evolusi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/evolusi Wed, 24 Aug 2022 02:21:39 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico evolusi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/evolusi 32 32 5 Mekanisme Evolusi dan Petunjuknya https://haloedukasi.com/mekanisme-evolusi Wed, 24 Aug 2022 02:21:02 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38174 Evolusi adalah suatu perubahan pada makhluk hidup yang terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang lama sehingga terbentuk spesies baru. Evolusi berkaitan dengan perubahan sifat genetik yang diwariskan kepada keturunannya, akibatnya sifat keturunan akan berbeda dengan sifat induknya. Adapun mekanisme evolusi sebagai berikut : 1. Perubahan genetik Dalam genetika populasi, dikenal adanya istilah pool gen […]

The post 5 Mekanisme Evolusi dan Petunjuknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Evolusi adalah suatu perubahan pada makhluk hidup yang terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang lama sehingga terbentuk spesies baru. Evolusi berkaitan dengan perubahan sifat genetik yang diwariskan kepada keturunannya, akibatnya sifat keturunan akan berbeda dengan sifat induknya.

Adapun mekanisme evolusi sebagai berikut :

1. Perubahan genetik

Dalam genetika populasi, dikenal adanya istilah pool gen yang merupakan jumlah keseluruhan alel dari gen yang menyusun seluruh individu populasi. terjadinya mikroevolusi, yaitu perubahan genetik dari spesies yang mengalami evolusi akan mempengaruhi terjadinya perubahan frekuensi gen pada pool gen.

Perubahan genetik pada suatu individu dapat disebabkan karena mutasi dan rekombinasi gen atau kromosom.

Hukum kesetimbangan populasi Hardy-weinberg

Hardy weinberg menyatakan bahwa frekuensi gen dalam suatu populasi akan selalu konstan dari generasi ke generasi berikutnya meskipun anggota populasi saling kawin secara acak. Syara berlakunya hukum hardy-weinberg adalah sebagai berikut :

  • Perkawinan secara acak
  • Tidak ada seleksi alam dan migrasi
  • Jumlah populasi besar
  • Tidak terjadinya mutasi maju atau surut

2. Seleksi alam dan adaptasi

Menurut Darwin evolusi merupakan proses perjuangan untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Organisme-organisme yang mampu bertahan dengan beradaptasi terhadap lingkungannya akan tetap hidup dan mewariskan keturunan, sedangkan organisme yang tidak mampu bertahan akan punah.

Organisme yang ada sekarang merupakan organisme yang nenek moyangnya dahulu dapat bertahan dari seleksi alam.

3. Aliran gen

Dengan adanya aliran gen makan akan terjadi perpindahan alel di antara populasi-populasi melalui migrasi dan individu yang kawin.

4. Perkawinan tidak acak

Perkawinan tidak acak dapat mengakibatkan alel yang membawa sifat unggul akan lebih sering dijumpai dalam populasi, sedangkan alel dengan sifat yang tidak disukai akan berkurang dan mungkin akan hilang dari populasi.

Perkawinan yang terjadi antar keluarga dekat dapat mengakibatkan frekuensi gen abnormal atau gen resesif.

5. Genetif drift

Genetik drift merupakan perubahan secara acak pada frekuensi gen dari populasi kecil yang terisolasi. Contoh dari keadaan ini adalah fenomena rambut gimbal di dataran tinggi Dieng.

Petunjuk adanya evolusi

Evolusi memiliki berbagai petunjuk dengan berbagai pembuktian, yaitu :

1. Anatomi perbandingan

  • Analogi

Analogi adalah dua organ yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda, tetapi akibat peristiwa evolusi konvergen menjadikan organ tersebut mempunyai fungsi yang sama, misalnya pada sayap burung-burung dan sayap kupu-kupu. Keduanya memiliki struktur yang berbeda tetapi mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk terbang.

  • Homologi

Homologi adalah dua organ yang mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda, tetapi kedua organ tersebut memiliki bentuk dasar yang sama. Misalnya memiliki bentuk dasar yang sama. Misalnya pada tangan manusia dan kelelawar, strukturnya sama tetapi fungsinya berbeda, tangan manusia untuk memegang sedangkan tangan kelelawar untuk terbang.

2. Organ vertigial

Organ vertigial diartikan sebagai organ sisa dari suatu organ yang telah terdeteksi karena dianggap tidak terpakai lagi. Beberapa contoh organ yang dianggap sebagai organ vestigial antara lain :

  • Umbai cacing dan tulang ekor pada manusia
  • Sisa-sisa tulang kaki pada ular
  • Sisa sayap yang tidak dapat digunakan untuk terbang seperti pada ayam, pinguin, kasuari, dan burung onta.

