ekspor - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ekspor Thu, 25 May 2023 03:20:03 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico ekspor - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/ekspor 32 32 6 Manfaat Asuransi dalam Ekspor Impor https://haloedukasi.com/manfaat-asuransi-dalam-ekspor-impor Thu, 25 May 2023 03:19:56 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43415 Jual beli merupakan suatu bagian kegiatan pertukaran pada kehidupan manusia sejak zaman dahulu kala. Bahkan, saat belum ada uang sebagai alat pembayaran, manusia tetap dapat melakukan jual beli dengan menggunakan sistem barter. Sampai saat ini, di mana keadaan sudah semakin maju, kegiatan jual beli pun mengalami perkembangan yang luar biasa. Jual beli kini dapat dilakukan, […]

The post 6 Manfaat Asuransi dalam Ekspor Impor appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jual beli merupakan suatu bagian kegiatan pertukaran pada kehidupan manusia sejak zaman dahulu kala. Bahkan, saat belum ada uang sebagai alat pembayaran, manusia tetap dapat melakukan jual beli dengan menggunakan sistem barter.

Sampai saat ini, di mana keadaan sudah semakin maju, kegiatan jual beli pun mengalami perkembangan yang luar biasa. Jual beli kini dapat dilakukan, tak hanya dengan orang di lingkungan terdekat, namun juga dengan orang, maupun perusahaan di luar negeri.

Kegiatan jual beli dengan pihak di luar negeri di sebut juga dengan kegiatan ekspor impor. Walaupun sebenarnya, manfaat menggunakan barang buatan dalam negeri juga sangat banyak, kegiatan jual beli dan manfaat ekspor impor tetap tidak bisa dihindarkan.

Biasanya, kuantitas barang yang dikirimkan langsung dalam jumlah besar, guna menghemat biaya pengiriman, yang tentu saja tidak sedikit. Pengiriman barang bisa dilakukan melalui jalur laut menggunakan kapal, atau jalur udara melalui pesawat.

Kedua jalur ini memiliki resikonya masing-masing, misalnya saja resiko kerusakan barang yang dikirim. Untuk itu, diperlukan asuransi atau perlindungan terhadap barang-barang tersebut, layaknya manfaat hukum asuransi perusahaan bagi karyawan.

Berikut manfaat asuransi dalam ekspor impor :

1. Mengurangi Resiko

Perjalanan ekspor impor yang jauh tentu memiliki resiko yang sangat banyak, hingga bisa merugikan pihak eksportir atau importir. Resiko-resiko tersebut misalnya:

  • Barang hilang atau rusak selama perjalanan
  • Barang tidak dibayar
  • Barang diretur
  • Isu politik maupun ekonomi di negara tujuan
  • Fluktuasi kurs
  • Konsumen tiba-tiba menuntut
  • Supplier tidak mampu menyediakan barang
  • Perjalanan barang terhambat
  • Biaya bea cukai
  • Biaya transit barang

Resiko tersebut di atas sangat mungkin terjadi pada jual beli ekspor impor. Maka, penggunaan asuransi menjadi sangat penting untuk meminimalisasi kerugian jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Tentu, syarat dan ketentuan asuransi harus dipelajari dengan seksama, sehingga dapat sama-sama diuntungkan. Namun, biasanya terdapat pihak asuransi yang dapat memberikan perlindungan hingga 85 – 95% dari nilai yang tertera pada invoice jual beli.

2. Likuiditas Tinggi

Asuransi yang memiliki likuiditas tinggi artinya pencairannya mudah, serta memberikan ganti rugi yang menguntungkan bagi nasabah. Namun, hal ini harus diteliti terlebih dahulu oleh nasabah agar tidak tertipu oleh janji-janji pihak asuransi.

Jika menemukan asuransi yang tepat dan memiliki likuiditas yang tinggi, hal ini akan sangat membantu nasabah, atau dalam hal ini eksportir dan importir. Dengan dana yang mudah cair dan dengan nominal yang sesuai, tentu hal ini menjamin keamanan kondisi keuangan eksportir dan importir.

Cash flow atau arus kas perusahaan atau perseorangan tidak akan terpengaruh begitu berat apabila terjadi resiko-resiko perjalanan ekspor impor seperti pada poin satu di atas.

