estetika - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/estetika Sat, 09 Apr 2022 01:07:24 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico estetika - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/estetika 32 32 Aksiologi: Pengertian, Aspek, Fungsi dan Contoh https://haloedukasi.com/aksiologi Sat, 09 Apr 2022 01:07:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33572 Filsafat merupakan pengetahuan untuk mendapatkan kebenaran dengan melalui berbagai proses penyelidikan serta pemikiran kritis terhadap segala sesuatu yang menjadi objek permasalahan. Filsafat terdiri atas tiga cabang yaitu ontologi, pistemologi dan aksiologi. Pengertian Aksiologi Secara etimologis istilah aksiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu axios berarti nilai atau sesuatu yang berharga dan logos […]

The post Aksiologi: Pengertian, Aspek, Fungsi dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Filsafat merupakan pengetahuan untuk mendapatkan kebenaran dengan melalui berbagai proses penyelidikan serta pemikiran kritis terhadap segala sesuatu yang menjadi objek permasalahan. Filsafat terdiri atas tiga cabang yaitu ontologi, pistemologi dan aksiologi.

Pengertian Aksiologi

Secara etimologis istilah aksiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu axios berarti nilai atau sesuatu yang berharga dan logos berarti ilmu, akal, atau teori. Jadi aksiologi adalah ilmu tentang nilai atau teori tentang nilai.

Ilmu aksiologi ini penting bagi manusia karena dapat membantu manusia menentukan dan memberikan penilaian tentang bermanfaat atau tidaknya suatu ilmu pengetahuan.

Secara umum aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang kegunaan pengetahuan, tujuan ilmu pengetahuan dan bagaimana manusia menggunakan ilmu tersebut. Selain itu manfaat aksiologi ialah sebagai berikut :

  • Membimbing manusia untuk dapat melakukan suatu tindakan yang lebih baik.
  • Membantu manusia untuk memberi penilaian dengan cermat.
  • Membantu manusia membedakan mana yang baik dan mana yang buruk serta mana yang perlu dilakukan dan mana yang harus dihindari.
  • Membantu manusia dalam memperoleh nilai-nilai yang terkandung dari sebuah ilmu pengetahuan.

Pengertian Aksiologi Menurut Para Ahli

Aksiologi dapat diartikan berbeda-beda namun tetap memiliki makna yang sama. Berikut adalah pengertian aksiologi menurut para ahli :

1. Suriasumantri (1990)

Menurut Sumantri aksiologi adalah teori nilai yang berhubungan dengan kegunaan serta pengetahuan yang diperoleh.

2. Kastoff (1992)

Menurut Kastoff aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki suatu hakikat nilai yang dapat ditinjau dari sudut kefilsafatan.

3. Sutanto (2011)

Menurut Sutanto aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang mencari tahu tentang nilai, yang umumnya dapat ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan.

4. Adib (2015)

Menurut Adib aksiologi adalah cabang filsafat yang mempermasalahkan penilaian atau yang berkaitan dengan nilai guna sehingga ketika dikaitkan dengan Pendidikan matematika maka cabang aksiologi dalam pendidikan matematika adalah mempertanyakan tentang apa manfaat ataupun kegunaan dari ilmu pendidikan matematika yang dipelajari dan ditinjau dari sudut filsafat.

5. Harold H.Titus, et al.

Menurut Harold H.Titus, et al aksiologi dapat diartikan dalam beberapa pengertian seperti sebagai berikut :

  • Aksiologi adalah analisis nilai-nilai.
  • Aksiologi adalah studi yang menyangkut tentang teori umum mengenai nilai atau suatu studi yang menyangkut segala hal yang bernilai.
  • Aksiologi adalah studi filosofis tentang hakikat-hakikat nilai.

6. Jujun S. Suriasumantri

Menurut Jujun S. Suriasumantri aksiologi adalah ilmu yang membahas tentang kegunaan pengetahuan yang diperoleh sehingga segala nilai yang berkaitan dengan manfaat pengetahuan dapat dikaji dalam cabang ilmu filsafat.

7. Wibisino

Menurut Wibisino aksiologi adalah nilai-nilai yang digunakan sebagai tolak ukur kebenaran, etika, dan moral sebagai dasar normatif penelitian, penggalian, serta penerapan ilmu.

8. Jalaluddin

Menurut Jalaluddin aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang menguji serta mengintegrasikan nilai ke dalam kehidupan manusia dan menjaganya di dalam kepribadian peserta didik.