3. Palaentologi

Palaentologi (ilmu fosil) membuktikan adanya makhluk hidup yang ada pada zaman purba. Potongan-potongan fosil disatukan kemudian direkontruksi ulang sehingga dapat dibayangkan bentuk morfologi utuhnya dan dibandingkan dengan makhluk hidup yang hidup di zaman sekarang.

The post 5 Mekanisme Evolusi dan Petunjuknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Bukti Evolusi Makhluk Hidup https://haloedukasi.com/bukti-evolusi-makhluk-hidup Thu, 16 Jun 2022 06:26:25 +0000 https://haloedukasi.com/?p=35715 Evolusi adalah suatu perubahan pada makhluk hidup yang terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang sangat lama sehingga terbentuk spesies baru. Terdapat beberapa bukti atau petunjuk terjadinya evolusi. 1. Anatomi perbandingan Anatomi perbandingan terbagi menjadi 2 yaitu perbandingan analogi dan perbandingan homologi. Anatomi perbandingan analogi adalah dua organ yang mempunyai bentuk dasar yang sangat berbeda, […]

The post 3 Bukti Evolusi Makhluk Hidup appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Evolusi adalah suatu perubahan pada makhluk hidup yang terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang sangat lama sehingga terbentuk spesies baru. Terdapat beberapa bukti atau petunjuk terjadinya evolusi.

1. Anatomi perbandingan

Anatomi perbandingan terbagi menjadi 2 yaitu perbandingan analogi dan perbandingan homologi. Anatomi perbandingan analogi adalah dua organ yang mempunyai bentuk dasar yang sangat berbeda, tetapi akibat peristiwa evolusi konvergen menjadikan organ tersebut mempunyai fungsi yang sama.

Contohnya pada sayap burung-burung dan sayap kupu-kupu. Keduanya memiliki struktur yang berbeda tetapi mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk terbang.

Anatomi perbandingan homologi adalah dua organ yang mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda. tetapi, kedua organ tersebut memiliki bentuk dasar yang sama. Contohnya, tangan manusia dan kelelawar, strukturnya sama tetapi fungsinya berbeda. Tangan manusia memegang, tangan kelelawar untuk untuk terbang.

2. Organ Vestigal

Organ vestigial yaitu sebagai organ yang tersisa dari suatu organ yang telah tereduksi karena dianggap tidak terpakai lagi. Beberapa contoh organ yang dianggap sebagai organ vestigial antara lain :

  • Umbai cacing an tulang ekor pada manusia
  • Sisa-sisa tulang kaki pada ular
  • Sisa sayap yang tidak dapat digunakan untuk terbang seperti pada ayam, pinguin, kasuari, dan burung onta.

3. Palaentologi (ilmu fosil)

Palaentologi atau ilmu fosil membuktikan adanya makhluk hidup yang ada pada zaman purba. Potongan-potongan fosil disatukan kemudian direkonstruksi ulang sehingga dapat dibayangkan bentuk morfologi utuhnya dan di bandingkan dengan makhluk hidup yang hidup di zaman sekarang.

The post 3 Bukti Evolusi Makhluk Hidup appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Proses Terbentuknya Benua dan Samudra https://haloedukasi.com/proses-terbentuknya-benua-dan-samudra Mon, 07 Mar 2022 03:14:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=32013 Benua dan samudra merupakan mayoritas dari permukaan planet bumi yang membentuk cakupan luas dari penampang keseluruhan di bumi itu sendiri. Benua dan juga samudra ini menjadi komponen yang tidak terpisahkan, yang berada pada kerak bumi. Kerak bumi yang merupakan suatu lapisan yang memiliki sifat padat pada bagiannya itu sendiri, terbentuk dari adanya suatu proses evolusi […]

The post Proses Terbentuknya Benua dan Samudra appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Benua dan samudra merupakan mayoritas dari permukaan planet bumi yang membentuk cakupan luas dari penampang keseluruhan di bumi itu sendiri. Benua dan juga samudra ini menjadi komponen yang tidak terpisahkan, yang berada pada kerak bumi.

Kerak bumi yang merupakan suatu lapisan yang memiliki sifat padat pada bagiannya itu sendiri, terbentuk dari adanya suatu proses evolusi atas morfologi dari planet bumi tersebut.

Proses Terbentuknya Benua

Benua yang merupakan suatu bentuk dari kumpulan daratan yang ada di bumi ini, tidak serta merta terbentuk dalam suatu jangka waktu yang singkat dan juga cepat.

Benua yang berupa kumpulan dari keseluruhan daratan yang luas tersebut terbentuk dalam tempo waktu yang sangat panjang dan juga sangat lama dalam prosesnya itu sendiri.

