ekspansi bisnis - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ekspansi-bisnis Thu, 07 Dec 2023 23:54:57 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico ekspansi bisnis - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ekspansi-bisnis 32 32 Ekspansi Bisnis: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Risiko dan Strategi https://haloedukasi.com/ekspansi-bisnis Thu, 07 Dec 2023 23:54:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46865 Dalam era globalisasi ini, ekspansi bisnis menjadi salah satu strategi yang paling penting bagi perusahaan yang ingin bertahan dan tumbuh. Perkembangan teknologi dan perubahan dinamika pasar menuntut perusahaan untuk terus berinovasi dan mengeksplorasi peluang baru. Ekspansi bisnis tidak hanya sebatas pada peningkatan skala operasional, tetapi juga melibatkan penetrasi pasar baru, diversifikasi produk atau layanan, dan […]

The post Ekspansi Bisnis: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Risiko dan Strategi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam era globalisasi ini, ekspansi bisnis menjadi salah satu strategi yang paling penting bagi perusahaan yang ingin bertahan dan tumbuh. Perkembangan teknologi dan perubahan dinamika pasar menuntut perusahaan untuk terus berinovasi dan mengeksplorasi peluang baru.

Ekspansi bisnis tidak hanya sebatas pada peningkatan skala operasional, tetapi juga melibatkan penetrasi pasar baru, diversifikasi produk atau layanan, dan penguatan merek. Artinya, ekspansi bisnis bukan hanya sekadar langkah maju, tetapi sebuah perjalanan strategis yang melibatkan risiko dan peluang.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek terkait ekspansi bisnis, mulai dari alasan di balik keputusan untuk ekspansi hingga strategi yang efektif untuk memasuki pasar baru.

Mari kita telaah bersama bagaimana ekspansi bisnis dapat menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam menghadapi tantangan dan persaingan di pasar global yang terus berkembang.

Pengertian Ekspansi Bisnis

Ekspansi bisnis merujuk pada strategi pertumbuhan perusahaan yang melibatkan upaya untuk memperluas cakupan operasional, pasar, atau sumber daya. Tujuan utama dari ekspansi bisnis adalah mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan nilai perusahaan.

Ekspansi bisnis dapat memberikan manfaat seperti peningkatan pangsa pasar, keunggulan kompetitif, dan peningkatan profitabilitas. Namun, perlu dicatat bahwa setiap langkah ekspansi harus didukung oleh analisis pasar yang cermat, perencanaan strategis, dan manajemen risiko yang efektif agar berhasil.

Tujuan Ekspansi Bisnis

Ekspansi bisnis dilakukan dengan tujuan tertentu yang mendasari keputusan perusahaan untuk memperluas cakupan operasional, pasar, atau sumber daya. Berikut adalah beberapa tujuan umum dari ekspansi bisnis:

1. Pertumbuhan Pendapatan

Salah satu tujuan utama dari ekspansi bisnis adalah meningkatkan pendapatan perusahaan. Dengan memperluas operasional atau penetrasi pasar, perusahaan dapat mencapai pertumbuhan penjualan yang signifikan.

Ini dapat dicapai melalui ekspansi geografis untuk menjangkau pelanggan baru atau melalui diversifikasi produk dan layanan.

2. Peningkatan Pangsa Pasar

Ekspansi bisnis dapat membantu perusahaan memperoleh pangsa pasar yang lebih besar. Dengan memasuki wilayah baru atau menghadirkan produk atau layanan baru, perusahaan dapat meningkatkan daya saingnya dan menarik pelanggan yang mungkin belum terjangkau sebelumnya.

3. Keunggulan Kompetitif

Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, ekspansi dapat menjadi strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Dengan memperluas operasional atau meluncurkan produk inovatif, perusahaan dapat membedakan dirinya dari pesaing dan menarik perhatian pelanggan.

4. Diversifikasi dan Pengurangan Risiko

Melalui ekspansi bisnis, perusahaan dapat mencapai diversifikasi dalam portofolio produk, layanan, atau lokasi geografis. Ini membantu mengurangi risiko karena perusahaan tidak sepenuhnya bergantung pada satu segmen pasar atau satu jenis produk. Diversifikasi dapat memberikan perlindungan jika satu bagian dari bisnis mengalami penurunan kinerja.

5. Mengoptimalkan Penggunaan Sumber Daya

Dengan memperluas operasional atau melakukan akuisisi, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimilikinya. Ini termasuk infrastruktur, tenaga kerja, dan teknologi. Peningkatan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya dapat membantu meningkatkan profitabilitas.

6. Akses ke Sumber Daya Baru

Melalui akuisisi atau kemitraan, perusahaan dapat memperoleh akses ke sumber daya baru, termasuk teknologi, keahlian industri, atau basis pelanggan yang sudah ada. Hal ini dapat mempercepat pertumbuhan perusahaan dan membantu dalam mencapai tujuan bisnis jangka panjang.

7. Peningkatan Nilai Merek

Ekspansi bisnis dapat membantu meningkatkan nilai merek perusahaan. Dengan memperluas ke pasar baru atau menghadirkan produk atau layanan baru yang diinginkan oleh pelanggan, perusahaan dapat membangun citra positif di mata konsumen.

Penting untuk dicatat bahwa setiap keputusan ekspansi harus didasarkan pada analisis pasar yang matang, riset yang teliti, dan perencanaan strategis yang baik. Kesuksesan ekspansi bisnis tergantung pada pemahaman yang mendalam tentang peluang dan tantangan di pasar yang dituju, serta kemampuan perusahaan untuk mengelola perubahan yang terkait dengan pertumbuhan tersebut.

Kategori Ekspansi Bisnis

Ekspansi bisnis dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan kategori, mencakup area yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa kategori utama ekspansi bisnis:

1. Ekspansi Geografis

  • Lokal: Perusahaan memperluas ke wilayah yang berdekatan atau di dalam pasar lokal yang sudah ada.
  • Nasional: Perusahaan memperluas ke pasar di seluruh negara.
  • Internasional: Perusahaan memasuki pasar di negara-negara baru, melibatkan strategi ekspor, investasi langsung, atau kemitraan global.

2. Ekspansi Produk atau Layanan

  • Diversifikasi Produk: Perusahaan menambahkan produk atau layanan baru ke dalam portofolio yang sudah ada.
  • Ekspansi Linimasa Produk: Perusahaan meluncurkan varian baru dari produk yang sudah ada.
  • Ekspansi Layanan: Penambahan layanan baru yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan atau pasar yang berbeda.

3. Akuisisi dan Penggabungan

  • Akuisisi: Perusahaan membeli perusahaan lain untuk mengakses sumber daya, teknologi, atau pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan target.
  • Penggabungan: Perusahaan bergabung dengan perusahaan lain untuk menciptakan entitas bisnis yang lebih besar dan kuat.