9. Sarwan

Menurut Sarwan aksiologi adalah studi tentang hakikat tertinggi, realitas dan arti dari nilai-nilai seperti nilai keindahan, nilai kebaikan dan nilai kebenaran.

10. Langerveld

Menurut Langerveld aksiologi adalah ilmu yang terdiri dari dua hal utama yakni sebagai berikut :

  • Etika adalah bagian dari filsafat yang menjelaskan tentang masalah kebaikan (kesusilaan).
  • Estetika adalah bagian dari filsafat yang menjelaskan tentang masalah keindahan.

Aspek Aksiologi

Berdasarkan pengertian aksiologi diatas maka dapat dipahami bahwa aspek eksiologi dari filsafat menjelaskan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan moral dan nilai yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Aksiologi terdiri dari dua aspek yaitu :  

1. Etika

Etika adalah aspek eksiologi yang membahas tentang masalah-masalah moral, perilaku, norma, adat istiadat yang beralku di komunitas tertentu.

Secara etimologi etika berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata ethikos berarti susila, keadaban, kelakuan atau perbuatan baik dan ethos berarti watak, kebiasaan dan sifat. Etika dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu :

  • Etika Deskriptif

Etika deskriptif adalah etika yang menjelaskan tentang kesadaran serta pengalaman moral secara deskriptif dan menggambarkan tingkah laku moral seperti tindakan yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan.

Etika deskriptif bersifat netral dan hanya mempelajari moralitas yang terdapat pada individu atau sub kultur tertentu sehingga etika deskriptif ini tidak dapat memberikan penilaian apapun. Contoh etika deskriptif adalah penggambaran tentang ada mengayau kepala di suku primitif.

  • Etika Normatif

Etika normatif adalah etika yang menjelaskan tentang petunjuk dalam mengambil keputusan yang menyangkut baik atau buruknya suatu keputusan.

Dasar etika normatif ialah pendirian atas norma sehingga etika normatif akan mempermasalahkan norma yang diterima seseorang atau masyarakat secara lebih kritis dengan mempertimbangkan apakah norma itu benar atau salah. Etika normatif dibagi menjadi dua bagian yaitu :

  • Etika Umum, adalah etika yang mengarah pada permasalahan umum seperti mempertanyakan hubungan antara tanggung jawab dengan kebebasan.  
  • Etika Khusus, adalah etika yang mengarah pada penerapan prinsip-prinsip etika umum ke dalam perilaku khusus manusia.
  • Metaetika

Metaetika adalah etika yang  menjelaskan tentang etika yang mencari istilah-istilah normatif yang dapat diungkapkan melalui pernyataan etis yang membenarkan atau menyalahkan suatu tindakan. Metaetika ini akan menganalisis logika perbuatan kemudian dikaitkan dengan baik atau buruk tindakan tersebut.

2. Estetika

Estetika adalah aspek eksiologi yang membahas keindahan, seni, rasa, selera, kreasi dan apresiasi terhadap suatu keindahan. Istilah estetika berasal dari Yunani aesthesis berarti pemahaman intelektual atau pengamatan spiritual.  

Tetapi secara ilmiah estetika diartikan sebagai ilmu tentang nilai-nilai yang dihasilkan dari emosi-emosi sensorik yang dinamakan dengan nilai sentimentalitas atau selera. Estetika dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :

  • Estetika deskriptif, menjelaskan tentang gambaran fenomena-fenomena keindahan.
  • Estetika normatif, menjelaskan serta mencari hakikat, dasar, dan ukuran keindahan. Misalnya mempertanyakan tentang keindahan itu sesuatu yang dapat dinilai dengan objektif ( keindahan terletak dalam karya seni) atau subjektif ( keindahan terletak dalam mata manusia sendiri )

Fungsi Aksiologi

Aksiologi merupakan ilmu filsafat yang memiliki kegunaan suatu ilmu pengetahuan. Aksiologi memiliki fungsi yang dapat dibedakan menjadi dua fungsi yaitu :

1. Kegunaan Teoritis

Fungsi kegunaan teoritis adalah aksiologi memiliki fungsi yang sifatnya berupa teori yang berkaitan dengan segala materi pembelajaran di dunia Pendidikan.

Fungsi ini digunakan untuk membangun sumber daya manusia yang memiliki etika serta estetika dalam menilai suatu hal dan untuk memperoleh lebih banyak pengetahuan bermanfaat bagi kehidupan.

