eukariotik - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/eukariotik Tue, 31 Oct 2023 08:42:27 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico eukariotik - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/eukariotik 32 32 7 Fungsi Sel Eukariotik Pada Hewan https://haloedukasi.com/fungsi-sel-eukariotik-pada-hewan Tue, 31 Oct 2023 08:42:25 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46269 Setiap makhluk hidup tentunya tersusun atas sel-sel yang terdapat di dalam tubuh. Hanya saja, sel pada setiap makhluk memiliki beberapa perbedaan. Seperti pada sel hewan dan tumbuhan, di mana sel hewan memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan dengan sel tumbuhan. Secara umum, sel terbagi menjadi dua yakni sel eukariotik dan sel prokariotik. Sel eukariotik merupakan sel […]

The post 7 Fungsi Sel Eukariotik Pada Hewan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setiap makhluk hidup tentunya tersusun atas sel-sel yang terdapat di dalam tubuh. Hanya saja, sel pada setiap makhluk memiliki beberapa perbedaan. Seperti pada sel hewan dan tumbuhan, di mana sel hewan memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan dengan sel tumbuhan.

Secara umum, sel terbagi menjadi dua yakni sel eukariotik dan sel prokariotik. Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki inti sel atau nukleus. Di mana sel ini hanya terdapat pada makhluk hidup seperti hewan, manusia, tumbuhan.

Fungsi sel eukariotik pada hewan

Sel eukariotik merupakan nama umum dari sel hewan yang menyusun jaringan pada tubuh hewan. Sel eukariotik pada hewan memiliki beberapa perbedaan seperti pada hewan tidak memiliki dinding sel dan kloropas serta vakuola pada hewan lebih kecil dibandingkan yang lain.

Sel eukariotik ternyata berperan penting terhadap sejumlah struktur sel pada hewan. Di mana setiap struktur sel hewan, terdpaat pada sel eukariotik. Adapun struktur sel pada hewan yakni berupa mitokondria, sentriol, lisosom, badan golgi, retikulum endoplasma, vakuola, sitosol, dan lainnya.

Berikut fungsi sel eukariotik pada hewan.

1. Sintesis Protein

Proses sintesis protein pada hewan sejatinya dilakukan oleh ribosom. Ribosom merupakan struktur pada sel hewan yang memiliki bentuk seperti butiran bulat yang berada pada retikulum endoplasma. Selain itu, ribosom juga bergerak bebas pada sitoplasma.

Keberadaan ribosom pada retikulum endoplasma membuat permukaan RE menjadi kasar sehingga bagian tersebut dinamakan dengan Retikulum Endoplasma Kasar. Ribosom terdiri dari 65% RNA ribosom dan 35% protein ribosom.

Di mana pada hewan, ribosom akan mengartikan RNA agar dapat membentuk rantai polipetida atau protein dengan bantuan asam amino ketika proses translasi berlangsung. Protein yang telah disekresikan oleh ribosom nantinya akan diangkut oleh retikulum endoplasma kasar untuk disalurkan ke sel yang berbeda.

Seperti sel goblet, sel pankreas, fibroblas dan lain-lain. Protein yang dihasilkan berasal dari asam amino. Ketika adanya proses sintesis, ribosom akan menempel pada membran retikulum.

2. Membantu Proses Pembelahan Sel

Sel eukariotik pada hewan memiliki fungsi untuk membantu proses pembelahan sel dengan membentuk benang spindel. Di mana tugas ini merupakan fungsi dari salah satu struktur organel pada hewan yakni sentriol.

Sentriol memiliki bentuk seperti tabung dan berada pada sel eukariotik. Ada banyak cara hewan untuk melakukan sistem reproduksi. Salah satunya dengan membelah sel menjadi dua atau lebih. Di mana pada proses ini yang berperan penting adalah sentriol dengan bantuan sel eukariotik.

Proses pembelahan sel dilakukan dengan membentuk benang spindel, silia dan juga flagela. Tidak hanya itu, sentriol juga berpean dalam membentuk struktur gabungan yang dinamakan dengan sentrosom. Setiap sentrosom nantinya akan bergerak ke arah kutub inti sel yang posisinya ada di sebrang atau berlawanan.

Pada tahapan ini pula, benang-benang kromatin akan mengalami penebalan sehingga akan terbentuk sebuah kromosom. Pada tahapan akhir profase, nukleus dan membran inti sel akan menghilang. Sentrosom yang semula bergerak menuju kutub inti sel akhirnya sampai juga pada tempat tersebut.

Benang spindel akan membentang dari satu kutub ke kutub lainnya. Benang spindel ini nantinya memiliki fungsi untuk menarik kromosom ke tengah.

3. Alat Sekresi Protein dan Lendir

Seperti halnya pada manusia, hewan juga memiliki organ sekresi atau organ pengeluaran. Fungsi dari organ sekresi adalah untuk mengeluarkan berbagai zat-zat sisa metabolisme yang tidak lagi dibutuhkan oleh hewan. Pada hewan, organ sekresi dibantu oleh sel eukariotik untuk menjalankan tugasnya. Organ sekresi pada hewan adalah badan golgi.