4. Franchising

Pemberian Lisensi Bisnis: Perusahaan memberikan hak kepada pihak ketiga (franchisee) untuk menjalankan bisnis dengan menggunakan merek, sistem, dan dukungan yang diberikan oleh pemilik merek (franchisor).

5. Kemitraan dan Aliansi

  • Strategi Kemitraan: Perusahaan membentuk kemitraan dengan perusahaan lain untuk mencapai tujuan bersama, seperti pengembangan produk atau penetrasi pasar.
  • Aliansi Strategis: Perusahaan membentuk aliansi strategis dengan perusahaan lain untuk menggabungkan kekuatan dan sumber daya demi keuntungan bersama.

6. Ekspansi Melalui Teknologi

Penggunaan Teknologi Baru: Penerapan teknologi baru atau pengembangan produk berbasis teknologi untuk memperluas basis pelanggan atau meningkatkan efisiensi operasional.

7. Ekspansi Melalui Layanan Digital

  • E-commerce: Perusahaan memasuki pasar online untuk menjual produk atau layanan.
  • Pengembangan Aplikasi: Membangun atau mengembangkan aplikasi atau platform digital untuk memperluas pelayanan kepada pelanggan.

Setiap kategori ekspansi memiliki karakteristik, risiko, dan manfaatnya sendiri. Pemilihan kategori ekspansi yang tepat harus didasarkan pada analisis pasar, sumber daya perusahaan, dan tujuan bisnis jangka panjang.

Manfaat Ekspansi Bisnis

Ekspansi bisnis, jika dilakukan dengan cermat dan tepat, dapat memberikan sejumlah manfaat bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari ekspansi bisnis:

1. Pertumbuhan Pendapatan

Ekspansi bisnis dapat mengakibatkan peningkatan penjualan dan pendapatan. Membuka pasar baru atau memperkenalkan produk atau layanan baru dapat membantu perusahaan mencapai pertumbuhan yang signifikan.

2. Pangsa Pasar yang Lebih Besar

Dengan memperluas ke wilayah geografis baru atau memasuki segmen pasar yang belum terjamah, perusahaan dapat meningkatkan pangsa pasarnya dan menjadi pemain utama dalam industri tersebut.

3. Keuntungan Ekonomi Skala

Peningkatan produksi atau layanan dalam skala yang lebih besar dapat memberikan keuntungan ekonomi skala, yang berarti biaya per unit dapat berkurang, meningkatkan profitabilitas.

4. Keunggulan Kompetitif

Ekspansi dapat membantu perusahaan mencapai keunggulan kompetitif dengan memperkenalkan inovasi, meningkatkan kualitas produk atau layanan, atau memberikan nilai tambah yang membedakannya dari pesaing.

5. Diversifikasi Pendapatan

Ekspansi bisnis dapat membantu perusahaan mengurangi risiko dengan diversifikasi pendapatan. Melalui ekspansi produk atau geografis, perusahaan tidak terlalu tergantung pada satu segmen pasar atau satu produk.

6. Akses ke Sumber Daya Baru

Melalui akuisisi atau kemitraan, perusahaan dapat memperoleh akses ke sumber daya baru, termasuk teknologi, keahlian industri, atau basis pelanggan yang sudah ada.

7. Peluang Inovasi

Ekspansi dapat membuka pintu bagi inovasi. Dengan memasuki pasar baru atau memperluas lini produk, perusahaan dapat merangsang kreativitas dan pengembangan produk baru.

8. Peningkatan Nilai Merek

Memasuki pasar baru atau memperkenalkan produk baru dapat meningkatkan citra merek perusahaan. Perusahaan yang berhasil mengelola ekspansi dengan baik dapat memperoleh kepercayaan dan penghargaan dari pelanggan.

9. Peningkatan Keefisienan Operasional

Ekspansi dapat menciptakan kesempatan untuk meningkatkan efisiensi operasional melalui peningkatan proses, pengelolaan rantai pasokan yang lebih efektif, dan penerapan teknologi baru.

10. Peningkatan Potensi Investasi

Keberhasilan dalam ekspansi dapat meningkatkan daya tarik perusahaan di mata investor. Ini dapat membuka peluang untuk mendapatkan dukungan keuangan dan investasi yang lebih besar.

Penting untuk diingat bahwa manfaat ekspansi bisnis dapat bervariasi tergantung pada konteks industri, strategi ekspansi yang diadopsi, dan kemampuan perusahaan untuk mengelola perubahan. Perencanaan yang matang, analisis pasar yang teliti, dan implementasi yang hati-hati menjadi kunci kesuksesan dalam mencapai manfaat dari ekspansi bisnis.

Risiko Ekspansi Bisnis

Ekspansi bisnis adalah strategi pertumbuhan perusahaan yang melibatkan peningkatan skala, cakupan, atau keberadaan perusahaan. Meskipun ekspansi dapat memberikan peluang pertumbuhan dan keuntungan, namun juga memiliki risiko tertentu yang perlu dipertimbangkan dengan hati-hati. Berikut adalah beberapa perpoin penting terkait risiko ekspansi bisnis:

1. Risiko Keuangan

  • Biaya Investasi: Ekspansi seringkali memerlukan investasi besar dalam infrastruktur, teknologi, sumber daya manusia, dan pemasaran. Risiko finansial muncul jika proyek tersebut tidak memberikan hasil yang diharapkan.
  • Pendanaan Eksternal: Bergantung pada utang atau modal ventura untuk membiayai ekspansi dapat meningkatkan beban keuangan perusahaan. Perubahan suku bunga atau kondisi pasar dapat berdampak negatif.

2. Risiko Pasar

  • Tidak Ada Permintaan: Ekspansi ke wilayah baru atau meluncurkan produk baru bisa gagal jika tidak ada permintaan pasar yang cukup. Ini dapat mengakibatkan penurunan pendapatan dan laba.
  • Persaingan: Memasuki pasar baru sering kali dihadapi dengan persaingan yang lebih ketat. Perusahaan harus siap bersaing dengan pesaing lokal yang memiliki pemahaman mendalam tentang pasar tersebut.

3. Risiko Operasional

  • Manajemen Sumber Daya Manusia: Meningkatkan skala bisnis dapat menimbulkan tantangan dalam manajemen sumber daya manusia. Kekurangan keterampilan atau ketidakmampuan untuk menyatukan budaya perusahaan dapat menjadi hambatan.
  • Infrastruktur dan Teknologi: Memastikan infrastruktur dan teknologi yang dibutuhkan untuk mendukung ekspansi berjalan dengan baik adalah tantangan. Keterlambatan atau kegagalan dalam implementasi dapat berdampak negatif.