Secara teori ilmu akan memberi anda pemahaman dasar mengenai penilaian mendalam dan mencoba memahami dulu dengan akal serta logika. Apabila anda telah menguasai aksiologi secara teori maka kemungkinan anda akan dengan mudah mempraktekkan etika dan estetika dalam menilai berbagai hal.

Dalam dunia pendidikan teori ilmu pengetahuan dapat berupa seperti buku, ensiklopedia dan lain sebagainya sehingga para siswa dapat menambah pengetahuan dengan membaca teori terlebih dahulu dan kemudian dapat diterapkan secara praktis.

2. Kegunaan Praktis

Fungsi kegunaan praktis adalah penerapan dari pemahaman nilai-nilai dalam kehidupan. Jika anda memperoleh ilmu pengetahuan maka tugas pertama setelah memperoleh ilmu tersebut adalah mempraktekannya atau menerapkannya dalam kehidupan.

Pemahaman anda tentang eksiologi dapat membantu anda menciptakan keteraturan serta adat istiadat yang baik sehingga anda dapat diterima oleh semua masyarakat di suatu wilayah bahkan dimanapun anda berada karena nilai-nilai yang dibahas di aksiologi akan membantu anda dalam membedakan mana hal baik dan mana hal buruk.

Dalam dunia pendidikan ilmu yang diperoleh selama belajar di sekolah akan dapat diterapkan setelah lulus dari sekolah maupun perguruan tinggi. Selain itu, praktek ilmu pengetahuan itu seperti menggunakan ilmu yang dikuasai untuk memulai karir di sebuah perusahaan.

Contoh Aksiologi

Setelah mempelajari mengenai fungsi aksiologi maka untuk dapat lebih mudah memahami aksiologi anda perlu mengetahui contoh aksiologi tersebut. Berikut adalah contoh aksiologi dan penjelasannya :

1. Penggunaan Ilmu Tentang Membuat Kursi

Ketika seseorang memiliki ilmu serta keterampilan untuk membuat kursi maka saat kursi selesai dibuat oleh pengrajin anda akan langsung tahu kegunaan kursi itu untuk apa saja. Contohnya kursi itu bisa digunakan untuk beristirahat, duduk, menaruh barang, nyaman dipakai kerja, dan sebagainya.

2. Norma Hukum

Setiap negara tentu memiliki norma hukum yang berlaku dan bersifat tertulis seperti di peraturan undang-undang yang digunakan sebagai landasan. Melalui norma hukum masyarakat dapat mengetahui tindakan apa saja yang salah dan melanggar hukum serta mengetahui nilai-nilai keadilan.

Contohnya menaati rambu lalu lintas karena jika melanggar rambu lintas dapat dikenakan sanksi tilang berupa denda, membayar pajak secara tepat waktu karena jika tidak membayar pajak tepat waktu anda akan dikenakan denda, dan tidak berbuat kriminal karena jika melakukannya akan diberi sanksi penjara atau denda.

3. Sopan dan Tidak Sopan

Aksiologi juga membahas tentang etika yang mengarah ke sopan santun. Seseorang yang beretika baik akan dihormati oleh siapa saja dan mereka akan bertindak sopan santun kepada siapapun yang ditemuinya.

Contoh sopan santun adalah ketika anak kecil berjalan di depan orang tua maka anak kecil akan tersenyum, menyapa dan sedikit membungkukan badan sebagai wujud rasa hormat kepada orang tua, menerima sesuatu barang atau apapun dengan menggunakan tangan kanan, dan tidak menyela perkataan.

4. Menentukan Keputusan

Setiap orang tentu pernah dihadapkan pada pilihan sulit dalam hidupnya sehingga penting bagi anda untuk mengetahui ilmu aksiologi. Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari manfaat atau nilai yang membantu anda menentukan sebuah keputusan dengan mudah.

Contohnya ketika anda ingin menentukan keputusan membeli rumah dengan menerapkan ilmu aksiologi maka anda akan dapat mengetahui rumah mana yang dapat kita tempati, rumah yang nyaman dan rumah yang sesuai dengan keinginan anda.

5. Penerapan Aksiologi dalam Pendidikan

Aksiologi dapat diterapkan dalam pendidikan karena pendidikan berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan. Berikut contoh penerapan aksiologi dalam pendidikan adalah sebagai berikut :

  • Ketika guru mengajari siswa yang memiliki sifat keras kepala dalam belajar maka guru akan tetap mengajari siswa keras kepala tersebut dengan sikap lemah lembut.
  • Adanya mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan yang akan mengajarkan tentang bagaimana bersikap yang baik ke orang lain.
  • Siswa mengetahui kegunaan setiap mata pelajaran yang diajarkan oleh guru di sekolah.

