energi ekosistem - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/energi-ekosistem Thu, 16 Feb 2023 07:11:58 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico energi ekosistem - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/energi-ekosistem 32 32 4 Aliran Energi dalam Ekosistem : Pengertian, Jenis, dan Contohnya https://haloedukasi.com/aliran-energi-dalam-ekosistem Thu, 16 Feb 2023 07:11:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41366 Aliran energi merupakan perubahan bentuk energi dari suatu energi menjadi energi yang lain. Atau juga bisa perubahan tingkatan energi, dari satu tingkatan ke tingkatan selanjutnya. Pada proses ini terjadi pengurangan energi pada setiap tingkatan. Energi sendiri merupakan sebuah kemampuan yang dapat melakukan suatu usaha atau sebuah pekerjaan yang dapat memberi perubahan dalam beberapa hal. Banyak […]

The post 4 Aliran Energi dalam Ekosistem : Pengertian, Jenis, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Aliran energi merupakan perubahan bentuk energi dari suatu energi menjadi energi yang lain. Atau juga bisa perubahan tingkatan energi, dari satu tingkatan ke tingkatan selanjutnya. Pada proses ini terjadi pengurangan energi pada setiap tingkatan.

Energi sendiri merupakan sebuah kemampuan yang dapat melakukan suatu usaha atau sebuah pekerjaan yang dapat memberi perubahan dalam beberapa hal. Banyak macam energi yang dapat dijumpai di sekitar kita.

Misalnya saja energi air, panas, panas bumi, cahaya, bunyi , listrik dan juga angin. Dari energi tersebut dapat menyebabkan sebuah perubahan. Tidak dapat dipungkiri bahwa energi sangat penting bagi makhluk hidup.

Setiap makhluk hidup baik itu manusia, hewan ataupun tumbuhan juga membutuhkan energi demi keberlangsungan hidup mereka. Misalnya saja energi panas yang berasal dari matahari, dengan adanya energi panas matahari tersebut sehingga tumbuhan dapat melakukan fotosintesis.

Fotosintesis merupakan cara tumbuhan memperoleh sebuah energi untuk berkembang. Dalam proses fotosintesis ini terjadi  pemindahan bentuk energi dari energi panas menjadi energi kimia yang berupa senyawa organik pada tumbuhan.

Lalu tumbuhan tersebut dimakan oleh konsumen sehingga terjadi perpindahan energi ke konsumen dan menghasilkan energi yang lain, begitu juga seterusnya,  hal ini yang disebut dengan aliran energi. Dan apabila tumbuhan tidak memperoleh energi panas dari matahari maka dapat mempengaruhi ekosistem makhluk hidup.

Ekosistem adalah suatu kesatuan fungsional antara makhluk hidup dan lingkungan, yang terdapat hubungan saling mempengaruhi atau timbal balik satu sama lain.

Jenis aliran energi dalam ekosistem

Biasanya di dalam suatu ekosistem terdapat beberapa rantai makanan. Rantai makanan merupakan salah satu contoh adanya aliran energi pada ekosistem. Aliran energi pada ekosistem terjadi karena adanya perpindahan suatu bentuk energi menjadi bentuk energi lain dapat juga melalui makan memakan.

Rantai makanan

Rantai makanan merupakan proses makan memakan yang ada di dalam suatu ekosistem. Tumbuhan merupakan produsen yang membuat makanan. Yang dimakan oleh herbivora, lalu dimakan oleh konsumen sekunder yakni karnivora.

Menurut Khan Academy tetapi aliran energi pada rantai makanan tidak terlalu efektif, karena tidak semua energi yang dimiliki makhluk hidup diperoleh seutuhnya dari makhluk hidup tingkatan lain. Misalnya saja dua puluh ribu kalori yang dihasilkan oleh produsen, konsumen primer pada rantai makanan hanya memperoleh sepuluh persen energi.

Hal ini dapat terjadi dikarenakan makhluk hidup juga merubah energi mereka menjadi molekul organik seperti kotoran, sehingga tidak dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup lain. Selain itu semua makhluk hidup juga menggunakan energi mereka untuk beraktivitas sehari-hari. Sehingga mereka tidak dapat memperoleh energi utuh dari makhluk hidup tingkat sebelumnya.

Maka dari itu apabila semakin pendek rantai makanan maka akan semakin besar energi yang didapat oleh organisme yang berada di ujung rantai makanan.

