contohnya https://haloedukasi.com/aliran-energi-dalam-ekosistem Thu, 16 Feb 2023 07:11:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41366 Aliran energi merupakan perubahan bentuk energi dari suatu energi menjadi energi yang lain. Atau juga bisa perubahan tingkatan energi, dari satu tingkatan ke tingkatan selanjutnya. Pada proses ini terjadi pengurangan energi pada setiap tingkatan. Energi sendiri merupakan sebuah kemampuan yang dapat melakukan suatu usaha atau sebuah pekerjaan yang dapat memberi perubahan dalam beberapa hal. Banyak […]

The post 4 Aliran Energi dalam Ekosistem : Pengertian, Jenis, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Aliran energi merupakan perubahan bentuk energi dari suatu energi menjadi energi yang lain. Atau juga bisa perubahan tingkatan energi, dari satu tingkatan ke tingkatan selanjutnya. Pada proses ini terjadi pengurangan energi pada setiap tingkatan.

Energi sendiri merupakan sebuah kemampuan yang dapat melakukan suatu usaha atau sebuah pekerjaan yang dapat memberi perubahan dalam beberapa hal. Banyak macam energi yang dapat dijumpai di sekitar kita.

Misalnya saja energi air, panas, panas bumi, cahaya, bunyi , listrik dan juga angin. Dari energi tersebut dapat menyebabkan sebuah perubahan. Tidak dapat dipungkiri bahwa energi sangat penting bagi makhluk hidup.

Setiap makhluk hidup baik itu manusia, hewan ataupun tumbuhan juga membutuhkan energi demi keberlangsungan hidup mereka. Misalnya saja energi panas yang berasal dari matahari, dengan adanya energi panas matahari tersebut sehingga tumbuhan dapat melakukan fotosintesis.

Fotosintesis merupakan cara tumbuhan memperoleh sebuah energi untuk berkembang. Dalam proses fotosintesis ini terjadi  pemindahan bentuk energi dari energi panas menjadi energi kimia yang berupa senyawa organik pada tumbuhan.

Lalu tumbuhan tersebut dimakan oleh konsumen sehingga terjadi perpindahan energi ke konsumen dan menghasilkan energi yang lain, begitu juga seterusnya,  hal ini yang disebut dengan aliran energi. Dan apabila tumbuhan tidak memperoleh energi panas dari matahari maka dapat mempengaruhi ekosistem makhluk hidup.

Ekosistem adalah suatu kesatuan fungsional antara makhluk hidup dan lingkungan, yang terdapat hubungan saling mempengaruhi atau timbal balik satu sama lain.

Jenis aliran energi dalam ekosistem

Biasanya di dalam suatu ekosistem terdapat beberapa rantai makanan. Rantai makanan merupakan salah satu contoh adanya aliran energi pada ekosistem. Aliran energi pada ekosistem terjadi karena adanya perpindahan suatu bentuk energi menjadi bentuk energi lain dapat juga melalui makan memakan.

Rantai makanan

Rantai makanan merupakan proses makan memakan yang ada di dalam suatu ekosistem. Tumbuhan merupakan produsen yang membuat makanan. Yang dimakan oleh herbivora, lalu dimakan oleh konsumen sekunder yakni karnivora.

Menurut Khan Academy tetapi aliran energi pada rantai makanan tidak terlalu efektif, karena tidak semua energi yang dimiliki makhluk hidup diperoleh seutuhnya dari makhluk hidup tingkatan lain. Misalnya saja dua puluh ribu kalori yang dihasilkan oleh produsen, konsumen primer pada rantai makanan hanya memperoleh sepuluh persen energi.

Hal ini dapat terjadi dikarenakan makhluk hidup juga merubah energi mereka menjadi molekul organik seperti kotoran, sehingga tidak dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup lain. Selain itu semua makhluk hidup juga menggunakan energi mereka untuk beraktivitas sehari-hari. Sehingga mereka tidak dapat memperoleh energi utuh dari makhluk hidup tingkat sebelumnya.

Maka dari itu apabila semakin pendek rantai makanan maka akan semakin besar energi yang didapat oleh organisme yang berada di ujung rantai makanan.

Jaring-jaring makanan

Jaring-jaring makanan merupakan gabungan dari berbagai rantai makanan dalam suatu ekosistem. Apabila jaring-jaring makanan yang ada di dalam suatu ekosistem semakin kompleks, sehingga akan semakin tinggi tingkat kestabilan ekosistem tersebut. Maka dari itu rantai makanan tidak boleh terputus atau musnah, demi menjaga kestabilan suatu ekosistem.

