fakta - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/fakta Fri, 01 Mar 2024 03:25:49 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico fakta - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/fakta 32 32 7 Fakta Menarik Tahun Baru Islam https://haloedukasi.com/fakta-menarik-tahun-baru-islam Fri, 01 Mar 2024 03:25:44 +0000 https://haloedukasi.com/?p=48295 Tahun Baru Islam, atau yang dikenal dengan istilah Hijriah, dimulai pada tanggal 1 Muharram. Perayaan Tahun Baru Hijriah ini tidak hanya sekadar pergantian tahun dalam kalender, tetapi juga memperingati peristiwa penting dalam sejarah Islam, yakni hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Tahun Baru Islam dihitung berdasarkan kalender lunar dan […]

The post 7 Fakta Menarik Tahun Baru Islam appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Tahun Baru Islam, atau yang dikenal dengan istilah Hijriah, dimulai pada tanggal 1 Muharram. Perayaan Tahun Baru Hijriah ini tidak hanya sekadar pergantian tahun dalam kalender, tetapi juga memperingati peristiwa penting dalam sejarah Islam, yakni hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.

Tahun Baru Islam dihitung berdasarkan kalender lunar dan memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat Islam yang merayakannya. Kalender Hijriah, yang mempunyai sistem penanggalan berbeda dengan kalender Masehi, memiliki cerita menarik di balik pendiriannya.

1. Peran Umar bin Khattab Sebagai Pemrakarsa Kalender Hijriah

Umar bin Khattab, sosok yang memainkan peran sentral dalam kelahiran kalender Hijriah, memprakarsai sistem penanggalan ini selama masa kekhalifahan. Sebagai khalifah kedua setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab memiliki gagasan untuk menyelesaikan masalah administrasi terkait dengan penanggalan.

Umar bin Khattab memegang peran yang sangat signifikan sebagai pionir dalam penetapan kalender Hijriah. Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, yang merupakan khalifah kedua setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq, sistem penanggalan Hijriah diinisiasi sebagai respons terhadap permasalahan administratif yang muncul.

Gubernur Bashrah di Irak, Abu Musa Al-Asyari, mengeluhkan bahwa setiap surat yang diterimanya dari Umar bin Khattab tidak memiliki penanggalan lengkap. Kondisi ini menciptakan kesulitan dalam penataan arsip surat karena umat Islam saat itu masih menggunakan penanggalan Arab pra-Islam yang hanya mencakup bulan dan tanggal, tanpa menyertakan tahun.

Dalam upaya memecahkan masalah ini, Umar bin Khattab mengumpulkan sahabat Nabi Muhammad SAW untuk berkonsultasi dan mencari solusi. Terjadi perbedaan pendapat dalam menentukan acuan kalender Islam, dengan beberapa sahabat mengusulkan agar mengikuti penanggalan Persia dan Romawi.

Dementara yang lain mengusulkan untuk menggunakan kelahiran atau wafat Nabi Muhammad SAW sebagai acuan. Akhirnya, Ali bin Abi Thalib mengusulkan agar sistem penanggalan Islam menggunakan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah sebagai acuan.

Usul ini akhirnya disetujui oleh Umar bin Khattab, dan inilah awal dari kalender Hijriah yang kita kenal saat ini. Dengan penetapan peristiwa hijrah sebagai titik awal tahun baru, kalender Hijriah tidak hanya mencatat waktu, tetapi juga merayakan perjalanan penting dalam sejarah Islam.

2. Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah

Penetapan tahun Hijriah tidak lepas dari acuan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Umar bin Khattab memilih hijrah sebagai titik awal kalender Hijriah karena peristiwa ini menjadi momen penting dalam dakwah Islam. Dengan dimulainya tahun Hijriah pada 1 Muharram 1 Hijriah, peristiwa hijrah menjadi fondasi utama kalender ini.

Hijrah Rasulullah SAW menjadi titik awal pembentukan tahun Hijriah, sistem penanggalan Islam yang memiliki relevansi sejarah yang besar. Hijrah, yang secara harfiah berarti “migrasi” atau “pemindahan tempat,” merujuk pada peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya hijrah dari kota Mekkah menuju kota Madinah.