4. Risiko Hukum dan Regulasi

  • Ketidaksesuaian Hukum: Setiap wilayah memiliki peraturan dan hukum yang berbeda. Ekspansi ke pasar internasional atau regional dapat menimbulkan risiko ketidaksesuaian dengan peraturan setempat, yang dapat mengakibatkan sanksi atau kerugian hukum.
  • Perubahan Regulasi: Perubahan peraturan di pasar yang dituju dapat berdampak pada operasional perusahaan, termasuk biaya tambahan atau pembatasan aktivitas bisnis.

5. Risiko Reputasi

Persepsi Negatif: Ekspansi yang dijalankan dengan buruk atau tindakan yang dianggap tidak etis dapat merusak reputasi perusahaan. Ini dapat mempengaruhi citra merek dan kepercayaan pelanggan.

6. Risiko Mata Uang dan Pasar Internasional

  • Fluktuasi Mata Uang: Ekspansi internasional dapat membawa risiko fluktuasi mata uang yang dapat mempengaruhi biaya operasional dan keuntungan.
  • Ketidakstabilan Pasar: Pasar internasional seringkali lebih tidak stabil daripada pasar domestik, terutama di negara-negara berkembang. Krisis ekonomi atau politik dapat berdampak negatif.

7. Risiko Inovasi dan Perubahan Teknologi

Ketidakmampuan Beradaptasi: Perusahaan yang tidak dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi atau tren industri dapat kehilangan daya saing, terutama jika ekspansi melibatkan industri yang sangat inovatif.

Penting untuk mencatat bahwa risiko-risiko ini dapat bervariasi tergantung pada jenis ekspansi yang dilakukan, apakah itu ekspansi geografis, diversifikasi produk, atau strategi pertumbuhan lainnya. Perencanaan dan penilaian risiko yang cermat sangat penting dalam mengelola proses ekspansi bisnis untuk meminimalkan dampak negatif dan meningkatkan peluang keberhasilan.

Strategi Ekspansi Bisnis

Ekspansi bisnis adalah langkah serius yang memerlukan perencanaan dan strategi yang matang. Berikut adalah beberapa strategi umum yang dapat diterapkan untuk ekspansi bisnis:

1. Ekspansi Geografis

  • Pasar Baru: Identifikasi dan evaluasi pasar baru yang memiliki potensi pertumbuhan untuk produk atau layanan Anda.
  • Kemitraan Lokal: Bekerja sama dengan mitra lokal dapat membantu memahami dinamika pasar setempat dan mengurangi risiko.

2. Diversifikasi Produk atau Layanan

  • Inovasi Produk: Pengembangan produk baru atau peningkatan produk yang sudah ada dapat membantu menarik pelanggan baru atau memenuhi kebutuhan pelanggan yang berbeda.
  • Ekspansi Garis Produk: Menambahkan produk atau layanan baru ke dalam portofolio perusahaan.

3. Ekspansi Online

  • E-Commerce: Meningkatkan atau membangun keberadaan online dapat membuka pintu untuk pasar yang lebih luas dan meningkatkan aksesibilitas bagi pelanggan.
  • Pemasaran Digital: Menggunakan strategi pemasaran digital seperti SEO, iklan online, dan media sosial untuk meningkatkan visibilitas dan daya tarik merek.

4. Kemitraan dan Aliansi

  • Aliansi Strategis: Bekerja sama dengan perusahaan lain dalam bentuk kemitraan atau aliansi dapat memberikan akses ke sumber daya tambahan dan membuka peluang baru.
  • Kemitraan Internasional: Membentuk kemitraan lintas batas untuk memasuki pasar internasional dengan dukungan lokal.

5. Franchising

  • Model Bisnis Franchising: Jika model bisnis perusahaan dapat diulang dan diwariskan, pertimbangkan untuk membuka peluang waralaba bagi pihak ketiga.
  • Kendali Merek: Memastikan konsistensi merek dan standar kualitas di seluruh waralaba.

6. Merger dan Akuisisi

  • Akuisisi Perusahaan: Membeli perusahaan lain untuk mendapatkan akses ke pelanggan, teknologi, atau sumber daya lainnya.
  • Merger: Bergabung dengan perusahaan lain untuk menciptakan sinergi dan meningkatkan kekuatan bersama.

7. Pengembangan Pasar Vertikal atau Horizontal

  • Pengembangan Pasar Vertikal: Memperluas operasi bisnis ke atas atau ke bawah rantai pasokan.
  • Pengembangan Pasar Horizontal: Membuka bisnis baru yang terkait atau sejalan dengan bisnis yang sudah ada.

8. Ekspansi Organik

  • Peningkatan Kapasitas Produksi: Meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan yang meningkat.
  • Pengembangan Bisnis Internal: Membangun divisi baru atau unit bisnis yang mendukung pertumbuhan perusahaan.

9. Orientasi Internasional

  • Ekspansi Internasional: Membuka cabang atau kantor di pasar internasional untuk menjangkau pelanggan global.
  • Adaptasi Lokal: Mengadaptasi strategi dan produk agar sesuai dengan kebutuhan dan preferensi lokal.

10. Analisis Risiko dan Perencanaan Keberlanjutan

  • Evaluasi Risiko: Melakukan analisis risiko yang menyeluruh sebelum ekspansi untuk mengidentifikasi dan mengelola potensi risiko.
  • Perencanaan Keberlanjutan: Mempersiapkan rencana keberlanjutan jangka panjang untuk memastikan bahwa ekspansi tidak hanya memberikan keuntungan singkat, tetapi juga dapat bertahan dalam jangka panjang.

Setiap strategi ekspansi harus disesuaikan dengan karakteristik unik perusahaan dan pasar yang dituju. Penting untuk melakukan penelitian pasar, analisis risiko, dan perencanaan yang cermat sebelum mengambil langkah-langkah ekspansi untuk memaksimalkan peluang keberhasilan.

Tips dalam Ekspansi Bisnis

Ekspansi bisnis merupakan langkah strategis yang dapat membantu perusahaan untuk tumbuh dan meningkatkan pangsa pasar. Berikut adalah beberapa tips dalam melakukan ekspansi bisnis :

1. Analisis Pasar dan Persaingan

Ekspansi bisnis yang sukses dimulai dengan pemahaman mendalam tentang pasar dan pesaing. Perusahaan perlu melakukan analisis pasar yang cermat untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku pelanggan.

Pemahaman yang baik tentang pesaing juga penting, karena dapat membantu mengidentifikasi celah pasar yang dapat dimanfaatkan.

2. Perencanaan Strategis

Rencana bisnis yang baik adalah landasan bagi ekspansi bisnis yang sukses. Proses perencanaan strategis harus mencakup penetapan tujuan yang jelas, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Rencana ini akan menjadi panduan bagi perusahaan dalam mengambil langkah-langkah menuju pertumbuhan yang diinginkan.