Jaring-jaring makanan

Jaring-jaring makanan merupakan gabungan dari berbagai rantai makanan dalam suatu ekosistem. Apabila jaring-jaring makanan yang ada di dalam suatu ekosistem semakin kompleks, sehingga akan semakin tinggi tingkat kestabilan ekosistem tersebut. Maka dari itu rantai makanan tidak boleh terputus atau musnah, demi menjaga kestabilan suatu ekosistem.

Tingkat trofik

Seperti halnya suatu tingkatan trofik makhluk hidup memakan makhluk hidup di tingkat trofik yang lain untuk memperoleh sebuah energi. Trofik sendiri merupakan tingkatan atau pengelompokan suatu organisme  dalam ekosistem pada rantai makanan sesuai dengan tingkatannya, karena adanya aliran energi. 

Tingkatan trofik pada suatu rantai makanan :

  • Produsen

Aliran energi pada rantai makanan berawal dari produsen. Di sini produsen dapat membuat makanan  sendiri yang diperoleh dari air dan juga panas matahari. Karena sebagai produsen maka mereka tidak memakan makhluk lain untuk memperoleh energi, akan tetapi mereka yang dimakan oleh makhluk lain. 

  • Konsumen primer

Tingkat kedua ialah mereka yang langsung memakan produsen, konsumen primer biasanya disebut dengan herbivora atau pemakan tumbuhan. 

  • Konsumen sekunder

Pada tingkatan ketiga ada konsumen sekunder, yakni biasanya merupakan hewan yang memakan herbivora, konsumen sekunder biasanya disebut dengan karnivora karena pemakan daging. Akan tetapi karnivora pada tungkat ketiga ini juga masih bisa dimangsa oleh sesama hewan karnivora lain. 

  • Konsumen tersier

Konsumen teriser yang memakan konsumen sekunder atau karnivora dan juga seterusnya. Ini merupakan tingkatan terakhir atau konsumen puncak, yang mana pada tingkatan ini hewan tersebut tidak dapat dimakan oleh hewan lain.

Pada setiap tingkatan trofik memiliki singkatan yang lebih mudah untuk diingat. Pada tingkat trofik pertama disebut juga dengan organisme autotrof. Lalu pada tingkatan trofik kedua yakni herbivora. Tingkatan trofik ketiga yakni karnivora primer dan tingkatan trofik terakhir adalah karnivora sekunder.

Piramida Ekologi

Piramida ekologi merupakan gambaran dari susunan trofik berdasarkan berat, kepadatan populasi ataupun kemampuan menyimpan energi. Piramida ekologi ini berfungsi untuk menunjukkan perbandingan antar trofik pada ekosistem. Ada tiga macam piramida ekologi, yakni:

  • Piramida jumlah

Piramida jenis ini menunjukkan jumlah organisme pada setiap tingkatan trofik. Pada umumnya piramida jenis ini berbentuk menyempit ke atas serta urutan jumlahnya dari tingkatan terendah hingga tertinggi

  • Piramida biomassa

Piramida jenis ini menunjukkan berkurangnya energi yang diperoleh pada setiap tingkatan trofik pada ekosistem. Dengan bentuk mengecil ke arah puncak. 

  • Piramida energi

Piramida jenis ini menunjukkan hilangnya energi di setiap perpindahan energi setiap trofik. Piramida jenis ini disebut paling akirat mengenai aliran energi pada ekosistem. 

Contoh aliran energi pada ekosistem

Contoh aliran energi pada ekosistem di darat :

  • Tingkatan trofik pertama atau produsen, pada tingkatan ini ada daun, rumput, tanaman yang telah melakukan fotosintesis. Daun menyerap energi panas dari matahari lalu diubah menjadi energi kimia dalam proses fotosintesis.
  • Pada tingkatan trofik kedua terdapat herbivora yang memakan produsen. Seperti ulat, belalang ataupun serangga.
  • Selanjutnya di tingkatan trofik ketiga terdapat hewan yang memakan herbivora. Seperti burung pipit, ayam, dan yang lainnya. 
  • Di tingkatan trofik terakhir terdapat hewan karnivora yang memakan karnivora lainnya. Sepeti ular, elang, musang, singa dan lain sebagainya. 

Aliran energi pada suatu ekosistem hampir sama. Hanya saja organisme yang berada di dalamnya yang membedakan. Akan tetapi pada ekosistem perairan seperti pada rawa, sungai ataupun laut terdapat sedikit perbedaan. Terdapat organisme autotrof di dalamnya, organisme ini adalah fitoplankton serta gangga. Fitoplankton merupakan plankton yang bisa melakukan fotosintesis. 