Peristiwa hijrah tersebut terjadi pada tanggal 1 Muharram tahun 1 Hijriah dalam kalender Hijriah. Keputusan untuk menjadikan hijrah sebagai titik awal pembentukan kalender Hijriah memiliki latar belakang sejarah dan kebijakan administratif.

Selama masa pemerintahan Umar bin Khattab sebagai khalifah kedua, Gubernur Bashrah di Irak, Abu Musa Al-Asyari, melaporkan kesulitan dalam mengatur arsip surat karena surat-surat yang diterima tidak memiliki penanggalan lengkap.

Umar bin Khattab kemudian memutuskan untuk menetapkan kalender Hijriah dengan mengacu pada peristiwa hijrah, yang merupakan salah satu momen paling signifikan dalam sejarah Islam. Mengambil hijrah sebagai titik awal memiliki nilai simbolis yang mendalam.

Karena peristiwa tersebut tidak hanya menandai perpindahan fisik Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, tetapi juga menandai awal dari sebuah era baru dalam perkembangan Islam. Dengan ditetapkannya tahun hijrah ini, umat Islam tidak hanya memiliki sistem penanggalan yang praktis, tetapi juga sebuah kalender yang mengandung makna sejarah dan keagamaan.

3. Masalah Administrasi Mendasari Gagasan Umar

Gagasan Umar bin Khattab untuk menetapkan kalender Hijriah bermula dari masalah administrasi. Gubernur Bashrah di Irak, Abu Musa Al-Asyari, mengeluhkan ketidaklengkapkan penanggalan dalam surat-surat yang diterima dari Umar bin Khattab. Kondisi ini memunculkan kesulitan dalam penataan arsip surat. Oleh karena itu, umat Islam bersama-sama menciptakan kalender Hijriah untuk menyelesaikan masalah ini.

Masalah administrasi menjadi pendorong utama di balik gagasan Umar bin Khattab untuk pembentukan tahun Hijriah. Pada masa pemerintahannya sebagai khalifah kedua, seorang Gubernur Bashrah di Irak bernama Abu Musa Al-Asyari menyampaikan keluhannya kepada Umar.

Abu Musa Al-Asyari menghadapi kesulitan dalam mengatur arsip surat yang diterima dari Umar bin Khattab. Surat-surat tersebut tidak memiliki penanggalan lengkap, dan kondisi ini memberikan tantangan besar dalam tata kelola administratif. Umat Islam pada saat itu masih menggunakan penanggalan Arab pra-Islam yang hanya mencakup bulan dan tanggal, tanpa mencantumkan tahun.

Menghadapi permasalahan ini, Umar bin Khattab menyadari perlunya memiliki sistem penanggalan yang lebih terstruktur dan akurat. Kesulitan Abu Musa Al-Asyari dalam menata arsip surat menjadi pemicu Umar untuk mengembangkan kalender Hijriah sebagai solusi atas masalah administrasi tersebut.

Dalam upaya menetapkan sistem penanggalan yang lebih efektif, Umar kemudian mengumpulkan para sahabat Nabi Muhammad SAW untuk berunding. Meskipun terjadi perbedaan pendapat, akhirnya, diputuskan bahwa kalender Hijriah akan mengacu pada peristiwa hijrah, saat Nabi Muhammad dan para pengikutnya pindah dari Mekkah ke Madinah.

Dengan demikian, gagasan Umar untuk membentuk tahun Hijriah tidak hanya merupakan respons terhadap kendala administratif praktis, tetapi juga menjadi langkah penting dalam membangun sistem penanggalan yang memiliki makna sejarah dan keagamaan bagi umat Islam.

4. Beda Pendapat dalam Penentuan Kalender

Saat Umar bin Khattab mengumpulkan sahabat Nabi Muhammad SAW untuk membahas kalender Islam, terjadi beda pendapat. Ada usulan untuk mengikuti penanggalan Persia dan Romawi, mengacu pada kelahiran atau wafat Nabi Muhammad SAW, dan usulan Ali bin Abi Thalib agar sistem penanggalan mengacu pada peristiwa hijrah. Akhirnya, usul Ali bin Abi Thalib disetujui oleh Umar bin Khattab.