3. Penelitian Lokasi

Jika perusahaan berencana untuk membuka cabang atau outlet baru, penelitian lokasi yang teliti adalah langkah penting. Faktor seperti demografi, daya beli masyarakat setempat, dan aksesibilitas lokasi harus dipertimbangkan dengan seksama. Lokasi yang tepat dapat berkontribusi secara signifikan terhadap kesuksesan ekspansi.

4. Pembiayaan yang Tepat

Keberhasilan ekspansi bisnis seringkali bergantung pada pembiayaan yang memadai. Perusahaan perlu melakukan evaluasi finansial menyeluruh, termasuk proyeksi pendapatan dan pengeluaran. Hal ini membantu memastikan ketersediaan dana yang cukup untuk mendukung seluruh proses ekspansi.

5. Teknologi dan Inovasi

Pemanfaatan teknologi dan inovasi dapat menjadi pembeda penting dalam pasar yang kompetitif. Perusahaan perlu memastikan bahwa sistem dan proses operasionalnya memanfaatkan teknologi terkini. Selain itu, mencari inovasi dalam produk atau layanan dapat meningkatkan daya tarik perusahaan di pasar yang baru.

6. Tim Manajemen yang Kompeten

Ekspansi bisnis memerlukan kepemimpinan yang kuat dan tim manajemen yang kompeten. Membangun tim dengan keahlian yang sesuai dengan visi ekspansi sangat penting. Pelatihan dan pengembangan karyawan juga perlu diperhatikan untuk memastikan adanya keterampilan yang diperlukan dalam tim.

7. Pemasaran dan Branding

Strategi pemasaran yang efektif dan upaya branding yang kuat merupakan kunci untuk memperkenalkan produk atau layanan baru di pasar. Pemahaman mendalam tentang preferensi konsumen lokal dan penyesuaian kampanye pemasaran dapat membantu membangun kesadaran merek yang kuat.

8. Penyesuaian dengan Kebijakan Lokal

Ketika beroperasi di pasar yang baru, penting untuk memahami dan menyesuaikan diri dengan kebijakan dan regulasi lokal. Kondisi pasar dan budaya setempat harus diperhitungkan dalam strategi bisnis agar sesuai dengan lingkungan bisnis yang baru.

9. Pengelolaan Risiko

Identifikasi potensi risiko dan penyusunan strategi mitigasi risiko harus menjadi bagian integral dari perencanaan ekspansi. Mengantisipasi masalah yang mungkin timbul dan memiliki rencana untuk mengatasi hambatan akan membantu perusahaan mengelola risiko dengan lebih efektif.

10. Monitoring dan Evaluasi Kinerja

Setelah meluncurkan ekspansi, perusahaan perlu menerapkan sistem pemantauan kinerja yang efektif. Evaluasi rutin harus dilakukan untuk menilai sejauh mana strategi yang diimplementasikan berhasil dan jika diperlukan, melakukan penyesuaian untuk meningkatkan kinerja.

Dengan menerapkan pendekatan holistik yang mencakup semua aspek di atas, perusahaan dapat meningkatkan peluang kesuksesan dalam ekspansi bisnisnya.

The post Ekspansi Bisnis: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Risiko dan Strategi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekspansi: Pengertian, Tujuan, Tahapan dan Contoh https://haloedukasi.com/ekspansi Tue, 18 Apr 2023 00:21:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42642 Dalam dunia atau bidang bisnis istilah ekspansi merupakan istilah yang sering didengar. Sehingga istilah ini bukanlah istilah yang asing. Ekspansi biasanya akan dilakukan ketika bisnis telah berkembang dengan banyaknya keuntungan yang telah dihasilkan. Sebuah bisnis/perusahaan melakukan ekspansi untuk menambah keuntungan atau kepentingan tertentu. Artikel ini akan membahas tentang ekspansi, agar lebih dapat diketahui dan dipahami. […]

The post Ekspansi: Pengertian, Tujuan, Tahapan dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam dunia atau bidang bisnis istilah ekspansi merupakan istilah yang sering didengar. Sehingga istilah ini bukanlah istilah yang asing. Ekspansi biasanya akan dilakukan ketika bisnis telah berkembang dengan banyaknya keuntungan yang telah dihasilkan. Sebuah bisnis/perusahaan melakukan ekspansi untuk menambah keuntungan atau kepentingan tertentu.

Artikel ini akan membahas tentang ekspansi, agar lebih dapat diketahui dan dipahami. Berikut ini penjelasan lengkap tentang ekspansi:

Pengertian Ekspansi

Pengertian ekspansi dalam bidang ekonomi secara umum adalah suatu upaya yang dilakukan guna meningkatkan aktivitas ekonomi serta pertumbuhan usaha atau bisnis. Pada kamus Bank Indonesia ekspansi bisnis berarti dalam pembangunan ekonomi. Dimana pembangunan akan mengikuti pola konjungtur, artinya proses pertumbuhan maupun penurunan ekonomi yang terjadinya berkelanjutan dan bergantian.

Pembangunan ekonomi umumnya ditandai dengan adanya kenaikan harga, meningkatnya jumlah uang beredar di masyarakat, terdapat peningkatan produksi, serta meningkatnya tingkat konsumsi.

Sedangkan dari sudut pandang bisnis, ekspansi merupakan suatu upaya dalam memperluas jaringan bisnis suatu perusahaan supaya mendapat keuntungan yang lebih besar di masa yang akan datang. 

Selanjutnya, berikut ini merupakan pengertian ekspansi menurut para ahli:

  1. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

OJK atau Otoritas Jasa Keuangan memberikan pengertian ekspansi sebagai suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk memperluas suatu bisnis yang ditandai dengan membuat atau menciptakan pasar baru, memperluas fasilitas, serta merekrut karyawan baru. Ekspansi dapat pula merujuk pada terjadinya peningkatan dalam aktivitas ekonomi dan dunia usaha.

  1. Menurut Bambang Riyanto

Bambang Riyanto mengungkapkan bahwa pengertian ekspansi dalam bisnis adalah kegiatan sebuah perusahaan yang ditujukan untuk tercapainya kemungkinan perluasan modal bisnis tersebut. Baik itu berupa modal tetap maupun modal kerja.

  1. Menurut Suad Husnan dan Eny Pujiastuti

Menurut Suad Husnan dan Eny Pujiastuti ekspansi adalah suatu bentuk upaya atau cara suatu perusahaan untuk menambah modal, meningkatkan kapasitas, serta melakukan penambahan unit sebagai pemenuhan akan kebutuhan kapasitas produksi berbeda, dan melakukan merger atau mengakuisisi perusahaan yang lain.