3. Nilai yang Bersaing

Sekarang ini makin banyak perusahaan asuransi ekspor impor yang bagus dan menawarkan berbagai perlindungan dengan nilai ekuitas yang berbeda-beda. Perlindungan yang ditawarkan pun beragam, mulai dari asuransi kecelakaan, kebakaran, all risk, pengangkutan barang, tanggung gugat, kerusakan mesin, perjalanan dll.

Dengan banyaknya penawaran tersebut, eksportir atau importir perseorangan tidak perlu risau saat bersanding atau bersaing dengan eksportir atau importir yang berbentuk badan atau perusahaan. Semua dapat terlindungi dengan baik, dengan pilihan perlindungan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan -masing-masing.

4. Pegawai yang Berpengalaman

Bagi eksportir atau importir pemula, tak perlu ragu lagi untuk menggunakan asuransi ekspor impor. Kegiatan jual beli ekspor impor kerap kali membingungkan.

Tak jarang, eksportir importir pemula kebingungan dalam menentukan perlindungan yang terbaik untuk barangnya selama menempuh perjalanan. Berbagai hal yang membingungkan tersebut dapat langsung ditanyakan saja kepada petugas asuransi.

Petugas asuransi yang mumpuni dan berpengalaman pada perusahaan asuransi akan dengan senang hati membantu nasabah dalam menentukan perlindungan yang tepat dan pastinya terbaik. Tidak perlu ragu atau sungkan dalam mengajukan pertanyaan hingga ke yang paling detail sekali pun.

Karena memang sudah merupakan tugas dari petugas asuransi untuk menjelaskan mengenai produk asuransi yang paling sesuai dengan kebutuhan nasabah.

5. Perlindungan sesuai Kebutuhan

Pada dasarnya, asuransi yang digunakan dalam jual beli ekspor impor merupakan jenis asuransi kerugian. Termasuk di dalamnya, berbagai asuransi yang telah disebutkan pada poin tiga, dan ditambah pula dengan jenis asuransi kendaraan bermotor, properti, kelautan dan asuransi kredit.

Kesemua jenis asuransi tersebut memiliki syarat dan ketentuan tertentu yang telah tertulis secara detail pada surat perjanjiannya dan dijelaskan pula oleh petugas. Oleh karenanya, asuransi untuk ekspor maupun impor sangat bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing, baik eksportir maupun importir, baik perseorangan maupun perusahaan.

6. Menjadi Jaminan Bank

Sebelum melakukan jual beli ekspor maupun impor, pihak eksportir maupun importir harus mempunyai jaminan dari bank setempat terlebih dahulu. Jaminan dari bank ini berbentuk perjanjian yang berisi detail mengenai barang yang diperjualbelikan, termasuk harganya.

Perjanjian ini biasa disebut juga dengan L/C atau Letter of Credit. Untuk menerbitkan L/C, bank biasanya memerlukan bukti perjanjian asuransi dari eksportir atau importir. Sehingga, asuransi dalam ekspor impor juga memegang peranan yang amat penting dalam penerbitan L/C ini, guna kelancaran lanjutnya proses jual beli ekspor impor.

The post 6 Manfaat Asuransi dalam Ekspor Impor appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Negara Pengekspor Terbesar di Dunia yang Sangat Bepengaruh https://haloedukasi.com/negara-pengekspor-terbesar-di-dunia Mon, 18 Apr 2022 00:48:59 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33860 Dalam hal perekonomian, negara-negara di dunia bergantung pada proses impor dan ekspor yang dilakukan baik melalui jalur udara, laut, maupun darat untuk mengirimkan barang-barangnya ke negara lain. Dengan demikian pertukaran yang sehat antarnegara dapat terus berlangsung.  Kita juga mungkin sudah menyadari dalam kehidupan sehari-hari sering menggunakan produk dari luar negeri yang didatangkan karena adanya ekspor […]

The post 10 Negara Pengekspor Terbesar di Dunia yang Sangat Bepengaruh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam hal perekonomian, negara-negara di dunia bergantung pada proses impor dan ekspor yang dilakukan baik melalui jalur udara, laut, maupun darat untuk mengirimkan barang-barangnya ke negara lain. Dengan demikian pertukaran yang sehat antarnegara dapat terus berlangsung. 