Ketika Umar bin Khattab, khalifah kedua, mengumpulkan para sahabat untuk membahas pembentukan kalender Islam, muncul beberapa usulan yang mencerminkan perbedaan pandangan.

Beberapa sahabat mengusulkan agar kalender Islam mengikuti penanggalan Persia dan Romawi, yang pada saat itu juga digunakan oleh beberapa masyarakat. Usulan ini mungkin dimotivasi oleh keinginan untuk menyelaraskan sistem penanggalan Islam dengan kalender yang lebih umum dikenal.

Di sisi lain, ada juga sahabat yang mengusulkan agar kalender Islam mengacu pada peristiwa kelahiran atau wafat Nabi Muhammad SAW. Hal ini tentu saja memiliki nilai historis yang tinggi, tetapi mungkin sulit untuk diadopsi sebagai acuan penanggalan karena peristiwa tersebut bersifat khusus.

Pada akhirnya, Ali bin Abi Thalib memberikan ide yang mengarah pada kesepakatan. Ali mengusulkan agar kalender Islam mengacu pada peristiwa hijrah, ketika Nabi Muhammad dan para pengikutnya hijrah dari Mekkah ke Madinah. Ide ini diterima oleh Umar bin Khattab dan menjadi dasar penetapan kalender Hijriah.

Perbedaan pendapat ini menunjukkan kompleksitas dalam menetapkan sistem penanggalan, dan akhirnya, keputusan diambil dengan mempertimbangkan aspek sejarah, kepraktisan, dan nilai keagamaan. Sejarah perbedaan pandangan ini turut mencerminkan keragaman pemikiran di kalangan sahabat yang memainkan peran kunci dalam pembentukan kalender Hijriah.

5. Kalender Islam memiliki 12 bulan, tetapi hanya 354 hari

Dasar perhitungan kalender Hijriah didasarkan pada revolusi bulan atau peredaran bulan mengelilingi bumi. Satu bulan, dari bulan sabit hingga kembali ke bulan sabit, terjadi selama 29,5 hari. Dengan demikian, satu tahun dalam kalender Hijriah terdiri dari 12 bulan dan 354 hari, atau tepatnya 354,36708 hari.

Keunikan perhitungan berdasarkan bulan sabit ini menandai kalender Hijriah sebagai kalender lunar, yang berbeda dengan kalender Gregorian yang berdasarkan peredaran Matahari. Oleh karena itu, setiap bulan dalam kalender Hijriah dimulai dengan pengamatan hilal baru, yang menandakan awal bulan baru.

Melalui sistem perhitungan ini, umat Islam menetapkan momen-momen penting, seperti awal bulan Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Kalender Hijriah bukan hanya sekadar sistem penanggalan, tetapi juga mencerminkan aspek keagamaan dan tradisi umat Islam dalam menetapkan waktu-waktu ibadah dan perayaan.

6. Muncul Setelah 6 Tahun Rasulullah Wafat

“Did you know? Tahun Hijriyah dimulai setelah 6 tahun wafatnya Rasulullah. Tapi, apa yang mungkin lebih mengejutkan adalah bahwa sistem yang mendasari pembentukan kalender Hijriyah telah ada sejak zaman pra-Islam.

Ini tidak hanya menjadi alat untuk menentukan waktu, tetapi juga mencerminkan kebijaksanaan dan pemikiran yang mendalam dari masa lalu. Bahkan, revisi besar-besaran terhadap kalender itu sendiri terjadi pada tahun ke-9 periode Madinah, menandai transformasi penting dalam perhitungan waktu umat Islam.

Dengan demikian, kalender Hijriyah tidak hanya sekadar alat praktis; ia merangkum sejarah, budaya, dan warisan intelektual yang kaya dari peradaban Islam.

7. Hari Penanggalan Hijriyah Dimulai dari Matahari Terbenam

Salah satu fakta menarik tentang kalender Hijriyah adalah sistem penghitungan waktu yang unik. Jika dalam kalender Masehi, pergantian hari terjadi pada tengah malam, hal ini berbeda dengan kalender Hijriyah. Di kalender Hijriyah, pergantian tanggal atau pergantian hari dimulai setelah matahari terbenam. Ini menandakan pendekatan yang berbeda dalam memandang awal hari dalam tradisi Islam. Fakta ini mencerminkan hubungan erat antara agama dan alam, serta kepedulian Islam terhadap siklus alamiah. Dengan menyelami lebih dalam sistem kalender Hijriyah, kita dapat lebih memahami betapa kompleksnya kekayaan budaya dan tradisi dalam peradaban Islam

Dengan merayakan Tahun Baru 1444 Hijriah, umat Islam mengenang perjalanan panjang kalender Hijriah dan nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.