The post Aksiologi: Pengertian, Aspek, Fungsi dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Estetika: Pengertian – Teori dan Unsur https://haloedukasi.com/estetika Mon, 30 Mar 2020 01:08:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5018 Ketika seseorang sedang melakukan apresiasi seni di pameran atau dimanapun, seringkali terlontar sebuah kata “aestethic“. Pun dalam pembahasan pada beberapa artikel, sering disebutkan kata estetika atau keindahan. Lantas apa yang dimaksud dengan estetika sesungguhnya? Berikut ini merupakan pembahasannya. Sejarah Estetika Sejarah estetika berawal dari seorang filsuf Yunani yaitu Plato yang menjabarkan bahwa estetika merupakan keindahan […]

The post Estetika: Pengertian – Teori dan Unsur appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketika seseorang sedang melakukan apresiasi seni di pameran atau dimanapun, seringkali terlontar sebuah kata “aestethic“.

Pun dalam pembahasan pada beberapa artikel, sering disebutkan kata estetika atau keindahan.

Lantas apa yang dimaksud dengan estetika sesungguhnya? Berikut ini merupakan pembahasannya.

Sejarah Estetika

Sejarah estetika berawal dari seorang filsuf Yunani yaitu Plato yang menjabarkan bahwa estetika merupakan keindahan dan keharmonisan dari suatu kesatuan menurut proporsinya.

Dari sinilah estetika berkembang di beberapa zaman diantaranya zaman pra modern, modern, dan post modern.

Pada zaman pra modern banyak lahir aliran-aliran seni terutama aliran impresionisme dan ekspresionisme.

Aliran-aliran yang muncul pada zaman pra modern cenderung menampilkan sisi-sisi emosional pada karya seni.

Sedangkan ketika zaman berubah menjadi modern, ciptaan-ciptaan para seniman tersebut lebih difokuskan pada fungsi dan manfaat dari hasil karya itu sendiri.

Meski beberapa aliran masih menempel pada hasil karya seniman-seniman di zaman modern.

Di zaman post-modern, penilaian estetika menjadi berubah tak hanya di bidang keindahan dan fungsinya saja.

Melainkan di zaman ini karya seni seringkali dikaitkan dengan teknologi-teknologi dan pengembangannya.

Pengertian Estetika

Berikut ini merupakan beberapa pengertian estetika:

Pengertian Secara Umum

Secara umum estetika memiliki arti sebagai ilmu yang mempelajari mengenai keindahan dalam karya seni tentang bagaimana cara menciptakan dan menikmati keindahan tersebut.

Pengertian Menurut KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia estetika merupakan cabang dari ilmu filsafat yang menjabarkan tentang keindahan serta bagaimana manusia dapat merasakan dan peka terhadap keindahan tersebut.

Pengertian Menurut Para Ahli

  • Menurut Bruce Allsop
    Estetika merupakan ilmu yang mempelajari cara untuk menciptakan rasa nyaman menurut aturan dan proses kenikmatan tertentu.
  • Menurut Herbert Read
    Estetika merupakan keterkaitan antara wujud-wujud tertentu dengan pendapat dari indra-indra kita sendiri, karena belum tentu indra orang lain akan sama dengan indra kita.
  • Menurut Jhon Hosper
    Estetika merupakan cabang dari filsafat yang menghubungkan tentang terjadinya suatu penciptaan dengan unsur-unsur yang kaya akan keindahan.
  • Menurut William Haverson
    Estetika merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat-sifat non moral dalam suatu karya seni.

Fungsi Estetika

Ada beberapa fungsi dari estetika diantaranya:

  • Sebagai media pembantu kehidupan sehari-hari dalam menilai hal yang baik dan buruk.
  • Sebagai wadah untuk mempelajari cara memahami jiwa dan mengontrol rasa emosional.

Manfaat Estetika

Ada beberapa manfaat dari adanya estetika antara lain:

  • Dapat membantu untuk lebih mendalami tentang rasa indah akan suatu objek.
  • Dapat memberikan wawasan tentang bagaimana menyempurnakan suatu objek agar nyaman dipandang mata.
  • Dapat menumbuhkan rasa cinta akan seni dan budaya bangsa.

Teori Estetika

Ada tiga teori yang mendasari estetika diantaranya:

  • Teori Ekspresionis

Teori ekspresionis dalam estetika berkaitan dengan bagaimana suatu hasil karya seni menampilkan ekspresi serta fungsinya.