Proses dari pembentukan benua itu sendiri melibatkan berbagaimacam faktor yang sangat mempengaruhi dari keberhasilan terbentuknya maupun juga dari hasil morfologi daratan atas benua itu sendiri yang nantinya akan terbentuk dan muncul ke permukaan planet bumi itu sendiri.

Proses pembentukan benua ini dimulai dengan terjadinya retakan dan atau pun juga perpecahan pada suatu lempeng besar yang dinamakan dengan sebutan lempeng bumi.

Pada awal masa tersebut lempeng raksasa yang timbul tersebut membentuk suatu daratan raksasa yang sangat besar dan dinamakan dengan sebutan dari Pangea.

Lempeng ini berukuran sangat besar dan membentuk suatu cakupan luas dari penampang planet bumi sebagai suatu benua raksasa yang bersifat utuh. Seiring dengan berjalannya waktu, tahapan dari proses evolusi atas morfologi planet bumi tidak berhenti sampai di sana.

Terjadi proses pecahan atas lempeng bumi yang membentuk suatu benua Pangea itu sendiri menjadi dua buah pecahan atas benua yang meliputi pada kerak di permukaan planet bumi itu sendiri.

Pecahan-pecahan dari lempeng bumi yang membentuk suatu benua Pangea tersebut dinamakan dengan sebutan Leurasia dan juga Gondwana yang masing-masing merepresentasikan dari benua yang mewakilinya itu sendiri.

Tentu saja proses ini tidak terjadi dalam satu malam saja dan atau pun juga dalam waktu yang sangat singkat. Kebalikannya, untuk dapat terjadinya suatu pecahan dari lempeng bumi yang ada tersebut membutuhkan waktu yang sangat panjang dan juga lama.

Kemudian dari pecahan atas lempeng bumi yang membentuk dua buah benua besar yang dinamakan juga dengan Leurasia dan juga Gondwana tersebut, membentuk pecahan yang lebih kecil lagi yang hingga saat ini masih ada dan utuh.

Pecahan dari benua yang diakibatkan dari lempeng bumi tersebut dinamakan dengan pecahan benua yaitu masing-masing adalah Eurasia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Australia, India, dan juga Antartika itu sendiri.

Proses Terbentuknya Samudra

Berbeda dengan benua itu sendiri yang telah disebutkan di atas, samudra merupakan suatu kumpulan dari kapasitas air yang sangat besar pada permukaan kerak bumi itu sendiri.

Kumpulan dari kesatuan air yang sangat banyak inilah yang kemudian menyebabkan pengisian pada kekosongan yang diakibatkan oleh adanya gejolak pada permukaan planet bumi itu sendiri yang tidak rata atau mulus.

Air yang pergerakannya akan mengarah pada ketinggian dari morfologi planet bumi yang lebih rendah, sehingga dengan adanya perwujudan dari benua itu sendiri kemudian akan membentuk perbedaan ketinggian pada kerak bumi.

Hal ini lah yang kemudian akan menciptakan suatu ruang kosong yang lantas akan diisi oleh air itu sendiri.

Terkait dengan asal muasal dari air itu sendiri merupakan suatu perwujudan dari melelehnya es pada kutub di planet bumi yang diakibatkan oleh adanya perubahan dari suhu planet yang makin lama kian menjadi makin panas.

Pada masa awal pembentukan planet bumi, planet bumi sempat mengalami suhu panas yang sangat tinggi dikarenakan sesuai dengan teori Big Bang dalam kronologi pembentukan planet bumi, bahwasanya planet dibentuk dari ledakan hebat yang terjadi di luar angkasa.

Setelah makin berlalunya waktu maka suhu planet bumi akan menjadi semakin dingin dan terbentuklah es pada permukaan dari planet bumi itu sendiri atau dinamakan juga dengan periode pada zaman es.

Kemudian dengan adanya perkembangan dari waktu ke waktu dan juga seiring dengan peningkatan suhu dari planet bumi itu sendiri, maka mencairlah es yang berada di permukaan bumi tersebut dan berubah wujud menjadi air.

Air ini lah yang kemudian berkumpul sedikit demi sedikit menjadi banyak dan luas cakupan dari penampangnya itu sendiri. Kumpulan dari banyaknya debit air yang bersatu ini kemudian menjadi dan atau pun juga membentuk samudra.

Samudra sendiri sejatinya adalah efek dari perubahan morfologi bentuk dan juga permukaan dari kerak dan atau pun juga permukaan planet bumi itu sendiri.

Meskipun sedikit berbeda dengan pembentukan dari benua itu sendiri namun sejatinya proses perubahan dari morfologi planet bumi ini saling terkait satu dengan yang lainnya.