Tingkat trofik

Seperti halnya suatu tingkatan trofik makhluk hidup memakan makhluk hidup di tingkat trofik yang lain untuk memperoleh sebuah energi. Trofik sendiri merupakan tingkatan atau pengelompokan suatu organisme  dalam ekosistem pada rantai makanan sesuai dengan tingkatannya, karena adanya aliran energi. 

Tingkatan trofik pada suatu rantai makanan :

  • Produsen

Aliran energi pada rantai makanan berawal dari produsen. Di sini produsen dapat membuat makanan  sendiri yang diperoleh dari air dan juga panas matahari. Karena sebagai produsen maka mereka tidak memakan makhluk lain untuk memperoleh energi, akan tetapi mereka yang dimakan oleh makhluk lain. 

  • Konsumen primer

Tingkat kedua ialah mereka yang langsung memakan produsen, konsumen primer biasanya disebut dengan herbivora atau pemakan tumbuhan. 

  • Konsumen sekunder

Pada tingkatan ketiga ada konsumen sekunder, yakni biasanya merupakan hewan yang memakan herbivora, konsumen sekunder biasanya disebut dengan karnivora karena pemakan daging. Akan tetapi karnivora pada tungkat ketiga ini juga masih bisa dimangsa oleh sesama hewan karnivora lain. 

  • Konsumen tersier

Konsumen teriser yang memakan konsumen sekunder atau karnivora dan juga seterusnya. Ini merupakan tingkatan terakhir atau konsumen puncak, yang mana pada tingkatan ini hewan tersebut tidak dapat dimakan oleh hewan lain.

Pada setiap tingkatan trofik memiliki singkatan yang lebih mudah untuk diingat. Pada tingkat trofik pertama disebut juga dengan organisme autotrof. Lalu pada tingkatan trofik kedua yakni herbivora. Tingkatan trofik ketiga yakni karnivora primer dan tingkatan trofik terakhir adalah karnivora sekunder.

Piramida Ekologi

Piramida ekologi merupakan gambaran dari susunan trofik berdasarkan berat, kepadatan populasi ataupun kemampuan menyimpan energi. Piramida ekologi ini berfungsi untuk menunjukkan perbandingan antar trofik pada ekosistem. Ada tiga macam piramida ekologi, yakni:

  • Piramida jumlah

Piramida jenis ini menunjukkan jumlah organisme pada setiap tingkatan trofik. Pada umumnya piramida jenis ini berbentuk menyempit ke atas serta urutan jumlahnya dari tingkatan terendah hingga tertinggi

  • Piramida biomassa

Piramida jenis ini menunjukkan berkurangnya energi yang diperoleh pada setiap tingkatan trofik pada ekosistem. Dengan bentuk mengecil ke arah puncak. 

  • Piramida energi

Piramida jenis ini menunjukkan hilangnya energi di setiap perpindahan energi setiap trofik. Piramida jenis ini disebut paling akirat mengenai aliran energi pada ekosistem. 

Contoh aliran energi pada ekosistem

Contoh aliran energi pada ekosistem di darat :

  • Tingkatan trofik pertama atau produsen, pada tingkatan ini ada daun, rumput, tanaman yang telah melakukan fotosintesis. Daun menyerap energi panas dari matahari lalu diubah menjadi energi kimia dalam proses fotosintesis.
  • Pada tingkatan trofik kedua terdapat herbivora yang memakan produsen. Seperti ulat, belalang ataupun serangga.
  • Selanjutnya di tingkatan trofik ketiga terdapat hewan yang memakan herbivora. Seperti burung pipit, ayam, dan yang lainnya. 
  • Di tingkatan trofik terakhir terdapat hewan karnivora yang memakan karnivora lainnya. Sepeti ular, elang, musang, singa dan lain sebagainya. 

Aliran energi pada suatu ekosistem hampir sama. Hanya saja organisme yang berada di dalamnya yang membedakan. Akan tetapi pada ekosistem perairan seperti pada rawa, sungai ataupun laut terdapat sedikit perbedaan. Terdapat organisme autotrof di dalamnya, organisme ini adalah fitoplankton serta gangga. Fitoplankton merupakan plankton yang bisa melakukan fotosintesis. 