Badan golgi merupakan sekumpulan ruang atau gelumbung kecil yang bertumpuk-tumpuk. Badan golgi juga dinamakan dengan aparatus golgi yang berada di sel eukariotik. Badan golgi pada hewan sama halnya seperti fungsi ginjal pada manusia.

Pada badan golgi terdapat serangkaian pembuluh darah yang kecil pada bagian ujungnya. Pembuluh darah ini berfungsi untuk mengumpulkan dan membungkus zat-zat ke permukaan sel. Di mana salah satu zat yang dikumpulkan oleh badan golgi pada sel eukariotik adalah untuk mengeluarkan sisa protein dan lendir.

4. Mencerna Bagian Sel yang Rusak

Fungsi sel eukariotik selanjutnya adalah untuk mencerna bagian sel yang telah rusak dan menghasilkan enzim pencernaan seluler Fungsi ini dilakukan oleh salah satu struktur sel eukariotik pada hewan yakni lisosom.

Lisosom adalah kantong terikat yang memiliki kandungan enzim hidrolitik. Di mana lisosom ini berada pada sel eukariotik dan berperan untuk mengatur pencernaan intraseluler pada hewan. Tidak hanya mengatur pencernaan, lisosom juga pada sel eukariotik juga berfungsi untuk mencerna bagian sel yang telah rusak dan akan digantikan dengan sel baru.

Saat benda asing masuk ke dalam tubuh hewan, maka lisosom akan membantu menyaring berbagai benda asing tersebut. Dengan begitu, pencernaan hewan akan tetap aman.

5. Penghasil Energi

Fungsi sel eukariotik pada salah satu struktur hewan adalah sebagai penghasil energi. Produksi energi pada hewan menjadi tugas dari mitokondria sehingga struktur ini dijuluki dengan The Power House. Mitokondria merupakan salah satu organel terbesar pada struktur hewan bahkan dinamakan dnegan mesin dalam sel.

Mitokondria berada pada sel eukariotik, di mana memiliki dua lapisan membran yang berlekuk dan dinamakan dengan kritas. Sebagai penghasil energi, di dalam mitokondria terdapat glukosa dan oksigen sehingga dari keduanya akan menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh hewan.

Terdapat mitokondria yang berbentuk tunggal dan disebut dengan mitokondrion. Mitokondrian bisa mengubah energi kima menjadi berbagai energi lain. Selain menjadi penghasil energi tubuh. mitokondria dalam sel eukariotik juga berfungsi sebagai alat respirasi seluler.

6. Tempat Penyimpanan Bahan Kimia

Pada sel eukariotik hewan, memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan berbagai bahan kimia yang ada dalam sel seperti ion, lemak, gula, enzim, dan protein. Di mana, hal ini merupakan tugas dari organel sel pada sel eukariotik hewan yang bernama sitoplasma.

Bagian inilah yang berperan penting sebagai tempat menyimpan berbagai bahan kimia. Sitoplasma yakni terdiri dari atas:

  • Protein
  • Air
  • Mineral
  • Karbohidrat
  • Lemak
  • Vitamin

Pada sel eukariotik, sitioplasma ini merupakan bagian dari non nukleus yang berasal dari proto plasma. Letak sitoplasma berada di dalam sel eukariotik namun berada di luar nukleus serta organel sel lainnya. Di mana sitoplasma ini mengisi ruang sel yang kosong dan tidak diisi oleh organel sel lain.

7. Tempat Detoktifikasi Racun

Sel eukariotik pada hewan juga memiliki fungsi untuk menyaring berbagai racun yang masuk ke dalam tubuh. Fungsi detoktifikasi racun ini sejatinya merupakan tugas dari retikulum endoplasma. Retikulum endoplasma adalah organel sel hewan yang terdapat pada sel eukariotik.

Terdapat dua bagian retikulum endoplasma yakni retikulum endoplasma halus dan retikulum endoplasma kasar. Dalam membran terdapat kandungan zat berupa enzim. Enzim inilah yang akan memiliki fungsi untuk mengubah obat-obatan berbahaya atau racun yang merupakan sisa dari metabolisme sel menjadi senyawa yang tidak berbahaya.

Setelah diubah, maka senyawa tersebut nantinya akan dikeluarkan oleh tubuh. Oleh sebab itu, saat tubuh hewan tidak sengaja dimasuki racun, maka secara alami racun tersebut akan dikeluarkan kembali oleh tubuh.

Retikulum endoplasma pada sel eukariotik selain berfungsi sebagai tempat penyaringan racun juga berfungsi sebagai sintesis protein dan tempat pengangkutan berbagai zat seperti lemak dan steoroid. Secara sederhana, retikulum endoplasma merupakan labirin membran sehingga hampir separuh dari total membran pada sel eukariotik merupakan retikulum endoplasma.