The post 7 Fakta Menarik Tahun Baru Islam appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
30 Contoh Kalimat Fakta dalam Bahasa Indonesia https://haloedukasi.com/contoh-kalimat-fakta Wed, 10 Mar 2021 05:41:45 +0000 https://haloedukasi.com/?p=22521 Kalimat fakta merupakan sebuah kalimat yang sesuai dengan peristiwa, berdasarkan kenyataan, hal-hal tertentu yang benar-benar terjadi. Kalimat fakta mempunyai rincian yang jelas dan tidak terbantahkan kebenarannya.Berikut ini beberapa contoh kalimat fakta: Bulan merupakan satu-satunya satelit alami yang dimiliki oleh planet Bumi. Berbeda dengan planet Jupiter yang mempunyai satelit alami sebanyak 67 buah. Berdasarkan data dari […]

The post 30 Contoh Kalimat Fakta dalam Bahasa Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kalimat fakta merupakan sebuah kalimat yang sesuai dengan peristiwa, berdasarkan kenyataan, hal-hal tertentu yang benar-benar terjadi. Kalimat fakta mempunyai rincian yang jelas dan tidak terbantahkan kebenarannya.
Berikut ini beberapa contoh kalimat fakta:

  1. Bulan merupakan satu-satunya satelit alami yang dimiliki oleh planet Bumi. Berbeda dengan planet Jupiter yang mempunyai satelit alami sebanyak 67 buah.
  2. Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, ada sebanyak 2.590 pulau telah diklaim secara resmi ke Perserikatan Bangsa-Bangsa. Salah satu pulau terbesarnya yakni pulau Kalimatan berada diurutan ketiga sebagai pulau terbesar di dunia dengan luas 755.000 km persegi.
  3. Neil Alden Armstrong merupakan orang pertama yang menginjakkan kakinya di Bulan.
  4. Salah satu syarat seseorang memiliki KTP yakni harus berusia 17 tahun.
  5. Denali atau Gunung McKinley merupakan tempat paling dingin di dunia dengan suhu udara dapat mencapai -73 derajat celcius.
  6. Perang Dunia I terjadi pada 28 Juli 1914 hingga 11 November 1918. Sedangkan Perang Dunia II terjadi pada 1 September 1939 sampai dengan 2 September 1945.
  7. Gunung tertinggi di Indonesia yaitu Gunung Puncak Jaya atau dikenal juga sebagai Cartenzs Pyramid memiliki tinggi mencapai 4.884 mdpl.
  8. Sejak tahun 2006 Pluto bukan lagi menjadi planet karena tidak memenuhi 3 syarat sebagai planet.
  9. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, ada sekitar 1.340 suku bangsa yang dimiliki oleh negara Indonesia.
  10. Lagu kebangsaan Indonesia yang berjudul Indonesia Raya diciptakan oleh Wage Rudolf Soepratman.
  11. Negara Vatikan menjadi salah satu negara terkecil di dunia dengan luas mencapai 0,44 km persegi.
  12. Piramida Giza adalah piramida terbesar yang dibangun oleh Raja Khufu dengan tinggi mencapai 139 meter.
  13. Kota Tokyo merupakan ibu kota negara Jepang yang juga kota tersibuk di dunia.
  14. Bunga Juliet Rose menjadi salah satu bunga termahal di dunia dengan harga pertangkai mencapai 3 juta poundsterling atau sekitar RP57 miliar.
  15. Penerbangan pertama di dunia dilakukan oleh dua bersaudara Orville dan Wilbur Wright pada 17 Desember 1903.
  16. Negara Amerika Serikat telah dipimpin oleh sebanyak 46 presiden mulai dari tahun 1789 hingga 2021.
  17. Komodo menjadi jenis kadal terbesar di dunia yang masih hidup hingga saat ini.
  18. Sebanyak 2 helikopter berisi tim medis yang telah diberangkatkan pada hari Senin siang ke lokasi bencana alam.
  19. Komet Halley mengorbit Matahari dalam kurun waktu 75 tahun sekali.
  20. Berdasarkan Global Peace Index tahun 2020, negara Islandia berada diurutan pertama sebagai negara paling aman di dunia.
  21. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945, di teras rumah beralamat Jalan Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta Pusat.
  22. Gunung Krakatau yang berada di selat Sunda, meletus pada tahun 1883. Bahkan getarannya dapat dirasakan hingga ke Australia.
  23. Mobil listrik mulai dipopulerkan oleh Elon Musk yang mengembangkan Tesla Motors di tahun 2004.
  24. Internet pertama kali muncul di tahun 1969 yang saat itu masih berupa jaringan komputer dibuat oleh ARPA.
  25. Tumbuhan melakukan fotosintesis untuk menghasilkan glukosa, oksigen dan air dengan bantuan cahaya matahari.
  26. Gajah menjadi mamalia darat terbesar di dunia, sedangkan paus biru merupakan mamalia laut terbesar di dunia.
  27. Pemenang Piala Dunia 2018 berasal dari negara Prancis dengan kemenangan 4 – 2 atas Kroasia.
  28. Dalam berkembang biak, bukan kuda laut betina yang melahirkan melainkan kuda laut jantan.
  29. Peristiwa kebakaran tersebut membakar 15 rumah semi permanen pada hari Minggu dini hari.
  30. Kekuatan militer Amerika Serikat berada di urutan pertama dunia dengan 1.400.000 tentara aktif, 39.253 kendaraan lapis baja, 91 kapal perusak, 20 kapal induk, 2.085 pesawat tempur, 967 helikopter tempur, 945 pesawat angkut, dan 742 pesawat misi khusus.