Dalam hal ini teori ekspresionis tidak memikirkan tentang bagaimana bentuk dari hasil karya seni, melainkan melihat dari sisi rasa yang ditunjukkan melalui hasil karya seni tersebut.

Sisi rasa yang ditunjukkan bisa dilihat dari bagaimana hubungan antara gaya tarik suatu karya seni dengan bahan-bahan yang membentuknya dapat saling berkaitan.

  • Teori Formil

Teori formil dalam estetika lebih cenderung menyatakan bahwa suatu hasil karya seni berkaitan dengan bentuk berupa dimensi, ketinggian, serta warna.

Rasa kagum akan suatu karya seni diibaratkan sebagai bentuk dalam teori formil.

Sehingga tidak ada pengaruh lain yang masuk ke dalam teori ini kecuali hanya dimensi, tinggi dan warna.

Pada teori formil, segalanya berkaitan dengan konsep akan bentuk-bentuk yang indah.

  • Teori Psikologis

Teori ini berkaitan dengan sisi psikologi dari para penikmat hasil karya seni.

Hal ini bisa berkaitan dengan cara penikmat berhubungan dengan hasil karya tersebut, berhubungan dengan berbagai macam reaksi emosional yang tercampur pada karya seni dan juga berhubungan dengan rasa puas yang ada di dalam dirinya.

Unsur Estetika

Ada tiga unsur yang membentuk estetika diantaranya:

  • Unsur Rupa

Unsur rupa merupakan suatu unsur estetika yang berkaitan dengan tampilan atau wujud dari suatu objek hasil karya seni.

Unsur ini menjabarkan tentang bagaimana bentuk, struktur dan susunan suatu objek tersebut memiliki nilai-nilai keindahan yang pas dan saling berkaitan.

  • Unsur Konten

Unsur konten merupakan suatu unsur dalam estetika yang berkaitan dengan isi atau pesan pesan yang tersirat dalam suatu karya seni.

Isi dalam suatu karya seni ini akan dinilai apakah pesan di dalamnya dapat tersampaikan dengan baik kepada para penikmat atau justru sebaliknya.

  • Unsur Penyajian

Unsur penyajian di dalam suatu estetika berkaitan dengan bagaimana suatu karya seni yang telah diciptakan dapat disajikan atau ditampilkan dengan sangat baik kepada para penikmat.

Unsur ini dipengaruhi oleh bakat serta keterampilan yang dimiliki seorang seniman dan sarana serta media yang digunakan dalam penyampaian hasil karya seni.

Aspek Estetika

Ada tiga aspek dalam estetika antara lain:

  • Aspek Absolutisme

Aspek absolutisme merupakan aspek dalam menilai suatu hasil karya berdasarkan aturan-aturan dan pedoman-pedoman seni yang ada.

Aspek penilaian estetika jenis ini bersifat absolut, mutlak atau tidak dapat diganggu-gugat, serta dapat dipertanggung-jawabkan.

  • Aspek Anarki

Aspek anarki merupakan aspek dalam menilai hasil karya seni yang bebas menurut pendapat masing-masing orang.

Namun meskipun penilaian estetika dalam aspek ini dapat dilakukan dengan bebas, tetap harus mengikuti kaidah-kaidah atau aturan-aturan seni yang ada.

Aspek anarki ini bersifat subjektif dan tidak perlu membutuhkan adanya pertanggung-jawaban.

  • Aspek Relativisme

Aspek relativisme merupakan jenis aspek dalam penilaian estetika suatu hasil karya seni yang bebas dan tidak perlu memperhatikan aturan-aturan atau kaidah-kaidah.

Aspek estetika ini bersifat objektif, tidak mutlak, dapat berubah dan tidak membutuhkan adanya pertanggung-jawaban.

Contoh Nilai Estetika

Ada beberapa contoh nilai estetika diantaranya:

  • Dari aspek objektif, dapat berupa peragaan busana di tahun lampau yang bisa jadi kita berikan nilai bagus karena sesuai dengan gaya-gaya di masa lampau, namun apabila model-model busana tersebut ada di masa sekarang bisa jadi pemberian nilai kita akan berubah dibandingkan di masa lampau karena busana tersebut sudah ketinggalan zaman.
  • Dari aspek subjektif, dapat berupa datang ke pameran lukisan dan melihat-lihat berbagai lukisan. Apa yang kita lihat dan kita nilai di lukisan tersebut belum tentu sama dengan pendapat orang lain karena pemahaman indrawi masing-masing berbeda.

The post Estetika: Pengertian – Teori dan Unsur appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>