  1. Menurut Alex S. Nitisemito

Selanjutnya pendapat dari Alex S. Nitisemito, ekspansi berarti sebuah upaya dari suatu perusahaan untuk dapat memperluas cakupan pasar dan dan meningkatkan kapasitas produksi perusahaan tersebut.  

Jenis-Jenis Ekspansi

Ada beberapa jenis ekspansi, yaitu:

  1. Ekspansi Bisnis

Ekspansi bisnis ialah suatu aktivitas yang dilakukan oleh pengusaha atau suatu perusahaan sebagai upaya supaya usahanya lebih berkembang. Bisa dengan cara menambah kapasitas produksi maupun distribusinya agar diperoleh keuntungan yang lebih banyak bagi perusahaan.

Biasanya ekspansi yang dilakukan oleh pengusaha ditujukan untuk menambah permintaan akan barang atau jasa yang disediakan oleh perusahaannya. Dengan demikian, perusahaan tersebut diharuskan untuk memperbanyak kapasitas produksi.

Berikut ini macam-macam ekspansi bisnis:

  • Merger (Penggabungan)

Ekspansi dalam merger yaitu melakukan penggabungan dua atau lebih perusahaan, sehingga menjadi sebuah perusahaan yang lebih besar, dengan tujuan untuk memperluas cakupan bisnis. Merger dapat dilakukan apabila sejak awal seorang pengusaha telah memiliki lebih dari satu bisnis. Namun, merger juga dapat dilakukan antar pengusaha.

  • Akuisisi (Pemerolehan)

Ekspansi jenis akuisisi adalah suatu kegiatan pengambilalihan atau pembelian sebagian besar ataupun seluruh saham perusahaan lain dengan tujuan agar mendapat hak kontrol atas perusahaan itu. Dengan demikian, perusahaan yang mengakuisisi dapat mengelola dan mengambil keputusan akan aset perusahaan yang diakuisisi tanpa memerlukan persetujuan pemegang saham.

Akuisisi biasanya dilakukan dengan alasan supaya dapat meningkatkan keuntungan dari sektor lain.

  • Hostile Takeover (Pengambilan Paksa)

Hostile Takeover ialah akuisisi yang dilakukan pada sebuah perusahaan secara paksa yaitu dengan cara membuka penawaran saham yang diinginkan di pasar modal dengan harga di atas harga pasar. Sehingga pemilik saham baru memiliki kewenangan atas manajemen perusahaan tersebut.

Perombakan besar-besaran pada manajemen dan karyawan merupakan dampak dari ekspansi jenis ini. Meskipun pemilik saham baru tersebut bisa saja menggunakan manajemen serta karyawan yang lama. 

  • Leveraged Buyout (Pembelian Terutang)

Bentuk ekspansi Leveraged Buyout adalah pembelian sebuah perusahaan dengan cara pemberian utang. Cara ini sebagai teknik ekspansi yang unik, sebab tidak terlalu membutuhkan modal yang banyak dalam melakukan ekspansi.

  • Joint Venture (Mendirikan Usaha Patungan)

Ekspansi joint venture merupakan penggabungan antara dua perusahaan yang sepakat untuk membangun sebuah bisnis baru agar dapat memiliki kekuatan ekonomi yang jauh lebih besar. Joint venture ini tidak melihat latar belakang modal maupun lokasi dari masing-masing negara yang bersangkutan dalam usaha tersebut.

1. Ekspansi Kredit

Ekspansi kredit merupakan penerapan ekspansi dalam bidang ekonomi. Bisa diartikan juga sebagai suatu cara penambahan kredit yang dibebankan kepada seseorang. 

Contohnya, ketika seseorang memiliki kredit di suatu bank untuk pembelian laptop. Kemudian saat pembayaran tersebut belum selesai, orang tersebut kembali mengajukan untuk pembelian sebuah mobil. Maka orang tersebut harus membayar kredit laptop dan juga kredit pembelian mobil itu. Hal tersebut yang dinamakan sebagai ekspansi kredit.

2. Ekspansi Pasar

Ekspansi pasar merupakan suatu kegiatan perusahaan untuk memperluas pemasaran dengan cara merambah pasar yang baru. Biasanya ekspansi pasar akan dilakukan ketika perusahaan barang atau jasa telah cukup punya nama dan memperoleh keuntungan yang banyak di lokasi pasar saat ini. Sehingga pihak perusahaan merasa harus memperluas pemasaran agar dapat menjangkau wilayah dan pelanggan baru. 

Maka pasar yang baru tersebut harus berada di wilayah atau daerah berbeda dengan pasar sebelumnya. Salah satu cara ekspansi pasar yaitu dengan ekspor barang untuk menjualnya ke luar negeri. 

Tujuan Ekspansi

Ekspansi dilakukan dengan memiliki tujuan yang ingin dicapai. Beberapa tujuan ekspansi di antaranya sebagai berikut:

  1. Dapat mengendalikan pasar atas suatu produk baik barang maupun jasa, yaitu dengan cara mendominasi pasar yang lebih besar.
  2. Menjual produk lebih banyak, sehingga keuntungan yang dihasilkan akan didapat lebih tinggi lagi.
  3. Meningkatkan daya saing perusahaan dalam industri sejenis.
  4. Menarik lebih banyak konsumen untuk menggunakan suatu produk
  5. Meningkatkan penawaran dengan beberapa stakeholder, baik itu pemasok, distributor, maupun konsumen.
  6. Memperluas biaya produksi semaksimal mungkin yang bisa dicapai, supaya dapat menurunkan harga per unit dan dapat meningkatkan skala ekonomi. 
  7. Mempengaruhi investor dengan menunjukkan jumlah profit yang diperoleh, sehingga investasi dapat dengan mudah masuk ke perusahaan tersebut.

Tahapan Ekspansi

Ekspansi harus dilakukan dengan berbagai persiapan dan perencanaan yang baik. Tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Agar tujuan ekspansi dapat tercapai, maka diperlukan beberapa tahapan dalam melakukan ekspansi.

Berikut ini beberapa tahapan ekspansi yang harus dilalui:

  1. Melakukan Analisa Terhadap Segmen Pasar

Ekspansi biasanya akan dilakukan di wilayah atau geografis yang berbeda dari pasar yang sudah ada sebelumnya. Oleh karena itu, tahapan ekspansi yang pertama adalah melakukan analisa terhadap segmen pasar di wilayah yang dituju.  Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada potensi untuk meningkatkan dan memperluas penjualan di wilayah tersebut.

Apabila analisis segmentasi pasar menunjukkan potensi yang baik, maka ekspansi dapat dimulai dan dilanjutkan. Perusahaan dapat mulai membuat dan mematangkan rancangan ekspansi dari bisnis yang akan dilakukan.