The post 7 Fungsi Sel Eukariotik Pada Hewan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Contoh Makhluk Hidup Prokariotik dan eukariotik https://haloedukasi.com/contoh-makhluk-hidup-prokariotik-dan-eukariotik Sat, 14 Oct 2023 03:53:34 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45919 Sel merupakan bagian terkecil yang terdapat pada tubuh makhluk hidup. Sel menjadi tempat terjadinya reaksi kimia yang mengakibatkan keberlangsungan bagi kehidupan. Dilihat dari strukturnya, sel dibedakan menjadi dua yakni sel prokariotik dan eukariotik. Contoh hewan prokariotik Sel prokariotik merupakan sel yang terdapat dalam makhluk hidup. Biasanya makhluk hidup yang terdapat sel prokariotik memiliki sel tunggal. […]

The post 7 Contoh Makhluk Hidup Prokariotik dan eukariotik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sel merupakan bagian terkecil yang terdapat pada tubuh makhluk hidup. Sel menjadi tempat terjadinya reaksi kimia yang mengakibatkan keberlangsungan bagi kehidupan. Dilihat dari strukturnya, sel dibedakan menjadi dua yakni sel prokariotik dan eukariotik.

Contoh hewan prokariotik

Sel prokariotik merupakan sel yang terdapat dalam makhluk hidup. Biasanya makhluk hidup yang terdapat sel prokariotik memiliki sel tunggal. Prokariotik berasal dari bahasa Yunani yakni pro dan karyon. Pro memiliki arti sebelum sedangkan karyon memiliki arti membran. Artinya, sel prokariotik adalah jenis sel yang tidak memiliki membran inti atau nukleus.

Berikut ini makhluk hidup yang termasuk ke dalam sel prokariotik.

1. Archae

Archae. makhluk hidup prokariotik

Archae adalah organisme yang memiliki sel tunggal dan dapat hidup sekalipun di suhu yang tinggi bahkan dapat bertahan hidup di suhu yang mencapai 113 derajat. Archae termasuk makhluk hidup prokariotik karena tidak memiliki membran inti (nukleus). Selain itu organisme ini juga dapat bertahan di lingkungan yang asam bahkan dengan tingkat keasaman yang memiliki pH nol.

Archae termasuk ke dalam mikrobiologi yang tidak memiliki inti sel dan terdapat membran yang membatasi organelnya. Pada mulanya Archae dimasukkan ke dalam bakteri sehingga dinamakan dengan archaebacteria.

Namun, saat ini archae tidak dimasukkan ke dalam kelompok bakteri karena selnya bersifat unik yakni terdiri dari dua domain kehidupan. Meskipun begitu, archae dan bakteri memiliki bentuk yang sama. Namun, pada beberapa jenis archae memiliki bentuk yang unik.

2. Bakteri

Bakteri, bakhluk hidup prokariotik

Bakteri termasuk ke dalam sel prokariotik yang memiliki sel tunggal dan memiliki ukuran yang beragam. Terdapat sekitar lebih dari 1030 bakteri yang terbesar di berbagai belahan bumi. Biasanya bakteri ini dapat ditemukan di dalam tubuh manusia, hewan hingga tumbuhan.

Bakteri memiliki ukuran mulai dari mikroskopis hingga terdapat beberapa yang dapat dilihat oleh mata telanjang. Sebagian besar bakteri belum diketahui jenisnya. Bakteri termasuk ke dalam makhluk hidup yang adaptif dan dapat tinggal di mana saja seperti tanah, air, mata air panas, limbah bahkan di kerak bumi sekalipun.

Biasanya bakteri hidup dengan melakukan kerja sama baik dengan tumbuhan ataupun hewan. Adapun contoh dari bakteri adalah salmonella anterice, Escherichia coli, staphylococcus aures dan lainnya.

3. Cyanobacteria

Cyanobacteria, makhluk hidup prokariotik

Cyanobacteria atau ganggang hijau biru yang termasuk ke dalam bakteri fotosintetik. Cyanobacteria termasuk ke dalam sel prokariotik yang tertua bahkan muncul sebelum adanya hewan dan tumbuhan di bumi.

Cyanobacteria termasuk salah satu penghasil oksigen yang ada di bumi sehingga keberadaannya begitu penting bagi manusia. Cyanobacteria dapat hidup di manapun seperti perairan, tanah, bebatuan bahkan bongkahan batu sekalipun.

Cyanobacteria ada yang memiliki sel tunggal atau uniseluler dan ada juga yang multiseluler. Biasanya ukuran tubuh Cyanobacteria sekitar 1 mm sampai 60 mm sehingga untuk melihatnya dibutuhkan mikroskop.

Cyanobacteria memiliki peran sebagai tumbuhan perintis yang membentuk permukaan tanah gundul dan menambah unsur organik pada tanah. Adapun contoh dari Cyanobacteria adalah anabaena, nostic, microcystic dan lainnya.

Contoh hewan eukariotik

Eukariotik merupakan sel yang memiliki membran inti atau nukleus. Dalam bahasa Yunani, Eukariotik terdiri dari 2 kata yakni eu dan krayon yang memiliki arti terdapat membran. Artinya, makhluk hidup yang memiliki sel eukariotik akan mempunyai dua membran yakni sitoplasma dan membran inti atau nukleus.

Berikut ini contoh makhluk hidup yang memiliki sel eukariotik.