The post 30 Contoh Kalimat Fakta dalam Bahasa Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Cara Membedakan Fakta dan Opini yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/cara-membedakan-fakta-dan-opini Fri, 11 Dec 2020 16:45:27 +0000 https://haloedukasi.com/?p=16781 Pada sebuah artikel atau teks iklan yang sering kita temui di media massa, akan ditemui fakta dan opini. Bagaimana cara membedakan fakta dan opini? Untuk mengetahuinya, kita harus memahami dulu arti dari masing-masing kata tersebut. Menurut KBBI, yang dimaksud dengan fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. […]

The post 6 Cara Membedakan Fakta dan Opini yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada sebuah artikel atau teks iklan yang sering kita temui di media massa, akan ditemui fakta dan opini. Bagaimana cara membedakan fakta dan opini? Untuk mengetahuinya, kita harus memahami dulu arti dari masing-masing kata tersebut.

Menurut KBBI, yang dimaksud dengan fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Adapun yang dimaksud dengan opini adalah pendapat, pikiran atau pendirian.

Cara membedakan fakta dan opini adalah dengan melihat ciri-ciri kalimat yang digunakan antara lain sebagai berikut.

1. Pembuktian dan Verifikasi

Kalimat yang mengandung fakta umumnya dapat dibuktikan kebenarannya dan diverifikasi oleh siapapun.

Adapun kalimat yang mengandung opini umumnya tidak dapat dibuktikan kebenarannya dan diverifikasi oleh siapapun.

2. Akurasi Pesan

Kalimat yang mengandung fakta umumnya berisi informasi yang akurat dan objektif.

Adapun kalimat yang mengandung opini berisi informasi yang bersifat subjektif yang disertai dengan pendapat, saran, dan uraian yang menjelaskan pandangan penulis terhadap suatu masalah atau kejadian.

3. Kredibilitas Sumber

Kalimat yang mengandung fakta umumnya didasarkan pada sumber-sumber yang dapat dipercaya. Sedangkan kalimat opini biasanya tidak didasarkan pada sumber yang jelas.

4. Isi Pesan

Kalimat yang mengandung fakta umumnya dapat menjawab pertanyaan 5W+1H. Adapun kalimat yang mengandung opini biasanya berisi tanggapan penulis.