Contoh aliran energi pada ekosistem di laut :

  • Tingkatan trofik pertama atau produsen, pada tingkatan ini fitoplankton yang telah melakukan fotosintesis. fitoplankton menyerap energi panas dari matahari lalu diubah menjadi energi kimia dalam proses fotosintesis.
  • Pada tingkatan trofik kedua terdapat herbivora yang memakan produsen. Seperti siput, udang atapun ikan ikan kecil.
  • Selanjutnya di tingkatan trofik ketiga terdapat hewan yang memakan herbivora. Seperti anjing laut ataupun ikan yang lebih besar. 
  • Di tingkatan trofik terakhir terdapat hewan karnivora yang memakan karnivora lainnya. Sepeti hiu, paus dan hewan buas lainnya. 

Cahaya matahari adalah sumber energi yang penting bagi setiap makhluk hidup. Karena jika tidak adanya sumber energi dari matahari maka bisa menghambat aliran energi pada suatu ekosistem, baik itu ekosistem di darat ataupun ekosistem di air.

Dengan adanya aliran energi dalam ekosistem tersebut, maka setiap makhluk hidup dapat menempati tingkatan trofik yang sesuai. Pada tingkatan pertama terdapat organisme yang berperan sebagai produsen.

Organisme ini dapat membuat makanan mereka sendiri yang diperoleh dari sumber energi seperti air dan sinar matahari. Lalu pada tingkatan trofik kedua terdapat konsumen primer yang memakan produsen, yang disebut dengan herbivora.

Untuk tingkatan trofik tiga adalah konsumen primer yaitu hewan karnivora primer. Dan tingkatan trofik keempat atau terakhir adalah konsumen tersier yang merupakan hewan karnivora sekunder, ini merupakan puncak dari ekosistem karena tidak dapat dimakan oleh hewan lain.

The post 4 Aliran Energi dalam Ekosistem : Pengertian, Jenis, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kenali 12 Contoh Ekosistem Buatan https://haloedukasi.com/contoh-ekosistem-buatan Thu, 20 Oct 2022 08:22:29 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39238 Makhluk hidup dan lingkungan di muka bumi ini sudah pasti saling berinteraksi satu sama lain. Hal tersebut dapat dinamakan ekosistem. Di dalam ekosistem terdapat komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik yaitu makhluk hidup yang hidup di dalam ekosistem. Sedangkan komponen abiotiknya semua hal yang bukan makhluk hidup, misalnya tanah, air, suhu, dan udara. Ekosistem dapat […]

The post Kenali 12 Contoh Ekosistem Buatan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Makhluk hidup dan lingkungan di muka bumi ini sudah pasti saling berinteraksi satu sama lain. Hal tersebut dapat dinamakan ekosistem. Di dalam ekosistem terdapat komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik yaitu makhluk hidup yang hidup di dalam ekosistem. Sedangkan komponen abiotiknya semua hal yang bukan makhluk hidup, misalnya tanah, air, suhu, dan udara.

Ekosistem dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa adanya campur tangan manusia disebut ekosistem alami. Ekosistem alami dapat dibedakan lagi menjadi ekosistem darat dan ekosistem air, misalnya ekosistem air laut, air tawar, sabana, hutan hujan, dan gurun.

Sedangkan ekosistem yang sengaja dibuat dan sengaja dikelola oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya disebut ekosistem buatan. Namun, rantai makanan di ekosistem alami lebih kompleks daripada ekosistem buatan.

Ekosistem buatan bersifat labil dan kurang heterogen. Sehingga butuh energi dari luar yang perlu diupayakan oleh manusia untuk membuat ekosistem buatan. Ekosistem ini juga sangat bergantung pada bantuan manusia supaya dapat terus berjalan dan keberadaannya terus bertahan dan berfungsi dengan baik.

Berikut ini beberapa contoh ekosistem buatan.

Kebun Binatang

Dibuat oleh manusia menyerupai alam liar bagi hewan dan tumbuhan yang hidup di dalamnya. Sehingga kebun binatang dapat menunjukkan bagaimana bentuk habitat dan cara hidup hewan dan tumbuhan di alam liar.

Biasanya ekosistem ini digunakan untuk tempat penelitian, pendidikan, dan objek wisata. Komponen biotik di ekosistem ini terdiri dari hewan air, hewan udara, dan hewan darat. Sedangkan komponen abiotiknya adalah batu, cahaya matahari, air, suhu, tanah, dan sebagainya.

Ekosistem Sawah

Sawah merupakan salah satu contoh ekosistem buatan yang memudahkan proses menanam dan panen padi sebagai sumber pangan. Apalagi hasil panen pada dalam bentuk beras akan dimasak menjadi nasi merupakan sumber makanan karbohidrat yang pokok bagi penduduk Indonesia.