1. Sel Hewan

sel hewan, makhluk hidup eukariotik

Sel hewan memiliki sel berupa eukariotik dan memiliki semua jaringan sama seperti pada manusia. Sel eukariotik yang terdapat pada hewan mempunyai inti sel yang dikelilingi oleh membran nuklear. Tidak seperti sel eukariotik lainnya, pada sel hewan tidak terdapat dinding sel dan juga kloropas.

Pada sel hewan terdapat banyak Organel seperti mitokondira dan lisosom. Sel hewan memiliki keunggulan untuk menduplikat diri lewat proses pembelahan. Mitokondira memiliki fungsi untuk menghasilkan energi dan lisosom berguna untuk pencernaan.

Selain itu, pada sel hewan vakuola biasanya berukuran lebih kecil atau pada beberapa sel hewan lainnya bahkan tidak ada. Pada sel hewan terdapat karbohidrat dan lipid yang memiliki peranan penting dalam proses pembelahan dan fotosintesis. Lipid juga memiliki peranan sebagai cadangan makanan contohnya seperti lemak dan minyak.

2. Sel Tumbuhan

sel tumbuhan makhluk hidup eukariotik

Sel tumbuhan termasuk ke dalam sel eukariotik seperti halnya sel hewan. Sel tumbuhan mempunyai inti sel, dinding sel yang kokoh dan kloroplas. Dinding sel yang kokoh pada sel tumbuhan dikarenakan terbuat dari selulosa.

Fungsi dinding sel untuk melindungi keberadaan struktur pada sel tumbuhan dari berbagai gangguan sehingga tetap aman. Selain itu, keberadaan dinding sel juga berperan sebagai tempat keluar masuknya zat pada tumbuhan. Zat-zat yang akan masuk ke dalam tumbuhan akan melewati dinding sel.

Sementara itu, kloroplas berfungsi untuk membantu proses fotosintesis pada tumbuhan sehingga sel tumbuhan termasuk autotrof. Makhluk hidup yang bersifat autotrof merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanannya sendiri.

Kloropas sendiri merupakan struktur organel yang memiliki peranan untuk memberikan warna hijau dan membantu proses fotosintesis. Kloorpas akan menyerap energi matahari agar tumbuhan dapat mengubah air dan karbondioksida menjadi glukosa dan oksigen.

3. Fungi

fungi makhluk hidup eukariotik

Fungi termasuk ke dalam makhluk hidup yang memiliki sel eukariotik. Sel fungi dalam berupa uniseluler (sel tunggal) dan multiseluler. Fungi adalah makhluk hidup yang tidak memiliki klorofil dan tumbuh sebagai hifa.

Oleh karena itu, fungi termasuk makluk hidup yang memiliki sifat heterotrof artinya makhluk hidup ini tidak bisa menghasilkan makanan sendiri. Hal ini dikarenakan fungsi tidak memiliki kloropas. Pada fungi biasanya terdapat nukleus dan Organel lain seperti mitokondria, membran yang terdapat sterol dan ribosom.

Fungi termasuk ke dalam sel eukariotik karena memiliki membran inti yang membatasi kromosom yang terdapat DNA dengan intorn dan ekstorn. Intern merupakan bukan daerah pengode sedangkan ekstron adalah daerah pengode.

Fungi dapat tumbuh di mana saja sehingga penyebaran fungi di dunia begitu melimpah. Fungi dapat tetap hidup sekalipun di daerah ekstrim seperti gurun dan dan daerah dengan memiliki garam yang tinggi.

4. Protista

Protista makhluk hidup eukariotik

Protista termasuk organisme yang memiliki satu sel atau bahkan lebih dan di dalamya terdapat membran inti yang bersel tunggal. Protista termasuk ke dalam sel eukariotik karena memiliki membran inti. Protista merupakan mikroorganisme yang eukariotik dan bukan termasuk ke dalam hewan, tumbuhan atau jamur.

Hanya saja, jenis-jenis protista memiliki kemiripan dengan hewan, tumbuhan dan jamur. Terdapat tiga jenis protista yakni protista mirip hewan (protozoa) protista mirip jamur dan protista mirip tumbuhan (algae).

Di dalam protista terdapat organel berupa vakuola kotraktil dan vakuola. Protista termasuk ke dalam kingdom sederhana karena hanya tersusun atas sel. Namun, terdapat pula protista yang memiliki banyak sel atau multiseluler. Protista bisa hidup di lingkungan yang lembab dan juga di daerah dengan kadar garam yang banyak seperti laut.

The post 7 Contoh Makhluk Hidup Prokariotik dan eukariotik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
11 Contoh Hewan Prokariotik dan Eukariotik https://haloedukasi.com/contoh-hewan-prokariotik-dan-eukariotik Fri, 13 Oct 2023 05:48:44 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46009 Hewan prokariotik merupakan istilah yang salah digunakan karena hewan-hewan, yang mencakup makhluk hidup seperti mamalia, burung, reptil, dan serangga, semuanya termasuk dalam kelompok eukariotik. Istilah prokariotik lebih tepatnya merujuk kepada mikroorganisme seperti bakteri dan archaea. Bakteri dan archaea adalah mikroorganisme prokariotik karena keduanya memiliki sel prokariotik yang tidak memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran […]

The post 11 Contoh Hewan Prokariotik dan Eukariotik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Hewan prokariotik merupakan istilah yang salah digunakan karena hewan-hewan, yang mencakup makhluk hidup seperti mamalia, burung, reptil, dan serangga, semuanya termasuk dalam kelompok eukariotik.