Kita juga mungkin sudah menyadari dalam kehidupan sehari-hari sering menggunakan produk dari luar negeri yang didatangkan karena adanya ekspor dan beberapa negara bahkan menjadi eksportir terbesar di dunia. Berikut adalah 10 negara pengekspor terbesar di dunia pada tahun 2020.

1. Tiongkok

Setiap tahunnya, angka ekspor setiap negara akan terus berubah sehingga terkadang urutan negara mereka sebagai eksportir terbesar juga berubah. Namun, hal tersebut tidak terjadi pada Tiongkok. Negara ini selalu menjadi eksportir terbesar di dunia urutan pertama di dunia.

Pada tahun 2020, Tiongkok berhasil mengekspor sekitar $2,723 B barang serta jasa. Komoditas utamanya adalah peralatan elektronik dan mesin-mesin, seperti peralatan siaran, komputer, sirkuit terpadu, suku cadang mesin kantor, dan telepon. Bahkan di tahun 2018, ekspor China mencapai sekitar 10,78% dari total global.

2. Amerika Serikat

Amerika Serikat menjadi negara kedua sebagai eksportir terbesar di dunia. Pada tahun 2020, total ekspor negara ini diperkirakan mencapai $2,123 B. Salah satu alasan mengapa Amerika Serikat berada di bawah Tiongkok adalah karena biaya pekerjanya. Banyak barang tidak dapat diproduksi atau dirakit di AS dengan harga yang sebanding dengan harga di Tiongkok.

Beberapa produk yang paling banyak diekspor oleh Amerika Serikat, yaitu minyak mentah dan minyak olahan, sirkuit terintegrasi, farmasi dan alat kesehatan, serta pesawat udara termasuk pesawat, pesawat ruang angkasa, dan helikopter juga suku cadang penggantinya.

3. Jerman

Pada tahun 2020, Jerman menjadi negara terbesar ketiga di dunia yang melakukan ekspor. Total nilai ekspor dari negara ini diperkirakan sekitar $1,669 B melalui barang dan jasa. Angka tersebut membuat posisi Jerman berada di bawah Amerika Serikat dan di atas Jepang.

Sebagai negara yang dikenal memiliki teknologi paling maju di dunia, komoditas ekspor utama dari Jerman termasuk mobil (BMW, Mercedes-Benz, Porsche, Audi, dan Volkswagen), produk farmasi (Bayer), pesawat, mesin-mesin, elektronik, serta bahan kimia.

4. Jepang

Hasil ekspor yang dilakukan Jepang pada tahun 2020 diperkirakan nilainya mencapai $785 B.

Ekspor yang dilakukan oleh Jepang dilakukan kepada pelanggan yang sebagian besar adalah negara Tiongkok, Amerika Serikat, Korea Selatan, Taiwan, dan Hong Kong.

Produk ekspor utama negara ini, di antaranya yaitu mobil (Toyota, Honda, Nissan, Mazda, Suzuki, dan masih banyak lagi) serta bagian-bagian mobil, sirkuit terintegrasi dan gawai elektronik (Nintendo, Panasonic, Sony, dan lain-lain).

5. Inggris

Negara Inggris menempati urutan ke-5 sebagai eksportir terbesar di dunia dengan nilai dolar di tahun 2020. Pengiriman ekspor dari negara ini diperkirakan mencapai $770 B terkait barang dan jasa untuk pelanggan internasional.

Produk utama yang diekspor oleh Inggris sangat beragam, yaitu mobil (Bentley, Jaguar, Mini, Rolls-Royce, dan lain-lain, turbin gas, emas, obat, minuman keras, barang antik, dan minyak mentah (yang seringkali pertama kali diimpor dari Norwegia, kemudian diekspor ke seluruh Eropa, serta Tiongkok dan Korea Selatan).

6. Prancis

Pada tahun 2020, peringkat Prancis sebagai negara eksportir terbesar di dunia menurun dari tahun 2020 yang berada di urutan ke-4. Tidak hanya itu, nilai ekspor dari negara ini juga menunjukkan penurunan dari yang awalnya $1,02 B menjadi $733 B.