5. Sifat Pernyataan

Kalimat yang mengandung fakta umumnya berisi pernyataan yang bersifat nyata atau didasarkan hasil riset yang dapat dipertanggungjawabkan.

Sedangkan kalimat yang mengandung opini umumnya berisi pernyataan yang belum bisa dibuktikan kebenarannya.

6. Kata-kata yang digunakan

Kata-kata yang digunakan dalam kalimat yang mengandung fakta biasanya berupa kata-kata yang sifatnya pasti.

Sebaliknya, kalimat yang mengandung opini biasanya menggunakan kata-kata yang bersifat tidak pasti atau memberi solusi seperti mungkin, rasanya, seharusnya dan sebagainya.   

The post 6 Cara Membedakan Fakta dan Opini yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Opini: Pengertian, Jenis dan Unsurnya https://haloedukasi.com/opini Tue, 28 Apr 2020 22:29:34 +0000 https://haloedukasi.com/?p=6089 Pengertian Opini Ada banyak istilah yang menggambarkan tentang opini, yakni pendapat, tanggapan, hasil pemikiran ataupun pandangan seseorang dalam menjelaskan suatu hal namun sifatnya tidak objektif dan belum tentu pasti kebenarannya. Bahkan ada yang mengartikan opini sebagai sebuah pendapat, pikiran atau tanggapan dari seseorang atau kelompok yang belum diketahui kebenarannya. Artinya opini tersebut bersifat subjektif dan […]

The post Opini: Pengertian, Jenis dan Unsurnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Opini

Ada banyak istilah yang menggambarkan tentang opini, yakni pendapat, tanggapan, hasil pemikiran ataupun pandangan seseorang dalam menjelaskan suatu hal namun sifatnya tidak objektif dan belum tentu pasti kebenarannya.

Bahkan ada yang mengartikan opini sebagai sebuah pendapat, pikiran atau tanggapan dari seseorang atau kelompok yang belum diketahui kebenarannya. Artinya opini tersebut bersifat subjektif dan bisa jadi setiap orang mempunyai pendapat yang berbeda-beda terhadap suatu kejadian atau objek.

Sama seperti prediksi yakni sesuatu yang belum dapat dipastikan bahwa hal tersebut ada dan terjadi, serta bukan pula sebuah fakta, akan tetapi apabila opini dapat dipastikan atau dibuktikan kebenarannya maka opini tersebut dapat berubah menjadi fakta.

Perbedaan Opini Dan Fakta

Perlu diingat jika fakta dan opini memiliki perbedaan. Perbedaan keduanya yakni:

  • Jika fakta adalah sesuatu yang apa adanya, artinya fakta tersebut merupakan potret mengenai suatu peristiwa atau kejadian. Tidak heran jika fakta sulit untuk dibantahkan, sebab dapat dilihat atau diketahui oleh banyak orang. Meskipun begitu, suatu fakta dapat saja berubah apabila telah ditemukan fakta baru yang jelas dan lebih akurat.
  • Sedangkan opini yakni suatu pendapat yang belum tentu benar. Pendapat ini bisa menjadi sesuatu yang benar ataupun salah. Bahkan tidak jarang jika pendapat antara satu orang dengan orang lain dapat berbeda. Namun suatu pendapat bisa mendekati kebenaran apabila didukung dengan keberadaan suatu fakta yang kuat dan juga meyakinkan.

Fungsi Opini

  • Fungsi tajuk rencana yang pada umumnya menjelaskan suatu berita dan akibatnya di dalam lingkungan masyarakat.
  • Mengisi latar belakang dari suatu berita dengan kenyataan sosial dan faktor yang mempengaruhi secara menyeluruh.
  • Terkadang terdapat suatu analisis kondisi yang berfungsi dalam mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan yang dapat terjadi.
  • Melanjutkan penilaian moral mengenai suatu berita.

Ciri-Ciri Opini

Adapun ciri-ciri dari opini antara lain:

  • Masih bersifat subjektif dan belum teruji kebenarannya.
  • Tidak adanya data-data yang mendukung atau bukti yang akurat.
  • Menjadi suatu peristiwa yang belum pernah terjadi, sebab merupakan pendapat.