Istilah prokariotik lebih tepatnya merujuk kepada mikroorganisme seperti bakteri dan archaea. Bakteri dan archaea adalah mikroorganisme prokariotik karena keduanya memiliki sel prokariotik yang tidak memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti).

Hewan-hewan, termasuk manusia dan semua makhluk lainnya yang termasuk dalam kerajaan animalia adalah eukariotik, yang berarti sel-sel tersebut memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran. Hewan prokariotik dan eukariotik adalah istilah yang biasanya digunakan dalam konteks mikroorganisme, seperti bakteri dan protista.

Sedangkan hewan eukariotik adalah makhluk hidup yang memiliki sel-sel eukariotik. Ciri khas hewan eukariotik adalah adanya inti sel yang terbungkus oleh membran (inti), bersama dengan organel-organel sel yang lebih kompleks.

Contoh hewan eukariotik termasuk manusia, kucing, ikan, burung, dan berbagai jenis hewan lainnya dalam kerajaan Animalia. Hewan eukariotik memiliki keragaman besar dalam bentuk, perilaku, dan habitatnya.

Berikut contoh hewan prokariotik dan eukariotik.

Hewan Prokariotik

Prokariotik mengacu pada mikroorganisme, seperti bakteri dan archaea, yang memiliki sel prokariotik, sedangkan hewan adalah makhluk eukariotik yang memiliki sel-sel eukariotik. Eukariotik memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran, sementara prokariotik tidak memiliki inti sel yang terdefinisi dengan baik. Hewan prokariotik merupakan anggota kerajaan animalia dan hewan prokariotik bukan bagian dari kerajaan tersebut.

Berikut contoh hewan prokariotik.

1. Bakteri Escherichia coli (E. coli)

Bakteri Escherichia coli (E. coli) adalah organisme prokariotik. E. coli adalah salah satu jenis bakteri yang termasuk dalam kelompok prokariota. Bakteri seperti E. coli memiliki sel prokariotik, yang artinya mereka tidak memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti inti). Sebaliknya, materi genetik dalam bakteri E. coli berada dalam sitoplasma tanpa pembatasan membran inti.

Bakteri E. coli adalah mikroorganisme prokariotik yang umumnya ditemukan dalam usus manusia dan hewan lainnya. Beberapa jenis E. coli memiliki peran penting dalam pencernaan dan beberapa jenis lainnya dapat menjadi patogen dan menyebabkan penyakit jika terdapat dalam jumlah yang berlebihan atau dalam bentuk patogenik.

2. Bakteri Streptococcus

Bakteri Streptococcus juga merupakan organisme prokariotik. Streptococcus adalah genus bakteri yang termasuk dalam kelompok prokariota. Seperti bakteri lainnya, Streptococcus memiliki sel prokariotik, yang berarti tidak memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran. DNA tersebut terletak di dalam sitoplasma tanpa pembungkus membran inti.

Streptococcus adalah contoh bakteri yang memiliki berbagai spesies, beberapa di antaranya adalah komensal dalam tubuh manusia, sementara jenis lainnya dapat menjadi patogen dan menyebabkan berbagai penyakit, termasuk infeksi tenggorokan, pneumonia, dan infeksi lainnya.

3. Bakteri Lactobacillus

Bakteri Lactobacillus juga merupakan organisme prokariotik. Lactobacillus adalah genus bakteri yang termasuk dalam kelompok prokariota. Seperti bakteri lainnya, Lactobacillus memiliki sel prokariotik, yang tidak memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti). Materi genetik (DNA) Lactobacillus terletak di dalam sitoplasma tanpa pembungkus membran inti.

Lactobacillus adalah kelompok bakteri yang umumnya ditemukan dalam lingkungan berfermentasi, dan beberapa jenisnya memiliki peran penting dalam proses fermentasi makanan, seperti dalam pembuatan yogurt, keju, dan produk fermentasi lainnya. Beberapa spesies Lactobacillus juga dianggap sebagai probiotik yang bermanfaat untuk kesehatan usus manusia.

4. Bakteri Salmonella

Bakteri Salmonella adalah organisme prokariotik. Dalam hal tersebut, prokariotik mengacu pada fakta bahwa bakteri Salmonella, seperti bakteri pada umumnya, memiliki sel prokariotik. Sel prokariotik tidak memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti) dan umumnya lebih sederhana daripada sel-sel eukariotik yang dimiliki oleh hewan dan tumbuhan.

Salmonella merupakan contoh bakteri prokariotik yang sering dikaitkan dengan penyakit makanan seperti salmonellosis, yang dapat mempengaruhi manusia dan hewan lainnya.

5. Bakteri Clostridium

Bakteri Clostridium juga merupakan organisme prokariotik. Seperti kebanyakan bakteri, Clostridium memiliki sel prokariotik, yang berarti mereka tidak memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti inti).