Beberapa produk utama yang diekspor oleh Prancis, yaitu mesin dan peralatan transportasi, pesawat, dan plastik. Komoditas tersebut diekspor ke beberapa negara dan yang paling utama adalah ke negara Jerman, Belgia, Itali, Spanyol, serta Amerika Serikat.

7. Belanda

Belanda menjadi negara di peringkat ke-7 yang melakukan ekspor terbesar di dunia dengan peringkat ekonomi secara keseluruhan di negara ini adalah urutan ke-17 di dunia. Di tahun 2020, nilai ekspor Belanda diperkirakan mencapai $711 B.

Produk yang paling banyak diekspor oleh negara ini adalah mesin dan peralatan transportasi, bahan kimia, dan bahan bakar. Sedangkan negara tujuan utama ekspor negara Belanda adalah Jerman, Belgia, Inggris, Prancis, dan Italia.

8. Hong Kong

Hong Kong menjadi negara urutan ke-8 sebagai eksportir terbesar di dunia tahun 2020, padahal di tahun 2019, Hong Kong bahkan tidak termasuk dalam peringkat 10 besar eksportir terbesar di dunia. Pada tahun 2020, nilai ekspor yang dilakukan negara ini diperkirakan mencapai angka $612 B. 

9. Singapura

Singapura menjadi negara ke-9 yang nilai ekspornya terbesar di dunia pada tahun 2020. Nilai ekspor yang dilakukan oleh negara ini diperkirakan mencapai $599 B. Sedangkan berdasarkan nilai PDB perkapita, Singapura menempati urutan ke-4 di dunia.

Produk yang paling banyak diekspor oleh Singapura adalah sirkuit terintegrasi, minyak bumi halus, serta emas. Beberapa negara tujuan utama dari ekspor Singapura, di antaranya adalah Tiongkok, Hong Kong, Malaysia, Amerika Serikat, dan Indonesia.

10. Korea Selatan

Selain Prancis, Korea Selatan juga mengalami penurunan peringkat dari tahun 2019 yang berada di urutan ke-8 menjadi urutan ke-10 di tahun 2020. Sementara dalam hal ekonomi, negara ini menempati urutan ke-11 di dunia dan urutan ke-4 terbesar di Asia. Nilai ekspor yang dilakukan oleh Korea Selatan diperkirakan sekitar $596 B.

Komoditas utama yang diekspor oleh Korea Selatan adalah semikonduktor, petrokimia, dan mobil atau bagian-bagian mobil. Sementara itu, mitra dagang utama Korea Selatan dalam hal ekspor adalah Tiongkok, Amerika Serikat, Vietnam, Jepang, dan Taiwan.

Demikianlah 10 negara pengekspor terbesar di dunia pada tahun 2020. Kesimpulannya, peringkat negara yang menjadi importir terbesar di dunia, yaitu Tiongkok ($2,723 B), Amerika Serikat ($2,123 B), Jerman ($1,669 B), Jepang ($785 B), Inggris ($770 B), Prancis ($733 B), Belanda ($711 B), Hong Kong ($612 B), Singapura ($599 B), dan Korea Selatan ($596 B).

The post 10 Negara Pengekspor Terbesar di Dunia yang Sangat Bepengaruh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Eksportir: Pengertian, Jenis dan Contoh https://haloedukasi.com/eksportir Mon, 14 Mar 2022 03:07:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=32248 Ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa dari dalam negeri ke pihak luar negeri dengan tujuan mendapatkan keuntungan bisnis. Salah satu pihak yang berperan penting dalam menjalankan kegiatan ekspor adalah eksportir. Pengertian Eksportir Eksportir merupakan perseorangan maupun badan hukum yang melakukan kegiatan ekspor. Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2021, eksportir adalah […]

The post Eksportir: Pengertian, Jenis dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa dari dalam negeri ke pihak luar negeri dengan tujuan mendapatkan keuntungan bisnis. Salah satu pihak yang berperan penting dalam menjalankan kegiatan ekspor adalah eksportir.

Pengertian Eksportir

Eksportir merupakan perseorangan maupun badan hukum yang melakukan kegiatan ekspor. Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2021, eksportir adalah perseorangan atau lembaga atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum, yang melakukan ekspor.