Proses dari pembentukan atas samudra itu sendiri juga memiliki jangka waktu yang sangat panjang dan tidak instan terjadi begitu saja.

Selain dari perubahan tatanan dan juga wujud atas kerak bumi tersebut, faktor yang berasal dari eksternal atau luar planet bumi juga bisa mempengaruhi contohnya adalah meteor dan juga benda asing lainnya.

The post Proses Terbentuknya Benua dan Samudra appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Evolusi: Pengertian – Teori dan Prinsipnya https://haloedukasi.com/evolusi Sun, 22 Aug 2021 07:15:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=26355 Setiap makhluk hidup yang diciptakan akan terbentuk seiring berjalannya waktu. Di dalam ilmu biologi proses tersebut dinamakan evolusi. Dan berikut ini akan kami jabarkan tentang Evolusi. Pengertian Evolusi Evolusi sering diartikan sebagai perubahan. Perubahan yang dimaksud disini adalah perubahan dalam setiap aspek kehidupan maklhuk hidup yang ada di bumi, berjalan secara lambat dan bertahap seiring […]

The post Evolusi: Pengertian – Teori dan Prinsipnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setiap makhluk hidup yang diciptakan akan terbentuk seiring berjalannya waktu. Di dalam ilmu biologi proses tersebut dinamakan evolusi. Dan berikut ini akan kami jabarkan tentang Evolusi.

Pengertian Evolusi

Evolusi sering diartikan sebagai perubahan. Perubahan yang dimaksud disini adalah perubahan dalam setiap aspek kehidupan maklhuk hidup yang ada di bumi, berjalan secara lambat dan bertahap seiring berjalannya waktu.

Dalam ilmu biologi, evolusi merupakan sebuah perubahan dalam terbentuknya gunung, erosi dalam pembentukan sungai dan laut, sampai spesies makhluk hidup mulai dari tumbuhan. hewan, dan manusia.

Menurut sintesis modern: evolusi adalah perubahan frekuensi paralel dari suatu populasi persatuan waktu ( mikro evolusi ) ( Iskandar, 2008 ). Evolusi pada akhirnya adalah suatu proses penciptaan keanekaragaman makhluk hidup.

Hal ini serupa dengan pendapat Vyrba seorang guru besar Paleontologi dan Biologi Yale University, beliau menyatakan bahwa bukti terbaik untuk evolusi adalah munculnya keanekaragaman organisme hidup, penyebaran karakteristik di antara spesies, dan pola hirarki keanekaragaman.

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, Evolusi adalah perubahan yang terjadi secara lambat, berangsur-angsur dan perlahan.

Sejarah Perkembangan Evolusi

Dalam perkembangannya, evolusi terbagi menjadi 3 tahapan. Yaitu :

Evolusi Fisik

Terjadinya evolusi fisik adalah dari awal mula pembentukan alam semesta sampai sekarang. Evolusi fisik terbagi kembali menjadi 4 tahapan, yakni :

  • Bigbang (Dentuman Keras)
    Teori ini dipercaya sebagai awal mula semesta alam da dikemukakan oleh George Lemaître (1920), kemudian dikembangkan oleh ahli fisika Stephen Hawkings. Menurutnya, sebelum terbentuk dentuman besar atau bigbang, alam semesta terkompresi dalam massa padat dan panas, berukuran beberapa mm, selama sepersekian detik pertama. “Dentuman Besar” menghasilkan materi dan energi serta ruang dan waktu. Akan tetapi ekspansi materi tetap berlanjut secara lebih lambat sampai saat ini.
  • Pembentukan planet
    Rotasi matahari menyebabkan bagian-bagian permukaannya ada yang terlepas. Karena bagian-bagian yang terlepas masih memiliki kecepatan, bagian-bagian tersebut beredar mengelilingi matahari dan akhirnya membentuk planet-planet. Matahari dan planet membentuk Solar System
  • Bumi
    Bumi (Earth) adalah planet ketiga di antara 9 planet (atau 8 planet) yang beredar mengelilingi matahari, terbentuk kurang lebih sekitar 4.5 miliar tahun yang lalu. Pendinginan yang berlanjut menghasilkan 3 lapisan utama pada bumi, yaitu kerak bumi (crust), mantel bumi, dan inti bumi. Mantel bumi dan inti bumi tersusun atas logam cair dengan suhu yang sangat tinggi.
  • Kerak Bumi
    Kerak bumi merupakan lapisan terluar bumi, yang terdiri dari:
    • Lithosfer (lithos = batu): Daratan
    • Hidrosfer (hidros = air): Lautan
    • Atmosfer: Udara. Atmosfer terdiri atas troposfer, stratosfer, dan ionosfer. Biosfer adalah lapisan bumi tempat terdapatnya kehidupan. Dengan mendinginnya suhu permukaan bumi, keadaan ini memungkinkan pembentukan senyawa organik dan mulainya evolusi kimiawi. Evolusi fisik tetap berlanjut, misalnya berupa pembentukan gunung berapi, pergeseran kerak bumi (yang menimbulkan gempa tektonis), pencairan lapisan es di kutub bumi, dan sebagainya.

