etnosentrisme - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/etnosentrisme Wed, 25 Jan 2023 03:50:45 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico etnosentrisme - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/etnosentrisme 32 32 Apa Perbedaan Etnosentrisme dan Chauvinisme? https://haloedukasi.com/perbedaan-etnosentrisme-dan-chauvinisme Wed, 25 Jan 2023 03:46:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41079 Setiap warga negara Indonesia pada dasarnya, sejak dini sudah ditanamkan rasa cinta terhadap tanah air. Hal ini tentu menjadi sebuah aksi yang sangat krusial untuk menumbuhkan rasa nasionalisme bagi para penerus bangsa. Rasa cinta warga negara terhadap tanah airnya dapat menjadikan suatu negara tumbuh semakin tangguh dan tidak akan mudah diintervensi oleh paham asing yang […]

The post Apa Perbedaan Etnosentrisme dan Chauvinisme? appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setiap warga negara Indonesia pada dasarnya, sejak dini sudah ditanamkan rasa cinta terhadap tanah air. Hal ini tentu menjadi sebuah aksi yang sangat krusial untuk menumbuhkan rasa nasionalisme bagi para penerus bangsa.

Rasa cinta warga negara terhadap tanah airnya dapat menjadikan suatu negara tumbuh semakin tangguh dan tidak akan mudah diintervensi oleh paham asing yang merugikan.

Tetapi, ada masanya ketika kecintaan seseorang terhadap tanah airnya justru akan berujung menjadi suatu kesetiaan yang ekstrim atau fanatisme.

Sikap kesetiaan yang ekstrim terhadap tanah air tersebut, akan membuat seseorang tak mau menerima pandangan alternatif apapun. Hal itu akan memberikan sikap negatif, seperti chauvinisme dan etnosentrisme yang merugikan bagi kehidupan bangsa.

Pengertian Chauvinisme

Istilah chauvinisme pada awalnya digunakan dalam konteks kenegaraan dan politik yang seiring berjalannya waktu, chauvinisme mencakup konteks yang lebih luas lagi. Chauvinisme meliputi perasaan bangga, cinta, loyalitas yang tinggi, kesetiaan, dan fanatisme yang berlebihan terhadap identitas nasional.

Sehingga, membuatnya merasa lebih unggul dan menganggap remeh kualitas dari bangsa atau negara lain. Chauvinisme bukan hanya mengenai kecintaan dan loyalitas, namun juga kebencian dan permusuhan terhadap kelompok lain yang dianggapnya sebagai saingan.

Apabila tidak ditangani dengan baik, maka chauvinisme dapat menciptakan kelompok yang menyebarkan ujaran kebencian dan menyulut terjadinya konflik antar kelompok.

Chauvinisme adalah kepercayaan yang tidak masuk akal terhadap dominasi kelompok atau orang sendiri. Mereka memandang jika dirinya kuat dan berbudi luhur, sementara yang lain dianggap lemah, tidak berharga, atau lebih rendah.

Hal ini dapat dideskripsikan sebagai salah satu bentuk patriotisme dan nasionalisme yang ekstrim. Keyakinan yang kuat pada keunggulan dan kemuliaan nasional yang merasa kehadiran kelompok lain tidak berharga.

Chauvinisme telah diperluas lagi definisinya dari penggunaan aslinya untuk memasukkan pengabdian fanatik yang tidak semestinya kepada kelompok atau tujuan mana pun. Terutama ketika keberpihakan tersebut mencakup prasangka buruk atau permusuhan terhadap orang luar.Ia juga menganggap kelompok lain sebagai saingan dan akan menghadapi oposisi yang luar biasa.

Ciri-ciri Chauvinisme

  • Menganggap Remeh Kelompok Lain

Kecintaan yang berlebih dari seseorang terhadap identitasnya cenderung akan mengarahkannya pada keyakinan jika dirinya yang paling unggul. Akibatnya, mereka akan tergerak menginginkan sebuah kekuasaan dengan meremehkan kelompok lain yang dipandangnya lebih lemah.