Seorang yang ingin menjadi eksportir harus mengetahui syarat-syarat menjadi eksportir seperti memiliki legalitas atau berbadan hukum, memiliki nomor wajib pajak dan memiliki izin berupa Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

Seorang eksportir juga harus mengetahui pengelompokkan barang ekspor sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 13/M-DAG/PER/3/2012 tentang Ketentuan Umum Bidang Ekspor. Dalam peraturan tersebut terdapat tiga kategori barang yaitu barang bebas ekspor, barang dibatasi ekspor dan barang dilarang ekspor.

Jenis-jenis Eksportir

Eksportir dapat dikategorikan menjadi dua yaitu eksportir produsen dan eksportir non produsen.

  • Eksportir Produsen

Perseorangan/ badan hukum yang menjual barang atau jasa sekaligus sebagai produsen. Eksportir jenis ini dapat memilih apakah akan menjual barang dengan merek sendiri atau tanpa merek.

  • Eksportir Non Podusen

Perseorangan/ badan hukum yang hanya menjual barang milik perusahaan lain atau dapat dikatakan sebagai eksportir umum. Eksportir jenis ini fokus terhadap marketing karena berperan dalam memasarkan produk. Eksportir non produsen dapat menjualkan barang lebih dari satu produsen.

Manfaat Eksportir

  • Menstimulasi Pertumbuhan Industri dalam Negeri

Kegiatan ekspor menjadi stimulan terhadap peningkatan produksi dalam negeri sehingga muncul industri pabrik-pabrik besar. Dengan demikian akan tercipta iklim usaha yang kondusif dengan penyerapan tenaga kerja yang masiv.

  • Menambah Devisa Negara

Setiap komoditas yang diekspor ke negara lain akan berkontribusi terhadap devisa negara. Semakin banyak komoditas yang diekspor semakin bertambah devisa suatu negara.

  • Mengendalikan Harga Produk

Ketika suatu barang atau jasa ketersediaannya melimpah maka harganya menjadi rendah karena mudah dicari. Oleh karena itu, eksportir dapat menjual barang dan jasa tersebut ke luar negeri untuk mengurangi stok dalam negeri sehingga harga dapat dikendalikan.

  • Melatih Persaingan di Pasar Internasional

Frekuensi kegiatan ekspor yang tinggi menimbulkan persaingan yang ketat dengan negara lain/sesama eksportir. Kondisi tersebut membuat eksportir harus melakukan inovasi dengan cepat dan tepat agar dapat bertahan dalam arus pasar global.

Peran Eksportir

Eksportir memiliki beberapa peran yang harus dilakukan seperti:

  • Menjual dan menyalurkan barang ke luar negeri
  • Menjadi negosiator yang berkomunikasi dengan perusahaan asing atau negara lain
  • Menyediakan lapangan kerja yang luas khususnya dalam proses produksi
  • Memastikan kualitas produk yang dikirim sampai ke tangan konsumen sesuai dengan standar yang telah disepakati
  • Memperkenalkan dan mempresentasikan produk ke pasar global
  • Memperluas jaringan ekspor dengan perusahaan baru atau negara lain

Contoh Komoditas Eksportir di Indonesia

Berdasarkan ketentuan Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas eksportir di Indonesia dibagi menjadi komoditas migas dan komoditas non migas.

  • Komoditas Migas

Komoditas yang termasuk dalam bahan ini adalah bensin, solar, gas dan minyak tanah. Komoditas migas yang diekspor jauh lebih sedikit daripada komoditas non migas.

Salah satu komoditas migas unggulan Indonesia adalah minyak bumi. Minyak bumi adalah bahan bakar fosil yang dihasilkan dari proses pengeboran. Minyak bumi masih menjadi bahan bakar utama di dunia meskipun mulai dikembangkan bahan bakar alternatif.

  • Komoditas Non Migas

Komoditas yang termasuk dalam bahan ini adalah hasil pertanian, perikanan dan kelautan, perkebunan dan industri. Beberapa komoditas non migas yang mendominasi ekspor Indonesia adalah sebagai berikut:

  • Crude Palm Oil (CPO)

CPO adalah minyak nabati yang diproses dari tanaman kelapa sawit dengan cara ektraksi atau pengempaan daging buah. CPO dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti sebagai bahan pangan, industri kimia, industri pakan ternak, industri kosmetik, dan lain-lain.