Evolusi Kimiawi

Evolusi kimiawi terdiri atas 4 tahap :

  • Terbentuknya asam amino, adalah blok penyusun protein (protein merupakan komponen utama kehidupan).
  • Terbentuknya proteinoid, adalah senyawa menyerupai protein, yang terbentuk tanpa bantuan enzim (pembentukan protein harus dibantu oleh enzim).
  • Terbentuknya protobion, yakni senyawa yang sudah memiliki properti kehidupan, kecuali reproduksi.
  • Terbentuknya asam nukleat, yaitu senyawa yang dapat bereproduksi dan meneruskan informasi genetik dari 1 generasi ke generasi berikutnya.

Evolusi Biologis

Evolusi biologis dibedakan atas:

  • Mikro-evolusi: Perubahan genetik pada suatu populasi organisme tertentu dalam perjalanan waktu.
  • Makro-evolusi: Perubahan dalam skala yang lebih luas, mencakup seluruh populasi kehidupan

Ciri-ciri Evolusi

Dilihat dari pengertiannya, evolusi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

  • Jangka waktu yang lama
  • Terjadi mulai dari alam semesta terbentuk hingga sekarang
  • Terjadi secara perlahan, bertahap dan berkelanjutan
  • Proses terjadinya tanpa direncanakan.

Teori evolusi

  • Aristoteles (384-322 SM) dan Charles Darwin(1809-1882)
    Evolusi bisa terjadi karena proses seleksi alam, dan metafisika alam yang merubah organisme sesuai dengan habitatnya. Sependapat dengan Aristoteles, Charles Darwin pun berpendapat bahwa Evolusi terjadi karena peristiwa seleksi alam. Pendapat inilah yang disebut teori evolusi “Natural selection” dan “Survival of the fittest”.
  • Erasmus Darwin (1731-1802)
    Evolusi yang terjadi adalah pada manusia dan sifat dasar tergantung pada genetik orang tua, hal ini tertulis di bukunya yang berjudul Zoonomia or The Laws of Organic Life.
  • William Paley (1743-1805)
    Dia berpendapat bahwa evolusi merupakan hasil dari kompleksitas antara makhluk hidup dengan penciptanya. Hal tersebut ia tuangkan dalam bukunya yang berjudul “Natural Thurology”.
  • Jean Baptise Lamarck (1744-1829)
    Evolusi biasanya terjadi pada tiap indvidu yang saling terkait dengan lingkungan sekitarnya yang berubah. Teori ini dinamakan teori “Inheritance of the acquired characteristics”. Paham ini disebut juga Lamarckisme atau use/disuse theory.

Prinsip Evolusi 

  • Adaptasi
    Adaptasi adalah proses pembentukan karakteristik baru suatu organisme, untuk memungkinkannya bertahan hidup (survive) melampaui usia reproduktifnya.
  • Variasi
    Dalam suatu kumpulan organisme, terdapat beraneka macam perbedaan yang tidak selalu dapat dengan mudah dikenali. Hal inilah yang dinamakan variasi.
  • Mutasi
    Mutasi adalah perubahan sekuens nukleotida dalam gen, sehingga gen tidak dapat lagi menghasilkan fenotipe seperti sebelumnya.
  • Seleksi
    Dalam hal ini hampir mirip dan berkaitan dengan adaptasi. Yaitu yang paling kuat dan paling bisa diambil keuntungan akan terus hidup dan maju, begitupun sebaliknya.

Kesimpulan Pembahasan

Evolusi jika diartikan secara umum menjadi perubahan yang terjadi secara lambat. Lambat disini diartikan secara bertahap. Sedangkan menurut ilmu biologi, Evolusi adalah perubahan yang terjadi secara bertahap dalam kehidupan di bumi beserta isinya.