Contoh aliran energi pada ekosistem di laut :

  • Tingkatan trofik pertama atau produsen, pada tingkatan ini fitoplankton yang telah melakukan fotosintesis. fitoplankton menyerap energi panas dari matahari lalu diubah menjadi energi kimia dalam proses fotosintesis.
  • Pada tingkatan trofik kedua terdapat herbivora yang memakan produsen. Seperti siput, udang atapun ikan ikan kecil.
  • Selanjutnya di tingkatan trofik ketiga terdapat hewan yang memakan herbivora. Seperti anjing laut ataupun ikan yang lebih besar. 
  • Di tingkatan trofik terakhir terdapat hewan karnivora yang memakan karnivora lainnya. Sepeti hiu, paus dan hewan buas lainnya. 

Cahaya matahari adalah sumber energi yang penting bagi setiap makhluk hidup. Karena jika tidak adanya sumber energi dari matahari maka bisa menghambat aliran energi pada suatu ekosistem, baik itu ekosistem di darat ataupun ekosistem di air.

Dengan adanya aliran energi dalam ekosistem tersebut, maka setiap makhluk hidup dapat menempati tingkatan trofik yang sesuai. Pada tingkatan pertama terdapat organisme yang berperan sebagai produsen.

Organisme ini dapat membuat makanan mereka sendiri yang diperoleh dari sumber energi seperti air dan sinar matahari. Lalu pada tingkatan trofik kedua terdapat konsumen primer yang memakan produsen, yang disebut dengan herbivora.

Untuk tingkatan trofik tiga adalah konsumen primer yaitu hewan karnivora primer. Dan tingkatan trofik keempat atau terakhir adalah konsumen tersier yang merupakan hewan karnivora sekunder, ini merupakan puncak dari ekosistem karena tidak dapat dimakan oleh hewan lain.

The post 4 Aliran Energi dalam Ekosistem : Pengertian, Jenis, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Piramida Energi dalam Ekosistem : Pengertian, Proses, dan Contohnya https://haloedukasi.com/piramida-energi-dalam-ekosistem Mon, 04 Jul 2022 07:32:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36372 Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan antar makhluk hidup dengan makhluk hidupnya beserta lingkungan di sekitarnya. Di dalam ekologi ini, kita tidak hanya mempelajari tentang apa itu ekosistem namun juga tentang populasi, komunitas, bioma, biosfer hingga piramida ekologi. Nah, dalam piramida ekologi kita dapat mengenal tiga jenisnya yaitu piramida energi, piramida biomassa dan piramida […]

The post Piramida Energi dalam Ekosistem : Pengertian, Proses, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan antar makhluk hidup dengan makhluk hidupnya beserta lingkungan di sekitarnya. Di dalam ekologi ini, kita tidak hanya mempelajari tentang apa itu ekosistem namun juga tentang populasi, komunitas, bioma, biosfer hingga piramida ekologi.

Nah, dalam piramida ekologi kita dapat mengenal tiga jenisnya yaitu piramida energi, piramida biomassa dan piramida jumlah. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang piramida energi dalam ekosistem.

Pengertian Piramida Energi

Piramida energi adalah salah satu jenis dari piramida ekologi yang ada dalam suatu ekosistem. Piramida ekologi itu sendiri adalah susunan tingkatan trofik yang menunjukkan adanya kepadatan suatu populasi, berat organisme ataupun kemampuan dalam menyimpan energi pada setiap trofik secara berurutan dalam ekosistem.

Maka, piramida energi merupakan piramida yang menunjukkan jumlah energi setiap tingkatan trofiknya. Dalam piramida ini, energi cahaya matahari menjadi sumber energi utama bagi tumbuhan. Energi cahaya tersebut kemudian berubah menjadi energi kimia melalui rantai makanan.

jadi, dapat disimpulkan bahwa piramida energi merupakan gambaran yang menunjukkan bagaimana energi mengalir dalam sebuah ekosistem dari tingkat trofik satu hingga ke trofik lainnya.

Proses Perjalanan Energi dalam Ekosistem

Pada piramida ini, jumlah energi yang dapat digunakan hanya sekitar 10% saja. Mengapa demikian? Pasalnya, sekitar 90% energi cahaya matahari akan hilang sebagai panas atau sebagai energi yang digunakan untuk proses metabolisme makhluk hidup.

Itulah sebabnya mengapa tidak semua energi diteruskan sampai ke trofik lebih tinggi dan hanya 10% saja yang diteruksan ke organisme selanjutnya. Hal ini berarti bahwa konsumen di tingkat paling tinggi (puncak) pada rantai makanan akan memperoleh energi paling sedikit dari sinar matahari.