  • Memperlakukan Kelompok Lain Seenaknya

Bukanlah hal yang mustahil apabila paham chauvinisme ini akan berujung pada sebuah peperangan. Seseorang akan merasakan jika dirinya yang paling unggul dalam membuat suatu entitas sehingga bisa memperlakukan entitas lain seenaknya. Suatu entitas yang menganut paham chauvinisme akan beranggapan bahwa mereka bisa berdiri sendiri tanpa bantuan dari pihak lain.

  • Pemimpin yang Diktator

Suatu negara yang menganut paham chauvinisme biasanya dipimpin oleh seorang kepala negara diktator yang fanatic terhadap identitas dan tanah kekuasaannya. Kekuasaan negara hanya terpusat pada satu orang dengan kebijakannya yang tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. Warga negaranya harus selalu melaksanakan segala kebijakan dan perintah yang telah ditetapkan.

Dampak Adanya Chauvinisme

Dampak Positif

  • Mempersatukan seluruh warga negara agar selalu tunduk terhadap kebijakan pemerintahan yang berkuasa.
  • Menumbuhkan sikap dan daya juang yang tinggi bagi warganya untuk membela bangsa dan negara.
  • Memudahkan pemerintah dalam mengarahkan arah gerak negara karena warganya yang mudah dan fleksibel untuk diatur.
  • Menggugah warga negara agar memiliki tekad dan tujuan yang bisa melampaui negara lain dan lebih unggul.
  • Mempertahankan masyarakat agar tetap menjadi satu kesatuan yang bisa mencegah munculnya radikalisme.

Dampak Negatif

  • Dapat menyulut terjadinya konflik dan peperangan antar bangsa dan negara yang berselisih.
  • Memperkeruh atau merusak tatanan perdamaian dunia yang terjadi akibat adanya  ketidakterbukaan terhadap eksistensi negara lain.
  • Semakin tertutup dan sulit bersosialisasi sebuah negara yang menganut paham tersebut dengan negara lain.
  • Menumbuhkan ketidakpercayaan dan rusaknya hubungan persahabatan antar negara.
  • Semakin sulit untuk berkembang karena tidak ingin untuk mengakui maupun mempelajari keunggulan dari negara lain.

Pengertian Etnosentrisme

Etnosentrisme adalah sebuah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai sosial dan standar budaya sendiri yang menganggap meniru budayanya. Orang yang bersikap etnosentris akan menilai jika kelompok lain relatif terhadap kelompok sendiri, khususnya yang berkaitan dengan bahasa, perilaku, kebiasaan, dan agama.

Perbedaan antar etnis ini menunjukkan sebuah definisi yang khas dengan identitas budaya setiap suku bangsa. Etnosentrisme dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung yang dianggap sebagai kecenderungan alamiah dari psikologi manusia. Etnosentrisme memiliki konotasi yang negatif di dalam kehidupan masyarakat.

Etnosentrisme adalah fenomena universal yang memfasilitasi kohesi dan kontinuitas di semua tingkat organisasi sosial. Dengan memberikan rasionalisasi untuk menyerang budaya atau subkultur lain dalam definisi yang lebih ekstrim. Misalnya, yaitu dengan  memotivasi kriminalisasi praktik dalam subkultur yang digunakan untuk membenarkan perang dengan negara bangsa lain.

Jenis Etnosentrisme

  • Etnosentrisme Fleksibel 

Diartikan sebagai cara seseorang yang belajar bagaimana cara mengendalikan ego dan persepsi secara tepat. Dalam menghadapi kenyataan dunia, di mana banyak sekali keragaman suku dan golongan. Upaya objektif yang masih sering dilakukan ketika memandang seseorang dari kelompok lain secara berbeda.

  • Etnosentrisme Infleksibel

Berlainan dengan fleksibel, etnosentrisme infleksibel dijelaskan sebagai sebuah pengertian dari wujud seseorang yang tidak bisa memahami orang dari kelompok lain dengan latar belakang budayanya yang berbeda.