The post Evolusi: Pengertian – Teori dan Prinsipnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perbedaan Evolusi dan Revolusi yang Perlu dipahami https://haloedukasi.com/perbedaan-evolusi-dan-revolusi Sat, 22 May 2021 14:15:29 +0000 https://haloedukasi.com/?p=24874 Perubahan sosial adalah suatu peristiwa yang tidak bisa pungkiri akan terjadi dalam hidup kita atau kehidupan masyarakat dunia lainnya. Perubahan sosial bisa dipengaruhi oleh peradaban yang baru atau adanya doktrin pendapat yang terjadi di tengah masyarakat yaitu, sesuatu yang lama tidak akan digunakan kembali. Berdasarkan sejarah, terdapat dua jenis perubahan yang terbagi menjadi revolusi dan […]

The post Perbedaan Evolusi dan Revolusi yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perubahan sosial adalah suatu peristiwa yang tidak bisa pungkiri akan terjadi dalam hidup kita atau kehidupan masyarakat dunia lainnya. Perubahan sosial bisa dipengaruhi oleh peradaban yang baru atau adanya doktrin pendapat yang terjadi di tengah masyarakat yaitu, sesuatu yang lama tidak akan digunakan kembali.

Berdasarkan sejarah, terdapat dua jenis perubahan yang terbagi menjadi revolusi dan evolusi. Apa perbedaan dari Evolusi dan Revolusi tersebut? Berikut ulasannya.

Evolusi

Pengertian Evolusi

Evolusi mempunyai arti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Evolusi membutuhkan beberapa periode waktu yang cukup lama dan biasanya dimulai dengan rentetan peristiwa kecil terlebih dahulu. Perubahan tersebut akan saling mempungaruhi secara lambat, namun pasti dan akan terjadi di tengah masyarakat.

Tingkatan Evolusi dalam Masyarakat :

  • Masyarakat dunia mengalami perkembangan seutuhnya sesuai dengan tahapan–tahapan tertentu.
  • Awalnya bermula dari bentuk sederhana dan kemudian menjadi kompleks hingga mencapai tahap sempurna.
  • Perubahan tersebut berasal dari perkembangan kelompok homogen ke kelompok heterogen.

Revolusi

Pengertian Revolusi

Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan berkaitan dengan pokok-pokok kehidupan masyarakat. Revolusi biasanya terjadi tanpa ada rencana sebelumnya dan tidak dapat diprediksi kejadiannya.

Tingkatan Revolusi dalam Masyarakat

  • Harus adanya keinginan untuk menciptakan suatu perubahan. Sebagai contoh, semisal adanya tuntutan terharap perubahan sistem informasi yang harus segera dilaksanakan
  • Dalam revolusi, harus ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dapat memimpin dan menciptakan perubahan tersebut.

The post Perbedaan Evolusi dan Revolusi yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Faktor yang Mempengaruhi Mekanisme Evolusi Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/faktor-yang-mempengaruhi-mekanisme-evolusi Mon, 01 Feb 2021 01:55:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=20455 Evolusi adalah perubahan yang terjadi secara pelahan-lahan, membutuhkan waktu bertahun-tahun hingga berjuta-juta tahun. Nyaris semua makhluk hidup di bumi mengalami proses evolusi, ada yang bertahan lalu berkembang dan bertubah, namun ada pula yang punah dari ekosistem, hal tersebut merupakan bagian dari mekanisme evolusi. Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi mekanisme evolusi. 1. Perkawinan Tak […]

The post 5 Faktor yang Mempengaruhi Mekanisme Evolusi Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Evolusi adalah perubahan yang terjadi secara pelahan-lahan, membutuhkan waktu bertahun-tahun hingga berjuta-juta tahun.

Nyaris semua makhluk hidup di bumi mengalami proses evolusi, ada yang bertahan lalu berkembang dan bertubah, namun ada pula yang punah dari ekosistem, hal tersebut merupakan bagian dari mekanisme evolusi. Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi mekanisme evolusi.

1. Perkawinan Tak Acak

Perkawinan tak acak menyebabkan  hanya organisme yang memiliki gen pembawa sifat yang disukai yang akan lebih sering muncul dalam populasi dibandingkan organisme yang tidak. Hal ini akan membuat organisme perbawa sifat yang kurang disukai akan punah karena tak mendapat pasangan untuk berkembang biak.

2. Seleksi Alam

Seleksi alam merupakan salah satu faktor yang membuat banyak makhluk hidup punah. Sebab hanya makhluk hidup yang bisa menyesuaikan diri dengan lingkunganlah yang akan bertahan, sementara makhluk hidup yang tak mampu beradaptasi akan hilang dari populasi.

3. Mutasi

Mutasi adalah perubahan susunan molekul gen (DNA) atau perubahan struktur serta jumlah kromosom. Hal ini dapat menyebabkan hadirnya organisme baru yang berbeda dengan organisme sebelumnya.

4. Aliran Gen (Gene Flow)

Aliran atau migrasi gen terjadi karena adanya individu pembawa sifat tertentu pergi meninggalkan populasi, lalu individu pembawa sifat yang lain datang memasuki populasi. Hal tersebut menyebabkan bertambahnya variasi sifat dalam suatu populasi.