Komponen biotiknya terdiri dari katak, cacing, keong, padi, dan rumput. Sedangkan komponen abiotiknya yaitu cahaya matahari, udara, air, tanah, dan batu.

Ekosistem Hutan Buatan

Hutan buatan seperti untuk menanam pohon pinus dan pohon jati. Manfaatnya untuk mendatangkan keuntungan bagi warga sekitar dari segi komoditi pertanian.

Agroekosistem

Agroekosistem berupa sawah tadah hujan ini sengaja dibuatkan oleh manusia untuk memanfaatkan air hujan dan memenuhi kebutuhan beras.

Ekosistem Kolam

Ekosistem kolam merupakan contoh ekosistem buatan yang dibuat di atas permukaan tanah, tetapi bukan di dalam wadah akuarium. Ekosistem ini dibuat untuk dijadikan sebagai hiasan atau mengembangbiakkan hewan air.

Ikan, cacing, dan katak biasanya menjadi komponen biotiknya. Air sebagai media hidup hewan ikan, kemudian cahaya matahari, batu, dan tanah menjadi komponen abiotiknya. Contoh-contoh kolam yaitu kolam udang, kolam ikan, dan kolam alga.

Ekosistem Tambak

Ekosistem ini digunakan untuk budidaya air laut atau air payau. Misalnya tambak kepiting, tambak ikan, dan tambak udang.

Ekosistem Waduk atau Bendungan

Ekosistem ini berfungsi untuk menampung aliran air sungai untuk memenuhi kebutuhan air untuk konsumsi, pembangkit listrik, dan perlindungan dari bencana banjir.

Ekosistem Ladang

Ekosistem ini dibuat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan menumbuhkan tanaman atau tumbuhan yang dapat dijual kembali atau untuk konsumsi sendiri. Ladang berbeda dengan perkebunan. Perkebunan merupakan lahan kering yang dapat ditanam berbagai jenis tumbuhan dalam satu musim atau tahunan.

Perkebunan dibuat terpisah dengan halaman yang ada di sekitar rumah dan tidak berpindah-pindah. Sedangkan ladang digunakan hanya satu atau dua musim saja.

Kemudian jika sudah tidak subur lagi, maka akan berpindah tempat lagi untuk berladang. Beberapa tahun kemudian kemungkinan ladang yang tidak terpakai akan dipakai lagi jika sudah kembali subur dan dapat ditanami tumbuhan kembali.

Ekosistem Perkebunan

Contoh ekosistem ini antara lain perkebunan teh, sawit, tembakau, kopi, pohon karet, kakao, kapas, dan tebu. Perkebunan terdiri dari varietas genetiknya yang rendah karena umumnya hanya satu jenis tumbuhan saja yang hidup di suatu perkebunan. Perkebunan hanya memiliki sedikit hewan supaya tidak mengganggu produktivitas dari hasil pemanfaatan perkebunan.

Suaka Margasatwa

Ekosistem ini berbentuk hutan konservasi yang bertujuan untuk melindungi hewan yang sudah terancam punah. Suaka margasatwa pun dibuat menyerupai alam liar aslinya seperti para makhluk hidup yang hidup di dalamnya.

Ekosistem Akuarium

Ekosistem di wadah berbagai ukuran yang biasanya terbuat dari kaca yang dibuat mirip dengan ekosistem air di alam liar. Akuarium kecil tentu hanya mampu menampung sedikit hewan sehingga rantai makanannya pun tidak sempurna.

Beda dengan akuarium besar yang dapat menampung lebih banyak jenis dan berbagai ukuran hewan dan abiotiknya, sehingga tercipta rantai makanan yang lebih kompleks. Contohnya adalah pembuatan akuarium hewan laut yang terdiri dari plankton, berbagai jenis ikan laut, berbagai ukuran ikan, ikan hiu, dan beberapa tumbuhan laut.

Rumah Kaca

Rumah kaca merupakan ekosistem darat (terrestrial) buatan dari bahan kaca yang memiliki berbagai ukuran. Berbagai jenis tumbuhan dapat hidup di dalamnya sesuai dengan kebutuhan manusia dalam pembuatannya.

Sinar matahari dapat dioptimalkan di rumah kaca dan lingkungan dapat dikendalikan supaya tumbuhan di dalamnya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

The post Kenali 12 Contoh Ekosistem Buatan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>