Mereka yang mempunyai sikap tidak toleransi hanya akan menilai secara subjektif dan hanya berdasarkan kebiasaan di kelompoknya sama.

Benarkah Chauvinisme sama dengan Etnosentrisme?

Sekilas kedua istilah ini memang terdengar mirip atau bahkan sama dalam hal pengertian dan pahamnya. Namun, sesungguhnya chauvinisme dan etnosentrisme memiliki pemahaman yang berbeda antar satu dengan yang lainnya. Etnosentrisme adalah pandangan yang menilai jika kebudayaan suatu suku atau bangsa tidak lebih baik dari kebudayaan sendiri.

Sementara, chauvinisme adalah rasa cinta yang berlebih terhadap identitas nasional yang bisa berujung pada sebuah konflik ataupun permusuhan layaknya chauvinisme. Namun, chauvinisme digunakan untuk mendeskripsikan suatu paham dalam konteks kecintaan yang berlebih terhadap identitas nasional bukan hanya pada suku bangsa ataupun kebudayaan saja.

The post Apa Perbedaan Etnosentrisme dan Chauvinisme? appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Faktor Penyebab yang Mempengaruhi Etnosentrisme https://haloedukasi.com/faktor-penyebab-yang-mempengaruhi-etnosentrisme Tue, 30 Aug 2022 03:17:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38321 Manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain dan hidup dalam kelompok pasti sudah tidak asing lagi dengan kata etnosentrisme. Etnosentrisme merupakan sebuah istilah dalam budaya maupun etnis kelompok ketika seorang individu memandang dunia dari perspektif kelompoknya sendiri dan menganggap kelompoknya lebih baik dibandingkan  kelompok yang lain.  Etnosentrisme bisa saja terlihat dan dapat dirasakan […]

The post 7 Faktor Penyebab yang Mempengaruhi Etnosentrisme appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain dan hidup dalam kelompok pasti sudah tidak asing lagi dengan kata etnosentrisme.

Etnosentrisme merupakan sebuah istilah dalam budaya maupun etnis kelompok ketika seorang individu memandang dunia dari perspektif kelompoknya sendiri dan menganggap kelompoknya lebih baik dibandingkan  kelompok yang lain. 

Etnosentrisme bisa saja terlihat dan dapat dirasakan di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Meski dianggap sebagai suatu hal yang wajar dan merupakan sebuah kecenderungan alamiah dari sikap dan pemikiran manusia, namun etnosentrisme memiliki konotasi dan pandangan yang negatif di dalam kehidupan masyarakat.

Etnosentrisme terkait erat hubungannya dengan definisi penyimpangan dari seseorang yang tidak hanya dilihat sebagai sesuatu yang berbeda, tetapi juga sesuatu secara moral dan perilaku yang lebih rendah bahkan bersikap jahat. Etnosentrisme bisa memberikan sebuah pemikiran untuk menyerang budaya lain dalam bentuknya yang lebih ekstrim lagi.

Pengertian Etnosentrisme

Istilah etnosentrisme berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yang mempunyai arti bangsa dan pusat. Istilah etnosentrisme kerap kali terdengar dalam lingkungan sosial. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etnosentrisme merupakan sebuah pandangan dan sikap yang dimiliki masyarakat dalam meremehkan kebudayaan lain. 

Dalam arti yang lebih spesifik, etnosentrisme merupakan sebuah pandangan atau persepsi yang dimiliki oleh seorang individu maupun kelompok tentang penilaiannya terhadap kebudayaan yang lain.

Etnosentrisme sebagai bagian dari ilmu sosial dasar yang menganggap dan meyakini bahwa kebudayaan miliknya dianggap yang paling unggul dan lebih baik daripada budaya lainnya. Hal ini merujuk kepada sebuah rasa bangga dan fanatisme seorang individu ataupun kelompok secara berlebihan terhadap budayanya.

Etnosentrisme bisa menyebabkan pertikaian dan perkelahian antar kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda. Alasannya hanya karena individu maupun kelompok menganggap bahwa bahasa, agama, kebiasaan, dan perilaku mereka yang paling baik dibanding lainnya.