5. Hanyutan Genetik (Genetic Drift)

Hanyutan genetik terjadi karena perubahan frekuensi alel (gen pembawa sifat). Perubahan frekuensi alel sendiri disebabkan oleh adanya sebagian anggota populasi yang terpisah dari populasi besar atau anggota populasi tersebut hanya kawit dengan sesama anggota populasinya.

The post 5 Faktor yang Mempengaruhi Mekanisme Evolusi Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Faktor yang Mempengaruhi Evolusi Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/faktor-yang-mempengaruhi-evolusi Mon, 16 Nov 2020 08:23:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=14976 Perubahan evolusioner yang terjadi dari generasi ke generasi. Tidak luput dari adanya sebuah perubahan yang menyebabkan sifat suatu keturunan berbeda dengan pendahulunya. Terjadinya perubahan evolusi tidak dapat diamati secara individu. Sebab, dalam perkembangannya kita tidak bisa beranggapan bahwa seorang manusia berevolusi menjadi lebih tinggi hanya karena ada satu orang dewasa yang memiliki ukuran badan yang […]

The post 7 Faktor yang Mempengaruhi Evolusi Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perubahan evolusioner yang terjadi dari generasi ke generasi. Tidak luput dari adanya sebuah perubahan yang menyebabkan sifat suatu keturunan berbeda dengan pendahulunya. Terjadinya perubahan evolusi tidak dapat diamati secara individu.

Sebab, dalam perkembangannya kita tidak bisa beranggapan bahwa seorang manusia berevolusi menjadi lebih tinggi hanya karena ada satu orang dewasa yang memiliki ukuran badan yang tinggi.

Pada suatu populasi pastinya terjadi perkawinan antar anggota di dalamnya. Dengan hal itu maka gen gen yang dimiliki akan berbaur secara acak dengan anggota populasi itu. Reproduksi seksual mampu menghasilkan keturunan yang khas secara genetik. Berikut ini Faktor yang Mempengaruhi Evolusi.

1. Mutasi

Proses mutasi yang terjadi pada sebuah populasi cenderung berjalan lambat. Hal itu didasarkan pada sebuah pernyataan yang berbunyi “ satu mutasi dapat terjadi setiap 40.000 sampai 500.000 pembuahan sel.

Namun, apabila laju mutasi tersebut dikalikan dengan jumlah sel kelamin yang dihasilkan. 

Dan dengan didukung jumlah generasi selama spesies itu ada, akan besar kemungkinannya menghasilkan mutasi yang sangat banyak. Seluruh sel alel mutasi pada waktu lampau akan tetap terjaga dalam sebuah pusat gen. Yang seluruh sel alel itu tersimpan melalui proses reproduksi seksual.

Mutasi biasanya menghasilkan alel yang kurang bernilai. Hanya sedikit gen dalam satu individu yang mengandung informasi genetik menguntungkan. Contohnya : sebelum insektisida ditemukan, ditemukan DNA pada serangga tertentu yang memiliki kekebalan terhadap DDT.

Kekebalan itu dihasilkan dari proses mutasi serangga. Pada saat itu, jumlah alel yang kebal terhadap DDT cenderung sedikit. Sedangkan pada saat insektisida ditemukan, serangga yang kebal terhadap DDT sangat diperlukan untuk melindunginya dari kematian.

Serangga dengan alel yang kebal itulah yang mampu mewariskan alel pada keturunannya sehingga jumlah alel kebal dalam sebuah populasi meningkat.

2. Reproduksi Seksual

Reproduksi seksual seringkali menghasilan sebuah kombinasi genetik yang baru. Variasi genetik yang ada terbentuk selama reproduksi seksual. Hal itu seringkali disebut dengan rekombinasi gen.

Individu yang baru memiliki sel yang komplit daripada induknya. Hal itu dapat dilihat pada populasi jagung yang memiliki alel kebal terhadap jamur dan serangan serangga.

Pada saat terjadi rekombinasi gen antara dua jenis tersebut, kemungkinan menghasilkan tanaman jagung yang memiliki kombinasi kedua alel tersebut.

Dalam artian, jagung baru itu mewarisi kedua alel induknya. Yang nantinya, sifat unggul itu diwariskan pada generasi generasi selanjutnya.

3. Migrasi

Pergerakan alel diantara populasi melalui perkawinan antaranggota populasi sering disebut dengan migrasi. Pada saat itu terjadi perpindahan individu yang berasal dari suatu populasi ke populasi lainnya.

Sehingga dalam kasus tersebut memungkinkan untuk masuknya gen gen baru dalam populasi.

Kebanyakan hewan yang melakukan migrasi dari populasi ke populasi mampu menciptakan perubahan frekuensi gen.