Selain itu, ciri-ciri opini di dalam kalimat yakni:

  • Terdapat Pendapat Pribadi

Dari opini sudah tentu di dalamnya ditemukan kalimat yang berisi mengenai pendapat dari diri sendiri atau pendapat yang berasal dari orang lain.

Dalam beberapa kasus, ada pula kalimat opini yang berasal dari pernyataan tokoh-tokoh terkenal hingga akhirnya terkesan sebagai fakta. Meskipun pendapat tokoh tersebut masih berupa pendapat yang belum bisa dibuktikan kebenarannya.

  • Bersifat Subjektif

Tidak jauh berbeda dengan di atas, ciri opini di dalam kalimat yakni pernyataan yang dipaparkan cenderung bersifat subjektif. Artinya segala sesuatu yang diungkapkan atau dikemukakan menurut pada salah satu pihak dengan kata lain tidak dapat bersikap netral.

  • Mempunyai Kata yang Bersifat Relatif

Di dalam sebuah kalimat opini, pasti akan ditemukan kata-kata yang bersifat relatif. Artinya kata atau frasa cenderung dapat berubah bergantung dari siapa yang mengucapkannya, seperti lebih, agak, paling, biasanya dan lain sebagainya.

  • Kebenarannya Masih Diragukan

Tidak dipungkiri jika suatu opini belum bisa dipastikan kebenarannya sehingga perlu dibuktikan dan diuji. Oleh karena itu, dalam penyampaiannya menggunakan kata menurut saya, misal, mungkin dan lain sebagainya.

  • Menjelaskan Hal Tertentu

Opini biasanya menjelaskan hal tertentu seperti objek atau peristiwa dengan memperhatikan gejala, kemudian memberikan prediksi, harapan atau saran terhadap hal tersebut.

Unsur-Unsur Opini

Unsur-unsur terbentuknya sebuah opini antara lain:

  • Rasa yang Dirasakan Oleh Seseorang

Kondisi yang mudah terpengaruh atau prediposisi terhadap seseorang, objek atau ide yang di dalamnya terdapat berbagai komponen seperti pengertian, perasaan atau emosi dan perilaku, keseluruhan komponen tersebut adalah komponen dari sikap.

  • Kepercayaan Terhadap Sesuatu

Kepercayaan atau keyakinan adalah suatu sikap yang akan ditunjukan oleh seseorang ketika ia merasa cukup tahu serta menyimpulkan jika dirinya telah mencapai kebenaran. Kepercayaan di sini meliputi bagian dari pengalaman di masa lalu, seperti pikiran, ingatan hingga interprestasi terhadap sesuatu.

  • Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses internal yang memungkinkan untuk mengorganisasikan, memilih, dan juga menafsirkan rangsangan yang berasal dari lingkungan, di dalam prosesnya mempengaruhi perilaku kita. Dengan kata lain, unsur persepsi menjadi unsur utama terbentuknya opini.

Jenis-Jenis Opini

  • Opini Pribadi

Opini pribadi adalah pendapat asli atau nyata yang berasal dari seseorang mengenai suatu masalah sosial. Opini pribadi muncul apabila seseorang tanpa adanya pengaruh orang lain menyetujui atau tidak masalah sosial.

Hingga akhirnya berdasarkan nalar ia sampai pada suatu tanggapan masalah sosial, ada apabila dikomunikasikan terhadap orang lain di dalam sebuah pembicaraan, maka ia telah menyampaikan opininya.

  • Opini Individual

Opini individual adalah sebuah pendapat seseorang mengenai apa yang terjadi di masyarakat. Pendapat tersebut bersifat disetujui atau tidak, hingga akan dapat diketahui mengenai orang-orang yang sependapat dan yang tidak sependapat dari orang tersebut setelah dibicarakan dengan orang lain. Kondisi ini menjadi objek dari opini publik, bisa dikatakan jika opini publik adalah kombinasi dari opini-opini individual.

  • Opini Kelompok

Opini kelompok yakni sebuah pendapat dari sekelompok orang mengenai suatu permasalahan sosial yang menyangkut kepentingan orang banyak.

  • Opini Mayoritas

Opini mayoritas merupakan pendapat terbanyak dari pihak-pihak yang saling berkaitan terhadap suatu masalah antara pro dan kontra. Pada umumnya opini ini dibawa ke forum terbuka dalam bentuk lembaga.