Indonesia mampu menjadi Eksportir CPO karena merupakan penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Negara tujuan ekspor CPO Indonesia terbesar adalah Tiongkok, India, Pakistan, Amerika Serikat dan Banglades

  • Batu Bara

Batu bara adalah salah satu jenis bahan bakar fosil yang murah dan murah untuk diditribusikan. Batu bara berwujud batuan sedimen yang terbentuk dari endapan organik. Negara tujuan ekspor batubara Indonesia terbesar adalah Tiongkok, India, Filipina, Jepang dan Malaysia.

  • Besi dan Baja

Negara tujuan ekspor besi dan baja buatan Indonesia terbesar adalah China, Korea Selatan, India, Singapura, Thailand, Australia, Malaysia, UEA, Taiwan, AS, dan lainnya.

  • Karet

Karet merupakan salah satu komoditas perkebunan yang dimanfaatkan getahnya melalui proses penyadapan. Indonesia merupakan penghasil karet terbesar kedua di dunia namun produktivitasnya tergolong rendah. Selain itu, 80% karet yang diekspor Indonesia masih dalam kondisi mentah. Negara tujuan ekspor karet terbesar adalah Amerika Serikat, Jepang dan Tiongkok.

Beberapa komoditas ekspor Indonesia ada yang bersifat tidak dapat diperbaharui. Komoditas tersebut lama kelamaan akan habis dan tidak dapat digunakan kembali. Penggunaan yang bijak dan sesuai regulasi menjadi kunci keselarasan hidup antara manusia dan komoditas yang tidak dapat diperbaharui.

The post Eksportir: Pengertian, Jenis dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekspor dan Impor: Pengertian – Tujuan dan Manfaatnya https://haloedukasi.com/ekspor-dan-impor Wed, 25 Mar 2020 06:52:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=4804 Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan suatu negara dan meningkatkan devisa serta sebagai sumber daya ekonomi, secara global suatu negara akan melakukan ekspor dan impor. 1. Ekspor Pada subbab ini akan dibahas mengenai pengertian, tujuan, manfaat, jenis komoditas ekspor Indonesia, dan dampak positif serta negatif dari proses ekspor. Pengertian Ekspor Ekspor didefinisikan sebagai proses pengiriman barang […]

The post Ekspor dan Impor: Pengertian – Tujuan dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan suatu negara dan meningkatkan devisa serta sebagai sumber daya ekonomi, secara global suatu negara akan melakukan ekspor dan impor.

1. Ekspor

Pada subbab ini akan dibahas mengenai pengertian, tujuan, manfaat, jenis komoditas ekspor Indonesia, dan dampak positif serta negatif dari proses ekspor.

Pengertian Ekspor

Ekspor didefinisikan sebagai proses pengiriman barang atau komoditas dari negara produsen ke negara penerima.

Proses ini digunakan oleh berbagai pihak industri untuk memperluas jaringan sebaran barang yang diproduksi.

Proses ekspor juga memiliki tujuan untuk memperbaiki pembangunan ekonomi.

Beberapa perusahaan terutama yang meliputi ekonomi makro memilih ekspor sebagai strategi utama pemasaran karena modal lebih kecil, risiko lebih rendah, dan proses lebih mudah dibandingkan strategi lainnya seperti akuisisi dan franchise.

Secara umum, kegiatan ekspor dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:

  • Ekspor langsung
    Yaitu proses ekspor yang dilakukan melalui perantara yang berada di negara tujuan.
  • Ekspor tidak langsung
    Yaitu proses ekspor yang dilakukan dengan menitipkan atau melalui perantara berupa perusahaan manajemen ekspor di negara asal. Barang tersebut kemudian dijual oleh perusahaan eksportir ke negara tujuan.

Proses ekspor dilakukan dengan melakukan beberapa tahapan, diantaranya yaitu:

  • Mengidentifikasi pasar yang berpotensi
  • Menganalisis kebutuhan pasar
  • Melakukan pertemuan dan perjanjian dengan eksportir, agen, atau pihak pendukung lainnya
  • Mengalokasikan sumber daya dengan porsi yang tepat.