  1. Membuat dan Memiliki Rencana Bisnis yang Matang

Setiap perusahaan tentunya memiliki rencana dari setiap bisnis yang dijalankan. Diperlukan beberapa rencana bisnis. Rencana bisnis sangat diperlukan, sebab suatu lokasi atau wilayah memiliki perbedaan nilai budaya, ekonomi, juga kebijakan dari daerah lainnya.

Sebuah perusahaan dianggap telah siap untuk berkembang apabila memiliki rencana bisnis yang matang dan baik yang akan mendukung proses ekspansi. Untuk melihat siap dan bagus atau tidaknya sebuah perusahaan untuk melakukan ekspansi, sebaiknya membuat beberapa pertanyaan seperti di bawah ini:

  • Apa saja tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dengan melakukan ekspansi bisnis ? 
  • Apa target dari ekspansi bisnis tersebut? 
  • Bagaimana perkembangan bisnis yang akan terjadi dalam kurun waktu lima tahun ke depan? 
  • Bagaimana kondisi dan hasil penjualan perusahaan saat ini?

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, nantinya akan menjadi beberapa kesimpulan ini:

  • Kesimpulan pertama, bisnis sudah siap untuk melakukan ekspansi, sebab alur dari penjualannya sudah lancar serta telah memiliki banyak pelanggan tetap
  • Kesimpulan kedua, untuk melakukan ekspansi, bisnis harus sudah memiliki produk, brand, yang bisa diproduksi sendiri setidaknya dalam jangka waktu lima tahun ke depan
  • Kesimpulan ketiga, pangsa pasar sudah mulai meluas dan telah mendapatkan banyak permintaan, sehingga diharuskan menciptakan pasar baru supaya dapat menampung dan menyerap penjualan bisnis
  • Kesimpulan keempat, dibutuhkan perekrutan karyawan baru agar berbagai kegiatan operasional dapat dilakukan secara berkesinambungan juga supaya proses penjualan bisa menjadi lebih cepat dan efektif
  1. Melindungi Produk dengan Mendaftarkannya di HAKI

Hak kekayaan intelektual sangat penting bagi produk, oleh karena itu perlindungan hak kekayaan intelektual sangat diperlukan. Hal ini dimaksudkan supaya tidak ada perusahaan lain yang meniru atau mengambil produk tersebut. Baik itu berupa hak cipta, hak paten, maupun brand yang dimiliki.

Dengan mendaftarkan produk pada HAKI, maka kekayaan intelektual produk tersebut akan terlindungi. Sehingga apabila di kemudian hari ada pihak lain yang melakukan klaim terhadap produk tersebut, kepemilikan produk bisa dilindungi secara hukum.

  1. Merencanakan Anggaran yang Dibutuhkan

Dalam bisnis, anggaran merupakan hal yang penting. Sebab, tujuan sebuah bisnis tentunya untuk mendapatkan keuntungan. Maka, anggaran  haruslah diperhitungkan dan dipersiapkan dengan matang.

Begitupun saat memutuskan untuk melakukan ekspansi, anggaran semestinya dirancang dengan sebaik-baiknya berdasarkan apa yang dibutuhkan. Supaya ekspansi berjalan dengan lancar, sebaiknya buat rancangan anggaran untuk beberapa tahun ke depan. Lakukan perancangan anggaran secara berkala. Lakukan juga evaluasi anggaran tersebut setiap beberapa waktu untuk melihat apakah anggaran sudah digunakan dengan efektif dan sesuai.

  1. Menunjuk Tim Terbaik untuk Melaksanakan Ekspansi

Rancangan ekspansi harus dilakukan dengan baik. Lebih bagus lagi jika dapat menghemat waktu, atau ekspansi berhasil dilaksanakan dalam jangka waktu yang cepat dari awal perencanaan hingga pelaksanaan. Untuk melaksanakan hal tersebut, dibutuhkan sebuah tim yang bertanggung jawab dalam pengerjaannya. 

Memilih dan membentuk tim dari awal ekspansi dapat membuat pelaksanaan pekerjaan lebih terkoordinir. Menempatkan orang-orang yang sesuai dengan kemampuannya akan membantu efisiensi waktu. Sehingga diharapkan ekspansi akan cepat terlaksana.

Contoh Ekspansi

Ekspansi bisnis dapat dilakukan dengan berbagai aktivitas. Seperti dengan membuka cabang baru, melakukan perluasan pasar, membuat produk baru, menjalin kerja sama, dan lain-lain.

Salah satu contoh ekspansi dalam bisnis seperti Alibaba Group Holding Ltd yang merupakan satu dari sekian banyak perusahaan multinasional (korporasi) yang sekarang ini sedang bekembang dengan pesat pada bidang bisnis digital (e-commerce). Alibaba Group saat ini tengah aktif melakukan ekspansi bisnis ke berbagai negara. Kawasan Asia dapat dikatakan telah dikuasainya. Bahkan Kawasan Eropa dan Amerika juga telah berhasil menjadi target ekspansi dari Alibaba..

The post Ekspansi: Pengertian, Tujuan, Tahapan dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kelebihan dan Kekurangan Pertumbuhan Internal dalam Ekspansi Bisnis yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/kelebihan-dan-kekurangan-pertumbuhan-internal-dalam-ekspansi-bisnis Tue, 29 Jun 2021 03:36:56 +0000 https://haloedukasi.com/?p=25492 Untuk bisa berkembang, suatu perusahaan tentunya harus melakukan perluasan atau yang biasa disebut dengan ekspansi bisnis. Hal itu bisa dilakukan dengan berbagai cara dan upaya. Namun, secara umum mengenai ekspansi bisnis ini bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui pertumbuhan internal dan pertumbuhan eksternal. Pertumbuhan internal merupakan pertumbuhan atau perluasan bisnis dengan menggunakan berbagai upaya […]

The post Kelebihan dan Kekurangan Pertumbuhan Internal dalam Ekspansi Bisnis yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Untuk bisa berkembang, suatu perusahaan tentunya harus melakukan perluasan atau yang biasa disebut dengan ekspansi bisnis. Hal itu bisa dilakukan dengan berbagai cara dan upaya. Namun, secara umum mengenai ekspansi bisnis ini bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui pertumbuhan internal dan pertumbuhan eksternal.

Pertumbuhan internal merupakan pertumbuhan atau perluasan bisnis dengan menggunakan berbagai upaya atau unsur yang telah dimiliki oleh perusahaan. Unsur unsur tersebut seperti mesin produksi perusahaan, gerai penjualan yang telah dimiliki dan lain sebagainya. Unsur atau hal yang telah dimilki oleh perusahaan inilah yang apabila bisa dimanfaatkan secara maksimal bisa membawa perkembangan yang besar bagi perusahaan.