Bakteri Clostridium memiliki materi genetik yang ada dalam sitoplasma tanpa pembungkus membran inti, sehingga mereka adalah organisme prokariotik. Clostridium adalah kelompok bakteri yang memiliki beberapa spesies, beberapa di antaranya dapat menghasilkan berbagai jenis toksin dan memiliki peran dalam berbagai aspek biologi dan penyakit.

6. Arkea

Arkea (atau Archaea) juga termasuk dalam kelompok organisme prokariotik. Seperti bakteri, Archaea memiliki sel prokariotik, yang berarti mereka tidak memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti) dan memiliki struktur sel yang lebih sederhana daripada sel-sel eukariotik yang dimiliki oleh hewan dan tumbuhan.

Meskipun Archaea seringkali dianggap sebagai organisme yang mirip dengan bakteri, tetapi memiliki perbedaan genetik dan biokimia yang signifikan dengan bakteri dan seringkali ditemukan di lingkungan ekstrem seperti mata air panas, danau asam, dan habitat ekstrem lainnya.

Hewan Eukariotik

Hewan eukariotik adalah makhluk hidup yang termasuk dalam kelompok eukariota. Hewan eukariotik adalah hewan yang memiliki sel-sel eukariotik, yang memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti) dan berbagai organel sel yang lebih kompleks daripada sel-sel prokariotik.

Ciri-cirinya memiliki inti sel yang mengandung materi genetik (DNA) yang dikelilingi oleh membran inti sel, memiliki berbagai organel sel seperti mitokondria, badan Golgi, retikulum endoplasma, dan lainnya.

Eukariotik memainkan peran penting dalam proses seluler, cenderung lebih besar daripada sel-sel prokariotik seperti bakteri, dan sering berkembang biak secara seksual, yang melibatkan penyatuan sel-sel reproduksi jantan dan betina untuk menghasilkan keturunan dengan variasi genetik.

Hewan eukariotik mencakup berbagai jenis hewan, mulai dari manusia, mamalia, burung, reptil, amfibi, serangga, dan banyak lagi. Selain itu memiliki keragaman besar dalam bentuk, perilaku, dan habitatnya.

7. Kucing (Felis catus)

Kucing (Felis catus) adalah hewan eukariotik. Kucing termasuk dalam kerajaan Animalia dan memiliki sel-sel eukariotik. Selain itu juga memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti) dan berbagai organel sel yang kompleks seperti mitokondria, retikulum endoplasma, dan lainnya.

Kucing menjadi salah satu contoh hewan eukariotik yang merupakan mamalia dan memiliki karakteristik khas mamalia, termasuk sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem saraf, dan sistem reproduksi yang khas hewan eukariotik lainnya. Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang paling populer di seluruh dunia dan memiliki beragam jenis dan ras yang berbeda.

8. Laba-laba (Araneae)

Laba-laba (Araneae) termasuk dalam kelompok hewan eukariotik. Laba-laba adalah hewan yang termasuk dalam kelas Arachnida dalam filum Arthropoda. Laba-laba menjadi hewan eukariotik karena sel-sel mereka memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti inti) dan berbagai organel sel yang lebih kompleks, sesuai dengan ciri-ciri hewan eukariotik.

Laba-laba adalah anggota kelompok Arachnida yang juga mencakup laba-laba air, kalajengking, dan sejenisnya. Hewan tersebut memiliki ciri-ciri khas arachnid, seperti empat pasang kaki dan tidak memiliki antena. Laba-laba terkenal dengan kemampuan mereka dalam membuat jaring laba-laba yang digunakan untuk menangkap mangsa.

9. Lembu (Bos taurus)

Lembu (Bos taurus) juga merupakan hewan eukariotik. Lembu adalah salah satu spesies hewan ternak yang termasuk dalam kerajaan Animalia dan memiliki sel-sel eukariotik. Lembu memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti inti) dan berbagai organel sel yang lebih kompleks sesuai dengan ciri-ciri hewan eukariotik. Lembu adalah mamalia yang digunakan dalam pertanian dan peternakan untuk berbagai tujuan, termasuk produksi daging, susu, dan pekerjaan tani.

Lembu memiliki berbagai jenis dan ras yang telah dihasilkan melalui pemuliaan selektif untuk tujuan tertentu, seperti produksi daging, susu, atau bahkan sebagai hewan hias, serta telah menjadi bagian integral dari budaya dan kehidupan manusia sepanjang sejarah.

10. Ikan Emas (Carassius auratus)

Ikan emas (Carassius auratus) juga merupakan hewan eukariotik. Ikan emas adalah anggota kerajaan Animalia dan termasuk dalam kelas Actinopterygii. Seperti semua hewan, Ikan emas memiliki sel-sel eukariotik yang memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti inti) dan berbagai organel sel yang lebih kompleks daripada sel-sel prokariotik.

Ikan emas adalah salah satu ikan hias yang sangat populer dalam akuarium dan memiliki berbagai varietas dengan warna dan bentuk yang berbeda. Ikan emas adalah contoh hewan eukariotik yang memiliki sistem pernapasan yang terdiri dari insang dan memiliki kemampuan bergerak dalam air.