Proses migrasi ini mampu meningkatakan variasi gen karena individu yang beripindah dapat dimasuki oleh alel baru yang berasal dari mutasi populasi lain.

4. Ukuran Populasi yang Kecil

Ukuran populasi menentukan efektivitas setiap mekanisme yang menghasilkan variasi genetik pada pusat gen. Pada populasi yang berukuran besar, perubahan yang terjadi tidak mempengaruhi susunan genetik secara keseluruhan.

Namun, apabila migrasi , mutasi dan kematian terjadi secara tiba tiba pada populasi kecil mampu mempengaruhi susunan genetik suatu populasi.

Pada populasi yang kecil biasanya mengalami perubahan alel secara acak. Proses perubahan alel yang berasal dari pusat gen yang berukuran kecil disebut dengan hanyutan genetik.

Salah satu peristiwa penyimpangan genetik dapat kita lihat melalui kejadian populasi leher botol.

Populasi leher botol adalah populasi yang mengalami penurunan ukuran ataupun jumlah anggota. Hal ini disebabkan akibat adanya bencana alam atau sebab lainnya yang secara terus menerus terjadi.

Hal itu menyebabkan hanya beberapa individu saja yang memiliki kemampuan untuk mewariskan gen kepada populasi dari generasi ke generasi.

5. Seleksi Alam

Lingkungan mengalami perubahan seiring dengan kondisi yang ada. Perubahan lingkungan yang terjadi mendorong makhluk hidup untuk dapat beradaptasi dengan lingkungangannya.

Hal tersebut dilakukan untuk dapat bertahan hidup, dan melanjutkan keturunannya. Apabila gagal beradaptasi, maka makhluk hidup tersebut akan punah.

Seleksi yang ada di alam ini, mengambil prinsip bahwa “siapa yang mampu beradaptasi dengan keadaan, maka ia yang mampu bertahan hidup dan terhindar dari kepunahan.”

Makhluk hidup yang adaptif merupakan makhluk hidup yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya. Salah satu contohnya ialah kupu kupu Boston.

Dalam peristiwa kupu kupu Boston, sebelum adanya revolusi industri, kupu kupu yang bersayap cerah cenderung lebih adaptif daripada kupu kupu bersayap gelap.

Hal ini disebabkan lingkungan yang masih cerah dan terbebas dari polusi. Namun, setelah revolusi industri, kupu kupu yang mempunyai sayap gelap cenderung lebih adaptif dari yang bersayap cerah.

Hal itu disebabkan karena jelaga atau polusi akibat industri membuat kupu kupu yang bersayap cerah lebih mudah ditangkap oleh predator. Sehingga kupu kupu yang bersayap cerah kehilangan kemampuan adaptifnya.

Dengan berbagai pemaparan, dalam hal ini adaptasi terhadap lingkungan sangat penting sebagai salah satu mekanisme seleksi alam.

6. Seleksi Buatan

Seleksi buatan adalah seleksi pasangan pasangan yang dilakukan oleh manusia. Hal itu dilakukan untuk menghasilkan keturunan yang menguntungkan, juga disebut Penangkaran selektif .

Selain itu, seleksi buatan juga bertujuan untuk  menghasilkan  budidaya hewan dan tumbuhan yang dianggap akan lebih baik produksi, mutu, maupun daya tahannya. Usaha seleksi ini harus  diikuti dengan usaha persilangan. Hal tersebut yang nantinya dapat mengakibatkan proses evolusi berlangsung dalam jangka waktu relatif singkat. 

Seleksi buatan berlaku untuk semua organisme  dari virus hingga hewan empat kaki, dan dari hewan peliharaan ke sumber makanan. Seleksi buatan juga terkadang menghasilkan banyak keuntungan bagi penerapnya.

7. Perkawinan Tak Acak

Perkawinan tak acak adalah salah satu bentuk pelanggaran terhadap hukum kesetimbangan Hardy Weinberg. Dalam teori tersebut mengharapkan adanya perkawinan secara acak.

Namun, dalam perkembangannya seringkali individu memilih untuk kawin dengan individu yang berada didekatnya.

Hal ini akan tentunya akan mengurangi jumlah heterozygote dan meningkatkan jumlah homozygote dominan dan resesif. Dan perkawinan tak acak ini berakibat pada alel yang dibawa. Alel yang membawa sifat yang dominan disukai akan memiliki jumlah populasi yang banyak.

Sedangkan, alel dengan sifat yang cenderung resesif akan menjadi berkurang. Atau yang lebih buruknya, akan mengalami kepunahan dalam populasi.



The post 7 Faktor yang Mempengaruhi Evolusi Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>