Faktor Penyebab yang Mempengaruhi Etnosentrisme

  • Sejarah dan Latar Belakang Anggota Kelompok

Etnosentrisme dapat ditimbulkan karena adanya kaitan yang erat dengan sejarah keluarganya pada masa lalu mengenai sebuah peristiwa perkembangan yang membentuk identitasnya. Sejarah suatu kelompok di masa lalu dapat menghasilkan sebuah identitas bagi kelompoknya.

Sejarah itu yang menghasilkan sebuah identitas seperti bahasa, kebiasaan, adat istiadat, tingkah laku hingga peristiwa masa lalunya. Hal ini yang menyebabkan seorang individu atau kelompok tersebut merasa mempunyai kebudayaan dan identitasnya, sehingga menganggap kebudayaannya sendiri yang palin bagus.

  • Stereotipe yang Diyakini Masyarakat

Stereotip merupakan sebuah keyakinan yang dimiliki seseorang terhadap orang lain yang menganggap budayanya lebih tinggi dibanding lainnya. Pengetahuan dan pengalaman pribadi dapat mempengaruhi sifat stereotipnya. Hal ini tentunya sangat mempengaruhi pandangan seseorang terhadap perbedaan dalam suatu kelompok. 

Keyakinan tersebut tentunya menyebabkan seseorang untuk selalu memperkirakan dan mencari-cari perbedaan antar kelompok. Justru perbedaan itulah yang menjadi ciri khas seseorang maupun kelompok sehingga tidak perlu untuk dicari mana yang lebih unggul dan bagus.

  • Prasangka Sosial Negatif yang Ditimbulkan

Prasangka sosial dapat mengarah ke hal yang negatif maupun hal yang positif. Prasangka sosial terhadap hal yang negatif dapat terjadi ketika seorang individu maupun kelompok membandingkan sesuatu yang dipunyai dengan kepunyaan orang lain. 

Prasangka sosial tentunya bukanlah sebuah tindakan yang tepat dalam menghadapi perbedaan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Perbedaan yang ada bukanlah sebagai sebuah penghambat efektivitas komunikasi kelompok yang berbeda etnis. 

  • Budaya Politik Sosial Masyarakat

Budaya politik menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya etnosentrisme dikarenakan dapat membuat sebuah pemikiran subjektif dan penuh ikatan emosional dalam diri mereka.

Jalan politik seringkali menjadi sebagai sebuah wadah yang dianggap sangat tepat untuk melancarkan berbagai kepentingan dan kebutuhan pribadi dan kelompoknya.

Selain dari sebab itu budaya politik telah membawa sebuah pandangan dan paham mengenai kemudahan segala urusan untuk mencapai kekuasaan jika sudah tergabung dalam wadah politik.

Akan timbul suatu perasaan fanatisme berlebih terhadap identitas yang melekat pada dirinya. Masyarakat yang terlibat dalam sebuah politik cenderung lebih mementingkan kepentingan mereka sendiri. 

  • Jarak Sosial Antara Individu Maupun Kelompok

Jarak sosial adalah sebuah perasaan yang memisahkan individu atau kelompok tertentu, berdasarkan dari tingkat penerimaan tertentu. Jarak sosial dan prasangka sosial akan berdampak pada negatif pada hubungan antar kelompok anggota masyarakat. 

Jarak sosial menjadi aspek lain dalam prasangka sosial yang menunjukan sebuah tingkat penerimaan seseorang terhadap kehadiran orang lain dalam hubungan yang terjadi di antara mereka. 

  • Pluralitas Negara Indonesia

Negara Indonesia yang memiliki beragam keanekaragaman suku agama, ras, budaya, dan golongan yang berbeda dapat memicu sebuah konflik sosial. Perbedaan ini dijadikan sebagai suatu usaha untuk mendapatkan kekuasaan dan menguasai kelompok yang berbeda.

Dengan kondisi negara Indonesia yang plural tersebut seringkali memicu dan menyebabkan adanya banyak konflik yang terjadi.