  • Opini Minoritas

Opini minoritas kebalikan dari opini mayoritas, yaitu pendapat orang-orang yang jumlahnya relatif kecil atau sedikit jika dibandingkan dengan jumlah lainnya terkait dengan suatu masalah sosial.

  • Opini Massa

Opini massa adalah lanjutan dari opini publik dan merupakan pendapat dari seluruh masyarakat sebagai hasil dari perkembangan pendapat berbeda mengenai masalah, berhubungan dengan suatu kepentingan umum.

  • Opini Umum

Opini umum yaitu pendapat yang sama dari semua orang di dalam suatu masyarakat mengenai masalah yang berhubungan dengan kepentingan umum. Terlihat jika opini umum sama dengan opini massa, yakni memiliki pendapat yang sama.

Meskipun terdapat perbedaan antara keduanya yaitu bila pada opini massa pendapat berasal dari perkembangan opini publik sedangkan opini umum tidak ada.

Hal yang Diperhatikan dalam Membuat Opini

Berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat opini, antara lain:

  • Ide

Ide menjadi hal mendasar yang harus dimiliki seseorang saat membuat opini. Ide tersebut dapat diperoleh dimanapun dan kapanpun seperti buku, lingkungan sekitar, berita, dan lain sebagainya. Ide juga perlu dikembangkan untuk menciptakan beberapa judul untuk membuat opini.

  • Pengetahuan Terkait Bidang

Pengetahuan terhadap suatu bidang atau masalah yang menjadi topik tulisan menjadi bagian yang sangat penting bagi penulis. Setidaknya penulis harus ahli di bidang yang menjadi topik tulisannya agar masyarakat mengakui opini tersebut. Sebuah tulisan opini akan menjadi lebih mudah dipercaya masyarakat karena mempunyai otoritas.

  • Argumentasi

Argumentasi dari seorang penulis juga menjadi hal penting dalam penulisan opini. Jika tulisan opini tersebut sesuai dengan bidang yang dikuasai penulis, argumentasi dapat dilakukan dengan cukup mudah.

Hal ini bisa terjadi sebab penulis sudah memahami hal-hal terkait dengan apa saja yang dimuat di dalam tulisan.

  • Mengetahui Teknik Penulisan

Setiap penulis mempunyai teknik penulisan yang berbeda-beda sesuai dengan tempat di mana tulisan opini dipublikasikan nantinya, salah satunya di media massa. Para pembaca di media massa kurang menyukai bentuk tulisan panjang dan bahasa yang terlalu rumit.

Oleh sebab itu, buatkan tulisan opini tidak terlalu panjang dan jangan bertele-tele serta pergunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dipahami.

  • Pengetahuan Tata Bahasa

Apabila tulisan opini diharapkan dapat dipahami oleh banyak orang, gunakanlah bahasa yang mudah dimengerti. Usahakan untuk tidak menggunakan bahasa-bahasa ilmiah yang membuat pembaca tidak memahami isi bacaan. Perhatikan juga setiap kalimat yang ditulis, harus efektif dari jumlah kata, tanda baca dan lainnya.

Contoh Kalimat Opini

  • Jaraknya tidak terlalu jauh, lebih baik berjalan kaki.
  • Menurut saya, lebih baik uang ini disimpan di bank agar lebih aman.
  • Saya kurang menyukainya, mungkin karena variasi warnanya yang tidak terlalu lengkap.
  • Jus jeruk akan lebih nikmat jika diminum ketika kondisi dingin.
  • Menurut saya, hujan sore ini tidak akan berhenti hingga malam hari nanti.
  • Untuk menjadi orang kaya tidaklah mudah.
  • Mungkin lusa saya akan kembali ke kota.
  • Ada banyak cara untuk mengisi waktu luang, misalnya dengan membaca buku atau mendengarkan musik.
  • Sepertinya akan terasa nyaman jika ruangan ini diberi penyejuk ruangan.
  • Udara di sekitar pegunungan terasa lebih sejuk dibandingkan dengan udara di pantai.

The post Opini: Pengertian, Jenis dan Unsurnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>