11. Belalang (Orthoptera)

Belalang (Orthoptera) juga merupakan hewan eukariotik. Belalang adalah ordo serangga yang termasuk dalam kelompok hewan eukariotik. Serangga, termasuk belalang, memiliki sel-sel eukariotik yang memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran (inti inti) dan berbagai organel sel yang lebih kompleks daripada sel-sel prokariotik.

Belalang adalah serangga yang memiliki ciri khas seperti kaki belakang panjang dan adaptasi khusus untuk melompat. Selain itu menjadi contoh hewan eukariotik yang termasuk dalam kerajaan animalia dan memiliki keragaman besar dalam bentuk dan perilaku hewan yersebut.

Hewan prokariotik (seperti bakteri) memiliki sel prokariotik yang sederhana, tanpa inti sel yang terbungkus membran, sedangkan hewan eukariotik (seperti manusia dan hewan lainnya) memiliki sel-sel eukariotik yang lebih kompleks dengan inti sel yang terbungkus membran, organel sel yang lebih banyak, ukuran sel yang cenderung lebih besar, dan kemampuan reproduksi seksual.

The post 11 Contoh Hewan Prokariotik dan Eukariotik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sistem Reproduksi Eukariotik https://haloedukasi.com/sistem-reproduksi-eukariotik Sat, 16 Sep 2023 04:14:59 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45496 Eukariotik adalah organisme yang selnya memiliki nukleus dan membran sel. Eukariotrik juga mengandung organel membran lainnya seperti mitokondria dan badan golgi. Di dalam sel, terdapat dua jenis sel yakni eukariotrik dan prokariotrik. Eukariotrik dapat melakukan proses reproduksi baik dengan seksual maupun aseksual. Reproduksi dengan jalan aseksual dilakukan dengan cara mitosis sedangkan reproduksi seksual dengan cara […]

The post Sistem Reproduksi Eukariotik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Eukariotik adalah organisme yang selnya memiliki nukleus dan membran sel. Eukariotrik juga mengandung organel membran lainnya seperti mitokondria dan badan golgi. Di dalam sel, terdapat dua jenis sel yakni eukariotrik dan prokariotrik.

Eukariotrik dapat melakukan proses reproduksi baik dengan seksual maupun aseksual. Reproduksi dengan jalan aseksual dilakukan dengan cara mitosis sedangkan reproduksi seksual dengan cara meiosis. Dalam mitosis, akan terjadi pembelahan pada sel yang nantinya akan menghasilkan dua sel yang sama secara genetik.

Proses reproduksi secara seksual biasanya terjadi karena adanya pembelahan sel yang nantinya akan menghasilkan gamet. Proses reproduksi secara seksual dilakukan dengan replikasi DNA yang nantinya akan dilakukan pembelahan sel. Pembelahan sel pada proses seksual akan menghasilkan 4 sel anak baru.

Hal ini berbeda dengan proses reproduksi secara aseksual. Proses reproduksi secara aseksual biasanya hanya menghasilkan dua sel anak baru yang memiliki kesamaan genetik dan jumlah kromosom sesuai dengan induknya.

Mitosis

mitosis, sistem reproduksi eukariotik

Mitosis hanya bisa terjadi pada eukariotrik saja sedangkan prokariotik tidak terjadi proses mitosis. Proses pembelahan mitosis biasanya akan terjadi pada sel-sel tubuh somatis. Dari hasil pembelahan mitosis ini akan menghasilkan dua anak yang mirip dengan induknya secara genetik. Selain dari segi sifat, jumlah kromosom pada dua anak ini juga akan sama dengan jumlah pada induknya.

Mitosis memiliki 4 tahapan yakni sebagai berikut.

  • Interfase

Pada tahapan interfase, sel akan menyiapkan dan menyimpan energi untuk kepentingan pembelahan. Tahapan ini membutuhkan waktu yang cukup lama dibandingkan dengan tahapan-tahapan lainnya. Selama tahapan interfase, inti sel dan anak dari inti sel akan terlihat jelas. Lain halnya dengan kromosom yang berada pada inti sel. Kromosom tidak terlihat karena masih berbentuk kromatin.

  • Profase

Tahapan pembelahan awal pada sel dinamakan dengan tahapan profase. Pada awal tahapan ini, sentromosom akan mengalami pembelahan sehingga nantinya akan terdapat dua sentrosom. Setiap sentrosom akan bergerak ke arah kutub inti sel yang posisinya ada di sebrang atau berlawanan. Pada tahapan ini pula, benang-benang kromatin akan mengalami penebalan sehingga akan terbentuk sebuah kromosom.

Pada tahapan akhir profase, nukleus dan membran inti sel akan menghilang. Sentrosom yang semula bergerak menuju kutub inti sel akhirnya sampai juga pada tempat tersebut. Benang spindel akan membentang dari satu kutub ke kutub lainnya. Benang spindel ini nantinya memiliki fungsi untuk menarik kromosom ke tengah.