Terutama dari segi peningkatan jumlah keuntungan yang akan didapat. Lalu, apa kelebihan dan kekurangan dari perluasan bisnis dengan memanfaatkan pertumbuhan internal? Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai kelebihan dan kekurangan dari pemanfaatan pertumbuhan internal suatu bisnis.

Kelebihan Petumbuhan Internal Sebuah Bisnis

Pertumbuhan internal merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk bisa lebih mengembangkan produk dan perusahaannya.  Dan berikut merupakan kelebihan dari pertumbuhan internal tersebut.

  • Risiko kegagalan yang diterima akan relatif rendah
    Hal ini dikarenakan unsur yang dilibatkan untuk melakukan pengembangan berasal dari apa yang telah dimiliki oleh perusahaan sendiri. Yang mana bukan berasal dari pihak lain ataupun perusahaan lain yang sedang melakukan proses kerja sama dengan perusahaan ini. Sehingga apabila terjadi kerugian atau kegagalan dari penerapan strateginya tidak akan berdampak besar bagi pihak lain. Dalam kata lain, tidak akan ada pihak lain yang akan menanggung risiko kegagalan tersebut. Sehingga perusahaan hanya perlu melakukan evaluasi terhadap unsur unsur internalnya saja, tanpa melibatkan pihak lain. Hal yang seringkali menyebabkan suatu perusahaan mengalami kegagalan ini adalah kurang tepatnya strategi yang diterapkan untuk menyinergikan sumber daya dan kemampuan yang dipunya untuk diubah menjadi suatu produk yang bernilai tinggi.
  • Perusahaan Memiliki Kendali Penuh atas Proses Pengembangan
    Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, apabila perusahaan mengalami kerugian atau kegagalan atas upaya perluasan dengan metode pertumbuhan internal ini, perusahaan hanya perlu berurusan dengan unsur internalnya sendiri. Tanpa ada keterlibatan dari pihak lainnya. Yang mana apabila diartikan, dalam melakukan upaya perluasan bisnis ini perusahaan memegang peranan penuh atas dirinya sendiri. Hal tersebut mencakup, pengambilan keputusan, penerapan strategi produksi dan lain sebagainya.
  • Tinggi Peran Serta Dari Tenaga Kerja
    Apabila perusahaan memegang kendali dan kontrol penuh terhadap proses pengembangan dan perluasan dari perusahaan ini, secara tidak langsung mereka akan lebih melibatkan para tenaga kerja yang dimilikinya. Baik yang diperuntukan guna merundingkan dan menentukan strategi pemasaran produk ataupun untuk melakukan riset dan penelitian mengenai segmentasi pasar yang akan dituju. Sehingga dalam kata lain, para tenaga akan sangat diperlukan kontribusinya dalam upaya pengembangan ini. Karena tanpa peran serta dari tenaga kerja, semua rencana atau planning yang telah dimiliki tidak bisa terealisasikan dengan baik.

Kekurangan Pertumbuhan Internal Sebuah Bisnis

Adapun beberapa kekurangan dari pemanfaatan dari pertumbuhan internal sebagai salah satu upaya memperluas sebuah bisnis.

  • Upaya Pengembangan Akan Berjalan Lambat
    Dengan metode pertumbuhan internal ini perusahaan hanya akan mengandalkan berbagai unsur internal yang sebelumnya telah dimiliki, seperti sumber daya yang bisa berupa tenaga kerja ataupun bahan baku yang digunakan untuk melakukan produksi. Kedua hal tersebut yang sangat diandalkan oleh perusahaan untuk bisa lebih mengembangkan perusahaan. Tidak ada cara lain yang bisa dilakukan selain lebih mengoptimalkan berbagai sumber daya yang telah dimiliki untuk bisa mencapai tujuan yang telah ditentukan. Namun, risiko yang harus ditanggung akan hal ini adalah prosesnya yang berjalan lebih lambat. Karena segala sesuatunya, baik dari pemanfaatan sumber daya, penentuan pasar, memilih metode pemasaran dan hampir semuanya yang berkaitan dengan proses produksi dan penjualan dikendalikan semua oleh perusahaan. Sehingga mau tidak mau mereka akan membutuhkan tenaga yang lebih banyak. Belum lagi jika sumber daya yang dimiliki sangat terbatas, tentunya akan menjadi penghambat terbesar proses produksi.
  • Kapasitas yang Dimiliki Relatif Terbatas
    Kendali penuh yang dipegang oleh perusahaan ini juga akan menimbulkan dampak bagi kurang munculnya ide serta inovasi mengenai produk yang akan diproduksi. Karena dari segi pengambilan keputusan dan jajak pendapat hanya dilakukan oleh pihak perusahaan sendiri, tanpa melakukan konsultasi ataupun kerja sama dengan pihak perusahaan lain guna meningkatkan inovasi produk. Sehingga produk yang akan diproduksi akan cenderung stuck pada inovasi yang itu itu saja, dan mungkin hanya mengalami modifikasi kecil pada bagian produk.

The post Kelebihan dan Kekurangan Pertumbuhan Internal dalam Ekspansi Bisnis yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kelebihan dan Kekurangan Pertumbuhan Eksternal dalam Ekspansi Bisnis yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/kelebihan-dan-kekurangan-pertumbuhan-eksternal-dalam-ekspansi-bisnis Tue, 29 Jun 2021 03:35:06 +0000 https://haloedukasi.com/?p=25496 Selain memanfaatkan pertumbuhan internal, dalam melakukan pengembangan bisnisnya suatu perusahaan pastinya tak luput dari yang namanya kerja sama. Kerja sama ini bisa dibangun dengan pihak mana saja, yang terpenting dalam kerja sama ini adalah kedua belah pihak merasa sama sama diuntungkan dan tidak ada yang merasa dirugikan. Bentuk kerja sama yang dilakukan oleh pihak perusahaan […]

The post Kelebihan dan Kekurangan Pertumbuhan Eksternal dalam Ekspansi Bisnis yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Selain memanfaatkan pertumbuhan internal, dalam melakukan pengembangan bisnisnya suatu perusahaan pastinya tak luput dari yang namanya kerja sama. Kerja sama ini bisa dibangun dengan pihak mana saja, yang terpenting dalam kerja sama ini adalah kedua belah pihak merasa sama sama diuntungkan dan tidak ada yang merasa dirugikan.

Bentuk kerja sama yang dilakukan oleh pihak perusahaan guna mengembangkan bisnisnya ini dinamakan dengan pemanfaatan pertumbuhan eksternal. Dimana selain memanfaatkan segala unsur internal yang telah dimiliki seperti mesin dan lain sebagainya, perusahaan juga memadukan hal tersebut dengan unsur eksternal lainnya.