Tujuan Ekspor

Proses ekspor yang dilakukan oleh suatu negara tentunya memiliki tujuan. Berikut beberapa tujuan dilakukannya ekspor:

  • Memperoleh keuntungan berupa devisa negara
  • Mendapatkan harga jual yang lebih tinggi dibandingkan harga di negara asal
  • Melakukan penetrasi atau sebagai ladang membuka pasar baru di negara lainnya
  • Menciptakan usaha dan perekonomian negara yang lebih baik atau kondusif secara nasional maupun internasional
  • Mengendalikan atau menstabilkan harga ekspor suatu produk di dalam negeri.

Manfaat Ekspor

Selain memiliki tujuan, tentunya proses ekspor juga memberikan manfaat baik bagi negara asal atau pun untuk negara tujuan.

Berikut beberapa manfaat ekspor:

  • Meningkatkan devisa negara
  • Mengenalkan produk negara asal ke kancah internasional sehingga menjadi ciri khas tersendiri untuk negara asal
  • Menciptakan lapangan kerja baik bagi negara asal maupun negara tujuan
  • Menjalin kerja sama antar negara di bidang perekonomian
  • Memperluas wilayah pemasaran atau sebaran produksi
  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat negara asal atau pun negara tujuan.

Dampak Ekspor

Proses ekspor juga memberikan dampak baik positif maupun negatif.

Dampak Positif

Berikut beberapa dampak positif dari proses ekspor yang dilakukan oleh suatu negara.

  • Meningkatkan inovasi produk
  • Meningkatkan devisa negara
  • Adanya jangkauan yang lebih luas dari proses pemasaran
  • Terjalin kerja sama yang baik antar negara.

Dampak Negatif

Sedangkan dampak negatif dari proses ekspor antara lain:

  • Masyarakat negara tujuan menjadi bergantung pada produk ekspor
  • Terjadinya penjajahan ekonomi
  • Adanya persaingan yang kuat antara produk dalam negeri dengan produk asing.

Komoditas Ekspor Indonesia

Indonesia juga merupakan salah satu negara yang melakukan proses ekspor. Berikut beberapa barang yang di ekspor oleh Indonesia ke negara lain.

  • Sumber daya perikanan
    Salah satu produk unggulan yang diekspor oleh Indonesia yaitu udang beku. Negara tujuan proses ekspor udang ini yaitu Amerika Serikat.
  • Olahan kelapa
    Komoditas selanjutnya yang diekspor oleh Indonesia yaitu minyak kelapa sawit. Minyak kelapa sawit telah diekspor ke berbagai negara seperti Belanda dan Nigeria.
  • Kayu
    Indonesia juga memiliki kualitas kayu yang baik sehingga mampu melakukan proses ekspor kayu ke berbagai negara. Negara tujuan ekspor kayu antara lain yaitu Tiongkok dan Jepang.
  • Tekstil
    Meski tidak dikenal sebagai negara pusat fashion dunia, Indonesia juga melakukan proses ekspor di bidang tekstil dengan merk tertentu. Negara tujuan proses ekspor tersebut antara lain Malaysia, Singapura, dan negara Asia Tenggara lainnya.
  • Kulit
    Indonesia juga dikenal dengan kualitas alas kaki berbahan kulit terutama sepatu. Indonesia telah mengekspor sepau ke berbagai negara diantaranya Amerika dan Eropa.
  • Ban
    Produk unggulan selanjutnya yang diekspor oleh Indonesia yaitu ban dengan merk tertentu yang diekspor ke Amerika dan Eropa.
  • Kopi
    Indonesia menjadi negara dengan produksi kopi terbesar sehingga tak heran jika kopi Indonesia telah dikenal di berbagai negara seperti Austria, Malaysia, dan Myanmar.

2. Impor

Sub bab ini juga akan menjelaskan terkait pengertian impor, tujuan, manfaat, dan dampak impor serta beberapa komoditas impor yang masuk ke Indonesia.

Pengertian Impor

Impor diartikan sebagai proses pengiriman atau pemasaran barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri.

Umumnya pada proses impor terdapat bea cukai di negara produksi maupun negara tujuan.