  • Loyalitas Terhadap Kelompoknya

Etnosentrisme dapat timbul ketika sebuah budaya yang kuat menjadikan individunya yang berada dalam kelompok yang memiliki rasa loyalitas yang tinggi.

Masyarakat yang mempunyai loyalitas yang tinggi akan lebih dalam dan lebih cenderung mengikuti norma dan aturan yang mengembangkan hubungannya dengan para anggota terkait.

The post 7 Faktor Penyebab yang Mempengaruhi Etnosentrisme appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Etnosentrisme: Pengertian – Ciri dan Contohnya https://haloedukasi.com/etnosentrisme Tue, 02 Jun 2020 02:28:49 +0000 https://haloedukasi.com/?p=6888 Sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain. Pengertian Etnosentrisme Pengertian Secara Umum Etnosentrisme adalah sebuah cara pandang yang dimiliki oleh individu yang beranggapan bahwa kebudayaan yang dimilikinya lebih tinggi atau lebih baik dari budaya lainnya. Atau bisa dikatakan sebuah pandangan […]

The post Etnosentrisme: Pengertian – Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain.

Pengertian Etnosentrisme

Pengertian Secara Umum

Etnosentrisme adalah sebuah cara pandang yang dimiliki oleh individu yang beranggapan bahwa kebudayaan yang dimilikinya lebih tinggi atau lebih baik dari budaya lainnya.

Atau bisa dikatakan sebuah pandangan yang menganggap budaya lain lebih rendah.

Pengertian Menurut Para Ahli

  • Dayakisni dan Yuniardi (2004)
    Dayakisni dan Yuniardi mengatakan bahwa etnosentrisme adalah sebuah sikap atau pandangan terhadap seseorang atau kelompok lain berdasarkan nilai-nilai yang ada pada budayanya sendiri. Pendek kata dapat diartikan membedakan budaya lain dengan ukuran nilai budaya yang dimiliki.
  • Barger
    Menurut Barger etnosentrisme adalah kecenderungan berpikir bahwa kelompok yang dimilikinya lebih superior dari kelompok lain atau menilai kelompok lain inferior dari kelompoknya sendiri.
  • Poerwanti
    Poerwanti mengartikan etnosentrisme sebagai pandangan bahwa kelompok sendiri adalah pusat segalanya. Kelompok lain selalu dibandingkan dan dinilai sesuai dengan standar kelompoknya sendiri.
  • Matsumoto
    Etnosentrisme adalah salah satu kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui perspektif budayanya sendiri.
  • Sumnel
    Etnosentrisme menurut Sumnel yaitu kecenderungan manusia untuk mengikuti naluri biologinya yang mementingkan diri sendiri. Individu merasa lebih unggul dari individu lain dan menjadi seorang Individualistik.
  • Daft
    Menurut Daft, Etnosentrisme adalah suatu kepercayaan bahwa semua kelompok, semua budaya dan subkultur pada hakekatnya sama.
  • Levine dan Campbell
    Etnosentrisme adalah sebuah pandangan kelompok tertentu yang berasal dari satu budaya untuk menilai budaya lain yang memiliki nilai berlawanan atau berbeda dengan kebudayaannya.
  • Adorno
    Etnosentrisme adalah seseorang atau individu yang cenderung kurang terpelajar, kurang bergaul, pemeluk agama yang fanatik.

Ciri-ciri Entosentrisme

Etnosentrisme memiliki ciri-ciri atau karaktersistik. Menurut Larry ada 3 tingkatan dalam etnosentrisme, berikut penjelasannya.

  • Ciri Positif

Sebuah keyakinan seorang individu bahwa budaya yang dimilikinya lebih baik dari budaya lain.

Karakter ini terbentuk alami berasal dari budaya asli individu.

  • Ciri Negatif

Di mana seorang individu percaya bahwa budayanyaadalah pusat dari segalanya dan budaya lain harus dinilai dan diukur berdasarkan standar budaya individu tersebut.