Penyusun Piramida Energi

piramida energi dalam ekosistem

Dalam piramida energi, ada empat komponen penyusun sehingga dapat membentuk sebuah piramida. Adapun komponen penyusun dari piramida energi adalah sebagai berikut:

  • Produsen

Di bagian bahwa pada piramida energi adalah produsen. Produsen merupakan organisme yang bisa menghasilkan makanannya sendiri. Dalam membantu untuk menghasilkan makanannya, maka produsen ini memanfaatkan energi dari sumber energi yang tidak hidup seperti cahaya matahari. Energi tersebut kemudian diproses dalam fotosintesis.

  • Konsumen primer

Tingkat setelah produsen yaitu konsumen primer di mana organisme yang berperan untuk memakan produsen pertama kali. Biasanya, organisme pada tingkat piraimida kedua ini sebagian besar diisi oleh herbivora (hewan pemakan tumbuhan).

Jadi, setelah mengisi energinya dari cahaya matahari, tumbuhan yang berperan sebagai produsen akan meneruskan energinya tersebut ke konsumen primer.

  • Konsumen sekunder

Pada tingkat piramida ketiga yaitu konsumen sekunder yang umumnya cenderung banyak diisi oleh organisme karnivora. Konsumen sekunder adalah makhluk hidup yang sangat bergandung oleh adanya konsumen primer sebagai sumber energi mereka agar bisa bertahan hidup.

  • Konsumen tersier

Pada tingkat terakhir atau paling tinggi adalah konsumen tersier. Mereka adalah makhluk hidup tingkat karnivora sekunder yang memakan konsumen primer dan konsumen sekunder. Pada tingkat inilah piramida energi dalam ekosistem berakhir.

Contoh Piramida Energi

Seperti pada gambar, bentuk piramida makin ke atas maka akan mengerucut. Hal ini berarti bahwa tingkat energi paling kecil berada pada tingkat konsumen tersier, sementara tingkat energi yang paling besar berada pada produsen. Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh berikut :

  • Tumbuhan yang menghasilkan biji

Dalam ekosistem suatu hutan, tumbuhan akan menghasilkan biji. Tumbuhan ini menjadi produsen karena tumbuhan membuat energinya sendiri melalui proses fotosintesis. Kemudian untuk bertahan hidup, tikus sawah memakan biji tersebut dan menjadi konsumen primer (konsumen pertama).

Dari sini, tumbuhan yang menghasilkan biji itu akan memperoleh 100% sumber energi yang berasal dari cahaya matahari. Hal ini masuk akal karena tumbuhan berperan sebagai produsen dalam rantai makanan.

  • Ular memangsa tikus

Dilanjut lagi, ular akan memangsa tikus dan menjadikannya sebagai konsumen sekunder (konsumen kedua) dan karnivora. Ular tersebut memperoleh energi matahari melalui tikus yang memakan biji.

  • Burung memangsa ular

Kemudian burung hantu memangsa ular yang menjadikannya sebagai konsumen tersier (konsumen ketiga). Kembali lagi, energi matahari tersebut secara tidak langsung diteruskan kepada burung hantu dari biji.

Kesimpulan dari contoh :

Dari sini, tumbuhan yang menghasilkan biji itu akan memperoleh 100% sumber energi yang berasal dari cahaya matahari. Hal ini masuk akal karena tumbuhan berperan sebagai produsen dalam rantai makanan.

Kemudian 90% energi matahari akan hilang dan tikus sebagai konsumen pertama hanya menerima 10% saja. pada tingkat selanjutnya, ular yang memakan tikus hanya akan mendapatkan 1% energi.

Begitupun seterusnya, burung hantu hanya menerima 0,1% daari total seluruh energi matahari. Hilangnya energi di setiap tingkat piramida inilah yang sering disebut dengan kaidah 10%.

Sehingga dapat dikatakan mustahil apabila sebuah rantai makanan mempunyai lima tingkatan atau lima tahapan. Alasannya adalah karena hanya terdapat sedikit energi yang tersedia bagi konsumen untuk bertahan hidup yang berada di tingkat paling tinggi.

Oleh sebab itu, burung hantu akan sering berburu mangsa dalam jumlah yang tidak sedikit untuk memenuhi kebutuhan energinya. Jadi, dalam piramida energi setiap makhluk hidup akan saling kertergantungan.

Jika mangsanya berkurang jumlah populasinya maka akan mempengaruhi populasi pemangsanya, seperti produsen ke konsumen I, konsumen I ke konsumen II, dan seterusnya.

The post Piramida Energi dalam Ekosistem : Pengertian, Proses, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>