Terdapat beberapa istilah yang sering digunakan pada proses impor. Diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Air waybill yang berarti kontrak atau perjanjian yang berasal dari angkutan udara
  • Invoice berarti nota atau faktur yang berisi keterangan harga sekaligus jumlah dan totalnya
  • Comodity berarti produk atau barang yang dihasilkan
  • Packing list berarti nota atau daftar yang berisi jumlah barang sekaligus berat masing-masing barang
  • Free on board berarti kewajiban bagi penjual hanya sampai pada pelabuhan pengiriman
  • Consignee berarti nama dan alamat penerima barang.

Tujuan Impor

Proses impor yang dilakukan oleh suatu negara tentunya memiliki beberapa tujuan. Tujuan impor adalah sebagai berikut:

  • Mengurangi keluarnya devisa untuk ke luar negeri
  • Memenuhi kebutuhan bahan atau barang yang tidak ditemukan di dalam negeri
  • Membuka pasar baru di negara yang dituju
  • Mendapat bahan baku yang tidak ada di dalam negeri.

Manfaat Impor

Proses impor juga memberikan manfaat baik bagi negara asal atau pun negara tujuan. Beberapa manfaat impor antara lain sebagai berikut.

  • Kualitas barang yang didapat terjamin
  • Adanya kerja sama antar negara di bidang perekonomian
  • Memperoleh teknologi modern yang tidak ada di dalam negeri
  • Kebutuhan barang di dalam negeri terpenuhi
  • Mencegah adanya monopoli pada barang atau produk tertentu.

Dampak Impor

Proses impor suatu negara juga memberikan dampak baik positif maupun negatif.

Dampak Positif

Berikut beberapa dampak positif dari proses impor

  • Meningkatnya kesejahteraan konsumen karena kebutuhan yang tidak ditemukan di dalam negeri dapat terpenuhi
  • Meningkatkan industri dalam negeri karena dengan adanya impor teknologi berupa mesin industri dapat membantu negara mengembangkan bahan mentah yang ada
  • Alih teknologi karena dengan adanya impor, negara tujuan atau dalam negeri dapat mempelajari teknologi terkini yang bisa dikembangkan di dalam negeri.

Dampak Negatif

Sedangkan dampak negatif yang ada dari proses impor adalah sebagai berikut.

  • Adanya persaingan produk asing dengan produk dalam negeri. Bahkan terkadang produk dalam negeri kalah kualitas dari barang impor
  • Tidak adanya inovasi produk karena adanya produk yang lebih berkualitas dari impor sehingga konsumen bergantung pada produk impor
  • Devisa negara tidak akan bertambah jika tetap mengandalkan produk impor.

Komoditas Impor Indonesia

Selain melakukan ekspor, Indonesia juga melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Secara umum, komoditas ekspor dibagi menjadi beberapa macam yaitu:

  • Impor untuk dipakai
    Yang berarti barang yang dipasarkan berupa barang dengan tujuan untuk dipakai, dimiliki, oleh negara tujuan
  • Impor sementara
    Artinya barang yang dimasukkan ke suatu negara tujuan akan diekspor lagi oleh negara tersebut paling lama tiga tahun
  • Impor angkut lanjut
    Artinya proses memasukkan atau mengangkut produk tanpa adanya proses pembongkaran
  • Impor untuk ditimbun
    Artinya proses pengangkutan barang dengan adanya pembongkaran terlebih dahulu
  • Impor untuk re-ekspor
    Artinya kegiatan mengangkut barang di wilayah pabean untuk selanjutnya diekspor kembali ke luar negeri.

Beberapa barang atau produk yang diimpor oleh Indonesia antara lain

  • Daging sapi
    Impor daging sapi dilakukan oleh Indonesia dari negara Australia dan Meksiko
  • Bahan bakar minyak
    Berasal dari negara Thailand, Arab Saudi, Afrika, dan Malaysia
  • Komoditas pangan
    Seperti beras, kedelai, cabai berasal dari Amerika Serikat, Malaysia, Paraguay, dan Argentina
  • Produk elektronik
    Berasal dari negara Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok
  • Produk otomotif
    Berasal dari Jepang, dan Thailand.

The post Ekspor dan Impor: Pengertian – Tujuan dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>