Sehingga proses pengembangan atau perluasan dari bisnis bisa berjalan dengan cepat. Lalu, apa sih kelebihan serta kekurangan dari pemanfaatan pertumbuhan eksternal sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan produk perusahaan? Berikut merupakan pemaparan mengenai kelebihan dan kekurangan pertumbuhan eksternal dalam sebuah bisnis.

Kelebihan Pertumbuhan Eksternal dalam Bisnis

Pertumbuhan eksternal ini sebenarnya sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan guna mengimbangi pemanfaatan dari pertumbuhan internalnya. Sehingga segala proses perusahaan bisa berjalan secara seimbang. Adapun beberapa kelebihan lainnya dari pertumbuhan eksternal.

  • Proses Pengembangan Bisa Berjalan Cepat
    Hal ini karena adanya dua perusahaan yang saling terlibat dalam proses produksi, pemasaran dan lain sebagainya. Sehingga secara tidak langsung akan terdapat lebih banyak tenaga kerja yang akan berkontribusi terkait proses pengembangan yang dilakukan. Dan hal itu yang menyebabkan segala sesuatunya bisa berjalan lebih cepat jika dibandingkan dengan hanya satu perusahaan saja yang mengelola dan mengendalikan semua proses produksi yang ada. Tidak hanya itu, dengan adanya jalinan kerja sama, sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi pun akan semakin meningkat. Dan tentunya segala proses yang ada tidak akan terhambat jalannya.
  • Menurunnya Angka Persaingan
    Hal ini dikarenakan, beberapa perusahaan yang juga berada dalam bidang produksi yang sama lebih memutuskan untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan lainnya yang juga membidangi bidang yang sama. Dan apabila dilogika dengan banyaknya perusahaan sejenis yang memutuskan untuk melakukan merger dengan perusahaan lainnya, tingkat persaingan yang sebelumnya sangat tinggi bisa perlahan menurun. Karena perusahaan terkait dengan bidang yang sama sudah menjadi partner kerja.
  • Segmentasi Pasar Semakin Luas
    Bagaimana tidak apabila terdapat dua perusahaan yang memutuskan untuk bergabung dan menjalin sebuah kerja sama, tentunya mereka akan menggabungkan kedua riset atau penelitiannya yang berkaitan dengan segmentasi pasar yang dimiliki satu sama lain. Sehingga dengan pedoman tersebut kedua perusahaan bisa melakukan pengembangan dan perluasan secara lebih detail dan tentunya atas penggabungan dua segmentasi pasar yang dimiliki oleh kedua perusahaan akan berdampak pada luasnya jangkuan konsumen yang harus dicapai oleh kedua perusahaan tersebut.
  • Keuntungan yang Didapatkan Menjadi Lebih Tinggi
    Hal ini berkaitan dengan jangkauan pasar yang akan dituju tadi, tentunya akan semakin luas apabila terdapat dua perusahaan yang menyatakan dirinya untuk bergabung. Hal tersebut pun akan berdampak pada peningkatan jumlah penjualan beserta dengan meningkatnya jumlah keuntungan yang akan dicapai. Semakin luas pasar atau jangkauan konsumen yang akan dicapai oleh sebuah perusahaan akan sangat besar pula peluang mereka untuk mendapatkan keuntungan yang besar.

Kekurangan Pertumbuhan Eksternal Dalam Bisnis

Adapun beberapa kekurangan dari pertumbuhan eksternal dalam bisnis yang perlu untuk dipertimbangkan lebih lanjut.

  • Pengawasan Pihak Pemerintah Semakin Ketat
    Hal ini sangat berkaitan dengan penurunan tingkat persaingan yang ada. Yang mana seperti yang kita tahu, penurunan tersebut lebih disebabkan karena beberapa perusahaan yang melakukan produksi dalam bidang yang sama sebagian lebih memutuskan untuk bergabung dengan perusahaan lainnya. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh berbagai pertimbangan seperti, tingkat keefisiensian dan giuran untuk mendapatkan keuntungan lebih besar dibandingkan dengan berdiri sendiri. Namun, tentunya dengan risiko bahwa keuntungan yang didapatkan akan dibagi secara adil antara kedua pihak. Selain itu, adanya penurunan tingkat persaingan ini juga menimbulkan berbagai kerugian bagi pihak konsumen. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut pihak pemerintah menjadi ikut andil dalam melakukan upaya pencegahan.
  • Adanya Konflik Internal Antar Kedua Perusahaan
    Tentunya tak selamanya kedua perusahaan yang memutuskan untuk bergabung bisa bekerja sama dengan baik baik saja tanpa adanya sebuah masalah. Tentunya pada saat saat tertentu perihal penentuan kebijakan pemasaran, penentuan permasalahan produksi dan lain sebagainya kedua perusahaan kerap terlibat perbedaan pendapatan. Hal ini sudah sangat wajar terjadi, terlebih pada dasarnya mereka juga merupakan dua perusahaan yang sebelumnya berdiri sendiri sendiri. Sehingga walaupun mereka berada pada bidang yang sama, namun perihal menentukan kebijakan pemasaran, produksi dan lain sebagainya cara yang dilakukan berbeda. Sehingga masih perlu penyesuaian terlebih dahulu, dan nantinya bisa bersinergi satu dengan yang lainnya.
  • Perusahaan Akan Kehilangan Fokus Pada Tujuan Inti
    Dengan bergabungnya dua perusahaan yang sebidang, bukan berarti semua permasalahan yang terkait dengan pemasaran, produksi dan lain sebagainya bisa berjalan dengan sangat sederhana, terlebih semua permasalahan masih diatasi oleh dua pihak. Namun, yang terjadi justru sebaliknya, ketika dua perusahaan memutuskan untuk bergabung satu dengan yang lainnya, mereka akan memiliki bagian dan hal hal lainnya yang lebih kompleks. Sehingga kekompleksan hal yang muncul tersebut akan mengakibatkan perusahaan kalang kabut dalam mengatasi dan mengendalikan alur dari proses pemasaran dan produksi. Dan tentunya tujuan awal dari pengembangan bisnis akan mulai teralihkan oleh hal lainnya.
  • Menyatukan Sumber daya
    Hal ini tentunya perlu kita ketahui, untuk bisa bergabung menjadi satu perusahaan masing masing dari kedua perusahaan tersebut harus mengadaptasikan dirinya satu dengan yang lainnya. Hal tersebut juga berlaku atas sumber daya yang dimiliki satu dengan yang lainnya juga harus bisa disinergikan sehingga nantinya tidak muncul permasalahan kedepannya mengenai hal tersebut. Jika memungkinkan akankah lebih baik apabila hal tersebut sudah dilakukan sejak kedua perusahaan memutuskan untuk bergabung.

The post Kelebihan dan Kekurangan Pertumbuhan Eksternal dalam Ekspansi Bisnis yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>