  • Sangat Negatif

Karakteristik ini berbahaya karena menganggap budaya yang dimiliki dan diyakininya sebagai yang paling benar dan bermanfaat.

Sebuah karakteristik yang juga menganggap budayanya sebagai yang paling berkuasa dan percaya bahwa nilai dan kepercayaan yang dimilikinya harus diadopsi atau diikuti oleh orang lain.

Etnosentrisme pada dasarnya terletak pada identitas sosial yang mendasar yaitu: “Kami”.

Manusia mengkotak-kotakkan dirinya sendiri kemudian menciptakan kategori berdasarkan persepsinya dan muncullah istilah “Kami” dan “Bukan Kami”

Solidaritas dalam kelompok ini dapat tercipta dalam waktu satu menit di dalam sebuah laboratorium.

Hal ini dibuktikan oleh Henri Tajfel dan rekan-rekannya pada tahun 1971, ia mengadakan sebuah eksperimen di sekolah khusus lelaki di Inggris.

Faktor Penyebab Etnosentrisme

1. Budaya Politik

Budaya Politik berkembang di masyarakat cenderung bersifat tradisional dan tidak rasional.

Hal ini membuat masyarakat cenderung bersikap subjektif, primordial dan penuh emosional dalam merespon dan bertindak.

Masyarakat berinteraksi dengan keadaan-keadaan politik yang ada, hal ini membuat masyarakat lebih memikirkan kepentingannya sendiri atau golongannya.

Golongan yang dimaksud yaitu agama, suku, etnis dsb.

2. Pluralitas Bangsa Indonesia

Keadaan Indonesia yang kaya akan bermacam-macam suku, ras, etnis dan budaya menjadi salah satu faktor yang rawan memunculkan etnosentris di masyarakat.

Golongan, suku, ras dan agama bahkan etnis yang bermacam-macam mudah menyebabkan beberapa perselisihan dan masalah sosial.

Kondisi tersebut karena keberagaman yang ada membuat setiap golongan, suku, ras dan agama masing-masing saling berdaulat dan menguasai satu sama lain.

Contoh Etnosentrisme Di Indonesia

Budaya Carok dalam masyarakat Madura. Yaitu adat atau kebiasaan suku Madura yang dilakukan oleh laki-laki Madura untuk membunuh atau menghilangkan nyawa seseorang yang membuat harga dirinya terusik.

Konsep carok dianggap sebagai perilaku yang brutal dan tidak masuk akal jika dipandang dari kaca mata kebudayaan kelompok lain.

Karena merupakan tindakan yang tidak manusiawi dan tidak masuk akal.

Namun, bagi masyarakat Madura harga diri merupakan konsep yang sakral dan harus selalu dijunjung tinggi di dalam masyarakatnya.

Contoh etnosentrisme dalam menilai secara negatif konteks sosial budaya tentang carok dalam masyarakat Madura banyak ditentang oleh para ahli ilmu sosial.

Koteka atau pakaian yang digunakan oleh masyarakat Papua di pedalaman juga menjadi contoh etnosentrisme.

Ketika koteka dipandang sebagai hal yang tidak beradab dan memalukan oleh orang-orang yang memiliki kehidupan moderen atau jika dinilai dari golongan beragama tertentu.

Tetapi warga pedalaman papua melihat koteka sebagai pakaian yang wajar bahkan mereka memakai koteka dianggap sebagai suatu kewajaran, bahkan dianggap sebagai suatu kebanggaan.

Dampak Etnosentrisme

Dampak Negatif Etnosentrisme

  • Berdampak mengakibatkan perselisihan sosial antar suku dan agama.
  • Menjadi aliran politik tertentu.
  • Membatasi proses integrasi dan asimilasi.
  • Membatasi ilmu pengetahuan yang objektif.
  • Membatasi adanya pertukaran budaya.

Dampak Positif Etnosentrisme

  • Mengembangkan dan memunculkan perilaku patriotisme.
  • Melindungi kestabilan dan keutuhan budaya.
  • Mengembangkan rasa cinta kepada bangsa dan negara.

The post Etnosentrisme: Pengertian – Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>