  • Metafase

Nuklues pada tahapan metafase tidak akan terlihat berbeda dengan tahapan sebelumnya yang masih terlihat namun samar. Setiap kinoteker yang terdapat dalam sentrosom akan dikaitkan oleh benang spindel dengan masing-masing sintrosom. Nnatinya sepasang kromatid akan bergerak menuju inti sel dan membentuk sebuah lempeng bernama lempeng metase.

  • Anafase

Pada tahapan anafase, kromatid akan dilepaskan dari sentrosom sehingga kromosom baru akan muncul. kemudian benang spindel akan menarik masing-masing kromosom menuju arah yang sebaliknya. Kromosom yang bergerak menuju kutub satu ke kutub lainnya memiliki jumlah yang sama. Pada tahapan ini pula, kromosom yang semula bergerak menuju kutub hampir tiba di ujung kutub sehingga nantinya akan terjadi proses sitokinesis.

Meiosis

Meiosis, sistem reproduksi eukariotik

Sementara itu, pada proses meiosis, adanya replikasi DNA akan disertai dengan pembelahan yang terjadi pada sel sehingga nantinya akan menghasil 4 buah sel anak. Masing-masing sel yang telah dihasilkan nantinya akan menghasilkan satu per dua jumlah kromosom yang terdapat dalam induknya.

Sel-sel yang dihasilkan inilah yang dinamakan dengan sel kelamin atau gamet. Setiap gamet hanya mempunyai satu buah sel pelengkap dari kromosom serta masing-masing campuran unik dari kromosom induknya.

Meiosis adalah salah satu jenis atau cara reproduksi pada makhluk hidup dengan proses aseksual yakni pembelahan sel yang akan menghasilkan sel gamet. Ciri khas dalam meiosis adalag pembelahan sel dilakukan melalui dua tahapan pembelahan.

Sebelum terjadinya proses pembelahan yang pertama, kromososm dari setiap sel akan saling bertukar materi genetik. Pada proses fertilisasi, sel hasil dari proses meiosis yang haploid akan bersatu dengan sel haploid lainnya.

Sel yang mempunyai dua buah kromosom inilah yang nantinya dapat membentuk sebuah zigot. Pada proses meiosism jumlah kromosom ketika terjadinya reproduksi seksual akan tetap dipertahankan. Replikasi DNA merupakan tahapan pertama yang terjadi pada meiosis.

Dari replikasi DNA inilah yang akan memproduksi kromatid baru pada masing-masing kromosom. Lalu, ketika terjadinya pembelahan meiosis akan memproduksi sel haploid beserta saudara kromatid. Oleh sebab masih terdapat saudara kromatid maka diperlukan adanya pembelahan sekali lagi untuk melepaskannya.

Berikut ini tahapan pembelahan meiosis.

Meiosis Pertama

  • Profase I

Pada pembelahan meiosis yang pertama terdiri dari 4 tahapan yakni profase I, metafase I, anafase I dan telofase I. Pada tahapan profase pertama, kromatin akan diubah menjadi kromosom yang terdiri atas 12 kromatid. Ketika kromosom sudah bersama dengan homolognya akan dilanjutkan dengan fase zigoten.

  • Metafase I

Sementara itu, pada fase metafase I kromosom yang sudah bersama dengan masing-masing homolognya akan tersusun di atas lempeng metafase. Kemudian, benang spandel akan menempel pada 2 sentrometer.

  • Anafase I

Pada tahapan ini kromosom yang sudah bersama dengan homolog akan bergerak menuju kutub yang berbeda. Selanjutnya kromosom akan mengalami pemendekan dan penebalan dan secara perlahan nukleus mulai menghilang serta benang spindel akan terlihat.

  • Telofase I

Pada tahapan ini nukleus yang menghilang akan terbentuk lagi sehingga terjadi kembali sitokinesis. Pada tahapan ini, sel kembali melakukan pembelahan menjadi dua dengan kromosom yang telah haploid. Kemudian terjadilah proses interkinesis yang mengakhiri meisois yang pertama dan menjadi awal meiosis kedua.

Meisosis Kedua

  • Profase II

Pada tahapan profase yang kedua, sentrosom akan melakukan pembelahan menjadi dua dan bergerak ke arah yang berlainan. Tidak hanya itu, kromosom kemudian akan mengalami pemendekan dan penebalan. Nuklues secara perlahan tidak terlihat dan terbentuklah benang spindel.

  • Metafase II

Pada tahapan ini, telah disusun rapi kromosom dan pada sentrometer sudah terdapat benang-benang spindel yang menempel. Sementara itu, ujung benang tersebut menemple pada ujung kutub yang berbeda.

  • Anafase II

Pada tahapan ini, kromatid ditarik menuju kutub yang berlainan. Kemudian kromatid akan dipisahkan dan berubah menjadi kromosom.

  • Telofase II

Tahapan ini merupakan tahapan akhir dari meiosis dan benang spindel sudah tidak terlihat. Kemudian membran sel akan mulai menampakkan diri dan terjadilah proses sitokinesis. Selanjutnya 4 sel anak akan muncul dengan memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom yang dimiliki induknya.

The post Sistem Reproduksi Eukariotik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>